Banjarmasin Post edisi Senin 6 September 2010

Page 10

10 Sporten

Banjarmasin Post

SENIN 6 SEPTEMBER 2010

Tolak Ukur di PraPON KONI Gelar Buka Puasa Bersama Atlet dan Pelatih DOKUMEN BPOST GROUP

MENCAPAI target 10 besar pada PON XVIII, Riau, 2012 yang dibebankan bagi KONI Kalsel tidaklah mudah. Perlu kerja keras dari semua pihak yang terkait untuk mewujudkannya. Hal itu disampaikan Ketua Umum KONI Kalsel, H Sulaiman HB pada acara buka puasa bersama atlet, pelatih dan pengurus olahraga di Gedung Upik Futsal, Banjarmasin, Sabtu (4/9). Meski demikian, tolok ukur keberhasilan pencapaian target itu dapat

H Sulaiman HB

dilihat pada kejurnas dan PraPON. Jumlah atlet yang bisa lolos ke ajang tingkat nasional itu, bisa menjadi acuan awal bakal tercapai atau tidaknya target itu. Setidaknya, target 10 besar itu bisa menjadi motivasi agar semua pihak yang terkait, seperti atlet, pelatih dan pengurus bekerja maksimal. Bukan hanya itu, dukungan pemerintah dan masyarakat juga diperlukan untuk menggapainya. “Saat ini, dukungan pemerintah dan masyarakat sudah bagus,

hanya perlu ditingkatkan lagi,” ujarnya. Salah satu contoh, ujar pemilik klub Barito Putera ini, atlet yang mampu meraih emas di kejurnas akan dipermudah mendapatkan status PNS, apalagi jika setingkat PON Oleh karenanya, dia berharap momentum itu jangan sampai dilewatkan para atlet untuk meraih prestasi. Selain itu, anggaran yang terus meningkat untuk olahraga juga sangat diharapkan untuk menunjang prestasi itu.

Sementara, Wakil Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan yang hadir dalam acara buka puasa itu mengatakan, pemerintah akan berupaya meningkatkan perhatiannya bagi olahraga di Kalsel. Namun, karena keterbatasan anggaran yang tersedia, tidak semua permintaan dapat dipenuhi. “Kita fokuskan pada yang lebih mendesak dulu. Yang lainnya, baru menyusul,” katanya. Dalam acara buka puasa yang juga dihadiri segenap pengurus KONI Kalsel dan cabang olahraga itu, diselipkan acara penyerahan bonus bagi atlet peraih medali pada kejurnas yang telah dijalani. Selain itu, diserahkan juga uang gizi bagi atlet Pelatprov Wasaka sebesar Rp 1 juta. (ire)

Penentuan Nasib 11 Pemain MEMANG, seleksi pemain yang digelar di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, tidak seperti yang diharapkan. Sampai batas waktu seleksi 5 September ini, hanya mendapatkan 18 pemain yang dinilai layak mengisi skuad Barito Putera.

DOKUMEN BPOST GROUP

LATIHAN - Beberapa calon pemain Barito Putera sedang menjalani latihan sekaligus seleksi menjelang Kompetisi Divisi I Liga Indonesia di Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu yang lalu.

Uji Coba Lawan Persela MARTAPURA FC benar-benar menyiapkan timnya untuk berlaga pada Kompetisi Divisi III Liga Indonesia 2010 putaran wilayah yang dijadwalkan dimulai 30 September ini. Salah satunya, Manajemen Martapura FC menambah dua amunisi baru sebelum berlaga di ajang itu. Mereka, Sumarson dari PS Manokwari Junior dan Adi Nugroho, punggawa Persema Malang. “Sumarson diposisikan sebagai penyerang dan Adi Nugroho yang ditempatkan sebagai pemain bertahan. Motivasi kita agar para pemain bersaing untuk menjadi tim inti,” ujar pelatih Martapura FC, Junaidi, Minggu (5/9). Menurutnya, penambahan dua pemain itu untuk memacu semangat

