Latah Turunan

Page 1

Oh May God 1


2 Oh May God


Eh Kontrol...eh Kontrol..jatoh..

Mobil BMW marun milik ibu Mulyati yang di kendarainya sendiri,melaju ugal-ugalan, seperti biasanya setiap waktunya makan siang beliau selalu menyusul suaminya pak Dimas ke lokasi perkebunan teh mereka dan kemudian mereka berdua,makan siang di restoran padang didaerah puncak langganan mereka,penduduk di sekitar perkebunan teh mereka sudah hapal benar dengan perangai ibu Mulyati dalam menyetir,dengan gayanya yang nyentrik,menor,selalu saja membuka kaca jendela depan mobil,sehinggah suara musik dari mobilnya terdengar sangat keras,dan rokok yang tak pernah ketinggalan di jari jemarinya.Sambil mengepulkan asap rokoknya ke udara ,dia bernyanyi-nyanyi mengikuti lagu kesayangannya lagu-lagu Rap milik sang pangeran rap asal USA MC Hammer ,yang membuat penduduk setempat yang dia lewati di jalan setapak,ikut bergoyang dan tersenyum-senyum. Jalan setapak yang masih tanah dan agak berlubang membuat mobil ibu Mulyati kadang masuk kedalam lubang sehinggah membuatnya latah.‘’ kontrol dokter jatuh‌e e e e‌jatoh..jatoh jatoh .. jatoh‌.Busyeeet deh ni jalan dari dulu nyusahin aku aja..mobil baru di cuci ,jd kotor lagi..hmm brengsek..katanya mengumpat,beberapa orang ibu yang sedag duduk di pondok bambu yang menyaksikannya tersenyum –senyum sambil berteriak nyeletuk..ibu kenapa nggak pakai sopir aja..? yang diiyakan oleh ibu yang lain,iya bu..oalaaah..orang duitnya buanyak kok gak pakai sopir bu‌?? Ibu Mulyati kaget dan dengan mimik latahnya ia melihat ke ibu-ibu tersebut mulutnya komat kamit gak jelas apa yg ingin dia katakana ,matanya mengerling dan kemudian dia pun tersenyum ramah sambil menginjak gas mobilnya lebih cepat ,dan bernyanyi lebih keras lagi,ibu2 itu hanya bisa tersenyum-senyum sambil menggelenggelengkan kepala mereka.Tidak berapa lama kemudian ibu Oh May God 3


Mulyatipun tiba di lokasi perkebunan teh mereka dan menuju ke sebuah pondok bambu milik mereka yang biasa di pakai para pekerja untuk beristirahat makan siang ,atau sekedar ngopi,dan untuk bapak Dimas serta ibu Mulyati sendiri setiap kali datang mengawasi para pekerja perkebunan mereka. Ibu Mulyati turun dari mobilnya dan di sambut sang suami ,pak Dimas mencium alisnya hal yang sudah biasa beliau lakukan setiap kali bertemu istrinya,sungguh beliau adalah pria atau suami idaman setiap wanita. Apa kabar papa..? pasti sudah lapar ya sayang..? begitu sapa ibu Mulyati sambil mnggelendot manja di dada suaminya,namun anehnya matanya selalu saja tertuju ke salah satu pekerja perkebunan mereka,kebetulan para pekerja sedang beristirahat di pondok bersama pak Dimas,hmm memang anak baru yang muda belia itu pantas mendapat perhatian khusus ibu Mulyati,umurnya baru 22 tahun namun bodinya ..yahud..postur tubuh Robin pekerja asal Bandung itu memang bisa dibilang keren maklum aja katanya sih dia ikutan gym dan senang olah raga karate dan pencak silat,kulitnya yg kuning langsat,rambut gondrong dan selalu tersenyum itu mencuri perhatian ibu Mulyati yg memang terkenal genit itu dan senang sekali melihat penampilan lelaki -lelaki muda dan macho yang dikenal dengan istilah’ Brondong’. Menyadari kalau dirinya sedang di perhatikan sang nyonya bos perkebunan dan di kerlingi alis dan mata ,sesekali ibu Mulyati mengeluarkan lidahnya menjilat-jilat bibirnya sehingga selalu kelihatan basah..Robin salah tingkah,sehinggah kopi panas yang dia pegangi yang baru saja dia ambil dari teko di atas meja tepat di depan ibu Mulyati tumpah di badannya pada saat dia hendak duduk,dia tidak mengetahui jika kursi yang di dudukinya tadi sudah dipindahkan oleh salah satu teman kerjanya dan mendudukinya, Robin kehilangan keseimbangan dan terjungkir ketanah dengan kopi panas menyirami bagian pahanya dan tangannya,maka sontak dia berteriak tertahan kepanasan..auu‌ooh ..gila panas banget..ibu Mulyati spontan mengeluarkan kata 2-kata wajib latahnya..e e e h jatoh..jatoh..jatoh‌e e Kontrol..kontrol‌( kata kontrol adalah pengganti kata( maaf )kontol=penis) yg sudah menjadi ucapan wajib para pelakon latah,namun ibu Mulyati menggantinya dengan kata kontrol) karena suaminya merasa malu setiap kali mendengar dia mengatakan hal tersbt,namun tidak bisa menyetopnya karena latahnya kayaknya sudah mendarah daging . kemudian ibu Mulyati menyambungnya 4 Oh May God


dengan kata Dokter di belakangnya sehinggah menjadi ‘’kontrol dokter ‘’ pak Dimas berfikir mungkin itu lebih mendingan karena orang mengira kontrol dokter yaitu akan berkunjung ke Dr utk memeriksakan kesehatan,namun orang-orang yg mendengarnya mengira bahwa ibu Mulyati mengucapkan (maaf)‘kontol dokter’ karena mereka semua tau dan paham kalau setiap pelaku latah pasti akan mengucapkan kata itu,sehinggah merekapun ramai tertawa-tawa karena dianggapnya lucu.aduuh gilaaa.. sakit banget..panas lagi..sambil berusaha bangun berdiri,Robin meringis,dia di bantu oleh ibu Mulyati dan seorang rekannya. kamu gak apa-apa kan..? kata Mulyati sambil mengelus paha Robin,dan tersenyum –senyum genit ,matanya jelalatan sesekali memandang kearah suaminya ,sesekali kea rah Robin yang tampak gugup dan pucat pasi di perlakukan seperti itu oleh nyonya bosnya di depan bosnya pak Dimas.Robin menjawab dengan suara yang terbata-bata,tidak apa-apa bu..benar saya ti ti dak apa-apa kok..!!kata Robin. “ke rumah sakit yuuk ,sini aku antarin ya…?? Kata Mulyati,Kepalanya ngangguk-nggangguk mulut komat kamit genitnya,namun Robin tetap menolak,nggak usah bu..trimah kasih,saya nggak apa-apa kok.. Pak Dimas,kesal dan malu melihat tingkah istrinya yang genit dan menggoda serta memperlakukan anak buahnya seperti itu,di hadapan anak –anak buahnya yg lain. Pak Dimas (gelisah dan salah tingkah) : Robin kamu benar gak apa-apa..? ya sudah lain kali hati-hati ya..katanya datar ,sambil berjalan menuju ke mobil ibu Mulyati dia mengajak istrinya supaya segera berangkat untuk makan siang : Ayo ma..papa sudah lapar niih.kata pak Dimas lagi. Beberapa pekerja yang berdiri di dekat pondok : saling pandang pandangan dan bisik-bisik,eh eh..lihat tu si nyonya,genitnya ampuuun deh.ama anak buah aja kok naksir ya….hmm dasar genit bawa’an..celetuk yang lain..trus ada yang berbisik lihat tu jari-jarinya nyonya,ngelus-ngelus pahanya Robin terkadang menyenggol Mr P nya si Robin enak banget si Robin katanya sambil menahan tawa,Robin sadar benar kalau teman-temannya memperhatikannya dan mencemoohnya,dia dengan sopan dan malu-malu menepis pelan tangan ibu Mulyati,dan berkata kalau dia hendak ke kamar kecil,makasih bu,saya benar tidak apaapa,saya permisi mau ke kamar kecil..sambil berlalu tergesagesa menuju kamar mandi yang letaknya agak jauh dari pondok tersebut. Oh May God 5


Robin beristirahat sebentar menenangkan hatinya ,dia duduk di bawah pohon teh dekat kamar mandi yang lokasinya beberapa meter dari pondok..badannya setengah gemetar,matanya masih terus mengawasi keberadaan bosnya dan istrinya,sambil menahan rasa panas di paha dan tangannya yang kena siraman kopi panas tadi sambil ngomong sendiri..waduh apes deh gue hari ini udah kena kopi panas di cemooh teman-teman dan mungkin jg akan di pecat..gila juga ni nyonya boss gue,kal begini gue bisa-bisa kehilangan pekerjaan deh.nganggur lagi……………..!!! beberapa saat kemudian mobil ibu Mulyati melaju keluar dari lokasi perkebunan bersama pak Dimas yg duduk di sebelahnya.. Robin bernafas lega namun Robin kaget mendengar desahan seorang laki2 yg sepertinya sedang orgasme an tidak jauh dari tempat dimana dia sdg duduk beristirahat,diapun memandang sekeliling,dan alangkah kagetnya dia melihat temannya sesama pekerja yg kayaknya barusan melakukan masturbasi di bawah pohon teh dengan gaya jongkok. Aaah uukh ooohhh….uuuuuhhhk aaaaahhhh..begitu kedengarannya..sesaat kemudian si cowokpun segerah menaikan reslating celana jeansnya setelah sdh puas dan dia pun menyadari bahwa ada yang memergokinya hooiii…lagi ngapain sih lo ujang..?tanya Robin. Ujang kaget/gugup aaah lo Robin..ini gara-gara lo sm nyonya juga siih bikin aku terangsang,nyonya mengelus-elus paha lo,gue jd gak tahan ngeliatnya…sambil tersenyum malu-malu ujang hendak kembali ke lokasi kebun teh untuk melanjutkan pekerjaan mereka,dia berdiri sambil mengerlingkan matanya kearah Robin dan mengajak Robin kembali ke lokasi dan mengatakan agar Robin menjaga rahasianya. Rob,yuk ah kita balik ke kebun jam istirahat udah selesai tu.. dan ingat ya..rahasia gue jangan lo ceritain ke teman-teman yg lain,gue pelintir ntar leher lo,katanya sambil tersenyum nakal menggertak Robin.Robin hanya tertawa kecil sambil ngeledek,pelintir sih gue gak takut,mending lo traktir gue aja,ya.. bawain ketoprak kesukaan gue atau gado-gado juga boleh naah kal itu di jamin rahasia lo terjamin deh kata Robin menggoda. Robin dan Ujang berjalan beriringan,Ujang berjalan di depan sedangkan Robin berjalan di belakangnya (jalan setapak) Robin mengeluh ke Ujang..dia mengeluh kalau dirinya takut jika pak Dimas cemburu dan akan memecatnya, Ujang,waduh bagaimana ya aku bisa menyetop perilaku ibu Mulyati..agar dia nggak mengganggu aku lagi..? aku takut sama 6 Oh May God


bos dan malu sama teman-teman lainnya begitu keluh Robin. aaaah gak usah di setop,lagian punya bodi bagus kayak lo dan tampang keren,bukannya ke Jakarta aja jadi bintang pilem ..kok malahan mau jadi buruh kayak kita-kita..kata ujang,atau janganjangan lo kesini udah panggilan jodoh lo kali.. sambil tersenyum nakal/menggoda, ujang berhenti dan memandang kearah Robin dengan nakal,nanti kalau lo udah jadi bos kita-kita disini, jangan sombong ya..lanjutnya lagi menggoda Robin..trus gajinya di naikin..’dengan kata lain,Biarlah dirimu dinaikin si nyonya,agar kita-kita gajinya juga dinaikin.itu namanya lo jd pahlawan , berkorban seperti lilin yang rela terbakar demi menerangi orang lain hahahahaha lanjutnya terbahak-bahak,yang di sambut Robin dengan tendangan di pelipis kakinya.ujang menjerit kesakitan tapi malah tertawa terbahak-bahak. enak aja lo..kata Robin,yang enak kalian ,gue yang menjadi korban..sambil cemberut. kok korban..? kata ujang lagi,bukannya lo enak di usap-usap di elus-elus sama nyonya boss,bodynya uuuh tangannya ujang membuat lingkaran seperti sebuah gitar menyamakan bodi ibu Mulyati dengan gitar,bibirnya aaaah… basah basah basah…ujang menari dangdut bergoyang goyang.. sambil bernyanyi basah..basah basah..seluruh tubuh..Robin mendorong tubuhnya sambil mengumpat..udah jang ..cukup.. kalau lo mau masturbasi..lo ke warnet aja buka situs porno,gak usah lo nyaranin gue yang nggak-nggak.lo kan jago internet.. orangnya,kata Robin cemberut. lo..menurut gue tu si nyonya bagaikan cumi-cumi..dagingnya biar alot (gak muda lagi)tapi rasanya bung..pasti gurih deeh.. lanjutnya lagi,lihat tu bulu matanya aja kayak kipas-kipas sekali ngedip bisa buat ngipasin orang yang duduk di sekeliling dia dan bisa membuat suasana gerah menjadi segar….ehmm ehmm Ujang menggoda Robin lagi. Udah udah aah..kalau lo mau ,mending buat lo aja,makan tu cumi –cumi….hahahaha balas Robin terbahak.Mobil ibu Mulyati berhenti di parkiran tepat di depan Rumah makan padang langganan mereka di puncak pass,setelah mematikan mesin mobilnya ibu Mulyati melihat kearah suaminya. Papa..kok dari tadi papa diam aja..? ada apa sayang..? tanyanya dengan suara yg lembut manja sambil bergeser dekat suaminya dan menggelendot manja di lengan sang suami,karena memang sejak tadi pak Dimas tidak ngomong sepatah katapun,beliau kesal dengan gaya dan cara istrinya memperlakukan Robin salah satu pekerjan barunya tadi dengan perhatian khusus,tangan ibu Oh May God 7


Mulyati merabah paha pak Dimas hinggah menyentuh sedikit Mr ‘P’ suaminya,sambil tersenyum dan menjulur-julurkan lidahnya seakan membasahi bibirnya yg selalu kelihatan basah itu,ahh.. ibu Mulyati memang tipikal wanita yang nafsu birahinya sangat menggebu-gebu,nafsu sexnya sangat tinggi ,dan dia selalu terlihat energik. nggak apa-apa kok ma,Cuma aku kehilangan selerah makan saja,mendingan kamu beli bungkus pulang dan makan di rumah saja,aku biar nanti saja makannya.begitu kata suaminya yang sedang ngambek itu,wajahnya merah padam menahan amarah terhadap kegenitan istri tercintanya itu. tapi papa nggak marah kan..? tanyanya wajahnya memelas,mengharapkan jawaban. nggak marah kok,yuk kita pulang ,pasti anak-anak sudah menunggu ,kata pak Dimas penuh kesabaran dan bijaksana. Ibu Mulyati tergesa-gesa turun dari mobil menuju restoran dan kembali lagi dgn membawa bungkusan lauk pauk dari restoran padang tersebut. Mobil ibu Mulyati berhenti di depan rumah megahnya kemudian mobilnya di parkir di garasi rumahnya disamping mobil BMW milik pak Dimas suaminya.pak Dimas segerah keluar dari mobil di susul ibu Mulyati,yang langsung menekan bel rumahnya,dari dalam kedengaran suara pembantunya iya bu sebentar..namun belum sempat pintu terbuka, dari dalam rumah kedengaran suara keras seperti benda yg jatuh,rupanya si Asih berlari hendak membukakan pintu depan rumah,tapi lantai yg baru saja dia pel masih basah sehinggah dia terpeleset,maka si Asih yang juga pelatah berat itu langsung menjerit.. e e e jatoh jatoh e e jatoh e jatoh….sakit ..e sakit…maka tak pelak lagi ibu Mulyati si pelatah senior langsung menyahut dengan kalimat-kalimat latah populernya…e e jatoh e jatoh kontrol dokter ..kontrol dokter jatoh…yang langsung di hentikan sang suami. Ma…sudahlah…cukup…ayo’ kita masuk dulu..kata pak Dimas. Pintu rumah terbuka ,pak Dimas dan ibu Mulyati masuk sambil mendekati Asih,ibu Mulyati memberikan bungkusan masakan padang yang di belinya tadi dan minta agar Asih menaruhnya di meja makan untuk mereka makan siang nanti. kamu gak kenapa-kenapa kan Asih..? lain kali hati-hati atuh.. sapanya. 8 Oh May God


nggak bu..tadi Cuma agak terburu-buru lari dari dapur kesini,takut ibu sama bapak kelamaan nunggunya‌katanya sambil menerimah bungkusan padang dan sesekali mengurut lengannya pegal akibat terjatuh. Dari dalam kamar terdengar suara si kecil Ratih yang berumur 2 tahun bangun karena mendengar suara hiruk pikuk dari dalam rumah,dia menangis memanggil-manggil ibunya, Mama‌mama‌buka pintu..sus..katanya cadal (baru belajar ngomong)sambil memegangi cantolan pintu dan memutarmutarnya dia mencoba mau membuka pintunya,yang segerah di bantu susternya membukakan pintu yang langsung di sambut ibu Mulyati dan suaminya yg sdg menuju ke kamar anaknya Halo cantik..sini mama gendong..(langsung menggendongnya) dgn penuh kasih sayang sambil menciumnya dengan gemasnya,pak Dimas juga tidak mau kalah,mereka berdua bergantian menggendongnya.Roy anak sulung mereka yg berumur 4 tahun masih tidur ,biasa sudah menjadi tradisi anak-anak ini untuk beristirahat tidur siang. Suasana ruang makan,pak Dimas duduk bersebrangan dengan istrinya,Roy yg baru saja bangun dan masih menggelendot manja di bahu sang suster di bawa ke meja makan dan duduk disamping ayahnya,sedangkan si kecil Ratih duduk di kursi baby di samping ibunya,di samping nya ada suster yang menyuapi makanan ke Ratih,Roy makan potongan buah semangka kesukaannya,pak Dimas dan istrinya menyantap masakan padang yang di belinya tadi. Sore ini kita akan ke vila di Bandung ,sudah hampir sebulan kita gak pernah ke Vila karena terlalu sibuk,sekarang aku ingin beristirahat dulu,semua urusan sudah di alihkan ke manager pak Narto uuntuk beberapa hari kedepan,kata pak Dimas.asyiiik‌..mantab‌deeh..katanya gembira‌tapi seketika dia mengingat Robin,yang kalau dia pergi beberapa hari,itu berarti beberapa hari pula dia tidak akan melihat cowok tampan yang juga pekerja kebunnya yang berotot macho itu,senyum dibibirnya seketika sirna..dan dia kehilangan selerah makan..matanya menerawang sejenak,melihat pemandangan ini pak Dimas bingung dan bertanya ,ada apa sih ma..? kok tiba-tiba kamu menjadi muram begitu dan nggak mau melanjutkan makannya..?agak tersadar dan kaget sehingga sendok di tangannya jatoh dan nasi di sendok itupun berhamburan di lantai, e e e kontrol kontrol dokter jatoh jatoh‌ kontrol dokter jatoh,sambil mencoba menangkap sendok yang jatuh itu namun sia-sia,dan yang memprihatinkan si kecil Ratih mulai meniru-niru latahnya sang ibu dan sang pembantu melafalkan kata –kata latah,maka seketika itu juga si Ratih yang Oh May God 9


masih bocah dan baru mulai lancar berbicara,berteriak-teriak..e e atoh atoh..ontol..atoh..e atoh‌ Pak Dimas kaget melihat putrinya yang sudah mulai melatah mengikuti kebiasaan buruk sang istri itu,dia pun langsung kehilangan selerah makan dan menyudahi makannya. Ibu Mulyati dan suster sibuk menyiapkan pakaian dan keperluan anak-anaknya untuk tinggal di vila di Bandung beberapa hari,dan seperti biasanya keluarga ini tdk memakai jasa pembantu RT dan suster jika berlibur ke vila mereka dengan alasan privacy dan ingin merawat anak2 mereka sendiri selama beberapa hari agar mereka merasa lebih dekat,demikian juga dengan masalah dapur,keluarga ini biasanya selalu membeli makanan yang sudah siap saji seperti makanan padang ,dsb,anak2 merekapun tidak repot dengan masalah makanan mereka lagi karena sudah bukan bayi lagi,kal Roy biasanya suka makanan fast food seperti Kentucky fried chicken,Mac Donald,pizza hut begitu pula dengan si kecil Ratih dia bisa menyantap fast food seperti kakaknya.Pak Dimas dan ibu Mulyati membiarkan anak2 mereka menyantap fast food di saat holyday saja karena menganggap makanan tersebut kurang sehat dan tidak begitu baik buat anak2 yang sedang tumbuh kembang yang sedang butuh banyak sayuran segar,dan makanan2 organik lainya.Sus nanti jangan ketinggalan botol2 susu anak-anak ya,dan boneka kesayangan Ratih,serta robot kesayangan Roy.kata Mulyati,ya nyonya‌kata suster sambil menyusun baju-baju anak-anak di tasnya masing-masing. Pak Dimas duduk di ruang tamu sambil membaca Koran kompas tadi pagi yang belum sempat dia baca,namun pikirannya melayang-layang memikirkan keluarganya,istrinya yang genitnya minta ampun,dan latahnya yang tidak mengenal tempat,membuatnya malu,di tambah lagi si kecil Ratih yang di kwatirkannya bisa menjadi latah seperti ibunya,belum lagi masalah pekerja baru yang bernama Robin yang sedang di dekati istrinya itu,pak Dimas gelisah dan bingung,sepintas dia berpikir untuk memecat saja si Robin,tapi dlm hatinya berkata itu tidak adil buat Robin yang notaben tidak bersalah atau tidak mencoba mendekati istrinya,tapi kal dibiarkan nanti apa yang akan terjadi.??? Lamunannya buyar mendengar suara istrinya dan anak-anaknya yang sudah berdiri di depannya siap untuk pergi.papa..yuuk‌ kita jalan sekarang sebelum macet,sebentar lagi jam pulang kantor,pasti jalanan padat tersendat..apalagi kelihatannya mau hujan ni..awan tebal,angin bertiup kencang sekali,kata ibu Mulyati.Pak Dimas agak terkejut dan seketika berdiri oh oh ..ok 10 Oh May God


ok..yuuk nanti ke mobil papa ya..katanya.Asih ,kamu dan suster jaga rumah ya..katanya lagi. iya nyonya‌pasti deeh jangan kuatir,kata mereka hampir bersamaan sambil tersenyum dan melambaikan tangan..daa daa. Ibu Mulyati duduk di depan bersama pak Dimas yg menyetir sendiri mobilnya,Roy dan Ratih di belakang mereka ,setelah memasang sabuk pengaman kedua anaknya dan sabuk pengaman mereka sendiri demi keamanan,dan menaruh semua barang-barang bawaan mereka,mobilpun keluar dari garasi dan berlaju menuju jalan tol,hujan lebatpun seketika bagaikan di curah dari langit,petir menyambar-nyambar,angin bertiup sangat kencang membuat pohon-pohon di pinggir-pinggir jalan tol terhempas ke kanan..ke kiri seakan mau tumbang,langit gelap,seakan tau apa yang akan terjadi di keluarga ini jalanan licin,Ibu Mulyati mengingatkan suaminya agar berhati-hati karena jalanan licin,dan seperti biasanya ibu Mulyati menyalakan musik kesukaannya lagu-lagu rap milik Mc Hammer yang sudah sejak tadi pagi dia masukan ke tasnya setelah mengetahui bahwa mereka akan menggunakan mobil suaminya,dia tidak akan pernah tenang berada didalam mobil jika tidak mendengar lagu –lagu rap Mc Hammer ,mungkin karena sesuai dengan pola hidupnya yang glamour dan kebarat-baratan itu itu..hmm hanya dia yang tau.setelah memutar lagu kesayanganya itu ,dengan lincah si nyonya nyentrik inipun mulai bergoyang-goyang menari2 dan bernyanyi-nyanyi mengikuti lagu dan irama musik rap.Roy dan Ratih sedang asyik menonton film kartun tom and jerry di TV kecil di mobil mereka,yang di letakkan/di pasang di antara jok tempat duduk ayah dan ibu mereka,sehingga mereka berdua bisa menonton dengan nyaman. Pak Dimas sendiri masih dalam keadaan gelisah dan kelihatan melamun,mobilnya melaju dengan kecepatan di atas 120km/ jam,tidak seperti biasanya,pak Dimas hanya mengendarai mobilnya maximal 100 km/jam mengingat CC mobil BMW nya yg cukup besar itu dengan kecepatan 100km/jam aja mobilnya sudah terasa melayang-layang. Sesekali mobil melewati garis pembatas jalan tol dari jalur kanan yang cepat ,ke jalur kiri ,yang kemudian terdengar klakson keras dari mobil yang berada di belakang mobil mereka,ya pak Dimas kurang kosentrasi,apalagi setelah mendengar klakson mobil yang keras pak Dimas terkejut dan membanting setirnya ke kanan lagi di jalur cepat yang hampir menabrak bunga-bunga di taman di antara pembatas jal tol Jakarta –Bandung ,Ibu Mulyati terkejut dan teriak.. Oh May God 11


e kontrol..e kontrol dokter..enak..kontrol dokter enak‌e e ..e kontrol dokter enak..sorry papa..sorry jatoh jatoh e jatoh‌ dengan mimik nya yang lucu si nyonya terus berkicau..dia merasa melakukan kesalahan dengan mengatakan kontrol dokter enak..makanya dia melanjutkan latahnya dengan sorry papa.. sorry ..jatoh dokter jatoh..ngelantur kemana-mana..membuat pak Dimas tambah terganggu kosentrasinya..mobilpun kembali melewati garis pembatas jalan ke kiri ke jalur lambat,namun pak Dimas kehilangan kendali setelah mobil dari jalur lambat menyenggol belakang mobilnya yang menimbulkan bunyi keras,pak Dimas panik dan langsung membanting setirnya ke kanan dengan cepat tanpa mengurangi kecepatan mobilnya sehinggah mobil melaju kekanan melewati taman pembatas jalan yg memisahkan jalur Jakarta-Bandung,dan kemudian bertabrakan dengan sebuah kijang yang melaju di jalur kanan (jalur cepat) yang berlawanan arah menuju Jakarta.mobil pak Dimas terguling hinggah berhenti tepat di sisi jalan tol yang menuju Jakarta. Penduduk setempat yang menyaksikan kejadian tersebut segerah menghubungi polisi dan ambulans. Mobil polisi dan ambulans tiba tidak begitu lama, penduduk setempat yang mengerumuni TKP (tempat kejadian perkara), tidak bisa menolong para korban karena harus menunggu polisi demi mensterilkan lokasi kejadian,polisi pun segerah bertindak cepat di bantu penduduk pria dan para medis untuk mengeluarkan para korban dari dalam mobil,mereka terjebak di dalam mobil dengan posisi mobil yang terjungkang,setelah semua para korban di keluarkan,Ibu Mulyati dan kedua anaknya ternyata adalah korban yang masih hidup dan segerah di larikan ke RS terdekat di kota Bogor dengan mobil ambulans,sedangkan korban meninggal adalah pak Dimas,tubuhnya terjepit pintu saat mobil terguling.polisi segerah menghubungi mobil ambulance lagi untuk mengangkut jenazah pak Dimas,sesaat kemudian mobil ambulance pun tiba dan segera membawa jenazah pak Dimas ke rumah sakit yg sama kemudian polisi segera menghubungi keluarga pak Dimas dan Ibu Mulyati berdasarkan informasi di KTP dan no telpon yang terterah di Hp pak Dimas yg masih dalam keadaan utuh di laci mobil pak Dimas.

12 Oh May God


Anggota Keluarga yang Baru Suasana rumah di Bandung milik keluarga pak Sudewo yang bekerja sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi di Bandung dan istrinya ibu Rina seorang guru matematika di salah satu sekolah STLA di Bandung,yang juga adalah adik kandung ibu Mulyati.Ibu Rina sedang menonton TV acara kesayangannya sambil santai tiduran di sofa panjang di ruang keluarga,seperti biasanya ibu ini setiap pulang mengajar dari sekolah,dia lebih suka santai di rumah dan menonton TV,sifatnya sederhana dan baik hati serta lembut pembawaannya sayang mereka hingga 8 tahun usia pernikahan mereka belum juga kunjung mendapatkan momongan,Ibu Rina sangat berbeda dengan kakaknya ibu Mulyati yang memang kalau dilihat secara fisik juga jauh lebih cantik dari ibu Rina,dan dari kebiasaan serta sifatnya juga sangat jauh berbeda,ibu Mulyati senang belanja barang-barang mahal dan bermerk,serta foya-foya,dan suka minum minuman beralkohol alah orang-orang barat,entah karena pergaulannya dengan istri2 para konglomerat yang juga mempunyai kebiasaan hidup glamour atau memang sudah bawaan sejak lahir..hmm. mungkin juga karena kedua-duanya. Telepon rumah ibu Rina bordering,dia segera menyetop TVnya sementara (pause)dan segera menuju ke meja telpon yang berada tidak jauh dari sofa tempat dia tiduran.Ibu Rina terlihat terkejut mendengar suara dari seberang telpon,dia seketika gemetar dan panik,dia terlihat sangat terpukul.. Halo..ini dengan keluarga pak Sudewo..? saya polisi diklantas Bogor,memberitahukan kalau keluarga ibu yang bernama pak Dimas Hartodjo dan Mulyati mengalami kecelakaan di jalan tol JAGORAWI tepatnya di tol arah Bandung ,sekarang semua korban yang berjumlah 4 orang yaitu dua orang dewasa dan dua anak-anak sudah kami evakuasi dan korban yang masih hidup Oh May God 13


3 orang sedang mendapatkan perawatan di RS ..di Bogor,dan korban meninggal pak Dimas juga sudah kami kirim ke RS yg sama sambil menanti keluarga korban datang mengambilnya. hallo…ha apa..?? ..? polisi..?? apa..? ya allah..?? ok ok..saya segera menuju ke sana,Ibu Rina menangis sejadi-jadinya dan segera menutup telepon dan mencoba menelepon suaminya yang masih sedang mengajar kuliah jam sore.tapi tidak bisa tersambung,maka Ibu Rina pun hanya bisa meninggalkan pesan di telpon genggam suaminya . Pap..ini mam..tadi mendapat kabar duka,mobil kakak Mulyati dan keluarga mendapat musibah kecelakaan, aku segerah menuju ke RS ….di Bogor,nanti pap nyusul ya..trimah kasih ,I love you.Ibu Rina bergegas mengambil tasnya dan menuju mobilnya dan segerah menuju ke rumah sakit tempat dimana kakaknya dan keponakan2nya sdg bertarung memperjuangkan nyawa mereka dan tempat jenasah kakak iparnya itu. Suasana di rumah sakit,ibu Mulyati berada di ruang ICU yang hanya bisa di lihat dari kaca saja ,keluarga tidak bisa mendekat apalagi menyentuhnya,maklum benturan keras di kepalanya yang mengalami geger otak dan pendarahan di otaknya membuat ibu Mulyati harus segerah di operasi untuk mengeluarkan cairan darah di otaknya,jadi Dr mensterilkan keadaan ibu Mulyati,rencana operasi akan di lakukan nanti malam,sedangkan di kamar yang lain terlihat 2 bocah balita Roy (4 thn ) dan adiknya Ratih (2 tahun) anehnya mereka tampak tidak mengalami luka atau pun benturan hebat,hanya lebam2 ringan dan tangan kanan Roy yang patah dan sudah di pasangin gips,Ratih sendiri hanya luka goresan dikit di tangannya dan sudah mendapatkan pengobatan. Dr memberikan mereka berdua infus karena kwatir bocah –bocah malang ini akan mengalami dehidrasi karena mereka tidak mau makan dan minum sejak tiba di RS sok trauma dengan kecelakaan,Ratih menangis mencaricari ibu serta ayahnya dan memanggil-manggil ibunya,sedangkan Roy lebih tenang walau sekali-sekali dia meringis menahan sakit tangannya. Ratih menangis tersedu-sedu memanggil-manggil ibunya ma… mama dimana..?? hik hikk… pa..papa..dimana… huu..huu… sayang..sini sama tante ya nak…ibu Rina mencoba menggendong Ratih dan menenangkannya,namun tetap saja dia menangis memanggil-manggil ibunya. Tidak berapa lama kemudian dia tertidur di pundak sang tante. 14 Oh May God


ibu Rina meletakkannya di ranjang dengan sangat hati-hati dan penuh kasih sayang,kemudian dia menemui Dr yang akan melakukan operasi kakaknya nanti malam. Dok,kira –kira kakak saya bisa di selamatkan..? apakah yang dia alami sekarang berbahaya..? tanyanya mengkwatirkan kondisi kakak tercintanya.operasi pengeluaran cairan di otak dan benturan di otak (geger otak) sudah sering terjadi dan sudah sering kami lakukan di Rumah sakit ini ,sejauh ini amanaman saja bu,yang penting setelah operasi si pasien harus tetep menjalani perawatan dulu dan beristirahat total selama beberapa minggu sehinggah kondisi si pasien benar –benar pulih kembali seperti semula.terang dokter,namun ada kalanya dari beberapa pasien dengan kasus sama,kadang terjadi perobahan di dalam tingkah laku ataupun daya ingat,ada beberapa pasien yang menjadi pelupa dan gampang stress,namun ada juga yg tidak mengalami dampak sama sekali.semoga saja kakak ibu termasuk yang aman ya.jangan kwatir,kata Dr lagi sambil tersenyum dan bersiap untuk melakukan operasi . Trimah kasih Dokter.kata bu Rina. Ruang Dr ,Ibu Rina dan pak Sudewo suaminya,sedang bercakapcakap. Operasi telah selesai dan semua berjalan lancar,ibu Mulyati akan kami rawat disini selama kurang lebih seminggu untuk mendapatkan perawatan yang intensif,mengingat jika terjadi infeksi dll,setelah itu ibu Mulyati saya perbolehkan pulang ke rumah kata Dokter,namun tetap beristirahat dan jangan melakukan aktivitas yang berlebihan sampai benar –benar sembuh,ya..perlu beristirahat beberapa minggu lah.kata Dr lagi. “Baik Dok,kata pak Sudewo,trus bagaimana dengan kedua keponakan saya Roy dan Ratih Dok..??tanya pak Sudewo lagi,yang diiyakan oleh istrinya bu Rina yang duduk disisinya. kedua ponakan anda sudah di perbolehkan pulang,Roy yang mengalami patah tangan dan di pasangin gips juga sudah boleh pulang nanti minggu depan di bawa lagi ke sini untuk di kontrol.Pak Sudewo dan ibu Rina bernafas lega akhirnya karena sudah bisa membawa pulang kedua keponakan mereka itu dan merawatnya di rumah yang sudah tentu lebih nyaman di banding di Rumah sakit. Mobil pak Sudeweo berhenti di halaman depan rumah pak Dimas,Ibu Rina terlihat keluar duluan dari mobil kemudian membuka pintu belakang mobil dan menggendong Ratih keluar dari mobil,pak Sudewo keluar dari mobilnya dan membuka pintu di belakang serta membantu Roy membuka safety bellnya dengan Oh May God 15


sangat hati-hati karena masih terpasang gips di tangan kanannya dan membantunya turun dari mobil,berempat kemudian menuju rumah,setelah menekan bel rumah,Asih sang pembantu segerah membukakan pintu. Silakan bu ..silakan pak‌kata Asih pembantu rumah tangga ibu Mulyati dengan mimik sedih dia melirik kearah Ratih dan Roy,yang semenjak peristiwa kecelakaan terjadi belum pernah dilihatnya.Ratih ngggak apa-apa kan sayang..?? tanya Asih,yang di tanya hanya mengangguk saja tanpa expresi di wajahnya,dek Roy udah baekan ya dek..? tanyanya kepada bocah mungil yg wajahnya terlihat sedih itu,dan yg di tanyapun diam,wajahnya muram,dia rindu ayah ibunya. Seminggu kemudian ibu Mulyati kembali kerumah,kondisi tubuhnya sudah agak pulih namun harus beristirahat total paling tidak untuk beberapa minggu ke depan,harus tetap minum obat resep Dokter,dan menjaga pola makan serta beristirahat di ranjang tentunya,namun ibu Mulyati senang sudah bisa kembali kerumahnya dan bertemu anak-anaknya yang dia sangat rindukan,sedangkan ibu Rina adiknya sengaja mengambil cuti sebulan buat merawat sang kakak dan anak-anaknya Roy dan Ratih. Mbak Mul begitu biasa dia memanggil kakaknya,yang di panggil menengok pelan-pelan,bagaimana rasanya sekarang mbak..? tanya ibu Rina,sudah agak baikan hanya saja masih suka pusing kalau terlalu banyak bergerak,kata ibu Mulyati.. ya sudah mbak istirahat saja dulu,anak-anak biar aku yang rawat tenang saja,biar cepat sembuh.kata ibu Rina lagi,menenangkan kakaknya. Roy dan Ratih mencium dan memeluk ibunya. Sebulan kemudian ibu Mulyati sudah pulih dan sehat kembali seperti semula,walau ingatannya masih suka ngaco’ terkadang dia bisa melupakan apa yang baru dia ucapkan,dan mengingatnya kembali beberapa saat kemudian.dan latahnya semakin menjadi saja,kelihatan sekilas seperti orang yang kurang waras.terkadang dia menangis meraung-raung jika mengingat suaminya yang meninggal dalam kecelakaan maut itu. Diruang tengah keluarga duduk pak Sudewo,dan ibu Rina,juga terlihat paman dari pak Dimas pak Budi bersama istrinya yang sengaja di undang pak Sudewo dan ibu Rina untuk datang sebagai wakil dari keluarga pak Dimas untuk membicarakan niat mereka mengadopsi Roy,karena mereka meragukan kondisi ibu Mulyati yang kurang stabil itu mengurus anak-anaknya.Pak Budi 16 Oh May God


adalah paman satu-satunya pak Dimas yang tinggal menetap di kota Bogor,karena semua keluarga besarnya tinggal menetap di kota Malang jawa timur,karena dari situlah asal pak Dimas di lahirkan dan di besarkan. Setelah mengemukakan maksud mereka mengadopsi Roy,satu persatu anggota keluarga ini mengeluarkan pendapat mulai dari,ibu Mulyati . jadi maksudnya kalian mau membawa si Roy dari rumah ini..? tanyanya agak emosi,anak aku ..mau di bawa..kabuur.. katanya pelan sambil matanya sesekali membelalak..no….dia tiba-tiba teriak…tidak mungkin…anak aku mau di ambil..tidak mungkin…!!! Diapun menangis histeris sejadi-jadinya..sambil menendang-nendang kursi di dekatnya.dia ngamuk.. Ibu Rina dan istrinya pak Budi segerah menenangkan ibu Mulyati ,merangkulnya dan berkata kalau tidak akan membawa Roy jika tidak ada persetujuan darinya.. tenang… tenang… mbak Mul..kalau nggak boleh ya nggak apaapa…jangan marah mbak..aku hanya mau menolong mbak Mul aja,bukan akan mengambil Roy selamanya,kapan aja mbak Mul mau ketemu silakan saja,wong aku ini kan adikmu bukan orang lain ,tapi kalau nggak boleh ya nggak apa-apa to mbak,mbak harus tenang agar lekas sembuh.yang diiyakan oleh mereka semua yang hadir di tempat itu. sepertinya maksud dik Rina dan bapak Sudewo ini sulit terlaksana,kata pak Budi,ibu Mulyati tidak akan menyetujui maksud baik kalian…katanya lagi,,namun belum selesai pak Budi ngomong seperti itu,ibu Mulyati langsung berbalik,dan dengan senyum di wajahnya serta sambil menghapus air matanya dia berkata.di pinjam..?Roy hanya mau di pinjam sebentar kan..?kata ibu Mulyati lagi,sambil membolakbalikkan bola matanya seperti mau mengingat sesuatu. ooooh kal begitu mah..boleh saja…si Roy tetap anakku kan… ???tanyanya dengan nada tinggi dan mimik wajah yang penuh tanda tanya,yang seketika itu juga di iyakan oleh mereka semua.. laah iya mbak Mul…Roy hanya tinggal di rumahku tapi tetap anakmu.oooh..ok deeh boleh aja,aku setuju ,tapi aku bisa datang kapan saja dan sebaliknya si Roy di bawa kesini juga kalau aku kangen !! semua serentak mengiyakan . Maka dengan demikian hasrat untuk membawa pulang Roy dan merawatnya seperti anak sendiri oleh pak Sudewo dan ibu Rina tercapai,tinggal si Roy yang akan di tanya apakah bocah ini setuju tinggal dengan tante/pamannya di Bandung atau Oh May God 17


tidak,karena mereka tidak mungkin akan memaksanya kalau dia tidak mau. Ibu Rina membuka pintu kamar Roy yang sudah sejak pagi hari tidak berhenti menonton film-film kartun kesukaannya antara lain Tom and Jerry,the Simpson dan spider man. Roy pun di ajak ke ruang tengah bersama mereka ,Roy yang sedang asyik menonton Tom and Jerry menolak ,wajahnya cemberut.sayang..yuuk ke ruangan keluarga sebentar ,ada yang ingin di bicarakan,kata ibu Rina merayu .. Roy menolak karena sedang asyik menonton kartun kesayangannya itu,nggak mau… aku lagi nonton..nggak mau..nggak mau…katanya ngambek.. namun karena rayuan ibu Rina akhirnya dia mengalah dan mau juga di ajak bergabung dalam diskusi keluarga itu. ayo dong Roy sayang..Cuma sebentar..kok kata ibu Rina lagi,di pause aja dulu TV nya nanti di nyalain lagi..nggak lama kok sayang katanya lagi sambil mencoba memeluk Roy,Roypun luluh dan mengangguk . Suasana ruang keluarga, ada pak Budi ,pak Sudewo,ibu Mulyati sedang menunggu Roy dan ibu Rina yang kelihatan sedang menuruni tangga lantai dua menuju ruang keluarga. Pak Sudewo menyambut Roy dan memeluknya serta mencium keningnya semua mata tertuju kepada bocah laki-laki ganteng yang berumur 4 tahun ini . Roy..mau nggak main ke rumah tante dan paman di Bandung..? tanya ibu Rina,yang di tanya tidak segera menjawab,tapi terlihat bingung dan berpikir sejenak,setelah itu dia menjawab,di rumah tante ada videovidio games gak..? terus ada DVD nggak ..? terus ada Tom and jerry,the simpson ..spider man..? tanyanya lagi bertubi-tubi dengan polosnya, ooh iya…dooong..ntar tante sama paman ajak Roy berbelanja games games itu semua bersama-sama,supaya Roy senang dan betah di rumah tante..kata ibu Rina setengah merayu,mata sang bocah berbinar-binar,dia benar –benar tidak menyadari bahwa dirinya akan di asuh dan di adopsi oleh tante dan pamannya ini.iyapun setuju dan mengangguk angguk gembira..Roy menghampiri ibunya dan menggelendot manja ma… mama sambil merangkul ibunya ibu Mulyati dengan manja,boleh nggak ma Roy main ke Bandung ke rumah tante Rina..?tanyanya penuh harap,ibu Mulyati yang tadinya melamun seperti terkaget …dan ..ha..e e ..kontrol..kontrol dokter…kontrol dokter bandung.. kontrol dokter bandung kenapa..???latahnya tambah menjadi jadi..dan ngawur,semua tersenyum menahan tawa,ibu Rina bingung sang kakak kok bilang kontrol dokter di Bandung..?? mbak kok mau kontrol dokter di Bandung?? Jauh amat…. Kata ibu Rina,nggak bisa ,harus tetap ngontrol di rumah sakit yang sama,yang diiyakan oleh suaminya pak Sudewo dan pak 18 Oh May God


