16
Smart
Banjarmasin Post
Biz
Pengusaha Kalsel Terbelah
KAMIS
16 SEPTEMBER 2010/ 7 SYAWAL 1431 H
■ Tanggapi Pembatasan BBM Bersubsidi RENCANA pemerintah melarang pemilik mobil pribadi keluaran 2005 ke atas menggunakan bahan bakar minyak bersubsidi mendapat tanggapan beragam di Kalsel. Fauzan Ramon, pemilik Taksi Arya, dengan tegas menolak kebijakan itu. Selain mempertanyakan kepentingan maupun keuntungannya, Fauzan yang juga berprofesi sebagai pengacara mengatakan larangan itu memerlukan sosialisasi. “Harus jelas dulu urgensi dari kebijakan itu, jangan sampai hanya menambah beban masyarakat,” ujar Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK) Kalsel ini. Hal senada dilontarkan pengusaha jasa rental mobil, H Hamdi Junaid. “Kebijakan itu tidak bakal efektif dan hanya menambah beban masyarakat,” ujar pengusaha yang semua mobil sewaan-
nya keluaran 2005 ke atas. Demikian pula dengan pemilik jasa rental mobil Noor Hidayatullah. “Kebijakan itu akan memukul usaha kami dan sangat memberatkan. Saya berharap agar pemerintah meninjau kembali kebijakan itu,” kata pemilik 11 mobil sewaan yang semuanya produksi 2005 ke atas. Sebaliknya dengan Ketua Kadin Banjarmasin, Hiandrasyah. “Pada prinsipnya, saya setuju tapi aturan mainnya harus jelas. Pasalnya malah ada peluang baru yakni menggunakan mobil keluaran di bawah 2005 untuk menyedot BBM bersubsidi yang kemudian digunakan mobil keluaran 2005 ke atas. Ini
“Harus jelas dulu urgensi dari kebijakan itu, jangan sampai hanya menambah beban masyarakat” FAUZAN RAMON Pemilik Taksi Arya
namanya menimbulkan masalah baru,” kata pria yang akrab disapa Yanto ini. Dia malah mengusulkan agar pemerintah menaikkan BBM secara keseluruhan sehingga tidak ada kecemburuan sosial di tengah masyarakat. “Daripada pembatasan atau penghapusan BBM bersubsidi lebih baik harga BBM dinaikkan walaupun keputusan ini tidak populer,” ka-
Tunggu Petunjuk HUMAS Pertamina Balikpapan, Bambang mengaku pihaknya masih menunggu keputusan dan petunjuk pemerintah. “Kalau petunjuk pelaksana dan teknisnya belum ada, kebijakan itu belum bisa diterapkan,” katanya. Pemerintah berencana menerapkan keputusan itu dengan alasan pemilik mobil terutama keluaran 2006 ke atas, memiliki kemampuan ekonomi. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Evita Legowo menjelaskan
patokan di atas 2005 berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susesnas). Evita menambahkan, pemerintah hanya akan menggunakan basis tahun. Sedangkan untuk ukuran cc tidak akan dibatasi. Ia juga memastikan kendaraan roda dua dan kendaraan umum masih boleh membeli BBM bersubsidi. Dengan pembatasan ini, Evita memastikan pemerintah menghemat sekitar Rp 2,3 triliun. “Ini untuk empat bulan terakhir ini saja,” katanya. (mmi/kcm)
“Lebih baik dikenakan kepada mobil ber cc di atas 1500 dan angkutan umum jangan kena aturan karena akan menaikkan cost” HIANDRASYAH Ketua Kadin Banjarmasin
tanya. Hermanus, salah satu pengusaha di Banjarmasin, juga tak keberatan dengan kebijakan pemerintah tersebut. Namun dia meminta pemerintah tidak memukul rata semua mobil keluaran 2005 ke atas. “Tolong lihat dulu cc mobilnya. Lebih baik dikenakan kepada mobil yang ccnya di atas 1500 dan mobil angkutan umum tidak dikenakan aturan pembatasan karena akan menaikkan cost,” katanya. Pendapat berbeda dilontarkan Ketua Kadin Kalsel, Endang Kesumayadi. Menurutnya, rencana pemerintah itu pasti telah dikaji dengan seksama mengenai dampak maupun sisi positifnya. “Kalau memang sudah keputusan pemerintah pusat, suka atau tidak suka maka kita harus menjalankannya karena semua itu untuk kepentingan bangsa,” katanya. (mmi/kcm)
DOK BPOST GROUP
SESAK - Beginilah kondisi Jalan Ujung Murung Banjarmasin. Pengguna kendaraan dari arah luar kota tidak memiliki banyak alternatif jalan untuk menuju pusat kota.
