Banjarmasin Post Edisi Senin 13 Desember 2010

Page 28

28

Trans

Kalimantan

Banjarmasin Post

SENIN 13 DESEMBER 2010/ 7 MUHARRAM 1432 H

www.banjarmasinpost.co.id

Lembah Harapan Baru Jadi Beban ■ Rp 2,75 Miliar untuk Pemulangan PSK BALIKPAPAN, BPOST - Pemko Balikpapan menganggarkan dana Rp 2,75 miliar untuk biaya pelatihan dan pemulangan 401 orang pekerja seks komersial (PSK) Lembah Harapan Baru. “Dana tersebut sudah kami ajukan ke DPRD Balikpapan agar bisa dimasukkan dalam APBD 2011,” kata kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos), Tara Allorante, akhir pekan lalu. Dengan demikian, Tara berharap proses pelatihan keterampilan bagi para PSK sudah dimulai selambatnya pertengahan 2011. Dengan bekal keterampilan tersebut diharapkan mereka mampu mengembangkan di daerah asalnya masing-masing. Pemulangan ke daerah asalnya masingmasing itu dapat dilakukan sebelum akhir 2011. Selama ini PSK tersebut dianggap membebani Balikpapan, baik dari sisi anggaran maupun sosial.

Dinas Kesehatan Balikpapan, misalnya, harus mengeluarkan dana sekitar Rp 300 juta per tahun untuk biaya pemeliharaan kesehatan mereka. “Sementara sebagian besar mereka bukan warga Balikpapan,” kata Andi Walinono, politisi Partai Golkar dari Komisi IV DPRD Balikpapan. Dari beragam pendataan yang dilakukan, terungkap bahwa hampir seluruh PSK di Lokalisasi Lembah Harapan Baru berasal dari sejumlah daerah di Jawa Timur. Mereka bergantung kepada 46 orang germo. Tujuh germo atau mucikari memiliki anak asuh 15-45 orang dan 33 lainnya mempunyai anak asuh kurang dari 15 o-

rang. Jumlah PSK juga tidak pernah berkurang. Data sejak tahun 1990 menyebutkan, lokalisasi ini dimulai dengan 115 orang tujuh tahun kemudian sudah dua kali lipatnya 270 orang. Pada 2000, komplek dihuni 360 PSK yang mencapai puncaknya tahun 2005 dengan 491 PSK. Baik PSK maupun germo tinggal di 49 unit rumah barak yang seluruhnya memiliki 588 kamar. Barak-barak itu berdiri di atas tanah tanah milik Pemko Balikpapan. Sejumlah 25 unit barak tanahnya milik Pemko Balikpapan, 24 lainnya milik germo. Selain para PSK dan germonya, turut mengais hidup di kawasan seluas 2,8 hektar itu 69 pedagang asongan, 150 orang tukang ojek, 46 petugas keamanan, enam orang tukang parkir. Ada juga 30 buah warung yang diusahakan oleh germo, masyarakat, atau PSK sendiri. (ant)

Diselipkan Cabai Tetap Diisap

Diperiksa Tanpa Izin Gubernur

■ Balita Usia 2 Tahun Pecandu Rokok

■ Tiga Anggota Dewan Terjaring Razia Narkoba PONTIANAK, BPOST Tiga anggota DPRD Kabupaten Pontianak, Dw, Ml, dan Mg terjaring dalam razia narkoba yang digelar Direktorat Narkotika Polda Kalbar, akhir pekan lalu. Ketiganya diamankan saat karaoke di sebuah hotel berbintang di kawasan Jl Gajahmada Pontianak. Saat razia, ditemukan empat potongan pil yang diduga ekstasi. Bersama pengunjung lainnya, ketiganya pun dimintai keterangan. “Mereka kita amankan untuk dimintai keterangan dan dilakukan pemeriksaan. Namun, berdasarkan hasil tes urine ketiganya negatif narkoba, tidak memakai,” ungkap Kabag Analis Direktorat Narkoba Polda Kalbar, AKBP Mukson. Ketika dilakukan pemeriksaan ketiga anggota DPRD Kabupaten Pontianak itu bersikap kooperatif. Tanpa izin Gubernur Kalbar pun mereka bersedia diperiksa. “Memang kita geledah di tempat karaoke ada empat serpihan yang diduga serpihan pil ekstasi.

Serpihan itu ditemukan di sofa dan berserakan di sudut-sudut ruangan. Kemungkinan barang haram itu milik pengunjung sebelumnya yang sengaja ditinggal di bawah jok lantaran tidak habis dikonsumsi,” paparnya. Dw menjelaskan mereka habis menjenguk keluarga Mg yang sakit. Setelah itu, mereka memutuskan menginap di hotel tersebut. Di hotel itu, mereka bertemu seorang teman yang kebetulan ulang tahun. “Jadi, kami rayakan ulang tahunnya di karaoke. Karena dia ulang tahun, kemudian datanglah teman-temannya yang lain. Saat itulah petugas datang merazia,” kata Dw. Saat digiring petugas, Dw mengatakan bersedia dimintai keterangan di kantor polisi karena yakin ia bersama Mg dan Ml, tidak menggunakan narkoba. “Padahal perlu izin gubernur untuk pemeriksaan. Namun, kami memutuskan untuk kooperatif karena kami tidak merasa memiliki apalagi memakai. Bahkan, kami minta segera

