Haluan 11 Maret 2013

Page 7

SAMBUNGAN 7

SENIN, 11 MARET 2013 M 28 RABIUL AKHIR 1434 H

ETP ............................ Dari Halaman. 1 Hotel ........................... Dari Halaman. 1 bersama rombongan termasuk pengusaha teh asal Srilangka, di hadapan Bupati Syamsu Rahim, Sekda M Saleh, Kadis Hutbun Rusdi Rustam, Kabag Humas Dodi Osmon dan pejabat lainNya di Guest House rumah dinas Bupati Kabupaten Solok di Arosuka, Sabtu (8/3). Untuk lebih meningkatkan kualitas cita rasa aroma teh yang ditanam di perkebunan teh Gunung Talang itu Sarah Robert melalui seorang penterjemahnya mengatakan diperlukan bibit teh yang baik dan berkualitas unggulan. Oleh sebab itu kata Sarah Robert menambahkan, Ethical Tea Partnership (ETP) dengan gembira dan senang hati berkenan memberi bantuan 500.000 bibit teh berkualitas unggul kepada masyarakat petani perkebunan teh di lereng Gunung Talang. Pemberian bantuan bibit teh itu melalui kerja sama pihak Ethical Tea Partnership (ETP) dengan PT Perkebunan Nusantara VI Unit Usaha Danau Kembar yang berlokasi di Jorong Kayu Jao Nagari Batang Barus Kecamatan Gunung Talang yang berhawa sejuk. Bantuan kemudian disalurkan dengan sistem bergulir melalui KUD Manunggal Perkebunan Inti Rakyat

(PIR Bun) Nagari Batang Barus dengan Nagari Air Batumbuk dipimpin Cindra Masri yang memiliki 233 orang anggota. Sarah Robert berharap KUD Manunggal Nagari Batang Barus dengan Nagari Aia Batumbuak serta masyarakat petani perkebunan di wilayah itu, bisa merawat dan menumbuhkembangkan bibit teh tersebut. Sarah mengatakan kelak kualitas produksi teh dari perkebunan teh KUD Manunggal di Gunung Talang bisa ditingkatkan dalam rangka mengangkat harga jual teh setempat di pasaran dunia. Saat ini harga teh dari kawasan Gunung Talang itu di pasaran cuma 1,6 hingga 1,8 USD per Kg. Sementara harga jual teh Srilangka dan negara-negara sentra penghasil teh di kawasan dunia lainya mencapai 4 USD per kg. Usai memberi cendera mata berupa bubuk teh dalam kemasan mewah yang biasa dijual di Inggris, namun bahan baku tehnya ternyata berasal dari Indonesia kepada Bupati Syamsu Rahim, Sarah Robert kemudian melakukan penanaman bibit pohon teh bantuan ETP tersebut di sekitar kawasan Kayu Jao. Bupati Syamsu Rahim berterima kasih kepada Sarah Robert, karena Ethical Tea Partnership telah

memilih Kabupaten Solok sebagai satu-satunya daerah di Indonesia yang diberi bantuan bibit teh tersebut. Kabupaten Solok senantiasa siap sedia menerima bantuan yang lebih besar lagi dari Ethical Tea Partnership (ETP). “Kalau saat ini yang diberikan 500 ribu, ke depan kami dengan senang hati menunggu datangnya bantuan 5 juta bibit teh lainnya jika ETP ingin memberi bantuan lagi,” kata Syamsu Rahim. Syamsu Rahim mengemukakan dipilihnya Kabupaten Solok sebagai satu-satunya daerah di Indonesia penerima bantuan dari Ethical Tea Partnership (ETP) kian mengukuhkan citra Kabupaten Solok sebagai daerah yang pantas untuk terus dilirik investor atau penanam modal lainnya, PMDN maupun PMA. Kepada Direktur PTP Nusantara VI HYF Marta Winata dan Manager Perkebunan Teh Unit Usaha Danau Kembar Amrin Duha, Bupati Syamsu Rahim mengatakan, jika PTPN VI ingin mengembangkan lokasi perkebunan tehnya, Pemkab Solok siap mencarikan lahan yang lebih luas lagi di sekitar kawasan perkebunan teh Gunung Talang. 2.000 sampai dengan 3.000 ha lahan siap disediakan oleh Pemkab Solok. (h/ris/adv)