Budi serta istrinya..yang tidak paham dengan istilah latahnya bu Mulyati,pembantu RT ibu Mulyati si Asih yang sejak tadi menguping pembicaraan mereka bersama sang suster,tertawa cikikikan tertahan di balik dinding yang memisahkan antara ruangan keluarga dan ruang makan. Nur.. lucu ya… mereka nggak tau kal kontrol dokter itu bahasa latahnya si nyonya…kata Asih,yang diiyakan Nur ..kemudian mereka tertawa-tawa, Asih..udah lo kesana dan kasih tau mereka aja,biar mereka nggak salah paham maksud nyonya.maka Asihpun menemui ibu Rina dan berbisik-bisik di telingahnya,yang kemudian membuat ibu Rina tertawa terbahak-bahak ,dan ibu Rina lalu menyampaikan ke suaminya,pak Budi dan istri pak Budi,yang di sambut tawa mereka yang ramai… Ma..mama…boleh kan ma…?? Lanjutnya Roy lagi,karena belum mendapatkan jawaban dari sang mama yang masih sibuk latah bagaikan echo mickropone. iya ya …boleh dokter..boleh kontrol dokter..e e kontrol dokter ..boleh kontrol dokter..yang kemudian bu Rina coba menyetop kakanya itu dengan merangkulnya dan berkata lembut.sudah to mbak e..tenang..katanya pelan dengan logat jawa timurnya yang kental,ibu Mulyati masih tetap di bawah pengaruh latahnya.. e e e e…sudah dokter..sudah kontrol..sudah..sudah..eee sudah.. sudaaaah aaahhh…katanya ,akhirnya berhenti juga latahnya… dia merangkul Roy yang sejak tadi menggelendot dan duduk di pahanya,dia menciumnya dan berkata ..boleh nak…asalkan kamu senang mama ikut senang katanya bijaksana.maka semua yang hadir pun tersenyum bahagia ,pak Budi dan istrinya menyalami pak Sudewo dan istrinya ibu Rina. Di halaman rumah pak Dimas Nampak pak Sudewo,ibu Rina sedang membawa barang-barang mereka termasuk koper baju Roy dan segalah perlengkapannya ke mobil,terlihat ibu Mulyati yang menggendong Ratih juga ikut memperhatikan mereka,setelah berpamitan dan saling merangkul serta berciuman,pak Sudewo menggendong Roy yang kemudian memasang tali pengamannya, kemudian dia sendiri masuk ke mobil,begitu juga ibu Rina yang selalu tersenyum bahagia,setelah melambaikan tangan, mobilpun keluar dari parkiran rumah megah pak Dimas,tidak ada tanda-tanda kesedihan di raut wajah Roy begitu pula ibu Mulyati,Roy sendiri menyangkah bahwa dia hanya akan berlibur di rumah tantenya di Bandung dan akan kembali lagi. Oh May God 19


20 Oh May God


20 tahun kemudian 20 tahun kemudian,Ratih telah menginjak usia 22 tahun dan sudah mempunya pacar yang serius ,yg sudah di pacarinya beberapa bulan belakangan,kelihatannya mereka sangat serius,Ratih memang gadis yang cantik menarik,tubuhnya yang tinggi semampai,kulit kuning langsat,wajah oval,rambut ikal sepinggang,matanya bulat berbinar-binar,bodinya langsing.. membuat mata pria yang melihatnya tak sanggup mengedip,dan itu pulalah yang membuat kekasih hatinya cemburu dan ingin cepat 窶田epat meminangnya ,takut Ratih di ambil orang begitu katanya.. Ratih pun di pinang sang pacar yang bernama Jodi.Setahun berumah tangga mereka di karuniakan bayi perempuan mungil yang dinamakan Dina,mereka membeli rumah megah berlantai dua di salah satu komplek perumahan mewah di Bogor tidak jauh dari rumah ibundahnya Ratih yang tak lain adalah ibu Mulyati,dengan alasan bahwa Ratih tidak bisa tinggal jauh dari ibunya,mereka memang sangat akrab,bagaikan teman karib,mereka bukan hanya mempunyai kemiripan wajah yang sama-sama cantik,tapi lebih dari itu mereka mempunyai sifat yang bagaikan anak kembar,sama-sama suka berdandan nyentrik,full asesoris,sexy,glamour ,senang shoping,senang pesta-pesta dan hura-hura,bahkan kebiasaan buruk seperti suka minum minuman beralkohol,dan bahkan latah pun mereka sama bakatnya.suami Ratih baru menyadari bahwa dia telah salah memilih istri,tapi dia mencoba mempertahankan hubungan mereka demi si kecil Dina yang selalu di tinggal ibunya demi pesta dan hura-hura yg di lakukannya bersama ibunya terkadang bersama teman-teman ibunya yang juga istri dari lelaki-lelaki kaya,(konglomerat). Dina lebih banyak di asuh susternya dari pada ibunya. Oh May God 21


Suasana di rumah ibu Mulyati terlihat ada beberapa ibu-ibu teman ibu Mulyati di ruangan tamu,mereka mengobrol ,bercandacanda sambil sesekali tertawa terbahak-bahak,entah apa yang mereka percakapkan,di meja depan tempat duduk mereka tersedia satu box red wine bersama gelas-gelas dan toplestoples yang berisi penganan kecil seperti kacang goreng,kacang mede,dan kue nastar kesukaan Ratih dan ibunya serta asbak rokok ,karena mereka semua adalah perokok berat.sesekali mereka melakukan tost mengangkat gelas2 di tangan mereka yang berisi wine tentunya dan minum secara bersamaan. Ayo..ibu ibu..tos dulu angkat gelasnya….tos…!!kata ibu Mulyati sambil mengangkat gelasnya ..dia kelihatan begitu gembira… ayo..tos..masing-masing mereka mengangkat gelas di tangan mereka dan menempelkan dengan gelas-gelas teman-temannya yang lain yang menimbulkan bunyi..kriiing..seakan gelasnya mau pecah ..karena benturan yang agak keras..hmm..maklumlah mereka sepertinya sudah menghabiskan satu box wine dan sudah setengah mabok. Tak lama kemudian sebuah mobil sedan berhenti di parkiran rumah ibu Mulyati,yang menyetir segerah turun,dan terlihat Ratih yang datang sendiri tanpa Dina dan suaminya,dia menjinjing sebuah tas yang berisikan box wine.. wah ibu sama anak ini memang benar –benar setali tiga uang kata pepatah..sama sekali karakternya. Nampak ibu Mulyati membukakan pintunya sendiri namun pada saat dia menggapai contelan pintu,sepatu hak tingginya terpleset dan dia terjatuh,Ratih mencoba meraih tangan ibunya tapi ibunya sudah jatuh duluan ke lantai dengan posisi terduduk kemudian terlentang di lantai dengan gelas wine di tangannya pecah karena terlempar dari tangan ibu Mulyati yang hampir saja gelas tersebut menghantam keramik yg berdiri megah di samping lemari di sisi ruangan tersebut,ibu Mulyati menjerit jerit latah..e e kontrol dokter jatoh..kontrol dokter jatoh…. Jatoh….e jatoh… yang hadir tertawa terbahak-bahak sambil membantu ibu Mulyati bangun dan berdiri..aduuh bu..hati –hati atuuuh…kata mereka hampir berbarengan ..namun ada juga di antara ibu-ibu itu yang latah dan langsung ikut bersahut-sahutan..kontrol………..jatoh.. bagaikan koor paduan suara. Ibu Mulyati masih saja terus menghapalkan kata-kata ajaib latahnya sambil berdiri. Ratih tidak tinggal diam..dia langsung menyahut latah ibunya dengan koleksi bahasa latahnya juga.. e e e kontrol..kontrol dokter..enak..kontrol dokter jatoh..jatoh e bangun bangun…dokter…e e kontrol dokter bangun..!!! Kedengarannya ibu dan anak ini bersahut-sahutan latahnya dan 22 Oh May God


semakin ngawur,karena kedengarannya seperti kontrol dokter jatoh..dan kontrol dokter enak..kontrol dokter bangun..semua kata-kata itu di campur aduk sehinggah kedengarannya sangat lucu..!! Menjelang malam para tamupun bubar,ada yang di jemput sopirnya,ada yang menyetir sendiri,padahal sungguh tidak di perbolehkan menyetir dalam keadaan mabuk karena bisa membahayakan diri sendiri ataupun pengguna jalan raya lainnya,namun begitulah kebiasaan sebagian ibu-ibu temannya ibu Mulyati ini,mereka tidak disiplin dan tidak terlalu menghiraukan aturan lalu lintas ,mungkin karena mereka merasa mentang-mentang suaminya konglomerat,yang di kenal dengan slogan’ uang adalah raja’ yang artinya apapun masalahnya bisa di selesaikan dengan rupiah,apalagi dollar.dan kenyataannya memang banyak pula polisi-polisi yang nakal yang bisa di suap jika berhadapan dgn masalah lalu lintas di jalan raya. Seperti lupa membawa STNK,atau tidak mempunyai SIM,yang seyogianya tidak di perkenankan menyetir karena bisa berbahaya buat para pengguna jalan raya,namun setelah polisi menangkap orang-orang seperti ini,ada yang lolos,karena menyuap beberapa lembaran 50 ribuan,ada yang tidak lolos,alias di berandang ke kantor polisi karena tidak mempunyai uang untuk menyuap ataupun punya uang tapi tidak mau menyuap. Mari …bu Mul sampai ketemu lagi ya…kata yang lain dengan suara yg kedengarannya fals ibarat mikropone yang baterinya soak..yang menjawab..sama saja…yuuuk daag..daaag…………… jawab ibu Mulyati sambil sempoyongan menuju ke beranda rumah bersama sama teman-temannya yang kesemuanya mabok itu.Asih sang pembantu ngintip di balik dinding sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan bergumam sendiri..hmm dasar udah pada tua ..udah pada bau tanah kok kelakuannya masih kayak anak remaja,nggak takut mati apa..katanya lagi mengumpat diam-diam. Ratih tidak terlihat,dia menuju ke kamar karaoke lantai atas rumah orang tuanya itu yang biasa dia menghabiskan waktu bersama dengan sang ibu berkaraoke bersama,bernyanyinyanyi..bercanda-canda,tertawa-tawa..mabuk mabukan hinggah tengah malam bahkan menjelang pagi,begitulah gaya hidup Ratih yang di besarkan sang bunda ibu Mulyati tanpa almarhum suaminya,Ratih bahkan sudah mengenal minuman beralkohol sejak umur 17 tahun.dia benar-benar duplikat ibunya. Oh May God 23


Suasana kamar karaoke yang sengaja di design ibu Mulyati bagaikan studio 21 yang memakai peredam suara itu dengan dinding2nya yg di balut karpet merah selaras dengan karpet yg di pakai di lantai karaoke juga terlihat seperti bioskop mini dan di lengkapi dengan suara sterio sound system dan sebuah kulkas di dalamnya yang selalu tidak pernah kosong dengan minuman2 beralkohol ataupun soft drink,selalu saja tersedia bir putih ataupun bir hitam ,corona,dan tentu saja red/white wine kesukaan mereka berdua.sofa panjang dan empuk juga membuat mereka sangat betah berdua-duaan di kamar karaoke tersebut.Mereka menyanyikan lagu –lagu Rap mc hammer sambil menirukan gaya cowok macho itu bagaikan dua remaja ABG=anak baru gede,kadang menyanyikan lagu-lagu dangdut kopyor sekedar buat goyang dangdut bersama sambil tertawatawa ngakak..!! Jatuh cinta ayo ta..tahan lama ayo ma… mati aku ayo ku…dan seterusnya begitu dia melafalkan lagu dangdut kopyor kesayangannya jika sedang mabuk ,sambil berdiri berjoget-joget…lagu yang kedengarannya seperti latah itu terkadang membuat ibu Mulyati latah mendengarnya ,sehingga diapun langsung menyamber dengan kata-kata latah ,maka kedengarannya menjadi ngawuur ..ngelantur dan sangat lucu bagi orang normal yang mendengarnya.. Ibu Mulyati : e e jatoh ..jatoh..e kontrol dokter jatoh..e e ..kontrol dokter tahan lama….e kontrol cinta enak..kontrol tahan lama enak..e e mati aku ..mati aku kontrol dokter tahan lama…(begitu dia terus berceloteh dgn kata-kata latahnya) dia berhenti setelah Ratih selesai menyanyikan lagu tersebut. Menjelang subuh anak dan ibu ini masih tertidur pulas di sofa kamar karaoke akibat kecapekan dan mabuk mabukan sejak kemarin sore bersama-sama teman-teman ibu Mulyati. Asih sang pembantu rumah tangga yang sudah sangat lama bekerja di keluarga ini bahkan sudah kelihatan agak tua namun masih terus setia kepada majikannya dan berjanji akan terus tinggal dan bekerja bersama ibu Mulyati hingga akhir hayat,maklum Asih di ambil keluarga pak Dimas dari kampung halaman mereka Malang ,Jawa timur sejak dulu masih muda namun sudah janda ditinggal suaminya bersama wanita idaman lain,di tambah lagi Asih sudah yatim piatu dan hanya di asuh oleh paman serta tante tirinya dengan di perlakukan tidak menyenangkan bahkan tidak jarang Asih di pukul hanya karena kesalahan sepeleh,maka Asihpun dengan senang hati meninggalkan kampung halamannya dan sudah trauma untuk kembali kekampung halamannya. 24 Oh May God


Telepon berdering..asih berjalan tergesa-gesa menuju meja telpon. halow..oh ya iya..pak..masih tidur ,e e tertidur…e e bukan..e e ketiduran….ketiduran di kamar karaoke sama nyonya…. Katanya terbata-bata dia bingung mau jawab apa ,rupanya yang menelepon adalah pak Jodi suaminya Ratih. Terdengar suara dari seberang telpon mengatakan kalau Ratih segera pulang untuk mengawasi Dina karena dia hendak ke kantor. Asih mengetok ngetok kamar karaoke dimana si nyonya rumah ibu Mulyati masih tertidur pulas bersama anaknya Ratih dan masih setengah mabuk.tok tok tok..nya…nyonya….maaf nya..tadi ada telpon dari pak Jodi.. Namun sedikit pun ibu dan anak ini tidak bergeming,bahkan posisi mereka yang tertidur di sofa saling tindih,Ratih tertidur dengan posisi tengkurap dan mikropone di tangannya yang terletak di sofa di sisi kepalanya yang tertidur di atas sofa,sedangkan ibu Mulyati tertidur dengan posisi terlentang di atas badannya Ratih,satu kakinya di lantai,sedangkan satu kaki lagi di atas meja panjang depan sofa tempat mereka tidur. Asih terus mengetok ngetok pintunya lebih keras lagi..nyonya.. nya….buka pintunya..tadi ada telpon buat non Ratih dari suaminya……!!! Ratih mendengar sekilas ada yang menyebut-nyebut namanya di balik pintu ,dan suara ketokan pintu yang keras,dia memasang telinganya dengan mengangkat sedikit kepalanya dengan malas,Asih terus saja mengetok-keto pintu. Asih mengetok lebih keras lagi pintunya dia kwatir terjadi apaapa dengan kedua tuannya itu..tok tok tok tok….nya..nyonya… kali ini Asih bener-benar berhasil bukan hanya membangunkan kedua majikannya itu tapi mereka bahkan sangat terkejut dan terperanjat ,kedua ibu dan anak ini serentak teriak..latah..sambil mencoba berdiri dari posisi tidur mereka yang tumpang tindih itu dan setengah sempoyongan.:..kontrol dokter e e e kontrol dokter bangun..ee jatuh..kontrol dokter buka…buka..e jatoh.. yang kemudian berbarengan dengan ratih yang tidak kalah seru latahnya e e e kontrol..jatoh..bangun..e e buka dokter ..jatoh jatoh ..e bangun..dokter jatoh..e e buka..mereka berdua tersadar setelah mendengar suara Asih sang pembantu dari luar pintu…. nya..buka pintunya…iya sebentar,kata ibu Mulyati sambil tergopoh gopoh menuju ke pintu di susul Ratih. Ibu Mulyati membuka pintu namun hilang keseimbangan karena masih sempoyongan dia terjatuh dan serempak mereka bertiga berteriak..e kontrol………………..bagaikan trio latah,kemudian Asih sang pembantu menolong majikan untuk bangun. Oh May God 25


Di rumah Ratih, Suster sedang menyuapi Dina dalam gendongan kainnya di dalam ruangan makan sambil mendendangkan lagu anak-anak,balonku ada lima.. Ratih yang baru saja tiba di rumahnya langsung menuju ke ruang makan dimana Dina berada dengan susternya.Halo cantik‌makannya yang banyak ya sayang biar lekas besar.. sapanya buat si kecil dengan senyum manis,yang di sapa cuek saja sambil mengunyah makanan.Sus,bapak udah berangkat..? sudah nyonya ,jawab suster.bagaimana Dina semalam rewel atau nggak..?biasa aja nyonya,selesai makan malam, kemudian aku beri susu botol dan dia langsung tertidur. Di kantor pak Jodi gelisah,dia sudah tidak sabar melihat tingkah laku istrinya yang di anggapnya sudah keterlaluan,tidak mengurusi keluarga dan selalu keluar rumah tanpa seijinnya,serta hura-hura dan mabuk-mabukan bersama sang mertua,dirinya merasa tidak di urus oleh istrinya,bahkan mereka jarang sekali terlihat bersama atau sekedar jalan-jalan berlibur bersama keluarga ,karena si Ratih selalu menolaknya dengan alasan sibuk,padahal dia tidak bekerja,hanya sibuk berpesta bersama ibunya dan teman-teman ibunya. Pak Jodi menelepon keluarganya,memberitahukan keinginannya untuk menceraikan istrinya Ratih,dia mengeluh sudah tidak bisa lagi hidup bersama istrinya dan tidak bisa lagi mengendalikan istrinya.ayahnya yang mengangkat telpon terkejut dan mencoba menenangkan Jodi serta menasehati agar Jodi bisa sabar dan bisa mempertahankan rumah tangganya yang sudah di karuniakan satu orang putri yg cantik itu. halo..assalamualaikum,oh ayah..e e katanya terbata-bata,aku mau ceraikan istriku,sudah tidak ada kecocokan lagi .kata Jodi kepada ayahnya,ayahnya kaget bukan kepalang,mendengar pernyataan Jodi yang terus terang tanpa tedeng aling-aling itu. Apa maksud kamu ? bercerai..? kamu kenapa mendadak mau bercerai..? Sudah tidak ada kecocokan lagi ayah,ceritanya panjang,nanti saya ceritakan,saya masih di kantor. Baik,tapi kalau masih bisa dipertahankan ya itu lebih baik,ingat anak kamu Jodi,kata ayahnya lagi,yang di jawab Jodi dengan terimah kasih ayah,saya sudah memikirkan hal ini matang-matang,dan kayaknya sudah menjadi keputusan terakhir saya,kata Jodi lagi ,assalamualaikum,kemudian menutup telponnya.sepertinya pintu hati Jodi benar-benar sudah tertutup rapat buat istrinya. 26 Oh May God


Sore hari suasana di ruang tamu rumah Ratih,ada ibundanya ibu Mulyati.dan 3 orang teman ibu Mulyati yang biasa pesta-pesta bersama mereka satu di antaranya juga pelatah berat,kali ini pesta diadakan dirumahnya Ratih. Ibu Anna membuka percakapan,sambil meneguk red wine : bu Mul kamu tuh orang kaya tapi kok nggak pernah holliday ke luar negri kenapa siih? nggak bosan apa Cuma keliling Jakarta melulu..? iya tu..kayak kita-kita dooong,liburannya ke Hongkong,Singapura,Eropa,USA,Australia..mumpung masih kuat..dan masih jaya..sambung ibu yang lain .Ibu Mul ngelirik Ratih sambil ngomong boro-boro hongkong..ke Bali aja aku pake mobil….aku tu penakut naik pesawat,begitu katanya yang diiyakan Ratih yang juga setali tiga uang dengan ibunya..penakut naik pesawat..hmm yuuk tos dulu,angkat gelas…kita pesta lagi ..sampe pagi..katanya sambil mengeraskan bunyi tape nya,lagu disko klasik ala tahun 80an..menggema..uh babe babe..uuh babe babe..pussy real good..uuh.. babe babe pussy aah pussy pussy real good.yang saking kerasnya membuat para pelakon latah ini terkejut dan…serempak..terdengar….. e e kontrol dokter ..kontrol dokter real good…trus di sambut ibu Desy, ibu Desy :e kontrol e pussy e e..kontrol dokter real good babe.. uhk ahhk..real good.. begitu terus sahut menyahut,hinggah mendengar bel rumahnya berdering krin..kring.kring..rupanya suami Ratih pak Jodi baru saja pulang dari kantor. Ibu-ibu : terperanjat mendengar bel rumah dan suasana menjadi tambah hiruk pikuk..dan panik latahpun bukannya berhenti tapi semakin gila..!!! e kontrol………….kontrol dokter..jatoh jatoh babe jatoh..ibu Mul teriak, ee.e.. buka..tu..dokternya..e buka e buka..dokter babe..e dokter babe…tambah ngawur kedengarannya, Pintu terbuka,di buka sendiri oleh pak Jodi yang agak bingung mendengar suara ramai dari dalam rumahnya,dan alangkah terkejutnya dia melihat suasana pesta di ruangan tamunya,setelah pintu terbuka,dan lebih terkejut lagi mendengar jeritan latah mereka yang terkejut melihat pintu terbuka bagaikan kelompok paduan suara yang kompak.. kontrol…ee .kontrol dokter jatoh..kontrol dokter baby real good.pak Jodi hanya melirik dan memberi salam,dia bingung melihat wanita-wanita usia senja itu kok berpesta seperti remajaremaja yang salah pergaulan. Pak Jodi menyapa Assalamualaikum,sambil berlalu menuju ke kamarnya. Oh May God 27


Ibu-ibu: waalaikum salam serempak,namun ada diantara ibu-ibu terlanjur..menjawab..waalaikum salam kontrol babe e e kontrol babe.yang di sambut ibu-ibu lainnya e e kontrol babe jangan jangan.. udah aaaaaahhh .Ratih mematikan tapenya sambil tertawa tertahan. Ruang tamu rumah Ratih pagi hari Ratih dan ibunya tertidur pulas di sofa karena mabuk dari sore hinggah malam hari bersama teman-teman ibunya,pembantu rumah Ratih sedang mengepel lantai dengan sangat hati-hati takut nyonya rumahnya terbangun,suster menggendong Dina dalam gendongan kain batiknya dan menyuapi sarapan pagi di halaman rumah sambil menghirup udara segar,pak Jodi tidak biasanya bangun pagi –pagi sekali dan bersiap hendak ke kantor. Pak Jodi keluar rumah dan mencium Dina yang sedang dalam gendongan susternya,Dina ,papa mau kerja dulu ya sayang sampai nanti daag.katanya dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Dina yg baru belajar bicara dan memang di kenal pendiam itu mengangguk saja. Pak Jodi segerah berangkat ke kantor mengendarai sendiri mobilnya. Sebulan kemudian Sidang perceraian Ratih di gelar,terlihat Ratih di damping ibunya Ibu Mulyati dan beberapa teman setianya Ibu Desi,ibu Anna,tanpa pengacara,di sampingnya ada pak Jodi suami Ratih dan pengacaranya saja tanpa di hadiri keluarganya yang memang semuanya berada di pulau Jawa . Setelah membacakan alasan perceraiannya oleh sang pengacaranya pak Jodi,yang tidak ada perlawanan hukum atau pembelaan dari pihak Ratih,yang kayaknya sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi dengan keluarganya,maka Hakimpun memutuskan bahwa Pak Jodi dan Ratih resmi bercerai,dengan hak asuh anak di tangan Ratih sebagai ibu,karena mengingat anaknya Dina masih Balita dan perlu perhatian seorang ibu, Pak Jodi tidak berusaha mencoba memperjuangkan hak asuh Dina,karena dia sudah tau bahwa ibu mertuanya yang reseh itu pasti tidak akan tinggal diam,dan itu berarti masalah dia akan lebih panjang lagi,sedangkan pak Jodi sendiri tidak ingin bermasalah dengan mantan mertua maupun mantan istrinya,maka diapun pasrah dan mencoba meyakinkan diri dia sendiri bahwa toh Dina akan tetap aman di dalam pengawasan mantan istri dan mertuanya serta suster,dan dia sendiri bebas tidak ada larangan untuk bertemu Dina kapan saja dia ingin bertemu. 28 Oh May God


Hakim mengetok palu 3 kali menandakan perkara usai dan selesai,tapi pemandangan di dalam menjadi hiruk pikuk penuh tawa hadirin bahkan hakim pun ikut tersenyum,karena ibu Mulyati ,Ratih dan teman2 ibunya yang bagaikan paduan suara latah itu ,terkejut sekali mendengar palu pak Hakim. Serentak mereka teriak kontrol…………………….e kontrol..kontrol dokter.. jatoh..bangun..e bangun..kontrol dokter bangun..!!! 16 tahun kemudian,Dina tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik,pintar dan agamais,sholatnya tidak pernah ketinggalan ,walau sesibuk apapun dia.Dina baru saja selesai sholat subuh di kamarnya,seperti biasa gadis cantik yang taat beragama ini,selesai sholat subuh,Dina belajar di komputernya,dan tidak lupa dia kegoogle,ingin tau apa sih ‘latah’ itu dan penyebabnya serta pengobatannya,Dina sangat sedih melihat ibu dan neneknya yang tidak jarang menjadi tontonan dan tertawaan orang2 yang mendengar mereka jika sedang latah bersahut2an,kadang Dina stress dengan keadaan ibu dan neneknya,maka diapun menelusuri internet.. mencari apa sebenarnya ‘latah’ itu dan yang terpenting adalah pengobatannya,karena dia sangat yakin bahwa latah bukanlah penyakit medis tapi suatu hal kebiasaan ataupun keturunan,namun dia sendiri bersyukur bahwa dia tidak di warisi ataupun tidak di jangkiti penyakit ‘latah’ tersebut.Dina selalu mendapatkan jawaban yang tidak pasti dari google hanya berupa nasehat dari seseorang yang menuliskan artikel tentang salah seorang keluarga mereka yang juga mempunyai kebiasaan latah,dan itu tidak membuat Dina puas. Dina masih memakai pakaian tidur paforitnya kimono yang bergambar Minnie mouse berwarna pink di meja belajarnyanya yang juga berwarna pink,warna kesukaannnya,di depannya ada seperangkat komputer laptop dan lampu belajarnya yang kesemuanya berwarna selaras yaitu warna pink.dia duduk di depan laptopnya ,di google dia menemukan berbagai fakta dan pencetus latah,ada yg mengatakan bahwa latah di sebabkan oleh berbagai alasan,ada yang alasannya karena latar belakang ekonomi,si latah lahir,tumbuh dan besar di lingkungan keluarga yang berekonomi lemah,ada karena faktor keturunan,dimana si anak mendengar,melihat salah satu anggota keluarganya yang latah,Dina terhenti sejenak dan berpikir,mungkin itu sebabnya ibunya latah,karena mendengar neneknya yang latah,untung saja ibu dan neneknya selalu sibuk,jadi dia tidak sering di asuh mereka dan oleh karena itu dia selamat dari latah,pikir Dina. Tapi ada juga yang mengatakan bahwa latah di sebabkan oleh Oh May God 29


backround pendidikan yang kurang,ada juga karena faktor phisikis si penderita latah.namun sayang apapun faktor penyebab latah itu,bukanlah hal yang terpenting buat Dina,tapi yang dia inginkan adalah bagaimana cara pengobatan latah ibu dan neneknya yang belum juga dia temukan,walau hampir setiap hari dia menelusuri dunia maya mencari jawabannya.namun dia tidak putus asa. Dina sudah rapi dengan seragam sekolah SLTAnya putih abu-abu,dan tas rangselnya yang berwarna pink yang juga bergambar Minnie mouse toko kartun kesayangannya,dia menuju meja makan di ruang makan,disana sudah ada Ratih sang ibu yang sedang mengoleskan selai strowbery di roti buat sarapan sang anak kesayangan Dina,dan jus lemon kesukaannya.Dina.. ayo sayang sarapan dulu biar sehat,kata sang bunda mengajak Dina untuk sarapan pagi dengan penuh perhatian.iya ma..kata Dina sambil meraih kursi dan duduk di sebelah ibunya. Mereka menikmati sarapan pagi bersama dan kemudian Dinapun di antar ibunya ke beranda depan,Dina diantar sopirnya kesekolah. Dina bersama teman-teman akrabnya Dela,Rosi dan Tami,bercanda-canda di kelas sebelum bel berbunyi tanda masuk.Eh Dina kata Rosi memulai pembicaraan,tau gak ada anak kelas 3 IPA gantengnya kalah deh Justin Birber,anaknya anggota OSIS juga sama kayak lo,anaknya pinter dan agak pendiam,pokoknya gue suka banget sama tu cowok,sayang menurut sumber yang gue tanyain dan orang terdekat dia,bilang kalau si cowok yang gue taksir itu,justru naksir berat sama lo.Dina langsung mencubit perut Rosi,waduh ..lo itu udah kayak FBI aja,sampe segitunya lo nyari tau tentang tu cowok,bikin aku penasaran deh,yang mana siih..?tanya Dina penasaran,Rosi dan Dela tertawa –tawa..Tami langsung mengingat sang cowok yang sedang dibicarakan, oooh..tu dia‌kalau yang itu siih bukan Cuma lo yang naksir Rosi,kita-kita juga naksiiiir,katanya sambil tertawa-tawa..ayo siapa namanya? Kalau kalian tau siapa dia.. tanya Rosi sambil mengangkat alisnya, Raka namanya jawab Tami dan Dela serentak sambil tertawa-tawa nakal.siapa sih yang nggak kenal sama si Raka..? dia cowok paling Top di sekolah sini.kata Tami lagi Emang dasar si Dina aja yang kurang perhatian..mereka kemudian tertawa-tawa.Bel berbunyi tanda masuk,mereka bubar dan duduk di tempat duduk masingmasing. Ratih dan ibunya barusan pulang dari shoping centre untuk berbelanja baju ,sepatu ataupun sekedar cuci mata,kedua ibu dan anak ini memang begitu dekat bagaikan rambut di kepang 30 Oh May God


,tidak bisa terpisahkan,mereka tiba di rumah bersamaan dengan Dina yang baru saja pulang sekolah yang di antar sopir pribadinya yang sudah lama setia bekerja dengan keluarga Ratih ini. Dari dalam mobil Dina keluar dan mendekati ibu serta neneknya yang sedang mengeluarkan barang belanjaan mereka.Mama.. nenek…sapanya dengan gembira,habis shoping ya ma..? tanya Dina..Ibu Mulyati sang nenek langsung mendekat dan berbisik di telinganya Dina kok mama..? kok nenek..? weehh agak kerenan dikit doong sayang…mami …and grand mother…begitu katanya sambil tersenyum2 genit kearah Dina si cucu yang hanya tersenyum senyum ,karena sudah paham benar dengan prilaku sang ibu dan nenek yang genit dan sok borju itu. Ratih mengiyakan kata ibunya,iya Dina..betul..grand mom juga boleh tu biar agak pendekan..dan lebih keren gitu..hehehe sambil tersenyum dengan mimik wajah yg nakal.Aduuuh tapi kan Dina sudah biasa manggil mama sama oma,masa mau di robah siih..? katan Dina manja,lagian kita kan orang Indonesia,masa manggilnya pake bahasa inggris,kita harus memakai bahasa Indonesia yang benar dong ,kata Dina serius.namun ibu Mulyati mendekat lagi sambil tersenyum,ya gak apa-apa to,kan kita orang kaya…kenapa tidak..?? lihat tu perkebunan teh milik kakekmu tambah maju..kalau dulu pemilik perkebunan teh di panggilnya Mener,dan nyonya besar,kalau anak2nya yang perempuan di panggilnya noni,kal yang laki-laki di panggilnya tuan,kalau anakanak manggil orangtuanya papi sama mami atau lebih keren mam and pap,trus kakek /neneknya,di panggilnya grand father atau grand mother,atau ee…katanya lagi sambil jari telunjuknya de taruh di kepalanya seakan-alan berpikir,e di panggil opa dan oma,naah itu juga boleh deeh..katanya lagi sambil tertawa sumringah..dan mengulang kembali ucapannya..’’ Oma’’ naah tu dia..panggil oma ya..jangan nenek lagi deh,kesannya oma udah nenek-nenek tua keriput..padahal kan lihat aja niiih katanya sambil menunjukan tangan dan jemarinya yang putih mulus di hiasi gelang dan cincin emas berlian itu. yes..tu keren..dan mama diganti manggilnya jadi mam ok sayang…kata Ratih,kayak aku dong manggil oma ..mam..ya kan mam..katanya lagi ngelirik Mulyati ibunya ..yang diiyakan Mulyati..yes..tentu dong katanya lagi..Dina bergumam sambil geleng-geleng kepala,namun mengiyakan permintaan ibu dan neneknya,dia berpikir toh sebagian teman2nya juga memanggil ibu mereka dengan sebutan mami,dan memanggil neneknya dengan sebutan oma,dari pada grand mother..norak banget begitu pikirnya,dan apa salahnya membahagiakan kedua orang yang dia sangat sayangi dan cintai Oh May God 31


ini dan juga sangat menyayanginya dan mencintainya,mereka adalah harta milik dia satu-satunya begitu pikir Dina.Mereka pun masuk ke dalam rumah. Diruang tamu rumah ibu Mulyati duduk pak Narto tukang kebun dan manager perkebunan teh ibu Mulyati,Pak Narto datang untuk laporan pembukuan dan tentunya perkembangan perkebunan teh,seperti biasanya setiap bulannya rutin pak Narto membawa buku laporan keuangan maupun segalah hal yang berkaitan dengan bisnis kebun teh milik pak Dimas dan ibu Mulyati itu.Pak Narto memang sangat di percaya oleh keluarga ini bukan hanya karena kejujurannya,tapi oleh karena beliau sudah sangat berpengalaman dalam menangani bisnis perkebunan teh milik mereka.Ibu Mulyati menaikkan gajinya dan memberi bonus sebuah mobil super kijang setelah panen mereka yang sukses bulan lalu. Ibu bulan ini ada beberapa pelanggan yang menaikkan jumlah pesanan mereka hinggah beberapa ton daun teh katanya di sebabkan semakin meningkatnya jumlah orang yang menyukai minuman yang beraroma wangi ini dan juga khasiatnya tentunya,kata pak Narto.ibu Mulyati yang mendengarnya tentu saja sangat senang dan bahagia,waah rezeki emang nggak akan lari kemana..katanya sambil tersenyum bahagia. Pak Narto,pokoknya semua saya percayakan ke kamu,kamu tau kan,aku ora ngarti sama bisnis,lanjutnya lagi dengan logat jawanya yang kental yang sesekali di campur pake bahasa inggris..jadi you know…pokoke tiap bulannya buku laporan masuk…uang masuk..wes berees..enjoy..no problems..katanya lagi sambil mengerlinkan alisnya dan tersenyum lebar..hmm untung aja pak Narto orangnya jujur,kalau tidak jujur,pasti ibu Mulyati adalah mangsa besar yang bisa di makannya dan membuat kaya diri dia sendiri. Raka dan teman-temannya sedang berlatih basket,sedangkan Dina CS berdiri tidak jauh dari lapangan basket,mereka sengaja menonton permainan basket idola mereka sang pangeran charming siapa lagi kalau bukan Raka. Dela nyeletuk weeei.gilaa…Raka cekatan banget nangkap bola dan mengover ke temannya..bukan Cuma cekatan menangkap bola tapi jago banget masukin bola ke keranjang bola..kata Tami memuji,suiit suit..Raka memang nggak ada duanya deeh..katanya sambil ngelirik Dina dengan genit sambil mengerlingkan matanya dan tersenyum nakal, bukan Cuma itu ….si pangeran charming juga paling jago tu mencuri hati para gadis…termasuk gue.. dan lo semua ..juga Dina…katanya lagi sambil tertawa ngakak…Dela 32 Oh May God


langsung nyeletuk lagi aaaah kalau hati kita kita mah gak usah repot-repot si Raka mencurinya..dicuekin aja..nyosor…ngubeer.. lagi..hahaha mereka pun tertawa bersama terbahak-bahak..kalau Dina emang susah di pikat,kecuali si charming itu deeh..kata Tami kelihatannya..’gayung bersambut niih’ katanya lagi sambil ngelirik Dina yang tersenyum malu-malu tapi mau ..merekapun tertawa bersama-sama,kedengarannya berisik sekali,sehingga menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka,termasuk Raka dan teman-temannya yang sedang bermain basket,kadang mereka melirik kearah Dina cs ,Raka merasa di perhatikan Dina cs,dia pun salah tingkah,dan terkadang bola lepas dari tangannya. Dia pun mendapat teguran dari temannya Adi,Rak.. konsentrasi dong..ntar pulang sekolah baru samperin tu si do’i katanya yang tau banget kalau sejoli ini memang samasama menaruh perhatian ,alias sedang kasmaran Raka hanya tersenyum dan mengangkat sebelah alisnya.. Bell berbunyi tanda sekolah usai,merekapun bubar. Dina berada di kamarnya baru saja selesai sholat Magrib,dia hendak menuju ke ruang makan,disana ibu dan neneknya sudah duduk di depan meja makan menunggunya untuk makan malam bersama sambil ngobrol-ngobrol dan bercan-canda dengan akrabnya,tapi baru saja dia melangkah mau keluar pintu kamar handphonenya berbunyi,dia segera berbalik dan mencari-cari dari mana bunyi handphonenya yang dia lupa naruhnya yang ternyata masih di dalam tas sekolahnya,diapun segera mengambilnya dan menerima telpon.ha..? Raka? Iya i..iya aku Dina..katanya gugup dengan suara yang terbata-bata menjawab suara dari seberang telpon genggamnya.apa kabar Din..?tanya Raka,dengan suara agak bergetar sedikit gugup juga,maklum baru kali ini mereka mendapat kesempatan mengobrol walau hanya via telpon aja. baik trimah kasih ya..tapi e. dari mana lo dapatin no hp aku..?tanya Dina penasaran Raka tertawa ,rahasia doong.. katanya menggoda Dina. iih..ini pasti si Dela benar kan..? atau Rosi ..? atau Tami..? kata Dina mencoba menebak.Raka tertawa lagi, aaah siapapun yang ngasih no hp lo ,pasti niatnya baik ..dia tau kalau kita berdua sedang sakit..godanya lagi..sakit..? sakit apa/ tanya Dina polos…sambil merebahkan tubuhnya di ranjang,dia sudah lupa kalau dirinya sedang di tunggu ibu dan neneknya di ruang makan untuk makan malam,saking senangnya dan keasyikan mengobrol dengan sang pangeran pujaan.Raka terus tertawa,sakit demam asmara…katanya menggoda Dina sambil tertawa tawa sendirian di kamarnya. sambil sesekali mengepalkan tangannya dan berkata yes.. yes…!!Dina cemberut kesal tapi senang aaahhh kamu…jahil ya… Oh May God 33


katanya pura-pura ngambek ,padahal dalam hati dia sangat senang dan gembira akhirnya sang pangeran pujaan bisa dekat dengannya walau baru kali pertama,tapi kedengarannya dia juga punya perasaan yang sama seperti aku ,begitu pikir Dina.Raka memberanikan diri mengajak Dina untuk ketemuan,Din,besok malam minggu ada acara nggak..? nggak ada tu,paling siangsiang mau ke mall sama mama ,sama oma aku,kata Dina dan sekejap dia mengingat ibu dan neneknya sedang nunggu di ruang makan,diapun segera lompat bangun dari ranjang..e e ..sorry Raka…aku harus makan malam sama mama dan omaku ..nanti telepon lagi ya..sorry banget..mereka lagi nungguin aku sejak tadi,katanya sambil berdiri tergesa-gesa keluar dari kamarnya tanpa menutup telponnya.Raka belum sempat menjawab Dina sudah kabur duluan. halo..halo..Din Din…lo dimana..? tanya Raka,rupanya hp Dina ditinggalkan Dina begitu saja,karena dia ingat ibu dan neneknya yang sudah lama menunggu di meja makan.Raka kebingungan dan mematikan telpon genggamnya,dia menggerutu..sialan…ukh..katanya…lagi…belum sempat di jawab dia malah kabur..sesal Raka,sambil merebahkan badannya di ranjang dengan posisi telentang,matanya menerawang ke atas langit-langit kamarnya sambil menghayal,seandainya dia bisa berkencan dengan Dina wanita pujaan hatinya itu,sesekali bibirnya tersenyum. Ruang makan , Dina menyapa nenek dan ibunya sambil mengambil posisi duduk di samping Ratih sang bunda dan bersebrangan dengan tempat duduk sang nenek ibu Mulyati. Halo..mama …hallo oma…sapa Dina,sorry ya Dina tadi menerima telpon dari teman.kata Dina menyesal.Mulyati tersenyum sambil berbisik ke Dina..mami..dong..masa mama siiiih..katanya mengerlingkan sebelah mata ke Dina. Aduh oma….mama kek mami kek sama aja,protes Dina. Ratih hanya tersenyum saja,sambil mengambilkan nasi buat Dina sang anak tercinta,dan buat ibunya ,serta buat dia sendiri,ayo…kita makan yuuuuk…katanya lagi,ni ada ayam goreng kesukaanmu Dina,sop ayam sama orek tempe.merekapun menyantap makan malam bersama dengan suka cita,sambil bercengkramah,dan ngobrol-ngobrol tentang sekolah,dan tentang apa saja. Beberapa hari kemudian Ratih menelepon ibunya agar segera datang ke rumahnya ada yang hendak dia bicarakan.Halo mam… apa kabar? kesini dong..ada yang ingin aku bicarakan ..pokoknya penting dan sangat menarik… Mulyati yang menerima langsung telponnya menjawab halo..ha 34 Oh May God


masa..?? apaan siih tu..tanyanya penasaran dengan mimik lucu sambil tersenyum-senyum.ada deh cepat kesini ..kata Ratih lagi ,ntar kita makan siangnya disini aja,ni mbak masak rendang sapi,telor balado ,sama kari daun singkong hmm lezaaat..katanya membuat ibunya ngiler.Mulyati tambah penasaran,ok ok deeeh ..aku kesana sekarang ya..jawabnya di seberang telepon sambil menutup pembicaraan ..daag..daag dan menutup telepon. Diruang makan Ratih dan ibunya Mulyati duduk di meja makan sambil makan siang dan ngobrol,ibu Mulyati menagih janji Ratih . Ayo..dong apaan tu hal penting yang katanya ingin di bicarakan..?? tanyanya tak sabar.Penasaran ni yee…kata Ratih sambil tersenyum2 menggoda ibunya. Mulyati mengangguk-angguk ayo..buruan..nggak sabar pingin tau.. E mum..si Dina kelihatannya sudah punya pacar kali mam,dia diam-diam suka telpon-telponan di kamarnya,tapi gak jelas siapa yang dia telpon,tapi setelah dia selesai ngobrol di telpon ,wajahnya kelihatan gembira dan sepertinya menyimpan rahasia. kata Ratih dengan mimik wajah serius. Mulyati kaget Ha…?? No……………kita harus jaga Dina jangan sampai dia tertipu oleh laki-laki,Dina masih sangat muda,dan sangat cantik,Dina harus sekolah setinggi mungkin karena selain dia pintar,dia harus menjadi sarjana ,jadi jangan sampe kayak kita berdua,nggak mau sekolah..terus Dina bisa menjalankan/ meneruskan bisnis perkebunan kita selamanya,biar tambah maju,kan pak Narto udah tua tu..ntar lagi mati tu..katanya lagi sambil terbahak-bahak. Ratih yang mendengar ikutan tertawa…bener mam…tapi bagaimana cara melarangnya? Kalau Dina sudah mencintai seseorang..tanya Ratih agak kwatir. Mulyati segera menjawab dengan mimik serius tapi lucu,aaaahhh..kalau urusan itu maaah..serakan ke sini ni.. jawabnya sambil menepuk nepuk dadanya ,dan tersenyumsenyum nakal.kalau itu urusan keciiil….sambungnya lagi.. sambil menunjukan jari kelingkingnya kearah Ratih ,yang sedang bingung. Bagaimana caranya mam…?? Mulyati ngelirik dengan mata yang membelalak, kita berdua mulai sekarang harus menjadi FBI,agen rahasia,katanya lagi sambil mengerlingkan sebelah matanya dan tersenyum jahil,,namun Ratih yang masih bingung dengan maksud ibunya tidak langsung mengiyakan,maksudnya..?tanya Ratih,yaa…payah kamu..itu itu..setiap kali Dina pamit mau kursus,atau jalan ke Oh May God 35


mall bersama teman-temannya,kita berdua harus mengikuti dan membuntutinya dari belakang mobilnya kan yang ngantar sopirnya ini,nanti kalau pas dia bertemu sang pacar,kita berdua pura-pura berada di tempat yang sama secara kebetulan dan langsung deh ikutan nimbrung dengan mereka berdua ,agar mereka tidak bisa macam-macam…katanya sambil tersemyum lebar dan nakal.Ratih langsung tersenyum lebar juga dan mereka pun bertepuk tangan ‘’tos..tos..’’Ratih mengerti dan setuju..serta kelihatannya gembira sekali.Mam..idenya brilian tu mam..waah mam kok pintar banget ya..puji Ratih,mereka kembali tertawa terbahak-bahak dan ..tos..mereka tos bareng,Nah..kalau begitu ,mulai sekarang,kalau Dina mau kemana aja,kamu harus telpon mam cepat-cepat agar kita nggak kehilangan jejak Dina bersama sang sopir..ok…kata Mulyati serius.ok ok mam….mantaaab.kata Ratih ,.mereka berdua langsung tos lagi dan melanjutkan makan siangnya.

