Bali Post - Kamis, 20 Agustus 2009

Page 2

2 FIGUR Mandi hingga Lima Kali MESKI kasusnya mulai mereda, tapi kewaspadaan terhadap flu A (H1N1) terus dilakukan di RS Sanglah. Salah satunya adalah meningkatkan kewaspadaan terhadap petugas, baik dokter maupun petugas paramedis lainnya. Menurut Kasi Yanmed Rawat Jalan RS Sanglah dr. Ken Wirasandhi, Selasa (18/8), untuk mencegah penyebaran penularan flu A (H1N1), pihak dokter di IRD diwajibkan mandi setelah melakukan pemeriksaan kepada BP/san pasien terutama pasien yang memiliki gejala ILI. ‘’Sekali bertugas, dokter bisa mandi sampai lima kali,’’ ujar Ken. Tidak hanya sampai di situ, petugas panyangra yang bertugas menjemput pasien yang datang ke IRD kini wajib ganti baju di RS Sanglah dan tidak boleh membawa seragamnya ke rumah. ‘’Untuk panyangra kami siapkan seragam yang sama dengan seragam IBS. Mereka harus menggantinya di RS kemudian saat pulang mereka harus menggantinya di RS pula. Langkah tersebut setidaknya meminimalkan penularan flu A (H1N1) keluar RS,’’ jelas Ken. Prosedur baru perawatan flu A (H1N1) pun kini telah diterapkan RS Sanglah. Hingga Selasa (18/8) sudah tercatat delapan pasien yang diduga menderita flu A (H1N1) menjalani rawat jalan. ‘’Sesuai prosedur baru, pasien dengan gejala ILI yang mengarah ke flu H1N1, jika gejalanya ringan akan menjalani rawat jalan dan dibekali tamiflu,’’ ujar Ken. (san)

DENPASAR & SEKITARNYA Dua Siswa SMP Kecelakaan INI peringatan bagi orangtua agar tidak mengizinkan anaknya yang masih duduk di bangku SMP dan belum cukup umur untuk mengendarai motor. Seperti yang dialami Komang Pratista warga Banjar Mertasari Pujung, Pupuan, Tabanan dan Mega Satya warga Jalan Turi Denpasar. Ke-2 orang ini mungkin tidak berhubungan tetapi keduanya sama-sama berusia 12 tahun dan masih duduk di bangku kelas I SMP. Keduanya samasama masuk RS Sanglah karena mengalami kecelakaan lalu lintas saat mengendarai motor. Berdasarkan informasi, Pratista masuk RS Sanglah Selasa (18/8) malam lalu karena mengalami cedera pada bagian belakang kepala. Menurut keterangan pamannya, Pratista terjatuh dari motor di gang dekat rumahnya dan masuk ke dalam got. Pratista yang ternyata baru belajar naik motor tersebut mengalami luka pada kepala karena terbentur pinggiran got. Ia dilarikan ke RS Sanglah dan langsung menjalani operasi. Kejadian berbeda menimpa Mega. Ia justru ditabrak lari oleh pengemudi motor lainnya ketika berada dalam perjalanan menjemput adiknya yang masih duduk di bangku TK, Rabu (19/8) kemarin. Menurut ayahnya, Gus Alit, anaknya ditabrak lari di sekitar Jalan Kesiman sehingga mengalami patah pada kakinya. (san)

Pemadaman Listrik Sementara Jumat (21/8): STO Jimbaran, Jalan Bantas Kauh seputaran STO Jimbaran.

