Banjarmasin Post edisi cetak Rabu 19 Oktober 2011

Page 21

Sport Hot News 21

Banjarmasin Post RABU 19 OKTOBER 2011

Tim Voli Putri Termotivasi Trofi di Filipina TIM bola voli putri Indonesia mengaku sangat termotivasi dengan hasil raihan mereka menjuarai Invitasi Voli Asia yang berlangsung di Filipina pada pekan lalu. “Hasil dari kejuaraan itu memompa semangat kami untuk bisa lebih baik lagi. Kami berharap pada SEA Games XXVI nanti bisa membuat prestasi maksimal,” ujar pemain nasional Agustin Wulandari di Jakarta, belum lama ini. Tim bola voli putri tersebut baru-baru ini tampil pada Invitasi Voli Asia dan tampil sebagai juara. Kejuaraan tersebut diikuti lima negara peserta yakni Australia, China, Indonesia, Jepang, dan Filipina. Filipina, calon lawan di SEA Games XXVI mendatang, juga pernah dikalahkan Indonesia 3-0

pada Kejuaraan Antarklub Asia Putri di Vietnam dua bulan lalu. “Turnamen di Filipina itu memang tidak sebesar Kejuaraan Asia, tetapi gelar juara itu membuat kami termotivasi untuk lebih baik lagi,” ujar Agustin di selasela penyerahan dana bantuan dari Bank BNI untuk PP PBVSI. Agustin menambahkan, turnamen tersebut memang dijadikan ajang uji coba bagi Indonesia dan tuan rumah Filipina bagi SEA Games XXVI. Pada kesempatan itu pula Agustin menyambut gembira dengan turun tangannya Bank BNI selaku “bapak angkat” PB PBVSI dengan mengucurkan dana sebesar Rp1 miliar guna menghadapi SEA Games mendatang. Ketua Bidang Pembinaan

Prestasi PB PBVSI Heyzer Harsono baru-baru ini mengatakan, keyakinan mendapat medali emas di SEA Games nanti bisa diharapkan dari tim putra. Tetapi untuk tim putri, medali emas masih akan sulit diraih karena kekuatan Thailand tetap jadi ancaman utama. “Kita realistis saja, untuk putri kita patok maksimal (medali) perak saja. Kalau untuk emas, Thailand masih merupakan lawan terkuat. Mereka jauh lebih bagus karena kelasnya sudah mendunia,” ujar Heyzer Harsono. Menurut Heyzer, tantangan berat tim putri juga datang dari tim Vietnam dan Malaysia. Tapi, dengan dukungan sebagai tuan rumah, seharusnya tim putri bisa meraih prestasi maksimal. (Tribunnews/ant)

KOMPAS/AGUS SUSANTO

LATIH KECEPATAN- Pembalap sepeda nomor trek berlatih jelang SEA Games XXVI/ 2011 di velodrom Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (17/10). Para pembalap terus melatih kecepatan, daya tahan dan meningkatkan ketajaman teknik.

Pratiwi Optimistis Dua Emas BERLAGA di kandang sendiri, memiliki sejarah bagus plus kehadiran pemain asing, membuat tim renang indah Indonesia optimistis meraih dua medali emas di perhelatan multievent SEA Games ke-26, yang berlangsung 11-22 November 2011, di Jakarta dan Palembang. Pratiwi Adhiati, personel tim renang indah Indonesia, kepada Tribunnews.com menyatakan, secara tim kondisi kepercayaan diri semakin membuncah. “Kita punya tradisi yang bagus di nomor ini. Seluruh anggota tim sudah berlatih maksimal untuk menyerap ilmu dari para pelatih. Kini saatnya untuk memberikan yang

