Eventguide Magazine Indonesia

Page 43

Harus diakui bahwa selama era reformasi ini keberadaan museum justru terabaikan. Negara merasa kurang berkepentingan mengangkat narasi tentang keindonesiaan melalui museum. Berbeda dengan era Orde Baru dimana museum tumbuh begitu pesat terutama museum bercorak militer bertema sejarah dan perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan. Dalam era reformasi ini pemerintah terlalu sibuk dan tenggelam dalam hiruk pikuk politik praktis. Tak heran jika museum yang eksis justru museum milik swasta seperti Museum Seni Rupa Oei Hong Djien di Magelang, Museum Rekor Indonesia di Semarang, Museum Komik di Bali atau Museum Ulen Sentalu di Jogjakarta. Untuk mengangkat kembali pamor museum paling tidak ada empat fungsi yang melekat pada museum yang harus diperkuat kembali yakni fungsi edukatif dan akademis, fungsi sosio kultural, fungsi ekonomi dan fungsi politik. Fungsi edukatif dan akademis museum terlihat melalui fungsi museum sebagai wahana pendidikan membagi pengetahuan baik baru maupun lama dan juga tempat untuk melakukan penelitian. Paling tidak museum menjadi ajang kunungan dari sekolah-sekolah dari SD sampai SMA. Selanjutnya fungsi sosio kultural dimana secara implisit museum dan monumen merupakan media pengingat terhadap berbagai peristiwan yang kita alami. Kita membutuhkan halhal dari masa lalu untuk diingat seperti asal usul budaya, sejarah perjuangan bangsa, dan sebagainya. Dari situ kita merefleksikan diri. Museum Sejarah Kota Macau, MACAU

Fungsi rekreasi dan ekonomi kreatif melekat pada karakter museum sebagai ruang publik-tempat tamasya bagi masyarakat umum. Ragam benda koleksi museum mampu memberi inspirasi yang memantik ide ide baru masyarakat sehingga mendorong tergeraknya aktivitas kreatif. Dengan demikian secara tidak langsung museum dituntut untuk lebih kreatif dan atraktif menampilkan koleksinya agar mampu menginspirasi publik. Akhirnya museum tidak hanya berhenti pada fungsi edukasi dan rekreasi namun juga politis. Identitas sebuah bangsa diteguhkan melalui keberadaan sebuah museum. Museum diperlukan untuk melegitimasi berbagai hal yang simpang siur dan terlupakan. Sebab, narasi besar tentang identitas biasanya berada di wilayah abu-abu, dialektis, oleh karena itu identitas perlu dibentuk dalam wacana yang tegas dan dikukuhkan melalui display dan aktivitas di museum.

Untuk mengangkat kembali pamor museum paling tidak ada empat fungsi yang melekat pada museum yang harus diperkuat kembali yakni fungsi edukatif dan akademis, fungsi sosio kultural, fungsi ekonomi dan fungsi politik.

Terlepas dari fungsi museum tersebut di atas, faktor lain yang tidak kalah pentingnya bahkan vital bagi keberlangsungan hidup museum adalah tenaga sumber daya manusianya. Semua sudah mafum bahwa mayoritas museum di Indonesia dikelola apa adanya. SDM yang handal dan menguasai bidangnya akan sangat menentukan hidup matinya sebuah museum. [Michael Suhandik]

Desember 2012 I

I 41


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.