Pesawat ........................ Dari Halaman. 1 Bagi kebanyakan pengunjung keberadaan replika pesawat mengejutkan, mengundang pesona tetapi juga mengundang pertanyaan, apa hubungan pesawat itu dengan Gadut? Hubungannya, lokasi di sekitar taman wisata itu dulu merupakan lapangan terbang yang pernah didarati pesawat avro anson, sementara pesawat avro anson produk A.V.Roe and Company di Manchester yang didirikan oleh Alliot Verdon Roe juga pernah dibeli oleh amai-amai dari Bukittinggi, Agam dan sekitarnya dengan emas perhiasan mereka, berupa kalung, lontin, subang, gelang, cincin, termasuk cincin kawin. Tujuan pembelian pesawat untuk mendukung kebijakan ekonomi dan membantu perjuangan Republik Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman penjajah. Proses pembeliannya, pada 27 September 1947 atas instruksi Wakil Presiden M.Hatta dibentuk panitia pengumpul emas untuk pembelian kapal terbang di Bukittinggi dengan ketua Mr.Abdul Karim(Direktur Bank Negara),anggota terdiri dari Suryo, R.S Suryaatmaja dan residen Sumatra Barat Mr. M. Rasyid. Selama lebih kurang 2 bulan panitia bekerja dengan bantuan tokoh masyarakat terkumpul emas perhiasan amai-amai sebanyak 1"belek” atau 1 kaleng biskuit, lalu emas itu dilebur menjadi emas batangan yang beratnya 14 kg lebih. Waktu itu mengumpulkan emas

sebanyak itu tidak begitu sulit karena semangat amai-amai untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan juga bergelora, lagian amaiamai di tanah minang banyak yang memiliki emas perhiasan karena emas bagi mereka merupakan benda penyimpan kekayaan dan lambang kemuliaan seperti diungkap pepatah, “bapak kayo, mandeh baameh, mamak disambah urang pulo”. Setelah emas terkumpul dibentuk lagi panitia pembelian pesawat diketuai oleh Abu Bakar Lubis. Untuk melakukan pembelian panitia berangkat ke Singapura menemui Perwakilan RI di sana yang juga orang awak minang Dick Tamimi dan anak “nyiak” H.Agussalim bernama Ferdi Salim yang bertugas sebagai Supply Mission AURI di negara singa itu. Bersama dengan petinggi RI di Singapura dan melalui H.Savega seorang broker dari Birma ditawar pesawat avro anson milik H.Kegan seorang warga Australia, pemilik bersedia menjualnya dan disepakati bahwa transaksi akan dilakukan di Bukittinggi, namun pembayarannya di Songkhla(Thailand) dengan harga 12 kg emas. Awal Desember 1947 pesawat avro anson yang akan dibeli itu mendarat di lapangan udara Gadut, kedatangannya disambut antusias warga masyarakat. Pada 9 Desember 1947 Avro Anson diterbangkan oleh Iswahyudi dan Halim Perdanakusuma ke Songhkla Tailand, penumpangnya termasuk Dick Tamimi dan H.Kegan sendiri, tiba

di negeri gajah itu sore hari, namun naas avro anson diusir pejabat setempat karena dituduh melakukan penyeludupan barang perhiasan, penumpangnya turun melanjutkan perjalanan ke Penang. Sementara Iswahyudi dan Halim Perdanakusuma diperintahkan menerbangkan pesawat menuju tanah air, namun naas lagi, tak lama berselang pejabat di Malaka menyatakan avro anson jatuh di Tanjung Hantu negara bagian Perak. Dalam kejadian itu jenazah Halim Perdanakusuma diketemukan namun Iswahyudi tidak diketahui nasibnya sampai sekarang. Penyebab jatuhnya pesawat juga tidak diketahui secara pasti, apakah karena kerusakan, cuaca buruk atau karena sabotase. Sebagai pejuang pilot avro anson Iswahyudi diabadikan menjadi nama pelabuhan udara di Jawa Tengah dan nama navigatornya Halim Perdanakusuma diabadikan menjadi nama lapangan udara di Jakarta. Sedangkan bagi amai-amai minang jatuhnya pesawat avro anson nasib mereka bagaikan sudah jatuh ditimpa tangga, emas perhiasan sudah dikorbankan, pesawat yang diidamkan tidak dapat digunakan, namun kadang ya begitulah perjuangan itu, penuh onak duri dan pengorbanan. Sebagai pembangkit kenangan dan bukti pisik perjuangan replika avro anson dipajang sebagai monumen sejarah berskala nasional di Gadut kecamatan Tilatang Kamang(Kasra Scorpi)

