Banjarmasin Post - 30 Desember 2008

Page 19

SELASA

30 DESEMBER 2008 / 2 MUHARAM 1429 H

BANUA ANAM

Banjarmasin Post

19

Monumen Intan Trisakti Terbengkalai BANJARBARU, BPOST - Sebuah monumen setinggi 10 meter berdiri kokoh di tengah perkampungan di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru. Namun tak terawat. Selain kotor, di sekelilingnya ditumbuhi semak belukar. Itulah kondisi Monumen Intan Trisakti. Monumen Intan Trisakti dibangun oleh Pemkab Banjar --sebelum pemekaran wilayah Banjarbaru, sekitar 1995. Monumen itu berada di tengah-tengah Kampung Pumpung. Suatu perkampungan yang menjadi pusat penambangan intan tradisional di Cempaka. Pada 2000 Banjarbaru berdiri sendiri menjadi kota. Cempaka masuk dalam cakupan wilayah Kota Idaman ini, dan dibentuk menjadi sebuah kecamatan. Selanjutnya, pada 2002, pengelolaan monumen Intan Trisakti diserahkan ke Pemko Banjarbaru. Wajar jika kondisi monumen yang dibangun untuk mengingatkan publik bahwa di lokasi penambangan intan Pumpung pernah ditemukan intan seberat 166 karat yang menghebohkan dunia pascaperang dunia kedua, tepatnya pada 1965. Pasalnya, sejak 2002 sampai sekarang, monumen tidak pernah dipelihara secara khusus oleh Pemko Banjarbaru. Bangunan monumen dibiarkan begitu saja sehingga menjadi layaknya padang sabat.

Padahal lokasi penambangan intan tradisional di Pumpung telah dijadikan sebagai salah satu kawasan kunjungan wisata. Warga pun tidak berani mendekat ke lokasi monumen yang berdiri di tengah lahan seluas lebar 15 meter dan panjang 15 meter tersebut. Lebatnya, tumbuhan liar dikhawatirkan menjadi sarang binatang buas seperti ular. “Kalau anak-anak main di dekat monumen kami peringatkan. Kami takut kalaukalau ada ular bersarang di sana,” ujar salah seorang warga Pumpung, Arsyad. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pariwisata

Kota Banjarbaru, Jainudin Zarkasi, mengatakan, dalam APBD 2008 pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk renovasi, pembersihan, dan pemeliharaan monumen Intan Trisakti. Dana yang disiapkan sebesar Rp 10 juta. Pola pengerjaan mulai dari pengecatan, memperbaiki item-item bangunan monumen yang mengalami kerusakan, dan membersihkan sekitar lokasi diserahkan kepada masyarakat. “Tapi karena terjadi kenaikan harga material di luar perkiraan maka masyarakat tidak ada yang mau mengerjakannya,” ujarnya, Senin (29/12).(ais)

Membawa Nama Kalsel Penemuan Intan Trisakti di lokasi penambangan intan Pumpung pada 1965 tidak hanya mengangkat nama Cempaka tetapi juga membawa nama Kalsel di tingkat Nasional bahkan internasional. Tidak hanya dibangunkan monumen untuk mengenangnya, tetapi oleh kalangan sineas muda diangkat dalam sebuah film yakni film Jakarta Project. Sang sutradara, Indra Yudhistira Ramadhan mengangkat perburuan jejak di mana Intan Trisakti yang hingga kini masih misteri.(ais)

Tahun Baru Bersama Korban Banjir KANDANGAN, BPOST - Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rosehan NB merayakan tahun baru Islam 1 Muharam 1430 Hijriyah bersama para korban banjir di Kecamatan Negara, Hulu Sungai Selatan. “Meski di Kecamatan Negara saat ini dilanda banjir, BPOST/DOK saya memilih tetap Rosehan NB melakukan peringatan malam tahun baru Islam di sini, karena banjir bukan penghalang,” kata Wagub di Pondok Pesantren Parigi Tengah, Minggu (28/12) malam. Dalam kesempatan tersebut, Rosehan mengajak ribuan warga yang hadir untuk memeriahkan malam tahun baru Islam dengan membaca Alquran dan banyak berbuat kebaikan. Selain itu, dia berharap, agar seluruh umat Islam tetap bersatu menghadapi setiap persoalan yang terjadi, sehingga tidak mudah

diadu domba. Kehadiran Wagub di Kecamatan Negara telah lama dinantikan, dengan harapan bisa menyaksikan langsung kondisi warga di daerah tersebut yang sejak beberapa minggu lalu rumahnya terendam banjir. Sejak tiga minggu terakhir, Pondok Pesantren Parigi yang memiliki santri sekitar 1.200 orang serta 100 orang tenaga pengajar, terendam banjir akibat gelombang pasang. Biasanya banjir yang merendam Kecamatan Negara, surut dalam waktu yang cukup lama bahkan bisa mencapai berbulan-bulan. Kondisi tersebut disebabkan, karena hampir seluruh wilayah Kecamatan Negara merupakan kawasan rawa. Selain Wagub, peringatah tahun baru Islam juga dihadiri Ustaz Kondang dari Jakarta, Habib Akhmad Al Habsy. Dalam ceramahnya, Habib mengungkapkan, banyaknya bencana yang melanda Indonesia saat ini disebabkan krisis iman, antara lain adanya aliran sesat. Selain itu, tambahnya, Indonesia kini juga dilanda krisis rasa syukur yang diberparah dengan krisis rasa malu. “Hal tersebut membuat Allah murka,” katanya. (ant)

