Banjarmasin Post
Selasa, 24 Februari 2009 | Halaman 5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
5.090
6.200
37.090
1.740
29.250
9.310
11.340
19.580
8.480
20 80
21 22 920
310
23 24 9.480
7.780
25 26 2.150
97.460
27 28 8.430
4.990
10 11 360
12 13
7.910
29 30 3.330
1.360
3.770
31 32
490
25.900
40
14 15 4.380
40
33 34 760
6.090
16 17 5.070
9.580
41 42 1.060
50
18
19
55.590
380
43
44
50
390
TNI Wajib Melerai Bentrok Pemilu ■ Buku Saku Netralitas TNI Diterbitkan JAKARTA, BPOST - Munculnya isu gerakan asal bukan capres S atau ABS di tubuh TNI yang dilontarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu sempat membuat gusar Panglima TNI, Jenderal Djoko Santoso.
ANTARA/FANNY OCTAVIANUS
SOSIALISASI PEMILU - Seorang anggota KPU Kota Jakarta Pusat mengganti penunjuk waktu pemilu di pusat informasi pemilu di kantor KPU Kota Jakarta Pusat, Senin (23/2). Sosialisasi pemilu dilakukan secara gencar demi suksesnya pesta demokrasi.
Yudhoyono Masih Unggul ■ Megabuwono Kalah Tipis ■ Kalla-Hidayat Kurang Laku Pada awal tahun ini sepantasnya Golkar sudah mengantongi nama-nama calon yang sudah disurvei untuk mendapatkan tiga besar. Setelah pemilu legislatif, tiga nama tersebut akan disurvei kembali di tingkat nasional. Nanti kita lihat bersama,” jelas Sultan. (Persda Network/yat)
dan perhatian khusus dirinya. Maka itu, TNI akan terus melakukan pengawasan intensif terhadap pelaksanaan instruksi soal tentang pedoman netralitas dalam pemilu dan pilkada. “Ketentuan, larangan, dan sanksi yang tercantum dalam buku saku tersebut harus dimengerti, dipahami, dan dilaksanakan tiap prajurit,” ujar Djoko. Salah satu isi buku saku itu adalah kewajiban bagi anggota TNI untuk mengatasi bentrokan fisik yang terjadi di sekitar permukiman TNI. Sedang mengenai gangguan keamanan menjelang Pemilu 2009, TNI mengidentifikasi beberapa ancaman yang bisa mengganggu. Ancaman gangguan keaman-
44
tahapan Pemilu 2009,” ujar Djoko. Padahal sebelumnya, Djoko Santoso menjamin situasi keamanan menjelang Pemilu 2009 di seluruh daerah di Indonesia dipastikan aman dan terkendali. TNI menjamin tidak akan ada ancaman yang mengakibatkan kegagalan dalam pelaksanaan pemilu. “Semua dalam kondisi aman, mulai dari Aceh dan daerah lainnya. Sekarang statusnya tertib sipil,” jelas Djoko Santoso dalam keterangan pers di Markas Besar TNI, pada 28 Januari.(Persda Network/tnr/vv)
Aturan Melerai Bentrok 1. Mencegah terjadinya bentrokan fisik antar-massa atau perorangan pendukung partai politik di asrama, Kompleks TNI atau di daerah sekitarnya pada radius kurang lebih 100 meter. 2. Apabila tidak terdapat aparat Polri/Hansip/Petugas yangmenangani, maka prajurit TNI secara unit/ satuan wajib menghentikan/melerai, selanjutnya menyerahkan permasalahannya kepada aparat Polri terdekat, dengan tetap menjaga netralitas TNI.
MR NADZARI, Pelajar MAN
Cari Capres Berjiwa Seni BAGI penyanyi dan presenter Dik Doank, seorang pemimpin harus memiliki jiwa seni. Namun dia belum mlihat nama-nama tokoh yang masuk bursa capres memiliki jiwa tersebut. “Saya belum punya gambaran siapa sosok pemimpin berikutnya. Karena saya mencari presiden yang visioner, mempunyai networking yang bagus, dan mempun y a i sense of art yang tinggi,” kata Dik Doank. Sejak reformasi bergulir, Dik mengaku belum menemukan sosok yang diincarnya. Setidaknya, pemimpin yang punya keberpihakan terhadap kalangan seniman. Sejauh ini, keberpihakan itu tak pernah terlihat. Upaya menekan aksi pembajakan, terutama di industri musik, misalnya, belum memperlihatkan hasil yang mencolok. Aksi pembajakan masih tetap menggila. “Karena saya seorang seniman, jadi saya melihat dari sisi itu. Tadinya ketika Susilo Bambang Yudhoyono membuat sebuah album, mestinya itu adalah momen di mana pembajakan akan dihapus. Tapi ternyata
PEMILU sebenar lagi. Pesta demokrasi ini menentukan siapa yang bisa menjadi wakil rakyat untuk memperjuangkan nasib rakyat. Semoga, wakil rakyat yang terpilih dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan bijaksana. Selain itu mereka selalu memiliki kepedulian terhadap masyarakat yang mengalami kesulitan. Jangan sampai habis manis sepah dibuang.(ee)
