Haluan 31 Mei 2012

Page 14

14 PADANG LINGKAR

SEJUMLAH ibu rumah tangga mendapatkan bantuan dana pembuatan kandang Itik. RAHMAT HIDAYAT

KAMIS, 31 MEI 2012 M 10 RAJAB 1433 H

Jalan Pantai Padang Terkendala Lahan PADANG, HALUAN — Pembangunan jalan sepanjang Pantai Padang hingga ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) masih terkendala lahan. Salah satunya lahan Hotel Pangeran, dimana pemilik tidak berkenan melepas tanahnya.

Ibu Janda Diberi Kandang dan Itik PADANG, HALUAN — Sejumlah ibu rumah tangga binaan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kota Padang, mendapat bantuan dana pembuatan kandang itik dari Baznas Kota Padang. Bantuan tersebut ditujukan bagi ibu-ibu berstatus janda, dengan pekerjaan tak tetap. "Dalam penyaluran bantuan, kami memang bekerja sama dengan BKPPM, yang memang fokus dalam memberdayakan masyarakat, termasuk ibu-ibu janda," kata Direktur Eksekutif Baznas Kota Padang Maigus Nasir, Rabu (30/5). Bantuan diberikan sebanyak Rp1,5 juta, untuk delepan orang ibu kepala rumah tangga. Sedangkan itiknya disediakan oleh BKPPM, yakni sebanyak 50 eekor itik. Selain itu, mereka yang menerima bantuan, juga diberikan pembinaan berkelanjutan, dan dievaluasi secara berkala. "Agar nantinya bantuan yang diberikan, betul-betul dapat menambah penghasilan dari ibu-ibu itu," ujarnya. Elimar (41), warga RT I RW III Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo, yang menerima bantuan itu, mengaku sangat senang mendapatkan itik. Apalagi dana pembuatan kandang disediakan. Biasanya, dia hanya bekerja memetik bunga melati. Dari pekerjaan itu, setiap harinya hanya mendapat uang sebesar Rp20.000. Penghasilan sebanyak itu tidak sebanding, dengan pengeluaran keluarga. Karena tiga orang anaknya masih sekolah, Sejak suaminya meninggal pada tahun 2004, kehidupannya mulai terasa sangat berat. Beragam usaha telah ia lakukan untuk mendapatkan penghasilan. Namun, semua itu terasa sulit. Dengan bantuan itik beserta kandang, ia berharap dapat memperbaiki perekonomian keluarganya. “Saat ini pembuatan kandang sedang berlangsung. Bila telah selesai, BKBPP akan menyerahkan itik tersebut kepada kami,” katanya. (h/yat)

JALAN PANTAI — Beberapa orang anak sedang bermain di atas jembatan yang terbengkalai di Purus, Kota Padang. Jalur ini merupakan jalan Pantai Padang ke BIM. RIVO

PTSP Bantu Gedung Serbaguna Kuranji PADANG, HALUAN — PT Semen Padang (PTSP) menyerahkan bantuan Rp50 juta untuk kelanjutan pembangunan Gedung Serba Guna Kuranji, Kanagarian Pauh IX, Kecamatan Kuranji Padang. Bantuan itu diserahkan Kepala Biro CSR PTSP diwakili Jon Feri, Rabu (30/5).

Sudut Kota MAKMUR

Dari Gerobak Dorong Menjadi Becak Motor PADANG, HALUAN — Dulunya Makmur adalah penjual es buah keliling dengan gerobak dorong, sekarang menjual es buah dengan becak motor. Makmur sesuai namanya, memang selalu beruntung, becak motor tersebut diberikan oleh seseorang yang merasa kasihan dengan keadaannya. Bagaimana tidak kasihan, pada waktu itu dengan pengalaman yang terbatas, Makmur harus membiayai enam orang anaknya. Sementara istrinya, juga berjualan es buah dengan gerobak dorong. Namun, sekarang dengan usianya yang sudah beranjak 59 tahun, dia hanya perlu memikirkan nasib anaknya yang tamat SMA, dan tamat SMP. Sewaktu mudanya, Makmur pernah merantau ke Jakarta, dan menjadi pedagang kaki lima di sana. Tahun 1976 dia memutuskan untuk pulang kampung. Tahun 1984, dia pun mulai menjadi pedagang es buah. Dini hari, Makmur sudah berangkat ke Pasar Lubuak Buaya, untuk membeli buah-buahan. Setelah itu, bersama istrinya, Yuhelmi, dia memotong buah tersebut. Jika mendapatkan buah pepaya yang besar bisa dipotong menjadi 16 potongan, sementara semangka 20 potong dan nenas 7atau 8 potong. Dalam sehari, dia bisa membawa 200-250 potongan buah untuk dijual, begitu juga dengan istrinya. Sehari-harinya dia berjualan menggunakan motor tuanya, ke dalam kawasan kampus UNP. Jika ada orang yang bermain bola, dia akan berhenti sejenak dan kembali lagi berkeliling. Dalam sehari, keuntungan yang diperoleh Rp60 ribu atau Rp70 ribu.

