Tabloid Edisi 71

Page 1


EDITORIAL Mundurnya Semangat Demokrasi Mahasiswa Unand Tabloid Genta Andalas diterbitkan oleh: Unit Kegiatan P ers Mahasiswa Pers Genta Andalas dengan SK No.373/XIII/Unand-2001 Pelindung: Prof. Dr. Tafdil Husni, SE., MBA Penasehat: Prof. Dr. Ir. Hermansah, MS., M.Sc Pembina: Dr. Rembrandt, S.H., M.Pd Dewan Redaksi: Laila Mukhtari Wizra, Randy Febrian, Clara Octaria Rija, Gita Puspita, Lailatul Zuhri Indriani, Suci Ramadhanty, Yori Andriani, Annisa Rhadiani, Devita Sari, Fanny Wulandari, Nite, Rina Sephtiari, Syinta Tesya Apriliani, Wina Sartika Pemimpin Umum: Syukri R. Yoga Sekretaris Umum: Mishthafiyatillah Bendahara Umum: Rizka Desri Yusfita edaksi: Pemimpin R Redaksi: Mis Fransiska Dewi Pemimpin P erusahaan Perusahaan erusahaan: Ratna Sani Tambunan Pemimpin P Prr oduksi: Novia Ratna Dewita Pemimpin Litbang: Rival Lidra Redaktur P elaksana: Pelaksana: Suci Addina Islamy Koordinator Liputan: M. Ilham RF, & Ulfa Sevia Azni Redaktur: Endrik Ahmad Iqbal & Rafikha Novita Sari Bisnis & P eriklanan: Periklanan: Muthia Ekadiany Marketing & Sirkulasi: Metria Indeswara Layouter: Agung Ramadhan Ilustrator: Indah Hestina Yulianti Videografer: Ade Rahmat Syarif & Nindika Widya Tirta PSDM: Azalia Mutiara Fitri Event Organizer & Riset Survei: Novia Permata Sari Anggota: Renal, Ayi, Chacha, Dilla, Gefi, Ivo, Juni, Melati, Nisa, Nurul, Pitnia, Rani, Uci, Sukma, Tika, Uus, Viocta Dicetak oleh: PT adang Graindo Mediatama PT.. P Padang (Isi di luar tanggungjawab percetakan)

P

emilihan raya (Pemira) Unand sejatinya merupakan gambaran nyata dari sebuah demokrasi dalam lingkup universitas. Tak ayal membuat banyak mahasiswa mengincar posisi sebagai orang berkedudukan tinggi untuk memimpin, menampung, dan menyalurkan aspirasi dari mahasiswa. Disaat seperti itu tentu akan sangat terasa suasana pesta demokrasi dan panasnya sebuah persaingan antar calon presiden dan wakil presiden mahasiswa. Namun sayang pada Pemira kali ini mahasiswa Unand tidak merasakan susana pesta demokrasi itu. Sebab, untuk pertama kalinya presiden dan wakil presiden tahun ini telah terpilih secara aklamasi. Mengapa bisa secara aklamasi? Cacatkah demokrasi kita? Menjadi calon tunggal tanpa persaingan membuat pemira Unand terasa begitu sendu, apalagi bagi mahasiswa baru yang masih sekejap merasakan kehidupan kampus tidak dapat merasakan bagaimana rasanya memilih calon presiden dan wakil presiden mahasiswa. Memang tidak mudah untuk menjadi seorang presiden dan wakil presiden mahasiswa. Namun jumlah mahasiswa Unand juga tidaklah sedikit, ada lebih dari 20.000 mahasiswa. Dari jumlah yang tidak sedikit itu, akan ada setidaknya beberapa calon untuk menjadi pemimpin mahasiswa. Badan Pemilihan Umum (BPU) katanya juga telah melakukan berbagai cara untuk menyosialisasikan pemira.

Melihat hasil yang terjadi saat ini tentu menimbulkan pertanyaan, apakah sosialisasi yang dilakukan BPU belum cukup? Apakah mahasiswa sudah tidak lagi berminat menjadi seorang presiden mahasiswa? Apakah BEM tidak melakukan regenerasi untuk meneruskan estafetnya? Hal itu tentu telah menandakan redupnya semangat mahasiswa dalam berorganisasi. Mundurnya kekuatan mahasiswa dalam memperebutkan sebuah kursi tertinggi di BEM KM Unand juga penanda semakin kurangnya ketidakpedulian mahasiswa. Lebih menyayangkan lagi, tidak seluruh mahasiswa Unand mengetahui bahwa presiden dan wakil presiden saat ini terpilih secara aklamasi. Lantas apakah mahasiswa saat ini benar-benar telah apatis? sehingga untuk sebuah informasi terkait Universitas saja mahasiswa banyak yang tidak tahu. Kita semua berharap agar mahasiswa berjuang dalam menyuarakan haknya. Agar mahasiswa dapat merasakan arti sebuah pesta demokrasi dan penyaluran aspirasi. Karena demokrasi itu sesungguhnya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Agar terwujudnya keinginan dan harapan tersebut dibutuhkan sikap, tindakan, dan kerja keras dari semua elemen terkait. Unand harusnya saling merangkul untuk sebuah kemajuan yang selama ini ingin diwujudkan. Hidup mahasiswa!

Salam Redaksi Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

P

uji syukur atas kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya, kami segenap Kru Genta Andalas dapat menghadirkan tabloid edisi LXXI November-Desember 2017 kepada khalayak pembaca guna memenuhi kebutuhan akan informasi. Salawat beriring salam tidak lupa kami haturkan kepada Rasulullah SAW sebagai suri tauladan penerang jalan seluruh umatnya. Lega, syukur, haru dan bangga adalah gambaran perasaan yang kami rasakan setelah menyelesaikan tabloid edisi LXXI November-Desember 2017 ini. Berbagai halangan dan rintangan mewarnai perjalanan panjang berhasil kami lalui untuk menghadirkan kembali tabloid Genta Andalas ke tengah pembaca. Di selasela waktu ujian semester, segenap kru tetap meluangkan waktu dan mencurahkan seluruh tenaga, pikiran, perhatian, dan waktu untuk menyelesaikan tabloid ini. Seperti tak kenal lelah dan terus berjuang, berburu informasi terkini untuk menyajikan berita informatif dan karya terbaik demi terbitnya tabloid mahasiswa Genta Andalas edisi LXXI. Pada edisi ini, kami menghadirkan laporan utama mengenai pemilihan presiden mahasiswa yang merupakan calon tunggal dan terpilih

secara aklamasi menandakan mundurnya demokrasi di Unand. Selanjutnya, kami juga turut menghadirkan laporan khusus terkait kurangnya partisipasi mahasiswa dalam berorganisasi karena mereka lebih dituntut untuk mendapatkan nilai-nilai terbaik dan lulus dengan cepat . Semuanya akan kami bahas dalam sajian laporan khusus. Pada rubrik sorotan kampus, kami menghadirkan mengenai asrama baru Unand yang hingga saat ini masih belum ditempati serta kebijakan baru Wakil Rektor II terhadap denda perpustakaan. Tidak hanya itu, khasanah budaya, aneka ragam, aspirasi, aktivis, wawasan, resensi, dan sosok kembali kami kemas dalam suguhan menarik dan informatif. Kami juga menambahkan kritik sastra sebagai pelengkap rubrik sastra dan seni. Tak ketinggalan kami menghadirkan jawaban pesanmu untuk menjawab berbagai keluhan mahasiswa. Semoga tabloid ini dapat memenuhi rasa keingintahuan dan kebutuhan informasi kehidupan kampus bagi pembaca. Sehingga mampu mewujudkan eksistensi kami sebagai pers kampus. Kritik dan saran yang solutif kami harapkan dari pembaca, agar karya ini dapat semakin baik dan menarik ke depannya. Akhir kata selamat membaca. Hidup mahasiswa!

Dapur ............................ 2 Jendela .......................... 3 Laporan Utama ............. 4 Sorotan Kampus ........... 6 Feature .......................... 7 Laporan Khusus ............ 8 Survei ............................ 9 Liputan ......................... 10 Galeri ........................... 12 Rehat ............................ 13 Aspirasi ........................ 14 Aneka Ragam .............. 16 Teknologi ..................... 17 Aktivis .......................... 18 Khasanah Budaya ........ 19 Sastra dan Seni ............ 20 Wawasan ..................... 22 Resensi.......................... 23 Sosok ........................... 24

Sosok Edisi LXXI


Lebih baik saya belajar

Lebih baik aku pergi main

Apaan tuh?

Sukma AP ATISME: Bergesernya orientasi mahasiswa saat ini yang hanya mementingkan akademik mengakibatkan kurangnya pasrtisipasi mahsiswa dalam berdemokrasi di kampus. APA

Pesanmu Fasilitas Perpustakaan Payakumbuh

Kehadiran Mahasiswa di Perkuliahan

Assalamu’alaikum wr.wb. Saya ingin bertanya mengenai perpustakaan Unand di Payakumbuh, bisakah perpustakaan di Payakumbuh setara dengan yang ada di Padang? Karena kami sangat kesulitan dalam mencari buku, kadang ada beberapa buku yang tidak kami jumpai disini. Terima kasih.

Assalamu’alaikum wr.wb. Saya salah satu mahasiswa Jurusan Fisika. Saya mau bertanya mengenai absensi perkuliahan. Memang sudah ada peraturannya sejak awal kuliah dari pihak kampus bahwa kehadiran kuliah minimal 75%. Tetapi, kenapa ditegaskan oleh jurusan secara dadakan pada akhir semester ini? Mahasiswa baru diberitahukan diakhir, menjelang UAS, dan juga nilai UAS mahasiswa langsung diberikan nilai 0. Apakah sebelumnya tidak ada surat peringatan kepada mahasiswa yang sudah mendekati garis merah? Kalau ada surat peringatan kepada mahasiswa akan bisa diantisipasi hal ini dari awal. Terima kasih.

Jawaban : Beberapa minggu yang lalu kami melakukan literasi informasi di kampus 2 Payakumbuh, baik itu perpustakaan Fakultas Perternakan maupun Ekonomi, dan kami juga melakukan sumbangan buku untuk menambah koleksi buku di kedua fakultas itu. Namun dari segi fasilitas kami memang sedang meningkatkan, mulai dari sumber daya manusia, koleksi, dan juga aplikasi Slim untuk kedua fakultas tersebut. Nantinya, aplikasi Slim itu akan langsung terkoneksi dengan UPT perpustakaan pusat di Padang, sehingga mahasiswa tersebut juga bisa meminjam buku di perpustakaan pusat. Tentu hal ini juga perlu prasarana seperti komputer untuk bisa terkoneksi dengan perpustakaan. Dari UPT perpustakaan juga akan melakukan bantuan, seperti bantuan literasi informasi, koleksi, dan juga sumber daya manusia dan tenaga pengelolanya. Drs.Y asir Drs.Yasir asir,, S.Sos (Kepala P erpustak aan Unand) Perpustak erpustakaan ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Parkiran Mobil di Perpustakaan

Jawaban : Sebenarnya mahasiswa kan sudah tau peraturan ini sejak awal, bahkan sudah diberitahukan semenjak BAKTI. Seharusnya mahasiswa sudah paham dan sudah siap jika sewaktu-waktu terjadi hal seperti ini. Memang selama ini Unand kurang tegas menegakkan peraturan ini, karena itu pihak Jurusan Fisika ingin memulai menegakkannya. Sehingga untuk semester depan mahasiswa itu bisa berubah dan lebih rajin mengikuti perkuliahan. Kalau permasalahan absen yang melebihi 25% memang tidak diperbolehkan mengikuti UAS, karena itu juga sudah peraturan. Mahasiswa juga diberi hak untuk komplain apabila terjadi kesalahan saat merekap absen. Marzuki, Dr Dr.. techn. (Ketua Jurusan F isik a Universitas Andalas) Fisik isika

Assalamu’alaikum wr.wb. Saya ingin bertanya tentang parkiran mobil di perpustakaan. Bagaimana dengan lingkup keamanan parkir di perpustakaan sebenarnya? Waktu itu saya memarkir mobil, dan tidak melihat satpam yang bertugas disana. Setelah dari perpustakaan, ternyata mobil saya tergores. Tapi saya tidak tahu siapa yang akan bertanggung jawab untuk itu karena tidak ada satpam. Mohon jawabannya. Jawab : Satpam yang bertugas di perpustakaan pusat berjumlah tiga orang, ada yang bertugas di depan, samping, dan belakang. Terkait dengan mobil yang gores, sudah di luar tanggung jawab kami karena satpam hanya bekerja untuk merapikan parkiran saja. Lagi pula terdapat banyak kendaraan yang parkir disini. Kami juga tidak bisa memastikan pelaku yang menggores, karena di luar perpustakaan juga tidak ada dipasang CCTV. Taufik Hidayat (Satpam di P erpustak aan P usat Unand) Perpustak erpustakaan Pusat Redaksi Genta Andalas menerima tulisan berupa: esai, opini, feature, cerpen, puisi, khasanah budaya, dan bentuk tulisan kritis lainnya. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi. Tulisan disertai foto dan biodata penulis. Tulisan dapat dikirim melalui redaksi@gentaandalas.com

Ota Da Tagen Tagen Mak Itam Tagen Mak Itam Tagen Mak Itam

: Mak, tau ndak kalau Presma baru nan tapiliah patang ko calon tunggal? : Haa, ka baminantu lo ambo lae. Urang ma calon tunggal kecek Tagen tu Gen? : Indak Mak, calon tunggal kecek ambo. Indak punyo saingan mukasuiknyo. : Haa, kan rancak tu. Indak ado saingan. A juo yang ka dinanti, bungkuih se lah lae. : Iyo nak mak? : Kok iyo bajadi, ambo tunggu se undangannyo yo Gen.


Langkah Mundur Demokrasi Mahasiswa Unand

F

aizil Putra dan Teguh Tegas Kata resmi ditetapkan sebagi peserta pemenang pemilihan raya (Pemira) calon presiden mahasiswa (Presma) dan wakil presiden mahasiswa (Wapresma) pada 20 Oktober 2017 lalu. Faizil Putra berkecamuk dengan pikirannya sendiri, ada sensasi berbeda di hatinya saat itu. Terpilih secara aklamasi bukanlah hal yang diharapkannya. Jujur Faizil merasa senang, namun ada yang membuatnya terasa kosong. Tahta kepresidenan yang seharusnya diterima penuh kebanggaan kali ini terasa hambar. “Saya juga ingin merasakan hebatnya panggung dan kampanye disaksikan mahasiswa Unand lainnya,” Katanya. Tak ubahnya Teguh Tegas Kata, rasa kecewa menghampirinya selama proses Pemira berlangsung. Nyatanya ia terpilih aklamasi, tak seperti dulu. Pemira tahuntahun sebelumnya dapat melaksanakan demokrasi secara nyata. “Jujur saya kecewa, tahun kemarin saya menyaksikan tiga pasang senior berdiri gagah menikmati pesta demokrasi secara nyata. Mereka berdebat dan ada pemungutan suara,” ujarnya. Sebelum pengumpulan berkas berakhir, Teguh mengatakan ada sembilan nama yang telah mengambil formulir. Sayang dari sembilan nama tersebut hanya duapasangan calon (paslon) yang siap tempur. Tak disangka setelah itulah awal mulanya kisah aklamasi Faizil dan Teguh berawal. Terkait aklamasi, Teguh tidak setuju disebut aklamasi. Ia mengungkapkan bahwa dia adalah hasil dari ketetapan Badan Pemilihan Umum (BPU) berdasarkan undang-undang (UU). “Saya terpilih melalui UU yang ditetapkan BPUbukan aklamasi,” katanya. Namun faizil justru menafsirkan berbeda, aklamasi yang menimpa dirinya adalah sebuah kemunduran dalam pemilihan Presma dan Wapresma. Sebanyk 35.000 orang lebih mahasiswa, ia tak percaya tak ada mahasiswa yang ingin jadi Presma. Faizil menilai pemilihan aklamasi ini seharusnya tidak terjadi, hal ini merupakan suatu langkah yang harus diambil, karena kalau tidak, akan terjadi kekosongan jabatan pada BEM KM Unand.”Kita memang tidak pernah mengharapkan ini terjadi, jika BEM tidak ada kader, mungkin akan terjadi kekosongan jabatan,” katanya. Faizil mempertanyakan keberadaan mahasiswa Unand yang cukup banyak tetapi tidak ada yang minat menjadi Presma dan Wapresma. “Sebanyak itu

mahasiswa Unand kemana saja, kok tidak ada yang maju. Banyak yang memiliki jiwa pemimpin, tetapi dua atau tiga orang saja tidak ada yang nampak,” ujar mantan Gubernur Fakultas Peternakan periode 2016/2017 ini. Alasan P resma dan W Presma Wapresma apresma unggal Tunggal Menjadi Calon T Tahun ini, BPU membuka peluang bagi seluruh KM Unand untuk mendaftar sebagai capres dan cawapres dengan persyaratan yang lebih mudah dari tahuntahun sebelumnya. Melalui dua kebijakan yang dikeluarkan oleh BPU yaitu mengenai angkatan untuk menjadi Presma dan Wapresma sebelumnya minimal harus semester lima dan maksimal semester tujuh. Namun tahun ini minimal semester tiga bisa mendaftar menjadi capres dan cawapres. Selain itu syarat IPK yang sebelumnya 2,75 diturunkan menjadi 2,65. 19 Oktober 2017 merupakan tahap verifikasi yang diadakan oleh Panitia Pemira Umum KM Unand. Ketika proses pendaftaran capres dan cawapres berlangsung, Ketua BPU Egip Satria pun merasa kaget karena dari 10 orang pendaftar yang mengambil berkas, ternyata hanya dua berkas yang masuk. Dua berkas paslon capres dan cawapreslolos tahap verifikasi dan siap untuk cabut lot. Namun, di tengah jalan, satu di antara dua paslon t e r s e b u t mengundurkan diri. “Sangat disayangkan sekali sehari sebelum verifikasi berkas, datang surat pengunduran diri dari salah satu paslon capres dan cawapres kepada BPU dari salah satu fakultas yang tidak mau d i b e b e r k a n identitasnya, seorang bakal calon wakil presiden pasangan t e r s e b u t mengundurkan diri,” ujar Egip 11 Desember lalu. Padahal, kata Egip,capresnya tetap ingin lanjut, tetapi karena BPU memakai sistem

berpasangan, maka hangus berkas paslon capres dan cawapres tersebut. Egip megatakan alasan salah satu paslon mundur tidak diungkapkankarena yang memberikan surat pengunduran diri adalah timsuksesnya. Hal tersebut menyebabkan Pemira kali ini hanya menyisakan satu paslon. “Saya juga bingung mengapa terjadi seperti ini. Gak tahu apakah anak Unand memang sudah apatis, kaget juga,” katanya. BPU awalnya menargetkan akan mendapatkanlima pasang capres dan cawapres karena ketika launchingPemira ramai dan tanggapannya antusias pada Pemira kali ini. Namun berbeda dengan kenyataan yang terjadi, hanya satu paslon capres dan cawapres yang lolos berdasarkan tahap pemira. Egip mengaku tak pernah terpikir bahwa tahun ini hanya satu paslon capres dan cawapres saja yang mengikuti Pemira. “KM Unand juga tidak menyangka akan terjadi seperti ini,” katanya. Egip pun mengatakan sudah melakukan sosialisasi dengan maksimal terkait Pemira. Ia mengaku sudah menyebarluaskan informasi Pemira ke seluruh fakultas yang ada di Unand. “Semua fakultas ada pamflet pemira, kecuali kampus Dharmasraya, memang tidak dicetak, tetapi kami juga menginformasikan lewat sosmed seperti line, instagram, dan facebook. Tidak

hanya itu, Pemira kali ini on air di radio,” ujarnya. Mengklaim bahwa sudah mensosialisasikan dengan maksimal, Egipmenyebutkan jika tidak booming, tidak mungkin yang mendaftar sampai 10 orang. Peserta yang mendaftar, lanjut Egip, ada 10 orang capres dan cawapres juga 11 orang caDPM. “Ini jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya. Jika ada orang yang mengatakan kami tidak memboomingkan informasi, itu salah sebenarnya, karena kalau tidak booming, tidak mungkin sampai sebanyak itu yang mendaftar,” ungkapnya. Egip menyebutkan mengenai paslon tunggal sebenarnya terdapat tiga penyelesaian yang pertama yaitu ditetapkan oleh BPU melalui undangundang, kemudian musyawarah mufakat atau yang dikenal dengan aklamasi, lalu dengan cara melawan kotak kosong. Undang-Undang KM Unand Belum Komprehensif Menanggapi hasil Pemira tahun ini, ketua UKM Pengenalan Hukum dan Politik Hemi Lavour Febrinandez mengatakan langkah BPU ialah langkah yang tepat. Menurutnya dalam praktik tata negara, ada beberapa cara jika calon itu tunggal. Dibeberapa negara mereka melakukan referendum. Di indonesia, jika ada calon

“Sebanyak itu mahasiswa unand ok tidak ada yang kemana saja, kkok maju. Banyak yang memiliki jiwa pemimpin, tetapi dua atau tiga orang saja tidak ada yang nampak,” -Faizil P PutrautraPresma T erpilih 2018 Terpilih

Foto: Nurul


tunggal maka calon tunggal akan melawan kotak kosong. Teknisnyabisa dengan melawan kotak kosong atau setuju jika calon tunggal menjadi pemimpin terpilih. Jika yang menang adalah kotak kosong atau banyak suara yang menolak calon tersebut, maka akan diadakan pendaftaran ulang untuk calon baru. “Langkah yang diambil BPUsudah tepat untuk menghemat anggaran, daripada membuang-buang uang untuk memilih kotak kosong. Namun BPU juga harus berbenah, apakah langkah yang diambil sudah betul karena banyak hambatan dan secara tidak langsung diberikan sebagai syarat, sehingga sebagian mahasiswa tidak bisa mengikuti pencalonan,” ujarnya. Menanggapi hal tersebut, Egip menjelaskan UUPemira KM Unand saat ini belum mengatur tentang aklamasi dan melawan kotak kosong. UU Pemira saat ini, kata Egip, disahkan di awal tahun 2015, sebelum Indonesiamemakai sistem ini. “Sebenarnya banyak macam cara, tetapi karena UU Pemira kita ada, jadi UU yang di Indonesia ini tidak bisa dibawakan ke Unand karena berbeda konteksnya,” ujarnya. Senanda dengan Egip, Mantan Presma Nurul Fikri menilai dari pandangan secara hukum, kita menyadari bahwa UU KM Unand itu belum komprehensif. Tidak ada yang mengatur apabila terjadi paslon tunggal pada Pemira. Dari segi hukum, Fikri mempelajari, akan menjadi blunder pada BPU jikalau dia menjalankan dengan tetap menjalankan Pemira. Opsi tambahan yang dilakukan yaitu adanya kotak kosong. “Satu yang berisi paslonnya, satu lagi kotak kosong. Hal itu tidak diatur dalam UU. Jika BPU tetap melakukan hal itu, ia akan melanggar azas tersebut,” katanya. Di UU Pemira, pasal 23 ayat 11, BPU bertugas dan berwenang mengumumkan Presma terpilih. Jadi, pertama, pasal 10 ayat 1 juga dijelaskan

“Langk ah yang diambil BP U sudah tepat untuk menghemat “Langkah BPU anggaran, daripada membuang-buang uang untuk memilih kotak kkosong. osong. Namun BP U juga harus berbenah, apak ah BPU apakah langk ah yang diambil sudah betul kkarena arena banyak hambatan langkah dan secara tidak langsung diberik an sebagai syarat, sehingga diberikan sebagian mahasiswa tidak bisa mengik uti pencalonan,” mengikuti -Hemi Lavour F ebrinandezFebrinandezengenalan Huk um dan P olitik ketua Unit Kegiatan Mahasiswa P Pengenalan Hukum Politik Tunggal Menurut pandangan Hemi, calon tunggal bukan hanya disebabkan oleh permasalahan dari kurangnya minat mahasiswa untuk ikut perpolitikan dikampus, tapi di segala aspek mahasiswa sudah tidak peduli lagi dengan permasalahan-permasalahan yang ada. Salah satu contohnya yaitu tidak ada lagi mahasiswa yang berkumpul dan berdiskusi untuk membahas permasalahan kampus sekarang. Tidak adanya minat mahasiswa untuk ikut campur perpolitikan kampus memperlihatkan saat ini orientasi mahasiswa hanya belajar saja. “Kalau untuk calon tunggal sebenarnya sah-sah saja, tetapi seharusnya ada UU yang mengatur hal tersebut yaitu UU dari kemahasiswaan sendiri. Sistem BEM ini perlu dievaluasi supaya mengakomodir semua aspirasi mahasiswa,” tuturnya. Lain halnya menurut Mahasiswa Sastra Indonesia, Unand, Fhadil Muhammad terpilihnya presma dan

