Haluan 09 Jan 2011

Page 1

EDISI : 358 TAHUN LXII

MINGGU

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

HARGA ECERAN

Rp.2500

HARI INI TERBIT 24 HALAMAN

SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI

Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaanNya. (QS Al Anfaal ayat 25)

SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA

04.59 12.24 15.50 18.27 19.41

WIB WIB WIB WIB WIB

17 Bulan Kerja Tanpa Inisiatif SEPANJANG tahun 2010, DPRD Provinsi Sumatera Barat tak menghasilkan perda berdasarkan inisiatifnya. Sebelas raperda yang disyahkan menjadi perda, semuanya berasal dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Pada 2011 ini, pihak eksekutif mengajukan 10 ranperda lagi. Benarkan ini sebagai indikator kinerja legislatif rendah dan tanpa inisiatif? Menurut Israr Iskandar, hal ini merupakan pola pikir yang pada umumnya bagaimana memaksimalkan kedudukan sebagai anggota dewan untuk mengumpulkan modal ekonomi dan politik untuk melanggengkan kekuasaan mereka. Mereka mengidap mentalitas aji mumpung, bahkan lebih parah dibandingkan aji mumpung ala pejabat Orba, sebagimana dulu pernah digambarkan budayawan Mochtar Lubis (almarhum).

PADANG, HALUAN — Striker Semen Padang, Saktiawan Sinaga mulai memperlihatkan ketajamannya. Sempat mandul dalam tujuh pertandingan awal, Sakti membuktikannya kapasitasnya sebagai salah satu striker haus gol dengan cara tiga kali berturut-turut mencetak gol. Terakhir, striker asal Sumatera Utara ini menjadi penentu kemenangan SP 1-0 (1-0) dari Persela Lamongan dalam lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia 2010/ 2011 di Stadion Haji Agus Salim Padang, Sabtu (8/1). Sakti mencetak gol pada detik ke-55 melalui tandukan kepalanya memanfaatkan umpan Ellie Aiboy di sektor kiri pertahanan Persela. Sebelum menjadi pahlawan kemenangan SP, pemilik nomor punggung 26 ini mencetak gol pembuka ke gawang Deltras Sidoarjo ketika SP mencukur The

Lobster 4-0, Sabtu lalu. Sementara gol pertama Sakti diciptakan ke gawang PSM Makassar di Stadion Matoangin Makassar. Gol itu juga membawa SP mengalahkan PSM. Sayang kemenangan dan gol Sakti dibatalkan akibat mundurnya PSM dari Liga Super Indonesia. “Gol ini aku persembahkan kepada manajer tim Asdian yang berulang tahun hari ini (kemarinred) dan kepada masyarakat Sumbar yang mendukung SP. Aku sangat bahagia karena bisa mencetak gol bersambung ke halaman 11

SAKTIAWAN Sinaga (26) berteriak meminta bola kepada rekannya Edward Wilson Junior (22) yang berusaha melewati bek lawan, Fabiano. Pada pertandingan itu, Saktiawan menjadi penentu kemenangan 1-0 SP dari Persela Lamongan, kemarin di Stadion Haji Agus Salim Padang.

Babendi-bendi ka Sungai Tanang OLEH: WISRAN HADI TARI jo lagu Babendi-bendi ka Sungai Tanang kini lah tingga sejarah. Dalam kenyataannnyo, nan bendi samakin hari samakin samakin kurang, tari Babendi-bendi lah baganti jo joget baruak tabaka ikue, tari pijak kaco pacah. Namun samantang pun baitu, Muncak, pewaris tunggal budaya Minang, pemilik bendi jo sijarahnyo, pemilik kudo dan sekaligus kusie indak indak namuah inyo mangganti bendinyo jo angkot, ojek atau bus kota. bersambung ke halaman 11

Djufri tak Berselera Jadi Ketua PD Sumbar PADANG, HALUAN — Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar Djufri tidak berminat lagi dan tidak akan mencalonkan diri sebagai Ketua DPD Sumbar periode 20112016 mendatang. Menurutnya, masih banyak figur masyarakat dan kader Partai Demokrat yang pantas menjabat posisi DJUFRI ketua. Ia juga mempertimbangkan regenerasi pimpinan Partai Demokrat dimasa mendatang. “Saya berpikir bijak, rasanya tak pantas seorang ketua partai berdomisili di luar daerah Sumbar, seperti kondisi saya saat ini. Alangkah baiknya seorang ketua berdomisili di daerah, bukan di rantau, sehingga kinerja partai lebih efektif,” ujar Djufri saat jumpa pers menjelang Musda Partai Demokrat Sumbar di Kantor DPD Partai Demokrat, Sabtu (8/1). bersambung ke halaman 11

DIRJEN PEMASARAN KEMBUDPAR SAPTA NIRWANDAR

Truk Saya Ingin “Tour de Singkarak” Menabrak Itu Jadi Ikon Sumbar Bukit Singkarak”. Mengapa Tour de Singkarak? Kenapa tak Toer de JAKARTA, HALUAN – Maninjau atau Tour de Jam Orang Padang tidak, sumanGadang? Kisahnya bermula do pun tidak! Tetapi, tekad ketika tahun 2007 lalu bulat seorang Dr. Sapta Pemda Kabupaten Solok Nirwandar –Direktur Jenmenggelar Festival Singkarak deral Pemasaran, KemenDanau Kembar di mana pria terian Kebudayaan dan kelahiran Lampung tahun SAPTA NIRWANDAR Pariwisata untuk memajukan 1954 itu hadir membuka dunia kepariwisataan Sumaiven ini dan menyaksikan tera Barat tak perlu diragukan lagi. betapa indahnya danau yang berada Dialah yang menjadi arsitek digelarnya di jantung Sumatera Barat itu. Sesuai balap sepeda internasional di Ranah Minang yang diberi label “Tour de bersambung ke halaman 11

PADANG, HALUAN — Truk bernomor polisi BD 8147 AQ, pengangkut barang-barang elektronik tersandar di kaki bukit Jalan Solok-Padang kilometer 22, sekitar 10 meter setelah Panorama Sitinjau Laut II Padang, Sabtu (8/1). “Sopirnya sempat menyelamatkan diri dengan melompat keluar sebelum truk menghantam

ALFIAN

AGAM, HALUAN — Rumah gadang yang disebut juga dengan rumah adat atau rumah bagonjong semakin langka di Agam. Bahkan yang adapun tidak terawat, dibiarkan roboh sendiri. Ada juga pemiliknya yang menjual rumah gadang kepada turis. bersambung ke halaman 11

bersambung ke halaman 11

Kafe Mesum Dibakar Massa di Singkarak

DIBAKAR — Ratusan masyarakat Singkarak Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok membakar kafe di kawasan pinggir danau Singkarak Sabtu malam sekitar pukul 23.00. Dalam pembakaran itu tidak ada korban jiwa karena kafe lebih awal ditutup pemilik.

Rumah Gadang Dibiarkan Roboh

SINGKARAK, HALUAN — Sebuah kafe remang-remang di pinggir Danau Singkarak yang selama ini diduga sering digunakan sebagai sebagai lokasi esek-esek atau tempat berbuat tidak senonoh, Sabtu (08/01) sekitar pukul 23.00 ludes dibakar massa. Sebelumnya, pemilik kafe yang terletak di Nagari Singkarak, Kecamatan X Koto Singkarak tersebut sudah sering diperingatkan oleh masyarakat sekitar agar menghentikan kegiatan usahanya. Namun, yang bersangkutan terkesan tidak mengindahkan peringatan yang disampaikan dan tetap saja bersikukuh menjalankan usahanya itu. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Solok, Esriadi, yang ditemui di tempat kejadian peristiwa (TKP), Sabtu (08/01) tengah malam mengungkapkan, bersambung ke halaman 11

HASWANDI

API sedang melapap bagian dinding bangunan rumah yang terbakar di Pondok Kopi, Surau Gadang, Nanggalo.

Dua Rumah Terbakar di Pondok Kopi

PADANG, HALUAN — Diduga karena hubungan pendek aliran listrik membuat dua unit rumah di Perumahan Pondok Kopi Nomor 196 milik Ratna (52) dan 197 Mairizal (45) RT 2 RW 19 Kelurahan Surau Gadang Kecamatan Nanggalo Kota Padang hangus terbakar, Sabtu (9/1) sekitar pukul 08.30 WIB. bersambung ke halaman 11


2

Laporan Utama

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

ISRAR ISKANDAR

(DOSEN SEJARAH POLITIK UNAND)

Hanya Membagi Hasil Kekuasaan Tampaknya ada yang tak beres dalam sikap dan pola pikir anggota DPRD. Benarkah demikian? Persis sekali. Pola pikir mereka pada umumnya bagaimana memaksimalkan kedudukan sebagai anggota dewan untuk mengumpulkan modal ekonomi dan politik untuk melanggengkan kekuasaan mereka. Mereka mengidap mentalitas aji mumpung, bahkan lebih parah dibandingkan aji mumpung ala pejabat Orba, sebagimana dulu pernah digambarkan budayawan Mochtar Lubis (almarhum). Dalam benak mereka, mumpung berkuasa, mumpung memegang kendali APBD, mumpung publik apatis, mumpung (sebagian) media-media kurang kritis, mumpung (sebagian) rakyat miskin dan pragmatis, mumpung ulama dan tokoh sosial tidak “usil”, mumpung kampus juga sibuk dengan diri mereka sendiri. Jadi politik bagi mereka semata-mata soal bagi-bagi kekuasaan, bukan untuk mengabdi kepada kepentingan rakyat atau konstituen. Kegiatan kunker atau studi banding yang terkesan dilakukan sesuka hati mereka dan tujuannya pun tak jelas. Bagaimana komentar Anda? Anggota dewan semacam itu tentu juga sulit menjalankan fungsi pengawasan atau kontrol terhadap eksekutif, sebagai salah satu fungsi utama legislatif. Tak jarang interaksi dewan dengan eksekutif pada dasarnya adalah interaksi transaksional dan negosiasi yang saling menguntungkan. Mereka terkadang saling mengunci, yakni saling menutupi borok-borok mereka, supaya tak diketahui publik. Kondisi bertambah parah, kalau legislatif juga tak mendukung upaya-upaya progresif kepala daerah. Jadi, kebaradaan DPRD yang progresif tetap sangat urgen. Sayangnya kondisi DPRD-DPRD pasca-pemilu 2009, khususnya di Sumatera Barat, kurang mendukung ke arah itu. Absennya inisiatif Dewan dalam pengajuan ranperda adalah bukti absennya visi dan semangat progresif legislatif kita. Tanpa ada inisiatif demikian itu, bukankah itu jelas menggambarkan kurangnya sensitivitas anggota dewan terhadap persoalan masyarakat? Betul. Anggota dewan sekarang bukan hanya tidak punya inisiatif, tapi juga tidak memiliki sensitifitas memadai terhadap aspirasi publik. Mereka hanya sensitif dengan kepentingan mereka sendiri. Perhatikan saat banyak warga menjerit, seperti terjadi sekarang ini menyusul melangitnya harga-harga kebutuhan pokok, tapi bagaimana sensitivitas politisi kita? Mereka malah sibuk dengan kepentingan mereka. Sekarang tenag ahli direkrut dari kalangan partai itu sendiri, apakah ini memang diatur UU atau aturan lainnya? Itu juga menjadi masalah, kecuali kalau tenaga ahli itu memiliki kapasitas dan kapabelitas yang bagus dan relevan. Perekrutan selama ini lebih sebagai bentuk akomodasi politik juga, yakni semacam memberikan “pekerjaan” kepada kroninya tanpa dasar yang objektif. Sejauh ini UU memang hanya mengatur seperti itu. Itu yang harus diubah. Harus ada keberanian untuk mengubah aturan itu ke arah yang lebih baik.

INDRA J PILIANG

(THE INDONESIAN INSTITUTE)

Membuat Raperda Pekerjaan Sulit 17 bulan bekerja, DPRD Provinsi Sumatra Barat tak pernah melahirkan perda inisiatif. Bagaimana komentar Anda? Membuat Rencana Peraturan Daerah (Raperda) adalah pekerjaan yang sulit. Tidak bisa tiba-tiba saja. Kebanyakan adalah penjabaran dari UU atau Peraturan Pemerintah atau regulasi yang ada di atasnya. Dibutuhkan kajian akademis dan penyesuaian dengan kondisi daerah. Sementara, anggota DPRD tidak dilengkapi dengan perangkat yang memungkinkan untuk mengajukan Raperda. Bisa jadi secara personal mereka memiliki keahlian, tetapi sebagai hak inisiatif kan membutuhkan lobi yang cukup dengan anggota yang lain. Benarkan ada yang tak beres dalam sikap dan pola pikir anggota DPRD? Ini pola pikir tradisional. Idealnya, tidak seperti itu. Terdapat dua dilema besar menjadi anggota DPRD. Pertama, mementingkan konstituen, tetapi bisa mengesampingkan kepentingan partai politik. Kedua, mementingkan partai, tetapi sebaliknya menyesampingkan kepentingan konstituen. Menurut saya, konstituen adalah yang utama, terutama di daerah pemilihan masing-masing. Baju partai semestinya dilepas, ketika terjun ke publik di daerah pemilihan (dapil). Bagaimanapun politisi yang baik itu bukanlah politisi yang hebat ketika menjabat sebagai anggota parlemen, melainkan politisi yang terus diingat sepakterjangnya bahkan setelah pensiun. Tapi saya mengerti kenapa anggota DPRD seperti itu. Pemilu lalu telah “menghabisi” energi kreatif mereka, akibat mahalnya harga demokrasi itu. Kontrol terhadap eksekutif juga tak jelas. Lalu, muncul pula persoalan kagiatan kunker atau studi banding yang terkesan dilakukan sesuka hati. Bagaimana komentar Anda? Mestinya kunkernya jelas dan ada laporan kepada publik. Setelah setahun menjadi anggota DPRD, idealnya ada laporan kepada konstituen di daerahnya, apakah lewat buku, pamflet atau sekadar makalah. Pamflet atau makalah itu disebarkan kepada konstituen, baik lewat jalur partai politik atau lewat pers dan masyarakat sipil lainnya. Kalau tidak ada laporan, bagaimana kita mengukur bahwa kunker atau kinerja mereka sebagai anggota parlemen itu ada? Tanpa ada inisiatif demikian itu, bukankah itu jelas menggambarkan kurangnya sensitivitas anggota dewan terhadap persoalan masyarakat? Persoalan masyarakat yang diawasi kan terkait dengan tiga fungsi dewan: legislasi, anggaran dan pengawasan terhadap kepala daerah. Dan itu juga terikat dengan komisi-komisi yang ada di DPRD. Tidak bisa urusan A ditangani oleh Komisi C, misalnya. Dewan kan pada hekekatnya adalah bagian dari administrasi politik. Tak sekonyong-konyong bisa membelokkan kinerja eksekutif, misalnya. Ini memang akibat regulasi yang membelit bagi anggota dewan, sehingga inisiatif menjadi hilang. Anggota Dewan merasa sudah kelelahan duluan, sebelum benar-benar memikirkan kepentingan konstituennya. Atau ada juga karena faktor mentalitas: menjadi anggota Dewan adalah semacam pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil. Inisiatif sekadar hadir rapat, absensi atau kerja dari pukul 9 pagi sampai pukul 4 sore. Pewawancara: Nasrul Azwar

DPRD PROVINSI SUMATERA BARAT

17 Bulan Kerja Tanpa Inisiatif SEPANJANG tahun 2010, DPRD Provinsi Sumatera Barat tak menghasilkan perda berdasarkan inisiatifnya. Sebelas raperda yang disyahkan menjadi perda, semuanya berasal dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Pada 2011 ini, pihak eksekutif mengajukan 10 ranperda lagi. Benarkan ini sebagai indikator kinerja legislatif rendah dan tanpa inisiatif?

Pagi menjelang siang. Saat itu Jumat 28 Agustus 2009. Lima puluh lima orang beragam latar belakang mengenakan jas, kemeja putih, dan sepatu mengkilat, rambut tertata rapi—tentu saja sapatagak-nya serba baru— menebar senyum. Ada juga terlihat kedodoran dan kurang pas mengenakan stelan ala “borjuis” ini, tapi tetap tampak ceria. Mereka ini baru saja dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat hasil pemelihan umum legislatif pada 9 April 2009. Sanak saudara juga tampak senang. Terbalas sudah semua jerih tenaga dan pikiran yang dicurahkan tanpa kenal waktu saat kampanye. Hari “bahagia” itu, kini sudah terlewati 17 bulan. Ternyata apa yang dihasilkan sebanyak 55 orang yang dipilih rakyat Sumatera Barat sebagai anggota DPRD, tak secerah wajah mereka saat dilantik satu setengah tahun lalu. Pasalnya, sebanyak 11 perda yang disyahkan legislatif sepanjang 2010, tak satu pun berasal dari inisiatifnya. Semua berdasarkan inisiatif eksekutif (Pemerintah Provinsi Sumatera Barat). Padahal dari tiga fungsi dewan, salah satunya adalah fungsi legislasi. Legislatif bersama-sama eksekutif membuat atau merancang peraturan daerah (perda), baik perda yang berkaitan dengan pelaksanaan pemerintahaan, maupun yang berkaitan langsung dengan setiap permasalahan masyarakat. Menurut Israr Iskandar, dosen sejarah politik Universitas Andalas Padang, “kemandulan” DPRD Provinsi Sumatera Barat ini menghasilkan perda merupakan kenyataan buruknya fungsi legislasi DPRD di Sumatera Barat. Dan ini tak terlalu mengherankan. “Secara umum, kualitas dan integritas anggota dewan hasil Pemilu 2009 lebih buruk dibandingkan masa sebelumnya. Kualitas proses pemilu amat buruk, bahkan paling buruk dalam sejarah pemilu demokratis di Indonesia. Jadi, kalau anggota DPRD dewasa ini tak punya inisiatif mengajukan ranperda, maka hal itu bukti bahwa mereka gagal menjalankan salah satu fungsi utama mereka yakni fungsi legislasi. Fungsi legislasi tentu tak semata “mengetok palu” ranperda-ranperda usulan eksekutif, tapi juga ranperda inisiatif dewan sendiri,” kata Israr Iskandar yang menyelesaikan master

Ilmu Politik di FISIP UI pada 2005 lalu kepada Haluan, Kamis (7/1/) di Padang. Israr Iskandar menilai, keberadaan mereka di lembaga legislatif memang bukan mewakili siapa-siapa, kecuali diri mereka sendiri dan/atau kelompok mereka sendiri (oligarki).

gota dewan sekarang ini seperti terjebak dalam paradigma mereka sebagai wakil rakyat yang dicalonkan oleh partai politik. Hal ini tidak boleh dibiarkan terus terjadi, karena meski melalui mekanisme pencalonan oleh partai politik mereka adalah pilihan rakyat dan harus bekerja untuk konstituen mereka. Fungsi yang Tumpul Pada 2010, DPRD Provinsi Sumatera Barat menetapkan 11 perda. Sebelas perda itu berasal dari eksekutif, sedangkan perda inisiatif dari legislatif nol besar. Dari sebelas perda, dua diantaranya merupakan perda induk, yakni perda APBD 2010, dan perda perubahan APBD 2010. Selebihnya merupakan perda

Daerah dan Lembaga Teknis,” kata Devi Kurnia ketika dihubungi Haluan, Jumat (8/1). Ia juga mengatakan bakal ada perubahan, dan pemisahan SKPD. Namun pemisahaan beberapa struktur organisasi pemerintah provinsi itu, masih dilakukan pengkajian. Ketika ditanyakan tentang tak adanya inisiatif DPRD mengajukan raperda selama tahun 2010, Devi Kurnia tak mau berkomentar. “Itu wewenangnya anggota dewan. Yang pasti ranperda itu menyangkut kepentingan masyarakat banyak. Kami harap dapat berjalan sesuai keinginan masyarakat,” elaknya. Membatah Mandul

HASWANDI

KANTOR DPRD Provinsi Sumatera Barat yang sepanjang 2010 penghuninya tak satupun mengajukan perda inisiatif. Boby Lukman, Asisten Manager Advokasi dan Media Seknas Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia menyayangkan kinerja DRPD yang terkesan tak melakukan apa-apa selama hampir satu setengah tahun ini bekerja sebagai anggota DPRD. “Saya sangat menyayangkan anggota DPRD belum menggunakan hak inisiatif atau setidaknya menginisiasi lahirnya sebuah peraturan daerah yang dibutuhkan oleh masyarakat. Padahal dalam UU Nomor 27 tahun 2009 tentang Susduk Anggota MPR/DPD/DPR/ DPRD hak ini sudah diakomodir secara lebih luas dengan dibentuknya badan legislasi daerah (Balegda) di DPRD. Adanya Balegda ini, seharusnya DPRD bisa lebih fokus dalam memainkan salah satu fungsi mereka sebagai lembaga pembuat peraturan (fungsi legislasi) di daerah dan membuat perda yang memihak pada masyarakat,” kata Boby Lukman. Boby Lukman menilai, ang-

revisi, perda yang perlu dilakukan penyesuaian dengan peraturan lebih tinggi. Sebagai akibat peraturan di atasnya juga telah berubah. Perda itu di antaranya, empat perda terdiri dari perda pajak, dan retribusi daerah, perda penyidik CPNS, dan perda SOTK. Untuk 2011 ini, menurut Devi Kurnia, Ka Biro Hukum Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengusulkan sepuluh rencana peraturan daerah (raperda) kepada DPRD. Sepuluh raperda itu adalah ranperda Bangunan Gedung Daerah Rawan Bencana, RPJMD, Lembaga Penjamin Kredit, Pengelolaan Irigasi, Pembentukan Dana Cadangan Pilkada, Pengawasan Perlindungan Sumber Daya Ikan, Tahapan Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Penanaman Modal. “Perda itu belum termasuk tiga perda perubahan yangakan kami usulkan, seperti raperda Rencana Evaluasi Perangkat

Dikatakan mandul, tentu saja anggota DPRD menolaknya. Zulkifli Jailani, Ketua Komisi I mengatakan, masalah tak ada inisiatif dewan untuk mengajukan perda, disebabkan lambatnya peraturan pemerintah (PP) tentang DPD, DPR, dan DPRD, sampai pada berlarut-larutnya proses pembentukan alat kelengkapan dewan. Di samping itu, juga muncul alasan bahwasanya perda inisiatif DPRD dengan perda eksekutif, tidak ada bedanya. Mengingat pembahasannya tetap dilakukan oleh DPRD, bersama eksekutif. Begitu juga dengan perda inisiatif, pembahasannya tetap dilakukan antara legislatif dan eksekutif. “Yang mengerjakannya juga legislatif dan semuanya dikerjakan bersama-sama. Antara eksekutif dan legislatif. Lagi pula kerja pemerintah daerah, dan DPRD itu cukup banyak,” kata Zulkifli Jailani berargumentasi. Ia tidak sependapat kalau dikatakan DPRD itu mandul, apalagi kalau ditujukan pada badan legislasi. Mengingat baleg

Mandul Bukan Salah Tenaga Ahli

SELAIN mandulnya inisiatif anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, publik juga mempertanyakan keberadaan tenaga ahli di masing-masing Fraksi di DPRD. Publik menilai, proses rekrutmen tenaga ahli tertutup, dan cenderung mengambil para pensiunan dan kader partai politik bersangkutan. Kompetensinya pantas dipertanyakan. Boby Lukman, Asisten Manager Advokasi dan Media Seknas Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia menilai, persyaratan menjadi tenaga ahli di fraksi-fraksi masih longgar sehingga bisa dimainkan. Bahkan di beberapa kabupaten kota, fraksi/ komisi dan pimpinan belum memiliki tenaga ahli. Kendati tenaga ahli di fraksi itu menrupakan kebijakan internal fraksi, tapi kompetensi dan keahliannya harus jelas. “Rekrutmen tenaga ahli atau supporting staf itu memang menjadi hak anggota DPRD dan pembiayaannya dibebankan pada anggaran belanja dewan. Yang jadi persoalan adalah para tenaga ahli itu ternyata tidak punya keahlian sesuai yang dibutuhkan dewan. Pada beberapa daerah justru menjadi tempat untuk menampung mantan birokrat yang sudah pensiun. Padahal tugas tugas kedewanan membutuhkan kelompok ahli yang muda, energik

memiliki wawasan keilmuan dan bisa membantu kelancaran tugas dewan seperti, legal drafting, melakukan fungsi sosialisasi dan lainnya,” terang Boby Lukman yang aktivitasnya selalu bersentuhan dengan DPRD ini. Menurutnya, pola rektrutmen tenaga ahli harus melalui proses interview dan penjajakan kemampuan. Namun sekali lagi ini adalah hak prerogatif anggota dewan. Tapi harus terus dikritisi. Menurut Hidayat salah seorang tenaga ahli dari Fraksi Perjuangan Reformasi (PDIP dan PBR) DPRD Provinsi Sumatera Barat, tugas tenga ahli melakukan kajian-kajian dan analisis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi DPRD (legislasi, anggaran maupun fungsi sesuai permintaan masing-masing fraksi). Dalam menjalankan tugasnya tenaga ahli secara operasional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada pimpinan Fraksi dan secara administrasi bertanggungjawab kepada Sekwan. “Perannya tenaga ahli lebih cenderung menjembati pemikiran-pemikiran partai bersangkutan untuk selanjutnya dibahas pada rapat-rapat fraksi sebagai bahan dalam perumusan Pandangan Umum dan Pendapat Akhir Fraksi yang dibacakan pada sidang-

sidang paripurna DPRD,” kata Hidayat yang juga merupakan Wakil Ketua DPD PDIP Provinsi Sumatera Barat. Rusdi Djabar, yang juga tenaga ahli, mengatakan keberadaan tenaga ahli hanya memberikan masukan, kajian, ketika diminta oleh anggota dewan. Artinya, tenaga ahli tidak punya peluang untuk mengusulkan lahirnya suatu perda. “Kami posisinya hanya dimintai pendapat, jika diperlukan. Bukan dalam kapasitias mengusulkan perda,” katanya. Namun ia mengaku pemanfaatan tenaga ahli, belum lagi maksimal. Terutama dalam mendorong jalannya fungsi dewan secara baik, dan maksimal. Posisi tenaga ahli, katanya berbeda staf ahli, yang memang harus memberikan masukan, usulan. Baik diminta, ataupun tidak diminta. “Kami kalau diminta tetap memberikan pendapat, termasuk kalau diminta melakukan kajian-kajian,” ujarnya. Soal kompetensi tenaga ahli, menurut Sekretaris DPRD Sumbar Nasral Anas, perekrutan tenaga ahli sepenuhnya diserahkan pada fraksi. Sekretariat hanya membuatkan surat keputusan (SK) pengangkatan tenaga ahli. “Rekrutmennya memang diserahkan pada fraksi, kami hanya membuatkan SK,” ujarnya.

hanya berwenang melakukan harmonisasi usulan ranperda, dengan aturan lebih tinggi. Setelah ada harmonisasi baru diserahkan pada panitia khusus (pansus), di masing-masing komisi-komisi terkait. “Jadi kalau tidak ada perda inisiatif, jangan ditumpangkan ke baleg kesalahannya,” ujarnya. Ketika dikaitkan dengan waktu kunjungan kerja yang banyak, dan mengakibatkan anggota tidak sempat memikirkan perda inisiatif, Zulkifli Jailani juga kurang sepakat, mengingat kunjungan kerja itu juga untuk jalannya program pemerintah daerah. Sementara Irdinansyah Tarmizi, Ketua Badan Legislasi DPRD Provinis Sumatera Barat mengatakan, berdasarkan PP 16 tahun 2010, setiap perda memang ditangani oleh badan legislasi dewan. Lembaga legislasi yang dipimpinnya juga agak terlambat dibentuk, dikarenakan harus menunggu keluarnya PP tentang DPD, DPR dan DPRD. “Sampai saat ini, baleg telah berusaha menghimpun masukan dari komisi untuk memunculkan raperda inisiatif. Namun sampai akhir tahun, belum juga ada komisi yang mengusulkan raperda inisiatif,” terang Irdinansyah Tarmizi yang juga anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Sumatera Barat ini. Ia menjelaskan, raperda inisiatif bisa dibawa ke tingkat lebih tinggi jika diusulkan minimal oleh 5 orang anggota dan dari dua fraksi. “Berdasarkan PP No 16 tahun 2010, raperda inisiatif dapat diusulkan oleh satu orang anggota saja. Kami berharap, dalam satu tahun ke depan, bakal ada perda inisiatif,” ucapnya. Bakaruddin, pakar politik dari Fisip Unand ketika dimintai keterangannya, mengatakan, di mana saja anggota parlemen memang rendah inisiatifnya membuat perda. “Saya kira, itu sangat tergantung kemampuan dewan itu sendiri. Kini mereka hanya menunggu saja. Inisiatifnya kurang. Dari dulu, sifat itu tidak hanya terjadi di Sumatera Barat saja, di semua daerah saya kira sama,” kata Bakaruddin. Menurutnya, ada beberapa alasan. Pertama, lingkungan politik kita mengajarkan perdaperda selalu datang dari eksekutif. Eksekutif lebih tahu persoalan. Anggota dewan kita, pada umumnya baru berpengalaman. Dia tidak tahu bagaimana menyusun peraturan daerah. Dalam menyusun ada tekniknya. “Saya tidak yakin semua anggota dewan mengerti teknis tersebut. Lingkungan sistem politik ini yang membuat mereka biasa menunggu. Kedua, kemampuan dewan itu sendiri (baru belajar) menjadi politisi. Kebanyakan belum berpengalaman,” jelas Bakaruddin. (h/naz/rud/adk)

Hidayat menambahkan, sesuai SK juga, setiap tenaga ahli diberikan honorarium Rp2,5 juta per bulan yang pelaksanaannya dilakukan dengan sistem kontrak kerja. Dijelaskannya lagi, materi ini disesuaikan dengan materi paripurna. Bagi Fraksi Perjuangan Reformasi, pembahasan di tingkat partai merupakan akumulasi dari aspirasi kader dan simpatisan partai serta apresiasi seluruh pengurus partai (pada rapat partai) terhadap materi sidang paripurna. “Misalnya, tentang Raperda tertentu, atau pembahasan APBD Perubahan hinggga penetapan APBD 2011. Khusus FPR, kami konsen menyorot dan memperjuangan peningkatan anggaran untuk sektor pertanian (pertanian, perikanan (laut/darat), peternakan dan perkebunan,” kata Hidayat yang dulunya aktor dan sutradara teater. Terkait mandulnya DPRD melahirkan perda inisiatif, ia menjelasakan, bahwa bahwa tenaga ahli belum memiliki kapasitas lebih jauh untuk itu karena bukan peserta bamus maupun balegda. “Dalam rapat Bamus (badan musyawarah maupun badan legislasi) tenaga ahli tidak pernah dilibatkan secara resmi,” katanya. (h/naz/rud)


3

Nasional

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

Lintas Nasional MERAUKE, HALUAN— Pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Merauke Papua periode 20102015, Drs Romanus Mbaraka MT dan Sunarjo,S. Sos dilantik Gubernur Papua Barnabas Suebu dalam Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan

Bupati Merauke Dilantik

Rakyat Daerah pada Sabtu (8/ 1) pagi di Aula DPR Merauke. Semula pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih kabupaten paling timur Indonesia itu dijadwalkan berlangsung 12 Januari mendatang, tetapi dipercepat menjadi Sabtu (8/ 1) pagi.

Pasangan Romanus Mbaraka dan wakilnya Sunarjo ditetapkan terpilih sebagai pasangan kepala daerah Merauke oleh putusan Mahkamah Konstitusi pada tanggal 14 November 2010 lalu. Pasangan itu berhasil meraih suara terbanyak dalam pemungutan suara pemilihan umum

kepala daerah (Pemilu Kada) Kabupaten Merauke, tanggal 6 Agustus 2010, yang memiliki 20 wilayah pemerintahan distrik dan 160 pemerintahan kampung serta 8 keluruhan dengan jumlah penduduk 185.718 jiwa. Namun, hasil pemilu kada itu kemudian digugat ke MK.

Hasilnya, MK memerintahkan agar dilakukan pemungutan suara ulang di sepuluh distrik. Pemungutan suara ulang itu dilakukan pada pada 9 Oktober 2010. Hasilnya, pasangan Romanus Mbaraka dan Sunarjo kembali meraih suara terbanyak. (ant)

PENCAPRESAN DINI

Empat Truk Tertimbun Lahar Dingin SLEMAN, HALUAN — Banjir lahar dingin di aliran Sungai Gendol, Sabtu (8/1), menimbun empat truk pengangkut pasir di Dusun Morangan, Desa Sindumartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman. “Saat kejadian empat truk tersebut sedang mengisi pasir dari para penambang pasir di Sungai Gendol, sekitar pukul 15.00 WIB di lereng Gunung Merapi turun hujan deras dan mengakibatkan banjir lahar dingin yang langsung menimbun empat unit truk pengangkut pasir,” kata saksi mata di lokasi kejadian Wawan (28) warga Morangan, Sindumartani, Ngemplak. Menurut dia, sebenarnya ada sejumlah truk yang saat itu juga sedang mengisi pasir di lokasi tersebut namun yang lain berhasil naik ke atas dan tidak sampai diterjang banjir lahar dingin. “Karena sedang di dasar sungai yang cukup sulit dan truk berisi penuh pasir, maka empat truk tersebut terlambat untuk naik ke atas sehingga langsung tertimbun lahar dingin hingga sebatas bak,” katanya. Ia mengatakan, saat truk diterjang banjir lahar dingin tersebut baik sopir maupun awak truk berhasil menyelamatkan diri dengan keluar dari truk dan lari ke atas sehingga tidak ikut diterjang banjir lahar. “Tidak ada korban jiwa maupun luka, karena sopir dan pembantunya maupun para penambang pasir berhasil menyelamatkan diri dengan lari ke atas,” katanya. Sementara itu banjir lahar dingin juga terjadi di aliran Sungai Opak yang hanya berjarak sekitar dua kilometer dari aliran Sungai Gendol. Namun banjir di aliran Sungai Opak ini lebih kecil dibandingkan dengan banjir lahar dingin di aliran Sungai Gendol dan tidak sampai menimbulkan ancaman yang berarti. (kcm)

Taufik ketika mendampingi presiden SBY

Taufiq Kiemas Sakit JAKARTA, HALUAN — Ketua MPR Taufiq Kiemas yang sebelumnya menjalani perawatan di RS Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, dipindahkan perawatannya ke RS Metropolitan Medical Centre (MMC), Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (8/1). Sebelumnya, pihak RS Abdi Waluyo tidak memberikan keterangan ke mana suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri itu dipindahkan. Sejumlah wartawan yang menunggu sejak pagi di RS Abdi Waluyo akhirnya mengecek kabar bahwa Taufiq dibawa ke RS MMC. Petugas informasi RS MMC Kuningan mengatakan, berdasarkan keterangan dari pihak humas, Taufik memang baru saja dirawat di rumah sakit tersebut. “Tetapi, petugas humas belum akan memberikan keterangan kepada wartawan karena harus berkoordinasi dengan pihak keluarga. Hanya memastikan, kalau Bapak Taufiq Kiemas dirawat di sini,” ujar petugas yang tak mau disebut namanya itu. (rp)

Lagi, Korban PT Indah Kiat Meninggal PEKANBARU, HALUAN —Jumlah korban tewas akibat insiden meledaknya tempat pengolahan minyak panas milik PT Indah Kiat Pulp And Paper (IKPP) di Perawang, Kabupaten Siak, Riau belum lama ini terus bertambah. Seperti dilansir okezone.com, Sabtu malam, dua orang yang sempat kritis mengembuskan napas terakhirnya. Dua karyawan itu yang tewas adalah Sulaiman Hakim (22) yang mengalami luka bakar yang cukup parah. Dia mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta. Sedangkan seorang lagi, Ruben Napitupulu (35) meninggal di RS Eka Hospital Pekanbaru. "Keduanya hari ini meninggal dunia, karena lukanya cukup parah," kata Kapolsek Perawang AKP Azwar. Selain korban tewas, saat ini dua korban lain yang juga masih kritis akibat luka bakar juga tengah dirawat intensif di RS Pertamina Jakarta. Dua karyawan itu adalah Nafrizal dan Khairul. Dengan bertambahnya dua korban itu, maka jumlah tewas akibat runtuhnya tangki minyak milik perusahaan bubur kertas terbesar di Asia Tenggara ini menjadi berjumlah enam orang. Seperti diketahui, pada 31 Desember 2010 lalu tangki milik PT IKPP tiba-tiba runtuh dan menyebabkan ledakan. Beberapa pekerja yang sedang melakukan aktivitas menjadi korban. Hingga saat ini penyebabnya belum diketahui, namun diduga ledakan disebabkan karena usia material tangki yang sudah tua. (h/okz)

Gempa 5,3 SR Guncang Palu PALU, HALUAN — Kota Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya diguncang gempa 5,3 skala richter, Sabtu pukul 16:15 WITA. Laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebutkan, pusat gempa berada di sembilan kilometer barat laut Palu, 123 kilometer barat laut Poso, dan 240 kilometer barat daya Tolitoli dengan kedalaman 23 kilometer. BMKG menyebutkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Gempa tersebut mengagetkan masyarakat Palu yang sedang berakhtivitas. Di kompleks pertokoan Hasanuddin, masyarakat yang sedang berbelanja dan penjaga toko berhamburan keluar gedung. Di jalan Wahid, warga langsung berhamburan keluar rumah dengan membawa serta anak mereka yang sedang tidur siang. “Saya kaget karena gempanya tibatiba. Biasanya kan dia goyang sedikit baru kemudian kencang,” kata warga. (dt)

Lima Nama Masuk Bursa Ani Yudhoyono

Sri Mulyani

Mahfud MD

Megawati Tetap Siap Maju

JAKARTA, HALUAN — Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait mengisyaratkan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri siap maju pada Pemilu 2014. Kendati tak mengungkapkan secara langsung, Maruarar hanya mengungkapkan 4 fakta. “Ada 4 catatan ya tentang capres ini, saya hanya mengatakan fakta saja,” ujar Ara, panggilan akrab Maruarar, usai menjenguk Taufiq Kiemas di RS MMC, Kuningan, Jakarta, Sabtu (8/1). Pertama, merujuk survei IndoBarometer bahwa secara konstitusional SBY tak bisa maju kembali dan kemungkinan digantikan Ani Yudhoyono dan Anas Urbaningrum. Kemudian popularitas tokoh-tokoh lain seperti Aburizal Bakrie, Wiranto dan Muhaimin Iskandar. “Bu Mega tetap paling tinggi,” imbuhnya. Kedua, internal PDIP sendiri solid mendukung Mega jadi ketum. Ada 500 DPW/DPC kabupaten/kota yang mendukung. Investasi politik Mega, dinilai Ara, sudah panjang dan dalam.

