epaper fajar bali edisi 28 des 2012

Page 9

9

Jumat, 28 Desember 2012, Tahun XIII

Pengeluaran Wisatawan Tak Sebanding LABUAN BAJO- Fajar Bali Dari berbagai pengakuan wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo menyebutkan bahwa masalah kebersihan menjadi penyebab utama wisatawan tidak betah berkunjung ke Kota Komodo ini. Hal tersebut didukung dengan hasil survey yang dilakukan Swisscontact pada tahun 2008 yang menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran wisatawan yang berkunjung ke Manggarai Barat sebesar ± $ US 70/hari, dengan lama tinggal sekitar 5.3 hari. Jika kurs dolar dihitung Rp 9.500/US 1 $, maka pengeluaran wisatawan di Manggarai Barat sebe-sar Rp 665.000/ hari. Dengan demikian, pada 2010 jumlah uang yang beredar di Labuan Bajo, yang dinikmati langsung oleh masyarakat dari wisatawan sebesar 48.801 x 5,3 x Rp 665.000 = Rp 172.323.651.150. Angka 172 M lebih merupakan angka yang cukup besar untuk ukuran Labuan Bajo. Pertanyaannya apakah para wisatawan dapat menikmati atau merasa puas dengan pelayanan yang diperolehnya selama berkunjung di Manggarai Barat?. Hal tersebut dikemukakan, Kornelius Rahalaka Pengamat Pariwisata, Kabupaten Manggarai Barat, Kamis (27/12). Namun, survey tentang tingkat kepuasan pelanggan/ wisatawan yang dilakukan pada tahun 2008 tersebut juga menunjukkan, banyak wisatawan mengeluh dan merasa tidak puas terkait dengan kebersihan kota Labuan Bajo. Padahal, tujuan berwisata adalah bersenang-senang atau untuk

meninggalkan sejenak rutinitas keseharian di tempat asal wisatawan guna menikmati keindahan alam pada destinasi wisata. Namun apa yang dinikmati di Labuan Bajo? Ke mana saja mereka berjalan, pemandangan yang segera dilihat adalah sampah berserakan di mana-mana. Kornelis berpendapat, Sampah paling dominan berasal

dari hasil limbah rumah tangga berupa botol dan gelas plastik dari air mineral yang dibuang di sembarangan tempat oleh penduduk maupun pengunjung setelah menikmati isinya. Padahal, justru sampah terutama sampah plastik inilah yang paling ditakuti oleh para wisatawan mancanegara. Kandungan kimiawi dari plastik sangat memba-

Tarian Multi Etnis Iringi TUNAS Mendaftar di KPU NTT cagub NTT dari Partai Golkar, ketika menari Kebalai dalam acara Deklarasi paket TUNAS KUPANG-Fajar Bali Pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur NTT dari Partai Golkar Ibrahim Agustinus MedahEmanuel Melkiades Laka Lena atau yang dikenal dengan sandi politik TUNAS bakal diiringi oleh berbagai tarian dari sejumlah etnis di NTT ketika mendaftar di KPU NTT Sabtu, (29/12/2012). Calon Gubernur dari paket Tunas, Ibrahim Agustinus Medah kepada Fajar Bali usai memimpin rapat Pembentukan Tim Pemenangan Paket TUNAS di

gedung DPD Golkar NTT, Kamis (27/12/2012) mengatakan, pasangan TUNAS bersama massa pendukung sekitar 2000 orang akan berjalan kaki dari rumah pribadinya di Jalan El. Tari Kota Kupang menuju sekretariat KPU NTT melewati Jalan Polisi Militer. Dikatakan Medah, sepanjang perjalanan sekitar 1 Km itu, pasangan TUNAS bakal diiringi oleh tarian daerah dari berbagai etnis di NTT yang menggambarkan bahwa NTT yang terdiri dari berbagai etnis dan kepelbagaian itu mesti

