Tabloid Genta Andalas Edisi Khusus 2016 Genta Antara 2016

Page 1


EDITORIAL Dilema Unand Meraih PTN BH

Tabloid Genta Andalas diterbitkan oleh: Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Genta Andalas dengan SK No.373/XIII/ Unand-2001 Pelindung: Prof. Dr. Tafdil Husni, SE, MBA. Penasehat: Prof. Dr. Ir. Hermansyah, MS, M.Sc Pembina: Rembrandt, S.H., M.Pd. Dewan Redaksi: Adrizal, Yudi Irfan, Laila Mukhtari Wizra, Muhammad Fikri, Muhammad Yaqub BE, Randy Febrian, Yuliani Sartika, Adha Giva Sakinah, Anestia Berlianda, Clara Octaria Rija, Hisna Natria Hilda, Lailatul Zuhri Indriani, Lita Mailani, M. Qamarul Hadi, Peri Irawan, Putri Ramadani, Teja Alone, Zikra Delvira Pemimpin Umum: Muhammad Arif Sekretaris Umum: Risesa Oktaviani Bendahara Umum: Gita Puspita Pemimpin Redaksi: Rafika Surya Bono Pemimpin Perusahaan: Rahmawati Ramadhan Pemimpin Produksi: Yori Andriani Pemimpin Litbang: Ully Saputri Redaktur Pelaksana: Rina Sephtiari Koordinatur Liputan: Wina Sartika Redaktur: Nite, Rizka Desri Yusfita Bisnis & Periklanan: Devita Sari Marketing & Sirkulasi: Fanny Wulandari Kepala Desain Grafis: Suci Ramadhanty Desainer Grafis: Novia Ratna Dewita Layouter: Ikhlas PSDM Annisa Rhadiani Event Organizer: Syinta Tesya Apriliani Kru Genta Antara: Ade, Agi, Agung, Aksa, Arif, Aza, Endrik, Fikha, Il, Ilham, Indah HY, Indah TA, Iqbal, Kiki, Metria, Mis, Muthia, Nadyra, Nindika, Novia, Puja, Puji, Ratna, Renal, Rezki, Ridho, Rival, Suci, Ulfa, Vivi, Yoga Dicetak Oleh: PT.Padang Graindo Mediatama (Isi diluar tanggungjawab percetakan)

M

enjadi universitas yang terkemuka dan bermartabat! Kalimat tersebut termakhtub dalam visi dan misi Universitas Andalas (Unand). Terkemuka, tentu banyak makna yang terkandung dalam kata tersebut. Terkemuka dalam prestasi akademik, prestasi dosen, penelitian ilmiah, bahkan pengabdian masyarakat. Jangkauan kata ‘terkemuka’ pun tak hanya satu. Terkemuka di provinsi, di pulau, di Indonesia maupun di kancah internasional. Unand mungkin tak se terkenal UI, ITB, maupun UGM. Siapa yang tak tahu universitasuniversitas tersebut. Berbeda dengan Unand, yang tidak semua orang tahu di mana letaknya. Prestasinya pun belum bisa sekaliber ‘mereka’. Memang, Unand sudah berada di peringkat 11 seIndonesia, namun itu masih membutuhkan 10 tangga lagi untuk menjadi nomor satu di Indonesia. Sulit memang, tapi bukan berarti tidak mungkin. Salah satu cara Unand untuk bisa menjadi universitas yang lebih baik lagi yaitu menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). PTN-BH memberikan otonomi kepada universitas, artinya pemerintah memberikan hak kepada universitas untuk menentukan kebijakannya dalam bidang akademik maupun non akademik. PTN-BH menjadikan univesitas lebih mandiri dan lepas dari ikatan-ikatan yang membelenggu, sehingga dalam hal ini Unand mampu meningkatkan daya saingnya. Namun di balik itu, jika

A

berstatus PTN-BH, Unand juga dituntut untuk bisa mengelola keuangannya sendiri. Sebab universitas yang berstatus PTN-BH tidak akan menerima bantuan penuh dari pemerintah dan dituntut untuk mandiri. Otomatis, Unand akan melakukan kerjasama dengan pihak luar untuk menggalang dana dalam artian berbisnis. Dalam hal ini universitas dianggap sebagai pasar. Ketakutan pun timbul di kalangan mahasiswa ketika dukungan dana dari pihak luar tidak mencukupi, kemanakah universitas mencari dana? Ada dua dugaan yang mungkin akan terjadi. Seperti, menaikkan uang SPP mahasiswa atau malah terjadinya komersiliasi pada universitas yaitu terjadinya jual beli program studi. Hal ini dianggap akan menutup kalangan kurang mampu untuk mengenyam pendidikan, seakan pendidikan tinggi hanya untuk orang kaya saja. Meskipun kalangan kurang mampu ditanggung beasiswa oleh negara, tetapi hal ini dirasa kurang cukup karena pemerintah sendiri belum mampu membiayai pendidikan di Indonesia . PTN-BH masih menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Harapannya tentu yang terbaik untuk universitas. Namun jika memang menjadi PTN BH adalah hal yang terbaik bagi Unand, maka segenap civitas akademika harus siap dari berbagai aspek. Petinggi Unand pun tak boleh lamban dan harus serius dalam mencapai target untuk Unand yang lebih baik, demi kedjajan bangsa!

Salam Redaksi ssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya, kami masih bisa menunjukkan eksistensi diri disela keadaan yang serba kekurangan. Serta atas izin-Nya, kami segenap calon anggota Genta Andalas dapat menghadirkan tabloid Genta Antara Edisi Khusus 2016 kepada pembaca. Salawat beriring salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan dan penuntun untuk umatnya, serta rahmat bagi seluruh alam semesta. Rasa syukur dan terimakasih kami ucapkan untuk segenap pengurus, dewan redaksi, dan alumni. Atas kerjasama serta bimbingan yang mengiringi langkah segenap kru. Sehingga kami dapat mempersembahkan Tabloid Genta Antara kepada pembaca. Ditengah kewajiban untuk melaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS), segenap kru masih dapat meluangkan waktu, pikiran, tenaga, dan kerja kerasnya agar

tabloid pertama calon anggota Genta Andalas ini dapat diterbitkan. Edisi kali ini kami menyajikan laporan utama tentang Unand kejar status PTN Badan Hukum, pada laporan khusus, kami mengangkat tentang menilik pelayanan perpustakaan Unand pasca akreditasi A. Tak ketinggalan pada sorotan kampus kami juga membahas tentang berbagai polemik keamanan kampus Unand. Juga ada beberapa Liputan, Galeri, Aspirasi dari mahasiswa dan dosen, Aneka Ragam, Aktivis, Khasanah Budaya, Sastra dan Seni yang menghadirkan puisi, cerpen serta kritik sastra untuk menggali sejauh mana kemampuan kita dalam menulis, serta Sosok yang dapat menginspirasi pembaca. Semoga tabloid edisi kali ini dapat menambah wawasan, meningkatkan rasa ingin tahu, serta memenuhi kebutuhan pembaca akan informasi. Kritik dan saran sangat kami harapkan demi tercapainya tabloid Genta yang lebih baik. Hidup Mahasiswa!!! Wassalam.

Dapur . . . . . . . . . . 2 Jendela. . . . . . . . . 3 Laporan Utama . . . . 4 Sorotan Kampus . . . 6 Feature . . . . . . . . . 7 Laporan Khusus . . . . 8 Riset dan Survei . . . 9 Liputan . . . . . . . . . 10 Galeri . . . . . . . . . . 12 Rehat . . . . . . . . . . 13 Aspirasi . . . . . . . . 14 Sosok. . . . . . . . 15 Gentaiment . . . . . . 16 Aneka Ragam . . . . . 17 Aktivis . . . . . . . . . 18 Khasanah Budaya . . 19 Sastra dan Seni . . . 20 Wawasan. . . . . . . . . . 22 Resensi . . . . . . . . . 23 Arena Iklan . . . . . . . . 24

Sosok Edisi Genta Antara 2016


Ridho PROSES: Tahun 2016 Unand masih dalam proses menuju PTN BH dengan proses ‘bersih’

Kamu punya uneg-uneg seputar Kampus Hijau tercinta

Surat Pembaca

Kirim Saja ke Layanan SMS MU : 0853-6345-7464 PIN BBM : 5D741CB2 Pengelolaan Laboratorium

Perbaikan Jalan Unand

Saya mahasiswa pertanian yang ingin menanyakan tentang pengelolaan labor, terkhususnya Laboratorium Fisiologi Tumbuhan. Kenapa dilaboratorium tersebut banyak sekali lantai/keramik dan lampu penerang untuk praktikum dibiarkan pecah dan tidak di perbaiki ? (082386111XXX)

Assalamualaikum Wr.Wb Saya mahasiswa angkatan 2014. Setiap berangkat perkuliahan saya selalu kesulitan untuk melewati jalan Unand dari gerbang kampus dikarenakan akses jalan yang tidak rata. Ada beberapa bagian jalan yang diperbaiki tapi tidak secara menyeluruh. Masih banyak bagian-bagian jalan yang bolong dan sepatutnya diperbaiaki. Hal yang ingin saya tanyakan disini adalah tidakkah ada rencana perbaikan menyeluruh pada jalan tersebut? Jika ada kapan perbaikan tersebut akan dilakukan?

Jawaban : Lampu penerang/keramik yang pecah bukannya dibiarkan. Dari pihak labor memang sudah ada rencana perbaikan. Namun, untuk perbaikan ini harus terstruktur. Pihak labor menginformasikan ke pihak jurusan. Lalu pihak jurusan akan menginformasikan ke fakultas. Sebenarnya sudah ada beberapa fasilitas yang sudah diperbaiki. Prof.Dr.Ir.Warnita,MP (Kepala Labor Fistum)

Jawaban : Akses jalan dari gerbang kampus memang sudah sepatutnya diperbaiki. Rencana perbaikan jalan in sebenarnya sudah ada, namun untuk saat ini masih banyak bangunan-bangunan lain yang harus diutamakan. Terkait dengan kepastian keputusan perbaikan ini akan langsung dikabarkan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP).

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Arpentius St, MM (Kasubag Rumah Tangga)

Fasilitas Toilet di Laboratorium Fakultas Pertanian Banyak yang Rusak Kenapa banyak toilet di Laboratorium Fakultas Pertanian yang kotor bahkan beberapa ada yang pintunya ditutup. Bagaimana pengelolaan toilet tersebut? Tidakkah ada perbaikan? (081266445XXX)

Redaksi Genta Andalas menerima tulisan berupa: esai, opini, feature, cerpen, puisi, khasanah budaya, dan bentuk tulisan kritis lainnya. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi. Tulisan disertai foto dan biodata penulis. Tulisan dapat dikirim melalui redaksi@gentaandalas.com

Ota Da Tagen Tagen

: O Mak Itam, lai tau Mak Itam kalau Unand ko ka jadi PTN-BH?

Mak Itam

: Ha... bh-bh apo pulo nan Tagen sabuik ko? Tolong-tolonglah Tagen.

Tagen

: Ndak nan itu do Mak Itam, Perguruan Tinggi Badan Hukum maksud e.

Mak Itam

: Ha, yobana tu Tagen? Berati bisa tu mah taat hukum urang Unand sado e.

Tagen

: Iyo Mak Itam, banyak anak Unand nan ka jadi jaksa bisuak ko mah.

Mak Itam

: Tu yo paralu banyak Unand bali meja ijau ma.


Unand Kejar Status PTN Badan Hukum

Foto: Ist

K

ementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memberikan mandat kepada Universitas Andalas (Unand) untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) sejak tahun 2015 lalu. Hal ini agar Unand bisa mengelola akademik dan non akademik secara otonom. Berbagai upaya telah dilakukan Unand untuk mendapat status PTN BH sejak zaman Werry Darta Taifur menjabat sebagai rektor.

Dok. Genta

Perbedaan PTN BLU dan PTN BH Menyandang status Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU) sejak tahun 2009 lalu, artinya Unand merupakan instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan jika Unand menyandang status PTN BH, artinya Unand merupakan universitas yang memiliki keleluasaan untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi secara otonom agar menghasilkan pendidikan tinggi yang bermutu. Status PTN BLU ini mengakibatkan Unand sulit untuk membuat kebijakan sendiri. Seperti hal nya dari segi penetapan tarif biaya kuliah. Universitas yang berstatus PTN BLU penetapan biayanya ditetapkan oleh menteri keuangan dengan mempertimbangkan aspek pengembangan layanan, daya beli masyarakat, asas keadilan serta kompetisi yang sehat.

Berbeda dengan PTN BH yang bisa menetapkan biaya pendidikan dengan memerhatikan aspek perekonomian mahasiswa secara terperinci. Mulai dari kondisi ekonomi mahasiswa, orangtua, dan pihak yang bersangkutan. Tidak hanya itu, universitas yang berstatus PTN BLU tidak memiliki kebebasan dalam hal akademik, dan pengelolaan keuangan. PTN BLU memiliki tata kelola keuangan yang

sendiri,” ungkap Rektor Unand Tafdil Husni saat diwawancarai di ruangannya, Senin (17/10). Lebih lanjut ia menjelaskan jika Unand berhasil menyandang status PTN BH maka Unand memiliki kebebasan akademik untuk menutup dan membuka prodi baru. Upaya yang Telah Dilakukan Unand Meski Unand masih berstatus PTN BLU, hingga saat ini Unand masih terus berupaya mengejar status PTN BH.

Dari segi otonom, perguruan tinggi yang menyandang status PTN BLU memiliki penetapan keputusan yang masih berada ditangan pemerintah. Sedangkan PTN BH penetapan keputusannya berada di tangan Perguruan Tinggi itu sendiri,” Tafdil Husni -Rektor Unandbelum terstandarisasi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan keputusan keuangan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kementerian Keuangan. Sedangkan PTN BH, tata kelola keuangannya sudah harus WTP dan memiliki otonom sendiri dalam mengelola keuangan. Selain itu, PTN BLU juga tidak memiliki wewenang dalam peralihan fungsi sarana prasarana. Sedangkan, PTN BH memiliki wewenang dalam peralihan fungsi sarana dan prasarana. Sehingga universitas dapat dijadikan sebagai tempat bisnis. Perbedaan lainnya dilihat dari akreditasi universitas. Universitas yang berstatus PTN BLU masing-masing prodi yang terakreditasi unggul di bawah 80 persen sedangkan PTN BH harus terakreditasi 80 persen. Dari segi otonom, perguruan tinggi yang menyandang status PTN BLU memiliki penetapan keputusan yang masih berada di tangan pemerintah. Sedangkan PTN BH penetapan keputusannya berada di tangan PTN itu

Pada tahun 2015 lalu Unand mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Kemenristekdikti. Dalam Rakor tersebut Unand bersama Universitas Brawijaya dan Universitas Sebelas Maret mendapat mandat untuk menjadi PTN BH. Untuk mendapat status PTN BH Unand perlu meningkatkan sistem dan operasionalnya. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu disiapkan seperti Sumber Daya Manusia (SDM), keuangan, perolehan pendapatan, administrasi yang professional, mahasiswa dan matakuliah yang diajar. Saat diwawancarai mengenai upaya yang telah dilakukan Unand menuju PTN BH, Tafdil menyebutkan beberapa persyaratan yang telah diupayakan Unand menjadi PTN BH, seperti pemenuhan akreditasi internasional, dan komposisi doktor mencapai lebih dari 60 persen. Dalam hal akreditasi internasional, Tafdil mengatakan sedang mengupayakan beberapa program studi

masuk akreditasi Asean University Network-Quality Assurance (AUN-QA). Kemudian Fakultas Teknik juga sedang disiapkan untuk meraih akreditasi teknik tingkat dunia Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) dan telah ada kunjungan dari tim penilai ABET untuk mengecek kesiapan fakultas. ‘’Unand telah menyiapkan lima prodi yang akan mendapat akreditasi AUN-QA yaitu Manajemen, Akuntansi, Pendidikan Dokter, Farmasi, dan Biologi. Sedangkan ABET lebih terfokuskan pada Jurusan Teknik. Akreditasi internasional ini bertanggung jawab mengevaluasi, dan sertifikasi kualitas pendidikan di bidang ilmu terapan, komputasi, rekayasa, dan teknologi,’’ papar Mantan Dekan Fakultas Ekonomi ini. Kemudian dalam hal mengejar komposisi dosen yang bergelar doktor, Wakil Rektor (WR) I Dachriyanus mengatakan saat ini Unand telah mengirimkan dosen untuk berkuliah program doktor baik di dalam maupun luar negeri. Ia juga mengatakan bahwa Unand akan memberi fasilitas kepada dosen untuk mendapat gelar doktor jika ingin menjadi PTN BH. Tidak hanya itu, untuk menuju PTN BH Unand perlu meningkatkan kerjasama, seperti yang disampaikan oleh WR IV Endry Martius. Ia mengatakan bahwa saat ini Unand sedang berupaya meningkatkan kerjasama dengan berbagai lembaga mulai dari daerah hingga tingkat nasional. ‘’Unand mendapat bantuan dibidang Ilmu Teknologi (IT) sebanyak 7,5 Miliyar. Uang tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur IT di Unand,’’ katanya. Kendala Unand Menuju PTN BH Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 88 tahun 2014 yang membahas mengenai persyaratan universitas untuk berstatus PTN BH. Unand masih perlu melakukan perbaikan mulai dari akreditasi masing-masing prodi bernilai baik yang masih di bawah 80 persen, sumber dana, dan pengelolaan keuangan. Tim Evaluasi Diri PTN Mansyurdin, mengaku bahwa sejak zaman Werry Darta Taifur menjabat sebagai Rektor Unand telah berupaya untuk mengejar status PTN BH. Hingga saat ini progres akreditasi yang berjalan baru 30 persen. Ia menganggap upaya yang dilakukan Unand terbilang lambat. ‘’Tidak ada pihak yang perlu disalahkan atas kelambatan ini, yang perlu ditanyakan adalah perlukah kita menuju


‘’Kita membutuhkan prestasi mahasiswa tingkat internasional jika ingin menuju PTN BH sedangkan mahasiswa sulit digerakkan untuk meraih prestasi internasional,’’

Dok. Genta

PTN BH? Atau sudah siapkah kita menuju PTN BH? Karena jika kita benar-benar siap, kelambatan ini tidak akan terjadi,’’ tutur dekan Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini. Lebih lanjut, ia mengakui banyak kendala yang dihadapi Unand dari segi akreditas tiap-tiap prodi. Ia menjelaskan hal ini disebabkan oleh banyaknya prodi yang berusia 10 tahun, sehingga Unand mengalami kesulitan untuk mengisi borang akreditasi. Selain itu, masih banyak yang harus dibenahi seperti kualitas tenaga pengajar di Unand, fasilitas yang dimiliki Unand untuk menunjang proses belajar mengajar. ‘’Jika Unand ingin berstatus PTN BH maka fasilitas Unand harus memenuhi standar Internasional Organization for Standardization (ISO) seperti laboratorium Unand yang seharus telah memenuhi ISO,’’ paparnya. Kendala lainnya adalah kesalahan prodi yang belum terakreditasi A dan telah mengirim borang tanpa melakukan pelatihan, dan bimbingan dari Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M). Hal ini membuat prodi tersebut gagal bahkan dinilai tidak mampu mengisi borang yang baik. ‘’Semua ini terjadi karena ketua prodi tersebut tergesa-gesa untuk meraih akreditasi A,’’ katanya. Di samping itu, Werry Darta Taifur menjelaskan untuk menuju PTN BH semua civitas akademika Unand juga harus terlibat. Sama halnya dengan mahasiswa, ia mengaku Mahasiswa Unand sulit untuk digerakkan menuju PTN BH. Selain itu, banyak dosen yang menolak untuk dikirim agar mendapatkan gelar doktor. ‘’Kita membutuhkan prestasi mahasiswa tingkat internasional jika ingin menuju PTN BH sedangkan mahasiswa sulit digerakkan untuk meraih prestasi internasional,’’ ungkap Dosen Fakultas Ekonomi ini. Senada dengan itu, Wakil Rektor (WR) I Dachriyanus mengaku kegiatan mahasiswa pun dapat menjadi penunjang Unand menuju PTN BH. Ia mengatakan penilaian mengenai kegiatan mahasiswa Unand berdasarkan nilai yang diperoleh dari Kemristekdikti sekitar 0,2 dari skala 4. Sedangkan, penilaian dosen memeroleh 3,68 dari skala 4. ‘’Jika ingin menjadi PTN BH maka mahasiswa juga dituntut menjadi lebih aktif dan kreatif,’’ tutur Dosen Fakultas Farmasi dan Keperawatan ini. Lebih lanjut, menurutnya, antara akademik dan organisasi harus seimbang. Ia juga mengatakan bahwa kegiatan organisasi dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa agar dapat bersaing di kancah internasional.