“Calon tunggal ini juga menunjukk an menunjukkan syarat dan mau menjadi presma. Hal mek anisme dalam pemilihan capres mekanisme

hukum karena memang tidak ada saingannya. Menanggapi tidak adanya minat mahasiswa Unand menjadi Presma,Wakil Rektor (WR) III Unand Hermansah mengatakan hal ini diakibatkan oleh fluktuasi.Fluktuasi ini, kata Hermansah,cerminan dinamika peminat menjadi capres dan wapres 2017. “Ada kalanya suatu hari banyak peminat dan ada juga penurunan minat mahasiwa,” katanya. Adanya calon tunggal, lanjut Hermansah, tidak berarti tidak ada mahasiwa Unand yang lain yang bisa menjadi presiden.Namun untuk saat ini, kata Hermansah, calon tunggal ini lah yang terbaik. Selain itu terpilihnya calon tunggal BEM KM Unand tidak ada kaitannya dengan kinerja BEM, tetapi lebih kepada minat mahasiswa sendiri. “Calon tunggal ini juga menunjukkan dia telah memenuhi syarat dan mau menjadi Presma. Hal ini diakibatkan oleh mekanisme dalam pemilihan capres dan cawapresma,”ucapnya.

dia telah memenuhi an oleh diakibatkan ini diakibatk dan cawapresma,”

-HermansahWakil R ektor III Unand Rektor Pemira dilakukan secara langsung. Pada pasal 2, hal-hal yang mengatur tentang pemilihan umum itu yang di Unand disebut Pemira. Pada UU pemira, BPU berhak menetapkan calon yang istilahnya menang dari berbagai proses yang telah dilakukan. “Sehingga, yang saya lihat, apa yang dikatakan oleh BPU tentang dasar-dasar hukumnya itu masuk logika. Ini bukan salah BPU juga, UUPemira belum komprehensif sehingga UUPemira ini harus diperbaiki. Semoga ada UU baru yang disahkan,” katanya. Sebab-Akibat Adanya Calon

wapresma sebagai calon tunggal disebabkan oleh kurang gencarnya sosialisasi dari BEM Unand. “Saya baru tahu kalau sudah ada presma dan wapresma baru. Sepertinya sosialisasi yang kurang dari BEM menjadi faktor penyebab terjadinya pasangan calon tunggal,” ujarnya saat ditemui di Fakultas Ilmu Budaya. Ia menambahkanpasangan tunggal tersebut bisa terjadi karena menurunnya minat mahasiswa untuk mencalonkan diri menjadi Presma dan Wapresma.Selain itu Menurut Fhadil, terpilihnya Presma dan Wapresma tunggal itu tidak melanggar

Lain halnya menurut Dosen Ilmu Politik FISIP Unand, Andri Rusta. Menurutnya, jika pemilihan calon tunggal telah diatur BPU, hal itu wajar. Namun untuk spirit terhadap perjuangan mahasiswa, alangkah baiknya hal tersebut tidak dilakukan.Lebih baik waktunya diperpanjang kemudian memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mencalonkan diri. “Kalau aturannya sudah ada sah saja dilakukan tapi untuk spirit perjuangan mahasiswa itu mestinya tidak dilakukan. Akan lebih elegan kalau diperpanjang waktunya kemudian

diberikan kesempatan bagi orang lain untuk mencalonkan diri,” ujar Andri. Lebih lanjut, menurut Andri kelemahan dari pemilihan calon tunggal ialah mahasiswa yang apatis mengabaikan perjuangan mereka sebagai agent of change. Adanya permasalahan terhadap pergerakan mahasiswa Unand saat ini. Mahasiswa tidak mau menjadai pemimpin ataupun mencalonkan. “Kita tidak bisa mengatakan mahasiswa akan mengubah bangsa ini dan menjadi pemimpin setidaknya di level lokal, sementara di level universitas saja mereka tidak mau,” ucap Andri. Jika hal ini terus berlanjut, kehidupan mahasiswa di BEM akan semakin turun, BEM tidak mempunyai marwah sementara BEM organisasi terbesar di Unand. Mahasiswa tidak mau bergabung menjadi bagian dari BEM. Anggapannnya akan lebih baik dibesarkan di UKM yang berdasarkan minatnya. Lain halnya menurut Charles Simabura Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unand pemilihan aklamasi terhadap Presma kali ini hal itu layak ditingkat universitas karena sudah ada aturan yang kuat dari BPU. “Pemilihan aklamasi ditingkat universitas layak dilakukan karena kalau sudah ada peraturan dari BPU itu layak dilakukan,” ujarnya. Harapan untuk Presma dan Wapresma T erpilih Terpilih Menjadi presiden BEM KM Unand bukanlah pekerjaan mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi antara lain akademik dan tentunya akan berpengaruh kepada diri sendiri maupun generasi selanjutnya. Hal ini diungkapkan WR III Unand Hermansah. Ia berharap dengan kepemimpinan BEM yang baru BEM dapat berkontribusi terhadap institusi. “Tidak hanya mencari kelemahan intitusi dan mengkritikknya namun juga dapat memberikan solusi penyelesaian masalah,” harapnya. Harapan lain juga dilontarkan Mantan presma, Nurul Fikri. Ia berharap BEM KM Unand di masa pimpinan Presma dan Wapresma terpilih akan lebih baik ke depannya. Sebab, kata Fikri, tahun depan, permasalahan terbesar mahasiswa ialah pemerintahan. Pemerintah sudah masuk ke dalam sekat-sekat birokrasi kampus. Ini Bersambungan ke halaman 19....


Setelah Serah Terima, Asrama Baru Unand Akan Disewakan 2018 Mendatang

P

ada tahun 2012 Universitas Andalas (Unand) memilki 5 gedung asrama. Namun sejak akhir tahun 2014 lalu Unand mendapat bantuan tambahan pembangunan asrama dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR) yang rampung akhir tahun 2016 lalu. Asrama tersebut dibangun antara asrama RPX dan Menpera. Nyatanya, pada tahun 2017 gedung asrama tersebut belum juga dapat beroperasi, karena belum adanya serah terima dari

pihak Kementrian PUPR kepada pihak Unand menjadi faktor utama asrama tersebut belum beroperasi. Selain itu, beberapa masalah yang belum terselesaikan oleh pihak Kementrian PUPR seperti masalah teknis dan administrasi. Menurut Kepala Bagian Umum dan Sumber Daya Unand, Amri, alasan lain asrama baru Unand belum juga ditempati karena masih minimnya fasilitas seperti tempat tidur. “Tempat tidur gedung asrama itu belum lengkap, karena baru 30 kamar

Foto: Agung KOK OH: Kondisi asrama baru Unand yang telah rampung beberapa waktu yang OKOH: lalu

yang memilki tempat tidur,” ujarnya . Selain itu, Amri juga mengatakan Standar Operating Procedure (SOP) untuk asrama baru juga belum dibuat. Dalam SOP itu akan dibahas tentang siapa saja yang bisa menempati, kompensasi kamar perbulan, dan bagaimana perawatannya. “SOP ini diperkirakan keluar tahun 2018 mendatang. Akan tetapi, saya juga tidak bisa memastikan SOP asrama baru keluar tahun 2018, cuma kemungkinan saja,” katanya. Senada dengan Amri, pada penghujung tahun 2017 ini, Rektor Unand Tafdil Husni juga menuturkan bahwa gedung asrama tersebut direncanakan akan dapat dihuni pada semester genap tahun 2018 mendatang. “Asrama baru itu akan digunakan pada semester depan, setelah dilakukan serah terima dari Kementrian PUPR,” ujar Tafdil saat ditemui di ruangannya, Rabu (13/12/2017) lalu. Tafdil mengatakan asrama baru tersebut, akan disewakan kepada penghuni asrama dan harganya akan disesuaikan dengan fasilitas yang diberikan. Namun, Tafdil belum menyebutkan penjelasan pasti tentang siapa saja yang dapat menghuni asrama tersebut. “Kita lihat saja nanti, siapa yang akan menghuninya,” tutur Tafdil. Lebih lanjut Wakil Rektor II, Syafrizal mengatakan asrama baru tersebut akan dikomersialkan. Terdapat 10 kamar yang siap untuk disewakan serta akan disiapkan sebuah minimarket. Ia mengatakan alasan penyewaan tersebut, untuk membantu masyarakat dari luar ketika berurusan dengan Unand. “Saya juga ingin, di lantai dasarnya disiapkan

supermarket. Semester depan, saya mau asrama tersebut bisa ditempati. Ini masih mau saya, belum pasti juga,”ujarnya. Menanggapi hal tersebut, Andre Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik 2017 mengatakan wacana penyiapan supermarket di asrama baru ini dianggap akan mempengaruhi daya jual bussiness center (BC) karena dari segi jarak yang berdekatan dan Unand dianggap tidak membutuhkan hal ini. “Supermarket akan mempengaruhi ekonomi pedagang BC karena jarak yang dekat dan hal ini merupakan sesuatu yang sia-sia,” katanya. Hal yang sama juga disampaikan oleh Mahasiswa Jurusan Manajemen 2017 Panji. Ia mengatakan gedung tersebut merupakan rusunawa, tapi ia belum mengetahui kapan akan digunakan dan siapa yang akan menggunakannya nanti. Ia menjelaskan bahwa gedung baru ini telah digunakan oleh mahasiswa asrama untuk melaksanakan beberapa kegiatan jika mendapatkan izin dari pihak kampus atau pihak pengelola namun yang disayangkan gedung ini memiliki keadaan atap yang bocor di beberapa bagian seperti pada bagian tengahnya. “Gedung ini telah digunakan oleh mahasiswa asrama untuk kegiatan rapat, kelas pembinaan, dan beberapa kegiatan lainnya. Kondisi atap bocor pada bagian tengah pernah ditemui ketika melaksanakan rapat di sana, dan pada saat hujan lebat dapat membuat lantainya basah cukup luas karena menggunakan atap untuk canopy,” Mis, Rizka, Agung, Ilham jelasnya. Mis, RF

Unand Serius Tingkatkan Kedisiplinan Mahasiswa dalam Pengembalian Buku

U

PT Perpustakaan Unand sejak pertengahan 2017 lalu telah menerapkan pemberlakukan denda bagi pemustaka yang terlambat dalam pengembalian buku yang dipinjam. Sepuluh orang dengan denda terbesar terpampang di layar Liquid Crystal Display (LCD) ruang tengah perpustakan, disajikan biodata, foto, jumlah buku yang dipinjam, serta jumlah denda yang harus dibayarkan. Hal tersebut menurut Kepala Perpustakaan Yasir dilatarbelakangi oleh lalainya mahasiswa mengembalikan buku dari waktu yang telah ditetapkan. “Mahasiswa lama mengembalikan buku, sampai berbulan-bulan bahkan sampai satu tahun,” tutur Yasir. Setelah diberlakukannya sistem denda tersebut, kata Yasir, sampai akhir 2017 ini, tetap saja kesadaran mahasiswa masih minim. Sistem denda tersebut masih belum efektif untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam pengembalian buku. Padahal tujuan dikembalikannya buku tersebut tepat pada waktunya agar buku itu bisa dipinjam oleh teman-temannya yang lain. “Bisa saja buku tersebut hanya tergeletak dikos, daripada seperti itu mending digunakan oleh mahasiswa lain,” kata Yasir. Hingga akhir 2017, denda yang diterima mahasiswa sudah mencapai ratusan ribu rupiah dalam satu buku peminjamannya. Mahasiswa tersebut baru menyadari banyaknya denda yang harus dibayarkan ketika sudah mau diwisuda. “Misalnya, wisuda mahasiswa tersebut Februari. Pengurusan surat bebas pustaka baru diurus dalam bulan Januari. Di sanalah mahasiswa tersebut baru menyadari banyaknya denda sampai dua juta per bukunya,” katanya. Hal tersebut diakui mahasiswa Hubungan Internasional 2014 Ahyat Taptazani. Ia mengatakan tidak mengetahui sistem denda yang dijalankan di

perpustakaan. Sebab ia beranggapan, tak Denda mahasiswa mencapai yang harus dilampirkan berupa berkasdikenakkan denda saat pengembalian ratusan hingga jutaan rupiah. Untuk berkas yang bisa di percaya finansialnya. buku. “Saya beranggapan tak kena denda. meringankan mahasiswa yang finansialnya “Jika mahasiswa tersebut bidikmisi, Oleh karena itu, saya jadi lalai hingga buku tidak memadai untuk melakukan lampirkan surat keterangan bidikmisi, surat yang dipinjam sampai dua tahun di tangan pembayaran, pada 6 November 2017 lalu keterangan miskin dari kelurahan, dan saya,” ujar Ahyat. WR II memberikan pengumuman kepada kartu keluarga,” katanya. Selain Ahyat, mahasiswa Ilmu pemustaka atau mahasiswa Unand tentang Hal ini, kata Yasir, pernah dilakukan Komunikasi 2014 Rika Susanti juga denda pengembalian buku yang jumlah lebih oleh salah seorang mahasiswa teknik yang mengaku tidak mengetahui pemberitahuan besar dari Rp 200.000 diberikan oleh statusnya sebagai mahasiswa bidikmisi, dan denda tersebut. Hal ini dikarenakan pihak petugas diskon 50 persen hingga 11 permohonannya dikabulkan oleh WR II pustaka baru membagikan pengumuman Desember 2017. Namun, jika lewat dari sehingga hanya membayar jadi Rp 100.000 daftar pemustaka yang terkena denda pada tanggal yang diberikan, denda buku berlaku dari denda yang jutaan. “Semua diserahkan 7 Desember kepada fakultas. “Saya mengetahui dari grup media sosial. Itupun kiriman dari senior pada 8 Desember lalu,” ungkapnya. Rika mengaku bahwa ia memang lalai, namun ia sangat menyayangkan sistim pemberitahuan dari pihak perpustakaan. Menurut Rika, pihak perpustakaan seharusnya memberitahu mahasiswa sebelum denda menumpuk. Rika juga menjelaskan sistem pemberitahuan denda tersebut tidak efektif. Ia m e n y a r a n k a n , pemberitahuan denda minimal bisa diumumkan pada portal unand.ac.id atau Instagram. Ia juga Foto: Wita beranggapan pihak fakultas juga tak dapat disalahkan. Seorang mahasiswa sedang mengembalikan buku di perpustakaan unieristas andalas “Saya rasa fakultas memiliki kesibukan dan urusan yang normal tanpa potongan. lebih besar lingkupnya,” jelasnya. ke bagian WR II dan pihak perpustakaan Bagi mahasiswa yang tidak mampu hanya melakukan disposisi,” katanya. P etugas P erpustak aan Beri membayar denda, kata Yasir, bisa mengurus Perpustak erpustakaan Disk on 50 P ersen Sebelum 11 surat permohonan keringanan denda dan Diskon Persen Bersambungan ke halaman 17... Desember 2017 melapor ke bidang II. Menurut Yasir, syarat


Usia Tak Kalahkan Semangat Kerja Oleh: Vivi Oktaviani*

H

ujan dan terik tak membuat bapak lanjut usia ini patah semangat untuk terus menjajakan kue-kuenya. “Kuee.. Kue.. bali kue, nak ?” Suara khasnya terdengar disetiap gerombolan mahasiswa yang tengah berkumpul, maupun di lorong-lorong gedung kuliah serta perpustakaan Unand. Darlis, lelaki asal Pasia Laweh, Kabupaten Tanah Datar ini dengan semangat menjual kuenya siang itu. Di usianya yang sudah genap 65 tahun, semangatnya terus berkobar untuk mencari rezeki. Walaupun ia harus berusaha sendiri, namun semangatnya tak pernah surut. Bagi Darlis, hidup harus tetap dijalani, tentunya dengan semangat dan ketekunan. Ia percaya, rezeki seorang hamba memang Tuhan yang menentukan. “Kalau rasaki Tuhan nan manantuan, nan pantiang awak bausaho dulu,” katanya kental dengan Bahasa Minangnya. Artinya, kalau masalah rezeki sudah ditentukan oleh Allah, yang penting kita berusaha dulu. Darlis memulai semua aktivitasnya setelah selesai salat Subuh. Ia menegapkan langkahnya untuk mulai bergerak dari rumah dan menyingkap tabir rezekinya. Ia bergegas menunggu si pemilik kue yang akan mengantarkan kue di simpang Pulau Karam, sebuah simpang yang telah ia sepakati sebelumnya dengan pemilik kue tersebut. Setiap pagi, dengan harapan dan optimis semua dagangannya terjual habis, Darlis dengan sabar menunggu kue-kue jualannya terjual, karena kue yang dijualnya dibuat oleh produsen yang berbeda. Jarak dari rumahnya ke Universitas Andalas (Unand) cukup jauh. Ia memanfaatkan angkot hijau yang lalu lalang menuju Unand sebagai kendaraannya pulang dan pergi. Ia tidak menggunakan sepeda motor, karena selain usianya sudah tua, sepeda motor yang dimilikinya diberikan kepada anak terakhirnya yang tengah menempuh pendidikan SMP di kampung halamannya, yaitu di Pasia Laweh. “Awak takuik mambaok motor, dek umua lah gaek ko. Bia lah untuk anak sakolah, di kampuang ,” ujarnya. Maksudnya, saya takut membawa motor, karena umur yang sudah tua. Biarlah untuk anak saya yang sekolah

di kampung. Kala matahari mulai meninggi, sekitar pukul 08.00 WIB Darlis baru sampai di Unand. Sebelum menjajakan dagangannya di Unand, ia singgah terlebih dahulu ke hotel M. Yamin dan Rumah Sakit Aisyiyah, dengan harapan ada orang yang membeli dagangannya di sana. Menjujung bakul dan berpindahpindah tempat setiap hari sudah biasa baginya, karena ia yakin rezeki harus dijemput dengan usaha. Meski tak jarang kala ia menawarkan dagangan, hanya diacuhkan. Tak masalah baginya, itu tidak

tersebut dibungkus plastik kecil dan dihargai Rp 2.000 per masing-masingnya. Setiap hari Darlis membawa 200 kue yang siap untuk dijual. Itupun masing-masing kue modalnya berbeda. Untuk bika ambon modalnya lebih tinggi lagi daripada kue yang lain. Dari sekian banyak kue yang dijualnya, hanya bakwan yang merupakan hasil buatan tangan istrinya sendiri. Sang istri membantu membuatkan bakwan untuk meringankan beban Darlis dalam mengumpulkan rezeki. Istrinya memang tidak ikut berjualan, karena harus mengurus keperluan rumah tangga. Darlis dan istri

Foto: Sukma BINCANG: Darlis sedang menjelaskan dagangannya kepada salah satu kru genta andalas membuatnya patah semangat. Jika tidak ada yang membeli kuenya di tempat tersebut, ia dengan sabar menunggu pembeli lain atau berpindah ke tempat yang lain. Di dalam bakulnya terdapat bermacam-macam jenis kue kecil. Ada lapek nago sari, bakwan, bika ambon, bolu kukus, pastel, donat, dan dadar gulung. Kue-kue

tinggal di sebuah rumah kontrakan yang berada dekat ke arah Pondok. Sebelum berjualan kue di Unand, bapak enam orang anak ini pernah berjualan di Rumah Sakit M. Djamil, Padang. Cukup lama ia menekuni usahanya di sana hingga adanya larangan dari pihak rumah sakit. Tetapi hal itu malah menjadi alasan bagi Darlis untuk terus berusaha.

Darlis telah melakoni usaha berdagangnya ini sejak tahun 80-an, artinya sudah 37 tahun ia berjuang mencari rezeki dengan cara ini. Sudah lama juga Darlis berjualan dengan cara menjajakan dagangannya. Bersyukur, suatu kemudahan bagi Darlis tidak ada pihak yang melarangnya berjualan seperti itu. Saat berjualan pun Darlis selalu membawa sebotol air kopi dan air putih sebagai pelepas dahaga saat matahari mulai terik. Ia meletakkannya di dalam bakul miliknya. Ini dilakukannya agar hemat dalam berdagang. Jika perut terasa lapar, ia menyempatkan diri untuk singgah di warung terdekat, sekedar pengganjal perut untuk makan siang. Dulu sebelum berjualan ke Kota Padang, Darlis juga pernah merasakan perjuangan menjadi seorang petani di kampungnya. Setelah anak pertamanya berumur dua tahun, mereka merantau ke Padang. Bersama istrinya yang merupakan orang kelahiran Bunguih, Darlis dikaruniai enam orang anak. Kelima anaknya telah berkeluarga, kecuali si bungsu yang sedang menempuh pendidikan. Dari pukul 08.00 WIB hingga sore harinya, Darlis menyusuri koridor demi koridor, gedung demi gedung untuk mengumpulkan rupiah yang akan dibawanya pulang. Sore hari, ia balik ke rumahnya. Sayup-sayup teduh dan kerutan di wajahnya menunjukkan usianya tak lagi muda. Kulitnya yang sudah keriput dan air mukanya yang tak sejernih dulu bukan menjadi alasan baginya untuk berhenti berusaha. Dengan penghasilan kurang lebih Rp 200.000/hari ia tetap bersemangat dan tekun dalam menjalani kehidupannya dengan jalan usaha seperti itu. Satu hal yang patut dicontoh dari Darlis, semangatnya tak pernah kalah dengan umurnya. Bagi Darlis yang terpenting ia tetap bisa menyambung hidup bersama sang istri tercinta dan demi anaknya yang masih bersekolah di kampung. Tak masalah tua bagi Darlis, yang penting usaha untuk keluarga dan tidak bergantung dengan orang lain.

*P enulis merupak an *Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Agroteknologi Fak ultas P ertanian akultas Pertanian Universiats Andalas

Padang Mangateh, New Zealand Sumatera Barat

B

ulan November, memang bulan yang sarat akan hujan, tak terkecuali pagi itu 27 November 2017. Pukul 6:00 WIB sayadan teman-teman sudah siap dengan almamater hijau kebanggaan kami, sembari bersiap menunggu bus yang akan membawa kami pada perjalan yang tentunya akan memberikan banyak pengetahuan dan pengalaman. Meski hujan menguyur dengan cukup lebat, namun tak menyurutkan antusias kami untuk tetap mengikuti perjalanan ke Payakumbuh. Perjalanan ke Payakumbuh cukup memakan waktu yang lama yaitu sekitar 4 jam dan menguras tenaga. Terlebih sepanjang perjalanan hanya hujan dan kabut serta udara dingin yang menemani perjalanan kami. Sekedar mengurangi rasa bosan, kami asyik bercerita ditemani dengan beberapa makanan kecil sebagai perenyah obrolan. Kebetulan ada penjual asongan yang menjajakan beberapa makanan tradisional seperti telur puyuh rebus, pinukuik, perkedel dan bebepa jajanan lainnya. Selain itu beberapa dari kami asyik bernyanyi ria didalam bus, cukup menghibur dan mengurangi rasa bosan. Tujuan utama perjalanan kami kali

Oleh : Fajar Suci*

Foto: Ist. KEINDAHAN: Puluhan sapi sedang mencari makan di hamparan padang rumput di kawasan padang mangateh ini adalah mengunjungi peternakan terbesar di Sumatera Barat, yaitu Padang Mangateh yang terletak di Payakumbuh, Kabupaten

Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Jarak Padang Mangateh dengan kota Padang berkisar 136 km dan 12 km dari kota

Payakumbuh ke Padang Mangateh. Menurut sejarahnya, Peternakan Padang Mangateh didirikan oleh orang berkebangsaan Belanda pada tahun 1916 dan sempat menjadi peternakan terbesar di Asia Tenggara dengan luas kurang lebih 280 hektar. Pada mulanya, tempat ini merupakan peternakan kuda, namun pada tahun 1935 didatangkan sapi dari Benggala, India untuk dikembangbiakkan. Sempat beberapa kali mengalami polemik, akhirnya tempat ini dibangun kembali oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1950 sebagai salah satu tempat pengembangbiakan sapi terbesar di Indonesia sampai saat ini. Secara geografis, tempat ini terletak didataran tinggi Gunung Sago, tak heran jika udara disini sejuk bahkan cenderung dingin. Karakteristik tanah yang naik turun serta hamparan hijau yang luas berlatar gunung sago, benar-benar membuat tempat ini terlihat eksotis seperti peternakan di New Zealand. Selain menjadi pusat untuk pternakan sapi, disini juga dijadikan sebagai tempat pembudidayaan rumput hijau untuk pakan ternak. Bersambung ke halaman 14..


