Genta Andalas Edisi Khusus 28 Tahun

Page 1


Tabloid Genta Andalas diterbitkan oleh : Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Genta Andalas dengan SK No.373/ XIII/Unand-2001 Pelindung : Dr. H. Werry Darta Taifur, S.E., MA. Penasehat : Dr. Ir. Aprisal, MP Pembina : Rembrandt, S.H., M.Pd. Dewan Redaksi : David Oliver Purba, Abdirian Syaputra, Adrizal, Aivi Yola Dwiputri, Amelia Putri, Asra Hayati Syahrul Nova, Desi Faiturrahmi, Dhearien Fizwa, Eka Ananda Putri, Khairat, Melisa Harniati, Novelia Dewi Moore , Ria Andriani, Silvia Ningsih, Yudi Irfan Pemimpin Umum : David Murdi Oka Putra Sekretaris Umum : Hafiza Bendahara Umum : Violita Kresna Wuri Pemimpin Redaksi : Randy Febrian Pemimpin Perusahaan : Icha Wulanda Pemimpin Produksi : Yuni Amelina Pemimpin Litbang : Muhammad Fikri Redaktur Pelaksana: Michelia Annisa Cempaka Koordinator Liputan : Ayu Lestari Redaktur Tulisan : Anestia Berlianda, Neny Sandrawati Redaktur Bahasa : Desi Marina, Yuliani Sartika Bisnis & Periklanan: Nadira Marketing & Promosi : Febrika Hade Putri Sirkulasi : Laila Mukhtari Wizra Kepala Layouter: Ismi Fadhilah Sinaga Layouter : Marisi Sagala Kepala Desain Grafis : Muhammad Yaqub BE Desainer Grafis : Hilyatul Aulia PSDM : Hananna Taqwa, Sari Ramadhanis Event Organizer : Siti Khairani Elhakim Riset dan Survei : Tree Mentari Reporter Calon Anggota 2014 Dicetak oleh: PT. SInggalang Press (Isi diluar tanggung jawab percetakan)

Salam Redaksi

Dapur....................... 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

P

uji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat ilmu, dan kesehatan sehingga kami dapat melahirkan karya dan mempertahankan eksistensi di tengah keterbatasan. Salawat dan salam kami kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW, suri teladan dan penerang jalan bagi umatnya. Rasa syukur dan terima kasih ditujukan kepada Keluarga Besar Genta Andalas atas keterlibatannya terhadap Mini Tabloid Edisi Khusus 28 Tahun Genta Andalas. Perjuangan yang tak henti dan tak kenal lelah demi menghasilkan karya teristimewa guna menyambut hari bersejarah Genta Andalas ini. Seluruh semangat, tenaga, pikiran, serta waktu yang banyak dikorbankan dan tercurah demi terbitnya ini Tabloid ini. Edisi kali ini, kami menyajikan laporan khusus mengenai Kilas Balik Genta Andalas,

Daftar Isi

berbagai catatan penting perjalanan 28 tahun Genta Andalas seperti perkembangan dan prestasi-prestasi yang pernah diraih Genta Andalas kami ulas secara mendalam. Pemimpin Umum Genta Andalas periode 2009-2010 yang memberikan gebrakan baru terhadap Genta Andalas kami tampilkan dalam rubrik sosok, yang merupakan tokoh penting dalam perjalanan 28 tahun Genta Andalas. Akhir kata semoga Mini Tabloid Edisi Khusus 28 Tahun Genta Andalas ini menjadi alat pelepas keingintahuan pembaca tentang seluk beluk Genta Andalas. Serta memenuhi kebutuhan informasi, sebagai bentuk eksistensi di dunia jurnalistik. Kami menyadari adanya kekurangan di tabloid ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang solutif dari pembaca untuk kebaikan Genta Andalas masa mendatang. Hidup Mahasiswa!

Sosok........................ 3 Gentainment........... 4 Laporan Khusus..... 6 Pariwara.................. 8