36 Oh May God


First date buat Dina

Hari senin, selesai upacara bendera di sekolahnya,Dina CS (Dela,Tami,Rosi)menuju ke kantin sekolahnya ,setelah membeli es campur kesukaan mereka,mereka duduk mojok dikantin,biasa Dina CS menunggu Raka CS masuk kantin ,dan tidak lama kemudian Raka CS muncul,setelah membeli minuman softdrink dingin,Raka dan teman-temannya duduk bersebelahan dengan meja Dina CS.Raka melirik Dina,Dina tersipu malu,teman-teman mereka memperhatikan kedua insan yang sedang pedekate (pendekatan) istilah anak remaja masa kini ini. Raka memberanikan diri menyapa Dina cs hai…dia menyapa Dina dan teman-temannya,yang sejak tadi memperhatikan Raka’ CS. Dina membalas hai..sambil tersipu malu..yang kemudian membuat teman-temannya tertawa menggoda..udah deh gak usah pake malu-malu Din..buang-buang waktu..kata Dela,yang lain tertawa –tawa mengiyakan..iya benar..sela Tami..ntar lagi lonceng ni ..teman-teman Raka’ gak kalah jahil,mereka terus menggoda Raka’.Raka .ayo doong…katanya..mau nembak langsung kalau ketemu si dia hari ini…suasana bertambah ramai karena Raka salah tingkah mendengar ocehan teman2nya..dan teman-teman Raka’ tertawa-tawa sambil menepuk-nepuk bahu Raka’..ayo doong tembaak..lanjut mereka lagi..yang membuat wajah Raka’ memerah bagaikan di tampar,sedangkan Dina hampir nggak bisa ngomong lagi karena menahan malu.sayang lonceng tanda masuk berbunyi ,sehinggah Raka dan Dina bisa legah dan cepat2 kabur dari tempat itu. Dina sedang santai di kamar tidurnya,seperti biasanya sepulang sekolah,setelah selesai makan siang dan ganti baju,Dina selalu santai di depan laptopnya entah untuk sekedar bertegur sapa dan bercanda-canda dengan teman-temannya di media tweeter Oh May God 37


atau sekedar membaca majalah online dan informasi-informasi di internet,atau mendengarkan lagu-lagu kesanyangan dia di youtobe.HP Dina berbunyi,dia segera lompat dari meja dan meraih HPnya di atas ranjang dan menjawab, Halo..dengan siapa ni..? dan..Dina langsung tersenyum-senyum sendiri mendengar kalau suara yang di seberang sana adalah suara sang pangeran charming begitu biasa teman-teman Dina menyebut Raka’. Hai Dina..lagi ngapain..?tanya Raka,Dina tersenyum dan menjawab lagi santai aja,dia meremas-remas jemarinya,kelihatan agak gugup.Raka langsung nembak,eh ..eh..mau gak nanti malam minggu kita nonton..? tanyanya lagi dengan agak gugup penuh harap.Dina kaget tapi senang,dia terdiam sejenak , agak bingung menjawabnya,dia sendiri merasa gugup karena itu nanti bakalan menjadi first date buat dia..hmm,tapi kalau di tolak sayang pikirnya karena ini adalah masa-masa yang dia nanti-nantikan dan dia mimpi-mimpikan yaitu berdua-duaan dengan lelaki pujaan hatinya ini.halo..halo..Din..kamu masih disitu kan..? tanya Raka yang menunggu jawaban Dina yang agak kelamaan itu, karena Dina diam saja. Dina seakan kaget e iya..iya..jawabnya gugup..Raka tertawa, jadi jawabnya iya ya..? kata Raka menggoda Dina..sambil tersenyum..Dina tersipu o o bukan..bukan..maksudnya iya ,aku masih disini,kata Dina.Raka’ tertawa dia tau kalau Dina sedang gugup dan bingung,emm..jadi jawabannya adalah…..??? tanya Raka’ jahil seperti mau mengisi tes ulangan aja.Dina langsung menjawab,ok deh,nanti kita telpon-telponan lagi ya hari sabtunya..Raka senang mendengarnya, asyik..bener ya… tapi kalau aku telpon hari sabtunya jangan berubah pikiran ya..? filmnya bagus lo..lanjut Raka’ lagi.Dina mengangguk walau tidak kelihatan oleh Raka, iya iya okay..sambil tersenyum dan ok Raka aku lagi belajar ni ,nanti telpon lagi ya daa. kata Dina menutup telepon genggamnya.Raka kesenangan ok Din,makasih ya…daa daa sambil menutup telponnya yang sudah terdengar nada putus…Raka mengepalkan tangannya dan yes yes…katanya kesenangan. Diluar pintu kamar Dina,Ratih mengintip dari lubang kunci dan menempelkan kupingnya di pintu dengan serius,dia ingin sekali mendengarkan percakapan Dina di telpon dan dengan siapa Dina mengobrol,namun dia tidak sadar Dina sudah menutup teleponnya dan hendak ke dapur dia merasa haus dan hendak mengambil minuman,Dina membuka pintunya dan menariknya,maka sontak Ratih sang ibu yang sedang menjalankan misi FBI-nya kehilangan keseimbangan dan terjatuh 38 Oh May God


ke lantai,diapun teriak..e jatoh..jatoh..kontrol dokter..jatoh…!!! katanya setengah meringis kesakitan karena dengkulnya terjatuh duluan ke lantai.Dina kaget dan sambil menolong ibunya berdiri. Dina bertanya ma..ngapain sih disini..? Ratih kaget dan agak kwatir jika Dina tau kalau dirinya sedang melakukan pengintaian terhadapnya,aah nggak…Cuma mau dengar kalau Dina suka ngorok kalau tidur..katanya pura-pura sambil tersenyum-senyum.Dina nggak suka ngorok kalau tidur mam..kata Dina tertawa,mereka pun tertawa bersama.Hari sabtu, selesai sarapan pagi Ratih menelepon ibunya,dia menceritakan tentang apa yang dia dengar dari pembicaraan Dina dan Raka di telpon. Halo mam,kayaknya nanti sore kita akan menjalankan misi kita ,aku mendengar Dina dan Raka’berencana mau menonton di bioskop nanti sore,jadi nanti sore mam kesini ya..jangan telat... nanti kita ketinggalan lo..kata Ratih lagi.. Mulyati kelihatannya sangat serius dan penasaran,ha.?siapa tu Raka..? beraninya dia menggoda cucuku.awas..nanti.kata Mulyati penuh emosi.Mam..jangan di labrak dulu orangnya,mungkin mereka baru dalam tahap pedekate alias pendekatan,waduuh.. kata Ratih,misi kita mengganggu mereka aja kalau mereka sudah dalam tahap serius,katanya lagi.Mulyati kaget,apa ? serius? Tanyanya lagi,maksudnya ,kalau mereka berpegangan tangan,atau ciuman,atau pelukan,atau si cowok sudah mulai merayu Dina.kata Ratih.Mulyati tersenyum legah ooooh ..iya ya….betul juga,otak kamu encer juga ya kadang-kadang,kata Mulyati mengejek sambil tertawa terbahak. Ratih cemberut,aaaah mama…ok deh jadi jangan lupa nanti sore datang kesini ,jangan telat ya..nanti kita ketinggalan lo… kata Ratih berpesan seolah hal yang sangat serius akan terjadi. Res ..bereeees…..ok daaag kata Mulyati sambil menutup teleponnya,Ratih membalas..daa …daaaag. Dina barusan sholat zuhur di kamarnya,handphonenya berbunyi. halo,iya apa kabar?tanya Dina,Raka tersenyum dan menjawab, baik,bagaimana kabarnya Dina..?tanya Raka balik bertanya, nggak ada perubahan kan..? maksudnya kita jadi nonton kan hari ini?nanti nonton yang jam berapa? Aku tanyain mama dulu ya ,mudah-mudahan diijinin.kata Dina.yang jam 4 aja biar nggak kesorean nanti pulangnya,kata Raka,aku nanti di antar sama sopir aku.ok ,aku tanyain mama sekarang ya.kata Dina lagi.Raka tersenyum penuh harap,ok deh . Oh May God 39


Dina datang menghampiri ibunya di ruang keluarga,mam,nanti sore boleh nggak aku nonton sama teman? tanya Dina,Ratih yang sedang asyik menonton TV menengok ke rah Dina dan balik bertanya,temannya laki atau perempuan?tanya Ratih pura-pura nggak tau,padahal dia sudah mengetahui semuanya saat Dina berbincang-bincang dengan Raka di telpon, laki-laki ma,tapi Cuma teman kok,lagian orangnya baik,dia kakak kelas Dina dan kita sama-sama ikut di organisasi sekolah,dia juga teman Dina bermain musik,kata Dina panjang lebar tentang Raka. bener Cuma teman?tanya Ratih lagi, iya ma..percaya deh sama Dina. kata Dina meyakinkan ibunya.nonton di Bioskop mana? Jam berapa…?tanya Ratih ingin tau ,tentunya untuk kepentingan misi dia dan ibunya Mulyati nanti ,agar tidak kehilanga jejak.jam 4 di bioskop Melati jalan Ir hj Juanda,jawab Dina dengan jujur.Ratih dalam hati senang sudah mendapatkan alamat yang akan dituju nanti bersama sang ibu dalam menjalankan pengintaian.ok boleh aja ,tapi kamu harus jaga diri ya,jangan pacaran dulu,mama sama oma mau kamu sekolah setinggi-tingginya..kata Ratih menasehati.Dina mengangguk senang, beres ma..jangan kuatir. jawab Dina gembira sambil merangkul ibunya dan menciumnya. Dina kembali kekamarnya dan segera memberitahu Raka,kalau dia diijinkan mamanya untuk pergi menonton berdua dengannya. Halo Raka’….asyiiik mama ijinin kita nonton nanti.kata Dina gembira,tentu saja Raka lebih gembira lagi. ha..yang bener.?.mama lo asyik juga ya orangnya,katanya kesenangan. super asyiiik ..deh kata Dina memuji ibunya.Raka tertawa,ok deh aku sama sopir aku jemput kamu jam 3 nanti sore ya,takutnya jalanan macet.kata Raka lagi,siiip setuju..daaa..daaa kata Dina menutup pembicaraan.daa daa jawab Raka,sambil mengepalkan tangannya seperti kebiasaannya dan mengucapkan kata ‘’yes’’.!!!. Jam 2.40 PM mobil Raka’ tiba di rumahnya Dina dan di parkir langsung di depan rumah Dina,Raka keluar dari mobilnya dan menuju ke pintu menekan bel.sedangkan Dina kelihatan agak gugup duduk di ruangan keluarga menunggu Raka’. Ratih dan ibunya tidak kalah cepat,ibu Mulyati tiba dari jam 1.00 PM dan sengaja lunch di rumahnya Ratih begitu alasannya.’Raka membunyikan bel beberapa kali dan terdengar dari dalam pintu di buka,Dina membukakan sendiri pintunya.Hai Din..sapa Raka sambil tersenyum. Hai ..masuk yuuk Dina mempersilakan masuk Raka’.Din nggak usah duduk ya..langsung berangkat aja yuuk,pamitan dulu sama mama kamu. iya ok,kamu duduk dulu ya ntar aku pamitan sama mama 40 Oh May God


dan oma aku dulu, kayaknya mereka ada di dapur,kata Dina sambil mempersilahkan Raka’ duduk ,dan dia sendiri langsung menuju ke dapur untuk pamitan.Mam…oma…panggilnya sambil mencari2 di sekeliling dapur dan ruangan makan,namun dia tidak menemukan ibu dan neneknya,dia bingung,kemana siih gumamnya..Dina menanyakan keberadaan ibu dan neneknya ke pembantu RTnya,tapi pembantunya juga tidak tau kemana Ratih dan Mulyati sang nyonya pergi,rupanya ibu dan nenek genit ini bersembunyi di balik kursi ruangan tamu dimana Raka duduk,dan dimana Dina menunggu Raka tadi,tapi Dina dan Raka’ tidak melihat mereka,mereka merekam pembicaraan Raka dan Dina dengan telpon genggam. Dina kembali ke ruang tamu menemui Raka’ takut telat. Raka’ aku nggak tau dimana mama sama omaku..gimana dong ya..?kata Dina gelisah,Din bagaimana kalau titip pesan ke pembantunya aja,kalau kita harus pergi takutnya telat nontonnya,kan yang penting kamu sudah diijinkan sama mama kamu kan..? kata Raka lagi.Dina ragu-ragu ,dia terdiam sejenak kebingungan.tapi terdengar bell rumah berbunyi ring..ring.. rupanya ada tamu sales kosmetik langganan Ratih datang mau menawarkan produk baru buat Ratih,.dan dari balik kursi tempat Raka duduk terdengar teriakan Ratih dan Mulyati… kontrol….e kontrol dokter..kontrol dokter jatooh..jatoh..rupanya mereka berdua sangat kaget mendengar bell rumah berbunyi dan merekapun berdiri sambil tertawa-tawa ..Dina sangat kaget sekali dan malu dengan cara ibu dan neneknya yang bersembunyi di balik tempat duduk Raka’ dan mengintai pembicaraan mereka, Raka’ juga sangat terkejut dan heran dengan sikap orang tua Dina dan neneknya.Mama ngapain sih disitu sama oma..?tanya Dina, aaah Cuma mau main petak umpet sama oma..hihihi kata Ratih sambil tertawa..Mulyati mengiyakan setuju dengan apa yang di katakana Ratih,dia mengangguk-angguk dengan mimik wajah yang lucu dan senyum polosnya,seperti anak kecil yang ketahuan bohong oleh orang tuanya,iya..iya..main petak umpet kok..emang salah..katanya sambil mengerlingkan sebelah matanya kearah Raka’ Raka’ hanya tersenyum aja melihat tingkah lucu Ibu dan nenek Dina.Mama..oma..Dina mau berangkat sekarang ya..takut telat nontonnya..pamit Dina ke ibu dan neneknya.Ratih melirik ibunya,ok iya deeh hati-hati di jalan dan jangan kemalaman pulangnya lanjutnya lagi sambil mencubit pantat ibunya,yang di cubit meringis..aww..sambil merabah pantatnya yang kena cubitan Ratih.iya iya…jangan malam malam pulangnya ya..pagi aja..e e …becanda…kata Mulyati si nenek genit itu,sambil tertawa terbahak-bahak dan seketika itu juga mereka semua tertawa mendengar candaan oma yang lucu itu. Oh May God 41


Mobil Raka keluar dari halaman rumah Dina,Raka duduk di belakang sopir bersama Dina.Raka memegang tangan Dina dan memandangi wajah Dina sambil berkata,akhirnya jadi juga kita nonton ya..? katanya dengan nada gembira. Dina tersipu ..iya..katanya singkat malu-malu.. Tanpa mereka sadari mobil mereka di buntuti oleh ibu dan nenek Dina dari belakang,yang lebih parah lagi neneknya Dina membawa binoculars atau alat pengintai untuk melihat benda atau orang di jarak jauh. Ratih menyetir mobilnya di belakang mobil Raka,sambil sesekali agak menjauh agar Raka dan Dina tidak mengetahui bahwa mobil mereka sedang di buntuti olehnya dan ibunya.Mulyati sibuk mengintai dengan alat pengintai dan sesekali mengeluh karena Ratih menjauhkan mobilnya,ayo dong…dekatin dikit….awas.. jangan terlalu dekat…ayo..kekanan dikit…e e kiri dikit..awaaas…. tancap gas..buruan…katanya lagi seperti layaknya team polisi yang sedang mengejar penjahat di jalan raya..aduuh bagaimana siih tadi hampir aja aku mendapatkan gambar..ayo..dekatin lagi mobilnya .. katanya..lagi.Ratih mengikuti..beres mam…aduuh ..jangan-jangan si Dina di pegang-pegang sama Raka di mobil mam….katanya lagi..kwatir. Mulyati panas mendengarnya,kurang ajar..yoo..dekatin lagi.. mobilnya katanya geraam..seperti FBI yang sedang membuntuti teroris.Mobil mendekat tapi terhalang mobil yang lain sehingga ibu Mulyati susah melihat Dina dan Raka’. Mobil Raka tiba di halaman parkir bioskop dan setelah di parkir Raka dan Dina turun dari mobil,Raka menggandeng tangan Dina,dan mereka berjalan menuju bioskop. Ratih memarkir mobilnya agak jauh dari mobil Raka,agar tidak kelihatan sama sopir Raka’ yg menunggu Raka di mobilnya. ha..e e tunggu katanya seperti melihat sesuatu di alat pengintainya,tu tu lihat kesini doong lihat tu mereka bergandengan tangan katanya geram…sambil memberikan alat pengintainya ke Ratih yang penasaran. Ratih kaget waduh..kurang ajar tu anak-anak,masih kecil sudah pada pacaran,pake genggam tangan segalah lagi,nanti bagaimana di dalam bioskop yang gelap ? waah cepat ma..kita harus beli tiket cepat2 agar duduknya nggak jauh banget dari mereka,katanya kwatir. Ratih dan Mulyati menuju ke bioskop dengan tergesagesa,sesampainya di ruang bioskop,mereka langsung berbalik 42 Oh May God


badan seketika ,karena Dina dan Raka’ baru saja membeli karcis dan hendak duduk-duduk di ruangan tunggu yang mengarah ke pintu masuk ke bioskop.mereka berdua kemudian belagak ngobrol-ngobrol santai sambil sesekali melirik kearah Dina dan Raka’.sedangkan Dina dan Raka’ benar-benar tidak mengetahui keberadaan ibu dan neneknya di situ,mereka asyiik ngobrolngobrol,dan duduk berdampingan layaknya sepasang kekasih yg sedang di mabuk cinta,sesekali mereka berpandangan dan tersenyum,kelihatan mereka begitu bahagia di kencan pertama mereka ini. Ratih dan ibunya menuju ruang tunggu dan mengambil tempat duduk agak jauh dari Dina dan Raka’. setelah mendapatkan tiket yang nomor tempat duduk mereka sengaja di pesan Ratih di paling belakang ,agar bisa mengintip Dina dan Raka. Di dalam bioskop Dina dan Raka duduk berdekatan,Raka merangkul bahu Dina. Ratih dan Mulyati tidak ingin ketinggalan ,setelah mendengar bel dan pengumuman bahwa pintu studio 2 tempat film mereka akan di putar telah di buka,dan penonton di persilakn memasuki ruangan dengan melalui pintu no 2,maka ibu dan anak ini segera menyelonong masuk dengan sangat cepat.dan alangkah terkejutnya mereka kalau ternyata Raka’ dan Dina tempat duduknya bertepatan di depan tempat duduk mereka,maka ibu dan anak inipun segera pasang aksi bisu utk sementara agar Dina tidak mendengar suara mereka,kadang mereka ngomong dengan hanya berbisik-bisik sambil menempelkan mulut di kuping.mam..enak banget ya…gak perlu susah-susah mengintip Dina dan Raka’ karena mereka hanya duduk di depan kita katanya berbisik ke Mulyati ibunya sambil tersenyum senang. Mulyati menggangguk senang sambil mengatakan kalau mereka sedang mujur dan mereka berdua tos pelan-pelan sambil tertawa menutup mulut..dan berusaha menyembunyikan wajah mereka dari Dina dan Raka’ karena lampu di dalam studio belum di matikan. Sejenak kemudian ruangan menjadi gelap gulita ,lampu sudah di padamkan tandanya film segera akan di mulai,Ratih dan Mulyati legah..mata mereka bukan tertuju ke film di layar film,tapi mereka menonton gerak gerik Raka dan Dina seperti maksud kedatangan mereka.Filmpun di mulai. Raka dan Dina menikmati adegan demi adegan,mereka bahagia sekali kelihatannya,ibarat sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta.Kamu suka filmnya Din..? tanya Raka,Dina menggangguk sambil tersenyum. Oh May God 43


Adegan berciuman dan berpelukan di atas ranjang di film yang mereka tonton membuat Dina menutup matanya dengan tangannya,entah karena malu atau takut di sangka Raka’ dia doyan menonton adegan semacam itu,tapi Raka’ menarik tangannya dan memeluknya serta merta mencium bibir Dina seketika itu,Dina kaget namun tidak bisa mngelak,diapun membalas ciuman Raka’ dengan mesranya,maka kedua insan yang sedang di landa cinta membara inipun,langsung berciuman dengan nafsunya,lidah mereka saling bersentuhan dan bunyi nafas mereka yang memburu membuat mereka lupa kalau mereka sedang berada di dalam bioskop,tangan Raka’ mulai melalang buana keleher Dina,mengusap-usap rambut Dina ,dia menegakan tangan kursi pemisah antara tempat duduk dia dan Dina,sehingga badan Dina dan dia bisa lebih merapat bahkan menempel,anehnya lagi ibu Mulyati dan Ratih kok malahan asyik menonton film,mereka tadinya mungkin kelamaan menunggu reaksi Dina dan Raka’sewaktu film baru saja di mulai ,sehinggah mereka mengalihkan perhatiannya ke layar film,Karena filmnya romantis dan sangat bagus. Dina seolah lupa daratan,dia teramat menikmatinya,maklum ini adalah pengalaman pertama Dina,sedangkan Raka’ selain sudah beberapa kali berpacaran ,dia dan teman-temannya kadangkadang suka ngintip pelajaran sexual di internet,walau masih di batas normal,mengingat usia mereka yang masih belia,rasa keingin tahuan mereka tentang segalah sesuatunya sangat tinggi. Mulyati nenek Dina melihat pemandangan Raka’ dan Dina,dia shok sampai-sampai tidak dapat berbicara,mulutnya tergagap..gagap mau ngomong sesuatu ke Ratih yang asyik menonton film,sambil menunjuk-nunjuk kearah Dina dan Raka..Ratih melihat ibunya sambil heran,diapun agak lupa kalau sebenarnya kedatangan mereka ke bioskop adalah untuk mengintai Dina dan Raka’.Mam..mam kenapa..? tanya Ratih heran,ibunya masih tergagap-gagap sambil menunjuk kearah Dina dan Raka.apaan tu..? tanyanya lagi sambil melihat ke depan,ruangan terkadang gelap terkadang terang oleh lampu kamera di layar film..tu tu…kata Mulyati menunjuk ke Dina dan Raka lebih dekat lagi.Ratih sangat terkejut melihat dan mengetahui kalau Dina dan Raka sudah berbuat di luar batas,tanpa di sadari dia menjatuhkan alat pengintai yang sedari tadi di pegangnya,dan diapun teriak..kontrol.. jatoh…maka seketika itu juga ibu Mulyati pun teriak dengan latahnya kontrol..e kontrol jatoh..kontrol jatoh..mereka berdua sahut sahutan,Dina yang mendengar dan mengenali suara 44 Oh May God


ibu dan neneknya itu segera tersadar dan mendorong tubuh Raka’ yang menempel di tubuhnya serta memperbaiki sikap duduknya dan rambutnya yang seperti di acak-acak,sambil menengok kebelakang ,dia terkejut melihat ibu dan neneknya. dia berbisik ke Raka yang sedang kebingungan dengan sikap Dina,Dina memberitahukan keberadaan ibu dan neneknya disitu,maka Rakapun kagetnya setengah mati,serta malu dan takut bercampur aduk,dia kwatir akan kehilangan kepercayaan dari ibu dan nenek Dina.Mama..oma..kok ada disini siih? Tanya Dina.malu-malu tapi dengan nada agak kecewa, iya niih kemarin pas kamu ngomong mau nonton,oma juga telpon mau nonton,makanya kami akhirnya kepingin nonton film yang Dina bilang bagus..kata Ratih berbohong,Mulyati mengiyakan iya iya betul…tapi kita nggak tau kalau kalian duduk di depan kita..ya kan? katanya meminta pendapat Ratih.,mereka pun mengangguk kompak,ya sudah lanjut Dina yang agak kecewa dengan sikap aneh ibu dan neneknya.Dina dan Raka’ duduk kembali dengan sopan di kursi masing-masing,mereka tidak leluasa lagi berpegangan tangan ,apalagi berciuman sejak mengetahui kalau di belakang mereka ada ibu dan neneknya.Sedangkan Ratih dan ibunya saling mencubit paha,dan tertawa cekikikan tertahan. Raka tidur - tiduran santai di kamarnya,dia menghayal tentang kejadian di bioskop tadi sore,kadang dia tersenyum mengingat kalau dirinya sudah berani dan berhasil mencium Dina gadis pujaan hatinya,kadang dia malu dan kesal jika mengingat ibu dan nenek Dina yang membuntuti mereka hingga ke dalam bioskop,dia malu jika ibu dan nenek Dina melihat adegan dia mencium Dina.Raka tiba-tiba menjadi rindu sama Dina,diapun melompat bangun dari ranjang dan mengambil telpon genggamnya di atas meja belajarnya dan menelepon Dina.Rupanya Dina juga sedang berada di kamarnya,tidur telentang,dia memikirkan Raka,kadang tersenyum mengingat Raka menciumnya tadi sore,dan itu adalah ciuman pertama buat Dina,tapi kadang dia cemberut mengingat ibu dan neneknya yang mengintainya dan memergokinya berciuman dengan Raka’,Dina sangat malu.lamunan Dina buyar mendengar bunyi telpon genggamnya ,dia tersenyum seketika dan berharap bahwa si penelepon adalah Raka’ yang dia sedang pikirkan dan rindukan,maunya sih ketemu setiap saat ,begitu pikir Dina.Halo.. oh ..hey Raka,apa kabar? Lagi ngapain?tanya Dina bertubi-tubi sambil tersenyum.Hey Dina,aku baik-baik aja,lagi mikirin kamu dan lagi kangen beraat niii…katanya lagi.kamu bagaimana baikbaik aja kan..? di marahin gak sama ibu kamu waktu pulang dari nonton..?tanya Raka,Dina tersenyum,aku juga baik-baik aja dan gak mikirin kamu tuu…katanya menggoda Raka, enggak di Oh May God 45


marahin kok,Cuma di ledekin doang..katanya lagi sambil tertawa. Raka ikut tertawa legah bagus doong,aku kwatir kalau kamu dimarahin,kata Raka senang. Mamaku sama omaku orangnya asyiik kok,hanya saja latahnya berat..kompak lagi,kadang malu-maluin kalau lagi di tempat umum,kata Dina sambil tertawa,Raka’ ikutan tertawa..nggak apa-apa..bagus kok lucu aja mendengarnya…kata Raka lagi sambil terus tertawa.Besok kesekolah agak pagian yuuk biar bisa lebih banyak waktu untuk kita berdua.kata Raka mengalihkan pembicaraan,Dina setuju,ok deeh..sampai ketemu besok ya..daa daa..kata Dina, ok daa daa.. Raka menutup telpon benggamnya dan mengepalkan tangannya ke atas dengan mengucap ‘’ yes’’ seperti kebiasaannya jika sedang senang atau gembira. Dirumah Ratih sedang menonton TV di ruang keluarga sendirian,sambil tiduran di sofa dengan santai,dia hanya mengenakan celana pendek dan kaos oblong yang sudah lusuh ,kesayangannya ,alasannya kaos yang sudah lusuh dan tua itu enak di pakai empuk dan sejuk ..dingin lagi..telpon bordering membuatnya terkejut ,kontrol…e kontrol..katanya latah,sang pembantu yang juga latah kebetulan lewat pas di samping Ratihpun langsung menyahut..kontrol….e kontrol…. Halo..…mam…ada apa..?? kesini doong sepi niii….kata Ratih memelas,sebentar aku lagi shoping,mau pesan makanan apa sayang,buat kamu dan juga buat Dina,mumpung mam lagi di shoping centre ni…Ratih berpikir sejenak dan memesan sushi, aku mau sushi aja mam..Dina emmm…pizza aja ok ..cepatan ya.. ada yang ingin di bicarakan penting…!!! Katanya serius..Mulyati membelalakkan matanya,ok ok..penting..?? waduh…apaan tuu…?? Tanyanya penasaran..Ratih tersenyum.. ada dehh…. makanya buruan ya..daa..katanya menutup pembicaraan dan menutup telponnya. Raka sedang main gitar di kamarnya,dia memainkan lagu-lagu Nirvana grup band rock kesayangannya,telpon genggamnya bordering,dia langsung mengangkatnya ,karena sejak tadi hpnya selalu berada di dekatnya ,dia kwatir kalau Dina telpon dan dia tidak mendengarnya.halo..oh..hey..Din.. apa kab.?kata Raka,ternyata yang menelpon Dina yang sangat dia sayangi. baik,lagi ngapain Raka’?tanya Dina, nggak lagi main gitar ..santai…jawab Raka sambil tersenyum-senyum. aku mau ke toko musik sebentar,mau beli alat rekaman BR 800,aku udah tau cara mengoperasikan alat itu Raka..kata Dina gembira. maksudnya lo bisa menjadi operator rekaman..? tanya Raka heran dan kagum. betul,makanya aku mau beli alatnya ,supaya kita bisa rekaman,kebetulan aku sudah punya beberapa lagu 46 Oh May God


yang aku ciptakan sendiri dan sudah aku aransemen musiknya pake keyboard,jadi tinggal di rekam doang kata Dina panjang lebar.Raka nanya lagi , becanda atau serius kamu Din..? waaah hebat banget kamu Din,kok nggak bilang-bilang kalau kamu bisa mencipta lagu.?tanya Raka,ya udah mau ikut nggak..?tanya Dina, ya ya ok…kita ketemuan di toko musik aja ya?kata Raka semangat,ok di toko musik Yamaha di lantai dua mall Plaza Bogor ya..jam 4.30 PM.kata Dina lagi sambil membertahukan alamat tokonya. siip..aku juga kebetulan mau beli string gitar,string gitar aku ni udah agak tua,bunyinya nggak enak lagi.kata Raka,ok daa daa..Dina menutup teleponnya seperti biasanya,belum sempat Raka membalas dengan ucapan daa daa,..Dina sudah memutuskan teleponnya.Raka sudah paham betul dengan sifat Dina,makanya pada saat dia hendak mengucapkan daa daa,dia melihat dulu telponnya dan ternyata memang sudah terputus,dan terdengar nada telpon yang terputus.Raka hanya bisa tersenyum. Ratih bersembunyi di balik lemari,dia mendengarkan semua rencana dan pembicaraan Dina dan Raka’.kemudian dia membuat rencana bersama ibunya Mulyati untuk membuntuti Raka dan Dina lagi,dia sudah tau benar kemana Dina dan Raka’ akan pergi nanti,dia pun kesenangan dan keluar pelan-pelan dari persembunyiannya. Bel rumah berbunyi ibu Mulyati rupanya si tamu yang datang,Ratih langsung membukakan pintunya,kok cepat mam,tanyanya,yang di tanya langsung nyelonong masuk rumah sambil menjawab..ya harus dooong..kalau gak cepat-cepat ntar kita akan ketinggalan…katanya sambil tersenyum senyum genit,yang di sambut Ratih dengan kerlingan alisnya ..betuuuul mam…betul..jawabnya kompak.Mereka berdua langsung menuju dapur sambil duduk-duduk di meja makan,Ratih mengambilkan 2 gelas orange jus dan kacang mede di piring kecil buat ngemil sambil ngobrol-ngobrol sama sang bunda dan sambil membicarakan rencana mereka membuntuti Dina dan Raka’ kali ini,kelihatannya mereka berdua sangat serius,kadang-kadang mereka tertawa –tawa. Mam,Dina mau ke toko musik mau beli alat perekam digital namanya BR 800,Dina udah tau cara mengoperasikannya,jadi kapan aja Dina mau rekaman lagu-lagu ciptaan Dina,gak perlu lagi nyewa-nyewa studio rekaman kata Dina sekalian pamit ke ibunya. Ratih tersenyum bangga mendengar keterangan Dina,wah hebat kamu Dina,benar kamu bisa jadi operator rekaman?tanya Ratih Oh May God 47


bangga?bisa mam,yakin deeh‌katanya meyakinkan ibunya. ya sudah pakai aja debit BCA kamu nanti mam transferin duitnya besok ok,masih cukupkan saldo kamu buat membeli alat itu?tanya Ratih,Dina mengangguk ,iya ma..cukup kok.Ratih tersenyum,tapi kita kan gak punya studio rekaman?tanya Ratih, itulah kehebatan alat ini ma,alatnya kecil,bukan seperti alat rekaman zaman dulu yang besar,tapi hasilnya sama kok mam,ya sudah kamu atur aja,nanti minta sopirnya ngantarin kamu ok,mam sama oma mau ke arisan.kata Ratih berpura-pura mau ke arisan.Dina mencium pipi ibunya dan segera bersiap-siap ke toko musik dan bertemu Raka. Dina dan sopirnya sudah berada di dalam mobil,menuju ke toko musik di Plaza Bogor, Ratih dan ibunya sambil mengendapendap ke garasi dan mengendarai mobil Ratih,dan seperti biasa ibu Mulyati dengan alat pengintai di tangannya siap mengintai.. bagaikan FBI yang sedang mengincar dan membuntuti teroris atau buronan Mobil yang membawa Dina,kadang hilang terhalang mobil yang lain,membuat Ratih kesulitan,dan menggerutu.huh..sialan tu angkot ngalangin mobil Dina lagi‌ Mulyati tak kalah menggerutu..buruan doong..sambil tetap meneropong ..dan waah..udah udah..nggak ada si Raka’nya di mobil..katanya lagi.ha..? oh iya aku lupa mam..tadi kata si Raka’ ,mereka janjian ketemuan di toko musiknya,jadi mereka nggak semobil..hehehe sorry mam..aku lupa‌kata Ratih tertawa. Mulyati : yaa..kamu ma..bikin mam capek aja meneropong,ya sudah kita lanjutkan misi FBI kita nanti di toko musik itu.kata ibu Mulyati sambil menaruh alat pengintainya di sisi tempat duduknya dan mengeraskan suara mobilnya,sambil ikutan bernyanyi dan menari-nari bagaikan kelakuan anak baru gede alias ABG. Di toko musik Dina sedang bercaka-cakap dengan penjaga toko,dan di sampingnya berdiri Raka,yang menunggunya dengan setia. Dina menanyakan BR 800 alat perekam digital? Penjaga toko mengecek barang-barang dia mengatakan bahwa alat yang di cari Dina baru masuk,dan setelah menerangkan kegunaan dan kehebatan serta cara mengoperasikan BR800 ,Dina pun membayarnya.namun Dina tidak seketika mau pulang ,karena dia harus menemani Raka sang kekasih berbelanja keperluan musiknya,maka mereka berdua berjalan-mengitari ruangan toko tersebut,sambil melihat-lihat apalagi yang akan 48 Oh May God


mereka beli,sambil membawa alat BR 800 punya Dina yang sudah di bayar.Raka’ menggenggam tangan Dina,sesekali dia merangkul bahu Dina dan menciumnya,mereka terlihat sangat akrab dan kelihatannya sudah sangat dekat dan tidak terpisahkan lagi. Ibu Mulyati dan Ratih tergesah-gesah menuju ke toko musik takut kehilangan jejak Dina dan Raka’,mereka berdua pikir mungkin Dina dan Raka’ akan ketempat lain sesudah belanja musik dan akan berbuat maksiat.Mam..ayo..cepatan…kesini katanya sambil menarik tangan ibundanya kesampingnya agar tidak kelihatan Dina dan Raka. iya iya…kata ibu Mulyati sambil melirik ke kiri dan kekanan,kelakuan ibu dan anak ini sangat lucu,sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekitarnya di mall tersebut,mereka heran,tapi melihat ibu Mulyati yang tersenyum nakal dan lucu kea rah mereka,merekapun tertawa geli..dan berlalu. Ratih dan ibunya Mulyati tiba di toko musik,sambil melihat-lihat sekeliling toko. Mam..itu mereka..awas hati-hati jangan sampai mereka melihat kita ya..kata Ratih setelah melihat Dina dan Raka’.Ress..bereees.. kata Mulyati sambil berbisik,namun apes banget ibu Mulyati menyambar tumpukan CD dan Playstation di meja kotak tempat konter CD,DVD dan Playstation di jual itu,saking matanya tertuju ke Dina dan Raka,beberapa CD dan DVD berhamburan kelantai toko dan tentu saja menimbulkan bunyi berisik,dan menarik perhatian para pengunjung toko termasuk Dina dan Raka’,apalagi setelah benda –benda itu terjatuh,yang membuat ibu Mulyati dan Ratih terkejut,maka sontak koor paduan suara dua orang pelatah berat itupun memenuhi ruangan toko musik tersebut.. Kontrooool…………………………….e kontrol..jatoh kontrol dokter jatoh….!!!!..cd dokter ..cd kontrol dokter jatoh…e e..jatoh..!!! Ratih dan ibunya terus bersahut-sahutan mengucapkan kontrol jatoh..kontrol dokter jatoh..yang membuat pengunjung toko tertawa –tawa karena di anggapnya lucu. Dina dan Raka’ tidak kalah terkejutnya setelah mendengar dan mengenali suara si latah tersebut.Dina memandangi Raka, Raka’ itu kok suara mam aku sama oma..oh my god………………….!!!. katanya lagi sambil memegangi kedua sisi kepalanya.Raka menenangkan Dina,yuuk kita lihat,sambil menarik tangan Dina Raka dan Dina menuju kearah suara si pelatah. Oh May God 49


