BP20110201

Page 20

20 Banua Anam

Banjarmasin Post

SELASA 1 FEBRUARI 2011

Targetkan 3.000 Peserta Baayun RANTAU, BPOST - Even tahunan Baayun Maulud di Banuahalat, Kecamatan Tapin Utara Tapin yang masuk dalam agenda 100 even budaya nasional rencananya digelar 15 Februari di Masjid Keramat Al Mukaramah, Banuahalat. Panitia Masjid Al Mukarrahmah bersama Disporabudpar Tapin mulai melakukan berbagai persiapan. Kegiatan ini digelar bertepatan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, Selasa (15/2) atau 12 Rabiul Awal 1432 H. Masyarakat yang ingin berpartisipasi diimbau secepatnya mendaftarkan diri atau juga anaknya. Panitia telah membuka pendaftaran peserta sejak Januari hingga 15 Februari. Kabid Kesenian dan Kebudayaan pada Dispora-

budpar Tapin Ibnu Mas’udP, menjelaskan gelaran kali ini menarget 3000 peserta. “Saat ini saja peserta yang mendaftat sudah sampai separonya dan perbandingan jumlah peserta dewasa dan anak-anak relatif seimbang,” katanya. Masyarakat yang ingin menjadi peserta bisa mendaftar ke kantor Dinas Pemuda Olahraga kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Tapin atau langsung ke sekretariat Masjid Al Mukarromah di Desa Banua Halat. Untuk pendaftarannya ada tiga pilihan. Pertama, calon peserta membayar Rp 50 ribu serta menyerahkan tiga lembar kain sarung dan tiga lembar selendang serta tali ayun 7 meter. Uang Rp 50 ribu tersebut dirinci untuk penyediaan piduduk dan piagam Rp

35 ribu, sisanya Rp 15 iru untuk biaya pengolahan janur ayunan pikasih baranak. Pilihan kedua, bagi peserta ingin terima siap semua perlengkapannya (status ayunan sewa) dari panitia dikenakan pembayaran biaya Rp 75 ribu. Biaya sebesar itu dirinci untuk pinduduk, piagam serta janur ayunan pikasi baranak Rp 50 ribu dan sewa sarung dan selendang Rp 25 ribu. Bagi calon peserta yang ingin semua perlengkapannya siap tersedia dan menjadi hak pendaftar, dikenakan pembayaran biaya Rp 200 ribu. Pembayaran sebesar itu untuk mengganti biaya piduduk, piagam dan janur ayunan pikasih beranak (Rp 50 ribu) juga biaya pembelian tiga sarung Rp 90 ribu, tiga selendang Rp 50 ribu dan tali ayun Rp 10 ribu. (sar)

BANJARMASIN POST GROUP/DONY USMAN

SUMPAH - Sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Balangan mengucapkan sumpah jabatan, Senin (31/1). Pengambilan sumpah yang dilakukan di Pemkab Balangan itu dilakukan terhadap 644 PNS.

Jumiati Bikin Cemas Keluarga Diberi Seribu, Keluarkan Pisau PELAIHARI, BPOST - Rahmudi (30) akhirnya kena batunya. Dia diamankan personel Pol PP Tala saat beraksi di Pasar Besar Pelaihari, Senin (31/1). Bicaranya tak karuan ketika dimintai keterangan anggota Pol PP Tala di markas Pol PP di lingkungan perkantoran Bupati. “Tapi itu sepertinya triknya saja seolah sedang stres, padahal normal. Buktinya kami suruh baca tulisan, lancar saja,” sebut Kasi Trantib Pol PP Kasiyoto didampingi atasannya Kepala Pol PP H Dahniel Kipli. Pria bertubuh tinggi kurus beranting panjang di dua telinganya itu diamankan anggota Pol PP di los pasar ikan. Saat itu Rahmudi sedang me-

minta-minta kepada para pedagang setempat. “Tapi yang bersangkutan meminta-minta secara paksa. Aksinya itu dikeluhkan kalangan pedagang. Para pedagang mengaku resah karena hampir setiap hari belakangan ini yang bersangkutan beraksi,” sebut Kasiyoto. Mengutip penuturan kalangan pedagang, beber Kasiyoto, Rahmudi bukannya berterima kasih ketika diberi uang. Pemuda itu menolak dan marah jika cuma diberi Rp 1.000. Ia mengeluarkan senjata tajam (sajam) dan meminta Rp 2.000. Pol PP Tala juga mengamankan seorang gepeng lelaki lansia bertubuh besar. (roy)