terbaik, dan dua emas adalah hal paling minimal,” kata Pratiwi. Tim renang indah tuan rumah sendiri diperkuat 12 nama, termasuk empat pemain senior seperti Sandika Adi Arti, Adela Amanda, Sabihisma Arsyi, dan Tri Eka Sandiri. Sisanya, selain Pratiwi ada tujuh atlet yang ikut dalam turnamen AASF Asian Age Group ke-7 yang berlangsung beberapa waktu lalu seperti Sabrina Ayunda Kusuma, Dea Vania Putri, Putri Yaninda Sari, Sartika Dewi Rachmani, Claudia Megawati Suyanto, Sheila Nur Annisa, dan Samara Talia Pattiasina. Mereka digodok tim

pelatih yang diketuai Xixi Wang asa Cina, yang didukung Ragil Sugirestu, Danisa Wahyuni dan Dinda Rahmani. Sayang, Pratiwi enggan menyebut dari nomor mana saja kemungkinan medali emas itu datang. “Hal terpenting, kami ingin secepatnya merasakan dan berlatih di lokasi lomba di Jakabaring Sport City,” tukasnya. Beberapa waktu lalu, Manajer tim renang indah Indonesia, Fitrah Utami Black mengungkapkan, anak buahnya sudah berada dalam tahap akhir, yakni pemantapan sajian koribunne ws/ant) reografi. (T (Tribunne ribunnews/ant)

KECELAKAAN yang merenggut nyawa pembalap IndyCar, Dan Wheldon, saat beraksi di Las Vegas Motor Speedway (16/10), langsung ditanggapi serius para praktisi, dan pengurus balapan supercepat tersebut. Sejumlah pembalap bahkan minta standar keamanan IndyCar diperketat meniru apa yang dilakukan di ajang Formula One. CEO IndyCar, Randy Bernard memberi isyarat pada perubahan tersebut. Setelah melakukan pertemuan penting guna membahas apa yang sebenarnya terjadi saat balapan, ia segera memberikan penjelasan. “Kami tahu apa yang harus kami perbaiki sekarang. Unsur safety dan kenyamanan menjadi hal yang mungkin terlewatkan dalam beberapa tahun terakhir. Ini pelajaran berharga dan kami harus memastikan itu tak akan terjadi lagi. Kami tak ingin timbul korban lagi,’ tegasnya, di autosport.com, kemarin. Sepuluh tahun lalu, Dale Earnhardt tewas saat turun di ajang Daytona di sirkuit yang menewaskan Dan Wheldon. Bernard mengakui, pihaknya harus meniru langkah yang dilakukan ‘pesaingnya’ dari Eropa, yakni Formula One. “Beberapa regulasi harus kami perbaiki, terutama tentang sistem keamanan mobil dan perangkat fiturnya, juga kemungkinan sampai ke hal terkini seperti ban dan penerapan mesin. Namun yang pasti, kami tak ingin menghilangkan kecepatan. Karena itulah yang sebenarnya menjadi daya tarik balapan ini. Saya harus mengatakan, kami tak akan malu meniru apa yang dilakukan F1 dengan kompetisi mereka,’ imbuhnya. Bernard tak menyebut pasti terkait unsur apa yang akan

menjadi perhatian untuk tahun depan. Namun, diprediksi Indycar akan meniru beberapa aplikasi penting terkait pembatasan penggunaan mesin, pemilihan pasokan ban, pemeriksaan awal dan kesehatan pebalap, serta regulasi lintasan. Ucapan Bernard mendapat sambutan hangat dari sejumlah pembalap IndyCar. Sang juara, menegaskan, dirinya sangat ingin ada perubahan sehingga membuat indycar lebih aman dan makin menarik, tentu dengan kemasan yang lebih variatif. “Faktor keamanan sangat penting, terutama di level mobil sendiri. Saya memang merasakan ada perbedaan dengan mobil-mobil F1. Awalnya itulah keunggulan komparatif kami, tapi melihat dua kali kecelakaan dalam 10 tahun yang langsung mematikan pembalap, terobosan itu sangat penting. Saya akui, F1 memiliki sarana teknologi safety yang lebih bagus,” kata sang juara Dario Franchetti. Pembalap lain, Oriol Servia mengungkapkan, dirinya sudah berpikir untuk mengubah tatanan fisik dari mobil miliknya. Ia mengaku meniru aspek keamanan f1, dan karena itulah ia bisa selamat meski ikut dalam tabrakan massal maut tersebut. “Kami membalap dengan kecepatan lebih dari 220 mil per jam, dengan 34 mobil yang terus berdekatan. Sungguh riskan jika efek interior, itu yang utama, tidak disetting dengan baik. Saya meniru apa yang dilakukan Adrian Newey lalu Jean Todt pada mobilmobil mereka di F1. Dan saya yakin, itu memang menjadi bagian yang tak bisa dipisahkan begitu saja. Meniru F1? Saya pikir tak masalah,” ujarnya. (Tribunnews/bud)

