Young Engineers and Scientists Magazine 2013

Page 1

EDISI 1/10 NOVEMBER 2013

Young Engineers& Scientists

SUMMIT 2013 e n i z a g a M

Young Engineers and Scientists Summit,

Jembatan Kolaborasi Calon Insinyur Focus Group Discussion Energy: BYCOS, The Helix Turbine Environment: CoFCIS, Centralization of Fish Crackers Industrial System IT & Digital Services I-Sehat

Hatta Rajasa Inovasi adalah Mesin Utama Transformasi Indonesia

Ilham Habibie Bukan Jamannya Lagi Indonesia Hanya Produksi

Saatnya Bangkit Kembali, Industri Dirgantara Indonesia


Another dream came true. Andhanu Surya Ismail Co - Founder YES Community

“Kekuatan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa kuat posisi engineer di negara tersebut.� Semangat untuk membangun negara ini berawal dari semangat mahasiswa tekniknya yang mau peduli mengawali pembangunan nasional dari bangku kuliah. Kami diajarkan bagaimana engineer melihat sebuah bangsa akan maju dengan pengembangan teknologinya, seberapa mandiri negara ini mampu menciptakan teknologinya sendiri. Maka menjawab permasalahan tersebut Young Engineer and Scientists Community hadir dengan semangat meningkatkan daya saing bangsa dalam bidang teknologi, dengan rasa peduli terhadap kemajuan teknologi bangsa Indonesia ke depan. Kami percaya suatu saat mahasiswa teknik kedepannya akan menunjukkan kompetensinya yang lebih baik dan unggul dalam membuat karya teknologinya. Untuk pertama kalinya Young Engineers and Scientists Magazine hadir sebagai media pembuka cakrawala semangat optimisme mahasiswa teknik di seluruh Indonesia. Dalam YES Magazine disajikan karya - karya terbaik dari mahasiswa teknik seluruh Indonesia mengenai Gagasannya membangun bangsa ini. Teknologi sederhana yang mereka gagas sangat mungkin kedepannya akan terealisasikan. Berangkat dari semangat kolaborasi membangun bangsa mari kita wujudkan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.

2 | YES MagAZINE

Fifi Alfiana Rosyidah Pimpinan Redaksi

Young Engineers and Scientists Magazine 2013 edisi pertama berhasil diterbitkan dengan membawa mimpi 95 mahasiswa sains dan teknik seluruh Indonesia. Majalah YES hadir untuk menyajikan isu-isu terkini tentang Engineering dan Science, serta menyalurkan publikasi ide dari mahasiswa bidang sains dan teknik yang terpilih mengikuti acara Young Engineers and Scientists Summit 2013 yang dihelat pada tanggal 9-12 Mei 2013 lalu. Terdapat 13 karya yang mereka hasilkan dari beberapa sesi Focus Group Discussion (FGD) yang dihelat saat pelaksanaan acara. Karya yang mereka hasilkan diharapkan dapat bermanfaat untuk masyarakat ketika diimplementasikan. Oleh karena itu, dalam majalah ini publikasi kami lengkapi dengan contact person pemilik masing-masing ide. Harapannya jika ada perusahaan maupun instansi ingin mendukung proyek sinergitas mahasiswa ini, dapat terfasilitasi. Semoga dengan tekad yang kuat, mahasiswa sains dan teknik Indonesia dapat bersinergi dan menyebarkan manfaat serta inspirasi ke seluruh negeri. Masa depan teknologi Indonesia, ada di genggaman tangan para pemuda sains dan teknik. Masa depan dimulai dari sekarang. Saatnya mewujudkan mimpi dengan kolaborasi!


daftar isi. 3... Bukan Jamannya Lagi Indonesia Hanya Produksi 5... Saatnya Bangkit Kembali, Industri Dirgantara Indonesia

Young Engineers and Scientists Summit, Jembatan Kolaborasi Calon Insinyur..............7

Hatta Rajasa, Inovasi Adalah Mesin Utama Transformasi Indonesia............9 10... Perlunya Kembangkan Energi Terbarukan

12.... Focus Group Discussion Energy Satrio Wiweko, Sebagai Mahasiswa Hendaknya Beraksi Nyata............................25 Muslimah, Konservasi Air Cycle Farm..........26

Urban Living, 27.... Focus Group Discussion Community and Environment 37... Alveo Yuniar, Drum Digital

38.... Focus Group Discussion

Information Technology and Digital Services 42... Alumni Project

43.... GALLERY

Pelindung: Prof Dr Ing Herman Sasongko | Penanggung Jawab: Zaid Marhi Nugraha | Pimpinan Umum: Andhanu Surya Ismail | Pimpinan Redaksi: Fifi Alfiana Rosyidah | Wakil Pimpinan Redaksi: Nur Okta Milatina

reporter

Rosy Modicha Penitasari

public relation translator paper

Bhayu Prakasa Sarah Ardha Putra Santika

Puspita Permatasari Noni Nabila Anis Latif Rosyidah Sella Wahyu Restiana

editor

layouter

Teddy Farqo Andan Tanjung Rainhart Gabriel Indah Triyani Ardha Putra Santika

YES Magazine | 1


Laporan Utama

Bukan Jamannya Lagi I n d o n e s i a H a n ya P r o d u k s i

Tantangan Insiyur dan Saintis: Melakukan Pengembangan Independen

3 | YES Magazine


Insinyur dan Saintis sangat dibutuhkan dalam segala sektor industry di Indonesia dan infrastruktur. Khususnya Insinyur, sangat dibutuhkan dalam manufacturing industry. Semua hal yang kita gunakan sehari-hari adalah ciptaan para insinyur, mulai dari benda-benda elektrik, mesin, gadget, dan sebagainya. “Apapun yang ada di sekitar kita,” Untuk mengembangkan industry, dibutuhkan engineer. Sebab, dalam mengembangkan industry membutuhkan teknologi. Baik itu industry makanan, transportasi, alat berat, handphone, dan sebagainya pasti membutuhkan insinyur. Fenomena yang terjadi di Indonesia ialah masyarakatnya sangat konsumtif. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, apapun diimpor. Ataupun jika tidak impor, maka perusahaan luar negeri membuka pabriknya di Indonesia, dan menyerap tenaga kerja Indonesia. Mereka mengerjakan produk sesuai dengan konsep yang dibuat oleh perusahaan luar negeri. Riset untuk pembuatan konsep itu hanya dilakukan di pusat pabrik yang berada di luar negeri. Insinyur Indonesia yang bekerja di perusahaan tersebut tidak pernah melakukan riset untuk membuat konsep pengembangannya sendiri. Dalam bidang otomotif industry mobil misalnya. Insinyur Indonesia hanya bertugas memproduksi saja, tidak untuk mengembangkan konsep atau teknologi dari mobil tersebut. Riset dan pengembangan hanya dilakukan di pabrik yang ada di negara asal pembuat mobil. Ini sama hal nya dengan perusahaan itu hanya menjual ke Indonesia, menjadikan Indonesia hanya sebagai pasar. “Itulah cacat yang sekarang sedang terjadi,” tandasnya. Insinyur saat ini hanya menitik beratkan pada produksi, bukan pengembangan. Sebab, konsep pembuatan yang diberikan ke pabrik di Indonesia telah

“Sudah bukan jamannya lagi kita impor terus menerus,”

dilisensi. Padahal pada dasarnya, sebuah industri dapat dikatakan ideal jika melakukan dua hal, produksi dan pengembangan. Sedikitnya pengembangan yang dilakukan oleh insinyur Indonesia, membuat titik berat industriindustri di Indonesia hanya pada produksi saja. Namun, ada satu fenomena lain dalam industri dirgantara. Insinyur bidang dirgantara, cenderung bagus dalam pengembangan, bukan hanya berfokus pada industry saja. Kapabilitas mereka tidak diragukan lagi, mereka punya kemampuan. “Sayangnya mereka tidak mendapatkan tempat di Indonesia sehingga lebih memilih bekerja di luar negeri,” ungkapnya. Bisa dikatakan yang kurang saat ini adalah spesialisasinya. Tidak terlalu banyak insinyur yang ahli dalam sebuah bidang. Keahlian itu bisa didapatkan dari pengalaman setelah fresh graduate. Meski begitu pada dasarnya kurikulum S1 sudah bagus untuk sebuah awalan mencetak insinyur. “Hanya saja mereka lebih banyak analisa, tapi belum punya banyak pengalaman,” tuturnya. (fin)

YES Magazine | 4


SAATNYA BAN Sekarang Adalah Saat yang Tepat, Tahun 2016 ke Atas Akan Mulai Produksi T i d a k dipungkiri, industri dirgantara Indonesia tergolong industri yang sangat potensial dan bagus prospeknya ke depan. Pasalnya, saat ini banyak orang yang lebih memilih terbang s e b a g a i a l a t transportasinya. Apalagi pesawat merupakan kendaraan dengan tingkat kematian paling sedikit per kilometer. Lantas, kenapa tidak ada perusahaan dirgantara di Indonesia?

