FAJAR BALI EDISI JUMAT, 12 JULI 2013

Page 5

DAERAH

FAJA R BALI Jumat, 12 Juli 2013, Tahun XIII

Punya 2 Mobil dan Tanah Nikmati BLSM

Warga Jagaraga Protes ke Kantor Camat Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang diterima masyarakat dinilai kurang tepat sasaran. Karenanya, ratusan masyarakat Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan yang tidak mendapatkan bantuan langsung itu datang ke kantor camat setempat untuk melakukan protes, Kamis (11/7) siang kemarin.

FB/Agus

penjelasan yang pasti terkait tidak dapatnya kami bantuan ini. Aparat desa mengatakan itu langsung dari pusat. Kalau tidak aparat desa yang memberikan data apakah orang pusat itu tahu masyarakat di bawah,” terangnya sembari menyerukan kepada camat untuk

Warga Desa Jagaraga memprotes BLSM yang tidak tepat sasaran

turun langsung ke desa. Camat Sawan, Gusti Ngurah Suradnyana, saat di konfirmasi terpisah mengaku bersyukur adanya masyarakat yang datang ke kantor camat memberikan informasi dan sejauh ini dengan tidak dapatrnya beberapa masyarakat bantuan langsung itu pihaknya sudah

Pilkel Desa Bongan

Diantar Baleganjur, Pak Ngurah Dapat Nomor Urut 1 TABANAN-Fajar Bali Calon perbekel Bongan I Gusti Ngurah Putu Suardika (38) yang kerap disapa Pak Ngurah diantar baleganjur seka Teruna Dharma Santi Banjar Bongan Pala, saat mengambil nomor urut di kantor Perbekel Bongan, Kamis (11/7) kemarin. Dalam pengundian nomor urut tersebut Pak Ngurah mendapatkan nomor 1, sedangkan dua kandidat lainya mendapatkan nomor urut 2 dan 3 . “Astungkara, sesuai dengan harapan kami mendapatkan nomor urut satu,” jelas Pak Ngurah usai mengambil pengundian nomor urut untuk pemilihan perebekel Desa Bongan, Kemarin. Ia berharap nomor urut satu yang diraih dalam pengundian menyertai pada hari H pemilihan dengan menempati posisi nomor satu. Diakuinya, target meraih suara sebanyak-banyaknya merupakan pekerjaan yang berat dan membutuhkan kerja keras dari tim yang telah dibentuk. Terkait keterlibatan baleganjur dalam pengambilan nomor urut kadidat, Pak Ngurah menegaskan hal tersebut merupakan spontanitas Seka Truna Banjar Bongan Pala yang sudah bulat dalam tekat mendukungnya sebagai calon perbekel desa bongan. “Ini merupakan bukti dukungan seka teruna terhadap saya selaku calon perbekel,”

Pojok Desa

melakukan pendataan ulang dan akan mengusulkan kembali ke pemerintah pusat. Terkait warga kaya yang mendapatkan bantuan pemerintah itu pihaknya juga akan melakukan pencabutan dengan terlebih dahulu melakukan musyawarah desa.

”Masalah itu, kalau benar ada masyarakat kaya yang mendapatkan bantuan itu tentu kami akan melakukan pencabutan namun sebelumnya kami akan melakukan musyawarah di desa terlebih dahulu, apabila benar yang bersangkutan kaya ya kami cabut,” terangnya. W-008

AMLAPURA-Fajar Bali Mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang hari raya I d u l F i t r i te r u t a m a menjelang arus mudik dan balik lebaran berbagai upaya dilakukan pihak otoritas Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Kepala Adminstratur Pelabuhan Padangbai, I Ketut Arya Dana, mengaku akan menambah sekitar tujuh unit Fery untuk mengatasi sekiranya terjadi lonjakan penumpang.

Hanya saja pihaknya belum memastikan kapan kapal tersebut akan mulai dioperasikan. Pada hari biasa Feri yang melayani penyeberangan sebanyak 21 kapal. Dengan tambahan tujuh kapal menjelang Idul Fitri, akan ada 28 Fery untuk melayani penumpang yang diprediksi ada penambahan 5 sampai 10 persen. ”Jumlah tiket juga akan ditambah sesuai dengan jumlah yang diprediksi,” terang Arya

