Banjarmasin Post - Edisi Sabtu, 27 Juni 2010

Page 20

20 Banua Anam

Banjarmasin Post SABTU 26 JUNI 2010

Tewas Usai Selamatkan Teman ■ Dua Bocah Hanyut di Sungai

BANJARMASIN POST/KHAIRIL RAHIM

KORBAN TENGGELAM- Keluarga korban Diki meratapi jenajah bocah tewas tengelam di saat bermain di Sungai Jaranih Desa Masiraan Kecamatan Pandawan.

BARABAI, BPOST - Aksi heroik menyelamatkan temannya yang hanyut saat belajar berenang yang dilakukan Diki Febrian (6) dan Anjar Adhani (13) berujung maut. Keduanya malah tenggelam di Sungai Jaranih, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kamis (24/6) sekitar pukul 16.30 Wita. Jenazah kedua bocah asal Desa Masiraan RT 1, Kecamatan Pandawan itu ditemukan warga bergantian. Diki ditemukan sejam setelah tenggelam, sementara Anjar ditemukan keesokan harinya. Fitri Yulianti (28) ibunda Diki Febrian tidak menyangka bakal kehilangan Diki untuk selamanya. “Usai mengikuti acara perkawinan keluarga, sore itu Diki pamit mau mandi. Saya sempat menegur karena ia belum bisa berenang namun ia ngotot dan melepaskan pakaianya lalu kabur sambil berucap akan mandi di hilir saja (di tepi sungai yang dangkal),” ujarnya sedih.

Sehari Periksa Tiga Saksi ■ Dugaan Korupsi Transmigrasi di Balangan PARINGIN, BPOST - Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Paringin berupaya keras mengungkap dugaan korupsi dalam proyek transmigrasi di Desa Papuyuan dan Desa Matanghanau, Kecamatan Lampihong. Setelah pengumpulan data, bahan dan keterangan untuk tingkatan penyelidikan dirasa cukup, maka proses dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi dan tersangka untuk pengumpulan buktibukti. Saksi dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi ini mencapai sekitar 20 orang. Untuk itu, pihak Kejari Paringin akan bekerja ekstra terhadap pemeriksaan saksi. Kasi Intel Kejari Paringin yang juga menjadi pendamping Plt Kasipidsus, Adi Rifani SH, ketika dikonfirmasi, Kamis (24/6) siang, mengatakan, pemeriksaan mulai dilakukan Senin (28/6) dengan jumlah saksi yang akan diperiksa kembali mencapai 20 orang. “Pemeriksaan sudah terjadwal dan akan kita lakukan secara bergiliran, setiap harinya direncanakan akan ada tiga orang saksi yang kita periksa,” jelas Adi.

Untuk hari pertama, tiga saksi yang diperiksa berasal dari Dinas Sosial Kependudukan Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Balangan. Sedangkan untuk hari kedua akan diperiksa Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam proyek ini dan juga pihak kontraktor yang mengerjakannya. Dikatkannnya, surat sudah dilayangkan kepada para saksi yang akan menjalani pemeriksaan Senin nanti. “Dalam proses pemeriksaan itulah nantinya kita akan bisa sampaikan indentitas dari dua orang tersangka yang sudah kita tetapkan,” pungkasnya. Sekadar diketahui, berdasarkan laporan awal dari kasus ini, diduga kuat masih pada kualitas bahan yang digunakan, baik dalam proyek pembangunan

100 unit rumah tipe 36 dan pengadaan 402 buah tempat penampungan air serta pembangunan jalan dan jembatan. Soalnya untuk hasil pemeriksaan sementara, diketahui bila dana yang dari A P B N u n t u k p ro y e k i n i memang sudah dikeluarkan semua tanpa ada yang tersisa untuk melakukan pembangunan rumah, pengadaan penampungan air, pembangunan jalan dan jembatan. Untuk 100 unit rumah dari kayu dengan ukuran tipe 36 satu unitnya dinilai s e h a rg a R p 2 5 j u t a l e b i h dan tempat penampungan air dengan kapasitas 300 liter satu buahnya seharga Rp 450 ribu lebih. To t a l d a r i k e d u a n y a mencapai Rp 2,7 miliar lebih. Sedangkan untuk pembangunan jalan dan jembatan senilai Rp.854 juta lebih. (dny)

Sebelum meninggal Diki sebenarnya sudah bersiap-siap masuk sekolah dasar (SD). “Semua peralatan sekolah termasuk seragam sudah dibelikan namun takdir berkata lain,” tambah keluarganya yang lain. Selain itu Diki juga mempunyai banyak permintaan tidak seperti biasanya, minta belikan mainan, perbaiki sepeda dan lainnya. “Alhamdulillah saat itu permintaan tersebut saya penuhi mungkin sudah firasat makanya saya sanggupi,” katanya. Keluarga Anjar Adhari juga diselemuti kesedihan. Diki dan Anjar yang memiliki hubungan saudara sepupu ini dikenal sangat akrab dan saling menyangi. “Selain rumah mereka hanya berseberangan, keduanya juga akrab dan saling menyayangi,” kata keluarga Anjar. Wiwi, salah satu keluarga Diki, mengatakan, saat itu Diki itu mandi di sungai bersama tiga rekanya, M Rizki, Edi Junaidi dan Anjar. Saat berada di sungai Diki yang tidak bisa

berenang digendong Anjar Adhari. Setelah beberapa lama, salah satu rekanya berteriak meminta tolong. Anjar kemudian menolong untuk menyelamatkan temannya. Temannya yang hanyut dapat terselamatkan. Namun, korban yang menyelamatkan mereka justru hanyut dan tenggelam. “Keduanya tenggelam usai menyelamatkan temannya,” tambah salah satu warga. Melihat Anjar dan Diki hilang tenggelam, kedua rekannya yang selamat lagsung berteriak memberitahukan warga. Warga pun beramai-ramai mencari kedua bocah itu. Sejam kemudian warga berhasil menemukan Diki yang tersangkut di semak belukar di dasar sungai. Saat ditemukan Diki dalam keadaan kritis. Diki dilarikan ke RS Damanhuri namun dalam perjalanan nyawanya tidak tertolong lagi. Sementara Anjar baru ditemukan keesokan harinya pukul 09.00 Wita oleh ga-