“Bantuan ini merupakan program Coorporate Social Responsibility (CSR) Semen Padang,” kata Jon Feri didampingi Sensurianus dan H. Rusdi Harun, BSc saat penyarahan tersebut. Bantun itu diterima Ketua Panitia Pembangunan Gedung Serbaguna Kelurahan Kuranji, Kamaryudin serta disaksikan Walikota Padang, diwakili Camat Kuranji, Mursalim P, MSI. Staf Biro CSR PT Semen Padang, Jon Feri pada kesempatan itu mengatakan, bantuan yang diserahkan secara simbolis merupakan bantuan tahap kedua senilai Rp. 50 juta, dimana

sebelumnya PT Semen Padang juga telah menyalurkan bantuan tahap pertama untuk pembangunan tersebut dalam bentuk semen. Sementara itu, Camat Kuranji, Mursalim atas nama Pemerintah Kota Padang dan Kecamatan Kuranji dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Manajemen PT Semen padang yang telah membantu pembangunan Gedung Serbaguna Kelurahan Kuranji ini. Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan LPMK Kuranji, Irwan Basyir, SH, MM Dt. Rajo Alam menambahkan, bantuan dari PTSP itu merupakan bantuan yang terbesar dari sejumlah bantuan yang diterima panitia pembangunan. (h/vid/rel)

Upaya negosiasi masih terus dilakukan oleh Pemko Padang, agar jalan sepanjang 20 km itu berjalan lancar. Namun, bila upaya tersebut tetap tidak membuahkan hasil, maka pembangunan tetap dilanjutkan dengan membangun jalan layang di belakang Hotel Pangeran. Akses ke pantai terpaksa ditutup. Kepala Bidang Pelaksana Jalan dan Jembatan Dinas Prasjal Tarkim Sumbar, Ir.Nowizar kepada Haluan Senin (28/5), di Padang menjelaskan, pembangunan jalan sepanjang Pantai Padang itu akan dilanjutkan pada 2013 mendatang, untuk ruas Jalan Hang Tuah ke Simpang Olo Ladang sepanjang 1,2 km. Secara bertahap, akan diusulkan pula pada tahun berikutnya, pembangunan jalan pantai dari Pasar P a g i ( P u r u s ) k e U n iversitas Bung Hatta. Tahun 2015, diharapkan negosiasi dengan pihak Hotel Pangeran dapat dituntaskan. Supaya pembangunannya dapat pula dimulai. “Bila tidak dicapai kesepakatan dengan hotel itu untuk melepas lahannya, kami terpaksa membangun jalan layang di kawasan itu. Tetapi akses menuju pantai terpaksa ditutup. Hal ini tentu akan merugikan usaha hotel tersebut,” terang Nowizar

yang didampingi Indra Jaya. Penutupan akses ke pantai tak dapat dihindari, karena untuk perkuatan konstruksi jalannya. Panjang jalan layang itu sekitar 100 meter hingga 150 meter. Untuk itu, nanti pihaknya akan mensosialisasikannya, karena pembangunan jalan pantai ini tak akan dihentikan. “Pemko Padang sudah berjanji akan menyelesaikan masalah lahan hotel ini. Kami berharap, mereka dapat memahami arti penting keberadaan jalan ini sehingga tidak perlu dibangun jalan layang,” katanya. Pembangunan jalan, katanya memang akan memakan fasilitas hotel berbintang, seperti kolam renang, yang dipastikan a k a n t e r k e n a p e m b angunan. Karena lebarnya jalan dari bibir pantai sekitar 27 m, yang terdiri dari 4 lajur atau 2 arah. Dikatakan, pekerjaan jalan pantai ruas jalan Hang Tuah-Olo Ladang dengan anggaran Rp18 miliar. Proyek ini, katanya bisa diusulkan untuk dibiayai APBN. Tetapi syarat utamanya adalah lahannya harus sudah bebas. Hanya saja masalah lahan ini memang amat berat. Proyek lainnya yang dibiayai WINRIP juga tak bisa dilanjutkan karena lahannya belum bebas. (h/vie)

