FAJAR BALI EDISI JUMAT, 12 JULI 2013

Page 2

2 Berkas CPNS Rampung, Menunggu P21 Kejaksaan DENPASAR – Fajar Bali Penyidik Direktorat Reskrimsus Polda Bali sudah merampungkan berkas penyidikan kasus kisruh pengumuman CPNS Badung tahun 2012. Rencananya, berkas tersebut akan dikirim ke Kejaksaan dalam waktu dekat. “Penyidik Direktorat Reskrimsus Polda Bali sudah menuntaskan hasil pemeriksaan dan segera diberkas dan dikirim ke Kejaksaan. Semoga langsung P21,” tegasnya kemarin. Kombes Hariadi mengaku bahwa penyidikan kasus CPNS Badung dengan tersangka Kepala BKD I Gede Oka Sukadana membutuhkan waktu lama. “Ada beberapa hal sehingga memakan waktu lama. Harus dicari fakta-fakta serta keterangan saksi ahli Hukum Universitas Udayana dan saksi ahli dari Jakarta,” tegas mantan Dir Lantas Polda Sulawesi Tengah itu. Menurutnya, koordinasi dengan Kejaksaan juga membutuhkan waktu. Selama proses penyidikan, penyidik Dit Reskrimsus Polda Bali dan JPU terus berkoordinasi. “Apabila berkas sudah dikirim ke kejaksaan bisa langsung P21 dan tidak bolak-balik. Ini membutuhkan waktu,” urainya. Diterangkannya, tersangka I Gede Oka Sukadana dalam pemberkasan ini dijerat atas dugaan melakukan penyimpangan wewenang yang berpotensi terjadinya korupsi. Meskipun sudah merampungkan penyidikan, bukan berarti tugas polisi selesai karena masih melakukan pengusutan terhadap pelaku pemalsuan dokumen. “Masih berkembang, penyidik masih melakukan pengusutan siapa pemalsu dokumennya. Di Jakarta ataukah di Bali,” pungkasnya. R – 005

Edan, Korupsi Gaji PTT Untuk Metajen

DENPASAR - Fajar Bali Sidang kasus dugaan korupsi gaji pegawai PTT (Pegawai tidak tetap) Bangli dengan terdakwa Dewa Gde Ramayana kembali digelar, pada Kamis (11/9) kemarin di Pengadilan Tipikor, Denpasar. Sidang kemarin sudah masuk dalam agenda pemeriksaan terdakwa. Dalam sidang yang dipimpin majelis Hakim Erly Sulistyorini, sedikit membuat Hakim kesal. Pasalnya, suara terdakwa nyaris tidak terdengar. Bahkan Hakim berkali-kali meminta terdakwa untuk memperbesar suaranya. “Suara yang keras dan jelas, apa saudara ini tidak jelas suaranya,” hardik Hakim Erly, membuat Ramayana tersenyum. Awalnya ditanya tentang, kepastian honor tersebut cair atau tidak. Dia menjawab sebenarnya sudah cair, namun mengaku meminjam dana itu dulu untuk keperluan dirinya. Uang yang dia ambil adalah gaji PTT untuk LPH (Lembaga Pendidikan Hindu) Widya Darma. “Saya meminjam untuk keperluan pribadi,"jawabnya. Hakim mengejar dengan pertanyaan lebih dalam. “Untuk apa uang itu?,” tanyanya. Mendapat pertanyaan seperti itu, Ramayana nampak bingung. Dia lantas menjawab seperti kumur – kumur kalau uang itu digunakan untuk keperluan keluarga. “Itu dah keperluan apa?,” tanya hakim lagi. Kembali dia tidak menjawab dengan jelas, hakim sempat mangkel. Namun akhirnya terbongkar ketika pertanyaan diambil alih oleh Jaksa Eka Widiana. Yang mengawali bertanya, dengan mengatakan agar terdakwa Ramayana mau jujur. Namun tetap ngotot dan menjawab untuk kebutuhan sehari – hari. “Apa tidak ada untuk hoby?,” tanya Jaksa. Pertanyaan ini akhirnya membuka tabir, bahwa Ramayanan adalah maniak judi tajen alias adu ayam.sabung ayam. “Ada, untuk hoby, hoby hiburan,” jawabnya. Setelah itu langsung hakim menyambar, agar menjelaskan secara gamblang. “Hiburan apa?,” lanjut Erly. Ramayana terlihat tersenyum, karena Jaksa juga hampir tertawa setelah Ramayana didesak menjelaskan hobynya itu. “Tajen,” jawab Ramayanan polos. Setelah menjawab ini langsung Hakim Erly membabat Ramayana, “Itu namanya adu pitik (adu ayam),” cetusnya. Hakim langsung mengatakan sungguh terlalu Ramayana. Tega korupsi gaji sekian ratus pegawai, untuk bermain tajen. “Tahu anda, pertama anda menyiksa ayam sampai berdarah – darah dan mati. Kemudian saudara menyiksa keluarga, karena anda main tajen habisin duit banyak. Kemudian anda juga menyiksa ratusan pegawai tidak tetap, perlu makan anda tidak kasi gajinya,” ujar hakim. Setelah itu terdakwa juga mengaku bahwa, uang yang dia ambil adalah untuk gaji PTT LPH Dharma Widya dengan jumlah Rp 130 juta. Namun dia sempat mengembalikan Rp 64 juta, lewat memberikan gaji para PTT yang mencari kerumahnya. “Saya sudah kembalikan, tapi belum semua karena saya belum punya uang," jelasnya. Seperti berita sebelumnya Ramayana adalah Wakil Bendahara di Disdikpora Bangli. Dia menggarong gaji para PTT, tidak mencairkan selama satu tahun hingga pegawai resah dan protes. W-007

