Banjarmasin Post Edisi Cetak Kamis 12 Mei 2011

Page 23

23 Bumi Antasari

Banjarmasin Post

KAMIS 12 MEI 2011

Nelayan Cilik Terpanggang ■ Delapan Jam Baru Dapat Perawatan BATULICIN, BPOST - Husin bin Mensi (10), nelayan cilik yang sedang membagang di laut Pagatan meringis menahan sakit. Ia menderita luka bakar hampir di sebagian besar tubuhnya akibat genset meledak. Derita nelayan cilik ini tak hanya sampai di situ. Ia harus menahan sakit hingga berjam-jam sebelum mendapatkan perawatan di puskesmas. Pasalnya, ia harus menunggu kapal yang mengangkutnya dari bagang menuju puskesmas. Peristiwa terbakarnya nelayan cilik ini terjadi pada Selasa (10/5) sekitar pukul 23.00 wita di Bagang Lepas Pantai Pagatan. Saat itu Husin pergi membagang bersama pamannya, Diman. Saat mengisi tangki genset, Husin dikejutkan suara letupan mesin diiringi sambaran api ke tubuhnya.

Sambaran api dari genset tersebut menimbulkan kobaran api yang besar. Untungnya saat itu Dimang cukup sigap memadamkan api yang menyala di tubuh keponakannya itu, sehingga api tak sampai memanggang seluruh tubuhnya. Dimang saat itu tak bisa berbuat banyak selain hanya mengipas tubuh keponakannya. Husin terbakar di hampir seluruh bagian tubuhnya, mulai dari kaki hingga wajah. Setelah menanti sekitar lima jam lebih, kapal penjemput datang dan Husin langsung dievakuasi menuju Puskesmas Pagatan. Waktu tem-

puh menuju Puskesmas Pagatan memerlukan waktu 34 jam. Sampai di puskesmas, Husin langsung diberikan pertolongan oleh perawat Puskesmas Pagatan. Karena lukanya cukup parah, Husin dirujuk ke Rumah Sakit Amanah Husada Sepunggur untuk mendapat perawatan intensif. Kepala Desa Mattone Kampung Baru, Andi S Jaya menyayangkan peristiwa yang menimpa warganya yang masih berusia sekolah tersebut. Menurutnya, seharusnya Husin bersekolah, bukannya membagang mencari ikan. “Itu harus menjadi perhatian orangtua lainnya, jangan mempekerjakan anak yang masih usia sekolah. Apalagi pekerjaan yang memiliki risiko tinggi seperti melaut,” katanya. (wnd)

BANJARMASIN POST GROUP/IDDA ROYANI

SEPI - Jika di SPBU lainnya terjadi antrean pembeli solar, justru kondisi SPBU Sungaicuka di Kecamatan Kintap, sepi, Rabu (11/5). SPBU ini adalah satu-satunya SPBU penjual solar industri di Tanahlaut.

Bupati Rangkap Kepala Dinas KOTABARU, BPOST - Pemindahan pusat perkotaan ke kota lama di Sebelimbingan, Kotabaru yang direncanakan Pemkab Kotabaru perlahan-lahan mulai terwujud. Selain rencana pemindahan pusat perkantoran ke daerah itu, pembangunan bundaran kota pun sudah dikerjakan. Pengerjaan proyek itu, kini masih berlangsung. Untuk mewujudkannya, selain mengerahkan semua alat berat milik pemerintah daerah, juga dibantu perusahaan PT Aneka Kimia Raya (AKR). Bantuan yang diminta Pemkab Kotabaru itu berupa bahan bakar minyak (BBM) je-

nis solar untuk operasional alat berat milik pemerintah daerah agar bisa dimaksimalkan. Bupati Kotabaru Irhami Ridjani mengatakan, Pemkab Kotabaru tidak menggunakan dana APBD untuk membangun bundaran kota itu. Pemerintah daerah meminta partisipasi PT AKR. “Untuk pembangunan bundaran ini, kita tidak menggunakan APBD karena kita punya alat berat sendiri. Itu yang kita maksimalkan,” katanya. Untuk pembangunan bundaran di dekat pembuatan batako itu, pemerintah dae-