masih terus ada,” keluhnya. Kecewakah Dik? Sudah pasti. Karenanya, dia berharap ke depan akan muncul pemimpin yang benar-benar merasa memiliki keterlibatan dengan dunia seni. “Sejauh ini mereka hanya sebagai penikmat, tidak terlibat. Harusnya mereka ikut terlibat,” ujar pendiri sekolah alam Kandank Jurank Doank itu.(kps)
MUCHTIA AGUSTINA, Mahasiswi
Entaskan Gepeng
Dik Doank KPL
KEPADA wakil rakyat yang nanti terpilih hendaknya bisa mengentaskan gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang ada di Kalsel. Karena saat ini di perempatan jalan dan sudut kota di Banjarmasin, banyak anak kecil yang memegang gitar dan alat musik lainnya. Begitu juga dengan anak muda dan orang tua, sepertinya mereka tidak punya keterampilan lain, sehingga pekerjaan yang bisa dilakukan hanya ya meminta-minta. Ke depan, wakil rakyat dan yang nanti akan memimpin daerah ini bisa memberikan pembinaan berupa keterampilan yang membuat mereka bisa diserap di dunia kerja. (dua)
BPOST/EDO
Harus Bijaksana
BPOST/EDO
J A K A RTA , Hasil Polling Capres BPOST - Dari hasil polling yang diPasangan Suara lakukan Lembaga Yudhoyono-Kalla 37,70 Persen Riset Informasi (LYudhoyono-Hidayat 36,90 Persen RI) periode 8-16 Yudhoyono-Sri Mulyani 18,94 Persen Yudhoyono-Meutia Hatta 10,32 Persen Februari 2009, capres incumbent, Kalla-Hidayat 26,88 Persen Kalla-Sultan 19,52 Persen Susilo Bambang Kalla-Pramono Anung 5,87 Persen Yudhoyono maKalla-Yuddy Chrisnandi 3,49 Persen sih mengungguli Megawati-Sultan 37,20 Persen jagoan PDIP, MeMegawati-Prabowo 24,90 Persen g a w a t i S o e k a rMegawati-Sandiego S Uno 2,95 Persen noputri. Megawati-Hidayat 0,02 Persen Dari hasil riset * Lembaga Riset Informasi tercatat, jika Yudnya meraih 0,02 persen. hoyono dipasangkan dengan Direktur LRI, Johan O SiJusuf Kalla, akan diperoleh lalahi mengakui, polling tersuara 37,7 persen, kemudian sebut dilakukan sebelum WaYudhoyono-Hidayat Nur pres Jusuf Kalla menyatakan Wahid mencapai suara 36,9 kesiapannya sebagai capres persen, sementara jika Yuddari Partai Golkar. Dikatakan hoyono dipasangkan dengan Johan, jika pollling dilakukan Menkeu, Sri Mulyani tercatat setelah Kalla menyatakan 18,94 persen, sedang Yudhokesiapannya itu, diperkirayono-Meutia Hatta hanya kan hasil polling bakal ber10,32 persen. beda. Sementara itu, bila Kalla Mengomentari hasil riset digandengkan dengan Hidatersebut, pengamat komuniyat, suara yang diperoleh kasi politik Effendy Gazali mencapai 26,88 persen, Kallamenyatakan, tidak ada hasil Sri Sultan Hamengku Buwoyang istimewa dari hasil surno X hanya 19,52 persen, Kalvei tersebut. “Ini hampir sala-Pramono Anung sebesar ma dengan hasil riset yang 5,87 persen dan Kalla-Yuddy dilakukan Pasca Sarjana UI,” Chrisnandi hanya 3,49 perkatanya. sen. Sementara itu, Sultan Untuk Megawati, jika dimenegaskan siap maju pasangkan dengan Sultan sebagai capres, bukan caatau pasangan Megabuwono, wap re s . Dia p un enggan suaranya akan mencapai 37,2 dipasangkan dengan Jusuf persen, sedangakan MegaKalla, kalau hanya menPrabowo Subianto mencapai dapat posisi cawapres. 24,9 persen, Mega-Sandiego “Golkar sebagai partai berS Uno mendapat 2,95 persen, pengalaman seharusnya dan anehnya jika Mega disanmempunyai capres sendiri. dingkan dengan Hidayat ha-
Untuk meyakinkan bahwa institusi yang dia pimpin tetap netral dalam menghadapi Pemilu 2009, maka diterbitkanlah buku saku. Buku kecil itu sebagai pedoman netralitas TNI. “Pedoman ini sudah dijadikan buku saku dan selalu berada dalam saku tiap prajurit TNI,” kata Djoko Santoso dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR yang membidangi Luar Negeri dan Pertahanan di Gedung DPR, Senin (23/2). Dalam rapat kemarin, pertanyaan khusus isu ABS itu disampaikan Ketua Komisi I, Theo L Sambuaga. Menurut Djoko, sinyalemen dugaan tidak netralnya TNI menjelang pesta demokrasi itu menjadi peringatan
an itu mulai kriminalitas sampai teroris. “Prediksi potensi ancaman keamanan yang dapat memengaruhi pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden adalah aksi teroris, konflik horizontal, sabotase, aksi radikal, kerusuhan massal dan separatisme,” kata Djoko Santoso. Selain ancaman-ancaman itu, TNI mendeteksi akan adanya kenaikan jumlah kriminalitas menjelang pemilu. “Diprediksi secara nasional akan terjadi peningkatan angka kriminalitas yang dapat mengganggu kegiatan