5 | YES Magazine

Jangan ditanya prospek industri penerbangan saat ini, sudah tidak diragukan lagi. Hampir semua orang terbang. Begitulah yang diungkapkan oleh penggerak industri dirgantara, Ilham Akbar Habibie saat dihubungi YES Magazine, Rabu (9/10). Menurutnya, pasar yang tercipta di Indonesia bagus sekali, jumlah orang yang membutuhkan transportasi ini banyak sekali. “Semakin hari semakin meningkat, bandara udara pun ramai seolah terminal bus biasa,” tutur putra dari mantan Presiden RI, B.J Habibie. Bahkan di pulau Jawa sendiri, bisa dibuktikan efektivitasnya. Misalnya dari Surabaya ke Banyuwangi, akan memakan waktu tempuh sekitar 5-6 jam. Sementara dengan menggunakan pesawat terbang, hanya memakan waktu selama 45 menit. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat membutuhkan transportasi pesawat terbang. Apalagi fakta demografi bahwa Indonesia negara kepulauan, yang terpisah oleh laut yang luas. “Pasar industri dirgantara di Indonesia, sangat amat realistis dan mendukung untuk didirikannya industry dirgantara,” ungkapnya. Jika ditanya, apakah ada Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang akan menjalankan perusahaan dirgantara? Jawabannya adalah ada. Mereka adalah orang-orang yang dulu menggerakkan PT. Dirgantara Indonesia dan membuat pesawat terbang pertama buatan Indonesia. Meski sudah puluhan tahun berlalu, mereka masih sama. “Mereka masih mempunyai mimpi Indonesia akan memiliki industri dirgantara sendiri,” tandasnya.

Orangnya, ada. Saat ini sedang bekerja untuk perusahaan dirgantara lain di luar negeri. Sejak tidak menemukan posisinya di dalam negeri, saat PT. DI berhenti beroperasi, mereka memutuskan keluar, tapi untuk kembali lagi. “Jika kita akan memulai perjuangan membangkitkan kembali industri dirgantara, sebagian besar dari mereka sudah bersedia untuk pulang,” ujarnya. Meski ada pula yang belum bisa pulang karena anaknya masih sekolah disana, sehingga tidak bisa ditinggal, tapi mereka berniat akan pulang, ketika waktunya tepat. Tidak hanya itu, SDM yang unggul juga bisa didapatkan dari fresh graduate Jurusan Teknik Penerbangan. “Jadi kalau sekarang berpikir tidak ada insinyur yang pintar di bidang penerbangan, berkualitas, dan punya pengalaman, itu salah besar,” kata Ilham. Namun, pertanyaannya masih sama: Lantas kenapa tidak ada perusahaan dirgantara di Indonesia? Memulai sekarang, Indonesia tidak akan memulainya dari nol. Sisa perjuangan PT. DI belasan tahun yang lalu yang dipelopori oleh presiden RI ke-tiga, B.J Habibie, masih ada. Sebagai contoh yang saat ini sedang dikerjakan oleh Ilham di PT Ragio Aviasi Industri (RAI) bersama mitranya untuk membuat pesawat R-80 (Regio Prop 80). Untuk memproduksi pesawat yang mirip dengan N-250 tapi lebih besar ini tidak membuat pabrik baru. “Kita menggunakan pabrik PT. DI belasan tahun yang lalu,” tuturnya.


GKIT KEMBALI “Sekarang adalah saat yang sangat tepat untuk memulai lagi. Tahun 2016 kita mulai produksi R-80,� ungkap Ilham dengan penuh keyakinan.

Saat ini PT RAI masih dalam tahap pengembangan design pesawat berkapasitas 80 penumpang tersebut. Setelah melalui proses design, PT RAI diharuskan untuk membuat prototipe dari pesawat yang sudah dipesan maskapai penerbangan baru NAM Air tersebut. Ilham menegaskan bahwa ide pembuatan pesawat terbang ini dimulai sejak 2004. Biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, diperkirakan proyek ini menelan dana hingga USD500 juta (Rp4,8 triliun) untuk sekira 10 sampai dengan 12 armada pesawat terbang (Regio Prop). Pada dasarnya adanya pabrik berteknologi tinggi untuk industri dirgantara adalah sebagai alat bantu saja. Sebab, pesawat terbang bukan industri mobil atau sepeda motor yang bisa dibuat secara massal dengan teknologi mesin pabrik saja. Proses pembuatan pesawat terbang membutuhkan skill dari buruh yang mengerjakannya. Sebab teknologi dalam pesawat terbang cukup kompleks. “Yang dibutuhkan adalah teknologi yang handal, dan prinsip yang tinggi dari para pekerja yang membuat,� pungkasnya.

YES Magazine | 6


You Eng Scie

Young Engineers and Scientist Summit (YES), sebuah konferensi mahasiswa sains dan teknik se-Indonesia yang dapat menyatukan mahasiswa sains dan teknik dalam satu sinergi adalah salah satu solusi yang muncul. Tahun 2013, ITS berhasil meletakkan batu kolaborasi para engineers dan scientists itu dalam konferensi pertama khusus untuk mahasiswa sains dan teknik seluruh Indonesia.

SUM J E M B ATA N K CALON IN

“The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia's Potential�, sebuah riset yang memperkirakan bahwa pada tahun 2030 Indonesia akan masuk jajaran 10 negara dengan kondisi ekonomi terkuat di dunia. Bahkan, dalam laporan riset milik Mc Kinsey Global Institute tersebut juga dijelaskan bahwa Indonesia akan menduduki peringkat ke-7 di dunia, mengungguli perekonomian negaranegara maju seperti Jerman dan Inggris. Namun, ada berbagai permasalahan yang harus dihadapi Indonesia untuk mencapai sebuah titik di 2030 seperti yang diperkirakan. Awalnya, beberapa mahasiswa ITS sadar bahwa mahasiswa sains dan teknik memiliki peran yang cukup tinggi dalam menyukseskan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Mereka adalah yang nantinya diharapkan akan bermanfaat untuk masyarakat luas dan membangun teknologi di Indonesia.

7 | YES Magazine


Perlunya banyak perkembangan inovasi teknologi. Banyaknya masalah-masalah daerah yang butuh diselesaikan dengan teknologi sederhana. Serta fakta bahwa mahasiswa dididik untuk dapat mengabdi ke masyarakat. Tiga hal itulah yang kemudian menggerakkan beberapa mahasiswa ITS itu untuk menciptakan sebuah kolaborasi mahasiswa sains dan teknik seluruh Indonesia. Sebab mereka yakin dengan sebuah kolaborasi, sumbangsih mereka akan jauh lebih berarti. Menciptakan sebuah karya inovasi, akan jauh lebih baik jika dilakukan dengan elemen penggerak yang berasal dari berbagai disiplin ilmu. Sebuah sinergi antar disiplin ilmu, sangat dibutuhkan di kalangan engineer and scientists untuk menciptakan inovasi. Tidak hanya itu, dengan berkolaborasi, mahasiswa sains dan teknik akan lebih mudah menyumbangkan ilmunya untuk menyelesaikan permasalahan Indonesia. Kontribusi, itulah satu tujuan kolaborasi ini direalisasikan. Young Engineers and Scientist (YES) Summit 2013 merupakan sebuah forum ilmiah mahasiswa teknik dan sains nasional yang m e m b a h a s beberapa aspek dasar permasalahan pemerintah Indonesia. Aspek tersebut meliputi Energi, Urban Living, Community & Environment, serta Information Technology & Digital Services. Acara yang digawangi oleh Kementerian Hubungan Luar Badan Eksekutif Mahasiswa ITS ini telah dilaksanakan pada tanggal 9-12 Mei di kampus ITS Surabaya. Dalam YES Summit, para Insinyur muda diajak untuk dapat menciptakan inovasi karya yang dapat menyelesaikan permasalahan lokal ataupun mengembangkan potensi lokal sebuah wilayah Konferensi ini diikuti oleh berbagai universitas di Indonesia, seperti: UNY, UGM, ITS, ITB, UI, IPB, UNDIP, UNHAS, UNRI, dan lain sebagainya. Forum ini mendukung