Orok Membusuk di Pantai Petitenget Denpasar (Bali Post) Orok membusuk Rabu (19/8) kemarin ditemukan terkubur di pasir pantai Petitenget Kuta, Utara. Orok tersebut kemudian dibawa ke Kamar Jenazah RS Sanglah untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah dr. I.B. Putu Alit, Sp.F., DFM mengatakan dari hasil pemeriksaan luar, diketahui orok berjenis kelamin perempuan tersebut sudah meninggal kurang lebih tiga hari, melihat kondisi badannya yang sudah membusuk. ‘’Orok mempunyai panjang 40 cm yang artinya sudah berumur delapan bulan kandungan,’’ ujar Alit. Sementara itu ari-arinya ditemukan sudah terlepas dan ada bekas pemotongan tidak rata pada tali pusarnya yang dapat diartikan ada yang menarik paksa tali pusarnya hingga putus. Karena kondisi yang sudah membusuk, berat badan orok yang sebenarnya tidak bisa dipastikan lagi. Selain itu, tidak bisa dipastikan apakah orok dalam kondisi hidup saat dikeluarkan atau langsung meninggal. ‘’Karena sudah meninggal, kondisi paru-parunya sudah berubah. Jadi tidak bisa dipastikan apakah orok tersebut lahir dalam kondisi hidup atau langsung meninggal,’’ ujar Alit. Hingga kemarin jenazah orok tersebut masih dititipkan di Kamar Jenazah RS Sanglah. (kmb24)

SLB C Lumintang Positif Dipindah Denpasar (Bali Post) Isu yang berkembang bahwa SLB Pembina Nasional yang berlokasi di Jimbaran akan dipindah ke lokasi lain, membuat salah seorang orangtua siswa menanyakan hal itu lewat telepon ke Sekretariat Redaksi Bali Post, Rabu (19/8) kemarin. Orangtua siswa yang sebelumnya mengaku sudah menanyakan hal itu ke kantor Disdikpora Bali, belum mendapatkan jawaban pasti. Kepala SLB Pembina Nasional Jimbaran Murdani ketika dihubungi per telepon Rabu kemarin mengaku tidak tahu persis rencana pemindahan sekolah itu. ‘’Saya tidak tahu. Tanyakan saja ke Disdikpora,’’ ujarnya. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali Wayan Suasta, S.H. ketika dimintai konfirmasi mengatakan, yang akan positif dipindah adalah SLB C Lumintang yang kini lokasinya kurang representatif. Lokasi yang dilirik Pemerintah Provinsi adalah lahan bekas Balitex Tohpati. Namun, seiring dengan pemindahan SLB C ke lokasi yang lebih strategis itu, berkembang pemikiran ke depan untuk menjadikan SLB Pembina Nasional Jimbaran berada dalam satu lokasi dengan SLB C di Balitex, berdasarkan beberapa pertimbangan. Antara lain, bangunan gedung sekolah tersebut sudah tua, lingkungan sekitarnya kurang mendukung sebagai tempat pendidikan. Sementara di Balitex, lingkungan sekitarnya amat mendukung karena di sana ada sekolah dan dekat dengan kota. Lahannya juga cukup luas sekitar 5 hektar. Perlu kami luruskan, pemindahan SLB C memang sudah positif. Tetapi pemindahan SLB Pembina Nasional Jimbaran itu baru tahap pemikiran yang tentu memerlukan kajian-kajian melibatkan instansi terkait seperti legislatif. Jika toh nantinya sekolah itu dipindah ke lokasi yang baru, sejatinya untuk kepentingan yang lebih baik. Sebab, Pemerintah Provinsi Bali sangat peduli dengan pendidikan atau sekolah luar biasa (SLB) untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak yang memerlukan perhatian khusus, ujar Suasta melalui HP-nya dari Jakarta. Ketika ditanya untuk apa nantinya tanah SLB Pembina Nasional jika jadi dipindah ke Balitex, Suasta mengatakan belum dipikirkan sampai di sana, karena baru rencana. Dalam konteks itu ia membantah SLB Pembina itu digusur. (08)