TABANAN-Fajar Bali Dalam rangka menumbuhsuburkan rasa kebersamaan dan menekan biaya pelaksanaan upacara yadnya, Pemerintah Kabupaten Tabanan menggandeng Panitia Penyelenggara Upacara Bebayuhan Wetuan dan Sapuh Leger masal. Kegiatan digelar dari tanggal 14 sampai dengan 17 Juli 2013 mengambil tempat di Gedung Kesenian I Ketut Mario. Hajatan manusa yadnya ini digelar dalam rangka meningkatkan kualitas mental dan spiritual masyarakat Tabanan menuju Tabanan Serasi. Hal tersebut diungkapkan Ketua Panitia, I Nengah Suela, Kamis ( 11/7 ) kemarin, di Tabanan. Suela mengungkapkan, dengan upacara yang dilaksanakan secara masal ini, akan bisa menekan biaya pelaksanaan upacara. “Kami berharap dengan kegiatan upacara yang dilaksanakan secara masal ini, masyarakat akan bisa menjangkau biaya yang kami tawarkan, yang jauh lebih ringan dibandingkan dengan bila dilaksanakan secara sendiri-sendiri,”ujar Suela. Mantan Kepala Inspektorat Tabanan ini menambahkan, kegiatan yang digelar terbuka untuk umum dan dipuput oleh sarwa sedaka (20 sulinggih). “Ini kami lakukan sebagai cermin rasa persatuan dan kesatuan serta semangat kebersamaan sebagai sesama umat Hindu,”tegasnya. Namun demikian kata Suela, ada beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi oleh calon peserta. Usia minimal peserta 4 tahun dan mengisis formulir pendaftaran dan membayar dana punia. Untuk satu orang peserta dikenai dana punia sebesar Rp 350.000. Sedangkan untuk 2-3 orang dalam satu keluarga, mendapatkan keringanan, yakni Rp 300.000 per orang. Sementara kalau lebih dari tiga orang dalam satu keluarga biayanya lebih ringan lagi yakni, Rp 250.000 per orang. Menurut Suela, dalam lontar Kala Tatwa menyebutkan, siapa pun yang lahir pada hari Sabtu Keliwon (tumpek) dan yang lahir pada wuku wayang, terlebih yang lahir pada Tumpek Wayang, atau pun kalau ada orang yang kelahiran tergolong “Jadma Sukerta ”(orang melik), kepadanya sebaiknya dilakukan upacara penyucian kelahiran (bayuh wetuan/meruwat). Yang masuk katagori Jadma Sukerta kata Suela adalah, anak tunggal (tidak bersaudara), Tiba Angker (lahir berbelit tali pusar/ tidak menangis), Margana (yang lahir ditengah perjalanan), Julungwangi (lahir tat kala matahari terbit), Julung Sarab (lahir saat matahari terbenam), Wijil (orang terlahir cebol), Buncing (lahir bersamaan, beda jenis kelamin), Pancoran Apit Telaga ( perempuanlaki-perempuan), Pipilan ( lima bersaudara, empat perempuan, satu laki) dan Puja Daha ( ibu hamil yang usia kehamilanya sebelum 3 bulan ketemu wuku wayang,dan/atau usia kehamilanya lebih dari 7 bulan ketemu wuku wayang, atau kehamilanya ketemu dengan dua kali wuku wayang. Untuk mempermudah masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait dengan pelaksanaan upacara tersebut, panitia telah menyiapkan tempat pendaftaran disemua kecamatan yang ada di Tabanan. W-004

Jelang Lebaran, ASDP Padangbai Tambah 7 Fery Dana. Lonjakan penumpang diperkirakan akan terjadi H-5 dan H plus 5 lebaran. Dari segi keamanan pihak Pelabuhan juga sudah melakukan pengecekan terhadap peralatan dan keselamatan penumpang yang ada dalam kapal termasuk peningkatan pengamanan mulai dari areal pelabuhan, pintu masuk dan parkir serta darmaga. Sejauh ini arus lalulintas penyeberangan laut masih normal.

Belum ada lonjakan jumlah penumpang. Kasat Lantas Polres Karangasem AKP Ki Bagus Tri mengatakan Polres Karangasem berencana akan mendirikan pos keamanan tambahan diluar pos regular yang sudah ada. “Selain penambahan personil yang berjaga, untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan akan dibagun dua pos pantau masing-masing di yeh Malet dan Buitan,” pungkasnya. M-002

KTP Seumur Hidup Tunggu Payung Hukum

FB/Doni

tandasnya. Kedepan seka teruna bukan saja di Bongan Pala, namun seka teruna yang ada di Desa Bongan yang memiliki potensi seni dan budaya termasuk di bidang olah raga dibangkitkan kembali. “Salah satu contoh saya akan kembali adakan Pordes. Pekan Olah Raga Desa yang selama ini mati suri.” Tandasnya. Padalah menurut tokoh muda asal Sedahan Jro Gede Bongan ini ajang pordes merupakan ajang mencari bibit-bibit berbakat generasi muda bongan. “Banyak lagi program yang saya miliki. Namun saya tidak mau mengatakan. Karena saya akan buktikan,” tandasnya. Sementara itu sebelum berangkat menuju Kantor Desa Bongan, seka teruna Banjar Bon-

Tabanan Gelar Upacara Sapuh Leger dan Bebayuhan Wetuan Massal

gan Pala yang diampingi bebrapa tokoh masyarakat setempat melangsungkan persembahyangan di Pura Bale Banjar setempat. Dengan berpakaian adat madya kaos putih yang dilengkapi Foto Pak Ngurah dibagian punggung. Iring-iringan calon perbekel Pak Ngurah kemudian berjalan kaki dengan lantunan gamelan beleganjur. Tiba di kantor Desa Bongan, calon perbekel Pak Ngurah diterima oleh panitia pemilihan yang selanjutnya dilangsungkan pengundian nomor urut. Tahapan Pilkel Bongan dilanjutkan dengan kampanye yang dimulai dari tanggal 12 hingga 31 Juli. Masa tenang dari tanggal 1 sampai 3 Agustus sedangkan hari H pencoblosan tanggal 4 Agustus 2013. W-004*

