WARTA BURUH MIGRAN EDISI MARET 2012

Page 1

| Edisi XII | Maret 2012

Warta Buruh Migran Klik www.buruhmigran.or.id Salam Redaksi

Banyumas

Advokasi pada konteks Buruh Migran Indonesia (BMI) merupakan rangkaian kegiatan dan strategi yang dilakukan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan publik. Advokasi bukan semata persoalan penanganan kasus BMI. Sehingga media advokasi para pegiat di isu BMI juga cukup beragam. Pegiat ATKI Madura seperti dalam tulisan Fendi, banyak memanfaatkan keberadaan dan pengaruh tokoh agama (ulama) di Madura untuk melakukan advokasi BMI. Sementara beberapa BMI di luar negeri banyak yang mulai memanfaatkan sosial media sebagai media advokasi dan kampanye mereka. Pada edisi kali ini, redaksi akan memotret beberapa model media advokasi yang dilakukan para pegiat di isu BMI. Tingkat partisipasi dari pelbagai kelompok atau perorangan yang berkomunikasi secara terbuka dan ekstensif untuk mengatasi berbagai masalah adalah kunci dalam setiap proses Advokasi. Selamat membaca.

Tim Redaksi Penanggung Jawab Yossy Suparyo Muhammad Irsyadul Ibad Pimpinan Redaksi Fika Murdiana Tim Redaksi Muhammad Khayat Fathulloh Sindy Nur Fitri Kontributor Fendi (ATKI Madura) Tata Letak Wahyu Widayat N Ilustrator Irvan Muhammad

Narsidan dan Lili Purwani, pegiat Seruni Banyumas saat siaran di RRI Purwokerto

SERUNI Siaran di RRI Purwokerto BANYUMAS. Senin (26/3/12) Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Purwokerto memanggil paguyuban buruh migran satu-satunya di wilayah Banyumas ini, untuk siaran dalam program 1 (satu) FM 93,1 MHz dan Am 756 KHz secara interaktif dengan tajuk “Dinamika Kita”. Tiga Pegiat SERUNI, diantaranya ketua Paguyuban SERUNI, Lili Purwani, Sekretaris Paguyuban Narsidah, dan Divisi Publikasi dan Dokumentasi, SusWoyo hadir di studio RRI Purwokerto, Jl. Jenderal Soedirman 427 Purwokerto. Acara yang dikemas secara interaktif dengan melibatkan masyarakat pendengar, mengambil

Alamat Redaksi Jl.Veteran Gg.Janur Kuning No.11A Pandean Umbulharjo Yogyakarta, Telp/Fax:0274-372378 E-mail:redaksi@buruhmigran.or.id Twitter: @infoburuhmigran Facebook: buruh migran Portal: http://buruhmigran.or.id Penerbitan buletin ini atas dukungan:

topik ‘pendampingan buruh migran’. Acara yang disiarkan secara langsung selama satu jam (10.10 s/d 10.55) itu, cukup banyak mendapat apresiasi dari pendengar. Ada yang bertanya tentang keberadaan Seruni, masalah banyaknya TKI yang di hukum di Arab Saudi, bagaimana keterlibatan PPTKIS dalam banyak kasus dan lain-lain. Selesai acara, SERUNI terlibat pembicaraan serius dengan pihak RRI yang diwakili Fajar, penyiar muda RRI, dan Okto bagian iklan RRI tentang kerja sama pembuatan iklan layanan masyarakat

Seluruh tulisan dan foto dalam buletin ini dilisensikan dalam bendera Creative Common (CC). Siapapun bisa mengutip, menyalin, dan menyebarluaskan sebagian atau keseluruhan tulisan dengan menyebutkan sumber tulisan dan jenis lisensi yang sama, kecuali untuk kepentingan komersil.

Halaman 1 | Warta Buruh Migran | Maret 2012

(ILM dan Spot Iklan) terkait tentang migrasi yang aman. Seruni diminta secepatnya untuk segera membuat rancangan untuk iklan layanan masyarakat seputar buruh migran. [ ]


02 | Sekilas Peristiwa Cirebon

Ruki, TKW Cirebon 13 Tahun Tanpa Kabar Warkini,

perempuan

asal

Desa

Serang

Wetan,

Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon masih berharap bisa kembali bertemu dengan Ruki bin Tarna, putrinya yang sudah hilang kontak selama 13 Tampak Pejabat KJRI Hong Kong saat mengintip dari jendela untuk melihat demonstrasi BMI Hong Kong

tahun. Ruki binti Tarna bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) di Arab Saudi pada tahun 1996 melalui PT. Sabika Arabindo Jakarta.

Hong-Kong

Sejak tahun 2000 keluarga tidak bisa mengubungi Ruki bengitu pun sebaliknya hingga sekarang.

Pejabat Konjen RI di Hongkong

Permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Ruki binti Tarna akhirnya diadukan melalui Serikat Buruh

Alergi Kritik

Migran Indonesia (SBMI) Cirebon. Walaupun keluarga cukup lama kehilangan kontak dengan Ruki di Arab

Berawal dari tulisan Muhammad Iqbal berjudul “Kontrak Mandiri Dilarang! Ada Apa dengan KJRI Hongkong?” yang saya baca di blog Kompasiana (20/03/2012), tulisan tersebut kemudian saya sebarkan di jejaring sosial Facebook, termasuk akun Facebook milik Teguh Wardoyo, Konsul Jenderal (Konjen) KJRI Hong Kong. Saya tidak menyangka, informasi yang saya bagikan ke dinding Facebook milik pejabat Konsul Jenderal tersebut membuat saya diblokir dari pertemanan maya di Facebook.

Wardoyo sebagai Konjen KJRI Hong Kong paham sangat menginginkan kontrak mandiri

diberlakukan. Sayang, sebagai pejabat, Teguh Wardoyo rupanya tidak suka dengan cara saya ini. Mungkin yang bersangkutan tidak ingin dikritik, tidak mau menerima masukan, merasa risih, atau memang benar-benar sudah tidak peduli dengan isu-isu yang terjadi dengan BMI.

Twitter pada dasarnya memungkinkan seorang pejabat untuk aspirasi

langsung

Sarosa menilai penyebab keluarga telat melaporkan kasus

adalah

minimnya

informasi

dan

pos

pengaduan BMI yang ada di Cirebon. “Banyak keluarga yang bingung dan tidak paham untuk

melaporkan

kasus

yang

terjadi

pada

keluraganya yang menjadi BMI. Ini seharusnya

dari

masyarakat.