■ TKW Asal Daha Utara Tak Pulang-pulang KANDANGAN, BPOST - Darni (38), warga Desa Hakurungdalam, Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), da keluarganya dilanda kecemasan. Pasalnya, sang adik, Jumiati (26), yang bekerja di Arab Saudi sebagai tenaga kerja wanita (TKW) tak pernah lagi mengirimkan kabar. Kecemasan itu sangat beralasan. Sebab, seharusnya Jumiati sudah pulang ke kampung halamannya karena kontrak kerja selama dua tahun telah berkahir pada pertengahan 2010 lalu. Artinya, sejak sepuluh bulan terakhir ini tak ada kabar sama sekali dari Jumaiti. Saat ditemui, Darni menyatakan pihaknya sudah tak tahu lagi keberadaan adiknya tersebut. Berbagai upaya mereka lakukan untuk mengetahui kabar dari adiknya. Se-

perti menghubungi nomer telepon yang pernah diberi Jumiati dan menghubungi perusahaan penyalur. “Telepon yang pernah kami hubungi kini tak aktif lagi, sedangkan perusahaan penyalurnya juga tak bisa menjelaskan perihal keberadaan adik kami,” ujarnya, Senin (31/1). Ditambahkannya, kekhawatiran terjadi hal-hal yang menimpa Jumiati makin bertambah setelah rekan satu kerjanya sudah kembali ke kampung halaman.

“Sepupunya yang berangkat sama-sama sudah kembali, tapi adik kami jangankan pulang kabarnya saja kami tak tahu,” ujar Darni. Dirinya mengaku bingung dengan tidak adanya titik terang keberadan adiknya tersebut. “Semula pihak penyalur melarang kami untuk melapor namun karena tak ada kabar seperti ini kami tadi lapor ke dinas tenaga kerja di HSS secara lisan meminta bantuan untuk menanyakan perihal keberadaan adik kami tersebut,” ujarnya. Jumiati, katanya, berangkat pada 2008 lalu dengan kontrak selama dua tahun, namun awal 2010 pihaknya tak tahu lagi kondisi Jumiati. “Kami jadi khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan terjadi pada adik kami,” katanya.

Sementara itu dari data yang BPost lihat, Jumiati berangkat dengan menggunakan jasa dari PT Titian Hidup Lenggang yang beralamat di Jalan Pertengahan Cijantung Jakarta Timur. Sedangkan pasport keberangkatan Jumiati beralamatkan di Hulu Sungai Tengah bukan Hulu Sungai Selatan. “Paspornya sama saja dengan sepupunya beralamat di HST. Kami juga menanyakan sesuai dengan alamat pasport,” tandas Darni. Sepupu Jumiati, Bastiah, menyatakan sejak berada di Riyadh, Arab Saudi dirinya tak pernah lagi bertemu dengan Jumaiti. Diutarakannya, pada waktu pertemuan bulanan antarTKW yang bekerja di Riyadh, Jumaitipun jarang terlihat bahkan dirinya selama berada di Arab tak pernah lagi bertemu

dengan Jumaiati. “Tempat kerja kami berjauhan namun setiap bulan biasanya ada pertemuan, namun saya tak pernah ketemu Jumaiti,” ujarnya. Diterangkannya, dirinya berangkat ke Saudi Arabai bersama-sama namun saat hendak kembali ke tanah air sehabis kontrak pada 2010 lalu Jumaiti tak berada di rombongan kami. Kepala Dinas Kependudukan dan Tenaga Kerja Kabupaten HSS, A Yuhan Suriansyah mengaku mendapat laporan tentang itu. “Namun, setelah dicek data tenaga kerja yang besangkutan (Jumiati) tidak melalui Dinas Kependudukan dan tenaga Kerja HSS,” katanya. Meski demikian, pihaknya akan membantu mencari info keberadaan Jumiati. (wnd)

0102/B20


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.