Hafiz ........................... Dari Halaman. 1 Wirnayulis (33) itu mengidap Hisprung atau penyempitan saluran pembuangan. Ia tak bisa buang air besar (BAB) hingga perutnya membesar. Bagaimana ceritanya? Tak biasanya Marjoni (40), warga Jorong Piliang, Limo Kaum, Tanah Datar mengeluh. Baginya, mengeluh adalah sikap pengecut seorang yang malas. Tetapi kini, lelaki tegap itu tampak lelah dan tak kuasa dengan nasib buah hatinya. “Sekarang belum tahu cari uang dari mana. Saya kerja serabutan, sekarang jadi tukang (pekerja bangunan, red),” katanya sambil memperlihatkan kulit-kulit tangannya yang membengkak akibat bekerja terlalu keras. Ya, sejak tahun lalu, ketika si bungsu Hafiz divonis mengidap Hisprung atau penyakit penyempitan saluran pembuangan yang membuatnya harus dioperasi, Joni segera banting setir mengupayakan pengobatan si kecil. Ia yang sebelumnya bekerja sebagai pedagang, berikutnya lebih banyak menghabiskan waktu dan uang untuk biaya berobat anaknya. Karena besarnya biaya yang dibutuhkan untuk operasi dan biaya penyembuhan istrinya saat operasi melahirkan dulu, usaha dagangan Joni pun ambruk. Karena tidak lagi terkelola, dagangannya ludes tanpa bekas. Aset-aset yang tersisa ia jual untuk menutupi biaya operasi dan keperluan sehari-hari. Kini Joni tak lagi memiliki pekerjaan tetap. Padahal operasi si kecil belum tuntas, karena masih harus melalui dua tahapan operasi. Penyakit Hafiz awalnya tak diketahui keluarga. Sama seperti bayi umumnya, Hafiz lahir tanpa cacat sedikitpun di tubuhnya. Keanehan baru dirasakan Wirna

ketika usia Hafiz menginjak usia beberapa minggu. Bayinya jarang BAB. Tak seperti kebanyakan bayi yang rutin BAB setiap hari, Hafiz justru sebaliknya. Ia hanya buang air sekali tiga hari, sekali seminggu, hingga pernah sekali dalam 20 hari. Namun karena awalnya hanya menganggap biasa, Wirna tak terlalu mempedulikannya. Tetapi lama kelamaan, perut Hafiz membesar. Hingga tahun lalu, perutnya membengkak sebesar balon. Khawatir, mereka segera membawa Hafiz yang menginjak usia 16 bulan untuk diperiksa lebih lanjut. Hasilnya, dokter akhirnya memvonis, Hafiz mengidap Hisprung atau penyempitan saluran pembuangan yang menyebabkan sulit buang air besar. “Seketika itu juga harus dioperasi. Padahal saya sedang kesulitan keuangan, karena baru menyelesaikan operasi istri,” katanya. Atas persetujuan dan bantuan keluarga, Hafiz dioperasi di RS Siti Rahmah, 2 November 2012 lalu. Operasi tersebut menghabiskan dana sekitar Rp17 juta. Namun operasi tidak bisa dilakukan sekali, tetapi harus melalui tiga tahapan operasi, untuk memperbaiki salur pembuangannya. Hisprung adalah penyakit kelainan bawaan yang menyebabkan gangguan pergerakan usus. Disebut juga sebagai kelainan congenital di mana tidak adanya sel ganglion parasimpatis dari pleksus auerback di kolon (usus besar). Penyakit ini merupakan keadaan di mana usus besar tidak mempunyai persyarafan, yang menyebabkan terjadinya kelumpuhan usus besar dalam menjalankan fungsinya. Sehingga usus menjadi membesar dan sulit BAB.

