366
klise fotografik, 84, 86 gbr. 25; sebagai regalia elite birokratik pribumi, 85-93, 90 gbr. 2.6, 92 gbr. 2.7; ritual-ritual dalam hal, 63; persebaran strategis, 79; yang tidak higienis, 81; perempuan yang secara metaforis dikaitkan dengan, 292-293 Rumah keluarga inti, 57 Rumah makan, 246 Rusydi Ramli, 53c33 Sabariah-Sabaroedin, Tengkoe Ajoe, 264c58 Said, Rasuna. Lihat Rasuna Said Salah bermalam, hukuman untuk, 120 Salah diam, hukuman untuk, 119 120 Salah pindah, hukuman untuk, 119 Salim, Haji Agus. Lihat Agus Salim, Haji Salimah Noehroehar Salim, 220c52 Samawang, 69, 82 Samudra-Pasai, Kesultanan, 18 Sandi Aman, 281 Sanggoeno Diradjo, Datoek. Lihat Datoek Sanggoeno Diradjo Sanitasi, 111-113 Sarikat Kaoem Iboe Soematera (S. K. I. S.), 278-280, Pertemoean Besar (1929), 278, 280, 288
ISI Sengketa new.indd 366
SENGKETA TIADA PUTUS
Sarikat Keoetama’an Isteri Minangkabau, 291 Sarikat Rakyat Silungkang, 171, 298 Sarit, Soetan. Lihat Soetan Sarit Saudara Hindia (jurnal perempuan), 221 Sawahlunto, 230, 241, 243, 261 Schoolschriften, 87c58; sebagai otoetnografi, 207; tatacara kelahiran yang digambarkan dalam, 98-99; kepercayaan anak-anak dalam, 175-178; keilmuan kolonial Belanda dan, 206-207; pertanda utama linguistik, 215c39; adat perkawinan yang digambarkan dalam, 195; seks yang dibahas dalam, 113, 227-230; kehidupan pranikah perempuan yang digambarkan dalam, 179-183; penulispenulis, 154, 178 Schrieke, Bertram, 12c20, 22c30, 130, 171, 297-298, 300-301, 301c53 Sedjarah Minangkabau dengan Agama Islam (Hamka), 232 Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia (Mahmud Yunus), 149 Sekolah Radja Bukittinggi, 119, 205-206, 215; konsolidasi sistem pendidikan dan, 157; pendirian, 154; kesadaran
22/09/2010 23:03:56