METROKOTA

FAJA R BALI Jumat, 12 Juli 2013, Tahun XIII

Sindikat Narkoba Dibekuk DENPASAR – Fajar Bali Jajaran Narkoba Polresta Denpasar membekuk sindikat narkoba masing masing berinisial JS (30), AI dan AH (27). Ketiga tersangka ditangkap di dua ditempat berbeda, pada Rabu (10/07) malam, dengan barang bukti ganja kering, sabu dan ekstasi. Menurut informasi dilapangan, tersangka JS sudah lama menjadi target operasi karena diduga sebagai pengedar dan pemakai narkoba. Diam-diam polisi melakukan pengintaian dan akhirnya membekuk tersangka JS di kamar kosannya di Jalan Raya Pemogan Denpasar, pada Rabu (10/07) malam. Dari kamar tersangka asal Medan, Sumatera Utara itu,

petugas menemukan barang bukti narkoba. Berupa 8 paket sabu sabu seberat 4,6 gram, ekstasi seberat 0,93 gram, 1 paket ganja seberat 1,89 gram, dua plastik klip, 2 bungkus isolasi, 1 gulung alumunium foil, 1 kotak berisi bong dan dua korek api gas. “Tersangka ditangkap dengan barang bukti ganja kering, sabu sabu dan lainnya,” jelas Kasat Narkoba Polresta Denpasar Kompol Wayan Suarda, pada Kamis kemarin. Tersangka JS akhirnya mengaku bahwa narkoba tersebut diperoleh dari temannya, di Jalan Raya Pemogan Gang Mertasari 1, Denpasar. Menerima informasi tersebut aparat kepolisian lang-

sung bergerak ke TKP. Dalam sebuah pengerebekan di kamar kosan tersebut, petugas mendapati dua pelaku sedang pesta sabu sabu. keduanya adalah AI dan AH, asal Jember, Jawa Timur. “ Di ka ma r kosa n ka mi menemukan barang bukti alumunium foil, berisi Kristal sisa sabu seberat 0,03 gram. Dua pelakunya langsung kita amankan,” tegasnya. Kompol Suarda mengatakan, pihaknya masih mendalami keterangan para tersangka untuk mengejar pelaku lainnya. Sementara ini para pelaku m a s i h d i p e r i ks a i n te n s i f berikut narkoba yang kini dijadikan sebagai barang bukti. R – 005

BENOA – Fajar Bali Sehari menghilang, Endra Budiman (27) anak buah kapal yang tenggelam di pantai Dermaga Barat pada Rabu (10/7) pukul

17.30 Wita, akhirnya ditemukan jadi mayat kemarin. Korban ditemukan tim gabungan Polair Polda Bali disekitar Dermaga Selatan Pelabu-

han Benoa pada Kamis (11/07) sekitar pukul 15.30 wita. Menurut informasi, korban yang bekerja disebuah perusahaan ikan di Benoa itu bermula

Berenang, ABK Tewas Mengambang

Tim gabungan Pol Air Polda Bali melakukan pencarian terhadap anak buah kapal yang tewas di dermaga selatan kemarin.

Pencuri Rumah 3 TKP Dibekuk NEGARA- Fajar Bali Dua pelaku pencurian yang beraksi di tiga TKP, dibekuk jajaran Polres Jembrana, Rabu (3/7) lalu. Kedua pelaku yakni N Fawaid (24) dan Sohibul Wafa (20) yang keduanya berasal dari Lingkungan Terusan Kelurahan Lelateng Kecamatan Negara. Kasubag Humas AKP Wayan Setiajaya seizin Kapolres Jembrana AKBP Komang Sandi Arsana Kamis (11/7) kemarin mengatakan kedua pelaku melakukan aksinya pertama tanggal 5 Juni sekitar pukul 01.00 wita lalu di rumah milik Saidah di jalan Pulau Buton No 5, Kelurahan Dauhwaru Kecamatan Negara. Rumah tersebut berhasil disatroni, dengan cara mencongkel jendela dengan obeng. Sebelum berhasil masuk, kedua pelaku manjat tembok dan

