PENGAMBILAN AIR MELALUI POMPA WADUK KDO & WS JRATUNSELUNA

Page 1

KEMENTERIAN

PE K E R JAAN

UMUM

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI - JUANA JL. Brigjen S . Sudiarto No. 375 Telp. (024) 6709320 – 6723070 Fax. (024) 6723070 Semarang

PEMBAHASAN PENGAMBILAN AIR MELALUI POMPA DI SISTEM IRIGASI WADUK KEDUNG OMBO DAN PENANGANAN BANGUNAN LIAR DI SEMPADAN SUNGAI/ SALURAN IRIGASI PADA WS JRATUNSELUNA Oleh Ir. Indra Bangun, Sp.1 Kepala Bidang Program dan Perencanaan Umum

Semarang, 30 September 2013


DASAR HUKUM PENGELOLAAN IRIGASI 1.

UU Nomor : 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air

2.

PP Nomor : 20 Tahun 2006 Tentang Irigasi

3.

PP Nomor : 42 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air

4.

PP Nomor : 38 Tahun 2011 Tentang Sungai

5.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 30/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif

6.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 33/PRT/M/2007 Tentang

Pedioman Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A 7.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 17/PRT/M/2011 Tentang Pedoman Penetapan Garis Sempadan Jaringan Irigasi


DEFINISI •

Irigasi Adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak.

Sistem Irigasi Adalah meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi dan sumber daya manusia.

Daerah Irigasi Adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi.

Jaringan Irigasi Adalah saluran, bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi.

Pengelolaan Jaringan Irigasi

Adalah kegiatan yang meliputi operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah irigasi.


SKEMA SISTEM DAERAH IRIGASI KEDUNGOMBO No

KALI SERANG Inflow

WADUK KEDUNGOMBO

V1

Bd Sidorejo D I Sidorejo Daerah Irigasi Sidorejo V3

Bd Sedadi

Lan

ang

V4

V5

KA

LI

Daerah Irigasi Sedadi

LUS

I

Air Baku Smg Bd Klambu V7 D Daerah I KlambuIrigasi Wilalung

Klambu Wilalung D Daerah I KlambuIrigasi Kanan Klambu Kanan

KALI WULAN

V8

( laut Jawa )

V9

V6

D I Klambu Kiri Daerah Irigasi Klambu Kiri

Luas (Ha)

1.

DI. Sidorejo

5 717

2.

DI. Lanang/ Sidorejo Kiri

1 900

3.

DI. Sedadi

17 361

4.

DI. Klambu Kanan

10.354

5.

DI. Klambu Wilalung

6.586

6.

DI. Klambu Kiri

20 696

Jumlah V2

li Ka

Daerah Irigasi

62 604


MANFAAT

PENGENDALIAN BANJIR

PERIKANAN MANFAAT

PEMBANGKIT LISTRIK 25,07 MW

IRIGASI 62,604 HA

AIR BAKU 1.770 l/dt

KDO 22,5 MW

SIDOREJO 1,4 MW

KLAMBU 1,17 MW

PARIWISATA


SEDIMENTASI KERAMBA JARING APUNG BANGUNAN UKUR DAN LAINNYA

NERACA AIR

PERMASALAHAN

BANJIR BANGUNAN LIAR DI SEMPADAN SAL. IRIGASI

BELUM PATUH TERHADAP ATURAN

POMPA


KONDISI SAAT INI -

Saat ini banyak petani di dalam sistim jaringan Kedung Ombo menggunakan pompa air, mengambil langsung dari saluran irigasi (primer maupun sekunder)

-

Akibat pengambilan air melalui pompa tersebut pembagian air melalui bangunan bagi menjadi berkurang.

-

Belum ada upaya penindakan/ tegoran/ peringatan tertulis dari instansi yang berwenang terhadap pelanggaran pengambilan air irigasi menggunakan pompa pada saluran irigasi


IDENTIFIKASI POMPA AIR POMPA DI HULU BENDUNG KLAMBU : JUMLAH POMPA 275 Unit (Âą 15 m3/dt) LAYANAN IRIGASI : 3.141 Ha Non Irigasi Teknis : 2.379 Ha Irigasi Teknis Lokasi : 7 Kecamatan dan 38 Desa

No

Kecamatan

Desa

1

Brati

Kronngen, Karang sari, Lemah putih, Menduran

2

Grobogan

Getasrejo

3

Klambu

Kandangrejo, Taruman, Selojari, Wandan Kemiri, Jenangan, Terkesi, Menawan, Klambu, dan Penganten

4

Penawangan

Sedadi, Toko, Pengkol, Karangpaing. Winong, Penawangan dan Ngaluk

5

Godong

Jatilor, Bringin, dan Klampok

6

Purwodadi

Karanganyar, Kedungrejo, Nglobar, Candisari, Putat, Pulorejo, Cingkrong dan Kuripan

