Banjarmasin Post - 19 Maret 2009

Page 3

KAMIS

19 MARET 2009 / 22 RABIULAWAL 1430 H

BANJARMASIN BUNGAS

Banjarmasin Post

3

E-MAIL: BUNGAS@BANJARMASINPOST.CO.ID

Kisah Penghuni Rumah Susun

Susah Kalau Mau Terima Tamu

METRO BANJAR/AYA SUGIANTO

DITEMPATI - Rusunawa di Jalan Mantuil kini sudah ditempati warga.

SEKUMPULAN anakanak berlari bermain-main naik turun tangga di gedung rumah susun sederhana sewa (Rusunawa). Demikian juga Rifa. Bocah dua tahun

itu, dibimbing ayahnya, Amin, menyusuri lorong teras rumah susun itu. Selain anak-anak tadi, juga terlihat penghuni rusunawa berlalulalang turun nanik

tangga. Seperti halnya rusunawa-rusunawa di Jakarta, mulai tampak jemuran pakaian di pagar pembatas gedung di beberapa kamar yang telah berpenghuni. Demikianlah suasana Rusunawa di Kelurahan Kelayan Selatan. Semenjak semua fasilitas listrik dan air PDAM mulai mengalir di gedung ini geliat kehidupan sudah mulai terlihat. Menurut Amin yang sudah tinggal di Rusunawa sejak dua minggu lalu, dari keseluruhan kamar sebanyak 90 kamar yang tersedia saat ini sudah ada 50 orang warga yang menghuni kamar. Tarifnya pun berbeda-be-

da. Seperti dirinya yang menempati lantai 3 setiap bulannya. Ia membayar sewa sebesar Rp 160 ribu. Tarif ini sedikit di bawah tari kamar di lantai 2 sebesar Rp 180 ribu. Sedangkan di lantai IV lebih rendah lagi hanya Rp 140 ribu dan terendah di lantai V Rp 120 ribu per bulan. “Lumayan tarifnya lebih murah daripada sewa di luar. Sebelumnya saya menyewa rumah bedakan sebesar Rp 180 ribu,” ujar Amin ditemui BPost kemarin. Amin yang tinggal bersama istrinya, Marlina, guru honor SDN, serta seorang anaknya, mengaku senang walaupun agak susah karena ruang

yang sempit. Maklum, ruang tiap unit Rusunawa ini hanya berukuran 7 x 3 meter, cukup untuk satu kamar dan satu kamar mandi plus WC. Ia juga susah ketika hendak menjemur pakaian karena fasilitas itu memang tidak tersedia. Penghuni Rusunawa memanfaatkan pagar batas pengaman untuk menjemur pakaian. “Tapi pakaian sering jatuh karena ditiup angin. Terpaksa, kita harus turun ke bawah memungutnya,” ujar Amin. Latifah (35), penghuni lantai II, mengungkapkan hal serupa. Ia yang tinggal bersama suami yang bekerja di ka-

pal, merasa kurang leluasa dengan ruangan tersedia. Karena hanya tersedia satu ruangan, di situlah semua aktivitas mereka lakukan. Memasak sampai tidur. Susahnya, ketika menerima tamu. “Tidak ada ruang khusus untuk keluarga sehingga tidak nyaman juga ketika ada tamu yang datang. Kita coba jalani saja dulu satu bulan dulu. Cocok tidak, kalau tidak cocok ya pindah,” ujarnya. Kepala Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Banjarmasin, Drs Hamdi, mengatakan ruang kamar di Rusunawa untuk tahap I ini me-

mang sudah merupakan program dari pusat untuk menampung warga tidak mampu di kawasan-kawasan pemukiman kumuh. Saat ini, di lokasi sama juga dibangun satu unit lagi rusunawa dengan ukuran sama tipe 21 yang hanya terdiri dari satu kamar. Program pembangunan Rusunawa selanjutnya, Hamdi telah mengajukan proposal dengan ukuran kamar yang lebih besar lagi. Hamdi menambahkan, dalam waktu dekat ini di sekitar lokasi rusunawa pihaknya akan bangun taman sehingga penghuni merasa nyaman. (wid)

Jamban Bikin Adipura Jeblok ■ Sampah di Sekitar SMAN 4 Juga Jadi Masalah BANJARMASIN, BPOST - Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai serta banyaknya jamban di tepian sungai menjadi momok bagi Kota Banjarmasin untuk mengangkat Kota Banjarmasin dalam penilaian Adipura 2009. Dari 59 objek di Kota Banjarmasin yang dinilai, tiga titik tidak ada peningkatan penilaian Adipura tahap I. Kebiasaan membuang sampah di sungai serta keberadaan jamban menjadi penyebabnya. Ketiga titik yang tidak bisa membantu mendongkrak poin Kota Banjarmasin dalam penilain adipura, yakni Sungai Martapura, Sungai Pekapuran, dan SMAN 4 Banjarmasin. Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Banjarmasin, Rusmin Ardhaliwa, mengatakan tim Adipura selama tiga hari menilai Kota Banjarmasin. Ada 59 titik yang dinilai seperti seperti pasar, drainase, terminal, tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. “Hanya tiga titik yang tidak ada perbaikan nilai yakni Sungai Martapura, Sungai Pekapuran serta SMAN 4 Banjarmasin,” ujar Rusmin, Rabu (18/3). Dia mengatakan, ketiga titik tersebut tidak ada tam-