Sayang

teknologi seolah menjadi sia-sia menjembatani komunikasi rakyat dan pejabat, karena masih ada pihak yang “alergi” kritik. [ ] Halaman 2 | Warta Buruh Migran | Maret 2012

memperluas informasi dan posko pengaduan di wilayah” kata Castra Castra dan pengurus SBMI Cirebon sedang mencari data

yang

lebih

lengkap

untuk

mendukung

terselesaikannya masalah tersebut. Rentang waktu yang cukup lama, cukup menyulitkan untuk kembali melacak keberadaan Ruki bin Tarna. Data terakhir yang diperoleh dari keluarga, Ruki binti Tarna pada

Keberadaan jejaring media sosial seperti Facebook dan menerima

pada Februari 2012. Ketua SBMI Cirebon Castra Aji

menjadi perhatian pemerintah untuk bisa lebih

Tujuan saya membagikan tulisan tersebut hanya ingin Teguh BMI di Hong Kong

Saudi, tapi keluarga baru mengadukan kasus tersebut

tahun 2000 diketahui bekerja pada Moh. Altamimi dengan alamat Po Box 202033 Jeddah 21445 KSA. Namun hingga kini keberadaannya masih belum diketahui. [ ]


03 | Sekilas Peristiwa

Cilacap

“Hari ini enam kasus yang kami adukan antara lain adalah kasus gaji tidak dibayar atas nama Tusriyati (Abu

Forum Warga Danasri

Dhabi) dan Suryati (Singapura), hilang kontak atas nama

Adukan Enam Kasus BMI

SLTP atas nama Suwarni (Singapura), Paijah (Malasyia)

Siti Aminah (Hongkong), permintaan dokumen ijazah dan Kasus Sangidah,” lanjut Robiah. Selain mendatangi Dinsosnakertrans Kabupaten Cilacap, Robi’ah dan 5 orang temannya juga mendatangi Kantor

Cilacap – Rabu, 21 Maret 2012 , Forum Warga Buruh

Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (P4TKI)

Migran

Kecamatan

Cilacap di Jalan Brantas. Saat mendatangi kantor P4TKI

Nusawungu, Kabupaten Cilacap meneruskan pengaduan

rombongan Robi’ah ditemui oleh Kepala Kantor P4TKI

enam kasus buruh migran ke Dinas Sosoal, Tenaga Kerja

Rodli.

“Al-Ikhlas”

Desa

Danasri,

dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cilacap. Robi’ah (30), Ketua Forum Warga Migran Danasri

Forum Warga Buruh Migran Danasri memang belakangan

mengatakan ia hanya meneruskan pengaduan yang masuk

mendapatkan banyak pengaduan buruh migran. sejak

ke paguyuban.

berdiri pada November sudah ada 15 kasus yang masuk dan sedang ditangani. Upaya memanfaatkan layanan

“Bulan Januari 2012 lalu saya juga mengadukan 9 kasus

publik lembaga pemerintah untuk mengadukan pelbagai

anggota kami ke Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap

persoalan BMI penting dilakukan pegiat BMI di daerah.

melalui Dinsosnakertrans. Saat ini, ada enam kasus lagi

Proses pendampingan kasus tidak selamanya harus

yang saya masukan sebagai tindak lanjut atas laporan

diurus hanya di Jakarta. Pengaduan kasus sejak di daerah

warga yang masuk ke kita,” ujar Robi’ah yang juga

akan memungkinkan keterlibatan Pemerintah Daerah

mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Singapura.

untuk mengambil kebijakan. [ ]

Halaman 3 | Warta Buruh Migran | Maret 2012


04 | Kajian

Jejaring Media Sosial dan BMI Oleh: Fathulloh Kata konsolidasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

Media sosial sendiri berkembang seiring perkembangan

(KBBI)

memperkuat

teknologi web 2.0. Sebelumnya, di era web 1.0,

(hubungan, persatuan, dan sebagainya). Pemaknaan

pengguna internet hanya berada diposisi pengguna dan

tersebut sangat sesuai dengan konteks gerakan buruh

penerima informasi. Kelahiran teknologi web 2.0

migran, konsolidasi dimaknai sebagai upaya memperkuat

membuka ruang partisipasi yang lebih luas antar

solidaritas antar Buruh Migran Indonesia (BMI).

pengguna. Era teknologi web 2.0 membuat pengguna

berarti

memperteguh

atau

internet Solidaritas membangun

sendiri ikatan

merupakan emosional

bisa

dengan

leluasa

menuliskan

dan

kata

kunci

untuk

mengunggah konten oleh mereka sendiri, bukan

antar

BMI

dalam

sekadar menjadi pembaca melainkan penulis konten.

memperjuangkan hak-hak, saling berbagi, dan mendesak perbaikan kebijakan pemerintah. Upaya membangun

BMI seperti Rie Lestari yang mengelola blog di

solidaritas BMI juga diwujudkan buruh migran, mantan,

http://babungeblog.blogspot.com/ dan Fera Nuraini

keluarga, dan pelbagai organisasi di isu BMI melalui

yang aktif menulis di http://buruhmigran.or.id dan

beragam ekspresi dan media.

http://www.kompasiana.com/fera_nuraini

merupakan

sebagian dari potret BMI yang memanfaatkan waktu Kesempatan memperoleh akses pada jaringan internet

luangnya

turut dimanfaatkan BMI sebagai media membangun

Sementara BMI seperti Imron Rosyadi di Korea Selatan

solidaritas. Beberapa BMI di Hong Kong, Malaysia, Taiwan,

memilih Youtube untuk mengunggah film dokumenter

Korea Selatan, Arab Saudi dan negara penempatan lain

tentang kehidupan BMI di sana. Begitupun BMI Hong

banyak memanfaatkan layanan di internet, seperti

Kong dengan nama pengguna Terry Narcissan di portal

Webblog, Mailinglist, Yahoo Chat, Mig33, Facebook,

engagemedia.org, dia aktif mengunggah dokumentasi

Twitter, dan pelbagai media sosial lain untuk saling

aksi solidaritas BMI di Hong Kong.

berinteraksi dan memperbincangkan persoalan BMI.

Halaman 4 | Warta Buruh Migran | Maret 2012

untuk

mengelola

informasi

di

internet.


05 |Kajian Gejala pemanfaatan media sosial oleh BMI cukup tampak

Berfikir sebelum mengunggah sesuatu di internet

di portal jejaring sosial seperti Facebook. Selain membuat

menjadi sebuah ungkapan penting bagi para pengguna

akun pribadi, para BMI pengguna Facebook juga membuat

jejaring media sosial. Kecenderungan menjadikan media

dan meramaikan pelbagai group berbasis hobi, organisasi,

sosial sebagai gaya hidup semata, membuat pengguna

negara tempat bekerja, dan lain-lain. Selain menjadi media

media sosial terjebak dalam kegiatan yang tidak

curahan hati, pelbagai kegiatan berbagi informasi juga

terlampau produktif. Fenomena media sosial banyak

banyak dilakukan melalui jejaring sosial tersebut.

mengubah

Pengalaman penanganan kasus Johra dan almarhumah Lia binti Sanali merupakan pelajaran tersendiri. Proses kolaborasi penanganan kasus dapat dilakukan antara BMI di Arab Saudi dan redaksi Pusat Sumber Daya Buruh Migran melalui komunikasi di Facebook. Melalui group Facebook bernama Sharing TKI II, BMI di Arab Saudi terus menginformasikan kondisi terkini upaya pemulangan dua BMI tersebut. Pembaruan (update) informasi dari Arab

cara

seseorang

dalam

bersosialisasi.

