Banjarmasin Post Edisi Senin 13 Desember 2010

Page 8

8 Sport Style

Banjarmasin Post

SENIN 13 DESEMBER 2010

Dalam Genggaman Istrinya BANYAK orang sukses karena peran istrinya. Namun tidak banyak orang sukses yang mau mengakui peran besar istrinya itu. Hanya sebagian kecil yang mau mengakui kehebatan istrinya dalam kecermelangan karir yang diraihnya. Apalagi yang mau membuat pengakuan di depan publik, mungkin dapat dibilang orang langka. Roger Federer adalah salah satunya orang langka itu. Petenis putra yang berhasil memenangi kejuaraan ATP Wordl Tour Finals di London, pekan lalu ini tidak pernah berupaya menutupi kehebatan istrinya, Mirka Vavrinec (32 tahun), di balik sukses yang diraihnya. Bagi Roger Federer, Mirka bukan sekedar istri. Tapi juga merupakan tangan kanan Federer untuk membereskan urusan di luar lapangan, baik soal tenis maupun bukan. Federer juga sering kali menunjukkan peran hebat istrinya kepada publik. Seperti yang dilakukan setelah menundukkan petenis putra peringkat pertama dunia, Rafael Nadal, pada puncak ATP World Tour Finals di London sepekan lalu. Kepada wartawan ia menyatakan terus terang ingin istirahat total. Tidak akan melakukan latihan atau apapun yang terkait dengan urusan tenis. Keputusannya ini tidak akan ada yang merubah. Siapapun yang memerintahkan, ia tidak akan melakukan, kecuali bila

Cuman Mirka yang bisa membuat saya kembali ke lapangan. Kalau dia memerintahkan untuk mengayunkan raket, saya tidak bisa menolaknya. ROGER FEDERER

istrinya yang memerintahkan. “Cuman Mirka yang bisa membuat saya kembali ke lapangan. Kalau dia memerintahkan untuk mengayunkan raket, saya tidak bisa menolaknya,” ujar Federer. Wanita kelahiran Slovakia itu memang memiliki andil besar atas sukses Federer membuka dan menutup tahun 2010 ini dengan gelar juara Grand Slam Australia Terbuka dan ATP World Tour Finals. Mirka sendiri sejatinya juga pernah menjadi petenis meski tak terlalu cemerlang. Catatan kariernya tak pernah lebih jauh dari babak ketiga turnamen Grand Slam. Wanita bertinggi badan 174 sentimeter itu seperti ditakdirkan untuk menyukseskan pria yang disayanginya, Federer. Federer melakukan pendekatan kepada Mirka pada Olimpiade Sydne 2000. Meski lahir di Slovakia, Mirka memilih Swiss sebagai negaranya. Usia Federer lebih muda, namun itu tidak

menjadi penghalang untuk terus berupaya memikat hati Mirka. Setiap ada kesempatan, ia selalu melakukan pendekatan. “Saya tak tahu apa sebabnya dia ingin terusmenerus ngobrol dengan saya,” kata Mirka mengenang saat-saat awal Federer melakukan pendekatan terhadap dirinya. “Pada akhir turnamen dia mencium saya.” Jurus Federer untuk

mereka. Mirka selalu mengikuti ke mana kaki Federer melangkah, karena dia bertindak sebagai manajernya. Setelah mempunyai anak, bayi mereka pun dia ajak mengikuti sang ayah berlaga meski tak selalu hadir di dalam stadion. “Gemuruh

teriakan penonton terlalu bising buat anak kami,” kata Federer. Federer, pengoleksi 16 gelar juara Grand Slam, telah

menutup tahun dengan sempurna. Tahun depan, dengan Mirka dan kedua putri mereka di sampingnya, atlet bertinggi badan 185 sentimeter itu siap

menyongsong turnamenturnamen dengan jiwa muda, meski usianya sudah beranjak uzur. Mirka masih menggenggam sukses suaminya. Siap memberikan kapanpun Federer menginginkan. (tribunnews/ugi)

memkiat hati Mirka memang maut. Setelah berhasil banyak mengajak ngobrol di setiap kesempatan selama berlangsungnya Olimpiade dan kemudian menutupnya dengan ciuman manis, Mirka pun menerima cinta Federer. Mereka kemudian pacaran hingga ke jenjang pernikahan. Pasangan ini menikah di Basel, Swiss, April 2009, saat si wanita hamil tua. Pada 23 Juli tahun yang sama, lahir putri kembar cantik buah hati

Sumber Inspirasi MENYEBUT Mirka Vavrinec dengan peran gandanya, yakni sebagai istri sekaligus manajer, ternyata belum cukup bagi Fereder. Ternyata Mirka juga menjadi sumber inspirasi FedEx, julukan Federer. “Saya berutang banyak kepadanya,” ungkap Federer soal wanita yang telah memberinya dua putri kembar berusia 17 bulan itu, Myla Rose dan Charlene Riva. Salah satu hutang yang mungkin takan bisa dibayar Federer adalah