KOTA

Kamis Kliwon, 20 Agustus 2009

Harus Ada Aturan Jelas, Subsidi Jangan Diskriminatif Denpasar (Bali Post) Tantangan dan kendala Program Layanan Kesehatan Gratis (Yankestis) dalam bentuk Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) perlu diinventarisasi sejak dini. Sebagai sebuah kebijakan publik lintas kabupaten/kota, program JKBM mestinya didukung aturan hukum lokal berupa perda. Demikian pula bidang pendidikan, harus ada aturan yang jelas untuk dijadikan acuan. Hal mendasar yang patut diselaraskan adalah beda basis politik pejabat publik yang berpotensi menjadi tantangan. Demikian saran pengamat politik Universitas Warmadewa Made Suantina, Selasa (18/8), merespons dua program kebijakan publik yang akan digulirkan Pemprov Bali 2010. Selain JKBM, program-program ini perlu dimatangkan sejak awal. Setidaknya potensi tantangan dan hambatan harus diinventarisasi agar program ini tak menyulut polemik saat digulirkan. Suantina menilai tantangan mendasar dari program ini adalah kesiapan kabupaten/kota menyiapkan dana sharing, keragaman basis politik pejabat publik, termasuk belum adanya perda yang bisa dijadikan acuan merealisasikan. ‘’Aturan nasional untuk dua program ini sudah sangat jelas. Namun, program ini akan efektif jika potensi hambatannya diantisipasi sejak dini,’’ sarannya.

Menurut Karo Humas dan Protokol Pemprov Bali I Putu Suardhika, S.H., M.H. program JKBM akan menyasar 2.535.866 jiwa. Perkiraan dana untuk mendukung program JKBM mencapai Rp 152.153.160.000 dalam bentuk sharing antara Pemprov Bali dan kabupaten/kota dengan perbandingan 50% : 50%. Keluarga Miskin Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Bali Ketut Kariyasa Adnyana, S.P. meminta agar anggaran pendidikan itu diprioritaskan untuk mensubsidi biaya pendidikan siswa-siswa dari keluarga miskin. Tanpa melihat apakah siswasiswa tersebut menuntut ilmu di sekolah negeri maupun swasta. ‘’Tahun 2010 mendatang, tidak boleh lagi ada dikotomi antara sekolah

negeri maupun swasta dalam penyaluran subsidi untuk siswa miskin,’’ kata Kariyasa Adnyana, Selasa (18/8). Katanya, jangan ada kebijakan yang diskriminatif hanya menyasar siswasiswa baru dari sekolah negeri. Sedangkan siswa baru di sekolah swasta terpaksa gigit jari lantaran tidak kecipratan subsidi sejenis dari Pemprov Bali. Padahal jika mau jujur, jumlah siswa baru dari keluarga miskin yang menuntut ilmu di sekolah swasta tidak kalah banyaknya dibandingkan rekan-rekannya yang ada di sekolah negeri. ‘’Semestinya, kucuran subsidi pendidikan itu diprioritaskan untuk siswa-siswa dari keluarga miskin tanpa melihat apakah mereka menuntut ilmu di sekolah negeri maupun di sekolah swasta,’’ tegasnya. (044/kmb13)

Pelayanan Kesehatan Gratis

Pemprov Alokasikan Rp 100 Miliar Denpasar (Bali Post) Ada kabar gembira bagi masyarakat Bali yang selama ini belum mampu menikmati layanan kesehatan secara optimal lantaran terganjal kendala biaya. Tahun anggaran 2010 mendatang, Pemprov Bali berancang-ancang mengalokasikan anggaran Rp 100 miliar lebih untuk mendukung pelaksanaan program kesehatan gratis bagi segenap komponen masyarakat Bali. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan hal itu pada peluncuran Bali Post Phone Flexi yang bertepatan dengan peringatan HUT ke-61 Bali Post dan HUT ke-64 RI di Wantilan Gedung Pers Bali Ketut Nadha, Minggu (16/8) lalu. Mangku Pastika menegaskan, seluruh masyarakat Bali yang punya KTP dan kartu keluarga (KK) Bali berhak menikmati layanan kesehatan gratis tersebut. Dengan disiapkannya anggaran itu, masyarakat Bali tidak perlu ragu-ragu lagi jika harus opname di rumah sakit. Bahkan, pelayanan kesehatan gratis itu juga berlaku bagi masyarakat yang memerlukan tindakan operasi sampai cuci darah dan sebagainya. ‘’Penyiapan