ung gineers& entists

MMIT

program pemerintah dalam pembangunan nasional yang berbasis pengabdian masyarakat dengan meningkatkan kemandirian teknologi. Dihelat dengan tema “Optimalkan Potensi Lokal untuk Kemandirian Teknologi Indonesia�, gelaran acara ini dilaksanakan selama empat hari. Pembicara yang dihadirkan pun tidak main-main, BEM ITS menghadirkan pembicara yang paling berkompeten untuk setiap bahasan. Imam Gunawan dari Kemenpora RI, memberikan semangat perubahan bagi para engineers and scientist. Rudiyanto, Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia memberikan pandangan tentang keprofesian engineers dan saintists. Tidak hanya itu, putra B. J Habibie, Ilham Akbar Habibie, yang saat ini memimpin Dirut PT. Ilthabi Rekatama pun dihadirkan dengan membawa materi hakikat insinyur. Sementara, Hatta Radjasa, Menko Perekonomian RI juga memberikan bahasan yang amat penting sebagai bekal para young engineers and scientist, yakni tentang ASEAN Free Trade Agreement dan Masterplan Perencanaan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Setelah dikuatkan hakikatnya sebagai seorang insinyur dan saintis, kemudian para peserta mengikuti kelas cluster yang akan berfokus pada salah satu bidang. Dalam cluster tersebut, mereka dibekali dengan ilmu dari berbagai pemateri yang mumpuni di tiap bidangnya. Dengan materi tiap cluster tersebut, YES Summit memberikan wacana mengenai teknologi aplikatif yang tepat guna kepada mahasiswa teknik dan sains dalam mengembangkan potensi lokal dan menyelesaikan permasalahan lokal yang ada. Kemudian mereka difasilitasi dengan sebuah focus group discussion yang membuat mereka dapat menyalurkan kemampuannya dalam penyelesaian masalah lokal dalam rangka pengabdian masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi. Pada akhirnya, output dari YES Summit 2013 adalah adanya project yang dilakukan oleh para peserta untuk diaplikasikan pada daerah masingmasing atau secara bersama-sama pada satu daerah saja. Serta adanya komunitas mahasiswa teknik dan sains se-Indonesia yang bersinergi dalam partisipasi membangun bangsa Indonesia. Komunitas itu lah yang nantinya akan bertambah besar dengan sebutan Young Engineers and Scientists (YES) Community.

YES Magazine | 8


Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian menyayangkan ketidaksadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya sebuah inovasi. Hal tersebut diungkapkan dalam kuliah umum Young Engineers and Scientists Summit (YES Summit) 2013, bulan Mei lalu. Menurutnya, sebetulnya apabila masyarakat Indonesia sadar, bahwa inovasi adalah mesin utama transformasi ekonomi Indonesia, maka Indonesia akan sadar apa yang harus dilakukan sekarang dan ke depan. Serta bagaimana Indonesia menempatkan sarjanasarjananya agar menjadi sarjana yang betul-betul unggul.

9 | YES Magazine

Indonesia kaya menurut Mckinsey, potensi middle class yakni masyarakat golongan menengah ke atas pada tahun 2025 akan mencapai angka pendapatan sebesar 1,8 trilliun dollar. Pandangan mckinsey: kita adalah negara pertumbuhan tercepat kedua setelah china. Pada tahun 2020, akan mencapai angka 14 trilliun. Dan pada 2030, mencapai angka 32 trilliun. Pendapatan tersebut pengalokasian tertingginya, adalah pendidikan. Artinya, seluruh middle class merata, dan pendidikan adalah faktor yang paling penting. “Saya sangat bangga, bahwa spending terbesarnya justru pendidikan,� ungkap Hatta.


Spending dari masyarakat asia pacific kelas menengahnya baru 4,9 trilliun dollar, atau masih 23 persen. Asia pacific akan menjadi kawasan pertumbuhan. Dan akan menjadi kawasan pendorong pertumbuhan dunia. Pertanyaan selanjutnya, apakah Indonesia akan berhenti pada tahapan middle class saja, atau kita bisa meloncat naik menjadi negara dengan pendapatan tinggi? Ini tantangan bangsa ini. Oleh sebab itu dibutuhkan masterplan, jangka pendek dan panjang. Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). “Kita harus berani letakkan visi bangsa ini ke depan” tandasnya. 2025 kita letakkan sasaran kita. Kemudian kita ukur mulai sekarang, agar setiap tahapan untuk mencapai itu, akurat atau tepat. Sehingga pada 2025, pada saat itu, pendapatan kita mencapai 1415 trilliun US dollar. Ketika itu GDP, 4,5 trilliun US Dollar. Sementara sekarang hanya 1 triliun. “Maka kita sudah bertransformasi menuju awal negara dengan pendapatan tinggi” ujarnya. Diantara negara asean sekarang yang total GDP-nya 2,2 trilliun US Dollar. Jadi bisa dibayangkan, Indonesia hampir setengah dari kekuatan Asean. Jadi bisa dibayangkan, seberapa besar peran Indonesia di ASEAN. Sebuah negara yang besar.

“Bangga lah kepada bangsa ini, jangan menonton TV yang selalu menyajikan hal-hal yang negatif tentang negeri kita ini. tidak menimbulkan kebanggaan,” tuturnya getir.

Di penghujung 2014 pendapatan kita harus sudah diatas 1,2 trilliun. Momentum itu harus kita jaga, untuk bisa mencapai tahap itu. Tapi pertanyaannya, strategi apa yang harus dilakukan untuk bisa mencapainya? Fokus pendekatannya adalah percepatan dan perluasan transformasi ekonomi. Kata kuncinya adalah berani melakukan transformasi ekonomi secara luas dan cepat. Kata kuncinya adalah peningkatan GDP, dengan cara mendorong inovasi, mengintegrasikan pendekatan regional, dan memfasilitasi percepatan investasi swasta sesuai kebutuhan. “Tapi, pembangunan jangan mengandalkan APBN,” ujar alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini. menurutnya, pembangunan harus didorong oleh oleh swasta, BUMN, dan investor. Pemerintah tugasnya hanya membuat regulasi. Pemerintah hendaknya menciptakan regulasi yang kondusif, sebagai fasilitator saja.

Hatta ketika menyampaikan materi AFTA dan MP3EI dalam YES Summit 2013 bulan Mei lalu

“Saya wanti-wanti (Peringatkan, red) betul, apalagi young engineer, menjadi sangat penting kita berpikir tentang inovasi,” ungkapnya. Inovasi driven economy, harus didorong. Pengembangan SDM dan Iptek adalah kata kuncinya. Apabila tidak banyak inovasi yang dikembangkan, dan pelaksanaan masterplan kita masih terputus-putus, maka pada tahun 2025 kondisi Indonesia masih akan tetap seperti sekarang ini. masih bertahan hanya dengan pendapatan sekitar 6000 dollar saja. “Itu terjadi karena kita tidak bisa mentransformasikan inovasi,” tandasnya. Tidak boleh diragukan lagi, lanjutnya, yang harus dilakukan adalah spending banyak uang investasi untuk pendidikan. Penggalakan pendidikan tinggi, memperbanyak riset, di seluruh sudut tanah air, untuk memperkaya Indonesia dengan inovasi. Tiga pilar strategi yang harus dilakukan untuk menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang unggul yakni pengembangan 6 koridor ekonomi. Yang kuncinya ialah mendorong pusat-pusat pertumbuhan baru di seluruh tanah air, termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) nasional.

