Negara hukum bernurani: Gagasan Satjipto Rahardjo

Page 17

1945. Dalam Negara Hukum Pancasila, agama dan negara berada dalam hubungan yang harmonis. Negara hukum Pancasila bertitik pangkal dari asas kekeluargaan dan kerukunan, dua asas ini sebagai asas yang terpadu. Kepentingan rakyat lebih diutamakan, namun harkat dan martabat manusia tetap dihargai. Sehubungan dengan uraian diatas menurut M. Tahir Azhary yaitu meskipun dalam pen‐ jelasan UUD 1945 digunakan istilah rechtsstaat yang dianut oleh Negara Indonesia bukan konsep rechtsstaat dan bukan pula konsep rule of law, melainkan konsep negara hukum Pancasila dengan ciri‐ciri, yaitu: (a). (b). (c). (d). (e). (f). (g). (h). (i). (j). (k).

Ada hubungan yang erat antara agama dan Negara; Bertumpu pada Ketuhanan Yang Maha Esa; Kebebasan beragama dalam arti positif; Ateisme tidak dibenarkan dan komunisme dilarang; Asas kekeluargaan dan kerukunan; Unsur‐unsur pokok negara hukum Pancasila adalah : Pancasila; Majelis Permusyawaratan Rakyat; Sistem konstitusi; Persamaan; dan Peradilan bebas.

Sedangkan menurut Oemar Seno Adji, negara hukum Indonesia memiliki ciri‐ciri khas Indonesia. Salah satu ciri pokok dalam negara hukum pancasila adanya jaminan terhadap kebebasan beragama. Tetapi kebebasan yang positif, artinya tidak ada tempat bagi ateisme atau propaganda anti agama di bumi Indonesia. Ciri‐ciri negara Hukum Pancasila: (a). (b). (c). (d). (e). (f).

Hubungan yang erat antara agama dan negara; Bertumpu pada Ketuhanan yang Maha Esa; Kebebasan beragama dalam arti positif; Ateisme tidak dibenarkan; Komunisme dilarang; dan Asas kekeluargaan dan kerukunan.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam Negara Hukum Pancasila: (a). Kebebasan beragama harus mengacu pada makna yang positif sehingga pengingkaran terhadap Tuhan Yang Maha Esa (ateisme) ataupun sikap yang me‐ musuhi Tuhan Yang Maha Esa tidak dibenarkan; 14


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.