anggaran lebih dari Rp 100 miliar itu merupakan wujud komitmen Pemprov Bali dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Bali secara menyeluruh,’’ katanya. Guna menyukseskan program strategis tersebut, katanya, Pemprov Bali akan bersinergi dengan pemkab/ pemkot se-Bali. Ditegaskan, pemkab/pemkot se-Bali juga menyiapkan anggaran dengan jumlah yang sama yakni Rp 100 miliar pada APBD 2010. Namun, anggaran sebesar itu akan ditanggung secara bersama-sama oleh sembilan pemkab/pemkot di Bali. ‘’Dengan pola sinergi seperti itu, nantinya akan terkumpul anggaran sekitar Rp 200 miliar. Dengan anggaran sebesar itu diharapkan bisa membantu seluruh masyarakat Bali dalam pelayanan kesehatan,’’ tegasnya. Selain pembangunan bidang kesehatan, Mangku Pastika menegaskan bahwa Pemprov Bali juga sangat memprioritaskan pembangunan sektor kependidikan. Sejumlah terobosan telah dilakukan guna memperluas akses dan kesempatan bagi generasi muda Bali untuk bisa menikmati layanan pen-

didikan secara layak. Pada tahun anggaran 2010 mendatang, kata Mangku Pastika, Pemprov Bali juga menyiapkan anggaran Rp 125 miliar untuk pendidikan. Anggaran itu akan dimanfaatkan untuk mendukung dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD dan SMP yang sudah dikucurkan oleh pemerintah pusat. Diakuinya, dana dari pemerintah pusat itu jumlahnya belum sepenuhnya mampu memenuhi biaya operasional sekolah yang dikeluarkan oleh pihak sekolah sehingga masih perlu di-back up oleh pemprov maupun pemkab/pemkot. ‘’Khusus untuk dana BOS SMA/SMK negeri yang sampai saat ini belum dibantu oleh pemerintah pusat akan dibantu oleh Pemprov Bali bersama pemkab/pemkot se-Bali. Dengan dikucurkannya bantuan itu, kita berharap pada akhir 2013 atau 2014 nanti seluruh generasi muda Bali paling tidak tamat SMA atau SMK. Ini penting untuk memasuki era persaingan global sehingga dengan demikian SDM Bali benar-benar berkualitas dan dapat bersaing di tengah-tengah persaingan global yang makin ketat,’’ tegasnya. (kmb13)

Peringati HUT Ke-64 Proklamasi RI

Bali Post/ded

STATUS SUBAK - Dulu Subak Balangan merupakan hamparan padi. Namun, karena statusnya belum jelas, petani terpaksa menanam ketela pohon.

Status Tak Jelas, Subak Balangan Telantar Denpasar (Bali Post) Selama kurang lebih 12 tahun, Subak Balangan, Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi tidak memiliki akses pengairan. Padahal, jenis tanah di subak ini dikategorikan persawahan kelas satu. Selama ini masyarakat petani setempat terpaksa menanam ketela pohon sebagai solusi menyambung hidup. Bisa kembali menanam padi terus menjadi harapan petani setempat. Namun, harapan akan air dan kembali menguningnya padi masih terganjal status subak yang sampai sekarang masih mengambang. Hal itu disampaikan Bendesa Adat Balangan Made Gama dan Klian Subak Ketut Arsana, Rabu (19/ 8) kemarin. Menurutnya, awalnya air yang mengalir ke persawahan Subak Balangan berasal dari Tabanan. Saat itu padi menjadi tanaman utama. Namun, sejak diputus dan dialihkannya akses air menuju Subak Balangan yang dimulai sejak tahun 1997, para petani kesulitan melanjutkan tanam padi. Petani terpaksa menanam ketela pohon, yang notabene

hasil yang didapat lebih sedikit ketimbang menanam padi. Subak Balangan berada di perbatasan Tabanan dan Badung. Sebelum tahun 1997, subak ini masuk wilayah Tabanan. Tetapi karena masyarakat dan Desa Adat Balangan sendiri berstatus wilayah Badung. Apalagi, saat menjadi wilayah Tabanan, subak kerap tidak diperhatikan oleh pemerintah setempat. Desa adat kami berada di Badung, meski lahan subaknya berada di Tabanan. ‘’Para petani di sini saat itu terus melaksanakan kewajiban, tetapi hak kami justru tidak pernah diberikan. Menyikapi hal itu, maka melalui keputusan warga, status lahan subak diputuskan untuk dipindahkan saja ke Badung,’’ ujarnya. Sayangnya, kata dia, perpindahan status wilayah Subak Balangan tidak berjalan mulus. Hingga kini status subak masih mengambang. Pemerintah belum juga menyelesaikan proses perpindahan status dimaksud. Imbas yang paling dirasakan yakni akses pengairan dari

