Banjarmasin Post Rabu, 21 November 2012

Page 14

14 Nusantara

Banjarmasin Post RABU 21 NOVEMBER 2012

Pedagang Angkringan Pun Diperiksa SOLO, BPOST - Markas Polsekta Pasar Kliwon Solo, Selasa (20/11) dini hari, heboh setelah seorang pedagang bernama Tarmo menemukan satu bungkusan berisi tabung gas tiga kilogram yang dililit kabel.

2111/B14

Saat kejadian, Tarmo berniat membuka warungnya di dalam pagar Mapolsek Pasar Kliwon, atau tepatnya di utara masjid Polsek Pasar Kliwon, Selasa pagi. Curiga, Tarmo pun melaporkan temuan tersebut ke petugas yang berada di Polsek Pasar Kliwon. Selanjutnya petugas polisi langsung memanggil tim Gegana untuk menangani penemuan bungkusan mecurigakan tersebut. Bungkusan yang diduga sebagai bom rakitan tersebut pun dikirim ke Puslabfor Semarang. Belum bisa diketahui bahan maupun tingkat daya ledak bom rakitan tersebut. “Kita tunggu dulu hasil analisa dan penyelidikan dari Puslabfor,” kata Kasat Reskrim Polresta Solo, Kompol Edy Suranta Sitepu. Dijelaskan, pascapenemuan bom rakitan di area Markas Polsekta Pasar Kliwon Solo, delapan saksi dimintai keterangan pihak kepolisian. Termasuk di antaranya adalah Tarmo, pedagang angkringan yang menemukan bungkusan berisi bom rakitan tersebut. “Saksi yang sudah diperiksa ada delapan orang. Saksi pertama warga yang menemukan, sedangkan sisanya sebanyak tujuh orang anggota polisi yang sedang menjalankan piket,” kata Edy.

Saksi yang sudah diperiksa ada delapan orang. Saksi pertama warga yang menemukan

EDY SURANTA SITEPU Kasat Reskrim Polresta Solo

Lebih lanjut, Edy mengatakan, berdasarkan hasil analisa sementara pelaku meletakkan bungkusan tersebut melalui samping Mapolsek Pasar Kliwon. Selain pagar tidak terlalu tinggi, pagar di bagian barat Mapolsek tersebut juga tidak terlalu tertutup rapat sehingga memudahkan pelaku untuk menaruh bungkusan tersebut. “Kemungkinan diletakkan dari luar. Karena dengan pagar yang rendah itu bisa dijangkaunya. Kalau lewat depan tidak mungkin pelaku bisa masuk karena dekat dengan penjagaan. Bisa jadi tetap diletakkan dari luar pagar,” kata Edy. Terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, menduga bom rakitan yang ditemukan itu berjenis bom waktu. “Kemungkinan mereka memakai timer (alat pengukur waktu) untuk meledak-

SERAMBI/BEDUSAINI

SIMULASI - Pasukan Raider Yonif 112/R membebaskan sandera dalam simulasi di gedung Escape Building, Banda Aceh, Selasa (20/11). Latihan ini untuk meningkatkan kemampuan pasukan Raider dalam menghadapi aksi teror dalam kota.

kan,” katanya. Boy menuturkan rangkaian dalam bom rakitan itu terpisah dengan tabung gas ukuran tiga kilogram. Menurutnya, tabung gas dimaksudkan untuk menambah daya ledak jika bom rakitan itu meledak. “Kita ketahui, beberapa kali tabung gas ukuran tiga kilogram ini meledak. Efek ledakan pernah mencederai dan menyebabkan orang meninggal dunia,” ujarnya. Polisi belum bisa memastikan apakah rangkaian bom itu sempurna atau hanya di-

gunakan untuk menakutnakuti. Begitu pula dengan kategori daya ledak yang ditimbulkan, apakah low atau high explosive. “Tim Puslabfor masih melakukan pengecekan,” katanya. Dalam pengusutan kasus ini, kata Boy, polisi menemui kesulitan karena tidak adanya CCTV yang dapat digunakan sebagai media perekam. “Kami akan telusuri lebih lanjut apakah kawasan lain ada yang bisa kita jadikan sebagai bahan penyelidikan,” ujarnya. (vvn/ kps/mtv)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.