dan motivasi para pemain Martapura FC agar berkompetisi untuk menjadi pemain inti. Dengan penambahan dua pemain baru itu, pemain tak bermalas-malasan berlatih. Jika bermalas-malasan, bakal menjadi penghuni bangku cadangan. Masuknya pemain baru membuat jumlah pasukannya menjadi 21 pemain. Dengan demikian, secara tim, Martapura FC sudah siap 100 persen baik mental maupun fisik. Apalagi, sebagian besar pemain Laskar Sultan Adam itu melakukan pemusatan latihan di Malang, Jawa Timur. “Bahkan, Senin (6/9) ini, tim Martapura FC akan beruji coba dengan klub Persela Lamongan Junior, Jawa Timur,” ujarnya.

Manajemen Martapura FC, ucap PNS Dinas PU Banjar ini, hanya belum mendapat jawaban kepastian tuan rumah, setelah pihaknya mengajukan Stadion Mini Barakat sebagai salah satu tempat pertandingan. “Kita berencana mendatangi Pengprov PSSI Kalsel untuk memastikan usulan kita sebagai tuan rumah pelaksana pertandingan putaran wilayah,” ujarnya. Pengprov PSSI Kalsel, ucapnya pernah berjanji akan menyampaikan hasil dari usulan manajemen Martapura PC itu, setelah lebaran ini. Sementara, Biro Umum PSSI Kalsel, Anang Suryadi mengatakan, kemungkinan besar Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) bakal menyetujui usulan tersebut. (ii/ire)

Dari 18 pemain yang dinilai layak itu, baru tujuh pemain yang sudah menyelesaikan kontraknya untuk berlaga di musim kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011. Sementara, 11 pemain lainnya masih menunggu kepastian manajemen Barito Putera. Menurut Manajer Operasional Barito Putera, M Noor, Senin (6/9), manajemen akan bertolak ke Malang untuk menyelesaikan kontrak pemain sisanya. “Senin ini, kami akan berangkat ke Malang untuk menyelesaikan kontrak

Senin, Manajemen akan berangkat ke Batu Malang guna menyelesaikan sisa kontrak pemain

M NOOR

Manajer Operasional Barito Putera

pemain yang belum dikontrak. Kita berharap, semuanya berjalan lancar,” ujarnya. Dikatakan Biro Status dan Alih Status PSSI Kalsel

diperhatikan pemain. Bisa ini, sisa pemain yang saja, kontrak yang bakal kotraknya bakal diseledisodorkan itu tidak sesuai saikan itu juga termasuk dengan keinginan pemain. lima the winning team Barito Dengan begitu, kontrak itu Putera pada Divisi I Liga tidak akan terjadi. Indonesia 2009/2010. Oleh karena itulah, “Kalau tidak aral Senin, manajemen Barito Putera Manajemen akan berangkat sendiri yang langsung ke Batu Malang guna datang ke Malang untuk menyelesaikan sisa kontrak memastikannya. pemain baik lima orang itu Pelatih Barito Putera, maupun tambahan yang Salahudin berharap, ke 18 lain,” ujarnya. pemain hasil seleksi tahap II Hanya saja, dia tidak bisa dibereskan kontraknya. menjelaskan, apakah Dengan begitu, pihaknya penyelesaian itu membuat siap menggelar latihan resmi sisa pemain yang belum tanpa beban apapun. (ire) teken kontrak itu bakal mendapatkannya. Pemain yang sudah dikontrak Dia hanya mengatakan, z M Sandy Firmansyah (kiper) dalam z Guntur (stopper) kontrak, sebelum z David Farastianto (gelandang kanan) diraih z Ferdiansyah (gelandang kiri) kesepakatan, z Sugeng Wahyudi (penyerang) tentunya ada z Sahrul (bek kiri) klausul yang z Khairul Anam (bek kanan). harus