Minat Berorganisasi Mahasiswa Unand Masih Kurang

M

ahasiswa merupakan agen kampus memaksa mahasiswa tidak dapat Terkait perekrutan, kata Syifa, Biner akan hewan,” tuturnya. pergerakan yang sudah mengasah kekritisan mereka, termasuk melakukan sosialisasi terlebih dahulu Kurangnya minat mahasiswa seharusnya dapat bergerak aktif, untuk ikut campur dalam permasalahan sebelum melaksanakan perekrutan, karena berorganisasi tak hanya dirasakan oleh berkarya dan mampu memengaruhi, sebab yang ada. Hemi mengatakan, sistem masih banyak mahasiswa FTI yang tidak UKMF. UKM tingkat universitaspun ikut mahasiswa merupakan calon penerus perkuliahan di kampus saat ini, dibuat tahu UKMF Biner. merasakan kurangnya pastisipasi mahasiswa bangsa yang akan meneruskan estafet sepadat mungkin, sehingga mahasiswa sulit Animotology, UKMF FTI yang dalam berorganisasi. Salah satunya yaitu pergerakan di negeri ini. Mengingat salah untuk berorganisasi. “Waktu perkuliahan juga tidak aktif lagi. Hal ini dikarenakan Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa satu momentum pergerakan mahasiswa dibuat lima shift dan hanya menyisakan tidak adanya regenerasi di UKMF tersebut Andalas Group (Pikmag). Menurut Ketua yang baru saja dilaksanakan yaitu aklamasi waktu di malam hari. Pada malam hari, akibat kurangnya minat berorganisasi Pikmag Ranggi Putri Rendi, minat presiden mahasiswa benar-benar terasa mahasiswa tentu akan disibukkan dengan mahasiswa. Hal tersebut disampaikan oleh mahasiswa terhadap UKM Pikmag cukup kosong, membuktikan pergerakan tugas-tugas dan laporan. Sehingga tidak ada Gubernur BEM FTI Khairul Fadli. “Sekarang kurang. Hal ini dikarenakan kurangnya mahasiswa hanya seperti kopi hangat yang waktu lagi untuk berorganisasi,” katanya. UKMF Animatology sudah tidak ada lagi pengetahuan mahasiswa terhadap UKM Rendahnya minat mahasiswa di FTI, atau bisa dikatakan mereka sedang Pikmag serta kurangnya sosialisasi dalam diseduh saja. Ibaratnya mahasiswa tak berorganisasi juga disebabkan karena vakum karena tidak adanya penerus sejak mengenalkan UKM ini ke mahasiswa. Selain berminat lagi untuk berorganisasi. masih Menurut Wakil Rektor III memang Hermansah, minat organisasi mahasiswa ‘ e n g g a n n y a ’ dalam berorganisasi dari dulu sampai diri mahasiswa sendiri sekarang masih mengalami penurunan. untuk berorganisasi. yang Sehingga ada mahasiwa yang begitu peduli Seperti “Saya tidak tau juga orientasinya saat ini kkemana. emana. dengan organisasi dan ada pula mahasiwa dikemukakan oleh Mahasiswa sudah dik enalk an organisasi lewat UKM Day dikenalk enalkan Day.. yang tidak terlalu aktif dalam organisasi, Ketua Hipmi, Ryan. namun mereka berprestasi dalam Menurutnya, mahasiswa Tentu itu tugas dari senior merek a di UKM utuk mereka akademik. Jadi hal ini tergantung orientasi yang tidak mengikuti mengarahk an merek a lagi. T api tetap saja minat merek a ik ut mengarahkan mereka Tapi mereka ikut mahasiwa tersebut dan bagaimana seorang organisasi mungkin sudah organisasi masih kkurang. urang. Mungkin saja kke e arah yang ilmiah, aktivis merangkul mahasiswa lain untuk merupakan keputusan mereka sendiri namun, berorganisasi. buktinya banyak mahasiswa yang mengik uti P mengikuti Prr ogram Alasan Mahasiswa Enggan sangat disayangkan jika Kreativitas Mahasiswa saat ini,” Ikut Organisasi mereka tidak mengikuti karena Banyak alasan yang membuat organisasi, mahasiswa enggan berorganisasi. Menurut dengan organisasi kita - HermansahHermansah alasan mahasiswa tidak ikut mendapatkan ilmu dan Wakil R ektor III Unand Rektor berorganisasi karena mahasiswa sudah skill yang mungkin tidak tergabung dalam himpunan. Menurutnya kita dapatkan di kuliah. himpunan juga merupakan organisasi. “Bagi mahasiswa yang itu, banyaknya mahasiswa yang salah “Mahasiswa Unand kan diwajibkan masuk tidak mengikuti organisasi ada sedikit tahun 2015 lalu,” ujar Fadli,. himpunan, berarti mereka sudah ikut kerugian tersendiri, karena ada beberapa Pada tahun pertama, kata Fadli, pemikiran mengenai UKM ini, karena ada berorganisasi. Cuma bedanya ada yang hal penting yang dapat kita peroleh dari mahasiswa baru FTI belum boleh ikut beberapa orang yang berpikir kalau UKM menjadi pengurus dan ada yang menjadi organisasi seperti dapat meningkatkan berorganisasi, sebab mereka harus dilantik ini hanya konseling saja dan ada yang anggota,” katanya. Hermansah juga lebih softskill, teamwork, dan lain sebagainya,” jurusan terlebih dahulu. Menurut Fadli mengatakan seperti bimbingan konseling. menyarankan mahasiswa untuk tuturnya. mahasiswa FTI kurang berminat “Padahal Pikmag berbeda, karena Pikmag Melalui survei yang dilalukan oleh berorganisasi karena banyaknya tugas lebih dari sekadar itu, konseling dan berorganisasi di himpunan dan BEM fakultas karena menurutnya dalam organisasi BEM KM Unand, mahasiswa lebih banyak kuliah, lebih lagi jumlah mahasiswa FTI yang pembahasannya seputar remaja. Saat tersebut lebih jelas pengabdian yang menghabiskan kegiatan di kafe. Sementara tidak banyak. sekarang ini mungkin sosialisasinya yang halangan mahasiswa untuk mengikuti dilakukan. Sama halnya dengan Binner, masih kurang,” ujarnya. Lain halnya dengan Ketua Unit organisasi terbesar adalah ingin lebih fokus Kelompok Pemerhati Herpetologi (KPH) Lain halnya di UKM Penalaran. Kegiatan Mahasiswa Pengenalan Hukum dan belajar atau padatnya perkuliahan. Selain Salvator yang merupakan salah satu Unit Minat mahasiswa ikut organiasi hanya Politik (UKM PHP), Hemi Lavour itu alasan lainnya adalah tidak ingin terlalu Kegiatan Fakultas MIPA yang bergerak di sampai pada tahap pendaftaran. Hal ini Febrinandez, menurutnya alasan mahasiswa sibuk, ada pekerjaan dan juga malas. bidang pemeliharaan spesimen katak, ular, disampaikan Ketua Penalaran Chairil. “Saat tidak ikut berorganisasi karena sudah mulai kadal, dan kura-kura juga merasakan mahasiswa telah mengikuti OR banyak yang Kurangnya Minat sedikitnya regenerasi di UKF tersebut. tidak peduli lagi dengan permasalahanmendaftar, namun seiring berjalannya organisasi Berdampak T erhadap permasalahan yang ada. Mahasiswa sudah Ber Berorganisasi Terhadap Menurut Ketua KPH Salvator waktu ditengah proses OR tidak dipungkiri jarang berkumpul dan berdiskusi untuk Organisasi Mahasiswa Azlan Afisi, memang diperlukan niat yang juga banyaknya mahasiswa yang hilang atau Di organisasi fakultas, salah satunya kuat untuk mengurus organisasi. Regenerasi boleh dikatakan mundur,” katanya. membahas permasalahan kampus. “Saat mahasiswa sudah tidak berminat untuk di Fakultas Teknologi Informasi (FTI) ada dari Salvator sendiri bisa dikatakan memang Menurut Chairil, kebanyakan dari mengikuti kegiatan organisasi di kampus, tiga Unit Kegiatan Mahasiswa Faskultas sedikit dari tahun ke tahun. “Hal itu tidak mereka mundur karena alasan kuliah, ikut mereka juga tidak akan berminat untuk (UKMF) yang aktif dari lima UKMF yang terlepas dari anggapan orang kalau semua organisasi lain dan sakit. Selain itu, kata Danu mengikuti dinamika-dinamika yang terjadi ada. UKMF yang masih aktif yaitu Tectona, ular berbisa dan larangan orang tua yang selaku ketua Penalaran yang baru, di dalam kampus lagi,” tuturnya saat Forum Studi Islam Al-Fatih dan Unit takut anaknya ikut organisasi berbahaya,” kebanyakan dari mereka belum tahu tujuan ditemui di sekretariat UKM PHP, Rabu (6/ Kegiatan Olahraga Seni (UKOS). katanya saat ditemui di Sekretariat Salvator, awal ikut OR penalaran dan UKMF yang kurang aktif, yaitu Selasa (12/12/17). Padahal, kata Azlan, selain ketidaksanggupan dari anggota dalam 12/2017). Hemi juga mengatakan bahwa UKMF Biner yang bergerak dibidang pers. kegiatan formal Open Recruitment dan mematuhi aturan dan sistem yang berlaku dasar permasalahan di penalaran dan ada juga yang dipecat dari mahasiswa yang karena tidak mematuhi aturan. Sebab, kata “Saat mahasiswa sudah tidak berminat untuk mengik uti mengikuti tidak ingin Danu, di UKM Penalaran sendiri menuntut kegiatan organisasi di kkampus, ampus, merek a juga tidak ak an mereka akan berorganisasi anggotanya untuk dapat berperan aktif, dikarenakan banyak karena selain sebagai tugas dan berminat untuk mengik uti dinamik a-dinamik a yang mengikuti dinamika-dinamik a-dinamika faktor. Diantaranya tanggungjawab juga dijadikan sebagai terjadi di dalam k ampus lagi,” kampus pertama, penerimaan pembelajaran, karena keaktifan anggota itu mahasiswa baru berbeda disetiap individunya. dihadapkan pada -Hemi Lavour F ebrinandezFebrinandezEfektifitas UKM Day surat-surat perjanjian Ketua UKM PHP Terhadap Minat Mahasiswa yang membatasi Berorganisasi mereka saat pendaftaran ulang. Contohnya, penerima Hal ini dikarenakan Biner termasuk UKMF pembekalan ilmu kepada anggota, Salvator Dalam meningkatkan minat beasiswa Bidikmisi tidak diperbolehkan yang paling muda dibanding UKMF juga melakukan ekspedisi ke bukit dan organisasi mahasiswa, Unand telah untuk mengikuti demonstrasi. Kedua, UKM lainnya. Biner baru dibentuk pada Februari gunung untuk mendapatkan hewan membuat suatu pengenalan UKM melalui tidak diberikan waktu yang cukup banyak 2017, karena masih baru sehingga Sumber tersebut. UKM Day. Mahasiswa dapat memilih ingin Di sisi lain, Azlan menyayangkan mengikuti UKM yang diminatinya di UKM untuk berinteraksi dengan para mahasiswa Daya Manusia (SDM) Biner masih terbatas baru. Mahasiswa baru juga dituntut untuk membuatnya kurang aktif dan masih belum kegiatan yang dilakukannya bersama teman- Day. Menurut Ketua Penalaran Chairil UKM teman tidak sebanding dengan perhatian Day berpengaruh terhadap minat mendapatkan nilai-nilai terbaik dan lulus banyak peminat. Pemimpin Umum Biner Syifa yang diberikan oleh fakultas. “Sejak saya mahasiswa terhadap UKM Penalaran. UKM dengan cepat. Sehingga mahasiswa sudah tidak peduli lagi dengan keadaan kampus. Khairunnisa Delifa Akbar mengatakan masuk dan bergabung di Salvator tahun Day, kata Chairil, berpengaruh terhadap Ketiga, bagaimana cara mengubah mind set jumlah SDM termasuk alumni Biner saat ini 2014 sampai sekarang, fakultas tidak ada jumlah peserta yang mendaftar saat adanya mahasiswa, agar bisa lebih peka dengan hanya 21 orang, sedangkan pengurus hanya memberikan dana terhadap kegiatan OR. “Kalau dilihat pengaruh UKM Day keadaan kampus dan ikut kritis dalam 9 orang. “Biner merupakan UKMF yang Salvator,” katanya. Sementara, kata Azlan, tidak dapat ditentukan sekarang, karena menanggapi permasalahan di kampus. baru dibentuk tahun sekarang, mungkin pihak fakultas menginginkan prestasi dari Hemi juga berpendapat bahwa karena baru dan SDM yang kurang mahasiswa. “Pastinya kami tidak bisa Bersambung ke halaman 15... sistem yang dibuat secara sistematis oleh membuat kami kurang aktif,” tuturnya. memenuhi itu, karena kami memelihara


Polling Utama Genta Andalas Edisi LXXI

P

emilihan Raya (Pemira) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) untuk memilih presiden dan wakil presiden mahasiswa serta memilih DPM selanjutnya. Pemira Keluarga Mahasiswa Universitas Andalas (KM Unand) 2017 telah dilaksanakan pada tanggal 23 November 2017 lalu. Pemira KM Unand kali ini agak sedikit berbeda dari sebelumnya. Dalam pemilihannya, hanya terdapat satu pasangan calon presiden dan wakil presiden. Dilatarbelakangi hal tersebut, Divisi Penelitian dan Pengembangan (litbang) Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Genta Andalas, melakukan survei terkait Pemira

dengan calon tunggal kepada mahasiswa Unand. Survei ini dilakukan dengan metode random sampling dengan jumlah responden 300 orang. Hasil survei menunjukkan 70,7% responden mengatakan tidak setuju dengan kebijakan BPU terkait calon tunggal, karena jika hanya ada satu calon saja maka demokrasi tidak akan terlaksana dengan baik. Sehingga, mahasiswa harus menerima calon presiden dan wakil presiden tunggal tersebut menjadi presiden dan wakil presiden selanjutnya secara otomatis dan tanpa dipilih pun mereka tetap akan menjadi presiden dan wakil presiden selanjutnya.

1. Apak ah anda setuju Apakah ebijak an BP U ebijakan BPU dengan kkebijak terk ait calon tunggal? terkait

Sebanyak 29,3% mahasiswa menyatakan setuju karena pihak penyelenggara pemira tersebut pasti telah mempertimbangkan mengenai calon tunggal sesuai dengan kebijakan yang ada. Kemudian 80,5% responden mengatakan calon tunggal bukan merupakan perwakilan dari suara mahasiswa, karena mahasiswa tidak diberikan kesempatan dalam memilih calon presiden dan wakil presiden. Sebanyak 19,5% responden mengatakan calon tunggal merupakan perwakilan dari suara mahasiswa karena setiap calon muncul atau dicalonkan atas kesepakatan mahasiswa, artinya tiap perwakilan fakultas telah

2. Apak ah menurut anda Apakah an merupakan calon tunggal merupak perwakilan dari suara mahasiswa?

29,3% Setuju

Sumber : Litbang Genta Andalas Grafis : Produksi

3. Apak ah anda setuju dengan Apakah keputusan menetapk an calon menetapkan al tunggal sebagai calon pasti bak bakal presiden dan wakil presiden?

19,5% Ya

70,7% Tidak setuju

sepakat terhadap calon tersebut. Sebanyak 66,7% responden menyatakan tidak setuju calon tunggal sebagai bakal presiden dan wakil presiden karena jika hanya ada satu calon itu tidak dapat membuktikan bagaimana demokrasi dalam memilih pemimpin. Sedangkan 33,3% menyatakan setuju dengan keputusan dalam penetapan calon tunggal sebagai bakal presiden dan wakil presiden yang terpenting mereka ada niat dan juga dapat memimpin dengan baik nantinya.

33,3% Setuju

66,7% Tidak setuju

80,5% Tidak

Mahasiswa Masa Kini

S

elain dituntut untuk menyelesaikan perkuliahan dengan baik seorang mahasiswa juga diharapkan memiliki kemampuan lain yang dapat menunjang kemampuan mereka .Kemampuan lain yang dimaksudkan adalah seorang mahasiswa diharapkan memiliki kecerdasan emosional, keterampilan sosial, dan mampu berkomunikasi dengan baik. Kemampuan ini dikenal dengan istilah softskill. Oleh karena itu berbagai kegiatan dilakukan oleh mahasiswa untuk memiliki kemampuan tersebut. Di sisi lain masih ada mahasiswa yang hanya terpaku pada akademik tanpa berkegiatan yang lainnya. Mereka hanya fokus kuliah untuk mencapai IPK tinggi. Mereka menilai bahwa berkegiatan lain

semasa kuliah akan mengganggu akademik dan menurunkan IPK. Dilatarbelakangi hal tersebut, Divisi Penelitiandan Pengembangan (Litbang) Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Genta Andalas melakukan survei terhadap mahasiswa Unand. Survei ini dilakukan dengan metode random sampling dengan jumlah responden sebanyak 300 orang. Hasil survei menunjukkan 36,6% responden mengatakan bahwa mereka berkegiatan di organisasi intra kampus, 26% responden mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), 19.9 % reponden berkegiatan di komunitas, 11.4 % responden berkegiatan hanya kuliah saja karena ingin fokus memperbaiki nilai dan

1. Apa kkegiatan egiatan anda selain kkuliah? uliah? 6,1% erja Bekerja Bek

36,6% Intra kampus

11,4% Hanya kkuliah uliah

6.1% responden mengatakan bekerja guna menambah uang saku untuk kuliah. Responden beranggapan kegiatan yang mereka ikuti selain kuliah tersebut berguna untuk mengasah softskill, menambah pengalaman, menambah wawasan, memperluas jaringan/relasi dan juga mempersiapkan diri untuk sigap dalam mengatasi berbagai masalah. Dilihat dari segi dampak, sebesar 92.1% responden mengatakan bahwa kegiatan yang mereka ikuti memberikan dampak yang baik pada diri mereka. Kegiatan yang mereka ikuti dapat menambah relasi, meningkatkan kepercayaan diri, menambah jaringan atau link yang suatu saat pasti dibutuhkan.

2. A dak ah dampak bagi diri Adak dakah egiatan anda pribadi dengan kkegiatan tersebut?

Sumber : Litbang Genta Andalas Grafis : Produksi

3. Apak ah kkegiatan egiatan tersebut Apakah sudah membuat anda sibuk? 35,7% Belum

7,9% Tidak

64,3% Sudah

19,9% Komunitas 26% uti PKM Mengikuti Mengik

Sebanyak 7.9% responden mengatakan bahwa kegiatan tersebut belum ada dampak bagi diri sendiri. Mereka menilai dengan sibuk dapat menyita waktu luang. Serta sebesar 64.3% responden mengatakan berkegiatan tersebut sudah membuat mereka sibuk karena setelah melaksanakan kuliah mereka bisa memaksimalkan waktu dengan kegiatan yang bermanfaat. Sebanyak 35.7 % responden berkegiatan tersebut belum membuat sibuk karena masih banyak waktu terbuang sia-sia.

92,1% Ya


Mahasiswa Unand Menangkan Kompetesi INZI Creative Project 2017

U

niversitas Andalas ( U n a n d ) mendapatkan kemenangan sebagai juara umum dalam kompetisi INZI Creative Project yang diadakan pada Sabtu (9/12/2017) lalu. Tim yang memenangkan kompetisi ini adalah tim Agricultural Voluntary School Social Entrepreneurship Community (AVS-SEC) yang terdiri dari dua anggota Ibnu Riyadhie Prayanda dan Siti Khairani Elhakim. Kompetisi ini mengangkat tema “Inovasi Ide Wirausaha Sosial Berbasis Teknologi dalam Peningkatan Gizi di Masyarakat”, sehingga tim AVS-SEC mengusung tema yaitu pengolahan ikan menjadi tepung ikan dengan menggunakan teknologi Protein Booster dengan judul Fish Flour (F2). Menurut penuturan

FDok.Pribadi oto: Endrik MENANG: Tim Agricultural Voluntary School Social Entrepreneurship Community (AVS-SEC) berhasil menjuarai kompetisi INZI Creative Project

salah satu anggota tim, Siti Khairani Elhakim, banyak sekali bantuan dalam kompetisi ini. Ia berharap bahwa program ini dapat membawa perubahan yang berarti untuk masyarakat Pasir Jambak. “Dengan dana yang diberikan oleh JAPFA Foundation sebesar 200 juta, semoga program ini dapat berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan,” katanya. Dekan Fakultas Pertanian, Munzir Busniah merasa sangat bangga akan kemenangan tersebut. “Kemenangan tim AVS-SEC merupakan prestasi yang menggembirakan dan membanggakan dengan membawa nama Unand ditingkat nasional,” ujarnya.  Pitnia

Unand Terpilih Sebagai Pengelola Bidikmisi Terbaik II Tahun 2017

U

niversitas Andalas (Unand) terpilih sebagai pengelola Bidikmisi terbaik II tahun 2017 dari Kementrian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Mahasiswa se-Indonesia. Pengelolaan Bidikmisi terbaik I diraih oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan terbaik ke III diraih oleh Universitas Teuku Umar (UTU) Aceh. Menanggapi hal tersebut, Destrinita selaku pengelola Bidikmisi Unand mengatakan sudah dua tahun terakhir Unand tidak melakukan retur seperti sebelumnya. ”Retur merupakan pengembalian uang kepada pihak bank pusat karena kesalahan data. Kesalahan tersebut selalu diproses dan diperbaiki oleh pihak bank, kemudian uang dikirim kembali ke rekening mahasiswa penerima Bidikmisi”. ucap Destrinita saat ditemui di ruangannya, Rabu

Sumber: Instagram Unand.ac.id PENGHARGAAN: Kemenristekdikti berikan piagam penghargaan ke Unand sebagai pengelola Bidikmisi terbaik II tahun 2017

(13/12/2017). Desrinita menjelaskan pengerjaan Bidikmisi Unand selalu sesuai dengan prosedur yang diberikan oleh pihak pusat, karena Unand termasuk ke dalam perguruan tinggi dengan kuota penerima Bidikmisi terbanyak. “Unand memiliki kuota penerima bidikmisi yang banyak, jadi ketika mendapatkan surat penambahan Bidikmisi pada saat tertentu maka selalu diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan dalam surat tersebut,” jelasnya. Selain itu, Kepala Biro Akademik Syafwardi juga mengatakan perbedaan pengelolaan mahasiswa Bidikmisi di Unand dengan universitas lain terletak pada pembinaan mahasiswa Bidikmisi yang dilakukan di asrama. “Mahasiswa Bidikmisi di Unand dikumpulkan di satu asrama, mereka tidak dilepaskan Dilla,Melati begitu saja,” katanya.Dilla,Melati

Beasiswa PPA Diperkirakan Hanya 9 Bulan

T

ahun ini, pembayaran Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) diperkirakan hanya sembilan bulan. Ini berbeda dibanding tahun sebelumnya yang dibayarkan selama 12 per tahun. Hal ini disampaikan Kasubag Kesejahteraan Mahasiswa dan Alumni Unand Destrinita. Ia mengatakan beasiswa yang baru dibayarkan -PPA) tahun ini diperkirakan hanya sembilan bulan. Destrinita oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemristekdikti) adalah sembilan bulan. Pemberian beasiswa PPA kali ini, lanjut Destrinita, berbeda dari tahun sebulumnya yang dibayarkan selama 12 bulan per tahun, sementara pada tahun 2017 beasiswa PPA hanya dibayarkan selama sembilan bulan. Penyalurannya dibagi menjadi dua gelombang, yaitu enam bulan dan tiga bulan yang dibayarkan melalui rekening masing-masing penerima beasiswa. “Tunggu saja sampai 31 Desember nanti, jika dana untuk beasiswa tersebut masih ada maka akan dibayarkan oleh Dikti

untuk PPA, tetapi jika dana tersebut tidak ada lagi, maka beasiswa tersebut berhenti sampai 9 bulan saja,” jelasnya saat ditemui di ruangannya, Rabu (29/11/2017). Dalam panduan beasiswa PPA, kata Destrinita, tidak ada pemberitahuan berapa lama jangka waktu beasiswa tersebut. Jika dalam panduan tertera waktu satu tahun, maka beasiswa tersebut diberikan selama 12 bulan. Tetapi karena tidak ada jangka waktunya, maka tidak masalah kalau beasiswa tersebut hanya 9 bulan. Destrinita mengatakan tahun ini terdapat penambahan kuota beasiswa PPA untuk setiap perguruan tinggi. “Unand mendapatkan kuota tambahan sebesar 150 kuota yang dibagi perfakultas masingmasing. Jumlah yang diberikan tiap fakultas pun berbeda,” katanya. Destrinita menambahkan perbedaan kuota tersebut terjadi lantaran jumlah mahasiswa setiap fakultas berbedabeda. Sehingga untuk fakultas yang memiliki jumlah mahasiswa lebih banyak dari fakultas lain dibagi berdasarkan jumlah Pitnia mahasiswanya.Pitnia

Foto: Mis KABAR: Kasubag Kesejahteraan Mahasiswa dan Alumni, Destrinita saat diwawancarai di di ruangnya.