FB/MAHARJANA

Arus lalulintas penyeberangan Padangbai masih relatif normal, belum terjadi lonjakan penumpang

BANGLI-Fajar Bali Kartu Tanda Penduduk (KTP) berlaku seumur hidup, kini masih menunggu payung hukum. Sebelumnya diatur dengan UU.No 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan, namun kini UU tersebut bakal dirubah. ”Untuk KTP seumur hidup payung hukumnya masih sedang dalam pembahasan di DPR RI, dulu sih menggunakan UUno.23 tahun 2006, sekarang UU itu dirubah”, ujar Kepala Kantor Catatan Sipil dan Kependudukan Bangli I Wayan Warga Megantara, Kamis (11/7). Ditanya soal kemungkinan semua penduduk mendapat KTP seumur hidup dia mengatakan hal itu sangat mungkin, dengan sistem e-KTP. Karena dengan sistem e-KTP tak perlu ada perubahan yang siginifikan pada identitas penduduk tersebut. Selain itu dengan E-KTP bisa diyakini tingkat keakuratannya. ”Yang berubah paling alamat, entah karena dia menikah atau hal lain”, ujarnya. Sekadar diketahui sampai sekarang E-KTP sudah terdistribusi sekitar 153.000 e-KTP. Sisanya ada sekitar 40.000 yang belum memiliki e-KTP.Kini dari jumlah 40.000, itu ada yang sudah mengikuti proses rekaman. Keterlambatan itu, akibat faktor geografis dan tingkat kesadaran masyarakat yang masih kurang soal perlunya KTP. W-002

Tradisi Megibung Banjar Saren Jawa, Budakeling, Bebandem AMLAPURA-Fajar Bali Warga Muslim di Banjar Saren Jawa dikenal memiliki segudang keunikan. Dari segi bentuk bangunan dengan arsitektur Bali, urutan nama seperti orang Bali seperti Wayan, Nengah, Nyoman dan Ketut. Selaian itu untuk memanggil mereka yang sudah tua umumnya menggunakan We dan untuk yang masih muda dengan panggilan Bli menggunakan bahasa Bali halus. Keunikan lainya mereka juga mengenal tradisi megibung (makan bersama). Memasuki hari pertama bulan puasa, menu saat Buka Puasa dan Pertengahan Puasad diwarnai dengan kegiatan megibung. Tradisi Megibungan ini di-

lakukan di Mesjid Nurul Hayat, satu satunya Mesjid di Kampung tersebut. Menjelang buka puasa, warga Saren Jawa terutama yang laki laki baik tua maupun muda berbondong bondong datang ke Mesjid. Mereka duduk lesehan di emperan Mesjid di sisi timur dan barat melingkari makanan yang terdiri dari Nasi dan Lauk yang sudah diletakkan dalam nampan dengan ditutup menggunakan tedung saji. Dengan berbahasa Bali halus melalui pengeras suara Kelian Adat Raden Ketut Ayumudin memberitahukan warga bahwa acara santap bersama dengan megibung segera dimulai. ”Megibung kerap dilakukan saat warga punya hajatan,”ujar

Ketut Ayumudin tetua kampung tersebut. Warga Saren Jawa terdiri dari 120 KK dan terbagi menjadi empat tempek. Keempat tempek tersebut dibagi masing-masing dua tempek menyiapkan gibungan pada buka puasa hari pertama dua tempek menyiapkan saat p u a s a ke s e l i ku r a t a u h a r i keduapuluh satu. Ketut Ayumudin menambahkan megibung khusus bagi umat Muslim laki laki yang pergi ke Mesjid, sementara ibu ibu menyiapkan sagian di rumah dengan memasak terlebih dulu. Usai mengibung dilanjutkan dengan Solat di dalam Masjid. Setelah itu warga langsung pulang ke rumahnya masing masing. M-002

FB/MAHARJANA

SINGARAJA – Fajar Bali Kehadiran ratusan masyarakat Jagaraga yang dikoordinir oleh Ketut Suangsa.”Kami merasa BLSM tidak tepat sasaran karena beberapa masyarakat yang tidak mampu tidak mendapatkan bantuan itu. Seperti saya dan warga yang datang ke kantor camat kenapa tidak dapat,”terang Suangsa. Justeru beberapa masyarakat yang kaya mendapatkan bantuan tersebut sedangkan masyarakat yang miskin tidak mendapatkan BLSM. ”Ada masyarakat yang memiliki 2 mobil dan tanah mendapatkan bantuan ini, sedangkan kami dan masyarakat yang tidak mampu malah tidak mendapatkan apaapa,” tuturnya. Pihaknya mengaku sempat menyampaikan kepada kepala desa namun tidak mendapatkan jawaban pasti. ”Kami juga sangat kecewa dengan pelayanan aparat desa yang selama ini tidak bisa memberikan

5

Umat Muslim laki-laki di Banjar Saren Jawa, Bebandem menggelar acara megibung di Masjid setempat


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.