Banjarmasin Post edisi Selasa, 18 Juni 2013

Page 17

Banjarmasin Post

17

SELASA 18 JUNI 2013

www.banjarmasinpost.co.id

Guru Tak Bisa Jangkau Batuperahu ■ Siswa Bingung, Tak Ada yang Mengajar ■ Jembatan Rusak dan Jalan Longsor,WargaTerisolasi BARABAI, BPOST- Dampak banjir bandang tak hanya membuat sengsara warga di Kecamatan Hantakan. Lebih dari itu juga dirasakan warga di Kecamatan Batangalai Timur, Hulu Sungai Tengah. Di kecamatan tersebut, kerusakan infrastruktur sangat parah. Bahkan hingga mengisolasi warga yang tinggal di daerah terpencil, yaitu yaitu Batuperahu. Kepala Desa Batuperahu, Dulman, kepada BPost, Senin (17/6) menuturkan, sejak Rabu (13/6) pekan tadi, warga tak bisa lagi menggunakan transportasi kendaraan roda dua. Ada delapan titik jalan tertutup tanah longsoran tebing gunung, dengan panjang sekitar dua kilometer. Selain itu, tiga jembatan dengan panjang 20 meter, dan satu jembatan gantung berukuran 35 meter rusak total. Saat ini kondisinya sama sekali tak bisa dilewati lagi. “Jalan dan jembatan yang rusak mulai dari Desa Batuperahu menuju Desa Hinaskiri. Kondisi itu membuat warga kami kesulitan mengangkut hasil bumi untuk dijual ke pasar,” ucap Dulman.

Jalan dan jembatan yang rusak mulai dari Desa Batuperahu menuju Desa Hinaskiri. Kondisi itu membuat warga kami kesulitan mengangkut hasil bumi untuk dijual ke pasar.

DULMAN Kades Batuperahu Dulman pun mengaku harus berjalan kaki sejauh 12 kilometer, untuk keluar dari desa menuju Hinaskiri. Sangat melelahkan dan cukup menyiksa. Mengatasi sementara keterbatasan itu, warga telah membangun jembatan darurat dari bambu serta telah bergotong royong membersihkan longsoran. “Namun, untuk jangka pendek kami tetap memerlukan bantuan pemerintah, agar dibantu alat berat. Sedangkan, jangka panjang-

ILUSTRASI/DENY

Dampak Banjir Bandang ❍ 22 rumah di Atiran Terendam, dua di antaranya rusak parah ❍ 10 rumah di Hinaskiri rusak parah ❍ Badan jalan longsor di beberapa titik ❍ Kuburan muslimin turut tergerus longsor ❍ Puluhan hektare kebun rusak

nya, agar segera ada perbaikan jalan melalui program PNPM,” katanya. Menurut Dulman, jika tidak ada bantuan perbaikan kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan tersebut tak hanya mengancam melemahnya perekonomian warga, tapi juga mengancam dunia pendidikan. Sejak jalan tak bisa lagi dilewati kendaraan roda dua, para guru SDN Batuperahu tak ada yang turun ke sekolah untuk mengajar. Akibatnya, siswa pun menganggur. Mereka, jelas Dulman ingin turun dan belajar ke sekolah, tapi bingung tak ada yang mengajar. “Sampai sekarang, jika ke luar dari desa menuju Pasar Hinas, warga kami harus berjalan kaki 12 kilometer.” Rusaknya jalan di Batuperahu tersebut, otomatis membuat warga desa lainnya juga terisolasi. Seperti warga desadesa di atas Batuperahu, yaitu Juhu dan Aing Bantai yang berbatasaan dengan Kabupaten Kotabaru. Selama ini, warga menjual hasil bumi berupa karet alam dan hasil bumi bukan kayu lainnya melalui Pasar Hinas Kiri. Warga BAT yang tinggal di Batuperahu, jelas Kades ada 76 keluarga. “Kami sudah melaporkan masalah ini melalui camat, dua hari lalu. Kami sangat memohon kepada pemerintah, agar membantu mengatasi masalah kerusakan jalan dan jembatan ini, karena membuat masyarakat di sana menderita. Apalagi, jika turun hujan, jalannya seperti bubur,”katanya. Camat Batangalai Timur Suria, yang dihubungi kemarin tidak aktif. Sebelumnya, Suria melaporkan dampak banjir bandang, data sementara, 22 rumah di Atiran terkena banjir, dua di antaranya rusak parah. Sedangkan di Hinaskiri, 10 rumah rusak parah, sejumlah titik jalan longsor, termasuk kuburan muslimin yang tergerus, serta puluhan hektare kebun juga rusak. Sementara itu, Plt Kepala Dinas PU HST Rusmajaya belum berhasil dikonfirmasi. Beberapa kali dihubungi ponselnya, tapi tidak aktif. (han)