Tabanan ke Subak Balangan justru ditutup. Status yang belum jelas ini tak luput berimbas pada perhatian pemerintah ke subak. Pemkab Badung jadi kurang aktif memberikan bantuan ke subak ini. Hal ini dimaklumi, sebab hingga kini lahan di Subak Balangan belum masuk ke wilayah Badung. Krama Subak Balangan telah berkali-kali mendesak dan mengusulkan agar perubahan status segera diselesaikan. Sehingga Subak Balangan berstatus penuh berada di wilayah Badung. Warga juga telah melakukan negosiasi ke subak hilir di Tabanan untuk mengalirkan airnya ke Balangan. Upaya ke pemerintah, ditempuh dengan melakukan pembicaraan ke Pemkab Badung hingga ke tingkat provinsi. ‘’Sayangnya, upaya-upaya ini masih menemui jalan buntu. Kami sudah berupaya terusmenerus. Namun belum juga ada hasilnya. Kami berharap pada pihak terkait khususnya pemerintah, masalah status bisa cepat selesai. Begitu pula agar air bisa kami dapatkan,” ujarnya. (ded)

Bali Post/kmb12

SERAHKAN PALU - Pimpinan sidang menyerahkan palu kepada pimpinan Dewan sementara (kiri) dan Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra memberikan ucapan selamat kepada Dewan baru.

Inti Bali Gelar ”Bakti Bagimu Negeri” 45 Anggota DPRD Bersama Veteran Denpasar Dilantik

Denpasar (Bali Post) di wantilan DPRD Bali, Den- bolik, setelah para veteran Sebagai bangsa yang be- pasar, Senin (17/8) lalu. berjuang, dengan tubuh sar, hendaknya jangan perTahun ini, acara ‘’Bakti yang kotor bahkan ada yang nah melupakan sejarah. Be- Bagimu Negeri’’ yang digelar berdarah, mereka perlu gitu pun tiap peringatan Inti Bali mengundang 100 handuk untuk menyeka kerHUT Proklamasi RI, kita veteran dari daerah Badung ingat dan mengelap tubuh. akan selalu diingatkan akan dan Denpasar yang rata-rata Tentunya setelah itu meresejarah perjuangan bangsa berusia di atas 75 tahun, ter- ka juga perlu membersihkan ini untuk melepaskan diri masuk nyonya janda pahla- tubuh setelah berjuang agar dari penjajahan, semangat wan Brigjen Anumerta I Gus- kembali segar. Karena itulah cinta Tanah Air yang begitu ti Ngurah Rai yang telah disampaikan perlengkapan kuat dari para pahlawan berusia 106 tahun, Ny. May- mandi seperti sabun dan melalui pengorbanan jiwa or Debes (86), dan Ny. janda shampoo. Selesai mandi, serta raga. Mayor Anumerta Gusti Putu baju yang kotor bahkan muBercermin dari itu, sudah Wisnu (86). ‘’Kami merasa ngkin sobek setelah berjuaselayaknya generasi senang dan terharu bisa tu- ng, diganti dengan baju baru sekarang juga generasi yang rut merayakan HUT Prokla- merah dan putih. akan datang selalu ingat dan masi Kemerdekaan RI bersaSementara itu, Ketua tetap menaruh hormat atas ma Inti Bali dan mendapat- DPRD Bali I.B. Wesnawa, B.A. jasa-jasa yang sudah dilaku- kan perhatian yang begitu dalam sambutannya mengatakan para veteran pejuang. besar dan secara konsisten kan sangat mengapresiasi ini‘’Sudah sewajarnya kita ber- dari Inti Bali, ini menunjuk- siatif INTI Bali yang terpangterima kasih, dan selalu in- kan Inti Bali sangat peduli gil untuk memberikan pergat kepada para veteran yang terhadap perjuangan kami,’’ hatian kepada para pejuang dulu ikut berjuang meraih jelas Ny. janda I Gusti veteran atas jasa-jasa beliau dan mempertahankan ke- Ngurah Rai. begitu besar kepada nusa dan merdekaan RI,’’ ujar Cahaya Dijelaskan, secara sim- bangsa. (r/*) Wirawan H a d i , Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) Bali, di sela-sela a c a r a ‘’Bakti Bagimu Negeri’’ bersama veteran pejuang kemerdeBali Post/ist kaan RI GELAR - Inti Bali gelar “Bakti Bagimu Negeri”bersama veteran.