YES Magazine | 10


Perlunya Kembangkan Energi Terbarukan

Untuk Mewujudkan Indonesia Negara Mandiri Energi

Setiap tahunnya, jumlah pengguna kendaraan bermotor maupun roda empat di Indonesia semakin bertambah. Hal ini tentu saja berimbas besar pada pengadaan bahan bakar untuk kendaraan-kendaraan tersebut. Padahal, semakin meningkatnya jumlah kebutuhan akan bahan bakar fosil juga akan meningkatkan efek buruk yang ditimbulkan oleh bahan bakar tersebut. Contoh yang sangat nyata adalah semakin menebalnya dinding polusi. Bila digabung, jumlah polusi yang disebabkan oleh bahan bakar fosil dari seluruh negara-negara di dunia mencapai angka 38,2 miliar ton pada tahun 2011. Sementara di perut bumi yang menjadi tempat pengeksploran bahan bakar fosil persediaannya semakin menipis. Indonesia adalah negara yang melimpah akan sumber energi alternatif dan sumber daya alam terbarukan. Sinar matahari, air, panas bumi, angin, laut, dan aneka ragam flora yang dari kesemua itu dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk memenuhi kebutuhan energi dari masyarakat Indonesia. Tak hanya dari pemerintah saja, seluruh elemen masyarakat juga harus turut mendukung serta berpartisipasi dalam program diversifikasi energi dimana sumber energi utama tidak hanya bergantung pada bahan bakar fosil, melainkan beragam energi alternatif dan terbarukan. Persatuan Insinyur Indonesia (PII) turut berperan dalam pengembangan energy terbarukan. Ir Handoko, IPM, Sekretaris Jenderal Badan Kejuruan Mesin PII mengatakan bahwa saat ini beberapa penelitian dan pengembangan pun dilaksanakan oleh PII. Saat ini, PII sedang mendirikan sebuah pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan kincir angin tanpa friksi. Motor listriknya akan bisa menghasilkan energi. Tidak hanya itu, PII juga sedang mendorong sebuah penelitian untuk direalisasikan. Yakni penelitian tentang power plan nuklir yang sekarang menggunakan bahan bakar uranium, bisa diganti dengan bahan bakar yang banyak terdapat di Indonesia, Torium. Menurut tu yang seharusnya d i ke m b a n g ka n . B U M N , Pe r ta m i n a , P L N , perindustrian. “PII perlu kerjasama dengan BPPT untuk memunculkan alat itu,” ujar Handoko menjelaskan.

11 | YES Magazine

Pe r l u ny a mengembangkan energi terbarukan salah satunya adalah lantaran semakin lama persediaan Minyak dan Gas (Migas) dalam bumi pasti akan menipis. D a l a m pembahasan tentang Energi di Forum Diskusi Profesional (Fordip) 2013, Ir Lukman Mahfoedz, Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA) menuturkan beberapa langkah strategis perusahaan Migas. Diantaranya yakni penguasaan teknologi, karena minyak yang mudah diambil saat ini sudah tidak ada lagi, hanya tinggal minyak yang sulit diambil saja. “Ini termasuk tantangan untuk para akademisi, bagaimana cara mengatasinya,” paparnya. Sebab, kebutuhan di bidang energi saat ini lebih ke arah bidang ilmu yang dapat mencari dimana letak energi berada. Pasalnya, teknologi deep water, yakni pengambilan Migas yang ditemukan di dasar laut yang sangat dalam cenderung sulit dilakukan. Biaya untuk melaksanakan drilling hingga kedalaman lebih dari 1000 kilometer pun tidak sedikit. Jika gagal pada pengeboran, yang awalnya diperkirakan ada gas atau minyak, ternyata tidak ada. Maka cost-nya itu akan ditanggung oleh operator. “Ini adalah yang paling berat, paling sulit diantara tahapan dari minyak,” ujar Handoko menambahkan. Ketidakpastian yang muncul, jika berhasil maka akan bagus untuk pengembangannya ke depan.. Jika tidak menghasilkan, maka perusahaan Migas akan rugi. Saat ini teknologi Deep Water baru akan dikembangkan oleh Chevron di selat Makassar. Sebab disana terdapat banyak blok-blok yang ada di laut yang sangat dalam. Sampai saat ini masih tahap tender. Sekali drilling bisa mencapai angka 100 juta US Dollar, semakin dalam semakin mahal. Teknologi drilling pun tidak sembarangan. Migas itu tidak boleh sampai menyembur keluar, ada keahlian tersendiri untuk melakukan hal itu. Seluruh fasilitas yang telah di develop oleh perusahaan Migas yang berhasil melakukan drilling, akan dibeli oleh pemerintah. Namun, jika tidak berhasil akan ditanggung oleh perusahaan Migas itu sendiri. “Sebab, ketika dipegang oleh pemerintah, belum tentu pemerintah bisa menanggung biaya pengeboran,” jelasnya.


Profil

Andika Dwiparana SN Wind turbin vertikal sebagai inovasi dari design wind turbin pada umumnya telah sukses menarik minat Andika Dwiparana, mahasiswa teknik Fisika Institiut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya terhadap bidang rekayasa energi. “ Awalnya tertarik dengan bidang energi, sewaktu masih menjadi mahasiswa baru diperkenalkan tentang wind turbin yang sebelumnya aku kira cuma ada wind turbin horizontal seperti biasanya ternyata ada juga wind turbin bertipe vertikal yang diaplikasikan di laut. Mulai dari situ aku mulai tertarik dengan bidang energi khususnya wind turbin.” Hal ini lah yang membawa Andika tertarik untuk menulis paper “Peimanfaatan Turbin Aksis Vertikal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Arus Sungai “Vertical Axis Turbin” “ untuk mengikuti event Young Enginners and Scientist Summit 2013. Paper yang ditulis Andika, berjudul “Pemanfaatan Turbin Axis Vertikal sebagai Pembangkit Listik Tenaga Arus Sungai “Vertical Axis Turbin”” memiliki berlatar belakang isu pemanasan

global dan menipisnya cadangan energi fosil dan melihat potensi alam Indonesia yang melimpah khususnya pada sumber daya alam tenaga air. Dalam papernya, turbin axis vertical yang biasanya digunakan pada PLMTH ( P e m b a n g k i t L i s t r i k Te n a g a M i k r o h i d r o ) diimplementasikan pada sungai yang memiliki arus deras dan digunakan secara vertical. Ide ini bisa menjadi solusi untuk memajukan daerah pedalaman Indonesia yang memiliki arus sungai yang deras. Idenya ini didapatkan dari hasil diskusinya dengan dosen dan senior. Ia berencana melanjutkan paper YES Summit timnya untuk direalisasikan dan dilanjutkan agar dapat bermanfaat bagi masyarakat dan tidak hanya berakhir sebagai sebuah paper.Ia juga berhadap dapat berkontribusi dalam perkembangan energi di Indonesia. “Indonesia memiliki plant energi terbarukan yang besar juga ramah lingkungan. Juga memiliki pengolahan minyak sendiri dan bisa menjual hasil jadi pengolahan minyak bumi atas nama Indonesia.“ ujarnya ketika ditanya tentang mimpi untuk permasalahan energi di Indonesia

YES Magazine | 12


Focus Group Discussion Energy

PEMANFAATAN ARUS SUNGAI DESA BINAAN Universitas Indonesia (Desa Nyomplong, Bogor, Jawa Barat) sebagai Pembangkit Listrik Sederhana dengan Modifikasi Turbin

Oleh: Andika Dwiparana S N, andikadwiparana@gmail.com M Faiz Filanda Mar'iy Muslih Muttaqin Rahmadi Setiawan

13 | YES Magazine

Energi terbarukan merupakan hal yang sangat penting bagi keselamatan dan stabilitas kehidupan di bumi. Selain sumber daya alamnya yang sangat melimpah ruah, energi terbarukan ini juga memiliki tingkat keramahan terhadap lingkungan yang cukup tinggi. Pengembangan energi terbarukan dewasa ini sudah banyak dilakukan oleh berbagia pihak, baik instansi negeri maupun swasta. Salah satu potensi energi terbarukan yang berhasil dikembangakan adalah energi air (hydro power). Energi air (hydro power) memiliki potensi yang sangat besar untuk terus dikembangan dan diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat, untuk itu dikembangkanlah penelitian mengenai pembangkit listrik tenaga air atau hydro power lebih lanjut khususnya untuk skala kecil (mikrohidro). Kebutuhan listrik di Indonesia sangat tinggi namun tidak diimbanginya dengan distribusi dan teknologi yang cukup, sehingga membuat banyak daerah di Indonesia kurang merasakan manfaat dari energi listrik, bahkan sebagian besar dari daerah-daerah tersebut masih belum teraliri listrik sama sekali. Salah satu contoh daerah tersebut adalah Kampung Nyomplong yang terletak di Desa Curug Bitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi kampung Nyomplong yang terpencil dan terisolir membuat kampung tersebut semakin tertinggal akan perkembangan teknologi. Padahal di sepanjang kampung Nyomplong terdapat aliran sungai yang cuku besar, yang sekiranya bisa dimanfaatkan untuk membuat pembnagkit listrik tenaga air. Untuk itulah empat mahasiswa yang tergabung dalam cluster energi tenaga air memberikan suatu ide guna mementaskan kampung Nyomplong dari krisis listrik.