Seseorang yang dalam dunia nyata adalah pendiam, dapat dengan tiba-tiba menjadi aktif melalui pelbagai konten status di Facebook. Gejala media sosial juga mampu menggeser sesuatu yang privat menjadi informasi milik publik. Tidak jarang media sosial di dunia maya menjadi ruang beragam curahan hati (curhat), bualan, serta pelbagai ekspresi

Saudi menjadi bekal bagi relawan di Indonesia untuk

untuk mencitrakan diri pada pengguna media sosial

menyampaikan pengaduan pada pemerintah.

yang

terhubung.

dianggap Jejaring sosial di dunia maya juga menjadi ruang untuk

Kondisi

sebagai

fase

semacam tidak

ini

kemudian

produktif

dalam

pemanfaatan sosial media.

berinteraksi langsung dengan beberapa pejabat dan lembaga

pemerintahan.

@infoburuhmigran

redaksi

Melalui bisa

akun

Twitter

menyampaikan

dan

meminta informasi pada beberapa pejabat seperti Jumhur Hidayat, Ketua BNP2TKI melalui akun @jumhurhidayat, Eva K Sundari, Anggota Komisi III DPR di akun @evndari, Meutya Hafid, Anggota Komisi I DPR dengan akun @meutya_hafid, serta beberapa pejabat lain yang memiliki kecenderungan menggunakan Twitter. Fenomena lain soal pemanfaatan internet juga ditemui redaksi PSD-BM. Siapa sangka video panduan radio daring Sahabat Buruh Migran di Youtube dibuat oleh BMI di Arab Saudi. Video panduan berdurasi 7 menit di alamat http://www.youtube.com/watch?v=s5tnEzNSZe4

tersebut

diunggah oleh Umi Rahman, seorang pekerja rumah tangga di Arab Saudi untuk membantu BMI lain mengakses radio daring yang dikelola PSD-BM.

Beberapa BMI pengguna media sosial mejadi lebih produktif ketika mampu memposisikan jejaring media sosial hanya sebagai alat. Konsep melihat teknologi

Media Sosial dan Kekuatan Produksi Konten Konten merupakan informasi yang disediakan dari sebuah

sebatas “alat� mampu membuat BMI memanfaatkan media sosial untuk pelbagai hal yang mereka butuhkan, bukan sebaliknya, BMI membatasi media sosial hanya

media. Mengamati gejala kian banyak BMI yang memiliki

sebagai

akses internet dan memanfaatkan jejaring media sosial,

menggunakan

maka

kebutuhan,

tantangan

selanjutnya

adalah

bagaimana

hiburan

semata.

jejaring untuk

Pada

media

fase

sosial

berkomunikasi,

ini

BMI

berdasarkan memperoleh

kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk memproduksi

informasi, berdiskusi, berbagi tautan, menyebarkan

konten informasi.

undangan, dan membangun pertemanan virtual.

Halaman 5 | Warta Buruh Migran | Maret 2012


06 |Kajian Fase lanjutan yang harus dicapai BMI pengguna media

Jejaring sosial populer seperti Facebook dan Twitter

sosial adalah produksi konten informasi. BMI dapat

memiliki karakter dan jenis layanan yang berbeda,

menyampaikan informasi yang mereka produksi sendiri

begitupun

kepada publik baik lewat status, foto, audio, atau video.

Kemampuan produksi konten informasi selanjutnya

Pada fase ini BMI dituntut untuk peka terhadap fakta

dapat

disekitarnya.

menyebarluaskan konten pada media yang tepat serta

dengan diperkuat

jenis

media

sosial

dengan

lainnya.

kemampuan

memahami karakter masing-masing penggunanya. Sebagai contoh aksi pemerasan yang dialami BMI di bandara. Ketika sang BMI mampu mendokumentasikan

Peluang bagi BMI dengan akses pada internet adalah

tindak

seluler,

peluang untuk berinteraksi dengan khalayak yang

kemudian membuat catatan peristiwa, dan menyebarkan

beragam. Kesempatan ini teramat sayang jika disia-

informasi tersebut ke jejaring media sosial, maka inilah

siakan untuk sesuatu yang tidak produktif. Manfaatkan

yang disebut proses produksi konten informasi. Sehingga

jejaring media sosial, membangun konsolidasi, dan

informasi tentang pemerasan bisa diketahui sesama BMI,

mengelola informasi harus menjadi gerakan untuk

bahkan pejabat pemerintah.

memperkuat daya tawar buruh migran. [ ]

pemerasan

melalui

kamera

telepon

Kepekaan untuk berbagi peristiwa atau fakta disekitar membuat

pengguna

media

sosial

tidak

sekadar

menggunakan akun mereka untuk curhat dan membual, melainkan

untuk

sesuatu

yang

lebih

bermanfaat.

Perkembangan beragam jenis jejaring media sosial di internet

harus

dipahami

berdasarkan

karakter

dan

layanan yang mereka sediakan.

06 |Kajian

Carut marut pengelolaan negara serta banyak kasus yang menimpa Buruh Migran Indonesia sering kali hadir menjadi menu menyakitkan dalam kehidupan petani yang juga menjadi keluarga BMI. Petani dan kaum miskin hingga saat ini masih susah mendapatkan akses atas informasi, pendidikan, dan lapangan pekerjaan.

Pendamping VS Calo. Oleh: Fendi (ATKI Madura)

Aksi pemiskinan struktural banyak dilakukan penguasa yang anti perlindungan sejati kepada masyarakat melalui pelbagai bentuk penguasaan lahan produktif milik warga dan pola-pola bantuan yang merusak kemandirian masyarakat. Pemiskinan sistemik sedikit banyak juga menjadi penyebab persoalan seputar migrasi.

Halaman 6 | Warta Buruh Migran | Maret 2012


07 | Kajian Sedangkan

negara

sebagai

fungsi

pelindung

dan

Siapa Calo BMI di Madura?

pengayom bagi warganya seakan tumpul. Persoalan BMI

Mengenali calo di daerah Madura, maka ada dua

seolah terus meningkat segaris lurus dengan angka

anggapan yang berbeda. Pertama, Calo di Madura

penempatan BMI yang terus meningkat.

dianggap mudah dikenali karena banyak penelitian yang mampu membeberkan calo TKI di Madura itu adalah

Kasus demi kasus seolah tidak menjadi

kerabat, teman, dan pemangku adat (kyai dan tokoh

pelajaran

beranggapan calo di Madura sangat sulit untuk dikenali.

serius

bagi

Pemerintah

masyarakat atau aparat desa). Kedua, ada yang

Indonesia, sehingga satu kasus selesai

Praktik-praktik percaloan TKI di Madura susah untuk

muncul ratusan kasus lain.

menggunakan pendekatan kekeluargaan.

dibendung karena cara kerja mereka lebih banyak

Madura sebagai salah satu daerah yang mengirim BMI

Calo TKI dengan jeli masuk di lingkup sosial masyarakat.

cukup besar di Jawa Timur juga tidak lepas dari timbunan

Mereka menawarkan bagi hasil pada orang yang

masalah seputar migrasi dan BMI. Hampir setiap minggu

mampu memberikan informasi nama penduduk yang

selalu saja terjadi kasus yang menimpa BMI di negera

membutuhkan pekerjaan dan terdesak berbagai macam

penempatan seperti Arab Saudi dan Malaysia.

masalah ekonomi dan lain sebagainya. Tidak jarang calo TKI melibatkan aparat desa, dengan sedikit imbalan,

Data

yang

dihimpun

portal

BNP2TKI

(25/08/11)

aparat desa diminta memalsukan dokumen calon TKI.

menyatakan Tenaga kerja Indonesia (TKI) bermasalah asal

Calo

Jawa Timur yang pulang sejak Januari sampai akhir Juli

kampanye informasi bekerja di luar negeri dan

2011 tercatat sebanyak 3.880 orang, dari jumlah TKI

mempromosikan jasa sang calo yang telah memberinya

bermasalah itu, 70 persen di antaranya berasal dari

komisi.

