Banjarmasin Post - 16 Desember 2008

Page 4

4

SELASA 16 DESEMBER 2008 / 18 ZULHIJAH 1429 H

SPORTEN

Banjarmasin Post

Ditarget Langsung Lima Besar

Doni Tata ARTHAZONE.COM

USAI menjalani dua musim di pentas Motogp, pembalap nasional Doni Tata Pradita akhirnya hengkang ke pentas World Superbike. Doni yang masih ditopang PT Yamaha Motor Kencana Indonesia yang bekerja sama dengan Pertamina akan menjalani total 20 seri selama musim 2009. Ketika melakukan pertemuan terbuka dengan sejumlah petinggi Yamaha akhir pekan lalu, Doni langsung ditargetkan bisa masuk lima besar pada musim 2009 mendatang. Target itu, menurut Edmond Cho, manajer Doni dianggap sangat realistis lantaran pembalap asal Sleman,

Yogyakarta tersebut sudah punya pengalaman dua musim bermain di ajang Motogp baik di kelas 125 maupun 250 cc. Doni yang mulai berani berbicara lantang dengan pers pun sontak mengaku siap membalas target itu dengan finish lima besar sesuai permintaan Yamaha. “Saya akan melakukan yang terbaik untuk Indonesia dan Yamaha,” ucap Doni mantap. Berbeda dengan MotoGP (nama untuk kelas utama Kejuaraan Dunia Balap Motor) yang memakai motor yang memang didesain khusus untuk berlomba, Superbike memakai motor yang basisnya adalah motor pro-

duksi massal alias motor sport untuk di jalan raya. Dengan kata lain, motor yang dipakai pembalap Ducati, Casey Stoner, selama meniti kancah MotoGP tak akan pernah ditemui di tokotoko motor di Eropa. Kontras dengan itu, motor yang dipakai Bayliss atau Corser dapat dipesan, dibeli, dan dipakai untuk menyusuri jalan raya di pelosok Eropa atau Amerika. Situs Wikipedia dengan cerdas mendeskripsikan konsep World Superbike dalam satu ungkapan sederhana: win on Sunday, sell on Monday (menang di hari Minggu, jualan di hari Senin). Ungkapan ini menggambarkan betapa dekatnya Superbike dengan konsumen. Hal berbeda terjadi di MotoGP. Target pabrikan motor yang ikut MotoGP bukan sekadar agar produksi motor tertentu mereka laku terjual, tetapi lebih jauh dari itu, yakni membangun citra jangka panjang. Secara umum, World Superbike diikuti oleh motor sport dengan kapasitas mesin maksimum 1.000 cc. Namun, Ducati meminta agar mulai 2008, khusus mesin konfigurasi vtwin yang merupakan mesin khas motor sport mereka diperbolehkan memiliki kapasitas hingga 1.200 cc. Hubungan antara MotoGP dan World Superbike “cukup dekat”. Pembalap Superbike bisa hijrah ke MotoGP, demikian pula sebaliknya.(shc/kcm)

Pembuktian Binaragawan Banua “Apalagi terakhir ini PABBSI Kalsel menjadi sorotan setelah ditinggal sekretaris sekaligus pelatih angkat beratnya dan para lifter maupun binaragawannya tak punya lagi tempat latihan,” sebut Athar prihatin. Sementara itu, Yudha Pribadi sebagai ketua pelaksana kejuaraan, mengatakan, ajang ini merupakan sarana sosialisasi dan kegiatan yang positif untuk mewujudkan generasi muda yang terhindar dari pergaulan bebas dan bahaya narkoba, mempererat rasa persaudaraan, persatuan dan kesatuan di antara para binaragawan seKalimantan. “Demi kemeriahan acara, panitia juga menampilkan eksebisi wushu, free style, rapper dan DJ performance serta fashion dance,” kata Yudha yang manajer Bugar Sport Center Banjarmasin. (buy)

Pemain Futsal Pun Mendaftar BELUM sepekan dibuka, pelamar tim Barito Putera Banjarmasin terus berdatangan. Alhasil, sekretariat PSSI Kalsel di Kompleks Stadion 17 Mei Banjarmasin pun tak pernah sepi dari peminat yang ingin menjadi skuad Laskar Antasari menghadapi Divisi I musim kompetisi 2009.

KAPANLAGI.COM

KEJUARAAN Mr Borneo Superbody Concert (BSC) se-Kalimantan di GOR Hasanuddin HM, Sabtu (20/12) malam, bakal menjadi ajang pembuktian binaragawan Kalsel. Menurut pengamat binaraga, Athar Zawawi, daerah ini punya banyak atlet muda yang potensial. Di antaranya Jack asal Kotabaru, Saukani (Tanah Bumbu), Johan dan Bambang (Tabalong), Andi (Kandangan), Wahyu (Martapura), Heriadi (Banjarbaru), Saidi (Marabahan) dan Ansyari (Banjarmasin). “Malah dua nama terakhir beberapa kali sempat berkibar pada kejurnas di luar Kalsel,” timpal dosen JPOK Unlam itu. Athar berharap kejuaraan yang bakal dimeriahkan oleh Ade Rai itu berlangsung lancar dan penilaian juri benar-benar fair. “Semoga tidak ada perbedaan berarti atas penilaian tujuh pose utama dan satu pose pembanding. Sehingga apa yang menjadi keputusan juri bisa diterima seluruh peserta,” katanya. Namun, terlepas dari apapun hasilnya nanti, persaingan dengan atlet binaraga daerah lain bakal menjadi tolok ukur keberhasilan PABBSI Kalsel.

