Sengketa Tiada Putus: Matriarkat, Reformisme Islam, dan Koloniasme di Minangkabau

Page 98

56

SENGKETA TIADA PUTUS

Bentuk-Bentuk Rumah: Eksterior Dari 1970-an sampai 1990-an, koin Rp100—dipakai untuk segala hal dari ongkos bus sampai telepon umum—menampilkan rumah gadang Minangkabau (gambar 2.1). Bangunan ini sekaligus adalah ruang moral dan simbol adat Minangkabau. Walaupun bentuk-bentuk rumah di Sumatra Barat selalu berubah-ubah, rumah gadang tradisional itu terkonseptualisasi dan terkristal terutama selama periode sistem tanam paksa kopi (1847-1908). Pada tahun 1847 muncul cultuurstelsel, suatu sistem untuk tanam paksa kopi, di dataran tinggi Sumatra bagian barat.2 Dengan ini, Belanda mendirikan suatu mekanisme untuk meme­ lihara kelompok manajerial “pribumi”—termasuk kedudukankedudukan kepala nagari dan tuanku laras yang pertama kali diperkenalkan pada 1823.3 Suatu birokrasi pribumi pada level subordinasi diciptakan sejajar dengan kepegawaian negeri kolo­ nial—residen Belanda di Padang, para asisten residen di kotakota utama dataran tinggi itu, dan para kontroleur di kampungkampung besar. Pada mulanya, kepala nagari bertanggungjawab terhadap pemaksaan pengumpulan dan penyerahan kopi, mene­ rima bonus kalau berhasil dan masuk penjara cukup lama kalau gagal.4 Pada 1860-an, suatu posisi lebih baru, penghulu suku 2 Diringkaskan dalam Dobbin, Islamic Revivalism, 231-234; Kenneth R. Young, “The Cultivation System in West Sumatra: Economic Stagnation and Political Stalemate”, dalam Indonesian Economic History in the Dutch Colonial Era, ed. Anne Booth, W. J. O’Malley, dan Anna Weidemann (New Haven: Yale University Southeast Asia Studies, 1990). 3 John S. Ambler, “Historical Perspectives on Sawah Cultivation and the Political and Economic Context for Irrigation in West Sumatra”, Indonesia 46 (1988): 49-51. 4 Freek Colombijn, “A Dutch Polder in the Sumatran Mountains: Nineteenth Century Colonial Ideals of the West Sumatran Peasant and Landscape”, dalam Environmental Challenges in South-East Asia, ed. Victor T. King (Surrey, Kerajaan Serikat: Curzon, 1998). Mengenai birokrasi kolonial, lihat Gusti Asnan, Pemerintahan Sumatera Barat dari VOC hingga Reformasi (Yogyakarta: Citra Pustaka, 2006).

ISI Sengketa new.indd 56

22/09/2010 23:03:35


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.