Haluan 30 Jan 2011

Page 10

Riau dan Kepri 10

MINGGU, 30 JANUARI 2011 M / 24 SHAFAR 1432 H

Lintas UMK Bengkalis Rp1,125 Juta BENGKALIS, HALUAN — Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bengkalis 2011 ditetapkan sebesar Rp1.125.000 atau naik Rp75.000 dari tahun lalu Rp1.050.000. Kenaikan tersebut, diharapkan diberlakukan seluruh perusahaan terhitung Januari 2011. “Jangan sampai upah karyawannya dibayar di bawah UMK,” ujar Kabid Pembinaan Hubungan Industrial A Simanjuntak, Jumat (28/1). Kenaikan itu sudah melalui kesepakatan pihakpihak terkait dan resmi diberlakukan per Januari 2011. “Sekarang ini memang semuanya serba mahal, tapi semua kena imbasnya. Jadi disepakati upah naik, tapi perusahaan tidak merasa terbebani. Tentu kita tidak ingin, gara-gara UMK naik tajam lalu muncul PHK dimana-mana,” katanya. Walaupun UMK 2011 sudah ditetapkan, tidak berarti semua pekerja bisa menuntut upaya sesuai UMK. Menurut Juntak, ada pekerjaan-pekerjaan yang tidak mungkin menerapkannya, karena usahanya relatif kecil. “Untuk hal-hal seperti ini, upah biasaya ditetapkan secara kekeluargaan. Hanya saja kita mengimbau jangan jadikan ini alasan untuk membayar upah mereka seminim mungkin,” ungkap Juntak. Disnaketrans tetap melakukan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan dalam menerapkan UMK. Kalau memang tidak mampu, harus ditunjukkan dengan audit keuangan mereka, sehingga hak-hak pekerja benar-benar terakomodir sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan. (hr/man)

MAIN AIR — Sejumlah anak memanfaatkan air yang menggenangi badan jalan di Pekanbaru, Riau sebagai ajang bermain.

(hr)

Kawasan Tertib Lalulintas Diperpanjang

Persimpangan Rawan Kecelakaan SIAK, HALUAN — Kondisi sejumlah perempatan di Kota Siak, Riau seperti perempatan Kwalian Kampung, Rempak Siak rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas “Diperlukan segera lampu pengatur lalu lintas, agar lebih tertib. Apalagi kondisi simpang dari empat arah tidak lurus,”kata Hamidi, salah seorang warga setempat Dikatakannya, baru-baru ini terjadi lakalantas dua kendaraan roda empat dan enam yang cukup membahayakan, meski tidak sampai merenggut korban jiwa. Tapi dua kendaraan rusak parah dan harus berurusan dengan pihak kepolisian. Keluhan serupa jaga disampaikan Fathur Rahman, warga lainnya, yang menyebut Dinas PU dan Tata Ruang Ciptakarya, perlu mendesain ulang kondisi sejumlah persimpangan di Kota Siak dan kota padat kendaraan lainnya di kabupaten itu. Dalam hitungannya, terdapat sedikitnya empat simpang jalan yang sangat membahayakan pengendara, yaitu Perempatan Kwalian, Jalan Hangtuah-Sapta Taruna, dan Jalan Hangtuah-Raja Kecil. “Kami para pengguna jalan, merasa ada yang janggal saat melintas di jalan yang bersimpangan tersebut. Sepertinya ada desain persimpangan yang tidak tepat,” ujarnya. Kemudian simpang jalan menuju Jembatan TASL dengan Stadion Kampung Rempak. Dibukanya persimpangan tersebut, perlu mendapat perhatian dari instansi terkait, khususnya Dinas Perhubungan. “Kita harap Dishub segera mencari solusi terhadap desain sejumlah persimpangan yang menurut pengamatan saya ada yang kurang pas. Jangan sampai sudah makan korban jiwa baru diperbaiki. Saat ini sudah ada tanda-tanda bahwa perempatan tersebut membahayakan, karena lakalantas yang terjadi menyebabkan kerugian yang besar bagi korbannya,” tegas Faturrahman. (hr/nali)