kondisi rumah korban dalam keadaan sepi. Pelaku akhirnya berhasil membawa kabur satu buah TV 20 inch, dua kipas angin, kompor gas dan tabung gas, mesin pompa mesk Sumitsu, setrika sanyo, microwafe dan tiga seprai. Tak hanya itu, di TKP kedua, pelaku melakukan aksinya di Gereja IGKB Mandira Asih Desa Tegal Badeng Timur Kecamatan Negara, pada tanggal 15 Juni lalu. Keduanya berhasil mencuri di gereja, dengan cara mencongkel jendela belakang gereja dengan menggunakan obeng. Setelah berhasil dibuka,

pelakunya langsung menyikat gitar listrik Yamaha, wareles dan sound sistem. Setelah itu, kedua pelaku beraksi kembali di rumah milik Wayan Gunawan di jalan Wibisana Kelurahan Banjar Tengah Kecamatan Negara, tanggal 29 Juni. Di rumah itu, pelaku berhasil menyikat sejumlah barang di antaranya printer canon,VCD dan jam tangan. Dalam setiap aksi pencuriaannya, pelaku selalu menggunakan sepeda motor mio warga putih DK 8155 BI. Kini kedua pelaku diamankan dan sejumlah barang bukti juga diaman, termasuk sepeda motor yang dipakai oleh pelaku. Akibat perbuatan tersebut, kedua pelaku dijerat pasal 363 KUHP. W-003

kedua pelaku ketika diamankan di Polres Jembrana, kemarin.

hendak berenang di Dermaga Barat pada Rabu sore sekitar pukul 17.00 Wita. “Dia berenang bersama teman temannya di Dermaga Barat,” beber sumber kemarin. Namun, setengah jam berenang, korban tidak terlihat. Diduga keras ombak menerjang tubuh korban dan langsung tenggelam. Sementara, rekan-rekan korban sempat mencari di sekitar pantai tapi tidak ditemukan. Hilangnya korban langsung dilaporkan ke Polisi dan Basarnas yang ada di Pelabuhan Benoa. “Tim Gabungan Polair Polda Bali dan Basarnas sempat melakukan pencarian di sekitar tempat menghilangnya korban,” ujar petugas Basarna Putu Suparyawan kemarin. Namun beberapa jam dilakukan pencarian, tim gabungan terpaksa menghentikannya. Pasalnya, kondisi cuaca yang

tidak memungkinkan. Selanjutnya, pencarian sempat dilakukan dilokasi tempat menghilangnya. “Namun, jasad korban tidak ditemukan,” ujarnya. Sehari tidak ada hasil, esoknya pada Kamis tim kembali melakukan pencarian dan melibatkan puluhan personil gabungan Pol Air Polda Bali dan Basarnas. Pencarian dilakukan hampir 10 jam dan akhirnya jasad Endra akhirnya ditemukan tewas mengambang di sekitar Dermaga Selatan Pelabuhan Benoa pada Kamis sore sekitar pukul 15.30 Wita. “Korban ditemukan di Dermaga Selatan sekitar 500 meter dari tempatnya tenggelamdi Dermaga Barat,” jelasnya. Dia mengatakan jasad korban asal Brebes ini belum membengkak dan masih bisa dikenali. Korban langsung dilarikan ke RS Sanglah untuk menjalani pemeriksaan. R – 005

DENPASAR – Fajar Bali Nasib seorang pemuda asal Βanyuwangi bernama R. Dewanto Handaru M nampaknya benar-benar bernasib sial. Pasalnya, hanya gara-gara terpancing emosi hingga menganiaya seorang perempuan bernama Nancy Deisy Angelina Mamahit. Akibatnya, Dewanto dituntut selama 10 bulan penjara oleh jaksa penuntut umum (JPU) Ni Komang Swastini. Dalam amar tuntutan jaksa yang dibacakan dihadapan majelis hakim menyatakan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penganiayaa terhadap korban. "Oleh karena itu memohon kepada majelis hakim untuk menghukum terdakwa dengan pidana penjara selama 10 bulan," demikian tuntutan Jaksa. Perbuatan terdakwa sebagaiman tertuang dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP. Mendengar tuntutan yang lumayan tinggi itu, terdakwa melalui kuasa hukumnya langsung minta keringanan. Bahkan dengan terang-terangan terdakwa mengakui menyesal atas perbuatanya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Sama halnya dengan kuasa hukum terdakwa, Frans D Passar juga mohon keringanan. Namun permohonan keringanan yang disampaikan secara lisan itu ditolak oleh ketua majelis hakim, Hasoloan Sianturi. "Silahkan anda ajukan secara tertulis aja, biar cuma satu lembar juga tidak apa," pinya

