Banjarmasin Post - 14 Februari 2009

Page 19

SABTU

14 FEBRUARI 2009 / 18 SAFAR 1430 H

BANUA ANAM

Banjarmasin Post

19

Karyawan PT Pos Buron Tak Setorkan Dana Nasabah KANDANGAN, BPOST- Kepolisian Resort (Polres) Hulu Sungai Selatan membidik dugaan korupsi pada PT Pos Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. PT Pos Kandangan yang membawahi wilayah HSS dan Tapin ini dinilai tidak punya la p o r a n k e u a n g a n y a n g j e l a s . Kapolres HSS AKBP Suherman didampingi Kasat R e s k r i m A K P A d e Adrian, Jumat (13/ 2 ) mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Menurut Suherman, beberapa karyawan PT Kantor Pos sudah dipanggil untuk diperiksa dan sudah ada calon tersangkanya. Salah satu karyawan yang bertugas di bagian loket diduga melakukan penggelapan dalam laporan keuangannya tentang dana yang telah disetorkan nasabah ke kas negara. “Akibatnya, dana ratusan

juta rupiah itu tidak jelas keberadaannya sehingga dianggap merugikan negara,” ujarnya. Saat ini pihaknya kesulitan memeriksa karyawan itu karena yang bersangkutan telah kabur. “Dia kini buron dan masuk daftar pencarian orang (DPO ),”jelasnya. Kepala kantor Pos Kandangan, Kusnadi membenarkan salah satu karyawannya kini masuk DPOpihak kepolisaan terkait dugaan korupsi yang dilakukannya. “Karyawan itu berinisial Hel, bertugas di bagian loket. Dia buron karena diduga membawa uang kantor sebesar Rp 130 juta. Kami sendiri yang melaporkannya ke Polres,” katanya.

Kusnadi menambahkan, sejak 1,5 tahun pihaknya mencoba melakukan pendekatan secara kekeluargaan terhadap Hel agar berterus terang dan mempertanggungjawabkan uang itu. Namun hingga kini dia belum mengakuinya. Hel diduga melakukan korupsi uang milik nasabah yang disetorkan dari Maret hingga April 2007. “Kasus ini diketahui setelah BPK mengeluarkan hasil pemeriksaannya. Saat itu diberitahukan sejumlah uang tidak disetorkan ke kas negara dan kami baru tahu pelakunya Hel,” ujarnya. Hel sudah bekerja di Kantor Pos sekitar 10 tahun. Dia kabur sejak 13April 2007. “Dia sudah dipecat. Kami melaporkannya ke Polres Desember 2008,” katanya. Selain menyelidiki kasus ini Polres juga menyelidiki Dana Alokasi Khusus (DAK) serta dugaan korupsi di Rumah Sakit Hasan Basrie Kandangan. (arl) BANJARMASIN POST/FATURAHMAN

Pengantin Diarak Pakai Sepeda Onthel MUHAMMAD Agus Arifin dan Gusti Herlina iW nata Hidayah mendadak jadi selebritis. Beberapa kamera media cetak dan elektronik menyorot wajah mereka yang diselimuti kebahagiaan. Mereka bukan orang terkenal atau artis. Namun yang menarik perhatian wartawan adalah prosesi pernikahannya. Bertempat di rumah mempelai perempuan di Kelurahan Bukat RT 1 RW 1 Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah acara pernikanan itu dikemas unik. Bila kebanyakan pengantin diantar naik mobil mewah yang dihiasi bunga dan diarak menuju acara resepsi, kali ini pengantin lakilaki mengendarai sepeda onthel. Sepeda yang biasa digunakan di zaman belanda tersebut diberikan hiasan bunga pada bagian belakangnya. Start di tugu Burung Anggang Jalan Brigjen Hasan Basri, Barabai Agus diiringi rombongan Murakata n Othel Club (MO C) menuju rumah mempelai perempuan. Bak seorang raja, Agus yang mengenakan pakaian adat Banjar warna biru laut dengan gagah mengayuh sepedanya. Terik matahari siang itu tidak menyurutkan langkah pengantin yang bertugas di Polres Hulu Sungai Utara tersebut. Sebaliknya justru dianggap memberi kesejukan untuk menuju rumah sang idaman hati. Puas mengelilingi jalan di Kota Barabai, mempelai pria pun berputar haluan menuju rumah mempelai wanita yang hanya berjarak satu kilometer dari lokasi start. Kedatangan mempelai pria dan rombongan langsung disambut mempelai perempuan. Keduanya pun lalu duduk dipelaminan. Ide mengatar pengantin dengan sepeda onthel

BANJARMASINPOST/KHAIRIL RAHIM

Muhammad Agus Arifin, penganten pria naik sepeda onthel menuju rumah penganten perempuan, setelah sebelumnya keliling Kota Barabai, Hulu Sungai Tengah.