PEKANBARU, HALUAN — Kawasan Tertib Lalulintas (KTL) di Jalan Jenderal Sudirman PEkanbaru, Riau diperpanjang, meski tak jelas penerapannya. Polresta Pekanbaru bersama Pemko dengan leading sektornya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishub Kominfo) membahas upaya penerapan program ini, Jumat (28/1). Jika sebelumnya kawasan tertib lalu lintas itu dari Pelita Pantai hingga ke persimpangan SudirmanTambusai, ke depan dari Pelita Pantai hingga Tugu Tepak Payung, Sp Tiga Jalan Sudirman. Persiapan untuk penerapan

KTL yang diperpanjang in,i tim terkait akan mulai turun 10 Februari mendatang. Persiapan ini, antara lain, melakukan penertiban berbagai hal yang dianggap mengganggu ketertiban jalan yang masuk dalan KTL, seperti pedagang kaki lima, parkir mal, pasar tumpah, pedagang jagung dan lainnya. Titiknya antara lain di depan Vanholano, depan Pasar Buah, depan Ramayana, depan eks Purna MTQ dan

Kemudian, parkir-parkir di depan tempat perbelanjaan, seperti Pasar Buah, diminta membuat lahan parkir ke belakang dan mencarikan solusi keluar kendaraan bisa dari belakang, seperti di Pasar Buah diarahkan keluar ke Jalan Sisingamangaraja, demikian halnya parkir depan Bank Mandiri dan BRI akan ditertibkan. Perpanjangan KTL ini, dinilai tidak terpengruh akan dibangunnya fly over yang tahun ini juga akan dilaksanakan di dua titik persimpangan (SudirmanImam Munandar dan Sudirman Tambusa). Untuk hal ini secara khusus sudah dipertimbangkan

DINILAI TAK MELANGGAR

BB Delapan Truk Kayu Dilepas

Jangan Hanya Pulau Nipah TANJUNGPINANG, HALUAN — Komisi I DPRD Provinsi Kepulauan Riau meminta pemerintah tidak hanya memperhatikan Pulau Nipah, melainkan juga pulau terdepan lainnya yang rentan diklaim negara asing. Pemerintah juga diminta tidak hanya memperhatikan sektor keamanan pulau terdepan, melainkan sektor lainnya yang dapat dikembangkan di pulau tersebut, kata Sekretaris Komisi I DPRD Kepulauan Riau (Kepri) Surya Makmur Nasution yang dihubungi dari Tanjungpinang. “Kepri memiliki 19 pulau terdepan, Seharusnya semua pulau tersebut diperhatikan untuk menjaga kedaulatan Indonesia,” ungkap Nasution. Kondisi saat ini, kata dia, penanganan pulau terdepan terfokus pada sektor keamanan. Sementara perlengkapan keamanan yang dimiliki TNI AL kurang memadai, terutama dalam melakukan patroli. Dalam berbagai pertemuan, lanjutnya, Badan Koordinasi Keamanan Laut Indonesia mengeluhkan jumlah kapal patroli laut yang terbatas, yang tidak seimbang dengan jumlah pulau terdepan dan pulau lainnya yang harus diawasi secara ketat. Keterbatasan pengawasan terhadap pulau terdepan menyebabkan pulau tersebut tidak terpelihara dengan baik, karena tidak memiliki kehidupan. “Setahu saya baru Pulau Nipah yang dijaga oleh aparat keamanan, sementara pulau-pulau terdepan lainnya diawasi melalui patroli keamanan,” ungkapnya. Nasution mengungkapkan, pemerintah harus dapat menggali potensi yang dimiliki pulau terdepan sehingga dapat menghasilkan pendapatan untuk daerah, dan menarik perhatian warga untuk tinggal di pulau tersebut. (ant)

lainnya. Usai rapat koordinasi itu, Sekko Pekanbaru Yusman Amin mengakui, penerapan KTL selama makin lama makin kabur. Untuk itu direvitalisasi lagi sehingga lebih baik lagi. “KTL ini makin lama makin kabur, jadi dibangkitkan lagi,” tukasnya. Ada beberapa hal yang menjadi catatan dan perhatian sesuai rapat koordinasi tersebut dalam rangka menerapkan KTL yang kawasannya lebih panjang dari sebelumnya itu antara lain, pintu masuk parkir beberapa mall yang ada di Jalan Sudirman itu yang selama ini menjorok ke jalan akan diminta mundur dalam kawasan mal.