Werry Darta Taifur -Mantan Rektor UnandPro Kontra Dosen dan Mahasiswa Keputusan Unand untuk mengejar status PTN BH ini mendapat pro dan kontra di kalangan dosen dan mahasiswa. Kalangan yang pro beranggapan bahwa Unand sudah seharusnya berstatus PTN BH. Seperti yang dilontarkan oleh Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Hefrizal Handra yang mendukung upaya Unand untuk mewujudkan status PTN BH. Menurutnya, dari segi ekonomi PTN BH merupakan salah satu upaya yang tepat untuk membuat Unand menjadi lebih maju. Dengan berstatus PTN BH, Hendry melanjutkan, Unand akan lebih leluasa mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik, dapat meningkatkan kinerja dosen, dan membuat Unand sejajar dengan universitas yang telah lebih dulu berstatus PTN BH seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Hasanuddin, Universitas Diponegoro, Univeristas Padjadjaran, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

pengembangan fasilitas Unand. ‘’Berstatus PTN BH atau tidak Unand memang sudah seharusnya menaikkan uang kuliah jika ingin meningkatkan kualitas kampus,’’ tuturnya. Berbeda dengan Hefrizal, Dosen Fakultas Hukum Charles Simabura mengatakan jika Unand berstatus PTN BH maka mahasiswa dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah yang akan lebih menerima dampaknya. Hal ini dikarenakan ketika Unand menjadi status PTN BH maka Unand akan menaikkan uang kuliah atau akan menambah kouta dalam menerima mahasiswa. Charles Simabura menyampaikan sudah sewajarnya jika mengalami pro dan kontra. Menurutnya, pemicu permasalahan ini adalah kondisi ekonomi mahasiswa Unand yang umumnya berasal dari Sumatera Barat (Sumbar), dan masyarakat Sumbar belum berada dalam kondisi yang cukup dalam segi ekonomi. ‘’Jika melihat dari sarana dan prasarana Unand telah siap menuju PTN BH, tetapi yang belum siap itu adalah orang Sumbarnya,’’ tutur pria yang akrab disapa Charles ini. Berubahnya status Unand menjadi PTN BH ternyata diakui Charles

Senada dengan itu, Mahasiswa Fakultas Hukum Muhammad Ridho mengaku adanya ketakutan yang dibayangkan oleh mahasiswa ketika Unand berstatus PTN BH. ‘’PTN BH hanya akan menjadikan universitas sebagai perusahaan yang akan memungkinkan terjadinya komersialisasi dalam dunia pendidikan dan menyebabkan suatu universitas itu seolah-olah menjadi pasar,’’ kata mahasiswa yang bergelut di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pengenalan Hukum dan Politik (PHP) ini. Kemudian, ia berharap agar Unand sebaiknya tetap sesuai dengan kaidahnya, yaitu sebagai pencipta kaum intelektual yang akan membangun negara dan menjalankan cita-cita negara sesuai dengan amanat konstitusi. Senada dengan itu, Menteri Kesejahteraan MAhasiswa dan Masyarakat (KesMMa) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unand Hakimul Arif menilai Unand masih belum pantas untuk menuju PTN BH. Kemudian, ia mengatakan akan terus mengawasi progress Unand sehingga jika suatu saat nanti jika Unand berstatus PTN BH, dan ternyata dianggap memberatkan mahasiswa maka tidak menuntut kemungkinan bahwa mahasiswa akan melakukan aksi. Menanggapi ketakutan mahasiswa Unand mengenai PTN BH, kru gentaandalas berkesempatan berbincang bersama Presma Universitas Indonesia (UI) Arya Ardiansyah. UI merupakan salah satu universitas yang telah menyandang status PTN BH sejak tahun 2013. Arya Ardiansyah pria ying akrab disapa Arya ini mengatakan baik buruknya PTN BH itu sebenarnya tergantung pada universitas yang mengelola. ‘’Wajar saja jika negara mengadakan PTN BH, karena saat ini perekonomian Indonesia sedang terganggu. Hal ini membuat universitas membiayai kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, kebanyakan universitas memutuskan untuk berstatus PTN BH,’’ ujarnya via telpon, Jumat (21/10). Rektor Unand belum bisa menargetkan kapan Unand akan menyandang status PTN BH. Jika

‘’Tidak ada pihak yang perlu disalahkan atas kelambatan ini, yang perlu ditanyakan adalah perlukah kita menuju PTN BH? Atau sudah siapkah kita menuju PTN BH? Karena jika kita benarbenar siap, kelambatan ini tidak akan terjadi,’’ Foto: Fikha

Kemudian, Ia mengatakan bahwa dengan status PTN BH Unand bisa dengan mudah menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar dan hal ini memberi keuntungan bagi Unand dari segi keuangan. Lebih lanjut, Hefrizal menilai uang kuliah di Unand sangat rendah dan ini berdampak pada

Mansyurdin -Tim Evaluasi Diri PTN-

tidak memberi pengaruh kepada dosen. ‘’Kampus ini mau apapun statusnya tidak akan memberi pengaruh apapun untuk dosen. Dosen hanya tenaga pengajar yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang paling merasakan pengaruhnya adalah mahasiswa,’’ ungkapnya.

memang serius ingin berstatus PTN BH, seharusnya petinggi Unand sudah memiliki target waktu pencapaian tersebut. Karena target bisa menjadi tolak ukur keseriusan universitas dalam mencapai suatu prestasi. Arif, Dira, Endrik, Fikha, Ilham RF, Indah T.A, Puja, Muthia, Ratna


Berbagai Polemik Keamanan Kampus Unand

Dok. Genta

MELANGGAR: Tidak mengidahkan peringatan, seorang satpam merantai motor pelanggar.

M

enjadi universitas terbaik peringkat ke-11 dari 12 besar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia atau posisi pertama di Pulau Sumatera dan posisi kedua di Pulau Jawa, sudah seharusnya Unand memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Namun hal tersebut belum dirasakan oleh civitas akademika Unand. Hal ini diakui salah seorang mahasiswa Jurusan Matematika, Resty. Ia menjadi korban Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor) pada awal semester ganjil tahun ini. Ia menceritakan kronologi hilangnya sepeda motor milik dirinya. Ketika itu, katanya, keadaan parkiran di Dekanat FMIPA cukup ramai. Sehingga ia mengaku tidak memiliki kecurigaan dan kekhawatiran. “Sepulang kuliah, tibatiba motor tersebut sudah lenyap, dan saya sangat shock,” jelasnya. Lebih lanjut, ia mengaku telah melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib. Namun, hingga saat ini tidak ada tindak lanjut dari hilangnya sepeda motor tersebut. Curanmor ini tidak hanya terjadi pada Rety, Mahasiswa Fakultas Teknik Taufiq, juga mengaku pernah mengalami

kejadian yang sama. Ia mengatakan bahwa sepeda motornya pernah dibobol oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. “Saat melihat keadaan motor saya yang kuncinya sudah lecet, saya sempat kaget. Namun tidak melaporkan ke polisi sebab hanya pembobolan saja,” ujarnya. Tidak hanya curanmor yang menjadi keluhan mahasiswa Unand. Keberadaan pengemis yang dianggap mengganggu pun menjadi keluhan mahasiswa. Seperti yang dilontarkan oleh Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris Fanfan. Ia mengaku terganggu dengan adanya pengemis di gedung kuliah. ‘’Saya resah dengan kondisi keaman yang ada di kampus. Saat jam perkuliahan, ada pengemis yang masuk ke ruang kelas. Hal itu membuat kondisi perkuliahan terasa kurang nyaman,” tutur mahaiswa angkatan 2015 ini. Di samping itu, Fanfan juga mengeluhkan lingkungan Unand yang kerap dijadikan balapan liar oleh masyarakat di luar Unand yang notabennya siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). ‘’Tidak hanya itu terkadang siswa SMA juga menjadikan Unand

sebagai tempat untuk berpacaran,’’ tambahnya. Menanggapi keluhan itu, Satuan Keamanan (Satpam) Unand Novrizal mengaku telah mencoba meminimalisir kejadian tersebut. “Kami telah mencoba memeriksa identitas pengunjung satu per satu, namun hal ini malah menimbulkan kemacetan. Sehingga cara ini dinilai tidak efektif,” tuturnya. Tidak berhenti di situ, ia juga mengaku beberapa tahun yang lalu Unand pernah menerapkan sistem karcis parkir. Jadi, setiap mahasiswa yang ingin memarkirkan kendaraannya akan diberikan karcis sebagai tanda parkir kendaraan. Namun, ia mengakui bahwa cara ini kurang tepat dijalankan di Unand. ‘’Karena banyak mahasiswa yang susah diajak bekerjasama,’’ kata pria yang telah menjadi Satpam Unand hampir 15 tahun. Selain itu, Satpam lainnya yang namanya tidak ingin disebutkan ini mengeluhkan kekurangan personil yang membuat kerja mereka kurang maksimal. Tidak hanya itu, ia juga mengeluhkan gaji yang diberikan Unand sedikit dan tidak sebanding dengan kerja yang mereka lakukan. Menanggapi permasalahan Curanmor, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Umum Ampera Warman, mengaku bahwa pihaknya telah mencoba mendiskusikan permasalahan ini kepada Wakil Rektor (WR) II. Ia juga mengatakan telah mendiskusikan terkait langkah untuk meminimalisir permasalahan ini. ‘’Unand kembali akan menerapkan sistem karcis saat masuk ke kampus seperti yang diterapkan di Mall ataupun Rumah Sakit (RS),’’ katanya. Dengan menerapkan sistem tersebut, setiap orang yang keluar dari tempat parkir harus memperlihatkan karcis sebagai tanda bukti. Tidak hanya karcis, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) pun harus ditunjukkan. Jika tidak, ia mengaskan bahwa kendaraan tersebut akan ditahan. ‘’Hal ini masih dalam perencanaan,’’ ujarnya. Di samping itu, ia juga menanggapi keluhan Satpam yang mengatakan kekurangan personil.

Dengan tegas ia membatah pernyataan tersebut.”Sebenarnya tidak ada kekurangan personil. Total semua personil termasuk pada gedung di Jati berjumlah 69 orang. Permasalahannya pada kedisiplinan dari satpam yang masih harus ditingkatkan,” ujarnya. Selain itu ia juga menyadari tidak bisa terlalu memaksa satpam untuk berbuat maksimal mengingat gaji yang mereka terima tergolong rendah. Di samping itu, Ampera mengakui bahwa sampai saat ini pemakalan di Unand masih terjadi. Ia juga berpendapat bahwa pihaknya cukup kewalahan dalam menangani kasus ini. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Unand telah melakukan kerjasama dengan pihak luar seperti polisi. “Sudah ada kerjasama dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa), di mana seorang polisi menyamar seperti preman. Babinsa selalu berkeliaran di Unand sehingga jika terjadi pemalakan, bisa hubungi nomor babinsa tersebut,” ujarnya. Selanjutnya, ia berpesan kepada mahasiswa agar segera melaporkan tindak pemalakan ini kepada Babinsa dengan cara menghubungi atau memotretnya. Mengenai balapan liar yang dilakukan oleh anak-anak SMA, Ampera mengaku kesulitan menangani kasus ini. “Namun, mulai dari gerbang awal Satpam telah melakukan pencegahan agar pembalap liar tersebut tidak memasuki kawasan Unand,” tuturnya. Ia juga melanjutkan bahwa pihaknya telah melakukan antisipasi dengan bekerjasama dengan Kapolsek Pauh. Sehingga pihak berwajib melakukan patroli mulai dari pukul empat sore hingga tengah malam. Melihat polemik keamanan kampus yang kerap terjadi di Unand dari tahun ke tahun ini, sudah seharusnya Unand serius menangani polemik ini. Tidak hanya itu, Unand pun dianggap perlu mendukung dan merealisasikan program-progam yang telah dicanangkan oleh pihak keamanan. Bukan hanya untuk kenyamanan para mahasiswa, tetapi juga untuk keamanan seluruh warga Unand.Agi, Agung, Renal, Reski


Puncak Gobah dan Rumah Pohon Aripan Surganya Daerah Solok

P

uncak Gobah dan Rumah Pohon Aripan merupakan tempat wisata baru yang populer dan banyak diminati oleh wisatawan belakangan ini. Baik wisatawan domestik, maupun wisatawan internasional. Terletak di Kabupaten Solok, tempat wisata ini melengkapi surganya para pelancong di Kabupaten Solok, seperti Danau Singkarak, Danau Kembar, Gunung Talang, Panorama Angin Berhembus, Laing Park, Pohon Jomblo, dan masih banyak lagi. Puncak Gobah berada sekitar 20 km dari pusat kota Solok, terletak di Nagari Aripan, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. Wisatawan bisa melakukan perjalanan ke tempat tersebut menggunakan sepeda motor ataupun mobil. Untuk menempuh perjalanan tersebut, dari Ampang Kualo, kota Solok, wisatawan hanya perlu menemukan simpang tiga setelah tempat wisata Panorama Angin Berhembus. Untuk mengetahui dimana itu Ampang Kualo, wisatawan bisa menanyakannya kepada penduduk di kota Solok. Setelah simpang tiga tersebut, jalan yang awalnya mulus dilapisi aspal, berganti menjadi jalan bergelombang yang penuh dengan bebatuan. Setelah itu, wisatawan akan menemukan simpang pertama di sebelah kiri jalan. Panduan jalan menuju puncak Gobah yang terletak di persimpangan tersebut merupakan tanda bahwa wisatawan akan sampai di tujuan. Memasuki kawasan wisata ini tak perlu merogoh kocek banyak, karena tidak dikenakan biaya masuk. Wisatawan hanya perlu mengeluarkan uang Rp. 3000,- saja untuk biaya parkir. Jalan menjelang lokasi inti hanya dapat dilalui sepeda motor. Sehingga wisatawan yang

Oleh : Yuaksanda Metrin*

Foto: Aksa

PANORAMA: Terlihat Danau Singkarak dari puncak Gobah dan rumah pohon Aripan, Solok menggunakan mobil harus parkir di area khusus dan berjalan ke lokasi inti wisata. Pada saat momen liburan kuliah semester dua lalu, saya begitu penasaran dengan keindahan lokasi tersebut. Begitu merasa berdosa, jika tempat wisata yang berlokasi di kampung halaman sendiri tidak ditelusuri. Maka saya beserta kawankawan memutuskan untuk melakukan perjalanan ke puncak Gobah dan rumah pohon Aripan, Solok tersebut. Di sepanjang perjalanan menuju Puncak Gobah, begitu banyak keindahan alam yang menyejukkan jiwa. Pepohonan, bunga-bunga, dan cuaca yang sejuk membuat kami tetap betah menunggu untuk sampai di tujuan. Saat memasuki kawasan puncak Gobah dan

rumah pohon tersebut, kami disambut dengan sensasi objek yang memukau. Rumah pohon dengan background danau singkarak membuat saya tidak percaya bahwa ada tempat seindah itu di daerah Solok. Perjalanan yang lumayan melelahkan tersebut, akhirnya dapat dibayar lunas. Saya mencoba menaiki rumah pohon yang bertengger di kawasan puncak Gobah tersebut. Alhasil begitu jelas dan nyata keindahan Sang Pencipta yang diperlihatkan dan saya juga disuguhkan dengan hamparan sawah, pepohonan, serta bukit-bukit dan keindahan danau terbesar di Sumatera Barat, Danau Singkarak. Lalu, warnawarni dunia juga diwakilkan oleh aneka bunga di taman bunga sekitaran rumah

pohon tersebut, diiringi dengan siulan burung yang merdu dan desiran angin yang berirama. Sambil menikmati pesona Danau Singkarak, wisatawan juga bisa menikmati berbagai macam makanan dan minuman yang dijual di kafe-kafe sekitar lokasi wisatawa tersebut. Alangkah tenangnya jika kita bisa meresapi kesejukan dan keindahan puncak Gobah dengan memejamkan mata sejenak, merentangkan tangan, sambil menghirup udara segar yang jauh dari hiruk-pikuk dan polusi udara di kota. Di sela menikmati keindahan alam puncak gobah tersebut, salah satu teman saya sempat mengatakan rasa kekagumannya akan keindahan alam di sana, “Gak nyangka deh, ada tempat sekeren ini di Solok, baru kali ini saya bisa melihat Danau Singkarak dengan jelas dari atas dan rasanya ingin berlama-lama di sini,� ujarnya. Selain dengan sajian khas alamnya, puncak Gobah juga sangat fotogenik. Tempat ini cocok untuk mengabadikan momen bersama keluarga, sahabat ataupun pacar, bahkan juga cocok untuk foto prewedding sekalipun. Menurut masyarakat setempat, tempat ini dulunya jarang dikunjungi karena belum difasilitasi sebagai tempat wisata. Padahal akses menuju lokasi tersebut tidak begitu sulit. Saya sangat merekomendasikan wisatawan yang haus akan wisata alam untuk berkunjung ke puncak Gobah dan rumah pohon Aripan Solok tersebut. Dijamin wisatawan akan betah berlamalama dan rindu untuk berkunjung lagi. *Penulis Merupakan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Angkatan 2015


Menilik Pelayanan Perpustakaan Unand Pasca Akreditasi A

P

erpustakaan Universitas Andalas (Unand) resmi mendapatkan akreditasi A dengan predikat baik sekali pada 13 Januari 2016 lalu berdasarkan Surat Perpustakaan Nasional RI No. 66/4.1/PPM.02/I.2016. Keberhasilan tersebut diperoleh dalam segi pelayanan pegawai, Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi Informasi (TI) serta sarana dan prasarana yang memadai. Semenjak mengalami peningkatan tersebut, Perpustakaan Unand terus berkembang dinamis serta berupaya menjalankan misinya dalam hal memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat untuk mendapatkan akses informasi. Namun, di balik upaya yang telah dilakukan untuk mengembangkan perpustakaan, ternyata masih banyak yang perlu dibenahi oleh pihak perpustakaan terutama dalam hal pelayanan.