Arief Prima Johan, Pemimpin Umum Genta Andalas Periode 2009/2010

Genta Andalas Membesarkan Saya

M

engenal Arief Prima Johan tak lengkap rasanya jika tidak mengetahui catatan perjalanan selama ia berada di Genta Andalas. Melalui proses open recruitment, Arief dilantik sebagai anggota di tahun 2007. Kemudian ia diberi kepercayaan sebagai pemimpin produksi di tahun berikutnya. Tak sampai di situ, masa depan Genta Andalas pun diserahkan ke tangannya saat ia dipilih sebagai pemimpin umum di tahun 2009. Genta Andalas yang kini dikenal sebagai organisasi yang selalu exist sebagai media kampus tak luput dari campur tangan dirinya selama menjadi PU. Perubahan demi perubahan lahir di masa kepemimpinannya. Hasil dari perjuangan tak kenal lelah mulai terlihat ketika tabloid Genta Andalas dapat terbit enam kali dalam setahun yang sebelumnya hanya dua kali. Ide kreatif nan cerdas dimanfaatkan untuk mengatasi keterbatasan dana cetak kala itu. Rubrik sosok dilahirkan sebagai lahan untuk mendapatkan dana dari pihak kampus. Musliar Kasim, Rektor Unand saat itu menjadi orang perdana yang hadir di rubrik sosok. Bermodalkan keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilik Genta Andalas, Arief mengutarakan keinginannya untuk terbit rutin enam kali setahun kepada rektor Unand. Meski tak semudah membalikkan telapak tangan, Arief berhasil melobi Musliar Kasim untuk menyetujui pemberian dana cetak enam kali dalam setahun. “Pak Mus saat itu langsung menyetujui keinginan saya dan meminta untuk menghubunginya setiap kali akan terbit,” tutur alumni Manajemen Unand ini. Selanjutnya, Arief dan kru lain ingin memerlihatkan ke-exist-an Genta Andalas tidak hanya di tabloid tapi juga dari segi acara. Dalam hal ini Genta Andalas mengadakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) dan menjadi event organizer dari British Broadcasting Corporation (BBC) London meski hanya aksidental saja. Pekan Jurnalistik (Penjur) pun dicetuskan pertama kali saat kepemimpinannya. Ide tersebut berawal dari hasil survei Genta Andalas yang menjelaskan bahwa hanya 33% masyarakat Unand yang mengenal dan mengetahui Genta Andalas. “Genta Andalas menjadi UKM pertama di Unand yang mengangkat acara dalam seminggu penuh melalui Pekan Jurnalistik tersebut,” ungkapnya. Tidak hanya itu, Arief dan kru lainnya berhasil meluncurkan website yang kini lebih dikenal dengan portal

berita gentaandalas.com. Genta Andalas rutin update setiap hari di portal berita tersebut untuk memenuhi keingintahuan pembaca akan informasi. Perubahan lain terlihat saat Arief mengubah sistem dimana dewan redaksi sebagai tempat untuk bertanya. Bukan lagi peserta atau panitia dalam acara tertentu. Karena ia ingin mengembangkan potensi yang ada dalam diri calon anggota dan pengurus. “Sebab jika di semua forum ada dewan redaksi, maka akan memperlambat proses pengembangan diri calon anggota dan pengurus. Meskipun perubahan tersebut ditentang berbagai pihak, kemudian saya menjelaskan apa tujuan dan efeknya. Karena, jika kita berbicara soal perubahan kita harus konsisten pada keputusan yang sudah kita ambil,” tegas sosok yang bersahaja dan kritis ini. Fokus adalah hal yang selalu ia tanamkan dalam dirinya. Kesibukan di Genta Andalas tak lantas membuatnya lupa diri akan kewajiban utama sebagai mahasiswa. “Karena kalau kita mengerjakan dua pekerjaan sekaligus, itu sama saja tidak melakukan apa-apa. Untuk itu, kita harus fokus pada satu pekerjaan yang kita lakukan. Kita punya waktu 24 jam untuk melakukan banyak hal, asalkan tetap fokus semua dapat kita selesaikan,” tutur Arief, dosen jurusan Manajemen Unand. Ia menyadari bahwa Genta Andalas yang telah membuka jalan sehingga ia bisa dikenal oleh dosen. “Organisasi yang membesarkan kita. Begitu juga Genta Andalas yang membesarkan saya, membuka jalan hingga saya dikenal dosen. Genta Andalas memberikan wadah untuk saya belajar. Semakin rajin belajar di Genta Andalas semakin banyak ilmu yang didapatkan. Semakin banyak memberi ke Genta Andalas maka semakin banyak pula yang dapat diambil dari Genta Andalas,” ujar Arief yang saat ini memangku jabatan Asisten Wakil Rektor II Unand. Arief melanjutkan, keuntungan pernah berada di Genta Andalas terlihat ketika ia mencari pekerjaan. Saat berorganisasi seseorang berpotensi untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik. “ Ketika menjadi pemimpin umum, saya bisa dekat dengan dosen-dosen karena kemampuan komunikasi yang semakin bagus. Selain itu dari segi tulisan, dunia jurnalistik dan dunia akademisi itu dekat,” paparnya. “Saya optimis Genta Andalas akan terus berkembang dan bagus dari

masa ke masa. Karena saya yakin kawan-kawan di sini akan mampu membawa Genta Andalas menjadi lebih bagus. Hal yang lebih penting adalah bisa menjadikan Genta