(hr/rm)

DILEPAS-Ttruk pengangkat kayu yang selama ini ditahan di Kepolisian Sektor Bandar Seikijang, Riau Selasa (25/1), dilepaskan karena penyidik tidak menemukan cukup bukti tindak pidana. PANGKALAN KERINCI, HALUAN — Penyidik Kepolisian Daerah (Polda) Riau mengembalikan Barang Bukti (BB) dugaan tindak pidana kehutanan ke pemiliknya. Barang bukti itu berupa delapan unit truk medium beserta muatan kayunya, yang ditahan di Kepolisian Sektor (Polsek) Bandar Seikijang. KapolresPelalawan AKBP Arie Rahman Nafarin mengungkapkan, pengembalian barang bukti dilakukan karena penyidik tidak menemukan bukti yang cukup untuk

melanjutkan kasus tersebut ke tingkat penuntutan. “Tidak memenuhi unsur pidana, karena kayu itu bukan dari kawasan hutan. Untuk kayu yang tidak berasal dari kawasan hutan, tidak dibebani biaya-biaya berupa Pungutan Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR). Perkaranya cuma pelanggaran administrasi,” ujar Arie Rahman. Pembebasan barang bukti menurut Kapolres dilakukan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Artinya, polisi tidak

membebaskan begitu saja, melainkan sudah mendasarkannya dari keterangan saksi ahli, dalam hal ini tim dari Dinas Kehutanan Provinsi Riau. Menurut Kapolres, pihak Dinas Kehutanan Riau menyimpulkan lokasi penebangan kayu merupakan lahan masyarakat yang berstatus hak milik. Lebih dari itu, lahan tersebut berada di luar peta kawasan hutan. Selain itu, polisi dan tim ahli dinas kehutanan juga telah melakukan pemeriksaan langsung ke lapangan di mana kayu tersebut diambil. Hasilnya sama, terbukti sah dan meyakinkan bahwa kayu tersebut tumbuh liar di dalam areal perladangan masyarakat. Oleh karena itu, katanya, tidak ada alasan bagi polisi untuk terusmenerus menahan barang bukti. “Kita tidak boleh menahan barang yang perkaranya tidak terbukti. Semuanya harus tetap dalam koridor hukum dan prosedur kerja Kepolisian,” jelasnya lagi. Diungkapkannya, pemilik kayu kemungkinan besar hanya melanggar ketentuan administrasi bidang kehutanan. Dalam hal ini, pengangkutan delapan truk kayu berukuran kecil itu tidak dilengkapi surat keterangan asal usul (SKAU) yang dikeluarkan pemerintah daerah. (hr/mg02)

bagaimana penanganan ke depan. “Silakan fly over dibangun, KTL akan tetap berjalan,” ujar Kadishub Kominfo Pekanbaru, Syafruddin Sayuti. Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Eko Suprihanto, mengatakan, selama ini pelaksanaan KTL sudah berjalan baik dan cukup berhasil, namun ke depan perlu ditingkatkan atau difungsikan atau revitalisasi. Karena sudah dinilai berjalan cukup berhasil itu, menjadi salah satu alasan perlunya memperpanjang KTL. Jalan Jenderal Sudirman adalah ikon Pekanbaru, dan tentu harus tertib. (hr/hah)

