Banjarmasin Post - 10 April 2009

Page 28

28

Banjarmasin Post

JUMA T JUMAT 10 APRIL 2009

Primus Yustisio

Kirana Larasati

Optimistis Melenggang ke Senayan

Jangan Ragukan ‘Isi Otak’ Artis

Kirana Larasati

BIARPUN tidak ikutikutan demam artis mengincar kursi wakil rakyat, pesinetron Kirana Larasti tak setuju dengan sindiran sejumlah kalangan yang meragukan intelektualitas caleg artis. Kirana menuturkan, biarpun kalangan artis terjun di dunia hiburan, namun tak sedikit di antara mereka berpendidikan tinggi hingga jenjang S-2 bahkan S-3. Biarpun penghitungan suara Pemilu legislatif 2009 belum final, aktris filmClaudia/Jasmine itu juga melontarkan optimismenya tentang peluang artis melenggang ke kursi DPR dan DPRD. “Kalau caleg artis, saya

rasa kansnya (peluangnya) lebih besar dibandingkan calon lain. Kalau caleg yang lain kan baru dikenal, kalau artis dah lama terkenalnya,” ujar Kirana saat ditemui di lokasi bencana Situ Gintung, Tangerang, Banten, belum lama berselang. Bagi Kirana masyarakat tak perlu meragukan kemampuan KAPANLAGI para artis. Menurut aktris filmPerempuan Punya Cerita ini, tak semua artis pas-pasan dari sisi wawasan dan strategi berpolitik. Pemilu Legislatif yang digelar 9 April ini dinilai pemain sinetron Azizah sebagai pembuktian kemampuan bersaing kalangan artis. Sebab di pemilu 2009 inilah tercatat jumlah terbanyak kalangan artis yang meramaikan bursa calon wakil rakyat dibanding pemilu-pemilu sebelumnya. “Ya kita lihat saja penghitungan suara final. Nanti akan terbukti seberapa besar daya saingnya,” ajaknya. Namun dibanding Pemilu legislatif, Kirana mengaku lebih suka menunggu pemilihan

presiden, Juli mendatang. Baginya, Pemilu legislatif rada membingungkan lantaran saking banyaknya pilihan. “Waduuh, segitu banyaknya pilihan, aku yakin banyak orang kebingungan dan asal-asalan nyontreng. Berbeda dengan pemilihan presiden yang kandidatnya sangat terbatas,” imbuhnya.(Persda Network/dth)

TAK lama setelah menyontreng di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10 Kelurahan Dangdeur Kabupaten Subang pada Kamis pagi (9/4) kemarin, aktor Primus Yustisio langsung melontarkan optimismenya menembus kursi DPR Senayan. Biarpun penghitungan suara versi resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih dalam proses kalkulasi, namun Primus tetap yakin bisa bersaing dalam perebutan kursi calon wakil rakyat tingkat pusat. Primus yang masuk bursa calon legislator (caleg) dari Partai Amanat Nasional (PAN) mendatangi TPS sekitar pukul 09.30 WIB. Sosoknya sebagai selebritis ganteng langsung menyita perhatian masyarakat sekitar. Sebelum menyontreng di bilik suara, suami aktris cantik Jihan Fahira sempat menjadi sasaran rebutan permintaan jabat tangan dan foto-foto bareng dengan penggemar kalangan ibu-ibu dan cewek-cewek remaja. “Mas Primus, foto bareng dong sama saya. Satu meniiit aja!” pinta seorang cewek sembari langsung merapat di samping postur sang aktor. Sejurus kemudian, kamera dari ponsel berbunyi ‘klik’, isyarat pengambilan gambar berhasil dilakukan. Aktor sinetron Panji, Manusia Milenium itu sempat kewalahan meladeni serbuan penggemar. Namun kondisi ini justru membuatnya makin optimis tentang peluangnya menembus gedung DPR Senayan. “Saya yakin masyarakat Kabupaten Subang masih mencintai saya, sehingga saya optmistis bisa masuk ke Senayan,”