Biodata Nama

: Arief Prima Johan, SE, M.Sc

Tempat Tanggal Lahir

: Padang, 16 Desember 1987

Alamat

: Komplek Puri Suma Kencana D.8, Pasir Putih, Tabing Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang

Facebook

: Arief Prima Johan

Profesi : - Dosen Fakultas Ekonomi Unand - Asisten Wakil Rektor II Unand Riwayat Pendidikan : - S1 Manajemen, konsentrasi Manajemen Keuangan, Universitas Andalas - S2 Manajemen Strategik, Universitas Gajah Mada Riwayat Kepengurusan di Genta Andalas : - Pemimpin Produksi Periode 2008/2009 - Pemimpin Umum Periode 2009/2010 Andalas sebagai tempat belajar. Belajar bisa di mana saja, baik di perkuliahan maupun di organisasi. Jika di perkuliahan mendapatkan pelajaran dan materi maka di organisasi mendapatkan masalah. Semakin banyak anda mendapatkan masalah dan belajar menyelesaikan masalah, maka akan semakin bagus pula nanti hasil pembelajaran. Sebab, masalah menjadikan kita sebagai pribadi yang tangguh,” ungkapnya. Teman adalah salah satu hal yang mengesankan di Genta andalas menurut Arief. Kerena sampai saat ini, Arief masih

berkomunikasi dan berkumpul dengan teman-teman Genta Andalas lainnya. Tak lupa, ia mengingatkan agar menjadikan Genta Andalas tempat untuk belajar. “Semakin anda memanfaatkan Genta Andalas, anda akan semakin membangun Genta Andalas. Membngun Genta Andalas berarti membangun diri anda sendiri. Bagaimana Genta Andalas ke depan tergantung bagaimana generasi sekarang mengurus Genta Andalas. Bangunlah Genta Andalas menjadi lebih baik.” pesannya. Lizsa, Peri


DI BALIK LENSA GENTA ANDALAS 1994 2004

Dok. Genta Andalas DIKLATSAR JURNALISTIK: Rudi Rusli Ketua Umum Penerbitan Kampus menyerahkan plakat penghargaan kepada Khairul Jasmi sebagai pemateri.

Dok. Genta Andalas TAMPAK SERIUS: Launching dan Bedah Majalah Perdana Genta Andalas.

2013

2012

Dok. Genta Andalas Dok. Genta Andalas

PJTLN I: Peserta dan Panitia foto bersama usai acara di Istana Pagaruyung Batusangkar.

ANTUSIAS PESERTA: Seminar Nasional bersama Felix Siauw dalam rangkaian acara Sumarak Jurnalistik.

2014

Dok. Genta Andalas Dok. Genta Andalas Dok. Dok. Genta GentaAndalas Andalas PENJUR V: Pemukulan Tabuah oleh Novesar Jamarun (WR III) mengawali Pembukaan Penjur V.

FOTO BERSAMA: Pengurus Genta Andalas periode 2014/2015, Calon Anggota beserta Dewan Redaksi foto bersama di rumah Pembina dalam rangka silaturrahmi.


Kata Mereka tentang Genta Andalas

Dr. H. Werry Darta Taifur, S.E., MA. (Rektor Universitas Andalas)

G

enta Andalas UKM yang hebat, baik dalam tulis menulis maupun dalam mengangkat acara. Seperti Seminar Naional Felix Siauw di acara Sumarak Jurnalistik Genta Andalas 2013.

G

enta Andalas membuktikan bahwa informasi yang disajikan itu sudah dapat dikatakan tajam dan terpercaya. Tulislah berita berdasarkan fakta, bukan opini. Tetap Jaya Genta!

Nunug Gazali (Ketua Umum UKM PHP)

T

eman-teman Genta harus kuat jika mendapatkan tekanan dan kritik. Baik tekanan dari pihak universitas maupun dari luar. Jangan sampai terhegomoni dan tetaplah menjadi media independen yang memberitakan informasi sesuai fakta agar Unand lebih maju ke depannya.

Agil Oktaryal (Mahasiswa FH Unand)

T

erus menulis dan memberikan informasi yang berkualitas dalam memperjuangkan perubahan. Ada saatnya bicara itu mati tapi menulis untuk perubahan adalah keabadian. Semoga terus menjadi media harapan yang indenpenden dan kritis dalam menghadapi masalah.

