Haluan 30 Mei 2011

Page 13

13

SENIN, 30 MEI 2011 M / 27 JUMADIL AKHIR 1432 H

Selingkar Kota Mahasiswa Dilatih Produksi Film Dokumenter PADANG, HALUAN — Sebanyak 35 orang mahasiswa jurusan Sastra Indonesia (Sasindo) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, mengikuti Pelatihan Pembuatan Film Dokumenter di kampus UBH Ulak Karang, Sabtu (28/5). Ketua Jurusan Sastra Indonesia UBH Dra. Eriza Nelfi, M.Hum menyebutkan Pelatihan yang mengangkat tema “Bikin Film Dokumenter Feature Itu Mudah dan Murah” itu dimaksudkan sebagai bekal tambahan bagi mahasiswa Sindo di samping bekal pengetahuan di bidang ilmu sastra. Sedangkan, Dekan FIB UBH, Dra. Puspawati, M.S, menyatakan, kegiatan pelatihan pembuatan film dokumenter ini lebih merupakan uji kompetensi bagi mahasiswa jurusan Sindo, dengan harapan agar kelak mereka mampu membuat film dokumenter yang layak untuk ikut kompetisi film dokementer di daerah ini. “Tidak hanya di bidang film, mahasiswa FIB selama ini juga dibekali dengan kompetensi bidang ilmu lain yang terkait, seperti perpustakaan, pariwisata, jurnalistik, dan menulis kreatif, “ tegasnya (rel/ita)

PT BELUM OPTIMAL MANFAATKAN DANA INSENTIF PENELITIAN

KampusDinilaiMinimInovasi PADANG, HALUAN — Meskipun Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek) sudah menyediakan dana insentif untuk hasil penelitian, namun minat perguruan tinggi (PT) melakukan penelitian di tanah air masih sangat-sangat kurang. Data dari Kemenristek, sejak 23 tahun terakhir hanya 419 hasil penelitian yang didaftarkan patennya.

“Bahkan, jika dilihat data keseluruhan hasil penelitian ini, hasil penelitian perguruan tinggi kita hanya 7 persen. Sedangkan 93 persen lainnya dari peneliti luar negeri,” kata Kepala Bidang Masyarakat, Asdep Kekayaan Intelektual dan Standarisasi Iptek, Kedeputian Sumber Daya Iptek, Sabartua Tampubolon saat Sosialisasi Hak Atas Kekayaan

Intelektual (HAKI) di Aula Pascasarjana Unes, Jalan Bandar Olo Padang, Jumat (27/5). Menurutnya, lemahnya perguruan tinggi melakukan penelitian disebabkan lemahnya pengetahuan dan pemahaman tentang HAKI. Sehingga, sebagian dari peneliti masih beranggapan pengurusan mematenkan hasil penelitian mahal, sulit dan

MEMBENAHI— PKL sekitar Danau Cimpago dan Walikota sepakat untuk membenahi lokasi ini, termasuk menghindari praktik maksiat

MTsN Parak Lawas Wakili Padang PADANG, HALUAN — Tiga wakil MTsN Parak Lawas Padang yang mewakili ibu kota Sumatera Barat itu pada pekan olahraga dan seni (Porseni) Expo Madrasah 2011, optimis bisa mencetak pretasi terbaik. "Kami optimis, tiga siswa kami yang akan berlaga di tingkat Sumbar akan mampu menorehkan prestasi yang bisa mengharumkan nama daerah dan juga nama sekolah," kata kepala sekolah MTsN Parak Lawas, Rifdawati MPd pada Haluan, kemarin. Mantan guru teladan Kota Padang tahun 2004 yang didampingi wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Edi Hadison ini menyebutkan, keoptimisan tersebut muncul dari keseriusan Cici Afriani, Nadya Khairatul Insani dan Asri Ramadhyani mempersiapkan diri. Selain itu, pihak sekolah juga secara ketat memantau proses latihan dan juga persiapan ketiganya jelang mengikuti Porseni Expo Madrasah 2011 yang akan dilangsungkan pada Juni nanti. Pada Porseni Expo Madrasah tingkat Kota Padang 2011, Cici Afriani menempati peringkat pertama untuk lomba pidato dalam Bahasa Arab, Nadya Khairatul Insani pada lomba busana muslimah serta Asri Ramadhani untuk cabang olahraga bulu tangkis. (h/ted)