Komentari Kemenangan Tim Garuda BEK tangguh Manchester United, Rio Ferdinand, ternyata ikut memperhatikan kiprah pasukan merah putih pada ajang AFF Suzuki Cup 2010. Kemenangan gemilang Indonesia dalam tiga laga babak penyisihan mengundang perhatian Rio Ferdinand. Ia beberapa kali lewat akun twitternya memberi komentar atas ketangguhan tim Garuda ini. Seperti saat Indonesia melawan Malaysia. Skornya saat itu baru 2-1 untuk kemenangan Indonesia. Melihat kemenangan Indonesia yang sempat tertinggal 1-0, Rio langsung komentar, “ Just saw thatIndonesiabeatMalaysia2-1,my Indonesiantwitfammustbeveryhappy right now!”. (Baru melihat Indonesia mengalahkan Malaysia 2-1, fans saya asal Indonesia pasti sangat senang sekarang!) Nampaknya ia mengikuti perkembangan gol-gol Indonesia lawan Malaysia. Ini dapat dilihat lagi dari komentarnya saat Indonesia menambah angka kemenangan 3-1. Ferdinand langsung komentar lewat akun twitternya, “Wow its now 31 to Indonesia!!”. (Wow sudah 3-1 untuk Indonesia!!) Ferdinand saat ini memang tengah menjalani perawatan setelah mengalami cedera hamstring pada laga melawan Valencia. Dengan kondisinya itu, ia banyak istirahat, sehingga bisa memantau perkembangan sepakbola di

AP PHOTO

Rio Ferdinand berbagai belahan dunia, termasuk laga AFF Suzuki Cup 2010. Selain melalui siaran media siaran, ia bisa memantau perkembagan sepakbola di berbagai belahan dunia lewat internet. Seperti yang Rio katakan, ia justru memantau dari penggemarnya di Indonesia lewat twitter. Gelaran AFF Suzuki Cup 2010 ini selain disiarkan oleh berbagai stasiun televisi dan radio di regional, juga disiarkan oleh dua stasiun radio di Inggris dan Australia. Radio BBC London (Inggris) dan radio di Melbourne (Australia) menyiarkan perkembangan AFF Suzuki Cup 2010. Jangkauan siaran radio ini tidak hanya sebatas kota London maupun Melbourne saja. Sehingga tidak mengherankan bila Rio, yang memiliki banyak penggemar di Indonesia, ikut memantau perkembangan AFF Suzuki Cup ini. Ketika Indonesia

berhasil melibas Laos dengan skor 6 -0, lagi-lagi Rio Ferdinand memberikan komentar. Ia bahkan sempat mengucapkan selamat bagi para fansnya di Indonesia berpesta merayakan kemenangan tim kesangannya, Indonesia! “Indonesia just won 6-0... How do I know this... 1 Reason - Twitter (twitfam)!!Theyaregonna paaaarty!!”(Indonesia baru menang 6-0 (lawan Laos)... Darimana saya tahu ini... satu alasannya - Twitter (twitfam)!! Mereka akan berpesta!” Rio sendiri saat ini terancam tidak bisa memperkuat timnya untuk melawan Arsenal karena cideranya. Posisinya kemungkinan akan digantikan oleh bek muda, Chris Smalling. Namun teman-teman setimnya banyak berharap bek berusia 32 tahun ini bisa memperkuat timnya dalam menghadapi Arsenal. Pertarungan penting ini butuh pemain-pemain berpengalaman seperti Ferdinan. “Semoga dia baik-baik saja. Melawan Arsenal, kami membutuhkan pemainpemain berpengalaman di lapangan, terutama Rio,” ucap Vidic, yang menjadi tandem sejati Ferdinand seperti dikutip ESPN Star. The Red Devils menghadapi The Gunners, Senin ini. Banyak pihak menilai kehadiran Ferdinand untuk memperkuat The Red Devils akan sangat menentukan. (tribunnews/ugi)

sumber inspirasi. Bagi Federer, Mirka merupakan sumber inspirasi, baik di lapangan maupun dalam menjalani kehidupan. Federer sepertinya tidak akan kehabisan inspirasi selama Mirka masih mendampingi hidupnya. “Ia merupakan sumber inspirasi,” katanya. Kehidupan pribadi Federer dan keluarganya tidak banyak diekspos media. Itu tak lepas dari sikapnya yang memang cenderung menutup

diri. Selain urusan tenis, Federer jarang bersinggungan dengan media. Apalagi mengungkap kehidupan rumah tangganya. Ini sangat berbeda dengan bintang-bintang top lapangan lainnya, yang kehidupan pribadinya lengkap dengan polah tingkahnya di luar lapangan banyak menjadi konsumsi media. Bahkan saat-saat istimewa mendapat anugerah putri kembar. Mereka berdua tidak bersedia

mempublikasikan foto-foto anak kembar buah hatinya. Tak satupun media yang mendapatkannya.Baru setelah di teman-teman dan keluarganya mendesak, pasangan petenis Swis itu bersedia merilis fotofoto bayi kembarnya ke publik lewat jejaring sosial Facebook setelah usia anaknya lima bulan. Itu beda dengan beberapa selebriti yang justru sengaja menjual anak mereka kepada media dengan banderol tinggi. (ugi)