yang tertera di OPAC,” jelasnya. Periyeti juga menambahkan, mahasiswa harus memasuki perpustakaan dengan pakaian rapi dan sopan. Di samping itu, Kasubag Tata Usaha Perpustakaan, Gusmir mengungkapkan permasalahan internal juga menjadi penyebab pegawai perpustakaan memperlihatkan wajah ketus dan tidak bersahabat, seperti masalah keluarga. “Tetapi, jika saya

peminjaman skripsi. Di dalam peraturan tersebut, mahasiswa tidak diperbolehkan untuk meminjam skripsi. Larangan tersebut bukan tanpa alasan. Hal ini diungkapkan oleh Yasir. “Larangan peminjaman skripsi bertujuan untuk menghindari terjadinya plagiat. Jadi, kami hanya mengizinkan mahasiswa untuk membaca tapi tidak meminjamnya,” tuturnya. Di samping itu, tidak adanya koleksi cadangan untuk skripsi juga menjadi alasan skripsi tidak boleh dipinjamkan. Seperti yang dikatakan oleh Periyeti. “Setiap mahasiswa yang telah wisuda hanya memberikan satu skripsi untuk disumbangkan ke perpustakaan. Oleh karena itu, mahasiswa hanya diperbolehkan membaca di ruangan skripsi,” ujarnya. Namun, salah seorang mahasiswi jurusan Sosiologi, Eresti mengatakan permasalahan Pelayanan Petugas bukan hanya terletak dari Perpustakaan Unand boleh atau tidaknya skripsi Foto: Rival P e t u g a s tersebut dipinjam, perpustakaan merupakan PELAYANAN: Petugas melayani pengunjung yang mengembalikan melainkan juga dari SDM yang menentukan buku perlakuan pegawai yang kemajuan perpustakaan ke hanya memperbolehkan depannya. Oleh karena itu, pelayanan melihat kondisi tersebut, saya akan mahasiswa membaca skripsi tersebut dari petugas perpustakaan menjadi salah langsung menegurnya. Karena itu tidak pada waktu yang telah ditentukan. Serta satu kajian dasar untuk mewujudkan baik.” ujar Gusmir. mahasiswa juga mengeluhkan penutupan perpustakaan terbaik. Berbagai jenis ruang yang tak sesuai jadwal. “Setahu layanan yang diberikan kepada Penerapan Sistem Denda dan saya, ruang baca skripsi tersebut tutup pengunjung perpustakaan tergantung Pelarangan Peminjaman Skripsi pada pukul 4 namun pada pukul 3 Perpustakaan Unand memiliki pegawai sudah mengatakan kalau pada kebutuhan dan disesuaikan dengan program studi yang ada. Namun, dari beberapa ketentuan dalam peminjaman ruangan akan ditutup” ujarnya “Menurut segi pelayanan tersebut masih banyak koleksi yaitu memberikan jangka waktu saya, dari segi pelayanan, perpustakaan selama tujuh hari kepada peminjam. Unand jauh tertinggal dari pustaka pengunjung yang mengeluh. Hal ini diungkapkan oleh salah Setelah tujuh hari, koleksi yang dipinjam daerah. Pada perpustakaan daerah seorang mahasiswa Jurusan Sistem harus dikembalikan. Jika tidak skripsi itu boleh dibawah pulang dan Komputer, Ayu. Ia mengatakan sebagian dikembalikan, maka akan dikenakan pelayanan pegawainya juga ramah, pegawai perpustakaan kurang ramah sanksi berupa membayar denda berbeda dengan perpustakaan Unand” terhadap mahasiswa. “Rata-rata keterlambatan. Denda keterlambatan tambahnya. pegawai perpustakaan kurang yang berlaku ialah Rp1000 per buku. Selain skripsi, kata Yasir masih bersahabat terhadap pengunjung. “Hal ini bertujuan agar buku yang ada koleksi lainnya yang tidak boleh Padahal, pengunjung perpustakaan tidak dipinjam merata bagi setiap mahasiswa. dipinjamkan, yaitu buku rujukan seperti hanya mahasiswa Unand, tetapi juga Jadi, tidak ada yang meminjam dalam kamus dan ensiklopedia. Hal ini pengunjung dari luar Unand. Hal kurun waktu yang lama,” ungkap Yasir. dikarenakan itu merupakan buku rujukan tersebut pasti akan memberikan Pada awalnya sistem denda di terbatas. “Buku rujukan atau pandangan buruk terhadap pelayanan perpustakaan Unand dikelola secara ensiklopedia jumlahnya juga terbatas, manual. Namun, hal tersebut tidak jadi tidak memungkinkan untuk dipinjam dari perpustakaan ini.” tutur Ayu. Terkait keluhan pengunjung efektif karena masih banyak mahasiswa mahasiswa. Mahasiswa hanya diizinkan terhadap pegawai perpustakaan yang yang mendapat denda, akan tetapi tidak membaca buku rujukan pada ruang terkesan tidak ramah tersebut, kru terdata. Sekarang, dengan adanya layanan koleksi referensi,” tambahnya. Genta Andalas menemui Kepala sistem automasi yang diterapkan Unand, Perpustakaan Unand, Yasir. Yasir sistem denda dapat dikelola dengan baik Basic Petugas Bukan Berasal dari Ilmu mengatakan pegawai perpustakaan karena telah diatur oleh rektor. Kepustakaan sudah memiliki prinsip ramah, “Mahasiswa yang terlambat Berdasarkan data staf komunikatif, dan sudah memberikan mengembalikan buku tersebut sudah perpustakaan Unand pada Juni 2016, pelayanan yang baik. “Sebenarnya, terdata beserta dendanya,” jelas kepala saat ini terdapat 28 orang pegawai mahasiswa saja yang berpikiran ada perpustakaan tersebut. perpustakaan. Di antaranya, lulusan Mengenai uang denda, pihak SMEA berjumlah 2 orang, SLTA berjumlah petugas perpustakaan yang pemarah atau tidak ramah. Jika mahasiswa perpustakaan hanya bertugas untuk 7 orang, D II berjumlah 4 orang, D III melakukan peminjaman dan hal lainnya mengumpulkannya dari mahasiswa yang berjumlah 5 orang serta S1 berjumlah sesuai dengan prosedur yang ada, terlambat mengembalikan buku. Setelah 10 orang. Dilihat dari latarbelakang petugas perpustakaan tersebut tidak itu, langsung dikirim ke rekening rektor. pegawai yang bekerja di Perpustakaan akan bersikap seperti itu,” jelas Yasir. “Dana dari denda tersebut nantinya akan Unand tersebut, separuhnya tidak Selain itu, Kepala Koordinator dialokasikan rektor untuk perpustakaan, memiliki latar belakang pendidikan ilmu Bidang Layanan Sirkulasi, Periyeti sesuai dengan Rencana Kerja dan kepustakaan. Padahal, untuk menjadi mengatakan pegawai perpustakaan Anggaran Kementrian Lembaga (RKAKL) seorang pustakawan yang profesional marah bukan karena tidak ramah, yang ada. Jadi, perpustakaan sama seseorang perlu menempuh pendidikan melainkan faktor fisik petugas yang sekali tidak memiliki kas sendiri,” papar tentang perpustakaan setingkat D3, S1 kurang baik. Serta mahasiswa masih Yasir. Selain denda, jika mahasiswa maupun S2. belum mengerti dan tidak menaati menghilangkan buku secara tidak Dikutip pada situs online Tempo, prosedur-prosedur yang ada di disengaja ataupun disengaja akan untuk menjadi seorang pustakawan perpustakaan. “Seharusnya, mahasiswa dikenakan sanksi dengan mengganti buku profesional sudah tercantum pada UU No terlebih dahulu mencari buku di Online yang hilang tersebut dengan judul dan 43/2007 adalah seorang yang memiliki Public Access Catalog (OPAC) atau pengarang yang sama. kompetensi yang diperoleh melalui website perpustakaan. Setelah dan pelatihan Selain penerapan sistem denda, pendidikan ditemukan, baru mencari kembali buku Perpustakaan Pusat Unand juga kepustakawanan serta mempunyai tugas tersebut di rak sesuai dengan nomor menerapkan peraturan tentang dan tanggung jawab untuk melaksanakan

pengelolaan dan pelayanan perpustakaan, serta memiliki keterampilan pemanfaatan tekonologi informasi dan keterampilan bahasa. Saat ditemui oleh kru Genta Andalas, Kepala Perpustakaan Unand, Yasir membenarkan tentang tidak banyaknya pegawai perpustakaan yang merupakan sarjana ilmu perpustakaan. “Kebanyakan pegawai dan pustakawan di sini merupakan lulusan ilmu komputer dan beberapa bidang lain. Sedangkan untuk yang lulusan ilmu perpustakaan sendiri tidak beberapa,” ujarnya. Selanjutnya, Yasir mengatakan perekrutan pegawai perpustakaan berada di bawah koordinasi Wakil Rektor II. “Pihak kami hanya mengajukan usulan pegawai yang akan direkrut, sedangkan yang memutuskan adalah bidang II Unand. Selain itu, pegawai perpustakaan juga ada yang berasal dari hasil mutasi dari berbagai bidang di Unand,” jelasnya. Disinggung mengenai ada atau tidaknya pengaruh basic petugas perpustakaan yang bukan berasal dari ilmu kepustakaan terhadap kinerja, Yasir mengatakan tidak ada pengaruh karena pihak perpustakaan memberikan pelatihan khusus bagi pegawai-pegawai yang berasal dari bukan bidang ilmu perpustakaan. “Pelatihan tersebut bertujuan untuk menyetarakan status pegawai perpustakaan yang merupakan syarat untuk menjadi pustakawan,” ucapnya. Menanggapi hal tersebut, salah seorang petugas perpustakaan, Irwani Rosra, membenarkan bahwa ia pernah diberikan pelatihan, “Memang ada pelatihan yang diberikan petinggi kampus untuk meningkatkan kinerja pegawai. Jadi, jika telah melaksanakan pelatihan tersebut, maka pegawai dapat menjadi pustakawan,” ucap pegawai yang bukan lulusan ilmu pustaka ini. Terkait dana untuk melaksanakan pelatihan, Yasir menjelaskan sebagian dana berasal dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) perpustakaan Unand sendiri. “Namun saya tidak tahu jumlah pastinya,” katanya. Prospek Perpustakaan Unand ke depan Perpustakaan merupakan jantungnya sebuah Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, sudah sepantasnya, perpustakaan yang memiliki akreditasi A tidak lagi dipandang buruk dalam hal pelayanan. Butuh kerja sama semua pihak, baik dari pihak perpustakaan sendiri maupun pihak pengunjung. Perpustakaan harus benar-benar unggul sehingga bisa mencapai visi dan misinya. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Periyeti. “Seorang petugas perpustakaan harus mampu memanajemeni waktu dengan baik. Serta jeli melihat informasi dan cepat tanggap untuk kemajuan, tidak hanya terfokus pada bidang tertentu,” ujarnya. Ia juga berharap agar pustakawan diberikan pelatihan menulis dan workshop untuk pengembangan SDM. Tak hanya Periyeti, harapan agar perpustakaan Unand lebih baik juga dituturkan oleh Yasir. Ia berharap agar perpustakaan Unand dapat menjadi sistem unggul yang membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi. “Serta pustakawan dapat berkembang dan SDM selalu meningkat,” harap Yasir.Iqbal, Metria, Novia, Puji, Rival, Suci, Ulfa


U

Polling Laporan Utama Genta Andalas Edisi Genta Antara 2016

niversitas Andalas berusaha n t u k mengupayakan sistem Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Namun sistem tersebut tidak dapat diterapkan begitu saja. Pemahaman akan perubahan sistem PTN-BLU menuju PTN-BH masih rancu karena adanya benturan kepentingan beberapa personil perguruan tinggi. Oleh karena itu, perlu ditanamkan pemahaman PTN-BH terhadap warga Unand, khususnya kepada mahasiswa, untuk memunculkan argumen-argumen dan mendukung sistem PTN-BH berkat pemahaman dari sistem tersebut. u

Dilatarbelakangi hal itu Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) UKPM Genta Andalas dalam tabloid Genta Antara melakukan sebuah survei untuk mengetahui pandangan mahasiswa Unand mengenai PTN-BH. Dengan menggunakan metode Random Sampling, survei ini dibagikan kepada 280 responden yang dipilih secara accidental. Dalam konsep PTN-BH, bahwa otonomi diberikan kepada perguruan tinggi dengan mengedepankan kekuatan moral, di mana moral tersebut dapat dikatakan sebagai salah satu aspek penting sebagai ajang perubahan yang harus dibuktikan dalam perguruan tinggi. Selain itu juga dibutuhkan panduan dan kejelasan

mengenai PTN-BH agar publik, khususnya mahasiswa bisa paham dan setuju atas sistem tersebut. Mengenai hal itu, survei menunjukan sebanyak 62,73% responden setuju dengan sistem PTNBH diterapkan di Unand dengan alasan untuk menciptakan perguruan tinggi yang bermutu. Namun, 31,93% responden lainnya tidak setuju. Hal ini menunjukan dominannya mahasiswa Unand yang setuju sistem PTN-BH diterapkan di Unand melalui beberapa argumen-argumennya. Mengenai dampak yang ditimbulkan dari sistem PTN-BH, sebanyak 58,60% responden berpikir

bahwa sistem PTN-BH akan mendatangkan dampak positif terhadap Unand salah satunya agar Unand lebih maju dan setara dengan universitas PTNBH lainnya. Selain dampak positif, ada dampak negatif yang terpikirkan oleh responden. Sebanyak 29,30% responden berpikir negatif mengenai dampak dari sistem PTN-BH. Bicara mengenai sanggup atau tidaknya Unand mengelola pendanaan sendiri jika menerapkan sistem PTN-BH, 44,77% responden menilai bahwa Unand sanggup mengelola pendanaan. Sedangkan 45,42% lainnya menilai Unand tidak sanggup.

Sumber: Litbang Genta Antara; Grafis: Produksi

Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa

D

ewasa ini media sosial sudah digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Begitu juga dengan mahasiswa, media sosial seolah-olah sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dijauhkan dari mahasiwa. Media sosial dapat membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugastugasnya. Akan tetapi apabila tidak dapat menggunakannya dengan bijak, maka media sosial dapat mendatangkan akibat yang tidak baik dan menimbulkan masalah hukum. Sebagai mahasiswa, tentunya kita harus selekif dalam memilih hal-hal positif dan negatif dari media sosial. Sepeti kasus Awkarin, yang belakangan menghebohkan publik lewat akun Instagram @awkarin alias Karin Novilda. Melalui salah satu aplikasi media sosial tersebut Awkarin menjadi selebgram yang terkenal dengan berbagai sensasi. Namun, di sisi lain Awkarin dapat dikatakan sebagai mahasiswa yang gagal dalam memilih penggunaan media sosial. Sebab, dalam video-videonya melalui aplikasi media sosial, seringkali Awkarin mengucapkan kata-kata kotor dan menampilkan videovideo vulgar, mengakibatkan Awkarin dilaporkan oleh KPAI ke KOMINFO. Dilatarbelakangi hal tersebut Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) UKPM Genta Andalas dalam tabloid Genta Antara melakukan sebuah survei untuk mengetahui pandangan mahasiswa Unand mengenai media sosial di mata mahasiswa. Dengan menggunakan metode Random Sampling, survei ini diberikan kepada 280 responden yang dipilih secara accidental. Berkenaan dengan media sosial terbukti bahwa Mahasiswa Unand cukup aktif dalam menggunakan media sosial.

Berdasarkan hasil survei, 85,75% responden mahasiswa di Unand merupakan pengguna aktif media sosial. Terlihat jelas bahwa media sosial tidak dapat dipisahkan dari kalangan mahasiswa. Tiada hari tanpa gadget, membuat 13,46% responden bukan pengguna aktif media sosial. Dari sekian banyaknya aplikasi media sosial, aplikasi yang paling banyak digunakan responden adalah Line, dengan jumlah persentase 49,17%. Disusul dengan apikasi Instagram dengan persentase 48,61%. Begitu banyak argumen yang menyatakan bahwa media sosial itu sering menyita waktu, semua itu dapat dibuktikan dalam hasil survei. Dimana, 54,55% responden setuju media sosial tersebut menyita waktu sedangkan 43,98% responden lainnya menyatakan tidak. Melalui media sosial, dapat dilihat seberapa eksis atau populernya sesorang dari kegiatankegiatan yang selalu dipostingnya. Berkaitan dengan hal tersebut 92,46% responden Sumber: Litbang Genta Antara; Grafis: Produksi


Genap 30 Tahun, Genta Andalas Banjir Harapan

Dok: Genta FOTO BERSAMA : Pengurus Genta Andalas foto besama dengan Petinggi Unand beserta Pembina UKPM Genta Andalas

M

inggu, (16/10) Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Genta Andalas genap berusia 30 tahun. Perayaan

Hari Ulang Tahun (HUT) ini dilaksanakan di Ruang Seminar Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) dengan mengundang

anak-anak Panti Asuhan Yayasan Budi Mulia Padang. Perayaan ini dihadiri oleh Wakil Rektor (III) Unand, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unand, serta UKPM se Kota Padang dan tamu undangan lainnya. Dalam kata sambutannya, Pimpinan Umum UKPM Genta Andalas Muhammad Arif menyampaikan harapannya agar Genta Andalas bisa terus melahirkan mahasiswa yang berprestasi di bidang jurnalistik dan mampu mengharumkan nama almamater tercinta. “Selama 30 tahun ini Genta Andalas telah melalui banyak hal. Semua itu tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, terima kasih untuk semua pihak yang terlibat, semoga Genta Andalas bisa menjadi media yang terdepan.” tuturnya. Harapan yang sama dituturkan oleh Pembina UKPM Genta Andalas, Rembrandt. Ia menyampaikan keinginannya untuk merintis program Televisi Genta Andalas. “Jika Indonesia

memiliki TV One, Kenapa tidak kita ( redUnand) tidak mempunyai TV Genta Andalas?,” ujarnya yang disambut dengan tepuk tangan meriah oleh seluruh tamu undangan. Di samping itu, Dosen Fakultas Hukum ini juga berpesan agar Genta Andalas yang berperan sebagai media mahasiswa tidak terpengaruh dan terlibat dalam politik manapun. Tidak hanya Pimpinan Umum dan Pembina Genta Andalas yang menyampaikan harapannya, WR III Unand Hermansah juga berpesan agar Genta Andalas tetap menjadi media yang konsisten, mampu menulis dan mengekspos kegiatan-kegiatan di luar dan di dalam kampus. “Semoga Genta Andalas dapat mengharumkan nama almamater,” katanya. Perayaan HUT Genta Andalas yang ke-30 tahun ini diakhiri dengan pemotongan tumpeng, pemberian kenang-kenangan, makan bersama, serta penampilan nasyid oleh anak-anak Panti Asuhan Yayasan Budi Mulia. Ulfa

Raditya Dika: Kerja Keras Hanya Mitos

Seseorang pasti akan memiliki kesempatan untuk berkarya, kemudian akan membuka pintu karya lainnya.” Itulah kata-kata yang dilontarkan oleh Raditya Dika ketika memulai pembicaraannya dalam Seminar Nasional bertajuk “Entrepreneurship dan Leadership”, Sabtu (15/10) di Convention Hall Unand. Penulis novel, Raditya Dika, mengaku membuat karya dari apa yang ia sukai. Menurutnya, membuat sesuatu yang disukai dalam melakukan suatu pekerjaan merupakan motivasi terbesar. “Jangan mengutamakan uang dan popularitas dalam bekerja, tetapi ciptakanlah karya terbaik,” pesan komika ini. Lebih lanjut, menurut Radit, banyak orang yang melangkah maju, namun mereka takut untuk gagal. Oleh karena itu, orang tersebut harus membebaskan diri dari rasa takutnya. “Tidak masalah jika diawal karya kita

D

Foto: Metria SEMINAR NASIONAL: Raditya Dika memberi materi tentang Enterpreneurship dan Leadership di CH Unand

terlihat jelek, karena bagian tersebut akan memotivasi kita untuk membuat karya yang lebih baik,” ujar Radit. Kemudian, Radit juga mengatakan bahwa prinsip kerja keras hanyalah sebuah mitos. Peganglah selalu prinsip kerja cerdas. “Bagaimana kita bisa menggunakan waktu satu jam untuk bekerja, namun kualitasnya sama dengan orang yang bekerja selama lima jam,” tambahnya. Dengan eksistensi yang dimiliki Radit dalam berkarir, salah seorang peserta seminar Deo merasa mendapatkan sesuatu yang berharga. Menurutnya kerja cerdas Radit perlu ditiru oleh mahasiswa. “Seperti kegigihan Radit dalam membuat sesuatu yang ia sukai sehingga bisa mendapatkan uang dan meraih popularitas. Saya berharap peserta lainnya termotivasi untuk membuat sebuah karya,” tutupnya. Metria, Ilham R

BEM KM Sumbar Gelar Aksi Dua Tahun Jokowi-JK

alam rangka menyoroti dua tahun kinerja Presiden Republik Indonesia (RI) Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) se-Sumatera Barat (Sumbar) mengadakan aksi damai yang dipelopori oleh BEM KM Unand sebagai Koordinator Pusat BEM Sumbar dan Universitas Negeri Padang (UNP) sebagai Koordinator Daerah I di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar, Kamis (20/10). Berdasarkan pantauan gentaandalas aksi yang diikuti oleh delapan BEM KM se-Sumbar ini berkumpul di halaman Kantor DPRD Sumbar dan dijaga ketat oleh ratusan personel keamanan dari awal hingga berakhirnya aksi damai ini. Aliansi yang tergabung dalam BEM KM se-Sumbar ini terlihat membawa map yang berisi lima tuntutan dan telah ditanda tangani oleh tujuh Presiden Mahasiswa (Presma) di antaranya Unand, UNP, STKIP Adzkia, IAIN Batusangkar, AMIK DAPARNAS LP3I, STTIND Padang, dan STIE KBP Padang. Dalam aksi ini, Koordinator Lapangan Edi Kurniawan menyebutkan

lima tuntutan yang akan disampaikan kepada Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim yaitu, mereka menolak Tax Amnesty yang dianggap tidak pro kepada rakyat, tolak perpanjangan izin ekspor konsentrat setelah Januari 2017. Selain itu, mereka meminta tindak tegas kepada mafia kasus kebakaran hutan dan lahan, menolak reklamasi Teluk Benoa dan Teluk Jakarta, dan mereka meminta komitmen pemerintah terhadap usaha hilirisasi minerba, dan meminta pemerintah untuk mencabut hukum kebiri serta menyelesaikan akar permasalahan kejahatan seksual pada perempuan dan anak. ‘’Aspirasi tersebut telah Foto: Ade diterima, dan pak Hendra berjanji akan menyampaikan aspirasi kami kepada Presiden SERAH TERIMA: BEM se-Sunbar foto bersama ketua DPRD Sumatera Barat setelah Jokowi,’’ tutur Presma Unand tuntutan didengarkan ini. Di samping itu, Demonstran Fahmi Jokowi tentang permasalahan dari tahun menyampaikan aspirasi mengenai dua mengatakan tujuan baik dari aksi ini ke tahun yang masih belum tahun kerja Presiden Jokowi,’’ ujarnya. ‘’Kami hanya Ade, Agung adalah untuk mengingatkan Presiden terselesaikan.