Kasus Hisprung ditemukan setiap 5.000 kelahiran. Pertama kali ditemukan oleh Frederik Ruisch pada 1691. Penjabarannya baru dikembangkan lebih lanjut oleh Harald Hirschsprung pada tahun 1863. Penyakit tersebut bisa ditemukan di segala usia, baik anak-anak, orang dewasa, maupaun usia lanjut. Demikian pula dengan jenis kelamin. Pria dan wanita bisa mengidap Hisprung tanpa dipengaruhi genetikal. Termasuk kasus yang menimpa Hafiz. “Sekarang sudah memasuki tahap operasi kedua. Jaraknya sekitar empat bulan dari operasi pertama dulu,” kata Joni. Hanya saja, Joni kian galau karena biaya untuk operasi lanjutan sekitar Rp20 juta tak mampu disediakannya. Apalagi Hafiz, tidak memiliki Jamkesmas maupun Jamkesda untuk meringankan biaya operasi. “Sudah diurus ke Wali Nagari, tetapi untuk Hafiz sudah tidak bisa, karena tidak ada lagi pendataan,” jelas Wirna. Mereka tidak tahu harus mencari ke mana tambahan uang sebesar itu. Usaha dagangan Joni sudah tak ada lagi. Ia bahkan masih dililit utang bank saat memulai usaha dulu. Berbagai upaya sudah dicoba mencari dana untuk operasi si buah hati. Joni sudah lelah mencari pinjaman. Bantuan yang dijanjikan Baznas Tanah Datar juga tak kunjung keluar. Kini mereka hanya pasrah menunggu uluran dermawan guna membantu biaya operasi Hafiz. Untuk meringankan beban mereka, bantuan bisa disalurkan ke rekening M Djamil Peduli atas nama Mendhel Yanthi di Bank Nagari (BPD Sumbar) dengan nomor rekening 1002 0210 04280 1. Bantuan dermawan amat berarti bagi mereka. (h/cw-sal)

biaya penginapan Gubernur Sumbar Rp8,7 juta permalam. Anggaran penginapan dalam perjalanan dinas gubernur dan wakilnya senilai Rp8,7 juta per malam tersebut dipertanyakan anggota Komisi III DPRD Sumbar Nofrizon. Jumlah anggaran perjalanan dinas tersebut tertuang dalam Peraturan Gubernur Sumbar Nomor 13 tahun 2013 tentang Perjalanan Dinas bagi PNS di Ruang Lingkup Pemerintah Provinsi Sumbar. Penginapan yang dimaksud adalah biaya tarif hotel di Jakarta. “Ini kan mubazir. Kamar yang punya ruangan meeting saja harganya Rp3,5 juta. Jadi, hotel seperti apa yang dipakai gubernur,” jelasnya, akhir pekan lalu. Lebih lanjut Nofrizon mengatakan, dalam satu bulan gubernur itu bisa melakukan perjalanan sampai 10 kali. Jika dikumpulkan dalam satu bulan tentu, biaya penginapan saja bisa mencapai sekitar Rp80 juta. “Nah, daerah kita kan PAD-nya kecil bagaimana ini. Apa juga harus mengeluarkan uang Rp80 juta tiap bulan. Pergub ini jelas harus ditinjau kembali,” ujarnya. Sementara itu, di dalam Pergub tersebut disebutkan untuk anggota DPRD Sumbar hanya dianggarkan Rp1 juta per malam untuk biaya penginapan. Menurut Nofrizon, keduanya merupakan pejabat dengan golongan A. “Kenapa bisa begitu berbeda,” tanyanya. Kepala Bidang Anggaran DPKD Sumbar Risa Bur mengatakan, biaya penginapan antara anggota DPRD dan gubernur serta wagub memang ada perbedaan, meskipun sama-