diramu sebagai sebuah kekayaan yang dapat disinergikan dengan optimal untuk membangun NTT yang lebih mandiri, adil dan sejahtera. “Kepelbagaian NTT itu jangan dijadikan sebagai alasan untuk mengkotak-kotakan diri, tetapi dijadikan sebagai kekayaan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan,” katanya. Eks bupati Kupang dua periode itu menambahkan, sampai didepan gerbang KPU NTT, paket TUNAS akan diiringi tarian Hedung, yang adalah tari perang dari Adonara yang menggambarkan keperkasaan seorang pejuang untuk siap bertempur di medan laga. Ketua Tim Pemenangan Paket TUNAS, Mec Sabah mengatakan, massa yang diperkirakan ikut mengantar paket TUNAS ke KPU NTT sekitar 2000 orang sebagai wujud dukungan simpatisan terhadap paket TUNAS. “Massa itu datang dari Kota Kupang dan kabupaten Kupang,” katanya.***REN

24 Ton Miras Siap Dimusnahkan Polda NTT KUPANG-Fajar Bali 24 Ton Minuman Keras (Miras) jenis Sopi siap di musnahkan Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) yang disita dari berbagai Kabupaten dan Kota di Provinsi di NTT beberapa waktu lalu. Miras itu diamankan oleh Polisi Air (Pol Air), Polres Kupang, dan Polres Kupang Kota. Kapolda NTT, Brigjen. Ricky HP. Sitohang ketika di temui di Pelabuhan Pol Air, Senin (24/12/2012) mengatakan 24 Ton miras jenis sopi yang berhasil di amankan itu sejatinya akan beredar di kalangan masyarakat Kota Kupang saat merayakan Natal 25 Desember 2012. “24 Ton Minuman Keras (Miras) jenis sopi itu di amankan dari Kabupaten dan Kota di Provinsi NTT, selama dua bulan terakhir” kata Jenderal Sitohang. Dikatakannya, 24 Ton Miras jenis Sopi itu di sita oleh Polres

Kupang Kota, Polres Kupang dan Pol Air. Menurut Sitohang, Polres Kupang berhasil mengamankan Miras jenis Sopi sebanyak 1006 liter, Polres Kupang Kota sebanyak 660 liter dan Pol Air sebanyak 4408 liter. Dijelaskannya, 24 Ton Miras jenis Sopi itu berhasil diamankan ketika Pol Air, Polres Kupang dan Polres Kupang Kota saat menggelar operasi Cipta Kondisi selama bulan Oktober hingga November 2012. Hal ini dilakukan karena kekerasan yang terjadi di Kota Kupang bahkan di berbagai Kabupaten yang ada di Provinsi NTT disebabkan karena Miras. “Miras sebanyak 24 Ton itu karena tidak memiliki ijin resmi dan diperkirakan akan dijual untuk dikomsumsi masyarakat Kota Kupang. Karena Miras, di Kota Kupang dan Kabupaten lain di NTT sering terjadi tindak pidana,” kata

Sitohang. Selain Miras jenis Sopi, kata Sitohang, yang berhasil di sita oleh Pol Air, Polres Kupang dan Polres Kupang Kota, juga berhasil menyita 212 botol minuman keras merk Habuck. Seluruh minuman itu berhasil disita ketika dikirim menggunakan Kapal Motor (KM) dari Kiser, Ambon melalui Kabupaten Alor 19 Desember 2012 lalu sekitar pukul 01.00 dini hari. Sitohang menegaskan pembawa 24 Ton Miras jenis Sopi dan 212 minuman botol merk Habuck akan diproses secara hukum dan semuanya siap dimusnahkan oleh Polda NTT. Namun sebelum proses pemusnahan di lakukan, Polda NTT masih menunggu surat keputusan atau penetapan dari Pengadilan Negeri (PN) Kupang terkait dengan lokasi yang digunakan sebagai tempat pemusnahan. REN

hayakan kesehatan manusia. Jika sampah plastik dibakar, akan menimbulkan dioxin dan furan (penyebab kanker) serta mengganggu pernafasan. Dalam skala besar, masalah pembakaran sampah plastik juga berpengaruh pada pamanasan global. Bandingkan dengan sampah alami berupa dedaunan dan batang-batang pohon. Walaupun