ANTARA/JESSICA WUYSANG/SS/PRAS

DESA INFORMASI - Menteri Komunikasi Informatika, Tifatul Sembiring (dua kanan), mencoba perangkat alat komunikasi dengan menggunakan jaringan selular Telkomsel, saat Peresmian Desa Informasi di Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalbar.

tes urine. Alhamdulillah, terbukti hasilnya negatif,” papar Dw. Razia digelar sekitar pukul 12.00 WIB melibatkan sekitar 50 personel polisi. Petugas langsung menyisir tiga tempat hiburan di antaranya Nav, MGM, dan Hotel Aston. Dari tiga tempat hiburan itu ada 315 pengunjung yang diperiksa, termasuk tiga anggota DPRD. (TP)

SUNGAI KAKAP, BPOST - Kasus balita yang kecanduan merokok terus terjadi. Di Kalimantan Barat, ada balita berusia 2,9 tahun bernama SL asal Dusun Nirwana, Kecamatan Sungai Kakap, sejak tiga bulan terakhir menjadi pecandu rokok. “Dia sudah sudah mulai merokok sejak umur dua tahun enam bulan. Kami berdua sudah berusaha mencegahnya, namun kalau tidak diberi dia selalu nangis dan tidak mau berhenti kalau belum diberi rokok,” kata Pinah, ibu SL, Sabtu (11/12). Menurut Pinah, kebiasaan anaknya itu mulai timbul karena faktor ayahnya, Sapi’i, yang biasa merokok di depan anaknya. Dia menceritakan, tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya, SL mengambil

rokok ayahnya yang biasa terletak di atas meja dan menghisapnya sendiri. “Waktu itu sudah kami marahi, tapi saat rokoknya diambil dia menangis dan tidak mau berhenti. Setelah diberi, baru dia diam, sampai sekarang masih seperti itu, dan kami juga bingung untuk menghentikannya, jadi kami biarkan saja,” tutur Pinah. Pinah juga mengaku sudah kewalahan memenuhi kebutuhan rokok SL. Pasalnya, dalam sehari SL bisa menghabiskan setengah bungkus rokok. Mulai dari rokok filter, mild hingga kretek. “Kalau ada obat untuk SL pastinya akan kami berikan biar dia berhenti merokok. Kami sudah coba menghentikannya, sampai-sampai memberi rokok tersebut cabai, tapi SL masih juga tidak

mau berhenti merokok,” kata Pinah. Melihat kondisi SL, menimbulkan keprihatinan bagi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuburaya, Rosalina Muda Mahendrawan. “Saya kesal melihat keluarga yang membiarkan SL merokok, seharusnya biarkan saja SL menangis, kan bisa dialihkan perhatiannya kepada permainan atau hal lain yang disukainya. Namun kalau terus diberi rokok, jelas itu salah besar,” kata Rosalina saat melihat langsung kondisi SL. Rosalina mengaku akan mencari jalan keluar untuk menghilangkan kebiasaan SL. . “Kasihan, kalau dibiarkan, paruparunya masih lemah ,” katanya. (TK)

Kelembaban Udara Menjadi Kendala ■ Museum Mulawarman Miliki 5.373 Koleksi

NET

ETNIK - Salah satu koleksi yang dipajang

SAMARINDA, BPOST - Museum Mulawarman memiliki di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki 5.373 benda koleksi bersejarah yang terbagi dalam berbagai klasifikasi, kategori itu berdasarkan pada klasifikasi museum secara umum. Pernyataan itu disampaikan Kasi Konservasi dan Reparasi UPTD Museum Mulawarman Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Zularfi Sabtu (11/12). Sedangkan sejumlah situs

yang telah dikunjungi peserta antara lain Museum Mulawarman Tenggarong, Museum Perjuangan Merah-Putih Sanga-sanga, Kubur Tajau Sanga-sanga, Kelenteng di Samarinda, dan sejumlah lokasi lain. Benda-benda bersejarah itu terbuat dari berbagai bahan, yakni kayu, kulit kayu, kain, kuningan, besi dan lainnya sehingga kondisi ini menyulitkan dalam perawatan dan pelestarian benda cagar budaya yang tersimpan di

museum. Dari jumlah 5.373 koleksi itu, terdapat 50 persen benda bersejarah yang terbuat dari bahan organik, dan yang 50 persen lagi terbuat dari bahan anorganik. Kendala yang dihadapi dalam memelihara koleksi bersejarah itu antara lain, Museum Mulawarman di Tenggarong terletak tidak jauh dari sungai, sehingga kelembaban udara cukup tinggi. Ditambah tingginya curah hujan, maka semakin me-

nambah tingginya tingkat kelembaban. Dari tingginya kelembaban udara karena berbagai faktor tersebut, termasuk tipologi wilayah Kaltim yang berdataran rendah, sehingga sangat mempengaruhi terhadap ketahanan koleksi yang ada. Selain itu, lanjutnya, Kaltim merupakan daerah industri, terutama industri batu bara akibatnya polusi udara sangat tinggi, debu dan kotoran yang beterbangan di udara sangat banyak. (son/ant)

1312/B28


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.