sama golongan A. Tidak hanya soal biaya penginapan saja, biaya lainnya pada pos perjalanan dinas juga berbeda antara Gubernur dan Wakil Gubernur dengan anggota DPRD. “Gubernur dan wakilnya merupakan pejabat negara. Sementara anggota DPRD disamakan dengan PNS jabatan tertinggi, dalam hal ini Sekdaprov yang memiliki jabatan eselon I,” kata Risa Bur, Minggu (10/3). Besarnya anggaran yang ditetapkan dalam pergub ini, menurut Ris, ditentukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No 113 tahun 2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap. Namun anggaran Rp8,7 juta tersebut, tidak harus selalu digunakan seutuhnya, katanya. Gubernur dan wakilnya bisa menggunakan hotel yang biayanya lebih murah. Selain itu, gubernur dan wagub tidak selalu menggunakan hotel untuk penginapan. Hal ini berakibat, untuk biaya penginapan hanya dikenakan 30 persen dari tarif hotel. Yaitu sekitar Rp2,6 juta. Berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk penetapan biaya penginapan dilihat dari biaya riil yang dikeluarkan. Dengan demikian biaya perjalanan dinas sekitar Rp1,6 juta. Sementara di tahun 2013, anggaran penginapan dihitung berdasarkan standar yang ditentukan Menteri Keuangan. Dalam Peraturan Menteri Keuangan No 37 tahun 2012 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2013 mengenai satuan biaya penginapan perjalanan dinas dalam negeri, untuk wilayah DKI Jakarta

dikenakan tarif Rp8,720 juta per malam bagi pejabat negara. Sedangkan untuk pejabat eselon I, seperti anggota DPRD dikenakan biaya Rp1 juta per malam. Sementara itu, satuan penginapan untuk hotel di Sumbar dikenakan Rp4,240 juta per malam bagi pejabat negara. Untuk pejabat eselon I sebesar Rp1,030 juta per malam. Memang patut kiranya anggota DPRD Sumbar Nofrizon mempersoalkan besaran biaya penginapan Gubernur dan Wakil Gubernur yang dianggarkan di APBD Sumbar 2013. Pasalnya biaya penginapan permalam di Jakarta Rp8,72 tersebut sangat besar. Penelusuran Haluan tarif kamar tipe suite di Hotel Grand Mahakam Jakarta cuma Rp2,2 juta. Fasilitas kamar seluas 54 meter tersebut Brankas, AC, Meja kerja, Area tempat duduk, Lantai berkarpet, Sofa, Shower, Pengering rambut, Peralatan mandi, Toilet, Kamar mandi pribadi, Sandal, Toilet tamu, Telepon, TV satelit, TV kabel, TV layar datar, Pembuat teh/kopi, Minibar, Lemari es, Jam alarm/layanan bangun tidur. Harga juga telah termasuk pajak 11 persen, biaya layanan 10 persen dan biaya sarapan. Berikutnya untuk Hotel Mulia di bilangan Senayan Jakarta yang juga berbintang lima, tarif kamar tipe Suite Room cuma Rp3,08 juta. Sedangkan tarif kamar tipe Suite Room di JW Marriott Jakarta Hotel hanya Rp3,05 juta. Sedangkan untuk tarif hotel di Padang, angkanya jauh di bawah tarif hotel di Jakarta. (h/cw-eni/erz)

Penambang .................... Dari Halaman. 1 SIJUNJUNG, HALUAN— Ributribut soal tambang emas ilegal di aliran Sungai Batang Hari, Kecamatan Sangir, Solok Selatan, berdampak luas hingga ke Kabupaten Sijunjung. Pelaku tambang emas di daerah Lansek Manih ini panik, menyusul adanya kabar hari Senin (11/3) ini akan ada razia besarbesaran terhadap aktifitas tambang emas ilegal. Puluhan ekskavator pun menghilang. “Ada kabar beredar, Senin ini akan ada razia besar-besaran penertiban tambang ilegal. Kapolda akan turun ke Sijunjung. Sehingga mereka ada yang berusaha menghilangkan barangbukti dengan membawa PC (ekskavator) ke luar daerah untuk beberapa saat,” kata Buyung Lemo (45), warga Nagari Muaro yang biasa dipanggil Bule. Menghilangnya ekskavator dari lokasi tambang juga ditandai dengan minimnya antrean pengisian jerigen solar untuk operasional ekskavator di beberapa SPBU yang ada di Sijunjung, seperti SPBU Jalan Lintas Sumatera Muaro Bodi, SPBU Kumanis dan SPBU milik Pemkab Sijunjung di Simpang Pangeran. Kabar akan adanya razia tambang ilegal hari ini oleh Kapolda Sumbar di Sijunjung ketika dikonfirmasikan kepada PAUR Humas Polres Sijunjung, Ipda Guzirwan, yang bersangkutan belum dapat menjawab tentang kepastian hal itu. “ Nantilah kita lihat pastinya, saya belum dapat informasi,” kata Ipda Guzirwan. Panik dan Semua Izin Berakhir Sementara itu di beberapa titik ditemukan ekskavator yang sudah