TKI

juga meminta aparat desa melakukan

Madura. BMI asal Madura berasal dari empat kabupaten pengirim terbesar yakni Sampang, Pamekasan, Sumenep, dan Bangkalan. Mayoritas BMI berasal dakarena terpaksa. Situasi ini semakin diperparah dengan berbagai modus perekrutan yang lahir menjadi budaya lokal berupa praktik percaloan yang setiap hari marak di masyarakat. Praktik-praktik percalaon beroperasi melalui pelbagai modus, dari berpura-pura membantu saudara, bedalihkan agama, hingga atas nama kebaikan. Praktik percaloan melalui pendekatan keluarga, aparat Janji-janji materi yang ditawarkan para calo dengan

desa dan tokoh agama terbukti bertahun-tahun

mudah diterima beberapa kelompok masyarakat di

berhasil dilakukan para calo TKI di Madura. Migrasi

Madura.

TKI

penduduk Madura untuk bekerja sebagai buruh

menjanjikan tempat kerja yang enak, gaji tinggi, serta

migran di Arab Saudi dan Malaysia kini seolah

pekerjaan yang sangat mudah, dan penghasilan besar

menjadi tumpuan utama dan bagian dari kebudayaan

untuk membantu keluarga.

masyarakat.

Seolah-olah

menjadi

pahlawan,

Halaman 7 | Warta Buruh Migran | Maret 2012

calo


08 | Kajian

Banyak modus yang dijalankan calo TKI, salah satunya

Selain mendekati tokoh agama, pendamping BMI di

menggunakan status sosial yang dimilikinya sebagai

Madura

tokoh agama. Mereka melakukan pendekatan dakwah

(warkop) untuk menyampaikan informasi secara ringan

dengan maksud memicu warga agar berkeinginan kerja

dan mudah diterima oleh warga. Pemanfaatan ruang

ke Arab agar bisa sekaligus memunaikan ibadah Haji. Materi dakwah semacam itu menjadi hasutan untuk menawarkan jasa penempatan kerja di Arab Saudi. Lebihlebih beberapa tokoh agama tersebut juga merangkap sebagai calo. Walhasil calo yang berprofesi ganda sebagi tokoh agama tersebut mampu menuai kepercayaan dari para korban.

juga

menggunakan

media

warung

kopi

kultural di masyarakat mampu menciptakan suasana keakraban yang akan memperkuat kepercayaan dan mempermudah komunikasi antara pendamping BMI dan warga. Sembari minum kopi serta sedikit suguhan, beberapa isu dapat menjadi tema obrolan dan mengaitkan beberapa persoalan dengan isu buruh migran. Hal semacam ini ternyata sangat efektif untuk sedikit demi sedikit membuka ruang kesadaran warga atas persoalan buruh migran di Madura.

Sedangkan apabila ada kasus BMI meninggal. Tokoh agama tersebut tampil di muka dengan memasang wajah

Banyak media di masyarakat yang bisa dimanfaatkan

berbelasungkawa sembari menenangkan pihak keluarga

untuk gerakan advokasi dan kampanye perlindungan

dengan wejangan andalan “semua yang hidup akan

sejati buruh migran. Hal yang kemudian dibutuhkan

mati, dengan berujar ikhlaskanlah dan kembalikan

adalah kreatifitas dan keberanian pendamping buruh

semuanya pada yang di atas sana�.

migran untuk terus melakukan pelbagai inovasi kegiatan dan model pendekatan. [ ]

Siapa Pendamping BMI? Pihak

yang

Organisasi mempunyai

menjadi

pendamping

BMI

Masyarakat

Sipil

dan

kesadaran

serta

kepedulian

merupakan

individu

yang

terhadap

persoalan persoalan BMI. Banyak pendamping BMI di Madura yang melakukan pelbagai pendekatan untuk mengkampanyekan persoalan BMI. Keberadaan tokoh agama di Madura memiliki peran sentral untuk mempengaruhi pola pikir masyarakat. Pendamping BMI di Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia

Fendi, Pegiat Buruh dan Asosiasi

(ATKI) wilayah Madura misalnya, mereka melakukan

Tenaga Kerja Indonesia (ATKI)

sosialisasi ke tokoh-tokoh agama dan masyarakat terkait

wilayah Madura

migrasi yang benar dan ancaman hukuman apabila melakukan

praktik-praktik

perdagangan

manusia.

Langkah semacam ini merupakan upaya pencegahan dini munculnya kasus dan menjadi jembatan agar informasi yang sama tentang migrasi aman juga disampaikan para tokoh agama kepada masyarakan melalui dakwah, khutbah, dan pengajian yang mereka lakukan.

Halaman 8 | Warta Buruh Migran | Maret 2012


09 | Kajian

Anak-Anak, Pandanglah Sebagai Harapan Jangan Dipupuskan Oleh: Sri Wahyuningsih, S.Fil.

Saya akan mengawali tulisan ini dengan beberapa pertanyaan. Mengapa prosentase penduduk Kulon Progo yang pernah menjalani profesi sebagai Buruh Migran bisa mencapai 90 % ? .

Meskipun angka tersebut akumulatif, namun itu masih merupakan angka yang sangat besar. Lantas jika dilihat dari kacamata awam kemudian akan muncul pertanyaan selanjutnya. Begitu menarikkah profesi ini?, begitu menjanjikankah?, atau barangkali karena tidak ada pilihan(alternatif) lain?. Pertanyaan-pertanyaan tersebut

Namun demikian kami mendapatkan pandangan lain

tentu sangat mungkin muncul, mengingat mereka harus

dari Fajar pudiarna, Staf IWORK yang sudah menetap

berpisah dengan keluarga dalam jangja waktu yang cukup

di wilayah ini hampir tiga tahun. Menurutnya wilayah

lama dan dengan jarak yang sangat jauh serta resiko yang

subur di Kulon Progo hanya sebagian kecil saja, fakta

tentunya belum bisa diperhitungkan.

yang benar mayoritas wilayahnya adalah lahan berpasir yang susah ditanami. Hal ini menurut

Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut butuh waktu

pandangan Fajar Purdiana yang menjadi salah satu

tidak singkat, dibutuhkan pencarian data serta analisis

penyebab sebagian besar penduduk Kulon Progo

tajam. Barangkali yang dapat saya lakukan dalam tulisan

tertarik mengadu nasib menjadi Buruh Migran.

ini adalah melontarkan temuan masalah dengan harapan akan mendapat tanggapan dari banyak kawan, sehingga

Data lain yang kami himpun potensi wilayah ini

akan menemui satu titik terang berupa solusi dan

sebenarnya

gagasan.

disayangkan pengelolaan masih belum maksimal.

sangat

beragam.

