Banjarmasin Post Edisi Sabtu 19 Maret 2011

Page 23

23 Bumi Antasari

Banjarmasin Post

SABTU 19 MARET 2011

Warga Damit Akhirnya Tersenyum ■ Iuran Bikin Jaringan Air Bersih PELAIHARI, BPOST - Warga Desa Damit Kecamatan Batuampar bisa tersenyum lega. Krisis air bersih yang selama ini kerap mendera, takkan terjadi lagi.

“Alhamdulillah kami sekarang tak kesulitan lagi mendapatkan air bersih. Insya Allah walau kemarau, air bersih tak lagi jadi masalah” DAMIT Warga

Secara swadaya dan ditopang dana dari Pamsimas (Program Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat), warga Damit berhasil membangun fasilitas/jaringan air bersih. “Alhamdulillah kami sekarang tak kesulitan lagi mendapatkan air bersih. Insya Allah walau kemarau, air bersih tak lagi jadi masalah,” kata Rahmat, warga Damit. Dana yang tersedot untuk membangun jaringan air bersih tersebut tak kurang Rp 286 juta, terdiri atas Rp 275 juta dari Pamsimas dan Rp 11 juta dari iuran warga Damit. Selain itu, warga setempat ju-

ga bahu membahu menyumbang material (pasir, semen, batu, dan lainnya) serta tenaga yang jika diuangkan mencapai Rp77 juta. Warga Damit membangun jaringan air bersih itu secara gotong royong. Hanya dalam beberapa pekan pekerjaan itu selesai dan tahun ini telah beroperasi secara lancar. Sedikitnya 230 KK yang tersebar pada 18 RT dari 24 RT yang ada kini telah terlayani air bersih. Sisanya, sejumlah warga pada enam RT lainnya akan ditangani. Warga setempat mengatakan kualitas air sangat baik, karena berasal dari air pegunungan (Gunung Panas Hu-

jan) yang berjarak 9,4 kilometer dari permukiman warga Damit. Sistemnya pun sederhana yakni memanfaatkan gravitasi sehingga jaringan air bersihnya cuma berupa perpipaan yang disambungkan antara tandon air di pegunungan ke permukiman. Tak perlu membangun tower air. Pengelolaannya ditangani sendiri oleh warga Damit dan manajemen dan sistemnya layaknya yang diterapkan PDAM. Biaya pemasangan jaringan Rp 400 ribu lengkap dengan meter air. Tarif per kubik Rp 500. “Kami benar-benar terbantu. Pamsimas sangat bermanfaat. Dulu kami sering kesulitan mencari air bersih pada musim kemarau karena sumur banyak yang kering. Alhamdulillah sekarang tak masalah lagi,” ucap warga Damit lainnya. (roy)

PU Sebut yang Terbaik KASUBID Permukiman Bappeda Tala Emrohat mengatakan jaringan air bersih di Damit yang terbaik. Terutama dalam hal keswadayaan masyarakat. Itu sebabnya jaringan air bersih di Damit mendapat perhatian serius Pemkab Tala. Rabu tadi diresmikan oleh Wabup H Atmari. Emrohat mengatakan sejak Pamsimas masuk Tala 2008 lalu, hingga kini telah tercatat 39 desa yang telah memiliki jaringan air bersih dan telah terbebas dari risiko krisis air bersih terutama pada musim kemarau. Tahun 2008 terjamah Pamsimas sembilan desa, pada 2009 dan 2010 masing-masing 15 desa. Tahun ini ada 15 desa yang tersebar pada delapan kecamatan (Batuampar, Jorong, Bumimakmur, Takisung, Pelaihari, Batibati, Bajuin, dan Kintap) yang akan mendapat disentuh Pamsimas. (roy)

Lintas

Antibiotik Hampir Rusak KEPALA Gugang Farmasi Dinas Kesehatan Kotabaru Mariani Susilo menyebutkan dari bermacam jenis obat di gudang itu, terdapat satu jenis obat yang masa berlakunya hampir habis. Menurut Mariani, jenis obat dimaksud adalah jenis obat antibotik yaitu Amoxicilin yang batas waktu penggunaannya hanya sampai pada akhir Mei. “Satu minggu sebelum akhir Mei, obat tidak boleh lagi dikonsumsi. Kita tegaskan kepada petugas agar menyampaikan kepada pasien yang tentang masa berlaku obat itu,” katanya. Stok Amoxicilin 500 Mg di gudang formasi, sebanyak 11.171 kotak, satu kotak berisi 100

kaplet. “Itu tidak semuanya habis masa berlakunya pada awal Juni. Menurut jika masa berlaku telah habis, stok tetap ada maka sisa obat itu akan dimusnahkan dengan cara dibakar. “Saya mengimbau selain petugas untuk tidak memberikan obat yang mendekati masa berlakuknya habis, sebab akan berdampak kepada kesehatan. Kepada yang mengomsumsi juga harus memperhatikannya,” imbau Mariani. Mariani yang baru menjabat sebagai kepala gudang farmasi itu, mengaku, perhatian terhadap obat-obatan yang masa berlakunya hampir habis itu. (sah)

BANJARMASIN POST GROUP/AYA SUGIANTO

TAK ADA KEMAJUAN - Jembatan baru di samping jembatan kembar Martapura, belum sepuhnya rampung. Akibatnya pengendara tetap menggunakan jembatan lama yang kondisinya memprihatinkan. Sementara jembatan baru hanya dipakai oleh pejalan kaki.