Dan..melihat Dina dan Raka’ ibu Mulyati dan Ratihpun berhenti melatah dan tersenyum-senyum,seakan-akan mereka kembali bertemu di tempat yang sama dengan secara kebetulan.. sambil tersipu-sipu.E e.. Ketemu lagi…en in en……sambil tertawa-tawa,kok kita ketemuan terus ya lanjutnya lagi sambil ngelirik nakal kearah ibunya yang cengar-cengir menganggukngangguk mengiyakan.di bioskop ketemu..disini ketemu juga…. itu namanya sehati kali ya mam kata Ratih ke ibunya yang diiyakan ibu Mulyati.Dina nggak tersenyum kali ini,dia kesal dan kecewa merasa ibu dan neneknya sengaja membuntuti kemana dia dan Raka pergi ,dan itu tandanya ibu dan neneknya tidak percaya padanya.Mam sama oma buntuti Dina sama Raka’lagi ya..?Ratih pura-pura heran,ha..oooh nggak…masa buntuti siiih..tentu tidak..katanya dengan gaya dan mimiknya yang lucu, yang kemudian dengan cepat diiyakan sama sang bunda ibu Mulyati,mereka tertawa-tawa.Dina memegang kedua sisi kepalanya dan..’oh my god….’!!!! Katanya, Wajahnya kecewa bercampur malu dengan kelakuan ibu dan neneknya ,Dina malu sama Raka’,namun Raka’ berusaha menghibur dia.Tenang Din…nggak apa-apa kok…aku mengerti ,katanya lagi sambil menggenggam tangan Dina yang hampir menangis. ya sudah.. mam sama oma mau jjl dulu ya..keliling keliling..mau shoping… ntar ketemunya di rumah saja ya sayang…kata mereka,Ratih merangkul Dina dan menciumnya.daa..daa.Mulyatipun memeluk Dina dan menciumnya. Dikamar ,Dina menangis tersedu,dia menyesali dan kecewa dengan sikap ibu dan neneknya yang aneh dan suka sekali membuntuti dia dan Raka’ ,seolah mereka tidak percaya dengannya.diapun seperti biasanya jika sedang galau atau sedih langsung mengambil wudhu dan sholat. Alat digital BR 800 mulai di operasikan Dina di depan laptopnya,dia mulai mengotak-atik dan mencoba alat ini,kadang dia agak bingung dan harus ke youtobe untuk memperoleh keterangan tentang cara mengoperasikan semua perangkat alat ini. Dina seperti tidak cukup banyak waktu di depan laptop dan BR 800 dia seperti ketagihan ,karena sudah mulai lancar menggunakannya.suasana hatinya yang tadinya sedih berganti gembira,dia segerah melompat dan berlari menuju ruangan karaoke milik mereka di lantai dua rumahnya,dan meraih mickrophone di lemari tempat beberapa mick tersedia,mulai dari mick karaoke hinggah mick special buat rekaman milik dia yang di beli ibunya beberapa waktu lalu buat merekam lagu-lagu cover songs di karaoke. 50 Oh May God


Dina menyetel mickrophone kemudian mengambil kursi dan gitarnya,Dinapun mulai bernyanyi lagu ciptaan dia ,yang dia sengaja ciptakan buat sang kekasih Raka’,judlnya ‘Cinta pertama’,suaranya yang merdu,kini bertambah merdu berkat kerja digital BR 800.Setelah selesai merekam satu buah lagu ,Dina langsung mentransfernya ke laptop miliknya dan segera mengupload vidionya ke facebook,dan ke teman-teman dekatnya termasuk ke Raka’. Raka sedang bermain gitar dan menulis lagu,diapun menciptakan lagu buat Dina dengan judul’ ‘ Jatuh cinta’’,liriknya sangat romantis dan menyentuh,salah satu penggalan lirik lagunya berbunyi ; Kau yg pertama mengisi relung hatiku… Kau bidadari pencuri hatiku…… Hari-hariku terasa sepi tanpamu Kau yang telah membuatku jatuh cinta .. Kau membuatku tergila-gila… Selesai menulis lagu dan bermain gitar,Raka ke kamar mandi ,ambil wudhu dan sholat.Selesai sholat dia berdo’a agar di berikan kesehatan,serta kesuksesan dalam karirnya,tak lupa dia berdo’a untuk Dina agar,sehat dan selalu mencintainya. Raka : ya Allah..berikanlah saya dan keluarga saya senantiasa kesehatan dan kesuksesan,juga buat Dina,berikanlah selalu dia ketenangan,kesehatan ,dan kesuksesan juga dekatkanlah dia selalu denganku ya Allah,aku sangat mencintainya,semoga dia selalu mencintaiku seperti aku mencintainya amin.. alhamdulillah hirabbil alamiin..katanya menutup do’anya dan menggulung sajadahnya serta langsung menuju meja belajarnya dan membuka laptopnya,mana tau Dina sedang online di facebook,begitu pikirnya.Dan betapa kaget dan terharunya Raka baru saja akun facebook terbuka dan dia melihat video yang Dina share ke wallnya,maka tak menunggu lama-lama Rakapun segera membuka link video Dina tak sabar,dan dia sangat terharu mendengar suara Dina yang sangat merdu,lirik lagunya yang dia tahu pasti di tujukan buat dirinya,jika dilihat dari judul lagunya ‘Cinta pertama’ Raka tau benar kalau dialah cinta pertama Dina. Raka melihat inbox yang ternyata dari Dina,dia mengatakan bahwa lagu itu dia baru saja ciptakan untuk dirinya,dan di rekam dengan memakai alat yang baru saja mereka beli BR 800. Raka terharu,dan membalas inbox Dina dengan mengatakan terimah kasih banyak atas cintanya dan perhatian serta lagunya,with love Raka,katanya menutup inboxnya. Oh May God 51


Di perkebunan teh,Ratih dan Mulyati duduk 窶電uduk dibalai-balai bambu di dalam gubuk bambu milik mereka,mereka berdua membawa alat pengintai atau teropong buat mengintai Dina dan Raka yang juga datang bersama mereka,Raka di antar sopirnya sedangkan Dina datang bersama-sama ibu dan neneknya,dan sekarang mereka berdua sedang jalan-jalan keliling perkebunan teh sambil menghirup udara segar di lereng gunung itu ,dan tentunya agar mereka bisa mempunya waktu untuk berduaan di lokasi perkebunan yg rimbun dan sejuk itu ,terkesan lokasi yang romantis untuk orang yang sedang berpacaran,Dina mengatakan bahwa perkebunan itu milik sang kakek yang sudah wafat ,tetapi Dina tidak menceritakan asal usul dan nama sang kakek,sehingga Raka tidak sempat memikirkan bahwa sebenarnya dia juga mempunyai kakek yang bernama Dimas,karena sesungguhnya Raka adalah cucu kandung dari si pemilik perkebunan teh ini yang haknya sama seperti Dina.Dina ,luas banget ni perkebunan teh orang tua kamu ya..kata Raka kagum,Dina tersenyum,perkebunan ini sebenarnya bukan milik mama sama papaku ,tapi perkebunan ini milik kakek dan nenekku,kakekku meninggal kecelakaan di saat mamaku dan kakak lelakinya masih kecil-kecil,kemudian kakaknya mamaku atau pamanku di adopsi sama tantenya mamaku,yang sampai sekarang mereka tidak tau dimana keberadaan mereka.Sejak pamanku di adopsi sama adiknya nenekku ,mereka kayaknya sengaja menghilang ,karena mereka pindah rumah tanpa memberitahukan alamat mereka yang baru dan keluarga orang tuaku semuanya berada di Malang Jawatimur juga tidak tau menahu dimana paman dan keluarga angkatnya berada sekarang.oleh karena itu otomatis perkebunan ini akan menjadi milik mamaku,sekarang masih di kelolah nenek aku tetapi mamaku ikut menikmati hasil dari perkebunan ini juga.kata Dina panjang lebar,kasian ya nenek kamu ,dia pasti merindukan paman kamu yang hilang itu,adik nenek kamu kok jahat banget sih,masa mentang-mentang anaknya di adopsi nggak boleh ketemu lagi?Dina mengiyakan,ya betul ,seharusnya walaupun di adopsi tetap menjalin tali silaturahmi keluarga kata Dina lagi..dan untung aja nenek aku mempunyai masalah dengan daya ingatnya,sering kali dia lupa tapi hanya dalam tempo hitungan menit aja, dia ingat kembali,dan begitu pula sebaliknya. Bahkan kalau dia sedih ,bisa gembira seketika,dan sebaliknya dia gembira,bisa sedih seketika,kata mamaku mungkin itu akibat trauma kecelakaan dulu.Raka simpati dengan cerita pilu keluarga Dina, semoga aja satu saat nenek kamu akan bertemu paman kamu kembali dan keluarga kalian bisa berkumpul lagi ya kata Raka lagi sambil merangkul Dina. Amin semoga aja,kata Dina, mungkin aja pamanku sudah berkeluarga dan mempunyai 52 Oh May God


anak-anak,jadi aku bisa bertemu sepupu-sepupuku dan tidak sendiri dan kesepian seperti sekarang ini.Raka mengangguk,tapi kamu kan udah ada aku,jadi tidak usah kesepian lagi ,kata Raka’ sambil meraih bahu Dina mendekat di bahunya dan mendaratkan ciumannya di kening Dina,merekapun tertawa-tawa kembali setelah larut dalam cerita sedih tadi. Ratih dan ibunya Mulyati sibuk dengan alat pengintainya,mereka mengendap-endap di bawa pohon teh,mencari-cari keberadaan Dina dan Raka’,di otak mereka pasti ni anak-anak sudah melakukan hal-hal yang tabuh di lakukan sepasang kekasih yang belum menikah apalagi yang masih di bawah umur seperti Raka’ dan Dina..mereka sangat kwatir dan parno,mereka berdua saling menyalahkan.Mam…..dimana sih Dina dan Raka..? waah ..mam juga nggak tau …ayo..cepatan kita cari…tapi diam-diam ..kita lewat bawah pohon the aja,mana tau bisa ngeliat kaki mereka yang sedang jalan dari bawah pohon teh katanya dengan mimik wajah yang kwatir.aaah mam siiih dari tadi malah meneropong pekerja –pekerja cowoknya doang… kata Ratih cemberut.Tadi lo gak protes,lo malahan menikmati juga kan..katanya yang gondrong itu lengannya berotot boleh juga..hihihi kata Mulyati sambil tertawa tertahan,yang diikuti Ratih tertawa-tawa tertahan…mereka berdua akhirnya tertawa terpingkal-pingkal. Ratih dan ibunya terhenti sejenak melihat pohon teh yang tidak jauh dari tempat mereka mengintai ,bergoyang-goyang seakan seperti ada manusia sedang melakukan hal asusila di bawah pohon teh tersebut,apalagi mereka mendengar ada suara desahan nafas seakan-akan mau orgasme..Ratih terkejut dan mau menangis karena dikira dia Dina dan Raka pasti sudah keterlaluan,mereka pasti sudah berzina,Mulyati ibunya juga sama seperti Ratih,dia berpikir cucu kesayangannya pasti sedang di perkosa Raka,maka diapun menjadi geram,murka dan dia langsung menyerang dengar membawa sepotong kayu dan berteriak.Kurang ajar….kamu,…beraninya kamu memperkosa cucuku bocah,teriaknya dan sambil berlari menuju kearah pohon teh yang bergoyang,Ratih tidak mau kalah seakan di perintah latahnya dia mengambil batu dan mengikuti ibunya menyerang serta berteriak………………………..!!! Setaaaaaan…..hentikan… hentikan Raka….!!! Aku bunuh kamu….aku bunuh kamu…..!!! beraninya kamu memperkosa anak tunggal aku..bangsaat..!!! Breeeekkkk…..breeeekkkkk,, !!! kayu di hantamkan kerah pohon teh yg bergoyang,dan batu di lemparkan Ratihpun kedengarannya mengenai sasaran,ibu dan anak ini sudah tidak memikirkan Oh May God 53


lagi jika serangan mereka mengenai Dina jika memang Dina dan Raka benar-benar berada di bawah pohon teh tersebut,mereka berdua sudah khilaf dan seakan membabi buta menyerang.Dari bawah pohon te h terdengar teriakan menjerit kesakitan dari suara seorang lelaki,namun bukan suara Raka’ dan lelaki itu ternyata sendirian sedang melakukan onani hinggah orgasme.dia berteriak-teriak kesakitan karena batu yang di lemparkan Ratih mengenai punggungnya,dan kayu yang di hajarkan Mulyati tepat di kepalanya,untung aja tidak berdarah,karena dia langsung berdiri sambil berteriak-teriak ,sehinggah Ratih dan ibunya menghentikan serangannya.kedua ibu dan anak ini sangat terkejut mendengar teriakan lelaki ini yang sangat keras,sehingga mereka berdua pun spontan latah. Ratih dan Mulyati..: Kontrol……eh kontrol…jatoh kontrol..jatoh.. gaya dan mimik mereka sangat lucu kelihatannya,mereka berdua sangat ketakutan..dan tanpa kehilangan kontrol ..mereka terus saja me latah..e e kontrol..jatoh..kontrol..jatoh..kontrol dokter jatoh…. Ratih melihat kelamin si lelaki yang sedang onani itu berdiri,hingga Ratihpun teriak..e e kontrol dokter..kontrol dokter..itu..itu..kontrol dokter gelantungan..tutup..tutup…awas kontrol jatoh…katanya sambil menunjuk-nunjuk kelamin lelaki itu kepada ibunya..spontan ibunya menutup mata.. Mulyati : e e kontrol dokter jatoh..jatoh tutupnya..e tutupnya.. kontrol dokter jatoh…begitu terus menerus ibu dan anak ini latah bersahut-sahutan,hingga Raka’ dan Dina mendengar suara mereka dan mendatangi ibu dan neneknya,dikira apa yang sedang terjadi dengan ibu dan neneknya,begitu pula para pekerja kebun sempat berhenti sejenak dan bertanya-tanya ada apa dengan nyonya bos mereka,untung saja Dina dan Raka langsung datang dan menerangkan ,kalau tidak terjadi apa-apa,sedangkan si lelaki yang onani langsung kabur tanpa memakai celana dalamnya yang ketinggalan di bawah pohon teh tersebut .Mama.. oma…ada apa ma..?? Dina dan Raka menghampiri Ratih dan Mulyati dengan rasa ingin tau dan ingin menolong.Ratih dan Mulyati segera berhenti latah melihat Dina dan Raka di dekat mereka dalam keadaan aman,dan tidak terjadi apa-apa.Ratih tersenyum,ooh nggak apa-apa Dina.. itu tu ada orang yang entah ngapain di bawah pohon teh tadi ,kirain orang jahat,makanya mam sama oma ketakutan.katanya lagi,Mulyati sang nenek mengangguk-angguk sambil tersenyumsenyum dan berkata..iya iya…lucu orangnya kabur nggak pakai celana..hahaha katanya sambil tertawa,yang akhirnya membuat 54 Oh May God


Dina dan Raka ikutan ketawa,merekapun kembali ke gubuk bambu bersama. Setelah berpamitan dengan Dina,Raka pamit ke Ratih dan Mulyati.Tante,oma,Raka pulang duluan,terimah kasih sudah ngajak Raka main di perkebunan teh ini,Perkebunannya luas sekali dan sangat bagus.lain kali Raka pasti mau main kesini lagi,kata Raka sopan.Trimah kasih nak Raka’ sudah mau main kesini,salam ya buat keluarga,lanjutnya sambil melambaikan tangan kearah Raka’.Mulyati ikut melambaikan tangan dan tersenyum,kearah Raka dambil mengucapkan bye bye….!! Raka’ menuju mobil yang sudah di tunggu sopirnya sejak tadi,mobil merekapun keluar dari area perkebunan,menuju jalan raya dan hendak menuju pulang ke rumah Raka. Dina,Ratih dan Mulyati menyusul pulang ,Ratih mengendarai mobilnya,Mulyati ibunya duduk di sampingnya ,Dina duduk di belakang. Mulyati membuka tas dan mengeluarkan CD dari dalam tasnya dan kemudian menyetel lagu kesayangannya lagu-lagu Rap Mc Hammer’ sambil bergoyang-goyang mengikuti irama dan ikutan bernyanyi-nyanyi.Ratih nyeletuk, mam..bosan ahh..itu melulu lagunya..udah dari zaman kuda gigit besi sampai sekarang,ganti dong…katanya memelas..sebel..dan bosan,karena setiap naik satu mobil dengan ibunya lagunya selalau saja lagu-lagu rap milik MC Hammer,Ratih juga senang Rap,tapi Eminem..tapi Mulyati tidak perduli apa kata Ratih ,dia terus saja ikut bernyanyi dengan gembira dan ikut bergoyang-goyang.Dina hanya diam saja tanpa mengeluarkan kata-kata,dia hanya memikirkan Raka’. Di sekolah, Dina ,Tami ,Dela dan Rosi tampak bercengkrama sebelum lonceng berbunyi tanda masuk ,Din vidio cover song lo asyik tu,suara lo keren abiz deh pokoknya..teman-teman facebook gue pada ‘like’ nyumbang jempol tanda suka banget,malahan ada beberapa teman cowok gue inbox gue ,katanya suara lo ok banget dan mereka juga menanyakan kalau lo udah punya pacar..hmm naksir kali..kata Dela serius..Makasih Del..hmm..bilang aja ke cowok-cowok itu kalau aku sudah ada yang punya..kata Dina tersipu. ceiiiiiilaaaaahhhh…kata Dela,Rosi dan Tami serentak... enak ya yang sudah punya pacar…kata mereka serempak membuat wajah Dina memerah.Din,bilangin dong ke Raka’ jodohin gue sama salah satu temannya,kata Tami yang lagi naksir berat sama Luki salah satu teman Raka,siapa namanya ?tanya Dina,Luki,kata Tami sambil tertawa-tawa. iya Din..aku juga mau doog kata Dela,masa lo tega teman-teman lo jombloh,trus temanOh May God 55


teman Raka juga jombloh…kan asyik kalau kita satu grup jadi berpasang2an sama grupnya si Raka’.katanya yang di sambut suara tawa berderai dari mereka. e e ..diam…Raka cs lagi menuju kesini,kita pura-pura nggak melihat mereka dan ngomongin masalah pelajaran aja,biar mereka nggak kege’eran….ok..kata Dina. ok ok…Dina cs tertawa..!!! Raka cs mendekat,hai Din,pa kab sayang..?sapa Raka sambil menggenggam tangan Dina, baik,makasih Raka’,lo juga nggak ada masalah kan..? tanya Dina ada,aku ada masalah Din..kata Raka’ pura-pura.Dina memandang wajah Raka serius, masalah apaan Rak..?tanyan Dina , masalah aku,nggak bisa makan dan nggak bisa tidur ,karena kangen sama pacarku yang cantik namanya Dina,katanya menggoda,yang di sambut Dina dengan mencubit perut Raka’ hingga Raka’ kesakitan..aduuh aduuh.. ni cakep-cakep kejam..niih…udah nggak cinta lagi ya…kata Raka’ menggoda yang membuat teman-teman mereka tertawa ..makanya lo jangan suka usil,sambil melepaskan cubitannya . oh iya,Din aku barusan ngobrol sama si luki ni orangnya ,kata Raka memperkenalkan salah satu temannya,dia pintar ngebass,dan tu si gondrong kutuan katanya lagi memperkenalkan sambil ngeledek salah satu temannya yang berambut ikal sebahu namanya Adi,dia mantan pemain drums,dan yang paling ganteng dari semuanya yang jago gitar ,yang cinta banget sama Dina,kata Raka menggoda Dina sambil menepuk-nepuk dadanya dan menunjuk diri dia sendiri,namanya Raka’ katanya,yang di sambut tawa berderai,dan ledekan dari teman-temannya. hu…dasar play boy picisan lo…kata Luki,Dina tertawa..emang sok kegantengan lo aah…kata Dina lagi ngeledek Raka, iya tu beraninya bilang kalau rambut sunsilk gue kutuan…sambung Adi,mereka semua tertawa..!!!rambut sunsilk hahahaha katanya menertawakan Adi,kemarin gue ngelihat kecoa’ di rambut lo… masih mending kutu. katanya lagi ngeledek Adi.Tami,Dela dan Ros hanya tertawa-tawa mendengar dan melihat teman-teman Raka yang ganteng-ganteng dan konyol itu,mereka berbisikbisik.Adi boleh juga ya,aku suka tu sama Adi,bisik Dela ke Tami… aku sukanya si Luki..hmm ganteng dan imut banget si ni cowok,pokoknya Dina harus njomblangi kita ya Del…kata Tami sambil mengerlingkan sebelah matanya ke Dela,beres…trus Rosi sama yang satunya lagi…mereka berdua tertawa,karena satu lagi teman Raka’ yang agak culun dan pendiam,berkaca mata tebal,namun sangat pintar,sehingga di juluki si jenius sama Raka cs.Rosi cemberut..enak aja lo berdua ..katanya kesal di ledekin mau di jodohin sama si culun teman Raka yang kutu buku,di mencubit Tami dan Dela,mereka tertawa terpingkal-pingkal. 56 Oh May God


Lonceng tanda masuk berbunyi,Raka bersungutsungut karena belum sempat membahas perihal niatnya ingin membentuk band bersama Dina ,lonceng sudah berbunyi. ya.. Dina aku ingin membicarakan sesuatu,tapi udah lonceng,nanti deh sore aku akan telpon dan aku akan ceritakan semua ok ,katanya lagi.ok deeeh…sampai ketemu ya..bye..kata Dina cs,yang di sambut teman-teman Raka dengan bye..bye…Mereka pun berpisah masuk ke kelas masing-masing. Dina di kamarnya,di depan komputernya dia masih terus mencari apa sebenarnya ‘latah ‘ dan yang menyebabkan orang suka latah seperti ibu dan neneknya,namun belum juga dia menemukan bagaimana cara menghentikan atau mengobati penyakit latah tersebut.terkadang dia mengeluh sendiri,dengan sesekali memegangi kepala dan berucap.oh my god…..bagaimana dong …kalau belum di temukan obat latah,berarti mam sama oma selamanya nggak bisa di sembuhkan….kasian mereka ..gumamnya,mimik wajahnya sedih. Lamunannya buyar mendengar bunyi telpon genggamnya ,yang sudah di duganya pasti dari Raka’.Dina meraih telponnya dan menjawab, halo..iya Raka..aku baik –baik aja,makasih,bagaimana dengan kamu sendiri? Tanya Dina ? baik Din,makasih,aku mau melanjutkan pembicaraan tadi siang di sekolah Din,jadi kalau lo mau,kita buat grup band,aku di gitarisnya,Luki bassis,Adi drummer,dan lo jadi vocalisnya,mau nggak..? nanti kita latihan pake fasilitas sekolah aja,bisa kok aku udah tanya pak Sunandar,guru musik kalau boleh gak kami latihan di studio band sekolah,katanya boleh saja asalkan di luar jam belajar,jadi bisa pada waktu istirahat.kata Raka, wow..ide bagus Raka’.. pasti aku mau…,kata Dina senang,jadi kita bisa menciptakan lagu-lagu kita dan mengaransemen sendiri ,kemudian kita bisa rekaman,kan sudah ada alat rekaman dan sudah satu paket dengan operator rekamannya ,kata Dina lagi menyebut dirinya sebagai operator rekaman.asyiiik…mantab,makasih sayang,kalau begitu besok nanti kita ketemuan jam istirahat ya,di kantin belakang sekolah aja,agar nggak terlalu berisik,kata Raka’ lagi gembira. ok..sampai ketemu besok ya..assalamualaikum ,kata Dina menutup teleponnya. Wa’alaikum salam..daa..kata Raka tapi telpon sudah terputus..sambil mengepalkan tangannya lagi dan …yes…katanya sambil menutup telpon genggamnya. Dikantin sekolah,Raka’ cs dan Dina cs ketemuan pas jam istirahat pertama. hmm udah lengkap niih personal bandnya Rak,diskusinya udah boleh di mulai,agar gak keburu lonceng masuk,kata Dina memulai pembicaraan yang di anggukkan Oh May God 57


sama yang lainnya. Teman-teman ,begini ni..aku mau bentuk grup band,kebetulan Dina di posisi vocalisnya,aku sendiri gitarisnya,Luki lo di bass,dan Adi drummernya,bagaimana setuju gak..?tanya Raka….?? Semua setuju asyik..tercapai juga niat kita nge band ya Rak.. kata Adi gembira. iya,makanya kalau udah lengkap begini personil bandnya ,kita tinggal bikin konsep band kita genre apa yang akan menjadi cirri khas musik kita nanti.kata Raka lagi. Siaaap…rock deh rock..biar garing ..kata Luki lantang..!! boleh aja,Cuma kayaknya karakter vocalnya Dina bukan rock,jadi kita mending buat lagu seperti karakter vocalnya Dina agar mantab dan harmonis,bisa aja kita buat lagu pop Rock,jadi nggak perlu vocal yang ngerock banget,yang penting musiknya garing-garing empuk gitu deh,kata Raka lagi,yang di setujui Adi dan Luki. Betul..betul..band yang bagus kan gak harus identik dengan musik rock,musik-musik yang lain juga bagus kok,yang penting lagunya dan arransemennya mantab,pasti enak di dengar baik di kalangan musisi sendiri ataupun di kalangan masyarakat pada umumnya..ujar Dina. Adi,lucky,Raka’ dan Dina cs setuju,dan mengiyakan pendapat Dina.Bagaimna kalau kita buat pop rock,atau jazz rock ?? Adi setuju..nah itu boleh tu,dari pada rock underground,bisa-bisa drummer sama vocalisnya ambeian tu..hahahahaha katanya lagi sambil tertawa terbahak-bahak dan di ikuti teman-teman yang lain,sehingga mereka menjadi pusat perhatian pelajar-pelajar di kantin tersebut. ok teman-teman pertemuan berikutnya aku akan menyusun jadwal latihan,entah di studio sekolah,atau di studio yang lain ,di luar sekolah,murah kok/shipnya,biar aku yang bayarin deh gak apa-apa.kata Raka penuh semangat dan tanggung jawab. sekalian kamu juga jadi leadernya Raka,biar lebih focus,kata Dina yang diiyakan Adi dan Luki.. namanya apa ni grup bandnya?tanya Luki…apa ya …kata Raka sambil mikir,hmm bagaiman kalau inisial nama-nama personil bandnya di satukan..?kata Dina memberikan ide,boleh juga tu ide si Dina kata Luki. Ok coba deh kita susun inisial nama kita.ok kita mulai dari inisial leadernya ya..R= Raka,terus Dina..e gak bisa ya ,harus huruf vocal,berarti nama aku dong ..A=Adi,terus L=Luki..terus terakhir D=Dina ,jadi RALDIN..bagaimana bagus gak? Tanya Adi.. Raka protes,maunya nama Dina di samping namanya.. hmm ..coba deh nama Dina setelah inisial nama aku,kata Raka’ yang membuat suasana tersenyum..senyum..dan bahkan yang lain ngeledek..waah..nama aja maunya berdekatan ..nggak 58 Oh May God


mau jauh-jauh…cinta mati ni yeee…kata Luki yang di sambut tertawa oleh Dina cs dan Raka cs ,Raka sendiri hanya tersenyum wajahnya memerah.boleh juga ide Raka kata Luki,coba deh. Ra=Raka,Di=Dina, A=Adi dan L=Luki jadi…’’RADIAL’’hmm.. cocok tu..mantab ,kata Luki,lebih bagus dari RALDIN,kayak nama orang,kata Luki lagi sambil tertawa,yang lain ikutan tertawa,dan setuju saja,yang pada akhirnya grup band mereka pun dinamakan’’RADIAL’.dengan jenis musik yang akan mereka buat adalah pop rock.Maka merekapun menyusun tangan mereka dan mereka serempak mengucap dengan lantang,kompak buat Radial,hop..yes..kata mereka,dan seiring dengan itu pula lonceng tanda masuk bordering,mereka pun bubar,sambil pamitan..ok bye..bye…Dina cs bergegas menuju kelas mereka,begitu pula dengan Raka cs,mereka kembali ke kelas mereka. Raka sedang asyik bermain gitar di kamarnya,pintu di gedor-gedor ayahnya pak Roy,siapa?tanya Raka…….siapa lagi Raka ..dirumah ini hanya ada dua manusia yaitu kamu dan ayah,kata pak Roy bercanda,bisa bicara sebentar Raka’..? tanya pak Roy iya ayah,kata Raka sambil berdiri membukakan pintu buat pak Roy ayahnya. Pak Roy masuk ke kamar Raka’,sebelum dia duduk di samping Raka,matanya tertuju ke dinding kamar Raka’ disitu terpampang foto Dina yang sedang bermain keyboard di sekolahnya saat performance,pak Roy tersenyum dan mengerlingkan sebelah matanya kearah Raka’ yang sedari tadi memperhatikan reaksi ayahnya,mereka berdua kemudian tersenyum.Siapa tu gadis manis..?tanya ayahnya sambil tersenyum. oh itu Dina teman sekolah Raka,jawab Raka singkat dan masih merahasiakan identitas Dina. yang benar..? tanya pak Roy sambil tersenyum menggoda Raka,kok kenapa kamu nggak pacarin aja..? kan cantik..? kalau ayah,sewaktu muda seperti kamu,paling nggak bisa tahan melihat gadis cantik,langsung ayah sambar,pokoknya harus jadi pacar ayah..lanjut ayah Raka’ berkicau,Raka’pun terbahak mendengar cerita ayahnya. waah ayah playboy dong dulunya..?tanyanya nakal sambil cengengesan menggoda ayahnya.Pak Roy tertawa sambil berkata,nggak apa-apa..resiko orang ganteng kan banyak di kejar wanita-wanita cantik,jadi ayah tinggal memilih,nggak usah mengejar,kan sudah di kejar-kejar,kata ayahnya lagi sambil tertawa,dan merekapun tertawa bersama.ayah ngapain siih ada apa kok tumben datang ke kamar Raka’ emangnya ada hal Oh May God 59


penting..? tanya Raka lagi.nggak ada hanya kangen aja,udah lama kita berdua nggak melakukan aktivitas bersama ,entah mancing itu berdua,berenang di kolam renang berdua,jalanjalan ke pertokoan,berburu dan makan malam bersama,ternyata dia itu tu yang sudah mengambil jatah waktunya kamu untuk ayah ya..?? kata pak Roy menggoda Raka,dan agak sedikit cemburu.. aaah ayah ada-ada aja ..bukan begitu,Raka’ sibuk bukan hanya bareng Dina,tapi bareng teman-teman kita yang lain yah,kita justru membentuk sebuah band,dan Dina inilah vocalisnya,suaranya bagus yah,kata Raka memuji sang kekasih. oooh begitu ..bagus ..bagus..walau pacaran juga tapi saling memotivasi hal-hal positive dan tidak melupakan dan mengingat rambu-rambu tata krama anak-anak se usia kamu.Pacaran sih boleh –boleh aja,nggak apa-apa malahan bagus,bisa tambah semangat kata pak Roy lagi sambil tersenyum2. Benar ayah…? Tanyanya lagi sambil tersenyum..Pak Roy sepertinya mengerti kalau Raka sebenarnya sedang menyembunyikan sesuatu antara dia dan Dina,tapi dia tidak memaksa Raka untuk mengakui hubungan spesial anak tercintanya itu,karena dia sendiri tau kalau hubungan cinta di usia seperti Raka dan Dina masih sebatas ‘cinta monyet’ aja. Benar doong,dan kalau sudah jadian ,jangan lupa kenalin ke ayah ok..goda pak Roy,sambil mengerlingkan alisnya sebelah. Raka setuju.bereees ayah..nanti Raka pasti kenalin.kata Raka lagi. Kalau begitu ,besok malam kita makan di luar ok,kita ke restoran jepang ,makan shabu-shabu dan yakiniku kesukaan kita berdua kata sang ayah,Raka langsung mengiyakan,karena memang mereka berdua sangat hobi dengan makanan dari Negara sakura tersebut.mereka pun tos..dan seperti biasanya Raka mengepalkan tangannya dan ‘yes’ tos..katanya sambil menepuk sebelah tangan ayahnya.kalau kamu mau ajak aja si Dina.kata pak Roy, aaah nanti aja ayah,nanti malah Raka jadi malu-malu makannya nggak rakus kayak biasanya..katanya lagi dan kemudian dia dan ayahnya tertawa terbahak-bahak.ok ok jawab pak Roy sambil menepuk-nepuk bahu Raka’ dan bye bye.. katanya lagi sambil keluar dari kamar Raka’. Raka dan ayahnya pak Roy baru saja keluar dari parkiran restoran jepang,mereka terlihat gembira dan begitu kompak layaknya dua orang sahabat,maklum saja pak Roy yang di besarkan sebagai anak angkat tunggal oleh pak Sudewo dan ibu Rina,juga hanya mempunyai satu orang anak yaitu Raka’,maka mereka berdua saling perhatian dan saling menyayangi.Ayah waah aku kekenyangan ni..nggak nyaman banget..kata Raka di dalam mobil,mending kekenyangan kan dari pada kelaparan 60 Oh May God


kata pak Roy sambil tertawa ngeledek Raka’.kekenyangan juga nggak enak ayah, katanya mesem-mesem.makanya lain kali kalau makan pakai ukuran doong,kalau udah kenyang ya sudah setop makannya atau istirahat sebentar,nanti makan lagi,pak Roy menasehati Raka’ karena setiap mereka ke restoran jepang dan makan makanan paforite mereka pasti saja si Raka mengeluh kekenyangan pas pulangnya,maklum saja makanan shabu-shabu dan yakiniku selain makanan paforit mereka berdua,mereka bisa sambil masak sendiri dan ngobrol apa saja,mulai dari masalah sekolah,hobbi dan masalah pribadi,dan selain itu setelah membayar bon untuk dua orang,merekapun bebas mengambil makanan yang tersedia tanpa batas,batasnya ya hinggah perut tidak lagi sanggup menerima makanan alias sudah penuh. iya ayah..tau begitu Raka ajak Dina aja ya..biar makannya terkontrol hahahaha,kata Raka tertawa. benar..lain kali kita undang Dina biar kamu makannya nggak rakus dan nggak sakit perut lagi hahahaha pak Roy tertawa terbahak-bahak bersama Raka. Ibu Mulyati,sendiri di ruang karaoke rumahnya,dia sudah agak mabuk,sudah satu botol red wine kosong di minumnya,dia tidur-tiduran di sofa kamar karaoke rumahnya dan teriakteriak bernyanyi sehingga bunyi pintu yang di ketuk-ketuk pembantunya tidak kedengaran,si Asih pembantunya terus aja mengetuk-ngetuk pintu kamar karaoke yang di kuncinya dari dalam,karena ada telpon dari Ratih anaknya,tok tok tok ..nya‌ nyonya‌.ada telpon dari non Ratih nya‌nyonya‌permisi,buka pintunya bentar,ada telpon dari non Ratih..kata Asih lagi,tapi Mulyati terus bernyanyi‌terkadang dia berdiri joget joget kadang terjatuh dari sofa,dia berdiri mau mengambil wine di kulkas dan sempoyongan hampir saja terjatuh ke lantai,pada saat itu suara musik karaokenya terhenti karena lagu yang di nyanyikan bu Mulyati selesai,maka sontak terdengar bunyi pintu yang di gedorgedor Asih sang pembantu kedengaran sangat keras,hinggah ibu Mulyati kaget dan terperanjat mendengarnya,diapun hilang keseimbangan dan ambruk kelantai sambil mulutnya latah berat..kontrol‌kontrol dokter jatoh..e kontrol jatoh..Asih.. kontrol asih ..e kontrol asih jatoh..asih..kenape lo..tanyanya dengan suara serak-serak mabok sambil berusaha bangun dan berdiri,namun Asih yang mendengar suara keras benda jatuh dari dalam kamar karaoke kaget dan ikutan latah..e kontrol..kontrol jatoh..kontrol nyonya jatoh..nyonya jatoh..kontrol jatoh..katanya ngawur‌dan ibu Mulyati berdiri melangkah menuju pintu dan membuka pintu.