Pembangkit listrik tenaga arus sungai dengan modifikasi turbin tersebut sudah menjadi program sosial masyarakat dari Universitas Indonesia dengan menjadikan kampung Nyomplong sebagai desa binaan. Turbin yang digunakan untuk pembangkit ini adalah turbin aksis vertikal yang memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan turbin aksis horizontal. Efisiensi generator akan digabungkan dengan beberapa pulley sehingga akan diperoleh daya atau watt yang lebih besar. Turbin aksis vertikal ini juga jauh lebih terjangkau dari segi harga karena menggunakan bahan polimer yang sudah di uji coba berdasarkan referensi tugas akhir. Selain itu, turbin aksis vertikal juga tidak menggunakan intake yang panjang dan tidak memerlukan pondasi yang sulit untuk sungai yang berada di kampung Nyomplong tersebut. Untuk perawatan serta pengembangan pembangkit listrik mikrohodro tersebut, para mahasiswa ini melakukan sosialisasi serta penyuluhan terhadap warga kampung Nyomplong. Tidak lupa juga program desa binaan ini melibatkan Ibu Tri Mumpuni, pelopor pengembangan pembangkit listrik tenaga mikrohidro Indonesia serta PT PLN sebagai pondasi pendukung. Kendala yang masih harus dihadapi dalam menjalankan program ini yaitu akses menuju kampung Nyomplong yang sangat sulit karena daerha ini masih terisolir sehingga membuat proses pendistribusian listrik sedikit terhambat. Selain sosialisasi yang intensif juga harus dilakukan agar tidak terjadi salah komunikasi.

Dari program pemanfaatan energi terbarukan tenaga air tersebut diharapkan dapat memberikan alternatif sumber energi listrik baru bagi penduduk kampung Nyomplong yang belum teraliri listrik. Dengan adanya arus listrik juga akan memudahkan penduduk desa Nyomplong dalam melakukan aktivitas sehari-hari serta kebutuhan akan terknologi, informasi dan juga hiburan. Pengabdian terhadap masyarakat tak harus menunggu sesuatu yang besar untuk bisa dikerjakan, namun dengan melihat ke sekeliling maka akan banyak sekali hal-hal kecil yang bisa dilakukan untuk kesejahteraan umat manusia. Karena suatu hal yang besar sudah pada kodratnya dimulai dari hal kecil. Dengan memberikan kebermanfaatan bagi lingkungan sesuai dengan bidang yang dikuasai akan membuat ilmu yang dimiliki lebih terasa berarti. (cy)

Yes Magazine | 14


Focus Group Discussion Energy

The Helix Turbine

Tidak diragukan lagi, semakin hari negara kita akan mengalami kenaikan konsumsi dalam sektor energi. Pasalnya, penduduk Indonesia semakin tahun mengalami jumlah kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini lantas memicu semakin meningginya kurva kebutuhan energi. Peristiwa tersebut menjadi timpang karena tidak dibarengi dengan pemenuhan kebutuhan energi sesuai pada tingkat kebutuhannya. Menurut data ESDM, cadangan energi fosil di Indonesia semakin hari semakin menipis. Oleh karena itu, keperluan untuk mengembangkan sumber energi alternatif juga semakin mendesak.

With Carbon Capture Storage

C

A

L

L

E

D

BYCOS Oleh: Bagus Kurniawan, bagus.eindow@rocketmail.com Atik Nur Laila Lalank Pattrya M Muhammad Riki Aisyah Dewi Muthi’ah

15 | YES Magazine


Upaya konversi energi sudah menjadi wacana nasional dari tahun ke tahun. Namun tak kunjung terlaksana dengan berbagai kendala dan permasalahan. Salah satunya adalah faktor alam. Sekian banyak sumber energi alternatif yang dimiliki Indonesia, namun tidak semuanya bisa diterapkan. Apalagi untuk daerahdaerah tertinggal yang memiliki sarana serta akses yang sulit. Untuk itu diperlukan suatu sumber energi yang dapat menjangkau berbagai daerah, bahkan daerah yang masih masuk kategori wilayah terisolir. Salah satu potensi sumber energi alternatif yang bisa dikembangkan adalah potensi tenaga angin. Indonesia adalah negara yang terletak diantara garis wallacea sehingga Indonesia dihampiri dua jenis angin setiap tahunnya, yakni angin muson barat dan angin muson timur. Sehingga Indonesia memiliki kecepatan angin cukup stabil yang mampu menggerakkan turbin. Untuk itu lima mahasiswa dari perguruan tinggi yang berbeda, yang tergabung dalam cluster energi tenaga bayu merancang sebuah inovasi pemanfaatan sumber energi terbarukan yang berasala dari energi angin. Bagus Kurniawan dari Teknik Kimia ITS, Atik Nur Laila dari Teknik Fisika UGM, Lalank Pattrya dari Teknik Mesin UM, Muhammad Riki dari Teknik Mesin UI dan Aisyah Dewi Muthi'ah dari Teknik Industri ITS menggabungkan dua buah sistem konversi serta efisiensi energi yang memiliki basic ramah lingkungan. BYCOS adalah sebuah inovasi pembangkit listrik yang menggunakan turbin berbentuk helix yang juga dilengkapi dengan Carbone Capture Storage (CCS). Turbin helix digunakan karena karakteristiknya yang bisa bekerja pada kecepatan angin rendah, sesuai dengan karakteristik angin di Indonesia. Sedangkan Carbone Capture Storage (CCS) sendiri adalah sebuah sistem penurunan emisi karbon udara dengan proses penangkapan dan penyimpanan karbon menggunakan karbon aktif. Sistem ini juga dilengkapi dengan menara destilasi untuk memisahkan antara zat karbon dengan zat lain, serta sebuah pompa yang difungsikan untuk menaikkan air ke bagian atas Carbone Capture Storage (CCS).

Turbin helix yang digunakan dalam sistem BYCOS ini bisa diterapkan pada pulau-pulau terpencil di Indonesia yang kebanyakan masih belum teraliri listrik. Energi listrik yang dapat dihasilkan dari turbin helix ini bisa mencapai 6000 watt. Daya sebesar itu diprediksi mampu untuk menerangi pulau-pulau kecil di Indonesia yang masih mengalami krisis listrik. Salah satu contoh pulau terpencil yang belum teraliri listrik adalah pulau Kera yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain itu, sistem BYCOS ini juga bisa dapat diaplikasikan di daerah perkotaan, terutama di kawasan perindustrian. Hal ini disebabkan karena adanya penyerapan karbon yang dilakukan oleh Cabone Capture Storage (CCS) yang ada pada sistem tersebut sehingga dapat mengurangi adanya emisi karbon. Selain itu, sistem BYCOS ini juga angat cocok untuk dipasang di sekitar jalan tol. Kecepatan angin yang konstan serta gas karbon yang dikeluarkan dari kendaraan yang melintasi jalan tol tersebut menjadi hal yang sangat krusial mengapa alat ini patut untuk direkomendasikan. Berdasarkan data dari kementrian ESDM, kebutuhan energi fosil terbesar berada pada sektor transportasi, sehingga output karbon dari kendaraan bermotor sangatlah besar. Karena melihat kondisi kualitas udara yang buruk di Indonesia, terlebih di daerah Industri atau daerah padat penduduk, maka sistem Carbone Capture Storage ini dinilai sangat aplikatif. Suhu bumi di Indonesia yang panas akibat efek rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah CO2 di udara menyebabkan manusia ingin mencapai titik aman termal, sehingga perlu adanya inovasi pengurangan jumlah karbon di udara. Karena Indonesia merupakan negara yang memiliki kecepatan angin rendah, maka inovasi ini merupakan inovasi yang sangat cocok dengan tambahan recycle karbon pada sistem Carbone Capture Storage (CCS). Bangsa kita adalah bangsa yang besar dengan semangat kepemudaan yang tinggi. Untuk itu, sudah sepatutnya ide-ide serta karya emas anak bangsa diapresiasi dengan mendukung penuh proses realisasi pemikiran-pemikiran jenius yang telah dituangkan dalam inovasi teknologi guna kesejahteraan bangsa Indonesia di masa yang akan datang.