Ketiga, adalah faktor kesehatan Mega. Selama 2010, Ara mendampingi Mega berkeliling Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. “Dan secara fisik kesehatan Bu Mega sangat sehat. Tidak pernah sakit selama kunjungan itu,” jelasnya. Keempat, adalah faktor apresiasi masyarakat internasional yang tinggi. Dalam Pemilu 2004 pun, kendati tak menang, Mega dinilai berhasil menjaga suasana demokratis. Bagaimana dengan wacana yang dilontarkan TK sebaiknya yang menjabat Presiden yang muda? “Ya kita hormati pandangan Pak Taufiq, tapi menjadi Presiden bukan soal tua-muda. Yang pasti sesuai UU, kesehatan dan tahu agenda apa yang akan dibawa,” jawabnya. Ara mengatakan Mega menyerahkan semua itu pada mekanisme partai. Mega juga akan berpidato pada Ultah PDIP ke-38, Senin besok kantor DPP, Jl Lenteng Agung. Demikian vivanwes. (h)

Kasus Gayus akan Dikaburkan

JAKARTA, HALUAN— Gayus Tambunan kembali membuat geger. Sejak mencuat April 2010, karena kasus mafia hukum kini Gayus kembali jadi sorotan karena ketahuan plesiran ke Macau, Kuala Lumpur dan Singapura. Banyak pihak menyayangkan hingga kini masalah inti kasus Gayus yakni mafia pajak dan mafia hukum tak juga terungkap. Mabes Polri bahkan menyatakan diri ‘menyerah’ karena tak memiliki bukti yang cukup menjerat penyuap Gayus. “Kasus demi kasus terus direduksi. Jadi masalah intinya tetap tak tersentuh. Siapa penyuap Gayus selama ini? Siapa yang membuatnya punya harta melimpah? Kan sudah disebut tuh dari mana saja,” kata Kriminolog Unpad Yemil Anwar Sabtu (8/1/). Yesmil mengatakan, kasus plesiran ke Bali maupun ke luar negeri jangan sampai menutupi kasus Gayus yang utama. Ia pesimis kasus keluarnya Gayus

ke tahanan tidak akan berdampak banyak pada penyelesaian kasus mafia pajak. “Elit-elit yang terkait pasti ngga mau keseret. Mereka akan berupaya agar penegak hukum tak masuk dan mencari-cari lagi masalah. Makanya saya pesimis kasus pelesiran ini hanya untuk jadi alasan agar kasus utama terutup,” paparnya. Menurut Yesmil, sudah terlihat jelas sindikasi dan jaringan mafia yang kuat berada membekingi Gayus. Karena tidak mungkin, bagi seorang mantan pegawai Ditjen Pajak mempunyai harta dan keleluasaan yang begitu mudah. “Tak mungkin Gayus bekerja sendiri untuk dapat paspor. Untuk ke luar rutan? Bisa dapat akses ke sana ke sini, begitu mudahnya. Mana mungkin tanpa ada kekuatan besar di belakangnya,” tukasnya. “Kita harus tetap waspada. Jangan sampai lengah dan lupa untuk mengingatkan penegak hukum untuk tetap mengusut

kasus mafia pajak,” pungkasnya. Selama ditahan di Rutan Brimob Kelapa Dua, Gayus disebut-sebut 68 kali keluar masuk sel seusai sidang dengan menyetor sejumlah uang. Praktik kotor ini berakhir setelah kepergiannya ke Bali terkuak. Kini Gayus dipindahkan ke LP Cipinang, sedangkan mantan pengelola Rutan Brimob jadi pesakitan di Mabes Polri. Demikian detik.com. (h)

Prabowo Subiyanto

Ical

JAKARTA, HALUAN —Kendati dinilai masih terlalu dini, setidaknya sudah lima nama yang terlanjur mengapung di bursa Capres 2014. Pengamat menyebut pencapresan dini bagian dari bentuk tekanan elite partai sekalian unjuk gigi , ‘ kami juga mampu’. Pengamat politik Sukardi Rinakit berpandangan, setidaknya ada lima nama yang dinilainya berpotensi maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2014. Pasar bebas Pilpres 2014 memang membuka peluang bagi siapa saja untuk maju. Sejumlah nama mulai disebut-sebut akan maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2014. “Berdasarkan pengamatan saya dari magnitude dan tone di masyarakat, setidaknya ada lima nama yang masuk tone pertama, yaitu Sri Mulyani, Ical, Ani Yudhoyono, Mahfud MD, dan Prabowo Subiyanto,” kata Sukardi, di Jakarta, Sabtu (8/1). Namun, menurutnya, Sri Mulyani, meski berpeluang, harus berjuang untuk mendapatkan dukungan partai politik. Mahfud MD, yang saat ini menjabat Ketua MK, juga harus melakukan hal yang sama. Meski mantan politisi PKB, ia harus kembali meraih dukungan partai jika ingin maju dalam Pilpres 2014. Di luar nama itu, calon lain yang juga dianggap Sukardi

Bitung Diguncang Gempa MANADO, HALUAN — Gempa bumi berkekuatan 5,8 skala richter mengguncang Sulawesi Utara, Sabtu (8/1) pagi. Tetapi belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut. Demikian disampaikan Badan Meteorlogi, Klimatologi dan Geofisika, Sabtu (8/1). Gempat itu terjadi pada pukul 11.10 waktu Indonesia Tengah di 156 kilometer sebelah tenggara Bitung dengan kedalaman 30 kilometer. Indonesia berada di lingkaran api, tempat bertemunya lempeng kontinental yang menyebabkan aktivitas seismik sangat tinggi. Demikian AFP. (h)

berpeluang adalah Anas Urbaningrum dan Djoko Suyanto. “Tetapi, secara pribadi, saya berharap darah-darah muda akan maju pada tahun 2014. Mungkin dari nama-nama yang ada, Anas dan Puan bisa jadi calon muda yang akan diajukan,” kata Sukardi. Tekan Presiden Sukardi Rinakit menilai terjadinya pencapresan dini karena parpol ingin menunjukkan eksistensinya. Dia bahkan mengatakan pencapresan dini sejumlah partai sebagai salah satu bentuk tekanan kepada Presiden. “Partai ingin menunjukkan, ‘kami ini eksis’. ‘Kami eksis’ ini adalah bagian dari tekanan ke Presiden,” kata Sukardi. Sukardi kemudian mencontohkan cara memberi tekanan kepada Presiden yang dilakukan parpol adalah dengan memunculkan tokoh. “Kalau punya tokoh kan menjadi ancaman,” ujarnya. Kemudian, kinerja pemerintah yang tergolong biasa-biasa saja dalam melakukan pembangunan dinilai Sukardi menjadi alasan parpol untuk mengibarkan benderanya sendiri. “Agar publik melihat ke mereka,” tutur Sukardi. Selain itu, pencapresan dini yang dilakukan parpol memperlihatkan politik di Indonesia yang masih mengedepankan tokoh dibandingkan platform partai. “Orientasi parpol memang ke kekuasaan, bukan platform,” kata Sukardi. Tapi belum ada partai yang secara tegas menyatakan calon presidennya. Meski sejumlah nama berseliweran. (h/d/vv/dtc)

Sudwikatmono dan Elfa Secioria Telah Tiada

PADANG, HALUAN — Agak sulit mulanya mencarikan benang merah apa yang bisa menghubungkan dua nama: Sudwikatmono dan Elfas Secioria. Tapi kemudian ‘jagat hiburan’ ternyata bisa mempertemukan kedua nama itu. Sudwikatmono adalah salah satu taipan Indonesia, tetapi ia juga bergerak di bidang perbioskopan. Bisnis hiburan adalah bagian dari kerajaan bisnisnya. Sedangkan Elfa Secioria adalah musisi, komponis sekaligus pencetak berbagai nama besar di dunia hiburan tarik suara. Dengan demikian, Pak Dwi –sapaan Sudwikatmono—dan Elfa Secioria samasama membesarkan dunia hiburan. Satu tariuk suara yang satu dunia film. Kedua-duanya meninggal kemarin di tempat yang berbeda. Pak Dwi, pemilik Grup Bioskop 21 itu meninggal di Singapura setelah menderita sakit beberapa waktu lalu. Elfa Secioria Hasbullah Ridwan – begitu nama lengkapnya— menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (8/1/2011),

pukul 17.00 WIB. Beliau sempat dirawat di RS Pertamina Jaya, Cempaka Putih. Elfa Secioria mendedikasikan hidupnya untuk mengembangkan dunia musik Indonesia. Bagi musisi Yovie Widianto, Elfa adalah guru dari banyak musisi. “Bang Elfa adalah kakak sepupu saya dan guru dari banyak musisi di Indonesia. Beliau sudah banyak membawa musisi Indonesia ke kancah internasional,” ujar Yovie saat ditemui di rumah duka, Kemang Pratama, Bekasi, Sabtu (8/1/ 2011). Yovie mengungkapkan kalau Elfa sangat menghargai karyakarya musik yang memiliki kualitas. Yovie mengaku mendapat banyak pelajaran dari Elfa. “Kalau ada karya yang bagus beliau lebih respect, tapi kalau yang laku-laku paling dia bilang ‘alah itu cuma nyari duit’,” ucap Yovie. “Ini kehilangan besar bagi bangsa Indonesia, karena bayak musisi yang lahir dari beliau,” pungkasnya. Sementara jenazah pengu-

saha nasional Sudwikadmono akan disemayamkan di rumah duka di Bukit Golf Pondok Indah 10 . Adapun pemakamannya baru akan dilakukan Senin (10/1/2011) di San Diego Hills, Karawang, Jabar. Pemakaman Sudwikatmono menunggu kedatangan puterinya, Martina, yang sedang dalam perjalanan pulang dari Amerika Serikat. Almarhum Sudwikatmono di belakang layar banyak bergerak di bidang sosial dan budaya. Terutama lewat jalur anaknya, Agus Lasmono, yang juga Ketua Yayasan Seni Rupa Indonesia. Melalui anaknya inilah Pak Dwi, demikian disapa, mendukung gerakan mengajar. Pak Dwi juga mendukung pembangunan Masjid Pondok Indah. Beliau juga mendirikan Yayasan Bakti Mulya yang secara rutin memberikan beasiswa di bidang pendidikan. Pemerhati film, Ilham Bintang, bahkan menuturkan dunia perfilman Indonesia juga berkabung karena beliau perintis modernisasi bioskop Indonesia

Elfa Secioria

Sudwikatmono

dengan mendirikan jaringan 21. Beliau juga memproduksi sejumlah film berkwalitas seperti “ Badai Pasti Berlalu”. Sementara itu kabar duka yang lain datang dari keluarga budayawan almarhum Pramoedya Ananta Toer. Istrinya, Maemunah Thamrin (82) menghembuskan nafas terakhirnya pada 11.50 WIB siang tadi. Maemunah direncanakan akan dimakamkan pada satu liang lahat dengan Pramoedya di pemakaman Karet Bivak, Jakarta Pusat, pada Minggu, (9/

1) pagi ini. “Rencananya mami akan dimakamkan besok pagi pukul 9.00 WIB pagi, ditumpuk dengan makam bapak dulu di Karet Bivak,” ujar putra bungsu, Yudisthira Ananta Toer di rumah duka, Jl Multikarya II no 26, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (8/1/2011). Menurut Yudi, ibunya menghembuskan nafas terakhir di tengah-tengah keluarga besar. Maemunah sendiri pernah menjalani opersi pada akhir tahun 2010 lalu. (eko)


Luar Negeri 4

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

Fokus MINGGU

LINTAS DUNIA

Walikota Tewas Ditembak

MEXICO CITY, HALUAN—Walikota Mexico Utara, Saul Vara, ditemukan tewas akibat ditembak. Media lokal melaporkan para pejabat lokal terus jadi sasaran geng-geng penjahat. Saul Vara hilang sejak pertengahan pekan dan mayatnya ditemukan di pinggir jalan raya sekitar 320Km dari kotapraja Zaragoza, negara bagian Coahuila, Mexico utara, kata media lokal. Para pejabat mengatakan beberapa selongsong peluru ditemukan di dekat mayat Vara. Tahun lalu, 13 wali kota tewas ketika pemerintah terus melakukan kampanye terhadap para pedagang narkoba. Lebih dari 30.000 orang tewas di Mexico sejak akhir 2006, ketika Presiden Felipe Calderon mengerahkan tentara dan pasukan keamanan untuk menumpas para pedagang narkoba yang menggunakan negara itu sebagai tempat transit untuk membawa narkoba ke Amerika Serikat. Demikian republika. (h).

SOLUSI-Kemacetan memang menjadi momok yang menakutkan bagi pengguna kendaraan diperkotaan besar. GM pun menawarkan solusinya lewat mobil berkapasitas 2 penumpang yang unik ini. Sebuah mobil konsep yaitu EN-V dipertontonkan di Las Vegas Convention Center, Sabtu (9/1).

Warga Antre Berpakaian Dalam BARCELONA, HALUAN—Ratusan orang Spanyol melawan udara dingin untuk antre di luar pertokoan dengan hanya mengenakan pakaian dalam pada hari pertama penjualan musim dingin, Jumat waktu sempat untuk memanfaatkan tawaran pakaian gratis. “Datanglah dengan mengenakan pakaian dalam anda dan dapatkan pakaian gratis,” demikian bunyi penawaran oleh pengecer pakaian yang berpusat di Spanyol, Desigual. Tawaran itu disampaikan untuk 100 orang pertama yang memasuki toko mereka di berbagai kota besar di seluruh negeri tersebut —Barcelona di bagian timur-laut, San Sebastian di bagian utara dan Marbella di wilayah selatan. Di ibu kota negeri itu, Mardrid, yang meluncurkan penjualan diskon musim dinginnya lebih dulu, puluhan orang dengan pakaian minim juga melakukan perbuatan yang sama pada Minggu (2/1/2011). Orang-orang yang beruntung berhak memperoleh pakaian kelas atas, misalnya blus atau kaus, dan bawahan seperti celana panjang atau rok. Spanyol sedang berjuang untuk keluar dari krisis ekonomi sementara pengangguran mencapai hampir 20 persen, angka tertinggi di Uni Eropa. (h)

LONGSOR DI FILIPINA

Puluhan Tewas Tertimbun

MANILA, HALUAN—Bencana alam masih mendera sejumlah negara.. Sabtu kemaren, giliran Filipina dihantam banjir bandang dan tanah longgsor. Puluhan orang dalaporkan tewas tertimbun dan ribuan orang terpaksa diungsikan. Pernyataaan pemerintah Filipina kepada kantor berita AFP, Sabtu (9/1) menyebutkan, hujan deras lebih dari sepekan telah menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor. Bencana alam ini telah menewaskan sedikitnya 33 Demikian juru bicara pemerintah pada Sabtu, saat mengumumkan banjir mulai mereda di beberapa daerah. Hampir 11.000 orang masih tinggal di pusat-pusat evakuasi

pemerintah, tetapi beberapa telah mulai kembali ke rumah masingmasing pada saat hujan mereda, kata Lauren Catedral, petugas pertahanan sipil di kota selatan Butuan. “Orang-orang sekarang lebih percaya bahwa tingkat air tidak akan naik. Ada beberapa orang yang telah kembali ke rumah tapi yang lain masih tetap tinggal di pusat pengungsian mereka karena masih ada banjir di beberapa

daerah,” katanya kepada AFP. Delapan orang telah terluka akibat tanah longsor, sementara sembilan lainnya hilang setelah hujan lebat, kata Dewan Nasional Pengurangan Resiko Bencana dan Manajemen. Hujan lebat telah menyerang beberapa bagian negara, khususnya selatan pulau Mindanao, sejak akhir Desember, menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor. Stasiun cuaca pemerintah mengatakan masih akan ada hujan tersebar di wilayah Mindanao pada akhir pekan ini, tetapi tidak memperingatkan kemungkinan datangnya banjir baru. Udara dingin dari timur laut Asia yang datang dan bertemu dengan udara hangat di negara tropis telah

membantu menyebabkan hujan luar biasa deras melanda negara itu.

Banjir Sri Langka Sementara dari kota Kolombo dilaporkan, bencana banjir di Sri Lanka timur tidak menunjukkan perbaikan karena hujan yang terus menerus melanda wilayah tersebut selama dua pekan terakhir. Petugas bantuan mengatakan pada Sabtu (8/1). “Sekitar 588.000 orang terkena banjir, lebih dari 4.800 orang di antaranya berada di tempat penampungan. Tiga orang tewas, kami terus memantau dan menangani situasi di 18 tempat penampungan para korban banjir,” kata Deputi Direktur Pusat

Militer Israel Bantai Orang Tua

ISRAEL MARAH Cile Akui Palestina JERUSALEM, HALUAN—Pengakuan Cile terhadap kemerdekaan Palestina dipandang “tidak berguna” dan tidak akan membantu proses perdamaian, kata seorang pejabat senior Israel kepada AFP pada Sabtu. “Hal itu merupakan langkah sia-sia dan tidak penting karena tidak akan mengubah apapun,” kata pejabat itu sehari setelah Cile mengumumkan pengakuannya atas kemerdekaan negara Palestina, mengikuti jejak yang dibuat oleh beberapa negara Amerika Latin lainnya. Pemerintah Cile pada Jumat mengumumkan sebuah resolusi pengakuan terhadap keberadaan Palestina sebagai negara bebas, merdeka, dan berdaulat, kata Menteri Luar Negeri Alfredo Moreno di Santiago. Akhir tahun lalu, Brazil, Argentina, Bolivia dan Ekuador mengakui Palestina sebagai sebuah negara merdeka dengan batas wilayah menurut perbatasan yang ditetapkan pada 1967. Ketentuan perbatasan tersebut dibuat sebelum Israel menduduki Tepi Barat, termasuk Jerusalem timur dan Jalur Gaza pasca Perang Enam Hari pada Juni 1967. Dalam pidato menyambut Tahun Baru, Presiden Palestina Mahmud Abbas mendesak komunitas internasional untuk menggagas rencana jalan damai yang baru menyusul serangkaian langkah diplomatik AS yang gagal melobi Israel untuk membekukan pembangunan permukiman warga Yahudi di wilayah yang menjadi tuntutan Palestina. “Pengakuan Cile, seperti halnya beberapa negara Amerika Latin lain, tidak akan mendorong Palestina untuk bernegosiasi,” kata pejabat Israel itu. “Sedikitpun hal itu tidak akan membantu proses perdamaian,” kata pejabat yang tidak mau disebutkan namanya itu. Namun ia menekankan bahwa Cile memang tidak menyinggung masalah rumit tentang perbatasan negara Palestina dan meminta agar pembicaraan damai Palestina - Israel dimulai kembali. “Santiago telah menunjukkan realita dan rasa tanggung jawab dengan menyampaikan posisi yang dekat dengan kami,” katanya. Batas-batas wilayah negara Palestina adalah masalah yang paling rumit dalam negosiasi damai kedua pihak. Pembicaraan langsung antara kedua pihak, yang pertama dilakukan dalam dua tahun terakhir, dimulai pada 2 September namun terhenti setelah habisnya masa pembekuan pemukiman Yahudi tiga pekan kemudian. Demikian republika. (h)

Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema

Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.

HEBRON, HALUAN—Pasukan Israel di Hebron (Al-Khalil) menembak mati seorang warga sipil tua Palestina, Jumat, dalam insiden salah identifikasi. Militer sedang mencari seorang tahanan Hamas yang dibebaskan sehari sebelumnya. Militer Israel mengungkapkan penyesalan atas pembunuhan itu. Seorang juru bicara mengakui bahwa pria yang berusia 67 tahun itu adalah warga sipil tidak bersalah. Dia tinggal di rumah yang sama dengan yang ditempati anggota Hamas yang dicari itu. Beberapa saksi dan pejabat keamanan Palestina mengatakan, penembakan itu terjadi di dalam sebuah bangunan apartemen di Hebron pusat ketika pasukan mencari satu dari lima tahanan yang dibebaskan dari penjara kota itu pada Kamis. Korban tewas adalah Omar Kawasme, dan anggota-anggota keluarganya mengatakan bahwa pria itu paman dari Wael al-Bitar, tahanan Hamas

yang diburu Israel. Dalam pernyataan kepada AFP, Rajaeh Kawasme, putra dari korban tewas, mengatakan, pasukan memasuki rumah itu ketika ibunya sedang berdoa dan ayahnya tidur. Pasukan mengunci wanita itu di dalam sebuah ruangan lain, kemudian menembaki ayahnya di tempat tidurnya. “Mereka membunuhnya dengan darah dingin dengan 13 peluru di kepalanya, bahkan tanpa memeriksa identitasnya,” katanya kepada AFP. “Setelah membunuhnya, mereka meminta kartu pengenalnya.” “Mereka berpikir Bitar tinggal di apartemen ini sehingga mereka menembak ayahnya tanpa memastikan identitasnya,” tambah putra korban itu. Pasukan Israel mengakui bahwa Kawasme dibunuh karena kekeliruan oleh pasukan yang mencari Bitar, seorang anggota sayap bersenjata Hamas yang kata mereka diburu karena terlibat dalam sejumlah serangan bom bunuh diri.

Militer menyatakan telah menangkap lagi kelima tahanan Hamas itu pada Kamis malam, termasuk Bitar, yang dituduh terlibat dalam perencanaan serangan-serangan bunuh diri, termasuk yang menewaskan seorang wanita Israel dan melukai 10 orang di kota Dimona, Israel selatan, pada 2008. Pembunuhan menjelang fajar pada Jumat itu menyulut amarah dari gerakan Hamas yang menguasai Jalur Gaza, dan seorang juru bicara menyalahkan Pemerintah Palestina yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas di Tepi Barat. “Hamas menganggap Pemerintah Palestina bertanggung jawab, bersama pasukan pendudukan, atas kejahatan ini,” kata Sami Abu Zuhri pada jumpa pers. Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari. (rep)

Penanganan Bencana Nasional, Pradeep Kodippily. Ahli metereologi Merril Mendis mengatakan bahwa sebuah situasi depresi rendah telah berkembang di atmosfir yang mengakibatkan peningkatan curah hujan. “Kami perkirakan musim hujan akan berlanjut di provinsi utara dan timur sedangkan hujan sporadis juga akan terjadi di beberapa wilayah lain Sri Lanka,” kata Mendis. Pejabat di distrik Badulla Tengah menyatakan, mereka tidak mendapat sinar matahari selama 14 hari terakhir. Cuaca buruk memaksa peringatan tanah longsor dikeluarkan akibat beberapa jalan diselimuti kabut sehingga sulit dilalui oleh para pengendara, kata pemerintah. (h/d/kc/rn)

Ratu Amfetamin Diekstradisi ke AS

WASHINGTON, HALUAN—Satu dari sepuluh perempuan paling dicari Interpol adalah Beatriz Elena Henao. Tuduhannya, menjadi sosok penting perdagangan obat bius macam amfetamin. Nah, sebagaimana warta AP dan AFP pada Sabtu (8/1), Kolombia telah mengekstradisi “Ratu Amfetamin” itu ke Amerika Serikat. Tuduhan untuk Henao adalah menjadi pedagang obat internasional, mengirimkan amfetamin dalam jumlah besar dengan menggunakan kapal laut ke AS, Spanyol, dan Belanda. Polisi mengatakan kemampuan Henao berbahasa Inggris, Jerman, Belanda, dan Spanyol membuatnya mudah untuk menjual obat keluar negeri. Perempuan berusia 45 tahun ini merupakan lulusan ilmu politik. Ia pun dituduh sebagai bagian dari kelompok obat di Kolombia yang dipimpin oleh Javier Antonio dan Luis Enrique Calle Serna, yang lebih dikenal sebagai Comba bersaudara. Polisi mengatakan Henao menjual 300.000 unit amfetamin. Selain Henao, setidaknya salah satu anggota keluarganya juga terlibat sebagai pemain dalam pasar obat internasional. Dua anaknya telah dipenjara, satu di Spanyol karena kasus pembunuhan, dan satu lagi karena perdagangan obat di Belanda. Beatriz Henao akan menghadapi sidang di Pengadilan New York bersama dengan dua orang anggota kelompok obat Comba yang didakwa terlibat dalam perdagangan obat dan pencucian uang.(kcm)

NOTES HARI INI

Mahmoud Abbas Presiden Palestina HALUAN—Mahmoud Abbas terpilih menjadi Presiden Palestina pada pemilu 9 Januari 2005 dengan 62,3 persen suara. Dia lahir di Safet, 26 Maret 1935 kemudian hijrah ke Suriah setelah perang tahun 1948. Ia melanjutkan sekolah menengah dan perguruan tinggi di kota Damaskus. Setelah tamat dari jurusan hukum Universitas Damaskus, ia mendirikan lembaga Palestina pertama pada tahun 1954 di Suriah.

Awal tahun 1960-an, ia menjadi pegawai Departemen Pendidikan di Qatar dan bersahabat dengan Yasser Arafat (1929-2004). Ia kemudian menjadi anggota Majelis Nasional Palestina pada tahun 1968 dan memimpin perundingan tidak resmi dengan Israel pada tahun 1977. Sejak tahun 1983, ia menjadi anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) serta memimpin komite

nasional dan internasional yang berkonsentrasi pada urusan organisasi non-pemerintah. Saat Pemimpin Otoritas Palestina Yasser Arafat membentuk lembaga perdana menteri, ia ditunjuk untuk menjabatnya tetapi mundur empat bulan kemudian, tapi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PLO sepeninggal Yasser Arafat dan akhirnya terpilih menjadi Presiden Palestina. (h/d/wk)

Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto. Konsultan Pengembangan Media: H. Hasril Chaniago, Pemimpin Redaksi: Zul Effendi, Pemimpin Perusahaan: Irfan Jasri, Dewan Redaksi: H. Hasril Chaniago (Ketua), Zul Effendi, H. Fachrul Rasyid H.F., H. Dheni Kurnia, Tun Akhyar, Eko Yanche Edrie. Tim Kerja Redaksi: Eko Yanche Edrie (Koordinator), Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Atviarni, Dodi Nurja, Syamsu Rizal, Afrianita, Gusni Yenti Putri, David Ramadian, Nova Anggraini, Aci Indrawadi, Perdana Putra, Ahmad Kharisma, Rahmatul Akbar, Gustedria, Reporter: Andika Destika Khagen, Ade Budi Kurniati, Suswinda Ningsih, Rio Fitra SY, Mice Angelasari, Rudi Antono, Haswandi, Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim (Pariaman), Zulkifli, Syafril Nita (Payakumbuh), Atos Indria (Lubuk Sikaping), Miazuddin, Kasra Scorpi (Lubuk Basung), Iwan DN, Darwin Danin (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal (Batusangkar), M.Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M.Joni, Haridman (Painan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito (Solok), Marnus Chaniago (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Maryadi (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafruddin Al (Koordinator), Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: Hasan Basril Biro Kepri: Yon Erizon Tim Kerja Usaha: Isbadri Bakri (Koordinator Sirkulasi), Budi Syahrial (Koordinator Iklan), Alfarino Ikhsan (Koordinator Promosi), Koordinator Pracetak: Andri Idra. Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: Iklan umum Rp6.500,./mmk, Iklan mini max 1 kolomx100mm Rp100.000,-/kolom, Iklan baris Rp6.500,-/baris, Iklan 2 warna Rp9.000,-/mmk, Iklan full color Rp12.000,-/mmk. Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang


5

Lancong MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

PETUALANGAN KE GUNUANG OMEH

Dari Bukit Prisma Hingga Ikan Banyak

IKAN BAKAR

Jangan Ditanya Lezatnya

PADANG, HALUAN-Tidak sedikit rumah makan di Sumatera Barat menyediakan ikan bakar. Bahkan banyak juga yang menuliskan spesifik ikan bakar. Untuk beberapa rumah makan, jangan tanya lezatnya masakan yang satu ini. Jika pesanan ikan bakar anda datang, akan menjumpai satu ekor ikan yang dibelah, kemudian dibumbui dengan bumbu khas Padang dengan rasa pedas yang nikmat, dan kemudian dibakar. Di tengah-tengah proses pembakaran, ikan tersebut dibumbui ulang dan kemudian dibakar kembali, sehingga ketika disajikan hangat dan bumbu ikan bakar tersebut benarbenar meresap. Jangan lupa untuk memberi perasan jeruk nipis sebelum menyantapnya. Rasanya benar-benar nikmat. Bagi yang ingin sedikit repot, dapat memasaknya sendiri di rumah. Hanya saja ikan bakar yang lezat sangat tergantung pada kualitas ikan. Ikan yang segar bisa dilihat dari warna insang yang kemerahan, daging yang kenyal, dan bau ikan yang segar. Coba tekan ikan saat memilihnya di pasar. Bila bekas tekanan Anda tetap turun, tidak kembali naik, sebaiknya ikan tidak dipilih. Cara membersihkan ikan juga turut menentukan rasa. Hatihati saat mengeluarkan isi perutnya, jangan sampai ada bagian hitam yang tertinggal hingga membuat pahit ikan. Cuci bersih sampai warna hitam pada bagian dalam ikan betul-betul hilang. Setelah ikan bersih, anda dapat menghilangkan baunya dengan menambahkan air jeruk nipis atau cuka dan membumbuinya dengan garam. Sebelum dibakar, ikan dapat langsung dilumuri bumbu. Biarkan dalam lemari pendingin sampai bumbu meresap betul supaya ikan bakar kaya rasa. Tetapi membuat ikan bakar juga bisa dengan cara lain. Yakni ikan direbus dalam air atau santan yang sudah dicampur bumbu. Tentu ikan yang cocok dibakar dengan cara ini hanya ikan yang berdaging tebal dan agak keras supaya tidak mudah hancur seperti tongkol atau tenggiri. (h/aci)

Aroma Gulai Kincuang nan Menggoda PADANG-HALUAN, Gulai kincuang disebut juga sambuang, makanan asal Minangkabau ini memang tak begitu terkenal dibanding rendang, gulai hati, gulai ikan, gulai nangka dan gulai sayuran lainnya. Bau kincuang yang memang khas dan tidak semua orang menyukainya. Bagi mereka yang suka, gulai kincuang dicampur dengan bada basah akan terasa nikmat dan menggugah selera makan. Aromanya yang harum semerbak membuat sipenikmat makin terbius, hingga tak sadar telah habis nasi sepiring. Sementara bagi mereka yang tidak menyukainya, begitu mencium aromanya bisa-bisa langsung hilang selera makannya. Gulai kincuang, sama dengan gulai biasanya, dengan bumbu gulai biasanya. Kuah dari santan kelapa dicampur cabai merah dan bumbu seperti jahe, kunyit, bawang merah yang telah dihaluskan. Kemudian dimasak sambil diaduk, setelah kuahnya mendidih baru dimasukan kuntum bunga kincuang yang sebelumnya telah diiris sesuai selera. Setelah aroma kincuang keluar, baru dimasukkan bada. (h/ynt)

LIMAPULUH KOTA, HALUAN — Saya sudah lama mendengar keindahan Gunuang Omeh, Kabupaten 50 Kota, kampung tempat Tan Malaka dilahirkan. Saya juga banyak mendengar cerita-cerita tentang keindahan panoramanya, serta keanehan sungai ikan banyak yang berada di sana. Namun, saya belum betul-betul melihat keindahan itu. Mengetahui sungguh berbeda dari merasakan. Saya mungkin bisa mengetahui dari foto dan kisah-kisah akan keindahan Gunuang Omeh. Mulai dari hamparan sawahnya yang kuning keemasan, gununggunung prismanya, pemandangan spektakuler saat matahari terbit atau terbenam di balik perbukitan yang memanjang sampai jauh. Namun, saya tak akan bisa mencium wangi tanahnya, harum rumputnya, hangat terpaan mentarinya, atau menjejak lumpur lembut sawahnya, bila tak ke sana. Berpetualang adalah merasakan keindahan. Dan karena itulah, saya bertekad untuk mengunjungi tempat itu. Saya berangkat dari rumah saya di Kecamatan Harau, pukul

setengah sembilan pagi. Saya pergi dengan kendaraan bermotor, berikut bekal air minum dalam tas ransel. Rute yang saya lewati adalah Tanjung Pati-Lubuak Batingkok-Mungka-Suliki. Saya tak tahu jalannya. Jadi saya bertanya pada orang-orang yang lewat. Pemandangan sepanjang jalan sungguh luar biasa. Sawah menghampar di mana-mana. Petak-petak kehijauan dan kuning keemasan membentang sejauh mata memandang. Kedai-kedai nasi sepanjang jalan mengepulkan uap wangi. Dari kaca-kaca kedai, saya melihat lauk pauk yang tersedia hari itu. Belut goreng lado hijau, ayam panggang, dendeng bato-

kok, rendang. Saya jadi lapar. Menjelang simpang Suliki saya bertemu dengan apa yang selama ini saya dengar. Bukitbukit berbentuk prisma mencuat bagai piramid dari perut bumi. Rumput keemasan menghampar di permukaannya, memberi kesan lembut dan manis. Hijau persawahan membentang hingga ke kakinya. Pemandangan ini mengingatkan saya pada Cahokia.

Sebuah situs sangat bersejarah Indian Illinois Amerika Serikat. Di sana, ratusan tahun lalu, suku Indian mengangkut berkubik-kubik tanah untuk membangun bukit-bukit piramid. Yang tersaji di hadapan saya kini, bukanlah buatan manusia, tapi mahakarya alam yang sempurna. Saya mengeluarkan kamera Canon, lalu membuat beberapa potret. Puas mengambil gambar,

saya melanjutkan perjalanan ke Gunuang Omeh. Dari Simpang Suliki, saya mengambil jalan lurus mendaki. Saya langsung disergap hutan di kiri kanan. Rerimbunan semak, bahkan menjuntai hingga ke jalan. Diam-diam saya didera rasa khawatir. Bagaimana kalau ketemu hewan liar?. Untunglah sepuluh menit kemudian saya bertemu rumah-rumah penduduk. (mahreen majida)

PASIRMUKTI

BOGOR, HALUAN — Bagi kaum metropolis, berlibur di sebuah tempat hijau dan asri tentu menjadi alternatif yang sangat menyenangkan. Apalagi, bila tempat itu bisa dicapai dengan mudah, tanpa harus menghabiskan energi dan waktu berjam-jam. Jangan buang waktu. Segera arahkan mobil ke tujuan. Di selatan Jakarta, tepatnya di daerah Citeureup, ada sebuah lokasi yang patut dipertimbangkan untuk mengisi liburan anda dan keluarga. Kebun Wisata Pasirmukti adalah sebuah wisata agro yang ramah lingkungan dan menawarkan panorama alam berupa persawahan, perkebunan dan kolam ikan serta pebukitan yang hijau. Sesuatu yang sangat sulit dijumpai di tengah kota.Bagi anda yang berasal dari Minahasa. lokasi ini juga bisa menjadi pengobat

Wisata Agro yang Menyegarkan

rindu akan kampung halaman. Pasalnya, bangunan dan pondok penginapan yang berdiri di lahan ini bergaya Minahasa yang khas dan berikut nama-namanya. Nuansa Minahasa tak berhenti sampai di situ. Di Restoran Bakudapa, Anda dapat menikmati lezatnya sajian ayam bakar rica atau ikan woku serta makanan khas Manado lainnya. Sambil bersantap, resapi indahnya hamparan sawah di antara kebun buah. Pada hari tertentu, hiburan musik kolintang digelar untuk menghibur para pengunjung. Minahasa Cottage, penginapan dengan fasilitas layaknya hotel berbintang dan Walee Toaas & Menara Klabat dengan pemandangan asri, adalah fasilitas unggulan yang dapat dinikmati di akhir pekan bersama keluarga atau rekan sekantor.

Kebun Wisata Pasirmukti juga menjadi tempat yang tepat para pencinta bunga atau tanaman hias. Di Orchid Garden, Anda bisa menjumpai beragam jenis anggrek yang menarik seperti dendrobium, phalaenopsis, oncidium, cattleya serta aneka tanaman hias lainnya, koleksinya akan memanjakan mata. Ingin belajar merawat anggrek? Pengunjung bisa mengikuti sesi tips serta demo perawatan anggrek yang diberikan oleh staf ahli kebun wisata ini. Mengikuti short course mengenai tambulapot atau tanaman buah di dalam pot yang belakang ini makin marak digemari, juga kursus menarik untuk menambah pengetahuan dan wawasan anda sekeluarga. Frutiwok atau menyusuri kebun buah, persawahan serta Sungai Cileungsi di pagi hari

adalah perjalanan menyenangkan yang bisa dilakukan bersamasama. Anda diajak menyaksikan beragam jenis tanaman serta memetik ranumnya buah Lemong

Cui, jeruk khas Manado, atau jambu merah, langsung dari pohonnya sambil menghirup segarnya udara yang jauh dari polusi. (prc)


6

Ekonomi Bisnis

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

Harga Hasil Bumi Masih Berfluktuasi

Kilas EKonomi Bea Keluar 10 Persen Beratkan Petani Kakao JAKARTA, HALUAN — Harga kakao tiga hari belakangan ini turun menjadi US$ 2.830 dari US$ 3.070, gara-gara lancarnya ekspor kakao karena pantai gading sudah dalam kondisi aman. Produksi kakao aparter misalnya melimpah di Eropa saat ini. Akibatnya permintaan terhadap kakao menurun. Penurunan harga ini menurut Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Zulhefi Sikumbang bisa mencapai US$ 2.500. "Para petanilah yang menjadi korban pertama atas penurunan harga kakao tersebut," tegasnya seperti dikutip dari kontan.id Pemerintah selama ini menerapkan pajak 10% terhadap petani kakao. Artinya, bila harga kakao dunia US$ 3.000, maka harga yang diterima petani Rp 20.000 per kilogram (kg. Seharusnya tanpa pajak bea keluar 10% petani bisa mendapat Rp 23.000. Namun bila harga kakao dunia turun menjadi US$ 2.500, maka petani hanya mendapatkan Rp 18.000 per kg. Menurut Zulhefi, tanpa pajak ekspor seharusnya petani kakao masih bisa mendapatkan keuntungan. Justru dengan penurunan harga kakao, ditambah dengan beban bea keluar yang mencekik membuat petani kakao akan beralih pekerjaan. "Seharusnya pemerintah yang menyubsidi petani dan bukan petani yang menyubsidi pemerintah," ujarnya. Harga yang rendah dan pajak bea keluar yang tinggi membuat petani tidak tertarik lagi bertani kakao. Akibatnya petani-petani yang memiliki perkebunan kakao akan beralih bertani jagung seperti halnya terjadi di Sulawesi. Kebun-kebun kakao mereka ganti dengan kebun kelapa sawit karena harganya lebih menjanjikan. Situasi yang sama juga terjadi di Sumatera di mana sebagian besar petani kakao mengganti lahan kakaonya dengan kebun karet di mana harga karet sekarang lagi tinggitingginya. (h/ita/*)

PADANG, HALUAN — Harga hasil bumi di tingkat pedagang pengumpul di Kota Padang masih belum stabil. Harganya terus berfluktuasi atau berubah sewaktu-waktu.

"Perubahan harga terjadi bisa hampir setiap 2 hari sekali,," kata, Wat Hamzah, salah searang pemasok barang-barang hasil bumi di Pasa Batipuh Kelurahan Pasar Gadang Kota Padang, pada Haluan Minggu ( 8/1). Seperti contoh harga kopi sejak dua hari yang lalu Rp12 ribu per kg. kini naik Rp2.000/Kg. Harganya sekarang Rp14.000/Kg. "Beberapa hari terakhir, permintaan pabrik akan kopi meningkat. Harganya pun melonjak. Berbeda halnya dengan pinang dan coklat," ujarnya. Dikatakannya, harga pinang yang sejak satu bulan yang lalu sempat merangkak Rp8.000/Kg, sekarang turun menjadi Rp6.000/kg. Hasil bumi lain yang mengalami penurunan yakni coklat. Dua hari yang lalu coklat Rp22.000/kg dan sekarang turun lagi menjadi Rp20.000/kg. "Sekarang harga hasil bumi masih belum stabil," tutur Dani, pedagang pengumpul lainnya di Pasar Batipuh. Ditambahkannya, barang-barang hasil bumi itu didatangkan dari seluruh daerah di sumatera barat. Setelah banyak, barangbarang itu dijual lagi kepada pengeksortir di Jalan By Pass Padang.(h/dfl)

Harga Daihatsu Naik

JAKARTA, HALUAN — Daihatsu mulai mengumumkan kenaikan harga on the road rata-rata untuk Jakarta dan Bogor sebesar Rp 2,5 juta. Kenaikan harga on the road ini dipicu kenaikan pajak kendaraan bermotor di Indonesia yang berbeda di setiap daerah Kenaikan ditentukan harga sebelumnya dari setiap model. Kalau harganya lebih murah, kenaikan harga juga lebih rendah atau sebaliknya. Contohnya, Xenia paling murah, Mi MC mesin 1.0 liter yang sebelumnya dijual Rp 113,2 juta, kini menjadi Rp 115,4 juta atau naik Rp 2,2 juta. Xenia paling top, 1.3XT AT, dari Rp 141,7 juta menjadi Rp 144,3 juta atau naik Rp 2,6. Untuk Terios paling top, TX AT Adventure, Rp 206,4 juta kini menjadi Rp

209,9juta atau naik Rp 3,5 juta. Contoh lain, kendaraan termurah Daihatsu, Gran Max PU 1.3 Std, sebelumnya Rp 85,4 juta kini Rp 87,2 (naik Rp 1,8 juta). Tepatnya, setiap model mengalami kenaikkan sekitar 2 persen dari harga sebelumnya, khusus untuk Jakarta dan Bogor.

Sementara itu, Auto2000, distributor utama Toyota, meralat harga Avanza E dan G otomatik untuk Jakarta dan sekitarnya lebih tinggi Rp 225.000 dari perhitungan semula. Harga kedua Avanza tersebut untuk E-AT Rp 146.325.000 dan G-AT Rp 161.775.000. ( h/ita/*)

20 Agen Penjual Sukuk Ritel di 2011 JAKARTA, HALUAN — Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan telah memutuskan untuk menunjuk 20 agen penjual sukuk negara (SBSN/Surat Berharga Syariah Negara) untuk tahun 2011. "Dari hasil beauty contest dan negosiasi fee calon agen penjual sukuk ritel dan calon konsultan hukum dalam rangka penerbitan sukuk di pasar perdana dalam negeri tahun 2011, kami telah memutuskan agen penjual dan konsultan hukum yang lulus seleksi," ujar Kepala Biro Ditjen Pengelolan Utang Yudi Pramadi dalam siaran pers , Sabtu (8/1). Sementara calon konsultan hukum yang lolos seleksi adalah Ary Zulfikar & Partners Legal Consultant. (h/ita/*)

20 Agen Penjual Sukuk Ritel di 2011 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas PT Mega Capital Indonesia PT Bahan Securities PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Danareksa Sekuritas PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Trimegah Securities Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Citibank Standard Chartered Bank PT Sucorinvest Central Gani PT Reliance Securities Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Ciptadana Securities PT Kresna Graha Sekurindo Tbk

NET

KOPI — “Beberapa hari terakhir, permintaan pabrik akan kopi meningkat. Harganya pun melonjak jadi Rp14 Ribu/kg

Akibat Tsunami Perkebunan Mentawai Rugi Rp42,5 Miliar PADANG, HALUAN — Kegiatan perkebunan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) menjadi subsektor yang mengalami kerusakan dan kerugian terparah pada sektor ekonomi produktif daerah itu akibat gempa diikuti tsunami 25 Oktober 2010. Total nilai kerusakan dan kerugian subsektor perkebunan mencapai Rp42,5 miliar atau 42 persen dari total kerugian sektor ekonomi produktif, demikian data dokumen Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi pascatsunami Mentawai yang disusun Bappenas, BNPB, Pemprov dan BPBD Sumbar, Pemkab dan

BPBD Mentawai , Sabtu. Dokumen itu menyebutkan, nilai kerusakan subsektor perkebunan Mentawai akibat tsunami mencapai 18,49 miliar dan nilai kerugian sebesar Rp31,01 miliar dengan total Rp42,5 miliar. Nilai kerusakan pada sektor ekonomi produktif Mentawai karena gempa mencapai Rp53,42 miliar dan nilai kerugian sebesar Rp64,39 miliar dengan nilai total Rp117,82 miliar. Subsektor ekonomi produktif Mentawai yang mengalami kerusakan dan kerugian terbesar ke dua adalah perikanan yang mencapai total Rp43,7 miliar atau 37,1 persen dari total kerugian.

Kemudian, subsektor pariwisata dengan kerusakan dan kerugian total mencapai Rp12,44 miliar atau 10,6 perse, lalu pertanian dengan kerusakan dan kerugian Rp9,12 miliar, selanjutnya peternakan mencapai Rp1,71 miliar dan perindustrian Rp637 juta. Subsektor ekonomi produktif yang mengalami kerusakan dan kerugian lainnya adalah, perdagangan sebesar Rp405 juta dan koperasi, usaha kecil dan menengah sebesar Rp276,5 juta. Sementara itu, nilai kerusakan dan kerugian ditimbulkan bencana tersebut ditaksir mencapai total Rp348,92 miliar, terdiri dari total keru-

sakan ditaksir Rp271,86 miliar dan total kerusakan Rp77,41 miliar. Kerusakan dan kerugian terbesar terjadi pada sektor ekonomi produktif yang mencapai total Rp117,82 miliar, disusul sektor perumahan dengan total Rp115,82 miliar dan lintas sektor dengan total Rp79,44 miliar. Selanjutnya, kerusakan dan kerugian pada sektor infrastruktur mencapai total Rp19,16 miliar dan sektor sosial sebesar total Rp16,66 miliar. Gempa diikuti tsunami itu juga menimbulkan korban tewas sebanyak 509 orang, 17 orang luka berat, 21 orang hilang dan 11.425 orang. ( ant)

IHSG Anjlok Saatnya Investasi

JAKARTA, HALUAN — Koreksi yang cukup dalam pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin tidak perlu dikhawatirkan, justru penurunan itu harus dijadikan momentum untuk berinvestasi. "Koreksi pasar yang terjadi hari ini di pasar saham dan obligasi memberi kesempatan bagi kita untuk melakukan konsolidasi. Jangan terlalu khawatir akan penurunan yang terjadi. Sekaranglah saatnya berinvestasi," ujar Senior Investment Manager First State Investments Indonesia, Ni Made Muliartini , Sabtu (8/1). Ia mengatakan, kekhawatiran akan tingkat inflasi menyebabkan penurunan pasar saham dalam negeri kemarin. Tingkat inflasi di bulan Desember 2010 melebihi konsensus pasar.

Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa penurunan tersebut karena adanya pengalihan dana ke pasar Amerika Serikat (AS), yang disebabkan oleh kondisi di AS yang sedang mengalami pemulihan. Menurutnya, para investor, yang sudah mendapatkan keuntungan besar dari emerging market, kembali mengalihkan dananya ke AS dan pasar lainnya. Faktor lainnya adalah adanya demanding valuation atas pasar saham Indonesia. Setelah naik 46% di tahun 2010, PE ratio di tahun 2011 menjadi 15,5 kali. Ia mengatakan, sebagian investor melihat ini sebagai demanding valuation. "Akan tetapi, hal tersebut hanya merupakan alasan untuk mengambil keuntungan dari

BURSA Efek Indonesia pasar. Secara fundamental, tidak ada perubahan pada perekonomian Indonesia. Memang inflasi mulai merambat naik, akan tetapi diperkirakan tidak akan mengkhawatirkan," katanya.

Kemarin, aksi jual masif melanda lantai bursa sehingga IHSG terpuruk 104,804 poin (2,81%) ke level 3.631,453. Investor asing tercatat melepas saham hingga Rp 1,5 triliun.( h/ita/*)

AJB Bumiputera Selamat Dari Ancaman Demutualisasi

JAKARTA, HALUAN — Upaya Asuransi Jiwa Bumiputera (AJB) menggenjot rasio solvabilitasnya ( kemampuan membayar klaim nasabah) di atas 100 persen pada akhir tahun 2010 membuahkan hasil. Per 31 Desember 2010, rasio solvabilitas AJB tercatat 125

persen. Sebelumnya, AJB Bumiputera sempat ketar-ketir karena terancam demutualisasi atau harus berganti baju menjadi PT. Karena rasio solvabilitasnya per November 2010 lalu baru mencapai 84% atau di bawah ketentuan. AJB adalah satu-satunya perusahaan asuransi mutual nonperseroan terbatas (non-PT) di Tanah Air. Di akhir 2010, AJB Bumiputera harus menjalankan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 504/2004 tentang rasio solvabilitas perusahaan asuransi minimal 100%. Makanya, Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) bersama-sama dengan Badan Perwakilan Anggota AJB Bumiputera belakangan merapatkan barisan untuk mencari cara memenuhi ketentuan KMK yang mewajibkan solvabilitas minimal 100%. "Jadi, solvabilitas sudah tidak ada masalah. Per Desember 2010, rasio solvabilitas tercatat 125%. Hal ini karena penerapan mekanisme reasuransi dalam memberikan klaim kepada nasabah Bumiputera mendapat persetujuan Kementerian Keuangan," ujar Direktur Utama AJB Bumiputera Dirman Pardosi di Jakarta, kemarin. Tetapi, Dirman menegaskan,

upaya Kementerian Keuangan dalam membantu AJB Bumiputera itu bukan tanpa syarat. Sebagai timbal balik, AJB Bumiputera dipatok untuk melakukan pembenahan internal, seperti perbaikan tata kelola perusahaan dan restrukturisasi organisasi dari 39 kantor wilayah menjadi hanya 22.

Tidak hanya itu, AJB Bumiputera juga harus menerapkan pola kepemimpinan tunggal dengan menggabungkan tiga lini bisnisnya, yakni asuransi jiwa perorangan, asuransi jiwa kumpulan, dan asuransi jiwa syariah. "Ini untuk meningkatkan

efisiensi dan produktivitas kerja ke depan," imbuh Dirman seperti dikutip kontan.id Komisaris Utama AJB Bumiputera Sugiharto menambahkan, pihaknya juga bakal memperluas portofolio investasinya dari yang sebelumnya terbatas pada deposito, kini dapat ditempatkan di keranjang saham dan reksadana untuk mendongkrak imbal hasil (yield) yang lebih tinggi. Dengan mekanisme reasuransi dan perbaikan operasional perusahaan, bisnis AJB Bumiputera di 2011 ini diyakini bisa tumbuh pesat menjadi perusahaan yang sehat, kuat, dan menguntungkan bagi

seluruh pemegang polis. AJB Bumiputera menargetkan pendapatan premi sebesar Rp 6,2 triliun atau tumbuh 28% dibanding pencapaian tahun lalu yang diproyeksi mencapai Rp 4,9 triliun. Ada pun return on investment (RoI) yang dipatok tahun ini sebesar 14%, naik dari RoI 2010 yang berkisar 8,5%-9% atau senilai Rp 850 miliar dari total dana kelolaan sebesar Rp 9,5 triliun. Dari sisi kewajiban, AJB Bumiputera menganggarkan pembayaran klaim sebesar Rp 4,19 triliun sepanjang tahun ini atau naik 11,9% dari realisasi 2010. (h/ita/*)


Rantau 7

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

LINTAS RANTAU

Dua Jalur Kwarsa Simpan Potensi Emas JAMBI, HALUAN — Pemkab Kerinci menyatakan sedikitnya dua jalur (urat) kwarsa (tambang mineral) logam dan non logam di daerah itu mengandung atau menyimpan emas di balik lapisan tanahnya. “Sedikitnya ada dua urat kwarsa yang diestimasi mengandung emas, hal itu diketahui berdasarkan pada kondisi fisik geologi tanah dan fakta temuan masyarakat setempat serta asumsi ilmuwan yang kebetulan singgah atau melancong ke Kerinci, kata Kasubag Informasi Humas Pemkab Kerinci Azmal Pahdi ketika dihubungi di Kerinci, Sabtu. Kedua jalur tersebut adalah jalur kwarsa Sungai Tenang dan di Bukit Hitam Batu di Kecamatan Siulak. Jalur kwarsa di lokasi Sungai Tenang terbagi lagi dalam tiga sub, yang masing masing berada dalam radius, 1,5 km, 2 km barat daya Siulak Deras, dan 3 km barat laut Siulak deras. Sementara, selain emas di balik lapisan tanah, lokasi-lokasi ini juga mengandung berbagai potensi pertambangan lain, baik mineral, logam maupun non-logam, seperti tembaga, granit, marmer, obisidian, batu gamping dan kaolin. Masing-masing dengan estimasi cadangan 600 juta ton granit, 289 juta ton marmer, 497 juta ton obsidian, 680 juta ton batu gamping dan 50 juta ton kalin, kata Azmal. Sementara di lokasi jalur kwarsa Bukit Hitam Batu selain mengandung emas juga mengandung endapan tembaga yang estimasi cadangannya sangat besar, jalur ini tepatnya berjarak tiga kilometer dari Desa Betung Hilir. Bukit yang sangat besar ini tersembunyi di balik rimbunan ladang kulit manis milik warga setempat, karena itu tidak banyak yang mengetahui kandungan dengan potensi melimpah tersebut. Apalagi, sebagian daerah Kerinci merupakan wilayah perbukitan Bukit Barisan yang dilalui oleh jalur Sesar Sumatera dan jalur gunung api busur magmatik Sumatera, yang diyakini masih menyimpan kemungkinan estimasi lain tentang cadangan mineral, logam emas, tembaga, dan lainnya, termasuk kemungkinan estimasi potensi semen. Namun, Azmal mengakui hingga saat ini tidak banyak pihak yang mengetahui potensi pertambangan Kerinci yang sangat besar tersebut. Berbeda dari daerah lain seperti di Merangin dan Sarolangun, pertambangan emas tradisional marak dilakukan masyarakat, di Kerinci justeru nyaris tak ada masyarakat yang tertarik mendulang emas. Kalaupun ada yang menambang, hanya penambangan galian C berupa pasir, koral (kerikil) dan batu. Karena itu estimasi ini menjadi peluang besar bagi investor, Pemkab pun membuka peluang selebar-lebarnya bagi yang berminat, tambahnya. (ant)

BUNUH TEMAN

Oknum Polisi Dihukum Delapan Tahun

JAMBI, HALUAN — Seorang oknum polisi berpangkat Brigadir Kepala, Rindang Pasaribu, anggota Polresta Jambi, divonis delapan tahun penjara di Pengadilan Negeri Jambi, karena membunuh temannya sendiri. Vonis yang dijatuhkan majelis hakim yang diketuai Nelson Sitanggang itu lebih rendah dua tahun dari tuntutan Jaksa Dewi pada persidangan sebelumnya.Menurut hakim, terdakwa Rindang terbukti bersalah membunuh Roy Silitonga, dengan menembak kepala korban hingga korban tewas di tempat kejadian pada 10 Juni 2010. Kejadian tersebut bermula pada saat terdakwa bersamasama temannya, termasuk korban, pergi minum-minuman keras di salah satu lapo tuak di sudut Kota Jambi. Pada saat mereka sudah dalam keadaan mabuk, Rindang kehilangan senjata api, yang belakangan diketaui telah diambil oleh Silitonga.Saat menyerahkan senjata api tersebut, terjadilah keributan antara terdakwa dan korban, yang kemudian berbuntut dengan penembakan tersebut. Hakim dalam pertimbangannya menyatakan, hal-hal yang memberatkan, perbuatan terdakwa telah menghilangkan nyawa orang lain, dan memberikan keterangan yang berbelit-belit di persidangan.Sedangkan hal yang meringankan, terdakwa memiliki tanggung jawab keluarga, sudah ada perdamaian antara terdakwa dan pihak korban, dan terdakwa menyesali perbuatannya. (ant)

Katupek Digemari Warga Kota Bandung

BANDUNG, HALUAN — Urang Minang diawal tahun 1970-an hingga 1990 masih banyak berdagang di kaki lima, namun dengan semangkin banyak mall di Kota Bandung, Jawa Barat, mereka mulai tersingkir. Sekarang hanya sedikit urang Minang di kaki lima karena ada yang telah membeli kios dan ada yang sukses jadi pengusaha. Tidak sedikit pula yang pulang kampung atau pindah kota lain. Ada yang menarik di Kota Bandung. Baik masyarakat Minang dan warga asli Sunda sangat menggemari dan senang makan katupek alias Lontong Padang. Tiga lokasi Ketupat Padang yang penuh pembeli setiap pagi dari pukul 05.30 WIB sampai pukul 11.00 WIB di Jalan Dipatiukur. Menurut Yulius, penghasilan berdagang ketupat dan teh telor cukup lumayan. Dengan satu porsi ketupat pakai telor Yulius menjual hanya Rp7 ribu dan teh telur Rp5 ribu. Lokasinya dekat dengan kampus Universitas Pajajaran (Unpad) dan berapa perkantoran seperti Telkom dan Pertamina. Yang jelas bukan dari Kota Bandung saja yang singgah menikmati ketupat ini, tapi ada yang dari Jakarta dan kota lainnya. Warga asal Lintau, Tanah Datar ini merendah saat ditanya penghasilannya. “Cukuplah buat nabung dikit-dikit

dan sekali setahun bisa pulang kampung ke Lintau,”ujarnya Kendati di kaki lima, tidak sedikit pula karyawan dan Mahasiswa Unpad sarapan pagi makan Ketupat urang lintau ini termasuk Mahasiswa Minang yang kuliah di Unpad. Sementara goreng pisang dan katan yang hanya bersebelahan dengan ketupat Yulius. Goreng pisang raja dengan ketan ini sangat banyak pembelinya. Kendati di kaki lima, ada juga yang memesan melalui telepon. Menurut pengamatan Haluan, laba setiap hari paling kecil Rp300 ribu kalau hari Sabtu dan Minggu bisa mencapai Rp400 ribu hingga500 ribu rupiah. Sementara di Jalan Palasari Bandung yang terkenal dengan daerah penjual buku, namun dari pukul 06.00 WIB di salah satu kios penuh orang yang menyantap katupat dan teh telor. Tidak lain, pemiliknya Sutan Mudo asal Kapau, Bukittinggi. Makanya kios tersebut diberi nama Katupek Kapau Uni Rita. Ada juga pembeli tidak kebagian tempat duduk karena sudah penuh pembeli di dalam kios hingga berapa pembeli ada yang duduk di

KATUPEK- Warung Katupek Kapau Uni Rita di Jalan Palasari Bandung, Jawa Barat yang cukup digemari warga setempat mobil sendiri dan ada yang diluar dapat kios sebelah yang belum dibuka. Sutan Mudo meraup keberuntungan lumayan dari berdagang ketupat kapau. “Alhamdulillah saya bersukur dengan banyak pelanggan sekarang ini. Dengan kebersihan, ramah dan maasakan yang enak, pelanggan pasti kembali,” ujar Sutan Mudo.

Katupek Ombak Pariaman di daerah Antapani Bandung Timur juga cukup banyak peminatnya. Iskandar Piliang yang mengelolanya mendapat keberuntungan dari menggaleh katupek. Baru lima tahun hijrah ke Kota Bandung dari Jakarta, ternyata Jakarta tidak membawa keberuntungan bagi Iskandar dengan berdagang

katupat di Kota. Bandung usahanya mulai membawa hasil. “Sejak hijrah ke Kota Bandung dengan berdagang ketupat, saya bersyukur pada tuhan, di kota kembang ini reski saya berkembang. Saya bercita-cita punya rumah sendiri, karena sekarang ini masih mengontrak,” tutur Ajo Iskandar Piliang.(h/dj)

Batu Rakit Jadi Objek Wisata Keluarga

MUNTOK, HALUAN- Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Propinsi Bangka Belitung (Babel), akan menjadikan Pantai Batu Rakit sebagai objek wisata keluarga, karena hamparan pantainya cukup indah, berpasir putih dan laut nya yang tenang sehingga cocok tempat bertamasya keluarga. “Kami sudah membangun berbagai fasilitas olah raga dan arena bermain, karena pengunjungnya rata-rata mereka

yang membawa keluarga agar mereka merasa nyaman,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Informatika, Choirul Amri Rani di Muntok, Sabtu. Saat ini, kata dia, pantai seluas 20 hektar yang berjarak sekitar tujuh kilo meter dari Kota Muntok itu sudah dibangun gazeboo untuk bersantai menikmati keindahan pantai dan pemandangan alam yang cukup eksotis. Ia mengatakan, kawasan

Pantai Batu Rakit ini dijadikan kawasan wisata yang lengkap mulai dari hotel, sarana rekreasi, fasilitas outbond, panggung terbuka, olahraga voli pantai, dan arena kemah. “Pantai Batu Rakit juga dijadikan arena kemah pada momen-momen tertentu seperti pada libur sekolah, Tahun Baru dan menyambut Ramadhan, sepanjang pantai dipadati tenda masyarakat yang berkemah,” katanya. Ia menjelaskan, jumlah

Mulai Bersahabat dengan yang Pedas-pedas Tak ada yang bermasalah dengan fisik Sekretaris Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, ini. Selain usianya yang masih relatif muda, 40 tahun, ia juga rajin melakukan olahraga. Bahkan mendonorkan darahnya pun ia rutin. Tapi, untuk tetap menjaga kesehatannya, sejak beberapa tahun terakhir ini lulusan Universitas Palangkaraya, Kalimantan Tengah, ini rutin minum kedelai bubuk New Mandala 525, yang ia konsumsi dengan frekuensi dua kali dalam sehari. Hasilnya? Ternyata kedelai bubuk instan itu memang membuat kesehatannya makin meningkat. “Badan saya sekarang makin sehat, dan lambung saya yang tadinya agak kurang bersahabat dengan cabe atau yang pedas-pedas lainnya sekarang tidak seperti itu lagi,” tuturnya saat ditemui di kantornya. Untuk selalu fit, asupan gizi mesti selalu terjaga. Bila tidak, hal itu bisa memberikan dampak yang negatif bagi fisik seseorang sehingga ia mudah terserang aneka penyakit. Suparno, SH Pemicunya tentu saja metabolisme tubuh yang tidak lagi berjalan dengan normal. Untuk itu, mengonsumsi makanan dan minuman kesehatan adalah suatu solusi yang direkomendasikan para ahli kesehatan. Misalnya, dengan kedelai bubuk, yang kandungan gizinya amat bermanfaat. Dan salah satu kandungan gizi kedelai yang nyata manfaatnya adalah isoflavon. Fungsi isoflavon itu antara lain adalah untuk melancarkan kembali metabolisme yang terganggu sehingga penyerapan zat-zat gizi ke dalam tub uh diseimbangkannya kembali dengan sistem pengeluaran dari tubuh. Dan bila terjadi toksifikasi atau peracunan dalam tubuh, kandungan karoten kedelai diyakini mampu menetralisasinya. Selain itu, penyebab

pengunjung Pantai Batu Rakit mengalami peningkatan sejak dibangun berbagai fasilitas, biasanya pengunjung hanya 10 hingga 20 orang per hari, namun sekarang sudah mencapai ratusan pengunjung. Puteri, seorang warga Muntok merasa senang dengan dibangunnya fasilitas rekreasi di Pantai Batu Rakit karena pantainya cukup indah dan eksotis. “Di Pantai Batu Rakit cukup nyaman sebagai tempat bersantai bersama keluarga,

hamparan pasir yang luas membuat anak-anak bermain dan bisa berlari-lari dengan aman,” ujarnya. Maya, seorang guru di Muntok mengatakan, Pantai Batu Rakit menjadi tujuan para siswa untuk melakukan kegiatan outbond dan sejumlah kegiatan lainnya. “Batu Rakit ini sering dijadikan lokasi untuk kegiatan siswa, karena hamparan pantainya yang luas dan panorama alamnya yang sangat bagus,” katanya.(ant)

ADVERTORIAL

badan tidak fit dan penyakit mampir adalah sistem imun tubuh yang rendah. Berkaitan dengan ini, isoflavon dapat berperan dalam meningkatkan sistem imun tersebut. Karena itu setiap orang, berapa pun umurnya, harus rajin memelihara kesehatannya, termasuk menjaga pola berpikir dan menghindari hal-hal yang dapat merusak kesehatan. Kedelai bubuk merupakan sumber vitamin B1, B6, dan E, mineral magnesium dan seng, serta asam amino triptofan. Di dalam buku Susu Kedelai, Susu Nabati yang Menyehatkan dikatakan bahwa senyawasenyawa dan zat-zat tersebut mampu menambah vitalitas, tenaga, dan kualitas tidur seseorang. Meskipun demikian, menjaga pola hidup sehat tetap dianjurkan untuk dijadikan prioritas utama, seperti berolahraga dengan teratur, beristirahat dengan cukup, menjaga pola makan dengan baik, dan lain-lain. New Mandala 525 sangat laku di seluruh wilayah pemasaran karena manfaatnya yang nyata dan produknya yang diolah secara higienis. Ini amat ditunjang oleh mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat masa kini untuk beralih ke bahan-bahan nabati dalam memelihara kesehatan. Produk ini bukan obat melainkan minuman kesehatan untuk keluarga. New Mandala 525 sekarang sudah tersedia di Apotik/T.O terkemuka di kota anda atau ingin tahu lebih jauh, hubungi perwakilan kami untuk wilayah Sumbar : (0751) 7854443 atau Distributor wilayah : Padang Panjang 081266713023, Bukittinggi (0752) 34189, Payakumbuh (0752) 92813, Batusangkar (0752) 73498, 081374366690, Pariaman (0751) 9009875, Padang Pariaman 081363143179, Lb Basung 081374505630, Pasaman Barat 0813 14285681, Lb Sikaping 081363978162, Painan (0756) 21314, Solok (0755) 20327, Sawahlunto 081374643868, Muaro Sijunjung (0754) 21363, 0812170305226, Dharmasraya 085274678529, Muaro Labuah (0755) 70342 DINKES: PIRT No. 15320503590


8

Cristiano Ronaldo

Giuseppe Rossi

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

KL ASEMEN PREMIERSHIP INGGRIS 01. 02. 03 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Man. United Man. City Arsenal Tottenham Chelsea Sunderland Bolton Newcastle Blackburn Stoke City Everton Liverpool Blackpool Fulham Birmingham West Brom Wolves Aston Villa Wigan West Ham

20 22 21 21 21 22 22 21 22 21 21 20 19 21 20 21 21 21 21 22

12 12 12 10 10 8 7 8 8 8 5 7 7 4 4 6 6 5 4 4

8 6 4 6 5 9 9 4 4 3 10 4 4 10 10 4 3 6 9 8

0 (43-19) 44 4 (33-16) 42 5 (42-22) 40 5 (31-25) 36 6 (36-19) 35 5 (25-22) 33 6 (34-29) 30 9 (34-31) 28 10 (29-35) 28 10 (26-26) 27 6 (23-25) 25 9 (25-27) 25 8 (27-32) 25 7 (22-24) 22 6 (21-26) 22 11 (26-39) 22 12 (21-34) 21 10 (23-37) 21 8 (18-33) 21 10 (22-38) 20

Jadwal Kamis (13/1) Blackpool vs Liverpool TOP SKORER 14-Dimitar Berbatov (Man. United) 12-Carlos Tevez (Man. City)

MADRID, HALUAN — Real Madrid akan mendapat ujian berat pada laga lanjutan La Liga akhir pekan ini. Madrid akan menjamu Villarreal di Santiago Bernabeu. Lengah, Madrid akan kehilangan poin. Defender Villarreal Joan Capdevila sudah mengeluarkan nada ancaman buat pasukan El Real. Menurut Capdevila, pasukan timnya akan datang ke Bernabeu, dengan tujuan bersenang-senang. Tim dengan julukan The Yellow

Submarines ini sedang dalam kondisi terbaik. Villarreal duduk di posisi tiga klasemen sementara, di bawah Real Madrid dan Barcelona sebagai pemuncak klasemen. “Musim ini kami sangat-sangat menikmati semua pertandingan. Dan kami akan datang ke Santiago Bernabeu untuk mendapatkan kesenangan. Kami bertanding dengan kepercayaan diri tinggi dan semuanya akan berjalan dengan baik. Tentu kami tidak ingin mengulang kekalahan seperti musim lalu,” jelas Capdevila seperti dilansir Goal, Sabtu (8/1). “Tim ini sudah belajar banyak dari kesalahan. Cara terbaik untuk menang adalah dengan menikmati semua laga. Kami akan membayangi Madrid, sebab

MU VS LIVERPOOL

Mimpi Buruk Fergie

MANCHESTER, HALUAN — Musim lalu, Sir Alex Ferguson mengalami kekalahan pahit di babak ketiga Piala FA. Musim ini manajer asal Skotlandia itu tak mau mengalaminya lagi. Di Old Trafford musim lalu, MU kebagian jatah menjamu salah satu rival abadi mereka, Leeds United. Hasil dari pertandingan itu adalah ‘Setan Merah’ kalah 0-1 akibat gol yang diciptakan penyerang yang kini bermain di Everton, Jermaine Beckford. Musim ini, di babak yang sama, MU kembali akan menjadi tuan rumah. Yang jadi lawannya pun adalah salah satu rival abadi mereka: Liverpool.

Berkaca dari pengalaman melawan Leeds musim lalu, Fergie menegaskan bahwa dia tak ingin menganggap enteng Piala FA. Kekalahan musim lalu sudah cukup membuatnya mimpi buruk, dan ia tak ingin mengalaminya lagi. “Piala FA adalah turnamen yang tak boleh Anda anggap remeh. Kami melakukannya musim lalu dan kami seperti diingatkan, kalah di kandang sendiri dari Leeds,” ujar Fergie di ESPN Star. “Itu pertama kalinya saya kalah di babak ketiga sejak pertama kali saya menangani klub dan itu benar-benar tak mengenakkan bagi saya.” “Saya sakit untuk beberapa hari, saya tak menikmatinya. Jadi, saya harap yang kali ini lebih baik,” tukasnya. (dtc/pp)

kami datang tidak untuk kalah, melainkan untuk membawa pulang kemenangan,” tutup bek internasional Spanyol ini. Sementara, pemain belakang Madrid, Ezequiel Garay, mewaspadai tim berjulukan The Yellow Submarine itu yang menurutnya sangat tangguh. “Villarreal tim yang sangat terorganisir dan mereka selalu bermain dengan baik dan konsisten. Mereka lawan yang tangguh dan kami harus waspada menghadapi mereka,” ujar Garay melalui situs resmi Madrid. “Mereka punya lini tengah yang kuat, kami harus berupaya sebisa mungkin agar mereka tidak terlalu lama menguasai bola. Mereka sulit ditaklukkan tapi saya optimis kami bisa meraih tiga poin dan terus bersaing

di puncak klasemen,” ujarnya. Pada pertandingan itu, Madrid dipastikan tidak bisa menampilkan defender Pepe yang harus absen sebulan. Tim medis Madrid mengumumkan, pemain 27 tahun itu mengalami cedera betis. Pepe cedera saat “El Real” dikalahkan Levante 0-2 dalam ajang Copa Del Rey, Jumat (7/1) dini hari WIB. Pepe dipastikan tak akan membela “Los Galacticos” selama empat pertandingan melawan Villarreal, Almeria, Real Mallorca, dan Osasuna. Meskipun demikian, pelatih “El Real”, Jose Mourinho, tidak terlalu pusing. Ia kemungkinan akan menggeser posisi Sergio Ramos menjadi bek tengah dan memaksa Alvaro Arbeloa untuk bermain di sayap kanan. (okz/pp)

Hodgson Akhirnya Mundur

LIVERPOOL, HALUAN — Isu yang berkembang belakangan itu akhirnya dibenarkan oleh Liverpool sendiri. Roy Hodgson, Sabtu (8/1), resmi meletakkan jabatannya sebagai manajer The Reds. Kabar tersebut diberitakan sendiri oleh situs resmi Liverpool. Dalam situs tersebut dijelaskan bahwa pihak klub membebastugaskan manajer berusia 63 tahun itu atas kesepakatan bersama. “Liverpool FC hari ini mengonfirmasi bahwa manajer Roy Hodgson telah meinggalkan klub atas kesepakatan bersama,” demikian bunyi statemen tersebut. Situs itu juga mengutip komentar John W. Henry selaku pemilik Liverpool. “Kami senang dengan usaha Roy dalam enam bulan terakhir. Tapi kedua pihak berpikir bahwa pilihan terbaik untuk klub adalah

dia mundur.” “Kami mendoakan yang terbaik untuknya di masa mendatang,” demikian ucap Henry. Hodgson datang pada musim panas 2010 setelah kursi manajer Liverpool ditinggalkan oleh Rafael Benitez. Prestasi terakhir Hodgson sebelum menerima jabatan menangani ‘Si Merah’ adalah membawa Fulham menjadi runner-up Liga Europa. Tapi dalam perjalanannya bersama Liverpool, Hodgson gagal membawa ‘Merseyside Merah’ tampil kompetitif. Liverpool kini berada di posisi 12 klasemen dengan hanya unggul empat poin dari zona degradasi. Mereka baru tujuh kali menang dan sudah menelan empat hasil imbang serta sembilan kekalahan. (dtc/pp)

Quagliarella Cedera, Toni Masuk

TURIN, HALUAN — Langkah cepat dilakukan Juventus setelah Fabio Quagliarella divonis absen sampai akhir musim. Mereka memilih striker veteran Luca Toni, yang di musim ini tampil melempem bersama Genoa. Juve memang membutuhkan penyerang baru karena stok mereka menipis. Top skorer mereka, Quagliarella, baru saja dipastikan tak bisa main lagi di musim ini gara-gara cedera ligamen lutut dari pertandingan melawan Parma kemarin. Vincenzo Iaquinta juga masih bergulat dengan cedera paha, sementara Alessandro del Piero terus menua dan Amauri penampilannya tidak konsisten. “Aku luar biasa senang. Ini mimpi yang jadi kenyataan. Aku ingin sekali bergabung dengan klub ini. Sesungguhnya aku menampik uang (yang lebih besar) untuk menerima pinangan mereka,” ucap Toni setelah proses transfernya terjadi dengan cepat. “Anda tak bisa bilang tidak pada Juve. Aku penyerang tengah di kotak penalti, dan aku percaya aku akan nyetel dengan (pelatih Luigi) del Neri. Aku sudah memilih kostum nomor 20,” lanjut pria 33 tahun itu dikutip Football Italia. Toni belum bersinar sejak kembali ke Italia, setelah berkarir di Jerman bersama Bayerm Munich. Meminjam

SERIE A IT ALIA ITALIA 01. Milan 02. Lazio 03. Napoli 04. Roma 05. Juventus 06. Palermo 07. Inter 08. Udinese 09. Sampdoria 10. Genoa 11. Parma 12. Bologna 13. Chievo 14. Catania 15. Cagliari 16. Fiorentina 17. Cesena 18. Brescia 19. Lecce 20. Bari

18 18 18 18 18 18 16 18 17 17 18 18 18 18 18 17 17 18 18 18

12 10 10 9 8 9 7 8 5 6 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3

3 4 3 5 7 3 5 2 8 4 7 7 6 6 5 5 3 3 3 5

Hasil Kamis (6/1) Inter vs Napoli: 3-1 Jadwal Minggu (9/1) Sampdoria vs Roma Milan vs Udinese Bari vs Bologna Catania vs Inter Cesena vs Genoa Chievo vs Palermo Fiorentina vs Brescia Lazio vs Lecce Parma vs Cagliari Napoli vs Juventus TOP SKORER 11-Antonio Di Natale (Udinese) 10-Edison Cavani (Napoli) 10-Marco Di Vaio (Bologna) PRIMERA SPANYOL 01. Barcelona 17 02. Madrid 17 03. Villarreal 17 04. Valencia 17 05. Espanyol 17 06. Atletico 17 07. Getafe 17 08. Bilbao 17 09. Mallorca 17 10. Sevilla 17 11. Sociedad 17 12. La Coruna 17 13. Hercules 17 14. Santander 17 15. Osasuna 17 16. Malaga 17 17. Levante 17 18. Zaragoza 17 19. Almeria 17 20. Gijon 17

15 14 11 9 9 8 8 8 7 7 7 5 5 5 4 5 4 2 2 2

1 2 3 4 1 3 2 1 3 2 1 6 4 4 5 1 3 7 7 6

Jadwal Sabtu (8/1) Malaga vs Bilbao Sociedad vs Sevilla La Coruna vs Barcelona

Luca Toni dia di paruh kedua musim lalu, AS Roma tidak mengambil opsi kontrak permanen untuk musim ini. Genoa lalu merekrut eks striker Brescia, Palermo dan Fiorentina itu secara gratis, dengan durasi kontrak sampai Juni 2012. Namun, dari 16 pertandingan, semuanya sebagai starter, Toni baru mengutip tiga gol di Seri A. (dtc/pp)

3 (30-13) 39 4 (24-16) 34 5 (27-20) 33 4 (26-22) 32 3 (33-21) 31 6 (32-22) 30 4 (23-15) 26 8 (23-21) 26 4 (18-16) 23 7 (13-15) 22 6 (18-21) 22 6 (17-24) 22 7 (19-21) 21 7 (16-22) 21 8 (19-17) 20 7 (17-18) 20 9 (13-21) 18 11 (13-23) 15 11 (16-35) 15 10 (12-26) 14

Jadwal Minggu (9/1) Espanyol vs Zaragoza Mallorca vs Almeria Osasuna vs Getafe Santander vs Gijon Madrid vs Villarreal Levante vs Valencia Jadwal Senin (10/1) Hercules vs Atletico TOP SKORER 19-Cristiano Ronaldo (Madrid) 17-Lionel Messi (Barcelona) 11-David Villa (Barcelona) 11-Fernando Llorente (Bilbao) 10-Nilmar (Villarreal)

1 (53-10) 46 1 (42-14) 44 3 (32-14) 36 4 (26-20) 31 7 (19-24) 28 6 (27-19) 27 7 (28-25) 26 8 (26-29) 25 7 (19-20) 24 8 (22-27) 23 9 (23-28) 22 6 (15-20) 21 8 (21-22) 19 8 (13-23) 19 8 (15-21) 17 11 (22-36) 16 10 (19-28) 15 8 (16-28) 13 9 (15-27) 13 9 (14-26) 12


9

Olahraga

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

Kelompok Suporter Diminta Fokus Dukung SP

PADANG, HALUAN—Dua Kelompok Suporter Semen Padang, Spartack's dan The Kmer's kembali menunjukkan tanda-tanda tidak sejalan dalam memberikan dukungan bagi tim. The Kmer's yang ditempatkan panitia di sisi tribun terbuka sebelah utara Stadion dan Spartack's yang diposisikan di tribun terbuka sisi selatan stadion kerap terdengar saling ejek. "Anak-anak(The Kmers

dan Spartack) ko ba a ko. Bukannyo mandukuang Semen Padang se, Malah saliang mancacek se karajo,"umpat seorang pelaksana pertandingan Semen Padang di lapangan kemarin. Seorang penonton yang ada di Tribun Tertutup, Basrial berharap peristiwa seperti ini untuk tidak diteruskan lagi karena semua pihak di yang ada di Stadion ini jelas mendukung Kabau Sirah. Harus-

nya, kedua kelompok pendukung ini hanya meneriakkan yel-yel semangat untuk Semen Padang dan bukan saling ejek. Usai pertandingan, sempat terjadi gesekan antar pendukung. Belum jelas apakah memang melibatkan kedua kubu pendukung atau antar satu kelompok saja. Beberapa personil Polri malah sempat berlarian masuk lapangan sambil membawa pentungan. Untungnya, pe-

ristiwa ini berhasil cepat diredam dan tidak terjadi peristiwa anarkis lainnya. Tidak Perhatikan Keselamatan Tak hanya itu, Sebagian kecil suporter terlihat juga tidak memperhatikan keselamatannya. Bukannya duduk di bangku yang ada, sebagian mereka malah nongrong di atas pembatas dinding tribun terbuka stadion dengan bagian luar yang ketinggiannya mencapai 10

meter. "Mereka kok nggak memperhatikan keselamatannya, "kata seorang Fotografer, Heri. Tak hanya dinding pembatas itu saja. Sebagian penonton yang tak membeli tiket, malah nekad memanjat tower lampu penerangan stadion yang tentunya lebih tinggi dari tribun dan bertengger di antara sela-sela besi penopang tower itu. (mat/pp)

Kemenanga Untuk Manager PADANG, HALUAN–– Selangkah lagi, Semen Padang akan mencapai target sapu bersih di kandang. Dua laga kandang di awal tahun 2011 ini berhasil meraup poin penuh. Saat menjamu Deltras, Semen Padang unggul 4-0 dan kemarin menang lagi kala menguji ketangguhan Fabiano Cs, dengan skor yang meyakinkan. “Kemenangan ini untuk publik pecinta Semen Padang. Hari ini, kemenangan ini juga dipersembahkan untuk manajer Semen Padang, Asdian yang hari ini(Sabtu 8/1) berulang tahun ke 43,”kata pelatih Semen Padang Nil Maizar saat breefing usai pertandingan. Sang manajer, Asdian mengaku bangga dan senang atas persembahan hadiah kemenangan dari anak-anak Bukik Karang Putih ini. Tommy Rifka yang ditemui terpisah, mengaku kemenangan ini sangat membahagiakan kendati yang dikalahkan olehnya kali ini adalah mantan timnya. Di Persela, Tommy merumpun selama dua tahun setelah “dilahirkan” oleh sekolah sepakbola Pelita Jaya. Menghadapi laga terakhir untuk menuntaskan laga kandangnya, Nil sepertinya akan kebingungan menemukan striker. Pada pertandingan kemarin, Edu dipastikan tidak bisa berlaga saat menjadi Pelita Jaya, 13 Januari nanti karena akumulasi kartu. Sementara, hingga kini striker Budi Kurnia juga masih dibalut cidera dan sulit untuk dimainkan. Rawannya lagi, pahlawan kemenangan SP di tiga laga terakhir, Saktiawan Sinaga, dikabarkan juga dibalut cidera. “Kita lihat nanti lah,” kata Nil berdiplomasi. (mat/pp)

LIGA SUPER INDONESIA Klasemen Sementara

SUPORTER—Usai pertandingan SP V Persela, Polisi harus bekerja ekstra menghentikan kemungkinan meluaskan aksi perkelahian antar suporter. Untuk kejadian ini tidak meluas. Terlihat sekelompok suporter yang berada di daerah rawan bahaya, seperti di dinding tribun dan tower lampu penerangan stadion. Foto: Ist(Herry Budianto & Ari Yuswan)

Gol Tercepat itu Lahir di Padang

PADANG, HALUAN—Asisten Pelatih Semen Padang, Delfi Adri mengklaim gol Saktiawan Sinaga yang menjadi satu-satunya gol yang lahir pada pertandingan menghadapi tim tamu, Persela Lamongan merupakan gol tercepat sepanjang perjalanan Liga Super Indonesia(LSI) 2010-2011. Delfi menyebut, gol Sakti itu tercipta saat pertandingan baru berlangsung kurang dari satu menit. “Ini Gol tercepat sepanjang Liga Super Indonesia kali ini,”kata Delfi Adri kepada Haluan seusai pertandingan. Dari pantauan Haluan, Gol ini lahir begitu kick off mengalir ke belakang lalu melaju ke depan ke arah pertahanan Persela. Bola ternyata keluar. Wasit garis menunjuk titik sudut yang menandakan tendangan sudut untuk Semen Padang. Tommy Rifka, mengambil tendangan sudut di sisi kiri pertahanan Persela dan memberikan umpan pendek ke Ellie Aiboy yang langsung memberikan umpan lambung ke arah gawang. Saktiawan

menyundul dan gol itu pun tercipta saat timer masih menunjukkan pertandingan baru berlangsung 55 detik.. Dari catatan Haluan, gol ini merupakan satu dari tiga gol cepat yang dilesakkan anakanak Kabau Sirah dalam waktu di bawah sepuluh menit. Gol cepat pertama tercipta dilaga pembuka LSI, saat Semen Padang yang berstatus sebagai tim promosi, menahan tim kuat Persipura Jayapura di Padang. Gol itu dilesakkan Edwar Wilson Junior pada menit ke tujuh ke gawang Jendry Pitoy. Gol cepat lain, tercipta saat tim ini tandang ke Balikpapan, menghadapi tuan rumah Beruang Madu Persiba Balikpapan. Lagi-lagi yang menjadi penentu, si Hitam Edu. Legiun asing asal Liberia ini menciptakan gol

PERSEMA MENANG-Pesepak bola Persema Malang, Irfan Bachdim (kiri) usai mencetak gol ke gawang Solo FC pada laga perdana Liga Primer Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (8/ 1). Persema memenangi laga tersebut dengan menundukkan Solo FC 1-5. FOTO ANTAR

7 8 7 7 7 10 10 6 11 8 5 8 5 7 5

6 1 5 2 4 2 4 2 4 1 3 3 3 1 3 1 2 4 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 0 1

0 1 1 1 2 4 6 2 4 4 2 5 3 5 4

(24-3) (13-5) (13-4) (10-3) (9-7) (13-14) (10-17) (8-9) (6-11) (9-17) (4-5) (12-15) (7-10) (3-7) (5-20)

Hasil Pertandingan Sabtu(8/1) SP V PERSELA PELITA V DELTRAS Jadwal Pertandingan Rabu(12/1) PERSIJA V AREMA INDONESIA

19 17 14 14 13 12 10 10 10 8 7 7 4 4 1

1-0 3-0

Rabu(12/1) SRIWIJAYA V PERSIB PSPS V AREMA DELTRAS V PERSIJAP Kamis(13/1) SEMEN PADANG V PELITA JAYA Top Scorer BOAZ SALOSSA ( PERSIPURA ) EDWARD J WILSON ( SEMEN PADANG ) HERMAN DZUMAFO EPANDI ( PSPS ) BAMBANG PAMUNGKAS ( PERSIJA )

SAKTIAWAN terlihat berupaya menanti muntahan bola dari Kapten tim Persela, Fabiano. Dalam pertandingan kemarin, Sakti menjadi penentu gol kemenangan SP atas tim dari Lamongan ini ke gawang Persiba di menit ke empat. “Gol-gol kami catat dan tidak membuat kami bereforia. Gol Sakti ini merupakan gol cepat yang tak terbalaskan oleh lawan dan menghasilkan point penuh bagi kami,”kata Nil Maizar. Dua gol cepat yang di-

lesakkan Edu saat menghadapi Persipura Jayapura dan Persiba Balikpapan ternyata tidak bisa bertahan hingga akhir pertandingan karena mampu dibalas hingga asa Kabau Sirah untuk mendapat poin penuh menjadi pudar. Inilah yang menjadi bahan evaluasi,”kata Nil. (mat/pp)

Persema Raih Kemenangan Pertama LPI

SOLO, HALUAN—Kesebelasan Persema Malang merebut kemenangan edisi perdana kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) setelah mengalahkan tuan rumah Ksatria Solo FC, 5-1 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu. Gol kemenangan tim asal Kota Malang itu tercipta lewat kaki Jaya Teguh Angga menit 20, lewat kaki dan sundulan Irfan Bachdim pada menit 27 dan 41, gol dari Roby Gaspar pada menit 47 dan gol M. Kamri menit 70. Gol balasan Ksatria Solo FC lewat kaki Yuned Hardiyanto menit 76. Persema Malang yang turun dengan kekuatan penuh pada awal pertandingan ternyata harus mendapatkan tekanan yang kuat dari tuan rumah Ksatria Solo FC pada laga perdana kompetisi LPI. Suroso dan kawan-kawan bahkan harus jatuh bangun menghalau serangan lawan. Hanya sesekali serangan klub

01.Persipura 02.Semen Pdg 03.Arema 04.Persija 05.PSPS 06.Persiba 07.Deltras 08.Persijap 09.Persela 10.Persiwa 11.Sriwijaya 12.Pelita Jaya 13.Persib 14.Persisam 15.Bontang

milik Pemkot Malang itu mengarah kearah gawang, meski telah menurunkan striker timnas Irfan Bachdim serta pemain andalan Persema dilini depan Jaya Teguh Angga. Meski terus melakukan tekanan ternyata Dewi Fotuna berpihak pada klub asal Kota Malang itu. Berkat tendangan jarak jauh Kasan Soleh yang terukur, Jaya Teguh Angga pada menit 20 mampu menjebol gawang Solo FC yang dikawal Ryan Budi Setyawan sehingga merubah kedudukan menjadi 1-0. Unggul satu gol membuat semangat anak asuh Timo Scheunemann lebih bersemangat. Umpan dari kaki ke kaki dilakukan dengan baik hingga akhirnya striker yang lagi mendapatkan sorotan yaitu Irfan Bachdim pada menit 27 mampu menggandakan keunggulan menjadi 2-0 untuk Persema. Tertinggal 0-2 tidak membuat skuad Solo FC patah semangat.