BANJARMASIN POST GROUP/HELRIANSYAH

TAMBAL JALAN - Abdul Muin sibuk menambal kerusakan jalan poros di Kotabaru, akhir pekan tadi. Pekerjaan mulia itu dilakoninya tanpa pamrih demi keselamatan pengendara

Muin Tak Pernah Minta Imbalan Uang ■ Tambal Jalan Umum hingga Bikin Parit KOTABARU, BPOST-Beberapa ruas jalan protokol di Kotabaru yang kondisinya compang-camping menggerakkan hati Abdul Muin. Tanpa imbalan apa pun, ia memperbaiki jalan tersebut. Meski usianya sudah lebih setengah abad, namun Muin tetap terus bersemangat menambal sulam kerusakan kecil pada badan jalan umum. Antara lain menutupi lubang menganga dengan tanah urug yang ada di sekitar badan jalan. Pekerjaan mulia itu telah dijalani Muin sejak 2001 silam. Laki-laki kelahiran Desa Batangalai, Birayang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tersebut mengaku menghabiskan hari-harinya sebagai penambal jalan itu semata untuk beribadah. Ditemui BPost ketika menambal jalan poros Jalan Raya Tangjungserdang, di Desa

Sebelimbingan, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kotabaru, Minggu kemarin, Muin mengaku ikhlas. Ia tak pernah mengharapkan imbalan apa pun dan dari siapa pun. Tanpa mengenakan sehelai kain yang menutup kulitnya, tak membuat Muin mengeluh meski terik panas matahari terasa membakar kulit. Tak ayal keseringan melakukan kegiatan dengan kondisi badan ‘telanjang’ badannya pun menjadi hitam akibat sengatan terik matahari. Kegiatan itu dilakukan Muin tidak hanya sebatas menambal jalan yang berlubang dengan menggunakan tanah. Tapi, ia juga membuat parit. Walau parit dibuatnya bersifat sementara, namun setidaknya bisa mengurangi air yang menggenang di jalan. “Tidak ada maksud apaapa pekerjaan ini. Cuma sekadar amal jariah saja. Mu-

dah-mudahan warga yang lewat bisa lebih nyaman dan aman,” ucap Muin yang hanya tinggal seorang diri di Kotabaru. Selama ini, Muin juga tidak berharap pemberian uang dari penggunaan jalan yang melintas. “Tidak pernah saya meminta seperti misalnya menadahkan wadah atau mengulurkan tangan tiap kali penggunaan jalan lewat,” kata Muin. Apa yang dilakukan Muin tersebut tak jarang menyentuh hati kalangan pengendara. Di antaranya ada saja yang menyisihkan uang receh untuk Muin. Bahkan ada yang memberi lebih besar. “Aku akui dari sekian banyak yang lewat, ada yang memberi. Karenanya berapa pun besarnya, saya syukuri. Karena saya tidak pernah memaksa agar orang memberi,” jelas Muin.