Yes Magazine | 16


Focus Group Discussion Energy

RANCANGAN PROYEK INSTALASI BIOGAS

untuk Dusun Bojong, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo Seiring dengan pertumbuhan penduduk, pengembangan wilayah, dan pembangunan dari tahun ke tahun, kebutuhan akan pemenuhan bahan bakar secara nasional semakin besar. Selama ini kebutuhan energi dunia dipenuhi oleh sumber daya tak terbaharukan seperti minyak bumi dan batu bara. Namun tidak selamanya energi tersebut bisa mencukupi seluruh kebutuhan manusia dalam jangka waktu yang panjang mengingat cadangan energi yang semakin lama semakin menipis dan juga proses produksinya yang membutuhkan waktu jutaan tahun. Pemanfaatan sumber energi terbarukan menjadi solusi di masa depan untuk pemenuhan kebutuhan energi yang semakin lama semakin besar. Sumber daya energi terbarukan memiliki keunggulan yakni bisa diproduksi dalam waktu yang relatif tidak begitu lama dibandingkan dengan sumber energi tak terbarukan, namun sumber daya terbarukan selama ini belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia.Dilihat dari data survey yang diperoleh dari Departemen ESDM, Indonesia memiliki potensi biogas sebanyak 49.81 GW, namun hanya 445 Mega Watt yang telah dimanfaatkan.

Oleh: Miswandi (UNRI), Naqiibatin N. (ITS) Nindya Indah (UNDIP), Niqlatun Nafiah (UGM) Zulfikar Ali Akbar (UI), Ilham Pebrika (UGM) Abrory Agus Cahya P. (UGM) Tya Nuraya (Universitas Tanjung Pura) Iis Triani (UNSRI)

17 | YES Magazine

WET ORGANIC WASTE


Dusun Bojong, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo merupakan dusun dengan masyarakat yang tergolong bertaraf ekonomi menengah ke bawah. Sebagian besar mata pencaharian warga terletak di bidang peternakan dan pertanian. Masyarakat memenuhi kebutuhan hidup dengan cara beternak dan menanam sayur-sayuran. Peternakan yang paling banyak di miliki warga adalah peternakan sapi. Di Dusun Bojong terdapat sekitar 500 ekor sapi,yang mana terdapat minimal satu ekor sapi di setiap rumah warga. Untuk itu dusun inilah yang dipilih oleh cluter energi biogas sebagai dusun percontohan. Adalah Miswandi dari Unriau, Naqiibatin N. dari ITS, Nindya Indah dari Undip, Niqlatun Nafiah dari UGM, Zulfikar Ali Akbar dari UI, Ilham Pebrika dari Ugm, Abrory Agus Cahya dari UGM, Tya Nuraya dari Univ. Tanjung Pura, Lutfia dari ITS dan Iis Triani dar Unsri yang menggagas ide rancangan proyek instalasi biogas ini. Dusun Bojong memiliki potensi ternak sapi yang tinggi sebagai sumber energi biogas. Selain itu, 100% warga dusun ini masih menggunakan kompor tungku berbahan bakar kayu untuk aktivitas memasak mereka. Dengan adanya unitunit biogas yang hadir di tengah warga Dusun Bojong diharapkan mampu mengurangi atau bahkan menghilangkan ketergantungan warga terhadap kayu bakar sehingga aktivitas illegal logging dapat dihindari. Permasalahan lain yang dihadapi oleh m a sya ra kat B o j o n g a d a la h kes u lita n d a la m mendapatkan minyak tanah sebagai bahan bakar, dikarenakan kelangkaan tersedianya minyak tanah disana. Selain itu juga dikarenakan tingginya harga bahan bakar gas, dalam hal ini LPG. Secara ekonomi masyarakat kurang mampu membeli tabung gas tersebut, terlebih lagi mengingat sebagian besar masyarakat Bojong merupakan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.

Biogas merupakan energi terbarukan yang memiliki potensi luar biasa untuk diterapkan di Indonesia. Dalam usaha mandiri energi, pemanfaatan biogas dapat menjadi salah satu usaha untuk dicanangkan dan diproyeksikan menjadi energi alternatif yang dapat dikembangkan dan diterapkan. Kelebihan dari proyek biogas ini adalah masyarakat dapat merasakan langsung efek dari penggunaan biogas ini, minimal untuk bahan bakar memasak dan juga penerangan di rumah. Selain itu pengembangan biogas a ka n te r i nte g ra s i d e n ga n p e n i n g kata n d a n pengembangan ternak masyarakat sehingga akan berdampak dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Pengembangan dan peningkatan produksi peternakan juga berkaitan dengan penyediaan pakan ternak tersebut sehingga akan semakian memperluas lapangan pekerjaan yang ada bagi masyarakat. Pembuatan instalasi biogas ini diharapkan akan mampu menjadi suatu model “Center of Learning for Biogas�. Selain mendapatkan manfaat langsung dari biogas yang dihasilkan, tahap selanjutnya ialah menjadikan proyek yang ada sebagai pusat advokasi masyarakat dalam pengembangan pemanfaatan biogas, kemudian pusat pembelajaran masyarakat sekitar untuk mengembangkan biogas dengan pelatihan-pelatihan dan pengembangan. Masyarakat di pedesaan sejatinya memang memiliki potensi besar untuk menjadi masyarakat mandiri energi. Dengan kondisi geografis serta sumberdaya yang melimpah, asalkan dimnafaatkan dengan benar niscaya akan memberikan penghidupan yang layak bagi manusia. (cy)

BIOGAS

DISGESTING SLURRY

EFFLUENT

Yes Magazine | 18


Focus Group Discussion Energy

PORTABLE OSCILLATING WATER COLOUMN

Indonesia adalah negara maritim, sudah tidak bisa disangkal lagi. Dengan ribuan pulau dan luas perairan yang ada, sudah dapat dipastikan negara kita menyimpan cadangan sumber energi yang melimpah. dan salah satu provinsi yang memiliki cadangan energi tersebut adalah provinsi Sumatera Barat. Provinsi ini memiliki dataran rendah di pantai barat, serta dataran tinggi bukit barisan yang membentang dari barat laut ke tenggara. Kepulauan Mentawai yang terletak di Samudera Hindia termasuk dalam provinsi ini. Garis pantai Sumatera Barat seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Hindia sepanjang 375 km. Dengan kondisi gegrafis tersebut, provinsi Sumatera Barat memiliki ketinggian gelombang air laut diatas rata-rata. Ketinggian gelombang di perairan Mentawai hingga Padang bisa mencapai 5 meter. Sedangkan di Samuder Hindia Barat Mentawai gelombang mencapai 6 meter. Dalam keadaan normal, ketinggian gelombang berkisar antara 2,5 – 5 meter, Sedangkan kecepatan angin mencapai 05-27 knots. Dari kondisi yang sedemikian rupa akhirnya membuat mahasiswa-mahasiswa yang tergabung dalam cluster energi tenaga gelombang laut mencetuskan sebuah inovasi pembangkit listrik tenaga gelombang laut yang bertajuk “Portable Oscillating Water Coulumn�. Ide ini digagas oleh Frengki Mochammad Felayati dari ITS, Erna Septyningrum dari ITS, Mochammad Machrus adhim dari ITS, Anita Kurniati Abadiyah dari ITSB, Nadhila Indirani dari UGM, Fayun

19 | YES Magazine

Bondan Maghfiroh dari ITS serta Yudik Yulianto dari UNY. Inovasi ini memerlukan beberapa material dan alat terkait yakni pondasi, generator, gearing system, portable system, serta turbin horizontal. Keunggulan dari inovasi ini adalah tidak memerlukan bahan bakar. Oscillating Water Colom merupakan sumber energi listrik yang tidak membutuhkan bahan bakar dalam pengoperasiaanya. Teknologi ini hanya memerlukan gelombang laut untuk menekan air yang berada alam kolom udara sehingga dapat memutar turbin. Selain itu, teknologi ini merupakan teknologi yang ramah lingkungan karena memanfaatkan energi potensial gelombang laut sehingga tidak menghasilkan limbah yang akan mencemari lingkungan. Proses pengoperasian alat ini juga mudah karena dapat dioperasikan langung oleh masyarakat. Namun tetap memerlukan adanya sosialisasi dan pelatihan lebih lanjut agar masyarakat sekitar dapat membantu mengoperasikan teknologi ini. Karena proyek ini merupakan proyek pembangkit skala besar, maka yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah melakukan penelitian terkait oscillating water coulumn. Jika penelitian telah berhasil dilakukan, maka untuk tahap awal adalah menciptakan teknologi oscillating water coulumn skala laboratorium. Jika proyek ini berhasil diimplementasikan, maka oscilatting water pumping ini adalah pembangkit listrik tenaga gelombang laut pertama di Indonesia.

