Haluan 24 Januari 2012

Page 10

10 S I G A B

SELASA, 24 JANUARI 2012 M 29 SAFAR 1433 H

Pemkab Pasbar Harus Segera Perbaiki Drainase

Bukittinggi Waspada 10 Penyakit BUKITTINGGI, HALUAN —Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumbar, menyatakan terdapat sepuluh penyakit yang perlu diwaspadai masyarakat setempat selama tahun 2012. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bukitting, Syofia Dasmauli, Minggu menyebutkan, kesepuluh penyakit yang perlu diwaspadai itu, diantaranya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), gastritis, common cold, hipertensi, penyakit alergi, infeksi, chepalgia, pelupa dan jaringan periapikal dan tonsilitis Menurut dia, kesepuluh penyakit tersebut menjadi perhatian Dinkes untuk diwaspadai karena selalu menyerang warga setempat setiap tahunnya dan mendominasi jumlah kasus penyakit yang ada. “Dari 10 penyakit tersebut yang paling banyak diderita warga kota adalah penyakit ISPA,” kata dia. Dia menyebutkan, prosentasi penyakit ISPA mencapai 31.066 persen dari jumlah kasus yang ada, lalu gastritis (9.519 persen), common cold (8.933 persen), hipertensi (8.027 persen), penyakit alergi (5.693 persen). Sedangkan infeksi hanya 3.547 persen, chepalgia (3.117 persen), pelupa dan jaringan periapikal (3.089 persen), tonsilitis (2.012 persen) dan penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas sebanyak 2.141 persen. Dari kondisi 2011 itu, katanya, Dinkes telah merancang 15 program penanggulangan penyakit di tahun 2012 yang akan dilaksanakan di tujuh Puskesmas, 15 Pustu dan 24 Puskeskel yang ada di Bukittingi. Program-program tersebut, di antaranya, meningkatkan upaya kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan dasar masyarakat dan pengawasan obat dan program promosi kesehatan masyarakat serta lainnya yang berhubungan penyakit menular dan wabah. Dia menambahkan, Kota Bukittinggi memiliki empat sektor unggulan, yakni sebagai kota perdagangan barang dan jasa, pariwisata, kesehatan dan pendidikan. Sebagai kota kesehatan, pemkot setempat telah mendukung dengan fasilitas kesehatan yang memadai, seperti terdapatnya peralatan medis lengkap di Puskesmas perkotaan serta enam puskemas lainnya. Di samping itu, dalam mendukung pelayanan kesehatan masyarakat, Pemkot Bukittinggi telah membangun 15 Puskesmas Pembantu (Pustu) dan 24 Pusat Kesehatan Masyarakat Keliling (Puskeskel) yang tersebar di 24 kelurahan dan tiga kecamatan yang ada. Guna memenuhi hak pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang jauh dari pusat pelayanan, Dinkes telah membentuk Kelurahan Siaga yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perilaku hidup sehat dan bersih. (ant)

EVAKUASI KORBAN — Relawan SAR BPBD Tanah Datar tengah mengevakuasi korban dalam suatu pelatihan reaksi cepat, Sabtu dan Minggu. Pelatihan SAR dibuka Wakil Bupati Tanah Datar H.Hendri Arnis. EMRIZAL

PREDIKSI SUHU KELENTENG SEE HIEN KIONG

Sumbar Aman Bencana PADANG, HALUAN-Tahun ini banjir besar diperkirakan akan menerjang kota Jakarta, bahkan kota Medan mukin akan disapu tsunami kecil. Tetapi tidak demikian dengan Sumatera Barat. Pada tahun “Naga Air” ini, Sumbar diperidiksi akan aman dari bencana. Tahun Naga Air bersifat menjernihkan dan mendinginkan. “Tahun ini adalah tahun pencerahan, makanya kita memprediksikan Sumbar akan terhindar dari musibah,” kata suhu Klenteng See Hien Kiong Indra Budi

Darmawan di Padang, Senin. Menurut dia, meski diprediksi aman dari musibah, namun masyarakat tidak boleh lengah dan harus tetap waspada. “Bencana tidak dapat hindarkan. Kita tetap harus waspada walaupun pada

tahun Naga Air ini diprediksi Sumbar aman,” katanya. Dia menambahkan, masyarakat Sumbar harus terus berdoa kepada Tuhan agar terhindar dari bencana di tahun Naga Air ini. “Kita selalu berharap Sumbar terhindar dari semua bentuk musibah baik banjir, gempa maupun tanah longsor. Mudahmudahan dengan banyaknya kita berdoa, apa yang kita takutkan itu tidak terjadi,” kata Indra Budiman. Lebih jauh ia menyebutkan, pada tahun Naga Air ini bencana diprediksi akan terjadi di dua

daerah di Tanah Air, yakni di Jakarta dan Medan. “Di Jakarta diprediksi akan terjadi peristiwa alam dahsyat berupa banjir besar, sementara di Medan sedikit bencana tsunami,” kata dia. Dia juga memprediksi tahun ini akan menjadi titik balik perbaikan ekonomi di Sumbar. Kenyataan itu sudah dapat dilihat dari tingkat investasi yang mulai naik pada akhir tahun lalu. “Berdasarkan feng shui pada tahun ini banyak kode keuangan di Sumbar, kondisi ekonomi bagus untuk mengembangkan usaha,” katanya. (ant)