Denpasar (Bali Post) Empat puluh lima anggota DPRD Kota Denpasar periode 2009-2014 resmi dilantik dan diambil sumpahnya oleh Ketua Pengadilan Negeri Denpasar I Nyoman Sutama, S.H. dalam rapat paripurna istimewa DPRD Kota Denpasar, Rabu (19/8) kemarin di ruang sidang DPRD setempat. Dari jumlah tersebut, 11 orang merupakan incumbent. Sedangkan 34 orang lainnya merupakan wajah-wajah baru. Pengucapan sumpah janji itu dihadiri Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, Wawali IGN Jaya Negara, anggota Muspida, Sekkot AAN Rai Iswara, Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Selly Rai Mantra, para bendesa pakraman dan para pimpinan SKPD. Seusai pengucapan sumpah janji langsung dilakukan penetapan pimpinan sementara DPRD Denpasar. Pimpinan sementara ditetapkan

FM 96,5

Wayan Darsa, S.Sos. dari PDI-P dan Wakilnya A.A. Ngurah Wira Bima Wirkrama dari Partai Demokrat yang ditandai dengan penyerahan palu sidang dari pimpinan sidang I Ketut Sukita kepada pimpinan Dewan sementara. Ketua DPRD Kota Denpasar Ketut Sukita dalam sambutan terakhirnya sebelum lengser berpesan kepada anggota Dewan baru bahwa eksekutif sebagai mitra sejajar. Selain itu, keputusan Dewan bersifat kolektif kolegial karena diambil dalam keputusan-keputusan rapat alat kelengkapan Dewan. ‘’Kebijakan itu lahir bukan kehendak dari ketua atau pimpinan tapi merupakan rangkuman pendapat dari anggota Dewan,’’ jelasnya. Dikatakan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Denpasar bukan perkara mudah dan enteng. Sebagai anggota Dewan harus bertanggung

jawab kepada konstituennya. Gesekan dan dinamika yang bergejolak di internal Dewan harus di-manage oleh pimpinan Dewan dengan mengatur dan mengagendakan pembahasan APBD yang diajukan oleh eksekutif agar benar-benar diproses secara matang, cepat dan akurat. ‘’Jangan sampai pimpinan dan anggota Dewan, lama berkutat tidak menyetujui seluruh rancangan APBD yang diajukan eksekutif, karena dampaknya seluruh roda pemerintahan tidak akan berjalan, yang berarti kepentingan masyarakat umum menjadi terganggu,’’ tegas Sukita. Gubernur Bali dalam sambutannya dibacakan Wali Kota I.B. Rai Dharmawijaya Mantra menyatakan proses penyelenggaraan pembangunan daerah perlu terusmenerus dirumuskan dengan skala prioritas yang tepat dan sesuai aspirasi masyarakat. (kmb12/*)

815224, 819446

Topik : SUBSIDI PENDIDIKAN HANYA UNTUK SEKOLAH NEGERI Sampaikan opini Anda hari ini di acara Warung Global FM 96,5 wab blog: www.globalfmbali.blogspot.com, E-mail:globalfmbali@yahoo.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Bali Post - Kamis, 20 Agustus 2009 by e-Paper KMB - Issuu