AP PHOTO/MICHAEL CONROY

MENANGIS- Seorang perempuan mengenakan kaus bertuliskan “Wheldon” menangis saat mendatangi Sirkuit Indianapolis Motor Speedway (18/10). Di depan gerbang, terpasang banner besar mengenang pembalap IndyCar, Dan Wheldon yang tewas dalam tabrakan massal Indy 300 (16/10).

Ubah Layout Sirkuit SALAH satu poin yang paling banyak disorot saat ini adalah layout sirkuit. CEO IndyCar, Randy Bernard mengakui, selama ini layout sirkuit IndyCar cenderung oval, dan perlu ada variasi yang membuat pembalap akan menginjak rem cukup dalam. Sejumlah pengamat menyebut, efek kecelakaan sangat besar di IndyCar karena lay out sirkuit yang cenderung membuat pembalap akan menggeber habis mobil mereka akibat lintasan yang sangat merangsang. Bentuk oval dengan titik geosentris dan gravitasi di bagian dalam, sangat berbahaya ketika mobil berada di titik luar. Melayang dan menabrak

tembok pembatas dengan penonton menjadi kejadian yang biasa terjadi di balapan indycar. Namun khusus kasus kemarin, karena terjadi beruntun dan dalam kecepatan maksimal, hasilnya sangat mengenaskan. Bernard tak menampik, tim evaluasi sudah melakukan gerak cepat untuk memetakan apa yang akan dilakukan terhadap sirkuit-sirkuit mereka. ‘kami akan umumkan itu dua bulan ke depan setelah investigasi internal selesai. kami ingin musim depan lebih baik, dan faktor sirkuit memang menjadi perhatian lebih,’ imbuhnya. (bud)

Nishikori Tembus 30 Besar

Kei Nishikori

THE rising star di nomor tunggal putra tenis dunia, Kei Nishikori berhasil menembus daftar peringkat 30 besar dunia, yang baru saja dirilis ATP tour, kemarin. Dalam dalam rilis terakhir, petenis asal Jepang tersebut mampu melonjak 17 tangga setelah menuai hasil memuaskan di turnamen Shanghai terbuka, saat berhasil melaju ke babak semifinal. “Ini modal bagus untuk melangkah di ajang Australia Open awal tahun nanti. Saya membidik bisa masuk 10 besar awal tahun nanti.” katanya dikutip dari AFP. Dalam pengumuman daftar peringkat terbaru ATP, kali pertama dalam sejarah, petenis legendaris dunia Roger Federer harus menerima nasib keluar dari jajaran

tiga besar. Petenis Swiss ini tergeser oleh petenis asal Inggris, Andy Murray, dan membuat Federer harus terdampar di peringkat ke-4. Dalam daftar teratas, nama Novak Djokovic masih bertengger dengan mantap, diikuti Rafael Nadal. Raihan Murray ditandai dengan keberhasilannya menuai gelar juara di tiga turnamen beruntun, yakni di Bangkok, Tokyo dan Shanghai, memenangi 25 dari 26 pertandingan sejak pertengahan Agustus. Sementara Federer turun karena tak pernah bermain di level ATP sejak kalah dari Djokovic di semifinal AS terbuka. Sebelumnya, Federer tak pernah tersentuh di jajaran tiga besar sejak Juli ribunne ws/bud) 2003. (T (Tribunne ribunnews/bud)