Tak Tanam Pohon Dapat Sanksi BARABAI, BPOST- Gerakan menanam pohon yang digencarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Tengah (HST) dipatuhi para siswa di kabupaten setempat. Para pelajar pun menanam pohon bakau sebagai wujud cinta lingkungan. Hal ini terlihat di kawasan lapangan pelajar, Barabai, Jumat (24/6). Puluhan siswa datang dari berbagai sekolah di Barabai ini hadir untuk melakukan penamanam. “Terus terang ini baru peramakalinya saya menanam pohon sebelumnya tidak pernah sama sekali. Mudah-mudahan pohon yang saya tanam ini bermanfaat,” kata Musliha siswa SMAN 1 Barabai. Tidak hanya pelajar banyak juga orang dewasa yang ikut menanam pohon bakau. Tak kurang dari tiga ratus pohon bakau ditanam. Tidak hanya di kawasan lapangan pelajar, Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Banua Enam (Himda) yang menjadi penyelenggara juga melakukan penanaman dikawasan SMPN 3 Barabai, MTsn Batu Benawa. Penanaman juga dilakukan di kawasan Haruyan, Pandawan, Birayang dan Ilung. Andi Tapppu dari Himda, mengatakan, program sebagai wujud untuk menciptakan wujud Satu Pelajar Satu Pohon’ atau One Student One Tree. “Aksi ini merupakan kepedulian akan pentingnya

BANJARMASIN POST/KHAIRIL RAHIM

TANAM POHON - Sejumlah pelajar dan warga di Kandangan menanam pohon di kawasan lapangan pelajar, Kamis (25/6). Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah akan menerapkan sanksi bagi warga yang tidak menanam pohon.

lingkungan yang hijau, indah, nyaman yang menjadi tanggung jawab setiap insan. Khususnya di kawasan sekolah sebagai upaya mengantisifasi pemanasan global dan perubahan iklim yang semakin tidak menentu dewasa ini,” katanya. Andi menambahkan kua-

litas lingkungan sejumlah wilayah, termasuk Barabai, makin buruk. Itu dipicu tingginya tingkat pencemaran udara akibat kendaraan dan industri, terjadinya banjir dan pemanasan global. Metode dalam menjaga lingkungan, kata dia, membutuhkan sistem yang cukup

ketat. Salah satunya memberi kewajiban bagi warga untuk menanam pohon dan memberikan sanksi bagi warga yang melanggar. “Pengawasan sanksi dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja yang diwajibkan melakukan patroli setiap saat,” imbuhnya. (arl)

Pelangsir Bensin Padati SPBU RANTAU, BPOST - Belum genap sebulan kelangkaan bensin kembali terulang. Tiga hari terakhir, suasana staisun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Tapin dipadati kendaraan bermotor yang antre untuk mendapatkan bensin. Sejak pagi deretan antrean kendaraan sudah memadati seluruh titik SPBU mulai di SPBU Binuang, SPBU Jalaan A Yani km 94 hingga SPBU di Bitahan Rantau. Membludaknya pembeli, stok bensin SPBU praktis lebih cepat habis. Bahkan hingga pukul 10.00 Wita, papan plang pengumuman bertuliskan ‘Bensin Habis’ sudah terlihat. Operator SPBU pun terpaksa harus istirahat melayani pengisian bensin kendaraan karena kehabisan stok bensin. Pagi sebelum SPBU dibuka, deretan kendaraan motor dipenuhi muatan jirigen dan juga mobil a n g k u t a n d a n p i k a p p e l a n g s i r, b e r m u n c u l a n mengantri. Siangnya, SPBU terlihat pun sepi karena tutup kehabisan stok. Antrian pelangsir tak hanya pagi, tapi juga te ngah malam sudah me nyer bu antri di SPBU B i n u a n g . M a s i n g - m a s i n g p a r a p e l a n g s i r b e rusaha mendapatkan stok bensin sebanyakbanyaknya untuk kemudian dijual kepada pedagang eceran. Sementara itu kondisi bensin eceran terus mengalami kenaikan. Saat ini bensin eceran di Rantau umumnya sudah menembus Rp 6 ribu. “Kenaikan ini menyesuaikan dengan kondisi di SPBU. Kalau stok lagi tipis dan padat antrean, harga eceran biasanya menyesuaikan naik. Apalagi yang beli ke pelangsir, dapat harga modal tinggi,” ucap Amat, pedagang bensin eceran di Rantau. Salah seorang pengendara, Arul (31) warga Tapin Utara, mengaku cukup kesal dengan kondisi kelangkaan bensin akhir-akhir ini. Bolak-balik SPBU, yang terlihat hanya papan pengumuman bensin habis. Kalaupun ada, sudah lebih dahulu antre para pelangsir bensin sehingga dirinya tak kebagian. Sementara beli di eceran, harganya lebih mahal. “Terpaksa beli di eceran dari pada lama antri di SPBU. Harga per liter di eceran Rp 6 ribu. Tapi ini masih wajar-wajar saja karena bensin sulit didapat,” ucap Arul. (sar)

2606/B20


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.