Beberapa peluang tercipta bahkan mampu membuat kerepotan penjaga gawang Laskar Ke Arok. Hanya saja gawang Sukasto Effendy tetap aman. Terus menyerang mengakibatkan pertahanan Solo FC rapuh. Terbukti anak asuh pelatih asal Jerman itu mampu menambah gol lewat sundulan Irfan Bachdim setelah mendapatkan umpan M. Kamri pada menit 41 sehingga merubah kedudukan menjadi 3-0. Memasuki babak kedua tuan rumah kembali melakukan tekanan yang lebih keras lagi. Hanya saja serangan itu tertahan oleh barisan pertahan Persema yang dikawal oleh Seme Patrick. Persema yang unggul disemua lini berusaha tenang. Lewat umpan dari kaki ke kaki serangan terbangun dengan baik. Akhirnya pemain asing Persema, Roby Gaspar mampu menambah gol pada menit 47 sehingga merubah kedudukan menjadi 4-0.(ant)

Irfan Buktikan Striker di LPI

9 7 6 5

SOLO, HALUAN—Pemain depan tim Persema Malang, Irfan Bachdim telah membuktikan sebagai striker andal di Liga Primer Indonesia, setelah berhasil mencetak dua gol, saat kesebelasannya mengalahkan Solo FC skor 5-1, di Stadion Manahan Solo, Sabtu. Irfan yang memakai nomor punggung 10 di tim Persema itu, terlihat sangat menonjol dan sering menampilkan permainan atraktif di lapangan, sehingga ribuan penonton yang memadati Stadion Manahan Solo, sering memberikan aplous tepuk tangan. Sejumlah penonton di Solo kelihatan sangat sportif, karena tidak hanya Solo Fc kesebelsananya yang didukung saja. Namun, mereka juga memberikan dukung bagi pemain khusus Irfan Bachdim yang sering memporakporandakan pertahanan tim tuan rumah Solo FC. Irfan yang berhasil menyumbangkan dua dari lima gol untuk timnya terjadi pada menit ke-27 dan 41 babak kedua. Tiga gol Persema lainnya, dicetak Jaya teguh Angga menit ke-20 babak pertama, Robbi Gaspar menit 47 dan M Kamri menit ke-70 babak kedua. Gol balasan Tim tuan rumah Solo FC, dicetak oleh Yoned Hardiyanto Wibowo pada menit ke-76 babak kedua, sehingga kedudukan 1-5 untuk Persema. Dua gol Persema yang dicetak oleh strikernya, Irfan Bachdim merupakan hasil permainan individu yang ditampilkan pemain keturunan Indonesia Belanda tersebut. Hal tersebut terbukti, Irfan yang mencetak gol kedua untuk Persema melalui permainan induvidunya yang mengecoh pemain belakang Solo FC dan dia memberdayai kiper lawan di menit ke-27 babak pertama. Gol ketiga untuk Persema juga melalui, kaki Irfan yang berhasil memanfaatkan umpan silang dari pemain sayap M Kamri dengan tendangan kaki kananya, bola merobek gawang Solo FC yang dijaga Ryan Budi Setyawan, pada menit ke- 41 babak pertama. Irfan selain menonjol dalam memainkan bola, dia juga memiliki kecepatan saat menggiring bola, sehingga dia sering merepotkan pemain pertahanan lawan. Menurut Manajer Solo FC, Totok Supriyanto, tim Persema masih jauh di atasnya Solo FC, mereka sudah solid dan syarat pengalaman. Apalagi, Persema banyak pemain bintang seperti Irfan Bachdim yang bermain atraktif sering mengacaukan pertahanan Solo FC. Namun, pihaknya bangga dengan permainan Solo FC yang ditaburi pemain muda dengan penuh semangat mereka untuk mengimbangi permainan lawan.(ant)


Riau dan Kepri MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

LINTAS Buruh Pelabuhan Dumai Demo DUMAI, HALUAN — Seratusan buruh yang tergabung dalam Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Kota Dumai, Riau, menggelar aksi demo di halaman Kantor Administrator Pelabuhan Dumai menuntut kebijakan atas sengketanya izin wilayah bongkar muat di sana. Di sela aksi demonstrasinya, Jumat, Humas TKBM Dumai Agoes Budianto mengatakan, saat ini di wilayah Pelabuhan Dumai tidak hanya ada TKBM sebagai penawar jasa bongkar muat, namun juga ada dari serikat atau pekerja di luar TKBM. “Kondisi ini tentu menimbulkan pertanyaan besar bagi kami yang tergabung dalam TKBM. Dan pada demo ini, kami mempertanyakan hal tersebut sekaligus memohon adanya kebijakan dari Adpel selaku pemegang kewenangan atas pengeluaran izin bongkar muat di Pelabuhan Dumai,” katanya. Sementara Ketua TKBM Dumai Harianja mengatakan pihak Adpel harus bertanggung jawab penuh atas adanya aktivitas bongkar muat lain yang bekerja di wilayah kerja TKBM Dumai. “Kenapa ada tanaga bongkar lain yang diperbolehkan bekerja selain dari TKBM yang resmi. Sebab dalam ketentuannya pelabuhan bongkar muat merupakan wilayah dan hak TKBM Dumai untuk melakukan aktivitas bongkar muat barang,” tuturnya. Akibat dari pembiaran yang dilakukan pihak Adpel, terang dia, saat ini telah terjadi kesenjangan sosial sehingga suasana tidak lagi kondusif terutama di wilayah pelabuhan bongkar muat. “Kondisi ini yang menyebabkan ratusan buruh menyampaikan aspirasi ke Adpel Dumai berharap adanya penyelesaian,” urainya. Ia menegaskan, larangan tidak dibenarkannya tenaga bongkar muat lain bekerja di wilayah yang sudah ada TKBMnya dipertegas juga dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, sehingga jika terjadi pelanggaran, maka Adpel wajib membayar atau menggantirugi TKBM Dumai. Berdasarkan pantauan, demonstrasi yang digelar oleh mayoritas laki-laki dewasa tersebut berlangsung selama kurang lebih dua jam. Sembari menunggu adanya jawaban dari pejabat Adpel, ratusan buruh menggelar orasi meminta kebijakan atas sengketa lahan bongkar muat di sejumlah pelabuhan barang di Kota Dumai. Aksi yang mulai memanas tersebut akhirnya dapat diredam setelah seorang pejabad Adpel, Syafaruddin, keluar dan menanggapi unjuk rasa ratusan buruh TKBM Dumai tersebut. (ant)

Mobil Patroli Polisi Dipasang GPS DUMAI, HALUAN- Sejumlah mobil patroli milik Satuan Polisi Resor Kota Dumai, Riau, rencananya akan dipasang “Global Positioning System” (GPS) atau sistem navigasi satelit yang berfungsi untuk menentukan, kecepatan, posisi, arah, dan waktu. “Dengan adanya GPS pada setiap armada patroli kepolisian, maka diharapkan akan lebih mengoptimalkan kerja anggota di lapangan dalam pengamanan setiap wilayah di Kota Dumai,” kata Kepala Bagaian operasional Polres Dumai, Kompol Robin. Menurutnya, permasalahan atau tindak kriminal di Kota Dumai terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut yang menurutnya menjadi acuan Polres untuk membuat inovasi-inovasi baru termasuk pengadaan GPS yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja sehingga kriminalitas terus tertangani dengan tuntas. “Jika segala sesuatunya terpantau, maka secara otomatis para pelaku kejahatan akan berfikir dua kali untuk menggencarkan aksinya. Dengan demikian tentu secara perlahan angka kriminalitas di Dumai juga akan berkurang,” katanya. Saat ini rencana tersebut dikatakan Robin sudah diajukan dalam anggaran kepolisian di tahun 2011 ini dan diperkirakan akan segera terealisasi secepatnya. “Jika GPS ini sudah terpasang, nantinya anggota yang mendapat laporan dari masyarakat dianjurkan untuk segera meneruskannya ke sejumlah anggota yang berada di mobil patroli. Setelah menerima laporan tersebut, mobil patroli yang berada paling dekat dengan lokasi kejadian berkewajiban untuk melakukan pemantauan,” ringkas kompol Robin. Selain itu, khusus di markas Polres juga akan dipasang cctv yang bertujuan untuk memantau kinerja dan kedisiplinan anggota selama jam kerja. Kepala Polres Dumai AKBP Rudi Abdi Kasenda menerangkan, selain di sudut ruang kerja anggota, cctv nantinya juga akan dipasang di setiap sel tahanan untuk memantau prilaku para tahanan disana. “Cctv pada sel tahanan ini juga penting sebagai sarana pengawasan untuk meminimalisir kekerasan sesama tahanan,” terangnya. Untuk lebih mengintensifkan lagi kinerja para anggota, dikatakan Rudi, pihaknya juga merencanakan pemasangan cctv disudut komplek perumahan anggota yang berada di belakang Markas Polres. Selain itu, terang dia, juga direncanakan pemasangan IP camera atau kamera yang terkoneksi pada televisi untuk mempermudah pengawasan secara langsung. “Saat ini rencana tersebut sudah sangat matang dan kita hanya tinggal mencari pihak penyedia cctv atau yang mengetahui program cctv dan IP kamera. Rencananya kita akan merekrut ahli dari Jakarta,” katanya. Setelah rencana pemasangan CCTV dan IP kamera ini terealisasi Kapolres berharap kinerja kepolisian sebagai pelayan masyarakat dapat lebih baik dan maksimal sehingga masyarakat dapat terpuaskan. (ant)

hk TANKI BESI— Sejumlah warga melihat tanki besi berbentuk silinder yang terdampar dan ditemukan masyarakat di Pulau Pucung Malang, Kepri.

DIGUGAT KE MK

Kecil Kemungkinan Pilkada Batam Diulang

BATAM, HALUAN — Kemungkinan Pemilihan Kepala Daerah Batam 2011 diulang sangat kecil bila materi ke Mahkamah Konstitusi (MK) bersifat dugaan pelanggaran pidana, bukan sengketa penghitungan suara

antara

10

KAMPANYE TERSELUBUNG— Ketua Tim Advokasi pasangan Ria Saptarika-Zainal Abidin, Mohammad Zilzalmenyerahkan bukti kampanye terselubung yang diduga dilakukan Pemko Batam

Pembangunan Pusat Pemerintahan Kepri Ditunda

TANJUNGPINANG, HALUAN- Pembangunan pusat Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau di Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, terpaksa ditunda karena dikhawatirkan melanggar hukum. Pembangunan Kantor Pemerintah Kepri, DPRD Kepri, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Lembaga Adat Melayu dan jembatan satu penghubungan Dompak-Tanjungpinang dilaksanakan jika tidak menimbulkan masalah hukum, kata Ketua DPRD Kepulauan Riau (Kepri) Nur Syafriadi. “Kelanjutan pembangunan pusat Pemerintahan Kepri di Pulau Dompak tergantung pada hasil audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Jika BPK merekomendasikan proyek tersebut dapat dilaksanakan, akan dilaksanakan pada APBD Perubahan 2011,” kata Nur yang diusung Partai Golkar. Badan Anggaran DPRD Kepri tidak berani menganggarkan maupun menyetujui pos anggaran untuk melanjutkan proyek tersebut. Badan Anggaran sepakat proyek tahun jamak pembangunan pusat Pemerintahan Kepri di Dompak yang menelan anggaran Rp1,3 triliun itu dikonsultasikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri. Jika BPK, KPK dan Kejati Kepri merekomendasikan proyek yang dikerjakan sejak 2007 itu tidak bermasalah, akan dilanjutkan pada pertengahan 2011. Proyek tahun jamak itu seharusnya diselesaikan paling lama 19 Agustus 2010, bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri periode 2005-2010. Namun hingga sekarang sebagian proyek belum selesai dikerjakan, padahal pemerintah telah memperpanjang waktu penyelesaiannya hingga berakhirnya tahun anggaran 2010. “Hasil audit BPK menentukan nasib pembangunan Pusat Pemerintahan Kepri di Dompak,” katanya. Ia mengkhawatirkan proyek itu tidak dapat dilanjutkan bila ditemukan masalah hukum karena telah menguras anggaran daerah yang besar. Namun kebijakan itu harus dapat diterima

Pemerintah Kepri, daripada menimbulkan masalah hukum pada kemudian hari. “Memang ada ruginya, proyek itu tidak dilaksanakan atau terhambat dilaksanakan hanya karena masalah hukum,” katanya. (ant)

“Bila pelaporan berupa kampanye hitam, ketidaknetralan penyelenggara dan politik uang, itu semua pidana,” kata pakar politik Zamzami A Karim ketika dihubungi dari Batam kemarin. Pilkada Batam katanya, sangat kecil diulang karena MK hanya akan memutuskan pilkada harus diulang jika yang terjadi adalah pelanggaran yang berhubungan dengan penghitungan suara, bukan pidana. Ia memandang pelanggaran tim kampanye/pemenangan peserta yang akan dilaporkan tim kampanye peserta lain bukan bersifat sengketa pilkada, melainkan pidana. Masalah pidana adalah wilayah kepolisian, kata Zamzami, pakar politik dari Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau. Jadi, para peserta yang merasa dirugikan dan menganggap telah terjadi kecurangan pidana sebaiknya melapor ke kepolisian. Mengenai tim kampanye pasangan Ria Saptarika-Zainal Abidin dan Amir Hakim

Izin Taksi tak Berargo Terancam Dicabut

PEKANBARU, HALUAN- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru Sayuti mengatakan, pihaknya akan mencabut izin operator taksi jika masih membandel dan tetap tidak menggunakan argometer. “Dishub setiap hari melakukan pengawasan dan jika masih kedapatan tidak menggunakan argometer, pihaknya tidak akan segan-segan mencabut izin yang diberikan,” ujar Sayuti di Pekanbaru. Untuk memaksimalkan pengawasan, pihaknya berharap peran serta masyarakat melaporkan taksi yang tidak menggunakan argometer. Sedang pihaknya meningkatkan pengawasan dengan melakukan razia. “Kalau memang ada taksi yang nakal silahkan saja laporkan kepada Dishub. Catat plat nomor taksinya dan apa nama operatornya. Dishub berjanji akan menindaklanjutinya,” imbuhnya. Sayuti menambahkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada pengusaha taksi

untuk memberikan pemahaman kepada pengemudi agar mempergunakan argometer bila melayani penumpang. Menurut dia, di Pekanbaru baru terdapat satu operator taksi yang menjanjikan penggunaan argometer yakni Riau Taksi. Sementara operator lainnya masih banyak yang tidak menggunakan argometer. Salah seorang masyarakat Pekanbaru, Sugiyatno, mengeluhkan banyaknya taksi yang tak menggunakan argometer. Terutama taksi yang berada di Bandara Sultan Syarif Kasim II. “Di Pekanbaru rata-rata biaya taksi sebesar Rp50 ribu. Padahal jika menggunakan argo paling hanya Rp30 ribu,” tukas dia. (ant)

Hanaehan Siregar-Syamsul Bahrum yang tidak menerima hasil Pilkada Batam, ia mengatakan, itu biasa karena mereka masih berupaya memenangkan pasangan yang diusung. “Selagi masih belum ada putusan tetap, maka akan ada upaya untuk menang dalam pilkada,” kata dia. Kamis malam, Ketua Tim Kampanye Amir Hakim Siregar-Syamsul Bahrum, Berry Bachtiar menyatakan akan menyengketakan hasil Pilkada Batam 2011 kepada MK karena pelanggaran terstruktur dilakukan tim salah satu kandidat. “Kami sudah memegang beberapa bukti fisik maupun kesaksian dan masih mengumpulkan yang lain untuk disampaikan kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Batam, kemudian kepada Mahkamah Kontitusi (MK),” katanya. Ia mengatakan pelanggaranpelanggaran berlangsung sistemik, terstruktur dan masif dengan melibatkan aparatur pemerintah dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang seharusnya netral. “Tentu tidak semua aparat pemerintah bersedia, meski sudah seperti garis komando,” katanya. Hal serupa dikatakan kuasa hukum Ria Saptarika-zainal Abidin, Amhar Ihsan Rangkuti yang menyatakan akan mengevaluasi apakah akan menyampaikan pelanggaran pilkada kepada MK. “Kami evaluasi dulu, apakah perlu. Tapi untuk sementara, semua dilaporkan ke Panwaslu,” kata dia. Pilkada Batam dilaksanakan Rabu (5/1) dan berdasarkan hasil penghitungan di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan, Ahmad Dahlan (wali kota kini) yang berpasangan dengan Rudi, unggul, sedangkan Ria Saptarika (wakil wali kota kini) yang berpasangan dengan Zainal di posisi “runner-up”. Berikutnya adalah Siregar-Syamsul, Nada-Nuryanto, dan Aripin-Irwansyah. Ari Gudadi dari Dewan Penasihat Tim Kampanye Siregar-Syamsul, Jumat petang mengatakan timnya terus menyampaikan temuan pelangaran tim kampanye nomor 1 kepada Panwaslu maupun kepolisian melalui Sentra Penegakan Hukum Terpadu. (ant)

Harga Cabai di Tanjungpinang Kembali Turun

TANJUNGPINANG, HALUAN — Harga cabai merah eceran yang dijual di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau kembali mengalami penurunan dari Rp75.000/kg pada Tahun Baru 2011 menjadi Rp54.000/kg. Sejak memasuki Januari 2011 harga cabai merah secara terus-menerus mengalami penurunan, kata pedagang sayur-mayur di Pasar Baru Tanjungpinang, Upik, 42 tahun, Sabtu. “Dua hari lalu, kami masih menjual cabai merah dengan harga Rp58.000/kg. Hampir setiap hari sejak memasuki Januari 2011, harga cabai merah turun Rp2.000,” ujar Upik. Hal yang sama juga terjadi pada cabai rawit, yang mulai mengalami penurunan harga secara bertahap dari Rp70.000/ kg menjadi Rp46.000/kg. Dua hari lalu, pedagang masih menjual cabai rawit dengan harga Rp48.000/kg. “Kemungkinan besok kedua jenis cabai yang diminati masyarakat tersebut kembali mengalami penurunan harga,” ungkapnya. Cabai merah dan rawit yang

berasal dari Jawa Tengah itu mengalami kenaikan harga yang tinggi mulai awal Desember 2010. Saat itu, kata dia, harga cabai merah dan rawit naik dari sekitar Rp20.000/kg menjadi Rp30.000/kg. Setiap hari selama Desember 2010 harga cabai merah meroket hingga mencapai Rp75.000/kg, sementara cabai rawit Rp58.000/kg. Harga cabai merah tersebut dua kali lipat lebih mahal dari harga ayam potong. Kenaikan harga cabai merah dan rawit itu mempengaruhi tingkat permintaan. Pedagang berharap harga cabai merah dan rawit kembali turun, diikuti dengan penurunan harga barang dan jasa lainnya. “Harga cabai rawit dan merah mulai bergejolak pada tahun 2010. Sebelum tahun 2010, konsumen dapat membeli cabai merah dengan harga di bawah Rp10.000/kg,” katanya. Hal senada dikatakan Eli, 42 tahun, salah seorang pedagang di Pasar Baru Tanjungpinang. Menurutnya, sampai sekarang masyarakat lebih tertarik membeli cabai merah

kering meski harganya juga mengalami kenaikan, namun tidak separah cabai merah dan rawit. Harga cabai merah kering belum pernah naik hingga di atas harga Rp40.000/kg. Pedagang hanya mengambil keuntungan sebesar Rp2.000Rp3.000 untuk setiap kilogram cabai merah dan rawit yang terjual. “Pendapatan kami menurun, karena cabai merah dan rawit tidak laku,” ungkapnya. Sementara pedagang eceran di warung-warung perumahan masih menjual cabai merah Rp6.000/ons atau lebih mahal daripada yang dijual pedagang di Pasar Baru Tanjungpinang. “Harga cabai di pasar sudah turun, tetapi pedagang di warung dekat perumahan lebih mahal,” ujar Rina, warga Perumahan Indonusa Lestari, Tanjungpinang. Pasokan Petani Sejumlah pedagang di pasar tradisional Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau mengatakan harga cabai merah turun dari Rp64.000 menjadi Rp62.000 per kilogram karena

dibantu pasokan cabai petani lokal yang kini memasuki masa panen. “Meski penurunan harga tidak terlalu signifikan, yakni dari Rp64.000 menjadi Rp62.000 per kilogram, namun pasokan cabai lokal sangat membantu di saat harga cabai merah asal Pulau Jawa cenderung naik,” kata Sembiring, pedagang Pasar Puakang, Tanjung Balai Karimun, Sabtu. Sembiring mengatakan, harga cabai merah turun Rp2.000 perkilogramnya setelah adanya pasokan dari petani cabai yang sedang panen di Bukit Tembak, Kecamatan Meral. “Kualitas cabai sini memang tidak sebagus yang datang dari Jawa, tapi tetap laris karena konsumen menginginkan harga murah,” ucapnya. Menurut dia, tambahan cabai lokal sedikit membantu di saat harga di daerah lain menembus level Rp75.000 bahkan ada yang sampai Rp100.000/kg. Ijal, pedagang lainnya berharap pasokan cabai lokal terus bertambah, sehingga dapat menurunkan harga di bawah Rp50.000/kg. “Cabai lokal

dagangan kami tinggal sedikit. Kalau habis, kami terpaksa mengandalkan cabai dari Jawa dengan harga yang jauh lebih mahal,” ucapnya. Menurut Ijal, konsumen mengeluhkan tingginya harga cabai merah, termasuk harga cabai rawit dan cabai hijau yang juga naik. “Biasanya konsumen beralih pada cabai rawit atau cabai hijau karena relatif murah. Sekarang mereka kesulitan karena semuanya naik,” ucapnya. Harga cabai rawit, lanjut dia, masih berkisar pada Rp50. 000/kg setelah akhir pekan lalu menembus Rp60.000/kg. Sedangkan cabai hijau juga naik menjadi Rp45.000 dari harga akhir 2010 yang hanya Rp34. 000/kg. “Bukan hanya harga cabai yang naik, merica dan beberapa jenis bumbu dapur pun mengalami hal yang sama,” ucapnya. Merica, jelas dia, naik tinggi dari Rp50.000 menjadi Rp90. 000/kg dengan harga eceran Rp10.000/ons. Ketumbar juga naik dari Rp20.000 menjadi Rp25.000/kg. Untuk kemiri naik dari Rp23.000 menjadi Rp40.000/kg. (ant)


MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

11

Handuk di Usus Wanita Selama Tiga Tahun

CHHATTISGARH, HALUAN — Kasus aneh dialami seorang wanita India. Dia sering mengalami sakit perut. Setelah dioperasi, dokter ternyata menemukan handuk dalam ususnya. Handuk ini diperkirakan telah bersarang di usunya selama tiga tahun setelah operasi caesar yang pernah dilakukan. Handuk tersebut bersarang di usus Sabnam Praveen, wanita berusia 30 tahun asal Bilaspur, Chhattisgarh, India. Sabnam dibawa ke Chhattisgarh Institute of Medical Sciences (CIMS) di kota Bilaspur, Chhattisgarh, setelah mengeluh sakit perut parah yang telah berlangsung selama tiga tahun. Yang sangat mengejutkan, tim dokter bedah yang dipimpin oleh Dr Neeraj Sindey, melakukan pembedahan dan menemukan handuk dengan bagian-bagiannya yang

telah membusuk di usus Sabnam. Suami Sabnam, Nassibuddin, mengatakan telah menghabiskan lebih dari 100 ribu rupee atau lebih dari Rp 20 juta untuk melakukan perjalanan ke berbagai rumah sakit untuk mengetahui penyebab sakit di perut istrinya, tapi ternyata hanya sia-sia. “Sebagian besar uang itu adalah

pinjaman untuk membawa istri saya ke beberapa rumah sakit di India,” jelas Nassibudin, suami Sabnam, seperti dilansir sifynews, Sabtu (8/11). Nassibudin mengatakan, di kebanyakan rumah sakit dokter mengatakan bahwa mungkin ada tumor di perut istrinya, tetapi dokter di CIMS menegaskan bahwa ada handuk di usus Sabnam dengan dasar serangkaian tes. Sabnam yang masih berada di bangsal bedah CIMS, kini berencana untuk mengajukan perkara dengan dokter di sebuah rumah sakit di kota Ambikapur, karena ia dan suaminya percaya bahwa dokter tersebut telah meninggalkan handuk di dalam perutnya ketika ia melakukan operasi caesar pada akhir tahun 2007. (dtc)

Truk Menabrak............................................... dari Hal.1 bukit itu,” kata Ferdi (18) salah seorang pekerja PJR yang tidak beberapa jauh dari tempat kejadian. Ia mengatakan, rem mobil tersebut blong. Sopirnya sengaja menabrakkan truknya ke bukit

daripada lepas ke jurang guna keselamatan barang-barang yang dibawanya. Karena menabrak bukit mengakibatkan kaca depan truk tersebut pecah dan kab bagian depan dan samping kirinya penyot.

Alat-alat elektronik yang dibawa truk itu adalah kipas angin penanak nasi, pamasak air dan lainnya bermerek Cosmos. Barang-barang itu telah di muat ke mobil lain dan di bawa ke Kota Padang. (dfl)

Kafe Mesum Dibakar ..................................... dari Hal.1 bahwa kafe berukuran sekitar 5 X 6 meter, berdinding papan dan beratap rumbia tersebut sepengetahuannya tidak mengantongi izin. "Pemilik kafe sebenarnya beberapa kali sudah diperingatkan oleh ulama, walinagari, camat hingga pemerintah kabupaten agar menutup usahanya. Entah kenapa semua peringatan tersebut ternyata tidak diindahkan. Puncaknya, massa yang sudah tidak sabar dengan ulah pemilik kafe akhirnya membakar kafe tersebut," urai Esriadi.

Hal yang sama juga diungkapkan Wakapolres Kota Solok Kompol Sutoyo yang juga tampak berada di TKP. Menurutnya petugas tidak bisa berbuat banyak karena masyarakat sendiri yang berkeinginan agar kafe-kafe sejenis yang belakangan makin menjamur di pinggiran Danau Singkarak segera ditutup. "Setahu kami, pemilik kafe sudah dihimbau tokoh-tokoh masyarakat setempat untuk menutup sendiri usahanya. Pemerintah kabupaten bahkan juga telah melakukan hal yang sama. Ternyata tetap saja ada

pemilik kafe yang nakal dan tidak mengindahkan semua himbauan tersebut. Akibatnya masyarakat jadi tidak sabar sehingga terjadilah peristiwa seperti ini," terangnya. Untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama, pihak Pemkab Solok maupun pihak kepolisian dari Polres Solok, Senin (10/1), akan memanggil pemilik kafe lainnya. "Senin besok semua pemilik kafe lainnya akan kita panggil sehingga peristiwa yang sama tidak perlu terjadi lagi," ujar Wakapolres. (h/srz/alf)

Dua Rumah Terbakar .................................... dari Hal.1 Cepatnya api membesar membuat tidak satu pun perabotan rumah tangga serta isi rumah lainnya yang bisa diselamatkan. Bahkan dua orang dari anggota keluarga terkena percikan api ketika hendak menyelamatkan diri. Mereka adalah Rudi (28) dan kakaknya Elma (35) terjebak dalam rumah karena api telah menjalar ke setiap permukaan rumahnya. Rudi menderita luka bakar di dadanya dan Elma di pangkal lengan kanannya. Keduanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit terdekat

guna mendapatkan pengobatan dan perawatan medis. Awalnya Elma dan bayinya bernama putri berusia satu setengah tahun, tidak bisa keluar dari rumah karena api telah membesar. Rudi yang mengetahui hal itu menerobos masuk dan membantu kakak serta keponakannya untuk keluar. Putri yang tidak berdosa itu selamat tampa ada luka bakar atau luka lecet sedikit pun. Bahkan setelah tiba di luar bayi yang masih suci itu langsung tertidur lelap di atas kereta dorongnya ditengah orang

histeris melahap rumahnya. Kepala Badan Pemadam Kebakaran (BPK) Kota Padang, Budi Erwanto, di TKP, mengatakan, tiga unit pemadam kebakaran didatangkan untuk memadamkan api. Api dapat dipadamkan setelah sekitar 30 menit api membesar. “Dua orang anggota Keluarga Ratna mengalami luka bakar ketika hendak menyelamatkan diri dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sementara korban jiwa tidak ada. Kerugian materil diperkirakan menca pai Rp200 Juta,” katanya. (dfl/win)

Sakti Makin .................................................... dari Hal.1 dan lebih penting SP bisa menang,” kata Sakti usai pertandingan. Pada pertandingan itu, SP mampu membuat pendukungnya bergembira ria ketika pertandingan belum cukup satu menit. Saktiawan Sinaga mencetak gol pada detik 55 setelah memanfaatkan umpan lambung Ellie Aiboy di depan gawang Persela yang dijaga I Komang Putra. Dengan leluasa, Sakti menyundul bola masuk ke gawang tanpa ada kawalan pemain lawan. Keunggulan 1-0 membuat SP tampil terus menekan. Beberapa kali peluang emas diraih Edward Wilson Junior dan kawan-kawan. Persela harus berterima kasih kepada I Komang Putra yang mampu menyelamatkan tiga peluang emas SP yang dihasilkan dua oleh Edward Wilson

Junior dan satu melalui Vendry Ronaldo Mofu. Keungulan 1-0 bertahan hingga babak pertama usai. Di babak kedua, pelatih Persela Subangkit melalukan perubahan permainan dengan menguasai lapangan tengah. Tidak hadirnya Yu Hyung Ko di kubu SP benar-benar dimanfaatkan Fahrudin Mustafic dan kawan-kawan untuk menguasai lini tengah. Praktis di babak kedua, SP tertekan. Beberapa peluang emas dihasilkan Persela. Peluang emas melalui kaki Redouane Barkaoui berhasil ditepis kiper SP, Jandia Eka Putra pada menit 70. Pada pertandingan itu, SP seharusnya mendapat dua hadiah penalti. Pertama pada menit 72 ketika Dedi Hartono yang dijegal dua pemain

belang Persela di dalam kotak penalti, namun wasit mengeluarkan keputusan lain dengan hanya memberikan tendangan bebas karena dianggap pelanggaran dilakukan di luar kotak penalti. Selanjutnya, pada menit 80 ketika Edward Wilson Junior di tebas dari belakang oleh pemain belakang Persela, Fabiano da Rosa Beltreme di kotak pinalti. Sayang, wasit Mardi tidak bereakasi dan tidak menganggap sebuah pelanggaran. Pada pertandingan itu, wasit mengeluarkan tiga kartu kuning untuk SP masing-masing Edward Wilson Junior, M. Rizal dan Park Chul Hyung. Sedangkan Persela mendapat dua kartu kuning yaitu Zulham Zamrud dan Redouane Barkaoui. (pp/mat)

Rumah Gadang .............................................. dari Hal.1 Berdasarkan pantauan Haluan, di Agam rumah gadang asli milik rakyat yang masih banyak ditemui di kecamatan Canduang, terutama di nagari Canduang Koto Laweh, walau kebanyakan dalam kondisi menyedihkan dan menunggu kehancuran. Menurut seorang pemerhati budaya asal Lasi Mudo yang juga wali jorong setempat, Edi Muhardi, rumah gadang di Canduang yang ada sekarang masih asli, dibagun dengan bahan ijuak, kayu dan dinding “sasak dari batuang”, tanpa menggunakan paku. Bangunan rumah gadang merupakan lambang keberadaan sebuah keluarga bagi masyarakat Canduang dan minang pada umumnya. Dibiarkannya rumah gadang itu kian menciut, karena masyarakat tergoda dengan bentuk rumah berarsitek modern disamping tidak mampu merawat dan membangunnya karena memerlukan biaya tinggi. Sekarang kalau membangun rumah gadang biayanya bisa dua kali biaya rumah sederhana milik rakyat,

karena harga kayu mahal, sementara tukangnyapun sulit dicari. Yang mampu membangun rumah gadang hanya mereka yang kaya. Dan orang kaya itu, terutama yang tinggal di rantau memang banyak juga yang membangun rumah gadang di kampung halamannya, tetapi bangunannya sudah menggunakan bahan seperti seng, besi, dan semen, begitupun arsiteknya telah dimodifikasi, sehingga unsur keasliannya lemah. “Kini yang kita sesalkan banyak warga yang menjual rumah gadang kepada turis atau wisatawan dari luar hanya dengan tujuan untuk memperoleh uang, padahal siempunya seharusnya merawat dan mempertahankan rumah gadang sebagai rumah tempat menyelenggarakan peristiwa adat” sebut Edi Muhardi didampingi camat Canduang Monisfar, Minggu lalu. Bagi turis yang dibelinya cuma kayu-kayu penting, terutama kayu yang syarat dengan lukisan dan lambang-lambang. Sebuah rumah gadang bisa laku dijual seharga Rp20 juta, tergantung kepada seni lukisan

dan kualitas kayunya. Ditimpali camat Canduang Monisfar, rumah gadang tersebut dibawa ke Bali bahkan sampai ke Malaysia dan Eropa, akhir-akhir ini sekitar 5 buah rumah gadang telah dijual pemiliknya, tetapi sebenarnya masyarakat menjual rumah gadang karena tidak mampu merawatnya, “daripada dibiarkan roboh sendiri kan lebih dijual,” kata camat. Namun dikatakan camat, kalau masyarakat mampu merawatnya rumah gadang asli perlu dipertahankan sebagai investasi masa depan, karena Canduang kini tengah mengembangkan diri sebagai kecamatan wisata. Bagi wisatawan rumah gadang merupakan tontonan cukup menarik dan mengundang wisatawan berduyun-duyun ke Canduang. “Saya dulu kepada bupati Aristo Munandar pernah mengusulkan agar menganggarkan bantuan rehabilitasi rumah gadang dalam APBD untuk mempertahankan keberadaan rumah pusako tersebut, tetapi sayang belum juga terealisasi,”pungkas Monisfar. (h/ks)

Djufri tak Berselera ........................................ dari Hal.1 Djufri juga menegaskan, dalam Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat mendatang akan membuka pintu seluas-luasnya bagi masyarakat yang pantas menjadi ketua. Artinya, calon ketua tidak sebatas anggota dan kader Partai Demokrat, tapi juga terbuka untuk umum selagi calon itu bisa jadi panutan masyarakat banyak di Sumbar. Ia juga menegaskan Partai Demokrat tidak akan melakukan ‘titip menitip’ calon ketua, agar pempimpin dimasa mendatang betul-betul pilihan masyarakat banyak, tidak hanya untuk Partai Demokrat tapi bagi seluruh masyarakat Sumbar. “Kami tidak akan dikotomi, artinya siapapun orangnya, baik dari dalam maupun luar kader partai, semuanya berpotensi untuk dirangkul dan diberi tempat untuk menjadi

calon ketua, dengan tidak mengabaikan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Demokrat yang telah ditetapkan,” ujar Djufri. DPD Partai Demokrat Sumbar berencana mempercepat Musda. Jika seharusnya Partai Demokrat melakukan Musda pada Juni 2011 mendatang, kali ini dipercepat menjadi Pebruari 2011. Menurut Djufri, percepatan ini akan meningkatkan keefektifan partai dalam menjalankan berbagai program kerja. “Kegiatan Musda DPD Partai Demokrat untuk di daerah lain di Indonesia juga dipercepat, bahkan sebagiannya telah selesai dilaksanakan. Percepatan ini tidak ada hubungannya dengan munculnya beberapa organisasi atau partai baru di Indonesia maupun di Sumbar. Tidak ada juga hubungan-

nya dengan berbagai persaingan politik,” tegas Djufri. Djufri mengatakan, saat ini timnya sedang melakukan berbagai persiapan, mulai dari pembentukan kepanitiaan hingga penentuan waktu dan lokasi kegiatan. Menurutnya, waktu kegiatan Musda akan disesuaikan dengan agenda Dewan Pertimbangan Pusat (DPP) Partai Demokrat, karena dalam Musda itu DPP Partai Demokrat diharapkan bisa hadir. “Kalau DPP Partai Demokrat menginginkan Januari ini diadakan Musda, kami juga siap. Untuk lokasinya ada 2 pilihan, yaitu Kota Padang dan Kota Bukittinggi. Tapi tak tertutup kemungkinan daerah lainnya bisa dijadikan tempat Musda, jika daerah itu siap memfasilitasinya,” tambah Djufri. (h/wan)

Babendi-bendi ka ........................................... dari Hal.1 Kok disigi-sigi bana, nan naiak bendi tu kini adolah urang-urang bakepeang, urang-urang nan pai raun kaliliang kota, urang asing. Tapi labiah banyak urang-urang nan banostalgia. Maota di ateh bendi, buliah manyumpah-nyumpah, indak ado urang nan ka berang, labiah bebas urang maota di ateh bendi daripado maota di lapau. Jadi kok tamaha bana seo bendi, kalabihannyo ado; ado kebebasan mengecek di ateh bendi. Memang, manuruik Muncak, kebebasan tu memang maha baienyo. Tahun baru duoribu sabaleh ko Muncak taruih juo manambang. “Manambang tahun baru!” soraknyo sambia galak takakah-takakah mancaliak Mas Sam tagak tapi jalan manunggu bendinyo lalu. “Kok kapatang indak manambang?” tanyo Mas Sam jo logat Jawa nan taba-taba manyabuik huruf b jo p nyo.