Oleh: Frengki Mochamad Felayati - ITS, Erna Septyaningrum - ITS Moch. Machrus Adhim - ITS, Anita Kurniati Abadiyah - ITSB Nadhila Indirani - UGM, Fayun Bondan Maghfiroh - ITS Yudik Yuliyanto - UNY


Penggagasan ide teknologi oscillating water coulumn tersebut diharapakan dapat melahirkan sebuah inovasi teknologi baru dalam bidang energi listrik. Menjadikan daerah kepulauan Mentawai sebagai kawasan mandidi energi berbasik kemaritiman pertama di Indonesia. Hal ini tentunya akan dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat kepulauan Mentawai yang serinf dilanda bencana alam seperti gempa bumi dan juga gelombang tsunami. Alam memang selalu memberikan apa yang manusia butuhkan. Segala jenis potensi energi ada di alam. Ada yang bersifat baik, ada yang bersifat buruk. Ada yang membahayakan , tapi tak sedikit pula yang memberikan penghidupan. Seperti halnya kekayaan alam di kepulauan Mentawai. Meski gelombang laut sering menimbulkan bencana bahkan sampai merenggut nyawa, namun hal itu bisa dijadikan sebuah titik balik dimana dari peristiwa tersebut kita bisa mengambil pelajaran yang sangat berarti. Berbakti pada negeri tak melulu harus mengharumkan nama Indonesia di kancah luar, tapi memperbaiki Indonesia dari dalam merupakan suatu pengabdian yang sangat mulia. (cy)

AIR TURBINE AIR

GENERATOR

WATER CLIFF

N WAVES Yes Magazine | 20


Focus Group Discussion Energy

IMPLEMENTASI SOLAR Sebagai Alternatif Penyediaan Air Bersih di Nusa Tenggara Timur

Negara kita merupakan salah satu negara yang penyedia sumberdaya air bersih besar dunia. Indonesia memiliki 6 % persediaan air dunia atau sekitar 21% dari persediaan air di Asia Pasifik. Namun pada kenyataannya dari tahun ke tahun Indonesia mengalami krisis air bersih. Salah satu indikasi krisis air bersih dapat dilihat dari kondisi air yang digambarkan berdasarkan kualitas( mutu ) air serta ketersediaan (volume) air yang terdapat di Indonesia. Sebagai contoh provinsi yang mengalami kesulitan air bersih adalah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 6 dari 21 kabupaten di provinsi ini masih mengalami defisit air bersih. Kabupaten penyandang krisis air tersebut meliputi kabupaten Ende, Sikka, Flores Timur, Belu, dan Sumbar Timur. Masyarakat di kabupaten-kabupaten tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan air bersih sesuai standar kesehatan, yakni dalam sehari sebanyak 30 liter perhari. Hal ini tentunya akan berdampak pada kesejahteraan sosial dan kesehatan masyarakat di daerah ini.

Oleh: Yose Fernandes – STTA (yose_f@yahoo.co.id) Chairil Linggabinangkit - UGM, Aprilia Ria Kasanah - ITB Dimas Sigit Bimantara- UB, Bahrul Jalaali - UGM Moch. Faza Rosyada - UGM, Singgih Wibowo - UNDIP Muh. Fajar - UMS, Siti Khoiromah - UGM

21 | YES Magazine

Dilatarbelakangi dari permasalahan tersebut, 9 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang tergabung dalam cluster energi tenaga surya mencetuskan sebuah ide brilian untuk mengatasi masalah tersebut. “Implementasi Solar Water Pumping System Sebagai Alternatif Penyediaan Air Bersih di Nusa Tenggara Timur� adalah judul dari ide gagasan Chairil Linggabinangkit dari UGM, Yose Fernandes dari STTA, Dimas Sigit Binantara dari Unibraw, Bahrul Jalaali dari UGM, Mochammad Faza Rosyada dari UGM, Singgih Wibowo dari Undip, Muhammad Fajar dari UMS, Siti Khoiromah dari UGM, dan Aprilia Ria Kasanah dari ITB. Dengan potensi matahari yang sangat melimpah di provinsi Nusa Tenggara Timur, solar water pumping merupakan salah satu solusi untuk menangani masalah kebersihan air. Sistem solar water pumping ini tidak perlu memakai biaya yang terlalu besar untuk pengoperasiannya karena pembangkit utamanya adalah energi dari sinar matahari. energi yang diganakan ini merupakan energi yang ramah lingkungan. Dengan itu tidak ada lagi masalah penggunaan energi fosil yang bisa mencemarkan lingkungan. Proses pendistribusian nya pun tidak akan banyak mengalami hambatan karena sistem ini akan berjalan sepanjang tahun guna menyediakan air bersih bagi penduduk di Nusa Tenggara Timur.


WATER PUMPING SYSTEM Dari penerapan ide ini, dampak yang diharapkan adalah tercapainya pemenuhan air besih untuk kelangsungan hidup masyarakat di provinsi Nusa Tenggara Timur serta kesejahteraan masyarakat melalui konsumsi air yang sehat. Selain itu juga diharapkan ide ini dapat memunculkan kesadaran masyarakat setempat , pemerintah, serta institusi terkait dalam perawatan teknologi solar pump. Menjadikan NTT sebagai daerah percontohan sadar energi yang berasal dari energi terbarukan. Menjadi teknologi alternatif pemenuhan air untuk daerah yang kekurangan air bersih dan memiliki potensi tenaga surya di Indonesia. (cy)

Yes Magazine | 22


Focus Group Discussion Energy

PENINGKATAN EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) Sumber daya mineral Indonesia memang sangat melimpah ruah. Banyak sekali tersimpan emas, tembag, timah, batu bara, migas serta panas bumi (geothermal). Namun semua kekayaan alam tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal untuk mendapatkan sumber energi yang baru. Geothermal adalah salah satu kekayaan sumber daya mineral yang belum banyak dimanfaatkan menjadi sumber energi yang baru. Salah satu sumber geothermal yang sangat berpotensi besar tetapi belum dieksploitasi adalah di Gunung Rajabasa, Provinsi Lampung. Sumber panas bumi di Gunung Rajabasa mencapai 2730 MW dan telah dilelang sebagai wilayah kerja pertambangan oleh Kementrian ESDM RI. Kondisi ini memungkinkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Gunung Rajabasa Lampung menghasilkan sumber energi listrik yang besar. Berangkat dari potensi panas bumi Gunung Rajabasa Lampung tersebut, para mahasiswa peserta YES Summit ITS 2013 yang tergabung dalam cluster energi geothermal mengungkapkan sebuah gagasan atau ide untuk meningkatkan efisiensi pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi tersebut dengan menggunakan teknologi Low Temperature Power (LTP) Conversion dengan bantuan fluida kerja CO2. Prinsip kerja PLTP secara umum adalah dengan mengeluarkan uap basah dari perut bumi.tersebut. Awalnya berupa air panas bertekanan tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kirakira 20 % uap dan 80 % air. Uap yang telah terpisah dari air tersebut memiliki suhu sampai 2080 F. Uap tersebut kemudian diteruskan ke turbin untuk menggerakkan generator listrik. sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk menjaga keseimbangan kadar air dalam tanah.