Muin juga mengakui, kerap mendapat uang hasil pemberian sebesar Rp 50 ribu. Bahkan adakalanya sampai Rp 100 ribu. Rezeki itu ia syukuri, cukup untuk membeli beras beberapa kilo dan sebungkus rokok. Muin juga bersyukur, tiap titik jalan yang rusak berat, ia tidak berjalan kaki untuk mendatangi lokasi tersebut. Itu karena nama dan sosoknya yang sudah sangat familiar, sehingga ketika ingin ke lokasi dan pulang ke rumah, dia mendapkan tumpangan. “Cukup mengacungkan tangan saja. Saya sudah bisa dapat tumpangan. Soal jenis tumpang yang ditumpangi apa, mobil, truk atau sepeda motor bukan masalah. Terpenting sampai ke lokasi atau pulang ke rumah,” pungkasnya yang tinggal di Desa Pantaibaru, Kecamatan Pulaulaut Tengah. (sah)

Fikry Langsung Ziarahi Makam Ayahnya ■ Resmi Pimpin Kabupaten Hulu Sungai Selatan KANDANGAN, BPOST-H Achmad Fikry akhirnya resmi dilantik sebagai bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) bersama wakilnya, H Ardiansyah. Pasangan Sehati ini akan memimpin HSS selama lima tahun ke depan hingga 2018 mendatang. Pelantikan keduanya digelar Senin (17/6) kemarin di pendopo bupati Kandangan melalui rapat paripurna istemewa di DPRD HSS. Rapat paripurna istimewa itu dipimpin Ketua DPRD H Ja’far. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dilakukan langsung oleh Gubernur H Rudy Ariffin. Sekaligus serah terima jabatan Bupati HSS dari HM Safi’i kepada H Achmad Fikry. Saat itu juga sekaligus dilakukan

pelantikan dan serah terima jabatan Ketua Tim PKK dan Ketua Dekranasda HSS dari Hj Herliyawati HM Safi’i kepada Hj Isnaniah HA Fikry. Pelantikan dilakukanoleh ketua TP PKK Propinsi Hj Hayatun Fardah. Seusai dilantik, Fikry bersama keluarga dan ibundanya, Hj Siti Sarah, langsung meluncur ke alkah pemakaman sang ayah, H Darham Hidayat (alm) dan kakeknya di kawasan Muarabanta. “Sebelum menunaikan tugas sebagai bupati, saya lebih dulu menziarahi makam ayah dan kakek. Juga ke makam keluarga lainnya di Muarabanta,” ucap Fikry. Kepemimpinan Fikry-Ardiansyah benar-benar telah dinantikan masyarakat HSS. Itu bisa terlihat

dari tingginya animo masyarakat di daerah ini yang tumpah ruah menyaksikan prosesi pelantikan. Itu sebabnya lokasi pelantikan dipilih di pendopo Kandangan yang bisa menampung ribuan orang. Bahkan warga berinisiatif menggelar hajatan tersendiri di lokasi terpisah yang dipusatkan di lapangan Lambung Mangkurat Kandangan. Koordinator acara di Lapangan Lambung Mangkurat, Syamsuddin yang juga sekretaris PGRI HSS, mengakui besarnya antusias relawan, simpatisan pendukung ataupun warga masyarakat umum yang ingin menyaksikan juga pelantikan bupati. “Bersama pramuka dan relawan

lainnya, kami berinisiatif memfasilitasi dengan menggelar nonton bareng pelantikan di Lapangan Lambung Mangkurat. Jadi warga masyarakat umum bisa bergabung di lapangan dan ada hiburan serta konsumsinya,” ucap Syamsuddin. Pihaknya bahkan harus mendirikan sejumlah tenda. Termasuk menyediakan 10 ribu nasi kotak. “Kami juga menggelar hiburan Maulid Habsi dan musik panting PGRI,” tambahnya. Sedikitnya sekitar 2.000 anggota PGRI HSS yang turun bergabung menyaksikan prosesi pelantikan bupati. Selain itu juga anggota korpri, ribuan relawan dan simpatisan pendukung pasangan Sehati serta berbagai lapisan masyarakat. (sar)

BANJARMASIN POST GROUP/SYAIFUL AKHYAR

GUBERNUR H Rudy Ariffin melantik H Akhmad Fikry dan H Ardiansyah sebagai bupati dan wakil bupati HSS, Senin (17/6).

1806/B17


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.