Hasoloan. Sebagaimana dalam tuntutan JPU, terdakwa dituntut 10 bulan lantaran akibat perbuatanya, korban mengalami terluka dan menjalani perawatan kesehatan. Selain itu selama persidangan terdakwa juga selalu berbelit-belit dalam memberikan keterangan. Sebagaimana terungkap dalam persidangan, perkara ini berawal dari rencana jual beli speaker milik Nancy kepada Intan Yodida Fitriani, kakak terdakwa Dewanto. Speaker sudah dibawa Intan, namun belum dibayar. Tidak kunjung dibayar, korban lantas berniat untuk mengambilnya kembali. Korban lantas menuju rumah Intan menggunakan mobil bersama temannya, Patricia Priska Paramita pada 13 Mei 2012 sekitar pukul 13.30 wita. ”Sampai di sana, hanya terdakwa yang ada," tandas korban. Apes bagi korban, terdakwa bukanya menyuruh korban masuk tapi malah ketika korban baru menurunkan sebelah kaki dari mobilnya, terdakwa langsung mendorong. Sehingga dia terjepit. Saat itu pula, terdakwa menendang dan memukul korban hingga mengalami lecet dan lebam. Ketika dikonfirmasi majelis hakim terkait keterangan saksi korban, Dewanto menyatakan bahwa itu tidak benar. Lelaki asal Banyuwangi ini membantah seluruh kesaksian korban. Padahal, dari saksi korban, juga saksi masyarakat serta visum sudah cukup memberikan bukti adanya penganiayaan tersebut. W-007

saan saksi dengan meminjam tempat di Kejaksaan Negeri Kabupaten Bangli, sedangkan para penyidiknya dari Kejati Bali," ujarnya. Kejati Bali telah menetapkan anggota DPRD Provinsi Bali Hening Puspita Rini sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi itu. Penetapan itu dilakukan setelah pihak lembaga penegak hukum tersebut melakukan penyelidikan atas dugaan penyim-

pangan dalam pengadaan kain bagi ibu-ibu PKK pada 2011. Ashari mengatakan terkait kasus dugaan korupsi di Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) dan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali masih tetap belum ada perkembangan berarti, hanya saja penyidik masih memeriksa terus saksi. "Hanya pegawai biasa yang kami periksa, juga ada beberapa yang dari rekanan," tandasnya. W-007

Main Pukul, Pria Banyuwangi Dituntut 10 Bulan

Kejati Belum Jadwalkan Periksa Hening

021/VI/FB/KTR

DENPASAR – Fajar Bali Kejaksaan Tinggi Bali belum menjadwalkan untuk memeriksa anggota DPRD Provinsi Bali Hening Puspita Rini, yang tersangkut kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial pengadaan kain untuk anggota PKK di Kabupaten Bangli yang diduga merugikan keuangan negara sekitar Rp 500 juta. "Belum ada jadal untuk memeriksa Hening," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum

dan Humas Kejati Bali Ashari Kurniawan di Denpasar, Kamis (10/9) kemarin. Saat ini penyidik masih terus memeriksa beberapa orang saksi terkait kasus dugaan korupsi itu. Sudah cukup banyak yang diperiksa untuk menemukan alat bukti baru. Saksi yang diperiksa adalah anggota masyarakat terkait dalam pengadaan kain tersebut. "Kami melakukan pemerik-

 Pe mimp in Umu m/P enanggung Jawab: IGMA Wi snu Mataram  P emimpin R edaksi: E manuel D ew ata Oj a  R edaktur P elaksana: Ida B agus P utu B agus  K oor dinator Liputan: A gung P arami ta  Redaktur: Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Blasius Besu, Supriyono  Desain Grafis/Tata Letak: Kasturi, Somayasa, Wiadnyana  Staf Redaksi: Eliazar Patun, Heru Prasetya, Hery Subagio, Gde Sarjana, Rony P Bagus, Destya Aryanti, Ketut Suarja  Sekretaris Redaksi: Ketut Tini  Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), IGA Diah (Klungkung), Made Doni ( Ta b a n a n ) , Wa y a n S u m e r t h a (Bangli), Ngurah Maharjana (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Laurensius Leba Tukan (Kupang), Rikar Khandi (Manggarai Barat), Alfan Manah (Manggarai), Hironimus Dale (Manggarai Timur)  Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press  Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat  Manajer SDM: IGKA Mertha Yoga  Keuangan: IGPA Putri Juliawati  Manajer Marketing dan Pengembangan: IB. Sudarsana  Sirkulasi: Wayan Sumadita  Rekening: Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar No.: 011.02.02.22723.9, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS  Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Percetakan: PT. Temprina

WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.