Cabai Masih Mahal

PEKANBARU, HALUAN — Hujan yang terus mengguyur sejumlah daerah penghasil cabai, mengakibatkan harga salah satu kebutuhan pokok masyarakat ini, tetap mahal. Setelah sempat turun, namun harganya kembali merangkak naik, mencapai Rp60 ribu per kilogram. Desi (38), salah seorang warga Perumahan Athaya Panam, Kecamatan Tampan, Jumat (28/1), mengeluhkan kenaikan harga kebutuhan pokok ini. Menurutnya ia harga cabai yang dibeli biasanya hanya Rp45 ribu per kg, namun sekarang kembali naik menjadi Rp60 ribu per kg. “Harga ini jauh lebih mahal dari harga normalnya. Kalau begini terus mau makan apa nantinya,” keluhnya kepada Haluan Riau. Selain harga cabai merangkak naik harga kebutuhan pokok seperti beras juga demikian. Dirinya merasa sangat kesulitan menjalani kehidupan yang serba sulit ini. Tidak hanya dirinya yang mengeluhkan, namun banyak masyarakat yang mengeluhkan harga barang semakin tinggi. “Sejauh ini pemerintah tampaknya tidak dapat memperhatikan harga di pasaran yang seperti ini,” ujarnya. Warga berharap agar harga kebutuhan dapat kembali normal dan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidup sebagaimana biasanya. Salah seorang pedagang cabai di Pasar Arengka, Deri, mengakui saat ini harga cabai memang naik dibanding harga biasanya. Diperkirakan cabai naik 30 persen dari hari biasanya. Harga cabai mencapai Rp60 ribu per kg, sedangkan hari biasa dan normalnya berkisar Rp40 ribu-45 ribu per kg. “Kenaikan harga cabai ini disebabkan cuaca di daerah penghasil cabai seminggu belakangan ini hujan, membuat harga di pasaran menjadi naik turun. Selain itu, pasokan cabai dari Medan sudah hampir habis,”katanya. Sselain cabai harga kebutuhan lain seperti sayuran saat ini masih normal dan harga pun tetap. Misalnya harga buncis dijual Rp6 ribu per kg, tidak naik dari harga biasa. “Harga tomat Rp5.500 per kilo, paling naik hanya Rp500 per kilonya. Bisa dikatakan harga sayuran tidak mengalami kenaikan berarti,” sebutnya. (hr/ben)

JELANG IMLEK

BATAM, HALUAN — Ikan dingkis bertelur mulai ramai dipesan konsumen di Kota Batam, Kepulauan Riau, karena konsumen meyakini akan memperoleh keberuntungan pada tahun mendatang bila menyantap bersama anggota keluarga pada malam Imlek 2562. “Hari ini stok sedikit, hanya belasan kilogram dan sudah habis dikirim kepada pemesan,” kata Aheng, pedagang ikan dingkis di Blok B17 Pasar Mitra Raya, Jumat. Joni, pedagang ikan di lapak

Dingkis Bertelur Diburu

68 pada pasar tersebut, juga telah mengirim sekitar 10 kg ikan dingkis bertelur dengan harga Rp85 ribu/kg untuk pelanggan dari pusat jajanan kuliner. Aheng dan Joni memperkirakan, pasokan ikan dingkis dari perairan Batam, Rempang dan Galang akan melimpah dalam beberapa hari ini sehingga kebutuhan pembeli pun terpenuhi di pasar mulai awal pekan depan. Joni dan Aheng memperkirakan di musim ramai pembeli, Senin (31/1) harga ikan

dingkis bertelur menjadi Rp200 ribu/kg dan pada dua dan satu hari menjelang Imlek 2562 bisa mencapai Rp350 ribu-Rp400 ribu/kg. “Walaupun mahal, berdasarkan pengalaman, pembeli akan tetap ramai,” kata Aheng. Ikan dingkis di perairan Kepulauan Riau bertelur hanya pada menjelang perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Orang Tionghoa yang masih memegang tradisi leluhur menganggapnya sebagai hidangan penting bila menyan-

tapnya pada saat berkumpul di rumah orang tua atau dengan kerabat dekat di rumah makan sambil melepas rindu dan berdoa bersama untuk memperoleh “heng” (keberuntungan) di tahun yang baru. Selain ikan dingkis bertelur, masakan dari bahan utama sirip hiu menjadi menu favorit. Aheng kini menjual sirip ikan hiu antara Rp210 ribu-Rp280 ribu/kg, tergantung besarnya. Di Pasar Mitra Raya, omzet pedagang daging babi juga naik, tetapi tidak setinggi pedagang

ikan laut. “Sekarang sudah naik dan sampai tahun baru kenaikan paling-paling 20 persen. Orang sekarang banyak mengurangi makan daging babi sebab khawatir terkena darah tinggi,” kata Ationg, pedagang daging babi di Blok A/16 Pasar Mitra Raya. Ationg menjual daging babi asal Medan dan Pekanbaru dengan harga Rp45 ribu/kg untuk bagian paha, Rp35 ribu/kg untuk kuping dan bagian kepala, dan Rp60 ribu untuk “samcan” (daging dan minyak). (ant)

(hr/nurmadi)

SEMRAWUT — Meski sering ditertibkan, namun para pedagang kaki lima tetap menjajakan dagangan di bahu Jalan Soekarno Hatta persis depan pasar Pagi Arengka,Pekanbaru, Riau.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.