“Kecek Mas Sam kusie bendi indak buliah perai kutiko hari gadang?” kato Muncak. “Mas Sam. Mulai tahun ko, waden cuma manambang satiok hari Minggu se. Sabab, di hari minggu tu banyak urang nak pai bajalan-bajalan jo bendi,” sambuang Muncak. “O, jadi Muncak mulai duoribu sabalah ko jadi kusia bendi di hari libur sajo yo? solo Mas Sam. “Waden musti manambang di hari minggu untuak manjadi saingan paja-paja nan bakapik-kapiak di ateh motor tu ha!. Hantu gadang! Jangak! Nan gadih jo bujang labiah suko manyeo motor, gonceang baduo, bakapik-kapik. Nan dikapiknyo antah iyo lakinyo atau indak, indak lo jaleh diden doh,.” jawek Muncak. “Iyo baitu pergaulan urang kini, Muncak. Soal bini awak atau indak, soal laki awak atau indak, nan jaleh, nan bisa dikapik, dikapik

juo baru lai. Lari motor bialah lambek asa lai paluak samakin arek,” kato Mas Sam. “Jadi manuruik Mas Sam lah rusak bana pergaulan urang mudo awak kini?” tanyo Muncak mamanciang persoalan. “Tadanga di den, urang gaek-gaek Minang taruih se mangecek pakaro adat basandi syara, syara basandi Kitabullah. ABS-SBK. Tapi nan mudo tatap juo bapaluak-paluak bagonceang di ateh motor,” kato Mas Sam. “Nan ABS-SBK tu kan lah ba seminaran bagai mah Mas Sam. Mulonyo ka kongres, tapi kudian lah jadi seminar se,” jawek Muncak. “Lho, kok diubah. Indak bakepeang panitia mambaie urang untuk kongres tu?” tanyo Mas Sam. “Kepeang banyak, tapi pambaie kusie bendi kongres nyo tu nan maha,” jawek Muncak galak bagumam.***

Saya Ingin “Tour de ........................................ dari Hal.1 julukannya sebagai sosok yang mampu mencarikan solusi, pamong karier yang menjadi pejabat eselon I sejak berusia 40 tahun itu pun langsung menggagas digelarnya iven internasional balap sepeda; Tour de Singkarak. ”Sayang sekali, ranah nan elok dengan alamnya yang indah, budaya yang unik dan makanan yang lezat ini tidak menghasilkan sesuatu dalam dunia kepariwisataan. Mudahmudahan bukan saya saja yang berpikir begitu,” kata Sapta Nirwandar di ruang kerjanya, lantai 17 Gedung Sapta Pesona, Kembudpar, Jakarta, Kamis (6/1) lalu kepada Syafruddin AL dari Haluan. Berikut petikan wawancaranya tentang Tour de Singkarak, tentang keindahan alam dan keunikan budaya dan kelezatan kuliner Ranah Minang ini. Bagaimana dengan Tour de Singkarak 2011, apa jadi dilanjutkan? Kenapa tidak? Tour de Singkarak tetap akan kita lanjutkan, bahkan kita tingkatkan. Tidak hanya dari segi kuantitas tapi juga kualitasnya. Kita sudah belajar selama dua tahun dan kita harus meningkatkan kualitas itu. Karena itu, pada pelaksanaan 2011 ini, kita sudah menjalin kerjasama dengan beberapa pihak untuk meningkatkan kulitas pelaksaaannya dan PR-ingnya (promosinya). Antara lain dengan siaoa kerjasama itu? Pada TdS ketiga ini, kita betulbetul mulai masuk the riil go internasional. Kita pingin kelasnya TdS itu kelasnya internasional. Walapun sekarang sudah internasional, tapi masih dianggap seperti di Asean lah. Untuk itu, setelah muhibah ke Paris, Perancis, beberapa waktu lalu, kita langsung MoU dengan manajemen Tour de France dan bahkan mereka sudah survey ke Sumbar. Bentuk kerjasamanya? Kita sudah menyetujui proposal mereka hingga 2013. Sepanjang tahun 2011 ini, mereka hanya dalam batas sebagai konsultasi. Ya, konsultasi soal penyelenggaraan, ya juga dalam bentuk rekomendasi group-group pembalap yang cukup bergengsi yang akan diundang ke Tour de Singkarak ini. Pokoknya, TdS itu benar-benar berkelas. Nah, di tahun 2012, kalau nanti masyarakat Sumbar mendukung, pemerintah daerah juga mendukung, bahkan nanti pihak Tour de Frane akan lebih fokus lagi. Tidak lagi sebagai konsultan, tetapi juga ikut sebagai penyelenggara, sehinga pada 2013 mereka tinggal merekomendasi beberapa negara atau group untuk ikut meramaikan TdS karena standarnya sudah betul-betul internasional. Artinya Pemerintah Pusat tetap komit untuk lima tahun penyelenggaraan TdS? Ya, kita dari pusat sangat serius untuk tetap menyelenggarakan Tour de Singkarak itu hingga tiga tahun ke depan. Jadi, selama lima tahun

itulah kita menyiapkan pondasi. Nantinya, saya ingin TdS menjadi cipil societi. Benar-benar menjadi milik masyarakat, benar-benar menjadi ikon Sumatra Barat. Tour de France bukan lagi milik pemerintah, tetapi sudah menjadi milik masyarakat. Pemerintah hanya menjadi pendorong dan menerima uang dari pajak hotel dan restoran saja. Enak kan? Bagaimana Anda melihat sisi infrastruktur di Sumbar? Ya, benar. Infrastruktur itu perlu dipersiapkan dengan baik. Jalan, jembatan, rambu-rambu, hotel, restauran dan segala macamnya. Tetapi, saya rasa, masa’ sudah tahun TdS kita selenggarakan, hotelnya belum tumbuh juga, wismanya belum ada juga, jalannya belum baik juga. Semua itu jadi tanggung jawab bersamalah. Ya, pemerintah daerah, yang pengusaha, ya pelaku pariwisata, ya masyarakat, ya LSM dan ya juga pers yang akan menggelorakan semangat TdS agar benar-benar menjadi ikon Ranah Minang di masa depan. Ujung-ujungnya, kita berharap investor mau datang dan para pelancong mau datang. Kalau ada wisatawan yang datang ke Sumbar, maka mereka akan bilang; “Ooo....ke lokasi Tour de Singkarak!” (Sapta merentangkan tangan dan tertawa lepas). Apakah pemda dan masyarakat Sumbar sudah serius dan siap menerima pariwisata? Kalau yang lalu, menurut saya, pemda provinsi, kota dan kabupaten cukup serius. Cuma perlu perbaikanperbaikan di sana sini, terutama dari sisi manajemennya, termasuk pengaturan kerjasama dengan pemerintah pusat. Mana yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan mana pula yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Mana yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi dan mana pula yang menjadi tanggungjawab pemerintah kota maupun kabupaten. Itu saja koq. Soal kesiapan masyarakat Sumbar menerima TdS, itu relatif. Kalau menunggu siap, kapan siapnya? Kalau dibilang nggak siap, ya nggak jadi-jadi. Tetapi, ketika dilaksanakan, ternyata siap juga. Jadi, menurut saya, kita kriet saja sesuatu yang kemudian mereka pasti akan menerima dengan baik, sehingga nanti mereka merasa TdS ini menjai miliknya dan mereka bias berkontribusi untuk membantu. Bayangkan saja Tour de France. Waktu mereka memulai 107 tahun yang lalu, mungkin saja sepedanya masih sepeda onthel, bukan seperti sekarang yang sudah pakai titanium dan harganya ratusan juta. Toh, masyarakatnya sangat enjoy, pengusahanya pun siap menjadi sponsor. Bentuk kontribusi yang Anda harapkan? Bagi masyarakat Minang yang ada di kampung halaman, saya berharap mereka bisa berbenah dan menerima pariwisata sebagai suatu

amanah. Ada nilai silaturahimnnya. Orang datang berkunjung itu kan silaturahim. Jadi, jangan dilihat dari sisi negatifnya bahwa pariwisata itu akan mendatangkan mudarat. Di manapun di Indonesia ini, tak ada yang setujud pariwisata itu melanggar susila, melanggar budaya dan agama. Wong, para pembalap di suruh makan bersila dan pakai kain sarung di Rumah Gadang, mereka pada mau koq. Nah, kalau ada sejuta orang berkunjung ke Sumatra Barat, nilai ekonominya kan besar, lapangan kerja terbuka, bareh Solok akan habis, oleh-oleh akan laku. Bagaimana dukungan dari elit dan pengusaha Minang? Elit pemerintahan cukup mendukunglah. Pak Mendagri, Pak Ketua DPD sangat punya perhatian. Cuma saya sedih dengan urang awak yang duduk di sejumlah BUMN. Saya lihat mereka belum berpikir positif untuk apa Tour de Singkarak itu kita adakan. TdS ini bukan untuk Kembudpar, apalagi untuk Sapta Nirwandar atau Raseno Arya. Semen Padang itu, kalau pun tidak menyumbangkan dana, mbok ya bikin tempat-tempat istirahat para pembalap dalam bentuk tenda bagonjong kan bisa. Lalu pakai logo Semen Padang. Toh, —maaf saja—, kalau pun Semen Padang, Telkom, Bank Nagari dan lain-lain itu ikut menyalurkan dana untuk pelaksanaan Tour de Singkarak ini, kan tidak rugi. Ada juga kok nilai promosinya. Apa sudah ada dampak kunjungan setelah TdS ini? Kalau ada yang tanya berapa jumlah wisatawan yang datang pada saat itu? Ya enggak bisa dong! Kita mesti ukur nanti dari jumlah kunjung setelah itu. Tds hanya medium untuk promosi. Sama saja denga orang Singapura mengadakan F1 dan Abudabi menyelenggarakan F1, ada Wimbledon di London dan sebagainya, itu kan tujuannya untuk meningkatkan citra promosi. Nah, TdS adalah media promosi bagi Sumatra Barat ke mancanegara. Dampak lainnya? Ya, orang akan berkunjung ke daerah ini. Orang akan menikmati kulinernya yang lezat. Masak negeri seindah Ranah Minang kita biarkan membisu dan kita pandangi saja setiap hari tanpa memberi nilai tambah. Padahal, Tuhan sudah mengaunegerahkannya kepada kita semua. Begitu juga makanan yang enak-enak itu. Makanya saya terus mendorong digelarnya Minang Food Festival di Malaysia. Kalau tahun ini Pemda provinsi, kota dan kabupaten siap, kita juga akan fasilitasi lagi. Di mana mendatang, saya ingin ada Minang Food Festival Internasional di Padang, Jakarta atau di mana saja. Makanan China saja dipromosikan, padahal juga ada gajihnya. Kenapa Minang tidak! Jadi, marilah kita berpikir untuk Minangkabau, siapa lagi kalau bukan kita yang akan melakukannya. *


12

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

TK KARTIKA I. 56 SITEBA PADANG

Perkuat Mental dengan Nilai Agama

PULUHAN anak-anak berpakaian tentara lengkap dengan tanda kepangkatan di krah bajunya, menampungkan tangan sambil berbaris sebelum memasuki ruang belajar. Sesekali terdengar kata “amin” meluncur dari mulut mungil anak-anak tersebut saat gurunya memanjatkan doa. Usai memanjatkan doa di halaman sekolah, kembali lantunan doa terdengar sebelum proses belajar mengajar dilaksanakan. “Proses belajar mengajar memang kami dahului dengan pembacaan doa bersamasama. Dengan pola seperti ini, kami berharap anak-anak yang bersekolah di sini lebih dekat dengan agama,” kata Hj Martius, Kepala TK Kartika I.56 Perumdam Punggai Siteba, membuka pembicaraan dengan Haluan, Sabtu (8/1). Hj Martius yang ditemani Leni Murlina selaku tenaga pengajar di taman kanakkanak yang berada di bawah naungan Yayasan Kartika Jaya Cabang Korem 032 Wirabraja menyebutkan, pola yang diterapkan memang disesuaikan dengan kultur masyarakat dan kurikulum di jenjang pendidikan dasar. Pengenalan ilmu agama secara dini melalui doa dan ayat-ayat pendek serta cerita keagamaan yang disampaikan kepada anak didik, ternyata cukup ampuh dalam memperkuat mental anak-anak yang menuntut ilmu di sana. “Selain masalah keagamaan, pihak sekolah secara berkala juga mengajarkan cara membuat keterampilan tangan, bernyanyi, olahraga dan lain sebagainya.

Dengan banyaknya ragam ilmu yang diajarkan, kami berharap begitu menamatkan pendidikan di sini. Mereka bisa bersaing dengan murid TK lainnya di Kota Padang,” kata Hj Martius. Sebagai penanggung jawab operasional di TK Kartika, Martius juga secara rutin mengikutkan anak didiknya untuk mengikuti lomba menyanyi, lomba mewarnai, lomba menari serta manasik haji. “Ini dilakukan agar mereka tak merasa bosan dengan lingkungan. Selain itu, mental mereka akan semakin teruji jika setiap saat dibawa berlomba bersama teman sebaya mereka dari TK lain,” ucapnya. Leni Murlina menambahkan, meski berada di bawah yayasan milik tentara, namun tidak semua anak didiknya anak tentara. “Sebagian besar murid kami berasal dari masyarakat biasa yang orang tuanya berasal dari beragam pekerjaan, mulai pegawai, pedagang, pekerja swasta dan lain sebagainya,” jelas Leni. Karena beragamnya pekerjaan orangtua murid, memungkinkan pihak sekolah untuk menerapkan aturan dan ketentuan yang lebih lentur yang disesuaikan dengan kondisi orangtua murid itu sendiri. “Begitu pun dengan uang sekolah, kami termasuk yang termurah di Kota Padang. Namun demikian, kualitas tetap menjadi acuan utama. Kami tak ingin, anak-anak yang menamatkan pendidikan di sini justru tak bisa berbuat apa-apa di lembaga pendidikan tempat mereka melanjutkan sekolahnya,” imbuhnya. (h/ted)

ANAK murid TK Kartika I. 56 Siteba Padang sebelum memasuki kelas dengan seragam loreng sebagai ciri khas tentara.

ADAM MALIK ( 22 JUL 1917-5 SEPTEMBER 1984)

Si KKancil ancil PPengubah engubah Sejar ah Sejarah

Ia merupakan personifikasi utuh dari kedekatan antara diplomasi dan media massa. Jangan kaget, kalau pria otodidak yang secara formal hanya tamatan SD (HIS) ini pernah menjadi Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-26 di New York dan merupakan salah satu pendiri LKBN Antara. Kemahirannya memadukan diplomasi dan media massa menghantarkannya menimba berbagai pengalaman sebagai duta besar, menteri, Ketua DPR hingga menjadi wakil presiden. Sang wartawan, politisi, dan diplomat kawakan, putera bangsa berdarah Batak bermarga Batubara, ini juga dikenal sebagai salah satu pelaku dan pengubah sejarah yang berperan penting dalam proses kemerdekaan Indonesia hingga proses pengisian kemerdekaan dalam dua rezim pemerintahan Soekarno dan Soeharto. Pria cerdik berpostur kecil yang dijuluki ‘’si kancil” ini dilahirkan di

Pematang Siantar, Sumatra Utara, 22 Juli 1917 dari pasangan Haji Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Semenjak kecil ia gemar menonton film koboi, membaca, dan fotografi. Setelah lulus HIS, sang ayah menyuruhnya memimpin toko ‘Murah’, di seberang bioskop Deli. Di sela-sela k e s i b u k a n barunya itu, ia banyak membaca berbagai buku yang memperkaya pengetahuan dan wawasannya. Pada usia 20 tahun, Adam Malik bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armin Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna, memelopori berdirinya kantor berita Antara tahun 1937 berkantor di JI. Pinangsia 38 Jakarta Kota. Dengan modal satu meja tulis tua, satu mesin tulis tua, dan satu mesin roneo tua, mereka menyuplai berita ke berbagai surat kabar nasional. Sebelumnya, ia sudah sering menulis antara lain di koran Pelita Andalas dan Majalah Partindo. Ketika terjadi pergantian rezim pemerintahan Orde Lama, posisi Adam Malik yang berseberangan dengan kelompok kiri justru malah menguntungkannya. Tahun 1966, Adam disebut-sebut dalam trio baru Soeharto-Sultan-Malik. Pada tahun yang sama, lewat televisi, ia me-

Sawo Matang Rara SUDAH beberapa hari ini ada yang aneh dengan tingkah laku Rara. Wajahnya terlihat murung. Tingkahnya uring-uringan. Mulutnya lebih sering terlihat mengerucut. Satu lagi, Rara selalu berlama-lama ketika mandi. Dua hari yang lalu Rara bahkan minta dibelikan sponge untuk mandi. Sabun mandinya pun tidak lagi sabun mandi anti kuman tetapi sabun mandi seperti yang iklannya ditayangkan di televisi. “Bu, kenapa sih, kulit Rara tidak putih seperti Kimi?” tanya Rara pada suatu sore sehabis mandi. “Padahal setiap kali mandi sudah Rara gosok pakai sponge.” Ibu yang baru saja selesai menggoreng pisang menatap Rara dengan heran. “Lohh.. Ayah Kimi kan orang Jepang, Ra, wajar dong kalau kulit Kimi putih,” jawab Ibu. “Kenapa dulu Ibu tidak menikah saja dengan orang Jepang supaya kulit Rara putih?” “Aduuhh.. Rara... Kalau Ibu menikah dengan orang Jepang yang lahir bukan Rara dong..,” Ibu menjawab sambil menahan senyum. “Terus.. Kenapa kulit Rara tidak seperti kulit Ibu? Kenapa warnanya hitam seperti kulit Ayah?” “Aduuhh.. Rara sayang.. Warna kulit Rara itu bukan hitam sayang.. tapi sawo matang..,” Ibu menjelaskan dengan sabar. “Memangnya kenapa Rara tiba-tiba ingin mempunyai kulit putih?” Sesaat Rara terdiam. Matanya mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya berkata, “kalau kulitnya putih kan cantik, Bu.. Ibu lihat deh, yang jadi fotomodel di majalah kulitnya putih. Pembawa acara di televisi dan bintang iklan juga putih. Rara kepengen kulit Rara putih, Bu.. Kalau Sawo matang begini kan jelek…Gimana sih Bu, supaya kulit Rara berubah jadi putih?” tanyanya. Sekarang giliran Ibu yang terdiam. Ooo.. ternyata tingkah Rara yang uring-uringan, minta dibelikan sponge untuk mandi dan berlama-lama di kamar mandi rupanya karena Rara ingin mempunyai kulit berwarna putih. “Kalau semua orang berkulit putih nanti malah jadi lucu dong, Ra,” kata Ibu. “Coba deh Rara bayangkan, seisi dunia ini kulitnya putih semua.. wahhh... Bosan kan? Justru karena ada yang berkulit putih dan ada yang berkulit gelap maka dunia ini jadi tidak membosankan,” Ibu menjelaskan panjang lebar. n http://www.ceritaanak.org)

nyatakan keluar dari Partai Murba karena pendirian Partai Murba, yang menentang masuknya modal asing. Empat tahun kemudian, ia bergabung dengan Golkar. Sejak 1966 sampai 1977 ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri II / Menlu ad Interim dan Menlu RI. Sebagai Menlu dalam pemerintahan Orde Baru, Adam Malik berperanan penting dalam berbagai perundingan dengan negara-negara lain termasuk rescheduling utang Indonesia peninggalan Orde Lama. Bersama Menlu negaranegara ASEAN, Adam Malik memelopori terbentuknya ASEAN tahun 1967. Ia bahkan dipercaya menjadi Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-26 di New York. Ia orang Asia kedua yang pernah memimpin sidang lembaga tertinggi badan dunia itu. Tahun 1977, ia terpilih menjadi Ketua DPR/MPR. Kemudian tiga bulan berikutnya, dalam Sidang Umum MPR Maret 1978 terpilih menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke-3 menggantikan Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang secara tiba-tiba menyatakan tidak bersedia dicalonkan lagi. Beberapa tahun setelah menjabat wakil presiden, ia merasa kurang dapat berperan banyak. Maklum, ia seorang yang terbiasa lincah dan aktif tiba-tiba hanya berperan sesekali meresmikan proyek dan membuka seminar. Kemudian dalam beberapa kesempatan ia mengungkapkan kegalauan hatinya tentang feodalisme yang dianut pemimpin nasional. Ia menganalogikannya seperti tuantuan kebon. (tokohindonesia.com)

Ted

Pentingnya Membawa Anak Jalan-jalan APAKAH Anda ingat bagaimana berdebarnya hati Anda saat pertama kali melihat rusa? Bisakah Anda mengingat kicauan burung bangau yang menggema dalam emosi Anda? Apakah seekor angsa liar yang anggun masih tergambar jelas dalam pikiran Anda? Kebanyakan dari kita menikmati saat kita berada di alam, berada di suatu tempat yang liar dan indah. Tidak sulit untuk memikirkan apa yang ingin kita lakukan dan tempat-tempat apa saja yang kita ingin kunjungi. Namun, seberapa sering kita berpikir untuk mengajak anak-anak menjelajahi alam? Bagimanapun juga, sering kali lebih mudah untuk mengajak anak yang lebih tua daripada mengajak balita yang biasanya hanya bermain-main di sekitar kaki kita. Meski demikian, tidak ada saat yang lebih baik untuk mengenalkan mereka pada alam sebelum mereka nantinya lebih tertarik pada televisi, video game, dan komputer yang terus berlomba menarik minat dan perhatian mereka. Mengenalkan mereka pada alam saat masih kecil, saat pikiran mereka masih penasaran dengan keindahan dunia di sekitar mereka, adalah saat yang paling baik. Berjalan-jalan bisa menjernihkan pikiran dan mengusir stres. Berjalan-jalan juga baik untuk lingkungan, dan bahkan mungkin penting bagi kesehatan lingkungan, berjalan-jalan semakin menyadarkan kita akan kesehatan lingkungan. Anak-anak tertarik dengan hal-

hal yang nyata dan bisa dirasakan, yang dekat dan bersifat pribadi, yang dapat disentuh, dan yang dapat dirasakan. Jalan-jalan adalah cara yang bagus untuk anak bisa menyentuhkan tangan mereka kepada sesuatu. Jangan hanya berdiam di taman! Bawa mereka ke padang rumput, berjalan menyusuri sungai kecil yang arusnya tenang, mendaki bukit kecil, berjalan berliku-liku melewati pepohonan atau aktivitas lainnya sesuai kreativitas Anda! Saat Anda berjalan-jalan dengan anak-anak, terutama yang masih kecil, Anda adalah seorang petualang. Yang penting bukan jaraknya, tapi perjalanannya. Biarkan mereka mengerti bahwa Anda menikmati alam, maka mereka pun juga akan menikmatinya. Jangan tergesa-gesa. Jangan rencanakan tujuannya. Pokoknya jalan saja. Dan, perhatikan mereka. Berpikirlah seperti mereka: jaring

laba-laba, tetes embun, serangga, melempar kerikil. Sering kali, anakanak menangkap dan meneladani apa yang orang dewasa lakukan tanpa pikir-pikir lagi. Mereka merasa senang bisa berada di atas rumput, mencium bau bunga, melihat tekstur batang pohon, merasakan sensasi meluncur dari bukit berumput, dan merangkak masuk ke sebuah lubang. Jangan lupa untuk bicara. Untuk anak-anak yang sedang belajar berkata-kata, saat itu merupakan saat yang paling bagus— tambang emas kata-kata baru. Untuk anak-anak yang sudah bisa berbicara, penjelasan singkat dan dialog akan menambah pemahamannya akan dunia yang ada di sekitarnya. Tangkap rasa hati dan imajinasi mereka. Tunjukkan pada mereka bagaimana menikmati alam. (Kak Dian)


Elok 13

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

BUSANA muslim kini tengah digandrungi generasi muda. Berpakaian muslim/muslimah, tak harus membuat Anda mati gaya.Beberapa model busana karya designer Yonk Ricardo berikut, bisa jadi pilihan untuk Anda, yang menggunakan busana muslim dalam aktivitas sehari-hari. Model: Aini, Bella, Heri, Dani, Tika, Fian Lokasi pemotretan: Rumah Tuo Pariaman Designer : Yonk Richardo (House of Yonk Richardo, Padang) Make up : Naldi Fotografer : Aristads (Arizha Studio, Padang)


Kultur 14

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

Miskomunikasi dan Hiperrealitas SKM

HALUAN RAKYAT Etis Sharing Versus Etis Akumulasi Oleh: Agus Hernawan AWALNYA, saya pernah berpikir enek umi agak berlebihan. Nenek istri saya ini menawari siapa pun yang melintas di depan rumahnya di Ampek Angkek, Canduang. Menawari mereka mampir makan. Ia selalu mencemaskan jika jatah bareh buat urang lalu itu masih menyisa di bilik— semacam gudang biasa setelah rangkiang tak ada lagi. Padahal, bareh itu didapat lewat cucuran keringat. Enek umi masih baladang di usia sudah 90-an. Saya baru memahami apa yang dilakukan enek umi dalam waktu dan setelah berada di tempat yang lain. Di depan rumah kami di Panjen, Sleman, ada aktivitas jualbeli yang nyaris berlangsung selama 24 jam. Namun, jangan dibayangkan aktivitas jual-beli itu berlangsung di semacam pasar, mall atau retail yang bertuliskan ‘buka 24 jam’ macam alfamart atau indomart—yang pelan tapi pasti akan memberangus toko-toko klontong sebagai usaha informal rakyat, bahkan pasar-pasar tradisional kita. Aktivitas jual-beli itu melibatkan penjual lontong dan gorengan, seorang lagi berjualan soto dan nasi ampera, dan satu gerobak angkringan. Sejak pukul 6 pagi, si penjual lontong membuka gerainya. Persis pukul 10 pagi, si penjual soto dan nasi ampera datang. Si penjual lontong pun berkemas. Jam-jam berikutnya, aktivitas jual-beli beralih ke soto dan nasi ampera. Pukul 5 sore, si penjual soto dan nasi ampera menutup gerainya. Ia digantikan gerobak angkringan yang bertahan sampai pukul 1 atau 2 pagi. Apa yang dilakukan enek umi dan apa yang melatari pembagian ruang dan waktu dalam aktivitas ekonomi di Panjen itu didasari oleh local value, yakni berbagi (sharing). Etis sharing, bila dapat diistilahkan demikian, berlangsung tanpa hasrat akumulasi, tanpa didasari kredo free competition dengan mengabaikan hak-hak fundamental pihak lain. Di sini, enek umi dan para pelaku ekonomi di Panjen mengusung satu pesan moral, sekaligus praksis moral, tentang keadilan dan kesalingpengertian. Lebih kurang 18 bulan sejak digulirkannya NAFTA ( North American Free Trade Agreement ), satu blok perdagangan bebas antara Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada, pada Januari 1994, persentase impor Meksiko meningkat dari 20% menjadi 43%. Namun, dalam waktu yang sama, ada 2,2 juta orang kehilangan pekerjaan, 40 juta orang jatuh dalam kemiskinan akut, dan satu dari dua petani Meksiko tidak memiliki persediaan pangan dan terkategori kekurangan makanan. NAFTA sukses membuat Meksiko sekadar pasar. Kedaulatan pangan jadi ketergantungan pada beras impor. Pelosok-pelosok desa di Meksiko dibanjiri barang impor yang diproduksi massal oleh perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat dan Kanada. Alhasil, 28.000 perusahan lokal gulung tikar, 2 juta orang kehilangan pekerjaan, 10 juta anak-anak terpaksa putus sekolah, dan menjadi pengemis atau penyemir sepatu di jalanan. Sebelum NAFTA, 32% rakyat Meksiko hidup di bawah garis kemiskinan, pascaNAFTA angka ini menjadi 51%. NAFTA, sebagaimana juga APEC, didasari liberalisasi, komersialisasi, dan ekspansi modal global. Ia didasari kredo free competition dan pasar yang mengatur dirinya sendiri. Tujuannya: akumulasi keuntungan di tangan segelintir orang. Etis akumulasi ini, istilahkanlah demikian, telah juga mendesain Sumatra menjadi “pulau sawit”, dan Indonesia menjadi pasar beras-beras impor dengan menyepak eksistensi kaum tani mandiri. Didasari etis yang sama, Afrika memproduksi green beans untuk pasar Amerika, karet dan beras yang hasilnya terbang ke Timur Tengah, sementara anak-anak Afrika kekurangan pangan dan mengalami gizi buruk. Ia jugalah yang memaksa desa-desa di India dan Colombia memproduksi bunga untuk dilempar ke pasar Eropa, dengan anak-anak petani harus lari ke kota, menjadi buruh, pekerja seks anak, atau pedagang obat bius dan mati di usia muda. Etis Sharing dalam citraan orang kecil, anakronistis, dan lokalitas yang goyah. Sebaliknya, Etis akumulasi yang disponsori WTO adalah global project dengan kekuasaan mengatur dan menjatuhkan sangsi. Jika etis sharing menuntut saya dan Anda menyaksikan drama tentang orang-orang biasa yang menolak jadi pemangsa atas sesamanya. Maka, etis akumulasi adalah tempat dengan saya dan Anda mungkin hanyalah keledai-keledai keletihan memanggul pundi-pundi kekayaan para tuan. Ia bukan saja protector bagi local value, tetapi juga acap membuat national value (kenegarabangsaan kita) hanyalah sekadar perpanjangan tangan dari satu multinational corporation tanpa nama yang digerakkan oleh tangan-tangan yang tidak terlihat.

Oleh: Mohammad Isa Gautama Dosen Ilmu Komunikasi, FIS-UNP

H

ELAT Seminar K e b u d a y a a n Minangkabau usai sudah. Setelah mendapat resistensi yang sangat keras dari mayoritas kelompok masyarakat, bahkan oleh pemerintah provinsi serta kota Bukittinggi, Gebu Minang ngotot mengadakannya di Padang. Tak sedikit tenaga, waktu, dan perhatian kita terkuras demi mengikuti dan ikut mengekspresikan sikap masingmasing. Sejatinya dialektika itu mengandung sisi positif dan negatif. Jika diteropong secara mata telanjang, maka setiap perdebatan, dialektika, pro dan kontra, pasti diawali dan berasal-muasal dari pihak yang memulai untuk melakukan inisiatif. Inisiatif ini tentu bermacam pula bentuknya. Ada yang hanya wacana saja, sekadar pikiran selintas atau konseptual saja. Ada pula inisiatif yang ujung-ujungnya mewujud kepada sebuah kegiatan, aktivitas. Ada juga yang lebih konkret, mengarah kepada keputusankeputusan yang sifatnya mengikat dan mesti dilaksanakan dalam praktik. Miskomunikasi yang “Tersuburkan” Ditinjau dari teori komunikasi, maka orang atau kelompok yang berinisiatif inilah yang menempati posisi sebagai source, sumber, atau komunikator. Darinya atau merekalah sebuah pesan berawal dan kemudian dilemparkan melalui mediumnya ke arah komunikan atau orang yang menjadi sasaran komunikasi. Jika pesan yang disampaikan bermuatan positif, dan mampu memancing umpan balik positif pula, serta tidak diganggu oleh berbagai noise (segala macam bentuk anasir yang dapat menodai kejernihan pesan), maka komunikasi akan berjalan efektif. Efektif ini pun bermakna luas, namun yang pasti cenderung bermakna “aman”, pesan diterima dan direspons balik secara positif tanpa masalah, tanpa penolakan. Kalau hal ini

yang terjadi, maka si pengirim pesan dengan penerima pesan berkemungkinan besar akan bersepakat bahkan mungkin akan bahu-membahu mewujudkan ide atau aktivitas yang dilontarkan oleh si pengirim pesan tadi. Masalah sudah pasti akan terjadi, jika si komunikator mengirim pesan yang tidak bermuatan positif, bahkan sudah diganggu pula oleh banyak noise. Pesan berkemungkinan besar akan dimentahkan kembali oleh komunikan, ditolak, dianggap tidak akan menjamin keefektifan berkomunikasi karena bermuatan negatif. Dampak ekstremnya berupa semakin menjauh dan bertolakbelakangnya posisi antara si komunikator dengan komunikan. Potensi untuk menjalin kerja sama menjadi berbalik potensi untuk bermusuhan. Pada tataran ini, jika kita bersepakat dengan teori komunikasi, yang dapat pula dipakai dalam konteks kontroversi SKM/KKM ini, maka siapapun akan dengan mudah menganalisis betapa penolakan dari mayoritas masyarakat Minang di ranah dan di rantau bukanlah sekadar penolakan yang sekadar memperturutkan ego atau kepentingan tertentu. Penolakan dari para penentang SKM/KKM-GM sesungguhnya mesti dinilai sebagai sebuah gerakan moral yang benar-benar hanyalah reaksi dari sebuah aksi penyampaian pesan yang sangat tidak efektif, baik dari segi isi maupun dari segi media (cara menyampaikan dan saluran penyampaiannya) dari Gebu Minang. Jawaban tegas dari pemprov dan dan Pemkot Bukittinggi saja sudah pula bisa dijadikan rujukan legal-formal betapa penolakan itu didasarkan oleh isi pesan dan cara menyampaikan pesan yang sarat keganjilan. Penolakan yang benarbenar serius itu mestinya bisa dipahami dan ditindaklanjuti dengan instrospeksi yang serius pula dari para penggagas KKM. Ini belum termasuk gelombang penolakan dari berbagai organisasi resmi tingkat provinsi, para tali tigo sapilin (ulama, cerdik pandai, kaum adat), media massa, dan organisasiorganisasi perantau minang. Jika pada akhirnya penolakan itu kemudian direspons dengan sikap penuh keras kepala dari pihak panitia SKM, memakai prinsip biarkan anjing menggongging kafilah tetap berlalu, maka wajar jika kemudian publik menilai betapa pemaksaan kehendak yang seolah tidak lagi mengindahkan

asas-asas musyawarah itu berasal dari egoisme kultural yang justru sangat tidak produktif terhadap iklim berkomunikasi di ranah Minangkabau. Berbagai mediasi dan musyawarah (pertemuan di kantor Gubernur dan di rumah ketua DPD bisa jadi bukti nyata) yang berujung kepada rekomendasi untuk menunda KKM untuk batas waktu yang tak ditentukan adalah sebuah pesan jelas agar pelaksanaannya ditolak. Di kebudayaan kita, kemampuan membaca yang tersirat di balik yang tersurat sudah tidak perlu diajarkan lagi. Dibawakan kepada teori dasar komunikasi, pesan yang disampaikan dalam konteks keminangan, selalu mensyaratkan sikap raso pareso, sikap yang paralel dengan konsep introspeksi dan otokritik secara proporsional. Pada titik ini, panitia KKM/SKM telah pula gagal menerjemahkan pesan itu, berarti juga gagal tidak hanya sebagai komunikator, namun juga sekaligus sebagai penafsir pesan, komunikan. Kondisi inilah yang akhirnya “menyuburkan” miskomunikasi dengan pihak yang kontra terhadap KKM/SKM. Hiperrealitas yang Dipaksakan Hal lain yang menarik, sekaligus ironis dan bikin miris, para penggagas SKM/KKM dari awal terlalu terjebak untuk memandang realitas terkini kebudayaan Minangkabau hari ini sebagai sebuah “realitas” yang bermasalah. “Persoalan” yang mereka anggap sebagai aleh bakua untuk diadakannya SKM/KKM ternyata bagi mayoritas penentang KKM adalah sebuah realitas yang sudah terdistorsi dalam pikiran si penggagas. Dalam terminologi posmodernisme, mungkin “realitas” versi penggagas SKM/ KKM layak disejajarkan de-

ngan konsep hiperrealitas. Hiperrealitas adalah kondisi “kebablasan” alias lebay dari realitas yang asli. Bagi kaum posmodernis, film-film cetakan Hollywood adalah salah satu contoh konkret dari hiperrealitas yang ditawarkan dalam dunia industri media. Meski bukanlah kondisi asli dari realitas, hiperrealitas mendapatkan legitimasinya manakala nyaris seluruh individu yang “menontonnya” mudah tertipu dan kemudian dalam waktu singkat tersihir oleh gambaran yang ditampilkan dalam dunia hiper tersebut. Alhasil, para penonton akan dengan gampang terkesima, takjub, dan bahkan percaya dengan kepalsuan-kepalsuan serta rekayasa yang ada dalam dunia hiperrealitas. Dampak terburuknya, mereka akan mengganggap yang hiper lebih nyata dan asli ketimbang yang asli. Yang asli, yang realitas sebenarnya, telah digantikan oleh yang hiperrealitas. Di manakah dunia hiperrealitas itu “tampil” dan dengan saksama berusaha menyihir kita? Baca dan simaklah dengan mendalam lima kesimpulan yang lahir dari SKM (Menyepakati pedoman ABSSBK, pembangunan nagari dan kesejahteraan petani, pemberdayaan potensi maritim dan kesejahteraan masyarakat peisisir, pemulihan hak anak nagari, mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana). Kita bisa baca, betapa sesungguhnya kelima “persoalan” yang tercermin dari rekomendasi itu sesungguhnya adalah hiperrealitas saja dari sebuah realitas sebenarnya di Minangkabau. Butir kedua, ketiga, dan kelima sudah menjadi agenda klasik dari pemerintah daerah baik provinsi maupun kota/kabupaten, dan

oleh karenanya menjadi salah samek ketika kemudian diangkat sebagai tema-tema kunci dalam sebuah kongres/seminar kebudayaan. Butir pertama sangat aneh, karena mencari pedoman adat bsandi syarak, syarak basandi Kitabullah bisa diartikan sebagai penafian yang salah alamat terhadap kitab Alquran sebagai pedoman paling dasar sekaligus sempurna atas pengamalan nilainilai ABS-SBK sehari-hari. Sementara butir keempat terkesan “lucu” tersebab mengesankan klaim sepihak, seolah-olah “anak nagari” selama ini dikekang seluruh haknya berkenaan dengan mekanisme kultural tanah ulayat. Padahal, jika mau bertungkus lumus dengan pengamatan yang serius di lapangan, para anak nagari tidak pernah merasa punya masalah dengan hak-haknya. Lantas, solusi konkret yang bagaimanakah yang berpotensi benar-benar menyentuh akar persoalan di Minangkabau, jika realitas yang dibahas, direkomendasikan oleh SKM/ KKM justru bukanlah realitas melainkan hiperrealitas? Akan lebih bijak jika penggagas SKM sedari awal mau berkomunikasi secara elegan dan efektif dengan elemen-elemen strategis lainnya di ranah Minang, sehingga kita semua tidak harus tercebur dalam silang sengkarut komunikasi yang benar-benar melelahkan dan tidak menghasilkan sesuatu yang produktif. Ke depan, semoga kita mau menyadari bahwa berkomunikasi tidak hanya melempar gagasan atau pesan, melainkan lebih dari itu, mampu mensinergiskan pesan lewat komunikasi yang efektif. Semoga pula kita mau belajar lebih serius untuk bisa saling menginstrospeksi cara berkomunikasi kita selama ini.

Membangun Nagari ke Masa Depan (Bagian 2)

Oleh: Mochtar Naim Sosiolog dan mantan anggota DPD RI

N

AGARI sebagai unit kesatuan pembangunan ekonomi dan socialbudaya secara integral dan terpadu. Ini aritnya: Selain dari usaha pribadi dan kelompok sosial-ekonomi masing-masing yang bergerak di bidang ekonomi dan sosialbudaya lainnya, nagari membentuk wadah-wadah unit usaha ekonomi yang sifatnya BUMN

berbentuk koperasi syariat dan berorientasi kerakyatan, sambil membuka pintu dan peluang bagi kerjasama sosial-ekonomi yang saling menguntungkan dengan kelompok usaha sosialekonomi dari manapun datangnya. Kerjasama bank nagari dan bank-bank pemerintah serta bank swasta lainnya sangat diperlukan dalam menunjang penyediaan dana dan modal usaha di bidang ekonomi yang berbentuk BUMN ini. BUMN nagari memprioritaskan usaha-usaha ekonomi dan sosial budayanya kepada potensi-potensi riil bidang pertanian, perkerbunan, peternakan, perikanan, industri kerajinan, kehutanan, bidang usaha jasa apapun, maupun galian mineral dan potensi alam lainnya yang terkandung dalam wilayah administratif nagari. Orientasi “satu nagari satu usaha utama ekonomi” (one village one industry), ke depan, perlu diprioritaskan untuk tujuan efisiensi dan efektifitas

serta produktivitas yang optimal. Dalam bidang sosial-budaya, khususnya, nagari mendorong usaha-usaha revitalisasi dan penggalakan usaha-usaha bidang sosial-budaya, termasuk berfungsinya kembali secara riil dan efektif nilai-nilai sosial budaya yang terangkum ke dalam filosofi hidup ABS-SBK itu, baik dalam lingkungan keluarga, kaum, korong, nagari maupun Sumatera Barat dan alam Minangkabau secara keseluruhan. Selain itu, tidak kurangnya, Sumatera Barat dengan budaya adat Minangkabau yang berdasar kepada filosofi hidup ABS-SBK itu harus bertekad untuk memacu kehidupan ke masa depan dengan mengutamakan kecintaan kepada pendidikan dan ilmu pengetahuan, berbudi luhur, berakhlak mulia, dan mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah seperti yang dituju dengan filosofi hidup ABS-SBK itu.

Memacu Semangat Bernagari Dengan semangat kembali ke nagari ini kita memacu pertumbuhan sosial-ekonomi dan sosial-budaya yang kompetitif dan sekaligus bersinergi secara positif dan konstruktif dengan nilai-nilai nasional maupun global yang mau tak mau adalah juga bagian yang integral dalam kehidupan bermasyarakat di Sumatera Barat dan Minangkabau umumnya, ke depan. Dengan demikian kita sekaligus mengangkatkan nagari menjadi sebuah sistem pemerintahan formal dan nonformal yang dinamis dan modern dengan memanfaatkan teknologi masa kini maupun sistem manajemen modern yang rasional, efisien, efektif, dan produktif, tetapi bernuansa sosial-kerakyatan, sesuai ajaran ABS-SBK yang dianut, bukan individualistik-kapitalistik, apalagi senofobik. Dalam arti tidak menyukai adanya ide dan

pengaruh-pengaruh baru yang datang dari luar. Nagari dan Keamanan Sejauh ini, sistem keamanan dan pengamanan di nagari secara formal dikendalikan dari resor kepolisian di kecamatan. Polisi akan turun tangan jika ada pengaduan dari nagari. Sementara sisi keamanan dan pengamanan dalam artian kemasyarakatan dan sosial-budaya juga berkonotasi luas, yang tidak hanya bercorak judisial-kriminal tetapi juga kegaduhan, konflik, dan benturanbenturan dalam masyarakat bernuansa sosial-budaya dan sosial-ekonomi yang cenderung meningkat dan tak tertangani. Secara tradisional, masalahmasalah keamanan dan pengamanan ini ditangani oleh dubalang (hulubalang) nagari di bawah komando kepala/wali nagari. Kasus-kasus yang sifatnya sengketa keluarga,

kaum, korong dan kampung, yang mana perlu dilanjutkan ke tingkat nagari, yang sekarang dikelolakan oleh KAN. Dalam praktik, semua permasalahan terselesaikan melalui proses dan prosedur ini tanpa harus dibawakan atau diusung ke tingkat pengadilan di kabupaten/kota yang punya efek atau dampak luas yang sering negatif. Namun, dengan makin tidak efektif berfungsinya lembaga konsultatif secara adat ini di nagari, masyarakat di nagari pun telah menjadi objek garapan pokrol dan pengacara hukum yang sifatnya cenderung formal dan materialistis, sehingga biasa terjadi: “yang menang jadi arang, yang kalah jadi abu.” Dalam kenyataannya sekarang ini, lembaga-lembaga pengadilan di kabupaten/kota telah dipenuhi oleh sengketa tanah dan harta benda lainnya

yang berasal dari nagari karena tidak aktif berfungsinya lagi lembaga adat yang menyelesaikan sengketasengketa yang terjadi. Dan, dengan relatif menyusutnya, atau hilangnya fungsi dubalang dan pun KAN di nagari, masalah-masalah konflik dan keamanan serta pengamanan di nagari tak tertangani dan dibiarkan tak tertangani. Akibatnya, secara sosialpsikologis tak segera terasa lagi bahwa nagari adalah satu kesatuan sosial-budaya yang utuh dan padu seperti di masa lalu. Di sisi lain, fungsi walinagari lebih hanya sebagai aparat pemerintah kabupaten dan bukan pemimpin karismatik yang dirasakan oleh masyarakat di nagari. (Bersambung Minggu Depan) Tulisan ini dipaparkan dalam Seminar Kebudayaan Minangkabau (SKM) Gebu Minang 11-13 Desember 2010 di Basko Hotel Padang


Limpapeh 15

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

PUSAKO Saya Dituduh Terpengaruh Ajaran Adat yang Sesat Diasuh Oleh Puti Reno Raudha Thaib Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat

MAK Andah punya anak sembilan orang, perempuan semua. Dia kewalahan menolak desakan salah seorang anaknya untuk menjadi datuk. Anaknya itu, perempuan, dinamis, aktivis, sarjana, mendesak Mak Andah setiap hari. Karena tidak tahan desakan itu, Mak Andah pergi menemui Bundo Kanduang. “Memang aneh zaman sekarang Bundo,” kata Mak Andah memulai pembicaraan. “Salah seorang anak perempuan saya ingin menjadi datuk. Alasannya, pada zaman seperti sekarang tidak ada lagi beda antara laki-laki dengan perempuan. Perempuan harus setara dengan laki-laki. Kalau tidak demikian, perempuan Minangkabau ini tidak bisa maju-majunya,” lanjut Mak Andah menerangkan kedatangannya. “Bahkan saya katakan juga bahwa tidak mungkin lakilaki bisa sama dengan perempuan. Tubuhnya saja berbeda, kelamin berbeda, keinginan berbeda, kodrat pun berbeda. Saya dituduh telah terpengaruh ajaran adat yang sesat, adat yang didominasi oleh laki-laki. Katanya lagi, paradigma berpikir saya harus diubah,” lanjut Mak Andah. “Memang banyak pikiran muncul dalam kalangan perempuan Minangkabau tentang kesamaan hak. Bahkan ada yang mengutuki Tuhan, mengapa mereka dilahirkan sebagai perempuan. Mereka marah pada Tuhan, kenapa perempuan harus diciptakan lemah dari laki-laki,” jawab Bundo Kanduang tersenyum. “Iya, bundo. Jadi bagaimana? Apa jalan yang harus saya tempuh supaya keinginan anak saya itu terpenuhi juga jadi datuk,” desak Mak Andah. “Di Malaysia memang ada perempuan yang diberi gelar datuk oleh raja. Perempuan yang diberi gelar datuk itu karena jasanya, karena kekayaannya, karena jabatannya yang tinggi di pemerintahan. Tapi gelar datuk di Minangkabau adalah gelar bagi kepala kaum, bagi seorang pemimpin suku. Tidak ada alasan untuk menjadikan perempuan menjadi kepala kaum, karena menurut adat awak lah dibagi kedudukan dan peran laki-laki dan perempuan secara seimbang dan berimbang, perempuan adalah pemilik gelar Datuk itu dan laki yang berhak memakainya. Jadi kalau ada perempuan yang ingin jadi datuk itu tamak namanya” jawab Bundo Kanduang. “Kalau begitu, tidak bolehkah seorang perempuan jadi pemimpin?” tanya Mak Andah. “Silakan mau jadi apa saja. Jadi Presiden, Gubernur, Bupati, Camat atau Lurah. Jadi Jenderal atau Penerbang. Silakan asal mampu. Itu kan pekerjaan. Perempuan boleh bekerja apa saja sesuai kodratnya,” jawab Bundo Kanduang lagi. “Nah, kalau begitu, artinya anak saya boleh jadi datuk kan?” desak Mak Andah. “Mak Andah. Dalam hidup ini, kita berada dalam aturanaturan. Ada aturan agama, ada aturan adat, ada aturan negara, ada aturan masyarakat. Kalau semuanya tidak ada batasan atau aturan, itu artinya indak bapamatang sawah awak. Hanya binatang yang tidak pernah punya aturan. Menurut Islam, perempuan tidak boleh jadi imam. Itu aturan. Di Minangkabau, perempuan tidak boleh jadi datuk. Itu aturan. Kalau laki-laki memanjangkan kumis dan jenggotnya, apa anak perempuan Mak Andah itu mau juga begitu? Betapa lucunya kan? Mak Andah, usahakan jangan sampai anak kita sendiri melanggar aturan yang sudah ada, nanti ditertawakan orang” kata Bundo Kanduang.