Tapi

yang

patut

Sektor kerajinan misalnya, terdapat sentra produksi Berdasarkan pengamatan sekilas, Kulon Progo tampak

kain tenun berbasis Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).

sebagai daerah yang sangat subur dan memiliki potensi

Wilayah desa tersebut juga sangat potensial untuk

alam lebih. Ketika saya di sana dalam rangka live in untuk

dikembangkan menjadi desa wisata.

proses berkarya beberapa waktu lalu, para petani sedang

Potensi lain yang tidak kalah potensial adalah pantai.

panen cabai. Harga jual saat itu bisa dikatakan lumayan,

Kulon Progo memiliki garis pantai panjang, iika

Rp.16.000,- per kilogram, selain itu hampir di semua

dikelola dengan baik maka akan menjadi objek wisata

wilayah tampak banyak tanaman kelapa tumbuh dengan

yang luar biasa. Misalkan Pantai Glagah sebagai

sangat subur. Ini merupakan gambaran satu potensi

tempat ideal untuk olah raga dayung dan sepanjang

komoditi (kayu dan kelapa) yang masih potensial untuk di

garis pantai yang sangat cocok dijadikan agro wisata

kembangkan.

melon, semangka dan buah naga.

Halaman 9 | Warta Buruh Migran | Maret 2012


10 | Kajian

Pada konteks yang lebih besar dan luas, masalah bagaimana mendidik generasi

Menurut buku tentang psikologi perkembangan anak, dalam setiap tahap perkembangan emosi anak bahkan sejak dalam kandungan, emosi anak harus selalu terjaga

penerus dalam hal ini anak-anak

dalam

sangatlah menentukan.

melaksanakan pengembangan emosi ke tahap berikutnya.

kondisi

positif

sehingga

dia

akan

mampu

Kembali lagi pada persoalan Buruh Migran, banyak

Akan bagaimana kondisi anak tersebut

persoalan timbul ketika seorang ibu atau ayah pergi ke

sampai pada tingkatan tertentu akan

luar negeri untuk bekerja dalam jangka waktu yang cukup

sangat menentukan. Akan bagaimana

lama. Anak-anak harus berkembang tanpa asuhan dan didikan orang tuanya. Contoh perilaku orang tua yang

masyarakat yang kemudian dikelola oleh

kemudian mencari kepuasan di luar rumah ketika

anak-anak tersebut.

ditinggal

kebetulan sangat dekat dengan kehidupan saya. Salah satu keponakan suami saya yang tinggal di Aceh suatu ketika pulang kampung, Umurnya sekitar 30 tahun, konon dia bercerai karena kasus KDRT. Sekembalinya dia banyak timbul masalah di keluarga besar suami saya. seperti

perbedaan

sikap,

terpecah cara

Perselingkuhan

yang

mengakibatkan perceraian yang pada akhirnya berakibat

Contoh kasus tentang hasil pendidikan yang salah

Keluarga

pasangannya.

belah

pandang

karena dan

timbul tindakan

menghadapi persoalan-persoalan yang di timbulkannya. Baru kemudian diketahui dia mengidap psikopatologis, gangguan kepribadian, anti sosoial.

Banyak masalah

yang dia timbulkan, tapi tidak pernah merasa, tidak dapat berfikir dia salah dan keliru. Sangat boros, banyak hutang di mana-mana karena dia tidak bisa menunda pemuasan diri. Seperti halnya juga dia tidak punya rasa malu.

pada proses perkembangan jiwa anak. Belum lagi anak –anak yang dihasilkan oleh tindak kekerasan seksual majikan. Hal ini akan berdampak berkembangnya stigma di Masyarakat dan anak BMI mendapat perlakuan buruk, bahkan ada juga yang dijuluki anak onta karena bapaknya adalah majikan sang ibu saat bekerja di Timur Tengah. Sekian juta orang berangkat menjadi buruh migran, sekian juta pula anak beresiko untuk tidak terjamin pola asuhnya. Pada akhirnya sekian juta anak juga akan terjamin kualitasnya di masa datang. Memandang persoalan Buruh Migran sebagai persoalan bangsa dan negara sekarang ini menjadi penting. Keputusan tindakan untuk berangkat menjadi Buruh Migran dipengaruhi kondisi politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya masyarakat. Mengapa orang Indonesia banyak yang memilih menjadi Buruh Migran dibanding

Siapapun yang ditemui entah kenalan lama atau baru

mengelola potensi yang ada di tanah airnya, padahal

pasti dicari peluang supaya bisa berhutang.

posisinya di sana kebanyakan sebagai pekerja pada wilayah domestik (PRT) yang minim bekal keahlian serta

Pinjam surat berharga untuk digadaikan adalah modus

rawan pelecehan di segala bidang.

lain yang dipergunakan untuk mendapatkan uang. Meskipun belum pernah terbukti dia yang mengambil,

Secara politik dan hukum keberpihakan dan perlindungan

setelah keberadaannya beberapa kali terjadi kasus

negara terhadap rakyat jelata sangat rendah. Hal ini

kehilangan uang, BPKB-BPKB yang tiba-tiba hilang

nampak dari penerapan hukum dan regulasi yang tidak

beserta Kartu keluarga. Dia juga cenderung tidak setia

berpihak kepada kreatifitas dan kemandirian rakyat kecil.

kepada

Para penyelenggara negara sibuk menjadi calo bagi modal

pasangan

dan

sangat

pandai

berbohong

(kebetulan dia PNS, cerdas, cantik, sehingga dari sisi penampilan membuat orang banyak percaya).

Halaman 10 | Warta Buruh Migran | Maret 2012

asing atas potensi alam yang ada di Indonesia dari pada berfikir untuk mengelola dan mengembang sendiri potensi yang dimiliki demi kesejahtaraan rakyat.


11 | Kajian Belum

lagi

gempuran

konsumerisme

tiada

henti,

Barang kali persoalan-persoalan inilah yang saya

kamuflase media, dan iming-iming kehidupan gemerlap

dapatkan ketika live in untuk observasi karya pada

yang diperoleh dengan instan membuat orang tidak lagi

pameran karya seni untuk BMI yang akan digelar

mau berfikir dan berusaha keras demi mencapai taraf

Perkumpulan Kebudayaan Tritura. Tentunya hal ini

hidup yang dianggap lebih baik. Belum lagi persoalan

akan menjadi inspirasi bagi saya untuk berkarya

patokan kesuksesan yang hanya dilihat dari segi materi

(melukis) tentang orang-orang yang justru ditinggalkan

menjadi anggapan umum di masyarakat.

