Haluan 10 Januari 2013

Page 18

18 OLAHRAGA April, Atlet Peparnas Terima Bonus PADANG, HALUAN — Pemprov Sumbar menyiapkan pemberian bonus bagi paralimpian Sumbar yang berhasil meraih medali pada Pekan Paralympic Nasional (Papernas) XIV Riau 2012. Hal tersebut tersurat pada action plan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar tahun 2013. Dalam action plan itu tercantum, pembagian banus diperkirakan akan dilaksanakan pada minggu kedua atau ketiga April mendatang. Kemudian, bonus tersebut diberikan kepada 38 orang kontingen Sumbar, yang pada Papernas 2012 lalu, berhasil menyumbangkan dua emas, lima perak, dan 11 perunggu. Dihubungi via ponsel, kemarin (9/1), Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga melalui Kasi Olahraga Berkebutuhan Khusus Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar Della Handayani membenarkan rencana pemberian bonus tersebut. Hanya saja dia belum berani memastikan jumlah bonus yang akan diterima masingmasing paralimpian. “Saat ini, besaran bonus yang akan kami berikan masih dalam pembahasan di DPRD. Jadi saya belum berani mempublikasikannya secara lebih detil,” kata Della kepada wartawan. Lebih jauh di katakannnya, kemungkinan besar hal tersebut sudah bisa diketahui hari ini. “Mungkin besok (hari ini) sudah bisa lebih jelas informasi mengenai bonusnya,” tukas Della. Kami berharap, timpal Kabid Pembudayaan Olahraga Dispora Sumbar, Rafli Effendi, hal ini bisa terwujud dan anggaran disetujui. (h/mat)

Ketua ISSB Payakumbuh Terpilih PAYAKUMBUH, HALUAN — Drs Yudi Anthomy MSi kembali dipercaya memimpin ISSB (Ikatan Sekolah Sepak Bola) Kota Payakumbuh, organisasi tempat berhimpunnya sepakbola anak–anak dan kelompok umur dalam sebuah pemilihan pengurus di aula Fapertan Unand. Organisasi sepakbola kumpulan SSB ( Sekolah Sepak Bola ) ini juga kebahagian APBD dana pembinaan dalam tahun anggaran 2013 ini sebesar Rp 200 Juta yang disalurkan melalui Dinas Pendidikan kota ini. Jelang penyusunan pengurus ISSB, Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh diwakili Rafdimar,SH, mengurai tentang hubungan SSB,ISSB, dan pembinaan olahraga pada umumnya serta sepakbola pada khususnya pada Dinas Pendidikan. Begitu juga ISSB kota Payakumbuh dalam 2013 ini kebahagian dana pembinaan dari APBD Kota Payakumbuh 2013, sebesar Rp 200 Juta dan itu merupakan bentuk kepedulian Pemda terhadap sepakbola usia dini melalui SSB, dan sudah teruji sebagai pencetak olahragawan muda yang bisa menjadi aset Pemda Payakumbuh kalau perlu Sumatera Barat dan Nasional. Ketua PSSI Sumatera Barat yang juga pengurus PSSI Kota Payakumbuh Ir.Mediar Indra,Msi sangat berterimakasih kepada pengurus SSB dan ISSB yang telah banyak membantu PSSI. (h/mat)

KAMIS, 10 JANUARI 2013 M 28 SHAFAR 1434 H

DEMI TDS

PPLP Bina Balap Sepeda PADANG, HALUAN — Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumatera Barat yang mengelola Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) Padang, menambah cabang olaharaga binaan untuk proyeksi anggaran tahun 2013. Cabang olahraga binaan yang ditambah di PPLP Padang itu adalah balap sepeda.

EMPAT BESAR — Salah satu dari pebulutangkis muda yang tengah bertarung di GSC Cup ini, lolos ke babak empat besar di turnamen yang akan berakhir hari ini, Kamis (10/1) di G Sport Centre. IST

PB Angkasa Dominasi GSC Cup PADANG, HALUAN — TIM PB Angkasa Pekanbaru, mendominasi babak semifinal turnamen bulutangkis GSC Cup dengan menempatkan delapan wakilnya. Sedangkan tuan rumah PB GSC meloloskan lima wakilnya dari delapan kategori partai semifinal yang akan dilangsungkan hari ini, Kamis (10/1). Pada tunggal anak-anak putri, pebulutangkis PB GSC, Lala akan berhadapan dengan pebulutangkis PB Masri M Payakumbuh, Dini. Di partai semifinal lainnya, Mia dari PB Berkat Yakin menantang Hafifah dari PB Semen Padang. Untuk kategori tunggal pemula putra, di semifinal pertama akan bertanding Enggel (PB angkasa Pekanbaru) menghadapi Taufik (Farhan Badminton Club). Di partai lainnya, wakil Masri M

