E majalah dikbud edisi 03 mei 2013

Page 5

Oleh Sumarna Surapranata Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

S

Pendidikan yang bermutu hanya dapat diraih jika memiliki guru yang bermutu pula, yaitu guru profesional, bermartabat, dan sejahtera. Guru dengan kriteria tersebut adalah guru yang tidak hanya mampu menyiapkan generasi saat ini tetapi juga mampu menyiapkan generasi yang memiliki kecerdasan sosial dan emosional yang tinggi, kemandirian dan daya saing menghadapi tantangan masa depan.

ayangnya, guru dengan kriteria seperti itu masih belum banyak ditemui di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Kondisi saat ini adalah sumber daya manusia (SDM) yang berminat mengajar di daerah 3T masih sangat kurang. Padahal jika tidak ada guru berkualitas di daerah tersebut, maka pendidikan di sana berpotensi akan terus terbengkalai dan terbelakang. Namun sebaliknya, jika di daerah 3T diisi oleh guru-guru yang hebat, mereka akan semakin pintar hingga memiliki kemampuan setara dengan saudara-saudaranya yang berada di daerah perkotaan. Untuk itulah, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berupaya keras memenuhi kebutuhan guru di daerah 3T, salah satunya melalui program sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (SM3T). Dalam program ini, mereka berpartisipasi dalam mengajar di daerah 3T selama satu tahun. Hal ini sebagai penyiapan diri sebagai pendidik profesional. Daerah sasaran program ini adalah kabupaten yang termasuk kategori daerah 3T di empat provinsi, yaitu Aceh, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Papua. Peserta SM3T adalah orang-orang pilihan yang hebat dan cerdas, dapat beradaptasi dan mudah bersosialisasi di lingkungan baru. Mereka dikontrak selama satu tahun untuk mengajar dengan stimulus

6 DikbuD • No. 03 Tahun IV • Mei 2013

gaji pokok dan tunjangan khusus. Bahkan tidak sedikit yang memilih terus mengabdi seusai kontrak, dan banyak pula yang memilih kembali ke daerah asalnya sehingga pemerintah mengisinya dengan peserta program SM3T lainnya. Dengan demikian, kekosongan di daerah tersebut tidak berlangsung lama. Selain mengajar, peserta SM3T juga ditugaskan mendidik masyarakat di daerah tersebut, menumbuhkembangkan asetaset daerah, dan membangkitkan semangat putra-putri daerah 3T menjadi guru. Bagi mereka yang akhirnya berminat menjadi guru, pemerintah telah menyediakan beasiswa. Diharapkan, selepas kuliah, mereka kembali ke daerahnya untuk mengabdi mendidik masyarakat di daerah. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mensyaratkan siapa saja yang mau mengajar di daerah khusus akan diberikan tunjangan khusus sebesar satu kali gaji, di luar tunjangan sertifikasi. Sampai saat ini, Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar (P2TK Dikdas) telah memberikan tunjangan khusus kepada lebih dari 53.000 guru pendidikan dasar yang tersebar di seluruh Indonesia. Tahun ini, tercatat pula tunjangan khusus kepada lebih dari 1.800 guru PAUD dan 6.000 guru pendidikan menengah. Hal itu adalah sebuah insentif, sekaligus tantangan yang menarik

Penghargaan Immaterial

Selain bentuk insentif material kepada para guru, pemerintah juga memberikan bentuk apresiasi lain dengan memberikan pengalaman kepada guru-guru daerah khusus (gurdasus). Sudah menjadi agenda tahunan, para gurdasus tersebut dibawa ke Jakarta, dibekali berbagai pelatihan dan wawasan, diberikan sertifikat serta diberikan hadiahhadiah menarik, seperti motor, laptop, buku-buku, dan keperluan mengajar lainnya. Untuk peningkatan kualitas, pemerintah juga memberikan pengalaman dan peningkatan kompetensi dengan memagangkan mereka di luar negeri, seperti Australia, China, Selandia Baru, Korea, dan Jepang. Mengenai bahasa, hal itu tidak menjadi masalah karena mereka disediakan penerjemah.

Yang terpenting adalah pengalaman dan penghargaan. Ada juga program pertukaran guru antar daerah dimana mereka akan saling bertukar pengalaman mengajar dengan sesama guru. Bentuk penghargaan lainnya, yaitu pengiriman buku-buku untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi guru, termasuk pemberian block grant. Para guru dibebaskan merancang sendiri bentuk pelatihannya, dengan program demand driven, bukan top-down atau supply driven sebagaimana model pelatihan pada umumnya. Pemerintah juga memenuhi kebutuhan P2TK dengan mengatur karir dalam jenjang kepangkatan dan jabatan. Berdasarkan Permenpan yang mulai berlaku 1 Januari 2013, ada empat jabatan guru, yaitu guru pertama, guru muda, guru madya, dan guru utama. Penilaiannya berdasarkan angka kredit, kompetensi keilmuan, dan kepemimpinan. Selain itu, pemerintah memberikan perlindungan hukum karena profesi guru tidak terlepas dari perbuatan sengaja maupun tidak sengaja dalam

FOTO: Dok. Dikti

Ragam Program Pemberdayaan PTK

karena tidak banyak profesi yang mendapat apresiasi sebesar itu. Oleh karena itulah pada masa mendatang diharapkan menjadi motivasi generasi muda untuk menangabdi pada pembangunan pendidikan berkualitas di Indonesia, khususnya di daerah 3T.

Guru SM3T adalah orang-orang pilihan yang hebat dan cerdas, dapat beradaptasi dan mudah bersosialisasi di lingkungan baru.

menjalankan profesinya. Bantuan ini berupa block grant kepada lembaga bantuan hukum di daerah masing-masing.

Guru di Luar Negeri

Dalam hal penyediaan guru, pemerintah bukan hanya fokus pada daerah 3T. Namun, juga memerhatikan guru Indonesia yang mengajar di luar negeri. Ada tiga kategori guru mengajar di luar negeri. Pertama, guru yang mengajar di Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN), yaitu sekolah resmi milik pemerintah Indonesia. Kemdikbud bersama Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melakukan perekrutan dan para pengajar yang direkrut diberikan standar penggajian menurut standar Kemlu. Kedua, guru yang mengajar di sekolah-sekolah yang didirikan yayasan formal/nonformal untuk mengajar anak-anak TKI. Gurugurunya direkrut oleh yayasan. Beberapa berlokasi di kantongkantong TKI di Mekkah, Jeddah, Madinah, Vietnam, dan Hongkong. Ketiga yaitu kategori guru yang mengajar di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia sebagai bentuk kerja sama pemerintah Indonesia dan Malaysia. Guru yang dikirim diseleksi dari LPTK terbaik, lulusan terbaik, mempunyai jiwa petualang, pengetahuan tentang seni dan budaya. Guru yang di tempatkan di perbatasan mendapat kontrak selama dua tahun. Namun, kini sedang diusulkan dikontrak selama 5 tahun, supaya peserta didik tidak berulangkali menghadapi guru baru. Sementara itu, berdasarkan ketentuan otonomi daerah, untuk pemenuhan penyediaan guru dilakukan di daerah. Peran Direktorat P2TK adalah memberikan potret kebutuhan nasioanl kepada Menpan. Kemudian Menpan yang mengatur formasi dan menginformasikan formasi tersebut kepada pemerintah provinsi/ kabupaten/kota untuk direkrut. (Ditulis ulang oleh Arifah dari wawancara di Jakarta, 1 April 2013) No. 03 Tahun IV • Mei 2013 •

DikbuD 7


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.