S

emoga Genta Andalas dapat memperluas cakupan informasi dan isu yang aktual. Mulai berkembang dari civitas akademika hingga penjuru Kota Padang untuk menyampaikan informasi yang berimbang dan merujuk pada kebenaran.

Seprianto (Ketua Umum UKS UA)

G

enta Andalas sudah menj a l a n k a n fungsinya sebagai media pers. Website-nya update dan event-event-nya juga berkualitas. Selalu menjaga silaturrahmi dengan UKM. Genta Andalas memang keren.

Andre Tanjung (Supir Bus Kampus Nomor 28)

T

ulislah liputan sesuai dengan kenyataan serta berikan informasi yang benar. Harapannya agar hubungan antara Genta Andalas dengan supir bus maupun mahasiswa lainnya dapat terjalin.

Prof. Dr. Dahelmi, MS (Dosen Biologi Unand)

Dr. Asrinaldi M.Si. (Wakil Dekan I Fisip)

Dr. Ir. H. Aprisal, MP (Wakil Rektor III)

Muhammad Taufik (Presiden BEM KM Unand)

K

eberadaan pers di kampus merupakan suatu kebutuhan. Semoga Genta Andalas menjadi media kontrol sosial yang senantiasa menginformasikan hal-hal yang terjadi di lingkungan kampus.

Ni Ros (Pedagang)

G

G

enta Andalas banyak memberikan informasi, baik informasi kegiatan akademik maupun kegiatan non akdemik. Informasi tersebut sangat berguna dalam menambah wawasan pembaca. Semoga kedepan Genta Andalas lebih maju, pemberitaannya semakin luas dan menyampaikan sosok sosok dosen yang berprestasi terutama dalam bidang penelitian.

enta itu sudah bekerja sesuai dengan tugasnya dan peduli dengan uni yang bukan mahasiswa. Keluhan Uni diinformasikan oleh Genta. Semoga Genta lebih peduli lagi dengan mahasiswa dan masyarakat.

Zulfikar Efendi (Pimpinan Umum LPM Suaka)

S

aya berharap untuk ke depan Genta Andalas semakin maju dan karyakarya yang dihasilkan selalu dinantikan oleh masyarakat kampus. Selamat kepada Genta Andalas, semoga dengan bertambahnya umur maka semakin bertambah jugalah karya-karya yang dihasilkan nantinya. Amin


Kilas Balik Genta Andalas

U

nit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Genta Andalas Universitas Andalas (Unand) merupakan unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang jurnalistik. Sekretariat UKPM Genta Andalas bertempat di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lantai II Sayap Kanan Kampus Unand, Limau Manis. Genta Andalas memberikan informasi berupa tabloid, e-Tabloid dan portal berita gentaandalas.com. Berjuang di Tengah Keterbatasan Genta Andalas resmi berdiri pada 16 Oktober 1986, disahkan melalui Surat Tanda Terbit Nomor 336/Ditjen PPG/SST/1986. Sebagai unit kegiatan media dan informasi kampus, Genta Andalas memiliki program penerbitan. Sejarah Genta Andalas memang masih belum lengkap dan sulit ditelusuri. Hingga di tahun 1993, diketahui seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi, Rudi Rusli yang waktu itu jadi Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Majalah Mahasiswa INFONOMIKA diminta oleh Pemimpin Umum Genta Andalas untuk meneruskan kepengurusan. “Kalau tidak salah, Pemimpin Umum Genta Andalas yang saya lupa namanya itu adalah mahasiswa Peternakan angkatan 1988. Beliau minta saya melanjutkan kepengurusan Genta Andalas, saat media mahasiswa itu dalam keadaan mati suri,” ujar Rudi Rusli. Merasa memungkinkan untuk berbuat lebih banyak di tingkat universitas, akhirnya tawaran itu diterimanya. Genta Andalas pun kemudian berada dalam sebuah format Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM ) Penerbitan Kampus yang merupakan bagian dari organ Senat mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT). Sebagai Ketua UKM, Rudi Rusli yang juga berperan sebagai Pemimpin Umum, berupaya untuk membangkitkan Genta Andalas. Dalam periode 1993/1994, UKM Penerbitan Kampus berhasil menerbitkan tiga buah tabloid yang masing-masingnya memiliki dua belas halaman. “Kala itu kita nyetak di Harian Singgalang,” ujar Rudi. Apa yang berkesan selama memimpin UKM Penerbitan Kampus kala itu? Rudi Rusli menceritakan, kejadian yang berkesan baginya adalah kala ia berkonflik dengan Yunazar Manjang, Pembantu Rektor (PR) III. Setiap Genta Andalas akan cetak, Yunazar selalu ingin membaca naskah Genta Andalas terlebih dahulu. Tetapi keinginan tersebut ditolak Rudi. “Ketika PR III minta saya memberikan naskah Genta Andalas, saya bilang, jika beliau inginkan hal itu, maka jadilah Pemimpin Umum UKM ini. Bahkan saya sempat