Payakumbuh Abdi S ditantang pebulutangkis PB Angkasa lainnya, M.Aprianda. Sedangkan di Tunggal pemula putri wakil PB GSC, Chika ditantang pebulutangkis PB Bank Riau Kepri, Hafizah dan di semifinal lainnya, pebulutangkis Riau lainnya asal PB Angkasa, Hanifah akan menghadapi pebulutangkis Padang, Khairat dari PB Telkom. Andalan, GSC di kategori tunggal Remaja Putra, Arby akan berhadapan dengan Fadli dari PB Atlanta. Sedangkan di semifinal kedua, M.Febrio dari Primarasa Padang Panjang ditantang Suroto (PB Atlanta) Untuk tunggal remaja putri akan berhadapan pebulutangkis PB Angkasa, Pekanbaru, Nurul dengan pebulutangkis muda Solok, Rahma dari PB saiyo sakato Solok. Pebulu-

PBVSI

Seribuan Nagari/Kelurahan Ikuti Nagari Cup PADANG, HALUAN — Rencana Pengprov PBVSI Sumbar untuk menggelar kompetisi bola voli tingkat nagari bakal terwujud pada tahun 2013 ini. Bekerjasama dengan Dispora Sumbar pelaksanaan alek ini akan digelar selama empat bulan mulai Maret hingga Juni. "Dalam bulan ini, kami di Pengprov akan mengundang seluruh pengurus Pengcab PBVSI se Sumbar untuk membahas tentang rencana kegiatan turnamen bola voli antar Nagari berlebel Nagari Cup,"kata Ketum Pengprov PBVSI Sumbar, Irdinansyah Tarmizi saat dihubungi Ha-

luan melalui HP-nya, kemarin. Dijelaskannya, rencana pertemuan ini dibahas tentang kesiapan pelaksanaan karena melibatkan tim-tim dari nagari dan kelurahan. Karenanya, Pengprov harus mendudukkan secara detail terkait pelaksanaan pertandingan, pemain dan perangkat lainnya. Pertandingan pada turnamen ini, akan dimulai pada minggu 3-4 bulan Maret hingga April. Pada moment ini, akan bertanding tim-tim dari nagari dan kelurahan. Setelah pertandingan ini, maka tim-tim terbaik yang menang di tingkat nagari dan

kelurahan akan melanjutkan pertandingan ke tingkat kota/ kabupaten. Pertandingan tingkat kabupaten dan kota ini akan dilakukan pada bulan Mei dan dilanjutkan ke tingkat provinsi yang pesertanya berasal dari tim-tim terbaik yang di tingkat kabupaten kota. Pelaksanaan pertandingan tingkat provinsi ini akan dilangsungkan pada Juni 2013. "Kita berharap turnamen ini akan menghasilkan tim terbaik di Sumbar yang disiapkan untuk bertarung ke level nasional,"kata politisi Golkar ini. (h/mat)

tangkis PB Angkasa lainnya, Ochia juga membuka kans untuk lolos ke final dengan berhadapan Vira dari PB GSC di semifinal. Pada kelas yang lebih dewasa, tunggal taruna putra Teguh (PB Angkasa) ditantang Romario (PBSI Pdg pariaman) dan di semifinal kedua berhadapan Dani (PBSI Pdg Pariaman) dengan Sandi agus (PB Bank riau Kepri). Untuk tunggal taruna putri pebulutangkis PB angkasa riau, Siska ditantang Rani (PB TNJ Bukitinggi) dan .Rida (PB Telkom) berhadapan dengan Anonim, juga dari PB Angkasa, Pekanbaru. Hanya saja, di tiga kategori lainnya, diantaranya, tungal taruna putra dan putri, tak ada wakil PB GSC di turnamen GSC Cup 2013 yang berlangsung di G Sport Centre, Padang.(h/mat)

“Ini arahan langsung dari Menpora (kala itu) Andi Malaranggeng. Sumbar, punya iven internasional Tour de Singkarak (TdS), tapi atletnya nyaris tak muncul. Tragisnya, atlet-atlet Sumbar banyak yang tidak sampai ke finish di setiap etape,”kata Penjab PPLP, Rafli Effendi. Selain penambahan cabang, untuk pelatih atau asisten pelatih dan atlet yang dibina, PPLP juga mengambil kebijakan untuk menambah atau mengurangi. “Tak ada kaitannya dengan anggaran karena anggaran untuk PPLP tahun ini sama dengan tahun sebelumnya. Kami melakukan proses pengurangan dan penambahan pelatih dan atlet karena faktor efektifitas yang terkait dengan jumlah atlet yang dibina di cabang tersebut. Misalnya, atlet sepakbola yang dibina saat ini menjadi 23 atlet saja, dibanding sebelumnya 30. Karena ada pengurangan atlet, maka, kami mengurangi jumlah asisten pelatihnya menjadi dua orang saja, ditambah satu pelatih kepala,”kata Rafli yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Sumbar itu. Hal yang sama, juga terjadi di cabang pencak silat yang pelatihya yang dikurangi satu. Sebelumnya, pelatih cabang ini mencapai empat orang, Untuk tahun ini satu pelatih dikurangi yakni Rasydi Sumetry. Yang tiga lainnya, Sartusa Ibrahim, Suwirman dan Handri Uncu dipertahankan.. Hal