Giliran Pedagang Menjerit ■ Dampak Penghentian Balapan PELAIHARI, BPOST-Penghentian latihan balapan di halaman Stadion Pertasi Kencana, Pelaihari, membuat kalangan pedagang gundah. “Mengapa dihentikan latihan balapan di halaman stadion itu? Kami jadi kehilangan sumber penghasilan yang menggiurkan,” kata Isur, pedagang pentol. Keluhan senada banyak diutarakan kalangan pedagang makanan dan minuman ringan lainnya. Mereka umumnya mengharapkan latihan balapan itu dilanjutkan karena momen itu menjadi ‘pasar’ potensial bagi mereka. Mereka mengatakan tiap kali berjualan di arena latihan balapan itu, dagangan selalu ludes. Penghasilan ratusan ribu pun selalu dalam geng-

gaman. Berjualan di arena latihan balapan itu sangat menguntungkan. Jauh berbeda dengan berjualan di tempat lain, seperti di kawasan sekolah, pasar atau tempat umum lainnya. Apalagi jika menjelang akhir pekan, berjualan makanan atau minuman ringan sepi pembeli. Kecuali jika ada event. “Nah, adanya latihan balapan itu pas sekali, karena mulai Jumat hingga Minggu. Jadi, kami punya pasar yang pasti, apalagi penontonnya selalu banyak, ratusan orang,” ucap seorang pedagang pop ice. Pantauan selama ini ajang latihan balapan tersebut memang seperti tempat wisata baru bagi warga Kota Pelai-

hari. Tiap pekan, jumlah penonton makin banyak, tak cuma kalangan remaja tapi juga bapak-bapak dan anakanak. Latihan balapan kendaraan roda dua itu dimulai sejak dua bulanan lalu seiring selesainya pengaspalan halaman Stadion Pertasi Kencana. Awalnya latihan itu tak terkendali. Sebulan kemudian atas arahan Bupati, Komandan Pol PP Tala yang juga pemilik klub otomotif (Tala Auto Sport Team) membina remaja pehobi balapan yang sebelumnya latihan sendiri di halaman stadion itu. Latihan itu pun menjadi tertata dan terarah. Pihak Tala Auto Sport Team memajang ban-ban bekas untuk pengaturan lintasan, memasang

lampu start, dan menguruk sisi kanan stadion yang becek dengan bebatuan. Pelatih/ pemandu latihan pun disediakan, termasuk pengaturan tempat warga yang menonton. Namun sejak pekan lalu, Tala Auto Sport Team menghentikan ajang latihan balapan itu. Kalangan pedagang pun terpaksa gigit jari dan balik kanan. Dihubungi via telepon, Jumat (18/3), pemilik Tala Auto Sport Team Dahniel Kipli mengatakan pihaknya belum bisa memastikan kapan latihan itu dilanjutkan. “Kami saat ini masih menunggu izin pengumpulan orang dari Polres. Jadi, selama izinnya belum keluar, ya kami belum berani melanjutkan,” ujar Dahniel. (roy)

Satu Tahun 20 Kecelakaan Lalu Lintas

BANJARMASINPOST GROUP/IBRAHIM ASHABIRIN

MAUT - Tikungan di Desa Batuah, Pagatan ini cukup tajam. Warga setempatnya menyebutkan tikungan maut, karena selalu menelan korban jiwa.

BAGI warga Desa Batuah, Pagatan, Tanahbumbu, menyebut sebuah tikungan berbentuk huruf S di kawasan itu sebagai tikungan maut. Itu karena kecelakaan lalu lintas di tikungan itu kerab terjadi. Pada 2010 saja terjadi sekitar 20 kecelakaan lalu lintas. Pantauan BPost, Jumat (18/3) tikungan berbentuk huruf S itu cukup tajam dan tidak ada rambu lalu lintas. Lampu penerang jalan pun sudah

rusak. Menurut warga setempat, pengendara sering tabrakan dan ada juga lepas kendali sehingga tercebur ke sawah dan menabrak rumah warga. Baru beberapa hari yang lalu, kata Sape ada warga dari arah Banjarmasin, pada malam hari, sepeda motornya masuk ke jalan desa, pengendara itu tidak tahu jalannya menikung tajam yang kebetulan lampu jalan tidak berfungsi. “Pokoknya banyak sudah

kasus kecelakaan, seharusnya pemda segera memasang rambu dan lampu di kedua tikungan itu,” kata Sape. Kades Batuah Mahluki mengatakan, tiap tahun tikungan itu pasti menelan korban 20 jiwa. Musibah itu terjadi karena pada tikungan itu tidak ada rambu dan diperparah lagi tidak adanya penerangan. “Kalau orang baru pertama kali ke Tanbu harap berhati-hati

melewati jalur itu,” ujar Mahluki kepada Bpost. Menjelang pesta pantai Mappanretasi awal April ini, dia berharap Dishub segera memasang lampu dan rambu untuk mencegah kecelakaan. Kadishub Tanbu Eka Sapruddin mengaku sudah memantau tikungan itu dan dia berupaya memasangi rambu. “Kepada dinas terkait kita berharap memasang lampu di kawasan itu,” katanya. (him)

1903/B23


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.