mau ngasih kunci Sekretariat UKM Penerbitan Kampus ke beliau. Alhasil, PR III itu pun akhirnya menyerah. Menurut saya, itu masalah independen dan kepercayaan,” terang Rudi. Waktu itu, ia juga memperjuangkan adanya dana yang khusus untuk operasional Genta Andalas, sehingga penerbitannya dapat berjalan lancar. “Dari pergaulan dengan kawan-kawan Jurnalis Mahasiswa di kampus-kampus lain, baik di Sumatera dan kampus-kampus di Jawa, kebijakan Pimpinan sangat menentukan perkembangan media mahasiswa,” katanya. Namun, itu hanya jadi wacana, tanpa realisasi. “Saya sangat cemburu dengan kampus lain yang sangat memperhatikan perkembangan jurnalistik mahasisw a n y a , ” tambahnya. Di masa kepemimpinan Rudi, UKM Penerbitan Kampus p e r n a h mengadakan Diklat Jurnalistik Tingkat Dasar yang kini bernama Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD). “Waktu itu saya sempat melakukan Diklat Jurnalistik Tingkat Dasar untuk mendapatkan calon reporter dan meningkatkan kapasitas teman-teman yang sudah bergabung di UKM Penerbitan Kampus,” ujar Rudi menambahkan. Tahun 1994, di akhir masa jabatannya, Rudi Rusli berinisiatif menyelenggarakan Musyawarah Besar (Mubes) UKM Penerbitan Kampus, untuk melanjutkan regenerasi kepengurusan. Mubes dihadiri seluruh aktivis yang bergerak di bidang jurnalistik dari seluruh Fakultas di Unand. Kepemimpinan UKM Penerbitan Kampus Unand selanjutnya diserahkan kepada Almudazir (sebagai Ketua UKM/Pemimpin Umum) dan Harry B. Kori’un (sebagai Pemimpin Redaksi). Almudazir dan Harry adalah mahasiswa Fakultas Sastra. Andri Satria Masri, mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen menggantikan posisi Almudazir sekaligus merangkap sebagai Pemimpin Redaksi di tahun 1995. Kondisi UKM Penerbitan Kampus mengalami kemerosotan di masa Andri, yang terlihat dari berkurangnya jumlah anggota. Bahkan kemudian hanya Andri sendiri yang tetap berdiri menegakkan UKM ini. Di akhir masa jabatannya, Andri menitipkan jabatan Pemimpin

Umum kepada Eka Vidya Putra, Ketua Senat FISIP. Meski jabatan Pemimpin Umum “dititipkan”, tapi bukan berarti Eka menjadi Pemimpin Umum, hanya tempat serah tangan karena Andri ingin fokus pada kuliahnya. “Saya menitipkan UKM Penerbitan kepada Eka Vidya Putra. Jika ada yang menanyakan tentang UKM ini, saya memintanya untuk memberitahu saya. Setelah itu UKM Penerbitan Kampus vakum dan tidak berkarya,” ujar Andri memaparkan. Pelopor selanjutnya baru muncul tahun 1996, Budi Fitra Helmi. Budi mencari keberadaan UKM Penerbitan Kampus yang dulu pernah

Dok. Genta Andalas ada. Pencarian dimulai dengan mendatangi kesekretariatan UKM di kampus Unand yang terletak di Jati, Padang. Budi dan beberapa rekannya menemukan sekretariat UKM Penerbitan Kampus dalam keadaan kosong, berdebu, dan arsip-arsip yang sudah lusuh. Di sana Budi menemukan nama Andri Satria Masri pada kotak redaksi. Setelah Budi bertemu dan menjalani diskusi dengan Andri, mereka sepakat untuk melanjutkan kiprah UKM Penerbitan Kampus dan kemudian mendapat surat keputusan rektor tentang pengesahan kepengurusan tahun 1997. Guna mempertajam fokus kegiatan, Budi mengubah nama UKM Penerbitan kampus menjadi UKPM Genta Andalas.” Kata ‘penerbitan’, kita memahaminya bahwa banyak karya yang akan dibuat. Sementara dengan menyandang nama Genta Andalas, kami ingin mempertajam fokus kegiatan di bidang pers saja,” jelas alumnus Jurusan Sastra Inggris Unand. Perkembangan Genta Andalas Surat Keputusan (SK) UKPM Genta Andalas ditetapkan rektor dengan Budi Fitra Helmi sebagai Pemimpin Umum perdana Genta Andalas. Struktur kepengurusan terdiri dari pemimpin redaksi, pemimpin usaha, sekretaris redaksi, dan bendahara