Oh May God 61


Pintu terbuka,Asih masih berdiri dan melafalkan sajak-sajak latahnya..tambah kaget melihat pintu terbuka. Kontrol nyonya katanya lagi…………………..terbuka…e kontrol jatoh terbuka.. Mulyati..kaget dan ikutan latah lagi…e kontrol dokter terbuka jatoh..e Asih..kontrol Asih..e kontrol Asih……!!! Mereka berdua tersadar setelah telpon rumah berbunyi kembali.. ring……ring..ring… e telpon..telpon..jatoh..kata Asih sambil berlari menuju meja telpon dan mengangkat telpon. iya…non.. nyonya ada..mau bicara? ntar di panggilin ya..di tunggu..katanya lagi dan segera memanggil ibu Mulyati.nyonya..ada telpon dari non Ratih.. iya iya..kata Mulyati sambil menuju meja telpon. halow sayangku..apa kabar..? sapanya dengan suara setengah mabuk..Mam mabuk ya..? oh begitu…nggak ngajak-ngajak aku niiih…? Kata Ratih menggoda ibunya .iya…yuuuk..kesini makanya….kata Mulyati sempoyongan. iya deh ntar aku kesana ya mam,ada misi baru…kata Ratih lagi sambil mengerlingkan sebelah matanya ha….wah seru dooooong..kata Mulyati ok mantap..kesini aja sekarang ya..katanya tidak sabar ingin mendengarkan rencana apa lagi yang akan dia dan Ratih anak kesayangannya dan team FBI nya itu akan lakukan,tentunya ya untuk memata-matai cucu kesayangannya demi keamanan dan keselamatan cucunya begitu yang dia pikirkan.ok mam..sampai ketemu ya..daa..daa…daa…..sambil menutup telpon dan kembali ke kamar karaoke.Mulyati bernyanyi-nyanyi kecil. Ratih meluncur dengan mobilnya sendiri menuju rumah ibunya dengan membawa beberapa botol bir hitam,dan menyetir dengan ugal-ugalan gak kalah sama sang ibu,Dia tiba di depan rumah ibunya dan memakir mobilnya di samping mobil ibunya. Asih membukakan pintu buat Ratih yang langsung menuju ke kamar karaoke menemui ibunya Mulyati yang sudah menunggunya.Hai mam…sapa Ratih,halo sayang..ayo apa misi kita kali ini..? tanya Mulyati antusias.Mam,kayaknya Dina sudah sering ke luar rumah tu akhir-akhir ini ,pokoknya semenjak mengenal Raka,Dina selalu ada aja alasannya untuk keluar rumah,ya latihan band lah..yah..ke perpustakaan bersama teman-teman,ya latihan tari dll…aku gak bisa melarang dia mam,dan juga aku gak bisa membuntuti sendiri,aku butuh teropong mam,nah siapa yang akan menyetir?katanya berapiapi dengan penuh curiga terhadap Dina.waaaah…ini serius…ni.. harus tu kita buntuti kemana mereka pergi..dan kita harus selalu waspada..!! kata Mulyati berapi-api,sambil mereka bertepuk sebelah tangan ‘tos’ katanya lagi..pokoknya lanjutnya kamu harus mengintai Dina di rumah dengan siapa dia menelpon dan 62 Oh May God


kemana dia akan pergi,biar kita tidak akan kehilangan jejak katanya lagi yang diiyakan Ratih dengan penuh semangat. Di studio band sekolah Dina,Raka,Luki serta Adi latihan band,mereka latihan lagu barunya Dina ,yang dia ciptakan buat kekasihnya Raka’ yang berjudul,Cinta pertama,membuat Raka senang namun agak malu-malu karena sejak Dina menyanyikan lagu itu,baik Luki dan Adi ataupun temantemannya Dina menggoda Raka,karena sangat mengerti kalau kata-kata atau lirik lagunya di tujukan kepada Raka’.ehmm… romantis banget lagunya..kata Tami menggoda, iya heyy…aku suka banget…mantab sambung Dela yang lain ikut tersenyumsenyum.Dinapun tersenyum sambil mengerlingkan mata kearah teman-temannya,sedangkan Raka’ tersipu malu namun tetap memainkan gitarnya dengan penuh semangat. Sedang asyik latihan,tiba-tiba lonceng tanda masuk berbunyi,merekapun bubar. teman-teman,aku senang banget hari ini adalah latihan pertama kita ,tapi menurut aku ini adalah awal yang sangat bagus,karena kita sudah bisa kompak dalam permainan kita,sayang waktu kita sangat terbatas,kalau kita latihan di sekolah,karena waktu satu jam itu sangat singkat,dan gak enak sama siswa-siswa yang lain,mereka mungkin saja ada yang mau latihan juga,jadi menurut aku untuk latihan selanjutnya kita latihan di luar saja ,ada studio band di dekat rumahku,nanti aku booking dulu,bagaimana menurut temanteman..tanya Raka. iya benar tu…lagi asyik-asyik latihan moodnya baru dapat,harus berhenti,gak enak banget.kata Adi,emang iya,kalau begitu ,aku setuju dengan Raka’,kalau kita latihan di studio luar sekolah aja.kata Luki. aku juga sependapat dengan Raka,kata Dina.Kalau begitu aku tunggu deh kapan aja lo udah siap ,tinggal telepon gue aja ,pasti aku siap ,kata Dina lagi penuh semangat.ok kalau begitu ,makasih temanteman,yuuk masuk yuuk,katanya lagi sambil bergegas menuju ke kelasnya,yang lain menyusul Raka’. Dina sedang makan siang di rumahnya bersama ibu dan neneknya.Dina duduk di samping Mulyati,Ratih duduk berseberangan dengan mereka berdua. Oma,sering-sering dong kesini Dina suka kangen sama Oma,abis jarang ketemu sih..katanya manja,iya sayang…oma juga kangen sama cucu oma yang cantik dan pintar ini,tapi kamu sendiri kata mam kamu sibuk terus…suka pergi –pergi terus sama sopirnya…. tapi oma Dina kan kursus musik,kursus menari,dan sekarang malahan Dina sudah bentuk grup band di sekolah,jadi kesibukan Oh May God 63


Dina bertambah,tapi kalau oma datang ,pasti Dina sempatin dong ngobrol-ngobrol sama omaku yang cantik dan energik ini,kata Dina menggoda neneknya.Mulyati tersenyum kesenangan di puji sang cucu tercinta,aaaah masa…..katanya tersenyum lebar… ehhmmmm…yuk makan lagi aaah..yang banyak makannya Dina biar gak kurus,biar sehat,kan kalau banyak kesibukan harus makan banyak agar kalori yang keluar dari badan kita bisa seimbang dengan asupan kalori di badan kita ,kata Ratih udah kayak seorang ahli gizi. ok mam…..oh ya..nanti sore Dina ada latihan band mam….tapi belum tau studionya dimana,nanti Dina nunggu telpon Raka’ dulu,karena dia yang membooking studionya kata Dina.Mulyati menendang kaki Ratih setelah mendengar kalau Dina akan keluar rumah lagi dan apalagi menyebut nama Raka’,dalam hati dia,wah ini pasti alasan Dina untuk ketemu Raka’ lagi. Ratih diam-diam kaget dan balik menendang kaki ibunya,mereka saling mengerlingkan alisnya tanda sependapat,dan siap menjalankan misi untuk hari ini. oh iya boleh,mau di antarin mama gak..?tanya Ratih pura-pura,nggak usah mam,biar sama sopirnya aja,takutnya mam nunggunya lama lo,kata Dina yang membuat Mulyati neneknya dan sang bunda tambah curiga dan yakin kalau Dina akan bertemu Raka untuk urusan asmara saja. kaki mereka pun saling nendang,dan aww..kaki Ratih terlalu keras menendang kaki Mulyati sehingga mengenai kuku ibu jari kaki Mulyati yang panjang dan membuatnya kesakitan. kontrol ..e kontrol dokter sakit..kontrol dokter sakit…kata Mulyati latah sambil meringis..e kontrol..sakit…kontrol sakit…kenapa mam…?? Aduh sorry mam..gak sengaja,kata Ratih menyesal dan menengok ke bawah meja sambil mengusap-usap ibu jari ibunya yang kukunya patah kena tendangannya.udah nggak apa-apa,sambil memainkan kerling mata kearah Ratih memberi isyarat diam agar Dina tidak tau kalau mereka berdua main tending-tendangan kaki mendengar rencana Dina tadi.Ratihpun mengerti dan segera kembali duduk manis.aduuh oma kenapa..? tanya Dina penuh perhatian,sambil melongok ke bawah meja. nggak apa-apa sayang katanya sambil berusaha tersenyum tapi mimiknya menahan kesakitan.benar nggak apa-apa oma..? kalau begitu Dina mau cek handphone dulu ya ..mana tau Raka’ udah ngirim pesan atau telpon terus Dina nggak bisa lihat dan dengar karena Handphone Dina ada di kamar katanya sambil bangkit dari duduk. Ratih dan Mulyati saling berpandang-pandangan lagi dan 64 Oh May God


hampir saja Ratih menendang lagi kaki ibunya,tapi dia cepat merespon wajah ibunya yang cemberut melihatnya karena tau kalau Ratih akan menendang kakinya lagi,dan diapun menarik kakinya.akhirnya Ratih dan Mulyati pun tertawa cekikikan tertahan,yang membuat Dina berpaling setelah berjalan beberapa langkah keluar dari ruangan makan.. kenapa oma ..kenapa mam..? tanyanyan penasaran.ooh nggaakkkk..kata Mulyati dan Ratih kompak banget,Dina hanya tersenyum sambil melangkah menuju kamarnya,Ratih dan Mulyati kembali berpandangpandangan dengan mimik lucu mereka dan tertawa cekikikan tertahan lagi. Raka masih berdiri di kamarnya menunggu Telponnya di angkat Dina.Halo..assalamualaikum.. hey Din lagi ngapain..?tanya Raka setelah Dina mengangkat telponnya,wa’alaikumsalam jawab Dina, enggak barusan makan sama mam dan omaku,ada apa Rak..?tanya Dina,aku sudah booking studio di jalan Prapanca raya no 5 ,nggak jauh dari rumahku,ruangannya lumayan luas kayaknya sekitar 5x7 trus ACnya dingin lagi,.alat2nya bagusbagus drumsnya aja Tama ,kata teman gue yang pernah nyewa studio disitu,kata Raka,lagi.oh ya ? bagus dong ..tapi berapa / shipnya..? dan jam berapa nanti…?tanya Dina lagi,per ship 50 ribu,nggak apa-apa gue yang bayar,nanti sore jam 4,pasti bisa kan..?tanya Raka penuh harap,bisa,wah mantab,ntar lain kali aku yang bayar ya,kita gantian aja bayarnya,kata Dina bijaksana,ok deh jam 4 sore ya..sampai ketemu assalamualaikum..daa…katanya menutup pembicaraan.ok deh see you..wa’alaikumsalam..daa,telpon sudah terputus..tulalit… tulalit….!!!Raka hanya bisa tersenyum. Ibu Mulyatih dan Ratih : nguping di balik pintu kamar Dina,mereka ingin mengetahui kemana Dina akan pergi sore ini,merekapun bagaikan tim FBI kupingnya di sandarkan ke pintu ,sambil berusaha mendengarkan apa yang sedang di bicarakan Dina sambil sesekali mereka berdua tos pelan-pelan dan tertawa-tawa cekikikan tertahan,lucu sekali.Mam…apa katanya..?tanya Ratih ke ibunya.ntar..kurang kedengaran..sambil menempelkan lagi kupingnya ke pintu..Mulyati kelihatan lucu sekali.ooh aku tau..studio band yg di jalan Prapancaraya no 5 mam..jam 4 ..nanti sore katanya sambil mengangkat tangannya ..tos..katanya,mereka berdua pun segera menuju ke ruangan keluarga menonton TV,sambil menunggu jam 4 sore saatnya beroperasi. Dina dan Raka’ sudah berada di studio band jalan Prapanca raya no 5,mereka menunggu Luki dan Adi. Oh May God 65


Tidak berapa lama Adi dan Luki muncul dan mereka menuju ke dalam ruangan studio untuk latihan,Raka menyodorkan lagu ciptaannya yang sengaja dia ciptakan buat Dina,dia mengajarkan Dina bagaimana cara menyanyikannya,dan mereka latihan lagu Dina yang juga Dina ciptakan buat Raka’..sungguh romantis. Din,suara lo mantab banget kata Raka memuji kekasihnya..Dina tersipu malu namun senang mendengar pujian Raka’. aah biasa aja kali…abis lagu lo romantis banget,enak..liriknya indah banget..kata Dina balik memuji Raka.kali ini giliran Raka’ yang kege’eran mendengar pujian balik Dina . itu liriknya buat lo Din…kata Raka,yang membuat Dina batuk mendengarnya.. yang lain saling pandang dang ehmm..ehmm.Luki menggoda mereka,dan semuanya tertawa….yuk yuuk serius hooiii..kata Adi. ntar aku mau ke kamar kecil dulu ya,kata Raka sambil melepaskan gitarnya dan menaruh di stand gitar,diapun segera menuju ke toilet yang berada di luar studio,namun pada saat dia membuka pintu,dia terperanjat melihat dua sosok manusia yang sedang jongkok di depan pintu,mereka adalah Ratih dan Mulyati yang datang mengintip Dina dari lobang kunci pintu studio,Ratih dan Mulyati tidak kalah kagetnya ,sehingga mereka berdua bagaikan koor paduan suara yang sangat kompak latahnya..’’ eh kontrol..kontrol dokter..kontrol dokter jatoh..,Dina langsung berpaling mendengar suara mereka,Dina kaget dan langsung mendekati,dan menegur. Mam….oma…kok ada disini siih..?? ngapain kesini..?? kok tau kalau Dina latihan disini…?? Tanya Dina agak kesal tau kalau ibu dan neneknya pasti membuntutinya lagi.aaah nggak tadi pas lewat disini kita dengar ada suara orang nyanyi baguuuusss sekali deeh katanya dengan mimik wajah yang lucu,terus suaranya mirip suara kamu,jadi oma bilang yuk kita intip yuk,makanya kita kesini,kata Ratih yang selalu saja punya alasan menjawab pertanyaan-pertanyaan Dina.iya ya…tul betul Din..kata Mulyati sang nenek setuju dengan mimik wajah yang lucu..ok nggak apa-apa,terus mam sama oma mau masuk nonton kita latihan atau gimana? oh iya dooong,yang diiyakan Mulyati ,merekapun masuk dalam studio dan duduk di kursi yang tersedia. halo tante..sapa Raka cs.. halo …ganteng kata Mulyati..sambil tersenyum Ratih mencubit paha ibunya,yang membuat Mulyati meringis. Mereka mulai latihan lagi,saat Adi menggebuk drums,suara menggema di dalam studio yang membuat kedua insan pelatah ini gak tahan dengan bunyi sound system di dalam studio dan…e kontrol….kontrol dokter jatoh..kata mereka serentak,yang membuat Dina dan kawan-kawannya berhenti bermain dan tertawa cekikikan… aduuuh mam..aku nggak kuat sama bunyi 66 Oh May God


musik di dalam sini,pulang aja yuuk..aku juga,kupingnya mau pecah niih,katanya lagi,akhirnya setelah berpesan ke Dina agar jangan telat pulang ,dan jangan kemana-mana lagi setelah selesai latihan yang diiyakan Dina ,mereka berdua pun kembali ke mobil dan pulang. Selesai makan malam,Tamy,di kamarnya dia rupanya sedang kasmaran sama Luki bassis band nya Dina yang juga teman akrabnya Raka’.diapun menulis pesan di facebooknya ke Dina. Tami : hey Dina pa kabar ? lagi ngapain lo? Dina : hey Tami,lagi santai nii..ada apa say? Tumben jam segini lo online..? Tami : iya ni,aku gak bisa berhenti mikirin si Luki katanya tersenyum tersipu. Dina : ha…rupanya ada yang sedang jatuh cinta nii…kata Dina menggoda Tami.. Tami ; ya kira-kira begitulah…hahaha bisa gak lo jomblangin gue sama Luki Din,tanya Tami terus terang. Dina : ceeiiilaahhh…pake mak jomblang segala lo,kayak zaman siti Nurbaya aja…ayo dong lakukan ‘pedekate’ alias pendekatan.. kata Dina lagi cekikikan.. Tami : aduuh Din..gue malu,masa cewek nyosor duluan siih… Dina : tumben lo jadi pemalu kayak gitu,tapi emmm..kalau emang lo benar-benar butuh jasa gue ok deh,siaap….katanya lagi sambil tertawa dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Tami : ok siap eh besok lo latihan nari gak..? Dina : iya dong.. Tami : ikut dong Din..tapi aku mau ambil yang kelas tarian daerah aja. Dina ; daerah apa Tam? Bali,jawa atau sunda..? Tami : kayaknya aku ma utu tari Bali,udah lama aku kepingin banget bisa menari Bali. Dina : bagus ,bagus,kalau aku hiphop,mana tau aja bisa nyanyi sambil nari kayak Jennefer Lopez kan..yuhuy…JILO….coy.. katanya lagi sambil tertawa. Tami : ok sampai jumpa besok ya Din daa..daa. Dina : ok daa daa.. Sepulang sekolah Dina pamitan sama ibunya untuk latihan menari di sanggar tari ‘Sriwijaya’ tempat nya biasa latihan menari.ma…Dina mau berangkat latihan nari ya mam…kata Dina,kok dadakan Din..?tanya Ratih,ya nggak dong mam..kan udah ada jadwalnya ,mam lupa kalau setiap hari selasa,Dina latihan nari..?Ratih kebingungan..oh e iya deh..hati-hati ya nak.. pesan Ratih, tenang mam..pasti Dina selalu berhati-hati katanya lagi sambil tersenyum dan menyambar tasnya yang berisi baju Oh May God 67


ganti buat nari dan sepatu serta botol aqua. Di sanggar tari Sriwijaya,Dina dan Tami mengobrol,sebelum kelas tarinya di mulai. Dina,aku benar2 cinta tu sama Luki,orangnya cool banget.. agak jahil tapi tampan juga ya..hmmm kayaknya dia tu type gue banget ,kata Tami semangat. bener lo suka sama si Luki..? kalau begitu kita atur deh acara penjomblangan lo feat Luki hahahaha ,,kata Dina terbahak-bahak ,Tami tertawa dan mencubit paha Dina..Dina meringis kesakitan aww…duuuh lo sakitin gue,ntar gue gak jomblangin lo tau rasa..kata Dina.ok ok..deeh terus gimana..gimana dong tanya Tami penasaran..begini kan 2 minggu lagi band aku akan mentas di acara 17 agustus di depan sekolah kita,jadi Raka ngusulin kalau band kita harus latihan lebih keras lagi,dan jadwalnya ditambah,kalau biasa sekali seminggu ,sekarang 2-3 kali seminggu,nah lo ikut aja,pura-pura nemenin aku kan…ntar selesai latihan lo berdua ngobrol2 deh.. biar tambah dekat,nanti kalau udah dekat ,baru aku pancing dulu si Lukinya ,kalau kira-kira dia juga naksir lo,langsung gue tembak deh .kata Dina lagi. lo emang jenius banget Dina…bukan hanya perihal pelajaran di sekolah dan bermusik,tapi dalam hal penjomblangan juga kayaknya lo ada bakat tu jadi ‘mak jomblang’ kata Tami sambil tertawa terbahak-bahak menggoda Dina.. kurangajar lo gak tau di untung ,kata Dina mencubit Tami… sambil cemberut aww…nggak nggak..Cuma becanda sayang… lo itu teman gue yang paling terbaik ..kata Tami sambil tertawa… menggoda Dina..mereka pun tertawa bersama-sama,hingga akhirnya guru tari Dina masuk kelas,disusul Dina.Tamipun menuju ke kantor administrasi untuk mendaftar tari Bali. Disekolah Dina cs dan Raka cs berkumpul di kantin sekolah pada saat jam istirahat,mereka sengaja mengambil tempat duduk di pojok kantin agar tidak menarik perhatian. Raka memulai pembicaraan, Teman-teman,aku sudah daftarkan band kita ke kantor kepala sekolah agar bisa ikutan manggung di depan sekolah di hari proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 agustus.,dan pak Adrian sebagai ketua panitia juga sudah setuju,jadi kita harus menambah jam latihan kita lagi,karena di acara tersebut juga ada band dari anak-anak biologi yang akan mentas,tau sendiri kan mereka sudah sering mengisi acara –acara di sekolah kita,sedangkan kita bandnya aja baru di bentuk,tapi kita jangan kalah bersaing dengan mereka,kita harus latihan yang lebih keras lagi dan semangat ok..Adi,Luki,Dina setuju aja.asyik..kalau begitu lo atur aja deh ,kapan kita latihan.. kata Adi,iya benar Rak,kalau perlu beberapa kali dalam seminggu aku siap,kata Luki semangat. iya aku juga semangat niih.. sambung Dina. 68 Oh May God


Tami ,Dela dan Rosi yang selalu ikut dalam kegiatan Dina: tampak ikut bergembira karena band teman-temannya akan ikut manggung mengisi acara di sekolahnya. Tami sering mencuri pandang kearah Luki,terkadang Dina memergokinya dan menendang kakinya,mereka berdua kemudian tertawa-tawa,yang lain heran kenapa mereka berdua tertawa tanpa sebab. kenapa sih lo berdua ketawa-ketawa Din,tanya Raka’ ke Dina dan Tami ..?ngooh nggak,….nggak ya..kata Dina ke Tami,Tamipun mengangguk angguk…iya nggak kok..nggak ada apa-apa..kata Tami lagi.Dela dan Rosi tidak tau menahu tentang Tami yang sedang naksir berat ke Lukinya,mereka mengira Tami hanya iseng iseng suka sama Luki,mereka berdua kelihatan bengong aja,Dela nyeletuk..hmm..ada apa denganmu.. ada rahasia apaan siih..? tanyanya ,namun lonceng tanda masuk membubarkan mereka lagi,mereka berpisah menuju ke kelas masing-masing,Teman-teman nanti aku kabari jadwal latihannya ok,entar aku telponin deh ..kata Raka sambil berlalu..ok siip,di tunggu teleponnya..daa.kata Dina..!! Dina dan teman-temannya baru saja selesai latihan band dan masing-masing menuju ke mobil masing-masing,Dina di antar sopirnya. teman-teman sampai jumpa di sekolah ya..da da.ok daa daa..kata Raka,sambil melambaikan tangannya kearah Dina dan teman-teman lainnya. Sesampainya di rumah Dina langsung mandi dan sholat ashar,setelah selesai berdo’a,Dina langsung membuka laptopnya dan langsung ke facebook jejaring sosial paforitnya,setelah akunya terbuka,Dina langsung tertawa melihat wallnya udan penuh dengan foto dirinya dan Raka’ ,Raka mengirim foto –foto mereka saat liburan beberapa waktu lalu,ada foto mereka di kebun binatang Taman safari,ada foto mereka yang sedang berenang,dan foto mereka bareng teman-teman mereka yang lain. Dina : komen di foto yang Raka kirim..’’so cute…keren banget ya kita-kita…ck ck ck..kapan ya kita bisa jalan-jalan lagi dan foto lagi seperti ini..? Raka kayaknya kebetulan on line juga dan langsung membalas komen Dina. Raka : kapan aja bisa ,tinggal waktunya aja yang di atur,ntar selesai ujian aja gimana? Dina : siip,ntar kita atur deh…jawabnya Dina antusias. Raka : Din inbox yuuk..ada yang ingin aku bicarakan..penting..!!! kata Raka serius. Dina : apaan siih..? Raka : inbox now… Oh May God 69


Dina : ok…’mereka berdua pun akhirnya ke inbox ,agar komenkomen mereka tidak terbaca sama yang lain. Dina : ada apa sih Raka../ kelihatannya serius banget..? tanya Dina penasaran… Raka : Din,sebentar lagi aku mau lulus SMA,dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Dina : bagus dong..rencananya lo mau ambil jurusan apa Rak..? Raka : aku mau kuliah di kedokteran. Dina : waah sama doong aku juga cita-citanya mau ambil kedokteran.tadinya rencananya mau ambil Ekonomi biar jago bisnis,tapi setelah dipikir-pikir,aku berubah,aku mau jadi dokter agar bisa menolong orang lain. Raka : asyiik jadi kamu sama aku bisa suntik suntikan ya hahahaha,kata Raka’ becanda menggoda Dina. Dina : ogah ah..aku nggak mau lo suntik,lo aja yang gue suntik nanti pake jarum yang di pakai buat menjahit karung hahahaha…balas Dina menggoda Raka…mereka berdua kemudian tertawa terbahak-bahak. Raka : busyet,lo kira gue karung apa..? ntar gue suntik lo pake jarum spesial deh.kata Raka jahil. Dina ; seperti apa tu jarum spesialnya,tanya Dina gak mengerti maksud kata-kata Raka,yang agak jorok,yaitu jarum spesial yang dia maksudkan yaitu mr p nya ..hmm bisa juga si Raka bercanda seperti itu,mungkin karena mereka berdua sudah merasa sangat dekat. Raka : nggak…Cuma bercanda doing,nanti aja kalau kita sudah menikah,baru akan aku jelaskan dan tunjukan jarum spesial itu. Dina : mengerti yang Raka maksud,dan …iiihhh….kamu becandanya jorok…kata Dina sambil cemberut yang di sambut Raka’ dengan tertawa berderai. Raka : Dina..ini aku serius..begini aja deh,aku mau ngobrolin sesuatu tentang masa depan kita ,bagaimana kalau aku traktir lo makan malam di restoran Sunda,di jalan R.A Kartini,disitu ada saung-saung tempat mojok,nah kita berdua bisa memesan salah satu saung di sana ,jadi kita bisa mengobrol apa aja ,tanpa terganggu dan di ganggu sama siapapun,dan yang terpenting ,baik aku maupun kamu jangan bawa teman-teman deh. Dina : kedengarannya serius banget Rak…ada apa sih..? Raka : udah ntar juga kamu tau,ok jadi besok sore sepulang sekolah sekitar jam 4an gimana bisa gak..? Dina : hmm aku tanyain mama dulu ya? Nanti aku sms kamu. Raka : siip ok sayang ..aku off line dulu ya..mau ikut ayah surfing ke pantai. Dina : ok have fun..daa daa… Raka : daa daa..see you. 70 Oh May God


Facebook Baruku... Ratih dan Mulyati sedang berada di warnet,minta di ajarin dan dibuatkan facebook,kepada penjaga warnet.Mas,tolong dong buatkan facebook,kata Ratih,ibu sudah punya email address?tanya penjaga wah apa’an tu…jangan pake bahasa inggris doong ..nggak ngerti kita ya mam,kata Ratih sambil melirik ibunya,yang dianggukan oleh ibu Mulyati dengan mimik wajah polos dan lucu..si operator tersenyum aja dia maklum saja,emang banyak orang tua nggak mengerti dengan istilahistilah dalam internet,ok katanya lagi nanti aku akan buatkan emailnya dulu kalau begitu.naah..pokoknya bikinin aja deh sampe tuntas,nanti dapet pulus (uang) dari aku….katanya lagi sambil mengangkat jempolnya dan tersenyum kearah operatornya. Sang operator mulai bekerja,membuatkan email kepada Ratih dan Mulyati.nah email ibu berdua sudah selesai,sekarang mau di buatkan akun apaan nii? Facebook,tweeter,my page atau paan niih? Tanya operatornya lagi. Ratih dan Mulyati mikir,kalau apa sih yang Dina gunakan sekarang. Dina pakainya kayaknya facebook…mam,jadi kita harus sama seperti dia ,agar kita bisa FBI juga disitu ..hihihi.. tawanya cekikikan. naaah itu baru..ok deh ..facebook,kata Mulyati ke operator.mau pakai nama apa niih ??tanya operatornya,nama orang..emang nama buah celetuk Mulyati yang buta dengan internet itu gusar,dikira operatornya becanda, maksudnya banyak yang nggak suka pake nama asli bu,kata operatornya lagi,jangan pakai nama asli kita mam…biar Dina nggak akan kenal kita ,kata Ratih ,kali ini Mulyati mengerti maksud operator..ohhh…begitu to…katanya sambil tersenyum… hmm..aku pake nama Adel atika.aja deh,kata Ratih lagi.aku pakai Oh May God 71


nama Dewi deh..hmm Dewi sartika..hihi kayak nama pahlawan wanita aja..kata Mulyati lagi sambil tertawa. siaap…mantab kata operator. Setelah mengajarkan bagaimana cara membuka akun facebook dan mengoperasikan facebook ke Ratih dan Mulyati.yang butuh hampir 3 jam itu,operator warnet pamit mau ganti sip dengan operator yang lain,Ratih dan Mulyati pun puas sudah memiliki facebook ,dan terpenting sudah bisa mengoperasikannya..mereka berdua pun pulang. Ratih,mulai ketagihan dengan yang namanya facebook,diapun mengundang banyak teman ,untuk menjadi temannya di facebook,Dina adalah yang pertama di add dan sudah di konfirmasi oleh Dina ,tapi Dina benar-benar tidak mengetahui kalau Adel Atika adalah Ratih ibunya,dan Dewi sartika adalah neneknya Mulyati. Dina online dikamarnya : dia menulis status update’ hari ini mau makan malam bareng si do’i hmm semoga lancar deh  Tami,Dela,Rosi kebetulan online . Dela : asyiik..kok gak ngajak-ngajak Din..? protes Dela Tami : oh begitu…makan sendiri niih…kita-kita kok nggak di undang sih ..ya kan Dela..? kata Tami lagi. Rosi : iya benar aku juga nggak di undang tu…hmm lagi pingin menyendiri bareng si do’i kali..gak mau di ganggu… cuuiiilaaahhh….hihihi goda Rosi. Dina : Rosi,Dela,Tami….sorry teman-teman..untuk kali ini ada acara..spesial…maunya berduaan aja nii…hihihi. Tiba-tiba Adel Atika alias Ratih yang menyamar muncul. Adel : waaah asyiik benar Dina..ngomong-ngomong dimana tu restorannya,soalnya kebetulan aku sama pacarku juga mau makan malam,tapi bingung yang enak dimana..ya….? Dina ; hai Adel..trimah kasih ya,banyak kok tempat –tempat makanan enak,coba aja klik di google,pasti akan banyak tempat2 wisata kuliner di Bogor,maaf bukannya gak mau ngasih tau,tapi aku sedang merahasiakan tempat kencan aku ini kepada temantemanku ..maaf ya..kata Dina lagi. Adel(Ratih) : oh begitu,kalau begitu di inbox aja deeh,agar temanteman kamu gak akan bisa membacanya,toh aku juga nggak akan mencari kamu dan duduk bareng di meja kamu nanti kalau kita satu restoran,aku hanya benar2 ingin tau tempat makan buat nanti malam. Dina : terpancing : dan ok deh aku inbox tempatnya. Adel ( Ratih) siiip ..makasih ya teman baruku yang cantik dan 72 Oh May God


baik hati..kata Adel lagi merayu Dina. Dina mengirim pesan khusus ke Adel(Ratih) ,restorant Sunda,jalan RA Kartini.ada saung-saungnya pokoknya tempatnya romantis buat orang yang sedang berpacaran dan kasmaran seperti kita – kita..hehehe katanya lagi..ok daa.. Adel ( Ratih) ; terimah kasih atas informasinya Dina..kamu emang the best..!!! daa daa..kata Ratih gembira dan segera mengabarkan berita ini lewat inbox ke ibunya Mulyati dan segera mempersiapkan rencana FBI mereka nanti. Dina : daa daa.Dinapun off line facebook. Dina menuju ke ruangan tengah dimana ibunya sedang menonton TV. Mam,nanti Dina mau di ajak makan malam sama Raka’ mam.. tapi nggak malam-malam kok,jam 4 an nanti sore,Raka dan sopirnya yang akan menjemput Dina dan mengantarkan Dina pulang.dimana makannya Din,tanya Ratih pura-pura tidak mengetahui tempat restoran yang akan di tuju Raka dan Dina.. mam..di sini deh..gak jauh-jauh..kok..Dina tidak ingin memberitahukan ibunya,dimana dia kan makan malam bersama Raka’ dia kwatir ibunya dan neneknya akan menyusul kesana dan membuatnya malu lagi. kalau kamu nggak mau ngasih tau ya sudah nggak apa-apa ,boleh saja kamu pergi dengan Raka ,tapi jangan macam-macam dan jangan kemalaman ya..kata Ratih lagi.siip mam…jangan kwatir deeh..Dina akan menjaga diri Dina baik-baik,dan nggak akan pulang malam-malam deh..kata Dina senang karena ibunya nggak maksa dia memberitahukan alamat restoran tempat dia dan Raka makan malam nanti.Dina segera berlari menuju kamarnya untuk bersiap-siap,setelah mendapat persetujuan ibunya. Ratih menelepon ibunya,mam..cepat ya..jangan telat,jam 4an di restoran Sunda jalan RA Kartini,nanti kita ketemuan disana aja ok,jangan lupa bawa teropongnya biar mantab.okok.. siaap…aku nanti kesana jam 4 30,usahakan mereka datang duluan supaya mereka nggak akan melihat mobil kita di parkiran ok..kata Mulyati… iya benar ok.. ok..daaa..kata Ratih..sampai ketemu..daa daa.kata Mulyati Mobil Raka tiba di depan rumah Dina,Raka segera turun dari mobil,dan menekan bel rumahnya Dina,yang di bukakan pembantu rumah.silakan masuk tuan..kata pembantu mempersilakan Raka masuk, makasih mbak,Dina ada..?silakan duduk dulu ,nanti saya panggilkan non Dinanya. iya terimah kasih kata Raka sambil duduk di sofa ruangan tamu rumah Dina. Dina muncul menggunakan rok jeans sedengkul warna pink Oh May God 73


dan kaos oblong warna putih,rambutnya tergerai ke bahu sangat mempesona,penampilan sederhana ,namun sangat memikat lawan jenis,kulit kuning langsat,mata bundar bak bola kelereng,hidung mancung ,betis bagaikan bunting padi istilahnya,sungguh sempurna,Raka datang memakai jeans belel warna abu-abu,serta kaos oblong warna hitam.Mereka berpamitan ke ibundanya Dina,dan segera meninggalkan rumah Dina . Tiba di parkiran restoran Sunda,Dina dan Raka’ keluar dari mobil,Raka menggandeng tangan Dina ,setelah mengobrol dengan costumer service ,mereka berduapun di antar ke saung yang sudah mereka pesan/book kemarin.Gila..tempatnya bagus banget‌romantis banget..sepi lagi..Cuma ada suara burung,apalgi di belakang saung ada kolam-kolam ikan dan pepohonan yang rimbun..dan cukup jauh dari parkiran,jadi hening ...hmm..suka nggak tempatnya Din..? tanya Raka.suka banget ..enak banget..suasananya.sepi..nggak bising,karena jauh dari jalan raya,atau parkiran,kayaknya sengaja di rancang buat orang yang mau ngobrolin sesuatu yang penting,kayak bisnis,dll,jadi bisa tenang ya kata Dina. betul..makanya aku bawa kamu kesini karena ada sesuatu yang penting yang ingin aku katakana..jadi kamu nggak kaget,dan kalaupun kamu kaget dan jatuh ke kolam,kan yang gigitin kamu Cuma ikan biasa ,bukan Phirana..hahaha,kata Raka menggoda Dina.tertawa,tambah penasaran..ayo doong ceritakan ..apa sih yang ingin lo katakan itu..?tanya Dina lagi..??Raka menyodorkan buku menu ke Dina,yuuk kita pesan makanan dulu nanti aku ceritaakan saat kita menunggu makanan datang ok..kata Raka lagi. Dina setuju ,mereka berdua kemudian mengambil Iphone yang tergantung di dinding saung,dan setelah memilih makanan kesukaan masing-masing ,mereka pun memesan makanan lewat iphone. ok sekarang mulai..yook..kata Dina benar-benar ingin tau .. Dina,sebentar lagi aku mau lulus SMA ,dan itu tandanya aku nggak bisa lagi menjaga dan memonitor lo di sekolah ini,aku kwatir ,dan cemburu,karena yang aku lihat banyak banget cowok-cowok di sekolah kita yang naksir kamu,padahal mereka sendiri sudah tau kalau kamu sudah punya pacar,apalagi kalau aku sudah nggak disini lagi.kata Raka agak sensitive dan serius. ceiilah..lo kayak anak kecil aja cemburu gitu,jangan posesive gitu dong‌aku nggak usah di jaga,aku bisa menjaga diri aku sendiri dan hati aku Raka‌emangnya gue ikan asin harus di jaga biar nggak di mbat kucing garong hahahah jawab Dina setengah becanda,namun Raka nggak tertawa,dia kelihatan serius,karena 74 Oh May God


dia begitu takut kehilangan Dina yang dia sangat cintai dan sayangi dan ingin dimilikinya seumur hidupnya. iya sih ,aku percaya kamu Din..tapi aku sangat kwatir,dan yang terpenting ,aku pikir-pikir kamu kan wanita yang terakhir buat aku,dengan kata lain,cepat atau lambat kamu akan menjadi nyonya Raka,lo satu-satunya cewek yang mengisi hati dan jiwaku deh,dan aku akan menikahi lo Din..kata Raka sangat serius,Dina kaget.tapi senang juga mendengar pengakuan Raka.Makasih Raka ..aku jujur ,kamupun adalah lelaki terakhir dalam hidup aku,aku bisa merasakan itu dan akupun ingin menikah dengan kamu,tapi nanti kalau kita sudah menjadi Dokter ,iyakan bukankah begitu cita-cita kita berdua..? kata Dina mengingatkan Raka akan citacita mereka berdua. iya Din,tapi maksud aku,bagaimana kalau setelah aku lulus SMA nanti ,kita tunangan aja,nanti setelah tamat kuliah sudah menjadi Dokter baru kita akan meresmikan perkawinan kita.kata Raka tulus dan serius. Dina cukup kaget,tapi senang juga mendengar keseriusan pria idaman hatinya, sang pacar yang sangat dia sayangai dan cintai itu.Setelah terdiam sejenak karena shock,Dina memandangi wajah Raka,dia melihat ada cinta yang begitu dalam di sorot mata Raka,ada harapan yang menggebu-gebu,serta ada rasa sayang yang sangat dalam,Dina tidak ingin mengecewakan pacarnya yang dia sangat sayangi itu,dia tidak ingin membuat bola mata Raka yang jujur penuh harap itu akan meredup menelan kekecewaan setelah mendengar kata-kata penolakan dari dia,Raka menggenggam erat kedua tangan Dina dan tidak berpaling sedikitpun matanya dari Dina menunggu jawaban Dina dan berharap apa yang akan di ucapkan Dina sesuai dengan apa yang dia harapkan.Dinapun demikian ,mereka saling memandang dan,Dinapun kemudian mengangguk setuju dengan Raka ,Dina menjawab: iya Raka ,aku mau tunangan denganmu setelah kamu selesai SMA. Maka tanpa disadari Raka ,dia segerah meraih tubuh Dina dan memeluknya kencang sekali,mereka berdua bergulinggulingan di lantai saung yang hanya beralaskan tikar tradisional Sunda yang terbuat dari bahan tembikar,mereka berdua sangat gembira..berbahagia..mereka terus saja berpelukan dan berciuman berulang-ulang,hingga tanpa mereka sadari pelayan restoran sudah berdiri di depan saung membawa makananmakanan dan minuman pesanan mereka. permisi mbak ..mas.. makanannya sudah ada kata pelayan sopan sambil tersenyum kearah dua sejoli ini yang lagi mabuk kepayang.Dina dan Raka kaget bukan kepalang ,sambil duduk dan memperbaiki rambut mereka yang acak-acakan..sorry mas,kata Raka..yuk silakan Oh May God 75


kata Raka mempersilakan pelayan menaruh makanan di atas tikar ,karena memang begitulah suasana saung ,makanan di letakan diatas tikar tanpa meja.Raka dan Dina mulai menyantap makanan pesanan mereka,setelah pelayan pergi,ada ikan gurame bakar,pepes ikan mas,ayam goreng ,sambel terasi ,sayur asam plus lalapan lengkap kesukaan Dina serta kerupuk udang dan es kelapa muda,mereka mulai makan dengan lahap tanpa ada rasa malu lagi,terkadang mereka saling suap menyuap ,mereka merasa sudah tambah dekat,apalagi setelah mereka berencana akan mengikat tali pertunangan mereka ,yang berarti itu tandanya mereka cikal bakal jadi suami istri. Mulyati memarkir mobilnya di sudut parkiran restoran Sunda,di samping mobil Ratih yang baru saja tiba.Mereka berdua bergegas masuk ke dalam restoran. Ratih dan Mulyati di sambut pelayan restoran. Selamat sore bu.. bisa di bantu,langsung menyelonong ke belakang dimana saungsaung itu berada,mereka tidak ingin kehilangan moment penting untuk mengintai Raka dan Dina. Raka sesekali menyuapi Dina.dan sebaliknya Dina juga menyuapi Raka’.hmm enak banget ya makanannya..lain kali kita ajak ibu sama nenek kamu ya kesini ,kita makan bareng-bareng ,pasti tambah seru ,kata Raka’ lagi. benar..iya setuju,kata Dina ,Dia senang Raka’ begitu perhatian juga kepada ibu dan neneknya. Lagi asyik –asyiknya makan dan mengobrol santai Dina dan Raka di kejutkan oleh suara yang mereka kenal betul..yaitu suara Ratih dan Mulyati ,ibu dan nenek Dina,mereka berdua teriak latah setelah Mulyati terpeleset di jalan menuju saung antara dapur dan saung yang menurun, dari dapur restoran ke lokasi saung yang di batasi dengan pohon-pohon bunga bonsai,sedangkan tanahnya yang gelembung tidak rata membuat sepatu hak tingginya Mulyati terpelanting ,dia teriak kesakitan ‘kontrol jatoh..e kontrol dokter ..kontrol dokter jatoh..sakit ..sakit eyy.. Ratih ikutan latah..kontrol..jatoh..orang-orang sekitar yang mendengar mereka berdua,tentu saja tertawa cekikikan,tapi tidak dengan Dina,dia tidak senang ibu dan neneknya selalu membuntuti kemana aja dia pergi,seolah tidak percaya dengan dirinya.Dina segera berhenti makan,Raka pun demikian.Dina berdiri dan segera menuju kearah suara nenek dan ibunya,diikuti Raka.mam…oma…ngapain sih kesini..? tanyanya bersungutsungut.nggak percaya banget sih sama Dina,kata Dina. 76 Oh May God


Ratih dan Mulyati pura-pura kaget..dan : eh eh Dina..kok selalu kebetulan ketemu siih..? kata Ratih yang diiyakan Mulyati dengan mimik lucu sambil menahan sakit di kakinya. ibu tidak apa-apa bu..? tanya pelayan yang melihat kejadian itu,oh nggak apa-apa..udah sembuh katanya lagi,sambil berusaha berdiri tegak. ayo kebetulan,gabung aja tante,oma,sambil makan bersama aku dan Dina kata Raka menawarkan makan malam. Ratih dan Mulyati setuju dan segera bergabung di saung Raka dan Dina.Dalam hati Raka’ justru ini adalah moment yang sangat bagus untuk menyampaikan maksudnya untuk pertunangannya dengan Dina,jadi tidak perlu ada pertemuan khusus lagi untuk menanyakan apakah ibu dan nenek Dina ini akan setuju atau tidak anak dan cucunya mau di lamar Raka’ mengingat Dina adalah anak dan cucu tunggal ibu dan neneknya serta usia mereka yang masih belia. silakan memesan makanan dan minumannya tante ..oma..kata Raka ramah kepada Ratih dan Mulyati sambil menyodorkan daftar menu.Dina tersenyum melihat keakraban pacar,ibu dan neneknya itu,dia senang sekali Raka begitu pintar mengambil hati keluarganya. Ratih dan Mulyati memesan makanan dan minumannya,makasih nak Raka…kata Ratih,biar aku yang bayar ya..kata Ratih lagi,namun Mulyati langsung nyamber..nggak boleh…harus yang lebih tua yang akan membayar…mimik wajahnya lucu banget.. Raka segera mengatakan kalau dirinya yang akan membayar,karena dia yang mengundang mereka,tapi Ratih tidak setuju,dengan alasan Raka’ belum bekerja,nanti saja kalau sudah bekerja ,baru boleh mentraktir kami semua ,kata Ratih lagi yang di aminin Mulyati.Raka mengalah.tapi dia jadi malu untuk menuturkan keinginannya melamar Dina nanti. setelah membisikkan niatnya ke telingah Dina yang di anggukkan Dina tanda setuju,akhirnya Raka pun memberanikan dirinya menyampaikan maksudnya ingin tunangan dengan Dina setelah tamat SMA nanti,Ratih dan Mulyati tertegun,kaget serta berpandang-pandangan,namun belum sempat mereka menjawab,Dina dan Raka,menerangkan kalau mereka belum akan menikah sebelum mereka lulus kuliah nanti dan sebelum mereka menjadi dokter,dan pertunangan mereka,tidak akan berdampak negative bagi keduanya,karena mereka berdua justru akan menjadikan hubungan mereka sebagai support,dan dedikasi,serta pemicuh untuk keduanya agar bertambah semangat belajar,dan berkarya,penjelasan mereka berdua membuat Ratih dan Mulyati mengerti dan memahami maksud mereka serta menyetujui apa yang sudah menjadi cita-cita dan rencana dua sejoli ini,mereka menyerahkan sepenuhnya kepada Dina dan mendukung rencana Dina dan Raka. Oh May God 77