“Penilaian kurang bagus karena ada TPS tidak resmi di belakang sekolah.” RUSMIN ARDHALIWA Kepala Bapedalda Kota Banjarmasin

bahan nilai, seperti Sungai Martapura masih banyak sampah. Meskipun Sungai Martapura di Kota Banjarmasin hanya bagian hilir dari keseluruhan sungai tersebut, cara penilaian Adipura terhadap tidak cuma menyangkut badan sungai tetapi bantaran dan penghijauannya. Demikian pula Sungai Pekapuran. Tim Adipuira melihat sampah di sepanjang badan sungai. Bahkan, diperparah dengan kebiasaan membuang hajat di sungai dengan banyaknya jamban.

“Mengatasi persoalan jamban di sungai Pekapuran ini PD PAL sudah merencanakan membangun bunker WC. Maksudnya, setiap 10 rumah ada wc bunker yang menampung kotoran,” katanya. Sedangkan untuk sekolah banyak yang dinilai tetapi hanya satu sekolah yakni SMAN 4 Banjarmasin yang mendapat penilaian kurang bagus karena ada TPS tidak resmi di belakang sekolah tersebut yang telah satu bulan tidak terangkut. “Tim tidak mau memberikan penilaian bagus kalau masih ada sampah di sekitar. Demikian pula dengan sungai, juga terlalu banyak ilung dan sampah,” ujar Rusmin. Menyikapi itu, kata dia, Rusmin, Bapedalda akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan juga Dinas Pengelolaan Sungai untuk mengatasi sampah dan eceng gondok. Sedangkan, untuk SMAN 4 Banjarmasin pihaknya akan bersilaturahmi dengan pihak sekolah. “Mungkin mereka menganggap itu biasa akan tetapi dari segi penilaian sangat jelek,” katanya. Disinggung tambahan poin yang mungkin didapat Kota Banjarmasin, Rusmin tidak bisa memastikan. “Untuk itu saya belum tahu lagi,” katanya. (wid)

PNS Ambil Gaji Lewat ATM BANJARMASIN, BPOSTSekitar enam bulan lagi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mendapatkan Kartu Pegawai Elektronik (KPE). Kartu multifungsi itu bisa juga dimanfaatkan sebagai kartu ATM untuk mengambil gaji. KPE ini telah diterapkan di DKI Jaya dan Kalimantan Timur, yang hasil kerja sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Kepala BKN Wilayah Regional Kalseltengtim, Edy Topo Asyari, saat penandatangan MoU implementasi kartu KPE antara BKN dengan BPD Kalsel di Gedung Graha Abdi Persada, Senin (16/3),

mengatakan KPE merupakan wujud perhatian pemerintah kepada pegawai. Selain untuk mengambil gaji melalui anjungan tunai mandiri (ATM) di bank-bank pembangunan daerah se-Indonesia, KPE juga berfungsi sebagai Askes, kartu pegawai (pengganti karpeg), Taspen, dan kartu suami istri. “Khusus di DKI Jaya kartu KPE juga bisa dijadikan tiket busway,” tutur Edy. Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengatakan, KPE merupakan salah satu contoh reformasi birokrasi yang dilakukan pemerintah, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraaan pegawainya. Berdasarkan jadwal dari BPD Kalsel enam bulan lagi

PNS di lingkungan Pemprov Kalsel akan menerima KPE, disusul PNS di kabupaten/ kota. Sementara itu, paginya dilakukan penyerahan SK CPNS Daerah golongan I, II, dan III formasi 2008 di halaman Kantor Gubernur Kalsel, oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalsel, Drs HM Thamrin. Thamrin menyatakan, sisa honorer di lingkungan Pemprov Kalsel yang terdapat dalam database namun belum ditetapkan NIP atau belum terima SK sebanyak 299 orang. Penetapan NIP ke-299 honorer ini rencananya diselesaikan pada tahun anggaran 2009. (iid)

BANJARMASIN POST/HERRY MURDY HERMAWAN

KUNJUNGAN KAPOLDA - Kapolda Kalsel, Brigjen Pol Untung S Rajab, memperhatikan foto ayah HG Rusdi Effendi AR, yang juga mantan polisi semasa hidupnya, di ruang kerja Pemimpin Umum BPost Group itu, Rabu (18/3).