Mengakhiri Seteru Empat Tahun PEMAIN Italia, Marco Materazzi akhirnya bisa mengungkapkan rasa lega setelah berhasil mengakhiri masa perseseteruannya dengan mantan bintang Perancis Zinedine Zidane. Sudah empat tahun Marco Meterazzi mengaku telah menunggu moment perdamaian itu. Keduanya berseteru sejak bertemu di final Piala Dunia 2006 lalu.Perseteruan antara Zidane dan Materazzi itu menjadi misteri sekaligus fenomenal. Sebab sampai sekarang tidak ada yang tahu kenapa mereka bisa berseteru. Saat itu Perancis dan Italia bermain imbang. Menjelang akhir pertandingan, Zidane tiba-tiba menghadang Materazzi dan menanduk dada pemain belakang

Italia tersebut. Akibatnya ia terkena kartu merah dan Perancis kalah dalam adu penalti. Sampai saat ini tidak terungkap kenapa Zidane sampai nekad menanduk Materazzi. Kejadian itu juga fenomenal, sebab sebelum kasus itu terjadi, Zidane adalah terkenal sebagai pemain yang bersih. Banyak orang menyayangkan tindakan konyol Zidane tersebut. Apalagi ia terpilih sebagai pemain terbaik. Bahkan kemudian menjadi perdebatan karena banyak yang menilai Zidane tidak pantas karena kelakuannya yang memalukan di akhir perhelatan itu. Pertemuan Materazzi dan Zidane itu disebut-sebut terjadi di sebuah hotel di Milan menjelang partai AC Milan dan Real

Madrid di ajang Liga Champion. Saat itu Materazzi mengujungi mantan pelatihnya di Inter Milan, Jose Mourinho, sementara Zidane hadir di sana sebagai penasehat klub baru Mourinho, Real Madrid. Materazzi, membenarkan pertemuan tersebut. “Apa yang kami bicarakan adalah urusan kami. Yang pasti saya lebih banyak berbicara dan usai pertemuan ia menjabat tangan saya. Saya menjabatnya dengan sangat erat, hingga ia menatap mata saya secara langsung,” kata Materazzi. “Inilah hal yang bertahun-tahun saya inginkan. Bagi saya ini luar biasa, saya tidak tahu bagaimana dia,” tambah Materazzi lagi. (tribunnews/ugi)

Sampras Sedikit Terhibur KABAR kesedihan Pete Sampras yang kehilangan trofi-trofinya karena digondol pencuri ternyata mengundang keprihatinan Federasi Tenis International (ITF). Setelah mempertimbangankan berbagai hal untuk kebaikan petenis legendaris asal Amerika Serikat, ITF menyatakan bersedia menggantikan trofi yang hilang itu. Hanya saja tidak semua, ITF hanya bersedia mengganti dua trofi yakni untuk Piala Davis yang diraih Sampras di tahun 1992 dan 1995. Memang benda-benda semacam itu tidak seberapa nilainya bila dijual. Tapi bagi Sampras yang kehilangan, melebihi dari segalanya yang dimiliki. Sebab benda-benda itu merupakan jejak hasil perjuangan yang pernah

diraihnya. Selama aktif berkarir di dunia tenis profesional, Sampras sukses menorehkan banyak prestasi. Saking “membanjirnya” trofi-trofi dan penghargaan yang diraih pria berusia 39 tahun tersebut, ia mengunakan sebuah gudang di Los Angeles, AS, untuk menyimpannya. Sial untuk Sampras, ada tangan-tangan jahil yang menggerayangi gudang penyimpanan tersebut. Kebanyakan trofi dan memorabilianya pun raib tanpa jejak. “Kami sangat menyesal atas peristiwa itu. Kami paham betapa istimewa-nya kemenangan di Piala

Davis bagi seorang petenis. Bila Pete Sampras sulit untuk melupakan kehilangan dua trofi itu, kami menawarkan kepadanya replika trofi tersebut sebagai penghargaan atas rekornya yang luar biasa di event ini,” ujar presiden ITF Francesco Ricci Bitti dikutip

dari Yahoo Sports. Simpati juga dinyatakan oleh penyelenggara Australia Terbuka, kejuaraan yang dimenangi oleh Sampras tahun 1994 dan 1997. Meski begitu tidak ada pernyataan rinci apakah penyelenggara Australia Terbuka bakal mengikuti langkah ITF atau tidak. “Kami sudah melakukan kontak dengan Sampras sepanjang malam kemarin untuk mengetahui apa saja yang bisa kami lakukan. Kami siap membantu salah satu juara tenis dengan cara apa pun yang kami mampu,” demikian kata direktur turnamen Craig Tiley dilansir dari Bloomberg. (tribunnews/ugi)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.