UKO Unand Adakan Turnamen Catur Nasional

U

nit Kegiatan Olahraga (UKO) Universitas Andalas mengadakan turnamen catur antar mahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia, Kamis (20/10). Pembukaan turnamen ini bertempat di Auditorium Unand dan diikuti oleh seluruh PTN yang ada di Indonesia. Turnamen catur yang bertema Intelligence is Real, dibuka secara resmi oleh Apriadi Syukur selaku kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (DISPORA) Sumatera Barat. Dilanjutkan dengan technical meeting untuk memberikan penjelasan mengenai aturan pelaksanaan turnamen yang diadakan selama tiga hari ke depan. Hari pertama, kamis (20/10) dilaksanakan di Auditorium Unand, sedangkan untuk hari kedua dan ketiga diadakan di gedung Convention Hall Unand. Sejak 2012, sudah kali ketiga UKO mengadakan turnamen tersebut. Peserta yang terdiri dari 20 PTN se-Indonesia ini

berjuang untuk membawa piala kemenangan. Muhammad Ishak Ryanjar, salah satu peserta yang berasal dari Ambon telah memiliki pengalaman dan prestasi dari event-event yang pernah diikuti sebelumnya. “Ini kali pertama saya mengikuti turnamen catur di Unand. Berharap kali ini membawa pulang hasil yang baik,” ucap peserta dari Universitas Pattimura ini. Ketua Panitia, Ardiyanto mengungkapkan bahwa turnamen ini diadakan sebagai upaya dari UKO Unand untuk menunjukkan eksistensinya. “Melalui turnamen ini, kami ingin memperkenalkan bahwa prestasi Unand tidak hanya dibidang akademik namun juga non akademik, salah satunya kegiatan olahraga. Selain itu, kami juga ingin menjalin silaturrahmi dengan mahasiswa se-nusantara dan berharap acara ini dapat berjalan dengan lancar sehingga tujuan dapat tercapai”, tutupnyaKiki, Indah H

Foto: Kiki PERESMIAN: Pembukaan turnamen catur antar mahasiswa se-Indonesia di Auditorium Unand

Fakultas Peternakan Unand Adakan Sidang Terbuka

Foto: Metria RAMAI : Peserta sidang terbuka Fakultas Peternakan dalam rangka memperingati Dies Natalis Fakultas Peternakan

R

abu, (12/10) berlangsung sidang terbuka menyambut Dies Natalis Fakultas Peternakan (Faterna)

Unand ke-53 di Convention Hall (CH). Mengusung tema “Percepatan Pembangunan Peternakan Menuju

Pasca Operasi Katarak, Unand Adakan Home Care Visit

M

enyambut Lustrum XII dan Dies Natalis ke 60 Unand melakukan pengabdian masyarakat dengan melakukan Pengobatan Mata dan Operasi Katarak secara gratis kepada warga Kota Padang khususnya yang tinggal di sekitar kampus Unand. Dari 1400 orang terdaftar hanya 80 orang yang dinyatakan harus di operasi. Operasi ini dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unand, Sabtu (24/09) oleh dokter-dokter dari Fakultas Kedokteran yang tergabung dalam Persatuan Dokter Mata Indonesia, serta para perawat dari Fakultas Keperawatan, dan lainnya. Pacsa melakukan operasi katarak ini, Fakultas Keperawatan mengadakan Home Care yang bertujuan untuk melihat kondisi pasien pasca operasi, Selasa (28/09). Ketua Home Care Visit Dwi Novrianda mengatakan kunjungan ini diperuntukkan kepada pasien yang berada di kecamatan Pauh dan kecamatan terdekat di kampus Unand untuk mengganti perban dan memantau kondisi vital pasien, serta melakukan

edukasi kepada pasien untuk perawatan sesudah operasi katarak. ‘’Ada tiga tim yang diturunkan ke lapangan. satu tim terdiri atas dua orang dosen dari Fakultas Keperawatan. Masing-masing tim akan diterjunkan di tiga kelurahan yang ada di kecamatan Pauh,’’ katanya. Dari Home Care ini ditemukan beberapa pasien yang mengalami infeksi. Hal ini terjadi karena luka pasien tidak ditangani dengan baik. ‘’Seharusnya pasien ini diberikan pendidikan mengenai kesehatan dan perawatan mata setelah operasi agar bisa melakukannya secara mandiri,’’ tuturnya. Menanggapi kegiatan Home Care ini, Mahasiswa Jurusan Keperawatan Program Profesi Jurusan Pertama Rahima Khairina mengaku senang melihat adanya kegiatan ini karena sangat memberi manfaat. ‘’Ada tetangga saya yang ikut kegiatan ini dan dia sangat senang. Semoga acara-acara yang bermanfaat ini akan terus berlanjut,’’ Vivi, Ridho tuturnya.

Kedaulatan Pangan Hewani”, sidang terbuka ini dibuka langsung oleh dekan Faterna Prof. Dr. Ir. James Hellyward MS dan dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Bupati Sumbar, Rektor Unand, Ketua Senat, Guru Besar Unand, Kepala Dinas Peternakan Sumbar, Kepala Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Pelaihari (BPTU HPT) Padang Mengatas serta tamu undangan lainnya. Melalui sidang terbuka ini, James menyampaikan dalam lima tahun belakangan perkembangan dosen dan mahasiswa Faterna mengalami fluktuasi. Di samping itu, Ia mengatakan bahwa saat ini Faterna telah memiliki empat bidang kajian ilmu diantaranya bagian Ilmu Teknologi Produksi Ternak, Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Teknologi dan Pengolahan Hasil Ternak dan Pembangunan serta Ilmu Bisnis Peternakan di samping program Jenjang Strata 2 (S2) dan Jenjang Starta 3 (S3). Dalam waktu dekat ini, Ia mengatakan Faterna akan menerima mahasiswa credit earning dari Universitas Jambi (Unja) dan Universitas

Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau. Selain itu, Ia juga akan mengirim mahasiswanya ke Okayama University Jepang, King Rajabat University Thailand, dan kampus lainnya. Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan dan skill mahasiswa. Di samping itu, dalam sidang terbuka ini, Dosen Faterna Fuad Madarisa diberi kesempatan untuk menyampaikan orasi ilmiah mengenai Kolaborasi Pemangku Kepentingan untuk Perbaikan Kompetensi Peternak dan Percepatan Pembangunan Peternakan. Fuad mengakui bahwa tidak semua kelompok peternak akan berhasil. Ia memberikan solusi dengan terus melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan sumber daya, karena kondisi lapangan memiliki pengaruh besar dalam menentukan pembangunan. “Kolaborasi perlu untuk perbaikan kompetensi peternak dan percepatan dinamika pembangunan peternakan,” ujarnya. Metria

KMIP Adakan Seminar Nasional dalam Rangka Hari Pangan Dunia

K

omisi Mahasiswa Ilmu Pertanian (KMIP) mengadakan Seminar Internasional di Perpustakaan Pusat Universitas Andalas, Rabu (19/ 10). Seminar yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Pangan Dunia ini dipandu oleh Dr. Ir. Darmawan, M. Sc. serta menghadirkan Prof. Tsugiyuki Matsunaga sebagai pemateri. Pada seminar ini, Matsunaga membagikan pengalamannya selama menjadi seorang profesor di Universitas Shimane, Jepang. Ia juga menerangkan tentang program-program yang dilakukan universitas tersebut kepada mahasiswa Unand. Salah satunya adalah sumber beasiswa yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa Internasional. “Ada berbagai sumber beasiswa yang dapat dimanfaatkan, seperti beasiswa dari pemerintah

Jepang, pemerintah negara asal, maupun dari instansi-instansi yang ada di Jepang, “ ujarnya. Sebagai moderator, Darmawan juga menyampaikan kelebihankelebihan yang akan didapat jika kuliah di Jepang, seperti penyebaran informasi yang lebih cepat, aman, dan penduduknya tidak rasis. “Salah satu keuntungan kita jika kuliah di Jepang adalah layanan purna jasa, dimana almamater kita akan selalu memperhatikan kita sampai kapanpun,” tambahnya. Meli, mahasiswa Agribisnis mengatakan bahwa seminar ini memberikan dampak positif bagi dirinya. “Seminar ini membuat saya termotivasi untuk melanjutkan studi ke Jepang,” tuturnya. Puji, Ulfa

Berita selengkapnya klik portal berita www.gentaandalas.com


Aksi BEM Sesumbar Memperingati Dua Tahun Pemerintahan Jokowi

Foto: Agung AMANKAN: Terlihat polisi berjaga di lokasi aksi aliansi BEM se Sumbar

Foto: Ade DENGAR: Aliansi BEM dengarkan orasi tunggu kedatangan ketua DPRD sumbar

Foto: Ade

Foto: Ade

KOKOH: Aliansi BEM desak Ketua DPRD sumbar jawab tuntutan aliansi mahasiswa

FOKUS: BEM Se-SUMBAR fokus dengarkan ujuk rasa

Foto: Agung KOMPAK: mahasiswa kompak pegang surat tuntutan aliansi mahasiswa

Foto: Agung TUNDUK: aliansi BEM tertunduk mendengarkan orasi


Padang English Club, Wadah Pemantapan Berbahasa Inggris

B

Dalam bahasa kesehariannya, ahasa adalah kemampuan yang yang mendukung kemampuan berbahasa dimulai akan ada pembentukan dua dimiliki manusia untuk para membernya. Resti Anggreita Sari kelompok yaitu kelompok pro dan anggota dari komunitas ini dianjurkan dipergunakan bertutur dengan pemilik toko buku Sari Anggrek di Padang kontra. Dan kedua kelompok tersebut menggunakan bahasa Inggris namun manusia lainnya. Bahasa dapat menjadi memiliki sebuah gebrakan untuk akan mengemukakan pendapat tidak ada paksaan untuk menggunakan media untuk menjalin hubungan antar mendirikan sebuah komunitas yang kelompok mereka mengenai suatu topik. bahasa Inggris. Untuk memantapkan sesama manusia. Dalam lingkup yang bernama Padang English Club (PEC) “Komunitas ini membantu saya dalam kemampuan berbicara bahasa Inggris luas bahasa dapat menjadi media sebagai wadah untuk meningkatkan meningkatkan skill dalam berbahasa anggotanya komunitas ini juga mendatangkan pemateri berkomunikasi antar satu dari luar negeri (bule) satu negara dengan negara kali per bulannya. Biasanya Foto : Ist lainnya. Komunikasi bule tersebut berasal dari tersebut tentu tidak akan volunter atau pertukaran terjalin dengan baik karena mahasiswa yang berada di perbedaan bahasa. Oleh Padang. karena itu bahasa inggris Komunitas ini tak adalah bahasa yang hanya fokus pada seputar disepakati sebagai bahasa kegiatan formal saja. internasional, yang dapat Mereka juga melakukan digunakan untuk kegiatan-kegiatan berhubungan secara global. bermanfaat lainnya. BaruBahasa inggris baru ini, Padang English Club menjadi lebih penting lagi (PEC) mengadakan kegiatan dikarenakan saat ini sosial bertema “Goes to Indonesia telah memasuki Publicâ€? yaitu membersihkan Masyarakat Ekonomi Asean dan memungut sampah di (MEA), dimana setiap warga sekitar Pantai Padang negara bebas memilih tepatnya di Muaro Lasak. Ini pekerjaan di negara merupakan sebuah bentuk manapun yang mereka kegiatan sosial mereka inginkan dalam kawasan terhadap kepedulian Asia Tenggara. Bekerja lingkungan. Hingga saat ini diluar dari negara sendiri anggota PEC sudah bukanlah perkara gampang, mencapai 150 orang. bahasa internasional Komunitas ini tidak (bahasa Inggris) merupakan memandang usia. Mulai dari modal awal yang harus pelajar tingkat SMP hingga dikuasai. Ketidak mampuan SMA se Kota Padang dan berbahasa inggris menjadi mahasiswa dari berbagai kendala utama untuk bisa universitas di Padang, bersaing di dunia kerja, bahkan kalangan pekerja bagaimana tidak orang yang pun turut bergabung di pintar tidak hanya BAHAGIA: Anggota Padang English Club berfoto bersama setelah melakukan acara amal bersih-bersih di komunitas ini. mengandalkan kemampuan sekitar tugu merpati perdamaian Mereka yang kerja saja namun bergabung di komunitas ini kemampuan berkomunikasi dan berbahasa merupakan nilai plus kemampuan berbahasa Inggris. inggris terutama dalam speaking,â€? tutur berhasil membawa ilmunya ke luar tersendiri untuk dapat diterima di dunia Komunitas ini berdiri sejak tahun 2005. Panji Akbar mahasiswa Teknik Mesin negeri, seperti Inggris. Bagi temankerja. Menanggapi hal diatas berbagai Sebelum menjadi sebuah komunitas, Universitas Bung Hatta. Selain itu, teman yang berminat untuk bergabung, cara pun dilakukan banyak orang agar Padang English Club (PEC) hanya berupa komunitas PEC juga mempunyai komunitas ini tidak menuntut syarat dapat menguasai bahasa Inggris dengan perkumpulan beberapa orang saja dalam kegiatan formal lainnya seperti apapun. Komunitas ini juga terbuka bentuk ajang silaturrahmi dan presentasi dan juga diskusi. Setiap untuk siapapun yang memiliki kemauan baik. memperdalam pemahaman berbahasa anggota dari komunitas ini akan disuruh untuk meningkatkan kualitas dirinya. Besarnya kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan dalam Inggris. Hingga pada akhirnya mempresentasikan kegiatan sehari-hari Jadi, untuk mengetahui informasi lebih berbahasa Inggris telah membuat banyak perkumpulan tersebut banyak anggota mereka dalam bahasa Inggris sedangkan lanjut, anda bisa langsung kunjungi pusat lembaga pendidikan non-formal (English dan dibentuklah sebuah komunitas yang diskusi dilakukan dengan posisi duduk kegiatan PEC yang bertempat di toko course) berkembang pesat. Mulai dari diberi nama Padang English Club (PEC). melingkar dan ada yang berbicara dalam Sari Anggrek lantai 2, bagian ruang baca. Debat merupakan salah satu bahasa Inggris kemudian anggota yang Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap pengadaan jasa privat home schooling, Jumat pukul 17.00 WIB. Nindi, Suci les private hingga pengadaan komunitas kegiatan komunitas ini. Sebelum debat lainnya bertanya dalam bahsa Inggris.


Durhaka Orangtua kepada Anak Oleh : Zeni Eka Putri,S.Sos.M.Si*

Dok. Pribadi

P

ernahkah kita membaca kisah-kisah bertuah yang melegenda ini? seperti kisah Malin Kundang yang durhaka kepada ibunya, lalu dikutuk menjadi batu. Ada juga kisah bertuah lainnya, kisah Sangkuriang yang durhaka karena ingin menikahi ibu kandungnya sendiri. Begitupun di kehidupan seharihari, kisah anak yang durhaka kepada orangtuanya juga sering terjadi, seperti seorang anak bisa tega membunuh orangtuanya karena permasalahanpermasalahan sepele dan ada anak yang tega menelantarkan orangtuanya di usia senja mereka Akan tetapi, tidak jarang kita temui hal kebalikannya, yakni orangtua yang durhaka kepada anak. Apa contohnya? Pelarangan Anak terhadap Akses Pendidikan Formal

Anak, sebenarnya merupakan anugrah dari Tuhan yang luar biasa. Pada awalnya, seorang anak itu bisa kita ibaratkan dengan kertas putih bersih, belum ada coretan sedikitpun. Anak siap untuk kita “goreskan” dengan berbagai macam pembelajaran dan ilmu. Keluarga, terkhususnya orangtua, merupakan tempat awal anak menimba ilmu pertama kali. Internalisasi nilai dan norma terhadap anak dilakukan pertama kali oleh orangtua. Namun, wadah anak memperoleh pendidikan tidak hanya pada orangtua. Ada juga lembaga pendidikan formal, yakni sekolah. Pendidikan formal merupakan sebuah aset dan bekal bagi anak nantinya. Bisa jadi, dengan pendidikan melalui bangku sekolah nantinya, seorang anak bisa mengangkat derjat kehidupan keluarga. Sebenarnya, tidak salah, kalau seandainya seorang anak membantu meringankan beban orangtua dengan bekerja. Apalagi apabila keadaan ekonomi keluarga tergolong pas-pasan. Bisa jadi, seorang anak bekerja sambilan sepulang sekolah dengan berjualan. Akan tetapi, yang menjadi permasalahan adalah, apabila hak anak untuk memperoleh pendidikan diabaikan karena orangtua menyuruh anak bekerja dan melarang bersekolah. Padahal, saat ini pemerintah menggalakkan program wajar (wajib belajar) sembilan tahun, yakni sampai menamatkan pada jenjang SMP. Akan tetapi, mengingat persaingan dalam dunia kerja di masa depan, sudah seharusnya anak diberikan akses ke pendidikan dengan lebih luas, minimal sampai tingkat SMA bahkan sampai ke jenjang Perguruan Tinggi. Masalah biaya, terkadang menjadi faktor yang menyebabkan orangtua melarang anaknya untuk bersekolah

Tindakan Kekerasan terhadap Anak Kekerarasan dalam hal ini terbagi dua, yakni kekerasan fisik dan kekerasan seksual. Kalau kita lihat pemberitaan yang terjadi di media, ada juga orangtua yang tega melakukan kekerasan fisik terhadap anak. Contohnya, tindakan pemukulan terhadap anak. Pemukulan dalam hal ini adalah pemukulan yang menimbulkan luka dan memar terhadap anak. Kemudian, ada juga kekerasan seksual yang terjadi pada anak. Pernah kita dengar sebelumnya, bagaimana kisah-kisah tragis seorang ayah tega menghamili anak kandungnya. Jika kita renungkan, maka tidaklah sangat manusiawi jika kita sebagai orangtua tega menodai darah daging sendiri. Seharusnya, orangtua bisa menjadi pelindung bagi anak. Apalagi, salah satu fungsi keluarga adalah fungsi afeksi atau kasih sayang. Anak harus memperoleh perhatian dan kasih sayang yang cukup. Jika anak biasa dipukuli dengan kasar, bisa jadi anak tumbuh sebagai anak yang penakut atau anak yang nakal dan kasar dikemudian hari. Apalagi, anak yang pernah menerima kekerasan seksual, bisa mengakibatkan anak menjadi trauma mendalam yang bisa merusak masa depannya.

yakni tindakan aborsi yang dilakukan karena mengancam keselamatan si ibu bila janin terus dipertahankan. Hal ini tentu bukan menjadi persoalan. Persoalan akan muncul, apabila tidakan aborsi dilakukan oleh pasanganpasangan tidak legal sebagai akibat dari pergaulan bebas. Hamil di luar nikah menjadi konsekuensi dari hal tersebut. Hal yang bisa dilakukan adalah mencari jalan pintas untuk menghindari aib yang bisa mencoreng nama baik keluarga dengan melakukan aborsi. Ini juga merupakan benduk durhaka orangtua kepada anak. Kenapa demikian? Karena pada dasarnya, bayi tersebut tidak bersalah dan tidak berdosa. Permasalahn terletak pada orangtuanya yang belum siap untuk kehadiran si jabang bayi karena hadir tanpa ikatan pernikahan. Sejalan dengan aborsi akibat pergaulan bebas, ada lagi kasus orangtua yang tega membuang bayi-bayi yang baru lahir. Bayi-bayi sudah dibuang dalam kondisi yang tidak bernyawa ke sungai bahkan di tong sampah. Ada juga bayi yang dibuang masih dalam kondisi hidup, akan tetapi dibiarkan terlantar begitu saja. Menjadi orangtua, bukanlah hal yang mudah. Butuh kesiapan mental, fisik dan finansial. Perencanaan yang matang dan mempersiapkan masa depan anak sebaik-baiknya perlu dilakukan. Jangan sampai, kita sebagai orantua menyi-nyiakan anak yang sudah dianugrahkan Tuhan. Padahal, masih banyak pasangan-pasangan yang mendambakan kehadiran anak, akan tetapi belum diberi kesempatan oleh Yang Maha Kuasa.

Tindakan Aborsi dan Penelantaran Anak Dalam hal ini, sebenarnya ada aborsi yang diperbolehkan secara medis,

*Penulis Merupakan Dosen Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas

setinggi-tingginya. Sebenarnya, disinilah dibutuhkan peran pemerintah dengan bantuan beasiswa terhadap anak yang kurang mampu. Apalagi sekarang, tidak ada alasan anak untuk tidak bisa mencapai perguruan tinggi, karena sudah ada beasiswa seperti bidik misi, beastudi etos, dan lain sebagainya.