DOK

PKL Danau Cimpago Datangi Kediaman Walikota PADANG, HALUAN — Puluhan pedagang kreatif lapangan (PKL) Kawasan pantai padang di Danau Cimpago Kota Padang, Minggu (29/5), mendatangi kediaman dinas Walikota Padang, Fauzi Bahar, untuk menanyakan kejelasan penataan kios-kios mereka. Saat menerima mereka, Fauzi menjelaskan bahwa para pedagang Danau Cimpago akan menjadi UKM (Usaha Kecil Menegah) binaan PT. Semen Padang, agar pendapatan dan ekonomi pedagang lebih meningkat lagi. “Penataan dan

pengelolaan ini akan dirancang senyaman mungkin, seindah mungkin dan seaman mungkin, demi tercipta kawasan pantai Danau Cimpago yang bersih, tertata rapi dan jauh dari maksiat” tegas Fauzi. Ditambahkan Fauzi, dalam kurun waktu 3-6 bulan ke depan penataan dan pengelolaan akan selesai dilaksanakan. Para pedagang yang menghadiri pertemuan tersebut menyetujui persyaratan-persyaratan yang diajukan Pemko, dan siap menerima sanksi dari Pemko dan pedagang yang lain jika melanggar aturan-

aturan yang telah dikeluarkan Pemko Padang. Seperti yang dituangkan mereka dalam sebuah surat pernyataan tertulis. Fauzi mengingatkan agar para pedagang di kawasan wisata itu memasang standar harga secara tertulis, sehingga masyarakat tidak merasa tertipu. Baik minuman maupun makanan yang dijual. Begitu juga halnya agar menjaga kenyamanan pengunjung, seperti keamanan dan perparkiran yang tidak memberatkan masyarakat. Bila masyarakat nyaman di pantai, sudah

pasti mereka akan berulang kali datang ke sana, sehingga pendapatan pedagang akan semakin meningkat, tegas Fauzi Bahar. Ia berharapkan agar pedagang tidak menyediakan lagi tempat- tempat yang memancing generasi muda atau masyarakat melakukan hal- hal kurang baik, seperti maksiat.(h/dfl)

lama. Padahal, anggapan itu tidak demikian. Kemenristek membuka kesempatan sebesarsebesarnya kepada perguruan tinggi untuk mendapatkan HAKI tersebut. “Kami telah membuka perpanjangan tangan sekitar 80 Sentra HAKI yang tersebar di perguruan tinggi seluruh Indonesia. Termasuk di Sumbar sendiri ada di Unand,” katanya lagi. Untuk membantu dana operasional, Kemenristek telah menyediakan dana insentif yakni masing-masing Rp 10 juta untuk hasil penelitian. Kemudian sekitar Rp100 juta untuk pendirian lembaga atau Sentra HAKI. “Sedangkan wujud penghargaan dari hasil penelitian itu, kami bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional juga selalu memberikan penghargaan kepada hasil penelitian itu. Bahkan, jika masuk nominasi, hadiahnya mencapai Rp250 juta,” tambahnya. Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Unes, Otong Rosadi bersama I Ketut Budaraga, dosen yang telah berhasil melakukan penelitian Briket Batu Bara saat tampil sebagai nara sumber menambahkan, minimnya paten di Indonesia karena minimnya inovasi perguruan tinggi dalam melakukan penelitian. Hal itu terlihat banyak hasil penelitian yang hanya pengulangan atau pengembangan saja dari hasil penelitian sebelumnya. Sementara, syarat Paten yaitu inovasi baru, dapat dibuktikan dengan benar dan dapat diaplikasikan. (h/vid)

TK SABBIHISMA

Tk I

854 6666 Tk II Tk III

854 5555 - 0751 463434

Tk IV

SD SABBIHISMA SD I 854 6666 SD II 854 5555 - 0751 463434

SMP SABBIHISMA (Pesantren) SMP 854 8888

SMA SABBIHISMA (Pesantren)

SMA

854 8888

SMA SABBIHISMA (Pesantren) tidak menerima ** murid baru karena merupakan lanjutan dari SMP Sabbihisma

**


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.