Raka dan Dina berangkulan ,mereka senang pada akhirnya hubungan mereka di restui orang tua dan nenek Dina,tinggal keluarga dari pihak Raka,yang akan Raka beritahukan,Raka dan Dina merangkul ibu dan nenek Dina juga,mereka sangat senang dan mengucapkan terimah kasih banyak atas pengertian mereka.Raka mengepalkan tangannya dan ‘yes yes katanya… Dina pun memegang kedua sisi kepalanya dan ..oh my god….aku senang sekali hari ini katanya lagi..dia memeluk neneknya sangat keras sehingga neneknya terguling berdua di lantai saung..dan kontrol….jatoh..kontrol…jatoh…kata Mulyati yang langsung di jawab Ratih..kontrol….kontrol jatoh…mereka semua akhirnya tertawa..terbahak-bahak sangat akrab. Dina di kamarnya baru saja sholat isa,dia sujud syukur atas apa yang baru saja dia dapatkan hari ini ,yaitu sang pacar telah menyatakan keseriusan cintanya dengan mau memberinya ikatan tali pertunangan dalam waktu yang tidak lama lagi,apalagi ibu dan neneknya sudah setuju pula.ya allah ,Alhamdulillah engkau telah memberikan aku segalahnya,ibu dan nenek yang sangat menyayangiku,dan mencintaiku serta memberikan segala yang aku inginkan,juga trimah kasih hari ini engkau telah memberikan aku calon suami yang aku sangat cintai,dan sayangi,semoga engkau akan mempermudah segalah rencana kami untuk bertunangan nanti ya allah..hinggah suatu saat nanti kami menikah,dan engkau selalu melindungi kami semua ,memberikan kesehatan dan umur yang panjang amin amin yarrabil allamiin ..kata Dina menutup do’anya. Dina langsung menuju laptop di atas meja belajarnya di kamarnya,dan segerah membuka akun facebooknya,tak sabar ingin menyampaikan berita gembira ini ke temantemannya,Tami,Dela dan Rosi. Dina : menulis status update di wall facebooknya.’’Alhamdulillah ya allah,atas semua hadiahmu dalam hidupku,dan hari ini engkau telah memberikan aku hadiah terindah..:) ‘’ begitu bunyi status Dina. Tami : kebetulan sedang online, Tami : hai Din…lagi ngapain,bagi-bagi dong hadiah terindahnya.. boleh tau gak..? Dina : hai Tami,lagi santai aja say,beres nanti aku inbox deh..:) Tami : ok..inbox… ,Mereka berdua pun inbox-inbox an. Dina : hai Tami ,tadi aku di tembak Raka’ ,dia mau melamar aku dan tukar cincin setelah dia lulus SMA yang berarti tinggal beberapa bulan lagi kan? Tami : yang benar lo Din..? 78 Oh May God


Dina : iya benar…dan yang lebih bikin aku senang dan bahagia adalah mama dan omaku juga yang kebetulan tiba di tempat kita di restoran sunda,di beritahu si Raka’,dan mereka menyetujui … Tami : wah wah..hebat ..itu tandanya lo sebentar lagi akan menjadi nyonya Raka’ dooong….kata Tami..ikut gembira. Dina : belum masih lama ..kalau nikahnya kami berencana nanti sesudah lulus kuliah,Tam..:) Tami : lama amat…keburu basi Din..nanti jangan-jangan aku duluan nikah dan punya anak deeh..hihihi..Tami ketawa. Dina : aah gak juga kok,5 -6 tahun nggak berasa Tam…trus lo mau kawin sama siapa..? Tami : Luki kali hahahahha,kata Tami candain Dina,Dina ketawa… Tami : jodoh siapa yang tau kan…..? kata Tami lagi. Dina : ketawa ..ok ok..makanya buruan jadian sama si Luki… Tami : jomblangin dong makanya….besok ya..janji..kata Tami .yang di iyakan Dina. Dina : ok berees deh…sambil tertawa.. Tami : ok kantin sekolah jam istirahat besok ya daaag daaag… Dina : siiiip…ok..daa daa.:) Kantin sekolah ,jam istirahat ada Dina,cs dan Raka cs,mereka mengobrol sambil bercanda-canda,Tami berbisik ke Dina. ayo dong mak jomblang..apa usahamu mak,ntar lagi lonceng nii..kata Tami memohon ke Dina untuk menjomblangi dia dan Luki.tenang..eh Luk..keren amat hari ini lo..? lagi janjian sama do’i ya? Kata Dina memulai penyerangan.ke Luki, ahhh biasa aja tu..Dina bisa aja lo..kata Luki tersipu,Raka kaget dan agak cemburu,mengira kalau Dina mempunyai perhatian ke temannya Luki. kerenan mana sama gue Dina..? tanya Raka cemburu tapi pura-pura bersikap sportif. kaget dan sadar kalau dirinya sudah membuat Raka tersinggung,tetap kerenan kamu Rak..kata Dina ,yang lain tertawa berderai….kerenan Raka ,banyakan gue kata Luki tak mau kalah..hahahaha,mereka pun semua tertawa.Dina berbisik ke Tami,Tam,kayaknya bukan ide bagus menembak Luki di tempat yang ada Raka juga,nanti malah salah pengertian,Raka nanti pikirin aku naksir Luki..hahaha.. Tami tertawa, betul,sorry Din,kayaknya aku punya ide sekarang,aku tembak Luki aja di inbox bagaimana..?Dina kaget dan setuju, brillian..ide bagus. Lonceng berbunyi tanda masuk,mereka pun bubar dan menuju kelas masing-masing. Tami tak sabar mau menembak Luki dan ingin menyatakan cintanya,toh Luki belum punya pacar ini ,begitu pikirnya. Oh May God 79


Tami membuka laptop dan langsung keakun pribadinya,dia langsung klik Luki Setiawan,dan mengirim pesan inbox.Hai Luk,apa kab..? lagi ngapain..?gue hanya ingin menumpahkan isi hati gue selama ini ke lo,terus terang aku suka sama lo,gaya lo,yang cool,keren abis deh pokoknya,sifat lo gue suka banget,tapi terkadang gue kwatir kalau lo udah ada yang punya,kalau aku sih emang 100 % masih jombloh,jadi let me know kalau lo masih jombloh kayak gue atau udah punya tambatan hati..ceiiilaah.dan let me know kalau lo juga punya perasaan seperti perasaan gue ke lo,ok ..di tunggu… Tami. Tami pun tersenyum –tersenyum sendirian,dia merasa plong aklhirnya sudah berani mencurahkan isi hatinya ke pria idaman hatinya,tinggal menunggu balasan dari Luki. Tami segera mengirim pesan ke Dina. Tami : Din..finnaly…………….aku udah inbox si Luki barusan,pokoknya udah gue curahin semua isi hati gue ke dia,semoga dia juga punya perasaan yang sama ke aku ya.. bravo… Tami off line. Raka, pak Roy ayahnya dan kakek neneknya pak Sudewo dan ibu Rina,sedang Duduk-duduk santai di teras rumah ibu Rina,sambil minum kopi dan teh serta kue penganan kecil yang selalu di buatkan ibu Rina sejak dulu yaitu kue lapis yang di campur durian,kesukaan keluarganya,apalgi sejak kemarin pak Roy dan Raka sudah telpon mereka memberitahukan bahwa mereka akan berkunjung hari ini ,kebetulan hari minggu pak Sudewo dan Ibu Rina selalu menghabiskan waktunya untuk sekedar bersantai di rumahnya. Keluarga ini begitu harmonis,Ibu Rina dan pak Sudewo begitu bahagia dengan kedatangan anak dan cucu mereka yang selalu mereka rindukan setiap saat dan begitu mereka cinta dan sayangi.coba kalian datang setiap hari minggu seperti ini,pasti ayah dan ibumu sangat senang,kata pak Sudewo , sambil melirik kearah Roy. maunya sih seperti itu ayah,tapi kan saya sibuk,trus Raka’ juga sudah tambah sibuk,sebentar lagi ujian kelulusan SMA,di tambah lagi kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler,dan lain-lain.iya kek..Raka maunya sih sering kesini setiap hari minggu,tapi sibuk terus. oh begitu toh,jadi kalau sibuk terus ,ya nggak akan kesini selamanya..? katanya agak ngambek. lo bukan begitu lo bu…. nyatanya sekarang kesini kan..? katanya sambil berdiri dan menghampiri ibunya serta merangkulnya dengan penuh kasih sayang.oh iya hampir lupa,tentu kalian kesini ada sesuatu yang penting yang ingin kalian beritahu ke ayah dan ibu..? tanya pak 80 Oh May God


Sudewo berasumsi.iya benar ayah.nah itu kan..kalian kesini hanya karena ada maunya../?katanya lagi sambil bersungutsungut. nggak bu..berita yang ingin kami sampaikan ke ayah dan ibu ini sangat penting,dan oleh karena ayah dan ibu sangat penting bagi kami,makanya kamipun berharap ide dan harapan ayah dan ibu untuk rencana kami. Pak Sudewo dan ibu Rina tambah penasaran…dan kaget ..waaah hal penting apaan tu..?kamu mau kawin lagi tanya ibu Rina ke pak Roy. bukan bu..kalau aku nggak akan kawin lagi,tapi Raka’..belum selesai pak Roy berkata,ibu Rina langsung menyambar,ha…Raka..? kenapa Raka mau kawin..? tanyanya kaget dan heran,begitu pula dengan pak Sudewo,bahkan sempat keselek kopi saat mendengar pak Roy mengatakan Raka.dia berpaling dan bertanya ,kalau ada apa dengan Raka sang cucu..? Raka hamilin anak orang atau kenapa..? kok masih kecil sudah mau menikah..? tanyanya agak gusar ,mengingat rencana mereka untuk menyekolahkan Raka hingga menjadi Dokter. bukan kek..nek..Raka hanya mau bertunangan dulu sama pacar Raka’ setelah tamat SMA nanti,menikahnya nanti setelah selesai kuliah dan sudah menjadi Dokter.Kenapa harus tunangan sekarang kalau menikahnya masih lama.?kata bu Rina, ya gak apa-apa toh bu .. mereka berdua sudah cocok,pacarnya Raka’ juga anak yang pintar,dan baik,mereka selalu mengerjakan hal-hal positive baik di dalam lingkungan sekolah ,maupun di luar sekolah,apalgi pacarnya Raka juga akan meneruskan kuliahnya nanti di fakultas kedokteran,mungkin hanya sekedar pengikat tali cinta mereka berdua aja,tambah pak Roy panjang lebar kepada kedua orang tuanya agar mengerti dan tentu saja agar memberi restu.Raka setuju..iya kek..ya nek..agar hubungan kami tambah serius dan tidak ada lagi yang akan mengganggu kami karena tau kalau kami sudah ada yang punya,kata Raka,ceplas ceplos. Ibu Rina dan pak Sudewo,mengerti namun masih penasaran dengan siapa sih yang cikal bakal menjadi cucu mantunya ? apakah dari silsilah keturunan orang baik-baik atau tidak. Raka ‘,kamu tau kalau kakek dan nenek sangat sayang sama kamu kan..? kakek dan nenek berpesan agar kamu selalu menjaga nama baik keluarga kita,dan begitu pula dengan masalah jodoh,kamu harus melihat’ bibit,bebet dan bobot ‘ calon pendampingmu,kita ini orang Jawa,yang sangat percaya dengan motto tersebut,contohnya ,ayahmu tidak percaya dengan motto Oh May God 81


bibit,bebet,.dan bobot,akhirnya ya salah pilih,maaf bukannya ngatain ibumu orang yang nggak benar,tapi kenyataannya ayahmu rumah tangganya bubar toh..kata ibu Rina setengah emosi dan berapi-api.beres kek..beres nek..pokoknya pilihan Raka nggak salah lagi..kakek,nenek pasti suka sama pacar Raka,dan bakalan sayang banget deh..kata Raka meyakinkan kakek dan neneknya,membuat ibu Rina dan pak Sudewo tersenyum puas. iya bu ..ya ayah.Raka’ jago tu dalam urusan memilih teman hidup,Raka orangnya perfeksionis,aku aja ayahnya kalah sama dia‌kata pak Roy setengah becanda,merekapun tertawa bederai‌.!!ya weis..kapan calon tunanganmu akan di kenalin ke kakek dan nenekmu..? tanyanya.kapan aja kek..nanti Raka atur pertemuan kita ya,Raka tanyain dulu kapan dia siap di bawah kesini.betul sebaiknya begitu Raka. Keluarga inipun sepakat ingin membuat pertemuan dengan Dina Tami sedang asyik chating bersama Luki yang baru saja menjawab inboxnya dan menerima cintanya bagaikan gayung bersambut,ternyata selama ini Luki juga memendaam rasa cinta terhadap Tami,mereka sangat berbahagia saat ini. Tami ; Luk,makasih ya udah menerima cinta aku,nggak seharusnya cewek duluan yang mengungkapkan rasa cinta ke cowok,tapi Dina payah tu ,nggak bisa jadi mak comblang.. kelamaan,makanya aku nekad aja nyosor duluan inbox lo,dan untung aja lo terimah ,kalau nggak ,waduh pasti aku udah malu ketemu ama lo,bisa-bisa gue pindah sekolah deh..hihihi..kata Tami lagi. Luki : aaah zaman kan udah berubah Tam..siapa yg naksir duluan,dia yang nanya duluan entah cewek ataupun cowok sama aja ,kalau gak keburu di samber orang..hahaha kata Luki lagi,sebenarnya sih kayaknya aku yang naksir lo duluan,Cuma ,aku lihat lo orangnya cuek,makanya aku nggak berani nanya,pengecut juga sih aku ya..katanya lagi sambil tertawa. Tami : benar..untung aja gue berani nanya lo,kalau nggak kita berdua pendam-pendaman rasa deh..bisa-bisa jantungan duaduanya..hahahaha‌!! Luki : makasih ya sayang..lo benar,kalau nggak juga kita berdua bisa stroke ngeliat kalau di antara kita ada yang ngebet duluan dan kecantol sama yang lain..hahahaha Tami : kalau gitu kita bikin surprise yuuk ke teman-teman kita ,sekalian rayain hari jadian kita..kata Tami semangat.. Luki : ide bagus. Tami : bagaimana dan dimana kita harus merayainnya..? Luki : aku punya ide,selesai band aku manggung hari senin di depan sekolah,kan sesudah itu kita gak belajar,karena banyak kegiatan pertandingan antar kelas,lo juga tau kan selesai upacara 82 Oh May God


17 agustus,hari kemerdekaan RI pasti semua sekolah gak belajar selama seminggu,pasti Cuma ada kegiatan-kegiatan pertandingan bermacam-macam ketrampilan kesenian dan olah raga, lo ada gak kegiatan hari senin ? tanya Luki. Tami : gak ada,aku Cuma ikut lomba melukis hari rabu. Luki : nah siip deh,setau aku Raka juga gak ada,Dina juga Cuma ada lomba tari tarian dan lomba gitar tunggal sama Raka ,tapi setau aku itu bukan hari senin,kayaknya hari senin lomba atletik dan lomba cerdas cermat.jadi kita jalan aja ke danau Lido,disana kan banyak tempat romantis tu..nanti setelah sampai disana,kita pura-pura marahan dan musuhan,kita pura-pura berdebat dan berantem,nanti pas mereka misahin ,baru kita berdua berangkulan dan bilang kalau kita berdua udah jadian‌gimana seru gak..? Tami : ide brillian,tapi ke Lidonya pake apa Luk..?.kalau menurut gue gak usah jauh-jauh kalau Cuma pura-pura berantem doing mah di kantin sekolah aja atau di taman belakang sekolah,jadi gak perlu transportasi..kata Tami.. Luki : benar juga ya‌wah lo idenya cemerlang deh..kalah gue.. kata Luki lagi ..mereka kemudian tertawa terbahak-bahak. Di sekolah murid-murid SMAN 1 barusan selesai upacara peringatan hari kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus,para guru sudah siap duduk-duduk di beranda sekolah akan menyaksikan pertunjukan-pertunjukan kesenian murid-murid nya,ada baca puisi,menari,menyanyi hingga penampilan beberapa band ,termasuk band Raka dan Dina salah satunya.sedangkan para murid-murid yang tidak ikut dalam pementasan hanya menonton di depan halaman sekolah,termasuk Tami,Dela dan Rosi,mereka berdiri di barisan paling depan kelasnya ,karena ingin menyaksikan penampilan band Dina dari dekat,tanpa terhalangi murid-murid yang lain. Di belakang panggung Dina,Raka’,Luki dan Adi serta muridmurid lain yang akan mentas nanti sudah berkumpul. teman-teman ,pokoknya kita semua harus memberikan yang terbaik,walau ini adalah pementasan pertama buat band kita,anggap aja kita sudah lama menggeluti dunia musik.harus pede=percaya diri ok. iya dong..aku juga agak gugup sih,tapi cuek aja..toh setiap first performance pasti punya perasaan gugup sedikit lah,siapapun dia..dan sehebat apapun band mereka tetap pasti ngalamin first performance..ya kan..kata Dina lagi. Adi dan Luki mengangguk iyalah..cuek aja lagi..kata mereka berdua serentak. Akhirnya tiba giliran band Raka’ tampil. Oh May God 83


Setelah di undang oleh MC,Raka cs naik ke panggung,tepuk tangan riuh …..sangat riuh…karena band ini adalah band baru untuk sekolahnya,ada beberapa grup band di sekolahnya yang sudah biasa mentas,menyanyikan lagu-lagu cover,Nirvana,Bon jovi dll,namun band Raka’ punya nilai plus dari yang lainnya,mereka hanya menyanyikan lagu-lagu original ciptaan mereka sendiri,ada ciptaan Dina,Raka,namun ada pula lagulagu ciptaan Adi dan Luki,dan untuk kali ini mereka mendapat kesempatan menyanyikan 2 buah lagu,dan lagu ciptaan Dina dan Raka lah yang dipilih untuk di tampilkan kali ini. Dina menyanyikan lagu ciptaannya yang berjudul ‘cinta pertama’,dia menyanyikannya dengan penuh penghayatan,suara Dina yang merdu dan lagunya yang romantis membuat para ABG= anak baru gede ,di sekolah itu berteriak-teriak histeris,ada yang mengelu-elukan Dina ,yang sudah pasti cowok-cowoklah…. dan ada pula yang mengelu-elukan Raka,Luki serta Adi,yang sudah pasti kaum hawa..termasuk Tami dan Dela serta Rosi yang ikutan menonton band teman-temannya di barisan paling depan itu.hmm..penampilan mereka sangat memukau ,terlebih lagi setelah giliran Raka menyanyikan lagu ciptaan dia ,yang berjudul’jatuh cinta’ sambil memainkan gitar,para kaum hawa itupun sontak meneriakan nama Raka…yang di sambut Raka dengan senyuman. Selesai mentas,Raka cs dan Dina cs berkumpul di belakang sekolah sesuai permintaan Luki. Luki pun mulai melakonkan drama yang di sutradarai dia dan Tami kemarin. hey you menunjuk wajah Tami,saat band kita manggung kok lo nggak antusias sih,nggak setia kawan lo…masa kawan kok gak mensupport kawan..kata Luki pura-pura marah.apa lo….emang urusan apa sama lo gue mau support kek .nggak kek..bukan urusan lo..kata Tami nggak kalah jago aktingnya. Dina ,Raka,Adi ,dll,kaget .udah udah aah..kok jadi berantem siih…kata Raka, iya niih..udah dooong jangan berantem.. aah kata Adi,nggak ah..pokoknya Dina kalau lo masih mau temanan sama ni cewek,aku akan keluar dari band..kata luki lagi dengan aktingnya yang jago,membuat semuanya percaya 100%. Dela dan Rosi sebel juga mendengar Luki ngomong demikian ke sahabat mereka Tami,iiih lo kok sama cewek begitu banget si Luk..?nggak jaga perasaan cewek lo,kata mereka berdua.. udah udah salaman yuuk,nggak ada gunanya kita berantem,setiap masalah ada jalan keluarnya ,mending kita diskusi dan baikan deh,masalah kecil nggak usah di besar-besarkan,kata Dina bijaksana,yang diiyakan Raka dan teman-teman yang lain,kecuali Tami dan Luki.Mereka berdua tampak cemberut dan marah 84 Oh May God


sekali. ok deh aku ngalah,aku pulang sekarang,lo Dina dari pada si Luki keluar dari band lo,sayang kan,karir kalian jadi terganggu karena aku,aku akan jauhi kalian termasuk lo Dina,kata Tami sambil berlalu,Dina cs mengejar Tami..Tami..Tam..tunggu dulu aduuh kok jadi kayak begini siih..? aku nggak mau kehilangan lo Tami,lo sahabat gue udah lama dalam suka dan duka,tapi juga Luki personal band aku,aku juga gak mau kehilangan dia,yuuk damai yuuk toh masalahnya Cuma salah pengertian kok..kata Dina,yang lain mengangguk setuju,Dela dan Rosi juga memegangi tangan Tami dan menghalangi Tami pergi.Raka bersama Adi,mencoba menenangkan Luki yang pura-pura marah dan ngambek. Luk..ayo dong lo minta maaf,Tami kan cewek,maunya di bujuk..yuuk..lo harus jentlement doong..masa sih Tami yang harus membujuk lo..kalau nggak lo ganti deh pake roknya tami aja..hihihi,kata Raka dan Adi menggoda.yuuk yuk..akhirnya Adi dan Raka memegangi lengan Luki yang pura-pura nggak mau jalan,Adi dan Raka menarik-narik paksa lengan Luki,hingga sampai di dekat Tami,yang juga sedang di nasehati Dina cs. Namun semua terperanjat setelah melihat Luki melompat dan menarik tangan Tami serta merta mereka berangkulan erat sekali ..Luki memutar-mutarkan badan Tami dan mereka tertawatawa,mereka mengatakan kalau mereka berdua sudah jadian pacaran..!!! dan mereka hanya berakting seolah-olah berantem.. akhirnya semua tertawa-tawa gembira,kalau teman mereka satu lagi sudah jadian selain Raka dan Dina.Gila ya..akting lo berdua jago banget siih,udah sono ikutan casting sinetron aja deh,pasti lulus tu..kata Raka sebel tapi gembira melihat ulah kedua temannya itu.asyiik..berarti gue nggak perlu susahsusah bikin scenario mak jomblang lagi buat njomblangin kalian hahahah,kata Dina ,yang mendengar semua tertawa..Luki di kejar Adi dan Raka dan di jeweeer..dia teriak kesakitan namun tetap tertawa-tawa.begitu pula Dela dan Rosi,mereka menjewer Tami,sambil tertawa tawa kesenangan..mereka ikut senang pada akhirnya Tami yang mereka tau memendam rasa cinta ke Luki bisa mendapatkan Luki dan menjadi kekasih Luki. Dina sedang santai di kamarnya.Dia tidur telentang ,matanya menerawang,dia menghayal sebentar lagi Raka’ akan lulus SMA,itu tandanya dia tidak bisa melihat Raka setiap hari lagi di sekolahnya seperti biasanya,sedih sih pikirnya tapi untung,aja Raka dan aku segera tunangan,jadi bisa agak tenang dan rindunya terobati,walau hanya ketemu akhir pekan aja,pikir Dina.Tiba-tiba telpon genggamnya berbunyi,dan ternyata Raka’ yang menelepon,Dina segera duduk dan menyandarkan punggungnya di sisi ranjang di atas beberapa bantal. Assalamualaikum..halo sayang ,lagi ngapain..? tanya Raka, Oh May God 85


waalaikum salam ‌jawab Dina,lagi mikirin kamu..kata Dina lagi dengan tidak malu-malu .sambil tersenyum senyum,yang benar..? mikirnya yang bagus-bagus atau yang nggak enak ..atau yang jorok..? kata Raka’ nggak mau kalah menggoda Dina.. iiih kamu..aaah..yang bagus dong masa yang jorok sih..? kata Dina,aku sedih mikirin sebentar lagi kamu udah mau lulus,dan aku nggak ngeliat kamu lagi di sekolah,kata Dina dengan mimik wajah serius dan sedih.alaaaah ..tapi kan ntar lagi juga kamu udah mau jadi nyonya Raka..terserah kamu mau tunangan dulu dan menikah nanti lulus sarjana ? atau tunangan langsung menikah? Dina kaget dan tidak bisa langsung menjawab. halo.. halo..masih ada orang nggak di seberang sana..?tanya Raka.. nggak tau Rak..kata Dina.. kok nggak tau..kalau aku pikir sih mending kita menikah aja langsung,agar kita bisa bersama-sama terus setiap hari,bahkan setiap saat,nanti punya momongan nya aja yang di tunda,hingga lulus kuliah nanti,biar kita masa bulan madunya panjang Din.. gimana menurut lo..tanya Raka becanda tapi serius. ntar aku pikir-pikir dulu deeh,mikirin nikah ,aku langsung panas dingin nih badan aku..kata Dina gugup tapi senang.mereka tertawa. oh iya,Dina kakek dan nenek aku serta ayah aku mau ngundang kamu makan malam nanti hari sabtu,sekalian aku mau kenalin calon istriku ke keluarga besar aku,kata Raka lagi penuh semangat Dina tersenyum senang,waduh ..tapi aku masih malu Raka..kata Dina lagi‌malu kenapa..? kan kamu nanti juga bakalan masuk dalam lingkungan keluargaku nanti,jadi kamu harus mengenal keluargaku ,begitu juga sebaliknya ,keluargaku ingin kenalan dengan kamu ok deh,tapi aku aja dulu ya,mam sama omaku ntar-ntar aja deh,kata Dina berharap,dia ragu –ragu dan kwatir kalau langsung membawa ibu dan neneknya yang latah itu dan akan membuatnya malu serta membuat keluarga Raka,akan berpikir seratus kali untuk menerima dia menjadi bagian dari keluarga mereka.iya dong..emangnya mau acara lamaran..kata Raka tersenyum. iya benar..ok deh ,aku di antarin sopir atau lo jemput..? kita semobil aja deh,aku sama sopirku yang akan menjemput tuan putri dan mengantarkan pulang‌ kata Raka menggoda Dina lagi sambil tertawa. Dina tersenyum senang.. iiiih..kamu pangeran kodok suka mengganggu aku aja deh..balas Dina jahil,mereka tertawa bersama-sama.ok udah dulu ya assalamualaikum kata Dina dan telepon pun terputus,Raka tersenyum,tau banget tabiat Dina. Tami dan Luki semakin hari semakin dekat hubungan cinta mereka,bahkan melebihi hubungan Raka dan Dina,sepasang kekasih baru yang sudah lama sama-sama memendam perasaan 86 Oh May God


cinta inipun merasa bagaikan sudah lama menjalin cinta,padahal mereka baru saja sepekan jadian dan memproklamirkan hubungan cinta mereka ke teman-temannya,bahkan di sekolah sudah banyak yang tau kalau mereka adalah sepasang kekasih,dimana ada Luki disitu pasti ada Tami,bahkan mereka tidak canggung-canggung mempertontonkan kemesraan mereka di sekolah,berjalan saling berpegangan tangan,Luki sekali-kali memeluk Tami dan menciumnya.sepasang remaja ini benar-benar hilang kontrol. Tami di kamarnya sedang chating dengan Luki ,kelihatannya dia tersenyum-senyum sendirian,entah apa yang mereka katakana,Tami memasukan tangannya ke dalam celana dalamnya ,sesekali matanya meram-melek,meram melek seperti sedang menikmati nikmatnya sex,kayaknya dia sedang onani bersama Luki. Tami : Say..aku kangeeen..berat sama kamu.. Luki : sama sayang ..aku juga,nanti besok kita ketemuan ya..? Tami : Dimana..? Luki : maunya dimana? Tami : kelamaan kalau besok say..katanya sambil meram melek.. Luki : emangnya mau kemana kita say..? tanya Luki penasaran dan tidak mengetahui apa yang sedang di lakukan Tami. Tami : ke surga sayang…jawab Tami agak nakal,sambil menggigit gigit bibirnya.. Luki : terpancing mendengar ocehan nakal Tami..dia pun segera menurunkan resleting celananya dan melakukan hal yang sama ,Luki mulai meremas-remas mr P-nya,dan matanya meram melek seperti Tami,mereka berdua pun terlenah chating sexual hingga keduanya mencapai orgasme. Tami : ooh kita sudah menuju ke sana sayang… Luki : ooh iya aku sudah ketemu jalannya sayang…hmm.. hmm..yuuk pegang yang erat ya…jangan di lepas..hmm..yuuk menurun…mendaki….menurun ..mendaki..kata Luki sambil tersenyum merem..melek..mr p-nya membesar dan diapun semakin meremas kencang mr P-nya,begitu pula dengan Tami,dan akhirnya……………..mereka berdua teriak tertahan ..kenikmatan itu membuat mereka berdua ketagihan dan sering melakukannya di saat-saat chating sepulang sekolah. Hubungan mereka semakin dekat dan tambah dekat serta tak terpisahkan lagi,bahkan tidak jarang mereka menonton film porno bersama.Raka dan Dina sudah mengingatkan mereka agar,pacaran sih boleh –boleh aja asalkan jangan sampai mengganggu sekolah dan kegiatan-kegiatan positive lainnya,Luki sudah jarang mau di ajak latihan band,begitu juga dengan Tami Oh May God 87


sudah jarang ngumpul bareng Dina,bahkan sudah berhenti kursus menari,mereka berdua selalu berdua,nonton bioskop berdua,ke pantai berdua,kesekolah berdua,istirahat di sekolah yang biasanya bersama Dina cs dan Raka cs ,sekarang tidak lagi,bahkan teguran Dina dan Raka ,tidak di gubris mereka dan menganggap kalau teguran itu berbentuk sirik,dan iri saja. Dela,Rosi Dina dan Raka cs sering memperbincangkan kedua teman mereka yang sudah lupa daratan itu. Di kantin sekolah,jam istirahat,ada Dina,Dela,Rosi dan Raka serta Adi,seperti biasanya Tami dan Luki tidak pernah lagi kelihatan bersama mereka. wah rupanya kita benar-benar sudah kehilangan teman kita dua orang niih ..kata Dela memulai pembicaraan. iya nii..aku kangen saat-saat Tami masih bersama kita,belum jadian sama Luki,sekarang di inbox aja,aku udah inbox panjang –panjang ,dia jawabnya singkat banget,sorry deh,ok,gak bisa..gitu doing ..kata Rosi menirukan jawaban Tami saat chating bersamanya,mimik dia sangat kecewa.aku juga inbox dia,bahkan belum dibalas udah beberapa kali.kata Dina. sama..aku telpon Luki gak pernah di angkat,sms gak pernah di jawab,ya ampun baru punya pacar aja ,udah kayak punya istri yang lagi berbulan madu alias pengantin baru..kata Raka yang membuat tertawa mereka semua.Aku Cuma mikir,gimana nih band kita masih mau jalan apa bagaimana? Kan sebentar lagi kita akan manggung pada saat kelulusan nanti,dengar-dengar banyak band-band baru yang akan mentas bareng kita,waah malu kan kalau mereka yang masih baru lebih bagus dan lebih keren dari band kita.kata Adi kecewa,dan agak emosi.gimana dia mau mikirin band Adi..pelajaran aja dia udah ketinggalan,dia nggak perduli lagi‌gila tu anak emang‌kata Raka. ya gimana lagi dong,mereka seharusnya udah bisa berpikir mana yang baik dan mana yang buruk,dan sudah bisa mengatur waktu,mana waktu belajar,waktu pacaran,dll.iya gak..? kata Dina lagi,4 jempol buat princess..kata Raka menggoda Dina,yang lain tertawa berderai‌Dina cemberut manja di goda sang pacar. kalau kalian berdua Raka dan Dina,aku salut banget deh,kalian pacaran pada tempatnya,bahkan saling mensupport satu sama lainnya,pelajaran di sekolah kalian saling mendukung,saling membantu membuat PR (pekerjaan rumah) membentuk grup musik,dan lain-lain,pantas menjadi contoh buat para remaja yang sedang di mabuk cinta dimana aja berada ,khususnya di sekolah ini,kata Adi memuji kedua temannya Raka dan Dina,yang diiyakan Rosi dan Dela. Lonceng tanda masuk berbunyi,mereka kembali ke kelas masing-masing. 88 Oh May God


Akhir pekan Luki dan Tami menghabiskan waktunya di puncak dengan menyewa vila kecil,mereka berpamitan kepada kedua orang tuanya bahwa ada acara sekolah yang mengharuskan mereka harus menginap di Bandung,orang tua Tami yang bercerai sejak Tami masih berumur 8 tahun,tidak begitu telaten dan terkesan tidak perduli dengan pertumbuhan anakanaknya,kakak lelaki Tami yang tertangkap polisi sedang sakau,dan kini berdomisili di hotel prodeo alias penjara,dan satu lagi kakak Tami yang hamil dan mempunyai anak tanpa suami,kini giliran Tami yang sering bepergian bebas bersama Luki tanpa perlu bertanya jawab ataupun diinterogasi sang bunda yang memelihara dia sejak kecil ,sejak ditinggal sang ayah kawin lagi.sedangkan Luki orang tuanya yang kaya hanya memanjakannya dengan uang dan materi,ayahnya seorang pe bisnis yang sukses,yang sering berada di luar kota bahkan luar negeri,sedangkan ibunya tidak bekerja namun selalu saja berada di luar rumah sibuk arisan dan sibuk jalan-jalan bersama temantemannya yang bernasib sama yaitu sering di tinggal suami mereka karena bisnis,mereka adalah istri-istri yang kaya tapi kesepian,bahkan tidak jarang mereka mengaharapkan belaian seorang brondong,atau gigolo,sekedar memuaskan hasrat sexual mereka. Di vila kecil di atas bukit di puncak pas,Tami dan Luki sedang santai di teras mungil vila tersebut sambil makan makanan-makanan kecil dan minuman ringan yang mereka baru saja beli dari mini market dan bercanda-canda,suasana vila yang sepi dan pemandangan alam yang indah ,pohon-pohon,sawah serta suara burung-burung yang bernyanyi merdu menambah suasana romantis mereka di senja hari. sayang,aku beruntung banget bisa menjadi pacar kamu,hari hari aku nggak sepi lagi.. kata Luki agak sensitive. aku juga merasa wanita yang peling beruntung di muka bumi ini deh bisa mendapatkan cowok,yang ganteng,baik dan cool deh pokoknya ,balas Tami memuji sang pacar ,dengan setengah menggoda.ah masa..?tanya Luki sambil merangkul Tami..iya sayang…aku nggak kesepian lagi..aku bahagia..sekali sekarang. emangnya sebelum menjadi pacar aku kamu kesepian..? kenapa..?sebelum aku jawab,kamu dulu yang menjawab,tadi kata kamu, kamu sekarang nggak sepi lagi,emangnya sebelumnya sepi? Kenapa..?bukannya kamu banyak teman,kayak Raka,Adi ,dll..?kata Tami. emang sih aku punya cukup banyak teman,tapi kan teman-teman aku juga punya keluarga dan keluarga mereka begitu punya perhatian terhadap mereka,jadi kalau hari sabtu dan minggu,mereka justru lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga mereka,setiap kali aku telpon Raka,atau Adi,mereka selalu aja Oh May God 89


menjawab,sorry Luk,aku mau mancing sama bokap gue,sorry Luk,aku lagi berkumpul sama keluarga besar,sorry Luk gue lagi bantuin bokap gue nyuci mobil ntar mau latihan sepak bola sama bokap,dll‌terkadang aku suka cemburu dan iri,karena papa aku tidak seperti papa-papa teman-temanku yang selalu ada waktu buat mereka,aku bahkan terkadang bisa bertemu ayahku sebulan sekali,karena kadang papa aku tiba di rumah ,aku lagi di sekolah,pas aku pulang dia udah pergi lagi,sedangkan mama aku,gak jelas kemana perginya setiap hari,dia juga gak akalah sibuk sama papaku,pokoknya aku dan adik-adikku hanya hidup dengan pembantu,suster adikku dan sopir.mama sama papaku hanya memanjakan aku dan adik adikku dengan uang dan hadiah-hadiah,kata Luki curhat panjang lebar. ha.. kasian banget kamu Luk‌.katanya sambil menggelendot manja di dada Luki. sekarang giliranmu ,kenapa kamu suka kesepian sebelum menjadi pacar aku. kalau aku lain lagi,sejak kecil aku sudah di tinggal papa aku,sejak umur 8 tahun,aku kurang jelas dan belum mengerti apa alasan kedua orang tuaku bercerai,hanya saja aku masih ingat ,papa dan mamaku sering berantem setiap hari..teriak-teriak,papa aku orangnya kasar,dan suka memukul mamaku dan memukul kami,apalagi kedua kakakku,pekerjaannya pun gak jelas,ibuku seorang penjahit pakaian dan bekerja sebagai salah satu buru jahit di perusahaan konfeksi,setelah bercerai hak asuh anak jatuh ke tangan mamaku,mamaku pun banting tulang menghidupi kami bertiga,aku dan kedua kakakku,maka sering mamaku berangkat pagi-pagi sekali dan pulang lembur malam-malam untuk mencari uang tambahan,maka aku hanya di urus sama kedua kakakku. sedih banget cerita lo sayang,kata Luki sambil merangkul eraterat kekasihnya,dan mencium keningnya.iya ,untung aku masih kecil jadi belum begitu peduli dengan keadaan keluarga kami yang porak poranda,dan serba kekurangan,yang aku ingat setiap kali mamaku kehabisan uang,dia memasak nasi,dan telur asin bersama sambil terasi,pernah sebulan berturut,sambel terasi ,telur asin dan lalapan,trus aku nanya,kenapa makanannya sama setiap hari..? terus mamaku menjawab,karena telur asin membuat anak-anak cepat tinggi dan gede,dan aku percaya.. hahahaha,kata Tami akhirnya tertawa mengingat masa kanakkanaknya. Luki ikutan tertawa,tapi dia terenyuh mendengar kisah sedih Tami,dia tidak pernah menyangka,Tami yang cantik dan energik serta periang,ternyata menyimpan cerita duka di masa kanak-kanaknya.diam diam dalam hati Luki berjanji ingin membahagiakan Tami sang pacar.Terus dimana kakak-kakakmu sekarang Tami..?tanya Luki, kakak laki-laki aku Toni di penjara. 90 Oh May God


haaa..?? kenapa tanya Luki kaget.dia pecandu narkoba,dan ketangkap polisi,kata Tami sendu,mengingat kakaknya.terus dari mana kakak lo bisa membeli narkobah,kan mahal ?tanya Luki heran,dia memakai aibon lem,yang murah itu lo‌kata Tami lagi dengan raut wajah sedih. oooohhh‌.astaga‌kasian banget dia,terus udah berapa lama di penjara ,dan sampai kapan..? udah setahun,aku kurang jelas kapan kakakku bisa bebas,soalnya mamaku nggak punya uang untuk membayar pengacara saat itu. terus kemana kakak lo yang satu lagi,? kak Wati,sekarang tinggal bersama aku dan mama serta anaknya,dia mempunyai satu orang anak perempuan berumur 3 tahun,dia dihamili pacarnya yang kemudian lari dari tanggung jawab,entah kemana sekarang.kak Wati kerja sebagai buru cuci pakaian tetangga aku.Luki benar-benar tersentuh sekali mendengar cerita Tami,mereka berpelukan sangat erat‌mereka merasa semakin dekat dan mempunyai ikatan bathin yang begitu kuat,air mata Tami menetes di pundak Luki,namun Luki tidak merasakannya. tak terasa senja berganti malam,hari sudah gelap,mereka belum memasang lampu di teras vila tersebut sehingga mereka hanya terkena cahaya lampu neon dari kejauhan dari vila yang lain,udara dinginpun berhembus membuat kedua insan ini sangat kedinginan,ditambah lagi nyamuk-nyamuk liar yang mulai menyerang mereka. Luki berdiri dan menggendong Tami masuk kedalam vila ,langsung ke kamar.Luki membaringkan tubuh Tami ke ranjang,dan bagaikan orang yang kesurupan,yang haus akan dahaga nafsu sexual,Luki melucuti pakain Tami satu persatu,tubuhnya yang masih kencang ,langsing dan padat membuat Luki sangat terangsang,Tamipun tidak kalah ,dia begitu bergairah melihat bodi Luki yang lumayan berotot dan sexi,serta wajah tampannya,membuat Tami,lupa akan rambu-rambu yang belum bisa mereka lakukan,di Vila yang sepi ini mereka berdua merasakan kebebasan yang tidak terkendali,maka malam itu juga keperawanan Tami terenggut sang pacar Luki,mereka kebablasan,tanpa bisa mengendalikan nafsu birahi, gejolak darah muda mereka,bahkan tidak terlintas dalam benak dan pikiran mereka kalau akibat dari pergaulan bebas mereka yaitu berhubungan sexual tanpa di lindungi kondom,dan alat kontrasepsi lainnya,akan mengakibatkan kehamilan tentunya.bahkan sesudah kejadian ini,mereka akhirnya selalu melakukan hubungan sexual tanpa alat kontrasepsi,entah di vila,di rumah Luki jika keluarganya sedang tidak berada di rumah,bahkan di rumah Tami,jika ibu dan kakak Tami serta ponakan kecilnya tidak berada di rumah,dan yang lebih parah lagi mereka berdua,bahkan belum memperkenalkan pasangan Oh May God 91