“Pemeran utama” dalam drama TKI.

Ketika di dalam negeri sendiri dirasa sangat sulit untuk

Pada perkembangannya, saya pernah sampai pada titik

mencari penghidupan atau materi. Maka ketika ada

di mana saya kehilangan keyakinan, kepercayaan

peluang untuk mendapatkan materi tersebut di luar

bahkan orientasi hidup ketika dihadapkan pada kondisi,

negeri, berangkatlah sebagian penduduk negara ini

secara subjektif organisasi yang terpecah belah, kawan-

menjadi Buruh Migran.

kawan yang tampak mulai memikirkan diri sendiri (bosan miskin) tak lagi teguh berpandangan, serta

Pertanyaannya kemudian untuk berapa lama kemudian

keyakinan

hal ini berlaku ?, untuk sementara waktukah?, atau untuk

dikembangkan seperti sebelumnya. Secara objektif

selamanya ?. Hal ini mengingat kebanyakan orang

kondisi menyedihkan POLEKSOSBUDHAKAM bangsa-

berangkat ke luar negri adalah orang-orang yang sudah

bangsa

berkeluarga, meninggalkan anak, istri dan suami.

bersemangat berkarya karena membuat karya butuh

(keagamaan)

ini

relatif

saya

tidak

yang

punya

sulit

pegangan.

sekali

Tidak

penjiwaan. Hidup mengalir, mengerjakan yang menjadi Salah satu kasus yang saya temui adalah kasus suami

tuntutan

dengan ketiga anaknya yang ditinggalkan istrinya sampai

domestik sehari-hari dan bagaimana agar bisa makan

12 tahun di Hong Kong. Kepulangan terakhir hanya

dan hidup.

jangka

pendek

saja,

urusan

pekerjaan

selama 2 minggu dan kemudian pergi lagi ke Hong Kong karena

kerjanya

disukai

oleh

majikan.

Sehingga

Perenungan

akhirnya

sampai

pada

kesimpulan

kepergiannya genap 14 tahun. Terus terang saya takjub

sementara bahwa anak-anak harus di selamatkan jika

dan tak habis pikir. Lalu apa makna hidup mengikatkan

ingin kondisi ke depan kita tetap sama seperti sekarang.

diri dalam lembaga bernama rumah tangga?, apapun

Sistem pendidikan terutama di masa pembentukan

bentuk dari hidup berpasangan itu?, sebagai unit kecil

karakter

ekonomi kah?.

MENEMUKAN

anak

harus FOKUS

dibenahi.

SAYA

ANAK-ANAK.

KEMBALI

Intinya

adalah

penciptaan generasi yang terbebas dari sakit jiwa anakSang suami sudah tidak lagi mau menghalangi apapun

anak yang seharusnya dididik sebaik-baiknya, sehingga

kehendak istrinya pergi, dibiarkan saja, dia juga sudah

tumbuh generasi yang lebih baik dari generasi yang

tidak lagi mau memiliki alat komunikasi semacam telepon

sebelumnya.

selular. “Sak karepmu lah“, barangkali demikian yang

sebagaigenerasi yang tumbuh lebih baik dari generasi

dipikirkan oleh sang suami. Secara materi sang suami dan

sebelumnya. [ ]

Anak-anak

harus

dipandang

anak-anaknya tercukupi. Rumah beserta perabotan, tanah, sawah dan dua buah traktor dimilikinya. Tapi apa makna yang disebut sebagai keluarga? anak-anaknya tidak lagi tinggal dalam keseharian. Mereka lebih suka tinggal bersama keluarga sang paman dan bibinya. Menonton Televisi pun, dia lebih suka di rumah tetangga. Anak BMI di rumah sendirian, tiap malam mencari hiburan sendiri, memancing ikan, menjaring ikan atau apalah. Ketika anaknya sakit tidak ada yang dapat diajak berbagi beban dan kegelisahan.

Halaman 11 | Warta Buruh Migran | Maret 2012

Anak-anak harus dipandang sebagai harapan, maka harus dididik, diasuh dan dikelola sebaikbaiknya. ***

TULISAN INI ADALAH HASIL DARI LIVE IN DI

KOMUNITAS BURUH MIGRAN DI KULON PROGO YOGYAKARTA, PENULIS ADALAH PESERTA PAMERAN ARTSPIRAI BURUH MIGRAN DI GALERI CIPTA 2 TIM PADA TANGGAL 2 MEi 2012


12 | Jejak Kasus

Tusriyati: Pulang Kurus Kering, Gaji Tak Dibayarkan foto: http://buruhmigran.or.id/ wp-content/uploads/2012/03/Tusriyah-Danasri1.jpg

“Sebagai orang tua, saya sungguh merasa trenyuh

“Kondisi Tusriyati memang memprihatinkan. Fisiknya

melihat Tusriyati. Tubuhnya kurus kering. Ketika baru

terlihat kurus kering. Perutnya membesar seperti

pulang. Porsi makannya hampir dua kali lipat porsi makan

terkena penyakit busung lapar. Beberapa waktu yang

orang biasa. Seakan ia memang sudah lama tidak makan.

lalu sudah dibawa kerumah sakit dan kata dokter sudah

Tangan

hari

bisa dibawa pulang. Namun nyatanya sampai saat ini

kepulangannya, perutnya membesar. Kata dokter, porsi

belum juga sembuh,” Ungkap Robiah, Ketua forum

makannya

Warga Buruh Migran Desa Danasri.

dan

kakinya

melepuh.

berlebihan.

Tiap

kali

Setelah

tiga

ditanya

Tusriyati

memperlakukannya

Robiah dan Mungawanah akhirnya mengadukan kasus

dengan baik. Tapi saya masih belum percaya spenuhnya.

tersebut ke pemerintah daerah kabupaten Cilacap

Sepertinya ia menyimpan rahasia yang tidak ingin

melalui Dinsosnakertrans kabupaten Cilacap dan juga ke

disampaikan,” Tutur Mungawanah, ibu dari Tusriyati.

kantor Pos Pelayanan Penempatan Dan Perlindungan

Tusriyati (27) adalah mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

TKI (P4TKI) di Cilacap. “Berkas kasusnya sudah saya

di Malasyia asal desa Ds. Danasri RT 004/ RW V Kecamatan

masukan,

Nusawungu Kabupaten Cilacap. Ia baru pulang tanggal 04

Tuntutannya ada dua, yakni tuntutan hak gaji dan

Maret 2012 lalu. Kondisi fisik Tusriyati membuat ibunya

bantuan pengobatan yang lebih baik,” Jelas Robiah

menuturkan

bahwa

majikannya

mudah-mudahan

segera

ditindaklanjuti.

tidak percaya bahwa ia diperlakukan secara baik-baik di -----------------------------------***---------------------------------------

Malasyia. “Soalnya gajinya juga tidak dibayarkan secara penuh. Anak saya bilang tidak pernah memegang uang,” ucap Mungawanah. “Dan selama ia bekerja 2,5 tahun di malasyia, ia hanya mengirimkan uang sebanyak 2 kali.