Pamflet Kritik Terhadap BEM KM Unand Beredar di Mading Gedung Perkuliahan

P

amflet berisikan kritik terhadap BEM KM Unand dengan rektorat yang terpampang di mading-mading gedung perkuliahan serta halte bus Universitas Andalas (Unand) sejak awal pekan ini menuai berbagai tanggapan. Tulisan di pamflet tersebut berupa “Hentikan drama BEM KM dan rektorat! Jangan lagi manfaatkan BEM fakultas!! Hentikan demo settingan dan kegiatan sampah lainnya! Jangan bodohi mahasiswa Unand!” Wakil Presiden Mahasiswa BEM KM Unand Rendi Afrineldi menjelaskan bahwa pamflet yang ditempel di madingmading tersebut merupakan aksi propaganda dari orang-orang yang memerhatikan dan mengikuti BEM. Rendi sama sekali tidak mengetahui siapa orang yang membuat propaganda tersebut. Rendi menanggapi positif pamflet tersebut karena orang-orang masih memerhatikan dan ingin memberi kritik juga masukan terhadap BEM. “Orang-orang yang membuat ini peduli dengan pergerakan BEM KM Unand dan peduli terhadap kesejahteraan mahasiswa,” katanya saat ditemui di sekretariat BEM KM Unand, Rabu (6/12/ 2017). Namun Rendi tetap menyayangkan tulisan yang tertera dari

pamflet tersebut. Menurutnya pamflet yang tertera tidak memiliki data dan latar belakang yang jelas. Ia berharap agar orang yang membuat propaganda itu mau datang menemui BEM untuk berdiskusi terkait pergerakan BEM. “Bagi orang-orang yang membuat propaganda itu, ayo datang ke BEM. Kita bahas apa yang salah atau bagaimananya kita selesaikan bersama,” ujar Rendi. Lain halnya dengan Rendi, salah seorang mahasiswa Jurusan Satra Indonesia yang melihat pamflet di mading, Nadya Aisy Hamevta merasa tulisan yang tertera di Pamflet ada benarnya. Menurut Nadya, ajakan BEM KM Unand untuk melakukan aksi demo yang pernah dilakukan dulu membuat mahasiswa (mahasiswa baru-red) yang ikut melakukan aksi menjadi hanya sekedar ikut-ikutan tanpa tahu tujuan pasti dari demo tersebut. Berbeda dengan Nadya, Muhammad Surya Rahim mengatakan pamflet tersebut hadir karena adanya kesalahpahaman antara BEM KM Unand dengan BEM fakultas. “Ketika dihadapkan dengan rektorat, BEM malah merasa gentar sehingga tujuan awal terlupakan. Sebaiknya BEM KM Unand konsisten dengan tujuannya sebagai penggerak mahasiswa,” Rani ujar mahasiswa Jurusan Agribisnis ini.Rani

Foto: Suci DRAMA: Pamflet berisikan kritik terhadap BEM KM Unand yang terpampang di mading gedung perkuliahan

Raih Akreditasi B, Jurusan Peternakan Kampus II Payakumbuh Butuh Kerja Keras

S

Sumber: BanPT PENINGK ATAN: Direktori hasil akreditasi Program Studi Peternakan Kampus II PENINGKA Payakumbuh Unand.

etelah melakukan re-akreditasi, Jurusan Peternakan kampus II Universitas Andalas (Unand) Payakumbuh berhasil memperoleh akreditasi B. Hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya sertifikat dari BANPT sejak 14 November 2017 lalu dan berlaku hingga 14 November 2022. Ketua Jurusan Peternakan kampus II Payakumbuh Erpomen mengatakan Jurusan Peternakan kampus II Payakumbuh mulai berdiri pada tahun 2012 dan baru mendapat akreditasi pada tahun 2014 dengan akreditasi C hingga 2019. Namun untuk mempercepat peningkatan akreditasi, kata Erpomen, maka dilakukanlah re-akreditasi yang bisa dilaksanakan setelah 2 tahun akreditasi diberlakukan. Persiapan untuk mencapai akreditasi B, lanjut Erpomen, memang butuh kerja keras. Sebab menurutnya sarana dan prasarana Jurusan Peternakan kampus II Payakumbuh saat ini masih kurang dan belum memadai. “Di awal, hanya ada dua orang

pegawai yang mempersiapkan akreditasi. Sekarang sudah bertambah menjadi empat orang yang membantu persiapan akreditasi di kampus Payakumbuh,” katanya saat diwawancarai di ruangannya, Kamis (8/12/ 2017). Akreditasi Jurusan Peternakan di Payakumbuh, tambahnya, juga didukung data-data dari dosen yang sudah dipersiapkan sejak Januari lalu. Kemudian dari mahasiswa juga diminta data-data berupa sertifikat organisasi dan prestasi lainnya. “Dalam persiapan ini masih kurang data dari alumni, karena hanya beberapa alumni yang baru lulus dari Fakultas Peternakan Payakumbuh,” ujarnya. Erpomen berharap pimpinan rektorat lebih fokus untuk membenahi kampus II Payakumbuh, karena masih banyak kekurangan. Terlebih sarana dan prasarana kampus II Payakumbuh belum memadai dan perlu untuk segara dibenahi. Rival Rival

Keluarkan SK, Alasan Rektor Unand untuk Tingkatkan Predikat Cumlaude

R

Foto: Endrik MENY AMP AIK AN: Rektor Universitas Andalas, Tafdil Husni, Rabu (13/12/2017) MENYAMP AMPAIK AIKAN:

ektor Unand Tafdil Husni menguraikan latar belakang penerbitan Surat Keputusan (SK) tentang tata cara pelaksanaan ujian ulang mahasiswa Unand Nomor 4896/XIII/R/ KPT/2017 yang baru dikeluarkannya pada 8 Desember 2017 lalu. Menurut Tafdil, SK tersebut dikeluarkan untuk meningkatkan predikat cumlaude bagi lulusan Unand serta mempercepat mahasiswa untuk memperbaiki nilainya. “Daripada harus nunggu semester pendek (SP) selama setahun, lebih baik melaksanakan ujian ulang yang dilakukan setiap semester,” katanya saat diwawancarai di ruangannya, Rabu (13/12/2017). Selain meningkatkan nilai dan lulusan cumlaude, lanjut Tafdil, ujian ulang dilakukan agar Unand terpacu dari universitas-universitas yang telah lebih dulu melakukan ujian ulang untuk meningkatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa. Di samping itu, Tafdil menjelaskan

bahwa SK tersebut tidak bertentangan dengan peraturan akademik Unand, melainkan sebagai pelengkap dari peraturan akademik itu sendiri. Ia menyebutkan mahasiswa yang dapat mengikuti ujian ulang harus sesuai dengan peraturan akademik dan tidak pernah melanggar peraturan akademik yang sudah ada. “SK ini bukan melanggar peraturan akademik, justru melengkapi peraturan akademik,” jelasnya. Sementara menurut Wakil Rektor (WR) 1 Dachriyanus jadwal pelaksanaan ujian ulang dilakukan selama seminggu setelah pelaksanaan UAS. Ia mengatakan mahasiswa yang ingin memperbaiki nilainya melalui ujian ulang, harus membuat surat permohonan kepada dosen yang bersangkutan melalui ketua program studi. “Harap berpandai-pandai dengan dosen yang bersangkutan, karena SP saja ada yang tidak mau melaksanakan, padahal dalam aturan dikti ada,” katanya. Mis, Rani


Potret Pasar Raya Masa Kini

Foto: Uus

Foto: Uus

MENARIK: Hiasan payung di sepanjang jalan menjadi daya tarik utama jalanan Pasar Raya.

RENOV ASI: Gedung baru dengan warna yang cerah merupakan salah satu renovasi RENOVASI: Pasar Raya

Foto: Uus

Foto: Uus

TEMP AT DUDUK: Bangku jalan menjadi salah satu tempat untuk menghabiskan TEMPA sore di Pasar Raya

RAPI: Orang berjualan daging terlihat lebih rapi dan bersih di dalam gedung baru di Pasar Raya

Foto: Uus UNIK: Mural yang menceritakan tentang adat minangkabau menjadi objek wisata di sepanjang jalan Pasar Raya

Foto: Uus KOK OH: Salah satu tugu yang berdiri kokoh di tengah tengah Pasar Raya OKOH:


Komunitas Tanah Ombak Ciptakan Lingkungan Literasi dan Seni

T

umbuh dalam kondisi lingkungan yang buruk dan memprihatinkan, anak-anak sangat dekat dengan dunia kejahatan dan caci-maki sehari-hari, membuat anak-anak di sebuah kampung nelayan, tepatnya di sebuah gang sempit di Kampung Purus 3, sebelah Pesisir Pantai Padang, Kota Padang, seolah sulit berkembang dan berkreativitas. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi Syuhendri bersama temannya Yusrizal KW mendirikan sebuah komunitas yang diberi nama Tanah Ombak. Komunitas Tanah Ombak resmi berdiri sejak akhir tahun 2014 dan diaktakan tahun 2015 yang awal mulanya hanya merupakan komunitas kesenian saja. Syuhendri menjelaskan Tanah Ombak merupakan bagian ketiga dari fungsi yang ia lakukan di komunitasnya, yaitu fungsi sosial. Dua fungsi lainnya yaitu fungsi ekspresi dan pembelajaran. Fungsi sosial inilah yang ia dirikan sebagai komunitas Tanah Ombak. Sebelumnya ia sudah mencoba mendirikannya di tempat lain, tetapi kurang efektif karena lingkungan tersebut sudah mempunyai fasilitas yang layak. Berbeda dengan lingkungan di kampung nelayan sendiri yang memang butuh lingkungan literasi. Tujuan komunitas ini yaitu mengembangkan minat baca di kalangan anak-anak dan remaja sekaligus membuka ruangan literasi lingkungan untuk anakanak, khususnya di perkampungan nelayan tersebut. Dengan mengenalkan dunia baca dan literasi kepada anak-anak, kehadiran ruang baca Tanah Ombak menjadi lentera bagi anak-anak yang bisa dikatakan jauh dari segi pendidikan dan dekat dengan lingkungan yang berdampak buruk untuk tumbuh kembang mereka. Hendri mengatakan ada 4 syarat untuk belajar di Komunitas Tanah Ombak yaitu tidak boleh berkata kasar, menjaga kebersihan, tidak boleh main fisik dan belajar mendengar. Hendri menuturkan, sejak awal dibentuknya komunitas tersebut ia

mendapat penolakan dari warga setempat. Mereka menganggap komunitas tersebut merupakan lembaga sosial yang akan memberi bantuan material kepada mereka, tetapi kenyataannya tidak, sehingga warga setempat merasa kecewa. Walaupun sering

tersebut dalam bentuk kesenian, teater, musik dan dongeng. Hendri mengungkapkan, anak-anak wajib membaca buku minimal 15 menit dalam sehari. Untuk anak-anak usia 10 tahun ke atas mereka juga diajarkan untuk menulis,

Foto : Juni MENYIMAK : Anak-anak komunitas Tanah Ombak menyimak materi yang diajarkan mendapat intimidasi dari warga setempat, komunitas Tanah Ombak tetap berjalan dan berproses kreatif bersama anak-anak tersebut, melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan. Seiring berjalannya waktu, sosialisasi kepada masyarakat berjalan begitu saja dan masyarakat setempat mulai menerima kehadiran komunitas Tanah Ombak. Di Tanah Ombak anak-anak belajar membaca, menggambar dan menulis sebagai proses kreatif. Semua kegiatan

bahkan mereka juga sudah mempunyai buku puisi, esai, dan prosa sendiri. Berbekal ilmu seni di bidang teater, Hendri mengajak siapapun anak-anak untuk berkesenian di Tanah Ombak, khususnya anak-anak di sekitaran kampung nelayan, Pantai Padang. Hendri berusaha membuat moment agar anak-anak betah untuk berkreativitas melalui kesenian. Setiap harinya, ruang baca Tanah Ombak ramai dikunjungi anak-anak yang ingin belajar atau sekedar bermain. Banyak relawan yang berdatangan untuk mengajar di sana, mulai

dari kalangan mahasiswa dan para seniman. Sementara itu, kegiatan rutin Tanah Ombak di hari Minggu, mereka dilatih membaca, menulis dan les Bahasa Inggris. Setiap malam Minggu juga ada kegiatan kesenian. Tidak hanya untuk anak-anak saja, komunitas Tanah Ombak saat ini juga membuka literasi untuk orangtua, yaitu belajar mengaji 3 kali seminggu. Komunitas Tanah Ombak Juga mempunyai vespa pustaka yang akan mengunjungi pembacapembaca yang mirip kulturnya dengan kampung nelayan tersebut. Meskipun baru seumur jagung, komunitas Tanah Ombak terbukti mampu meraih berbagai penghargaan, diantaranya Juara 1 Regional Sumatera Gramedia Reading Community Competition 2016, Peraih Anugerah Literasi Minangkabau 2016 sebagai Komunitas Terbaik 1 Sumatera Barat dari Gubernur Sumatera Barat dan Peraih Terbaik Festival Teater Anak-anak Nasional 2014 di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Bagi Hendri, anak-anak komunitas Tanah Ombak adalah anak hebat. Mereka tidak pernah ikut teater, tidak tahu kesenian, tetapi mereka bertekad dan ingin bekarya di Tanah Ombak. “Proses ini mengalir saja ke depannya. Intinya bukan untuk minggu depan, bukan juga bulan depan, tetapi untuk 10-20 tahun mendatang. Konsepnya hanya sederhana mencoba menciptakan anak-anak yang mencintai buku dan mengasah karakter ke arah yang lebih baik,â€? ujar Syuhendri saat ditemui kru Genta Andalas (Minggu, 10/ 12/2017). Hambatan yang dialami seperti kemalasan dan kurangnya dukungan dari masyarakat bukanlah rintangan bagi komunitas Tanah Ombak untuk menciptakan benih-benih kebaikan melalui nilai-nilai pendidikan serta seni budaya yang diajarkan. Syuhendri menganggap masa depan anak-anak adalah tanggung jawab bersama. “Ini adalah pekerjaan kita bersama , mari kita dukung bersama-sama,â€? kata Juni Syuhendri. Juni


REFLEKSI ATAS HAK ASASI MANUSIA (HAM) “Suatu Tinjauan dari Sudut Hukum”

T

anggal 10 Desember merupakan “tonggak bersejarah” terkait dengan munculnya pengakuan resmi masyarakat internasional terhadap hak – hak asasi mendasar manusia melalui Deklarasi Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights) oleh Majelis Umum PBB dalam Resolusi 217 A (III) tahun 1948. Latar belakang lahirnya Deklarasi Hak Asasi Manusia ini berkaitan dengan lahirnya Magna Charta di Inggris. Piagam ini menyatakan bahwa raja yang semula memiliki kekuasaan absolut (raja yang menciptakan hukum, akan tetapi ia sendiri tidak terikat dengan hukum) mulai dibatasi sehingga sejak saat itu raja telah dapat diminta pertanggungjawabannya di muka hukum. Sejak lahirnya Piagam Magna Charta ini maka dimulailah babak baru bagi pelaksanaan HAM yaitu jika raja melanggar hukum ia harus diadili dan mempertanggungjawabkan kebijaksanaannya kepada parlemen. Hal ini menunjukkan bahwa sejak itu sudah mulai dinyatakan bahwa raja terikat dengan hukum dan bertanggungjawab kepada rakyat, namun kekuasaan membuat undang-undang pada masa itu lebih banyak berada di tangannya. Lahirnya Magna Charta ini kemudian diikuti oleh perkembangan yang lebih konkrit dengan lahirnya Bill of Rights di Inggris tahun 1689. Bersamaan dengan peristiwa itu timbullah adagium yang intinya bahwa manusia sama di muka hukum. Adagium ini selanjutnya memperkuat dorongan timbulnya supremasi negara hukum dan demokrasi. Dengan hadirnya Bill of Rights telah menghasilkan asas persamaan yang harus diwujudkan betapapun berat resiko yang akan dihadapi, sebab hak kebebasan baru dapat diwujudkan kalau ada hak persamaan. Dalam tahap selanjutnya pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration yaitu hak asasi manusia yang ditetapkan lebih rinci lagi yang kemudian menghasilkan dasar-dasar negara hukum. Salah satu dari isi Deklarasi ini menyatakan bahwa tidak boleh terjadi penangkapan dan penahanan yang semena-mena, juga termasuk ditangkap tanpa alasan yang sah atau ditahan tanpa surat perintah penangkapan, yang dikeluarkan oleh pejabat yang sah. Hak-hak manusia yang telah dirumuskan

Oleh: Delfiyanti*

sepanjang abad ke-17 dan 19 ini sangat dipengaruhi oleh gagasan mengenai hukum alam, sepertian yang dirumuskan oleh John Lock dan Jean Jaques Rousseau. Landasaran pemikiran - pemikiran di atas jelas menunjukan bahwa perlunya hukum diberikan tempat sebagai bagian dari hak asasi mansia yang dalam perkembangan implementasinya dimuat dalam Pasal 5 – Pasal 11 Deklarasi HAM PBB dan digunakan menjadi standar dalam meninjau keberadaan hukum dalam masyarakat. Dimuatnya poin-poin penting dari hak-hak mendasar manusia serta kebebasan manusia dalam hukum ini merupakan bentuk penghargaan terhadap “supremasi hukum” dalam rangka menegakan persamaan hak mendasar manusia di depan hukum. Sebagaimana dinyatakan pada Pasal 6 Deklarasi HAM bahwa “Everyone has the right to recognition everywhere as a person before the law.” Ini dirinci lebih lanjut dalam Pasal 7 Deklarasi HAM yaitu “All are equal before the law and are entitled without any discrimination to equal protection of the law. All are entitled to equal protection against any discrimination in violation of this Declaration and against any incitement to such discrimination,” dengan demikian semua orang sama di depan hukum dan berhak atas perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi apapun. Semua orang berhak untuk mendapatkan perlindungan yang sama terhadap diskriminasi apapun yang melanggar Deklarasi ini dan terhadap segala hasutan untuk melakukan diskriminasi tersebut. Kedua pasal tersebut di atas dengan jelas memberikan rambu-rambu bagaimana hak asasi manusia memandang posisi setiap orang di depan hukum itu secara sama dan seimbang baik dalam hukum nasionalnya maupun hukum internasional tanpa boleh adanya diskriminasi sebagaimana kita lihat pada Piagam Magna Charta. Dewasa ini, perkembangan hukum di Indonesia terus berkembang dengan segala dinamikanya seiring dengan perubahan yang ada dalam masyarakat pada era globalisasi dan modernisasi ini. Konsep liberalisasi dalam masyakat internasional juga ikut serta masuk dan berkembang pada masyarakat Indonesia dan pada akhirnya juga mempengaruhi pola pikir dalam memandang hukum dan

penegakan hukum dalam masyarakat. Kesadaran masyarakat akan aturan hukum terus berkembang seiring dengan kesadaran untuk pentingnya mengetahui aturan hukum yang ada dan perlunya mematuhi hukum tersebut serta diikuti dengan penegakan hukum walaupun belum sepenuhnya berjalan optimal. Namun masyarakat sudah mulai menyadari bahwa mereka memiliki hak yang sama atas hukum dan menjadi bagian hak asasi yang diakui dalam Deklarasi HAM PBB. Perkara-perkara hukum yang muncul di tengah masyarakat merupakan hal yang diamati masyarakat dengan kritis. Ini terlihat dalam perkara-perkara hukum yang mendapat sorotan dari masyarakat, seperti kasus korupsi yang melibatkan para pejabat pemerintah sampai dengan kasus masyarakat kecil yang diperlakukan tidak layak. Kesadaran masyarakat akan hukum dan kritik masyarakat yang semakin besar terhadap hukum juga dipengaruhi oleh munculnya banyaknya media sosial sebagai sarana informasi untuk menjebatani suara masyarakat. Hal penting lain yang dimuat dalam Pasal 9 Deklarasi HAM yaitu tidak seorangpun yang dapat ditangkap, ditahan atau diasingkan secara sewenang-wenang (No one shall be subjected to arbitrary arrest, detention or exile). Kemudian ketika seseorang dicurigai dan dituduh melakukan tindak kriminal dan dibawa kehadapan pengadilan maka sesuai dengan pengaturan yang diberikan pada Pasal 10 Deklarasi HAM “Setiap orang berhak, dalam persamaan yang penuh, atas pemeriksaan yang adil dan terbuka oleh peradilan yang bebas dan tidak memihak, dalam penentuan atas hak dan kewajibannya serta dalam setiap tuduhan pidana terhadapnya (Everyone is ntitled in full equality to a fair and public hearing by an independent and impartial tribunal, in the determination of

his rights and obligations and of any criminal charge against him). Kemudian yang terakhir, perlindungan HAM atas pelaksanaan perlindungan terhadap siapapun yang dibawa ke depan pengadilan berdasarkan Pasal 11 ayat (1) Deklarasi HAM adalah “setiap orang yang dituduh melakukan tindak pidana berhak untuk dianggap tidak bersalah sampai dibuktikan kesalahannya sesuai dengan hukum, dalam pengadilan yang terbuka, saat ia memperoleh semua jaminan yang dibutuhkan untuk pembelaannya”. Dengan demikian dapat kita lihat bahwa hak asasi manusia telah memberikan tempat terhadap posisi hukum sebagai bagian-bagian dari hak–hak mendasar manusia dan diakui oleh masyarakat internasional. Namun lepas dari semua ini adalah bagaimana mengimplementasikan bahwa “hukum” itu ada dan berlaku buat semua manusia tanpa diskriminasi dan ditegakan untuk mencapai kedamaian dan kesejahteraan bagi umat manusia itu sendiri. *P enulis merupak an *Penulis merupakan ak ultas Huk um akultas Hukum Dosen FFak Universitas Andalas

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

.....sambungan dari halaman 7 Wilayah peternakan ini bernama Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mangatas, namun karna terlalu panjang sehingga sering disebut dengan Padang Mangateh. Tak terasa kami sudah sampai pada tujuan perjalanan kami, ya padang mangateh atau sering disebut dengan New Zealand asal Sumatera Barat bahkan acap kali dikatakan sebagai New Zealand-nya Indonesia. Tempat yang sejuk dengan hamparan rumput hijau luas siap memenjakan. Sapi-sapi yang dilepas secara bebas serasa asing, namun menarik, serta mampu membuat lupa sejenak dengan lelahnya aktivitas perkuliahan serta bisingnya hiruk pikuk kendaraan kota. Kebetulan waktu kami disana, cuaca sedang tidak bersahabat. Langit sedang mendung dan sesekali rinai air hujan menimpa almamater hijau kebangga kami yang kami gunakan sebagai identitas. Udara yang memang sejuk dan cenderung dingin menjadi makin dingin,

karena cuaca yang sedang tidak mendukung. Udara dingin benar-benar merasuki tubuh kami. Selain memiliki pemandangan yang indah untuk dijadikan sebagai objek wisata alam, kawasan Padang Mangateh ini juga dijadikan sebagai wisata edukasi. Kebetulan, saat kami berkunjung kesana, kami dibagi dalam beberapa kelompok dan tiap kelompok diberikan satu orang tour guide atau seorang pemandu wisata yang berasal dari petugas penjaga dilokasi tersebut. Pemandumenjelaskan tentang macam-macam rumput yang dibudidayakan serta sapi-sapi apa saja yang ada di sana. Tempat ini juga merupakan tempat pembibitan, peternakan serta penelitian sapi nasional. Beberapa jenis sapi yang terdapat di tempat ini seperti Sapi Simental, Sapi Limosin dan Sapi Pesisir yang merupakan sapi unggul. Ditempat ini kita akan mengetahui bagaimana pengembangbiakan sapi yang dikelola dengan profesional Selagi kami berkeliling untuk melihat-lihat dan mendengarkan penjelasan

pemandu, tak lupa kami juga megabadikan beberapa moment saat mengunjungi lokasi ini sebagai kenang kenangan. Mengingat bahwa kami pernah mengunjungi New Zealand asal Indonesia ini. Terlebih di sini banyak tempat menarik bagi yang hobi fotografi. Berkunjung ke Padang Mangateh, banyak ilmu pengetahuan serta kepuasan tersendiri bagi kami yang berkunjung. Banyak sisi-sisi lain yang belum diketahui tentang dunia peternakan yang saya dapatkan disini. Sebagai seorang mahasiswa yang nantinya akan menyandang gelar sarjana peternakan, tentu saja berkunjung kesini merupakan hal wajibyang patut kami lakukan, karena dapat mengetahui hal-hal baru yang belum diketahui. Dataran memukau, pengetahuan yang menarik, hamparan padang rumput nan elok, ceritasejarah yang membekas hingga kuliner-kuliner lezat yang siap memanjakan lidah disekitar lokasi ini membuat kami betah dan ingin sekali berlama-lama ditempat ini. Kadang muncul rasa enggan untuk beranjak pergi dari

tempat ini. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, waktunya kami untuk kembali. Rasanya saya sangat tidak rela untuk meninggalkan tempat ini, tempat yang sangat nyaman dan tenang. Tempat dengan udara yang sejuk dan sangat jauh dari bisingnya kendaraan, tempat yang sedari dulu sangat saya impiimpikan. Namun, mau tidak mau kami harus kembali pada kesibukan kami masing-masing, entah dengan aktifitas perkuliahan maupun aktifitas organisasi dan lainnya.Menurut saya, kunjungan ke padang mangateh ini merupakan perjalanan yang benar-benar sarat akan makna dan ilmu pengetahuan.