Primus Yustisio dan istri, Jihan Pahira

KAPANLAGI

katanya usai menyampaikan hak pilih. Di samping mengandalkan suara pendukungnya saat Pilkada Subang, Primus juga telah melakukan aksi sosialisasi ke masyarakat, sejak empat bulan yang lalu di daerah pemilihannya yakni Subang, Majalengka, dan Sumedang. “Dari empat bulan lalu, saya jadi Bang Toyib (jarang-jarang pulang ke rumah menengok anak istri) untuk menemui masyarakat,” kelakar mantan pacar penyanyi slow rock Nafa Urbach itu. Setelah menyontreng, aktor berkulit putih ini melanjutkan jalan-jalan ke beberapa TPS di Kabupaten Subang. Primus adalah bagian dari lusinan artis yang ramai-ramai meramaikan bursa calon wakil rakyat di Pemilu 2009 kali seperti Wanda Hamidah, Rieke Diah Pitaloka, Eko Patrio, Derry Drajat, Adjie Pangestu, Venna Melinda, penyanyi Tere, dan sederet selebritis lainnya. Mereka punya modal ‘alamiah’ dibanding caleg lainnya yakni popularitas sebagai selebritis lantaran wajahnya sering nongol di layar televisi. Tak perlu kampanye menguras energi dan duit, masyarakat sudah mengenal tampang mereka. Namun adakah jaminan bahwa popularitas mereka bakal dengan mudah menyisihkan caleg-caleg non artis? Tunggu saja hasil final penghitungan suara versi resmi KPU dan KPUD.(Persda Network/sis/*)

Biofile ◗ Nama Nama: Primus Yustisio ◗ Kelahiran: 17 Agustus 1977 ◗ Karir: Model, aktor sinetron, bintang iklan, politikus PAN ◗ Nama istri: Jihan Fahira ◗ Sinetron: Kehormatan, Panji Manusia Milenium, Papaku Keren-Keren, Kembar Tapi Beda, Titipan Ilahi, dan Cinta Itu Nggak Buta. ◗ Prestasi: Terpilih sebagai Aktor Terfavorit versi Panasonic Award 1999

Shireen Sungkar

Pilpres Pasti Menyontreng SBY BAGI pesinetron Shireen Sungkar, Pemilu Legislatif kurang menarik. Yang membuatnya terkangen-kangen adalah menunggu pemilihan presiden (Pilpres) yang menurut rencana digelar bulan Juli 2009 mendatang. Aktris sinetron Cinta Fitri itu memastikan diri menyontreng nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres mendatang. “Pasti nanti aku nyontreng Pak SBY. Kalau partai, PKS favoritku, “ kata Shireen Sungkar saat ditemui di Perumahan Griya Cinere Depok Jabar, Kamis (9/4). “Pak SBY bagus kok kinerjanya. Jadi, pemerintahan lima tahun tidaklah cukup bagi beliau untuk memimpin Indonesia,” sambungnya. Di Pemilu legislatif kemarin,

Shireen kecewa lantaran namanya tak masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT). Karena itu, peraih predikat Aktris Terbaik 2009 versi Panasonic Award itu sangat berharap mendapat kesempatan menyontreng di ajang Pilpres. “Aku berharap di Pilpres bisa milih. Kita bersyukur sudah dikasih kepercayaan untuk memilih. Makanya jangan sampai ada yang golput,” kata putri artis senior Mark Sungkar dan Fany Bauty itu. Shireen tak tahu, mengapa namanya tak masuk dalam DPT. “Sebel sih enggak. Mungkin ada kesalahan kali ya? Aku syuting pagi karena engggak ikut nyontreng,” kata pemeran Fitri di sinetron Cinta Fitri itu. Kalau dibilang kecewa, Shireen mengaku kecewa, karena memang

sudah ada kandidat calon yang akan dipilihnya. “Tapi mudah-mudahan aja yang terbaik yang terpilih,” katanya. Ditanya siapa yang paling kecewa saat mengetahui tiga orang anggota keluarganya tidak terdaftar, Shireen menjawab, “Yang paling kecewa sih mama, karena setiap lima tahun nyontreng. Kalau aku dan kakak baru tahun ini. Saya enggak golput, tapi golongan tak terpilih,” kelakarnya. Soal libur panjang, Shireen mengaku tetap menjalankan aktivitas sehari-harinya. “Cuma sekolah aja yang libur, syuting tetap tiap hari. Rencana week end juga nggak ada, soalnya banyak test di sekolah. Aku kan sudah kelas tiga,” imbuhnya.(Persda Network/abs/*)