Silakan Ekspose yang Tidak Enak BANJARMASIN, BPOST Gedung HJ Djok Mentaya yang merupakan markas besar Banjarmasin Post Group, Rabu (18/3), kedatangan tamu istimewa. Dia adalah Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Selatan, Brigjen Pol Untung S Rajab. Kedatangan kapolda beserta jajaran perwira inti di tubuh Polda Kalsel itu, disambut Pemimpin Umum Banjarmasin Post Group, HG Rusdi Effendi AR, jajaran manager, serta staf redaksi. Pertemuan di ruang rapat lantai II tersebut berlangsung dalam suasana hangat serta penuh kekeluargaan. Dalam kesempatan tersebut Rusdi mengucapkan selamat datang di Banjarmasin Post Kepada Untung. “Semoga Pak Kapolda bisa betah di

Saldo Akhir 18 Maret 2009

Kalsel,” ujarnya. Sementara Kapolda mengatakan kunjungan itu adalah untuk menjalin tali silahturahmi antara kedua belah pihak yang pada dasarnya memiliki tujuan yang sama. Untung mengatakan, di era keterbukaan seperti saat ini, posisi media massa khususnya wartawan, memiliki tempat yang sangat penting sekaligus strategis. Media massa, menurut mantan Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta itu, memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam memberikan penyampaian informasi kepada masyarakat. “Menurut saya, pena seorang wartawan itu lebih dahsyat dari bom atom. Kalau bom atom memiliki batasan daya ledak. Tetapi kalau pena

wartawan bisa menembus ruang dan waktu,” ungkapnya. Malah Untung menyatakan seorang polisi khususnya yang bertugas di bagian reserse dan intel, harus memiliki behaviour layaknya yang dimiliki seorang wartawan. Sifat wartawan yang selalu bergerak aktif dalam memburu berita harus dimiliki intel dan reserse. “Jadinya harus aktif, tidak hanya di belakang meja menunggu ada laporan masuk,” katanya. Sebagai Kapolda Kalsel yang baru, Untung memper-

silakan kepada wartawan untuk mengekspose pemberitaan seputar apa yang terjadi di tubuh Polda Kalsel, baik yang prestasi maupun yang tidak mengenakan sekalipun. “Polisi, tidak pernah melarang wartawan untuk memberitakan apa saja yang terjadi. Tetapi tentunya harus disertai dengan konfirmasi agar pemberitaan menjadi berimbang,” katanya. Media massa dan polisi, kata kapolda, adalah sebuah lembaga profesional yang memiliki tujuan yang sama, yakni membangun masyarakat, bangsa dan negara. (tin)

496.087.976

SMAN 2 dan MTsN Banjar Selatan Jawara

BANJARMASIN POST /EDWARD PAH

MERANGKAI - Tim SMPN 2 Pelaihari mengerjakan rangkaian listrik majemuk dalam final Olimpiade MOTO GPe, di Aula Rektorat Unlam Banjarmasin, Rabu (18/3)

BANJARMASIN, BPOST Senyum mengembang di bibir Robiah Hasanah, Heldi Ferdian dan Damerita Dwiningsih. Padahal baru beberapa saat sebelumnya tiga pelajar dari SMA Negeri 2 Banjarmasin itu berkeringat dingin. Di tangan Robiah terlihat sebuah piala. Dua rekannya bergantian menyentuh dan sesekali mengelus tropi berwarna keemasan itu. Ketiga pelajar itu memang baru saja memenangi Olimpiade Fisika tingkat SMA Moment of General Phsysics Education (MOTO Gpe), di Aula Rektorat Unlam Banjarmasin, Rabu (18/3) sekitar pukul 14.30 Wita, yang diselenggarakan Himpunan Masiswa Jurusan Fisika (Himapsika)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (Unlam). Menurut Rodiah, ketika mengikuti lomba tersebut, mereka tidak memiliki banyak waktu dalam mempersiapkan diri. “Yang kami lakukan hanyalah sering latihan soal seperti proses belajarmengajar di kelas serta lebih sering membaca,” ujar siswi kelas XII IPA 1 SMAN 2 Banjarmasin. Sementara itu, tingkat SMP juara pertama diraih tim dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Banjar Selatan. Azmi, anggota tim madrasah ini mengatakan, meski grogi timnya tetap optimis mampu bersaing dengan sekolah lain.

“Kami memang sudah melaksanakan pelajaran tambahan sampai sore di sekolah, tetapi kalau ada event ini bisa melatih kami mengerjakan soal saat UN nanti,” ujarnya. Ketua Panitia MOTO Gpe, Ayub, menjelaskan kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan oleh pihak Himapsika FKIP Unlam Banjarmasin. Dikatakannya, olimpiade Fisika yang digelar 16-18 Maret itu, diikuti 35 tim tingkat SMP dan 25 tim SMA sederajat se-Kalsel. “Tujuan acara ini adalah, memfasilitasi minat pelajar terhadap Fisika. Selain itu mereka juga bisa mengaplikasikan dalam proses belajar mengajar,” ujarnya. (ee) 1903/03


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.