*P enulis merupak an *Penulis merupakan eternak an Peternak eternakan Mahasiswa P Fak ultas P eternak an akultas Peternak eternakan Universitas Andalas


KORUPSI DALAM DUNIA KAMPUS Oleh : Adzhanil Prima Septy Septy*

K

orupsi, menjadi headline berita yang sering kita lihat dan dengar di media cetak maupun elektronik. Dimana korupsi merupakan perbuatan yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan untuk diri pribadi, maupun kelompok dengan cara-cara curang atau dengan kata lain tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam hukum dan masyarakat. Perilaku koruptif mengakibatkan kerugian terhadap keuangan negara, seperti yang termaktub dalam Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Namun apabila kita tarik lebih jauh lagi, korupsi juga dapat dimaknai sebagai suatu perbuatan penyalahgunaan kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki oleh seseorang. Secara bahasa, korupsi diambil dari bahasa latin. Definisi korupsi berasal dari kata corruptio dari kata kerja corrumpere yang berarti busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok, dan lain-lain. Menurut Donatella Dela Porta dalam Corrupt Exchanges : Actors, Resources, and Mechanisms Of Political Corruption, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, yang secara tak wajar dan ilegal memperkaya diri atau mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka. Sedangkan Rosseau memandang korupsi sebagai suatu konsekuensi yang tak terelakkan dari perjuangan dalam kekuasaan. Korupsi juga dinilai sebagai suatu penyakit dalam setiap sistem pemerintahan. Dari pemaparan ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa korupsi adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, yang memiliki jabatan atau kekuasaan terhadap sesuatu, yang bertujuan untuk memperkaya diri sendiri atau orang-orang yang dekat dengan si pelaku secara melawan hukum dan norma dalam kehidupan. Korupsi seyogyanya menjadi sebuah perbuatan yang didasari oleh kebiasaan-kebiasaan kecil dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam kehidupan di kampus, kebiasaan titip absen (TA) merupakan suatu hal yang jamak dilakukan oleh mayoritas mahasiswa. Dengan dalih rasa “setia kawan”, mahasiswa sering kali abai terhadap nilai kejujuran. Titip absen seolah menjadi tolok ukur kesetiakawanan oleh mahasiswa. Memang pada dasarnya, hal tesebut adalah perilaku kecil yang dianggap biasa. Tetapi jika hal tersebut dilakukan terus menerus, maka kebiasaan itu akan memberikan dampak negatif yang besar bagi prilaku mahasiswa dikemudian hari. Sebuah pepatah mengatakan “sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit”. Itulah

Nurul

perumpamaan yang tepat untuk menggambarkan bahwa perilaku koruptif sekecil apapun yang diamalkan secara terus menerus, maka perilaku tersebut akan menjelma menjadi korupsi yang lebih besar. Dimana pada akhirnya rantai perilaku koruptif tersebut tidak akan pernah putus di dunia pendidikan tinggi. Tidak hanya titip absen, “Numpang Nama” pada kerja kelompok juga menjadi perilaku koruptif kecil yang sering kita jumpai bahkan dilakukan. Pada setiap mata kuliah, pasti terdapat tugas yang dikerjakan secara berkelompok oleh dosen pengampu mata kuliah, yang pada tujuannya tugas kelompok adalah untuk meningkatkan kerjasama dan interaksi mahasiswa dalam membuat tugas dengan melalui diskusi dan pembahasan bersama. Dalam sebuah kelompok, pasti banyak kita temukan prilaku yang berbeda pada setiap anggota, ada yang hanya menumpang nama dan tidak mau tahu, ada yang hanya duduk-duduk saat anggota yang lain mengerjakan tugas, ada pula yang hanya makan dan minum saja saat mengerjakan tugas kelompok. Itu semua merupakan perilaku koruptif kecil yang seolah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh banyak mahasiswa. Dengan dalih tidak mengerti, tidak tahu, hingga tidak paham terhadap tugas kelompok yang diberikan oleh dosen. Itu adalah alasan klasik mahasiswa yang tidak mau berusaha. Lalu, ketika tugas sudah selesai dikerjakan mereka bertanya berapa kami harus bayar untuk fotokopi atau untuk kebutuhan lainnya. Pada hakikatnya, tujuan dari pendidikan adalah membuat seseorang memiliki kepribadian yang baik. Moral, akhlak, atau karakter adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Karakter-karakter antikorupsi yang diutamakan untuk dikenal dan dihayati sejak berproses di dunia pendidikan, diantaranya adalah kejujuran, disiplin, kerja keras, tanggung jawab, dan rendah hati. Menanamkan ketiga karakter tersebut sebagai salah satu cara dalam menghormati hak-hak orang lain juga. Karakter kejujuran dapat berupa hubungannya dengan manusia, seperti tidak menipu, tidak berbuat curang, atau tidak mencuri. Karakter disiplin perlu ditanamkan untuk membentuk diri yang tidak selalu mengikuti keinginan hati yang dapat merendahkan diri dan merugikan orang lain. Disiplin diperlukan untuk mengejar keinginan yang positif dalam kadar yang sesuai. Keinginan yang positif dapat dikejar dengan kerja keras, bukan dengan jalan pintas. Selanjutnya, sikap tanggung jawab diperlukan juga dalam

proses meraih keinginan. Tanggung jawab memiliki nilai menghargai diri dan orang lain. Terakhir, nilai-nilai rendah hati yang dapat ditanamkan adalah tahu posisi diri, tidak mengambil hak-hak milik orang lain. Pada dua kasus yang dibahas di atas, dapat kita lihat bersama bahwa pendidikan yang diterapkan di Indonesia saat ini, sangat minim dalam mendidik moral generasi yang diberi beban untuk melanjutkan perjuangan leluhur. Buktinya, sekolah selama 12 tahun tidak mampu menanamkan nilai kejujuran dan tanggung jawab kepada mahasiswa di perguruan tinggi. Nilai kejujuran masih menjadi nilai yang sangat mahal dan sulit diamalkan dalam kehidupan berbangsa saat ini. Terlihat dari perilaku titip absen dan numpang nama, perilaku tersebut menggambarkan tidak adanya nilai-nilai kejujuran dan menghargai orang lain dalam kehidupan di perguruan tinggi. Perilaku koruptif yang sudah dilakukan sejak masa perkuliahan, karena sudah menjadi budaya yang melekat pada proses pembelajaran di perkuliahan. Walaupun prilaku koruptif tersebut merupakan hal kecil dan bahkan seringkali dianggap biasa, tetap saja prilaku tersebut adalah bibit-bibit korupsi. Tidak tertutup kemungkinan pelaku-pelaku kecurangan intelektual ini akan menjelma menjadi pelaku-pelaku korupsi bernilai besar di negeri ini.

*P enulis merupak an *Penulis merupakan Anggota Muda UKM Pengenalan Huk um dan P olitik Hukum Politik Universitas Andalas

.....sambungan dari halaman 8 UKM Day diadakan pertengahan tahun dan untuk hasilnya dapat kita lihat pada tahun depan,” ujarnya. Begitupula dengan UKM Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Hipmi. Menurut Ryan, melalui UKM Day mahasiswa dapat mengenali sedikit tidaknya mengenai UKM terutama UKM Hipmi, karena tujuan dari UKM Day itu sendiri untuk memperkenalkan UKM yang ada di Unand ke mahasiswanya. Selain Penalaran dan Hipmi, pengaruh dan efektifitas UKM day juga dirasakan UKM Pikmag. “Dengan adanya UKM Day membawa pengaruh terhadap

jumlah mahasiswa yang OR di Pikmag. Empat kali pertemuan yang diadakan, mahasiswa yang ikut mendapatkan pengetahuan tentang Pikmag dan substansi yang ada di Pikmag,” katanya. Menurut Hermasah, jika UKM Day masih belum efektif waktunya, Hermansah mengatakan ia akan menambah waktu jika orientasi organisasi tersebut adalah peningkatan prestasi. Seperti pembinaan UKM terkait benar-benar mengarahkan mahasiwa lain untuk berkembang, bukan pembinaan yang bersifat perpeloncoan. Hermansah mengaharapkan jika mahasiwa baru ingin

berorganisasi hendaknya banyak bertanya. Hermansah mengatakan minat mahasiwa tidak dapat dikatakan stagnan, karena keinginan mahasiswa berorganisasi saat ini berfluktuasi. Ada dinamikanya, kata Hermansah, mungkin pada saat ini orientasi mahasiswa lebih kepada ilmiah ataupun prestasi. “Saya tidak tahu juga orientasinya saat ini kemana. Mahasiswa sudah dikenalkan organisasi lewat UKM Day. Tentu itu tugas dari senior mereka di UKM utuk mengarahkan mereka lagi. Tapi tetap saja minat mereka ikut organisasi masih kurang. Mungkin saja ke arah yang ilmiah,

buktinya banyak mahasiswa yang mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa saat ini,” ujarnya saat ditemui di ruangannya, Selasa (12/12/2017). Banyak manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa saat ikut berorganisasi, sebab pengalaman yang didapat di organisasi tidak dapat diperoleh di bangku kuliah. Jika ingin menjadi mahasiswa yang siap ilmu dan pengalaman berorganisasi merupakan salah satu pilihan yang dapat diambil oleh mahasiswa.  Endrik, Gefi, Melati, Pitnia, Viocta, Vivi


Konsultasi

Buang Air Kecil yang Tak Terkontrol

Foto : Dilla dr dr.. Dien Gusta Anggraini N,MKM (Dosen Kesehatan Masyarakat, ultas Kesehatan Masyarak at, Fak akultas Masyarakat, Universitas Andalas)

B

uang air kecil secara teratur adalah salah satu cara yang dapat dilakukan agar tubuh tetap sehat. Namun ada juga beberapa orang yang bermasalah

dengan kandung kemihnya, sehingga sulit mengontrol buang air kecil. Menahan pipis terlalu lama dapat menyebabkan penyakit, karena urine yang awalnya steril terhambat atau terbendung pada suatu tempat pada daerah kandung kemih. Hal itu bisa menyebabkan infeksi pada saluran kandung kemih dan bisa menyebabkan gangguan ginjal. Itu tentu menyulitkan, apalagi ketika banyak melakukan aktivitas setiap hari. Selain memeriksanya ke dokter, buang air kecil yang sulit dikontrol sebenarnya bisa dicegah. Lalu apa penyebab dari buang air kecil yang tidak terkontrol? Jadi bagaimana cara mengatasi buang air kecil yang tidak terkontrol? (Zurriati F adilla) Fadilla) Jawaban:

Kandung kemih yang terlalu aktif atau sering buang air kecil bisa disebabkan dua hal. Pertama penyebab yang tidak kita ketahui dan kedua disebabkan karena suatu penyakit seperti diabetes insipidus yaitu orang yang sering buang air kecil dalam

KOMIK: Angkot Jaman Now 1.

3.

jumlah yang banyak. Jika penyebab penyakit baru saja diderita bisa diatasi, namun jika sudah dari kecil kebiasannya demikian tidak bisa diatasi. Maka orang yang sering buang air kecil sebaiknya diperiksa dahulu apakah menderita suatu penyakit atau tidak. Rasa cemas juga bisa menyebabkan orang sering buang air kecil. Maka dari itu kurangi rasa takut agar saraf tidak teransang untu buang air kecil setiap saat. Ada beberapa cara untuk mengatasi buang air kecil yang tidak terkontrol. Memperhatikan jumlah air yang diminum misalnya, dapat berpengaruh terhadap buang air kecil terutama untuk orang yang akan mengadakan perjalanan jauh atau bagi yang terjebak macet. Bila dapat melakukan hal ini, tentu tidak akan terjadi lagi menahan buang air kecil. Kemudian menghindari alkohol, ini bisa mengurangi sering buang air kecil. Karena alkohol bisa merangsang produksi urine meningkat. Banyak alkohol yang dikonsumsi akan berbeda pada tiap orang. Namun ini adalah salah satu upaya untuk mengatasinya. Selanjutnya mengurangi kafein, salah satu contoh minuman yang mengandung kafein ialah teh dan kopi. Efek dari kafein ini merangsang produksi urine dan merangsang kerja ginjal sehingga menyebabkan produksi urine meningkat.

Hal ini bersifat subjektif untuk mengurangi minuman yang mengandung kafein. Karena ada beberapa orang yang meminum segelas minuman yang mengandung kafein sering buang air kecil. Kemudian beberapa orang yang meminum segelas minuman yang mengandung kafein tidak menyebabkan sering buang air kecil. Ini tergantung dari sensifitas tubuh orang tersebut. Selanjutnya menghindari makanan pedas. Efek untuk mengkonsumsi makanan pedas dari faktor fisiologisnya tidak ada. Namun makanan pedas yang dikonsumsi, bisa membuat seseorang minum air yang banyak. Sehingga produksi urine akan meningkat dan sapat mengakibatkan sering buang air kecil. Makanan asam pun secara faktor fisiologisnya tidak ada, namun terkadang jika meminum minuman yang asam akan mengakibatkan produksi urine meningkat. Karena jika memakan makanan yang asam dilambung, cairannya akan bertambah. Semestinya hal yang dilakukan adalah mengurangi makanan yang asam. Hal yang penting sekali dilakukan adalah untuk tidak menahan hasrat untuk buang air kecil, serta tidak menunda untuk buang air kecil. Jika sering melakukan tersebut, usahakan jangan terlalu banyak minum air.

Oleh: Zurriati Fadilla 2.

4.


A

Penjernihan Air Menggunakan Kulit Kerang dan Cahaya Matahari

ir merupakan zat yang paling linier yang terdiri dari monomer N- karena kandungan logam-logam berat yang Semakin kecil ukuran kulit kerang yang penting dalam segala aspek asetilglukosamin (GlcNAc) dan D- terdapat di dalam air keruh diserap oleh dihaluskan, maka luas permukaan untuk kehidupan, mulai dari kebutuhan glukosamin (GlcN). Sementara Koagulan Kalsium karbonat (CaCO3) melalui active menyerap logam akan semakin besar dan sehari-hari, kebutuhan industri hingga adalah bahan kimia yang dibutuhkan untuk side yang telah diaktifkan dengan cara hasil penjernihan akan semakin bagus. kebutuhan di bidang pertanian. Data PBB mengendapkan partikel partikel kecil yang pencucian dengan asam lemah tadi,” Jika penjernihan air pada tahun 2011 mengatakan bahwa 97% tidak dapat mengendap dengan sendirinya. tambahnya. mengguanakan kulit kerang di atas adalah air di dunia adalah air asin, 3% nya lagi air Dosen pembimbing dalam bidang Penggunaan dalam skala besar, bisa penjernihan secara in organic, maka ada tawar dengan sebaran 2% di daerah kutub Kimia Analitik Yulizar Yusuf mengatakan digunakan sebagai penyaring air layaknya juga penjernihan air menggunakan foto dan air yang berasal dari gletser. Hanya 1% hampir semua jenis kulit kerang bisa penyaring air biasa. Pada lapisan paling kimia yang menggunakan cahaya matahari air yang bisa dimanfaatkan oleh 7 miliar digunakan untuk penjernihan air ini. Bisa bawah bisa dipakai ijuk, diatasnya kerikil, sebagai sumbernya. Penjernihan air orang di dunia. Dari 1% tersebut, 70% nya menggunakan kerang (Corbicula diatas kerikil hasil gilingan cangkang kerang menggunkan cahaya matahari ini disebut digunakan untuk bidang pertanian, 22% moltkiana), menggunakan siput atau tutut yang telah dibakar atau yang telah dicuci fotokatalis. Fotokatalis menggunakan digunakan untuk kegiatan industry dan jawa (Bellamya javanica) ataupun lokan dengan asam lemah, baru kemudian ditutup logam semikonduktor Titanium dioxide hanya 8% yang benar-benar bisa digunakan (Polymesoda expansa) kerang air tawar dengan ijuk dan kerikil lagi diatasnya. (Ti02) sebagai katalisnya. oleh manusia dalam memenuhi “Cara kerjanya sederhana, kebutuhan hidup. wadah tempat air yang kotor tersebut Sedangkan data Water Centre dilapisi dengan logam semikonduktor Twente, Belanda pada awal tahun 2016 Titanium dioxide (TiO2) pada mengatakan bahwa kebutuhan air pada permukaannya, lalu ditambahkan air tahun 2050 akan meningkat 400% yang ingin dijenihkan. Setelah itu yang menyebabkan 1,75 -3 miliar ditempatkan pada wilayah yang orang akan kekurangan air. terkena sinar matahari, maka dengan Setengahnya akan dialami oleh orangsendirinya cahaya matahari akan orang yang berada di negara Cina dan memecah zat zat pengotor pada air dan India. air akan menjadi jernih.” ucap Di sisi lain, limbah kulit kerang Prof.Dr.Hermansyah Aziz,M.S selaku yang juga menumpuk di sekitar tepian dosen pengembang teknologi pantai atau danau menjadi masalah fotokatalis ini. tersendiri bagi masyarakat sekitarnya. Penerapan fotokatalis sebagai Hal inilah yang membuat penelitian penjenih air sudah banyak digunakan mengenai penjernihan air dalam berbagai kegiatan. Mulai dari menggunakan kulit kerang ini penjernihan air kolam renang, dilakukan. Penelitian ini awalnya penghilang bau pada dinding, bahkan dilakukan oleh Rahmiana Zein pada pembersih kaca pada gedung gedung tahun 2012 yang hasilnya dikeluarkan tinggi. Penelitian ini pada awalnya dalam jurnal dengan judul dilakukan pada tahun 1997 dan terus “Pemanfaatan Biomaterial sebagai mengalami perkembangan sampai Bahan Penyerap Logam Berat dalam sekarang. Kelebihan menggunakan Dok. Pribadi Air Limbah Industri”. Hasil penelitian fotokatalis ini adalah karena selain biaya tersebut pertama kalinya ditampilkan yang rendah dan hasilnya yang lebih di Chemstry Expo (Cepo) pada 13 FOKUS: Mahasiswa sedang melakukan simulasi penjernihan air menggunakan kulit kerang bersih, juga karena tidak susah mencari November 2017 ini, dilakukan oleh sumber energinya, yaitu sinar matahari. yang di dampingi oleh dosen di lorong Mipa beberapa mahasiswa kimia yang Pada awalnya sampel yang dibimbing oleh dosen. diteliti adalah air pada tanah gambut Guru besar dalam bidang kimia- yang ukurannya besar. Kandungan Kalsium Sedangkan untuk takaran penggunaan kulit yang berwarna kecoklatan. Penyebab fisika, konsentrasi Photochemistry karbonat (CaCO3) yang ada di dalam kerang tidak ditentukan. warna kecoklatan pada tanah gambut ini Purification of Water Hermansyah Aziz cangkang kerang inilah yang akan “Untuk 1 liter air jika dalam disebabkan banyaknya kandungan asam mengatakan prinsip dasar yang digunakan menyerap logam-logam berat tadi. penelitian, ditambahkan minimal 5 gram humat yang ada di dalam air. Lalu dalam penjernihan air menggunakan kulit Cara pembuatannya untuk kulit kerang. Sebenarnya jika ditambahkan dilakukanlah penelitian menggunakan kerang ini adalah prinsip absorption penelitian adalah cangkang kerang bahan absorben lebih banyak tidak masalah, fotokatalis pada gambut. Air gambut (penyerapan). “Jadi fungsi kulit kerang ini dihaluskan dengan ukuran 426 mikro, lalu ini hanya sebagai bahan penyerap. Semakin dimasukkan ke dalam fotokatalis, kemudian adalah untuk menyerap logam-logam berat dicuci dengan asam lemah atau basa lemah, banyak absorben, semakin banyak disinari, lalu terjadi reaksi kimia antara yang banyak terkandung di dalam air yang atau juga bisa dengan pembakaran. kandungan logam yang bisa diikat. Tetapi komponen komponen air dengan cahaya keruh dan mengikatnya, sehingga air Kemudian kerang dimasukkan ke dalam belum ada penelitian lebih lanjut air hasil yang disebut mineralisasi. Dengan reaksi menjadi jernih” ucapnya. buret yang telah diisi dengan glass wol penjernihan ini bisa dikonsumsi atau antara air dan cahaya yang sedemikian Jenis kerang yang digunakan terlebih dahulu sebanyak 5 gram yang tidaknya. Jika untuk penelitian lebih lanjut, rupa, maka air akan menjadi jernih karena dalam penelitian ini adalah kerang air tawar dihaluskan. Lalu dimasukkan air dari atas bahan absorben perlu di optimasi dan zat zat pengotor telah terpecah oleh sinar yaitu pensi dengan nama ilmiah Corbicula buret dan buka keran penutup buret di tergantung besarnya reactor dan debitnya.” matahari. moltkiana yang biasanya dijadikan cemilan bawah. Setelah itu disiapkan wadah untuk Ujar Yulizar. Pemanfaatan penemuan ini bisa oleh orang-orang di Sumatera Barat meletakkan hasil penjernihan tepat di bawah Apabila kulit kerang ini sudah digunakan untuk masyarakat untuk khusunya daerah sekitaran danau, seperti buret. Hasilnya dapat dilihat melalui jenuh, atau sudah tidak bisa lagi menyerap menjernihkan air sumur yang keruh. Danau Maninjau ataupun Danau Singkarak. perbedaan warna yang tampak. logam-logam berat karena batas Penggunaan air dan teknologi dengan bijak, Kulit kerang yang dihaluskan ini adalah Yulizar Yusuf atau yang biasa kemampuan penyerapannya sudah habis, akan dapat mengurangi dampak bahan baku pembuatan kitosan yang dapat dipanggil Pak Yeye menambahkan kulit maka kulit kerang ini bisa di generate. Cara kekurangan air yang mungkin terjadi di Tik a berfungsi sebagai koagulan dan pengawet kerang berfungsi sebagai absorben, yaitu agar kulit kerang ini tidak jenuh lagi adalah masa depan. ika sekaligus. Suatu polisakarida berbentuk sebagai penyerap logam. “Air menjadi jernih dengan pencucian atau pembakaran tadi. .....sambungan dari halaman 6 Pada, Senin (11/12/2017), lembar surat permohonan keringanan pembayaran dendapun menumpuk di ruangan WR II. Menurut Syafrizal, menumpuknya denda buku merupakan kelalaian dari pemustaka sendiri. “Salah sendiri. Hal tersebut menjadi titik balik terhadap komitmen kita terhadap diri kita sendiri,” katanya. Sebab menurut Syafrizal, ada kemungkinan orang yang mendapat denda karena terlambat mengembalikan buku mengalami rugi yang tidak begitu besar. “Bisa jadi dia rugi sedikit. Sedangkan orang yang memerlukan buku yang ia tahan itu rugi besar,” tambahnya. Namun, kata Syafrizal, bisa saja jika mahasiswa

bersangkutan benar-benar tidak sanggup membayar, akan dipertimbangkan. “Tapi itu benar-benar kelihatan tidak memiliki duit,” jelasnya. Denda yang telah dibayarkan mahasiswa masuk ke rekening rektor. Uang denda tersebut, nantinya akan diatur pengalokasia dana untuk penggunaan perpustakaan sesuai dengan Rencana Kegiatan Kementerian Lembaga (LKKL) di tahun 2018. “Uang denda bisa digunakan untuk universitas, bisa digunakan untuk kegiatan kemahasiswaan, penambahan koleksi buku, serta untuk mahasiswa,” tambahnya. Registrasi Ulang Mahasiswa