umum. Nomor Register Anggota (NRA) pertama kali dicetuskan di masa kepemimpinan Budi. “Saya yang punya ide untuk membuat NRA ini. NRA saya adalah 89697001. Angka 8 merupakan Fakultas Sastra, 96 tahun angkatan kuliah, 97 tahun masuk Genta Andalas, 001 nomor urut masuk,” terang Budi. Media yang dulu diakui sebagai Genta Andalas menggunakan kertas F4 untuk membuat buletin yang diterbitkan secara berkala dengan target minimal sekali sebulan. “Pertanyaan ‘kapan cetak’ membuat pengurus banyak mundur karena ketidakpastian masalah dana. Saya mengatakan bahwa siapa yang kuat untuk menegakkan pers kampus, maka ikutlah dengan saya. Kalau tidak kuat silahkan keluar!” tegasnya. Setelah beberapa lama, muncul inisiatif untuk membeli kertas koran, sehingga tabloid perdana terbit dengan dua belas halaman hitam putih. Genta Andalas mulai exsist tahun 1998. Saat reformasi, Budi yang mengikuti demo menjadikan Sekretariat Genta Andalas sebagai tempat berkumpul mahasiswa demonstran sebagai Markas Pergerakan Mahasiswa Unand. “Kami menamai markas pergerakan dengan Front Peduli Bangsa, Damai, dan Bermoral Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Unand. Itulah yang menjadi slogan Genta Andalas hingga kini,” papar Budi. BEM KM Unand membantu Genta Andalas untuk sekali penerbitan, namun dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk dua kali penerbitan . Penghujung tahun 1998, Genta Andalas mengadakan Seminar Anti Korupsi yang disponsori oleh BEM KM Unand. Setelah mengadakan seminar tersebut, Genta Andalas menerbitkan tabloid keempat. Beranjak ke tahun 1999, masih di bawah kepemimpinan Budi, pengurus berusaha menutupi kekurangan dana percetakan demi mencapai target cetak empat kali setahun. “Kami diskusi dengan PR III tentang anggaran empat kali penerbitan setahun. Akan tetapi dana yang diberikan tidak mencukupi, sehingga kami nebeng cetak dengan Tabloid Bijak dan memberikan imbalan ala kadarnya,” kisahnya. Di tahun 2000, Budi memfokuskan kepengurusannya pada pembentukan pola kaderisasi yang menjadi pondasi sestem rekruitmen anggota. “Saya melaksanakan pendidikan dasar pers mahasiswa yang khusus untuk memperbaiki kualitas dan menambah kuantitas anggota Genta Andalas,”terang Budi. Menyadari jabatannya yang sudah lama, Budi mengalihkan jabatan


kepada Alfitra yang tengah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Genta Andalas pada 2001. Akan tetapi hal ini berlangsung empat bulan saja. Kemudian Nanda Bachtiar mengambil alih tanggung jawab Genta Andalas. “Di era 1997-2000 Genta Andalas dibangun oleh para aktivis kampus yang bukan murni dari hasil pengkaderan. Saya anggota Satmenwa 101/MWR Unand. Sebelum SK saya dikeluarkan, saya adalah Kepala Urusan Diklat Menwa Unand,” ungkap Nanda mengulas langkah awalnya berada di media kampus ini. Lebih lanjut Nanda menceritakan bahwa dulu Genta Andalas secara fisik dan kasat mata tidak ada apa-apanya dibandingkan media pers kampus lain di Sumbar. “Kita menang dalam daya tahan dan memanfaatkan situasi berkembang. Saking gak mampunya untuk menerbitkan media cetak, kami pernah ‘menyiksa’ satu unit printer BJC-265SP untuk mencetak satu rim A4 agar bisa terbit secara berkala,” sambung Nanda. Logo Genta Andalas yang sudah dirintis sejak masa Budi Fitra Helmi akhirnya ditetapkan pada zaman Nanda Bachtiar. “Logo Genta Andalas yang dipakai hingga saat ini ditetapkan ketika periode saya, mengingat perlunya logo bagi suatu media masa. Itu adalah salah satu ajaran Pak Emeraldy Chatra, Pembina Genta Andalas ketika itu,” ungkap Nanda. Pada 2004, anggota mulai berkeinginan untuk menerbitkan tabloid Genta Andalas yang terbit satu kali dalam sebulan. Cosma Putra, pengurus Genta Andalas saat itu menyatakan bahwa tabloid Genta Andalas terbit September 2004 dengan modal iuran

