Banjarmasin Post edisi cetak Sabtu, 7 Juli 2012

Page 32

32

SABTU 7JULI 2012/ 17 SYABAN 1433 H

Banjarmasin Post www.banjarmasinpost.co.id

Kendaraan Dinas Pun ‘Dijual’ MARTAPURA, BPOST - Inventarisasi terhadap aset Pemkab Banjar selesai dilakukan. Hasilnya, tidak semua aset, khususnya kendaraan bermotor, dalam kondisi yang diharapkan. Bahkan ada kendaraan yang hilang dan rusak parah karena dibawa pejabat terdahulu. Uniknya, kendaraan yang rusak parah karena tabrakan saat dipakai pejabat ternyata ada yang tidak diperbaiki dan baru dikembalikan saat dilakukan pendataan. Dari informasi didapat, beberapa aset yang dinyatakan hilang itu adalah benda bergerak seperti kendaraan bermotor. “Ada kendaraan yang tidak ada barangnya. Kabarnya sih dijual oleh pemakainya dulu,” u j ar sumber BPost, Jumat (6/7). Menurut dia, hingga saat ini aset Pemkab Banjar yang telah dibawa itu tidak jelas keberadaannya dan tak terlihat saat dilakukan pencatatan. Sumber lain di internal Pemkab Banjar menyebutkan, bahwa kendaraan yang hi-

BPOST/DOK

RINGSEK - Sebuah Suzuki Carry dinas yang ringsek dan tidak diperbaiki pejabat yang memakai.

lang itu banyak dibawa oleh anggota dewan saat masih menjadi wakil rakyat di DPRD Banjar. “Kira-kira ada motor jenis Honda Win dan Yamaha Vega,” ujar lelaku yang mewantiwanti agar namanya tidak disebutkan itu. Kepala DPPKAD, Syahrialuddin tak menampik ada aset Pemkab Banjar yang hilang. Dan itu baru diketahui setelah dilakukan inventarisasi dan pencatatan aset. Selain hilang, ucap dia, ada aset milik Pemkab Banjar yang saat ditarik sudah dalam kondisi rusak berat. “Untuk yang hilang, adalah kendaraan bermotor jenis Yamaha Vega. Saat itu Yamaha Vega dibawa oleh Anggota DPRD Banjar ter-

“Saat itu Yamaha Vega dibawa oleh Anggota DPRD Banjar terdahulu, Anita. Tapi kalau untuk Honda Win semuanya lengkap” Syahrialudin

dahulu, Anita. Tapi kalau untuk Honda Win semuanya lengkap,” ungkap dia didampingi Kabid Aset DPPKAD Banjar, Agus. Sedangkan untuk aset yang rusak berat adalah mobil Suzuki Carry. Rusak parah pada bagian depan mobil itu kemungkinan besar terjadi karena tabrakan.

“Mobil itu dibawa oleh H Tajerian, anggota DPRD Banjar dulu,” ucap dia. Saat ini, mobil tersebut teronggok di belakang gedung DPRD Banjar dan menunggu diverifikasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. “Mobil yang rusak kami sudah mintakan untuk Tuntutan Ganti Rugi (TGR). Sedangkan untuk motor Yamaha Vega itu memang masih belum jelas, tapi sepertinya akan TGR juga. Untuk motor itu, kami sudah mengantongi surat kehilangannya dari polisi,” ucapnya. Dalam proses inventarisir aset ini, DPPKAD Banjar tak menampik sering terjadi kesalahan dalam pencatatan aset oleh masing-masing SKPD. “Beda pencatatan daftar aset antara kami dan SKPD pasti ada. Dan itu akan kami sinkronkan. Hal itulah yang menjadi pekerjaan rumah kami, karena itu kami terus melakukan rekonsiliasi antar keuangan dan aset,” ungkap dia. Seperti diketahui, aksi ‘bersih-bersih’ aset yang dilakukan oleh DPPKAD Banjar ini merupakan tindak lanjut adanya temuan BPK yang menyatakan bahwa sudah sekian tahun aset kendaraan yang dimiliki Pemkab Banjar tak ditarik-tarik. Karena banyak aset yang mengendap, maka laporan keuangan Pemkab Banjar dalam empat tahun terakhir mendapat predikat TW (tak wajar). (nic)