KAPANLAGI

Shireen Sungkar

Seleb Flash

Roy Marten

Menyontreng Asal-asalan AKTORRoy Marten mengaku benar-benar bingung ketika membuka satu persatu dari empat lembar kartu suara yang disediakan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Cipinang Jakarta Timur, Kamis (9/4) kemarin. Begitu banyaknya parpol membuatnya puyeng. Tambah bingung lagi, masing-masing parpol ada lusinan nama caleg yang sama sekali tidak dikenalnya. “Bingung-bingung, semuanya saya contreng aja tadi,” gumam Roy Marten sambil tertawa lebar usai keluar dari lokasi TPS. Aktor kondang era 1980-an itu

menilai pemilu kali ini adalah pemilu yang paling rumit sedunia dan menjadi pengalamannya yang pertama. “Terlalu banyak partai bikin bingung! Butuh waktu yang lama untuk memilih, padahal di luar sudah banyak yang ngantri. Namanya berjejer-jejer sampai nggak sempet baca semuanya. Ya udah, main contrengcontreng sekenanya aja, “ ujar suami Anna Maria Sofyana itu. Ayah kandung aktor sinetron Gading Marten itu berharap, Pemilu kali ini diharapkan memberikan sebuah pelajaran untuk memudahkan sistem

Roy Marten

ISTIMEWA

pemilihan di Pemilu berikutnya. Pemilu kali ini, kata dia, juga bentuk demokrasi yang mahal karena banyaknya parpol. Melihat kenyataan itu Roy mengidealkan Indonesia

cukup memiliki 3-4 parpol saja. “Partai-partai baru itu kalau sudah kalah jangan bikin partai baru. Buat apa?” keluhnya. Roy menduga, bukan cuma dirinya yang menyontreng asal-asalan namun mayoritas pemilih yang lain. Namun mereka tak bisa disalahkan lantaran sistem Pemilu kali ini memang rada membingungkan. “Kenapa nggak dibikin simple aja sih? Rumit-rumit kayak gini biaya kertasnya juga mahal lantaran harus segede ini?” imbuhnya, sembari menggambarkan ukuran kertas suara yang sebesar halaman koran itu. (Persda Network/coi)

Eko Patrio

Sibuk Keliling Saat Penyontrengan SAKING tak sabar untuk mengetahui peluang dirinya merebut kursi wakil rakyat di gedung DPR Senayan Jakarta, komedian dan presenter Eko Patrio langsung berkeliling dari TPS satu ke TPS lain di wilayah Nganjuk, Jombang dan Mojokerto, Jawa Timur. Tiga kawasan ini adalah daerah pemilihan tempat Eko mendulang suara. “Selain penasaran menghitung peluangku, aku juga berharap mudah-mudahan pelaksanaan Pemilu kali ini tidak banyak yang golput. Makanya aku mencoba berkeliling buat memantau langsung, “ kata Eko. Personel grup lawak Patrio ini menyalurkan hak suaranya di TPS

Kampung Kurung Lor, Tanjung Anom, Nganjuk, Jawa Timur, kampung kelahirannya. Di kampung itulah Eko dilahirkan. Di situ pulalah ia mencalonkan diri menjadi anggota legislatif 2009. Yang aneh, Eko malah memilih menyontreng pada detik-detik terakhir pemungutan suara. Ia lebih memilih berkelilingkeliling dulu sebelum mampir di TPS tempatnya menyontreng. Pelawak yang dibesarkan dari acara Ngelaba di TPI itu diusung Partai Amanat Nasional. Pada masa kampanye, ia rela blusukan ke desa-desa untuk menarik simpati. Tentu, ia cukup banyak menguras

koceknya untuk biaya kampanye. “Namanya kampanye ya aku juga ngasih stiker, jam didinding. Tapi kemarin pas mau ngasih motor saat acara gerak jalan di Mojokerto malah dilarang sama Panwaslu. Hari ini mau ngasih kue-kue juga takut sama Panwaslu. Jadinya ya keliling-kelingi saja ke TPSTPS, “ tutur pria yang bernama asli Eko Hendro Purnomo ini. Buatnya, masa kampanye penuh kenangan, termasuk kenangan pahit. “Tujuh bajuku robek semua, ada yang robek di lehernya, ada yang robek di lengan, bahkan kancingnya pada lepas gara-gara ditariktarik penggemar, “ kata artis kelahiran 30 Desember 1970 itu. (Persda Network/yon)