Kalsel Hanya Miliki 20 Wasit MARAKNYA event futsal di Kalsel, saat ini, memang didukung dengan banyaknya gedung futsal. Berbagai pihak seolah berlomba-lomba menyiapkan sarana dan prasarana refresentatif untuk olahraga tersebut. Sayangnya, maraknya event futsal itu tidak didukung dengan sumber daya manusia (SDM) wasit futsal (wasfut) yang memadai dalam memimpin pertandingan. Salah satu wasfut bersertifikat, Muhammad Fitriyadi mengaku prihatin dengan kondisi itu, karena tak sedikit tim yang dirugikan dengan wasfut tak bersertifikat. Diakuinya, untuk mengatasai masalah itu, terdapat kendala, yaitu organisasi yang mewadahi futsal,

DOKUMEN BPOST GROUP

KURANG- Wasit spesialis futsal masih kurang di Kalsel. Padahal, event futsal makin sering digelar.

seperti BFN Kalsel belum terbentuk secara resmi. Padahal, ucapnya, organisasi futsal itu menjadi satu wadah dengan Pengprov PSSI Kalsel yang membawahi Biro Futsal. PSSI Kalsel

seharusnya proaktif meminta biro futsal menyosialisasikan pentingnya pelatihan wasit futsal. “Wasfut di Kalsel ini, hanya ada 20 orang. Mereka wasit futsal (wasfut) yang mendapatkan pelatihan dari Badan Futsal Nasional (BFN),” ujarnya. Sayangnya lagi, mereka belum menyebar di 13 Kabupaten/Kota. Hampir semuanya berada di Banjarmasin. Pria yang akrab disapa Yadi ini mengatakan, banyak mantan pemain sepak bola maupun pelatih sepak bola yang berani memimpin pertandingan futsal meski belum bersertifikat. Mungkin, mantan pemain atau pelatih sepak bola itu diminta panitia kejuaraan untuk memimpin pertandingan futsal. (ii)

Berharap Tempat di PPLP PENGURUS Taekwondo Indonesia (TI) Kalsel punya harapan besar agar taekwondoin binaannya mendapatkan tempat pada Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPL) Kalsel. Ketua bidang prestasi TI Kalsel, Jufhari mengatakan, harapan itu muncul karena banyaknya taekwondoin junior yang berpotensi di beberapa kabupaten/kota di Kalsel. Menurut Pelatih taekwondo PON Kalsel pada PON XVII di Samarinda, Kaltim 2008 itu, mereka berpotensi meraih medali di kejurnas jika dipoles dengan baik. “Seperti Rianda peraih medali perak pada kejurnas TI di Malang, Jawa Timur 2010,

Willem peraih medali emas kejurnas 2009 dan Sultani, peraih medali emas kejurnas 2009 merupakan sebagian dari atlet TI junior Kalsel,” katanya di sela acara buka puasa Pengurus KONI Kalsel dengan atlet, pelatih, pembina olahraga dan wartawan olahraga di Indoor Upik Futsal, Sabtu (4/9). Dikatakannya, keuntungan atlet taekwondo TI Kalsel masuk PPLP tersebut, selain mereka dapat insentif yang bisa meningkatkan motivasinya dalam berlatih, juga bisa serius dan bersama-sama berlatih dengan pelatih asal Korea Selatan yang didatangkan saat ini. Sebenarnya, ujarnya, usulan TI Kalsel agar atlet mereka

masuk PPLP tersebut, bukan hanya pada tahun ini. Sejak 2003, ketika TI Kalsel diketuai Dance R Arsa, usulan itu telah diajukan. Bahkan TI Kalsel pada saat latihan yang ditinjau langsung utusan dari Dinas Pendidikan Nasional, Aniah, sebagai perpanjangan tangan Mennegpora saat itu, usulan itu sampai sekarang belum ada realisasinya. Sampai saat ini, harapan itu terus ada. “Hampir seluruh daerah di Indonesia atlet taekwondo junior sudah masuk PPLP, termasuk Aceh,” ujarnya. “Saya berharap Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kalsel jangan memandang sebelah mata pembinaan taekwondo,” kata Jufhari. (buy)

0609/B10


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.