7

Toroh

Dimoro, Genengadal, Depok, Sindurejo, Katong, dan DATA 2010 Sugihan


4 ( EMPAT ) KATEGORI POMPA Kategori

Klasifikasi

A

Sumber air diambil dari sungai/avoer, areal bukan daerah irigasi ( 2.673 Ha ) dg 130 pompa

B

Sumber air diambil dari sungai/avoer, areal daerah irigasi ( 1.912 Ha ) dg 94 pompa

C

Sumber air diambil dari saluran, areal bukan daerah irigasi ( 468 Ha ) dg 24 pompa

D

Sumber air diambil dari saluran, areal daerah irigasi ( 467 Ha ) dg 27 pompa DATA 2010




Pengambilan Air Irigasi Langsung dari Sungai Menggunakan Pompa


Pengambilan Air Irigasi Langsung dari Saluran Irigasi


USULAN PENYELESAIAN MASALAH 1.

2.

3.

4.

5.

Meningkatkan peran serta masyarakat petani dalam operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi primer dan sekunder sesuai kebutuhan dan kemampuannya, yang disalurkan melalui P3A/GP3A/IP3A. Partisipasi masyarakat petani/P3A/GP3A/IP3A, berdasarkan prinsip : a. Sukarela dengan berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat. b. Kebutuhan, kemampuan dan kondisi ekonomi, sosial dan budaya masyarakat petani/P3A/GP3A/IP3A di daerah irigasi yang bersangkutan. c. Bukan bertujuan untuk mencari keuntungan. Pemberdayaan masyarakat petani/P3A/GP3A/IP3A dalam operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi melalui sosialisasi, studi banding, pendampingan, yang meliputi aspek : kelembagaan, teknis, dan pembiayaan. Perlu dilakukan kajian teknis terhadap hubungan antara kebutuhan nyata air di sistim irigasi Kedung Ombo dan kapasitas infrastruktur layanan (saluran bangunan-bangunan, pintu-pintu air dan luas areal) Membentuk tim terpadu dengan keangotaan antara lain terdiri dari : unsur instansi yang menangani urusan penglolaan jaringan irigasi, masyarakat petani/P3A/GP3A/IP3A, BBWS Pemali Juana dan unsur terkait lainnya, dalam upaya pengawasan/pengamanan pengambilan air dari saluran irigasi melalui pompa, sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.


SEMPADAN SUNGAI DAN SALURAN IRIGASI


Sungai terdiri atas : (PP Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai) Fungsi :

1. Palung sungai

2. Sempadan

Dalam PP tentang Sungai, Garis Sempadan ditentukan pada :

Ruang wadah air mengalir dan sebagai tempat berlangsungnya kehidupan ekosistem sungai

Ruang penyangga ekosistem sungai daratan, agar fungsi sungai dan kegiatan manusia tidak saling terganggu

1. 2. 3. 4.

Sungai Tidak Bertanggul Sungai Bertanggul Danau Paparan Banjir Mata Air

Keduanya membentuk Ruang Sungai

Di dalam maupun di Luar Kawasan Perkotaan 16


SEMPADAN SUNGAI

Pasal 5

ďƒ˜

Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan.

ďƒ˜

Garis sempadan adalah garis maya di kiri dan kanan palung sungai yang ditetapkan sebagai batas perlindungan sungai.

ď ľ

Sempadan sungai berfungsi sebagai ruang penyangga antara ekosistem sungai dan daratan, agar fungsi sungai dan kegiatan manusia tidak saling terganggu.


SEMPADAN SUNGAI ďƒ˜

Dalam hal di dalam sempadan sungai terdapat tanggul untuk mengendalikan banjir, ruang antara tepi palung sungai dan tepi dalam kaki tanggul merupakan bantaran sungai

ďƒ˜

Sempadan sungai meliputi ruang di kiri dan kanan palung sungai di antara garis sempadan dan tepi palung sungai untuk sungai tidak bertanggul, atau di antara garis sempadan dan tepi luar kaki tanggul untuk sungai bertanggul.

Pasal 7 & 8


SEMPADAN SUNGAI ďƒ˜

Sempadan sungai atau floodplain terdapat di antara ekosistem sungai dan ekosistem daratan. Daerah sempadan sungai mengalami penggenangan periodik pada musim hujan dan menjadi kering pada musim kemarau.

ďƒ˜

Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, sempadan sungai didefinisikan sebagai kawasan sepanjang kiri dan kanan sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan fungsi sungai.