siaga dan siap meluncur, untuk menghindari razia yang berkemungkinan pada hari ini akan dilaksanakan. Beberapa pelaku tambang mengatakan, bahwa mereka perlu melakukan langkah antisipasi. “Kan sudah lama tak ada razia besar-besaran. Ini perlu diantisipasi. Makanya perlu menyelamatkan ekskavator lebih awal,” katanya. Dinas Petambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Sijunjung, melalui Kabid Pertambangan Umum, Benni Mapanta mengatakan Senin (11/3), semua Izin Pertambangan Rakyat (IPR) yang tinggal hanya 5 buah izin berakhir. Tidak ada lagi perpanjangan izin. “Tidak ada lagi perpanjangan izin, didasarkan atas aturan Perbup dan PP yang mengatur pertambangan. Saat ini saja sudah antre permohonan perpanjangan izin sebanyak 137 izin tambang. Kita tidak mau gegabah bahkan mendahului aturan, makanya dengan 5 IPR yang berakhirnya hari ini berarti tidak ada lagi kegiatan penambangan yang legal,” katanya. Benni juga menjelaskan dan membenarkan bahwa kegiatan penambangan yang berjalan umumnya ilegal, namun Distamben tidak punya wewenang penegakan hukum atasnya. “Meski kita sadari, dan tidak menutup mata bahwa kebanyakan penambangan emas yang ada sudah tidak mengantongi izin. Namun, tentu tidak serta merta penghentiannya kita yang lakukan, ini permasalahan hukum. Namun secara data dan sosialisasi anti illegal minning, kita siap,” kata Benni. Ditindak atau Difasilitasi

Tokoh politik muda asal Kabupaten Sijunjung, Indra Jaya, SH menyikapi permasalahan pertambangan emas yang tak kunjung ada jalan keluar, ia mendesak pemerintah untuk segera dan mendahulukan pembahasan peraturan aktifitas penambangan di Kabupaten Sijunjung melalui DPRD. “Tidak akan kunjung aman, jika masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya melalui kegiatan pertambangan jika tidak diikat dengan aturan yang jelas. Permasalahannya aturan yang jelas dan mengikat itu kan belum ada. Oleh karena itu segeralah, anggota DPRD untuk menomorsatukan pembahasan aturan pertambangan ini, khususnya emas yang ternyata mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. Apalagi jika diatur, bahkan pendapatan asli daerah pun meningkat. Atau, segera tindak dengan tanpa tebang pilih,” kata Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sijunjung tersebut. Kapolres Sijunjung, AKBP. Sugeng Riyadi, SIk, MH MSi dalam satu kesempatan menuturkan bahwa semua pihak harus dilibatkan dalam mengarahkan kegiatan ekonomi masyarakat, pertambangan emas khususnya. “Khususnya penambangan emas. Nantilah urusan legal tidak legalnya. Semua pihak harus dilibatkan dalam aturan, masyarakat dengan tokoh adatnya, pemerintah dengan kajian teknisnya. Kalau tidak, 10 kali ganti kepemimpinan, baik Bupati dan Kapolres pun masalah penambangan emas tidak akan kunjung ada jalan keluarnya,” kata AKBP Sugeng Riyadi. (h/cw-eep)