The Worm Hamilton Buru Posisi Runner up Berkunjung ke Jakarta

Casey Stoner

Ducati Keliru Lepas Stoner DUCATI dinilai keliru telah melepaskan aset terbaiknya, Casey Stoner ke Honda. Tampil sebagai rookie di Honda, Stoner membuktikan kehebatan dengan meraih gelar juara MotoGP 2011. Sebaliknya, prestasi Ducati melempem setelah diisi Valentino Rossi, dan Nicky Hayden. Tak heran, pelbagai kritikan meluncur ke kubu tim asal Italia tersebut. sekadar mengulang, di tahun 2007, Stoner yang juga baru semusim bersama Ducati, berhasil merebut gelar juara dunia untuk pertama kalinya. Sayang, hubungan baik Stoner dengan Ducati berakhir antiklimaks di tahun 2010. Menurut pengamat yang juga eks direktur olahraga tim Aprilia, Carlo Pernat, langkah melepas stoner menjadi kesalahan terbesar yang pernah dilakukan Ducati. Menurut Pernat, Ducati salah memprediksi karier Stoner tamat ketika ia kerap mengalami kecelakaan dan mengalami sakit misterius di akhir musim lalu. Ducati bahkan dengan berani menawarkan kontrak lebih besar pada rival Stoner, Jorge Lorenzo, untuk menduduki posisi Stoner. Namun, di akhir musim, Ducati malah batal mendatangkan Lorenzo dan justru mendaratkan juara dunia

IndyCar Bakal Tiru F1

tujuh kali, Valentino Rossi. “Ini adalah kesalahan besar dari Ducati. Strategi yang salah ketika melibatkan diri dengan pembalap juara. Ducati adalah pabrikan yang mengira sepeda motor mereka luar biasa. Namun, yang tidak mereka pahami adalah hanya Casey yang bisa mengeksplor 100 persen potensi motor yang mereka miliki,” kata Pernat. Namun semua itu dibantah team principal Ducati, Vittoriano Guareschi. Menurutnya, pemilihan Rossi dan Hayden murni karena kebutuhan. Ia berjanji, akan memberikan kejutan di musim 2012 nanti, dengan teknologi mesin 1000 cc yang makin kompetitif. “Tunggu saja, kami tak pernah salah memilih pebalap. Musim depan, kami akan buktikan masa adaptasi Rossi sudah selesai, dan dia akan memberikan tantangan berat bagi rivalrivalnya. Saya pikir rossi sudah membuktikan tanda-tanda itu di sesi latihan,’ ujar Guareschi, Ia mengklaim, teknologi Desmosedici 2012 akan lebih cepat dan stabil. Performa aerodinamis menjadi keunggulan tersendiri. Kabarnya, catatan waktu terbaik yang pernah diraih Rossi, berselisih sampai 2 detik dengan performa Casey Stoner dan Dani Pedrosa sekarang. (Tribunnews/bud)

