22
SENIN, 13 AGUSTUS 2012 M / 25 RAMADHAN 1433 H
SAFARI RAMADAN BAMUS PERBANKAN DI PONPES TANPUZ
Sosialisasikan Perbankan Syariah PENGALAMAN RELIGIUS MAIYULNITA
Kerja Keras Saat Berpuasa BEKERJA KERAS untuk meraih rezeki lebih di bulan Ramadan ternyata tidak h a n y a dihadang kaum laki-laki sebagai kepala rumah tangga. S a n g perempuan pun tak mau ketinggalan. Seperti yang dialami DR. Maiyunilta M.Si yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Litbang Data Statistik, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Padang. Perempuan pekerja keras ini ternyata sudah terlatih sejak masa mudanya, terutama ketika momen-momen bulan Ramadan. Dia mengaku pekerjaan rutin saat bulan puasa yakni menumbuk beras menjadi tepung. Karena orang tuanya punya kedai, beras yang di tumbuk pun dalam jumlah besar, karena di samping untuk pemakaian sendiri juga dijual. Meskipun menumbuk beras pekerjaan berat yang butuh tenaga laki-laki, namun tak menyurutkan niatnya membantu orang tua. Bahkan, puasanya tetap dipertahankan meskipun pekerjaan cukup berat. Pengalaman Ramadan yang dilalui pejabat perempuan bergelar Doktor ini menggambarkan kegigihan dan kerja keras perempuan Minang di zaman dulu. “Bahkan, justru di bulan Ramadan ini, dulu saya sangat sibuk menumbuk beras menjadi tepung ini. Sebab, dulu itu belum ada mesin penggiling tepung, sehingga satu-satunya cara ya beras itu ditumbuk di lasung ,” katanya lagi. Pekerjaan rutin Buk Mai, sapaan akrab Maiyulnita ini berlangsung, karena orangtuanya memiliki kedai di rumahnya di Siguntua, Kabupaten Pesisir Selatan. Kedainya waktu itu cukup ramai, sehingga permintaan kebutuhan masyarakat pun meningkat. “Nah, bagi kita di ranah Minang ini, membuat makanan atau kue jelang lebaran itu kan menjadi kebiasaan. Makanya, permintaan tepung itu meningkat. Nah, disitulah saya bekerja keras menumbuh beras jadi tepung. Sementara puasa tetap jalan,” katanya dengan bangga mengingat masa kecilnya di bulan puasa itu. (h/vid)
BANTUAN- Kepala BI Wilayah VIII, Joko Wardoyo bersama kalangan perbankan Sumbar foto bersama dengan santri Ponpes Modern Tanpuz Marunggi Padang Pariaman di sela-sela kegiatan Safari Ramadan. ENI RAMADHANI
PADANG, HALUAN—Badan Musyawarah Perbankan Sumatera Barat untuk pertama kalinya mengadakan Safari Ramadan ke Pondok Pesantern (Ponpes) Modern Tanpuz Marunggi, Kecamatan Pariaman Selatan, Jumat (10/8).
Di samping menjalin silaturrahmi dengan Ponpes, Safari Ramadan kalangan perbankan itujuga memperkenalkan perbankan syariah ke santri sejak dini.
Dengan demikian, diharapkan para santri bisa membuka usaha sejak dini dengan memanfaatkan keberadaan bank syariah. Kepala Perwakilan
Bank Indonesia Wilayah VIII, Joko Wardoyo pada kesempatan itu mengatakan, hal utama dari kunjungan itu adalah pendidikan. Namun, sekarang banyak orang melupakan pendidikan sebagai tempat mereka dididik setelah menjadi orang sukses. Sementara itu, Pimpinan Ponpes Zulkifli Zakaria mengatakan, sejak awal berdiri, ponpes ini memang diharapkan mampu menghasilkan pemimpin yang agamis. Hal ini sesuai dengan nama ponpes Tanpuz yang terdiri dari singkatan kata Taman Pendidikan Ulama Zuamak. Zuamak sendiri berarti pemimpin atau orang yang berilmu. Jadi diharapkan tamatan pesantern ini dalam berbagai aktivitas yang dilakukannya setelah tamat, dapat berprilaku intelektual dan agamis. Pondok pesantren yang berdiri sejak 1989 ini mempunyai 120 orang santri. Sekitar 64 orang diantaranya merupakan yatim piatu dan korban gempa,
yang seluruh kebutuhannya dibiayai oleh ponpes. Dalam kegiatan Safari Ramadan ini, turut hadir Ketua Yayasan Ponpes Modern Tanpuz Hasan Basri, Kepala Desa Marunggi Admirel, Camat Pariman Selatan Yusrial, dan seluruh pimpinan perbankan di Sumatera Barat. Kegiatan ini pun melibatkan kepanitiaan dari seluruh bank syariah di Sumatera Barat. Pada kesempatan itu, Bank Indonesia melalui dana CSR-nya memberikan sumbangan Rp10 juta kepada ponpes ini untuk pembuatan sumber mata air dan perbaikan lainnya. Bantuan tersebut terdiri dari Rp7 juta untuk pembuatan sumur yang sudah mulai dilakukan dan Rp3 juta untuk perbaikan plafon ruang tamu ponpes. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VIII, Joko Wardoyo juga memberikan sumbangan sebesar Rp1 juta untuk pembangunan ponpes. (h/cw-eni)
SEMARAK RAMADAN
Santri Ikuti Lomba Semarak Ramadan PADANG, HALUAN—Untuk memacu motivasi siswa mengikuti Pesantren Ramadan, Ketua DPD REI Sumbar, Alkudri menggelar lomba materi pesantren antar santri di Koto Lalang, Kecamatan Lubuk Kilangan. Lomba yang digelar diantaranya bacaan Juzz Amma, salah fardhu dan salat berjamaah. “Lomba ini penting untuk mengahasah kemampuan siswa. Dengan lomba, mereka akan berlomba-lomba pula memehami materi pesantren yang mereka pelajari selama Ramadan ini,” kata Alkudri saat menghadiri kegiatan lomba tersebut, kemarin.
Sedangkan jangka panjang, lanjut Alkudri, lomba juga membentuk generasi muda dengan penanaman nilai-nilai agama, sehingga ke depan mereka menjadi generasi muda Islami. Dengan demikian, kedepan diharapkan tak ada lagi muncul kasus-kasus seperti narkoba, tawuran, perjudian, minuman keras, apalagi pergaulan bebas. “Kami dari REI, dan saya pribadi khususnya akan terus melakukan kegiatan ini secara berkelanjutan,” katanya Alkudri. Pada tempat yang sama, Sekretaris Panitia Almi Effendi menyebutkan, lomba yang digelar untuk
menyemarakan Ramadan itu mulai dari tingkat SD hingga SLTA. Cabangcabang lombanya, Juz Amma yang diikuti oleh tingkat SD, lomba bacaan shalat Fardhu tingkat SLTP, lomba shalat berjemaah tingkat SLTA. Masing-masing lomba diikuti oleh 12 grup, sehingga total peserta 36 grup dengan setiap grup beranggotakan 11 orang. “Melalui lomba ini, para peserta pesantren Ramadhan bisa mengevaluasi sejauhmana kemampuannya menguasai materi yang telah diajarkan. Sebab, yang dilombakan itu adalah materi pesantren Ramadhan,” ujar Almi Effendi. (h/vid)
KETUA DPD REI Sumbar, Alkudri menyerahkan piala kepada pemenang lomba materi pesantren Ramadan dalam rangka Semarak Ramadan di Koto Lalang, Lubuk Kilangan, Padang.