ARTIS Lidya Pratiwi yang berstatus narapidana menyalurkan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Rumah Tahanan Wanita Pondok Bambu Jakarta Timur. Di rutan ini terdapat 1.262 narapidana yang masuk dalam DPT. Lidya Pertiwi yang datang bersama ibunya, Vince Yusuf, masuk dalam urutan 312. Ia juga berharap pemilu menghasilkan pemimpin yang lebih baik. “Supaya bisa membawa Indonesia lebih kondusif,” katanya tanpa bersedia menyebut caleg yang dipilihnya. Suasana pemungutan suara di TPS Pondok Bambu terlihat tertib.

PENY ANYI kondang era 1970-an, Rafika Duri mengaku PENYANYI kebingungan saat masuk Tempat Pemungutan Suara (TPS). Besarnya ukuran kertas suara Pemilu Legislatif 2009, rupanya menjadi keanehan tersendiri bagi biduan senior ini. Tak pelak, kondisi ini pun membuat Rafika bingung menentukan pilihannya. “Saya sempat bingung surat suaranya besar. Harus benar-benar ingat nomor dan calon yang dipilih, kalau enggak jadi bingung. Terutama DPRD, karena surat suaranya 2 lembar,” kata Rafika Duri di kediamannya, Jalan HM Samali, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (9/4). Kendati demikian, pelantun lagu Kekasih itu mengaku sudah memiliki pilihan sebelum masuk ke bilik suara, dan pilihannya tidak berubah karena sudah yakin dengan calonnya. Sementara itu di area rumahnya yang dijadikan TPS, Rafika mengaku tidak keberatan. Bahkan, ini sudah yang ketiga kalinya. Karena hal ini merupakan sumbangsih untuk kesuksesan Pemilu. “Ya cuma ini yang bisa saya berikan buat mendukung suksesnya Pemilu, “ ujarnya. VOKALIS grup musik Dewa 19, Once, juga tak kalah bingung saat menyontreng di TPS. Pria yang bernama lengkap Michael Elfonda ini sempat lama membolak-balik kertas suara yang begitu besarnya. “Ratarata sama. Karena banyak sekali, gue jadi bingung. Apalagi gue juga belum well informed dengan calon-calonnya. Yang gue tahu, ada yang artis, ada yang nggak,” kata Once saat ditemui di TPS Pondok Pinang Jakarta Selatan. Menurutnya, partai-partai yang ada tidak terlalu beda satu dengan yang lainnya. Jadi, membingungkan. Tapi, Once mengaku, dia memilih partai yang membela persatuan Indonesia dan kepentingan semua golongan. “Jadi, gue

Eko Patrio

Narapidana yang masuk DPT terlihat antusias memilih. Apalagi ketika Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo memantau pemungutan tersebut. Fauzi juga sempat berbincang-bincang dengan pemilih. Kepada salah satu ibu ia sempat bertanya apa yang dicontrengnya. “Yang ada kumisnya,” kata narapidana tersebut. Mendengar jawaban itu, Fauzi tertawa ngakak. “Bang Kumis sudah tidak bisa dicoblos,” katanya. Fauzi yang datang pukul 10.50 WIB meninggalkan lokasi pada pukul 11.10 WIB. Ia melakukan pemantauan di sejumlah lokasi, termasuk LP Cipinang.

Rafika Duri

KAPANLAGI

memilih caleg berdasarkan partainya. Sebab, gue berharap caleg itu memegang ideologi partainya. Susah juga, lantaran banyak partai yang ideologinya sama. Tapi, kalau sekarang gue bisa minta pertanggungjawaban dari partai yang gue pilih.” Setelah milih, apakah merasa puas? “Puas banget juga nggak. Gue ngerti negara kita dalam berdemokrasi masih kurang paham. Kekurangan sana-sini masih bisa dimengerti. “Buat Once, caranya nggak perlu berubah drastis, tapi sistemnya bisa makin rapi di masa depan. Sehingga pemilih bisa memilih wakilwakil yang punya kapasitas dan karakter. (Persda Network/abs/*)

ISTIMEWA

c m y k


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.