23 | YES Magazine

Pada PLTP biasa uap tersebut dikembalikan langsung ke perut bumi tanpa dimanfaatkan kembali. ide yang ditawarkan oleh mahasiswa cluter energi geothermal tersbut adalah dengan menambahkan perangkat bernama Power UTC Purecycle yang menggunakan teknologi Low-Temperature Power Conversion pada PLTP Gunung Rajabasa Lampung. Alat tersebut mampu mengkonversikan uap panas sisa yang suhunya sekitar 165째F menjadi energi listrik dengan daya keluaran hingga 1 Mega Watt. Prinsip utama alat tersebut menggunakan uap panas untuk menggerakkan turbin yang kemudian dikopel dengan generator untuk kemudian menghasilkan listrik. Pada dasarnya prinsip tersebut memang sama dengan PLTP pada umumnya. Namun kelebihan dari Power UTC Purecycle adalah menggunakan uap panas bersuhu rendah serta dimensi turbin dan generator yang digunakan pun juga memiliki suhu lebih rendah daripada PLTP yang biasa. Sistem Panas Bumi Tingkat Lanjut (Enhanced Geothermal System) merupakan jawaban bagi defisit kelistrikan Provinsi Lampung. Sistem ini hanya membutuhkan reservoir panas serta dapat diimplementasikan pada daerah dengan permeabilitas b at u a n ren d a h . M a ka u nt u k men in gkat ka n permeabilitas, maka dilakukan penyuntikkan air dingin dengan tekanan tinggi ke dalam batuan. Penyuntikan fluida mengakibatkan peningkatan tekanan fluida dalam batuan, sehingga meningkatkan permeabilitas system. Dengan prinsip ini, serta didukung dengan sumber panas kolosal dari Gunung Rajabasa, potensi panas bumi di daerah gunung Rajabasa dan sekitarnya sudah cukupuntuk menyuplai energi di Provinsi Lampung dengan konsumsi dua kali lipat dari hari ini.


MENGGUNAKAN TEKNOLOGI LOW TEMPERATURE POWER (LTP) CONVERSION DENGAN FLUIDA KERJA CO2 DI GUNUNG RAJABASA Inovasi lain dari Sistem Panas Bumi Tingkat Lanjut adalah penggunaan karbon dioksida superkritis (scCO2) sebagai fluida kerja. Keuntungan dari sistem ini adalah output power lebih tinggi dikareenakan tingkat kekentalammya yang lebih rendah. Peluang penerapan ide Low-Temperature Power Conversion sendiri dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain aspek teknologi, ekonomi dan lingkungan. Berdasarkan aspek teknologi, penggunaan teknologi Low-Temperature Power Conversion telah banyak digunakan di Pembangkit listrik Tenaga Uap (PLTU) dan industri lain yang memanfaatkan panas sisa dari proses produksinya. Hanya saja di Indonesia teknologi LowTemperature Power Conversion ini lebih sering dikenal dengan namaWaste heat recovery system. Sehingga dari aspek penerapan teknologi, teknologi Low-Temperature Power Conversion ini relatif mudah untuk diterapkan dan hasilnyapun telah teruji berdasarkan pengalaman penggunaannya di PLTU.

Oleh: Ardi Rifa'i, ardi_nesia@yahoo.com Bagus Rachmad Irwansyah, Dias Nurazna P Helmi Qosim, Rahmat Septian W Rahmy Ardani, Steven P H Sihombing Yose Ardhani Farasi

Dari aspek lingkungan sendiri karena teknologi Low-Temperature Power Conversion ini memanfaatkan uap panas sisa dan hanya menghasilkan material emisi buangan yang jumlahnya relatif sedikit yaitu sekitar 180 Kg/MWh, lima kali lebih rendah dibandingkan emisi buangan yang dihasilkan PLTU yang hampir mencapai 1000 Kg/MWh. Sehingga penerapan teknologi ini aman dan tidak merusak lingkungan di sekitarnya. Melalui kajian prospek secara ekonomis, implementasi energi ini menjanjikan.Pembangkit listrik dengan sistem panas bumi tingkat lanjut pada kondisi puncak dapat menghasilkan listrik dengan biaya Rp384/kWh.Biaya ini belum termasuk subsidi dari perjanjian perdagangan karbon yang ditandatangani oleh di Kyoto, intensif yang diberikan pemerintah, maupun biaya balik modal dari pembangkit. Jika dijumlahkan, biaya pengembangan sistem ini tidak akan lebih mahal dari pada Pembangkit Listirk Tenaga Panas Bumi (PLTP) konvensional. Biaya pengembangan PLTP sistem panas bumi tingkat lanjut merupakan industri yang modal awalnya tinggi (capital cost) dengan biaya bahan baku yang hampir tidak ada. Oleh karena itu, pembangkit ini dapat bersaing dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dalam jangka panjang. Ketika energi yang sudah lama hampir menemui titik kritis , maka manusia harus dengan cerdas memanfaatkan sumber energi baru yang ada di sekitarnya. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber energi mineral, sudah sepatutnya putra-putri bangsa mengolah dan memanfaatkan kekayaan negeri untuk kesejahteraan bangsa sendiri. (cy)

YES Magazine | 24


Satrio Wiweko

Sebagai Mahasiswa, Hendaknya Beraksi Nyata

Mulai dari Hal Paling Kecil: Pengelolaan Sampah Permasalahan lingkungan yang belum teratasi yakni pengolahan sampah. Bagaimana sampah saat ini banyak mencemari laut. Di Surabaya sendiri misalnya, 8700 m2 sampah dihasilkan oleh seluruh kota dalam satu hari. Jumlah ini mencapai 1114 truk tiap satu hari. Bisa dibayangkan bagaimana banyaknya sampah-sampah itu? Dan bagaimana cara melenyapkannya? Ataukah sampah itu hanya berpindah tempat, dari sumbernya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)? Pencemaran terbagi menjadi tiga bagian yakni sampah, air, dan udara. Menurut Satrio Wiweko, Direktur Sahabat Lingkungan, permasalahan yang saat ini dapat ditangani adalah pencemaran akibat timbunan sampah. Penanganannya menggunakan teknologi yang sudah ada saat ini, misalnya alat pembuat kompos (komposer). Sementara untuk mengatasi pencemaran air dan udara dibutuhkan keahlian khusus, tidak semua masyarakat dapat melakukannya. Namun, dalam pelaksanaannya sangat membutuhkan partisipasi masyarakat. Sebab, sampah tersebut berasal dari kehidupan masyarakat mulai dari sampah rumah tangga, sampah kantor, dan sebagainya. Yang lebih mudah adalah pengolahan sampah yang langsung dilakukan di lokasi sumber sampah tersebut. Misalnya jika di desa, sampah segera disiapkan lubang tanah untuk dipendam bersama tanah agar berubah menjadi kompos. Atau juga bisa menggunakan composer untuk sampah organic maupun anorganik.

25 | YES Magazine

Dalam implementasinya, yang sulit adalah ketika sampah tersebut telah bercampur, tidak terpisah yang mana sampah organik, dan sampah anorganik. Sehingga membuat sulitnya dilakukan tindakan dengan menggunakan composer. “Tapi seringkali masyarakat tidak sadar,� ungkapnya. Karenanya, dibutuhkan sosialisasi dan pendekatan khusus untuk masyarakat agar dapat memiliki kesadaran untuk melestarikan lingkungan yang dimulai dari pengelolaan sampah. Perlakuan pertama untuk sampah adalah dilakukan pemilahan dari sumber-sumber yang menghasilkan sampah. Misalnya sampah organic akan dipilah dan dimasukkan ke dalam composer. Sehingga akan terurai dan menjadi kompos. Peran mahasiswa dan pemerintah saat ini adalah memberikan percontohan untuk masyarakat. Dengan cara membuat pengelolaan sampah yang berada di lokasi tempat sampah itu berasal. Memberikan percontohan nyata sesuai dengan bidangnya masing-masing adalah yang bisa dilakukan. “Aksi nyata bisa dilakukan mulai dari halhal kecil,� pesannya.


Profil

26 | YES Magazine


Focus Group Discussion

Urban Living, Community and Environment

27 | YES Magazine


YES Magazine | 28


Focus Group Discussion

Urban Living, Community and Environment

29 | YES Magazine


YES Magazine | 30


Focus Group Discussion

Urban Living, Community and Environment

31 | YES Magazine


YES Magazine | 32


Focus Group Discussion

Urban Living, Community and Environment

33 | YES Magazine


YES Magazine | 34


Focus Group Discussion

Urban Living, Community and Environment 35 | YES Magazine


YES Magazine | 36


Focus Group Discussion

Information Technology and Digital Services

37 | YES Magazine


YES Magazine | 38


Focus Group Discussion

Information Technology and Digital Services 39 | YES Magazine


YES Magazine | 40


Focus Group Discussion

Information Technology and Digital Services 41 | YES Magazine


YES Magazine | 42


43 | YES Magazine


YES Magazine | 44


yes.its.ac.id

Young Engineers& Scientists

SUMMIT 2013 e n i z a g a M

BEM ITS


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.