Banjarmasin Post Edisi Jumat 1 April 2011

Page 13

Luar Negeri 13

Banjarmasin Post JUMAT 1 APRIL 2011

Jepang Akhirnya Menyerah PLTN Akan Dinonaktifkan TOKYO, BPOST - Akibat situasi yang tidak menentu, Pemerintah Jepang dan Tokyo Electronic Power Co (Tepco) akhirnya menyerah. Mereka mengatakan, krisis di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi sudah tidak bisa ditanggulangi lagi. Pemerintah Jepang dan Tepco tak punya pilihan lain, kecuali segera menonaktifkan dan mengabaikan empat reaktor di PLTN tersebut. Direktur Tepco Tsunehira Katsumata, seperti dikutip dari laman The Guardian, Kamis (31/3) mengatakan, bahwa empat reaktor nuklir yang bermasalah di PLTN tersebut akan diabaikan, karena usaha yang mereka lakukan tidak juga membuahkan hasil. Jika tetap dilanjutkan, usaha mereka akan memakan waktu hingga bermingguminggu, bahkan berbulanbulan. Dan, itu pun tidak akan menjamin kepastian situasi akan kembali normal. Karena itu, kata Katsumata, tidak ada pilihan lain selain mengabaikan dan menonaktifkan reaktor unit satu sampai empat di PLTN tersebut. Penonaktifan dan pengabaian akan dilakukan pada empat unit reaktor. Sedang reaktor unit lima dan enam tetap akan beroperasi. Kedua reaktor yang terletak terpisah dari empat unit reaktor lainnya tersebut dilaporkan tidak mengalami kerusakan, karena tidak beroperasi saat gempa bumi dan tsunami terjadi 11 Maret lalu. Namun, niatan untuk mempertahankan dua reaktor itu pun ditentang oleh pemerintah. Juru bicara pemerintah Yukio Edano, mengatakan, semua reaktor di PLTN

NET

TERBAKAR - Reaktor nuklir di Fukushima Daiichi, Jepang, ketika terbakar pascagempa dan tsunami.

“Evakuasi warga harus lebih dari radius 30 km. Pada batas itu, radiasinya tak berisiko kanker dalam jangka panjang” GREENPEACE Kelompok Lingkungan Hidup

yang telah berusia 40 tahun itu akan dinonaktifkan. “Keputusan ini sangat jelas, melihat situasi yang berkembang saat ini,” tegasnya.

Belum dipastikan kapan penonaktifan ini akan dilakukan oleh pemerintah maupun oleh Tepco. Keputusan penonaktifan diambil di tengah

situasi yang semakin memburuk di PLTN tersebut. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan adanya perluasan cakupan radiasi hingga sejauh 40 kilometer. IAEA juga melihat adanya peningkatan tingkat radiasi pada air laut di sekitar PLTN. Badan Keamanan Nuklir dan Industri Jepang (NISA) mengatakan per Kamis (31/ 3), tingkat radioaktif di laut sekitar PLTN mencapai 4.385 kali lebih tinggi dari pada batas normal. Angka ini meningkat setelah sebelumnya pada Rabu radioaktif terdeteksi 3.355 kali lipat lebih tinggi dari batas normal. IAEA menyarankan pemerintah Jepang untuk berhatihati menilai situasi. “Radiasi tingkat tinggi ditemukan di Iitate, sebuah kota dengan 7.000 penduduk sekitar 40 kilometer (25 mil) barat laut dari pembangkit listrik Daiichi,” kata badan itu, seperti dilansir CNN dan NHK. Sebelumnya pemerintah Jepang mengeluarkan aturan zona evakuasi pada radius 20 kilometer (13 mil) dari sekitar PLTN. Ini, jelas sudah tidak relevan lagi. Kelompok lingkungan hidup Greenpeace mengatakan, mereka telah menemukan tingkat radiasi di kota itu lebih dari 50 kali di atas normal. “Evakuasi warga harus lebih dari radius 30 km. Pada batas itu, tingkat radiasinya dan tidak menimbulkan risiko kanker kepada penduduk dalam jangka panjang,” kata Greenpeace. (ap/grd/cnn/ nhk/vvn/tnc)

0104/B13


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.