Haluan 30 Juni 2011

Page 17

Sumatera Barat Lintas Sumbar Sikatuntuang akan Meriahkan Pekan Budaya Sumbar PAYAKUMBUH, HALUAN — Kota Payakumbuh sebagai tuan rumah Pekan Budaya Sumatera Barat, yang akan berlangsung 1117 September 2011, menampilkan olahraga spesifik pacu itik, pidato adat dan berbagai lomba. Pada upacara pembukaan akan ditampilkan tari khas Payakumbuh, Sikatuntuang yang sudah dimodifikasi. “Kegiatan Pekan Budaya tersebut diharapkan berlangsung sukses dan lancar, karena Payakumbuh pernah jadi tuan rumah Pekan Budaya Sumbar yang meraih sukses tahun 1989, semasa Walikota Muchtiar Muchtar. Kesuksesan tersebut akan diulang kembali oleh Walikota Josrizal Zain tahun ini,” ungkap Kepala Disparpora Payakumbuh Yuherman ketika ditemui, Selasa (28/6). Pekan Budaya Sumbar telah berlangsung sejak tahun 1983 hingga 1989. Dari 2004 sampai 2010, pekan budaya diselenggarakan di Taman Budaya Sumbar. (h/zkf)

Polres Kepulauan Mentawai Gelar Jalan Santai

ADE MISRAL

KAPOLRES Kepulauan Mentawai jalan berdampingan dengan Ketua DPRD Kepulauan Mentawai pada kegiatan jalan santai bersama, Rabu (29/6) pagi. TUAPEJAT, HALUAN — Polres Kepulauan Mentawai menggelar jalan santai bersama yang diikuti oleh seluruh personel kepolisian, anggota TNI serta jajaran SKPD Pemkab Kepulauan Mentawai, Rabu (29/6) pagi. Kegiatan ini dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara yang ke 65, 1 Juli 2011 mendatang. Jalan santai dilepas oleh Asisten I Pemkab Kepulauan Mentawai, dengan start di depan gedung Mapolres di kilometer 9 Tuapejat dan finish di kilometer 5 halaman gedung Kantor Bupati Kepulauan Mentawai. Kapolres Kepulauan Mentawai AKBP Nasrul Fahmi mengatakan, jajaran kepolisian berharap manfaat jalan santai dapat dirasakan masyarakat. Sementara, Ketua DPRD Kepulauan Mentawai Hendri Satoko mengatakan, kegiatan jalan santai ini dapat mendekatkan masyarakat dengan kepolisian. (h/adm)

KAMIS, 30 JUNI 2011 M 28 RAJAB1432 H

17

Masyarakat Boleh Manfaatkan Hutan Konservasi PADANG ARO, HALUAN — Paradigma baru pengelolaan kawasan konservasi, khususnya hutan, yaitu pengelolaan berbasis masyarakat (community based management), memberi kesempatan lebih besar kepada masyarakat untuk mengelola hutan konservasi. Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), misalnya, boleh dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar hutan, namun tanpa merubah fungsi kawasan TNKS. Hal ini terungkap dalam Rakor Penanganan Perambahan Kawasan Konservasi TNKS yang diselenggarakan oleh Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) wilayah IV di Hotel Pesona Alam Sangir, Selasa (28/6) lalu. Rakor ini membahas upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi perambahan hutan di SPTN IV. “Di Solsel kita cuma punya tujuh orang tenaga pengawasan hutan dengan luas areal 70 persen dari seluruh SPTN IV. Dibutuhkan kesadaran masyarakat dalam membantunya,” kata Kasi wilayah IV TNKS San Andre Jatmiko pada Haluan. Ia menjelaskan wilayah kerjanya meliputi lebih kurang 86.158 hektare, meliputi Kabupaten Solok seluas 11.047 hektare, Dharmasraya 5.993 hektare, dan Solsel 69.118 hektare. “Tim kami telah melakukan upaya patroli rutin, pemasangan papan larangan, Operasi Gakum (operasi fungsional dan gabungan, lidik, sidik, sidang, inventarisasi dan pendataan ulang perambahan di TNKS), serta penyebarluasan himbauan penghentian perambahan melalui media massa,” lanjutnya. Sementara itu perwakilan Polres Solsel Brigadir Fadli Syukri mengatakan, selama tahun 2011 pihak Polres Solsel menemukan 17 perkara illegal logging. “Sebanyak 15 perkara sudah diajukan ke pengadilan, dua lagi sedang proses sidik, tersangka yang tertangkap 18 orang,” katanya. Fadli menjelaskan selama ini

terjadi tumpang tindih dalam penindakan hukumnya, di mana koordinasi tidak didapat dari instansi Pemda Solsel. “Satu alas hak bisa dimiliki oleh tiga orang, alas haknya di lokasi A menebangnya di lokasi B,” jelasnya tentang kecewaan pihak kepolisian terhadap instansi kepengurusan hutan. Sementara itu anggota DPRD Solsel Yuskal berharap pihak SPTN IV bisa menyebarluaskan informasi pentingnya pengelolaan TNKS pada masyarakat. “Persoalannya, hal ini menyangkut hukum dan perut masyarakat, jadi kita harus bisa menjelaskannya secara sabar,” katanya. Ia juga berharap pihak SPTN IV memberi bantuan pada masyarakat yang berada di wilayah TNKS untuk pemberian bibit pohon gratis dan pengembangan usaha ekonomi alternatif. “Ini untuk menopang hidup masyarakat,” tambahnya. Dalam Rakor tersebut dirumuskan keputusan bersama tentang penanganan dan penanggulangan perambahan hutan TNKS. Keputusan tersebut termasuk permintaan dan dukungan dari semua pihak dalam pelestarian seluruh kekayaan hayati yang ada di dalam TNKS. “Perambahan itu biasanya dilakukan untuk mencari kayu dan perubahan hutan ke perkebunan. Efeknya adalah kerusakan hutan, kerusakan habitat, berkurangnya populasi satwa liar, dan bencana alam,” terang Kasi SPTN wilayah IV San Andre Jatmiko. “Persoalan perambahan ini klasik, terkait pelanggaran hukum, tapi kebijakannya berkaitan dengan ekonomi masyarakat sekitar hutan,” terangnya. (h/cw01)