INDONESIA akan kembali kedatangan bintang NBA. Setelah Nate Robinson mengunjungi Surabaya pada bulan Juli lalu, kini giliran Dennis ‘The Worm’ Rodman yang akan meramaikan acara grand final LA Light Streetball di Plaza Dennis Rodman Barat Gelora Bung Karno, Jakarta 21-22 Oktober ini. Mantan bintang Chicago Bulls dan Detroit Pistons yang baru saja masuk dalam Hall of Fame itu akan menjadi bintang tamu yang memanaskan partai puncak turnamen streetball. “Saya akan memanjakan dengan berbagai trik permainan sehingga mereka tidak sempat mengangkat pantat dari kursi,” ucap Rodman mengenai filosofi permainannya, dilansir dari situs BOLA. Kedatangan Rodman ke Tanah Air bukanlah tanpa alasan. Selain mengantongi lima cincin juara dan memiliki segudang pengalaman di NBA, ia juga tergolong sebagai entertainer sejati. Kehadirannya di lapangan sangat dinanti oleh penonton, terlepas dari kehidupannya yang kontroversial. Pria kelahiran New Jersey 13 Mei 1961 itu memulai kariernya di NBA pada tahun 1986 bersama Pistons. Setelah membela tim tersebut selama tujuh tahun, Rodman kerap berpindah-pindah haluan. Di antaranya San Antonio Spurs, LA Lakers, dan Dallas Mavericks. Puncak kesuksesannya terjadi ketika ia, Michael Jordan, dan Scottie Pippen membawa Bulls berjaya di era 90-an. (Tribunnews/bola)

GAGAl menang di GP Korea tak membuat Lewis Hamilton berkecil hati. Justru ia optimistis dirinya masih bisa merebut peluang untuk merengkuh posisi kedua di klasemen akhir alias runner up di bawah sang juara dunia, Sebastian Vettel. Di klasemen sementara, pembalap asal Inggris tersebut berada di bawah rekan setimnya Jenson Button, Fernando Alonso dan Mark Webber dengan selisih angka yang tidak terlalu jauh, yakni 26 angka dengan sang kompatriot. Artinya, masih ada peluang untuk menggapai hasil maksimal dalam tiga seri sisa dengan kolektif angka mencapai 75 poin. Tiga seri di India, Yas Marina Circuit dan Sao Paulo, menjadi penentuan. Seperti dilansir Reuters, Hamilton yakin dirinya bisa meraih hasil lebih baik ketimbang para pesaingnya di dua seri, yakni di Sao Paulo

Lewis Hamilton

dan Yas Marina. ‘Konsentrasiku sekarang adalah tampil stabil dengan apa yang ada di depanku. mobilku makin bagus, dan sekarang tinggal mengurangi kesalahan yang dilakukan sendiri. Tim dan sistem aerodinamis mobil makin sempurna, dan saya akan membawa posisi kedua di klasemen akhir usai GP Brasil nanti,” katanya. Pembalap berkulit gelap ini optimistis setelah MP4-26 miliknya mampu bersaing dengan Red Bull dan unggul dari Ferrari, baik di kualifikasi dan balapan. Sayang, di lintasan yang sebenarnya, ia seringkali berbuat kesalahan. Seperti yang terjadi di Korea lalu, ia mengaku berbuat kesalahan. Hami gagal mempertahankan pole position hingga akhir balapan karena mengizinkan Sebastian Vettel menyalipnya. Hamilton mencatatkan waktu lintasan tercepat di sesi kualifikasi, sehingga berhak mengawali balapan Minggu di

posisi terdepan. Sedangkan Vettel, yang sudah mengukuhkan gelar juara dunia 2011, mengamankan urutan start kedua. Namun saat balapan di Yeongam, Hamilton dan Vettel bertukar tempat. Hamilton hanya mempertahankan kepemimpinannya sepanjang empat tikungan, sebelum diambil alih pembalap Red Bull Racing tersebut hingga akhir balapan. “Awal balapan cukup bagus, tapi saya kehilangan posisi yang diambil Sebastian. Itu benar-benar akhir kesempatan meraih kemenangan,” sesal Hamilton, yang harus puas meraih podium dua lantaran tertinggal 12 detik dari Vettel. “Tentunya itu salah saya karena terpaut jauh jarak waktunya, tapi saya berusaha terus melesat dan berpikir bahwa dengan melesat lagi, mungkin saya akan mengalami kesulitan. Rasanya memang mustahil mengejar dan mendekatinya (Vettel),” imbuh Hamilton. (Tribunnews/bud)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.