Kevin Tergusur Jalur Khusus BANJARBARU, BPOST - Hasan dan istrinya lesu ketika mengetahui nama putranya, Kevin, terlempar dari daftar siswa yang dapat diterima di SMPN 2 Banjarbaru. Di sekolah favorit ini, nilai terendah pada kuota pendaftar 192 siswa yang diterima adalah 23,30 sedangkan kevin memiliki nilai 23,00. Warga Gotong Royong ini pun bingung menyekolahkan anaknya. Kebijakan Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarbaru yang hanya memberikan satu pilihan kepada siswa membuat kesempatan siswa untuk bisa memilih sekolah lain tertutup. Menurut dia, hingga Kamis (5/7) nama putranya masih masuk daftar siswa yang

diterima. Namun, Jumat /7) siswa yang nilainya 24 dan 25 banyak yang mendaftar sehingga Kevin pun tergeser keluar dari kuota siswa yang diterima. “Kevin tadi di urutan 193 dengan nilai 23,00. Sedangkan, kuota yang diterima 192 dengan nilai 23,30. Itulah, kecewanya cuma satu murid saja nggak bisa masuk anak saya,” ungkap Hasan sedih. Dia mengaku tidak tahu bakal ke mana putranya sekolah. Karena, PPDB serentak ditutup dan siswa hanya diberikan satu kesempatan pilihan. Seperti ini yang terjadi orangtua akhirnya bingung menyekolahkan anak.Padahal, mereka hanya ingin anaknya sekolah yang terdekat. Kalau harus sekolah jauh, sangat mengkhawatirkan mereka. “Makanya sebaiknya PPDB untuk SMP ini digelar per rayon. Dengan begitu, siswa bisa memilih sekolah yang ter-

NefoDj Thea BANYAK2 berdoa semoga keberpihakan...dapat dirasakan oleh orang2 (anak2) miskin... (terbalik dunia ini...) harusnya anak2 tidak mampu yang didahulukan...emangnya anak pejabat aja yang mau pintar....

Tity OK WAH kok bs? Sangat ga fair!! Kalo dr awal aja udh lewat jalur yg ‘ga bener’...apa iya kerjaannya ntar jg bisa ‘bener’ ??? Ga janji deh broo...

dekat,” ujar dia. Seperti ini, katanya, siswa yang dekat dengan sekolah tidak bisa masuk. Sedangkan, pejabat eselon dua dan anggota dewan walaupun nilainya dibawah rata-rata bisa masuk karena ada kebijakan seperti itu. “Itukan hanya kebijakan, lalu di mana nilai keadilan bagi siswa yang nilainya lebih tinggi,” ucap dia. Dia berharap masih ada kesempatan anaknya masuk ke sekolah ini. Mungkin, ada cadangan atau penambahan kelas sehingga anaknya bisa masuk diterima di sekolah ini. Kalau tidak diterima, ia tidak tahu lagi akan disekolahkan kemana anaknya. “Semoga saja anak saya bisa masuk. Soalnya sedikit saja, hanya satu tingkat di bawah nilai yang terendah,” ujar Hasan. Wakil Kepala SMPN 2 Banjarbaru Ardiansyah, mengatakan, menyaksikan animo yang begitu besar masyarakat untuk memasukkan anaknya ke SMPN 2, berharap ada kebijakan untuk bisa menampung siswa yang terlempar dari PPDB. Mereka masih bisa sebenarnya membuka lagi satu kelas. “Tetapi, itu tergantung rapat hari ini (kemarin, Red),” ujar dia. (wid)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.