berbeda justru terjadi di atletik. Di cabang ini malahan jumlah pelatihnya ditambah menjadi empat pelatih. Yang ditambah Joni Andesta menangani nomor lari menengah. Tiga lainnya, Othong Wijaya, Yesi Andriani, dan Minarni dipertahankan. Selain pengurangan, pergantian serta penambahan pelatih juga dilakukan penambahan kuota atlet di enam cabor yakni atletik ditambah empat orang, taekwondo tiga, judo dua orang, tinju dua orang, karate dua dan panahan satu orang. "Berdasarkan evaluasi menyeluruh yang kami adakan pada Selasa (8/1) maka disimpulkan pada tahun anggaran 2013 ini ada penambahan, pengurangan pelatih, atlet dan cabor," terangnya saat berbincang dengan Haluan Dijelaskannya, para pelatih, atlet yang dipertahankan tetap akan dievaluasi dengan batas waktu enam bulan ke depan. "Memang itu usulan Kadispora sebelumnya (Syahrial Bakhtiar) agar pelatih, atlet yang dipertahankan dievaluasi setiap enam bulan," katanya. Jika penambahan cabang balap sepeda yang konsekuensinya penambahan atlet dan pelatih, , maka usai terpilih, pada 1 Juli 2013 mereka baru bergabung di mess. Bila ditotal seluruh atlet dengan 12 cabor di PPLP berjumlah 153 atlet, termasuk cabor balap sepeda. "Pada Mei nanti digelar seleksi atlet balap sepeda,”timpal Elvis Martin. (h/mat)

Mari Berolahraga! OLEH: MUSLIM KASIM Wakil Gubernur Sumbar

S

ALAH satu gerusan fenomenal global yang memainkan peran penting dalam kehidupan adalah olahraga. Ia meruyakkan pengaruh dan memberi nilai hidup dan kehidupan manusia dalam kajian individu dan manusia dalam kajian masyarakat. Sulit bagi kita membantah bahwa olahraga mewarnai nilai hidup di ruang ekonomi, sosial, moral, politik dan pendidikan serta ruang pikiran. Maka olahraga menjadi media bagi pengembangan nilai dan mutu hidup di tengah kehidupan bermasyarakat. Sepantun dengan idiom “tanpa surat kabar, dunia gelap maka tanpa olahraga dunia rapuh” dan sebegitu pentingnya berolahraga dalam kehidupan kita. Ia jadi refleksi di atas nilai-nilai sosial masyarakat. Sulit melepaskan olahraga dengan tradisi masyarakat kita. Banyak tradisi yang mengakar pada nilai-nilai olahraga, seperti pacu jawi, pacu itiak, silat, dan lainnya. Untuk itu pada kurikulum pendidikan kita diajarkan olahraga melalui pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjakes) yang merupakan subsistem pendidikan yang wajib diajarkan di sekolah. Peran olahraga sangan penting guna pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Melalui media Penjakes, guru dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan setiap peserta didik dan tidak hanya terfokus pada aspek fisik dan psikomotor saja, melainkan juga beraspek kognitif,afektif dan sosialita. Sementara itu, sisi lain dari olahraga yang eprlu kita cermati adalah sebagai media bermain, media tontonan,media rekreasi dan media perlombaan. Olahraga memberi pengaruh yang besar terhadap pengembangan karakter bangsa. Karena dalam olahraga terkandung nilai-nilai kejujuran, kepercayaan dan keyakinan diri, ketekunan, kesungguhan, disiplin, kerja keras, kemampuan, kekuatan, semangat patriotik dan pantang menyerah, keterampilan dan nilai ketaqwaan; di mana sehabis upaya, sehabis doa muaranya adalah pada Allah SWT. Dengan prestasi olahragapun, nama negara bisa berkibar-kibar dan mewangi di segala penjuru dunia! Diapun menjadi alat pengangkat harkat dan martabat bangsa. Beberapa hari yang lalu, sejumlah panitia penggiat olahraga tinju menda-