mereka ke keluarga masing-masing.Dengan kata lain Luki belum mengenalkan Tami ke kelaurganya,sebaliknya Tamipun demikian ,dia belum pernah mengenalkan Luki ke ibu dan kakaknya. Raka mencoba menghubungi telpon genggam Luki berkalikali karena dia ingin memberitahukan bahwa kesempatan mereka latihan band tinggal 2 minggu lagi,karena dua minggu lagi mereka sudah harus kosentrasi belajar menghadapi ujian akhir bulan depan,Raka dan Dina memang sangat memperhatikan pelajaran di sekolahnya serta selalu monomer satukan sekolah dari pada kegiatan-kegiatan di luar sekolah atau kursus –kursus lainnya. Luki tidak menjawab telpon Raka,dia sedang bersama Tami,akhirnya Raka menelpon Dina.Halo Din..lagi ngapain..?tanya Raka, hey lagi santai aja,barusan mengerjakan tugas biologi.kata Dina lagi,oh,bukannya lebih gampang foto kopi punya teman aja,kata Raka bercanda,karena memang begitulah kerjaan para murid di sekolah termasuk temanteman di kelasnya,jika ada tugas dari guru ,maka satu orang yang mengerjakannya kemudian yang lain meminta di foto kopi kemudian memberikan upah beberapa ribu rupiah,namun tidak demikian dengan Dina dan Raka,mereka tergolong murid yang rajin di sekolahnya dan selalu mengerjakan tugas-tugasnya sendiri dengan penuh tanggung jawab,maka mendengar Raka berkata demikian,Dina hanya tertawa,karena dia tau Raka hanya bercanda.enak aja lo….kalau hanya nyuruh teman yang mengerjakannya,mending aku nggak usah punya nilai aja,jawab Dina tertawa,Rakapun tertawa mendengar jawaban Dina. Becanda..kata Raka lagi aku juga tau kalau kamu nggak tergolong murid seperti yang lain,yang malas dan o’on lagi alias bloon..kita berdua kan rajin..pintar..dan..dan..apalagi ya..kata Raka sambil pura-pura mikir..hmmm..ganteng..dan cantik.. hehehehe kata Raka menggoda Dina,mereka pun tertawa… astaga… lo kege’eran tu…..kata Dina, nggak juga,tapi kenyataan kok..hehehe kata Raka tertawa.ngomong-ngomong,kapan dong kita latihan band,sebentar lagi kita mau konsentrasi ujian akhir,apalagi lo mau menghadapi ujian kelulusan nanti?nah itu yang ingin aku bicarakan sama kamu,aku tadi telpon Luki,berulang kali ,tapi dia nggak mau angkat teleponnya,sms juga dia nggak mau balas,gimana sih tu anak..?keluh Raka,aku juga mencoba beberapa kali telpon Tami,tapi susah nyambung,dan aku sms dia nggak balas,ada apa ya..dengan mereka berdua seperti hilang di telan bumi..kata Dina lagi. Coba aja telpon ke rumah Tami..kata Raka, sudah,waktu itu yang ngangkat ibunya,dan jawabannya Tami lagi nggak ada di rumah dan udah jarang di rumah,ibunya juga nggak tau kemana 92 Oh May God


perginya,karena dia jarang pamit kalau keluar rumah,terus kalau di tanya,dia suka marah-marah.kata ibunya.waaah.. kalau begitu aku curiga Din..soalnya waktu aku telpon ke rumah Luki,pembantunya yang ngangkat,dan dia mengatakan kalau Luki sekarang sudah jarang di rumah,jangan-jangan mereka berdua sering bepergian ya..? kata Raka lagi.mungkin juga ya aku nggak tau,Dela sama Rosi juga aku tanyain nggak tau menahu dengan Tami,malahan kata mereka Tami udah jarang online di facebook,sejak pacaran sama Luki,karena Luki cemburu,dan tidak suka kalau Tami punya banyak teman cowok di facebook,Dela sama Rosi kan tau sendiri mereka berdua itu setiap saat di facebook,gak kayak kita,kalau kita facebook hanya selingan kalau lagi belajar sesuatu di internet atau sekedar membaca berita-berita di internet,kalau Dela sama Rosi,mereka ke internet seharian online di facebook,belajar hanya selingan..hahaha tambah Dina sambil becanda,tidak bermaksud ngomongin jahat tentang dua sahabatnya Dela dan Rosi.Raka pun ikut tertawa.ya sudah kalau begitu,kita coba aja hubungi terus,kalau tidak berhasil juga hinggah minggu depan,ya kita lupakan saja manggung di acara sekolah,kita konsentrasi aja belajar karena itu jauh lebih penting,nanti aja kalau sudah lulus,baru kita serius lagi menata band kita termasuk personelpersonel bandnya,dan kalau Luki selalu nggak disiplin,kita cari pengganti dia.ok ? kata Raka bijaksana.iya setuju,aku juga berpikir sama seperti itu.sekarang aja sudah banyak tugas dari guru-guru,hampir setiap hari ada aja PR maupun diktat yang ditugaskan para guru,kata Dina yang diiyakan Raka. sama,apalagi di kelas kami kelas 3 IPA,tiap hari tugas,dan PRnya nggak tanggung-tanggung,bisa sampai 100 nomor.dan aku harus berusaha gar bisa lulus dengan nilai yang bagus,agar bisa di terimah di fakultas kedokteran,kalau hanya lulus doing tapi nilainya standard,waah bisa-bisa aku jadi tukang parkir deeh kata Raka becanda,merekapun tertawa terbahak-bahak. tapi lumayan itu berarti aku bisa parkir gratis kan..hahahaha canda Dina, lo mau parkir gratis atau suntik gratis ?kalau aku jadi dokter lo gratis tu cek kesehatan ke gue termasuk suntik dan bonus obat-obatan,kata Raka menggoda Dina sambil tertawa. iya deh aku mau yang tertakhir aja…obat gratis..dooong…katanya sambil tertawa..naaah tu kan…ok kalau begitu pak Dokter mau ke Rumah sakit dulu ya..pasien –pasien sudah pada ngantri tu,kata Raka bercanda ok pak dokter,ibu dokter juga lagi banyak pasien ni..jawab Dina gak mau kalah..ok bu dokter daa daa…daa dokter.daa daa… Mulyati dan Ratih sedang bernyanyi-nyanyi di gubuk bambu di perkebunan teh milik mereka,sambil makan makanan Oh May God 93


kecil yang mereka beli sebelum tiba di perkebunan,ada kacang goreng,kacang mede,ada juga kue kering,dan tidak lupa membeli rokok Marlboro,memang ibu dan anak ini punya kebiasaan buruk merokok dan minum alcohol,katakanlah mereka berdua adalahpecandu rokok dan minuma beralkohol ringan bir dan wine,untung saja mereka tidak pernah mau mencoba narkobah atau minuman yang beralkohol tinggi seperti whisky dll,mereka berdua hanya sekedar minum untuk menyenangkan hati mereka berdua,dan untuk pesta bersama teman-temannya,maklum dua orang ini termasuk orang yang berkantong tebal,tapi mereka tidak tau uangnya mau diapakan,mereka berdua juga pobia naik pesawat sehingga tidak berani terbang keluar negeri sekedar untuk holiday seperti yang biasa dilakukan para kaum jetset untuk menghamburkan uang mereka,sedangkan untuk berbisnis juga dua manusia ini kurang paham,maklum pendidikan mereka kurang tinggi,bahkan Mulyati sendiri tidak sampai tamat SMA,makanya mereka berdua mati-matian menjaga Dina agar bisa melanjutkan sekolahnya setinggi mungkin agar bisa menjalankan bisnis perkebunan mereka dan mengembangkan usaha keluarga,karena Dina adalah anak dan cucu satu-satunya mereka sekarang ini dan satu-satunya harapan mereka berdua. Ratih mengisap dalam-dalam asap marlboronya,sambil duduk santai dib alai-balai dan menenggak bir dingin yang baru saja di beli dari supermarket,sedangkan Mulyati,tak henti-hentinya berdendang sambil sesekali memperhatikan anak buah yang bekerja di kebun mereka dengan meneropong.hmm si brondong lagi nggak masuk hari ini..katanya menyebut salah satu anak buahnya yang ganteng.ha..jadi ngapain juga kita nongkrong disini mam,kalau nggak ada si ganteng itu..kata Ratih.tongkrongin aja tu yang itu tu..kata Mulyati sambil menunjuk salah satu pekerjanya yang udah setengah baya dan kerempeng,mereka berduapun tertawa terbahak-bahak.. disini aja dulu,biar mereka tau kalau mereka masih di kontrol sama bosnya,dan biar pak Narto juga tau kalau kita masih butuh perkebunan ini,ntar kalau kita nggak datang-datang lagi ,dikira pak Narto kita udah nggak peduli lagi dengan perkebunan ini dan..hmm..hati manusia siapa yang tau ? iya kan..?kata Mulyati..!! iya ya mam..betul.. betul..pokoknya kita kesini seminggu sekali sedikitnya ok.ok kata Ratih lagi,mereka berduapun tos minuman mereka dan menyanyi-nyanyi..ntar aku aja yang nyetir pulangnya ya mam? Soalnya mam minumnya kayak orang haus gitu kata Ratih bercanda,sambil tertawa,ntar mabok nyetirnya bisa-bisa tabrakan kita..aku minumnya dikit aja ,ntar kita lanjutkan di karaoke rumah kita ok..ok deeeh siaaap‌katanya dan merekapun tertawa berderai‌!!! 94 Oh May God


Akibat Pergaulan Bebas

Tami dan Luki sedang berada di vila langganan mereka di puncak,sudah hampir sepekan mereka berdua tinggal di vila tersebut,dan tidak masuk sekolah,Tami sedang tidak enak badan,dia sering mual muntah dan pusing,Luki tidak tega melihatnya,apalagi jika Tami pulang ke rumahnya ,Luki kwatir tidak bisa melihat dan menjaga Tami setiap saat,begitu juga dengan Tami dia begitu lengket dengan Luki bahkan tidak ingin ditinggal walau hanya sekedar ditinggal untuk pergi membeli makanan mereka,Luki harus membujuknya,sudah beberapa hari Tami sakit dan sudah di kasih panadol sama Luki ,tapi Tami terus aja muntah dan pusing,sehinggah Luki memutuskan untuk membawa sang pacar ke klinik di jalan raya puncak yang tidak begitu jauh dari vila tempat mereka menginap. Dokter mempersilakan Luki dan Tami duduk, ada yang bisa saya bantu..?tanya dokter,aku sudah seminggu mual,muntah,dan pusing,badan aku lemas.dok ,kata Tami, sebentar saya akan periksa dulu ya,sambil mempersilakan Tami tidur di tempat tidur pasien yang sudah tersedia.sakit apa ya dokter..?tanya Luki penasaran dan tidak sabar,darahnya normal,suhu badannya juga normal tidak panas.apakah punya riwayat sakit maag?tanya dokter lagi,Tami menggeleng saya belum pernah sakit maag dokter..kata Tami,nanti saya akan memeriksa urine anda,agar bisa terdeteksi sakit apa yang sedang anda alami ,baru saya akan lanjutkan dengan pemeriksaan darah,silakan ambil urinenya bu,kata dokter sambil memberikan botol kecil,untuk tempat urin nanti sambil menunjuk ke kamar mandi di ruangannya.Tami mengambil botol tersebut dan menuju ke kamar mandi dengan di bantu Luki memegangi lengannya. Sesaat kemudian Tami keluar dengan membawa botol yang

Oh May God 95


sudah berisi urine atau air kencing dia ,dan di berikan ke dokter. Dokter: apakah anda sudah berkeluarga? Tami: belum dok Dokter: kapan menstruasi terakhir? Tami: bulan yang lalu . Dokter : tanggal berapa? Tami : setiap tanggal 3 dokter Dokter: sering terlambat menstruasi atau rutin setiap tanggal 3? Tami: rutin setiap tanggal 3 dok gak biasanya telat. Dokter : sekarang sudah tanggal 10,itu berarti anda sudah terlambat menstruasi 7 hari atau seminggu. Dokter: saya anjurkan anda untuk membeli test pack,karena gejala dari penyakit anda seperti gejalah kehamilan. Tami dan Luki kaget sekali dan baru ingat kalau mereka berhubungan sex tanpa alat kontrasepsi,jadi mungkin saja Tami hamil,mereka mengiyakan anjuran dokter walau sebenarnya mereka sendiri belum siap mendengarkan hasil dari test tersebut. Dokter segera mengambil sebuah alat untus mengetes kehamilan,dan mencelupkan alat tersebut kedalam botol kecil yang berisi urin atau air kencing Tami,sedangkan Tami dan Luki berpegangan tangan ,mereka begitu gugup menanti apa yang akan di katakan dokter,tubuh Tami bergetar,wajahnya pucat sekali,dia kelihatan begitu stress,juga Luki dia berkeringat dingin,dia sama sekali tidak menduga dan menyangka kalau hal semacam ini akan terjadi secepat ini,dan sesaat kemudian dokter mengangkat alat test pack tersebut dan melihatnya ,kemudian dokter sambil menunjukan ke Luki dan Tami test pack tersebut,yang mana terdapat dua garis merah ,itu tandanya kalau Tami sedang hamil.anda sedang hamil,begitu kata Dokter yang hampir saja membuat kedua insan ini jatuh pingsan mendengarnya. Tami dan Luki di kamar Vila ,mereka berdua belum tau apa yang akan mereka lakukan setelah kemarin mengetahui kalau Tami hamil,mereka bingung,panik dan bahkan ketakutan,apa yang mereka akan katakana kepada orang tua masing-masing,Tami menangis,Luki berusaha membujuknya. Luk ini gimana dong..? apa kata mama gue nanti kalau tau aku hamil,dan akan melahirkan di luar nikah seperti kakak gue..? katanya sambil terisak.tenang Tami,kita akan cari solusinya,kata Luki menghibur Tami. iya tapi apa solusinya menurut lo? ini sedang aku pikirin,kita jangan pernah minta pendapat Dina dan Raka dan teman-teman yang lain ok..?ini memalukan,kata Luki lagi. ya iyalah ..aku pasti gak akan ceritain ke siapapun juga. ntar aku coba ke google,katanya sambil membuka laptopnya,Luki langsung klik,hamil di usia muda dan masih sekolah,maka 96 Oh May God


langsung terlihat beberapa komen di layar komputer,entah itu tanggapan dari para Dokter,ataupun pengalaman-pengalaman pribadi orang lain yang mereka share ke internet yang sudah tentu memakai nama samaran,maka mata luki segera tertuju ke satu tulisan seseorang yang berjudul,pacarku hamil saat kami masih duduk di bangku sekolah,maka Luki segera membuka link tersebut dan membacanya,dia kelihatan serius,dan diapun menghampiri Tami dengan membawa laptopnya kesamping Tami agar Tami ikut membacanya. sepertinya kisah mereka sama seperti kita say,akupun sependapat dengan si cowok ini,kata Luki mengandaikan sepasang kekasih yang sedang mereka baca di internet itu,kalau diteruskan kehamilannya,berarti kita harus menikah,dan aku akan menjadi seorang ayah muda,dan kamu akan menjadi seorang ibu muda,tapi yang menjadi masalah disini,papaku pasti nggak akan setuju karena dia menginginkan aku menjadi seorang sarjana ekonomi agar bisa menjadi seorang pebisnis seperti dia,dan apalagi mamaku yang selalu mengatakan kalau mencari istri harus lihat bebet,bibit dan bobot.mendengar ini Tami tersinggung,dan marah-marah..apa? Kalau kamu sudah tau mama kamu mau kalau anak-anaknya mendapatkan pasangan yang berbobot,bibit dan bebet segala..kenapa kamu mau pacarin dan hamilin aku yang hanya anak tanpa ayah,anak orang nggak punya,aku hanya sampah..mana ada bobot,bibit bebet..? katanya lagi sambil menangis sendu penuh emosi. Luki meraih tangan Tami dan berusaha menenangkannya dengan merangkulnya.dengar Tami..dengar kata Luki,aku Cuma berusaha jujur ,apa yang aku katakana sekarang itu adalah pendapat orang tuaku,aku sendiri tidak sependapat dengan mereka,,makanya aku nggak perduli kamu beasal dari keluarga yang bagaimana,aku hanya mengatakan kalau kita kawin,pasti orang tua kita akan terlibat langsung dan tidak akan membiarkan kita,terutama orang tuaku,nah untuk memperkenalkan kamu dan bagaimana cara menjelaskan kenapa kita mau terburuburu menikah ini yang aku pikirkan,kamu seharusnya ikut memikirkan juga ,jangan memojokan aku Tami..aku sayang sama kamu dan cinta sama kamu,serta nggak akan meninggalkan kamu seperti pacar kakak kamu.tapi kenapa tadi kata kamu orang tua kamu pasti nggak akan setuju karena ,kamu mesti sekolah hinggah sarjana dan mama kamu mau cewek yang berbobot dan bibit serta bobotnya harus yang berkwalitas.?emang benar orang tuaku mau seperti itu,Tami,tapi kan bukan aku..kata Luki lagi.ya sudah kalau aku nggak berbobot dan bibit,bobot aku nggak selevel dengan keluargamu,mending kita putus aja..kata Tami emosi..nah anak kita bagaimana..?tanya Luki..gugurkan saja..!!!kata Tami emosi..!!apa..? kamu serius..? nggak nyesal nanti..?tanya Luki‌ nggak ..aku nggak akan menyesal,dari pada Oh May God 97


nanti anak kita hidup ,dan hubungan kita belum tentu akan di restui keluargamu,aku nggak mau anak ini seperti anak kakakku yang nggak punya ayah. Luki diam..semakin stress..melihat Tami yang mengamuk seperti itu,bagaimanapun juga dia masih muda dan belum pernah mengalami hal semacam ini,kelaki-lakiannya benarbenar tertantang,akankah dia maju melawan orang tuanya dan memperjuangkan cintanya dan Tami serta memelihara anak mereka seperti sebuah keluarga..? tapi kalau orang tuanya nggak setuju,otomatis dia nggak akan mendapatkan harta dan uang untuk membiayai hidupnya dan keluarganya,sekolah aja belum tamat,kalau dia menggugurkan kandungan Tami,dan Tami akan meninggalkannya,dia akan stress,dan depresi,Luki benarbenar bingung saat ini,apalagi dia nggak bisa minta pendapat teman-teman akrabnya seperti Raka yang selalu mempunyai ide cemerlang saat kapanpun dan tentang apapun oleh Luki. Tami mendekat dan berbisik ke Luki kalau dia sudah mantap dan ikhlas untuk di aborsi.. Luki memandangi wajah Tami dan mereka berpelukan menangis. Luki memegang kepala Tami dan mendekatkan wajahnya ke wajah Tami, kamu udah yakin..?tanya Luki serius,yang di tanya menganggukkan kepala yakin ,walau di sertai deraian air mata‌.!! Luki semakin tertekan..dia nggak tega dan benar-benar menyayangi Tami. sangat yakin..kata Tami sambil berusaha tersenyum.ok kalau begitu aku akan ke klinik sore ini ,kamu tunggu aja di sini,aku mau tanya kalau klinik mereka melakukan aborsi mengingat ,aborsi adalah hal yang illegal di lakukan,kata Luki .Tami mengangguk setuju. Di klinik Luki bertemu dokter yang memeriksa Tami kemarin,dia menanyakan perihal aborsi. Dokter, maaf saya yang kemarin memeriksakan pacar saya disini,eh begini dok,kata Luki terbatabata,apa..apakah di klinik sini bisa melakukan aborsi..? tanya Luki agak kwatir mengingat status dia yang belum menikah dengan Tami dan aborsi itu sendiri illegal,namun sebagian klinik yang nakal melakukan praktek illegal ini,hanya saja Luki nggak tau diamana klinik-klinik tersebut.oleh karena itu dia memberanikan diri menanyakan hal tersebut kepada dokter.oh kalau aborsi ,kami tidak melakukan,karena aborsi hanya di lakukan di rumah sakit,yang mempunyai perlengkapan medis,itupun dengan syarat-syarat tertentu saja,misalnya,kehamilan yang tidak normal,si anak di dalam kandungan terdeteksi melalui xray ternyata menderita cacat atau suatu penyakit,atau jarak kehamilan dari anak sebelumnya 98 Oh May God


terlalu dekat sedangkan si ibu pada saat melahirkan bayi sebelumnya dengan jalan operasi Caesar,dan harus seijin suami. kata Dokter panjang lebar,jadi kalau belum menikah tidak akan dilakukan aborsi dok..?tanya Luki hampir putus asa. itulah mengapa aborsi itu illegal di lakukan.saya mohon maaf sekali lagi,saya tidak bisa menolong anda.kata Dokter tegas.Terimah kasih dok,sambil berdiri dan pamit. Luki berjalan menuju parkir mobilnya dengan wajah lesu kampir putus asa,dia duduk sejenak di dalam mobil dnan menepuknepuk setir mobilnya.. sialan……sialan !!! apa yang harus aku lakukan sekarang..? bagaimana kalau Tami tau hal ini,dia pasti tambah stress….kata Luki ngomong sendiri di dalam mobilnya. Dina di jemput Raka dan sopirnya untuk makan malam di rumah nenek dan kakeknya pak Sudewo dan ibu Rina. Dina memakai dress berwarna ungu panjang hingga menyentu tumit kakinya,di bagian atas baju dina sexy tidak berlengan namun tetap kelihatan sopan,sungguh anggun dan cantik kelihatannya,dengan sepatu hak tinggi berwarna senada yaitu ungu,baju dan sepatu Dina baru saja di beli omanya spesial untuk Dina pergi ke acara makan malam calon tunangannya itu,anting serta kalungnya juga perak yang bermata batu berwarna ungu mengkilap sepasang dengan cincinnya juga,hmm ibu Mulyati memang selalu pandai dalam memilih busana dan memadu padankan dengan asesoris,Dina tadinya menolak di dandanin seperti ini,hanya karena desakan ibu dan neneknya,yang mengatakan kalau pertemuan pertama dengan keluarga calon tunangan itu sangat penting memperhatikan penampilan ,karena mereka akan melihat penampilan dari kaki hingga ke kepala ..maka Dina pun akhirnya menurut,apalagi dia memang suka warna ungu dan bajunya juga nggak sexy sexy amat,make up wajahnya soft namun serba ungu,Ratih yang mendandani Dina,lipstick merah muda pink keungu unguan eyeshadow yang berwarna ungu,serta rambut Dina yang panjang di blow mengembang sama Ratih dan di biarkan tergerai panjang hinggah mencapai pinggang,hmm sunggu satu pemandangan yang indah bagaikan seorang bidadari,atau boneka barbie. Tidak berapa lama kemudian mobil Raka sampai dan Raka turun dari mobilnya,Dina sudah berdiri 5 menit di depan teras rumahnya,dia tau kalau Raka akan segera tiba menjemputnya. Raka terpesona melihat Dina yang tampil lain seperti yang biasa dia lihat,oh my god………………Dina..kamukah ini..atau bidadari yang turun ke bumi..?? kata Raka serius ,tapi seperti biasa gaya bicaranya yang suka jahil..aaah kamu ngeledek lagi Oh May God 99


ya…kata Dina manja..tersipu,tapi hatinya senang berbungabunga.nggak doong sayang….kamu hari ini benar-benar bikin aku pangling..waah ternyata Dina yang sehari-hari sudah cantik dengan baju seragam sekolah,setelah memakai gaun langsung menjelma menjadi seorang bidadari…ckckck…aku merasa menjadi cowok yang paling beruntung di dunia ini..!!! kata Raka tersenyum terkagum-kagum sambil memegangi kedua tangan Dina.yuuk pamitan ke mama sama oma..yuuk ,kata Dina mengajak kekasihnya,Raka menurut,yuuk….wah bisa-bisa nenek sama kakekku bengong nih ngelihat kamu,ntar mereka nanya kalau aku ketemu bidadari ini dimana..? kata Raka terus menggoda..,Dina mencubit paha raka.. aww…sambil tertawa Raka melanjutkan,aku nanti akan menjawab,aku ketemu bidadari ini tengah malam di kolam ,aku mencuri selendangnya hingga dia nggak bisa kembali ke kahyangan..Dina mencubit perut perut Raka lebih keras lagi…dan aww..ok ok..udah udah.. kata Raka,kesakitan,mereka berdua tertawa-tawa,mereka menuju dalam Rumah berpamitan ke ibu dan nenek Dina,yang sedang menonton TV di ruangan tamu. Tante ..oma..kami permisi dulu,nanti Dina akan saya antar kembali kesini. Ratih dan Mulyati menengok.. oh iya nak Raka’..hati hati di jalan ya..kata mereka berdua sambil tersenyum kagum melihat Raka dan Dina yang tampan dan cantik itu,mereka berdua tak habishabisnya memuji ketampanan Raka dan kesopanan Raka. Iya tante ..oma..daa daa..kata Dina dan Raka …daa daa.Ratih dan Mulyati sambil berdiri mengantarkan Dina dan Raka sampai ke pintu dan melambaikan tangan..daa daa… Di meja makan rumah ibu Rina,sudah duduk Pak Roy ayah Raka,bersebelahan dengan Raka,Dina duduk di samping Raka,sedang di ibu Rina duduk pas di seberang Dina,disampingnya pak Sudewo,Ibu Rina mempersilakan mereka untuk mencicipi makanan hasil masakan dia ,yang dia masak spesial untuk calon cucu mantu Dina,dia dan suaminya benarbenar tidak tau kalau Dina adalah anak dari Ratih kecil dulu adik pak Roy. Ayo..dimakan..jangan malu-malu..ayo..Dina…anggap aja ini rumahmu juga,Raka ayo..nenek masakin ayam goreng kesukaanmu tu…kata ibu Rina lagi. Merekapun menyantap masakan ibu Rina dengan lahap,kecuali Dina yang masih malu-malu.Cucuku Raka memang bukan hanya pintar di sekolah,tapi dalam hal memilih calon istri dia juga hebat,kata pak Sudewo,memulai pembicaraan,menggoda Raka,lihat saja..Dina memang luar biasa cantiknya..puji pak 100 Oh May God


Sudewo,yang lain mengiyakan sambil tersenyum.iyo doong kek…Dina bukan hanya cantik di luarnya saja,dia juga cantik hatinya,dan pintar di sekolah,puji Raka ,Dina tersipu malu,sambil menendang kaki Raka’..aww,kata Raka,menyadari kalau Raka kena tendangan Dina yang malu karena Raka terlalu memuji,maka mereka semua tertawa.harus begitu kalau mencari jodoh,ya bukan hanya cantik di luarnya tapi yang seperti Dina ini lo..yang nenek sama kakekmu maksudkan bibit,bebet dan bobot.. puji ibu Rina juga. Pak Roy nyeletuk siapa dulu dong papanya…sambil tersenyum dan mengerlingkan sebelah matanya ke ibuny,.aaaah apa kayak papanya..papanya Cuma melihat cantik luarnya aja..kata ibu Rina yang hampir saja kebablasan menceritakan perangai kurang baik mantan istri pak Roy atau mantan anak mantunya yang juga ibu dari Raka.untung aja pak Sudewo langsung mengisyaratkan ibu Rina agar tidak melanjutkan ocehannya dengan cara mengerlingkan sebelah mata,karena dengan menceritakan peringai ibu Raka tentu saja tidak baik untuk Raka sendiri,bagaimanapun itu adalah ibu kandung Raka.Mereka menyantap makanan di atas meja hingga amblas,sambill ngobrol dengan hangatnya dan bercanda-canda,sehingga Dina merasa lebih dekat dengan keluarg Raka,bahkan dia sudah merasa seperti keluarga dia sendiri. Dina tiba di rumahnya setelah selesai makan malam bersama keluarga Raka,Raka mengantarkan hingga di depan rumah,dan langsung pamitan pulang kepada Ratih yang membukakan pintu rumah Dina,mengingat hari sudah jam 7 malam. Tante,Raka langsung pulang ya,soalnya udah malam.pamit Raka. Nggak singgah dulu Raka?tanya Dina,lain kali saja Din udah malam,assalamualaikum…Raka member salam sambil berlalu ..wa’alaikum salam…Ratih dan Dina membalas salam Raka dan melambaikan tangan. Luki mendatangi beberapa klinik di puncak,untuk menanyakan perihal aborsi ,namun dia selalu mendapatkan jawaban yang sama,maka dia kembali ke vila ,disana Tami sudah menunggu dengan harap-harap cemas.Tam..susah say..aku udah datangi beberapa klinik,tapi mereka tidak mau melakukan aborsi,karena illegal dan kalaupun suami istri,harus punya alasan yang benarbenar masuk akal,kata Luki menjelaskan ke Tami,Lukipun menceritakan alasan-alasan kenapa para dokter dan klinik tidak melakukan praktek aborsi,dan kalau para dokter dan klinik Oh May God 101


melanggar peraturan undang-undang anti aborsi ,maka klinik tersebut akan mendapatkan sanksi pencabutan ijin praktek,dan kalau dokter bisa-bisa juga akan di pecat dari IDI =ikatan dokter Indonesia.Tami tampak shock dia menangis sejadijadinya,dia begitu takut dan panic.Luki mencoba menenangkan Tami, tenang,aku akan mencari cara lain,selain dengan cara medis,Luki membuka laptopnya lagi,langsung ke google. Dia menulis cara aborsi tradisional and klik. Dari layar komputer terlihat beberapa tulisan,matanya tertuju ke satu judul tulisan seseorang,berjudul,’’ janin di rahim pacarku akhirnya keluar berkat jasa seorang dukun pijat’.tulisan ini seakan pengakuan dari seseorang yang tidak menginginkan atau belum menginginkan kehadiran seorang anak.maka Luki langsung membuka link tersebut dan membaca penuh seksama tulisan itu,kadang wajahnya pucat pasi ,kadang tersenyum,diapun membawa laptopnya di ranjang ,dimana Tami terbaring sedih.Sayang..lihat ni..coba lo baca sendiri,kata Luki sambil mendekatkan laptop ke Tami,Tami membaca tulisan tersebut dimana sang pacar yang hamil dua bulan yang sedang kebingungan mencari tempat aborsi karena mengalami hal yang sama dengan Luki yaitu di tolak oleh klinik,yang pada akhirnya memakai jasa dukun pijat,maka Tamipun tersenyum,dia pikir akhirnya mereka menemukan jalan keluar dari permasalahan mereka,maka Luki segera berpamitan ke Tami untuk mencari jasa dukun pijat dengan memakai tukang ojek,yang biasanya tau dimana tempat-tempat tukang pijat berpraktek. Luki mengobrol dengan tukang ojek tentang maksud dan tujuan dia memakai jasa ojek.Bang,tau tempat tukang urut/ pijat nggak..?tanyanya,oh banyak kalau tukang pijat disini mah,tapi pijat apa dulu pak? Pijat karena pegal-pegal doing atau pijat nggugurin kandungan? Tanya tukang ojek ini terus terang seakan-akan hal itu bukan tabuh,bukan illegal dan hal yang sudah biasa di lakukan di daerah ini. Luki sungkan untuk menyebut kata menggugurkan,itu bang ..yang terakhir ‌kata Luki hati-hati. oh kalau ngugurin kandingan mah ada di sana pak,yuuuk saya antarin,katanya dengan tanpa merasa berdosa sambil menstarter motornya.Luki duduk di belakang tukang ojek,aman gak ya..?tanya Luki ragu-ragu dan kwatir,kalau masalah aman sih tergantung orangnya pak,selama ini sih setau aku udah banyak pasien dari Jakarta tapi aman-aman aja kok,kata tukang ojek yang membuat hati Luki tenang. Tiba di tempat tujuan yaitu tempat dukun pijat Luki segera memberitahu maksud kedatangannya ,setelah menjawab 102 Oh May God


beberapa pertanyaan yaitu tentang usia kehamilan dll dan setelah nego harga,luki setuju dan segera bikin janji untuk melakukan pijat pengguguran kandungan Tami.Luki pun langsung balik lagi ke vila bersama ojek tadi yang di duruh Luki untuk menunggunya,dia legah dan ingin segera menyampaikan berita ini ke Tami,walau di di dalam lubuk hatinya ada rasa kwatir dan takut berurusan dengan dukun pijat yang non medis,karena belum pernah berurusan dengan hal semacam ini.ada rasa tanggung jawabnya sebagai laki-laki,dan sebagai pacar dari orang yang dia sangat sayangi,bagaimana jika dukun ini gagal? Begitu pikirnya,namun dia membuang rasa itu jauh-jauh dan berusaha tegar dan kuat di depan Tami,agar Tami juga kuat melewatinya. Orang tua Luki sudah mulai curiga dengan keberadaan Luki,karena mereka sudah jarang melihat Luki di Rumah,apalagi sudah seminggu Luki menghilang dari rumah dan tidak memberi kabar kepada keluarganya,ibunya menelepon Raka,tapi Raka menjawab tidak tau dimana Luki berada dan Raka juga mengatakan kalau telpon genggam Luki dimatikan sudah beberapa hari.Ibunya gelisah ,apalagi ayah Luki sedang bertugas keluar negeri selama 2 minggu dan selalu menanyakan anak-anaknya,tapi ibu Luki belum memberitahu kalau Luki menghilang sudah sepekan. Nak Raka,nanti tolong tanyain teman yang lain kalau mereka melihat Luki ya..dan tolong kabarkan ke tante,katanya lagi.. dengan suara serak seperti selesai menangis,iya tante pasti Raka akan bantu mencari Luki dan memberitahu ke tante,kata Raka menghibur ibundanya Luki. Ibunya Tami pun tak kalah kuatirnya,dia dan kakaknya bahkan sudah mencari-cari Tami ke rumah keluarga yang lain,dan teman-teman Tami,termasuk Dina ,Dela dan Rosi,namun semuanya tidak tau kemana perginya Tami,maka Dina pun memberitahukan kepada ibundanya Tami kalau Tami sedang berhubungan pacaran dengan Luki temannya Raka,teman dia juga,dan sekarang Luki juga sudah seminggu meninggalkan rumah,jadi mungkin saja mereka sekarang sedang berdua di suatu tempat,jadi tante nggak usah terlalu kuatir nanti kita sama-sama akan bantu mencari kemana mereka berdua saat ini kata Dina menghibur ibu Tami yang hampir menangis,Dina tolongin tante ya nak‌kalau ketemu Tami atau mendengar kabar Tami tolong telepon tante ya nak..tante sangat kuatir dan rindu sama Tami,kata ibundanya Tami lagi.Dina terenyuh..iya tante ..nanti Dina bantuin cari informasi dimana mereka berdua saat ini dan akan segera telpon tante.oh ya.kalau beberpa hari lagi kita Oh May God 103


nggak mendapatkan kabar Tami dan Luki,mendingan tante lapor polisi aja tante,kata Dina memberi masukan.Iya betul Dina,nanti beberapa hari lagi kalau belum ada kabar tentang Tami,tante akan lapor polisi,trimah kasih ya nak,assalamualaikum.Terimah kasih sama-sama tante..wa’alaikum salam,Dina menutup telepon,sambil termenung ,dia kasihan dan prihatin dengan apa yang sedang terjadi sama teman-temannya Tami dan Luki. Tami dan Luki sudah tiba di tempat dukun pijat,mereka langsung masuk kedalam Tami sangat ketakutan hingga tubuhnya berkeringat dingin dan gemetar,dan keadaan seperti itu tentu saja tidak baik karena mengurangi elastisitas tubuhnya pada saat di pijat,apalagi yang memijat seorang laki-laki yang sudah berumur kepala 4 ,sudah tentu tenaganya juga kuat.Luki mencoba menenangkan Tami,kendati dia sendiri juga sangat takut dan kwatir jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ke sang pacar yang dia sangat cintai,dia begitu stress,antara takut dan tanggung jawab sebagai laki-laki,ingin dia segera melewati dan menyelesaikan semua ini dan jika ada kesempatan kedua kalinya nanti,jika Tami selamat,maka dia akan membelikan tami tablet anti hamil,agar peristiwa ini tidak terulang lagi,begitu pikirnya,dan pelan-pelan dia akan memperkenalkan Tami ke orang tuanya ,dia ingin membahagiakan Tami,ingin sekali dia menikahi Tami. lamunannya buyar setelah sang dukun datang menghampiri dan mengatakan kalau sekarang giliran Tami setelah ada 2 orang yang barusan di pijat sang dukun,namun mereka hanyalah ibu-ibu biasa yang datang melakukan pijat biasa,bukan menggugurkan kandungan seperti Tami. Tami masuk kamar di temani Luki.sang dukun menyuruh Tami membuka pakainnya hingga tersisa celana dalam aja dan bra,Luki duduk di salah satu kursi yang tersedia disitu,Tami berbaring di ranjang,kemudian sang dukun pun mulai mengurut perut Tami,sekali kali kelihatan Tami meringis..dan mengeluh kesakitan,maklum saja,menggugurkan kandungan lewat dukun pijat udah pasti nggak pake obat bius seperti di rumah sakit,maka otomatis Tami merasakan sakit yang semakin lama semakin menjadi..dia berusaha menahan rasa sakit dan menahan suaranya yang hampir saja berteriak,karena sang dukun memijatnya sangat keras ,tentunya itu adalah usaha sang dukun untuk membunuh janin dan mengeluarkannya dari rahim Tami dengan cara membuat Tami kesakitan agar kontraksi dan keluar ,begitu pikir sang dukun yang tidak pernah duduk mengenyam pendidikan medis ini,bahkan mungkin saja tidak pernah sekolah di bangku SD.Luki tidak tega melihat Tami yang 104 Oh May God


kesakitan,dia akhirnya mendekat dan menggeggam tangan Tami untuk memberikan support dan dukungannya,sabar sayang.. sebentar lagi selesai,dan kita nggak ada masalah lagi,kemudian Luki berbisik ke kuping Tami ‘ I love you’. Namun semua itu tidak mengurangi rasa sakit Tami,dia terus saja meringis ,hingga akhirnya dia menangis..terisak-isak aduuh…sakiit….sakit sekali Luk..aku gak tahan lagi..katanya… ingin rasanya Luki ikut menangis saking sayangnya sama pacarnya.Dukun pijat it uterus saja mengurut dengan kencang dan menghibur,iya sebentar lagi juga keluar,katanya,nanti kalau nggak kencang ngurutnya nggak keluar bayinya katanya lagi sok tau,namun dari wajahnya si dukun ini kelihatan pucat pasi dan berkeringat.Luki ingin menghentikan dukun ini karena nggak tega mendengar dan melihat Tami menangis kesakitan ,tapi kalaupun berhenti sekarang ,pasti si janin mungkin saja sudah nggak bernafas lagi dan mungkin juga Tami nggak akan selamat,jika melihat sang dukun yang memijat perut Tami dengan kencang,kadang kala di remas-remas,di tekan-tekan dengan kencang,Luki stress…dia menyesal membawa Tami ke dukun pijat,ingin rasanya dia menangis sejadi-jadinya,tapi dia nggak mau membuat Tami bertambah takut,dia harus kelihatan tegar dan kuat di depan Tami,diapun terus mensupporty Tami,kali ini dia berbisik ke kuping Tami Sayang,aku berjanji kalau ini sudah kita lewati dengan selamat ,aku akan menikahi kamu,apapun yang akan terjadi ,aku nggak perduli apa kata orang tuaku nanti ,aku janji ,kata Luki bersungguh-sungguh,namun Tami tidak menjawab,tidak pula meringis ataupun menangis seperti tadi,sedangkan si dukun tetap aja mengurut dengan serius dan kencang,tanpa memperhatikan pasiennya yang sudah jatuh pingsan saking tak tahan menahan sakit,Luki baru sadar kalau Tami ternyata pingsan,dia mencoba membangunkan Tami. Tami…Tami… bangun..bangun sayang..kata Luki panik melihat kondisi Tami,namun si dukun terus memijat dengan leluasa tanpa beban ,karena Tami tidak lagi menggeliat-geliat ataupun menangis dan meringis,Luki menyuruh dukun untuk berhenti mengurut,tapi dukun itu bilang ,tanggung sebentar lagi selesai. Udah pak berhenti sekarang,pacar saya udah pingsan nii..kata Luki lagi,. Tukang pijat itu baru tersadar,kalau ternyata Tami bukannya diam karena tidak merasakan sakit lagi ,tapi karena jatuh pingsan.dukun inipun terlihat agak panik… waduh selama ini belum pernah saya mendapat pasien yang sampai pingsan,katanya dengan wajah pucat pasi.. Luki segera memakaikan baju ke Tami,sambil terus berusaha membangunkan Tami.Tami....bangun kata Luki cemas, namun Oh May God 105


Tami tetap tidak menyahut atau sadar.sang dukun membuatkan air yang di bacakan mantera dan menyuruh Luki meminumkan ke Tami dan menyemprotkan ke kepala Tami,Luki menurut saja walau dia tidak yakin dan percaya air itu akan menyembuhkan Tami.Luki menyemprotkan air ke kepala Tami dan mencoba meminumkan ke mulut Tami,seperti anjuran dukun tadi tapi tetap Tami tidak bangun,bahkan air yang di minumkan hanya meleleh di sisi bibir Tami,Luki benar-benar panik sampai akhirnya menangis,sambil mencoba mendudukan Tami,namun Tami terkulai lemas,dan saat Luki hendak memakaikan rok Tami kembali,dia sangat kaget melihat darah yang mengalir deras dari kemaluan Tami,dia cemas sekali dan dia mengatakan akan membawa Tami ke Rumah sakit ,tapi sang dukun melarang,dan mengatakan kalau darah yang keluar dari kemaluan Tami adalah janin yang sudah gugur,dan Tami hanya pingsan sebentar karena tidak bisa menahan sakit,seperti pasien dia yang terdahulu.Luki bingung,dia pikir mungkin sang dukun benar.apa pasien yang terdahulu juga begini pak..?tanya Luki harap-harap cemas,dukun itu mengangguk pasti,iya ‌.iyalah..semua sama..keluar darah ..kan janinnya udah gugur dan keluar ,itu kan yang diinginkan..? kalau nggak keluar darah berarti ya nggak gugur katanya lagi panjang lebar,bagaikan seorang dokter ahli kandungan. terus ini bagaimana pak,kalau pacar saya nggak siuman..?tanya Luki lagi‌ ya di bawa pulang aja ke rumah sambil di kasih remason ke leher dan tengkuknya ,ntar juga bangun,kata tukang pijat itu nyantai..tanpa merasa bersalah..Luki kebingungan,oooh kalau begitu aku bawa pulang aja ya..kata Luki.Laah iya ..masa mau tinggal disini selamanya..tapi jangan lupa bayar dulu doong,katanya lagi..Luki agak tersinggung dengan sikap dukun yang kurang simpati dengan keadaan Tami,ingin rasanya dia menonjok wajah dukun tersebut,tapi dia tidak mau menambah masalah lagi,dia sedang berkosentrasi bagaimana menyelamatkan nyawa pacarnya sekarang‌ maka dia segera mengeluarkan dompet dan membayar beberapa lembar uang seratusan ribu rupiah dan membopong tubuh Tami ke mobilnya,serta langsung menuju vila tempat mereka menginap. Sesampainya di vila,Luki meletakkan tubuh Tami yang lemas ke ranjang, dia belum juga siuman,malahan darah yang keluar dari kemaluan Tami bertambah deras,Luki panik,ingin dia segera membawa Tami ke Rumah sakit ,tapi dia takut karena akan ketahuan nanti kalau pendarahan tersebut akibat dari praktek aborsi illegal,dan dia sendiri akan ikut terbawa dalam kasus ini.maka Luki hanya berbaring di samping Tami sambil menangis ..memanggil-manggil nama Tami,yang di panggil nggak bangun-bangun. 106 Oh May God


Ayah Luki baru saja kembali dari luar negeri dan mendengar berita tentang anaknya yang menghilang sudah lebih sepekan,langsung menuju ke kantor polisi dan melaporkan perihal anaknya yang hilang.Polisi langsung bertindak mencatat nama dan identitas Luki serta ciri-ciri dan meminta foto Luki tentunya,setelah ayah Luki selesai di interogasi.Polisi berjanji akan segera melakukan pencarian terhadap Luki. Disekolah,Dina cs tanpa Tami dan Raka cs tanpa Luki,mereka berkumpul, mereka membicarakan perihal menghilangnya Luki dan Tami pada waktu yang bersamaan,apalagi keduanya mematikan telpon genggam dan tidak aktive di facebook seperti biasanya.aku kangen banget sama Tami,dan Luki..mudah mudahan mereka baik baik aja,kata Dina dengan raut wajah sedih,Raka segera menimpal aku yakin mereka baik-baik aja,hanya saja mungkin mereka sedang berada di luar kota yang nggak terjangkau signal handphone,dan internet,kata Raka lagi memakai logika.aku juga pikirannya sama seperti Raka,kata Dela,Rosi setuju,bisa juga ya..mungkin mereka sedang bersenang-senang karena mereka baru saja jadian,sedangkan mereka berdua sudah lama saling memendam rasa suka dan cinta.katanya.. tapi biasanya kalau hanya pergi bersenang senang ,pasti mereka akan pulang menjelang ulangan,apalagi Luki mau ujian akhir kan.. kata Adi. iya benar juga Adi..masa gara-gara cinta nggak ikut ujian akhir..sampe bela belain segitu banget,kata Raka lagi,aku yakin Luki nggak sebodoh itu,katanya lagi,wah jangan-jangan ada apa-apa nih..!!! kata Adi,terus apa dong usaha kita sebagai teman-temannya?tanya Dina prihatin,dengar-dengar sih ayah Luki sudah melapor ke kantor polisi ,jadi itu memang yang terbaik,kita tunggu aja dan berdo’a,kata Adi. Bagaimana kalau kita masukan ke berita kehilangan di radio?tanya Dina,boleh juga ,tapi tunggu dulu,tau tau si Luki muncul sama Tami dan ternyata mereka habis libura ke Bali doang hahaha,kata Raka mencoba mencairkan suasananya yang kaku dan tegang itu.. mereka tertawa juga akhirnya,dan lonceng tanda masuk berbunyi ..mereka berpisah,masuk ke kelas masing-masing. Keesokan harinya Luki yang masih di Vila bersama Tami baru terbangun setelah matahari mulai tinggi dan cahaya matahari menembus kaca jendela kamar tidurnya,dia tertidur pulas karena kecapekan sejak beberapa hari kurang tidur dan stress,dia tertidur sambil memeluk tubuh Tami,yang sudah dingin kaku,dia tidak sadar bahwa Tami sang pacar sudah tidak bernyawa kehabisan darah,Tami mengalami pendarahan sejak kemarin di tempat praktek dukun pijat.Luki melihat sekeliling Oh May God 107


kamar seakan baru sadar kembali apa yang tengah terjadi dengan sang pacar,dan kembali memanggil manggil Tami Tami..Tami..dia mencoba membangunkan Tami lagi..ayo dong sayang..katanya lagi,tapi dia agak curiga,karena badan Tami sangat dingin dan matanya kelihatan membiru dan bibirnya pun sama membiru apalagi kukunya,Luki semakin panik ,dia memeriksa denyut nadi Tami,tidak bergerak,dia melakukan beberapa kali di beberapa bagian pos nadi Tami,di leher,di pergelangan tangan,hingga mendekatkan kupingnya ke dada sang pacar namun semua jawabannya sama yaitu..tidak ada denyutan berarti Tami sudah meninggal,Luki ketakutan,dan menangis sejadi-jadinya,dia memeluk erat jasad Tami dan memanggil-manggil nama Tami.. dia sedih sekali dan terpukul ,bagaikan mimpi buruk di siang bolong,dia sangat merindukan Tami‌dia sangat menyesal telah menggugurkan anaknya dalam kandungan sang pacar yang sangat dicintainya ini,hampir saja rasanya Luki mau pingsan,dia bingung mau bagaimana selanjutnya,apakah dia akan melapor polisi? Atau menelepon orang tuanya?