Gagal Kecoh Polisi ■ Lima

Pemilik Kayu Masuk Sel

PELAIHARI, BPOST-Peredaran kayu ulin masih saja berlangsung. Lagi-lagi Polres Tanahlaut berhasil menggagalkan distribusi emas hijau tersebut dengan mengamankan enam buah unit pengangkutnya. Penyidik Satreskrim Polres Tala juga menjebloskan tersangka pemilik kayu itu. “Jumlah tersangkanya lima orang. Semuanya sudah kami masukkan ke sel,” kata Pjs Kapolres Kompol Aminullah Shahab melalui Kasat Reskrim AKP Dony Eka Putra, Senin (29/12). Kelima tersangka yaitu Abdul Hakim (29) yang memgemudikan truk nopol DA 2577 AD, Rusnaidi (34) truk DA 9400 LA, Lukmanul Hakim (26) truk DA 9895 LA, dan Dedi Rahdian (31) truk DA 2685 AG. Seluruhnya adalah warga Kecamatan Bati Bati. Satu tersangka lainnya yaitu HM Yatim (42) warga Desa Jorong Kecamatan Jorong, pemilik kayu ulin yang diangkut dua truk yakni nopol DA 9956 LA dan DA 9085 AJ. Empat tersangka pertama ditangkap petugas gabungan Satreskrim dan Samapta Polres Tala, Sabtu (27/12) pukul 12.00 Wita di Jalan A Yani Kelurahan Pabahanan, Kecamatan Pelaihari, ketika mengemudikan truk masing-masing. Keempat truk berjalan beriringan menuju arah Banjarmasin. Sekitar pukul 17.00 Wita, giliran petugas Lantas yang mengamankan dua truk, salah satunya dikemudikan HM Yatim. Satu truk lainnya dikemudikan sang anak. Diamankan di Jalan A Yani di wilayah Desa Panggung, Kecamatan Pelaihari (arah ke Banjarmasin). Kayu ulin yang diangkut keenam truk tersebut, beber Dony, sama yaitu

BANJARMASIN POST/IDDA ROY ANI

Petugas Polres Tala memperlihatkan kayu ulin blambangan yang diamankan, Sabtu (27/ 12). Membelah kayu secara tak beraturan (blambangan) menjadi salah satu trik para pemilik kayu ulin untuk mengelabui petugas, karena mengesankan kayu limbah (sibitan).

berupa gergajian tak beraturan berukuran panjang empat meter. Ratarata tiap truk mengangkut sekira 5 meter kubik. “Tersangka sengaja membelah ulin itu secara tak beraturan supaya mengesankan limbah (sibitan). Tapi, kami tidak mudah dikecoh begitu saja. Banyak yang ukurannya lumayan besar, bisa diolah menjadi kusen ukuran 10x10 cm,” kata Dony. Pihaknya sendiri telah meminta bantuan tenaga ahli dari Dishut Tala guna mengecek kondisi kayu sitaan tersebut. “Kesimpulannya seluruh kayu ulin yang diangkut enam truk

tersebut masuk kategori blambangan, bukan sibitan. Artinya kayu itu masih bernilai ekonomis. Pengangkutannya tanpa disertai dokumen yang sah, jadi ini melanggar UU 41/1999 tentang kehutanan,” jelas Dony. Kayu ulin tersebut sebagian masih kemerahan yang menandakan hasil tebangan baru. Kepada penyidik, empat pemilik warga Bati Bati, mengaku, kayu ulin didapat dari hutan di lokasi eks PT Hutan Kintap Desa Riam Adungan, Kecamatan Kintap, sedangkan HM Yatim, mengatakan, kayu berasal itu dari wilayah Kecamatan Satui (Tanbu). (roy)

Ancam Korban dengan Parang PELAIHARI, BPOST - Apes bagi Arbani (30). Kehendak hati mengencani tetangganya belum kesampaian, ia lebih dulu mesti berurusan dengan polisi. “Tersangka sudah kami masukkan ke sel,” kata Pjs Kapolres Kompol Aminullah Shahab melalui Kasat Reskrim AKP Dony Eka Putra, Senin (29/12). Arbani ditangkap personel Samapta Polres Tala, Senin (29/12) pukul 10.00 Wita di tempat persembunyiannya di hutan wilayah Desa Ketapang, Kecamatan Bajuin tak jauh dari rumah

penduduk. Penangkapan yang dipimpin Kasat Samapta AKP Krisman Hutagaol tersebut sempat menegangkan, karena Arbani menghunus dua senjata tajam. Tangan kiri memegang arit, tangan kanannya menggenggam parang. Namun ia tak berkutik setelah petugas menodongkan senjata dan memintanya menyerah. Didampingi AKP Krisman Hutagaol, Dony menerangkan ihwal penangkapan Arbani berawal dari ulah yang bersangkutan mengintimidasi korban, Dina Mah-

rina (23), yang masih tercatat tetangganya sendiri. Keduanya adalah warga Desa Ketapang. Intimidasi tersebut terjadi Minggu (28/12) sekitar pukul 07.00 Wita. Tersangka datang ke rumah korban, berteriakteriak sambil menghunus parang. Tersangka meminta korban membuka pintu, namun korban tak menuruti permintaan itu karena ketakutan. “Sesuai penuturan korban, tersangka hendak memperkosanya dan bahkan hendak membunuhnya pula,” kata Krisman.

Lantaran mendengar suara gaduh, tetangga lainnya pun ke luar rumah untuk mengetahui apa yang terjadi. “Begitu melihat orang-orang ke luar rumah, tersangka berbalik arah mengejar mereka dengan mengacungkan senjata tajam,” ujar Krisman. Pihaknya yang saat itu menerima laporan warga via telepon, langsung meluncur ke tempat kejadian perkara. “Saat kami tiba, tersangka tak ada lagi. Kata warga setempat, tersangka lari ke arah hutan,” tandas Krisman. (roy)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.