rah hanya menggunakan dana untuk pembebasan lahan masyarakat. Terlebih, keinginan untuk secepatnya mewujudkan pembangunan bundaran itu, Irhami mengaku sempat merangkap menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan (Distarum). “Karena Kadis Distarum dan PU sedang berada di luar kota, terpaksa saya menggantikan untuk mengawasi pengerjaan bundaran itu,” katanya. Irhami sempat mengeluh begitu menyaksikan pengerjaan yang dilakukan anak

buahnya itu. Bagaimana tidak, karena pengerjaan dilakukan hanya 2-3 jam lalu berhenti. Sementara itu, BBM yang digunakan habisnya sama dengan kerja maksimal. “Tapi sekarang Alhamdulillah, pengerjaan mulai bagus. Setelah sempat dua hari jadi kepala dinas PU dan Tata Kota,” ucapnya. Seperti diketahui, pembangunan bundaran di Sebelimbingan itu merupakan awal rencana Pemkab Kotabaru memindahkan pusat kota yang ada ke kota lama. Selain pusat perkantoran dan perumahan PNS juga dibangun di daerah itu. (sah)

GRAFIS/IVANOV

Takut Didemo, Janjikan Tunjangan ■ BPMPD Tuding Kades Tak Tahu Aturan KOTABARU, BPOST - Aksi unjuk rasa ke Kantor Pemkab Kotabaru dan DPRD oleh ratusan Kades, Badan Pemerintahan Desa (BPD) dan staf se-Kecamatan Pulaulaut Utara Kamis (12/5) batal. Rencananya, aksi itu untuk menuntut tunjangan mereka dibayarkan. Pembatalan aksi penyampaian aspirasi itu menyusul janji yang dikeluarkan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD). Instansi ini berjanji mencairkan tunjangan dalam dua hari. Kepala BPMPD, Suhairi membenarkan pembatalan aksi demo oleh kades, BPD dan stafnya itu. “Insya Allah, dua atau tiga hari ini sudah cair. Tapi kalau Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ada, bisa segera dicairkan,” kata Suhairi, kepada BPost kemarin. Sebenarnya keterlambat-

an pembayaran tunjangan kades dan BPS, bukan tidak dibayarkan. Justru Suhairi balik menuding, para kades dan BPD tidak tahu aturan tentang pengelolaan keuangan untuk proses pencairan tunjangan. “Masalahnya, beberapa hari ini, SK pencairan dana baru ditandatangani bupati. Kalau tidak ada SK pencairan dari bupati tidak bisa diproses,” katanya. Tidak hanya itu, menjadi persoalan terlambatnya pembayaran tunjangan untuk triwulan pertama karena Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kotabaru masih berproses. Selain itu ada data kades dan BPD yang tidak lengkap dan belum disampaikan ke camat. Antara lain Kecamatan Sampanahan, Pulau Sembilan dan Hampang. “Proses pencairan tidak bisa dilakukan kalau data-data pendukung tidak lengkap. Misal-

kan ada yang meninggal atau berhenti, tidak dibayarkan. Maka setiap triwulan SK harus dievaluasi. Tidak diproses SK pencairan kalau evaluasi tidak selesai. Selain itu terganggu pencairan, karena proses SK dibagian Otonomi Daerah,” ujarnya. “Terlebih kades tahunya hanya duit, tapi tidak tahu seperti apa proses pengelolaan keuangan,” tambah Suhairi dengan nada tinggi. Sementara itu, Agus Supiani, perwakilan kepala desa se-Kecamatan Pulaulaut Utara saat dikonfirmasi membenarkan pembatalan unjuk rasa damai ke Pemkab dan DPRD Kotabaru yang mereka agendakan, Kamis ini. Namun menurut dia, para kades se-Kotabaru tetap akan melakukan aksi demo apabila janji BPMPD tidak terealisasi dalam dua atau tiga hari ke depan. “Makanya kita tunggu dua sampai tiga hari ke depan,” katanya. (sah)

