Banjarmasin Post - 27 Desember 2008

Page 17

Banjarmasin Post

SABTU, 27 DESEMBER 2008

DAS Barito Paling Rawan

HALAMAN 17

MASYARAKAT Kalteng yang tinggal di dataran rendah diingatkan mewaspadai banjir, terutama bulan Januari-Februari. Pasalnya, curah hujan di Kalteng terus meningkat dan merata hampir di seluruh daerah Kalteng. halaman

BANJARMASIN BANJARBARU KAB. BANJAR TANAH LAUT KOTA BARU/TANBU BATOLA

BERAWAN-HUJAN BERAWAN-HUJAN BERAWAN-HUJAN BERAWAN-HUJAN BERAWAN-HUJAN BERAWAN-HUJAN

23-30 23-30 23-30 24-30 24-30 24-30

TAPIN HSS H ST HSU TABALONG

BERAWAN-HUJAN BERAWAN-HUJAN BERAWAN-HUJAN BERAWAN-HUJAN BERAWAN-HUJAN

23-30 23-30 23-30 23-30 23-30

Garuda City Link Mandala Mandala Lion

06.20 Wita 16.55 Wita 13.15 Wita 16.25 Wita 06.50 Wita

Jakarta Surabaya Surabaya Jogjakarta Jakarta

Wings Air Wings Air Wings Air Batavia Batavia

07.00 Wita 10.05 Wita 13.25 Wita 07.00 Wita 09.45 Wita

Surabaya Surabaya Surabaya Jakarta Balikpapan

Batavia Sriwijaya Sriwijaya Riau Air Kal Star

14.35 Wita 07.00 Wita 13.15 Wita 07.30 Wita 12.45 Wita

26

Surabaya Surabaya Jakarta Kotabaru Sampit

Warga Trauma Hujan Deras ■ Puluhan Rumah Ambruk Diterjang Angin PALANGKARAYA, BPOST - Masih buruknya cuaca sebulan terakhir membuat masyarakat yang tinggal di pesisir perairan Kalteng was was. Mereka trauma dengan hujan deras dan angin kencang yang kerap disertai puting beliung dan gelombang pasang.

METRO BANJAR/DONNY SOPHANDI“

LIBUR KE SAWAH - Ratusan hektare sawah di Desa Tambakbaru, Kecamatan Martapura, Banjar masih tergenang banjir, Jumat (26/12). Akibatnya, ratusan petani setempat libur ke sawah.

“Itu Plang Ilegal” ■ Polres Tanbu Tak Berhak Mengusut MARTAPURA, BPOST - Terkait pencopotan plang papan nama Desa Persiapan Dadap Kusan Raya Kecamatan Kusanhulu Kabupaten Tanahbumbu beberapa hari lalu, oleh 70 warga Desa Belimbinglama Kecamatan Seipinang Kabupaten Banjar ditanggapi santai oleh Pemkab Banjar. Kabag Tata Pemerintahan Pemkab Banjar, Ali Hanafiah mengatakan, apa yang dituduhkan kepada warga Banjar itu tidak benar. Menurutnya, warga setempat hanya melakukan acara gotong royong untuk membersihkan desa di tempat itu. “Saat itu warga sedang gotong royong. Kebetulan mereka melihat ada plang papan nama desa ilegal, sehingga mereka mencopotnya. Tidak ada yang salah dengan tindakan warga desa setempat karena itu memang plang ilegal,” kata Ali Hanafiah kepada BPost, Jumat (26/12) sore. Menurutnya, tak ada aksi anarkis saat pencopotan plang papan nama desa ilegal itu. Warga hanya merasa bertanggung jawab terhadap kenya-

manan wilayahnya. Untuk itu, tambahnya, Pemkab Banjar tetap akan melindungi warganya yang dituduh melakukan aksi anarkis tersebut. Apalagi, yang dicopot oleh warga merupakan plang yang tidak seharusnya ada di tempat tersebut. Ali mengatakan, pemasangan plang papan nama desa persiapan merupakan tindakan yang tidak dibenarkan secara hukum. Menurutnya, tidak ada dalam undang-undang manapun yang membenarkan adanya pendirian desa persiapan. “Itu merupakan upaya yang bisa memecah belah warga desa dan bisa memicu konflik antarmasyarakat,” ujarnya. Ditambahkan, upaya Pemkab Tanahbumbu yang akan mengadukan kasus tersebut ke Polres Tanahbumbu tidak bisa dibenarkan secara hukum. Pasalnya, peristiwa itu terjadi di wilayah hukum Kabupaten Banjar. “Jadi, dalam hal ini Polres Tanahbumbu tak bisa mengusut kasus itu karena itu jelas-jelas terjadi di wilayah hukum Banjar,” katanya.

Menurutnya, dia menyesalkan masih adanya beberapa anggota polisi yang ada di wilayah perbatasan tersebut. Pasalnya, beberapa waktu lalu, jajaran Polda Kalsel telah menjanjikan akan menarik anggota Polres Tanahbumbu yang ada di tempat itu, mengingat itu bukan wilayah Tanahbumbu. Sementara itu, Kapolres Tanah Bumbu, AKBP Irianto melalui Kasat Reskrim, AKP Andi Adnan SH Sik mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus perusakan papan nama kantor desa dan Posyandu tersebut. “Petugas masih melakukan penyelidikan,” terangnya. Mantan Kapolsekta Banjarmasin Barat ini menjelaskan, Pemkab Tanahbumbu hanya melayangkan surat tentang kejadian tersebut, bukan laporan kejian sehingga jajaran Reskrim Polres Tanahbumbu hanya bisa melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi yang melihat langsung kejadian itu. (coi/sig)