KRONOLOGI:

Pertama sebesar Rp. 1.450.000,- dan ke dua sebesar Rp.

Cilacap - Malaysia memang menyisakan banyak kasus

5.480.000,-

majikannya.

buruh migran yang pulang dalam kondisi sakit dan gaji

Sedangkan kata anak saya, ia digaji perbulan sebesar RM

tidak dibayarkan secara penuh. Setelah tahun 2010 lalu

500. kalo melihat gajinya tentu pembayaran gajinya

Suniyati, warga Desa Kutasari, Kecamatan Cipari pulang

belum lunas,” lanjutnya.

dalam kondisi fisik kurus kering, kini hal itu menimpa

Melihat kondisi anaknya yang bagi Mungawanah tidak

Tusriyati, warga Desa Danasri, Kecamatan Nusawungu,

wajar, ia mengadukan kasus anaknya tersebut ke

Kabupaten Cilacap. Gajinya tidak dibayarkan penuh,

komunitas buruh migran yang ada di desanya. Komunitas

tubuhnya kurus kering, tangan dan kakinya melepuh

tersebut adalah Forum Warga Buruh Migran Danasri yang

karena alergi sabun.

uang

tersebut

dikirm

oleh

di ketua oleh Robi'ah.

Halaman 12 | Warta Buruh Migran | Maret 2012


13 | Jejak Kasus Berikut kronologi kasus Tusriyati Tusriyati bekerja di Malaysia selama 2,5 tahun. Ia berangkat

Selama kejadian itu, majikan sudah membawa

Juli 2009 melalui PT. Nuraini Indah Perkasa cabang Cilacap.

Tusriyah ke dokter dan membelikan salep, akan

Setelah kontrak selesai, tanpa pulang terlebih dahulu,

tetapi

majikan langsung menguruskan perpanjang kontrak tanpa

akhirnya Tusriyah memutuskan untuk pulang ke

melalui agen yang dulu menyalurkannya.

Indonesia.

Tugas pokok Tusriyati di rumah majikan adalah bersih-

Tanggal 1 Maret majikan memulangkan Tusriyah

bersih rumah. Akan tetapi jika orang tua dari majikan harus

dengan kondisi yang sangat kurus seperti tidak

berobat ke Singapura Tusriyati juga diajak.

mendapatkan makan yang cukup dan kaki dan serta

Selama bekerja di kontrak pertama, Tusriyati pernah

tangan melepuh.

mengirimkan uang sebanyak 2 kali, pertama sebesar Rp.

Tusriyati dipulangkan menggunakan kapal laut

1.450.000,- dan ke dua sebesar Rp. 5.480.000,- uang

melewati Batam, setelah dari Batam naik pesawat

tersebut dikirim setelah potongan gaji selama 6 bulan

ke Jogja. Majikan hanya memberikan uang sebesar

selesai dengan gaji perbulan RM 500.

Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) dan uang Malaysia

Setelah perpanjangan kontrak, seperti biasa gaji Tusriyati

RM 2400. Tanggal 04 Maret 2012 Tusriyati sampai

dititipkan ke majikan, jika membutuhkan sesuatu seperti

di rumahnya. [ ]

sakitnya

tak

kunjung

sembuh,

hingga

kebutuhan perempuan, baju yang sederhana Tusriyati menyampaikan ke majikan dan majikan akan membelikan dengan menggunakan uang gajinya, selebihnya Tusriyati tidak berani meminta gajinya sendiri. Saat 2 bulan terakhir sebelum pulang ke Indonesia,

Asharoh, Pegiat Pusat

Tusriyati mengalami alergi kulit yang cukup parah hingga

Teknologi Komunitas Rumah

menimbulkan luka seperti luka bakar (melepuh dan

Internet TKI (PTK Mahnettik)

gosong) pada kaki dan tangannya yang di akibatkan dari

Cilacap

sabun yang selalu berganti-ganti.

13 | Jejak Kasus

TKI Banten Meninggal Kecelakaan di Arab Saudi

Rahman bin Sapra menyebrang jalan untuk membeli cat (karena dia bekerja di sebuah industri dekorasi di Arab Saudi). Sehabis membeli cat dia menyebrang jalan dan manggul cat.

Oleh: Braja Musti

Sementara dari arah atas jembatan dia tidak melihat ada mobil Rahman bin Sapra, Tenaga Kerja Indonesia asal

dengan kecepatan tinggi. Dia tertabrak berdua bersama

Kampung Kedung Kuali, RT/RW 009/003, Kelurahan

temannya asal Sudan. Rahman bin Sapra tertabrak dan

Bendung, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang,

terpental sekitar 5 meter hingga meninggal dunia.

Provinsi Banten, meninggal karena tertabrak mobil di sebuah jalan di Arab Saudi (08/03/12).

Sesaat setelah kejadian rekan-rekan Rahman bin Sapra tidak dapat mengadukan ke KJRI Jeddah karena kejadian bertepatan

Kecelakaan terjadi di jalan Sari Sitin, jembatan

dengan hari Kamis. Jenazah akhirnya dimakamkan di Arab Saudi

Garnata Al Makaronah Ajijiah, Jeddah, Arab Saudi

(14/03/12) pada pukul 14:00 waktu setempat. Jamil selaku

pada

pukul

Ia

relawan komunitas TKI di Jeddah, Arab Saudi menyampaikan

perusahaan

almarhum Rahman Bin Sapra sudah resmi dikebumikan di

perjalanan umroh bernama Al-Hikmah di Serpong

tempat pemakaman umum Maqbarah Harakat, di daerah

Tangerang melalui calo bernama H. Komar.

Albruk Alruqama kilometer 14, Jeddah Arab Saudi.

diberangkatkan

12.00 melalui

waktu

setempat..

sebuah

Halaman 13 | Warta Buruh Migran | Maret 2012


14 | Panduan

T

ata Cara

Mengurus Asuransi TKI (2)

Berikut lanjutan informasi pada WBM edisi Februari 2012 mengenai daftar kebutuhan dokuman yang harus dipenuhi untuk pengurusan klaim sesuai kategori perkara yang akan dipertanggungkan, antara lain: Dokumen untuk Mengurus Kasus TKI Gagal berangkat bukan karena kesalahan calon TKI 1. Surat keterangan dari BP3TKI setempat; dan 2 Perjanjian kerja; 3. Perjanjian penempatan; Dokumen untuk Mengurus Kasus TKI Kekerasan Fisik, Psikis atau seksual 1. Surat visum dari dokter rumah sakit; 2. Surat keterangan dari kepolisian setempat; dan 3. Rincian biaya pengobatan dan perawatan dari rumah sakit; 4. Surat keterangan dari Perwakilan RI di Negara penempatan; Dokumen untuk Mengurus Kasus TKI PHK Sebelum Berakhirnya Kontrak Kerja 1. Perjanjian kerja; 2. Perjanjian penempatan; 3. Surat keterangan PHK dari pengguna; dan/atau Surat keterangan dari Perwakilan RI di Negara penempatan; Dokumen untuk Mengurus Kasus TKI Gaji Tidak Dibayar 1. Perjanjian kerja; dan/atau 2. Surat keterangan dari Perwakilan RI di Negara penempatan; 3. Dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari Petugas Gedung Pendataan Kepulangan (GPK) di bandara