Gengsi Sosial, Tren masa kini

M

asyarakat modern atau masyarakat kekinian di asumsikan sebagai masyarakat yang up to date, style, fashionable, serta penggunaan segala perangkat teknologi yang menghiasi kesehariannya. Konsekuensi dalam modernisasi adalah rasionalisasi dan diferensiasi, yakni klasifikasi atau penggolongan masyarakat berdasarkan perbedaan–perbedaan tertentu saja tanpa menimbulkan adanya tingkatantingkatan. Rasionalisasi dan diferensiasi terjadi dalam berbagai bidang kehidupan mulai dari rasionalisasi bidang pekerjaan hingga diferensiasi dalam hal konsumsi. Contohnya saja, kalangan remaja dan kalangan anak muda kekinian lebih senang menggunakan mobil atau motor pribadi ke kampus, ke sekolah atau tempat-tempat lainnya. Dan tak bisa kita pungkiri juga, anak muda sekarang lebih condong memakai handphone bermerk bintang lima dengan harga yang tidak main-main. Rasanya malu saja jika masih menggunakan handphone yang tidak begitu terkenal dengan merk Akhir-akhir ini, kota-kota besar di tanah air, salah-satunya Padang,Sumatera Barat banyak mengalami pertumbuhan yang begitu pesat ; munculnya gedung-gedung tinggi, pusat-pusat perbelanjaan, tempat karaokean, mall, restoran cepat saji

Oleh : Ulfa Sevia Azni*

(fast food), café-café tempat nongkrong dan sejenisnya yang mengafirmasikan bahwa eksistensi kapitalis telah menguasai Padang. Yang paling menarik perhatian kita adalah restoran cepat saji (fast food) serupa Café hits atau tempat sejenisnya yang sering menjadi tempat persinggahan kawula muda, terutama anak SMP dan SMA yang masih ikut-ikutan mengejar gengsi. Secara simbolik, tempat tersebut menyimpan tanda atau simbol yang memiliki makna kemewahan, esklusifitas, highclass. Sehingga ketika komoditas tersebut di konsumsi maka akan mampu merekonstruksi status sosial seseorang, serta mampu menunjukkan siapa seseorang. Begitupun dengan penggunaan gadget bermerk dan mempunyai nilai yang bisa buat geleng kepala. Di balik barang tersebut menyimpan tanda atau simbol yang jua bermakna (highclass, kemewahan serta esklusifitas) yang ketika seseorang mengkonsumsi (menggunakan) barang tersebut maka mampu merekonstruksi – membentuk status sosial seseorang. Maka pertanyaan selanjutnya adalah apakah para penggunanya tersebut sadar akan nilai guna barang tersebut? atau hanya sekedar konsumsi tanda simbol merk, harga, tempat, suasana, kepopuleran? Secara tidak sadar banyak konsumen yang mengkonsumsi sebuah barang atau

komoditas tersebut hanya sekedar kenyang dari sisi tanda atau simbol semata, tetapi secara esensi – nilai guna suatu barang yang di dapatkan hanya sedikit bahkan tidak mendapatkan apa apa. Jika kita membandingkan minum kopi di warung kopi biasa atau bisa juga dirumah dengan minum kopi di tempat café hits kaula muda sekarang, maka tentu dari segi simbol atau tanda (tempat, suasana, pencahayaan, tata ruang, tata letak) lebih eksklusif, lebih mewah di bandingkan dengan di warkop biasa , tetapi dari sisi nilai guna (esensi) belum tentu kalah. Sama saja ketika kita membandingkan konsumsi ayam KFC dengan konsumsi ayam di warung pinggir jalan. Secara tata ruang, tempat, lighting, suasana di KFC memang lebih unggul di bandingkan dengan ayam di warung pinggir jalan, yang hanya bermodalkan periuk gosong dan gerobak peot yang sedikit dihias, tetapi secara nilai guna tentunya warung ayam di pinggir jalan belum tentu kalah bahkan lebih unggul. Rasionalitas konsumsi dalam sistem masyarakat konsumsi telah jauh berubah, karena saat ini masyarakat membeli barang bukan sebagai pemenuhan kebutuhan, namun sebagai pemenuhan hasrat. Inilah sebagai bentuk refleksi gengsi sosial remaja- anak muda

kekinian yang mewujud kepada pemilihan tempat makan, fashion, gadget sampai transportasi dan seterusnya. Dengan meminjam konsep ahli sosiologi, Karl Marx mengenai ‘kesadaran palsu’ yang sepertinya layak di tujukan kepada mereka-mereka yang mengkonsumsi barang (komoditas) tersebut terutama untuk kalangan menengah ke bawah. Kesadaran palsu yang di maksud adalah ketika seseorang seolah olah merasa mampu untuk mengkonsumsi sebuah barang (komoditas) dengan harga mahal sedangkan faktanya secara ekonomi mereka miskin maka inilah yang di sebut dengan kesadaran palsu. Dengan menambahkan statement Bob Sadino yang menyatakan bahwa “bergaya lah sesuai isi dompet mu”, artinya bahwa jangan hanya karena rasa gengsi sosial kita lantas memaksakan untuk mengkonsumsi komoditas yang tidak mampu kita jangkau secara ekonomi dan kalaupun kita mampu, toh sampai kapan kita mau diperdaya (di bodohi) oleh tangan-tangan kapitalis. *Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Sosiologi Angkatan 2015 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas


Andri Martoho ‘Penunggu’ Setia Arboretum Unand dengan pekerjaannya. Di balik kulitnya yang gelap akibat terbakar sinar matahari, ia tetap gigih dalam bekerja. Dengan gaji saat ini sebesar Rp1.375.000 per bulannya, Eri ingin sekali membahagiakan empat orang anak dan istrinya, yaitu Zulfitri atau Ipet panggilan akrabnya. Eri mengaku dengan gaji yang ia

“Orang Jepang tersebut datang mencari bunga kayu lalu dikupas batangnya dan dimasukkan ke plastik untuk penelitian,” tambah Lelaki asal Kambang, Pesisir Selatan ini. Eri menjelaskan setiap tahunnya ada kunjungan rutin dari universitas di luar daerah Sumatera Barat (Sumbar). “Setiap tahun mahasiswa dari Palembang

“Meskipun gaji yang diterima tidak seberapa, namun setidaknya bisa menghidupi dan menyekolahkan anak-anak saya, kalau bisa hingga ke perguruan tinggi,”

Foto: Ade

U

niversitas Andalas (Unand) yang dijuluki sebagai kampus hijau memiliki ciri khasnya tersendiri. Berdiri di atas bukit Karamuntiang, dengan lingkungan yang dipenuhi pohon rindang memberikan kesan sejuk bagi siapa saja yang melihatnya. Bergeser sedikit ke arah ujung kampus, terdapat kawasan hutan arboretum (kebun botani yang mengoleksi pepohonan). Kawasan ini berguna untuk penelitian dosen dan mahasiswa. Kawasan hutan yang terletak pada simpang menuju arah Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) memiliki luas sekitar 8 hektar dari total 15 hektar hutan yang ada. Hal tersebut tidaklah mudah untuk dikelola, apalagi jika dilakukan sendiri. Sebab itulah, penjaga kawasan arboretum Unand memiliki peran yang tak kalah penting dan patut diteladani. Dialah Andri Martoho, seorang pria yang menjaga kawasan arboretum Unand seorang diri. Kamis (6/10) siang, kru Genta Andalas berkesempatan berbincang-bincang lebih dekat dengan pria kelahiran 42 tahun silam tersebut. Sebelum ia menjadi penjaga hutan, Eri bujangan adalah pria yang dulunya tidak memiliki pekerjaan. Eri bercerita, kala itu ia memutuskan untuk mengadu nasib ke Kota Padang. Gayung pun bersambut, ia mengawali pekerjaaan di Unand sebagai buruh harian lepas dengan upah Rp25.000 per minggu pada tahun 2003. Eri ditawari pekerjaan oleh Mansyurdin, Dekan FMIPA Unand untuk mengelola sebagian hutan arboretum di Unand

dengan gaji Rp400.000. Tanpa berpikir panjang, Eri yang sudah terbiasa berkebun di kampungnya mengambil kesempatan tersebut. Menjadi penjaga hutan, tentunya tak semudah yang dibayangkan. Menjaga dan mengawasi keadaan hutan setiap harinya tak membuat Eri goyah untuk tetap setia bekerja. Menjadi penjaga hutan, tentu bukan sekedar menjaga. Eri harus menjaga hutan dari penebang liar, selain itu ia harus membersihkan rumput dan mengumpulkan ranting pohon. “Pekerjaan ini saya lakukan setiap Senin hingga Jumat dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 04.00 sore. Selain itu, jika ada bantuan untuk menanam bibit baru, saya akan kerjakan sesuai dengan perintah dari Pak Mansyurdin (Dekan FMIPA-red),” tuturnya. Memotong rumput mungkin pekerjaan sepele bagi kebanyakan orang, tapi tidak bagi Eri. Dengan kondisi lahan yang luas dan bekerja hanya seorang diri, Eri membutuhkan waktu yang lama untuk memotong rumput sekaligus membersihkan ranting-ranting pohon yang berserakan. Namun ia tidak sedikitpun mengeluh. Bagi Eri pekerjaan tersebut adalah hobinya. “Saya dulu sewaktu di kampung sudah terbiasa melakukan pekerjaan seperti ini,” katanya sambil tersenyum. Tidak adanya orang yang bersedia menjaga hutan dengan tantangan yang ada, menjadi motivasi tersendiri bagi Eri untuk bertahan

peroleh belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari. “Di hari Sabtu dan Minggu, saya bekerja sampingan di Rumah Pak Mansyurdin, seperti plaster keramik, cat rumah dan lain-lain. Untung-untung menambah masukan untuk keluarga,” ungkap lelaki yang dipercaya Dekan FMIPA tersebut. Ipet yang setiap harinya hanya seorang ibu rumah tangga tetap setia menemani Eri. Gaji Eri yang tak seberapa tetap bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. “Cukup atau tidaknya gaji suami saya yang didapatkan selama satu bulan itu sudah memenuhi kebutuhan kami,” ungkap wanita paruh baya tersebut. Di samping itu, usia anakanaknya yang masih kecil dan banyak membutuhkan biaya untuk pendidikannya membuat Eri selalu giat dalam bekerja. “Meskipun gaji yang diterima tidak seberapa, namun setidaknya bisa menghidupi dan menyekolahkan anak-anak saya, kalau bisa hingga ke perguruan tinggi,” katanya dengan semangat. Tinggal di kawasan hutan dan tidak bertetangga seperti keluarga lainnya tak membuat Eri dan keluarganya menjadi sedih. Di sisi lain mereka merasa terhibur oleh anak-anak dan tayangan televisi yang selalu menemaninya. Selama menjadi penjaga hutan, Eri memiliki banyak kisah menarik seperti melihat babi-babi hutan berlalu lalang di teras rumah sambil makan di hadapannya. Kemudian pada beberapa tahun silam, ada penelitian dari Jepang mendatangi kawasan arboretum Unand mencari bunga kayu untuk penelitian.

datang ke hutan ini untuk mencari sample kayu. Tidak hanya dari Palembang, tetapi juga mahasiswa dari Kerinci, Jambi, dan beberapa daerah lainnya juga datang ke sini untuk penelitian. Biasanya mahasiswa yang berkunjung mencapai hingga 200 orang dan Saya hanya sebagai guide ketika mahasiswa tersebut bertanya,” ujarnya seraya tersenyum tipis. Di sela menyusuri hutan, Eri bercerita kawasan arboretum Unand targetnya akan dibuat seperti Kebun Raya Bogor, tetapi terkendala pendanaan yang belum dialokasikan untuk arboretum. Harapannya ini akan menjadi kenyataan karena akan dijadikan wisata edukasi untuk Unand dan menyediakan program-program yang memacu pengunjung untuk mengenal lebih dekat alam beserta isinya. Eri ingin bekerja secara maksimal dan sungguh-sungguh. Segala rintangan dan gangguan sebisa mungkin akan dihalaunya. Harapannya selama ia masih kuat dan mampu, ia ingin membuktikan kepada istri dan anakanaknya bahwa ia bisa melakukan yang terbaik dan membahagiakan keluarganya, meskipun Eri harus bekerja setiap hari. Di penghujung percakapan bersama penjaga hutan ini, ia berterimakasih kepada Unand karena diberikan pekerjaan tetap. “Seperti ini saja saya sudah bersyukur dan berterimakasih terhadap Unand karena sudah diberikan pekerjaan,” tutupnya. Mis

Biodata Nama Lengkap

: Andri Martoho

Panggilan

: Eri/Martoho

TTL

: Kambang, Pesisir Selatan/ 16 Februari 1974

Agama

:Islam

Pekerjaan

:Penjaga kawasan Arboretum Unand

Nama istri

:Zulfitri (ipet)


Crew Genta antara edisi Khusus 2016 “Tinggi dan bermata sipit” adalah ciri khas cowok asal Batusangkar ini. Mahasiswa jurusan Peternakan ini memiliki pemikiran Muhammad Ilham Rf yang kritis.

(Pemimpin Redaksi)

Indah Tri Astuti (Redaktur Pelaksana)

Cewek dengan sosok keibuan ini membuat orang sekitarnya mudah merasa nyaman. “Kak In” sapaan akrab untuknya.

(Redaktur Pelaksana)

Menonton adalah salah satu hobi dari cowok berkaca mata ini. Ia juga sangat puitis dalam merangkai kata.

Endrik Ahmad Iqbal (Koordinator Liputan)

Nadyra Febriany (Redaktur)

Puja Elphajar (Redaktur)

Puji Penhastika (Redaktur)

Renal Afrizal (Pemimpin Perusahaan)

Sifat sensitif ada pada diri cewek ini. Tapi cewek yang memiliki marga Tambunan ini memiliki senyum yang manis. Ratna Sani Tambunan

(Bisnis dan Periklanan)

Mahasiswi Jurusan Agroekoteknologi ini adalah sosok yang bertanggung jawab. Dan juga ia memiliki sifat yang sangat Rafikha Novita Sari serius.

Ulfa Sevia Azni (Koordinator Liputan)

Cowok jurusan Peternakan ini merasa dirinya cool. Tapi dia mempunyai tingkat kegalauan yang tinggi dan melankolis.

Cewek jurusan Sosiologi ini periang dalam kesehariannya. Bisa dikatakan ia satu-satunya cewek tomboy di angkatan Caang.

Cewek asli Padang ini sering mempromosikan dendeng buatan mamanya. Ia dikenal dengan cara ketawa yang unik.

Cowok jurusan Ilmu Tanah ini sering memamerkan kumis barunya. Sifat jahilnya terkadang membuat CAANG16 mengabaikannya.

“Pendiam” kata yang cocok untuk mengambarkan mahasiswi jurusan Psikologi ini. Ia sangat suka menulis puisi dan cerita.

Cowok bergigi gingsul ini dikenal sebagai salah satu orang yang mudah bergaul. Mahasiswa jurusan ilmu komukasi ini memiliki Ade Rahmat Syarif ketertarikan di (Pemimpin Produksi) bidang fotografi.

Cowok yang akrab disapa “iki” ini memiliki sifat yang ramah dan juga pandai dalam bidang IT.

Rezki Saputra (Kepala Desain Grafis)

Cowok ganteng jurusan Teknik Sipil ini memiliki sifat kalem dan tidak banyak omong.

Syukri R. Yoga (Bisnis dan Periklanan)

Mishthafiyatillah (Desainer Grafis)

“Sabana ndak manyangko” merupakan kalimat yang sering ia ucapkan. Cowok yang suka ngoceh ini Metria Indeswara memiliki sifat (Bisnis dan Periklanan) baperan.

Keluguan cewek asal padang ini sering membuat orang lain tertawa. Ia juga memiliki seribu cara untuk menghibur Nindika Widya Tirta CAANG di depan kamera. (Desainer Grafis)

Cewek yang biasa dipanggil Princess ini selalu ceria. Namun dibalik ceria itu dia suka panik sendiri.

Muthia Ekadiany (Sirkulasi)

Agung Ramadhan (Kepala Layouter)

Mahasiswi jurusan Agroekoteknologi ini memiliki pemikiran yang kreatif. Dia juga mampu membuat orang yang berada didekatnya Agi Isgieno Rigia M tertawa. (Sirkulasi)

Rival Lidra (Redaktur)

Kiki Ramadani (Layouter)

Mahasiswa asal Batipuah ini merupakan satusatunya cowok yang pendiam di CAANG16. Tapi dibalik itu ia merupakan sosok yang dewasa.

Cowok asal Pasaman Barat ini tampak memiliki ekspresi yang datar. JKT 48 merupakan idol grup favorite mahasiswa jurusan Agro ini.

Mahasiwa asal Bukittinggi ini memiliki pipi tembem dan ahli dalam mendesign. Dia juga puitis Indah Hestina Yulianti dalam berkatakata. (Layouter)

Mahasiwa asal Solok ini terlihat kalem, tapi sebenarnya dia adalah orang heboh..

Ridho Maulana (Sirkulasi)

Mahasiswi jurusan fisika tampak anggun dan religius. Pembawaan yang tenang dapat meredamkan emosi orang disekitarnya.

Suci Addina Islamy (Redaktur)

“Asik”, Kata yang tepat menggambarkan cewek ini. Sifatnya yang rajin membuat orang lain yang berada didekatnya merasa bahagia.

Tidak banyak omong, namun sebenarnya cewek asal Payakumbuh ini asik dan suka bercanda. CAANG16 memanggilnya dengan sebutan Isuc.

M. Iqbal Al Ayubi (Pemimpin Litbang)

Mis Fransiska Dewi (Riset dan Survei)

Ilham Ramadhan (Riset dan Survei)

Komting sekaligus pelit CAANG16 ini memiliki sifat yang tempramen. Dibalik itu dia memiliki sifat yang tegas dan bertanggung jawab.

Emis merupakan panggilan cewek asal Jakarta ini. Sifatnya yang ceplas ceplos merupakan ciri khas dirinya.

Cowok jurusan Agroekoteknologi ini dijuliki Comut (Cowok Imut). Sifatnya yang ramah membuatnya dekat dengan semua cewek di CAANG16.

Cewek yang suka senyum ini memiliki sifat yang mudah panik. Namun kepeduliannya terhadap CAANG16 membuat semua Novia Permata Sari orang (Riset dan Survei) menyukainya.

Cowok asal solok selalu tampak rapi. Memakai pomade setiap hari merupakan ciri khas cowok jurusan Yuaksanda Metrin (Riset dan Survei) komunikasi ini. Cewek asal Lubuk Sikaping ini sering menjadi bahan candaan CAANG16. Mahasiswi jurusan ilmu komunikasi ini merupakan sosok yang memiliki Azalia Mutiara Fitri kepedulian tinggi.

(Riset dan Survei)

Arif Rahman (Riset dan Survei)

Cowok jurusan Hukum ini tampak stay cool. Tapi sebenarnya dia adalah urakurakan.