ATOS INDRIA

PADAT — Arus lalu lintas di ruas jalan Padang-Bukittinggi tepatnya di depan Pasar Kasang Kabupaten Padang Pariaman, padat merayap, Rabu (29/6), bertepatan dengan libur Isra Mikraj.

Bupati Lepas Pramuka ke Jambore Nasional

LIMAPULUH KOTA, HALUAN — Bupati di sejumlah daerah di Sumbar melepas kontingen Pramuka daerahnya untuk mengikuti Jambore Nasional (Jamnas) ke IX Pramuka yang akan berlangsung di Bumi Perkemahan Teluk Gelam Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan, 2-9 Juli 2011. Di Limapuluh Kota, Bupati Alis Marajo melepas 28 orang Pramuka dari Gugus Depan SLTP dan empat orang utusan Kwarran Limapuluh Kota, Selasa (28/6). “Pada saat ini, keberadaan Pramuka semakin dituntut dalam kondisi bangsa dan negara yang sedang mengalami proses konsolidasi,” sebut Alis Marajo. Alis berpesan kepada peserta Jambore Nasional untuk selalu memelihara kesatuan dan rasa kekeluargaan dengan menggalakkan semangat ke”Minangkabauan”, memahami dan memperhatikan lingkungan pertemanan, dan berbicara sopan santun selayaknya masyarakat Minangkabau yang tidak radikal. Di Agam, Bupati Indra Catri juga melepas

sebanyak 32 anggota pramuka untuk mengikuti Jamnas. Indra Catri saat melepas keberangkatan para duta pramuka Agam itu mengatakan, gerakan pramuka merupakan salah satu wahana pendidikan yang perlu terus dikembangkan. “Sebab, melalui gerakan pramuka, anakanak dan para remaja bangsa memiliki wadah untuk membina dan mengembangkan rasa saling pengertian, kesadaran dan persahabatan antara anggota pramuka,” ujar Indra di halaman kantor bupati, Selasa (28/6) lalu. Kepada Pramuka utusan Agam ia berharap selain dapat menampilkan seni budaya Agam, juga dapat mengharumkan nama Agam. Di Solok Selatan juga dilakukan pelepasan kontingen Jamnas Pramuka beranggotakan 53 orang peserta. Bupati Solsel yang diwakili Sekdakab Amril Bakri di ruangan rapat kantor bupati, Senin (27/6), memberikan apresiasi untuk semangat kepramukaan yang dimiliki peserta yang akan berangkat Jamnas.(h/il/rdw/ks/cw01)

Hutan Bukit Alanglawuik Terbakar LIMAPULUHKOTA, HALUAN — Kebakaran hebat kembali menimpa kawasan hutan di Limapuluh Kota. Sekitar 5 hektare hutan di lereng Bukit Alanglawuik, persisnya di Kenagarian Labuah Gunuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Rabu (29/6) dini

hari, terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, Tim Damkar melaporkan, hingga pukul 12.00 WIB, kobaran api masih menyala. “Kita masih melakukan upaya pemadaman di lapangan. Kobaran api sangat sulit dijinakkan.

Sebab, jarak antara tim pemadam dari pemukiman ke lokasi kebakaran cukup jauh dan sulit dijangkau, yakni berjarak mencapai 150 meter,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota melalui Kabid Kesiagaan dan Pencegahan Edi ketika ditemui Haluan, kemarin siang. Informasi yang dihimpun Haluan, kobaran api diketahui mulai terlihat warga sekitar pukul 05.00 WIB. Melihat kobaran api di lereng bukit Alanglawuik cukup besar, sejumlah warga langsung menghubungi tim siaga Damkar. Menurut Edi, kebakaran diduga terjadi karena ulah oknum warga yang ingin membuka lahan untuk pertanian. Guna memadamkan api, sekitar 3

mobil Damkar gabungan Kota Payakumbuh-Limapuluh Kota langsung dikerahkan ke lokasi. “Kami takut, kebakaran ini semakin meluas dan membahayakan keselamatan pemukiman, hingga lahan warga,” papar Edi. Kebakaran tersebut, lanjut Edi, selain menyita perhatian ribuan orang penduduk sekitar, juga turut mengundang simpatik anggota kepolisian (Polsek Luhak) hingga jajaran pemerintahan di Limapuluh Kota. “Kini kita masih melakukan penanggulangan. Kita berharap, terkait kejadian ini masyarakat bisa menjaga dan lebih melestarikan lingkungan alam, terutama hutan. Jangan sampai hutan di sekeliling kita dibakar atau dirusak,” imbuh Edi. (h/il)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.