METRO BANJAR/AYA SUGIANTO

BRIEFING - Pemain Barito menyimak arahan dari pelatih Salahudin (kiri, bertopi) di jeda laga antara babak pertama dan kedua.

Ade Rai

“Mereka yang ingin bergabung ke Barito Putera tersebut ada yang masih mahasiswa bahkan pelajar SMA,” kata Asisten Manajer Barito, H Wijaya Antemas, Senin (15/12). Saking ngototnya ingin bermain untuk Barito, si anak SMA tersebut siap bolos sekolah demi mengikuti tes nanti. Namun oleh Jaya, si remaja disarankan untuk menunda keinginannya itu. “Sebab kalau dia nanti terpilih, akan berat meninggalkan sekolah untuk waktu yang lama. Dan orangtuanya belum tentu memberi restu kalau dia memilih Barito,” ujar Jaya. Lebih jauh mantan kiper Peseban Banjarmasin tahun 1970-an itu menuturkan bila selain pemain sepakbola, pelamar Barito ada juga yang hanya punya basic bermain futsal.

“Kami tentunya tak bisa menilai hanya dari pengakuan yang bersangkutan. Termasuk satu pelamar yang katanya berasal dari Diklat Salatiga. Tes di lapangan yang dilakukan langsung oleh pelatih Salahudin yang akan menentukan seseorang diterima untuk tahap awal atau tidak sama sekali,” beber Jaya. Ditambahkan Salahudin, sesuai dengan komitmen manajemen Barito, seleksi akan dimulai setelah pendaftar minimal berjumlah 24 orang. “Pemain sejumlah itu memudahkan tim pemantau melakukan penilaian. Sebab saya bisa melihat langsung kemampuannya m e ngontrol bola, melakukan passing, shoting hingga menyudul

Persyaratan Pendaftar 1. Tinggi minimal 165 centimeter 2. Usia Maksimal 30 Tahun 3. Sehat jasmani dan rohani 4. Memiliki KTP/SIM/kartu pelajar atau mahasiswa 5. Tidak terikat pada klub lain bola melalui game yang dimainkan pemain yang dibagi dalam dua tim,” jelas Salahudin. Sementara itu, Sekretaris Barito Putera, M Noor, mengatakan pelamar yang sudah memasukan daftarnya berjumlah 15, sebelumnya Minggu (14/12) hanya 11 pemain. Menurutnya, pelamar yang masuk terakhir datang dari luar Kalsel seperti Kalteng dan Kaltim. “Sekalian saya sampaikan, kepada seluruh pesepakbola yang berminat ikut seleksi Barito, bisa mengambil fomulir pendaftaran di Stadion 17 Mei Banjarmasin, setiap hari jam kerja dari pukul 10.00 hingga pukul 16 Wita,” ujar M Noor. (buy)

Atlet Veteran Pesimistis PARA atlet veteran yang tergabung dalam Persatuan Atlet Master Indonesia (PAMI) Kalsel hanya menargetkan lima besar pada kejurnas di Senayan, Jakarta, Jumat (19/12). Ketua PAMI Kalsel, H Wijaya Antemas, mengaku pesimistis atlet tua Banua mampu mempertahankan gelar juara umum 2006 karena jumlahnya menurun drastis. “Dua tahun lalu di Semarang, Kalsel diperkuat 117 atlet. Kala itu kita memboyong 21 medali emas, 14 perak dan delapan perunggu. Sedangkan sekarang atletnya hanya 25 orang,” kata Jaya mem-

bandingkan. Diungkapkannya, menyusutnya jumlah anggota PAMI Kalsel (usia 35-60 tahun) yang ambil bagian pada event dalam rangka HUT PAMI tersebut, yang utama karena pembiayaan ditanggung sendiri oleh peserta. Kendati begitu, bukan berarti PAMI Kalsel melepas begitu saja gelar kampiun yang direbut sejak 2004 tersebut. Pundi-pundi medali diyakini tetap terisi melalui beberapa nama. “Dari nomor sprint 100 meter putri, Kalsel mengandalkan dua pelari dari Kabupaten Kotabaru, Rosita (42) dan Rukminiwati (42),”

sebut Jaya. Masih dari nomor lari, kali ini 200 meter dan estafet 200 meter putri, ada kakak-adik Rusdiani dan Seniwaty asal Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang jadi tumpuan. “Sedangkan untuk atlet putra, PAMI Kalsel berharap pada Kamarul (Banjarmasin) di cabang tolak peluru dan Gufran (Kotabaru) pada lempar lembing. Namun begitu, bukan berarti atlet lainnya hanya sekadar pelengkap penderita atau penggembira,” tambahnya. Soal rival, Jaya menilai DKI Jakarta, Jabar, Jatim dan Jateng

masih menjadi yang terberat. “Keempat daerah tersebut selalu membayangi Kalsel di peringkat lima besar,” timpalnya. Rusdiani (45), atlet asal Kotabaru peraih tiga medali emas nomor 200 meter pada kejurnas 2006, menyatakan optimistis masih bisa tampil gemilang pada kejuaraan nanti. “Saya mohon doa masyarakat Kalsel pada umumnya dan Kotabaru pada khususnya, agar saya selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT, sehingga saya bisa kembali membawa pulang medali ke Banua,” kata spesialis lari jarak pendek tersebut. (buy)

THEAGE.COM.AU

Seorang atlet veteran bersiap melempar lembingnya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.