Banjarmasin Post - Edisi Senin, 23 Agustus 2010

Page 3

Banjarmasin Bungas 3

Banjarmasin Post

SENIN 23 AGUSTUS 2010

E-MAIL: BUNGAS@BANJARMASINPOST.CO.ID

Banyak yang Senang Naik Kelotok Dishub Tambah Angkutan Sungai BANJARMASIN, BPOST - Mengantisipasi lonjakan penumpang yang ingin merayakan lebaran, Dinas Perhubungan (Dishub) Kalsel menambah armada sungai untuk melayani masyarakat. Untuk angkutan sungai ntarkota dalam provinsi (AKDP) akan ditambah 125 unit, sedang antarprovinsi (AKAP) sebanyak 80 unit. “Kalau hari biasa, angkutan sungai yang biasa melayani masyarakat jumlahnya mencapai 205 unit, dengan jumlah tempat duduk 141.520 buah,” kata Plh Kepala Dishub Kalsel, Ramonsyah, Minggu (22/8).

Pertimbangan ditambahnya armada sungai pada Ramadan hingga Lebaran nanti, karena sebagian besar masyarakat Kalsel maupun Kalteng masih memanfaatkan angkutan sungai untuk menunjang aktivitasnya. Selain penambahan jumlah armada angkutan AKAP dan AKDP, Dishub juga menambah armada penyebarangan angkutan sungai. Seper-

ti di dermaga Alalak-Jelapat disediakan tujuh unit kelotok, Mantuil-Tamban (dua kelotok), Banjar Raya-Solo Kijang (tiga kelotok), dan Batulicin-Tanjung Serdang (empat feri), dengan jumlah tempat duduk sebanyak 267.200 buah. “Warga kita kan masih banyak yang lebih senang naik kelotok dibandingkan naik bus. Makanya, dari pada terjadi kekurangan angkutan, sejak saat ini kita persiapkan,” tutur Ramonsyah. Disinggung kenaikan jumlah penumpang, Ramonsyah memperkirakan bakal naik 515 persen. Dengan jumlah tempat duduk dan armada

yang disiapkan tersebut, dipastikan mampu memberikan pelayanan. Dari pantauan BPost di Dermaga Alalak, hingga saat ini belum ada tanda-tanda lonjakan penumpang. Dua kelotok besar yang biasa melayani penyeberangan Banjarmasin-Jelapat, dipenuhi warga yang ingin belanja ke

pasar-pasar maupun pusat perbelanjaan di kota Banjarmasin. “Yang ramai ya orang mau belanja ke pasar, apalagi kalau Minggu pagi pasti ramai orang bawa belanjaan,” ujar Nuridi, motoris kelotok. “Kalau hari raya biasanya ramai orang yang menyeberang karena ingin ke rumah

Armada Angkutan Lebaran Jenis Angkutan :

Jumlah :

Angkutan sungai : Angkutan darat : Angkutan udara :

205 5.732

: : :

Kursi 141.520 1.176.496 72.514 Sumber: Dishub Kalsel

BANJARMASIN POST GROUP/APUNK

JASA KAKI LIMA - Seorang penjahit sepatu yang mangkal di bahu Jalan Simpang Sudimampir II, Banjarmasin, sedang melayani warga yang memamfaatkan jasanya, Minggu (22/8). Pasar Sudimampir merupakan salah satu pasar terpadat pengunjungnya, aneka ragam usaha ada disini.

‘Plang Gepeng’ Menghilang BANJARMASIN, BPOST Tanda Larangan bagi pengendara memberi uang kepada para pengemis di jalanan, saat ini banyak yang tidak terlihat. Rambu-rambu yang dipasang di tiap persimpangan jalan seiring lahirnya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2010 tentang Larangan Memberi Uang kepada Pengemis itu, telah dilepas orang tak bertanggung jawab. Seperti di kawasan Kayutangi, tanda larangan tersebut sudah tidak ada lagi. Begitu juga di perempatan Belitung, lempengan besi yang bergambar tangan memberi dan digaris menyilang itu sudah tidak ada. Termasuk di kawasan Veteran. Hampir sudut lokasi yang menjadi pusat berkumpulnya para gelandangan pengemis (gepeng), tanda larangan tersebut hilang tanpa diketahui keberadaannya. Padahal, tanda tersebut sengaja dipasang Dinsos kota Banjarmasin untuk mengingatkan masyarakat agar tidak memberi uang kepada para pengemis di pinggirpinggir jalan, khususnya di setiap lampu lalulintas itu.

Dalam Perda Nomor 3 Tahun 2010 tersebut, warga yang memberi uang kepada pengemis dikenai denda sebesar Rp 1 juta. Dengan adanya rambu-rambu itu, warga selalu ingat untuk tidak memberi kepada para pengemis yang biasa berkerumun di lampu lalulintas itu. Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin, Syamsul Rizal, mengakui jika tanda yang mereka pasang sudah banyak yang hilang. Ke depan, mereka akan membuat ‘pelang gepeng’ yang lebih aman dari tangan jahil. “Rambu-rambu itu umurnya tidak sampai satu minggu. Setelah dipasang sudah banyak yang hilang,” katanya. Syamsul berharap, masyarakat yang ingin bersedekah agar menyalurkan melalui lembaga-lembaga yang sudah diakui, seperti BAZIS. “Perda itu bukan melarang kita sedekah, tapi mengajak berdisiplin dan menyalurkan kepada yang lebih berhak agar tepat sasaran. Terbukti, beberapa kali petugas menangkap orang yang menyuruh mengemis,” ujarnya. (coi)

Burung Berkicau di Pasar Kapuk

BANJARMASIN POST GROUP/NURKHOLIS HUDA

SEMANGAT - Peserta memberi semangat kepada burung mereka, saat mengikuti Lomba Burung Ramadhan Ceria 2010, Minggu (22/8).

BANJARMASIN, BPOST Pasar Kapuk Jalan RK Ilir, Banjarmasin, Minggu (22/8), meriah oleh kicauan ratusan burung yang mengikuti Lomba burung Ramadhan Ceria Tingkat Regional Banjarmasin. Tidak kalah riuhnya, para pemilik burung pun dengan gaya kas memancing burungnya untuk berkicau. Ada yang bersiul, atau berteriak sembari melambaikan tanga kepada burungnya. Tak hanya dari Banjarmasin, lomba pun dimeriahkan peserta dari Kota Kandangan, HSS. “Saya memang pecinta burung, saya ikut untuk menambah wawasan,” kata

Saldo Akhir 22 Agustus 2010

H Fauzi. Diakui Fauzi, karena jarak yang jauh, dirinya hanya mengikutikan tiga dari tujuh burung miliknya “Lomba ini digelar agar Ramadan ini semua bisa ceria, termasuk para pencinta kicau burung,” ucap panitia yang juga pengelola Pasar Kapuk, H Dahri. Lomba juga ditujukan untuk memperkenalkan Pasar Kapuk kepada umum. “Penilaian meliputi irama lagu, power, fisik dan gaya berkicau. Lebih istimewa jika burung tersebut mampu menirukan kicauan burung lainnya dengan fasih,” ujar H Dahri. (qq)

561.525.727 2308/B03


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.