Mahasiswa Butuh Kesadaran Untuk Melestarikan Lingkungan

Rinda Andhita Regia, MT (Dosen Teknik Lingkungan, Universitas Andalas)

K

ehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita menggunakan sumber daya dari lingkungan untuk makan, minum, mandi dan hal lainnya. Jika melihat kondisi saat ini, kita akan menyadari bahwa lingkungan di sekitar kita sangat memprihatinkan. Rendahnya kepedulian

Komik

terhadap lingkungan hidup berdampak signifikan terhadap kerusakan lingkungan. Mahasiswa tentu memiliki peranan yang penting dalam menjaga kelestarian lingkungan, karena mahasiswa adalah tonggak perubahan dinegeri ini. Sayangnya, banyak mahasiswa yang belum memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan. Sebenarnya apa peran mahasiswa dalam pelestarian lingkungan? Mengapa mahasiswa masih memiliki kesadaran yang rendah untuk menjaga lingkungan? (Agi Isgieno Rigia Moetwa, Mahasiswi Jurusan Agroekoteknologi 2015). Jawaban : Permasalahan lingkungan bukan sekedar permasalahan yang dapat diatasi secara fisik saja, melainkan memerlukan sumber daya manusia yang dapat mengatasi permasalahan untuk jangka panjang. Kesadaran dan pendidikan akan lingkungan sangat penting untuk diberikan sejak dini, mengingat semakin banyaknya fenomena-fenomena yang melanda lingkungan akibat buruknya moral dan etika lingkungan manusia. Indonesia banyak sekali peraturan dan undang-undang yang mengatur tentang lingkungan. Seperti UU yang melarang masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Namun kenyataanya, undang-undang dan peraturan tersebut hanya sekedar aturan yang tidak dijalankan oleh masyarakat. Ironisnya, tidak ada ketegasan dari pemerintah sebagai penggerak utama dalam penegakan

peraturan terkait pelestarian lingkungan. Mahasiswa yang mengemban predikat Agent Of Change memiliki tanggung jawab moral yang besar untuk menjaga kelestarian lingkungan untuk beberapa tahun kedepan. Mahasiswa sebagai pelajar yang terdidik dapat menjadi salah satu contoh baik bagi masyarakat untuk melestarikan lingkungan sekitar. Jangan sampai seorang yang terpelajar malah tidak memedulikan, bahkan merusak lingkungan. Keadaan lingkungan yang buruk bermuara dari kurangnya kesadaran untuk menjaga lingkungan. Hal inilah yang dialami kebanyakan mahasiswa saat ini. Hal tersebut terjadi karena berbagai faktor yaitu kurangnya kesadaran untuk menjaga lingkungan, sistem dan peraturan yang tidak tegas dari pemerintah serta kebiasaan buruk yang terus menerus dilakukan. Keberadaan petugas kebersihan di lingkungan kampus sering menjadi salah satu alasan untuk mengabaikan lingkungan. Adanya petugas kebersihan yang bertugas setiap hari, membuat mahasiswa lepas tangan dari tanggung jawab merawat dan membersihkan lingkungan sekitar. Pola pikir semacam itu membuat mahasiswa sulit untuk berpikir lebih dewasa dan membuat mahasiswa menjadi pemalas. Buruknya sistem peraturan dan tidak adanya sanksi yang tegas bagi orang yang melanggar peraturan cenderung membuat orang berpikir bahwa peraturan hanyalah sebatas

Gagal dikumpul

peraturan. Tidak ada ketegasan dalam menegakkan peraturan, sehingga masih banyak mahasiswa bahkan masyarakat yang seenaknya membuang sampah sembarangan. Di Indonesia sendiri perbandingan antara orang yang memiliki kesadaran akan kelestarian lingkungan itu sangat kecil dibanding dengan orang yang kurang memiliki kesadaran akan hal tersebut. Kebiasaan buruk yang dimiliki mahasiswa, seperti membuang sampah sembarangan dapat mendukung kerusakan lingkungan. Karena kebiasaan tersebut akan berlanjut, bahkan menular pada mahasiswa lain. Karena itulah, mahasiswa perlu menyadari kebiasaan tersebut. Selain itu, mahasiswa perlu mengingatkan sesama mahasiswa untuk mengubah kebiasaan buruk tersebut menjadi kebiasaan yang lebih baik. Sosialisasi mengenai kelestarian lingkungan telah banyak dilakukan. Sayangnya, dampak dari sosialisasi tersebut belum terasa. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan sosialisasi jarang menerapkan ilmu yang didapat dari kegiatan tersebut. Pada akhirnya, usaha-usaha yang telah disebutkan diatas tidaklah cukup. Kesadaran mahasiswa sebagai tonggak perubahan diperlukan dalam menjaga lingkungan sekitar. Mahasiswa akan menjadi generasi yang akan meneruskan warisan lingkungan kepada anak dan cucu. Mahasiwa dapat menggerakkan orang-orang disekitarnya untuk menjaga lingkungan. Sehingga akan tercipta lingkungan yang baik dan menjamin keberlangsungan hidup lebih baik.

by :Rezki Saputra


U

PIKA GELAR MTQ MN Tingkat Unand

nit Kegiatan Mahasiswa Pengembangan Ilmu dan Kandungan Alquran (PIKA), mengadakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Mahasiswa Nasionaltingkat Universitas Andalas (21/9). MTQ ini bertempat di gedung I Universitas Andalas. Tujuan diadakannya Musabaqah Tilawatil Qur’an untuk mengembangkan bakat mahasiswa dalam membaca Alquran. Ardia Fadlilah panitia MTQ yang merupakan mahasiswa jurusan Sistem Komputer menjelaskan, acara ini akan dilaksanakan selama 4 hari, mulai dari tanggal 21-24 September 2016. “MTQ mahasiswa nasional tingkat Unand ini diikuti oleh 250 peserta dari berbagai fakultas di lingkungan Unand,

pemenangnya dibagi menjadi dua kategori, yaitu Khatil Putri dan Fahmil Quran,” ujarnya saat diwawancarai selepas acara. Pemenang cabang Khathil Putri juara 1 diraih oleh Novrita Sari (Fakultas Teknik), juara 2 diraih oleh Nada Alia (Fakultas Hukum), dan untuk juara 3 diraih oleh Zulfida R (Fakultas Kesehatan Masyarakat). Untuk cabang Fahmil Quran juara 1 diraih oleh Fadhil Darmawan, Aprizal, M.Dahyan (Fakultas Pertanian), juara 2 diraih oleh BayuPratama, Rindo Wifarsyah, Muhammad Iqbal (Fakultas Ekonomi), dan untuk Juara 3 diraih oleh Ahmad Fadil DW, Ismail Zainuddin, Tenti Atika Putri (Fakultas Teknologi Ratna, Rezki Informasi).

HIPMI PT UNAND Ajak Mahasiswa Berwirausaha Sambil Kuliah

H

impunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Andalas (HIPMI PT Unand) mengadakan Seminar Nasional bertajuk “Kuliah Yes, Wirausaha Why Not?”, Sabtu (8/11). Seminar yang diadakan di Conventon Hall ini diikuti oleh mahasiswa se-kota Padang dan umum. Seminar ini menghadirkan Owner serta trainer Golden Wisata Andri Juhri, dan enterpreneur Phobi Kevin. Ketua Panitia Eva Mariana mengatakan seminar ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa berwirausaha disela-sela kesibukan kuliah. “Berwirausaha dapat memenuhi kebutuhan pribadi sekaligus meringankan beban orang tua,” tuturnya. Di samping itu, Phopi Kevin

S

selaku pemateri mengatakan bahwa membangun jiwa kewirausahawan menjadi hal utama bagi mahasiswa. Karena, menurutnya, perkembangan dunia dibidang usaha saat ini semakin pesat. Ia berharap mahasiswa sudah mulai belajar berwirausaha sejak dini. “Berwirausaha tanpa mempelajari ilmu usaha itu ibarat menyetir mobil tanpa memiliki SIM, “ ujarnya. Menanggapi hal tersebut, Mahasiswa Jurusan Akuntansi Vina Pelita Putri mengaku senang bisa mengikuti seminar kewirausahaan. “Sebagai mahasiswa berwirausaha sangatlah menarik, apalagi entrepreneur itu sudah bisa menghasilkan uang sendiri” Novia, Puji katanya.

UKOS Fateta Gelar Kompetisi Futsal 2016

etelah satu tahun berdiri, untuk pertama kalinya Unit Kegiatan Olahraga dan Seni (UKOS) Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) mengadakan kompetisi futsal, Jumat (23/9). Mengusung tema “Build Solidarity with Sportifity”, kompetisi ini diadakan di Lapangan Premier Futsal Kampung Kelawi Timur No. 99, Padang. Acara tersebut diikuti oleh universitas se-Kota Padang, di antaranya Universitas Andalas (Unand), Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol, Universitas Putra Indonesia Yayasan Pendidikan Tinggi Komputer Padang, Universitas Negeri Padang, Politeknik Akademi Teknologi Industri Padang, Universitas Bung Hatta, dan Universitas Baitturahmah. Ketua Pelaksana, Satria Adi Surya mengatakan kegiatan kompetisi futsal akan berlangsung selama tiga hari. “Nantinya, pemenang akan diberikan

hadiah berupa Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas) dan trofi,” katanya. Di sisi lain, Koordinator Acara, Ihsan Alfaruki justru menyayangkan tim yang ikut berpartisipasi dalam kompetisi futsal. “Jumlah tim yang ikut dalam kompetisi tidak sesuai prediksi awal, akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah karena kegiatan tetap berjalan lancar. Saya berharap tim Fateta Unand maju sebagai pemenang, “ kata Ihsan. Kemudian, salah seorang pelatih futsal dari Politeknik Akademi Teknologi Industri (ATI) Padang, Aldi Eka Putra mengatakan kegiatan perdana yang diselenggarakan UKOS ini menarik dan bermanfaat. “Melalui kegiatan ini, kita bisa menjalin silaturahmi dan menumbuhkan motivasi antar mahasiswa. Politeknik ATI sendiri juga memiliki rencana untuk mengadakan acara serupa,” tutupnya. Endrik, Mis

Berita selengkapnya klik portal berita www.gentaandalas.com

Menyambut Sumpah Pemuda UKS Unand Adakan Pagelaran Seni Rupa

D

alam memperingati Sumpah Pemuda akhir oktober mendatang, Unit Kegiatan Seni (UKS) Universitas Andalas (Unand) adakan Pergelaran Seni Rupa yang bertujuan untuk mengapresiasi dan diskusi dari beberapa UKM Seni yang ada di Kota Padang Sumatera Barat. Acara yang berlangsung pada 5-6 Oktober ini juga terbuka untuk semua mahasiswa. Ketua Pelaksana Dwi Ratna Dian S, mengatakan bahwa acara ini memperlihatkan karya-karya seni rupa dari anggota UKS Unand ke para undangan yang datang dan para mahasiswa yang berkunjung ke acara

D

pergelaran ini. “Tidak hanya itu saja, sekaligus memperkenalkan UKS Unand ke UKM dari Universitas Negeri Padang (UNP) dan Universitas Dharma Andalas (UNIDHA),”ujar mahasiswi jurusan Matematika ini. Daniel selaku tamu undangan berharap acara ini dapat memacu semangat dari pengunjung yang memiliki bakat untuk mengembangkan karyakarya seni rupa. “Kami dari KRES juga mengadakan acara seperti ini tetapi dengan konsep yang berbeda dan dilaksanakan dua kali dalam satu tahun” ungkap Daniel mahasiswa Universitas Dharma Andalas ini. Ilham R, Yoga

Hari Tani Nasional, Mahasiswa Gelar Aksi

alam rangka memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September 2016 lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Fakultas Pertanian menggelar aksi unjuk rasa Senin (26/9). Mengusung tema “Mewujudkan Kesejahteraan Petani”. Aksi tersebut berlangsung damai, bermula dari fakultas MIPA dan berakhir di depan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Unand. Dalam aksi tersebut, BEM KM Faperta Unand mengaitkan kondisi petani Indonesia saat ini sebagai tolak ukur aksi mereka. Seperti yang dituturkan oleh Kepala Dinas (Kadin) BEM KM Faperta, Jefri Ardi. “Kita sebagai mahasiswa harus tahu kondisi petani saat ini. Petani Indonesia yang ‘katanya’ mendapat banyak subsidi, justru tidak sejahtera. Hal ini disebabkan oleh harga bahan pokok yang meningkat drastis sehingga membuat para petani ingin menangis,” seru mahasiswa

Agroekoteknologi angkatan 2013 ini. Mahasiswa yang unjuk rasa dalam aksi menyampaikan aspirasi mereka terkait keberlanjutan petani indonesia saat ini yang terkesan tragis, sebagai mahasiswa pertanian para mahasiswa ini mengharapkan lebih, peran pemerintah menyangkut petani indonesia. Sementara itu, salah seorang mahasiswa jurusan Proteksi Tanaman, Surya mengaku juga ikut prihatin terhadap kondisi petani di Indonesia saat ini. “Pemerintah ingin mendapatkan kualitas beras yang bagus, namun anggaran dana tidak diberikan. Bahkan, pemerintah terkesan tidak lagi menghiraukan kondisi pertanian Indonesia saat ini,” ujar mahasiswa angkatan 2016 ini. Lebih lanjut, Surya berharap adanya kepedulian terhadap petani setelah dilakukannya aksi ini. Metria, Muthia

FSI Fakultas Peternakan Adakan Pelatihan Corel Draw

F

orum Studi Islam (FSI) Fakultas Peternakan mengadakan pelatihan Corel Draw Rabu (28/9), di American Corner Perpustakaan Pusat Universitas Andalas. Pelatihan ini diikuti oleh mahasiswa baru Fakultas Peternakan dan pengurus FSI Fakultas Peternakan Unand. Ketua pelaksana Yusuf Afriadi Harahap mengatakan pelatihan Corel Draw bertujuan untuk menambah skill maba (mahasiswa baru) dan anggota FSI Peternakan.”Kegiatan ini dilaksanakan agar peserta terampil dalam

S

mengunakan aplikasi Corel Draw, sehingga bisa berguna di dunia kerja atau bisa berusaha desain grafis,” ujarnya. Reza Tri Raharjo selaku penanggung jawab acara, mengungkapkan kegiatan ini merupakan salah satu dari fungsi FSI sebagai lembaga dakwah kampus.”ini merupakan bagian dari dakwah, karna kita tidak menuntut banyak uang disini. Selain peserta mendapat ilmu yang bermanfaat peserta juga diberi sertifikat pelatihan” tutupnya. Novia,Renal

Ortasi II,Kopma Unand Lantik 66 Anggota Baru

ebanyak 66 orang anggota baru Koperasi Mahasiswa (Kopma) Unand resmi dilantik setelah satu bulan melaksanakan orientasi anggota koperasi (Ortasi) II pada Sabtu, (08/10). Pelantikan yang mengusung tema “Menciptakan Kader yang Hebat, Kreatif, dan Loyal Serta Berjiwa Koperasi” diadakan di Gedung Seminar F. Kegiatan yang berlangsung pada 17 September s/d 8 Oktober ini berlangsung dengan beberapa rangkaian kegiatan. Diantaranya pengenalan antar pengurus Kopma dan pemberian materi. Ridho Ilham selaku Ketua Umum Kopma Unand memberikan kata sambutan sekaligus meresmikan pelantikan Anggota Baru Ortasi II mewakili pembina Kopma Unand Jhon

Farliz yang berhalangan hadir. Selanjutnya, dilaksanakan Pembacaan Sumpah Anggota yang diikuti oleh semua anggota baru. Ridho mengharapkan “Anggota yang baru dilantik, menjadi kader koperasi yang kompeten dalam akademik dan organisasi,” tuturnya. Selain itu, Ketua Panitia Ortasi II Rozy Sepputra menjelaskan seputar Ortasi di Kopma. “Dalam setahun, kami membuka dua kali ortasi. Ortasi I pada awal kepengurusan, dan ortasi II diadakan 6 bulan setelah ortasi I berlangsung,” ungkapnya disela-sela acara. Salah satu anggota baru Kopma, Roni Rahmat Hidayat Hasibuan berharap “Mudah-mudahan Kopma berjaya ke kancah nasional,” tutupnya. Nadyra, Ratna


Buru babi : Antara Hobi dan Tradisi

S

Oleh : Ade Rahmat Syarif*

ebagian besar masyarakat berpetualang ke daerah lain. atau baburu alek. Alek ini dilaksanakan Seperti halnya yang dilakukan tiga kali dalam setahun. Biasanya Minangkabau hidup dari hasil bertani. Pada masa lampau, ladang Abdi, masyarakat Kanagarian Koto sebelum alek buru babi ini digelar akan dan kebun masyarakat yang berada di Tangah, Kec Tilatang Kamang, Kab Agam. diadakan musyawarah yang melibatkan pinggiran hutan kerap diganggu oleh Ia menyebut berburu babi tak hanya niniak mamak dan beberapa pemuka hama, yaitu babi (kandiak). Untuk sekedar hobi belaka tapi lebih dari itu, adat lainnya yang dilengkapi dengan mengatasi permasalahan tersebut berburu babi merupakan kesenangan. sajian sirih dan pinang. Setelah masyarakatnya mulai memburu babi hutan menggunakan anjing. Anjing yang digunakan bukan anjing sembarangan, tetapi ada kriteria tertentu dan mendapat perlakuan istimewa dari majikannya. Misalnya setiap pagi diberi telur ayam kampung yang dicampur dengan beberapa ramuan tertentu. Hal ini dipercaya dapat membuat anjing tersebut tetap kuat dan gesit saat dibawa berburu. Bahkan terkadang anjing-anjing tersebut dapat menangkap hingga puluhan ekor babi dalam satu kali pemburuan. Berburu babi telah mendarah daging dan menjadi suatu kebanggaan bagi diri mereka. Sebagaimana yang disebutkan dalam pepatah adat, “Baburu babi suntiang niniak mamak, pamenan dek nan mudo dalam nagari”. Kata suntiang dalam pepatah ini MELEPAS PENAT: Usai berburu, Para pemburu duduk santai bersama rekan-rekannya. menggambarkan sebuah mahkota, yang mana mahkota tersebut “Banyaknya pengorbanan yang dilalukan menggelar musyawarah tersebut, bermakna sebagai sebuah kebanggaan. untuk berburu seperti biaya besar yang barulah alek bisa dilakukan. Selanjutnya Seiring berjalannya waktu, kegiatan ini dikeluarkan untuk perawatan anjing, pemburu akan dibagi beberapa tak lagi sekedar mengusir hama tetapi transport ke daerah buru babi yang kelompok, setiap kelompok akan lebih kepada hobi dan ajang olah raga. berada di nagari lain, dan konsumsi tidak menunjuk seorang dari mereka untuk Biasanya pemburuan ini dilakukan pada menjadi penghalang bagi kami untuk menjadi penunjuk jalan ketika akhir pekan, dan dimulai pada pagi hari. tetap berburu,” ujarnya. menembus hutan. Dalam berburu babi ini dikenal Pemburu memiliki tanda-tanda Memburu babi biasanya tak hanya di daerahnya saja melainkan juga sebuah istilah yaitu alek baburu babi tersendiri saat berburu. Jika teriakan

pemburu lain terdengar, itu pertanda bahwa buruan yang dicari sudah terlihat, semakin besar suara pemburu maka babi yang terlihat memiliki ukuran yang besar pula. Jika ada babi yang keluar, maka pemburu akan melepas anjing-anjing mereka untuk melumpuhkan buruan dan beramai-ramai mengeroyok buruannya, sedangkan si pemilik cukup melihat dari kejauhan. Ketika mentari senja datang saat itulah biasanya alek baburu babi ini berakhir dan pemburu akan pulang sembari menceritakan tentang kehebatan anjing masingmasing. Dalam pemburuan ini banyak hal yg bisa didapatkan para pemburu. Tidak hanya soal kesenangan dan memacu adrenalin semata, tetapi lebih dari itu. Ada nilai kerjasama, kebersamaan dan gotong royong disini. “Pamburu itu rang nan badunsanak”, ungkapan tersebut menggambarkan bahwa para pemburu itu memiliki rasa persaudaraan yang dibangun dengan kuat antara para pemburu. Hal ini juga lah yang memcerminkan kearifan budaya minangkabau yang memiliki nilai-nilai yang terkandung disetiap keunikan budayanya.