Tiap Semester W ajib Lampirk Wajib Lampirkan an Surat Bebas Pustaka Selain menerapkan denda terhadap buku yang dipinjam, WR II juga mengumumkan bahwa pada saat registrasi ulang tiap semester, mahasiswa diwajibkan melampirkan surat keterangan bebas pustaka. Hal tersebut dimulai semester genap 2017/2018 tepat pada awal masa pengisian kartu rencana studi (KRS) mahasiswa. “Sebelum melakukan pengisian KRS, mahasiswa harus meminta surat bebas pustaka terlebih dahulu. Jika tidak, maka mahasiswa harus mengurus dendanya,” kata Yasir. Nama-nama yang harus membayar denda, kata Yasir, sudah diserahkan ke

bagian LPTIK agar diproses saat pengisian KRS. Hal ini diberlakukan agar mahasiswa jera dengan perilaku yang dilakukannya dan mematuhi aturan yang berlaku. Menurut Yasir, jika peraturan ini tidak ditetapkan, maka kedisiplinan mahasiswa terhadap pengembalian buku tetap menurun. Senada dengan itu, WR II Syafrizal mengatakan ke depannya, untuk untuk pendaftaran tiap semeseter memang harus menunjukan kartu bebas pustaka. Hal itu supaya denda pustaka tersebut tidak terlalu banyak. Mis, Rizk a, Nindi, F ik a Rizka, Fik ika


Dialog Budaya, Sastra Jepang Hadirkan Musisi Inspiratif

Hutan dimana saja, baik di Indonesia maupun Jepang sangat penting, jadi sebisa mungkin kita memanfaatkannya dengan baik,” ujar Seiki Onizuka saat mengisi Dialog Budaya Jepang yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang Universitas Andalas (Nigakkai) di ruang seminar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unand Kamis, (7/12/2017). Seiki Onizuka adalah seorang musisi asal Jepang yang menciptakan alat musik petik sejenis Lira yang disebut dengan Koto. Ia datang ke Padang dalam rangka mengisi acara PIOMFest yang diadakan mulai tanggal 8-10 Desember 2017 mendatang, di Jembatan Siti Nurbaya. Dalam sesinya, Onizuka banyak bercerita mengenai asal-usul terciptanya Koto. Berawal dari hobinya yang suka memahat kayu, dan kesukaannya terhadap musik, Onizuka mulai membuat berbagai macam alat musik yang umumnya dipakai di Jepang. Namun, orang Jepang banyak yang tidak tertarik dengan apa yang

dibuatnya. Di tengah kondisi ekonomi yang terpuruk, Ia mulai berpikir untuk membuat alat musik baru dengan memanfaatkan kayu hutan dan senar. Kemudian, alat musik ini perlahan mulai dikenal di Jepang. Koto sendiri mempunyai bentuk yang unik karena dipahat sendiri dan juga mempunyai bunyi yang khas serta lembut ketika dipetik. “Karena alat musik ini semakin populer, maka permintaannya semakin banyak. Hal ini membuat pohon-pohon di hutan banyak ditebang. Jadi saya sangat konsen terhadap betapa pentingnya pohon-pohon di hutan, dan berusaha memanfaatkannya dengan baik,” katanya. Dialog budaya ini dihadiri oleh mahasiswa Sastra Jepang, dosen-dosen, Wakil Dekan III FIB, direktur Padang Indian Ocean Music Festival (PIOMFest), Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, dan juga turut dihadiri oleh Uda Uni Duta Wisata Kota Nisa Padang 2017. Nisa

Mapala Unand Rayakan Ulang Tahun ke 33

M

ahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Andalas (Unand) rayakan ulang tahun ke-33 di sekretariat Mapala Unand pada Rabu, (13/ 12). Di hari sebelumnya berbagai perlombaan digelar untuk mensemarakkan perayaan ulang tahun ini. Muhammad Zikri selaku ketua umum Mapala Unand menjelaskan perayaan ini bersifat internal seperti olahraga bersama diikuti berbagai lomba yang diadakan seperti takraw, tenis meja, badminton, dan catur “ perlombaan ini sekaligus menjadi ajang berkumpul bersama serta silahturahmi tiap angkatan “.jelasnya.

Lebih lanjut Zikri menuturkan Mapala Unand telah mencapai beberapa pencapaian besar salah satunya pencapaian ekspedisi Internasional ke Puncak Cartenz di Pegunungan Jayawjaya, Papua. “Mapala Unand masuk sepuluh besar karena saat itu masih sedikit organisasi Mapala yang dapat mencapainya.” tuturnya Zikri berharap agar Mapala Unand agar Go International dan lebih dikenal dengan beberapa pencapaiannya .”Mudah-mudahan Mapala Unand bisa Go International baik dalam ekspedisi maupun Nurul, event yang diadakan” katanya. Ayi

Raehanul : Pola Hidup Sehat Sesuai Tuntunan Rasulullah Tiga sumber utama penyakit dalam kajian ilmu kedokteran yaitu infeksi, lingkungan, serta makanan. Demikian yang disampaikan oleh Pemimpin Redaksi Majalah Kesehatan Muslim Ustazd Raehanul Bahraen Hafizahullah. Ia mengatakan makanan yang dikonsumsi setiap hari merupakan penyebab penyakit yang sering dilupakan oleh kebanyakan orang. Padahal dari makanan inilah muncul penyakitpenyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit lain yang mengganggu tubuh, bahkan menyebabkan kematian. Pola hidup sehat adalah cara yang tepat agar tubuh tidak terserang oleh penyakit. Pola hidup yang patut ditiru, kata Raehanul, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Pola hidup tersebut ada dua, yaitu pola makan dan pola tidur. “Pola hidup sehat seperti makan dan tidur harus dimulai dari usia muda, karena dampaknya baru akan terasa ketika usia sudah mulai tua,” ungkapnya dalam acara Kajian Kesehatan Islam yang diadakan oleh Al-Kahfi PH BEM KM Fakultas Kesehatan Masyarakat, Unand di Masjid Agung Nurul Ilmi kota Padang, Jumat (1/12/2017). Hal tersebut, lanjutnya didasarkan karena Rasullah sangat jarang sakit sepanjang hidupnya. Pola makan yang ideal adalah membagi ruang lambung menjadi tiga bagian yaitu sepertiga bagian lambung untuk makanan, sepertiga untuk udara, dan sepertiga untuk air. Selain itu, Raehanul menambahkan, kebiasaan mengkonsumsi nasi dalam jumlah yang banyak sebaiknya

juga mulai dihilangkan, tapi diimbangi dengan lauk yang banyak. Hal ini harus dilakukan secara bertahap, karena mindset manusia tidak dapat berubah dalam waktu yang singkat. Pola tidur yang ideal, kata Raehanul, adalah tidur setelah isya dan bangun pada sepertiga malam untuk melaksanakan shalat malam . Ia menambahkan kebiasaan begadang yang biasanya dilakukan oleh anak-anak muda juga bukan hal baik bagi kesehatan. “Karena dengan begadang, metabolisme tubuh akan terganggu. Kadang orang-orang yang begadang itu malah ngeyel, mereka menganggap tubuh mereka itu kuat. Padahal dampak dari kebiasaan buruk itu akan mulai dirasakan ketika sudah memasuki usia 40-an,” ujarnya. Tidur setelah subuh juga tidak dianjurkan untuk dilakukan. Dari segi ilmu kesehatan, jika seseorang tidur setelah subuh, sisa-sisa metabolisme yang diproses tubuh pada malam hari akan mengendap kembali di dalam tubuh. Raehanul mengungkapkan sebagian ulama mengatakan tidur setelah subuh hukumnya makruh. Karena setelah subuh merupakan waktu yang efektif untuk belajar dan memulai aktifitas. “Waktu yang baik untuk belajar itu adalah setelah subuh dan antara waktu magrib dan isya,” ungkapnya.  Agung,Vivi

P

Kampus II dan III Unand Tidak Ikut Pemira 2017

emilihan raya (Pemira) keluarga mahasiswa (KM) Universitas Andalas (Unand) untuk calon Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) tahun 2017 tidak diikuti oleh kampus II Payakumbuh dan kampus III Dharmasraya. Hal itu dijelaskan oleh Sekretaris Badan Pemilihan Umum (BPU) Unand, Atika Muslimah bahwa ketidakikutsertaan kampus II Payakumbuh dalam Pemira tahun ini dikarenakan tidak diadakannya kampanye dialogis sehingga pihak kampus II meminta agar tidak dilaksanakan Pemira di kampus II tersebut. Ia mengatakan kampus III Dharmasraya juga tidak

mengikuti Pemira tahun ini karena tidak adanya calon DPM dari kampus III tersebut. Hal tersebut dibenarkan oleh salah seorang anggota BPU Unand Iwan Septiadi yang mengatakan bahwa calon DPM kali ini berjumlah 9 calon dari 7 Fakultas. “Kampus III Dharmasraya tidak memiliki calon anggota DPM. Sehingga tidak mengikuti Pemira tahun ini,” ujar Iwan. Sedangkan untuk kampus II Payakumbuh, lanjut Iwan, saat ini sedang ada masalah internal terkait kampanye. Maka dari itu kampus II dan III tahun ini ik a tidak mengikuti pemira. Uci, T Tik ika

Hipmi PT Unand Targetkan Hidupkan Jiwa Wirausaha Mahasiswa

U

nit kegiatan mahasiswa Hipmi PT Unands ecara resmi berganti kepengurusan setelah dilantiknya Rian Hidayatullah Pratama sebagai ketua Hipmi PT Unand periode 2017/2018 menggantikan Fajar Anggriawan pada periode sebelumnya di Ruang Seminar Gedung E Unand , rabu(13/12/2017). Ketua Hipmi PT Unand tahun 2017/2018 Rian Hidayatullah Anggriawan menjelaskan bahwa Hipmi PT akan berusaha menjadi penggerak kewirausahaan di Unand. Sehingga muncul bibit pengusaha yang mampu berkiprah dunia luar dan dapat mengharumkan nama Hipmi PT Unand. “Kami akan merancang beberapa program kerja yang bertujuan untuk memancing tumbuhnya cikal bakal pengusaha handal kedepannya,” jelasnya. Munzir Busniah selaku Pembina Hipmi PT Unand mengatakan unand merupakan pionir berdirinya hipmi PT yang ada di Indonesia. “Hipmi pt unand memiliki posisi di depan untuk memimpin

dalam mewujudkan misi yang diamanahkan hipmi yaitu membina kewirausahaan di perguruan tinggi,”katanya. Lebih lanjut Munzir berharap agar Hipmi PT Unand dapat melahirkan wirausaha sukses dan melanjutkan perjuangan yang telah dilakukan oleh hipmi.”Hipmi PT Unand diharapkan mampu menjadi motor penggerak kewirausahaan khususnya unand. Wirausaha merupakan bidang yang akan mendekatkan pada kekayaan dan setelah kaya kita dapat melakukan misi yang dapat mensejahterakan bangsa.,” tuturnya. Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) kota Padang Irvan Amran mengatakan bahwa di Hipmi semua elemen dapat berhimpun karena pada dasarnya hipmi tidak pernah memandang status. “Semua orang yang ada di Hipmi sama, dan diharapkan semua Hipmi PT sekota Padang bergabung menjadi satu sehingga Hipmi PT sekota padang dapat lebih Ilham RF maju,”tuturnya. Ilham

Terpilih Aklamasi, Presma dan Wapresma Unand 2017 Resmi Dilantik

F

aizil Putra dan Teguh Tegas Kata selaku presiden dan wakil presiden BEM KM Unand terpilih resmi dilantik di Ruang Seminar PKM Unand, Minggu (10/12/17). Faizil dan Teguh terpilih melalui aklamasi yang ditetapkan oleh Badan Pemilihan Umum (BPU) Unand. Dalam mewujudkan jargon “Akselerasi Padu” yang dirumuskannya, Faizil menyatakan kesiapannya untuk pembentukan kabinet baru dan menjalankan amanat Kabinet Langkah Hebat. “Kami akan lebih banyak advokasi, sementara untuk event kami akan lebih memfokuskan pada salah satu event yaitu Pekan Andalas dan membangun media secara kreatif seperti Unand aplikasi yang merupakan salah satu terobosan baru,” ungkapnya. Menghidupkan transparansi BEM KM Unand, kata Faizil, merupakan hal yang penting, baik itu di sekitar kementerian maupun di tatanan birokrasi. Sekarang, lanjut Faizil, tidak tampak transparansi keuangan BEM seperti apa dan advokasi yang dijalankan juga tidak jelas apa saja. Terkait visi yang telah dicanangkannya, Faizil menyatakan tidak menutup kemungkinan untuk melebur dengan kementerian. “Visi misi kami selama kampanye bisa jadi berubah, karena kami perlu menyatukannya dengan kawankawan di kementerian untuk kemajuan bersama” tutur mahasiswa Fakultas Peternakan ini. Menurut Faizil, suatu hal baru

tentunya menjadi polemik. Faizil mengakui Pemira saat ini adalah suatu kontroversi, karena ia sendiripun kaget ketika BPU sudah menetapkannya sebagai Presma. Meski demikian, kata Faizil, BPU punya landasan yang kuat dalam penetapan ini. “Kami harus terima itu. Hal yang penting adalah bagaimana masyarakat Unand tahu bahwa Presma sudah ditetapkan dan dilantik oleh MPM 2017,” katanya. Selain itu, Faizil juga berpendapat, saat ini telah terjadi kemunduran demokrasi, karena melihat sedikitnya mahasiswa Unand yang mencalonkan diri menjadi Presma. Menanggapi hal tersebut, Faizil sudah memikirkan hingga ke regenerasi BEM selanjutnya. “Kita akan cetak pemimpin hebat untuk kedepannya, tidak hanya fokus pada advokasi saja, tetapi bagaimana keberlanjutan BEM kedepannya,” ujarnya. Salah satu langkah mencegah hal ini terulang lagi, lanjut Faizil, DPM sudah menerbitkan UU baru terkait pemilihan Capres dan Cawapres. “Untuk mencegah kondisi seperti ini, kita sudah punya landasan, yaitu UU yang telah diterbitkan DPM,” ungkap Presiden terpilih ini. Dari BEM sendiri, sambung Faizil, paling tidak mengirim perwakilan untuk maju menjadi Capres dan Cawapres. “Dengan usulan tersebut, tidak akan ada kekosongan seperti ini, karena regenerasi  Viocta, adalah harga mati,” ujarnya. Dila


Islam dan Adat Minangkabau

A

gama Islam dan adat merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Minangkabau. Di tengah sikap yang kuat dalam menjalankan ajaran Islam, orang Minangkabau juga kokoh mempertahankan adatnya. Datuak Parpatiah Nan Sabatang dan Datuak Katumangguangan merupakan orang pertama yang menyusun adat Minangkabau menggunakan prinsip Alam Ta k a m b a n g sebagai sumber d a s a r pengetahuan untuk menyusun tata cara kehidupan masyarakat. “A l a m takambang jadi g u r u ” merupakan induk dari f a l s a f a h Minangkabau. Pepatah ini megandung arti agar manusia selalu berusaha menyelidiki dan belajar dari ketentuanketentuan yang terdapat pada alam semesta. Falsafah ini bersumber dari kisah kematian manusia pertama di dunia yaitu Habil, putra Nabi Adam A.S. Kakak Habil, Qabil terus berfikir hal apa yag harus dilakukan terhadap adiknya yang sudah meninggal. Dengan kehendak Allah SWT, ia mengutus dua ekor burung gagak yang tengah bertengkar kemudian salah satu dari burung gagak itu mati. Burung gagak yang masih hidup berusaha menggali lubang dengan kaki dan mulutnya. Setelah lubang itu dalam, gagak yang sudah mati dimasukkannya ke dalam lubang, lalu ditimbun kembali. Sementara itu, Qabil yang telah menyaksikan kejadian ini dari awal hingga

akhir, mendapat sebuah pelajaran bagaimana cara menguburkan manusia yang telah wafat. Qabil juga melakukan hal yang sama terhadap adiknya Habil yang sudah tak bernyawa. Ini menjadi sebuah bukti bahwa “Alam takambang jadi guru” merupakan sumber pengetahuan bagi manusia yang mau memperhatikan dan membacanya. “Membaca” juga merupakan wahyu pertama yang turun kepada Nabi

mancakam, kuku nan tajam tak baguno, bago mamegang tampuak alam , kato mufakat nan kuaso”. Ajaran agama Islam yang masuk ke Minangkabau senada dengan Firman Allah SWT dalam QS. AliImran:159 yang artinya “Bermusyawarahlah kamu untuk setiap urusan”. Selain itu, di dalam hukum adat Minangkabau, pergaulan bebas antara lakilaki dan perempuan dilarang. Setelah Islam

Muhammad yaitu perintah Iqra’ (bacalah). Kedatangan agama Islam ke tanah Minangkabau turut menyempurnakan adat Minangkabau karena banyak persamaan dari pokok-pokok ajaran adat dengan syariat Islam. Dalam mengatur kehidupan masyarakat, bermusyawarah untuk mencapai mufakat merupakan suatu hal yang mutlak dilakukan dalam aturan adat Minangkabau. Segala hal yang hendak dilaksanakan oleh masyarakat Minangkabau selalu dimusyawarahkan terlebih dahulu, seperti dalam pepatah: “walau hinggok nan

masuk ke Minangkabau, hal ini tidak berubah karena Islam mempunyai prinsip yang sama. Adat Minangkabau menyebutkan jika masyarakat melanggar aturan ini maka akan menimbulkan hal-hal yang buruk, seperti pepatah: “jan dicampuakan antimun jo durian, jan di dakekan api jo rabuak” (jangan dicampurkan timun dan durian, jangan didekatkan api dan bensin). Lebih lanjut, adat Minangkabau juga telah mengatur tentang sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, seperti amanah dan adil. Hal ini sesuai

harus memperkuat barisan dengan seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat. Sebab, mereka butuh dekingan yang kuat baik dari segi hukum maupun moril. Ketua UKM PHP Hemi juga turut menyarankan BEM KM sebaiknya merumuskan kembali tujuan dibentuknya BEM ini untuk apa. Jika sebagai wadah aspirasi mahasiswa, tunjukkan bahwa BEM adalah sebagai wadah dan penyalur aspirasi mahasiswa. Jika sebagai humas kampus, tunjukkan juga bahwa BEM bergerak sebagai humas kampus. “BEM KM sering mengadakan audiensi, namun terkadang itu hanya perpanjangan informasi dari pimpinan. Audiensi yang baik sebenarnya adalah tahu dengan apa yang dituntut, dan tahu dengan apa yang ingin di capai. Bukan hanya mengulang kembali ucapan yang disampaikan oleh pimpinan,” kata Hemi. Setelah dilantik, selain merealisasikan harapan-harapan dari mahasiswa Unand, langkah awal yang akan dilakukan dilakukan Presma Faizil bersama

Wapres Teguh nantinya akan dibagi menjadi dua tugas, Faizil akan lebih sibuk kepada urusan eksternal dan Teguh bagian internal KM Unand dibantu oleh Sekretaris Negara.Selain itu, kata Faizil, nantinya silaturahim BEM KM Unand akan dipertajam pada BEM seluruh Indonesia, BEM sumatera barat, dan BEM sumatera bagian utara. Walaupun berasal dari fakultas, untuk memimpin BEM KM Unand Faizil secara tegas mengatakansiap, karena sudah berani mencalonkan diri sebagai presiden, ketika dilantik pun harus dipertanggung jawabkan semua yang diambil, segala apapun harus siap. “Berasal dari lingkup fakultas, ditetapkan sebagai pemimpin BEM selanjutnya, kegamangan sudah pasti ada, namun disatu sisi, kita hanya berfikir kedepan saja, seperti layaknya kompetisi yang diharuskan berjuang, intinya apa tujuan diawal itu yang dilakukan,” ujarnya. Pemira merupakan bagian dari pembelajaran demokrasi dan politik bagi

dengan ajaran agama Islam yang terdapat dalam QS. Annisa’: 58 yang artinya: “Allah menyuruhmu supaya membayarkan amanah. Jika kamu menghukum antara manusia hendaklah kamu hukum dengan seadil-adilnya”. Adat Minangkabau sudah mendarah daging bagi masyarakat dan selalu diterapkan beriringan dengan ajaran Islam. Jika adat sudah rusak maka agama juga akan ikut r u s a k , begitupun sebaliknya. Kesempurnaan a d a t Minangkabau d e n g a n m a s u k y a agama Islam disebutkan d a l a m pepatah: “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, s y a r a k mangato adat mamakai”. Dosen Jurusan Sastra D a e r a h Minangkabau Muklis Awwali mengatakan kedatangan Islam ke Minangkabau membawa d a m p a k perubahan Foto: A yi Ayi yang lebih baik b a g i masyarakat Minangkabau. “Dapat dikatakan bahwa kedatangan Islam tidak serta merta menghilangkan adat mereka, tetapi malah mengokohkan adat itu sendiri. Kondisi ini berdampak pada agama yang dianut oleh orang Minangkabau sampai saat ini, yakni Islam sebagai agama tunggal di Minangkabau,” ujarnya. Oleh karena itu, tak heran jika salah satu ciri-ciri orang Minangkabau adalah beragama Islam. Artinya status sebagai orang Minangkabau akan lepas jika seseorang sudah keluar dari agama Islam, meskipun ia berasal dari Ayi orang Minangkabau asli.Ayi

.....sambungan dari halaman 5 dibuktikan dengan adanya aturan Permeristekdikti tentang organisasi mahasiswa. “Bahkan BEM termasuk salah satunya dalam aturan tersebut. BEM akan diberikan dosen pembimbing atau pembina. Kembali ke zaman NKKBK, zaman soeharto. Itu baru dari birokrasi, belum lawan politik lain yang tujuan politiknya dihalangi oleh mahasiswa,” kata Fikri. Menurut Fikri,mahasiswa khususnya BEM KM Unand harus punya bargain positionyang kuat dihadapan rektor. Sebab, menurutnya, berbahaya jikalau kampus dijadikan sebagai sebagai lobi politik dari rektor dan tidak ada yang melawan. “BEM KM Unand harus mampu menjaga integritas sebagai representatif dari mahasiswa dan tetap memegang idealismenyasebagai mahasiswa. Jangan termakan isu politis dan dilemahkan oleh kebijkankebijakan,” ujarnya. Ia menambahkan BEM KM

mahasiswa, adanya calon tunggal dalam Pemira kali inipolemik serta berbagai macam persepsi muncul dan bersifat situasional. Dalam waktu yang sama, tentunya kita semua tidak boleh lupa akan begitu banyak permasalahan yang menuntut formulasi dan problem solving segera, terutama berkaitan dengan perkaderan presiden mahasiswa. Revisi UU Pemira yang dibuat harus dapat memperkuat tujuan Pemira untuk menghasilkan presiden mahasiswa yang berkualitas sehingga revisi hendaknya fokus pada penguatan/ pengetatan persyaratan personal calon di satu sisi dan peringanan di sisi lain. Dengan cara itu diharapkan akan lahir banyak alternatif calon presiden mahasiswa yang berkualitas  Ayi, Dilla, Endrik, Melati, Metria, Mis, Rani, Rizka, Sukma, Wia