Furniture

Supplied by : CV. KAMTUMI JEPARA

Kami Siap Melayani Pesanan Interior & Eksterior Anda KUALITAS NO. 1 Harga Bersaing, Boleh Dibandingkan Jl. Pemuda No 25 Padang T. 0751 33471 20463, 812044 Fax. 0751 25782

Xenia 1.0 Xenia 1.3 Luxio GM Minibus GM Pick Up Terios Hub :

Nilai Egalitarian Masyarakat Minangkabau

DALAM perbicancangan soal kebudayaan nasional, falsafah Minangkabau belum banyak diketahui oleh generasi muda Indonesia kecuali dalam bentuk pepatah-petitih yang di pelajari secara sambil lalu. Dalam sistem politik Minangkabau, ada yang disebut sebagai nagari yang merupakan kesatuan tertinggi dari rakyat. Sebuah nagari dipimpin oleh sekelompok Penghulu yang merupakan representasi dari suku masing-masing. Balai yang didirikan berlantai datar, semua penghulu duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Nagari menjalankan keberlangsungan pemerintahan dengan berlandasakan pada demokrasi musyawarah sebagaimana di

kenal dalam falsafah “bulat air karena pembuluh, bulat kata karena mufakat”. Adat Minangkabau mengenal kepemilikan kolektif terhadap sumber-sumber kekayaan alam. Hal ini dilandasi atas keyakinan bahwa harta pusaka, hutan, tanah atau segala sesuatu yang disebut oleh adat sebagai harto penghulu salakuak, merupakan warisan leluhur yang digarap secara gotongroyong. Tali adat ini mempunyai kesatuan hukum yang diikat oleh serasa, semalu, seadat, selabuh-setepian. Dan setiap pekerjaan dilaksanakan bersama-sama, yang terungkap dalam pepatah “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Seorang pemimpin Minang-

Tuangan Limbago

Oleh: Syuhendri Datuak Siri Marajo

KALIMAT nan sabinjek sering kita dengar di dalam kosa kata masyarakat Minangkabau. Nan sabinjek paling sering didengar saat anak nagari belajar silat di sasaran-sasaran tradisional. Pada saat akan memutus kaji atau silat, sang guru selalu berpetuah pada muridnya. Petuahnya kira-kira begini: “Pada suatu saat kalau kamu akan mengajarkan silat kepada orang lain nan sabinjek jan diagiahkan.” Makna nan sabinjek tersebut tersebut dipahami dengan menyimpan beberapa jurus pamungkas yang tidak boleh diturunkan pada murid. Alasan

DP15.585.000 Angs 3.025.000 DP 18.176.000 Angs 3.556.000 DP 15.288.000 Angs 3.708.000 DP 16.829.000 Angs 3.059.000 DP 9.125.000 Angs 2.480.000 DP 19.204.000 Angs 4.074.000 081266115060 (0751) 8200228

Nan Sabinjek

CV. ADTUIL

PINDAH ALAMAT

NUSANTARA AC

Percetakan & Supplier

Photo Copy dgn Teknologi XEROX

CV. BINTANG MANDIRI JAYA

- Copy A4, A3, A2, A1, A0 - Copy Warna - Print dan Scan A3

Biro Perjalanan Executive Padang - Dharmasraya

Jl. Gajah Mada (Simp Tinju) Padang Telp. (0751) 7711802 Mengerjakan / Menjual :

Jl. Abdul Muis No. 16 F Padang Telp. (0751) 31105

D5 DELIMA JAYA STATIONERY

Padang, Pekanbaru, Perawang, Pangkalan Kerinci, Duri, Dumai, Bagan Siapi-api

DELIMA JAYA

Jl. Joni Anwar (Depan ACC) Telp. (0751) 7822218, HP. 085263014057

Jl. Gajah Mada No. 8 C Gunung Pangilun Telp. 0751 40729 - Padang

Tour & Travel

Bus Pariwisata 48 Seat 28 Seat

PT. KBK Cargo

KIRIMAN BARANG KILAT DOMESTIC & INTERNASIONAL

PAKET - DOKUMEN - GARMEN, SPAREPARTS SPD MOTOR, BARANG PROYEK, PENGEPAKAN & PENGANGKUTAN - BARANG PINDAH, DLL PADANG : Jl. Perintis Kemerdekaan No. 15 Jati Telp. 33201, 28230, HARYS : 082170 113 222, 0811 66 9541. BUKITTINGGI : 081363779696, 083180191580

Padahal ungkapan nan sabinjek dalam falsafah adat Minangkabau merupakan sesuatu yang dekat dengan kedirian, sesuatu yang sifatnya sangat personal, yakni harga diri. Puncak pencarian dari segala pengetahuan gunanya untuk membentuk harga diri, sehingga tercipta karakter manusia yang kuat. Jika kita, bangsa ini sudah kehilangan harga diri, tidak penting apakah dia seorang guru, pejabat, walikota, anggota dewan, gubernur sampai presiden, maka berarti mereka sudah kehilangan nan sabinjek. Nan sabinjek bagi orang Minangkabau adalah nan kuriak kundi dan merah sago, nan baiak budi nan indah baso. Pertanyaanya, dalam kondisi saat ini, masihkah nan sabinjek itu, ada bertahan dalam diri kita, dalam diri orang Minangkabau. Allahualam bisawab?

CV. AKSARA ADHIKARYA

BIRO PERJALANAN EXECUTIVE

TANAH DIJUAL

dalam adat Minangkabau merupakan suatu kesalahan yang sangat besar dan tercela. Adat istiadat dan falsafah Minangkabau tentu telah banyak berasimilasi dengan perkembangan zaman yang terus bergerak. Pergeseran tersebut mengalami perubahan signifikan dengan masuknya Islam, Kolonialisme Belanda, pada masa Soeharto berkuasa hingga Era Neoliberalisme sekarang. Dengan menggali dan mengangkat kembali kemurnian ajaran tersebut, kita berharap untuk dapat membuka ruang bagi lahirnya perlawanan terhadap neoliberalisme yang mengkerdilkan dan menghancurkan kebudayaan nasional. (Rudi Nurdiansyah)

menjadi tidak utuh tersampaikan dan habis atau punah. Maka kini yang ilmu silat yang diterima hanya tinggal bagian kulitkulitnya saja. Dan ini sudah berlangsung ratusan tahun. Jika falsafah nan sabinjek memang menjadi pakaian bagi orang Minang dalam proses belajar dan mengajar, tentu saja hal ini menjadi kontra produktif untuk sebuah pengembangan ilmu di ranah ini, lama kelamaan semua ajaran yang ada tidak akan berkembang sebagai mana mestinya baik ajaran adat, agama, silat dan pengetahuan lain semakin jadi dangkal. Kenyataan hari ini, tidak banyak lagi kita temukan anakanak kita yang menaruh hormat pada orangtua, sanak saudara, mamak, guru dan lingkungan. Di sekolah-sekolah para murid tidak lagi mengenal gurunya kecuali yang masuk

PO RIAU KEMBAR MANDIRI

Jl. Raya Simpang Empat - Ujung Gading, Pasbar (900 m dari Simp. Lampu Merah Samp. Ktr Bupati), LT 7882 m2, SHM, Cocok utk Ruko / Perumahan. Hub : 081374743809. T.P

jadi kunci bagi setiap hati manusia. Sebab, keberhasilan seorang pemimpin dalam adat Minangkabau bukan hanya bergantung pada perumusan program-program pemerintahan, akan tetapi harus berakar kuat pada realitas dan sesuai dengan kemampuan rakyat untuk menjalaninya. Di Minangkabau, keturunan ditarik dari garis ibu. Bila seseorang lahir dari rahim seorang ibu bersuku Chaniago, maka apapun jenis kelamin anaknya harus bersuku Chaniago pula. Garis matrilineal ini menegaskan bahwa setiap orang harus menghormati dan tidak bersikap sewenang-wenang kepada kaum ibu. Perbuatan asusila terhadap perempuan di

menyimpan itu untuk antisipasi jika suatu kelak murid melawan guru bersilat dan “satu jurus” atau sabinjek masih dipegang guru. Jika demikian artinya, tidak semua ilmu yang dimiliki sang guru diturunkan pada si murid. Ilmu nan sabinjek tersebut disimpan oleh sang guru sampai batas waktu tak terbatas. Konsekuensi sabinjek yang tak diturunkan guru itu berakibat putusnya satu ilmu. Dan lamakelamaan makin habis karena guru membawa mati ilmu tersebut. Rentetan dan hukum alamnya, setiap guru melakukan hal yang sama. Dan seseorang yang sebelumnya murid, kelak menjadi guru silat, juga melakukan hal yang sama kepada muridnya. Nan sabinjek tetap tak diturunkan. Akhirnya sabinjek demi sabinjek ilmu atau kepandaian yang disimpan

Jl. A. Yani No. 48 Padang Telp. (0751) 890448

MUKHLIS

kau harus memiliki atribut kepemimpinan yang egaliter dan bersemangat kekeluargaan. Pertama, seorang pemimpin diyakini iktikad baiknya terhadap rakyat sebagaimana yang terukir dalam falsafah “lahir batin seukuran, isi kulit umpama lahir, sekata lahir dengan batin, sesuai mulut dengan hati” (Siddiq). Kedua, memiliki ilmu pengetahuan, baik yang didapatkan melalui pembelajaran langsung dari masyarakat dan alam (dikenal dengan istilah cadiak) maupun pengetahuan yang bersumber dari pembelajaran formal (dikenal dengan istilah Pandai). Ketiga, memiliki sifat sabar, yakin, dan lunak-lembut, karena lunaklembut dalam perkataan men-

STATIONERY

ANGKUTAN SEWA EXECUTIVE

CV. ANDALAS PRIMA TOUR - TRAVEL & RENT CAR

put Jem r Anta t a Alam

: DHARMASRAYA

PADANG : BATUSANGKAR : MUARALABUH

Jl. Perintis Kemerdekaan No. 25 (Depan RSUP M Djamil) Padang T. 0751-32280, 085263252538, 081374134958

ke kelasnya saja. Di rumah, anak-anak tidak lagi mengenal mamak, datuk dan inyiaknya. Para inyiak, mamak, datuk dan para orangtua juga tidak lagi mengenalkan hubungan relasi antar sanak familinya pada anak-anak mereka. Mereka juga telah kehilangan kearifan. Karena nan sabinjek tetap menjadi rahasia yang tidak lagi diketahui oleh para pewarisnya. Menurut pendapat penulis, nan sabinjek mengandung pengertian yang hakiki dalam kedirian manusia yakni harga diri. Karena harga diri tidak boleh dijual maupun terjual. Harga diri atau nan sabinjek adalah ilmu pamungkas yang harus dipertahankan. Jika demikian adanya, tentu sudah benar kearifan yang diwariskan oleh budaya Minangkabau yang menyatakan nan sabinjek nambek diagiahkan.

Jl. Khatib Sulaiman No. 1 Padang Telp. 8506777, HP. 081374180777, 081374939777

- Isi Freon AC Mobil - Spare Part - Service Perbaikan - Pemasangan Bekas / Baru

ADEK : 08126752801

DICARI MITRA USAHA

RUKO DIJUAL

Biro Perjalanan Wisata (Tour & Travel) - Peluang Pelaksana Perjalanan Haji / Umroh - Paket Umroh - Agen Tiket Airlines - Bus Pariwisata - Lokasi Pusat Kota Jl Utama Padang MENCARI MITRA USAHA SERIUS HUBUNGI : 33201, 08126633100

Jl. M. Hatta No. 17 Simpang Anduring, Padang, LT 110 m2, LB 60 m2 X 3 Lantai, atau Total LB 180 m2, 2 Pintu, SHM, Listrik PLN 2200 VA, Bangunan Baru 1,5 Tahun. Hub : 085278394999

KEHILANGAN

TANAH DIJUAL

STNK dan BPKB, BA 2748 UF, a.n. Pemerintah Kota Pariaman. Hilang sekitar kota Pariaman. Bagi yang menemukan harap lapor pos polisi terdekat

Jl. Raya Simpang Empat - Ujung Gading, Pasbar (900 m dari Simp. Lampu Merah Samp. Ktr Bupati), LT 7882 m2, SHM, Cocok utk Ruko / Perumahan. Hub : 081374743809. T.P

PASANG

IKLAN DISINI ...

ANDA


Seni 16

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

Puisi-puisi Andha S Jarak Bercakap nada apakah yang dimiliki titik gerimis di luar kaca yang dengan tiba-tiba bisa berubah lebat hujan selain kesunyian yang tetap ada? entah nadakah ini, entah, mungkin lagu sepasang kekasih yang saling merasa asing seperti suasana sakit pada sajak seorang penyair di restoran walau aku tetap tak bisa memesan ilalang panjang, bunga rumput, atau batu di tengah sungai terjal dan deras namun kita, memang berdua saja: coba saling membunuh kesepian* kesepianku luruh, kesepianmu jatuh pada lapang meja ini keduanya tumbuh saat kita tak bisa saling rengkuh hanya saling menjauh sebab jarak antara tipis gerimis dan lebat hujan adalah jeda serupa nada yang sukar untuk ditempuh dan aku akan tak sampai-sampai padamu meski di setiap menu kita coba memesan rindu lalu memutar banyak lagu penunda percakapan dan tetap tak bisa membunuh apa-apa. dan tetap ada yang berdenyut: apakah diam adalah jeda yang bergema sejauh jalan, adakah jarak adalah tempat berpijak yang terlalu retak, sebab akhirnya kita hanya bisa saling pana saling tatap dan tak berusaha mengucapkan apa-apa selain menghimpun bunyi sepi gerimis yang dipukul-pukulkan hujan ke jendela. Kapalo Koto, 2010

Tiga Monolog Pendek Papan Catur monolog bidak lihatlah bagaimana hidup benar-benar telah dihitam-putihkan. di panggung ini ada banyak babak yang musti dimainkan tanpa iringan musik, sorot lampu, ataupun plot-plot yang berjalan lambat. semua mesti melaju cepat dan kami akan memainkannya tanpa boleh tersendat. dengan langkah patah-patah kami coba membuka celah, sebelum semua peristiwa akan menjadi sangat tidak terduga. monolog ratu nasib bidak-bidak memang telah diukur dari hitam dan putih tapi lagu perang seorang ratu adalah lagu pedang mencari sarung yang hilang. aku bisa sampai ke hulu dagingmu sebelum genderang usai dan gagang terlepas dari genggam. di baris terdepan, akulah panglima yang mengatur sekencang apa kuda-kuda mesti dilarikan sekokoh apa benteng-benteng mesti ditegakkan. akulah panglima yang menabuh genderang perang sambil menggenggam panji-panji pertempuran. dan aku akan meluncur ke semua titik yang kuanggap paling baik, tak peduli ke kotak yang cerdik atau yang licik. monolog raja aku bukan Yudistira yang memainkan lakonannya di padang luas Kurusetra. meski ada babakan yang serupa dengan sendirinya. empat Pandawa yang bertempur di garis terluar, padaku semua terlahir kembar. aku bertempur dan hanya bertempur saja. tak ada yang habis-habisan untuk dipertahankan kecuali hakikat untuk menghindari kekalahan. dan kerajaan hanyalah cerita konyol dari sebuah dagelan: kita tidak membutuhkan mahkota untuk memulai ragam sengketa! ya, kita hanya perlu menyelesaikannya seperti riwayat Mahabharata seperti perang besar di mana dewa-dewa kesasar dan terpana. Kapalo Koto, 2009 *bait ini diolah dari sajak Sapardi Djoko Damono berjudul “Di Restoran�.

Memandang Langit satu pertanyaan yang tak bisa kaujawab dengan kesia-siaan yang biasa: jika mataku, mata yang tak sanggup melihat seluruh bagian dari dunia, berapa lama aku bisa menahanmu di dalamnya? memandang langit seumpama menangkap rindu di keluasan jagat raya yang tak tertangkap mata sebagian akhirnya hanya kausimpan dalam dada dan sebagian lain entah akan berada di mana. 2009-2010

Labirin satu hal yang kusesali sebagai seorang arsitek adalah merancang dan membuat labirin ini berdua dengamu seharusnya aku merancangnya sendiri dan membiarkanya selesai dalam kepala: agar kau bisa selamanya tersesat di sana

2010

Menggali Kubur mohon ditakar agar tidak dalam benar meski hanya memar, namun ia tetap luka yang tak diukur apakah telah lama atau masih segar 2010

TENTANG Andha S lahir di Solok. Mahasiswa jurusan Sastra Indonesia, Unand. Giat di Teater Langkah, Ranah Teater, dan tabloid AKA. Menyiarkan tulisan di beberapa media seperti Koran Tempo, Kompas, Padang Ekspres, Suara Merdeka, Lampung Post, serta beberapa buku antologi bersama seperti Medan Sastra (Antologi Penyair Sumatra, 2007), Kampung dalam Diri (Antologi Penyair Muda 5 Kota, 2008), dan Bhinneka Tunggal Ika—Harmony in Diversity (Antologi dua bahasa, 2010). Pada tahun 2010 diundang mengikuti Ubud Writers & Readers Festival 2010 di Ubud, Bali.

DUA KOTA DUA KEPALA Cerpen Deddy Arsya

P

ERNAHKAH kau mendengar sebuah lagu, atau beberapa lagu, dengan begitu banyak nama kota disebutkan di dalamnya? Ketika lirik-lirik dalam lagu itu dibuat, kota-kota itu masih berupa dusundusun kecil dengan orang-orang yang saling mengenal satu sama lain. Dan kini, ketika kau mendengar nyanyian itu (secara kebetulan atau sengaja kau mencarinya di toko-toko kaset di kotakota kami, kota-kota yang menjual nyanyian yang mencatat dirinya sendiri) maka dusun-dusun itu telah menjadi kota yang ganjil, kota besar atau kota kecil, atau di antaranya? Kota dalam dendang, kota kecil dalam nyanyian, kota di daratan! Pernahkah kau mendengar begitu banyak nama kota disebutkan dalam sebuah nyanyian, sebuah nyanyian saja? Kota-kota itu, dua di antaranya akan kuceritakan. Kota Pertama Kota yang kini masih menyimpan gema derit rantai di kaki-kaki pekerja tambang. Kota hitam arang, hitam batubara. Lubang-lubang tambang itu, masihkah ada kira-kira? Atau kereta yang membawa batubara, seperti membawa luka masa silam manusia, masihkan terdengar peluitnya? Aku berjalan suatu kali, di pinggiran kota itu, kota yang seperti kuali raksana, ke arah hutan yang menyimpan jejak kenangan orangorang tentang buruh tambang yang dikirim dari pulau seberang. Dari Jawa, Jawa, Jawa, seperti kami sekarang, perantau yang pulang-malang. Kota yang masih larut dalam kenangan tentang batu yang serupa arang itu. Apa yang berbeda kiranya jika warna hitamnya digariskan di muka kita kini ketika semua telah dilupakan begitu lama? Aku seret tangan kecil Marissa. Kami menatap hutan di tepi jalan lintas kabupaten, membelakangi kota yang seperti kuali raksasa itu. Aku tukilkan pandangan ke arah hutan pinggiran kota itu sekali lagi, dan menemukan sungai mengalir di bawah jalan utama. Sungai itu jernih airnya, bayangan sendiri akan tampak dengan jelas, jelas sekali serupa asli. Suara riak sungai itu mengingatkan tentang jejak buruh tambang dan derit rantai di kaki yang terngiang-ngiang di telinga sampai kini. Masih serupa gema, menguapkan gema. Sungai di mana dahulu kala, perlukah aku catatkan tahunnya, jasad-jasad kurus pekerja tambang dihanyutkan. Tak berapa lama, aku kembali mengelilingi kota, kota yang seperti kuali raksasa. Menumpangi sebuah angkutan kota, menyeret tangan Marissa, dan menyadari tangan itu betapa kecilnya, barangkali sejak ayahnya tiada. Kami turun di jalan utama kota, mengunjungi pasar satelit tanpa membeli apa-apa, naik angkutan kota lagi, melihat-lihat kota lama. Benar ada bekas tambang batubara itu kiranya, lubang hitam yang kini telah diberi cahaya, 15.000 rupiah kalau aku tak salah jika kau ingin

masuk ke dalamnya. Aku juga melihat lori-lori yang dulu katanya pernah diperjalankan di atas kawat besi yang kini tak lagi beroperasi. Tetapi semua masa lalu itu kini, juga kereta hitam dan beberapa gerbong-gerbong kayu, pabrik-pabrik pengolahan batubara, jejak-jejak kamp konsentrasi pekerja, dan tansi, telah menjadi bagian dari museum raksasa. Museum kota. Jejakjejak kota tambang, kota yang seperti kuali raksasa. Apakah kau ingin kuingatkan tanpa perlu aku berkata, tapi cukup hanya dengan mengunjungi kota-kota yang dicacat dalam sebuah nyanyian? Kotakota yang selalu menyedihkan? Tidakkah nyanyian di daerah itu lebih sering digunakan untuk mengingat kesakitan, cemas, dan rusuh yang tak tertahankan? Maka inilah kota kedua, cukup dua saja, seperti buklet pariwisata yang membuatmu memutuskan berkunjung. Kota Kedua Sebentar lagi kami akan sampai di kota tujuan kami berikutnya dan mendapati masalalu. Sebentar lagi, tetapi kami merasa tak akan sampaisampai. Entah bila, mungkin benarbenar tak akan tiba aku di sana. Aku menujunya, kota yang senantiasa dirindukan, tetapi tak seorang pun yang benar-benar ingin ke sana (mungkin ayah Marissa sebelum mati dulu pernah bermimpi). Tetapi, kau tahu, aku tak bisa membayangkan sesuatu yang mampu mengembalikan ingatanku pada kampung halaman kami itu, kampung halaman yang bukan sebuah pemandangan atau gambaran yang kau perkirakan tentang negeri-negeri eksotik di pedalaman, seperti orang Eropa membayangkan dunia timur kita. Tetapi ia sebuah kampung yang kota, atau setidak-tidaknya berlagak serupa kota. Ketika kota itu masih serupa kampung, ketika aku masih gadis muda dengan pipi kuning-tua, aku pernah mendengar kota kami disebutkan dalam lagu pada sebuah pesta perkawinan seseorang entah siapa. Dalam dendang mana, dalam dendang mana saja, aku lupa judulnya. Aku pernah mendengarnya, dan itu pasti. Dan kini, aku sudah sebelas tahun tak pernah ke kota itu dan nyaris tidak tahu apa-apa tentang keadaan kota itu hari ini. Hal itu membuatku menunda-nunda untuk sampai ke kota itu, mencoba singgah di beberapa kota dalam perjalanan pulang. Tetapi aku tak juga mendapatkan suatu gambaran yang menggembirakan tentang bagaimana aku harus menghadapi kota itu. Aku naik bis lagi dan turun tidak sampai dua jam kemudian bersama Marissa di pusat kota berikutnya. Kau ingat, kota dalam dendang selalu akan mengingatkanmu untuk pulang. Benarbenar celaka semua nyanyian yang diciptakakan jika hanya untuk membawa larut atau menyuruh bunuh diri perlahan-lahan. Tapi begitulah adanya. Di kota kami, untuk tujuan

itulah kiranya nyanyian diciptakan, untuk membunuh pendengarnya belaka atau melarikan diri dari nasib pahit bumi seumpama batu yang ditelan lubuk dalam. Dan kami memutuskan berjalan kaki menuju danau di pinggiran kota, mengacuhkan keramaian, menyabaikan warna-warni iklan di kota kecil yang berantakan. Kami lalu menaiki sebuah kereta kuda yang disewa tak melebihi uang kertas duapuluh ribu, meminta pada kusirnya untuk mengantarkan kami ke tepi danau hijau dan luas, seluas lautan jika seandainya kau lupa bahwa kau sedang menghadap ke sebuah danau saja. Kami berkeliling danau sejenak dan memutuskan turun dari kereta kuda. Kami memutuskan berjalan kaki dan mengisi tabung air Marissa dengan air perasan tebu yang dijajakan di pinggir danau. Kami, aku dan Marissa, kenapa aku sampai lupa memperkenalkan anak itu kepadamu? Marissa yang baru terbangun dari tidur di atas bis, tentu masih merasa belum mengerti di mana kami sekarang. Tetapi ia telah berada di atas kereta kuda selama beberapa menit dan menikmati lejutan-lecutan ekor kuda yang kasar. Dan merasa untuk pertama kali dalam hidupnya menaiki kereta kuda. Ia hampir selalu berada di sampingku selama tujuh tahun sehingga aku tahu pasti apa ia pernah naik kereta kuda sebelumnya atau tidak. Jadi, tidak perlu kau meragukan pengetahuanku tentang anak bisu itu. Aku membawa Marissa menuruni tebing jalan menujut tepi danau, terus ke tebing landai ke arah danau, lebih dekat lagi, untuk sampai di tepi danau itu dengan perasaan lega. Aku menyentuhkan tangan Marissa ke air. Ketika tangannya dan tanganku sampai di permukaan danau dan merasakan sejuknya air, seluruh pori-poriku bangkit dan ternganga, seperlu luka yang kembali muda. Danau hijau itu, danau yang tersebut dalam dendang, juga dalam buklet Dinas Pariwisata. Jika kau datang, kau bisa membuka bajumu dan berenang telanjang di tempat yang tersembunyi dari orang-orang tentu saja. Tak akan ada yang melarangmu selagi kau tak dilihat siapa pun. Kau juga bisa berenang sambil membayangkan kau sedang berenang dengan semacam sirip yang perlahanlahan ada dan menyumbul dari bawah ketiakmu. Atau jika kau tidak pandai berenang karena berat tubuhmu yang aneh dan membuatmu menjadi serupa batu, maka di tempat tertentu di pinggir danau itu kau bisa menyewa perahu atau pelampung dari ban dalam mobil yang tak akan menghabiskan sepuluh ribu uangmu. Ketika aku berada di pinggir danau, setelah membasahi muka Marissa, aku kemudian juga membasahi mukaku, dan wajahku terkejut mendapati air danau yang dingin itu. Ya, air danau yang terus dingin meskipun kau datang tepat ketika matahari sedang berada di puncak kepalamu dan langit ketika itu begitu cerlang. Karena ikan-ikan di sana, menurut cerita, pernah besar, pernah begitu besar melebihi kekuatanmu untuk merangkul seluruh diameter tubuhmu sendiri. Sehingga kau tak akan pernah percaya sampai kapanpun kalau ikan itu adalah ikan purba yang datang dari kutub utara entah selatan ke danau itu ketika seluruh dunia mencair, sehingga dingin kutub terbawa dingin tubuh ikan-ikan itu dan mengkontaminasi air di danau

itu sekujurnya. Kau tidak akan percaya jika cerita itu benar adanya, seperti juga aku dan mungkin anakku, yang mendapatkan cerita tentang ikan besar dari kutub itu dari perempuan penjual air peras tebu yang mendirikan lapaklapak di pinggir danau. Tak apalah. Tapi dari perempuan penjual air peras tebu yang lain kau akan mendengar yang lain pula, kalau danau itu buah dari celaka, dari kutuk perempuan buta terhadap sembilan anak bujang mereka. Sembilan anak bujang yang kemudian menjadi ikan. Sembilan ekor ikan raksasa. Serupa Malin Kundang dalam versi yang berbeda. Seketika kutuk perempuan buta itu berlaku, seketika itu pula sembilan anak bujang yang melanggar pantang itu menjadi ikan. (Haruskah aku menceritakannya sedemikian mendetail kepadamu tentang pantang itu? Kau ingat saja bahwa cerita semacam itu berlaku untuk hampir seluruh dongeng-dongeng kuno di dunia kita, bukan?) Beberapa waktu kemudian, aku sudah mendapati diriku berjalan dengan ransel berat di punggung mengelilingi danau itu hendak kembali ke kota, sementara Marissa menarik-narik ujung kemeja bawahku, membentuk gerakan tangan mengatakan kalau ia haus. Aku keluarkan tabung yang berisi perasan air tebu yang sudah tak lagi dingin dari dalam ranselku dan dengan gerakan tangan pula aku menyuruh Marissa menghabiskannya. Marissa mungkin dapat merasa sangat lega dan, sepertiku kini, mendapati danau dan hamparan gunung-gunung yang melingkarinya begitu menawan dan memanjakan hati, membuatku melupakan dongeng-dongeng pilu yang menceritakan asal-mula terbentuknya danau itu di masa lalu. Kami terus berjalan dan belum merasa letih meskipun kami telah hampir dua hari satu malam turunnaik bis yang berbeda (Kami perantau yang pulang dari Jawa, ah, sudahlah). Aku kadang tidur sejenak dan terbangun kembali oleh guncangan jalan, dikebat insomnia beberapa lama, sementara Marissa mendapat banyak tidur sepanjang perjalanan Setelah merasa lelah berjalan mengelilingi danau, kami berhenti di sebuah kedai nasi dengan menu utama ikan khas danau itu. Aku berpikir, adakah sembilan ekor ikan jantan itu telah kawin dengan sembilan ikan betina yang mungkin juga ada karena kutuk dan celaka ibu mereka, dan mereka, pasangan-pasangan ikan yang terkutuk itu melahirkan begitu banyak ikan kecil di danau ini? Marissa makan dengan lahap, aku kehilangan selera untuk mencicipi apa pun. Ketika mendapati senja jatuh ke danau, aku menarik tangan Marissa, kami memutuskan naik bis lagi. Bis dengan tujuan kota lain lagi, kota dalam dendang. Tapi bukan kota kami. Kami tak akan pernah pulang-pulang lagi ke kampung halaman kami, ke kampung yang berlagak seperti kota. Kami terus saja mengunjungi kota lain, kota-kota yang pernah tersebut dalam dendang yang lain, kota-kota kecil yang lain yang bukan milik kami, yang hanya akan mengingatkan kami pada kota kami yang sesungguhnya. Pernahkah kau mendengarnya? Jika kelak kau berkunjung ke kotakota yang pernah kami kunjungi, kau bisa mendapati nyanyian itu di tokotoko kaset dengan menanyakan: adakah kaset dengan nyanyian yang memuat begitu banyak nama kota di dalamnya? „


17

Panggung MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

Merasakan Minangkabau Lewat Film Oleh Edi Suisno dan Afrizal Harun Dosen Teater ISI Padang Panjang

SECARA umum, tiga skenario yang dipamerkan tampak menghadirkan berbagai soal terhadap fenomena budaya (Minangkabau) sebagai latar cerita.

Pada 5-6 Januari 2011, Jurusan Televisi ISI Padangpanjang menyelenggarakan Pameran Skenario dan Pemutaran film dokumenter, fiksi, dan iklan layanan masyarakat sebagai bentuk agenda ujian akhir mahasiswa Jurusan Televisi. Nilai-nilai budaya, sejarah, dan kritik terhadap eksploitasi manusia (anak) menjadi sumber inspirasi utama dalam karya-karya yang mereka ciptakan. Tiga jenis skenario yang dipamerkan dalam acara tersebut adalah: skenario film berjudul Jadul karya Novalina, Mak Tambaro karya Riri Irma Suryani, dan Koordinat 4820 karya Indah Susanti. Skenario film Jadul karya Novalina menceritakan tentang kisah seorang Sumando dari Jawa yang hidup dalam kultur Minangkabau. Skenario film Mak Tambaro karya Riri Irma Suryani, bercerita tentang implikasi jemputan dalam adat di Minangkabau. Sementara, skenario film berjudul Koordinat 4820 menceritakan tentang misi penyelamatan orang hilang dalam pendakian di gunung Singgalang. Sengkarut Budaya Minang Secara umum, tiga skenario yang dipamerkan tampak menghadirkan berbagai soal terhadap fenomena budaya (Minangkabau) sebagai latar cerita. Jika Mak Tambaro hadir sebagai bentuk gugatan terhadap keberadaan jemputan yang acapkali mereduksi kekerabatan sosial di Pariaman, maka Jadul diwujudkan sebagai pikiran kritis sang penulis terhadap ketimpangan sistem matrilineal di Minangkabau, tentu saja dalam sudut pandang yang radikal dari seorang sumando urban (Jawa). Begitupun dengan Koordinat 8420, Indah Susanti tampaknya mencoba memotret perilaku anak muda Minangkabau yang melakukan perlawanan terhadap kondisi keluarga yang broken home. Hutan dan lereng gunung tiba-tiba menjadi tempat yang nyaman untuk melampiaskan perlawanan

tersebut, meskipun resiko yang dihadapi justru merunyamkan persoalan. Menelusuri konflik-konflik yang terdapat dalam tiga skenario tersebut, tampak para penulis sudah berhasil mempertimbangkan struktur dramatik dalam rajutan alurnya. Penuturan konflik, juga sangat mempertimbang montage dan unsur-unsur videografi secara maksimal, sayang sekali penanda-penanda kultur tampak masih dieksplorasi secara global. Berbagai logika cerita, seringkali juga diterabas sehingga perilaku-perilaku yang muncul dalam dinamika karakter tampak terkesan dipaksakan. Pun begitu, tiga penulis skenario tersebut nampak mulai membekali semangat otokrtik pada tempat di mana ia berpijak secara cerdas dan terkemas. Terdapat tujuh karya yang menarik untuk diapresiasi dalam ajang tersebut yaitu: karya film berjudul Generasi Televisi oleh Edison, film dokumenter berjudul Pai ka Tampek karya Watnel Fitria, film fiksi berjudul Anak Pohon karya Depri Apriandi, film berjudul Ratapan Ibu sebuah Tugu karya Saufal Hadi, film dokumenter berjudul Tari Piring Suluah karya Dilmei Putra, film dokumenter berjudul Silek Pauah karya Toni Melza, dan penayangan tiga buah iklan layanan Masyarakat dengan tema Stop Ekspoitasi Anak karya Nurul Afdal Fitra. Tiga karya film menonjol yang dapat dikedepankan di sini antara lain Anak Pohon karya Depri Apriandi, film Ratapan Ibu Sebuah Tugu karya Saupal Hadi dan tiga iklan layanan masyarakat dengan tema Stop Eksploitasi Anak karya Nurul Afdal Fitra. Anak Pohon karya Depri Apriandi menceritakan tentang seorang perempuan idiot (Ema) yang memiliki seorang anak (Son) di luar nikah. Konflik dalam lakon ini

digentingkan secara runtut melalui kehadiran seorang perempuan (Susi) yang pernah Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kampung perempuan idiot tersebut. Di akhir cerita, film ini menampilkan penyelesaian konflik secara mengejutkan, karena ternyata yang menghamili perempuan idiot tersebut adalah suami dari Susi sendiri. Jalinan konflik dalam film ini dituturkan secara logis, gambar-gambar dihadirkan secara filmis, alunan musik-pun diperdengarkan dengan sangat menyayat hati. Seluruh jalinan cerita mengalir secara ironis tanpa terkesan mendayu-dayu. Film ini semakin lengkap karena ditunjang oleh keaktoran para pemeran secara maksimal. Sayang sekali, casting para aktor yang tergolong masih muda, belum mampu memperlihatkan gambaran karakter secara fisik yang pas dengan tokoh di dalam cerita. Film Ratapan Ibu Sebuah Tugu karya Saupal Hadi menceritakan tentang seorang nenek yang ditinggal suaminya yang gugur di masa perjuangan kemerdekaan. Nenek tersebut akhirnya dipertemukan dengan seorang anak nakal bernama Badu, ketika anak tersebut tengah mengejar layangan putus yang tersangkut di pohon depan rumahnya. Melalui cerita nenek tersebut, Badu akhirnya menyadari kenakalannya dan lahir kembali sebagai anak yang secara polos mencoba mengekspresikan rasa cintanya kepada tanah tumpah darah. Tokoh-tokoh dalam Film Ratapan Ibu Sebuah Tugu terasa begitu unik dan memukau, gambar pun disajikan dengan sangat indah. Pilihan terhadap tone colour, agle kamera terlihat sangat ekslusif. Sayang sekali, tokoh-tokoh

tidak diberikan ruang untuk berkembang dalam menajamkan dramatik cerita, sehingga interaksi tokoh-tokoh hanya terlihat selintas. Dialog yang dibuat minim pada akhirnya membatasi lahirnya ironi-ironi yang sesungguhnya sangat mungkin dihadirkan. Nampaknya, Saupal Hadi lebih percaya pada penonjolan bahasa gambar ketimbang kekuatan dramatik yang dimunculkan melalui dialog tokoh. Film-pun akhirnya terjebak pada landscape dokumentasi sejarah lokal. Namun demikian, film ini memang pantas mendapat apresiasi pada tingkatan gagasan atau ide cerita. Fokus Eksploitasi Anak Tiga iklan layanan masyarakat memiliki fokus pada tema eksploitasi anak sebagai komuditas untuk mendatangkan uang. Secara umum, tiga iklan tersebut dihadirkan dengan penggarapan editing yang sangat cermat dan maksimal. Metafor-metafor yang dipesankan dapat dikomunikasikan dengan baik. Bahkan, tiga sekuel iklan ini telah memenuhi kaidah spot, yakni memberikan pesan yang tajam dalam tayangan per detiknya. Sayang sekali, dalam beberapa gambar, Afdal terkesan masih sangat verbal dalam menuturkan iklannya. Pada adegan perkosaan perempuan di bawah umur misalnya, Afdal masih terkesan mengulangulang adegan, sehingga terlihat sedikit artifisial. Pun begitu, sentuhan iklan ini tidak hanya sanggup menyampaikan pesan, tetapi juga mampu menyajikan iklan secara artistik. Sementara karya-karya yang lain seperti Pai ka Tampek karya Watnel Fitria, Tari Piring Suluah karya Dilmei Putra, Generasi Televisi oleh Edison dan Silek Pauah

karya Toni Melza tampak memperlihatkan para kreator yang masih belum melengkapi karya-karyanya dengan gambar-gambar yang terencana secara maksimal. Narasi film yang dihadirkan, masih dodominasi oleh bahasa-bahasa verbal dan tidak tereksplorasi secara maksimal melalui bahasa gambar. Polemik obyek dokumentasi yang dihadirkan seperti dalam film dokumenter Tari Piring Suluah, Pai kaTtampek, dan Silek Pauah pun belum mengerucut secara tuntas. Bahkan dalam Generasi Televisi kecerdasan gagasan lakon yang menyoal dampak televisi justru terjebak pada bombase cerita yang terkesan sangat menggurui. Alhasil, karya film ini malah memperlihatkan gagasan yang justru mereduksi dan memiskinkan unsur-unsur film yang lain seperti kekuatan konflik, dinamika gambar, tampilan akting para pemeran di dalam film tersebut. Stimulus Di luar berbagai hal di atas, pameran dan pemutaran film oleh mahasiswa televisi ini tampaknya telah memberikan stimulus besar terhadap para pembuat film, pemerhati film bahkan penonton awam sekali pun sebagai lecutan kreativitas. Hal ini penting untuk menjadikan ranah Minang sebagai subjek maupun objek penciptaan film, yang akhir-akhir ini, terutama untuk jenis film-film Independen (lewat ajang Jiffest, festival confident, SCTV Award, festival Film Palembang, Festival Film Mahasiswa Nasional) ternyata telah diperhitungkan secara nasional. Lewat pameran dan pemutaran film ini, telah terbaca talenta-talenta muda, yang bisa jadi akan menyuburkan iklim perfilman daerah maupun nasional. „

Perfilman Indonesia, Sejarah, dan Perkembangan Oleh Irfan Afif PERFILMAN Indonesia sempat memiliki sejarah gemilang di tanah air pada tahun 80-an. Banyak film Indonesia yang merajai bioskop-bioskop lokal. Film -film yang sempat terkenal pada saat itu antara lain, Catatan si Boy , Blok M, dll. Sayang puncak kejayaan Film Indonesia pada tahun 80-an tidak berlanjut ke tahun 90-an. Pada tahun 90-an, perfilman Indonesia memasuki masa suram. Hampir semua film Indonesia berkutat dalam tema-tema yang khusus orang dewasa dengan adegan menyerempet. Film Indonesia tersingkir dari bioskop-bioskop, digantikan oleh Film-film Hollywood dan Hong Kong . Terpuruknya film Indonesia di negara sendiri berlangsung sampai awal abad 20, sampai muncul nya film Petualangan Sherina yang diperankan oleh Sherina Munaf. Film drama musical karya Riri Riza dan Mira Lesmana berhasil menjadi tonggak kebangkitan kembali perfilman Indonesia. Setelah film Petualangan Sherina , mulai muncul film dengan berbagai tema, film Jelangkung yang merupakan tonggak tren film horor remaja., film Ada Apa

dengan Cinta yang mengorbitkan sosok Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra, Di Sini Ada Setan, Tusuk Jelangkung, Biarkan Bintang Menari, Eiffel I’m in Love, Arisan! Selain film komersil, perfilman Indonesia berhasil melahirkan banyak film nonkomersil yang berhasil memenangkan pe-

nghargaan internasional, antara lain, film Pasir Berbisik, Daun di Atas Bantal, dan lain-lain. Pada masa sekarang, perfilman Indonesia bahkan berkembang lebih pesat lagi, ditandai oleh banyaknya film Indonesia yang ditampilkan di bioskop Indonesia. Memang tema horror, seks dan komedi masih mendominasi film-film Indonesia pada saat ini. Di samping tema tersebut, Indonesia mampu melahirkan banyak film berkualitas international seperti Laksar Pelangi , Sang Pemimpi , Perempuan

Berkalung Sorban, Darah Garuda, dan sampai yang terakhir muncul film Sang Pencerah . Film Indonesia, perlahan tapi pasti, mulai mengembalikan kejayaannya di tanah air. Majunya perfilman Indonesia memang merupakan anugerah yang luar biasa, jumlah film yang banyak memberikan alternatif pilihan menonton bagi para pecinta film. Tetapi sayangnya, tidak semua film Indonesia berkualitas, banyak rumah produksi yang hanya mengejar omset dengan mengumbar unsur seks dengan mengorbankan mutu. Sebab itu, para penonton harus jeli dalam memilih film yang akan ditonton, salah satu cara yang tepat adalah dengan membaca review film terlebih dahulu. (Sumber: http://vanmovic.com)


Wawas 18

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

BULAN INI DALAM SEJARAH TEKNOLOGI

Januari 1906 Christian Hulsmeyer mendapatkan paten untuk temuannya yang memungkinkan mesin melacak sinyal dari transmitter tertentu. Teknologi ini yang kemudian dinamakan radar, memungkinkan perangkat mendeteksi objek metal melalui gelombang radio. 1930 Hari kelahiran Buzz Aldrin, orang kedua yang berhasil menginjakkan kaki di bulan. Pria bernama Edwin Eugene Aldrin Jr ini merupakan mitra Neil Armstrong untuk misi ke bulan bersama Apollo 11 yang meluncur tahun 1969.