Sosok

Dayak Pertama di Akpol di Akpol. Perlu ketahanan fisik, ADA yang berbeda pada mental dan otak, guna mengikuti upacara gelar pasukan operasi pendidikan yang cukup berat lilin 2008 di Mapolres Barito bagi perempuan selama empat Utara (Barut), Kalteng, bebebulan masa basis. rapa hari lalu. Polres setempat Selepas masa basis, kakak Bripkedatangan tamu istimewa tu Syawal Akbar yang bertugas dari Akademi Kepolisian (Akdi Satlantas Polres Barut ini, kempol) Semarang, Bhayangkara bali akan mengikuti pendidikan Taruna Reny Arafah SE. di Akpol selama dua tahun. Jika Kedatangan Reny ke kamlulus, dia akan mendapat pangkat pung halamannya untuk libuInspektur Dua (Ipda), dan mengran pesiar selepas masa penikuti ikatan dinas. didikan basis, sekaligus sosiDia tidak tahu akan ditempatalisasi kepada pemuda Barut BPOST/CK7 kan di mana setelah lulus kelak, yang ingin masuk Akpol. RENY ARAFAH SE tapi dia berharap bisa bertugas Putri pasangan Harun Madan mengabdi di Kalteng untuk mengayasin, PNS di Pemkab Barut dan Asrawiyah yomi masyarakat Kalteng. ini, merupakan perempuan Dayak pertama Dia berharap, perempuan muda Dayak yang masuk ke Akpol. Dia mengaku masuk mau mengikuti jejaknya menjadi taruna Akpol karena terinspirasi oleh adiknya Akpol. Sebab, selama lima angkatan di yang sudah menjadi polisi dan bertugas di Akpol, baru dia yang merupakan peremPolres Barut dengan pangkat Brigadir Satu. puan Dayak, dan satu rekannya dari Pa“Saat itu saya sangat berharap bisa lolos langkaraya yang menempuh pendidikan seleksi Akpol yang teramat ketat, dan terdi akademi yang mencetak calon perwira nyata saya bisa,” kata perempuan kelahiran kepolisian itu. Benangin tahun 1982 ini. Bagi perempuan Dayak yang ingin maKini, dia bersama 37 rekan perempuan suk Akpol, dia punya pesan khusus, yaitu dari seluruh Indonesia, mengikuti pendimenyiapkan mental, fisik, otak, serta medikan di Akpol Semarang. Menurutnya, nyiapkan pendidikan sejak dini. (ck7) bukan pekerjaan ringan menjalani hari-hari

Hal itulah yang dialami warga Desa Jemantan Kecamatan Kahayankuala Kabupaten Pulangpisau. Sedikitnya 20 buah rumah roboh dan beberapa rumah lainnya rusak akibat gelombang pasang dan angin kencang yang terjadi Selasa (16/12) lalu sekitar pukul 21.00 WIB. Kini, sebagian besar warga masih mengungsi ke rumah kerabatnya. Selain belum bisa membangun kembali rumah, warga setempat masih khawatir terjadi cuaca buruk. “Rumah mereka yang ambruk itu memang jaraknya cukup dekat dengan bibir pantai sehingga paling parah terkena dampak gelombang pasang,” kata Dani, warga

Pulangpisau. Bupati Pulangpisau, H Achmad Amur langsung meninjau lokasi, sambil membawa bantuan berupa bahan makanan, selimut dan bahan bangunan. Untuk menjangkau lokasi, dibutuhkan waktu sekitar empat jam menggunakan speedboat. Wakil Bupati Pulangpisau, Edy Pratowo yang dihubungi, Jumat (26/12) mengatakan, bantuan disalurkan melalui Dinas Sosial. Pemkab berupaya membantu warga membangun kembali rumah mereka. “Desa itu memang rawan karena sangat dekat dengan bibir pantai,” katanya. Catatan BPost, kejadian serupa juga terjadi di desa ter-

sebut pada 25 Desember 2007 dan 1 Januari 2008 lalu. Saat itu belasan rumah warga setempat rusak akibat gelombang pasang dan angin kencang. Kepala Badan Meteorologi Tjilik Riwut Palangkaraya,

Imam Mashudi mengingatkan agar masyarakat mewaspadai cuaca buruk saat ini karena sering terjadi hujan deras dan petir, disetai angin kencang. Kondisi ini diperkirakan masih akan terjadi hingga Februari. (mgb)

Relokasi Desa DESA Jemantan Kecamatan Kahayankuala yang terletak di daerah pesisir yang menghadap ke Laut Jawa memang rawan terkena dampak cuaca buruk di laut. Karena itu, Pemkab Pulangpisau berencana merelokasi permukiman warga ke daerah yang lebih aman. Wakil Bupati Pulangpisau, Edy Pratowo mengatakan, pihaknya berupaya mengajak warga setempat pindah ke daerah lebih aman. “Kami berharap masyarakat bersedia direlokasi ke daerah yang aman, tidak jauh dari lokasi itu juga. Relokasi seperti itu pernah dilakukan di Desa Bakau dan berhasil karena masyarakatnya mau. Pembangunan rumah warga pasti akan dibantu,” janjinya. Edy mengatakan, lokasi yang disiapkan untuk relokasi cukup strategis karena dekat dengan akses jalan darat. Karena itu, pihaknya berharap masyarakat bersedia pindah ke daerah yang lebih aman dan letaknya juga tidak jauh dari pantai. “Kalau mereka mau turun melaut juga tidak terlalu jauh,” kata Edy. (mgb)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.