Reema

Oleh: Mahareta Iqbal Jamal*

A

khir-akhir ini saya lebih banyak melamun. Jika saya tidak sedang melakukan apa-apa, saya pasti melamun. Saya melamun bukan tanpa alasan. Saya melamun karena selalu teringat keluarga yang telah lama pindah rumah dan tega meninggalkan saya seorang diri di kota ini, kota yang ramai dengan orang-orang yang saling sibuk meski rumah mereka hanya berbatas tembok. Melamun menjadi kebutuhan khusus yang harus saya penuhi untuk diri saya sendiri. Pernah suatu waktu, saya berkunjung ke tempat ibu. Untuk pertama kalinya saya bertemu ibu setelah keluarga saya pindah rumah dan meninggalkan saya sendirian. Seseorang yang tidak saya kenal—saat itu saya sedang melamun di depan teras rumah, sendirian, melihat ke arah jalan—ia melemparkan secarik kertas yang diremukkan shingga erupa bola kecil. Saya terkaget. Rasanya ingin saya hardik orang itu, berani-beraninya dia mengganggu saya. Ketika saya melihat kembali ke jalan, saat itu juga saya tidak menemui siapa-siapa. Kertas itu kemudian saya pungut. Saya kembali melihat ke jalan, memastikan apakah seseorang itu sedang bersembunyi diam-diam memperhatikan saya. tak ada tanda siapa-siapa. Jalan yang ramai terlihat lengang di ruang mata saya. Bola kertas itu kemudian saya baca. Di dalamnya tertulis sebuah alamat beserta nama ibu saya. Ajaibnya, alamat yang diberikan itu benar. Siapa seseorang itu? Apa tujuannya? Hmm. Sudahlah. Siapapun dia yang penting saya bertemu dengan ibu saya, pikir saya dalam hati. Alamat yang diberikannya memanglah alamat ibu. Saya berterimakasih banyak kepada seseorang yang begitu baik hati dan mau memberikan alamat seorang ibu kepada anaknya yang sedang merindu dan malang seperti saya ini. Saya kemudian bergegas mencari di mana alamat tersebut. Betapa lelahnya saya menuju alamat yang letaknya jauh dari hiruk-pikuk kota. Tempat yang penuh dengan ketenangan. Alamat tersebut saya tempuh dengan mengendarai pikiran saya sendiri. Saya begitu bahagia ketika akhirnya dapat melihat ibu, perempuan yang sangat saya cinta. Ibu tidak berubah sama sekali, tetap cantik seperti terakhir kali beliau meninggalkan saya beberapa tahun yang lalu. Ibu sedang menjemur pakaian di halaman depan rumahnya yang cukup besar. Matahari terik waktu itu, sangat cocok sekali bagi siapa saja yang sedang membutuhkan hangatnya. Tetapi sesampainya saya di depan rumah ibu dan ibupun melihat saya, air mukanya tampak langsung memerah. Ibu mengusir tegak saya. “Pulanglah, Reema. Kau tidak boleh ke sini!” “Saya anak Ibu. Sudah lama kita tidak bertemu. Betapa malangnya saya ditinggalkan seorang diri di kota yang penuh dengan ketidakpedulian.” Saya mencoba meraih tangan ibu. “Apa ibu tak rindu dengan saya?” Ibu melepaskan tangan saya. Ada apa dengan ibu? Kenapa ibu tidak bahagia bertemu dengan saya? Ibu berujar seolah saya tak pantas lagi b e r t e m u dengannya. Beliau berbicara keras dan membentak saya. Ini bukanlah ibu yang saya kenal. Ibu berkata seakan-akan saya bukan seorang anak yang terlahir dari liang rahimnya berkat buah cintanya dengan ayah. Ibu berlari

masuk ke dalam rumahnya dan mengunci pintu. Berulang kali saya ketuk. Tapi tak kunjung ada tanda-tanda pintu akan dibuka. Lelah mengetuk saya menunggu di depan pintu rumah ibu hingga larut malam. Berharap hati ibu mengiba dan membukakan pintu rumah untuk anak bungsunya ini. Mempersilahkan masuk ke dalam rumah dan menyuruhnya untuk tidur dengan balutan selimut tebal dan kecupan selamat malam. Membacakan dongeng sebelum tidur seperti yang sering ibu lakukan ketika saya belia dulu. Hingga pada akhirnya, saya tertidur sampai waktu yang tidak pernah saya tahu di depan pintu rumah ibu saya sendiri. Pipi saya basah. Tiba-tiba seseorang menggoyanggoyang pundak saya, membangunkan saya yang ketiduran. Saya mencoba membuka mata yang berat dan sembab. Begitu cengengnya saya jika seseorang melihat saya dengan pipi yang basah. Segera saya hapus sisa air yang berlalu-lalang di permukaan wajah. Sambil mengucek-ngucek mata, saya lihat betul sosok itu lekat-lekat. Saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat. Sosok itu adalah ayah. “Ayah juga ingin bertemu dengan ibu? Saya juga ingin bertemu dengan Ibu. Buka pintunya, Bu, buka. Saya rindu.” Saya mengetuk berkali-kali tanpa sekalipun jawaban. “Kamu tidak sedang berada di depan rumah ibumu, Reema. Semenjak kami pergi, ayah sudah tidak bertemu lagi dengan ibumu.” Ayah mengelus pelan pundak saya seakan menenangkan kesedihan yang saya rasakan. “kamu berada di depan rumah Ayah. Ayah senang akhirnya kamu menjenguk ayah juga, Nak.” Orangtua saya memang sudah pisah, tetapi mereka dulu masih tetap tinggal di satu atap. Tak ada yang mau ditinggalkan dan meninggalkan di antara keduanya. Tapi, ayah pasti berbohong. Tak mungkin mereka dan Kak Alena pisah rumah setelah pergi meninggalkan saya. Perempuan yang menjemur pakaian itu benar-benar ibu. Saya tidak mungkin salah lihat. “ Tapi ini benar-benar rumah ibu.” jawab saya. “Saya yakin yang masuk ke dalam rumah seperti menghindari

pertemuan dengan saya itu adalah ibu. Pandangan saya belumlah rabun.” Saya melihat bibir ayah tersenyum kepada saya. Jujur, saya tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagia ini

ketika bertemu dengan ayah. Saya juga tidak tahu, jika yang dikatakan ayah itu benar, di mana ayah menetap sekarang? Bukan, bukan di tempat saya berdiri sekarang ini. Di sini adalah alamat ibu, saya yakin ini alamat ibu, alamat yang diberikan oleh seseorang yang tidak saya ketahui itu. Tetapi satu hal yang pasti dan masih saya ingat, saya sempat membenci lelaki ini. “Mari kita berbicara di dalam rumah, Reema.” Saya mengikut saja pada apa yang ayah katakan. Saya seka sekali lagi linangan yang belum berhenti membasahi pipi. Menyeka airmata serupa memaksakan sebuah kepedihan harus menjadi kebahagiaan. Akhirnya, saya memutuskan untuk masuk ke dalam rumah yang tidak begitu besar itu. “ Mungkin, kamu bisa membuat dua cangkir teh panas untuk menemani pembicaraan kita yang bakal melelahkan.” Saya kemudian berjalan menuju dapur. Rumah ini punya satu kamar tidur, sedikit ruang tamu, satu petak dapur kecil yang bersebelahan dengan kamar mandi. Seperti permintaan ayah, saya menyalakan kompor, memanaskan air, lalu menghidangkan dua teh panas untuk teman kami bercerita. . Ayah telah menunggu saya di ruang tamu. Ayah meniup sebentar teh yang masih panas itu, kemudian menyesapnya pelan-pelan. Saya hanya memperhatikan gelagat ayah. Tak ada yang berubah drastis dari beliau. Hanya saja, di bawah matanya telah banyak terlihat guratan-guratan memanjang, matanya telah berkantung seolah isinya akan melimpah dan menenggelamkan dirinya. Bukan, bukan menenggelamkan dirinya, tetapi menenggelamkan diri saya sendiri. Saya dan ayah duduk saling berhadapan. Benar, saya hampir tenggelam dalam pandangan ayah. Saya tidak pernah lagi menemukan tatapan mata seperti itu semenjak ayah pergi. Saya membuang muka dari ayah. “Kau tidak boleh

keras hati begitu, Reema,” ayah berbicara dengan nada pelan nan lembut. “Bagaimanapun juga, aku ini ayahmu. Orang yang mau tak mau harus kau kunjungi juga. Sejahat apapun seorang Ayah, ia tetap mencintai putri-putrinya. Kau tidak tahu jika kami sebenarnya tidak ingin meninggalkanmu seorang diri.” Saya tidak menjawab ucapan ayah. Saya hanya mendengarkan beliau bercerita dengan perasaan ingin secepatnya

pergi dari sini dan kembali menemui ibu. Ayah bercerita panjang lebar tentang awal mula ayah, ibu, dan Kak Alena, pergi meninggalkan saya. Dari cerita ayah juga akhirnya saya mendengar bahwa mereka memang telah hidup masing-masing. Ibu menjalani hidupnya sendiri, ayah pun demikian. Begitu juga dengan kak Alena yang keberadaannya kini entah di mana. Ayah pun belum bertemu dengan Kak Alena meski mereka pergi meninggalkanku dalam keadaan yang miris dengan waktu yang sama. “Kenapa kalian tega meninggalkan saya? Apa yang salah dari diri saya?” saya bertanya dengan perasaan yang sudah begitu remuk, patah berkeping-keping setelah mendengar cerita ayah. “Kami tidak benar-benar meninggalkanmu, Reema. Kami berada sangat dekat dengan dirimu. Tidak ada di antara kami yang benar-benar ingin meninggalkanmu.” “Jika tidak meninggalkan saya, kenapa kalian tidak kembali saja dan kita tinggal bersama seperti dulu?” Ayah terdiam. Kepala ayah tertunduk lama. Kami sama-sama tidak bicara cukup lama hingga suhu kedua teh panas yang saya hidangkan menjadi sedingin pembicaraan kami. Seekor lalat menghampiri tepian gelasnya, kemudian terbang dan pergi begitu saja. “Kenapa Ibu tidak ingin bertemu dengan saya?” tanya saya memecah hening. “Ada saatnya kau berkunjung ke tempat ibumu, Reema, tapi bukan sekarang, esok, ataupun lusa. Ibu yakin kau belum siap untuk itu. Barangkali seperti itulah kenapa ibu belum mau bertemu denganmu. Ada kesedihan yang tidak ingin ia tampakkan saat kau datang kepadanya.” “Tapi, separah inikah kerinduan yang harus saya tanggung dan rasakan kepada keluarga saya sendiri, yang secara bersama-sama meninggalkan saya tanpa berkompromi terlebih dahulu? Lebih baik saya mati dari pada ditinggalkan sendiri. Apa yang lebih sakit dari kepergian yang sama sekali tidak pernah kita inginkan? Apa kalian pernah memikirkan itu?” Tanpa diundang terlintas cara mereka pergi dengan tergesa tanpa diduga-duga. Dua pasang cahaya kekuningan beradu menjadi cahaya putih menutup ingatan itu. Dan ayah, tak ada jawaban dari ayah yang saya dapatkan. Saya memutuskan untuk pergi dari sana, meninggalkan ayah yang membisu. Ayah pernah membuat ibu malu besar dengan berjalan sempoyongan bersama seorang perempuan malam yang menghantarkannya langsung ke pintu rumah kala itu. Seluruh tetangga keluar. Ayah malah melayangkan tangannya ke pipi ibu ketika ibu mengajaknya masuk. Seminggu pembicaraan tetangga tak putus-putus soal ayah. Sejak kejadian itu ibu sering murung dan ayah selalu pulang dengan dada yang panas. Sejak itu aku tak suka lagi dengan ayah. Ketika saya hendak meninggalkan rumah, ayah berusaha menahan saya. Saya tetap saja pergi dengan perasaan yang semakin campur aduk dan tidak karuan. Saya terus saja berjalan hingga tidak tahu berada di mana. Terdengar bunyi bel berdering. Suara langkah kaki mendekat dari arah belakang. Seseorang memegang pundak saya dan saya terkaget. *** “Kami tidak nyata. Jangan jadikan kami alasan untuk kau terus kembali ke sini.” “Kalian nyata bagi saya. Oleh sebab


itu, saya memutuskan untuk hidup dan bersama dengan kalian.” “Kau yang menyatakan keberadaan kami. Kau yang membuat kami terus hidup.” “Ya. Memang saya yang membuat kalian terus hidup.” “Kau tak bisa terus menerus seperti ini, Reema, ini tidak adil untuk hidupmu, Nak.” “Apa yang kalian tahu tentang keadilan? Tuhan saja jahat kepada saya dengan memisahkan kita.” “Barangkali sudah waktunya untuk kita tidak lagi bersama. Bahagialah kau tidak ikut waktu itu. Bersyukurlah, Nak.” “Apa artinya bahagia saya jika tanpa orang yang saya cinta? Sendiri hanya

mendatangkan kebahagiaan yang semu.” “Maafkan kami, Reema. Kami tidak bisa berlama-lama mampir ke rumahmu, rumah lama kami. Kunjungi saja kami jika kamu ingin bertemu, itupun jika kami sedang berada di rumah. Pintu rumah akan terus terbuka untukmu meski kami lebih sering berada di luar.” Semenjak saya pertama kali mengunjungi ibu dan akhirnya bertemu dengan ayah, saya jadi sering mengunjungi mereka dengan mengerahkan pikiran saya hingga letih. Sejak saat itu, saya mulai menyukai kesepian dan kesendirian hingga sekarang. Hanya dengan itu saya dapat terus bertemu dengan keluarga saya yang telah pindah rumah sangat jauh. Saya mencintai lamunan. Perlahan, ibu sudah mulai mau menerima kehadiran saya meski

hingga kini saya belum menemukan alasan kenapa ibu menolak saya pada saat pertama kali kita bertemu sejak kepergiannya. Saya juga sering membuatkan dua cangkir teh di rumah ayah dan pembicaraan kami mulai menghangat meski ayah dan ibu tidak pernah lagi bersepakat untuk hidup bersama dan saling berkunjung ke rumah masing-masing. Hanya saat mengunjungi saya saja mereka akur, tapi di sana, mereka sama sekali tidak pernah saling janji untuk bertemu, sekedar saling sapa ataupun makan malam berdua. Cangkir teh saya dan ayah tetap hangat meski isinya sudah kosong. Saya hanya perlu tertidur di depan pintu rumah ibu untuk kemudian terbangun di depan pintu rumah ayah. Tetapi, Kak Alena. Kak Alena. Hanya dengan Kak Alena saya belum bertemu

hingga sekarang. Barangkali, saya harus mengendarai pikiran saya lebih jauh lagi, lebih letih lagi. Mungkin saya akan bercerita tentang Kak Alena pada kisah yang lain. Saya harus mencari keberadaannya terlebih dulu. Saya rindu Kak Alena. Saya rindu keluarga yang sesungguhnya. Terdengar bel berbunyi. Suara berat seorang lelaki mengagetkan saya untuk mengakhiri sementara waktu pengembaraan ini. Kami kemudian berjalan ke ruangan yang sama. Satu hal yang pasti, saya tidak akan pernah meninggalkan dunia yang mempesona ini meskipun saya sendiri.

*P enulis merupak an *Penulis merupakan Mahasiswa Sastra Indoneisa Fak ultas Ilmu Budaya akultas Universitas Andalas

Ulasan Cerpen “Reema” Karya Mahareta Iqbal Jamal

U

nsur apapun yang ada dalam karya sastra seperti novel dan cerpen sesungguhnya menyarankan pada nilai-nilai tertentu. Jika ia hanya menghibur saja, maka sesungguhnya ia gagal sebagai karya sastra. Karya yang baik memberikan hiburan dan kemanfaatan sekaligus. Nama-nama yang dihadirkan dalam karya sastra bukan hanya sekedar tempelan dalam penokohan. Nama-nama itu menyarankan pada “sesuatu” yang secara tersirat berhubungan juga dengan unsurunsur yang lain. Nama-nama seperti Poniem, Tukinem, Tukimin dan sebagainya menyarankan pada kelompok masyarakat Jawa kelas rendah yang miskin dan tidak terpelajar. Begitu pula nama-nama seperti Made, Oka, Gusti, Nyoman dan lain-lain menyarankan kepada masyarakat Bali yang “mungkin” saja beragama Hindu. Bila kita membaca karya-karya Navis atau Wisran Hadi, maka nama-nama yang dipakai adalah nama-nama yang menyarankan masyarakat Minangkabau. Navis misalnya, sering memakai nama Dali (dari Uda Ali) dalam cerpen-cerpennya. Wisran Hadi juga demikian. Kedua sastrawan ini malah gandrung memplesetkan nama-nama yang diambil dari akar masyarakat Minang dengan maksud menyindir atau menyampaikan pesan secara paradoks. Nah, ketika membaca cerpen “Reema” karya Mahareta Iqbal Jamal (selanjutnya ditulis MIJ), saya tidak menemukan makna nama Reema yang digunakan, baik secara sosial maupun budaya. Apa yang disarankan dengan

Oleh: Ronidin* nama Reema masih misteri bagi saya. Mungkinkah ini mengacu kepada masyarakat zaman now yang namanamanya sulit untuk dipahami apalagi dimaknai secara sosiologis. Kalau pun asumsi saya benar, maka cerpen ini secara keseluruhan juga belum menggambarkan itu karena karakterisasi tokoh-tokohnya belum terlihat. Sebelum melanjutkan pembicaraan tentang cerpen “Reema” ini, perlu disampaikan bahwa cerpen ini bertutur tentang “lamunan” tokoh “Saya” alias Reema. Dalam lamunannya, ia bertemu dengan Ibu yang menolak kehadirannya. Lalu bertemu Bapaknya; seorang laki-laki yang dianggap Reema “memalukan”. Dalam lamunannya pula, Reema menyesali kehidupan keluarganya yang berantakan. Ibu Bapaknya berpisah. Reema menjadi korban karena ditinggalkan sendiri tanpa ada yang menemani. Sementara kakaknya, Alena hilang entah ke mana rimbanya. Tema cerpen “Reema” ini sebenarnya menarik. Akan lebih menarik jika MIJ mampu menghubung-hubungkan kepingan-kepingan peristiwa di dalamnya dengan alasan yang kuat dan masuk akal. Hal ini nampaknya belum digali oleh MIJ dengan serius. Umpamanya, alasan ibu menolak kehadiran “Saya” belum digambarkan. Setidaknya ada “penanda” yang dihadirkan sehingga pembaca bisa menduga-duga mengapa Ibu menolah kehadiran Reema. Yang terjadi, justru tibatiba MIJ sudah pindah ke kepingan peristiwa yang lain lagi. Bahkan sampai akhir cerita alasannya juga tidak diketahui bahkan oleh

MIJ sendiri seperti dalam kalimat yang saya salinkan untuk pembaca: “…Perlahan, ibu sudah mulai mau menerima kehadiran saya meski hingga kini saya belum menemukan alasan kenapa ibu menolak saya pada saat pertama kali kita bertemu sejak kepergiannya.” Menulis cerpen tidak seperti novel. Kalau dalam cerpen biasanya hanya fokus pada satu aspek peristiwa saja. Itu yang diolah dengan maksimal. Kalau ada banyak peristiwa, maka ia akan menjadi outline sebuah novel. MIJ sudah berusaha ke arah itu, tetapi belum menemukan kombinasi yang pas dalam membangun beberapa aspek penting dalam sebuah cerpen. Dalam cerpen, tokoh dan penokohan menjadi amat penting karena ia akan penggerak cerita dan fokus masalah biasanya berada pada tokoh tersebut. Watak tokoh harus kuat sehingga tokoh itu dapat membangun konflik menarik tanpa melibatkan banyak unsur lainnya seperti dalam sebuah novel yang panjang. Cerpen tanpa konflik hanya akan jadi teks pidato. Konflik terjadi karena pertentangan kepentingan yang kita bangun dalam cerpen itu, umpamanya pertentangan kepentingan antara yang baik dengan yang tidak baik. Dalam Cerpen “Reema” pertentangan kepentingan antara tokoh Reema dengan tokoh-tokoh lainnya belum terbangun dengan baik. Akibatnya, suspensi atau ketegangan yang diharapkan pembaca tidak muncul. Penulis cerpen harus mampu menghadirkan suspensi dengan cara-cara yang tidak diduga pembaca sehingga cerpennya mampu memberikan daya kejut.

Cerpen “Reema” karya MIJ ini menyuguhkan sebuah gejala sosial yang kerap terjadi dalam masyarakat hari ini. Gejala sosial tentang keluarga yang berantakan dan anak-anak menjadi korbannya. Bagi anak-anak yang tidak bisa memilah-milah masalah, maka ia akan larut dalam putaran itu dan akan mencari solusi lain. Maka kita dapati dalam masyarakat, banyak anak-anak laki-laki (maupun perempuan) yang terlibat tawuran, menjadi pecandu narkoba, menjadi brandalan, gengster, dan sebagainya. Tetapi bagi Reema, ia menjadi pemurung atau pelamun. Bisa jadi ia sedang mengalami gejala kejiwaan yang memungkinnya untuk menjadi “generasi rusak”. Akan tetapi MIJ menutup cerpennya dengan sebuah pernyataan yang memupus prasangka itu, “…Satu hal yang pasti, saya tidak akan pernah meninggalkan dunia yang mempesona ini meskipun saya sendiri”. Artinya, Reema masih punya semangat hidup yang kuat dan menyala-nyala walaupun ia menjadi korban perpisahan orang tuanya. Melalui cerpen “Reema” MIJ mengajak kita merenung tentang hakikat kehidupan. Ayah, ibu, dan anak masingmasing memiliki peran yang penting untuk menjaga keutuhan sebuah keluarga. Wallahualam bissawab.

*P enulis merupak an *Penulis merupakan Dosen Sastra Indonesia Fak ultas Ilmu Budaya akultas Universitas Andalas

Al Quds Berduka Israel Berpesta Oleh: Al Imam Ghozali Bismillah... Israel yang kejam, apa yang kau inginkan? Kau berpesta disaat Al Quds berduka.. Kau berpesta disaat anak-anak kau bunuh..

kehilangan suaminya.. Kau berpesta disaat ibu kehilangan anaknya.. Kau berpesta disaat anak menangis kehilangan ibunya.. Israel apa yang kau inginkan? Disaat dunia bungkam, kau Kau berpesta disaat kau datang layaknya sebagai penguasa yang zalim tumpahkan darah syuhada.. Kau berpesta disaat suami Hak asasi kau rampas... kehilangan istrinya.. Lalu, Al- Aqsa juga mau kau Kau berpesta disaat istri rampas?

Manusia sibuk dengan dunianya sendiri Seakan-akan tak peduli Saudara seiman bermandikan darah Apakah perjuangan melawan musuh Allah hanya ada di tanah Palestina? Takkah hati bergetar, melihat tubuh kecil menghadang zionis rezim yahudi? Takkah terbaca oleh kita mata-

mata yang penuh harapan kemerdekaan meminta bantuan kepada kita saudaranya yang seiman dan seakidah? Saat israel berpesta, saat itu kita tidak tinggal diam. Dengan bersenjata iman, bertenaga do’a, Berkekuatan yang membara Teriakan takbir menggema, saat itulah singa Allah berjuang.


M

Indonesia Waspadai ‘Generasi Mikroplastik’

ikroplastik merupakan bagian dari plastik yang sudah terurai menjadi halus yang berukuran sangat kecil tapi tidak dapat larut, masuk ke dalam perairan dan menjadi kotoran kecil yang mengotori perairan. Hasil penelitian yang dilansir dari Orb Media menunjukkan 83% air di dunia sudah terkontaminasi mikroplastik. Di Indonesia, khususnya di Jakarta 76% air telah terkontaminasi mikroplastik. Kebanyakan mikroplastik berasal dari beberapa produk rumah tangga seperti pasta gigi, serat sintetis dari limbah cucian baju, kosmetik, cat, ban kendaraan, dan barangbarang lainnya yang terbuat dari plastik. Salah seorang dosen Biologi Universitas Andalas (Unand) Indra Junanidi Zakaria menjelaskan bahwa sisa-sisa dari pasta gigi dan kosmetik mengandung plastik yang bersifat anorganik, jika masuk ke dalam perairan kemudian dimakan oleh ikan dan organisme yang ada di laut, maka pertumbuhannya akan terganggu kalau secara makro bisa jadi mengikuti bentuk dari plastik tersebut dan berpengaruh terhadap pencernaannya. Banyak sekali dampak negatif dari mikroplastik diantaranya: 1. P enyebab K ank er Penyebab Kank anker Lingkungan yang sudah terkontaminasi dengan sampah mikroplastik memungkinkan sampah mikroplastik tersebut akan termakan oleh organisme lain. Kemudian organisme ini akan termakan oleh manusia, dan jika itu terjadi secara terus menerus maka terjadi akumulasi mikroplastik di dalam tubuh manusia yang akan bersifat karsinogenik. Hal ini akan menjadi penyebab kanker pada manusia. Selain itu, bisa juga terjadi perubahan secara genetik karena memakan sesuatu yang tidak layak dimakan dan bahkan bisa menyebabkan kematian.