Wikipedia Raih 16 Juta Dolar AS dengan Memasang Foto Pendiri

BEBERAPA waktu lalu, Wikipedia Foundation berhasil mengumpulkan sumbangan USD16 juta di situs ensiklopedianya. Ada berbagai alasan kesuksesan ini diraih, salah satinya adalah karena Wikipedia memajang foto pendirinya. Buktinya hanya dalam 67 hari saja, sebelum penggalangan dana dibuka, telah ada 230.000 individu yang menyisihkan uang untuk Wikipedia, ini tepat saat foto pendiri Wikipedia, Jimmy Wales, memajang foto berikut dengan pesannya. Menurutnya, dirinya sengaja memajang foto tersebut, agar para pengunjung merasa mendapatkan semangat untuk menyisihkan uang mereka bagi situs Wikipedia. “Wikipedia menjadi daya tarik yang menarik. ‘Dukungan dari ratusan ribu orang dari lapisan masyarakat adalah bukti semangat gerakan Wikimedia,’’ katanya, seperti dilansir PC Magazine, Kamis (6/1). Hasilnya memang terbukti, setiap pengguna rata-rata memberikan USD22 yang datang dari 140 negara. Untuk total donasi online yang diterima sebesar USD13,7 juta. Sedangkan USD 16 juta diperoleh dari cek dan donasi dari berbagai Wikimedia seluruh dunia. Sejumlah uang tersebut nantinya diperuntukan bagi pembangunan infrastruktur Wikipedia, staf, dukungan program dan hibah. Rencana itu sudah tercantum dalam agenda tahunan 2010-2011 Wikipedia. (h/ozc)

Pekerjaan Terbaik Tahun Ini: Pembuat Software

BERUNTUNGLAH Anda yang berkecimpung di bidang industri perangkat lunak. Sebab, pembuat software disebutdisebut sebagai pekerjaan terbaik di tahun 2011. Dikatakan bahwa pembuat software menduduki peringkat teratas sebagai pekerjaan terbaik karena memiliki tingkat stres yang rendah, bayaran yang bagus, dan lain-lain. Saat ini permintaan pasar akan perangkat canggih sangat dibutuhkan. Itulah alasan mengapa pembuat software menjadi pekerjaan terbaik saat ini. Demikian seperti yang dikutip dari MSNBC, Jumat (7/1). Peringkat lima pekerjaan teratas versi CareerCast sudah termasuk ahli matematika, penasehat keuangan, ahli statistik, dan ahli sistem komputer, yang umumnya dibayar dua kali lipat dari pekerjaan peringkat terburuk. Sementara, careercast.com, situs pekerjaan online yang mengadakan survei ini, mengatakan kalau pekerja kilang minyak lepas pantai adalah pekerjaan terburuk, ini merujuk pada ledakan kilang minyak lepas pantai milik Transocean Ltd. di Teluk Meksiko pada 11 April tahun lalu, yang telah menewaskan 11 orang pekerja. “Pekerja kilang minyak lepas pantai bekerja 12 jam dalam kondisi yang ekstrim,” jelas pihak CareerCast. Lalu untuk daftar pekerjaan terburuk 2011 sudah termasuk pandai besi, penebang pohon, tukang reparasi atap dan sopir taksi. Untuk survei ini, CareerCast mengevaluasi 200 profesi berdasarkan pada upah bayaran, lingkungan kerja, tingkat stres, dan lain-lain, dengan menggunakan data dari U.S Bureu of Labor Statistics. (h/ozc)

HASIL SURVEI ACCENTURE

Televisi 3D dan Smartphone Bakal Meroket di 2011

LEMBAGA survei Accenture memprediksi bahwa daya beli konsumen terhadap TV berteknologi 3D akan melambung hingga 500 persen, diikuti komputer tablet yang diramalkan tumbuh 160 persen. Selanjutnya, perangkat pembaca e-book naik sekitar 133 persen, dan smartphone sebesar 26 persen. Survei tahunan yang dilakukan Accenture ini fokus pada penggunaan sekaligus pengeluaran pengguna ketika mereka dihadapkan dengan 19 teknologi konsumer elektronik yang berbeda. Adapun sampel yang terlibat pada survei ini sekitar 8.000 responden. Mereka berasal dari delapan negara berbeda, baik negara maju maupun berkembang, termasuk Brasil, China, India, Rusia, Prancis, Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat (AS). Menurut Accenture, responden di negara-negara berkembang termasuk Indonesia menjadi kunci pasar yang mewakili populasi penduduk global. Sementara itu, masih menurut survei, 17 persen responden berencana untuk membeli PC (termasuk desktop dan

laptop) tahun ini. Jumlah itu menurun 39 persen dibanding tahun lalu. Selain itu, responden akan menggunakan lebih dari satu perangkat seperti tablet PC untuk menemani PC tradisional. Sebagai contoh, sedikitnya setiap pekan, sekitar 40 persen responden mengirim e-mail dari tablet PC. Selain mengecek e-mail, responden juga menggunakan tablet PC untuk browsing Web, menonton video, membaca buku elektronik, surat kabar, dan majalah. “Hasil penelitian ini menimbulkan pertanyaan baru: dalam jangka panjang, apakah PC desktop dan laptop di rumah akan semakin digantikan oleh jajaran perangkat alternatif seperti komputer tablet, netbook, smartphone, dan

perangkat pembaca e-book?” ujar Kumu Puri, eksekutif senior Electronics & High-Tech Practice Accenture, yang dikutip vivanews.com dari Cellular News, Jumat (7/1). “Jika kekuatannya diukur dengan unit yang terjual, komputer PC masih belum terkalahkan. Sekitar 93 persen responden mengaku telah memiliki PC, proporsi tertinggi di antara 19 teknologi yang menjadi opsi,” kata Puri. (h/mad)

Bersiap Menyambut ‘Badai’ Televisi 3D

KECANGGIHAN teknologi benar-benar memanjakan para penggunanya. Salah satunya adalah teknologi tiga dimensi (3 D) yang ditanamkan pada perangkat televisi. Sehingga, menonton dengan teknologi 3D (3 dimensi) tidak harus datang ke bioskop atau menunggu jadwal tayang film dengan teknologi 3D Saat ini, hampir semua merek produsen televisi dari Amerika, Eropa, Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok telah memproduksi TV 3D secara besar-besaran. Bahkan, dengan dukungan sejumlah produsen yang merilis TV 3D sejumlah stasiun dan chanel TV kabel berencana meluncurkan sejumlah program ke konsumen yang telah memiliki TV 3D, di antaranya ESPN, Sky, dan Discovery. Harga per unit TV 3D memang sedikit lebih mahal dengan kisaran Rp2 juta hingga Rp3 juta dibandingkan dengan TV tanpa 3D. Namun, dilihat dari keunggulan TV 3D dalam permainan game, pertandingan olahraga berbagai film dan musik, sensasi menonton menjadi sangat menarik dan sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya. Direktur Riset LEA (Assosiasi Industri Elektronik Dunia) Du Bravav didampingi President and CEO LEA di CES 2010 Las Vegas, Amerika Serikat mengatakan, revolusi teknologi televisi 3D akan menjadikan permintaan TV baru meningkat secara drastis di dunia seperti pada saat tren TV Plasma (PDP-Plasma Display Panel), LCD (Liquid Crystal Dislpay), dan LED (Light Emitting Diode). Berbagai line up TV 3D yang telah edar di pasaran saat ini memiliki ukuran yang cukup bervariasi, mulai 42 inch, 52 inch, 60 inch,hingga 68 inch. Selain itu, juga dilengkapi dengan blu-ray player.

Industri televisi dunia yang antusias memperkenalkan TV 3D akan menjadi pilihan konsumen elektronik di dunia. Namun demikian, sebelum aplikasi 3D dilakukan di negara yang mengimplemantasikan teknologi 3D, TV Plasma, TV

LCD, dan TV LED di pasar dunia, tetap akan mengalami pertumbuhan. (h/mad)

LED C8000

Dimensi Baru dalam Teknologi TV 3D TELEVISI 3D membuat penonton bisa merasakan pengalaman 3D saat tidak berada di dalam teater. Samsung merupakan salah satu di antara sekian banyak produsen elektronik yang cukup gencar menghadirkan TV 3D ke ruang keluarga. Samsung LED C8000 menawarkan pengalaman menonton yang paling mendalam dengan konten yang bebas dari batasan TV flat dan mengubahnya menjadi gambar yang dahsyat. Inovasi Samsung ini bahkan memungkinkan untuk mengkonversi film favorit 2D Anda ke 3D. Karena LED TV Samsung 3D menuntut perhatian Anda, tidak peduli apa yang ada ditampilkan. Selain itu, televisis ini juga menghadirkan teknologi eksklusif Internet@TV yang membuat pengguna mudah terhubung ke Internet dan menikmati semua konten brilian yang ada di dunia maya. Bahkan juga memungkinkan untuk membuat panggilan video Internet. LED C8000 memiliki Eco Sensor unik yang bisa mengukur intensitas cahaya di ruangan dan secara otomatis menyesuaikan dengan tingkat kecerahan gambar pada layar. Dalam lingkungan yang terang, kecerahan gambar menjadi lebih cerah, dan dalam lingkungan redup, kecerahan berkurang. Jadi, Anda tidak membuangbuang energi pada saat layar cerah tidak diperlukan. (h/mad)

SPESIFIKASI

Layar : Ultra Clear Panel Ukuran : 46 inchi Resolusi : 1920 x 1080 piksel Audio : Dolby Digital Plus Feature : 3D, Game, Internet@TV, Skype, Wireles Remote Control Berat : 22,9 kg

Belanja IT Capai 3,6 Triliun Dolar AS di 2011 FIRMA riset dan konsultasi teknologi informasi, Gartner, memperkirakan belanja IT dunia akan mengalami peningkatan sekira 5,1 persen dan menembus angka USD3,6 triliun sepanjang 2011. Gartner mencatat, 2010 lalu total belanja IT dunia tumbuh sekira 5,4 persen dari raihan 2009, mencapai angka USD 3,4 triliun. Tren positif itu diyakini masih akan berlanjut. Itu sebabnya, Gartner merevisi prediksi 2011 dengan mengubah tingkat pertumbuhan per tahun dari 3,5 persen menjadi 5,1

persen. Demikian dilansir ZDNet, Jumat (7/1). Prediksi positif itu ikut didorong oleh melonjaknya pasar perangkat telekomunikasi. Pengeluaran untuk market ini disinyalir bakal meningkat hingga 9,1 persen dan mencapai USD1,65 triliun, mengingat penjualan smartphone terus berkembang pesat. Dalam laporannya, Gartner juga menyebutkan jika pengguna Asia Pasifik memiliki kontribusi mencapai USD 652 miliar, atau naik USD 57 miliar di tahun 2010, atau naik USD 57 miliar

dari pencapaian tahun lalu. Software disebut-sebut menjadi loncatan terbesar dalam belanja user, yakni mencapai 12,8 persen. Angka itu lebih tinggi ketimbang kategori-kategori lain seperti hardware, layanan IT dan telekomunikasi. Namun, secara keseluruhan, perlengkapan telekomunikasi masih menjadi area pembelanjaan terbesar dengan menyumbangkan USD460 miliar sepanjang 2011, dibandingkan raihan periode 2010 sebesar USD422 milyar. (h/ozc)

XPERIA ARC

Kecanggihan HDTV dalam Genggaman SONY Ericsson mengawali tahun 2011 dengan smartphone terbaru, Xperia Arc. Smartphone ini diklaim akan memberikan pengalaman multimedia terkini. “Xperia arc menggabungkan teknologi paling mutakhir dari Sony dengan desain yang menakjubkan untuk menghibur dan memukau konsumen. Semua menggunakan keluaran terbaru Android,” ujar Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia, Djunadi Satrio, dalam keterangan resminya, Jumat (7/1). Menurut Djunadi, keistimewaan smartphone ini adalah desain ciri khas Sony Ericsson, yaitu super tipis dan ringan. Selain itu Arc juga dipersenjatai dengan platform Android 2.3. “Ketebalannya hanya 8.7milimeter di bagian yang paling tipis dan memiliki layar multi-touch super lebar 4.2 inci. Diciptakan dari bahan premium dan dengan lengkungan bodi yang menakjubkan, smartphone ini di desain secara ramping dan tangguh agar dapat digenggam sempurna dalam tangan penggunanya,” papar Djunadi. Xperia arc memiliki teknologi terbaik dari Sony yaitu Reality Display dengan Mobile BRAVIA Engine yang akan mengantarkan visual yang lebih terang dan gambar lebih jernih. Selanjutnya, juga ada sensor ponsel Exmor R dengan lensa f/2.4 dari Sony yang telah memenangkan penghargaan memungkinkan untuk menangkap gambar dan video HD berkualitas tinggi dengan cemerlang bahkan dalam pencahayaan rendah. Semua gambar dan video dapat ditampilkan secara HD di TV bisa melalui built in HDMIconnector. Xperia arc akan diluncurkan dengan platform Android terbaru yang menyediakan akses menuju Google Mobile Services dan aplikasi-aplikasi yang tak terhitung jumlahnya dalam Android Market. Smartphone Xperia memberikan hiburan terbaik dalam kelasnya sebagai tambahan pada fitur pokok dalam ponsel pintar, seperti aplikasi, peta, email dan internet cepat untuk menciptakan pengalaman smartphone yang paling menghibur. Sony Ericrron Xperia arc akan tersedia di pasar Indonesia mulai kuartal pertama di 2011 dengan pilihan warna Midnight Blue dan Misty Silver. SPESIFIKASI · Sistem operasi: Google Android 2.3 · Prosesor: 1 GHz Qualcomm · Internal memory: 512 MB · External memory: support micro SD 32 GB · Koneksi jaringan: UMTS HSPA GSM GPRS/EDGE · Kamera: 8.1 megapiksel · Layar: Sony Bravia Engine 16 juta warna, · Dimensi Layar: 4.2 inci, 854 x 480 piksel (h/mad/ozc)


Rumah 19

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

Harmonisasi Cahaya, Elemen Artistik pada Rumah SAAT ingin membangun rumah, kita tentu mengharapkan rumah yang dibangun dapat memenuhi kriteria sebagai rumah yang indah, sehat, dan nyaman. Keindahan memang bersifat relatif, tapi pencahayaan merupakan hal yang tidak bisa disepelekan begitu saja. Kita mungkin akan sepakat bila rumah yang sehat itu memenuhi beberapa kriteria, antara lain sirkulasi udara yang baik, ruangan yang mendapat cukup cahaya alami dari matahari, tata letak ruangan yang memudahkan pergerakan penghuni untuk beraktivitas, hingga tersedianya lahan terbuka untuk menanam tanaman. Berikut ini cara membangun rumah sehat dengan titik berat pada pencahayaan alami pada ruangan-ruangan di dalam rumah tersebut. Pencahayaan pada ruangan sebaiknya bersumber pada cahaya alami. Kita beruntung tinggal di wilayah yang kaya akan sinar matahari sepanjang tahun. Selain sehat juga dapat menghemat energi. Untuk itu, pada setiap ruangan sebaiknya dibuat jendela kaca yang berhubungan dengan ruang luar. Dalam menentukan besar dan letak jendela, harus diperhatikan arah matahari. Cahaya matahari yang langsung dari barat akan membuat ruangan sangat panas. Gunakan kanopi jendela untuk menaungi jendela dari cahaya matahari langsung dan menjaga jendela dari cipratan air ketika

musim hujan. Jendela kaca adalah salah satu elemen bangunan yang berfungsi sebagai tempat masuk cahaya matahari ke dalam rumah. Selain itu, dapat pula digunakan void di ruangan yang tidak memungkinkan untuk dipasangi jendela, misalnya karena dibatasi oleh tembok rumah tetangga. Cara lain ialah dengan menggunakan skylight atau atap genteng kaca, ataupun penggunaan bahan polycarbonat pada atap garasi. Penggunaan sekat dinding berbahan kaca atau glass block juga bisa dikategorikan sebagai komponen pencahayaan, sekaligus sebagai salah satu ornamen arsitektur. Perencanaan Berdasarkan Arah Matahari Sinar matahari membawa banyak manfaat bagi manusia, termasuk pada rumah. Tapi jika tidak ditangani dengan benar, sinar matahari justru akan menimbulkan ketidaknyamanan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan posisi ruang dan bukaan-bukaan berdasarkan arah sinar matahari. Pertama ruang tidur. Agar

sinar matahari pagi dapat masuk ke ruang ini, letakkan ruang tidur di sebelah tenggara sampai timur laut. Sinar yang masuk membuat Anda tidak malas bangun pagi. Selain itu, sisi ini tidak menerima panas matahari sore hari, sehingga nyaman jika digunakan untuk beristirahat. Kedua, ruang keluarga, ruang tamu, dan ruang makan. Ruang bersama sebaiknya berada di sisi barat laut atau barat daya. Pada posisi ini, ruang akan mendapatkan penerangan alami dan hangat. Tapi untuk mengurangi panas pada sisi barat, perlu adanya pemakaian material peredam panas atau pemakaian kisi-kisi angin. Ketiga, kamar mandi. Umumnya kamar mandi memiliki tingkat kelembapan tinggi, maka area ini paling baik jika mendapat sinar matahari langsung. Letakkan kamar mandi pada sisi barat atau timur. Keempat, ruang dapur. Dapur dengan peralatan memasaknya berpotensi menjadikan suhu ruangan tinggi, maka pilihan terbaik adalah pada sisi utara atau selatan. Terakhir adalah bukaanbukaan. Secara umum, bukaan seperti pintu atau jendela sebaiknya berada di sebelah utara atau selatan, karena tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Jika terpaksa, bukaan pintu dan jendela berada pada posisi utara atau selatan, maka solusinya dengan memasang tirai (shoc/ eatau blind). (h/mad/*)

Pencahayaan Adalah Nyawa Interior… CIPTAKAN istana yang nyaman sekaligus sehat untuk seluruh anggota keluarga dengan melakukan penataan pencahayaan yang tepat di setiap ruangan rumah. “Pencahayaan adalah nyawa dari interior,” ungkap Anies Alkurratu Aini, desainer interior dari PT ATT Design. Jangan pernah anggap remeh kehadiran lampu di dalam rumah kita, karena selain sebagai alat penerangan tata pencahayaan juga bisa memengaruhi kesehatan mental atau psikologis kita. Oleh sebab itu, tingkatkan kesehatan kita dan keluarga dengan memaksimalkan “nyawa” tiap ruangan dengan beberapa panduan berikut : 1. Optimalkan cahaya alami dengan memperbanyak akses masuk sinar matahari ke dalam rumah kita. 2. Pilih lampu berlabel “hemat energi”. Walaupun harganya agak sedikit lebih mahal, namun lampu jenis ini biasanya memiliki usia

pemakaian yang jauh lebih lama dan mampu menekan biaya listrik per bulan hingga lebih dari 70%. 3. Buat penerangan yang menimbulkan nuansa hangat dengan lampu berwarna kuning di ruang keluarga, kamar tidur, serta kamar mandi, untuk menciptakan suasana hangat. 4. Letakan lampu putih pada ruangan yang membutuhkan ketelitian, seperti ruang kerja, dapur dan kamar tidur anak balita kita untuk lebih bisa berkonsentrasi dan demi alasan keamanan. 5. Perhatikan tata letaknya. Jaga pantulan cahaya lampu yang menyilaukan dan membahayakan agar tidak langsung mengarah ke tubuh kita dengan meletakkannya di tempat tersembunyi, seperti “dalam” langitlangit atau lantai rumah. 6. Buat komposisi lampu ganda pada ruangan multifungsi, seperti ruang tamu dan dapur. Tujuannya

untuk membuat alternatif pencahayaan sesuai dengan fungsi ruang tersebut saat digunakan. 7. Coba bermainlah dengan berbagai jenis warna lampu untuk mempercantik interior, menciptakan suasana tenang dan nyaman, membangkitkan mood, dan mendorong pikiran untuk lebih fokus saat bekerja. (h/mad/*)

Skylight, Alternatif Pencahayaan Alami di Rumah SKYLIGHT jika diterjemahkan adalah cahaya langit, jadi pada intinya adalah bagaimana membuat bukaan atau jendela pada atap rumah sehingga cahaya dari atas bisa masuk ke dalam rumah kita. Ini merupakan satu solusi yang tepat jika rumah kita memiliki keterbatasan lahan, kiri kanan ‘mepet’ dengan tetangga, sehingga ada bagian-bagian rumah kita yang tidak memiliki bukaan keluar yang berakibat cahaya dan udara tidak dapat masuk ke dalam rumah. Saat ini diluar fungsi utamanya, skylight juga banyak diterapkan pada rumah-rumah bergaya modern untuk membuat efek-efek cahaya yang dramatis pada ruangan di bawahnya, serta memperkuat kesan modern pada bangunan. Secara fungsinya ada skylight yang dibiarkan terbuka karena di bawahnya ada taman atau kolam atau ditutup dengan bahan tembus pandang agar cahaya tetap dapat masuk ke dalam ruangan. Biasanya dibuat di atas ruang-ruang yang sulit untuk membuat bukaan/ jendela ke samping karena letak ruangannya berada di tengah-tengah bangunan seperti kamar mandi, dapur atau tangga ke lantai 2. (h/ mad/*)


20

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

ECYLIA DWIMA

Tak Bisa Pisah dari Dunia Seni DUNIA SENI, khususnya seni suara di Padang, boleh dibilang sangat akrab dengan wanita yang satu ini. Bagaimana tidak, saat ini ia menjadi salah seorang pengurus inti (sekretaris ) Forkassmi ( Forum Komunikasi Artis dan Seniman Minang ) Kota Padang. Ecylia Dwima. Demikian nama lengkap gadis berusia 26 tahun ini. Meski sangat muda, namun sejarah hidupnya penuh dengan segudang prestasi, baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional. Mahasiswi Fakultas Hukum Unand BP 2002 ini, pernah menjadi pemenang lomba beberapa festival nyanyi dan tari tahun 1996-2002. Ia juga telah mengeluarkan 15 album lagu Minang, dari tahun 2002 hingaa saat ini. Dua di antaranya album solo dan 13 kompilasi bersama Ajo Andre, Edi Silitonga, Andimon, dan lain-lain. Karena prestasinya itu, ia kerap mengisi berbagai iven, tidak hanya di Sumatera Barat, tapi juga keliling Indonesia, seperti daerah di Sumatera dan Jawa serta Papua (2006). Ia juga pernah mentas beberapa kali sampai ke negeri tetangga Malaysia. Suaranya yang mendayu-dayu, membuat Ecy – demikian ia biasa disapa—menjadi penyiar TVRI Sumbar dari tahun 2004 hingga Juni 2010. Namun kesibukannya yang segudang, akhirnya membuat dara kelahiran kota Padang ini memutuskan tak melanjutkan lagi aktivitasnya di TVRI. Kini, ia dipercaya menjadi sekretaris Forkassmi (Forum Komunikasi Artis dan Seniman Minang) Kota Padang. Forkassmi berdiri 23 November 2009, yang diprakasai beberapa musisi minang asal kota Padang. Ketua Pertama, Anroy's dan Ketua saat ini Man Rano, sementara pembinanya adalah Halius Hosen, SH. “Bentuk kegiatan inti Forkassmi lebih banyak pada kegiatan sosial seperti membesuk rekan artis musisi yg sakit dan mentakziahi yg meninggal, termasuk di dalamnya keluarga musisi tersebut seperti orang tua, suami/istri dan anak,” kata Ecy yang memiliki hobi menyanyi, berorganisasi dan bersosialisasi ini. Saat ini, tambah Ecy, Forkassmi telah berkembang hingga kota Pariaman, Pesisir Selatan bahkan Pekanbaru (Riau). “Pengurus sedang membenahi Ad/ART utk kejelasan hukum Forkassmi agar diakui dan mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk pemerintah,” urainya. Selain hal-hal rutin di atas, sejak beberapa waktu lalu Forkassmi juga melakukan penggalangan Dana "Forkassmi Peduli Mentawai" , tidak hanya di kota Padang, tapi juga Bukittinggi hingga Pekanbaru Riau dengan cara mengamen. “Saat itu terkumpul bantuan sejumlah kurang lebih Rp30 juta yang disumbangkan dalam bentuk barang kelengkapan rumah tangga dan sekolah,” tambah Ecy yang mengaku tak bisa berpisah dari dunia seni ini. Kegiatan lainnya, Forkassmi juga mengadakan Bintang Lagu Minang Forkassmi 2010, diikuti ratusan peserta dari Sumatera dan Jawa. “Dari ajang kompetisi tersebut, diharapkan lahir bintang-bintang baru dalam dunia tarik suara Sumbar. Dan Alhamdulillah, kegiatannya berlangsung sukses. Mudah-mudahan Forkassmi bisa berbuat lebih banyak lagi untuk dunia seni Sumbar ke depannya,” harap Ecy. (h/atviarni)

MENJADI PENYANYI dan bintang film terkenal rupanya tidak cukup bagi Marcell Siahaan. Suami Rima Melati ini tengah bersiap-siap menjadi seorang advokat, alias pengacara. "Baru saja saya menyelesaikan program kursus untuk praktek advokat. Ujiannya kemungkinan akhir tahun ini dan mudah-mudahan tahun 2012/2013 nanti saya sudah bisa menjadi advokat," terang Marcell seperti dikutip inilah.com. Dunia advokat atau pengacara memang bukan dunia yang asing bagi mantan suami novelis Dewi Lestari ini. Ayah dan adiknya adalah pengacara. "Mengapa ingin jadi advokat, mungkin jawabannya bisa takdir, bisa juga lingkungan. Dari kecil, saya juga ingin sekali menjadi advokat karena lingkungan dalam keluarga saya sebagian besar berkecimpung di dunia hukum. Adik saya sarjana hukum, sepupu lawyer, ayah saya juga lawyer, paman saya juga advokat," sambung pelantun lagu Candu Asmara ini. Sebenarnya sudah sejak 2002, Marcell ingin mengambil kursus menjadi pengacara. Namun karena kesibukan di dunia entertain yang padat, bintang film Masam X ini pun baru bisa mengambil kursus selama dua tahun terakhir. "Selama orang punya masalah, kita punya banyak kerjaan. Itu candaan papa saya. Kasus-kasus besar itu bisa dilihat lebih jernih. Kita belajar mawas diri dan melihat semua dengan aturan, nggak asal main hantam," ujar Marcell. Ia juga meyakini, profesinya sebagai advokat nantinya tidak akan jauh dari profesinya saat ini yang sebagai penyanyi. "Selain membantu ayah saya yang sudah 35 tahun menjadi advokat bersama adik saya, saya juga ingin membantu orang yang ingin tahu tentang 'entertainment law'. Jadi masih ada hubungannya dengan karir sekarang. Atau, transfer pemain yang harus ada kontrak kerja juga, harus dibaca dan diteliti lagi," katanya. Meski jika nantinya ia berhasil menjadi advokat, teman duet Shanty dalam lagu Hanya Memuji takkan meninggalkan dunia entertain. Marcell sudah memikirkan bagaiamana nantinya membagi waktu antara menyanyi dengan advokat. "Buat saya itu, yang susah adalah bagaimana membagi waktu untuk belajar lagi. Kalau soal menyanyi, membagi waktunya ya lewat manajemen artis tempat saya bernaung. Tugas saya hanya menjaga diri agar tidak sakit," ujarnya. (h/atv)


Inspirasi 21

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

Ironi Negara Maritim Bernama Indonesia

DUDUK di pantai tanah yang permai. Tempat gelombang pecah berderai. Berbuih putih di pasir terderai. Tampaklah pulau di lautan hijau. Gunung-gunung bagus rupanya. Dilingkari air mulia tampaknya. Tumpah darahku Indonesia namanya”. Penggalan puisi berjudul “Indonesia Tumpah Darahku” karya Muhammad Yamin itu menggambarkan Indonesia sebagai negara kepulauan, yang

bersahabat dengan “tanah” yang terwakili oleh pantai, pulau, dan gunung, juga dengan “air” yang terwakili oleh gelombang, buih putih, dan lautan hijau. Sebagai negara kepulauan terbesar, bahkan pujangga besar dari Tanah Minang ini semasa hidupnya sudah sangat paham, bahwa air di antara puluhan ribu pulau adalah “nyawa” bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

SKENARIO

Mengedepankan Konservasi Oleh: Zukri Saad KAMPUS lapangan Yayasan Mitra Aksi di Pijoan, desa pinggir Kota Jambi, di pagi minggu yang mendung 30 Juli 2006. Suasana cukup hangat dengan argumentasi bernas peserta komisi program yang mengupas dan merancang pola aktivitas Komunitas Konservasi Indonesia Warsi (KKI Warsi). Uwan ikut nimbrung komisi ini sebagai peserta tertua, yang menurut basa basi masih disebut senior. Tapi bila istilah ini dialihbahasakan maka akan disebut sebagai

lansia. Peserta lanjut usia. Memang, penghujung Juli 2006 ini Warsi mengadakan Musyawarah Besar sebagai bagian dari tradisi lembaga, merefleksi aktivitas 3 tahun berlalu dan merancang “mimpi terbaik” program 3 tahun mendatang. Uwan wajib hadir, karena dalam kepengurusan menjadi ketua majelis pertimbangan lembaga sekaligus pendiri. Cepat sekali rasanya 15 tahun berlalu, sejak Uwan dan puluhan aktivis konservasi berjabat erat, bersentuhan bahu saling merapatkan pikiran di Desa Pesisir Bukit- Plompek Kabupaten Kerinci saat memutuskan untuk mendirikan jaringan LSM bervisi “konservasi bersama masyarakat”. Sembari berjuang menghadapi dinginnya udara malam melalui dukungan seruputan kopi arabika lokal murni, mengalir berbagai pikiran bernas dan bernuansa jauh ke masa depan. Ada harapan dan keyakinan bahwa pengelolaan SDA Indonesia akan menjadi efektif bila dilakukan bersama masyarakat, bersama mereka yang sudah berpuluh tahun hidup di hutan. Turun temurun, generasi bergenerasi. Hadirin gemas dan menyalahkan pendekatan kekuasaan yang ditampilkan oleh aparat pemerintah dalam mengelola keberadaan masyarakat yang tinggal disekitar dan di dalam hutan. Mereka diusir dengan dukungan aparat keamanan, tidak tahu harus pindah kemana. Atas nama pembangunan kawasan konservasi, masyarakat asli yang seyogyanya pemilik sah dari hutan, kehilangan aksesnya untuk tinggal dan hidup disana. Kami, para aktifis bersepakat hal ini jangan terulang terus, harus ada pendekatan lain untuk sama-sama untung. Rakyat tidak terusir sekaligus menjaga hutannya. Untuk itu, malam menjelang subuh, kami bersepakat untuk mendirikan lembaga dengaan nama Warsi (warung informasi konservasi),khusus menjadi semacam clearing house kehutanan. Tidak sekedar bergerak disektor informasi, Warsi juga akan beradvokasi memperjuangkan hajat / kepentingan masyarakat di sekitar dan di dalam hutan. Suasana penuh empati yang berkembang di Dusun Pesisir Bukit itulah yang kemudian kembali hadir di Pijoan. Dengan seratusan pemihak konservasi, belasan diantaranya termasuk Uwan yang mulai berangkat tua, tetap kritis membangun konsep program lanjut konservasi region Sumatera. Hadirin tetap melihat, perlu konsep srategis untuk memayungi berbagai program yang diagendakan. Setidaknya ada 4 agenda besar yag perlu dijadikan payung strategi program aksi di medan pemberdayaan masyarakat berbasis konservasi, antara lain : (1) Melakukan offensi komunikasi melalui high-profiling dan pencitraan KKI Warsi serta kapitalisasi pembelajaran berkelanjutan (learning organization sustainability). Programnya : (a) pendokumentasian dan pendistribusian proses dan hasil konservasi bersama masyarakat; (b) membangun dan menyediakan jasa layanan data dan informasi potensi SDA serta peluang pengembangannya berbasis masyarakat dan konservasi di region sumatera; (c) Mengembangkan jejaring komunikasi dan penguatan kapasitas mitra strategis. (2) Mendorong dan memfasilitasi kearifan lokal dalam pengelolaan SDA yang berkeadilan, berkesetaraan, partisipatif, keterbukaan dan berkelanjutan melalui kerjasama multipihak. Programnya (a) Mengembangkan praktek2 terbaik (best practises) konservasi berbasis masyarakat. (b) Memperkuat kelompok2 masyarakat di tingkat basis yang mampu bergerak secara mandiri dalam mensikapi politik konservasi (3) Mendorong regulasi kebijakan dan pengembangan model PSDA. Program (a) Membuat contoh baik (benchmark) pengelolaan Daerah Aliran Sungai dengan misalnya menghadirkan kesepahaman antar kabupaten kota sepanjang daerah aliran Batang Hari dalam kesatuan pengelolan terpadu (one river, one planning and one authority). Kesepahaman mana melibatkan pendekatan insentif dis-insentif para pihak. Bila hilir tidak ingin banjir, ia bisa memberi kompensasi ke wilayah hulu mendukung konservasi DAS, dsb. (b) Kalau selama ini hanya menjadi tamu dari berbagai proyek yang diurus (pendamping, fasilitator, pembina atau sebutan lainnya), terpikir untuk menjadi tuan rumah dengan membangun kerja kolaborasi dengan berbagai pihak (pemerintah atau swasta dengan dukungan luar negeri). Sederhananya sebagai contoh, mengelola bersama Taman Hutan Raya yang tersebar di berbagai kota propinsi atau mengelola HPH dengan pendekatan sustainable yield, HPH lestari. (4) Memperkuat kelembagaan KKI Warsi yang berbasis gerakan secara mandiri, profesional dan berkelanjutan. Program : (a) Optimalisasi potensi keanggotaan dan mitra strategis (personal dan lembaga) untuk mendukung capaian2 KKI Warsi ((b) Pengembangan simpul (c) Optimalisasi sumberdaya anggota internal kelembagaan/ asset building (fundraising, tools, asset , layanan jasa, dll); dan (d) Penguatan sistem dan kapasitas sumber daya internal kelembagaan. Strategis sungguh, bila bisa pokok-pokok pikiran itu direalisasi dengan baik tentu akan membuat kita bisa angkat telor, tepuk dada, menyatakan bahwa secara konsep paling tidak telah mewariskan sebuah dinamika perikehidupan dan lingkungan berdimensi berkelanjutan. Pagi ini makin bergizi, karena komisi lainnya juga menelurkan banyak pikiran-pikiran pembaharuan, termasuk urusan kelembagaan. Mayoritas pengurus muka-muka baru yang memberikan harapan cerah. Uwan puas secara intelektual dan perlu bernafas lega menikmati pensiun dengan menjadi anggota biasa perkumpulan. Lega nian, kata orang Jambi. Akan lebih lega lagi rasanya bila logika konservasi ini juga merasuki para pengambil keputusan 3 propinsi yang dulu disebut Sumatera Tengah. Bila ada kesepahaman antar Sumatera Barat, Riau dan Jambi dalam melestarikan daerah aliran sungai DAS Agam-Kuantan dan DAS Rokan-Indragiri, tentu banjir dan kekeringan yang berdampak pada kebakaran hutan dapat secara pelan tapi pasti akan dapat diatasi. Uwan yakin, seyakin-yakinnya bahwa besok pagi matahari pasti terbit dari arah timur. Berau Kaltim, 24 Desember 2010

Jauh sebelum Deklarasi Djuanda, Yamin yang terlibat aktif dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) di tahun 1945 telah berpendapat bahwa “Tanah Air Indonesia” ialah terutama daerah lautan yang mempunyai pantai yang panjang dari tanah yang terbagi atas beribu-ribu pulau, maka ajaran Hugi Grotius soal “laut merdeka” (mare liberum) yang diakui oleh segala bangsa ketika itu tidak tepat dilaksanakan. Oleh sebab itu, Yamin menegaskan dalam menentukan batasan negara, haruslah pula ditentukan daerah, air lautan manakah yang masuk lautan lepas. Tidak menimbulkan kerugian, jika bagian Samudea Hindia Belanda, Samudera Pasifik, dan Laut China Selatan diakui menjadi laut bebas, tempat aturan “laut merdeka”. Sementara itu, ia mengatakan untuk laut di sekeliling pantai pulau yang jaraknya beberapa kilometer (km) sejak air pasang-surut dan segala selat yang jaraknya kurang dari 12 km antara kedua garis pasangsurut dapat ditutup bagi pelayaran di bawah bendera negara asing, kecuali dengan izin atau perjanjian dengan Pemerintah Indonesia. Pria berdarah Minang ini sadar betul kondisi geografis Indonesia yang unik. Lebih banyaknya wilayah laut dibanding darat menyadarkan pemerintah kala itu bahwa persoalan wilayah laut merupakan faktor penting bagi kedaulatan negara. Barulah 12 tahun kemudian, tepatnya 13 Desember 1957, Mochtar Kusumaatmadja dan Chaerul Saleh yang tergabung dalam tim penyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim di bawah pimpinan Perdana Menteri Djuanda mengkonsep deklarasi yang mengabarkan pada dunia bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dimana “segala perairan di sekeliling dan di antara pulau-pulau dinyatakan sebagai bagian yang integral dari wilayah Indonesia”. Tidak ada lagi laut bebas yang dapat dilalui oleh kapalkapal asing dalam wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI). Dan Deklarasi Djuanda menjadi konsep sebuah negara kepulauan yang ditetapkan menjadi bagian hukum internasional dan dicantumkan dalam “United Nations Convention on the Law of The Sea” (UNCLOS) pada 1982. Beberapa waktu lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan kegembiraannya bahwa perekonomian Indonesia terus tumbuh sehingga kini dunia hampir mensejajarkan posisi Indonesia dengan China dan India. Ironis memang jika mendengar kata “hampir disejajarkan dengan China dan India”, karena Indonesia sesungguhnya pernah menjadi mitra penting bagi kedua negara tersebut dalam hal berdagang. Indonesia jugalah yang bisa dikatakan telah membantu memperkenalkan peradaban China kepada dunia, mengantarkan sutrasutra, mutiara, keramik terbaik China hingga Timur Tengah dan Benua Eropa. Adalah Robert Dick Read melalui bukunya “Penjelajah Bahari, Pengaruh Peradaban Nusantara di Afrika” yang memaparkan bukti-bukti arkeologi baru bahwa pelaut-pelaut Nusantara menjadi tumpuan

pedagang China di abad ke5 hingga ke-7 Masehi untuk mengantarkan barang-barangnya hingga ke Eropa. Tidak ada bangsa mana pun di bumi kala itu yang mampu membuat kapal-kapal tangguh yang mampu menerobos ganasnya ombak Samudera Hindia, kecuali pelaut bahari dari Nusantara. China justru belajar dari Indonesia bagaimana membuat kapal yang mampu menaklukan samudera sebelum akhirnya Laksamana Cheng Ho mampu mencapai Benua Amerika 70 tahun sebelum Colombus. Suku Bajo, Bugis, Makassar diperkirakan menjadi nakhoda sekaligus pencipta dari armadaarmada laut Nusantara bahkan sebelum Kerajaan Sriwijaya berdiri. Kehebatan suku-suku laut ini dalam membuat sekaligus menahkodai kapal membuat Robert merasa yakin bahwa mereka berada dibalik kebesaran Sriwijaya. Dalam buku Robert Dick Read juga menyebutkan bahwa jejak pelaut Indonesia kuno terendus pada masa kerajaan Mesir dikuasai Firaun dinasti ke-12, dimana “Punt” yang kemudian diketahui ternyata adalah cengkih yang hanya tumbuh di Maluku pada masa

1.700 Sebelum Masehi (SM) ditemukan ada dalam wadah di Efrat Tengah. Lebih parah lagi, negeri kepulauan yang dikelilingi air ini mulai kekurangan pelautpelaut handal setelah “azas cabottage” berjalan. Catatan “Indonesia National Ownership Association” (INSA), Indonesia membutuhkan 3.219 nahkoda dan kepala kamar mesin, sedangkan kebutuhan anak buah kapal mencapai 46.935 orang di tahun 2009. Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dedy Sutisna menyebutkan bahwa 90 persen armada perikanan di tanah air saat ini adalah perahu-perahu kayu tak bermotor yang menghantarkan nelayan-nelayan tradisional mencari penghidupan ke tengah laut. Kondisi nelayan-nelayan ini semakin memprihatinkan “tergerus” oleh pengusaha perikanan tangkap besar dan pencuripencuri ikan asing yang menggunakan kapal dengan bobot ratusan gross ton (GT). Tidak heran kemiskinan selalu membayangi para nelayan tradisional tersebut. Ironisnya ikan-ikan yang dianggap tidak sepenting sektor

migas, industri, pertanian, kehutanan, maupun perkebunan dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi justru dicuri dan diolah oleh negaranegara tetangga sendiri. Parahnya lagi produk olahan yang berbahan baku ilegal dari laut Indonesia masuk sebagai produk impor. Kondisi tersebut bagi kalangan kelautan dan perikanan di negeri ini merupakan buntut dari sikap pemimpin negeri yang selalu menomorduakan laut dalam membangun bangsa. Laut benar-benar “terkubur” sejak VOC mendesak mundur masyarakat pesisir yang kala itu berjaya menguasai peradaban, sehingga kini laut “dianggap tidak mampu” membawa bangsa Indonesia berjaya. Seperti yang pernah diungkapkan ahli hukum laut senior yang juga staf ahli Menteri Kelautan dan Perikanan, Hasyim Djalal, bahwa daratan dan laut Indonesia membutuhkan Djuanda baru guna menjaga kedaulatan. Lebih dari itu, Indonesia membutuhkan pelautpelaut Nusantara baru, Gajah Mada baru, Muhammad Yamin baru, Gus Dur baru untuk memastikan “napas” negara bahari ini tidak pernah terhenti. (virna puspa setyorini)

Mardambin Calo PNS DIKARANG BADAWI SUTAN PANGERAN

K

OK dikecek an inyo bodoh, indak bodoh bana doh. Dikecek an cadiak, indak pulo cadiak doh. Kok cadiak, manga inyo amauah dihota dek Kurtina, jando gata nan jadi tukang cuci di rumah Buk Tika, guru kapalo SD di Koto Marapak tu? Picayo inyo Tika mangakui bahaso dirinyolah nan guru kapalo. “Buk Tika tu wakia ambo. Pambantu bantu di sakolah.” Itu dutonyo ka Mardambin. Nan Mardambin ko lah lamo indak babini. Manuruik carito urang, bininyo lari malam ampek taun nan lalu. Antah dek apo, patang Kamih malam Jumaaik, pajako taluluang, lari...indak pulang pulang lai.” Kini, sajak mangenal Kurtina, inyolah paniang paniang lalek. Raso raso ka cocok inyo bajodoh jo pajako. Iyo, baa ka indak? Awak pansiunan, anak indak ado nan kamambabani. Kepeang indak kama kadibalanjoan.

