Pembangunan Rumah Bantuan di Aceh

Page 38

Demikian pula para donor yang ingin berpartisipasi pada program pembangunan rumah bantuan tersebut. Pada masamasa ini, selain dilakukan pendataan kepada masayarakat, para donor juga mempersiapkan konsep, design, lokasi pembangunan rumah bantuan dan lain sebagainya dengan membuka kepartisipasian masyarakat terhadap proses-proses tersebut. Sehingga bangunan rumah yang akan dibuat, telah mengalami “penetapan atau persetujuan” dari masyarakat tentang rumah seperti apa yang mereka inginkan, tentunya dengan didasari oleh unsur-unsur yang dibahas seperti tersebut diatas Selain itu, bentuk partisipasi lainnya adalah dengan melibatkan masyarakat untuk menetapkan lokasi-lokasi pembangunan perumahan bantuan yang tepat sasaran Tidak ada pemetaan rumah dari BRR, koordinasi yang lemah antara BRR dan NGO, pengawasan yang lemah oleh BRR  Mayoritas masyarakat Kota Banda Aceh membutuhkan ruang dapur yang terpisah dari ruang lainnya dan relative luas. Kondisi ini tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, dan jumlah anggota keluarga. Namun kondisi ini dipengaruhi oleh karakter budaya, dimana masyarakat tidak ingin aktifitas di dapur dilihat oleh orang atau tamu yang tidak sepantasnya melihat pemandangan di dapur. Di samping itu masyarakat masih terbiasa dengan peralatan dapur yang banyak memakan tempat dan membutuhkan ruang gerak yang leluasa. Secara tradisional masyarakat Aceh juga menerima kerabat dan tetangga dekat 28

di dapur sambil mengobrol disela-sela kegiatan memasak. Kebutuhan terhadap ruang kerja yang memadai merupakan prioritas bagi masyarakat yang melakukan kegiatan ekonomi di dalam huniannya demi tetap berlangsungnya kehidupan dan penghidupan penghuninya. Karakter masyarakat Aceh masih tercermin dalam perlakuan penghuni terhadap huniannya, seperti menginginkan dapur yang terpisah dan relatif luas, dan pemisahan ruang tidur bagi anak-anak menjelang remaja. Partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan atau ketatnya pengawasan oleh pihak donor sangat menentukan kualitas rumah bantuan. Dari skema yang dibuat, masyarakat sudah bertindak untuk tahapan 3-5 tahun pasca rekonstruksi, yaitu memodifikasi hunian sesuai kebutuhan, bukan masyarakat yang menyesuaikan dengan hunian. Jika karakter masyarakat yang disesuaikan maka akan menghambat aktifitas, terutama aktifitas ibu rumah tangga dan pedagang/pengusaha makanan olahan (walaupun jumlah mereka minoritas tetapi mereka sangat membutuhkan ruang kerja yang memadai). Masyarakat juga menginginkan hunian yang relatif berkualitas dari pada menerima bantuan apa adanya.

Rekomendasi  Mendesak BRR untuk melakukan penyelesaian terhadap permasalahanpermasalahan perumahan. Laporan Analisa


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.