2009, Genta Andalas mengalami perkembangan yang pesat. Sebagai unit kegiatan yang bergerak di bidang media dan informasi kampus. Pada tahun ini Genta Andalas mampu menerbitkan tabloid enam kali dalam setahun dari sebelumnya yang hanya dua kali setahun. Menyadari adanya dana operasional UKM, Arief menggagas hadirnya rubrik sosok dalam tabloid Genta Andalas. Musliar Kasim yang menjabat sebagai Rektor Unand saat itu menjadi orang pertama yang mengisi rubrik sosok. “Wawancara dilakukan sebagai ajang pendekatan untuk menyampaikan beberapa dana yang dibutuhkan oleh Genta Andalas untuk menerbitkan tabloid. Saya mengajak wawancara Bapak Musliar Kasim, lalu mengatakan bahwa Genta Andalas ingin terbit rutin. Sebab Genta Andalas memiliki SDM yang lebih baik untuk menjadi sebuah UKM yang berkompeten.Musliar Kasim pun menyetujui apa yang saya sampaikan dan meminta saya untuk menghubunginya setiap kali akan terbit,” ceritanya. Terkait dana operasional, pada awalnya Arief menemui Musliar Kasim untuk permohonan proposal bantuan dana. Namun itu hanya sampai tiga kali penerbitan. Proposal yang diajukan untuk penerbitan selanjutnya langsung melalui PR II saja. “Jika kita gagal untuk menerbitkan tabloid enam kali dalam setahun maka yang akan kena imbasnya adalah kepengurusan selanjutnya. Mereka tidak akan bisa terbit enam kali dalam setahun,” tambahnya. Genta Andalas kembali menorehkan sejarah dengan mengadakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN)

“Ketika PR III minta saya memberikan naskah Genta Andalas, saya bilang, jika beliau inginkan hal itu, maka jadilah Pemimpin Umum UKM ini. Bahkan saya sempat mau ngasih kunci Sekretariat UKM Penerbitan Kampus ke beliau. Alhasil, PR III itu pun akhirnya menyerah. Menurut saya, itu masalah independen dan kepercayaan,”

Rudi Rusli (Mantan Pemimpin Umum UKM Penerbitan Kampus Periode 1993-1994) anggota. Penerbitan perdana tersebut menghabiskan dana sebesar dua juta rupiah. “Tabloid tersebut kami jual kepada dosen, rektorat, alumni, dan senior seharga Rp 50.000,00 per eksemplarnya. Uang hasil penjualan tabloid itulah yang kami gunakan sebagai dana cetak tabloid edisi selanjutnya,” ungkap mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah ini. Setelah tahun 2004, perkembangan Genta Andalas cenderung stagnan. Lalu, di bawah kepemimpinan Arief Prima Johan pada

perdana pada 2011 yang diikuti peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan ini diadakan pada masa kepemimpinan Nanda Bismar. “Awalnya PJTLN itu dimanfaatkan untuk sounding sekaligus menarik minat pers mahasiswa lain terhadap Genta Andalas. Selain itu, PJTLN ini sebagai ajang untuk latihan bagi anggota yang tidak bisa ikut PJTL di luar daerah,” jelasnya. Beranjak pada tahun 2012, kaderisasi menjadi prioritas kepengurusan di bawah kepemimpinan