Warga Pondok Hanya Pindah ke Zona Hijau

MAKMUR menjual es buah dengan becak motor. PARWIS Tetapi, karena usia yang sudah tua, Makmur hanya sanggup berjualan hingga waktu maghrib. “Jika sudah hujan, dan musim ujian seperti saat sekarang ini penghasilan Bapak menurun, “ujarnya sambil mengepulkan asap rokok yang dihisapnya. Untungnya saat ini, Makmur tidak perlu lagi membayar kontrakan rumah karena sudah punya milik sendiri. Dahulunya dia mengontrak rumah di kawasan Tunggul Hitam, namun karena tidak sanggup membayar kontrakan dia pun pindah. Menurut makmur, rumahnya yang berada di kawasan tepi laut Jalan Labor ini memang seperti pondok, namun milik sendiri. Sempat terdiam beberapa saat, Makmur pun mengatakan, bahwa saat ini pikirannya kembali terganggu. Pasalnya, kawasan rumahnya akan digunakan untuk pembangunan jalan. Sehingga dia harus berpikir ulang akan tinggal dimana. Terkait jumlah ganti rugi pun dia tidak tahu. “Kalau rumah pondok, paling sedikit ganti rugi yang diterima, “ujarnya sambil bercengkrama denagn teman sebelahnya. (h/cw-eni)

PADANG, HALUAN — Sebagian warga Pondok Baru memilih pindah dan membeli rumah, di daerah Zona Hijau di Kota Padang. Ini dilakukan untuk mengamankan keluarganya, ketika terjadi musibah gempa dan tsunami sewaktu-waktu. “Waspada, bukan berarti kita lari, bukan juga menghindari. Hal itu yang terjadi di daerah kami, jadi tidak eksodus seperti yang pernah diinformasikan. Melainkan pindah atau buat rumah di zona hijau,” ujar Desprinelly, Lurah Kampung Pondok Kecamatan Padang Barat.

Dikatakan, sebagian warga itu memang punya rumah di daerah lain, namun usahanya tetap dijalankan di kawasan Pondok. Kebanyakan yang menempati rumah di zona hijau tersebut, adalah keluarga yang sudah berusia lanjut atau masih anak-anak. Sebab, ketika terjadi bencana, tidak lagi sulit untuk mengevakuasinya. Beberapa di antaranya juga membuka usaha baru di kotakota lain, di dalam dan di luar Sumbar. Namun, semuanya boleh dikatakan masih berdomisili di Kota Padang. “Hal itu dapat dibuktikan dari pemu-

ngutan PBB, hampir semuanya ada di rumah,” ujarnya. Aktifitas ekonomi, katanya juga berjalan seperti biasa, tak terpengaruh oleh isu-isu bencana. Seperti Simpang Kinol yang tetap ramai oleh pengunjung. Data jumlah penduduk sesudah Gempa 30 September lalu, ada 6.385 warga yang berdomisil di Kampung Pondok, dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 1.200. Ia juga mengatakan, ketika dilakukan perekaman KTP elektronik, jumlah warga berkurang sebanyak 600 orang, dan jumlah KK yang tinggal sebanyak 1.150 KK.

“Kekurangan itu masih dalam tahap wajar. Lagi pula pindahnya itu hanya untuk sementara, demi mengungsikan keluarga ke tempat yang lebih aman, seperti di daerah zona hijau,” ujarnya. Ia juga mengatakan, bahwa kelurahaan yang dipimpinnya, termasuk kelurahan yang taat pajak. Dimana pajak yang dari masyarakat paling tinggi di Kota Padang, yakni sebesar Rp108 juta. Kewajiban mesih tetap dijalankan oleh warga dan ini makin membuktikan, bahwa isu eksodus di Pondok Baru tidak benar,” begitu katanya. (h/cw-dra)

BODY SLIM 100% HERBAL....SUDAH TERBUKTI HASILNYA & AMAN


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.