Minta Tambah Kuota BBM JALAN di Kalsel makin disesaki kendaraan bermotor. Hal itu tak lepas dari laju pertumbuhan kendaraan yang tak diimbangi dengan penambahan jalan. Celakanya, kuota BBM Kalsel 2010 belum ditambah yakni 369.103 kilo liter untuk premium dan 167.890 kilo liter untuk solar. Saat ini penjualan sepeda motor di Kalsel didominasi Honda, Suzuki dan Yamaha. Jumlahnya mencapai 118.600 unit per tahun. Ini belum termasuk merek lain seperti Kawasaki. Sementara untuk mobil, market Kalsel pertahunnya sekitar 10.000 unit. Jumlah itu belum termasuk mobil second asal Pulau Jawa yang per bulannya mencapai ribuan unit.
BANJARMASINPOSTGROUP/ASPIAN
SERVICE CENTER - Manager Toshiba iServ, Maria, bersama staf melayani konsumen yang ingin memperbaiki laptopnya di kantornya Jalan Kaca Piring Besar Nomor 27 Banjarmasin, Rabu (15/9).
Dominasi Produk Toshiba BEBERAPA waktu lalu, banyak calon konsumen di Banjarmasin dan sekitarnya ragu menggunakan komputer dan laptop merek Toshiba. Kendati brand image produk Jepang tersebut kuat, belum tersedia service center di ibu kota Kalsel membuat mereka ragu menggunakannya. Untuk menepis keraguan masyarakat, Toshiba membuka Service Center di Jalan Kaca Piring Besar Nomor 27 Banjarmasin. Di tempat ini, teknisi akan melayani service dan pergantian sparepart. “Dulu kami sulit menjual Toshiba. Walau branded, karena ketiadaan service center, banyak konsumen yang ragu. Tapi kini tak perlu lagi,” kata Pemimpin Adil Komputer Choesnoel Djauhari, di sela peresmian Toshiba iServ, Rabu (15/9). Kehadiran Toshiba iServ tentu saja berdampak positif kepada toko penjual produk Toshiba. “Pastinya akan meningkatkan penjualan,” katanya. Hal senada dilontarkan Budi dan Yuriadi, pedagang besar berbagai merek laptop di Banjarmasin. “Penjualan laptop terutama merek Toshiba memang cukup mendominasi karena kualitas dan barangnya memang branded,” kata Budi. Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Kalsel, Nokvan, juga menyambut baik kehadiran Toshiba iServ di Banjarmasin. Pasalnya, kehadiran Toshiba iServ akan semakin meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk Toshiba karena ada jaminan after salesnya. “Jadi konsumen tak perlu ragu lagi menggunakan pro-
duk Toshiba yang kualitasnya sudah mendunia,” kata pria yang akrab disapa Atak ini. Manager Toshiba iServ, Maria, mengatakan dalam rangka peresmian kantornya, mereka akan memberi free biaya servis untuk 25 konsumen pertama. Namun itu tidak termasuk biaya pergantian sparepart. Selain itu untuk pembelian battery pack tipe PA 3191 U-5 BAS free carrying case 15 harga khusus 35 dolar AS (untuk pembelian battery khusus untuk unit Satellite M200, M400, M700, R10, Pro6000, Pro6100, Tecra2000, 2100 dan M4). “Ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada seluruh konsumen yang telah percaya dan menggunakan produk Toshiba,” katanya. (mmi/*)
Yohanes Erwin, manager PT Delta Abadi Sentosa selaku dealer sepeda motor Suzuki, memperkirakan penjualannya tahun ini mencapai 45.000 unit. Untuk Kalsel 25.000 unit dan Kalteng 20.000 unit. Sedang Hary SE, manager PT Surya Jatim Sakti selaku dealer Yamaha, menyatakan untuk Juli 2010 saja pihaknya mampu menjual 10.052 unit untuk Kalselteng. Sebanyak 6.000 unit diserap Kalsel. Ada pun Manager Trio Motor, Anton, menyatakan pihaknya mampu memasarkan 1.500-1.800 unit sepeda motor Honda per bulan atau 18.000-21.600 unit per tahun. Manager PT Mitra Megah Profitamas Rudy Halim selaku dealer mobil Suzuki menyatakan market di Kalsel seluruhnya sekitar 10.000 unit per tahun. Khusus Suzuki sekitar 1.100 unit per tahun. Manager Marketing Wira Toyota,
Stevanus Tj menyatakan mampu menjual sekitar 1.500 unit per tahun. “Seharusnya Pertamina juga memperhitungkan laju pertumbuhan kendaraan bermotor untuk menentukan kuota BBM Kalsel. Membaiknya perekonomian sekaligus menaikkan daya beli masyarakat yang pada akhirnya membuat penjualan kendaraan bermotor baik roda dua maupun mobil semakin meningkat sekitar 10-20 persen tiap tahunnya,” kata Harry. Kemarin, PT Pertamina Balikpapan belum bisa diminta konfirmasinya. Namun saat berada di Banjarmasin, General Manager Pertamina Regional VI Kalimantan Alfian Nasution menjamin stok BBM terutama premium di Kalsel aman hingga H+10 Idulfitri 1431 Hijirah. Mengenai kuota Kalsel, menurutnya cukup hingga akhir Desember 2010.(mmi/ant)
DOK BPOST GROUP
1609/B16