Halaman 14 | Warta Buruh Migran | Maret 2012

Dokumen untuk Mengurus Kasus Pemulangan TKI Bermasalah 1. Surat keterangan dari Perwakilan RI di Negara penempatan; 2. Dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari Petugas Gedung Pendataan Kepulangan (GPK) di Bandara Dokumen untuk Mengurus Kasus TKI Hilangnya Akal atau Depresi Berat 1. Medical report atau visum dari rumah sakit Negara penempatan; dan/atau 2. Surat keterangan dari Perwakilan RI di Negara penempatan; 3. Dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari Petugas Gedung Pendataan Kepulangan (GPK) di Bandara Dokumen

untuk

Dipindahkan

ke

Mengurus Tempat

Kasus

TKI

Kerja/Tempat

Lain

Tanpa Kehendak TKI 1.

Surat keterangan dari perwakilan RI di Negara penempatan.

Dokumen Mengalami

untuk

Mengurus Kasus

TKI

yang

Tindakkan Kekerasan Fisik, Psikis,

atau Seksual. 1.

Surat visum dari dokter

2.

Surat keterangan dari Perwakilan RI di

Negara Penempatan; 3. Dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari Petugas Gedung Pendataan Kepulangan (GPK) di Bandara


16 | Panduan Dokumen lampiran untuk mengurus asuransi TKI purna penempatan berbeda dengan mengurus asuransi pra dan saat penempatan. perbedaan lampirannya meliputi: Kasus Meninggal Dunia. 1. 2.

Surat keterangan kematian dari rumah sakit; Surat keterangan dari kepolisian setempat apabila meninggal karena kecelakaan; 3. Laporan kesehatan (medical report) atau visum dari rumah sakit atau puskesmas; atau 4. Surat keterangan dari kepala desa atau lurah setempat;

Kasus Kecelakaan yang Mengakibatkan Cacat 1.

Surat keterangan dari rumah sakit atau puskesmas; 2. Surat keterangan dari kepolisian setempat; 3. Rincian biaya pengobatan dan perawatan dari rumah sakit atau puskesmas.

Terkait kasus kerugian atas tindakan pihak lain selama perjalanan pulang ke daerah asal, pengurusan klaim asuransi harus melampirkan surat keterangan dari kepolisian setempat. Pengurusan klaim asuransi penempatan yang pulang ke Indonesia pastikan persoalan BMI tercatat dengan rinci saat dibuatkan berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari Petugas Gedung Pendataan Kepulangan (GPK) di Bandara.

Kasus TKI Sakit 1.

Surat keterangan dari rumah sakit atau puskesmas; dan 2. Rincian biaya pengobatan dan perawatan dari rumah sakit atau puskesmas;

17 | Panduan

Trik Mengindari Pemerasan TKI di Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta Kisah dan keluh kesah TKI yang menjadi korban

Berikut beberapa trik yang pernah dilakukan

pemerasan tetap saja hadir meski nama terminal 4

para TKI untuk menghindari terminal 4:

telah diubah menjadi Gedung Pendataan Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (GPKTKI). Kondisi ini membuat

1.

Beli tiket pesawat yang tidak melalui bandara

untuk

Soekarno-Hatta. Misalnya, BMI di Hong Kong,

menghindari terminal 4. Hal ini memang berisiko,

Korea, Taiwan, Singapura, bisa membeli tiket

karena kepulangan TKI yang bersangkutan tidak akan

tujuan Kuala Lumpur, Malaysia terlebih dalulu.

terdata dalam berita acara petugas BNP2TKI di

Sesampai di Bandara Kuala Lumpur, carilah tiket

Bandara. Namun menghindari terminal 4 tetap

pesawat menuju bandara selain Soekarno-Hatta,

menjadi pilihan bagi mereka yang trauma atas

seperti Medan, Aceh, Padang, Pekanbaru,

serangkaian aksi pemerasan yang dilakukan petigan

Yogyakarta, Solo, Surabaya, Lombok. Rute

bandara.

penerbangan tersebut tersedia setiap harinya.

beberapa

TKI

melakukan

pelbagai

cara

Jangan lupa, sebelum pulang pastikan jadwal tiket pesawat anda benar. Halaman 15 | Warta Buruh Migran | Maret 2012


18 | Panduan 2. Jika dirasa tidak mungkin menghindari bandara Soeta, misalkan karena terlanjur dibelikan tiket oleh

Beberapa tips bagi yang terpaksa harus masuk ke terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta, antara lain:

majikan. Segera saja membeli tiket terusan ke daerah tujuan dengan uang pribadi dengan meminta bantuan kerabat atau membeli secara online. 3. Mengikuti cara Ani, BMI asal Jawa Timur. Ia

1. Pastikan penampilan anda tenang, tidak terlihat bingung, dan cemas. 2. Pastikan anda membawa peralatan dokumentasi

meyakinkan petugas dengan penampilannya yang

dan terletak di saku yang mudah dijangkau.

sederhana (tidak mencolok). Penampilan memang

Apabila anda melihat gelagat petugas yang akan

penting, banyak orang menilai penampilan seseorang

meminta uang, segera gunakan peralatan

adalah cerminan pribadi. Oleh karena itu, demi

dokumentasi baik dari HP, recorder, atau kamera

menghindari pintu terminal 4 bandara Soeta tak ada

dijital untuk mendokumentasikan aksi pemerasan

salahnya menghidari ciri-ciri penampilan yang selama

yang dilakukan petugas kepada Anda.

ini melekat pada BMI. 3. Apabila petugas meminta uang, tanyakan mana Bagi BMI yang pulang bermasalah (karena kasus), misal

peraturan resminya?, adakah kwitansinya?

sakit, diputus kontrak, penyiksaan, dan lain-lain, tidak disarankan menghindari terminal 4. Hal ini dikarenakan

4. Saat dibuatkan berita acara kepulangan, pastikan

BMI bermasalah membutuhkan berita acara kepulangan

petugas mencatat masalah anda dengan rinci,

dari petugas BNP2TKI di Bandara untuk keberlanjutan

misal gaji tidak dibayar, selama berapa bulan

penanganan kasus.

harus disebutkan.

Jejaring Media Sosial, Hanyalah Alat. Anda yang Mampu Menjadikannya Bernilai Guna Lebih. Sebagai Media Menyebarkan Infomasi, Berjejaring, dan Saling Bertukar Pengetahuan.

-Pesan layanan masyarakat ini dipersembahkan oleh Redaksi Pusat Sumber Daya Buruh Migran.-

Halaman 16 | Warta Buruh Migran | Maret 2012


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.