Banjarmasin Post - Edisi Senin, 23 Agustus 2010

Page 17

Tribun

SENIN

23 AGUSTUS 2010/ 13 RAMADAN 1431 H

In

k de

Borneo

Banjarmasin Post

17

s

Rudy Temukan Makanan Kedaluwarsa

Rizky Bingung Tak Bisa Pulang 18

Radio Pemkab Dipasang Garis Polisi 20

19

Bupati Main Mata Bakal Kena Batunya ■ Sembunyikan Izin Bermasalah PALANGKARAYA, BPOST - Pengesahan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kalteng diyakini akan berdampak positif bagi pembangunan Kalteng. Namun sebaliknya, hal itu justru bisa jadi merupakan awal petaka jika ada bupati atau wali kota yang main mata dengan investor sehingga mengeluarkan perizinan yang akhirnya bermasalah. Molornya RTRWP Kalteng hingga bertahun-tahun ini dinilai akibat banyaknya perizinan yang ternyata bermasalah yang telah dikeluarkan para bupati. Ironisnya, perizinan itu diduga tidak dilaporkan sehingga membuat pembahasan RTRWP makin rumit dan berlarut-larut. Aktivis lingkungan yang merupakan Direktur Eksekutif Save Our Borneo (SOB) Nordin menilai, ada dua faktor yang kemungkinan menyebabkan kepala daerah menyembunyikan alias tidak melaporkan perizinan yang mereka keluarkan ke pusat. Bisa jadi karena izin itu bermasalah, atau pula karena merasa yang mereka lakukan itu sudah benar padahal sebenarnya melanggar aturan. “Masalah itu yang menghambat penyelesaian RTRWP kita. Jika sampai ada izin yang disembunyikan, itu pasti akan bermasalah. Lebih parah, itu justru akan membuat tata ruang Kalteng akan bermasalah terus-menerus. Itu harus diusut secara hukum. Bupati-

Kemenhut punya satelit dan bisa mengukur, makanya jangan sembunyikan data kalau tidak mau repot sendiri

TERAS NARANG Gubernur Kalteng

nya harus ditindak tegas,” kata Nordin. Anggota Dewan Nasional Walhi Pusat ini menyarankan, bupati melaporkan semua perizinan yang mereka terbitkan, termasuk jika ada yang bermasalah karena masuk kawasan hutan tanpa prosedur. Hal itu akan lebih baik karena bisa membantu pemerintah pusat dalam mengambil keputusan. “Tim terpadu juga harus ke lapangan untuk menginventarisasi perizinan, jangan cuma berharap dari kejujuran bupati,” sambungnya. Gubernur Agustin Teras Narang pekan tadi juga menyinggung kemungkinan adanya perizinan yang tidak dilaporkan ke pusat karena ternyata masuk kawasan hutan tanpa izin yang sah. “Disinyalir dari daftar yang

“Saya Ingin Jadi Nelayan”

Zairullah Azhar

KALAH dalam pemilukada Gubernur Kalsel ternyata tidak membuat mantan Bupati Tanahbumbu Zairullah Azhar putus asa. Malah tidak perubahan terhadap mantan dokter teladan itu. Dia tetap murah senyum. Sabtu (21/8), usai salat magrib BPost berjumpa dengan Zairullah. Wajah Zairullah terlihat cukup ceria. Menurut mantan Kadinkes Kalsel ini, setelah tidak lagi menjadi bupati, dia lebih fokus mengurus anak yatim piatu biannya. Selain itu, dia berencana akan berdakwah ke desa-desa. Pengajian rutin tiap Kamis malam, kata dia, juga terus berjalan. Karena menurut Zairullah, warga perdesaan di Tanbu penting sekali mendapat siraman rohani untuk meningkatkan pengetahuan di bidang agama.

Zairullah juga sedang menulis sebuah buku tentang membangun diri. Buku itu, banyak bercerita tentang pengalaman hidupnya. Dia berharap buku itu bisa bermanfaat bagi remaja, masyarakat, dan birokrat. Tak kalah menarik, ternyata Zairullah saat ini sedang merintis usaha di bidang perikanan. “Saya mulai menjajaki bisnis leluhur, ya back to basic, yaitu menjadi nelayan,” kata Zairullah seraya tersenyum. Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanbu Hairuddin membenarkan bisnis Zairullah tersebut. “Memang pak Zairullah mulai menjajaki bisnis perikananan,” katanya. Menurut dia, Zairullah saat ini sedang menjajaki pembelian kapal nelayan modern. “Dia punya visi dan inovasi jauh ke depan,” kata Hairuddin. Namun, kata Zairullah, meski berbisnis bukan berarti dia nanti akan meninggalkan kewajibannya membina anak yatim yang jumlahnya ribuan orang. “Justru mereka yang utama, karena mereka memerlukan bimbingan orangtua dan tempat berkeluh kesah,” ujarnya. Ditanya apakah tetap akan terjun ke dunia politik, Zairullah kembali tersenyum. “Pokoknya sekarang, saya fokus ke anak yatim dulu,” katanya. Zairullah adalah bupati pertama Tanahbumbu setelah kabupaten itu berpisah dari Kotabaru.(him)

dibuat (bupati/walikota) khusus untuk perkebunan, ternyata masih ada yang disimpan dalam laci. Kemenhut punya satelit dan bisa mengukur, makanya jangan sembunyikan data kalau tidak mau repot sendiri,” kata Teras. Berdasarkan laporan bupati dan wali kota, kata dia, jumlah izin yang dikeluarkan sebanyak 332 unit berupa IUP (Izin Usaha Perkebunan) dan HGU (Hak Guna Usaha). Izin yang telah operasional sebanyak 158 perusahaan dengan luasan sekitar 700 ribu hektar, namun, tidak semua perusahaan yang telah operasional memperoleh ijin pelepasan kawasan hutan (IPKH) dari menteri kehutanan. “Jumlah perusahaan yang saya berikan rekomendasi untuk mendapatkan IPKH dari menhut sebanyak 62 izin, namun, tidak satupun yang diberikan izin pemanfaatan kawasan hutan oleh menhut. Saya rasa wajar karena RTRWP Kalteng belum tuntas,” katanya. (mgb)