David Oliver Purba. Perbedaan dari tahun sebelumnya dilihat dari kekompakan dalam menjalankan kepengurusan dan keberhasilan dalam menjalankan kaderisasi dalam individu maupun organisasi. Genta Andalas mengalami berbagai perkembangan dan inovasi pada periode kepengurusan 2014/2015 di bawah kepemimpinan David Murdi Oka Putra. “Selain fokus pada kesejahteraan anggota, kita melakukan peningkatan manajemen organisasi dan kuantitas menulis anggota Genta Andalas,” ujar mahasiswa Jurusan Manajemen tersebut. David juga membuat beberapa petunjuk teknis diantaranya mengenai media partner, serta tulisan mingguan. Dalam peningkatan kemampuan anggota dan menjalin relasi dengan pers mahasiswa se-Indonesia, Genta Andalas banyak mendelegasikan anggotanya untuk mengikuti PJTLN. Di periode ini juga, Genta Andalas semakin dipercaya sebagai media partner dalam berbagai skala event, bahkan jumlahnya melebihi yang ditargetkan pengurus. Kepengurusan periode 2014/ 2015 tidak ketinggalan mengikuti perkembangan teknologi dengan perubahan tampilan portal berita, update berita yang rutin, dan penambahan inventaris Genta Andalas untuk kelancaran organisasi. David yang dipercaya memimpin Genta Andalas sejak 1 April ini menerapkan peraturan organisasi yang tidak main-main. Hal inilah yang menyebabkan fungsi organisasi Genta Andalas menjadi lebih berkembang. Prestasi Genta Andalas Sebagai media independen, Genta Andalas mampu menunjukkan eksistensinya melalui berbagai kerjasama dan kegiatan di bidang jurnalistik lainnya. Didorong keinginan mendapatkan bantuan dana, anggota Genta Andalas mencanangkan ide untuk bekerjasama dengan British Broadcasting Corporation (BBC) tahun 2004. Ide tersebut mendapat respon positif dari pihak BBC. Melalui sebuah kegiatan seminar, BBC mempercayai Genta Andalas sebagai satu-satunya University Partner Broadcast di Kota Padang. Seminar ini hanya dilakukan di empat kota besar, yaitu Aceh, Padang, Semarang, dan Bali. Seminar yang bertemakan Terusir dari Ranah Pesisir ini membahas tentang perubahan iklim akibat pemanasan global. Dosen, ilmuan, dan petani turut diundang menghadiri acara tersebut. Kegiatan seminar ini juga menggandeng radio dan koran lokal. Selanjutnya, tahun 2005 Genta Andalas kembali dipercaya menjadi media partner pada Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) XVIII. Selama satu

minggu lebih Genta Andalas meliput semua kegiatan yang berhubungan dengan Pimnas tersebut. Genta Andalas mengadakan Pekan Jurnalistik (Penjur) perdana pada tahun 2009. Ide tersebut muncul sebagai wujud eksistensi Genta Andalas agar tidak hanya dikenal sebagai UKM yang menerbitkan tabloid saja. “Adanya Pekan Jurnalistik ini agar Genta Andalas dikenal oleh masyarakat Unand, tidak hanya membuat tabloid saja tetapi juga dari segi acaranya,” jelas Arief. Untuk lebih mengenalkan Genta Andalas kepada mahasiswa Unand, pemasangan backdrop berukuran besar pun dipasang di depan PKM. Ini bertujuan agar mahasiswa yang lewat mengetahui kegiatan yang diangkat Genta Andalas saat itu. Hingga tahun 2014 Genta Andalas telah mengadakan Penjur sebanyak lima kali. Pada Februari 2014, Genta Andalas mengadakan seminar yang bertemakan Kreativitas Tiada Batas dengan Darwis Tere Liye sebagai pemateri. Pada periode 2013-2014, Genta Andalas di bawah kepemimpinan Abdirian Syaputra mengadakan PJTLN kedua dengan tema Merekam Jejak dalam Video Dokumenter. PJTLN tersebut merupakan rangkaian acara dari Sumarak Jurnalistik, yang di dalamnya juga terdapat seminar nasional. Dalam acara ini Genta Andalas berhasil mendatangkan jurnalis senior di bidang dokumenter yaitu Dhandy Laksono sebagai pemateri PJTLN dan Felix Siauw sebagai pemateri Seminar Nasional. Seminar Nasional bersama Felix Siauw ini adalah seminar dengan peserta terbanyak pada tahun 2013 yaitu sekitar 1200 peserta. Pada tahun yang sama, Genta Andalas kembali dipercayai sebagai media yang terbit setiap hari dalam MTQ Mahasiswa Nasional 2013 yang digelar di Unand dan UNP pada bulan Juni. Berbagai pencapaian telah diraih Genta Andalas. Keberhasilan Genta Andalas mencetak tabloid MTQ Mahasiswa Nasional XIII tahun 2013 selama lima hari berturut-turut, dipercaya sebagai media partner dalam event nasional, juga dipercaya sebagai pelaksana PJTD di Unand menjadikan David Murdi Oka Putra cukup puas dalam terhadap capaian yang telah diraih Genta Andalas. “Selain melanjutkan kerja dan kesuksesan dari senior dan pengurus tahun sebelumnya, pembaruan yang dilakukan Genta pada periode ini pun juga berkat bibit yang telah ditanam oleh senior Genta Andalas,” ungkap David. Laporan : Arif, Chintia, Clara, Fika Gita, Giva, Hisna, Lizsa, Peri, Tania, Ully, Yori, Zakiy, Zikra



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.