SIMPANG AMPEK, HALUAN — Masyarakat Pasaman Barat berharap jaringan drainase di Simpang Ampek segera diperbaiki karena setiap kali hujan daerah itu selalu dilanda banjir akibat luapan beberapa anak sungai. “Jaringan drainase harus menjadi perhatian serius Pemkab Pasaman Barat melalui Dinas Pekarjaan Umum (PU) karena dikhawatirkan setiap kali hujan rumah warga terendam banjir. Kita berharap pembenahan Simpang Ampek sebagai ibu kota kabupaten harus lebih fokus dan terarah,” kata Toni, warga Simpang Ampek, Senin. Pembenahan jaringan drainase di Simpang Ampek dan daerah lainnya di Pasaman Barat harus melibatkan masyarakat. Selain itu, masyarakat diminta dapat menyerahkan sebagian lahan dengan ganti rugi yang wajar dan masuk akal demi kepentingan masyarakat sendiri. “Kita semua diharapkan mampu bekerja sama dan berpartisipasi dalam upaya perbaikan jaringan drainase yang ada,” ujarnya. Dia menambahkan, pemerintah daerah juga harus mulai menetapkan Rencana Tata Ruang Kota (RTRK) Simpang Ampek. Tata ruang wilayah harus segera ditata dengan baik antara pemukiman dengan pusat-pusat kegiatan lainnya, sehingga wilayah perkotaan dapat teratur dan bersih. Kondisi drainase saat ini mulai dari kota Simpang Ampek hingga daerah-daerah lainnya banyak yang buruk dan sangat memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat setiap kali hujan, dimana air selalu menggenangi rumah warga. Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumpeno melalui sekretarisnya Reflin membenarkan jaringan drainase di Simpang Ampek butuh perbaikan. Pihaknya berharap masyarakat bersedia menyerahkan tanahnya dengan ganti rugi untuk pembangunan drainase. (ant)

BPBD Tanah Dadar Latihan SAR BATUSANGKAR,HALUAN – Frekwensi bencana alam di wilayah Kabupaten Tanah Datar selama rentang waktu tahun 2011 lalu tercatat cukup tinggi, keadaan ini memberikan sinyal bagi pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) daerah ini untuk selalu mempersiapkan diri, guna melayani warga dalam penanganan bencana. Sebagai ujung tombak dalam upaya penanganan bencana, BPBD Kabupaten Tanah Datar mengandalkan sejumlah anggota relawan SAR, yang saat ini beranggotakan tenaga anaadalan yang telah mendapatkan ber-

bagai keterampilan, baaik untuk operasional darat, hutaan rimba maupun wilayah perairan ( water resquer ). “Dengan meningkatnya frekwensi kejadian bencana selama rentang waktu 2011 lalu, sangat diperlukan upaya antisipasi, tenaga SAR yang diharapkan untuk dapat menjadi aandalan di lapangan, perlu dibekali berbagai keterampilan”, tutur Kepala BPBD Tanah Datar yang juga sekaligus dipercaya sebagai Ketua Umum SAR Altri Suandi di sela-sela pelatihan di komplek kantor Bupati Padang Siminyak Pagaruyung Minggu (22/1). Pelatihan SAR Tanah Datar

dilangsungkan selama dua hari satu malam, mulai Jum’at (19/ 1) dan berakhir Minggu (21/1), dibuka oleh Wakil Bupati Tanah Datar H.Hendri Arnis dalam suatu acara yang cukup khidmat di aula Eksekutif kantor Bupati Jln.Sultan Alam Bagagarsyah Pagaruyung. Peserta pelatihan terdiri dari sebanyak 30 orang peserta, yang terdiri dari anggota senior dan yunior, mendalami praktek lapangan berupa kegiatan naavigasi pencarian orang hilang di lokasi hutan yang memiliki medan berbukit. Selama dua jam jangka waktu yang tersedia, sebanyak

lima regu yang diturunkan, berhasil memasuki karvak yang telah direncanakan panitia, setelah dilakukan penyisiran, regu yang telah menguasai teknik pencarian di lokasi hutaan rimba itu berhasiul menemukan korban. Dengan peralatan manual berupa tandu, korban diangkut menuju pemukiman dan selanjutnya dilakukan proses pengobatan, sehingga dalam waktu yang relatif singkat, seorang korban yang tersesat di lokasi hutaan berhasil dievakuasi untuk diselamatkan. Selain mempertajam teknik pencarian, para tenaga relawan

SAR Luhak nan Tuo ini juga memeperdalam pengetahuan tentang teknik evakuasi korban yang tengah terdampar pada lokasi jurang, yang diselamatkan dengan menggunakan peralatan tali temali. “Kita berupaya untuk memberikan pelayan terbaik, terutama memberikan pertolongan bagi warga yang mengalami bencana, seperti orang hilang, bencana alam tanah longsor, kayu tumbang, erupsi gunung api Marapi , angin puting beliung”, tutur Sekretaris BPBD Tanah Datar Deddy Prihatin saat mendampingi pelatihan tersebut di Pagaruyung Sabtu 20/1.(h/emz).

TIPS SIGAB

Menghadapi Banjir 1. Sebelum Banjir: * Kerja bakti membersihkan saluran air * Melaksanakan kegiatan 3M (Menguras, Menutup dan Menimbun) benda-benda yang dapat menjadi sarang nyamuk * Membuang sampah pada tempatnya * Menyediakan bak penyimpanan air bersih 2. Saat Banjir: * Evakuasi keluarga ketempat yang lebih tinggi * Matikan peralatan listrik/sumber listrik * Amankan barang-barang berharga dan dokumen penting ke tempat yang aman * Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum * Terlibat dalam pendistribusian bantuan * Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan * Menggunakan air bersih dengan efisien 3. Sesudah Banjir: * Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah * Melakukan pembrantasan sarang nyamuk ( PSN ) * Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali * Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah . (net)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.