Satangah duo juta sabulan. Rumah Perumnas adoh pulo nan kadiunyi. Honda bebek usang adoh pulo ciek nan kadibao bao raun. Kok iyo jadi mampabini si Dotoranda Kurtina, baralah kaseronyo. Tiok patang dibao baputa puta kuliliang Padang. Nan Kurtinako, kalau ado nan tau sajarahnyo, antah apo nan kadisabuik lai mah. Untuak dikatahui. Taun lalu, inyo dicari cari pulisi di Pakan Baru, karano malarian pitih arisan. Lari ka Bukiktinggi. Di situ nyo bae manjadi kapalo julo-julo. Picayo pulo urang kainyo. Takumpua pitih urang, la labiah sapuluah juta. Nyo tabang ka Padang. Lah banyak urang tapakiak dek inyo. Kapatangko dek panik, inyo manumpang ka rumah kawannyo Buk Tika. Dek ibo, inyo ditampuang sambia disuruah manolong-nolong manyapu, mancuci jo mambasuah basuah di sikolah tampek Buk Tika karajo. Dek taliek bajunyo indak

batuka-tuka, diagiah dek Buk Tika baju-baju bakehnyo. Duo dari tigo baju nan diagiah, marupokan baju dinas nan bamodel safari. Baju saragam guru-guru. Balambang, tapi label namonyo dibukak. Itu nan dipalasah Kurtina sahari-hari. Katiko hari gampo di Mentawai baru-baru ko, kalibuik. Urang-urang di Padang baondoh poroh panik balarian. Mardambin lari ka tanah lapang. Manjalang ka babelok, basasak-sasak, talendo dek inyo sorang induak induak. Padusi hitam, gadang badagok tu. Tatungkuik, tasingkok roknyo, tasudu dek muncuangnyo tanah luluak. Pamandangan tu diilakannyo.Ditolongnyo paja nan talendo ko. Ditutuikan nyo rok ibuk nan tasingkok tu. Diduduakan elokelok. Sudah tu dipapahnyo tagak. Sabananyo, kalau dalam keadaan normal, maliek rok induak- induak tasingkok, dek Mardambin biasonyo samo jo rasaki. Tapi katiko gampo, sadang takana iduik ka mati. Nan biaso jadi rasaki nyo ilakan. Sia tau tsunami tibo mahondoh. Mati sadang badoso awak. Baitu hati keteknyo bakato. Mako babuek elok la inyo. Manolong urang Sajak gampo tu lah hubungan mulai tajalin. Sajak roknyo tasingkok ditutuik an Mardambin, Kurtina manjadi kagum ka bakeh laki-laki nan gapuak ko. Katiko kaadaan lah aman, Kurtina mangenalkan dirinyo sabagai “Dotoranda Kurtina, Kapalo dari Guru Kapalo”. Mukasuiknyo, inyolah nan paliang senior dari guruguru di Padang ko. Samantaro Mardambin mangaku pensiunan eselon duo. Antah dima inyo ba eselon. Dari paristiwa paramuan tu, indak banyak partimbangan dek Mardambin lai doh. Talendo Guru Kapalo, bilo pulo katajadi lai tu? Inyo lansuang mintak kalanjutan hubuangan dipaharek. Sabab, manuruik pangakuannyo, dirinyo lah paralu bana bapandampiang. Kok indak bana ka bini, kakak jadih, adiak jadih, amak jadih juo. Asa lai

amuah basamo, sabiliak, kalau buliah. Sakasua elok bana. “Lai indak babini jo baranak?” tanyo Kurtina, maliek Mardambin nan basalero ka dirinyo. “Bini? Anak ? No.... No bini...no moni. No anak, no banak,” jawek Mardambin. “No banak? Apo aratinyo indak babanak?” kaja Kurtina. “No Banak. No, aratinyo “indak” Nak, aratinyo “ba ra nak”. Jadi, ambo indak baranak . Indak baranak saikua juo.” Sajak hari tu parkenalan balanjuik samakin arek. Hubuangan dijalin sarupo tali timbo. Buliah dimasuak an ka sumua. Mantap. Bahkan, lah tingga manantuan bilo ka resmi manikah sajo lainyo. Hatilah samo padek. Nan panggilan Kurtina lah diaja aja manyabuik ‘Mama’ dek Mardambin. Baitu pulo, Mardambin, lah disuruah manyabuik dirinyo. ‘Papa’ dek Kurtina. ‘Mama. Dek Mama lai guru kapalo. Tantu Mama bisa manolongnolong mamasuak an urang karajo. Jadi guru. Jadi pagawai di tampek Mama tu?’ tanyo Mardambin di suatu hari ka bakeh calon urang rumahnyo ko.. “Heh. Itam kecek Mama, itam. Putiah kecek Mama, putiah mah,” jawek Kurtina manyombong. “Kok Papa manecekan itam, baa dek Mama?” “Itam dek Papa, tantu itam pulo dek Mama,” jawek Kurtina bamanjo. Kurtina malakok an kapalonyo ka dado Mardambin. Mesra bantuak adegan sinetron. Tabaun dek Mardambin, baun minyak manih panggoreang lauak maibak di rambuik Kurtina. “Apo merek sampo, atau merek minyak rambuik Mama ko, gak lain baunnyo?” tanyo Mardambin sambia maulang maidu rambuik Kurtina “Oooh, anu, anu, zzalanta oil kaluaran Perancis,” baleh Kurtina gak kailangan aka. “Minyak jalanta, panggoreang parancih?” tanyo Mardambin mangaruikan kaniang. (Basambuang Minggu Muko)


Kampus 22

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

Mencintai Alam dan “Kecilnya” Manusia

Belajarlah pada Alam Lewat Hiking Laporan: Arjuna Nusantara dan M Rasyid Septika Hariyani, Mahasiswa Unand Hiking adalah cara yang tepat untuk mengenal sumber daya alam. Kita bisa belajar banyak dari alam. Belajar dari pohonpohon yang memberikan perlindungan kepada hewan dari sengatan matahari, meski kadang hewan itu merusak kehidupan pohon. Dan banyak pelajaran lainnya yang bisa kita dapatkan dari alam. Perkenalan kita dengan alam juga bisa mengingatkan kita akan sang pencipta. Begitu Maha Besar Allah SWT.

Ilma Rafika, mahasiswa STIKES Mercu Buana Jaya Padang BAGI saya, hiking atau petualangan alam itu sangat penting. Dengan melakukan petualangan alam, seperti hiking contohnya, kita bisa mengetahui apa saja sih yang ada di alam ini dan apa saja fungsinya? Bagi orang yang tidak pernah masuk hutan, seperti hanya bermenung di rumah saja, maka dia tidak akan tahu dengan kekayaan alam ini. setelah kita kenal dengan keindahan dan fungsi alam secara menyeluruh (tidak hanya lingkungan tempat tinggal dan kampus saja). Mungkin akan terbersit di benak kita untuk selalu menjaga dan melestarikannya.

Junaidi, mahasiswa UPI Padang “ADA positif dan negatifnya kalau kita melakukan petualangan alam, seperti halnya hiking, ” ungkap Junaidi. Hiking negatif jika dilakukan di hutan-hutan besar yang tidak dikenal medannya. Bisa saja terdapat ular yang berbisa atau binatang berbahaya lainnya di dalam hutan yang akan menganggu hiking kita. Daripada main di hutan lebih baik main di kota yang sarat dengan hiburan modern. Tapi hiking itu ada positifnya juga lho. Dengan melakukan hiking kita bisa mengenal lebih dekat ciptaan Tuhan yang Maha Karya. Hiking di hutan juga bisa melatih mental dan kemandirian kita.

OLEH: Habib Muhammad Zuriat Fadil

Malam ini aku mendadak rindu betul pada puncak-puncak gunung yang sunyi sesudah kemarin menikmati pesona Gunung Karang, Banten

L

ALU, seorang kawan inginan dunia di bawah sana. Di lama yang tak pernah tengah-tengah keheningan dan mendaki gunung entah aroma kemurnian ini, aku memengapa pagi ini mem- rasa bumi di bawah telah begitu bangkitkan kenangan pada pun- lusuh, sumpek. Kadang-kadang cak-puncak gunung-gunung. aku berpikir rumahku sesungKawan itu bertanya, mengapa guhnya ada di sini, di setiap kau menyukai gunung? Mengapa puncak gunung-gunung. Sebab, kau lebih suka keluyuran di di puncak-puncak itulah aku metengah alam bebas ketimbang rasakan akrab dengan semua lingberlibur ke kungan di semall-mall? kitarku. Saat kita Tema HALUAN KAMPUS minggu orang di depan adalah “Belajar memandang kota kebamenghadapi ujian dengan SKS gunung yang nyakan tak (Sistem Kebut Semalam).” menjulang mengerti Apakah kamu termasuk orang membisu, apa yang baru belajar saat mau ujian kenapa ada yang ada di orang-orang atau memilih mencicil belajar? pikiran? Bukit, yang begitu Tulis opinimu dan tag ke gunung, lemmenyukai gufacebook kita: Haluan Kampus. Opini paling keren akan dimuat bah, semuanya nung-gunung minggu depan. (Pengasuh) membisu. Hayang sepi, nya desis angin jauh dari malam terdegemerlap dan ngar. Barangkali gunung ini telah keceriaan. Tetapi sesungguhnya diam istirahat berabad-abad, situasi di alam bukanlah kemengumpulkan kekuatan untuk sepian, melainkan keheningan. suatu saat nanti meledakkan diri, Orang-orang kota besar mudah menghambur laksana bulu-bulu merasa kesepian, namun di kota beterbangan di tiup angin. besar orang susah merasakan Entahlah. Tapi aku merasa yakin keheningan. Keheningan meitu pasti akan terjadi. miliki daya yang unik dan asli, Puncak-puncak gunung yang yang hakiki. sunyi seperti mengawetkan segala Kita sebenarnya adalah sukemurnian dunia yang sudah ngai-sungai kecil yang membawa hilang ditelan ambisi dan ke- lentera-lentera kecil yang me-

RAK BUKU

HALUAN KAMPUS—Kegiatan Mapala seharusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi mahasiswa. Tapi belakangan ini, minat mahasiwa masuk Mapala semakin menurun. Mahasiswa sekarang lebih cenderung pergi ke mall dibandingkan pergi ke alam. Sebenarnya jika disadari, kegiatan Mapala lebih bermanfaat di era globalisasi ini. Demikian keluhan yang dilontarkan Muhammad Ridwan, Ketua Mapala Unand ketika

: Pada Suatu Hari, Ada Ibu dan Radian: Cerpen Kompas Pilihan 2009 Penyunting : Ninuk M. Pambudy Penerbit : Kompas, 2010 Tebal : xxxviii + 178 halaman Peresensi : Ade Efdira

HARI Minggu, adalah hari yang melegakan bagi kalangan yang selama sepekan terkungkung oleh rutinitas. Hari Minggu dapat dimanfaatkan untuk penyegaran, istirahat, atau bercengkrama bersama keluarga. Hari libur itu dapat digunakan untuk bersantai di rumah, pergi wisata ke luar kota, atau bermain ke taman bersama anak-anak. Taman memang meriah di hari Minggu, seperti juga koran, pada hari Minggu, koran tak cuma menghidangkan berita yang kadang menaikkan tingkat stres, tapi juga dihiasai rubrik-rubrik menghibur, seperti aneka feature, hobi dan konsultasi, artikel kesehatan, humor, serta cerpen. Cerpen, di tengah kompleksitas dunia yang penuh sesak, kehadirannya seperti taman kota di hari Minggu bagi koran harian. Setelah sepekan penuh dengan berita-berita yang berat, cerpen hadir memberi sedikit ruang relaks dengan fiksinya. Memang, kehadiran cerpen menyimpang dari prinsip koran yang memberikan informasi akurat dan faktual. Cerpen bersifat fiktif. Namun, kefiktifan itu menjadi refleksi atas informasi-informasi lugas yang dihantarkan berita. Berita menawarkan fakta untuk memperkaya pengetahuan, sedangkan cerpen atau fiksi menjanjikan pembebasan imajinasi bagi kepuasan jiwa. Seperti dalam cerpen terbaik buku kumpulan ini, Pada Suatu Hari, Ada Ibu dan Radian (PSHAIR) yang ditulis oleh seorang arsitek bernama Avianti Armand, imajinasi mendapat ruang kebebasannya. Tema yang diangkat cerpen ini sebenarnya sudah sering muncul dalam beritaberita mengenai kekerasan dalam rumah tangga. Ada perseteruan ayah dan ibu yang mengorbankan kehidupan seorang anak. Di dalam berita telah sering kita temukan seorang istri menggorok suami, seorang suami memancung istri, seorang anak menggergaji ayah, seorang ayah memperkosa anak, atau seorang anak memutilasi ibunya. Berita-berita itu membuat kita bergidik dan mual ingin muntah. Namun dalam cerpen PSHAIR ini, ketika keinginan membunuh dan peristiwa balas dendam bergulat dengan riuh dalam imajinasi, kita mungkin jadi bisa menerima sikap seorang anak yang menancapkan pisau ke dada ayah yang selalu menyiksa ibunya.

yang menunggu di depan mata akibat keserakahan kita. Ya Allah, betapa banyak kearifan yang dibutuhkan di bumi yang makin muram ini. Alam yang indah dan tenang ini sesungguhnya banyak mengajarkan rahasia bagaimana manusia membangun dirinya menjadi sosok yang berpribadi mulia: tenang, hening dan tegar seperti gunung, ramah seperti kicau burung, bergelora seperti ombak laut dan badai, sabar seperti tanah bumi, penuh kesadaran dan istiqamah seperti matahari, lembut seperti cahaya bulan, dan dermawan seperti udara. Maka aku mesti menyatu dengan alam. (Sumber http:// www.belantaraindonesia.org)

ditemui Haluan Kampus, pekan lalu di Sekretariat Mapala Unand. “Mahasiswa mencintai alam semakin lama semakin sedikit. Tren ini terasa semenjak lima tahun terakhir. Mahasiswa lebih menyenangi kehidupan glamour dan instan daripada bersusahsusah naik gunung,” kata Muhammad Ridwan. Padahal aktivitas Mapala itu sangat beragam dan kegiatannya sangat positif. Muhammad Rid-

wan menuturkan, pada periode sebelumnya. Mapala Unand telah melakukan beberapa kegiatan, antara lain penanaman 1.000 pohon yang dilakukan di Kampus Unand Limau Manih, donor darah, aksi bersih gunung dan pendakian massal. “Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap alam dan pemanasan global,” tambahnya. Untuk menjadi anggota Mapala Unand atau Svarna Dvipa Ungu, tambahnya, menerapkan

sistem seumur hidup. Tujuannya agar kesinambungan program dan silaturahim dan lifeskill anggota kian bertambah. Selain itu ini juga bertujuan untuk menambah kesadaran anggota terhadap pentingnya menjaga lingkungan. “Jika prilaku anggota sadar lingkungan, maka masyarakat akan terpancing untuk menjaga lingkungan,” tegas Muhammad Ridwan yang juga mahasiswa Fakultas Peternakan Jurusan Produksi Ternak ini.

Cara menumbuhkan kesadaran ini dengan mengajarkan rasa kekeluargaan pada setiap anggota. Dengan ini anggota akan memiliki sikap toleransi satu sama lain. Ia berharap di tahun 2011 ini kegiatan Mapala didukung penuh oleh pemerintah. Karena kegiatan Mapala juga mempunyai manfaat kepada masyarakat dan mendukung program pemerintah. (Laporan Aidina Fitra dan Heru Riando)

DEBAT

Taman Imajinasi Bernama Fiksi Judul

jadi wakil Tuhan. Kita adalah semesta kecil yang menampung semesta besar. Semesta kecil ini bukan hanya tubuh dan pikiran, tetapi juga ruh dan jiwa rohani. Tapi kita abai, kita tak serius dengan ikrar kita, sementara Tuhan sungguh-sungguh serius dengan ikrar-Nya. Betapa sering kita ingkar dan tak patuh. Tetapi rupanya manusia lebih suka memuaskan nafsu sesaatnya ketimbang menciptakan harmoni semesta kecil dan semesta besar. Jadi kalau saja kita mau hidup sederhana saja, barangkali petaka tak kan sedemikian dahsyat. keserakahan yang membuat banyak hewan punah, hutan dihabis, tanah tandus, dan ozon bolong, AIDS muncul, pemanasan global. Ah apalagi petaka

Kurang Minat Mahasiswa Masuk Mapala

Aldila Rahayu, mahasiswa UNP PETUALANGAN alam itu bisa membuat hati yang gelisah menjadi tenang. Alam itu sangat indah dan penuh pelajaran di dalamnya yang perlu kita jaga dan kita lestarikan. Karena Allah menciptakan alam untuk kita, dan kita berkewajiban untuk memanfaatkan dan menjaganya dengan baik. Jika kita melakukan petualangan ke suatu daerah yang belum pernah kita tempuh, maka kita akan kaya dengan pengetahuan terhadap kebudayaan daerah tersebut. Ini membuat koleksi pengetahuan budaya kita bisa bertambah.

mancarkan serpihan cahaya di antara bebatuan dan pepohonan, yang menyusup di sela-sela awan nan tinggi; cahaya itu kadang menyurut redup di dekap kabut, yang bermain di kelopak mata kita, yang terlalu sering mengantuk dihembus angin malam, yang dingin, yang mencekam dan yang menusuk pori-pori kulit kita, yang tak lagi murni. Tapi alam, dengan pantai, ombak, gunung, kabut, angin, embun, hujan dan hutan mengajariku kejujuran dan kesederhanaan. Ia mentertawakan manusia. Manusia begitu rapuh berhadapan dengan dirinya sendiri. Kita, para manusia, sering mengingkari ikrar kehidupan yang dulu kita buat bersama semesta. Ikrar kita adalah men-

Mencintai Alam Sejak Sekarang OLEH: WINDA NOPRINA, MAHASISWA UNP

D

IA menghembuskan napas terakhir di ketinggian kurang lebih 3.500 meter di atas permukaan laut. Tenang, karena baru saja, sudah disaksikannya bagaimana megah sang Mahameru. Pria ini begitu menyukai alam, tempatnya biasa merenung, menyendiri, dan memaknai hidup. Soe Hok Gie, siapa yang tak kenal. Cerminan laki-laki cerdas, kritis, dan idealis. Cendikia muda. Kesukaannya terhadap alam memicu kemandirian dan kemampuan berpikir kritisnya sehingga terlahirlah gerak-gerak jiwa muda yang menyuarakan kebenaran dan senantiasa berpihak pada rakyat kecil. Bagi beberapa orang, mungkin mendaki atau berpergian ke alam merupakan hal yang tak ada gunanya. Sudah letih, buang-buang waktu, berbahaya pula. Tapi tidak bagi seorang Soe Hok Gie, juga para pencinta alam lainnya. Langkah-langkah menuju puncak merupakan perjuangan yang menyenangkan. Semangat semakin memburu walau sebenarnya jarak tempuh sudah sedemikian jauh. Ada sesuatu yang akan dilihat di sana. Tempat yang mata bisa memandang lepas, kemudian mengucapkan untaian-untaian kekaguman. Pekik kepuasan. Ungkapan-ungkapan alam yang tergambar dalam tiap langkah dakian dan turunan seakan tak habis bercerita. Betapa mahanya Dia. Gunung. Tak sembarang orang bisa ke sana. Apalagi puncaknya, hanya yang bertekad kuat, fisik fit yang sanggup meniti jarak tempuh sekian jam hingga akhirnya meneriakkan takbir ketika pertama kali menginjakkan kaki di tanah lapang dekat kawah. Tempat para pencinta gunung biasa berupacara 17 Agustus-an. Tempat mereka merenungi

indahnya ciptaan Yang Mahakuasa. Lain lagi dengan panta atau laut. Ketika matahari akan pulang ke peraduan. Jingga mamendari wajahwajah mereka yang berdiri mengaguminya. Berbeda dengan gunung, perjalanan ke pantai tak butuh perjuangan panjang. Tempat itu bisa dicapai dengan mobil atau kendaraan bermotor lain. Kalau di gunung menyaksikan matahari terbit, maka di pantai akan menikmati matahari terbenam. Belaian angin sore yang lembut (walau kencang, tetap saja menyenangkan). Deru ombak ketika menghempas pantai dan batubatu karang. Menimbulkan sensasi yang berbeda. Keluasan laut menampung semua yang datang dari sungai, tapi dia rela, ikhlas. Laut, cermin kerendahan hati, kelapangan jiwa. Gunung, cermin sebuah cita-cita dan mimpi. Ada banyak tempat indah lagi selain gunung dan pantai. Semua sama menyajikan kebesaranNYA. Alam adalah sumber inspirasi, menghilangkan kepenatan, atau tempat merenung, berpikir akan hidup seperti Soe Hok Gie. Selain itu, berpetualang di alam pun tanpa sadar dapat membangkitkan semangat kesetiakawanan. Kebersamaan di alam memupuk kepedulian terhadap orang lain, juga kepedulian terhadap lingkungan. Tak heran kalau beberapa organisasi mahasiswa memilih alam menjadi tempat mereka pelantikan. Ketika di lapangan itulah keakraban terjalin. Ketika mencintai maka kita akan menjaga. Kerusakan-kerusakan alam tak lain hanya karena tangan manusia. Minimal lakukan hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan.

OLEH: DESI SOMMALIAGUSTINA, MAHASISWA UNAND

B

UMI merupakan tempat tinggal manusia. Tempat kita hidup, tinggal dan menghirup udara. Maka sudah sepantasnyalah manusia menjaga keasriannya. Mencintainya dan memelihara apa yang terdapat di dalamnya. Ada banyak cara yang orang lakukan sebagai bentuk rasa cintanya pada alam. Seperti melakukan aktivitas pendakian gunung, hiking dan sejenisnya. Dengan mendaki gunung seseorang bisa melihat kondisi hutan kita yang semakin meranggas dan gersang serta menjaganya dari dekat. Namun, sejatinya, mencintai alam tidak selalu harus ditunjukkan dengan aktivitas-aktivitas tersebut. Ada banyak cara untuk mencintai alam. Misalnya berpartisipasi dalam kegiatan menanam pohon, atau dengan menjaga lingkungan seperti tidak membuang sampah sembarangan. Terkadang kita sering terjebak dalam defenisi yang sempit. Jika boleh mengajukan pertanyaan, berapa persenkah manfaat yang didapat lingkungan dari kegiatan-kegiatan serupa pendakian, hiking dan yang serupa itu? Bukankah dari hari ke hari kita terus menyaksikan pada berbagai media massa mengenai hutan kita yang hilang, dan berbagai dampak yang ditimbulkan oleh itu. Lain waktu, kita juga sering mendengar dan melihat saat turun gunung para pendaki itu kerap membawa “oleholeh” bunga eldelwies untuk beberapa orang teman. Padahal bunga langka itu akan lebih baik jika dibiarkan hidup di atas asrinya pegunungan tanpa “diusili” oleh orangorang yang mengaku mencintai alam. Memang, banyak yang megatakan pelakunya adalah oknum.

Tetapi ketika pelakunya sudah teramat banyak, masihkah kita tetap “bersembunyi” dengan menyebutnya oknum? Sesungguhnya mendaki gunung, hiking, out bond, dan sejenisnya bukanlah kegiatan yang buruk. Karena dengan berada langsung di tengah-tengah alam kita bisa meningkatkan rasa cinta kita kepada Allah, sang pencipta alam semesta. Namun, yang perlu digarisbawahi mencintai alam tak selalu harus ditunjukkan dengan keberadaan kita di tengah-tengah hutan. Bagi para penegak hukum bisa mencintai alam dengan tidak membiarkan kasus-sasus illegal logging kian marak, tetapi menghukum para pelakunya dan orang-orang yang berandil di dalamnya. Atau kita belajar dari Amerika. Warga di sana mencintai alam dengan cara yang unik, mengurangi pemakaian segala sesuatu yang terbuat dari plastik. Sementara di Singapura, seorang yang membuang sampah sembarangan akan dikenai denda. Ini membuat negara itu selalu bersih, Bandingkan dengan Indonesia. Di negara ini akan dengan mudah kita mendapati orang-orang membuang sampah di sembarang tempat. Sekali lagi, mencintai alam tidak selalu harus ditunjukkan dengan kegiatan-kegiatan seperti mendaki gunung, hiking, out bond, dan sejenisnya. Kita bisa mencintai alam dengan cara sederhana seperti mematikan lampu yang tidak terpakai atau mematikan televisi ketika tidak ditonton. Meski tampak remeh, tapi sangat berarti. Mari sejenak kita merenung, kapan kita akan memulainya?

Halaman terselenggara atas kerja sama Harian Haluan dengan Komunitas Jurnalistik IAIN Imam Bonjol Padang. Penanggung Jawab: Maya Lestari Gf. Grup facebook: Haluan Kampus


Pokok & Tokoh 23

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

DELIA ECOUTEZ

Si Workaholic yang Penuh Prestasi

SIAPA bilang menjadi anak seorang musisi itu serba enak? Delia, vokalis grup band Ecoutez malah mengalami beribu kesulitan untuk melebur dengan para musisi jazz ketika ia beranjak dewasa. Hal inilah yang membuat Delia sadar bahwa kesuksesan yang diraihnya begitu penuh perjuangan. Dalam kesehariannya, Delia memang sibuk. Jadwalnya bejibun tak hanya di kancah musik saja. Ia juga harus menyempatkan idri untuk menjadi presenter. Belum lagi mengurus butik nya yang terletak di wilayah Jakarta Timur. Namun semuanya ia jalani dengan happy. Sehingga rasa lelah yang menghimpitnya langsung sirna ketika ia melakukan pekerjaannya. Berat Sandang Nama Papa Delia kecil amat senang bernyanyi. Ia kerap mengikuti lomba menyanyi tingkat nasional.Ketika berusia enam tahun, ia lantas ditawari menyanyi oleh sang ayah, Mamo Agil, yang ketika itu berprofesi sebagai musisi dan produser. Ia lalu bergabung dengan Trio Laris. Laginya, Ular Putih sempat menjadi hits di era 90an. 18 album anak-anaknya ketika itu sempat mendapatkan penghargaan sebagai penyanyi cilik paling produktif dari HDX Award. Menginjak kelas 5 dan 6 SD, Delia mencicipi dunia presenter. Ia didapuk sebagai host acara anak-anak bertitel

Klak-Klik. Beranjak ABG, Delia ingin mencicipi bidang lainnya. Ia mulai vakum jadi penyanyi. Delia lalu mencoba dunia modelling, dengan menjadi model majalah remaja. “Aku sempat jalan di catwalk selama dua tahunan.” Katanya. Ketika SMA, Delia pun merindukan dunia musik

yang pernah dicicipinya selagi anak-anak. Delia pun rajin membuat demo, namun selalu ditolak oleh produser. “Karena nggak pernah diterima oleh produser, aku kemudian bermain sinetron dan jadi presenter.” Katanya. Delia sempat menjadi host Moto GP

selama lima tahun di TV 7. Usai menamatkan pendidikan Diploma III jurusan Public Relation di Inter studi, Jakarta, ia ditawari oleh Levi, salah satu personil The Fly untuk audisi di Ecoutez. “Materinya sempat ada di aku sebulan. Karena aku pikir

aku bukan penyanyi jazz., dan nggak pede untuk menyanyi jazz. Setelah mereka meyakinkan aku bahwa mereka mencari karakter bersuara pop, akhirnya aku tes, dan ternyata cocok. Sampai sekarang deh,” ceritanya mengenai band Ecoutez dikutip dari vibizachievement.

Darah seni Delia memang mengalir dari orangtuanya. Tak hanya ayahnya yang terkenal sebagai musisi, sang ibu ternyata adalah penyanyi yang dikenal di kota Palembang, tempat kelahirannya. Memiliki ayah dan ibu orang berpengaruh di musik membuat Delia berat menyandangnya. Ketika ia beranjak dewasa, cap itu sempat membuatnya ciut. Alhasil, ketika ia menjajaki dunia modelling, apalagi bernyanyi, tak hanya penyanyi lain yang mencibirnya, namun juga temanteman dekatnya. “Delia

Pendidikan Alamat Telepon / HP

COMPUTER CV. PERSADA DIGITAL ANDALAS

kan sudah artis dari dulu, makanya ia gampang jadi penyanyi sekarang,” tuturnya menirukan sindiran temantemannya. Apalagi di kalangan jazz, Ecoutez termasuk anak bawang, karena bumbu jazz dan karakter suara pop Delia, membuat beberapa kalangan jazz menolak mereka untuk disejajarkan dengan musisi jazz lainnya. Irama ringan dan karakter yang selalu dikritik, memang membuat Delia cs merasa ciut. Namun mereka ‘tebal muka’ dan terus menunjukkan kiprahnya di dunia music. Hasilnya, Ecutez saat ini sudah memiliki fans setia. Mereka mulai dikenal sebagai band pop jazz. Mereka bahkan sempat meraih penghargaan dari Jazz Moment dari Dji Sam Soe. Partisipasinya untuk melestarikan Pulau Komodo bersama Ecutez juga sempat mendapatkan penghargaan. Delia seakan ingin membuktikan bahwa dedikasinya sebagai penyanyi, model, dan aktris, bukan semudah membalikkan telapak tangan, namun diraih dengan penuh perjuangan. Sukses Diakui sebagai Penyanyi Sebagai seorang penyanyi, Delia kini cukup merasa lega, bahwa dirinya ternyata sudah mulai diakui oleh khalayak. Namun untuk mencapai kesuksesan berkarir, belumlah klimaks. “Aku cukup mensyukuri Allah memberi aku jalan seperti ini. Yang membuat aku merasa sukses adalah aku sudah diakui bahwa aku dan Ecoutez adalah penyanyi. Itu sudah cukup membuat aku merasa sukses. “jelasnya. Namun untuk karir secara keseluruhan, Delia belum puas 100%. Bersama Ecutez, ia ingin mencapai go international. Lagu-lagu Ecoutez pun ingin terjual laris sebagai ring back tone. “Buat aku sih definisi kesuksesan kalau memang karya aku dan dunia karir aku sudah diterima sama semua orang dan apa yang aku mau sudah tercapai.” katanya. (h/mad)

KOMPUTER LAPTOP PRINTER ACCESORIES GROSIR & ECERAN

PADANG

: Jl. Hamka No. 5D Samping SPBU Air Tawar Telp. 0751-7050563, 081266648000 Jl. M. Hatta No. 41 Simp. Tigo Pasar Baru Telp. 0751-778691, 081363741339 BUKITTINGGI : Jl. Hamka No. 42 Simp. Lanbow Gurun Panjang Telp. 0752-35838

, di E-Nagoya Food Court

P R O M O

A K H I R

T A H U N

DAPATKAN BONUS MENARIK SETIAP PEMBELIAN LAPTOP R

YOUR LIFETIME PARTNER

, di Happy Family Karaoke & Resto

HARI LIBUR TETAP BUKA ..... Buka s.d Jam 21.00 WIB Info harga klik : www. pediacomputer.com PAKET WARNET & GAME CENTER

Didukung oleh :

PAKET 1

JL. VETERAN NO. 28 PAYAKUMBUH

PAKET 3

NAGOYA FOOD COURT

SEA FOOD - CHINNESE FOOD - EUROPA FOOD - INDIA FOOD

LANGSUNG KE

PD. AMANAH

Jl. Nipah No. 29 Padang Telp. (0751) 8525777, HP. 08126713455

STOP ! HERNIA

Rp. 2.750.000

DUAL CORE 3 GHz MB ECS G41T M12 DDR 3 1 GB VISIPRO HDD 250 GB SEAGATE SATA CASING POWER UP 480 W KEYBOARD MOUSE GAME'R EYOTA LCD ACER 15.6" HEADSET KEENION

Rp. 2.799.000

AMD X 2 245 MB BIOSTAR A780 DDR 3 1 GB ELIXIR HDD 250 GB SEAGATE SATA CASING POWER UP 480 W KEYBOARD MOUSE GAME'R EYOTA LCD ACER 15.6" HEADSET KEENION

Msf

PAKET 2

Rp. 3.200.000

DUAL CORE 3 GHz MB ECS G41T M12 DDR 3 2 GB VISIPRO HDD 500 GB SEAGATE SATA CASING POWER UP 480 W KEYBOARD MOUSE GAME'R EYOTA LCD ACER 18.5" HEADSET KEENION

PAKET 4

Rp. 3.990.000

PAKET CORE I 3 MB MB INTEL H55 PJ DDR 3 2 GB VISIPRO HDD 500 GB SEAGATE SATA CASING POWER UP 480 W KEYBOARD MOUSE GAME'R EYOTA LCD ACER 18.5" HEADSET KEENION

Hunian di Pusat Kota

BORDIR KOMPUTER

Musafir-Inn

MUSLIMAH GROUP SOLOK

Hotel

Bersih, Nyaman, Ekonomis

Terapi AL-QUR'AN

Lembaga Kursus Berprestasi Nasional Th 2009

PROMO AKHIR TAHUN

Izin Dep-Kes RI No. KD 9515216 M

ROOM RATE

Kegiatan Anda Terganggu Oleh Hernia ? JANGAN KHAWATIR SABUK PENAHAN HERNIA AKAN MEMBANTU ANDA PENYEBAB HERNIA ADALAH : 1. Kelemahan otot yang disebabkan pembawaan dari lahir ; Hernia yang terjadi pada bayi biasanya karena penegangan otot, contohnya pada waktu menangis dan batuk. 2. Mengangkat barang-barang berat atau penegangan otot yang berlebihan. 3. Proses melahirkan (Khusus HERENIA pada wanita) 4. Bekas jahitan operasi yang belum sembuh dengan sempurna BAGAIMANA CARA MENGATASINYA ? Diantara beberapa metode pengobatan HERNIA, yang paling populer adalah penggunaan “Sabuk Penahanan HERNIA ”. Sabuk ini akan menahan usus agar tidak turun menembus dinding perut. Cara lain adalah pembedahan, dimana daerah yang terbuka akan dijahit sehingga usus tidak dapat menyembul keluar. Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk mengatasi HERNIA, walaupun tidak 100% menjamin Hernia tidak akan kambuh lagi. Apabila yang bersangkutan melakukan berbagai kegiatan seperti olah raga, bekerja, mengangkat barang berat, batuk dan sebagainya, akan timbul lagi tekanan terhadap dinding perut. Akibatnya apabila tanpa penahanan yang kuat, tekanan tersebut akan mendorong dinding perut, sehingga sebagian dari usus akan menyembul keluar lagi. Support / Penyangga adalah sabuk penahan Hernia yang membantu menyangga Hernia untuk berada pada tempat yang seharusnya. Dengan Memakai Era Support, manfaat yang diperolah adalah : 1. Bagi penderita yang belum dioperasi tidak usah khawatir Hernianya akan turun/bertambah parah walaupun ia melakukan berbagai kegiatan, karena era support akan membantu menyangga, menahan hernia tersebut. 2. Bagi penderita yang sudah dioperasi tidak perlu khawatir bahwa Hernianya akan kambuh kembali, sehingga dia bebas melakukan berbagai kegiatan seperti semula. Dengan Support penderita Hernia akan bebas melakukan apa saja. 1966

"KELAS EKONOMI" (Kipas Angin) Rp. 90.000,Single Bed Nett Rp. 130.000,Twin Bed Nett Single Bed+Extra Bed Nett Rp. 130.000,"KELAS STANDAR" (AC dan TV) Rp. 140.000,Single Bed Nett Rp. 180.000,Twin Bed Nett Single Bed+Extra Bed Nett Rp. 190.000,Kapasitas Single Bed = 1 org per Kamar Kapasitas Single Bed + Extra Bed = 2 org per Kamar Kapasitas Twin Bed = 2 org per Kamar

Buya Zukri Afriandi Jl. Sutan Syahrir No. 155 Kel. Mata Air Jembatan Babuai (Dekat Masjid Mujahidin) Padang

HP. 0813 7483 0389 MENERIMA

Harga Sewa Kamar sudah termasuk 2 Gelas Air Mineral dan Minuman Pagi (Teh / Kopi)

PESANAN Baju Kaos, Topi/Pet, Handuk, Sapu Tangan, Pataka, Baju Seragam Bordir (Pria/Wanita), Mukena, Jilbab, dan KURSUS KOSTUM DAN BORDIR.

Tarif Promo Sewa Kamar Hotel Berlaku s.d 31 Januari 2011 : - Menginap 2 malam, Gratis menginap 1 malam (minimal menginap 3 malam), berlaku kelipatan - Tarif Khusus menginap Bulanan diberikan Discount 35% Fasilitas : - Free Internet Acces - Private Bathroom BOOKING VIA SMS : 08126634234

PUSAT Asam Jao Subarang Koto Baru, Kab. Solok Telp. (0755) 22071, HP. 0812 66540810 (Almito, SPt / Pimpinan) CABANG Jl. Dt. Perpatiah Nan Sabatang No. 20 Air Mati, Kota Solok, HP. 08126702 8051 (Dra. Rosmawati, MM)

Jl. Terandam No. 31 Padang Telp./Fax. (0751) 34646, email : musafir_inn_padang@yahoo.co.id

e-mail : group.muslimah@yahoo.co.id

MENGOBATI BERMACAM JENIS PENYAKIT KRONIS MAUPUN BARU Lumpuh, Stroke, Kencing Manis/Diabetes, Darah Rendah/Tinggi, J a n t u n g K o r o n e r, S a k i t K e p a l a Menahun/Migran, Sakit Gigi, Belum Punya Keturunan, Maag Kronis, Pembengkakan Perut/Kista, Kena GunaGuna, Impontensi, Ketergantungan Narkoba, asam Urat, Batu Ginjal, Diabetes, Ketenangan Batin, Ambeyen, Polip, Buka Aura, Mempererat hubungan suami istri, Belum punya jodoh, Mata katarak,dll

Tidak ada penyakit yang tidak sembuh, asal mau berobat dan izin Allah SWT. Buka jam 10.00 - 19.00 WIB Minggu Buka Jam 08.00 - 15.00 Jumat tutup


24

MINGGU, 9 JANUARI 2011 M / 4 SHAFAR 1432 H

BAHAN BANGUNAN — Anak-anak di Lapai Padang ini mengangkut barang-barang bangunan menggunakan sepeda mini untuk membantu orangtua

DENGAN GITAR — Anak jalanan yang biasa mengamen di kawasan Lapangan Imam Bonjol Padang beristirahat sejenak sebelum menjalankan aksinya

Derita Anak Sepanjang Jalan… ekonomi hingga hura-hura. Sebagian MASA KEEMASAN manusia saat ia anak mencari nafkah untuk membantu berada pada masa kanak-kanak. Kata orangtua, sebagian lagi ada yang ikutorang bijak, di sinilah kemerdekaan itu ikutan teman untuk menambah uang diperoleh. Masa anak-anak identik pula belanja, bahkan lebih ironisnya ada dengan dunia bermain dan bermain sejumlah anak yang dipaksa orangtua tanpa mengenal waktu malah. untuk mengemis demi memenuhi Bagi orangtua yang kaya, biasanya, kebutuhan orangtua mereka. anak-anak mereka dimasukkan tempatDi Kota Padang, malah ada seorang tempat kursus, pengasah bakat, dan anak jalanan yang biasanya mengemis di berbagai aktivitas lainnya, yang tentu kawasan Imam Bonjol saja bayarannya tak akan Padang mendatangi pernah dibayangkan bagi Foto dan Teks kantor polisi terdekat dan keluarga miskin. meminta untuk Bagi keluarga miskin, dipenjarakan, karena membesarkan anakpenghasilan yang didapatkan sehari sangat anaknya, tentu dengan apa adanya. sedikit, sehingga takut dimarahi orangtua Biasanya, anak-anak seperti itu banyak karena setoran tidak mencukupi. ditemui di pusat kota, tak terkecuali di Tidak itu saja, sejumlah anak juga Kota Padang. rela tidur di emperan toko karena tak Ada yang menghabiskan waktu tahan dimarahi orangtuanya setiap hari. sebagai pengemis, pengamen jalanan, Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tukang semir sepatu dan lain sebagainya anak itu terpaksa mengemis di tempat yang kadang-kadang membuat sejumlah keramaian. Masih banyak lagi potret orang terharu melihatnya. nasib anak-anak lainnya. Ini hanyalah Mencari nafkah yang dilakukan anaksebagian kecilnya saja… anak juga berbeda, mulai dari faktor

HASWANDI

BERITIRAHAT — Pengemis ini beristirahat sambil menunggu giliran jadwal mencari rezeki

MENGAYUH BECAK — Anak ini mengayuh becak sambil membawa barang-barang belanjaan untuk membantu kedua orangtuanya

KUMPULKAN BARANG — Seorang ibu membawa tiga anaknya untuk membantu mengumpulkan barangbarang bekas layak pakai di kawasan Pantai Padang

PENGANTAR Peristiwa unik dan lucu memang momen penting dalam perjalanan hidup manusia. Dan tentu sering juga luput dari perhatian kita. Foto-foto ini merupakan koleksi foto-foto lucu, unik, langka dan menarik yang terjadi di sekeliling kita tanpa rekayasa digital. Kami menerima foto-foto kiriman dari pembaca dan menyuka fotografi. Foto yang dikirim tentu harus karya asli, karya sendiri dan waktu pemotretan tidak lebih dari 3 tahun. Foto dikirim dengan format jpg dilengkapi nama, alamat, nomor telepon/hp, waktu dan lokasi pemotretan serta keterangan foto. Foto yang memenuhi kriteria akan dimuat di Resolusi yang hadir setiap Minggu. Tiga foto terbaik akan dipilih dan diberi hadiah menarik tiap bulannya. KIRIMKAN HASIL BIDIKAN LENSA ANDA EMAIL HALUAN_UNIK@YAHOO.COM ATAU DIKIRIM MELALUI PESAN DI FACEBOOK HALUAN UNIK.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.