Rumah Dinas Camat Menganggur PELAIHARI, BPOST - Peringatan keras dilontarkan Bupati Tanahlaut H Adriansyah kepada para camatnya. Orang nomor satu di Bumi Tuntung Padang ini meminta mereka mempersering berada di wilayah tugas masing-masing. “Jangan justru lebih banyak tugas atau berada di Kota Pelaihari,” ucap Aad begitu H Adriansyah. Sebagian besar yang dilantik adalah pejabat eselon IV (kasi, kasubag, kasubid, lurah) yakni 123 orang. Khusus jajaran Camat, ada tujuh orang yang dilantik/roling yakni Camat Bajuin, Bumimakmur, Tambangulang, Takisung, Panyipatan, Jorong, dan Kintap. Camat Jorong Gatot Subagio ditarik ke Sekretariat Daerah menduduki jabatan baru sebagai Kabag Informasi dan Keprotokolan (Humas). Sementara pejabat lama, H Sutrisno bergeser dan menjadi kabag Tata Pemerintahan. Ada tiga Camat lainnya yang juga ditarik ke kabupaten yakni Camat Bajuin Akhmad Jayadi, Camat Bumimakmur Mukhtarraden, dan Camat Tambangulang Hairul Rizal. Ketiganya menempati jabatan baru sebagai sekretaris di beberapa dinas. Pada para Camat baru, Aad meminta mereka konsentrasi dan maksimal menjalankan tugas. Salah satu caranya berdomisili di tempat tugas masing-masing. Apalagi fasilitas rumah dinas telah disediakan di tiap kantor kecamatan. “Ini saya ingatkan betul. Saudara

Jangan justru lebih banyak tugas atau berada di Kota Pelaihari

H ADRIANSYAH Bupati Tala

adalah koordinator wilayah di kecamatan. Jadi, harus lebih banyak berada di kecamatan,” kata Aad yang serta merta disambut suara gemuruh para pejabat yang dilantik. Penegasan Aad itu seolah menyentil sejumlah camat yang selama ini jarang berada di lokasi. Tak menempati rumah dinas dan lebih memilih pulang pergi dari kota Pelaihari. Pantauan BPost, ada beberapa rumah dinas camat yang kusam lantaran hampir tak pernah ditempati. Sebagai koordinator wilayah, ucap Aad, seorang camat memiliki peranan penting. Keberadaan camat di lokasi sangat dibutuhkan masyarakat. Karenanya camat harus selalu berada di wilayah masing-masing agar jika ada permasalahan bisa secepatnya diatasi. Camat juga harus rajin turun ke desadesa. Menyapa warga dan menyerap aspirasi mereka. Sekaligus melihat dari dekat kondisi dan perkembangan desa

di wilayah masing-masing. Secara khusus Aad juga meminta camat meningkatkan pembinaan terhadap lembaga keuangan berbasis masyarakat. Pasalnya keberadaan lembaga keuangan yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat itu sangat penting dan membantu warga dalam mengembangkan usaha. Aad juga mewanti-wanti camat serta Lurah agar cepat tanggap terhadap halhal yang terjadi di tengah masyarakat di wilayah masing-masing. Apalagi saat ini ada isu/hal yang berpotensi kurang baik terhadap kamtibmas, seperti, pencucian otak, kekerasan dan pemaksaan kehendak berlabel agama. “Jika mengetahui hal seperti itu, cepat informasikan dan komunikasikan dengan aparat dan instansi terkait agar bisa secepatnya disikapi,” tandas Aad. Ia juga mengimbau seluruh pejabat yang baru dilantik segera beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Dengan begitu tugas dan kewajiban yang diemban bisa ditunaikan secara baik dalam upaya memberikan pelayanan optimal pada masyarakat. Diakuinya tiap kali terjadi mutasi, promosi, dan pergeseran jabatan pasti ada yang merasa tidak cocok dan pendapat minor lainnya. “Yang pasti pergeseran jabatan itu hal wajar sebagai kebutuhan organisasi. Tujuannya untuk pengembangan kompetensi dan peningkatan pelayanan publik,” kata Aad. (roy)

1205/B23


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.