jumlahnya banyak dan dibakar, tidak akan mengganggu kesehatan manusia. “Apakah masyarakat dan terutama pemerintah daerah Manggarai Barat merasa puas dan tidak perlu perduli dengan kondisi sanitasi lingkungan di Labuan Bajo yang semakin buruk? Bandingkan masyarakat sudah menikmati sejumlah

uang yang dibelanjakan para wisatawan yang berkunjung ke daerah ini namun, di sisi lain kita lupa akan kewajiban untuk menjaga kebersihan lingkungan. Perlunya membenahi kebersihan dan sanitasi lingkungan adalah kebutuhan kita semua termasuk para wisatawan yang berkunjung. Rasanya, tidak ada waktu lagi

untuk berdebat, tapi yang dibutuhkan adalah solusi dan tindakan nyata demi kebersihan, keindahan, keserasian Kota Labuan Bajo. Tunjukkan kepada para wisatawan bahwa kita pantas menyandang gelar The New7 Wonder of Nature” bebernya. Dijelaskannya, sebagai ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, Labuan Bajo memiliki letak yang sangat strategis sebagai pintu gerbang utama bagian barat memasuki Provinsi NTT dan khususnya pulau Flores. Selain sebagai pusat pelayanan pemerintahan, Labuan Bajo berperan sebagai pusat pelayanan kepariwisataan menuju obyek wisata Komodo serta beraneka ragam obyek wisata lainnya. Sebagai pintu masuk, Labuan Bajo memiliki beberapa infrastruktur wilayah seperti bandar udara Komodo, pelabuhan Pelni, pelabuhan fery (ASDP) dan beberapa amenietas kepariwisataan yang cukup memadai seperti penginapan dan hotel dari kelas melati sampai hotel berbintang, juga restauran. “Komodo The New7 Wonder of Nature yang telah diumumkan pada bulan November 2011 lalu telah mengangkat nama Labuan Bajo ke seantero dunia serta menjadi perhatian para wisatawan mancanegara maupun lokal. Dari tahun-ketahun, kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo semakin meningkat. Pada tahun 2010 jumlah kunjungan wisatawan mencapai 48.801 orang. Kalau dianalisa lebih lanjut, berarti rata-rata jumlah kunjungan per hari selama tahun 2010 mencapai 134 wisatawan” ungkapnya. (RAD)

Pesan Natal Uskup Ruteng:

Umat Katolik Jaga Toleransi Keberagaman dan Keutuhan Ciptaan komitmennya untuk terus berjuang dan dan sikap tegas gereja menolak tamRUTENG-Fajar Bali Pada perayaan Natal Uskup Gereja terlibat aktif dalam gerakan ekologis bang,” kata Mgr. Hubertus Leteng. Keuskupan Ruteng. Menurut Uskup Katolik sebagai kepala gereja di suatu menjaga dan melestarikan alam dan wilayah keuskupan yang membawahi lingkungan dengan terlibat aktif dalam Hubertus, salah satu pokok iman yang beberapa gereja paroki mempunyai gerakan penghijauan. Gereja Katolik penting adalah keterkaitan antara tradisi menyampaikan Surat Gembala Manggarai pun dengan tegas menolak ekologi dan iman. Iman juga berkaitan dengan upaya menjaga dan kepada umatnya yang berisi nimelestarikan lingkungan hidup. lai-nilai injil yang harus dihayati Karena itu, dalam nota pastoral dan dijalankan oleh umat katolik. para uskup se-Indonesia tahun Dan tahun ini, Surat Gembala 2012 lalu dengan tegas meUskup Ruteng disampaikan tepat nyatakan, alam semesta bukan sehari sebelum perayaan malam objek eksploitasi, melainkan banatal yakni pada perayaan misa gian yang tidak dapat dipisahkan Minggu, 23/12/2012 dan disamdari manusia. paikan di seluruh Gereja Katolik Dalam pesan Natal itu, uskup di Keuskupan Ruteng, Manggarai. juga menjelaskan, pada sidang Lewat Surat Gembalanya kali KWI tahun 2012 uskup se-Indoneini, Uskup Ruteng Mgr.Hubertus sia menyatakan keprihatinan atas Leteng,Pr meminta umat katolik kondisi alam dan lingkungan saat untuk menghayati imannya denini. Lingkungan telah dieksploigan solid, mandiri dan solider. tasi oleh manusia secara serakah, Iman yang solid artinya iman ceroboh, dan tidak memperhiyang bertumpu pada kekuatan tungkan kebaikan bersama. Tuhan yang nyata dalam perHutan ditebang, lahan dibuka saudaraan yang teguh dengan untuk perkebunan, dan pertsesama serta berakar pada buambangan yang tidak bertangdaya sendiri. Dan iman yang gung jawab. Lingkugan rusak, mandiri artinya setiap umat aktif terjadinya bencana alam, lahir atas kesadaran sendiri membankon lik sosial, akses ke sumber gun Gereja baik aspek rohani daya alam hilang dan terjadi maupun materil- inansialnya. Sementara iman yang solider Uskup Ruteng, Mgr Hubertus Leteng,Pr (kanan), marginalisasi masyarakat lokal/ adalah iman yang bersetiakawan didampingi Dubes Vatikan untuk Indonesia, Mgr adat, perempuan, dan anakdengan orang miskin,lemah dan Antonio Guido Filipazzi saat perayaan Yubileum anak. Keadaan diperparah densakit yang bertolak dari solidari- 100 Tahun Gereja Katolik Manggarai Oktober 2012 gan kebijakan yang didasarkan pada kepentingan politik sesaat tas Allah sendiri dimana Gereja yang lalu. dan pola pikir jangka pendek sudah beraksi secara nyata lewat pengobatan gratis serta sumbangan tambang dan meminta umat untuk yang mengabaikan keadilan lingkungan. Para uskup dalam pesan Natal tersebagi panti yatim piatu dan panti cacat. memperlakukan alam sebagai sesama Mengenai keberadaan Gereja Katolik ciptaan dan mengelolanya secara ber- but meminta seluruh umat Kristiani untuk selalu mengembangkan habitus ditengah kehidupan berbangsa dan tanggung jawab. Mgr.Hubertus Leteng, Uskup Ruteng baru, khususnya hidup selaras alam berbernegara, Uskup Hubertus meminta Umat Katolik Manggarai terus menjaga mengatakan alam semesta ini bukanlah dasarkan kesadaraan dan perilaku yang toleransi dan keberagaman. Umat ha- sebagai obyek yang dapat dieksploitasi pedulu pada lingkungan sebagai bagian rus menjadi 100% Katolik dan 100% sesuka hati. “Bumi adalah rumah bagi perwujudan iman dan pewartaan dalam Indonesia. Kehadiran Presiden SBY manusia”. Karena itu, marilah kita jaga dan bentuk pemulihan keutuhan ciptaan. Untuk itu, perlu dicari usaha berpada minggu puncak Yubileum 100 lestarikannya. Umat Keuskupan Ruteng Tahun Gereja Katolik Manggarai mem- diminta perhatian untuk tetap menjaga dan sama untuk pengelolaan sampah, beri penegasan bahwa Gereja Katolik melestarikan alam semesta ini dan jangan penghematan listrik, air, energi ramah adalah bagian utuh dari Indonesia melakukan eksplotasi dengan sesuka hati. lingkungan, penanaman pohon, gerakan ”Bumi adalah rumah bagi manusia, percontohan di bidang ekologi, advokasi serta berkontribusi bagi pembangunan bangsa sehingga Gereja Katolik pun Karena itu, kita semua diajak untuk persuasif di bidang hukum terkait hak akan terus berjuang memwujudkan ke- memperlakukan alam sebagai sesama hidup dan keberlanjutan alam dan linghidupan yang adil, damai dan sejahtera. ciptaan dan mengolahnya secara ber- kungan. Lembaga-lembaga pendidikan Dalam konteks menjaga integrasi tanggungjawab. Kita semua diundang diharapkan daspat mengambil peran dan keutuhan ciptaan, melalui Surat untuk dapat terlibat aktif dalam ger- yang besar dalam gerakan penyadaran Gembala ini, Gereja Katolik Mang- akan ekologis menuju keutuhan ciptaan akan masalah lingkungan dan pentinggarai menegaskan kembali posisi dan melalui berbagai kegiatan penghijauan nya kearifan lokal. (Alfan Manah)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.