2. T oksisitas Toksisitas Selain bersifat karsinogenik, mikroplastik yang termakan dan masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan toksisitas, yaitu suatu hal yang bersifat racun tapi tidak menimbulkan penyakit. 3. Menghambat pertumbuhan tanaman laut Jika mikroplastik berada dalam perairan dan menutupi perairan maka akan

tersebut pHnya masam tentu akan menurunkan pH perairan. Turunnya pH perairan menyebabkan proses penyerapan karbondioksida menurun, sehingga organisme lambat untuk melakukan proses fotosintesis. Biasanya di perairan pHnya basa, sehingga perubahan tersebut disebut dengan proses pengasaman yang menyebabkan banyak kematian dari organisme tumbuhan yang berada di dalam

Foto: mempengaruhi tumbuhan dengan cara menghalangi cahaya matahari untuk masuk ke dalam perairan, sehingga tumbuhan tidak mendapatkan cahaya untuk melakukan proses fotosintesis. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut akan terganggu. 4. Merubah pH P erairan Perairan Unsur-unsur kimia yang ada di dalam plastik juga akan berubah. Terutama perubahan pH dalam perairan. Jika plastik

laut. Plastik butuh waktu yang lama untuk terdegradasi, yaitu bisa mencapai puluhan hingga ratusan tahun. Indra mengatakan, plastik yang berukuran 1 meter bujur sangkar saja butuh waktu 50 sampai 100 tahun untuk hancur. Selama proses degradasi plastik itu, ada proses reaksi kimia yang menghasilkan berbagai macam bahan kimia yang akan berpengaruh terhadap

lingkungan. Selain itu, lamanya plastik untuk berubah dari makroplastik menjadi mikroplastik tergantung kandungan unsur plastik dari suatu benda. Jika lebih banyak dan lebih keras unsur plastiknya maka lebih lama dan kalau unsur plastiknya tidak terlalu banyak (contohnya popok bayi dan pasta gigi) lebih cepat berubah menjadi mikroplastik dan butiran halus. “Penyebab terbesar mikroplastik terkumpul di laut adalah pembuangan secara sengaja. Misalnya sampah yang dibuang ke sungai, sampah tersebut akan bermuara ke laut sehingga sampah akan menumpuk di laut,” lanjut Indra. Solusi yang dapat dilakukan diantaranya dengan mengurangi konsumsi barangbarang yang mengandung plastik secara berlebihan, misalnya pasta gigi dan kosmetik. Fluoride pada pasta gigi ada yang organik dan ada yang sintetik, jadi untuk mengurangi konsumsi barangbarang yang mengandung plastik bisa menggunakan pasta gigi yang bersifat herbal. Recycle atau daur ulang plastikpun belum bisa menjawab persoalan ini, karena kebanyakan dari plastik akan di daur ulang menjadi plastik lagi. Bahkan menjadi bahan yang lebih berbahaya, belum diketahui apakah Ist. dengan proses daur ulang tersebut sudah membuang toksisitas ataupun zat berbahaya dari plastik tersebut. Solusi lainnya yaitu dengan pembatasan penggunana plastic, misalnya dengan cara mengganti tas belanja yang terbuat dari plastik menjadi tas kain atau jika terbuat dari plastikpun dapat dipakai berulang kali. Misalnya keranjang plastik yang bisa dipakai terus menerus, dan juga mengurangi penggunaan botol minum sekali pakai dengan botol minum yang bisa Chacha dipakai berulang kali.

Meski Berbahaya dan Menular, Difteri Bisa Diatasi

D

a t a K e m e n t e r i a n Kesehatan menunjukkan bahwa sampai dengan November 2017, ada 95 kabupaten/kota dari 20 provinsi melaporkan kasus difteri. Hal ini mengalami peningkatkan di beberapa provinsi seperti Sumatera Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta,Jawa Barat, dan Jawa Timur. Dibeberapa daerah wabah penyakit difteri sudah menjadi kejadian luar biasa (KLB), salah satu nya ibu kota DKI Jakarta. Difteri merupakan penyakit menular disebabkan oleh kuman Corynebacteriumdiptheriae .Penularan dapat terjadi melalui udara yang terpapar bersin penderita, atau menyentuh barang yang sudah terkontaminasi kuman. Kuman tersebut menyerang selaput saluran pernafasan bagian atas, hidung dan kulit. Orang yang memiliki sistem imun yang lemah sangat mudah sekali terserang dampak dari difteri, seperti bayi, anak dan tidak menutup kemungkinan orang dewasa. Beberapa gejala dan tanda yang timbul akibat difteri diantaranya berupa, demam yang tidak begitu tinggi bekisar 38 derajat celcius, munculnya pseudomembran atau selaput ditenggorokan yang berwarna putih keabuabuan yang mudah berdarah jika dilepaskan, merasakan sakit saat menelan, kadang-kadang disertai pembesaran

kelenjar getah bening leher serta pembengakan jaringan lunak leher yang disebut bullneck dan kadang disertai sesak napas dan suara mengorok. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Ade Asyarimengatakan “Pasien yang terindikasi difteri harus segera dirujuk ke rumah sakit dengan penanganan yang ketat, jika saja terlambat kemungkinan dapat menyebabkan kematian.” Kematianter jadi disebabkan kuman sudah menyerang sistem pernapasan bawah yang membuat pasien tidak bisa bernafas. Menurut Ade Asyari, penyakit difteri dapat disembuhkan jika diberikan pertolongan pertama dengan segera datang menuju pelayanan kesehatan, melapor kepada Dinas Kesehatan, atau melakukan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai pencegah. Penderita yang sudah terkena difteri akan diberikan Vaksin Anti Difteri Serum (ADS) ditambahkan dengan antibiotik. Pencegahan difteri dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi rutin dan merata kepada seluruh bayi dan anak. Diperlukan kesadaran bagi orang tua akan imunisasi lengkap yang disarankan pemerintah agar sistem imun kuat. Berikut waktu imunisasi yang harus dilakukan pada anak yaitu: Bayi (0-11 bulan) wajib mendapatkan 3 dosis imunisasi dasar Difteri Pertusis Tetanus (DPT) – Hepatitis B(HB)Haemofilus Influenza tipe B (Hib) pada usia

2,3 dan 4 bulan. Kemudian dilanjutkan dengan 1 dosis DPT-HB-Hib pada usia 18 bulan. Kemudian Anak sekolah dasar/ sederajat kelas 1 wajib mendapatkan dosis imunisasi Difteri Tetanus (DT). Anak sekolah dasar/sederajat kelas 2 dan 5 wajib mendapat imunisasi Tetanus difteri (Td). Pengulangan imunisasi dilakukan guna meningkatkan antibodi pada anak secara berlanjut. Imunisasi merupakan sebuah hak bagi anak untuk tumbuh kembang agar terhindar dari berbagai penyakit berbahaya, salah satunya difteri. Dalam hal ini peran pemerintah sangat penting dalam pemerataan imunisasi. “Kesenjangan dalam pelaksanaan imunisasi menyebabkan anak terjakit penyakit dan memungkinkan menyebar ke yang lain yang berada di sekitarnya, meski anak tersebut sudah diimunisasi,” ujar Ade.

Pemerintah berperan dalam peningkatan kesadaran orang tua untuk mengajak anak melakukan imunisasi. Suksesnya program imunisasi untuk seluruh anak Indonesia dapat membasmi wabah Difteri. Yoga

Foto: Ist.


Antara KesialandanKeberuntungan

S

iapa yang menyangka perempuan berumur 27 tahun yang sukses dengan karir dan kehidupan keluarganya yang manis, memiliki masa remaja yang dibilang kelam dan jauh dari kata bahagia. Elizabeth Smart, diusia 14 tahun perempuan cantik beramb ut pirang ini diculik dengan cara ditodong dengan sebuah pisau untuk membuatnya bungkam. Penculikan ini dilakukan oleh Mitchell seorang laki-laki yang sudah sejak lama mengincarnya. Smart yang mengalami kejadiaan itu bahkan tak mengira sedikitpun Mitchell telah lama memendam rasa padanya, hingga ia dibawa kesebuah hutan. Film yang diproduksi oleh Asylum Entertainmen dan Marwar Junction Production ini bergendre biografi, Crimrseta Drama. Film ini juga didukung oleh pemeran utama yang menarik yaitu Alana Boden, Sarah Madison Barrow dan Jazmine Campanale membuat film ini

cukup menarik untuk ditonton. Saat film ini mulai diputar penonton akan dibuat bingung dengan narrator yang tiba-tiba muncul, kemudian disambut dengan adegan penculikan seorang gadis. Siapa sangka sebuh judul film yang mengangkat nama seorang gadis menceritakan awal yang bisa dikatakan tak logis. Namun poin pentingnya, penonton dibuat penasaran dengan karakter Elizabeth Smart diperankan oleh Alana Boden yang tak mampu berkutit sedikit pun saat dibawa oleh laki-laki yang tiba-tiba sudah berada di dalam kamar mengancam dirinya. Film yang diangkatkan dari kisah nyata ini melibatkan Elizabeth Smart sebagai Narator sekaligus penulis kisah film ini. Kehadiran Smart sebagai Narator dalam film semakin menjamin keaslian dari cerita ini. Meski demikian kehadiran naratorter kadang mengganggu dan memecahkan fokus saaat menonton. Namun kemunculan narrator juga mempertegas apa yang terjadi didalam film ini, dan membantu memahami apa yang dirasakan Elizabeth smart atau menjawab pertanyaan yang mungkin ada dibenak penonton. Seperti kenapa dia tidak kabur dan kenapa dia hanya diam saja? Smart sendiri tak mengira jika ia akan menulis cerita berdasarkan pengalamannya dan dijadikan sebuah film. Sebab ini merupakan kali pertama ia menulis sekaligus sebagai produser dalam sebuah film untuk memastikan cerita ini sesuai dengan apa yang dialami oleh Smart selama penculikan. Lucunya saat adegan Mitchell membawa Smart kesebuah tenda kumuh yang berada di tengah hutan. Di sana mereka disambut hangat oleh seorang wanita yang disebut Mitchell sebagai istrinya. Smart dipaksa untuk melakukan ritual yang tak lazim, ia dilucuti dan diperlakukan tidak senonoh oleh Mitchell, ditambah prilaku aneh sang istri yang

Identitas F ilm Film Judul Jenis film Sutradara Durasi film Perusahaan film Diputar Resensiator

: : : : :

I am Elizabeth Smart Biografi,Crime,Drama Sarah W alk er Walk alker 83 menit Asylum Entertainment, Marwar Junction Production : 18 November 2017 (USA) ri Ilhami : Melati T Tri

begitu ikhlas sang suami memadu wanita lain. Dari adegan ini dijelaskan bagaimana Mitchell yang begitu menginginkan Smart. Disisi lain Smart baru menyadari laki-laki yang menculiknya adalah pria yang selama ini selalu memperhatikannya. Adegan flashback ini sangat membantu untuk menjelaskan kejaggalan-kejanggalan dalam film ini, namun juga sedikit membuat bingung penonton. Mengingat waktu yang dihabiskan Smart selama Sembilan bulan dengan segala jenis pend eritaan dan berbagai percobaan untuk melarikan diri, membuat penonton greget dengan karakter Smart yang cendrung diam. Awalnya film ini seakan ingin menggambarkan gendre thriller, namun di tengah waktu pemutaran film kecanduan untuk mengikuti dan mengetahui akhir film ini, memaksa penonton untuk tetap duduk dan diam memperhatikan sampai akhir. Sayangnya banyak kejadian-kejadian yang terjadi dalam film terkesan tak logis dan terkadang aneh. Seperti saat Smart dibawa Mithcell keluar dari hutan dan tiba-tiba mereka sudah pindah ke sebuah pegunungan tandus. Adegan tak logis lainnya bagaimana Mithcell mendapatkan makan dan minum sementara ia setiap hari hampir disibukkan dengan keberadaan Smart dan sesekali keluar dari tempat tinggalnya. Ternyata Mitchell yang Fanatik dengan agamanya adalah seorang

pencuri.

Ketabahan Smart untuk menunggu waktu yang tepat melarikan diri m embuatnya berhasil mengobati ketakutan dan traumanya. Dalam film ini Smart mengatakan bahwa ia takut terhadap hidupnya dan keselamatan keluarganya yang akan dibunuh jika ia kabur, namun pada kenyataanya ia menyadari bahwa ia lebih kuat dari pada Brian David Mitchell. Meski terkesan menyerah, adegan ini menyampaikan pesan kepada penonton untuk tetap tegar. Dalam film ini, dapat diambil pelajaran bagaimana Smart berhasil melalui masa sulit dalam hidupnya dan bagaimana ia berusaha untuk berjuang mengatasi rasa takut maupun trauma yang ia rasakan. Film ini bisa dikatakan unik dan juga merupakan salah satu dari sekian banyak cerita penculikan yang cukup menarik. Pun sebagi peringatan dan pembelajaran bagi orang tua agar lebih hatihati dalam mengawasi anak-anaknya. Film ini sangat menarik sekali untuk ditonton, terlebih bagi mereka yang senang dengan film yang berisikan motivasi dan akhir yang bahagia, terutama untuk orang-orang yang senang dengan film keluarga. Film ini sangat cocok untuk ditonton dan mempererat hubungan keluarga serta mengingat kan arti pentingnya sebuah keluarga. Selamat Menonton!

Keterbelakangan Penari Ronggeng zaman Dulu

S

astrawan Indonesia Ahmad Tohari telah banyak melahirkan karya-karyanya. Tak jarang karya Ahmad Tohari banyak diterjemahkan ke dalam bahasa asing seperti Bahasa Jepang, Belanda dan Inggris. Novel Ronggeng Dukuh Paruk merupakan novel yang pertama kali terbit pada tahun 1982 dan filmnya pernah meraih penghaargaan lokal maupun internasional. Novel ini mendeskripsikan keadaan sebuah perkampungan di daerah Jawa. Kampung tersebut memiliki suatu kebiasaaan yang menjadi ciri khasnya, yaitu ronggeng. Cerita dimulai ketika Dukuh

Paruk dengan kebiasaan cabul dan keterbelakangannya sudah lama kehilangan seorang ronggeng. Ronggeng adalah suatu kebanggan di Dukuh Paruk. Mereka percaya bahwa ronggeng adalah titipan dari nenek moyang mereka yang bernama Ki Sicamenggala. Dari judul ceritanya novel ini jelas sarat dengan cerita tentang adat dan tradisi yang disajikan penulis. Novel ini dimulai dengan tokoh Srintil yang saat itu baru berusia 11 tahun. Pada waktu itu Srintil telah menjadi korban keterbelakangan pemikiran Dukuh Paruk. Ia harus melakukan ritual-ritual agar bisa dikatakan ronggeng yang sesungguhnya. Salah satu ritualnya yaitu ritual bukak keperawanan Srintil kelambu , dipertaruhkan pada malam itu, karena hal tersebut, persahabatannya bersama Rasus mulai merenggang. Siapa yang menyangka, orang yang mendapatkan keperawanan Srintil pertama kali adalah Rasus. Sebelum ritual bukak klambu tersebut, Srintil menyerahkan keperawanannya kepada Rasus yang malam itu tidak kuasa menolak ajakan Srintil. Rasus menganggap Srintil adalah titipan dari ibunya yang sudah meninggal. Namun setelah Srintil menjadi seorang ronggeng, Rasus mulai kehilangan sosok ibunya pada diri Srintil. Rasus tidak terima jika Srintil harus melayani semua lelaki yang menginginkan tubuh Srintil. Ia tidak menyalahkan Srintil yang memilih jalan hidup menjadi seorang ronggeng, namun ia menyayangkan dukuh yang menjadi tempat lahir dan hidup mereka. Kebencian Rasus terhadap

Judul Pengarang Penerbit Tahun T erbit Terbit Tebal ISBN Resensiator

Identitas Buk u Buku : : : : : : :

R onggeng Duk uh P aruk Ronggeng Dukuh Paruk Ahmad T ohari Tohari PT ustak a Utama PT.. Gramedia P Pustak ustaka 1982 174 Halaman 979-220-196-3 Sukma Hayati

dukuhnya membuat ia melarikan diri ke desa Dawuan. Hal itu dilakukannya untuk melupakan Srintil dan kebiasaan buruk di dukuh tersebut. Pola pikirnya mengenai Srintil sebagai ibunya sudah benar-benar lenyap. Terlebih pertemuan yang tidak disengaja dengan Sersan Slamet yang memperbolehkannya membantu-bantu para tentara. Hingga akhirnya ia telah menjadi orang kepercayaan Sersan Slamet. Banyak konflik yang terdapat pada novel ini yang membuat para pembaca seakan terbawa emosi dengan kebiasaan warga di Dukuh Paruk. Bagaimana tidak, perempuan pada waktu itu sangatlah rendah kedudukannya. Seorang perempuan seperti Srintil seharusnya menjaga diri, namun Srintil malah menjajakann keperawanannya yang membuat pembaca menjadi geram. Namun konflik ini malah membuat rasa penasaran bagaimana akhir dari cerita novel ini. Ahmad Tohari menulis sebuah novel yang diangkat dari kisah nyata untuk mengenang dan menghubungkan kisah pada zaman dahulu dengan masa sekarang, agar pemuda sekarang tahu bagaimana

sejarah pada zaman dulu. Sejarah di sini dapat dikaji dan direnungkan agar sejarah buruk tidak terulang kembali. Novel ini juga menceritakan bahwa perempuan pada masa itu diperbudak oleh para lelaki untuk memuaskan nafsu mereka. Selain itu, cerita ini sangat erat kaitannya dengan nilai HAM yang ada pada saat ini. Namun begitu, pada novel ini tidak ada peran antagonis yang ditonjolkan. Penceritaan yang bertele-tele juga membuat novel ini agak sedikit membosankan. Ditambah lagi banyak katakata yang tidak senonoh dalam kasta Bahasa Jawa maupun Bahasa Indonesia. Tapi, keseluruhan novel ini sangat menarik dan banyak mengandung makna-makna kehidupan yang bisa kita ambil. Novel ini juga menjadi inspirasi dari terciptanya film Sang Penari pada November 2011. Sayang sekali jika pembaca melewatkan novel yang satu ini, karena melalui novel Ronggeng Dukuh Paruk ini, pembaca akan mengetahui bagaimana perbandingan hidup di zaman dulu dengan zaman sekrang. Selamat membaca!


Usia Bukan Batas untuk Mengabdi

Foto: Ist.

K

ebanyakan orang yang sudah tua tidak banyak lagi melakukan aktivitas, sebab usia senja lebih baik dihabiskan dengan waktu-waktu santai bersama keluarga dan mengingat masa muda yang begitu bersemangat. Hasrat yang menggebu-gebu tersebut tentu menjadi sumber kebahagian tersendiri bagi mereka para orang tua. Namun tidak dengan Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar atau yang sering dipanggil buya, ia tetap berkarya dan mengisi waktu tuanya seperti saat masih muda, penuh energi dan semangat untuk terus aktif dan berbagi. Buya adalah sosok ulama yang lahir dari keluarga ulama. Sejak ia dilahirkan di Agam pada 11 agustus 1935, buya telah dididik oleh ayahandanya untuk menghafal al-quran. Masa kecilnya buya habiskan di masjid, baik untuk menghafal al-quran, bermain dengan teman-teman maupun belajar ilmu agama. Semua itu telah dimulai oleh buya sejak umurnya 8 tahun, saat anakanak seusianya sibuk bermain dengan mainan dan imajinasi mereka masingmasing. Setalah buya beranjak dewasa ia banyak aktif diberagam kegiatan, telah banyak kegiatan yang sering ia lakukan dan juga ia telah banyak mencicipi beragam jabatan sebagai orang-orang penting. Namun sikapnya yang ramah membuatnya tak ingin meninggi hati. Gelar yang ia dapat bahkan tak menjadi persoalan baginya untuk tidak disebut, sebab sebagai ulama hanya rasa syukur dan ikhlas sudah menjadi kebahagiaan untuknya. Sejak kecil buya dididik dengan sangat disiplin oleh sang ayah yang merupakan seorang ulama. Dulu adalah suatu kewajiban jika seorang ulama besar melahirkan generasi penerus seorang ulama. Salah satunya buya, dari 17 saudaranya, hanya buya lah yang memang dipersiapkan untuk menjadi ulama. Buya banyak aktif diberbagai kegiatan seperti memberi kuliah umum dan berdakwah. Ia pernah memberi kuliah umum di Padang University di Malaysia,

memenuhi undangan untuk memberikan kuliah di Campa University di Vietnam, bahkan mengisi pelajaran tabligh di Tokyo. Semua itu tak hanya sekali dua kali ia lakukan, telah banyak kegiatan yang ia lakukan hingga lupa dimana saja tempat yang pernah ia kunjungi. Dalam perjalanan karirnya sudah ada beberapa karyanya yang dipublikasikan, diantaranya buku Adat Jo Syarat di Minangkabau pada tahun 2004, kemudian buku Natsir dan Dakwah Islam di Indonesia pada tahun 2012. Karyanya bahkan tak kalah dengan penulis muda lainnya meski buya adalah orang yang telah beranjak dari usia mudanya. Saat ini buya lebih banyak disibukkan dengan kegiatan di Masjid Raya Al-Munawwarah sebagai ketua umum.

Jabatan itu masih saja ia peroleh meski usianya sudah tua, bagi buya selama kepercayaan itu masih ada untuknya, buya akan tetap terus berkontribusi, dengan syarat para penguruslah yang lebih banyak bekerja dan belajar untuk kemajuan diri mereka masing-masing. Karena usia siapa yang tahu, sewaktu-waktu dapat datang untuk menjemput dan tempatnya yang tidak diketahui entah di mana. Bagi buya masjid dimanfaatkan untuk membangun sumber daya manusia (SDM). Buya mencoba memanfaatkan masjid untuk membangun generasi unggul. “Orang biasanya membangun SDM di kampus, sekolah atau di rumah, tetapi kalau buya berusaha membangun SDM di Masjid,” katanya. Di Masjid Al-Munawwarah itu

buya membimbing para da’i dan mubaligh untuk menjadi pengurus masjid. Tujuannya agar masjid berguna bagi masyarakat, tidak hanya salat, tetapi untuk kehidupan dan berkegiatan sehar-hari. Saat menjadi pemimpinlah, menurut buya seseorang untuk pandai membagi waktu dan menyerahkan pekerjaan pada orang yang harus melaksanakan itu. Selain itu modal berkomunikasi yang baik juga diperlukan agar tidak terjadi kebingungan saat sedang berkomunikasi dengan orang lain. Salah satu cara yang dilakukan buya untuk untuk membangun SDM adalah dengan melaksanakan agenda belajar mengaji. Buya melakukan kerjasama antara masjid dengan bimbingan Studi Al-qur’an untuk melaksanakannya. Hal ini bukan berarti masjid dianggap berkecimpung dalah dunia keuangan, tetapi untuk masyarakat yatim, piatu dan masyarakat miskin. Sementara itu biayanya tidak dipungut sedikitpun, melainkan dibayarkan oleh masjid. Masyarakat yatim dan piatu yang berada di lingkungan masjid dianggap sebagai ashabul masjid atau disebut keluarga masjid. Atas dasar hal itulah buya meningkatkan SDM yang khusus untuk yatim, piatu dan mereka yang miskin. Di Universitas Andalas sendiri buya pernah menyarankan seluruh mahasiswa baru untuk tinggal di asrama dan melaksanakan program salat subuh berjamaah, termasuk mereka yang tinggal di Padang. Hal itu disarankan buya karena besarnya keinginannya untuk mendidik SDM yang lebih islami. Buya mengatakan “Mustahil menghasilkan generasi unggul, jika generasi tersebut tidak bisa mengalahkan ayam jantan,” katanya. Beberapa tolak ukur untuk membangun SDM yang buya terapkan adalah pertama jiwa yang sederhana dan iman. Kedua hal tersebut akan dipertemukan oleh adanya interaksi. Ketika interaksi sudah dijalin dengan baik, maka akhlaklah yang akan memperkuatnya. Kemudian barulah amaliah yang berguna untuk diri sendiri maupun orang lain. Buya optimis lima sampai sepuluh tahun mendatang jika SDM dididik dengan baik akan terlahir generasi unggul yang hafal alqur’an, baik secara lokal maupun nasional. Tak masalah bagi buya untuk terus mendidik SDM meski ia tak muda lagi. Setidaknya akan ada generasi muda yang bisa melebihi dirinya, meski buya sudah tua prestasi dan aktivitasnya masih serupa dengan mereka yang masih muda. Pitnia

Biodata Nama : Drs. H. Mas’oed Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar TTL : Agam/11 Agustus 1935 Pendidik an : FKIP UNIT A, P adangsidempuan endidikan UNITA Padangsidempuan FKIP FKIP,, M e d a n Wakil Ketua Dewan P enasehat MUI Sumatera Barat (2008) Prestasi : Penasehat Ketua Umum F orum Kewaspadaan Dini Masyarak at (FKDM) Forum Masyarakat Sumatera Barat (2007) Direktur P usat P engk ajian Islam dan Minangk abau Pusat Pengk engkajian Minangkabau (PPIM) (2001–2007) Ketua Umum BAZ Provinsi Sumatera Barat (2001–2008) Karya : Islam Dalam P eluk an Muhtadin Mentawai (1997) Peluk elukan Problematika Dakwah: Hari Ini dan Esok (2000) PernikPernik R amadhan (2002) ernik-P Ramadhan Silabus Surau (2004) Surau Kito (2004) Ensiklopedi Minangkabau (2005) Natsir dan Dakwah Islam di Indonesia (2012) Dakwah A wal Abad (2000) Awal Suluah Bendang di Minangkabau (2002) Adat Jo Syarak di Minangkabau (2004) Implementasi AB S-SBK (2004) ABS-SBK


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.