Banjarmasin Post - 22 mei 2009

Page 5

JUMAT

22 MEI 2009/ 26 JUMADILAWAL 1430

Rakyat

Memilih

Banjarmasin Post

5

Ngaku Pakai Mobil Sewaan ■ Prabowo Sumbang Gedung

■ Wiranto Bertemu Para Kiai

JAKARTA, BPOST - Jumlah harta Cawapres Prabowo Subianto memang mencengangkan, Rp 1,57 triliun plus 7,5 juta dollar AS. Tapi tak kalah mengagetkan, adalah harta Cawapres Boediono yang meningkat tajam. Dalam satu tahun, harta pendamping Capres Susilo Bambang Yudhoyono itu naik Rp 3,4 miliar dari Rp 18,6 miliar menjadi Rp 22,06 miliar. Meski begitu, Boediono mengaku tak punya apa-apa, termasuk perusahaan. “Saya enggak punya perusahaan, hanya ada ORI (Obligasi Ritell Indonesia),” jelas Boediono, kemarin. Soal mobil, ada cerita yang cukup menarik. Boediono, kepada warta-

ANTARA/SAPTONO

JANJIKAN KREDIT - Wapres Jusuf Kalla (tengah) didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kiri) menyempatkan diri membeli buah ketika mengunjungi Pasar Johar Baru, Semarang, Jateng, Kamis (21/5). Kalla menjanjikan kredit murah untuk pedagang. Para santri pun antusias menyambut Kalla.

Kalla Road Show ke Pasar Tradisional

Belanja Jeruk di Pasar Johar

wan mengaku mobil sedan Camry hitam bernomor polisi B 2688 GS yang biasa digunakan adalah mobil sewaan. “Mobil ada satu di Jakarta dan dua di rumah di Yogyakarta. Mobil yang biasa digunakan itu adalah mobil sewaan,” ujarnya. Dia menjelaskan, mobil dinas dari Bank Indonesia telah dikembalikannya agar tidak membebani negara. Tapi sampai kemarin, dia masih menempati rumah dinas milik Bappenas yang beralamat di Jalan Mampang Prapatan Jakarta. Sementara itu, Prabowo yang memiliki harta berlimpah, mengaku tak sendirian membiayai kampanye pasangan MegawatiPrabowo. Partai Gerindra, berpatungan

bersama PDIP untuk membiayai kampanye. Sebagai partisipasi untuk kesuksesan pasangan ini, Prabowo menyumbangkan sebuah gedung untuk Media Centre. “Prabowo menyumbang Media Centre. Pada Sabtu (23/5) diresmikan di Prapanca, Jakarta Selatan,” kata Wakil Sekretaris Bappilu

PDIP, Hasto Kristianto. Tetapi, Hasto tidak merinci gedung apa yang akan disumbangkan Prabowo untuk dijadikan markas tim sukses Mega-Prabowo. Kemungkinan besar gedung itu yang selama ini digunakan sebagai Gerindra Media Centre. Sedangkan Cawapres Wiranto, memilih mendampingi sang Capres Jusuf Kalla keliling daerah. Kemarin Wiranto bersama Kalla sowan para kiai di Semarang. Mereka juga disambut ratusan santri. (Persda Network/yat/kps)

Semoga Baik-baik Saja PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla makin jarang berkumpul. Keduanya sibuk bersaing dalam Pilpres 2009. Bahkan, keduanya terkesan makin sering saling menyindir. Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Bima Arya Sugiarta berharap, hubungan keduanya baik-baik saja, dan memiliki komitmen untuk menyelesaikan jalannya pemerintahan hingga akhir Oktober 2009. Menurutnya, minimal keduanya memiliki konsep kerja hingga 50 hari ke depan pada pelaksanaan Pilpres 2009. “Saya khawatir bila itu tidak dipunyai (konsep kerja), maka pemerintah sulit merespons dengan cepat permasalahan. Dan ini akan berpengaruh dengan kebijakan yang dihasilkan,” ujar Bima yang juga direktur eksekutif Charta Politika Indonesia itu. Perdebatan mengenai neoliberalisme antara Yudhoyono dengan Kalla, menurutnya merupakan hal yang positif dalam iklim demokrasi. Namun, yang menjadi permasalahan, mereka yang berdebat itu masih duduk dalam pemerintahan. “Ini dapat memengaruhi kinerja kabinet dan sulit (bagi kabinet) untuk berjalan dengan maksimal. Kondisi ini bila berlanjut juga dapat menurunkan kewibawaan pemerintah,” tandasnya.(rbt/inl)