*Penulis Merupakan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2015 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas

IKLAN BARIS @metria.indeswara: Salam buat Keluargaku dan IRMI di BandarRait,kawan2 KONSUVERS, anak APA , LITTLE FAMILY, mkasih udah menjadi keluarga baru di UNAND #CaangGentaAndalas2016 @yoga : terima kasih banyak buat caang genta 2016 selama ini dan pengurus yg telah memberikan banyak ilmunya. Semoga kita dapat sukses meski tak harus di organisasi yg sama. Dan kita tetap bisa menjaga silaturahmi @rezki_saputra04:titip salam buat keluarga yang berada di tembilahan @mishtha_lissa97: Salam sayang untuk Puput, Ifah, Yulita, Ressi, Aminah, Meli, dan fisika kelas B. Juga sahabatku Sari dan Tata, ditunggu traktirannya ya :D @asbunwots: semangat Genta Antaranya kawan semua.seperti lirik lagu JKT48 “impian ada ditengah peluh bagai bunga yg mekar secara perlahan,usaha keras itu tak akan menghianati”. bulan iko barek,pitih kalua se @derahmats: Salam hangat, sehangat kopi pagi yang ditemani remah roti sisa semalam, terkhusus semua caang dan juga untuk dirimu yang jauh @aza23: Tetap cemangat caang 16 dan untuk kamu. Senang bisa mengenal kalian kawan2. Jangan lupa makan yaak.. @ulseaz: Menulis adalah soal memberi makan konsistensi.Segala hal yang terlihat sulit dimata orang lain, bisa

mudah kita jalani dengan kita menikmatinya. Salam hangat CAANG 16, 5 serangkai, CLOSER’15, alhamdulilah, challenge accepted!!! #GENTAANTARA16 @pujp:Semangat buat langkah selanjutnya teman-teman caang 2016! Genta Antara bukan berarti akhir perjuangan kita, tetapi puncak perjuangan kita! Buat Psychoastro semangat semester 3! dan selamat untuk tim voli putra Psikologi yang menang pas MSO kemarin ^^ @MissFransiska:Yeayy! Finally tabloid kita akhirnya terbit juga. Semangat terus buat Calon Anggota 2016. @princessimut: Semoga diberi kelancaran atas semua yang sudah dilakukan, dan apa yang saya lakukan selama ini berkah. Amin. @renalAF: Aku akan menjadi berlian yang ditempa berbagai ujian sebelum menjadi arti bukan menjadi orang yang rapuh padahal kedua itu sama-sama dari karbon @pau.pau: Salam untuak amak, apak, adiak sarato kerabat yang ado dikampuang. Semangat 45 untuak caang genta andalas 2016 @ridho.maulana38: Maafkan diriku yang dulu yang keras kepala ini, aku akan berusaha melunakkannya agar kita bisa bersama lagi @rivallidra: Salam semangat caang GA 16, tetaplah semangat. Apapun yang terjadi kobarkan semangat kalian selalu untuk AGEN 14 semangat praktikumnya,

keep solid #CAANGGA16 #AGEN16 @NoviaPermataSari: Semangat buat kita semua, semangat genta antara. Kita bersama tetap keluarga :) Dan juga jangan lupa follow ig:inoopmrlw hehehe @agirigia96:Semangat buat para pejuang genta antara, kalian luar biasa guys. @sari,sepu,ayu:Semangat ya buat teman-teman yang jadi panitia Trisula n’ Sitoplasma Asrama Takbir. Jangan berantem ya... @ILhamR: Selamat kepada FORSTUDI FP UA yang sukses di acara MTQ MN dan juga mendapat juara 3 di FKI RABBANI FUTSAL COMPETITION @endrik: Untuk ortu, maaf belum sempat pulang. Untuk kita semua, perjalan ini sssangattttt melelahkan kawan. Kita udah di ujung jalan DAN TABIK JUO ANAK WAK KANGKAWAN @hanimu: Ketidak bersamaan membuat hati semakin dekat. Ketika itu terjadi, itu karena rindu. Fighting ann ! @kikiramadani: Salam buat keluarga dirumah,buat sobatku hera , alhamdulillah akhirnya genta antara terbit. Terima kasih buat pengurus,alumni , DR, Sukses semua.. @iqbal: Semangat caang 2016 dan titip salam yang selalu setia di medan #caang16 #170612 @GitriMahyana: Semangat untuk RENAL pimprus GENTARA yang gak bisa pulang kampung lihat tabuik,jan galau juo lae...

@addin: Semangat untuk temantemang CAANG. Don’t give up. Berjuang terus, jangan lupa senyum, jangan lupa makan. Salam Buat Gamma 15 @indahT.A: Semangat kawan2 caang GA’16 Tagok. Good Luck ^^. Salam buat mama. Dan juga teman2 kelas A dan semua ch’14 UA @pelphjr: Ijuuuum, semangat UTS. Ilmu tanah ’15 semoga cepat dilantik. Terkhusus caang genta semoga tetap 31. @aksametrin: Salam hangat untuk keluarga genta andalas, keluarga yang di rumah, dan someone yang jauh di sana. Tetap tersenyum dan semangat. @rafikhaNS: Tetap semangat caang16. Alhamdulillah, tabloid buah karya kita akhirnya cetak juga @nindikatirta: Mangat buat kita para caang. Ucapan HAPPY BIRTHDAY buat teman SMA, di 16 okt kemaren”maaf telat”#eaaak @indhesty: Semangat buat CAANG 16, keep dan akhirnya tabloid perdana kita dicetakyeeeyyy...!!! @nana: Akhirnya kita cetak juga gengs, tetap semangat, makasih mama papa, makasih juga buat yang selalu ada. @nadyrr_ Semangat terus bagi yg sedang mengerjakan sesuatu, semoga segala urusannya dipermudah. Jangan lupa sholat yaa, semangat semua caang GA 2016!!!!


Lelaki dan Sudut Toko Buku

T

empat itu tak terlalu ramai. Hanya ada beberapa pengunjung dan pegawai yang membawa kotak kotak besar. Penataannya cukup baik dengan rak-rak yang berjajar. Buku-buku yang berderet menunggu untuk dibaca atau dibeli ke kasir. Benar-benar tipikal toko buku, bukan? Jika jawabanmu ya, maka kamu salah besar.Kamu belum melihat salah satu sudut toko buku ini.Sudut yang paling ditakuti oleh setiap pegawai dan pengunjung.Sudut itu tak pernah diganti dengan buku-buku baru. Buku yang sama tetap menghiasi sudut itu. “Kematian Seorang Wanita di Apartemen Rabu” itu judulnya. Jangan tanya mengapa. Mereka takkan menjawab pertanyaan itu.Para pengunjung yang tak mengerti dengan perasaan takut mereka.Pegawai yang menyembunyikan segalanya jika tak ingin dipecat.Direktur? Hah, kamu terlalu penasaran rupanya. Baiklah, silahkan baca surat yang aku kirim untukmu. Sebagai sahabatmu, sesama pengunjung setia toko buku ini. Surat ini akan membuka segalanya yang ingin kamu ketahui. Ya, segala cerita dibalik sudut dan buku itu. *** Siapa aku? Seorang pengelana toko buku di kota ini. Pekerjaanku?Mencari segala buku yang diperlukan mahasiswa dan menjualnya dengan harga murah.Lucu, bukan?Tapi itu tidak penting.Karena, itu bukan pembahasan kita. Toko buku Seroja selalu dikunjungi, meskipun tak seramai yang kamu bayangkan.Aku sendiri tak menyukai toko buku ini, tak lebih karena buku fiksinya tak lengkap dan baru.Akan tetapi, buku akademik beharga murah bertebaran disini.Terpaksa aku sering kesini dan merasakan kebosanan setiap ke sini. Sampai hari itu tiba. Ketika aku melihat seorang lelaki, mungkin pegawai.Terlihat seperti membawa buku yang aneh.Ia memakai headset, tingginya sekitar 170 sentimeter, dan tegap. Aku melihatnya berjalan ke dalam toko buku dengan tergesa-gesa, lalu keluar dan berlari dengan perasaan bahagia keluar toko buku. “Horeeeee! Akhirnya orang-orang bisa tahu! Mereka harus percaya ini!,” serunya. Aku salah! Itu bukan pegawai! “Mohana, ada apa?”, tanya direktur toko buku, menepuk pundakku. “Hmm”, aku menggumam, “orang yang membawa buku tadi siapa ya?” “Oh, itu pegawai baru kita.”, ujar direktur, “Ia juga menulis buku.” Pegawai baru yang aneh. *** Sebagai mahasiswa psikologi yang belajar tentang segala perilaku dan sebabnya, aku tidak bisa menghilangkan ingatan tentang pegawai baru yang aneh itu.Perilaku yang tak biasa pasti menyimpan sesuatu. Padahal dosen yang mengajar hari ini tidak akan membiarkan mahasiswanya mengkhayal dan tidur. “Mohana!”, ujar sang dosen. Aku terkejut.Benar, aku baru saja melamun. “Jika kita melihat gambar bebek dengan garis putus-putus, gambar itu tetap terlihat sebagai bebek.Apakah prinsip Gestalt yang tepat?” Aku terdiam. “Sepertinya kamu tidak belajar di

Oleh: Puji Penhastika*

rumah.Siapa yang bisa menjawab?” Beberapa mahasiswa pengejar nilai tambah mengancungkan tangan.Saat itu, aku kembali dalam pertanyaan besarku tentang pegawai itu.Siapa dia? Buku apa yang dia bawa? Mengapa ia terburu-buru? *** Esok harinya, aku kembali ke toko buku Seroja. Mengarungi perasaan yang sama, aku mengambil buku-buku yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan membayarnya. Langkahku terhenti.Lelaki itu ada disampingku.Jauh di sudut toko buku. “Bukankah perilakunya itu mencurigakan, Mohana?”, ujar pegawai kasir. “Aku tak tahu.”, jawabku pendek. “Kau tak lihat, ia hanya mau menyusun buku-buku aneh itu. Lalu ia

membaca buku itu, tertawa. Ketika orang melewati tempat itu, ia akan menawarkan buku itu.”, desahnya. Aku menoleh ke sudut yang dimaksud pegawai kasir.Aku melihatnya. “Lebih aneh lagi, ia melakukannya setiap hari.Ia juga mendengar musik yang sama. Hanya orang gila yang seperti itu.” Aku penasaran.Tak peduli apakah pegawai kasir masih berbicara atau tidak.Aku melangkah seperti kucing menuju sudut itu. Mendekati sudut itu, ia tertawa. Tentu saja aku terkejut! Aku berpura-pura membaca buku di salah satu rak buku. Sesaat kemudian, lelaki itu pergi ke ruang pegawai.Ia meninggalkan iPod dalam keadaan hidup dan buku itu terbuka lebar. Kalimat yang tertulis disana membuat bulu kuduk berdiri tegap. Keadilan tak pernah terungkap, karena ia telah tiada. Siapa yang sudah tiada?Keadilan, atau seseorang?Fakta yang paling mengejutkan adalah lagu yang diputarnya.Judulnya tidak ada disana, tetapi aku mendengarnya setelah mendekatkan headset itu ke telinga. Aku langsung berlari, bersembunyi ke salah satu rak buku.Badanku bergetar hebat. Tentu saja, aku mendengar dengan jelas melodi Karl Mayer!Bukankah lagu untuk meninterogasi seseorang? Aku melihat ke sudut. Ia sudah pergi, beserta iPod dan buku yang terbuka. *** Keinginanku untuk mengetahui

rahasia pegawai itu semakin besar daripada pegawai lain yang lebih suka bergosip tentangnya. Tanpa basa-basi, aku iseng melewati sudut tempat ia membaca buku. Anehnya, ia diam saja. Ia tak menyodorkan bahkan mempromosikan buku itu padaku. Ia mulai menangis, “Dek, tak ada yang mau membeli buku kita.” katanya. Aku tak tahu harus berkata apa. Kupandangi lelaki didekatku.Tubuhnya tegap seperti paskibraka yang ada di TV.Kulit wajahnya putih, hidungnya mancung.Goresan tampak pada bagian leher. Goresan?!!!! Aku bergidik ngeri.Apakah ia adalah seorang yang depresi? Apakah ia mengalami trauma? Ah! Pertama kalinya aku terlalu peduli pada pegawai yang bahkan tak melayaninya.Biasanya aku tak

pernah p e d u l i apapun.Bahkan pada keadaan orangtuaku yang jarang pulang. “Sepertinya aku memang harus pergi dari sini, dek. Tak ada yang mau mendengar kita.”, Ujar pegawai itu terisak. A k u masih sibuk mendengarkan, seraya mengambil buku yang juga dibacanya. Sementara lelaki itu tidak peduli keberadaannya, ia langsung pergi ke ruangan pegawai, lalu ia keluar lagi dengan jaket hitam dan berlari. Aku tak bisa membiarkan kesempatan ini hilang.Kuambil bukubuku yang telah kubeli tadi, lalu keluar dari toko buku dan mengejarnya. Untungnya, hari ini aku membawa sepeda, jadi pengejaranku mendapat bantuan. Setelah ia berhenti, aku turun dari sepeda dan meneriakinya, “nama kamu siapa?” Ia membisu, terus berjalan memasuki daerah pemakaman itu. Meletakkan bunga pada salah satu pusara di sana, meletakkan buku yang baru dibacanya. Ia bersimpuh, menangis dan memeluk pusara itu kuat. Aku mencoba mendekat, mendengar ia mengatakan sesuatu yang menyayat. “Sudah setahun kamu meninggalkan dunia ini, dek.Aku kesepian, aku takut, aku sebagai abangmu merasakan gelombang hitam itu dek.” Aku penasaran, sekaligus ngeri.Jantungku terasa copot. “Abangmu ini juga ingin meninggalkan dunia ini dek.Tapi bagaimana?” Aku tak kuat lagi! Apalagi sekarang ia tertawa sekeras mungkin. “HAHAHAHAHAHAHAHA! Aku tahu! Aku akan memberikan salam terakhirku pada mereka. Setelah itu aku akan bebas! HAHAHAHAHAHA!”

Oh, Tidak! Aku tak kuat. Jangan tanya apa yang akan aku lakukan setelah ini. *** Hari Senin yang indah.Aku pergi ke toko buku Seroja. Bukan untuk mencari buku, melainkan untuk melihat salam terakhir apa yang akan diberikan pegawai aneh itu kepada pengunjung toko buku. Aku ingin tahu, kalau perlu ingin mengatakan kepadanya kalau aku bisa mendengar ceritanya. Aku tak ingin terlambat, tetapi.... Tidak ada apa-apa yang terjadi.Bahkan, aku sudah pergi ke toko buku ini setiap hari. Akan tetapi, salam itu seperti menghilang dengan sendirinya. Benar-benar tak ada apaapa.Sampai di hari Sabtu minggu ketiga bulan ini, seorang pegawai kasir baru memanggilku.Ia memberikan buku itu padaku. “Pegawai yang menyusun buku di sudut itu memberikan hadiah padamu. Katanya ini buku spesial, tidak seperti buku yang ada di sudut itu.”, ujar pegawai kasir. “Tapi......”, aku sedikit ragu. “Ada apa mbak?”Tanya pegawai kasir. “Ah, namamu Mira, kan?” “Iya, mbak pasti baca kartu nama aku, kan?” “Hehehehe,bolehaku bertanya?”Tanyaku. “Boleh, apa mbak?” “Mengapa buku di sudut itu tak pernah diganti?” “Aku tidak tahu, mbak.Para penyusun buku enggan mengganti buku di sudut itu.Kata mereka, kemarin orang dari rumah sakit jiwa datang ke sini. Mereka ingin menunggu salah satu pegawai kami kembali dan pergi ke sudut sana, jadi...” “Aku pergi dulu ya Mira!” Aku segera berlari menuju rumah.Aku tak ingin menunggu lagi. Mungkin, ia ingin memberiku jawaban. Tak peduli apapun jawaban yang akan diberikannya. Aku menghambur ke tempat tidur. Membuka buku itu. Terima kasih telah menanyakan namaku. Aku terkejut!Hanya sepatah kata ini? Aku mulai membuka cerita yang ada di buku itu.Tentang seorang gadis bernama Deka dan abangnya yang bernama Gusaro.Deka jatuh cinta pada seorang lelaki di media sosial, lalu merambah ke wilayah pesan singkat dan aplikasi pesan. Lelaki itu membawa Deka ke Apartemen Rabu, tempatnya tinggal.Abangnya yang curiga mengikutinya dan terkejut mendapati lelaki itu telah merusak keperawanan Deka.Abangnya mulai menangis, merasa tak berguna. Sementara itu, Deka memilih terjun dari lantai tiga apartemen itu dan..... Tunggu. Bukankah ini kasus setahun lalu yang heboh dibicarakan media?! Berita pelecehan seksual dimana abang sang korban akhirnya menjadi pasien rumah sakit jiwa?! Aku mengakhiri membacanya dengan air mata dan tubuh bergetar.Aku tak pernah peduli isu sekitar.Bahkan aku tak berkomentar ketika kasus ini heboh, seperti yang lainnya yang memaki si pelaku.Pelaku dinyatakan tidak bersalah karena mabuk. Aku yakin itu menambah trauma pada abang korban, dan depresi yang dialaminya.....


Oh, apalah pengaruh pengajaran ilmu psikologi padaku? Hari ini aku pergi ke toko buku Seroja karena ingin membeli buku pesanan teman kuliah.Aku melangkah dengan santai diantara buku-buku murah itu.Aku mengambilnya, lalu membayarnya ke kasir. Tiba-tiba.... BIIIIIIIIP! Lalu musik penginterograsi itu berbunyi. Semua orang panik! Orangtua menutup telinga anaknya dan kabur dari toko buku. Sementara yang lain berlarian tak tentu arah. Pegawai tak dapat menghidupkan mikrofon untuk menyiarkan pemberitahuan.Tiba-tiba seorang pegawai dengan santai berjalan

ke arah sudut toko buku, mengambil sebuah benda di balik buku-buku berdebu itu, lalu mencabut kabel yang tersambung dengan benda itu. BIIIIP! Bunyi itupun berhenti. “Mudah, bukan?”Katanya santai. “Yaampun, Bagus! Kamu bisa tahu bunyinya dari sana?”Tanya seorang pegawai tak percaya. “Bukankah di sudut itu ada tempat untuk menyambungkan seluruh sumber suara pada toko buku ini?Berarti suatu benda telah dipasang untuk menghasilkan bunyi itu.” Akupu lega, lalu melangkahkan kaki keluar toko buku itu. Tunggu!

Bukankah lelaki yang tadi sama dengan pegawai aneh yang kutemui bulan lalu? Tinggi tegap, hidung mancung, kulit putih, goresan di leher... Goresan! Aku berlari ke dalam toko buku, menuju ke sudut toko itu dan bertemu dengan pegawai itu. “Ah, kamu mau apa disini? Saya Bagus, dan saya mau mengganti buku ini dengan yang baru.”, kata pegawai bernama Bagus itu ramah. “Eh?!Bukannya pihak rumah sakit jiwa masih mencari pegawai yang katanya pasien mereka?” “Hmmm, iya juga ya.Nanti saya bicarakan lagi.”

Ia berbalik. Aku dapat melihat bahwa ia memiliki rambut yang sama, headset yang sama, dan iPod yang sama. Tetapi ia berbeda! Ah, ada apa ini. Bagaimana pegawai-pegawai itu tidak mencurigai sesuatu yang aneh tentangnya, tentang kemiripan ini? Aku benar.Mungkin aku salah orang. Belahan bukit, dekat markas pahlawan. Maret 2016 *Penulis merupakan mahasiswa jurusan Psikologi Angkatan 2015 Universitas Andalas

Kritik Sastra “Lelaki dan Sudut Toko Buku” Karya Puji Penhastika

C

erpen “Lelaki dan Sudut Toko Buku” ditulis oleh Puji Penhastika (selanjutnya saya sebut Tika) seorang mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Andalas. Karena itu, wajar jika dalam cerpen tersebut ditemukan beberapa konsep tentang psikologi. Cerpen ini sebenarnya didasarkan pada konsep perilaku dalam dimensi psikologis, meskipun belum ada pendalaman tentang konsep-konsep itu. Dalam cerpen hanya digambarkan tentang tokoh aku yang sering datang ke toko buku. Di toko buku, tokoh aku bertemu dengan seorang pegawai baru dengan perilaku yang aneh. Pegawai itu sering menyendiri di rak di sudut toko itu. Ketika dia bekerja, dia sering mendengarkan musik, membaca buku, dan setelah itu tertawa atau malah bersedih. Melalui cerpennya, Tika ingin menggambarkan sosok lelaki yang sedang mengalami depresi melalui relasinya dengan tokoh aku. Sebagai mahasiswa psikologi, tokoh aku berusaha untuk mengetahui masalah yang dihadapi lelaki aneh itu dengan cara mendekatinya, bersimpati padanya, dan bahkan berkenalan. Di bagian akhir diungkapkan penyebab lelaki itu mengalami tekanan kejiwaan karena dia gagal melindungi adik perempuannya yang digagahi kekasihnya di sebuah kamar apartemen. Adiknya meninggal dunia karena bunuh diri melompat dari lantai tiga. Sementara itu, lelaki itu berusaha pula untuk bunuh diri, ditandai dengan adanya goresan panjang di lehernya. Ide cerpen ini sebenarnya menarik. Jarang penulis cerpen yang mengedepankan masalah psikologis dalam cerpen-cerpen mereka. Hal ini bukan saja karena menghadirkan masalah psikologis dalam cerpen akan berbenturan dengan perwatakan. Penulis akan kesulitan mengembangkan watak tokoh dalam cerpen karena keterbatasan