108 Oh May God


Ujian Terakhir.. Hujan deras di siang hari itu menambah kesedihan Luki,petir menyambar-nyambar seakan ikut berduka dan menangisi kepergian Tami,si gadis periang,angin bertiup kencang,langit gelap,Luki masih memeluk jasad sang pacar tanpa berbuat apaapa,dia terus saja menangis menyesali dirinya,dan meratapi sang pacar,yang sudah dingin membeku di pelukannya.ingin rasanya dirinya ikut mati dan dikuburkan bersama kekasihnya,waktu berputar sangat cepat,tak terasa hari mulai senja,namun hujan masih terus menyirami bumi tanpa henti,bau amis darah Tami,mulai tercium Luki,namun dia tidak menghiraukan,dia ingin menghabiskan waktunya sehari lagi bersama Tami,karena dia tau benar kalau Tami akan pergi selamanya dan dia tidak akan pernah lagi bisa bertemu dan menyentuh kekasihnya ini,dia terus memeluk dengan erat dan meratap,hingga tak terasa hari sudah malam,Luki masih terus berbaring berpelukan dengan jasad Tami.dia terus menangis,matanya bengkak dan suarapun hilang,terlalu serak hingga nggak bisa bicara lagi,dia nggak makan dan minum sudah dua hari tapi tetap saja bisa bertahan,akhirnya Lukipun tertidur kecapean lewat jam duabelas malam. Di dalam tidurnya Luki bermimpi,melihat Tami memakai baju putih dia berdiri di depan Luki,wajahnya sedih,dia berpesan agar Luki segera pulang ke rumah orang tuanya dan segera menguburkan jasadnya,dan sebelum pergi ,Tami memeluk Luki dan menciumnya,serta mengatakan I love you,bayangan itupun menghilang di telan kegelapan malam,Luki terbangun dan mendapatkan tubuh Tami masih dalam pelukannya,diapun memeluk lagi seerat-eratnya,dan kembali menangis,dia berjanji dalam hati besok dia akan menelepon orang tuanya dan memberitahukan segalahnya sesuai pesan Tami,dia juga akan memberitahu teman-temannya . Oh May God 109


Pagi hari Luki cepat-cepat menghidupkan telpon genggamnya setelah lama tidak diaktifkan,tangannya bergetar,dadanya berdebar-debar,takut dan kwatir‌..dengan resiko perbuatannya,namun dia nekad ,karena pesan Tami dalam mimpinya yang menguatkannya,ini adalah kali terakhir dia harus menuruti dan menyeangkan kekasihnya Tami,begitu pikirnya. Dia langsung menelepon ke rumahnya,mamanya yang mengangkat telponnya tentu saja sangat gembira ,tapi heran karena suara Luki sangat serak seperti orang yang sedang sakit,mamanya menanyakan keberadaan Luki ,karena tidak bisa mendengar keterangan Luki ,di dalam hatinya yang terpenting anaknya masih hidup,dan apapun yang terjadi bagaimana nantinya aja,dia ingin buru-buru bertemu Luki,setelah mendapat alamat dari Luki,mamanya langsung menelepon papanya dan kemudian papanya langsung menelpon polisi,mereka semua kemudian langsung menuju ke Vila dimana Luki dan jasad Tami berada. Beberapa orang polisi dan orang tua Luki sudah tiba di vila di TKP (tempat kejadian perkara),dan juga sebuah mobil ambulans,dan beberapa team medis. Polisi segera mengamankan lokasi dengan memberi garis polisi berwarna kuning,sedangkan orang tua Luki segera menemui Luki dan memeluknya erat-erat,mamanya menangis melihat Luki yang kelihatan pucat dan agak kurus,dia kelihatan begitu terpukul dengan kejadian ini,sedangkan orang tua Tami baru saja di telpon Dina,Dina memberitahukan apa yang sudah terjadi setelah Luki meneleponnya. Ibundanya Tami sangat kaget dan terpukul,langsung menjerit histeris dan segerah berangkat ke lokasi kejadian bersama kakak perempuannya. Suasana penguburan Tami yang penuh haru biru,di hadiri para keluarga dan teman-temannya Tami seperti Dela,Rosi,dan Dina,juga teman-temannya Luki ,ada Raka,Adi ,dan beberapa teman sekelas Tami yang mengetahui bahwa Tami sudah meninggal,beberapa guru di sekolah Tami juga terlihat hadir,diantaranya adalah wali kelas Tami.Luki terlihat di dampingi kedua orang tuanya. Dela,Dina, Rosi bersama Raka dan Adi,berdiri berdampingan,mereka sangat sedih dan berduka telah kehilangan sahabat mereka yang selalu bersama setiap hari di sekolah,dengan pakaian serba hitam mereka datang lebih cepat dari yang lainnya,mereka tak henti-hentinya berurai air mata,dan saling berpegangan tangan..saling menguatkan,mereka benarbenar tidak menyangka Tami akan pergi secepat itu ,selamanya 110 Oh May God


meninggalkan mereka,tidak ada kata yang terucap diantara mereka,hanya air mata dan genggaman tangan yang mewakili kata hati mereka yang begitu sedih. Ujian akhir pun tiba,Raka dan teman-temannya termasuk Adi kembali berkosentrasi belajar.Dina cs pun sama,mereka akan menghadapi ulangan akhir kenaikan kelas,maka mereka semua berkosentrasi belajar.di sekolahpun mereka sudah jarang ngumpul-ngumpul di cafeteria atau kantin seperti biasanya,Raka hanya sekali sekali menelepon Dina,itupun hanya menanyakan kabar saja dan berbicara tentang pelajaran. Halo Din ,apa kabar say?sapa Raka yang sudah beberapa hari tidak menelepon Dina,dan tidak mendengarkan suara sang pacar,baik makasih say,kamu lagi ngapain ?tanya Dina balik bertanya,dia juga sebenarnya sudah kangen ingin mendengarkan suara Raka yang tidak di dengarnya hampir sepekan itu, lagi menelepon pacar tersayang,kata Raka menggoda Dina. Dina tersenyum,aah kamu lagi ….becanda kamu…kata Dina,dalam hatinya,justru bahasabahasa jahil Raka inilah yang membuatnya rindu kalau tidak mendengarnya beberapa hari saja.ya kalau di tanya sekarang ya ,aku lagi menelepon kamu,tapi sebenarnya ya lagi belajarlah.. kamu juga pasti lagi belajar kan..?kata Raka iseng…dasar jahil.. ya iyalah aku lagi belajar ..kata Dina lagi,ok deh ,lanjut lagi belajarnya ya,aku mau tau keadaan lo aja,kangen juga siih ..kata Raka lagi..ok deh…daa..mwuaah.kata Dina member ciuman.. yang membuat Raka kaget dan senang walau hanya lewat telpon,soalnya Dina biasa melakukan itu.. hey tunggu tunggu dulu jangan di tutup telponnya,mwuaaaach balas Raka , eh Din ,kok lo nggak bilang kalau lo juga kangen sama gue..? atau emang lo nggak kangen ya..?tanya Raka penasaran,Dina tertawa.. kangen juga doong…tapi ntar juga selesai ujian ,kita udah kembali banyak waktu bersama kan…?kata Dina,yang benar lo…..oh iya ya..bukan Cuma itu dong..tapi kita kan udah mau tunangan..?kata Raka lagi, masa..? tanya Dina pura-pura sambil tertawa menggoda Raka.. ha…lo lupa..? atau pura-pura..lupa? tanya Raka lagi ,ya gak lupa lah…masa lupa sih sayang..kata Dina tertawa..Raka ikut tertawa. ok deh say..nanti besok aku telpon lagi ya..daa daa…assalamualaikum..kata Raka lagi,Dina menjawab ,waalaikum salam..daa..sambil menutup telponnya. Ratih dan ibunya Mulyati sedang berada di ruangan keluarga rumah Ratih sambil menonton TV santai dan membicarakan perihal pertunanganan Dina yang sebentar lagi akan di gelar.Mam..aduuh ..aku nggak sabar lagi melihat Dina bertunangan dengan Raka’,apalagi kalau melihat Dina duduk di pelaminan nanti ya…? Hmm ntar lagi aku mau punya mantu niiii Oh May God 111


katanya gembira..dan aku bentar lagi mau punya cucu mantu ..hehehe e e e ..dan ntar lagi aku mau punya cicit dong…kata Mulyati sambil melirik genit ke Ratih…Ratih tertawa, iya benar.. dan aku akan punya cucu……..yuhuy…kata Ratih semangat. Tapi kapan dong kita akan ketemu keluarga Raka..? tanya Mulyati.Ratih berpikir sejenak ,hmm.. kata Dina nanti sebelum acara pertunanganan,kita semua akan di undang keluarga besar Raka untuk makan malam atau silaturahmi oleh keluarga besar Raka siiih…kata Ratih senang sambil tersenyum .oooooh begitu…..asyiik…tapi hmmm…bagaimana kalau kita aja yang mengundang keluarga besar Raka makan malam disini,agar kita bisa lebih santai,nggak berdebar-debar..kata Mulyati dengan mimik lucu. ooh iya ya…..kok sama ya perasaan kita,kata Ratih nggak kalah lucunya mimiknya tersenyum dan alis matanya mengerling ke ibunya Mulyati,dari pada jadi tamu,mending jadi tuan rumah ya..? katanya lagi… setuju banget..aah emang kamu tu selalu sehati sama mam…terus biar mereka juga bisa melihat keadaan keluarga kita yang cukup kaya..dan berada….hihihi.. katanya lagi dengan gaya sok perlentenya.. iya doong…..namanya juga mam adalah ibu terpaforit aku,e e mam..itu ide bagus…mam benar…kalau di rumah kita,nanti kita bisa pesan even organizer untuk mendekorasi rumah kita agar tampak mewah dan terkesan wah gitu lo…kata Ratih lagi yang memang suka sok pamer, setuju banget..aaah lo emang pintar Ratih..mam bangga banget deh punya anak seperti lo..kata Mulyati memuji.,mereka pun tos dan tertawa bersama-sama..!!. Pak Sudewo,ibu Rina dan pak Roy sedang berdiskusi membicarakan tentang pertunanganan Raka dan Roy. Sebentar lagi Raka sudah mau lulus ujian,bagaimana rencana pertunanganan Raka dengan Dina..?tanya pak Sudewo,memulai pembicaraan,tetap ayah,masih nggak ada perubahan rencana yaitu setelah Raka lulus ujian nanti.kata pak Roy, tapi kita harus saling mengenal dulu dengan keluarga Dina,orang tuanya,dan keluarga besar mereka toh..?kata bu Rina serius.oh iya tentu dong,sebelum acara pertunanganan di gelar,kita undang keluarga Dina untuk sekedar makan malam dan silaturahmi,agar kita bisa lebih mengenal dari dekat satu sama lain,kata pak Roy. Ide bagus,itu harus dilakukan ,karena bagaimanapun juga,keluarga Dina akan menjadi bagian dari keluarga kita juga kalau Raka dan Dina menikah nanti.kata pak Sudewo.ibu Rina dan pak Roy mengangguk setuju..betul ayah kata pak Roy. Ya sudah di atur saja,mau di rumahmu atau di rumah ayah nanti pertemuan kedua keluarga?tanya pak Sudewo,di rumahku saja ayah,kata pak Roy. 112 Oh May God


ok nggak apa-apa.tentukan tanggalnya dan kasih tau beberapa hari sebelumnya,kata pak Sudewo lagi,yang diiyakan pak Roy. baik ayah. Disekolah Dina cs dan Raka cs berkumpul bersama murid-murid yang lain, mereka akan mendengarkan pengumuman kelulusan kelas 3 SMA. Banyak di antara mereka yang kelihatan tegang,ada yang pucat,tapi ada juga yang biasa-biasa aja ,bahkan ada yang terlalu pede alias percaya diri kalau dirinya kan lulus,seperti Raka,mungkin karena mereka yakin banget bisa mengisi test ujian dengan sukses dan selama duduk di kelas 3 juga tidak sering bolos,dan bahkan banyak memberi sumbangsihnya di sekolah.Rak‌kamu kelihatannya pede banget ya..gak kwatir kalau gak lulus..?kata Dina menggoda Raka,nggak kwatir dong,aku kan percaya banget kalau test-test selama ujian bisa aku isi dengan gampang,karena hampir semua materi ujian sudah sering aku pelajari dari jauh-jauh hari,makanya aku nggak mengalami kesulitan. hmm mantab..aku bangga banget sama kamu Rak..kata Dina setengah memuji.aku juga bangga sama kamu Din,makanya aku cepat-cepat mau mengikat lo menjadi calon istri aku,biar nggak keduluan orang lain..kata Raka balik memuji sang pacar sambil tertawa.Dina tersenyum..dia senang juga mendengar pujian sang kekasih calon suaminya nanti. Dela dan Rosi tampak tidak banyak bicara,wajah mereka masih bersedih,mereka masih selalu mengingat Tami sahabat mereka yang kini sudah tidak pernah lagi kelihatan dan berkumpul bersama dengan mereka,mereka merasa sangat kehilangan. Coba ya kalau Tami dan Luki ada disini..pasti kita seru banget‌ kata Rosi,Dina menggenggam tangan Rosi erat-erat,dan mencoba menguatkan temannya, Dela kelihatan berkaca-kaca matanya,dia menangis sesenggukan,masih terbayang segalah tindak tanduk dan gaya bicara Tami yang periang.. Dina dan Rosi memeluk Dela..mereka sama-sama berurai air mata mengenang sahabat mereka yang begitu cepat meninggalkan mereka dengan tiba-tiba.Raka dan Adi segera mendekati mereka dan merangkul pundak Dina,Rosi dan Dela. Mereka mengerti kalau Dina cs sangat berat dengan pukulan batin seprti ini,mereka berdua juga sebenarnya sedih ,apalagi Luki sejak selesai penguburan,harus berurusan sama hukum,saat ini dia masih di tahan di polsek Bogor untuk sementara menunggu proses hukum yang akan berlaku,Luki juga bahkan tidak mengikuti ujian akhir ,dan itu tandanya bahwa Oh May God 113


Luki tidak akan lulus ujian.Udah Dina..Dela..Rosi..kita ikhlaskan Tami ya‌kita kirim doa aja semoga dia tenang di alam sana .kata Raka menghibur Dina cs dengan mata yang berkaca-kaca. iya Rak‌.aku Cuma belum bisa menerima aja‌Tami yang setiap saat bersama kita ,sekarang udah nggak ada,dan nggak bisa ketemu selama-lamanya..kata Rosi sesenggukan,Dina dan Dela mengangguk.. Kepala sekolah sudah berdiri di depan ruangan aula tempat pengumuman kelulusan SMAN 1 Bogor.semua murid-murid yang berada di ruangan tersebut ,seketika terdiam ,hening,tidak seperti semula ,suasana hiruk pikuk.Para guru wali kelas dan para karyawan/karyawati yang bekerja di sekolah itupun turut hadir di ruangan tersebut untuk menyaksikan pengumuman kelulusan kelas 3 SMAN 1 Bogor. Stelah memberikan kata-kata sambutan,kepala sekolah pun membagi-bagikan amplop yang berisi pemberitahuan lulus atau tidak lulus kepada murid-muridnya.ada yang melompat kegirangan setelah membuka amplop dan melihat tanda lulus,dan ada pula yang kecewa dan sedih setelah membuka amplop dan melihat kalau dirinya tidak lulus,bahkan ada yang sampai menangis histeris. Tiba giliran Raka,dia membuka amplop dan langsung ‘yes‌katanya sambil mengepalkan tangannya dan Dina cs serta Adi langsung menyalami Raka dan memberikan ucapan selamat.begitu juga giliran Adi,dia langsung melompat kegirangan setelah membuka amplopnya diapun lulus dan langsung di salamin Dina cs dan Raka. Setelah selesai pengumuman,acara bebas,band-band sekolahpun pada unjuk kebolehan mereka,Raka,Adi,dan Dina cs terpaksa hanya bisa menonton pertunjukan teman-temannya,mereka tidak jadi mentas karena Luki tidak bisa ikut latihan saat itu. Sebulan lagi acara pertunanganan Raka dan Dina akan di gelar,Raka memberikan sebuah amplop yang berisi undangan dari keluarga besarnya untuk keluarga Dina makan malam dan sekedar bersilaturahmi.tolong berikan ini ke mama dan oma kamu,undangan tertulis dari papa aku..kata Raka, undangan apaan Rak..?tanya Dina,undangan makan malam bersama dan untuk silaturahmi keluarga kita berdua dong,biar kita semua jadi saling kenal dan dekat,kata Raka lagi.oh iya ..ya..makasih ya say..kata Dina,sambil memeluk pinggang Raka,Raka pun membalas dengan memeluk Dina serta mencium keningnya. 114 Oh May God


Dina memberikan undangan dari keluarga Raka ke Ratih ibunya. Mam..ini ada undangan dari keluarga Raka untuk keluarga kita,acara silaturahmi aja ,makan malam bersama,kata Dina.Ratih menerima undangan tersebut membukanya dan membacanya,dia tersenyum senang,hanya saja ,dia ingin kalau acara makan malam tersebut di adakan di rumahnya seperti keinginan dia dan Mulyati ibunya,diapun menyampaikan perihal tersebut ke Dina.Din,mam sama oma ingin acara makan malam ini dilakukan di rumah kita ,agar supaya keluarga Raka akan lebih mengenal keluarga kita,mereka nanti akan tau kalau kita ini keluarga orang berada,atau kaya,kata Ratih panjang lebar dengan gaya khasnya yang sok pamer.Dina kaget dan protes,astaga..mam‌ini kan Cuma acara silaturahmi biasa,mungkin keluarga Raka ingin berkenalan lebih dekat lagi dengan kaluarga Dina dan ingin menjamu,keluarga kita mam.. bukan untuk pameran kekayaan segala,aduuuh keluh Dina yang sangat paham dengan gaya hidup ibu dan neneknya itu,apalagi mereka sudah memberikan undangan tertulis mam,itu kurang sopan,protes Dina lagi namun Ratih tidak menghiraukan, iya tau..tapi alangkah bagusnya kalau acara tersebut dilakukan disini di rumah kita yang megah ini ..kan lebih bagus,lebih nyaman pula,lagian mereka tidak perlu sibuk-sibuk menyediakan makanan dan minuman untuk keluarga kita,dan belum tentu juga menu makanan mereka sesuai selerah kita kan..? kata Ratih lagi dengan nada tinggi‌tapi tetap tersenyum..Dina tidak ingin berdebat dengan ibunya,dia hapal banget karakter ibu dan neneknya itu,oleh karena itu dia ,mengatakan untuk menyampaikan keinginan ibunya itu ke Raka nanti.kalau emang mam dan oma maunya seperti itu,baiklah Dina akan sampaikan ke Raka nanti,sebentar lagi Dina rasa Raka akan menelepon Dina,kata Dina.Ratih senang banget ,naah gitu doog..ok sayang mam akan telpon oma dulu ya,kata Ratih bangkit dari duduknya menuju ke meja telpon ,dia mau menyampaikan semua ini ke ibunya Mulyati.sedangkan Dina langsung berdiri menuju ke kamarnya, iya mam,katanya lagi sambil berdiri dan melangkah ke kamarnya. Raka menyampaikan maksud keluarga Dina untuk balik mengundang keluarga Raka kerumahnya Dina untuk makan malam,tadinya sempat mendapatkan protes dari ayah Raka,yang sudah merencanakan dengan rapi acara tersebut bersama ibunya ,mereka bahkan ingin memesan makanan jepang untuk menjamu keluarga Dina,tapi Raka menjelaskan dan memberi alasan kalau ibunya Dina seorang yang pemalu,dan dia ingin sekali memberikan jamuan spesial untuk calon besannya nanti,maka ayah Raka pun mengalah.Ayah,kayaknya keluarga Oh May God 115


Dina mau balik mengundang keluarga kita untuk makan malam di rumahnya, kok begitu,bukankah mereka sudah mendapat undangan dari kita untuk menghadiri acara silaturahmi di rumah kita..? tanya pak Roy,ya mungkin ibunya Dina ingin memberikan jamuan spesial buat calon besan kali ‌.kata Raka mengerlingkan sebelah alisnya ke ayahnya. Pak Roy mengangkat kedua pundaknya,dia nggak mengerti maksud dan tujuan keluarga Dina,namun tidak akan mempermasalahkannya,Raka tersenyum,.kalau mereka maunya seperti itu ,kita turutin saja,kata Raka bijaksana.ok deeh.. katakan kepada keluarga Dina,ayah dan semua keluarga setuju dan siap datang,kata pak Roy enteng.Raka senang dan merangkul ayahnya ,dia gembira akhirnya ayahnya setuju.dalam hatinya ini baru permulaan,mereka akan shock nanti setelah melihat dan mengetahui siapa sebenarnya ibu dan nenek Dina.. yaitu bukan hanya aneh,tapi bakat latah mereka yang tidak ada tandingannya,Raka pun tersenyum sendiri. Ratih,Mulyati dan Dina sedang menata rumahnya untuk acara makan malam bersama keluarga Raka nanti,mereka tidak jadi memesan event organizer untuk menata rumahnya ,karena Dina melarangnya seperti biasa,Dina mengatakan kalau ini hanyalah jamuan makan malam biasa dan silaturahmi kedua keluarga,jadi bukan pesta pernikahan,tidak perlu menghamburhamburkan uang.hanya saja Dina membiarkan ibu dan neneknya memesan makanan dari restoran untuk menu nanti malam dengan alasan agar menu makanan tentu saja lebih enak sesuai selerah di banding masakan pembantunya,dan lebih simple,tidak merepotkan pembantu ,dan ibu serta neneknya. Ratih memesan makanan khas jawa timur ,karena Dina mengatakan kalau Raka adalah keluarga yang berasal dari suku jawa,tepatnya Jawa timur atau kota Malang,maka mulai dari nasi gandul,lengkap dengan daging kerbaunya sampai bakso malang,komplit sudah di pesan untuk acara makan malam nanti malam,kebetulan keluarga Dina sendiri berasal dari kota yang sama kota Malang,jawa timur. Dina sedang berdandan di kamarnya,dia akan memakai baju gaun malam yang di beli ibu dan neneknya,sedangkan Ratih sudah selesai berdandan dan sudah siap di ruangan tamu menanti kedatangan keluarga Raka,pembantu Ratih sudah menyiapkan dan menata meja makan yang sudah penuh dengan makanan khas jawa ,yang sudah diantar oleh karyawan restoran sejak tadi sore,sedangkan Mulyati menemani Dina dikamarnya 116 Oh May God


dan membantu Dina,memakaikan gaun barunya yang panjang,sialnya resleting baju Dinapun nyerempet dan nyangkut kesisi kain bajunya karena Mulyati terburu-buru memasangnya setelah tau kalau keluarga Raka,sudah tiba di depan rumah Dina. Raka dan keluarganya keluar dari mobil dan Raka menekan bel Rumah ,Ratih yang membukakan sendiri pintunya.Mari silakan masuk nak Raka..ayo mari bu ..bapak,kata Ratih mempersilakan tamu-tamunya yang terdiri dari pak Roy,Raka,ibu Rina dan pak Sudewo,Ratih benar-benar tidak ingat sama sekali kalau di depannya itu adalah tantenya ibu Rina dan pamannya serta kakak kandungnya pak Roy yang terpisah sejak dia berumur 2 tahun itu,sebaliknya keluarga Raka juga tidak mengingat sama sekali kalau Ratih adalah adik pak Roy dan keponakan ibu Rina.Kenalkan saya Ratih,ibunya Dina,katanya sambil menyalami keluarga Raka satu persatu..dengan senyum manis dan ramah,Dina masih di kamarnya ,sebentar lagi akan turun kesini ,bersama ibu saya ,katanya lagi menjelaskan keberadaan Dina dan ibunya.Ibu Rina sempat kaget mendengar nama Ratih,mengingatkan dia akan keponakannya dulu adiknya Roy,tapi dia menepis perasaannya ,karena dia pikir,banyak sekali orang yang mempunyai kemiripan nama,tapi diam-diam dia memperhatikan wajah Ratih yang tentu saja sudah banyak perubahan dari bocah umur 2 tahun hingga sudah seusia sekarang ini .Kenalkan saya ayahnya Raka,kata pak Roy ,dan ini katanya menunjuk kearah ibu Rina,ibu saya nenek Raka,dan itu katanya menunjuk kearah pak Sudewo,ayah saya,kakek Raka.Ratih tersenyum‌ ooh pantesan si Raka,ganteng ya.. wong sekeluarga pada cakep-cakep katanya ceplas ceplos memuji dengan gaya dia,sambil tersenyum ramah..semua tertawa mendengar pujian Ratih yang begitu polos.iya ..ganteng kayak bapaknya..kata pak Roy becanda..yang mendengar semua tertawa.gantengan papa banyakan aku,kata Raka balas becanda..kelihatan sekali kedekatan antara ayah dan anak ini,maka yang mendengar semua tertawa,namun diamdiam ibu Rina sering mencuri pandang kearah Ratih dan memperhatikan Ratih,dalam hatinya ,ada kemiripan Ratih si bocah dulu dengan Ratih sekarang yaitu,lesung pipi,ibu Rina gelisah,karena semakin dia memperhatikan Ratih yang tersenyum dengan kedua lesung pipinya,ibu Rina semakin yakin kalau ini adalah Ratih keponakannya dulu yang juga kakak Roy.ingin rasanya dia menanyakan perihal tersebut kepada Ratih,tapi dia memendamnya,dia dengan sabar dan degdegan menunggu kedatangan ibu Ratih yang mungkin adalah Mulyati kakaknya,dan itu berarti bahwa pertunanganan cucunya Oh May God 117


Raka akan gagal,karena bagaimanapun Raka dan Dina adalah sepupu dan sudah pasti tidak boleh menikah,jika terbukti bahwa Ratih adalah anak Mulyati kakaknya,apalagi sesekali dari lantai atas kamar Dina terdengar suara Mulyati yang kesakitan karena jarinya tergenjet resleting baju Dina yang sudah sejak tadi belum juga berhasil dia naikan keatas.ibu Rina masih kenal betul dengan suara kakaknya Mulyati.maaf ya..ibu saya suaranya emang begitu,suka menggelegar kayak halilintar.. kata Ratih sambil tertawa ,yang lain ikut tertawa,tapi hatinya baik selembut salju kok,lanjutnya lagi,membuat keluarga Raka tertawa-tawa,mereka terlibat obrolan macam-macam,mulai dari perihal pendidikan sekolah Raka dan Dina,hingga kesamaan hobi mereka,sehinggah membuat suasana kedua keluarga ini menjadi hangat dan bertambah dekat. aduuh gimana sih ni resleting..gak bisa-bisa..kedengaran suara Mulyati menggerutu sambil terus berusaha menaikan resleting baju Dina.Dina gelisah ..aduh oma buruan doong….nggak enak sama tamu-tamunya kelamaan menunggu kita tu..kata Dina.Mulyati agak panik dan memasang tenaga kuat-kuat dan satu..dua..tiga…..katanya menghitung sambil menaikkan resleting baju Dina sekuatkuatnya ..tapi yang terjadi jarinya malahan tergenjet lagi dan kali ini lecet membuat dia kesakitan..dan’’latahnya pun keluar lantang sampai kedengaran ke ruangan tamu dan kedengaran oleh keluarga Raka tentunya, kontrol………………..e kontrol..e kontrol dokter sakit..kontrol dokter sakit..katanya lagi,Dina mencoba membuat neneknya berhenti , oma..suuuuuuut.. diam aaah…malu kedengaran tu sama keluarganya Raka,kata Dina,tapi Mulyati nggak perduli dia terus saja mencoba menaikan resleting baju Dina hingga berhasil kali ini.sedangkan ibu Rina terkejut mendengar suara latah ibu Mulyati,kali ini dia benarbenar yakin kalau itu adalah suara kakaknya ,apalagi dia tau banget kalau kakaknya Mulyati adalah latah berat.hampir saja dia menangis,dia tiba-tiba merasakan rindu yang amat sangat kepada kakaknya ynag sudah lama dia tidak kunjungi ini di karenakan ketakutannya terhadap anak angkatnya Roy,dia takut kalau kakaknya akan mengambil Roy kembali jika dia sering mempertemukan mereka,dan perasaan bersalah itupun tibatiba datang,matanya berkaca-kaca. Melihat istrinya seperti itu pak Sudewo bertanya,ada apa bu..?nggak apa-apa pak…katanya sambil berusaha tersenyum dan menyembunyikan perasaannya kepada suaminya..hatinya berdebar-debar menanti sang kakak dan Dina turun,pikirannya berkecamuk,apakah kakaknya masih ingat dia,dan akan marah terhadapnya karena membawa kabur Roy sekian lama?,apakah kakaknya akan memutuskan tali silaturahmi kekeluargaan mereka karena ulahnya yang membawa Roy dan menghilang dan membuat dia rindu terhadap anaknya 118 Oh May God


Roy,dan membuat Roy terpisah dari adiknya Ratih..?ibu Rina benar-benar bingung,belum lagi bagaimana nanti Raka kalau tidak jadi tunangan dengan Dina ? pasti Raka dan Dina akan kecewa berat,dan akan meninggalkan trauma terhadap dua remaja itu,aah semua ini terjadi karena aku,begitu pikirnya …..tidak berapa lama. Dina dan Mulyati turun dari tangga dan menuju ke ruangan tamu ,dimana keluarga Raka dan ibunya sudah lumayan lama menunggu.maaf ya..sudah menunggu lama..sapa ibu Mulyati kepada tamu-tamunya,ibu Rina tertegun,nafasnya hampir berhenti melihat wanita yang baru saja menyapa mereka adalah benar-benar kakaknya Mulyati. nggak apa-apa…kata pak Roy,wah Dina cantik sekali malam ini..katanya memuji Dina.. yang lain ikutan memuji Dina,kecuali ibu Rina,yang masih shock. Raka segera meraih pundak Dina dan merangkulnya ,setelah melihat Dina yang tersipu malu,kamu cantik sekali malam ini sayang puji Raka,Dina hanya tersenyum Terimah kasih Raka,makasih om,maaf udah lama menunggu,tadi resleting baju Dina nyangkut,kata Dina malu-malu yang membuat semua yang mendengar tertawa,lain dengan ibu Rina,jantungnya hampir saja berhenti berdenyut setelah melihat bahwa yang berdiri di depannya dan menyalaminya adalah kakaknya Mulyati,hanya saja ibu Mulyati yang memang sejak mengalami kecelakaan maut waktu itu sudah agak terganggu ingatannya,dia sudah tidak mengenali adiknya Rina.Mulyati memperkenalkan diri,kenalkan saya Mulyati neneknya Dina,ini anak saya Ratih katanya lagi sambil menyalami keluarga Raka satu persatu,sekarang pak Sudewo jadi paham kenapa istrinya bersikap gelisah,karena dia juga masih ingat kalau di depannya adalah Mulyati kakak iparnya.Mulyati terus mengoceh dengan ramahnya. Tidak lama kemudian pembantu datang membawakan minuman segar untuk tamunya,namun dia terpeleset dan menumpahkan minumannya di meja ,di depan para tamu aww..katanya..maaf bu..maaf pak kata pembantu gugup,melihat kejadian itu Mulyati dan Ratih serentak latah..kontrol………………e kontrol dokter jatoh..kontrol..dokter jatoh…begitu katanya bersahut sahutan,Rina segera mencolek suaminya,dia berbisik kalau yang di depannya itu adalah kakaknya Mulyati,pak Sudewo mengangguk,dan sependapat dengan istrinya.Pak..itu Mulyati kakakku..aku yakin banget.. kata ibu Rina,iya aku juga yakin itu kakakmu,kata pak Sudewo. Oh May God 119


Pak Roy mencoba menolong pembantu mengambil gelas –gelas yang tumpah di meja dan mengembalikan ke atas tatanan. pembantu yang panik dan ikutan latah bersama majikannya terlihat pucat pasi,dia ketakuta akan dimarahi nyonya nya,tapi suasana beralih kepertanyaan ibu Rina.Ibu Rina bertanya kepada Mulyati dengan terbata-bata,bu..apakah ibu Mulyati masih ingat saya? Saya Rina adikmu,kata ibu Rina lagi,Mulyati sambil memegangi kepalanya dan berpikir keras,…belum langsung menjawabnya..sedangkan yang lain terkejut dan masih bingung apa yang terjadi,apalagi Raka dan Dina.Mulyati mulai mengingat Rina adiknya,diapun menunjuk Rina dan ..dengan mata berkaca-kaca dia mengangguk..iya aku ingat.. Ibu Rina langsung berdiri dan merangkul kakaknya.dia menangis sejadi-jadinya. . maafin saya mbak Mul….saya sudah menghilangkan Roy dari kehidupanmu..tangis Rina …yang mendengar tambah tidak mengerti kecuali pak Sudewo yang dengan mata yang berkacakaca juga meminta maaf kepada Mulyati,atas perlakuan mereka yang memutuskan tali silaturahmi Roy dan dia,juga Ratih adiknya.nggak apa-apa,aku sudah memaafkanmu,kata Mulyati terisak,sekarang dimana Roy tanya Mulyati yang mulai mengingat semua anggota keluarganya.ibu Rina menunjuk kearah Roy yang sedang bengong..itu mbak..Roy adalah ayah Raka.katanya lagi sambil menangis lebih keras lagi..!!Mulyati terkejut bukan kepalang.. ha…Roy…sini nak..mam rindu skali sayang..dia memeluk Roy erat-erat…dan menangis sejadi-jadinya.Pak Sudewo segera menjelaskan letak persoalan dan menjelaskan perihal kisah kedua keluarga ini di depan semuanya,yang membuat kaget semua yang mendengar terutama Raka dan Dina. Mulyati langsung memegang tangan Roy dan mendekati Ratih sambil terisak-isak ,Roy..Ratih ini adalah adik kandung kamu satu-satunya,kalian berdua adalah anak mami..katanya lagi ,Ratih dan Roy berpelukan sambil menangis,pak Sudewopun menangis,Raka memeluk Dina erat-erat mereka pun menangis.. mereka sadar sekali kalau mereka adalah sepupu berarti tidak boleh menikah..suasana mengharu biru. Mulyati mendekati Raka dan Dina…merangkul mereka sambil terisak-isak,kalian adalah cucu-cucuku..dan kalian adalah sepupu…maaf ..maaf katanya terbata-bata nggak tega…melihat Raka dan Dina..maaf kalian terpaksa batal tunangan dan nggak boleh menikah..katanya lagi sambil pecah tangisnya memenuhi ruangan…mereka semua berangkulan dan menangis,ada rasa haru karena pertemuan kakak beradik Rina dan Miulyati serta 120 Oh May God


Roy dan Ratih..ada rasa haru…gembira dan sedih..tentunya… Dina langsung memegangi kedua sisi kepalanya dan berteriak… oh my god……sambil berlari menuju kamarnya…dia begutu kecewa…dan depresi ..dia tak sanggup membayangkan putus dari Raka…dia begitu mencintai dan menyayangi Raka,serta ingin memilikinya dan hidup bersama Raka selamanya dalam sebuah keluarga ,seperti yang selalu dilamunkannya,Raka pun sebaliknya demikian,dia tidak ingin kehilangan Dina…dia stress…dia ingin hidup di samping Dina dan ingin membina satu keluarga ingin mempunyai anak-anak bersama Dina,dan hidup bahagia selamanya…seperti yang dia selalu hayalkan,sekarang semua tinggal hayalan…Raka berlari mengejar Dina,namun Dina mengunci kamarnya. Pak Roy,Pak Sudewo,ibu Rina,ibu Mulyati,dan Ratih segera menyusul Dina dan Raka. Tamat.

Oh May God 121


Cerita Novel Judul: OMG (oh my god) LATAH KETURUNAN Cerita : Stelly Currie katili Editor : Laura Alessandra Currie Cover : Harianto Sabir SINOPSIS CERITA : Keluarga pak Dimas Hartodjo (35 tahun)adalah keluarga yg cukup terpandang di kotanya,yaitu kota Bogor,pengusaha sukses di bidang pertanian ini cukup di kenal sebagai orang yang cukup kaya dan dermawan, dengan seorang istri yaitu Ibu Mulyati yang terkenal suka berondong. mereka dikarunia 2 orang anak Ratih dan Roy mereka adalah keluarga bahagia dan sangat hedonis dan Pada suatu hari malapetaka tak bisa dihindari kecelakaan maut telah merenggut nyawa pak Dimas. IbuMulyati istrinya mengalami gangguan ingatan walau tidak bisa dikatakan hilang ingatan,ibu Mulyati tetap sadar dan bisa berkomunikasi dengan orang lain serta masih mengenali anak-anaknya tetapi terkadang dia bisa lupa total dalam hitungan menit,dan akan ingat kembali ..begitu seterusnya. Dua puluh tahun kemudian drama demi drama terjadi terhadap keluarga tersebut, mulai dari pergaulan bebas anak-anak hingga cara hidup hedonis yanga sangat mempengaruhi mental dan perilaku.. bagaimana kisah selanjutnya? Apa yang terjadi dengan keluarga pak Dimas sepeninggalnya dan prahara apa yang menimpa kehidupan mereka?.. Novel ini menceritakan sebuah pelajaran berharga yang sangat menarik untuk dipetik dan diambil hikmahnya sangat mudah dicerna karena alur cerita yang sederhana dan mudah ditemui di kehidupan sehari-hari..

122 Oh May God


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.