12 Maret 2013 tersebut, dimulai sejak Sabtu (9/3), dengan menggelar Gerak Jalan Sehat bersama keluarga besar dan mitranya. Ribuan orang memadati Halaman Kantor Utama Bank Nagari di Jalan Pemuda, Sabtu (9/3), sejak pukul 06.00 pagi. Dipimpin Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Ketua DPRD Sumbar Yultekhnil, Komisaris Utama Bank Nagari Firman Hasan, dan Direktur Utama Bank Nagari Suryadi Asmi, nuansa biru menyemarakkan gerak jalan sehat tersebut. Irwan Prayitno, dengan semangat melepas ribuan peserta baik dari karyawan, nasabah, dan relasi itu dengan rute Jalan Pemuda, Jalan Diponegoro, Jalan Gereja, Jalan Samudera, dan kembali ke Jalan Pemuda. Selama perjalanan, peserta juga ‘ditemani’ kereta wisata yang mayoritas diisi keluarga karyawan. Irwan menyebutkan, jalan sehat dapat memotivasi semua peserta bekerja lebih giat. Karena, berjalan secara teratur, bisa menyehatkan tubuh serta rohani. “Kami percaya, kinerja karyawan akan membaik, ditunjang dengan keakraban sesama karyawan yang berndampak pada kerja sama. Semoga seluruh rangkaian HUT berjalan sukses sampai di penghujung,” kata gubernur dalam iven yang disemarakkan puluhan dooprize ini. Menurutnya, Bank Nagari telah menghasilkan keuntungan yang besar bagi pendapatan asli daerah (PAD) provinsi, dan kabupaten/kota. Dia kembali mengibaratkan, Bank Nagari sebagai wanita cantik yang

diperebutkan oleh pria (kota/ kabupaten) untuk menambah saham. Karena, keuntungan yang ditawarkan BN mencapai 40 persen. “Saat ini, bisnis apapun sangat sulit untuk mengejar keuntungan 40 persen setahun. Itu mungkin hanya ada di Bank Nagari. Karena itu, kami di pemprov dan pemegang saham lainnya, sulit untuk menambah saham yang ujungnya merugikan Bank Nagari, karena lambat dapat penambahan modal,” kata Irwan didampingi Sekretaris Provinsi Ali Asmar. Dengan lantang, Irwan menyatakan dukungannya, jika ada kabupaten/kota yang terus meningkatkan sahamnya melalui APBD masing-masing. “Kami menyebut, Bank Nagari sebagai BUMD terbagus yang ada di Provinsi Sumbar. Mudah-mudahan bisa terus memberikan keuntungan dalam bentuk PAD di masa datang,” sebut Irwan. Dirut Suryadi Asmi menyebutkan, kehadiran banyaknya pejabat daerah, bersama ribuan peserta jalan sehat, dianggap sebagai pertanda baik, untuk Bank Nagari menapak masa depan optimistis. Suryadi mengatakan, selama ini, kegiatan disebut dengan jalan santai, tapi saat ini diubah menjadi gerak jalan sehat. Tujuannya, agar lebih kuat menghadapi persaingan yang lebih ketat di nasional dan regional. “Tahun lalu, Bank Nagari berumur 50 tahun dan kami terus tumbuh, sesuai dengan yang kita

inginkan. Kami terus melakukan koreksi diri, mengdentivikasi kelemahan, meningkatkan usaha, mencapai keberhasilan dan lainnya. Bank Nagari terus menatap ke depan, menghadapi tantangan, mencari peluang. Sehingga, bisa terus lurus dalam berjalan menatap era 50 tahun ke depan,” katanya diamini tiga direksi lainnya, Direktur Pemasaran Indra Wediana, Direktur Umum Amrel Amir, dan Direktur Kepatuhan Yohanes. Menurut Suryadi, menutup 2012, Bank Nagari telah mencapai aset Rp14,5 triliun dan menargetkan tumbuh mencapai Rp17 triliun pada akhir 2013. Saat ini, market share (pangsa pasar) Bank Nagari mencapai 34 persen dari 27 bank yang ada. “Kami mampu bersaing dan menguasai pasar. Keberhasilan tidak terlepas dari dukungan gubernur, dan unsur yang ada di Sumbar, baik perguruan tinggi, Semen Padang, masyarakat, baik PNS maupun UMKM,” katanya diamini dua komisaris Eva Yonnedi dan Wilson Hasan. Ketua Panitia HUT ke-51 Bank Nagari Haris Munandar menyebutkan, selain gerak jalan sehat, rangkaian kegiatan lainnya adalah, menyerahkan bantuan keluarga besar Bank Nagari, donor darah, korban bencana alam, lomba memancing dan pertandingan futsal karyawan/karyawati. “Kita kembali pada motto HUT kali ini ‘Fokus dan Profesional’. Menjadikan Bank Nagari berkelas dan berbudaya risiko pada 2014,” katanya. (h/atv/ita)

Bank............................ Dari Halaman. 1

>> Editor : Ismet Fanany MD, Yon Erizon

>> Penata Halaman : Jefli


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.