BANJARMASINPOST GROUP/RAHMAWANDI

BAWA PETI - Peti yang berisi organ tubun HM Syaifullah tiba di rumah duka. Kemarin organ itu telah dikebumikan, satu lubang dengan jenazah Syaifullah.

Organ Tubuh HM Syaifullah Dikebumikan KANDANGAN, BPOST Hajjah Mahrita tak kuasa menahan tangis ketika peti yang membawa organ-organ tubuh putranya HM Syaifullah tiba di kediamannya di Jalan A Yani Simpang Lima, Kandangan, Minggu (22/8), sekitar pukul 11.00 Wita. Isnanijah Sri Rohmani (41) istri almarhum HM Syaifullah, juga meneteskan air mata ketika organ tubuh yang baru tiba dari Balikapapan itu dibungkus kain kafan. Namun saat pemakaman

yang disaksikan kerabat, Hj Mahrita dan Isnanijah terlihat tegar. Organ tubuh itu dimakamkan satu lubang dengan jenazah almarhum Syaifullah. Prosesi pemakaman organ tubuh Syaifullah dihadiri Pemimpin Redaksi Banjarmasin Post Group Yusran Pare dan Kepala Desk Daerah Kompas Hariadi Saptono. Hj Mahrita menyatakan lega dengan dikebumikannya organ tubuh anaknya yang sebelumnya digunakan

untuk keperluan outopsi itu. Dia mengaku telah mengetahui hasil outopsi dan mengikhlaskan kepergian anak sulungnya itu. Hengky Bagian Remorasi dan Kesejahtraan Kompas yang membawa organ tubuh HM Syaifullah dari Balikpapan ke Kandangan mengatakan, organ yang dibawa dalam peti jenajah tersebut terdiri atas otak, jantung, paru kanan dan kiri, hati, epiglettis, trochea, usus, pankreas, limpa, serta ginjal kanan dan kiri.

HM Syaifullah wartawan sekaligus Kepala Biro Kompas di Kalimantan ditemukan meninggal dunia di depan televisi di rumah kontrakannya, Kompleks Perumahan Balikpapan Baru, Blok S2 No 07, Balikpapan, Kaltim, Senin (26/7) sekitar pukul 09.00 Wita. Berdasar hasil autopsi, Syaifullah meninggal karena hipertensi. Polisi tidak menemukan tanda-tanda aneh yang mencurigakan di tubuh korban. (wnd)

Advertorial Perayaan Detik-detik Proklamasi di HST

Serahkan Remisi Usai Pimpin Upacara BULAN Ramadan yang penuh hikmah menambah hikmat pelaksanaan Peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-65 Republik Indonesia di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Meski berpuasa, masyarakat Bumi Murakata tetap antusias untuk merayakan hari kemerdekaan. Hal itu setidaknya tergambar dari upacara Peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-65 Republik Indonesia yang digelar di lapangan Dwi Warna Barabai. Kali ini Wakil Bupati HST H Iriansyah ber tindak sebagai inspektur upacara. Sedangkan Komandan Upacara adalah Letda (Inf) Suprianto Darmansyah dari Batalyon 623 Manuntung. Upacara dihadiri segenap unsur muspida, Kepala dinas/badan/kantor/bagian, camat Barabai, anggota Veteran dan alim ulama, tokoh masyarakat, serta pimpinan organisasi. Yang membanggakan adalah keberhasilan pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih oleh 27 anggota Pasukan Paskibra dari

kalangan pelajar SLTA di HST yang dikomandani M Alfian. Tiga pelajar petugas pengibar bendera Gt Thamrin Insan, M Noorsyah, dan M Rijani kompak dan apik dalam menggerek bendera sampai ke puncak tiang bendera dengan diiringi lagu Indonesia Raya. Upacara makin tambah hikmat dan seksama, ketika Ketua DPRD HST Fakih Jarjani membacakan naskah teks proklamasi dengan penuh penghayatan dan rasa nasionalisme yang tinggi dan menggelora. Usai upacara Wabup H Iriansyah beserta seluruh muspida dan Sekda IBG Dharma Putra langsung menuju Rutan Barabai untuk menghadiri acara pemberian remisi kepada 46 napi penghuni rutan yang berada di tengah Kota Apam itu. H Iriansyah menyerahkan surat remisi secara simbolis kepada beberapa perwakilan napi. Pemberian remisi ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Nomor: W12.631.PK.01.02 tahun 2010. (*) Ketua DPRD HST Faqih Jarjani dengan semangat nasionalisme yang tinggi membaca Teks Proklamasi

Wabup H Iriansyah bertidak sebagai inspektur upacara.

Pasukan Paskibra HST 2010 foto bareng dengan anggota Muspida dan

Sekda IBG. Dharma Putra.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.