ini merupakan ide anggota MO C Barabai. Penganten perempuannya, adalah putri pertama dari Ketua MO C, Gusti Karta iW jaya. “Mereka berpikir dari pada menyewa mobil mewah untuk pengantar penganten lebih baik menggunakan sepeda O n htel,”ujar Gusti Karta. “Kami senang dan sangat terkesan,” kata Agus bangga. (arl)

RAWAN KECELAKAAN - Seorang buruh bangunan bekerja membangun salah satu hotel berbintang di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (12/2). Disnakertrans setempat mewajibkan perusahaan untuk tetap memberikan jaminan keselamatan kerja kepada pekerja bangunan yang rawan kecelakaan tersebut.

Tak Ada Laporan Pelanggaran TANJUNG, BPOST - Pemilu Legislatif 2009sudah dekat. Namun, sampai saat ini belum ada laporan dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Tabalong, terkait pelanggaran pemilu di daerah setempat. “Sampai sekarang, kita sama sekali belum menerima laporan pelanggaran dari panwaslu tentang kampanye yang dilakukan calon legislatif,” kata Aiptu I Made Janaloka, Pengawas Penyidikan Sentra Gakkumdu Tabalong, Jumat (13/ 2 ). Jumlah calon legislatif Tabalong yang akan mengikuti pemilu pada April 2009, sebanyak 396orang, terdiri 31 partai politik yang terdaftar di KPU. Berdasar tahapan pemilu, pada 15 Maret hingga 5 April 2009,sudah masuk jadwal kampanye terbuka. Pada 6-8 April adalah minggu tenang dan 9April 2009 , waktu bagi warga setempat untuk menggunakan hak suaranya terhadap caleg yang dipilih. Sampai sejauh ini, Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Polres Taba-

long, yang terdiri unsur kepolisian, Kejaksaan dan Panwaslu, belum menerima atau menemukan laporan pelanggaran pemilu. “Apabila ada laporan atau temuan pelanggaran pemilu yang mengandung unsur pidana umum dari Panwaslu tentunya akan diproses secara cepat sesuai hukum berlaku,” jelasnya. Ketua Panwaslu Tabalong, Akhmad Nufiardi belum bisa dikonfirmasi. Beberapa kali telepon genggamnya dihubungi tidak tersambung. Sementara, Ketua KPU Tabalong, Fahriansyah menjelaskan, pelanggaran pemilu terdiri dari tiga jenis, yaitu pelanggaran administrasi pemilu, pidana umum dan sengketa hasil pemilu. “Biasanya yang terjadi pelanggaran administrasi, entah itu parpol, caleg maupun KPU. Contohnya KPU kemarin sempat ditegur oleh Panwaslu karena tidak membuat jadwal kampanye tertutup. Namun, itu sudah diselesaikan dalam waktu satu jam,” tandasnya. (mdn)

Olah Labu Jadi Kerupuk PELAIHARI, BPOST- Membludaknya buah labu saat panen raya menjadi perhatian khusus Kantor Ketahanan Pangan Tanahlaut. Pendampingan diversifikasi produksi komoditas tersebut makin diintensifkan. “Kita terus melakukan pembinaan terhadap para petani labu di Kecamatan BatiBati untuk inovasi produksi. Ini untuk menyiasati rendahnya harga saat panen raya,” kata Kepala Kantor Ketahanan Pangan Syukraeni Syukran, Jumat (13/ 2). Syukraeni yang baru beberapa pekan memimpin Kantor Ketahanan Pangan Tala mengatakan diversifikasi hasil panen dilakukan antara lain dengan mengolah labu menjadi makanan setengah jadi atau makanan jadi. “Yang selama ini sudah berjalan dan akan terus kami kembangkan adalah pengolahan labu menjadi kerupuk,” katanya. Kerupuk labu merupakan salah satu produk yang prospektif dan memiliki peluang pasar menjanjikan karena

“Ini untuk menyiasati rendahnya harga saat panen raya” SYUKRAENI SYUKRAN Kepala Kantor Ketahanan Pangan

jenis makanan setengah jadi ini terbilang masih baru. Respon masyarakat terhadap kerupuk labu selama ini juga cukup bagus. Hanya saja produk jenis itu belum begitu dikenal oleh publik lantaran kurangnya promosi. Selain itu, kemasannya juga masih kurang menarik. “Dua hal itu yang akan kita tangani lebih optimal lagi,”katanya. Sekedar diketahui selama ini saat musim panen raya labu, harganya selalu anjlok. Per bijinya bisa jeblok ke level kritis yakni Rp 500an. Padahal harga idealnya mencapai Rp 2.000-3 .000 per biji. (roy)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.