tangi saya. Mereka hendak bermaksud mengadakan Kejuaraan Tinju Asia Pasific di Pariaman yang akan diikuti petinju dari negara kita sendiri, Malaysia,Thailand dan Filipina. Gelaran itu mereka rencanakan pada 26-27 April 2013 mendatang. Guna sukses penyelenggaraan, mereka meminta dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Sebagai Wakil Gubernur Sumbar (dan saya sangat meyakini Gubernur pasti juga akan memberikan dukungan yang sama) rencana ini kami sambut hangat. Kami, Insya Allah akan sangat mendukung kegiatan ini. Setidaknya, saya melihat ada beberapa aspek positif dengan penyelenggaraan Kejuaraan Tinju Asia Pasific di Pariaman Sumatera Barat. Pertama, mengangkat nama Sumatera Barat di pentas olahraga tinju nasional dan international. Tinggal pembuktian, apakah kita akan sukses menyelenggarakan kejuaraan bertaraf international ini? Bila disiapkan secara matang, saya yakin; tak ada yang tak bisa dan tak mampu kita lakukan bilamana persiapan itu kita rajut dalam sulaman kebersamaan. Seperti pesan filsafat kita: “ Saciok bak ayam, sadanciang bak basi”. Kejuaraan Tinju ini dari sisi ekonomi kita, sangat berpengaruh besar dalam menarik kunjungan wisatawan asing atau lokal untuk menyaksikan kejuaraan ini. Dan itu artinya, olahraga menjadi motor penyemarak kepariwisataan kita. Pada bilik pikiran lain, saya mencermati, selain pencak silat, karate, taekwondo, yudo dan lain-lain, maka olahraga tinju adalah salah satu olahraga yang paling efektif dalam membangun nilai-nilai sportivitas, semangat juang yang tinggi dan kepercayaan diri, serta menumbuhkan semangat ‘bertarung’ dalam mengharungi kehidupan. Olahraga tinju menjadi salah satu gelanggang bagi menjinakkan ekspresi liar generasi muda kita yang tergambar di jalanan dalam tawuran massal. Bila mereka ingin “bertinju” kita arahkan ke pentas positif yaitu di atas ring. Bila mereka ingin balapan, kita arahkan ke arena balap. Sehingga olahraga menjadi alat positif bagi mengatasi keinginan fantasi mereka. Bila pentas kreatvitas dan ruang tempat ekspresi mereka memadai, maka akan dapat memperkurang kenakalan mereka dan juga menjadi alat ampuh dalam mengatasi virus narkoba. Saatnya, sekolah-sekolah kita >> Editor : Rakhmatul Akbar

instruksikan mengembangkan dan mendirikan olahraga beladiri, baik silat, karate, tinju, yudo ataupun taekwondo. Dan suatu saat pada kemasan yang lain kita adakan Festival Remaja Olahraga se Sumbar. Kita memang perlu berolahraga, selain untuk kesehatan dan prestasi, olahraga juga menjelma menjadi sebuah industri. Dan di saat itu, ia menjadi sebuah “pekerjaan” yang sangat profesional. Para atlet berprestasi nasional, dan para atlet berprestasi dunia, menjadi atlet yang kaya raya. Tidakkah kita mengingat betapa mahalnya nilai sebuah kesehatan? Salah satu jalan menuju sehat jiwa, sehat raga itu adalah dengan berolahraga. Dan saatnya kita meluangkan waktu setidaknya satu jam sehari untuk berolahraga mengeluarkan keringat penguat “tali” jantung dan tubuh kita. Saya sering memikirkan dan berupaya membuat konsep yang tepat bagi olahraga untuk anak-anak kita. Olahraga mana yang tidak menjenuhkan mereka. Kita mulai sejak dari usia dini (PAUD-TK) hingga SD. Kita tak ingin nanti mereka menjadi generasi “perunduk” yang sibuk dan terjebak dalam gadget atau gizmos, yakni sebuah barang elektronik kecil dengan teknologi berfungsi khusus yang sering diasosiasikan sebagai sebuah inovasi atau barang baru. Saya kira konsep olahraga yang cocok bagi anak-anak sejak usia dini adalah olahraga yang tidak menjenuhkan dan membuat mereka senang yang tentu saja berakar tradisi kita. Dan saya yakini itu akan membuat mereka kreatif sejak dini.Mengapa, karena olahraga selain mengandalkan kekuatan otot dan kemampuan, juga mengandalkan “pikiran” yang mengundang perbuatan kreatif! Bila begitu, Ayo kita mulai dengan Gerakan Olahraga sejak dari rumah tangga sendiri. Ketika mana kita sholat berjamaah (bersama-sama), makan semeja bersama-sama, dan mengapa tidak kita budayakan berolahraga sehabis sholat subuh bersama keluarga? Ayo kita mulai!

>> Penata Halaman : Irvand


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.