GGL

PASAR tradisional menjadi pilihan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyapa rakyatnya. Selain itu, dalam kapasitas sebagai calon presiden, Kalla bisa menyampaikan janji politiknya kepada masyarakat. Bahkan, ucapan Kalla bahwa pasar modal boleh goyah, asal Pasar Tanah Abang terus berdenyut, berhasil menggugah semangat para pengusaha Indonesia untuk menghidupkan sektor riil. Setelah berkunjung ke Pasar Tanah Abang, Jakarta, kemudian Pasar Beringharjo, Yogyakarta, kemarin Kalla muncul di pusat perbelanjaan tradisional terbesar di Semarang, Pasar Johar Baru. Sebelum berbelanja dan dialog dengan para pedagang, Kalla menyempatkan diri melaksanakan Salat Dhuha di Masjid Agung Semarang. “Saham di akhirat lebih baik dari saham di dunia,”

ujar Kalla. Dan melihat kondisi masjid yang belum selesai dibangun, Kalla menyatakan kesediannya untuk membantu mendanai penyelesaian pembangunan masjid tersebut. Barulah dia bersama istri, Nyonya Mufidah, didampingi Walikota Semarang, Sukawi Sutarip, menemui pedagang pasar tradisional yang dibangun pada 1930 itu. Aroma sampah busuk dan becek karena genangan air berwarna hitam di manamana, tak membuat Kalla risi. Dia menyimak berbagai persoalan pedagang. Misalnya, pedagang berharap pemerintah pusat campur tangan menyelesaikan persoalan kredit pedagang. “Kami penuh harapan agar kehadiran Pak Jusuf Kalla bisa menjadi sarana pedagang kecil untuk memperoleh modal melalui kredit pedagang kecil,” pinta se-

orang pedagang, Prasetiono. Menurut dia, pasar tradisional kini terancam oleh menjamurnya swalayan dan peritel modern, yang mendapat kemudahan kredit. Pasar tradisional yang dibiarkan kumuh dan sulit memperoleh bantuan usaha, akan ditinggalkan pembeli. Mendapat keluhan begitu, Kalla meminta Bank Rakyat Indonesia segera berkunjung dan memeriksa persoalan kredit di pasar tersebut. Selain itu, Bank Pembangunan Daerah harus mengucurkan dananya untuk kredit dan pengembangan pasar. “BRI tolong urus kredit ini. Besok saya minta BRI untuk berkunjung dan memeriksa soal ini,” ujarnya. Pada kesempatan itu, Nyonya Mufidah menyempatkan belanja satu kantong plastik jeruk. Dan sore harinya, Kalla mengunjungi pabrik jamu PT Sido Muncul.(tnr/dtp)

● NOORHIKMAH, Mahasiswi

Jangan Berdebat Terus TIGA pasangan capres-cawapres sudah mendaftar ke KPU. Mereka adalah Jusuf Kalla-Wiranto, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, dan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Siapapun presidennya, baik tidak ada masalah. Banyak hal yang lebih penting jika hanya memperdebatkan siapa pasangan yang layak memimpin bangsa ini. Yang lebih penting presiden nantinya mampu mengatasi permasalahan yang dialami bangsa ini. Harga sembako masih dianggap mahal oleh rakyatnya, dan kebebasan yang masih tanpa rel. Mudah-mudahan presiden terpilih nantinya mengambil kebijakan lebih baik dari sekarang. Lebih arif dan lebih bijaksana. (gg)

BPOST/HASBY

● VIVI, Pelajar SMA

Asli Gratis PENINGKATAN kualitas hidup rakyat, tidak cukup melalui perbaikan ekonomi, tetapi juga pendidikan. Namun masalahnya, meski sejak dulu informasinya wajib belajar sembilan tahun gratis, nyatanya tetap dipungut biaya. SPP memang tidak bayar, tetapi uang buku, iuran ini itu maupun tetek bengek lainnya termasuk uang perpisahan, membuat berat beban orangtua yang menginginkan anaknya pintar. Lulus Taman Kanak-kanak saja pakai perpisahan, biayanya tidak sedikit pula. Jadi, tak makan nggak masalah, asal anaknya sekolah. Lalu di mana gratisnya? Khusus pemerintah Kalsel, informasinya malah akan menggratiskan hingga SMA. Jika yang sembilan tahun saja belum terwujud sepenuhnya, apalagi 12 tahun. Kalau memang programnya gratis, seharusnya ada tim khusus yang memantau praktiknya di sekolahsekolah. (hay)

BPOST/HAY

2205/05


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.