ďƒ˜

Daerah sempadan mencakup daerah bantaran sungai yaitu bagian dari badan sungai yang hanya tergenang air pada musim hujan dan daerah sempadan yang berada di luar bantaran yaitu daerah yang menampung luapan air sungai di musim hujan dan memiliki kelembaban tanah yang lebih tinggi dibandingkan kelembaban tanah pada ekosistem daratan.

ďƒ˜

Banjir di sempadan sungai pada musim hujan adalah peristiwa alamiah yang mempunyai fungsi ekologis penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan

.

dan kesuburan tanah


GARIS SEMPADAN SUNGAI ďƒ˜

Garis sempadan ditentukan pada: a)

b) c)

d) e) f) g)

sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan; sungai tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan; sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan; sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan; sungai yang terpengaruh pasang air laut; danau paparan banjir; dan mata air.

Pasal 8


GARIS SEMPADAN SUNGAI (TIDAK BERTANGGUL DI DALAM KAWASAN PERKOTAAN) Pasal 9

Garis sempadan pada sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan ditentukan: a.

paling sedikit berjarak 10 m (sepuluh meter) dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai kurang dari atau sama dengan 3 m (tiga meter);

b.

paling sedikit berjarak 15 m (lima belas meter) dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai lebih dari 3 m (tiga meter) sampai dengan 20 m (dua puluh meter); dan

c.

paling sedikit berjarak 30 m (tiga puluh meter) dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai lebih dari 20 m (dua puluh meter)


GARIS SEMPADAN SUNGAI (TIDAK BERTANGGUL DILUAR KAWASAN PERKOTAAN) Pasal 10

ďƒ˜

Garis sempadan sungai besar (luas DAS lebih besar dari 500 Km2);tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan ditentukan paling sedikit berjarak 100 m (seratus meter) dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai.

ďƒ˜

Garis sempadan sungai kecil (luas DAS kurang dari atau sama dengan 500 Km2) tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan ditentukan paling sedikit 50 m (lima puluh meter) dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai.


GARIS SEMPADAN SUNGAI (BERTANGGUL DIDALAM DAN DILUAR KAWASAN PERKOTAAN)

ďƒ˜

Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan ditentukan paling sedikit berjarak 3 m (tiga meter) dari tepi luar kaki tanggul sepanjang alur sungai.

ďƒ˜

Garis sempadan sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan ditentukan paling sedikit berjarak 5 m (lima meter) dari tepi luar kaki tanggul sepanjang alur sungai. (Pasal 12)


H L

L

Di Dalam Kawasan Perkotaan:

Di Luar Kawasan Perkotaan:

 H < 3 M, L > 10 M  3 M < H < 20 M, L > 15 M  H > 20 M, L > 30 M

 DPS > 500 Km2, L > 100 M  DPS < 500 Km2, L > 50 M

L

Pasal 9 s/d 12

L

Di Dalam Kawasan Perkotaan L > 3 M Di Luar Kawasan Perkotaan L > 5 M


BANGUNAN LIAR DI SEMPADAN SUNGAI


Papan Larangan Pemanfaatan Sempadan Bangunan Tanpa Izin


Papan Larangan Pemanfaatan Sempadan Bangunan Tanpa Izin


GARIS SEMPADAN JARINGAN IRIGASI (PERMEN PU NO : 17/PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN GARIS SEMPADAN JARINGAN IRIGASI)





PENGAMANAN DAN PENGAWASAN RUANG SEMPADAN JARINGAN IRIGASI 1.

2.

Pencegahan dan Penertiban - Pasal 27 : (1) Penertiban ruang sempadan jaringan irigasi dilakukan dengan tahapan sosialisasi, peringatan, teguran, dan perintah bongkar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Dalam upaya penertiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten / Kota dapat membentuk tim terpadu dengan keanggotaan antara lain terdiri atas unsur instansi yang menangani urusan pemerintahan bidang pertanahan, bidang irigasi, dan bidang keamanan. Pengawasan - Pasal 29 (1) Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten / Kota sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam pengelolaan daerah irigasi melaksanakan pengawasan ruang sempadan jaringan irigasi. (2) Pengawasan ruang sempadan jaringan irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan secara berkelanjutan (3) Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten / Kota wajib menyediakan sarana pengaduan dan / atau pengaduan masyarakat.


3.

Peran Masyarakat - Pasal 30 (1) Masyarakat setempat dan perkumpulan petani pemakai air dapat di ikut sertakan dalam pengawasan ruang sempadan jaringan irigasi. (2) Pengawasan ruang sempadan jaringan irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat berbentuk pengaduan dan / atau pelaporan dari masyarakat mengenai segala pelanggaran terhadap pemanfaatan ruang sempadan jaringan irigasi kepada Dinas, Balai Besar Wilayah Sungai sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.


TERIMA KASIH


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.