Oleh: Ronidin* ruang. Berbeda dengan novel yang panjang, sehingga penulis berkesempatan untuk mengukuhkan karakter psikologis tokoh-tokohnya. Selain itu, pilihan untuk menulis masalah psikologis adalah pilihan yang sulit kecuali bila penulis mampu mempertentangkan sesuatu pada tokoh sehingga memunculkan konflik-konflik yang bersifat psikologis. Selain itu, menulis seperti ini (dan juga menulis tema yang lainnya) perlu studi yang mendalam supaya apa yang disampaikan tidak salah atau melenceng dari konsepkonsep yang sebenarnya. Tika menulis dengan cerpen ini secara bersahaja. Tanpa terbebani. Hal ini tentu saja bernuansa positif. Mencurahkan isi pikiran dalam bentuk tulisan memang membutuhkan suasana yang rileks tanpa tekanan itu. Tika menulis tentang apa yang dirasakannya, apa yang dialaminya, apa yang dipelajarinya, apa yang dimimpikannya. Memang, hal yang demikian menjadi sangat berarti bagi penulis pemula. Menuliskan tema-tema yang dekat akan lebih mudah dari pada menulis tema yang jauh. Seorang mahasiswa Psikologi akan lebih enjoy dengan tema-tema psikologi dibandingkan tema-tema sosial politik. Demikianlah Tika, menulis cepen “Lelaki dan Sudut Toko Buku” ini. Bisa jadi cerpen ini merupakan refleksi keseharian Tika yang sering “bertandang” ke toko buku dan menemukan ide ini di sana. Akan tetapi, dalam menulis, seorang penulis dibatasi oleh beberapa hal. Sebelum menulis seorang penulis harus melakukan studi terhadap apa yang akan ditulisnya agar apa yang ditulis tidak terkesan hambar atau salah konsep. Lalu, ketika menulis, maka seorang penulis harus mampu menggunakan bahasa tulis dengan tata bahasa yang benar. Walaupun ragam bahasa yang digunakan ketika menulis cerpen bersifat fiksional, akan tetapi

bahasa yang digunakan harus menarik dan mudah dipahami mengikuti kaedah tata bahasa. Bahasa cerpen atau karya sastra lainnya bukanlah bahasa lisan yang tidak diikat oleh kaedah tata bahasa. Berikut saya kutipkan beberapa kalimat yang ditulis Tika: Aku tak tahu harus berkata apa. Kupandangi lelaki didekatku. Tubuhnya tegap seperti paskibraka yang ada di TV. Kulit wajahnya putih, hidungnya mancung. Goresan tampak pada bagian leher. Goresan?!!!! Aku bergidik ngeri. Apakah ia adalah seorang yang depresi? Apakah ia mengalami trauma? Ah! Pertama kalinya aku terlalu peduli pada pegawai yang bahkan tak melayaninya. Biasanya aku tak pernah peduli apapun. Bahkan pada keadaan orang tuaku yang jarang pulang. Dari teks di atas, ada beberapa prinsip tata bahasa tulis yang perlu diperhatikan; baik dalam penggunaan tanda baca atau penulisan kata. Setelah titik harusnya diberi spasi, kata didekatku seharusnya: di dekatku, dll. Begitu pun dalam logika kalimatnya, coba perhatikan kalimat, “Pertama kalinya aku terlalu peduli pada pegawai yang bahkan tak melayaninya. Biasanya aku tak pernah peduli apapun. Bahkan pada keadaan orangtuaku yang jarang pulang”. Apa maksud kalimat tersebut? Akhiran- nya pada kata melayaninya mengacu pada siapa? Kemudian, Bahkan pada keadaan orangtuaku yang jarang pulang. Siapa yang jarang pulang: aku atau orang tuaku? Entahlah. Teks-teks yang tidak jelas maksudnya dalam cerpen Tika ini bukan hanya itu. Coba dimaknai kalimat ini, “Siapa yang sudah tiada? Keadilan, atau seseorang? Fakta yang paling mengejutkan adalah lagu yang diputarnya. Judulnya tidak ada disana, tetapi aku mendengarnya setelah mendekatkan headset itu ke telinga”. Apa yang ingin disampaikan sebenarnya?

Judulnya tidak ada di sana (di dipisahkan dengan sana) apa maksudnya? Di sana yang dimaksud itu di mana? Rangkaian peristiwa yang sudah dibangun Tika dengan susah payah menjadi rusak gara-gara ketidakcakapan dalam merangkai bahasa. Dalam hal ini, persoalan yang menjadi inti cerita menjadi kurang menarik karena tidak lugasnya bahasa yang digunakan. Jadi, kombinasi antara ide, kemampuan mengembangkan pikiran, kemampuan berimajinasi, kemampuan menggunakan bahasa tulis merupakan seperangkat teknik yang harus dimiliki seorang penulis, termasuk cerpen. Ingat bahwa cerpen dan karya sastra adalah refleksi dari realitas sosiobudaya, bukan pepesan kosong yang tidak menyimpan apa-apa. Melalui cerpen Tika ini, ada hal penting yang mengusik kesadaran batiniah kita. Kepedulian kita terhadap orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan yang disebabkan oleh sesuatu yang di luar kemampuan kita. Kita diingatkan untuk tidak “menjauhi” atau “meninggalkan” orang-orang yang berperilaku “aneh” di sekitar kita karena mereka merupakan korban yang memerlukan pendampingan. Mereka memerlukan teman untuk berbagi. Paling tidak untuk menumpahkan segala hambatan-hambatan psikologis yang sedang dihadapinya. Tika telah menulis apa yang menjadi kegelisahannya. Atas dasar itulah cerpen Tika ini adalah sebuah karya sastra yang perlu diapresiasi. Saya menyampaikan rasa hormat kepada penulis yang kuat dugaan saya memiliki semangat yang tinggi untuk terus menulis. Harapan saya teruslah menulis, teruslah berbuah. Jangan seperti pohon pisang: sekali berbuah, setelah itu mati. Wallahualam bissawab. *Penulis merupakan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Segelintir Doa

Oleh: Yuaksanda Metrin Segelintir doa disaat fajar belum terbangun Diawali langkah membara penuh keikhlasan Berharap rezeki selalu dilancarkan Diantara jutaan umat Nya yang haus akan kemewahan Segelintir doa disaat mentari menengah di bumi Disaat panasnya bumi merasuki jiwa ini

Berharap rasa syukur selalu mengiringi Diantara jutaan umat Nya yang mengeluh tiada henti Segelintir doa disaat mentari oranye mulai bergeming Disaat teriknya bumi mulai reda dan berkurang Berharap jiwa dan raga selalu tenang

Diantara jutaan umat Nya yang penuh dengan rasa bimbang Segelintir doa disaat mentari telah tenggelam Disaat hangatnya bumi kini telah padam Berharap dijauhi dari rasa dendam Diantara jutaan umat Nya yang berlaku sadis dan menghujam

Segelintir doa disaat mentari beristirahat sejenak Disaat bumi tampak kelam dengan bulan bintang yang masuk Berharap ibadah hamba akan selalu khusuk Diantara jutaan umat Nya yang enggan bersujud kepada sang khalik


Fakta Menarik Penyandang Autisme Narasumber : Prof.Dr.Afrizal,MA ( Dosen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)

S

ebagian dari kita mungkin akan mengira bahwa anak autis adalah anak-anak yang aneh, bahkan ada yang pesimis tentang masa depan mereka. Sehingga kita sering mengabaikan dan menjauhi anak-anak penderita autisme. Hal ini disebabkan karena perilaku mereka yang berbeda dari kebanyakan anak-anak seusianya. Meskipun begitu, tidak semua anak penyandang autisme seperti itu. Ada diantara mereka yang sukses dan menjadi panutan bagi masyarakat. Anak-anak penyandang autisme adalah anak-anak yang memiliki defisit yang ditandai dengan adanya gangguan dalam komunikasi, interaksi sosial, gangguan indriawi, pola bermain dan perilaku emosi. Menurut Prof. Dr. Afrizal, M. A, Dosen Jurusan Sosiologi Universitas Andalas, ada beberapa hal penting yang harus kita ketahui mengenai anak penyandang autisme. 1. Saat berinteraksi, mereka cenderung pasif dan berbicara dengan bahasa yang sulit dipahami Ciri-ciri yang paling jelas tampak pada penyandang autisme adalah interaksi sosial. Mereka cenderung pasif dan menanggapinya dengan respon yang berbeda. Kebanyakan dari penyandang autisme, memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda. Jika berbicara, kita akan sulit untuk menangkap maksud dan inti dari pembicaraan mereka dan hanya beberapa orang saja yang bisa memahaminya. Saat bersosialisasi, mereka sulit untuk berteman, lebih mementingkan ego mereka sendiri dan sulit untuk bekerja sama dengan orang lain. Penderita autisme sering hidup di “dunia�-nya sendiri. Mereka tampak terasing saat berkumpul bersama dan menghindari kontak mata. Mereka juga

Foto: Ist

tidak menyukai keadaan dan lingkungan yang berubah secara mendadak. 2. Tidak semua anak autis memiliki IQ yang rendah dan tidak cerdas Pendapat yang mengatakan bahwa anak autisme memiliki IQ yang dibawah rata-rata adalah salah besar. Karena ada golongan dari anak penyandang autisme yang memiliki perkembangan fungsi yang sangat tinggi dengan IQ yang baik. Kelompok jenis ini disebut Asperger. Mereka tidak memiliki masalah saat berbicara karena mereka tidak terlambat untuk bisa mulai berbicara, namun masih sangat kaku untuk berbahasa. Gangguan bersosialisasi pada kelompok ini lebih banyak diakibatkan karena bahasa yang mereka kuasai cenderung berbeda dengan yang lainnya. Anak-anak yang normal sering tidak paham dengan apa yang mereka bicarakan. Banyak yang beranggapan bahwa penyandang autisme kelompok ini

dianggap sebagai anak yang berbakat, meskipun anggapan ini belum sepenuhnya benar. Gangguan autisme dari kelompok Asperger ini cenderung lambat untuk terdeteksi, karena kekurangannya tertutupi berkat IQ yang baik dan tidak ada masalah dalam berbicara. 3. Autisme adalah penyakit keturunan Penyebab Autisme belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor yang diduga bisa memicu seseorang mengalami gangguan ini. Salah satu faktor penyebab yang paling menonjol adalah faktor genetika atau keturunan. Anak-anak penderita Autisme cenderung mendapatkan ‘warisan’ dari keluarga yang juga penderita Autisme, walaupun hanya satu anggota keluarga. 4. Dengan terapi dan pengobatan tertentu, Autisme bisa ditekan seminim mungkin Hingga saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan Autisme.

Terlebih jika sembuh itu berarti bahwa anak-anak autisme mampu berpikir dan bertindak layaknya anak-anak lain tanpa bantuan. Pengobatan tertentu, mampu membuat perkembangan anak menjadi relatif normal dan menekan tingkah laku yang tidak diinginkan. Penyandang autisme umumnya membutuhkan lingkungan yang sangat terstruktur dan menerapkan rutinitas. Beberapa penanganan yang bisa dilakukan adalah memberikan pendidikan khusus untuk anak autis, terapi berbicara dan fisik, terapi kemampuan sosial, pemberian obat dan interaksi lingkungan yang baik. Pengucilan oleh masyarakat hanya akan memperburuk kondisi penyandang Autisme. 5. Makanan bebas bahan kimia,asupan terbaik bagi penderita Autisme Salah satu pencegahan penderita autis adalah dengan menghindari makanan bebas dari bahan kimia. Makanan yang sehat bergizi atau makanan empat sehat lima sempurna merupakan solusi asupan terbaik bagi penderita Autisme. Makanan ini adalah makanan yang mengandung protein, karbohidrat, serat dan vitamin yang cukup untuk tubuh. Selain itu, pola makan dan tidur yang teratur akan membantu meminimalisir penyakit ini. Setiap manusia diciptakan oleh Sang Pencipta berbeda-beda. Termasuk penyandang autisme juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Kita dapat merangkul mereka, memberikan dukungan untuk kemampuan mereka yang dapat digunakan untuk kehidupannya kelak. Karena mereka juga manusia, hanya saja mereka memandang dunia dengan caranya sendiri. Vivi


Dilema Sang Pembunuh Bayaran

M

echanic : Resurrection, merupakan sekuel dari film The Mechanic yang dirilis pada 2011 lalu. Film bergenre action ini diproduksi oleh Chartoff Winker Productions, Davis Films yang berasal dari Amerika Serikat dan disutradai oleh Dennis Gansel. Meskipun berbeda dengan sutradara pada film sebelumnya, Mechanic: Resurraction tampaknya tak kehilangan ciri khasnya sebagai film action yang mengusung tema pembunuhan. Film ini dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris terkenal yaitu Jason Tatham, Jessica Alba, Tommy LeeJones, Michelle Yeah. Film ini mengisahkan seorang pembunuh bayaran yang sangat berbahaya di dunia bernama Arthur Bishop (Jason Statham). Arthur telah

lama pensiun dan meninggalkan profesi masa lalunya sebagai pembunuh bayaran, akan tetapi Gina (Jessica Alba) wanita yang dicintainya diculik oleh seseorang yang ingin memperalat Arthur untuk melakukan sebuah pekerjaan yang harus membuatnya kembali menjadi seorang pembunuh. Misi yang dilakukannya ini seperti tampak mustahil dilakukan, namun Arthur tetap harus melaksanakannya untuk wanita yang dicintainya. Setiap cara yang dilakukan Arthur dalam melakukan misinya sangat rumit dan berbahaya. Meski demikian Arthur selalu adem ayem melaksanakan misinya. Riah Crain (Sam Hazeldine) pria yang menculik Gina adalah teman lama Arthur yang sama-sama dibesarkan oleh gengster. Memanfaatkan Arthur adalah tujuan utama penculikan itu. Karena ketakutan Arthur akan kehilangan wanita yang ia cintai, dengan sangat terpaksa dirinya harus kembali menyusuri jalan kelam itu. Tanpa banyak pertimbangan Arthur langsung berbalik menuju kekasihnya. Arthur pun harus memikirkan cara agar dapat menyelamatkan Gina dan membunuh teman lamanya itu, meski harus diperintah dan selalu diawasi. Misi yang harus diselesaikan oleh Arthur adalah membunuh tiga orang yang sangat berbahaya di dunia, pembunuhan yang terkesan seperti kecelakaan adalah tantangan yang sangat besar bagi Arthur. Tugas ini mengharuskan Arthur untuk pergi ke beberapa negara dan berjuang dengan waktu yang terbatas agar nyawa Gina

Judul

: Mechanic : Resurrection

Rilis

: Agustus 2016

Produksi

: Chartoff-Winkler Roductions, Davis Film

Durasi

: 98 Menit

Resensiator : Ilham Ramadhan tetap selamat. Memang bukan perkara gampang tentunya, Arthur harus jatuh bangun untuk bisa sampai pada tujuan akhirnya. goresan luka bercampur keringat dan darah membumbui perjuangannya menuju pada sang kekasih. Aksi Arthur yang membuat penonton berdecak kagum adalah kecerdasannya menyelesaikan misi dengan ide, meski harus membahayakan dirinya. Bayangkan dengan ide gilanya Arthur membunuh musuhnya dengan melubangi sebuah kolam renang dari ketinggian puluhan meter. Max Adams (Tommy Lee Jones), yang merupakan target ketiga Arthur tiba-tiba beralih menjadi temannya untuk menjebak Crain, musuh besarnya. Untuk mencapai tujuannya, Arthur dan Crain harus saling membunuh satu sama lain, adu cerdik dan adu ketangkasan merupakan pengorbanan yang harus mereka berikan. Film ini akan membuat penonton menjadi tegang sekaligus terhibur oleh aksi yang diperankan oleh pemeran utama . Hal ini membuat film Mechanic layak untuk ditonton karena dikemas dengan tampilan dan aksi menarik pemeran utamanya. Mudah dipahami

dan mampu membawa penonton kedalam ceritanya adalah keunggulan yang dimiliki oleh film ini. Kedudukan aktor antagonis yang terkesan buram membuat film ini penuh dengan teka-teki, namun masih memberikan suguhan yang menarik. Tak heran jika film ini mendapatkan perhatian dari khalayak ramai. Meski begitu, film ini bukan tanpa kekurangan. Dapat kita lihat diawal film bagaimana mudahnya Arthur membunuh target pertama di penjara Kaedah, seperti tidak ada kesulitan dalam aksi tersebut. Arthur juga terlihat terlalu tangguh dalam film, sehingga terkesan bagaimanapun bahaya yang dihadapi nya, nyawa Arthur tidak akan terancam. Beberapa tokoh penting yang ada dalam film juga tidak dibahas dengan rinci. Film ini memberikan pelajaran bahwa kita harus mempertahankan orang yang penting dalam hidup. Serta dapat memberikan salah satu cara berfikir tenang meskipun dikondisi yang genting. Ide yang kreatif dan mampu menguasai keadaan menjadi kunci kesuksesan yang dapat menjadi tolak ukur keberhasilan.

Kau dan Aku dalam 5 Tahun Garis Waktu

S

iapa tidak kenal dengan Fiersa Besari yang biasa dipanggil Bung. Ia adalah lelaki kelahiran Bandung lulusan Sastra Inggris yang lebih mencintai dunia tulis menulis. Meski tulisannya sering beraroma cinta, tapi Bung selalu menyisipkan pesan humanisme dan sosial didalamnya. Begitu juga dengan buku Garis Waktu yang bercerita tentang perjuangan, pengorbanan, dan keikhlasan. Buku ini dikemas dengan empat puluh sembilan bagian yang diawali dengan cerita dimensi tentangmu pada sebuah garis waktu dan diakhiri dengan cerita dimensi setelah mengikhlaskanmu pada sebuah garis waktu. “Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan

ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya”. Dibuku ini penulis menyebutkan dua orang tokoh yaitu Aku dan Kau. Aku digambarkan sebagasi sosok yang penyabar, pekerja keras, dan konsisten. Hal itu bisa dilihat dari perjumpaan yang sederhana pada April tahun pertama dengan tokoh Kau. Perjumpaan tidak sampai disitu namun menghasilkan sesuatu yang tumbuh secara diam-diam. Sedangkan tokoh Kau digambarkan sebagai sosok yang baik namun suka mengeluh. Tokoh Kau ini selalu berambisi untuk menjadi seperti orang lain. Pada Oktober tahun kedua Aku mengalami konflik bathin menahan rindu kepada sang Ibu. Ibu merupakan tempat cinta kasih bermuara. Seseorang yang sering lupa mendoakan dirinya karena sibuk mendoakan anaknya. Karena kasih sayangnya kita mampu hadir dan mengerti akan arti perjuangan dan pengorbanan. Perjalanan tokoh Aku untuk memiliki Kau penuh dengan lika-liku. Rintangan terberat adalah saat cita-cita membawa Aku pergi. Ketika itu jarak pun mencoba peruntungannya pada Maret tahun ketiga yang menjadi alasan pertengkaran mereka. Namun hal itu bisa diatasi oleh Aku yang penyabar. “Karena... aku menyanyangimu tanpa ‘karena’ dan jarak hanyalah satu titik kecil tak berarti “. Disela-sela Aku mengejar mimpi demi masa depan ternyata Engkau mulai menemukan sosok pengganti Aku. Itu terjadi pada Januari tahun keempat. Cepat atau lamabat perasaan itu akan

Penulis

: Fiersa Besari

Judul

: Garis Waktu

Penerbit

: Mediakita

Tebal Buku

: 211 halaman

Cetakan

: Pertama, 2016

Tahun Terbit

: 2016

Resensiator

: Azalia Mutiara Fitri

berubah. Manusia adalah makhuk yang gampang beradaptasi dan mampu berperan dalam bentuk karakter apapun. Termasuk keinginan Aku yang ingin kembali seperti anak kecil karena baginya pemikiran yang dewasa, jiwa yang muda, dan imajinasi yang kekanakan adalah hal yang sangat menyenangkan. Pada Oktober tahun keempat Aku juga mengalami konflik bathin dengan merindukan sosok Bapak. Bapak selalu mengajarkan untuk mensyukuri apa yang masih ada dan mengikhlaskan apa yang tidak ada. “Semua akan berujung pada meninggalkan atau ditinggalkan, menangisi atau ditangisi”. Saat kehancuran melanda Aku, sahabat adalah rumah terbaik. Tak mengapa melarikan diri sejenak asalkan tidak lupa arah pulang. Banyak kepalsuan di dunia ini tapi seseorang yang terbaik takkan pergi ketika dunia memusuh karena persahabatan sejati tidak akan

pernah dikalahkan oleh waktu. Sepucuk surat undangan pun hadir pada Maret tahun kelima. Perlahan luka tahun-tahun lalu mulai memudar. Musim terus berganti, Aku bertualang kesana kemari sedangkan Kau memantapkan hati. Soal Aku, alam sem esta telahmemiliki rencana yang besar. Novel ini mengingatkan kita untuk menghargai waktu karena pertemuan dengan orang yang disayang tidak akan tahu kapan akhirnya. Kita harus belajar untuk konsisten terhadap satu hal, jangan mudah goyah dan putus asa. Gaya penulis yang khas mampu membuat setiap pembaca masuk dalam setiap situasi yang digambarkan. Namun dalam novel terdapat ada kata-kata bahkan beberapa kalimat yang sulit dimengeri untuk sebagian orang. “Karena garis waktu tidak akan mampu menghapuskan apa pun”.



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.