DPS 2 Februari 2013

Page 6

6

DENPOST z SABTU, 2 FEBRUARI 2013

Puluhan Warga Tuwed Datangi Kantor Desa

MUSRENBANGCAM

Minta Pembuat Surat Kaleng Diusut Tuntas

DenPost/gagah

MUSRENBANGCAM - Musrenbangcam Kediri yang berlangsung di Kantor Camat Kediri, Jumat (1/2) kemarin.

Camat Kediri Khawatirkan Predikat Lumbung Pangan Tabanan, DenPost Musrenbangcam (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan) Kediri dibuka Camat Kediri, IGA Alit Adiatmika, di kantor camat setempat Jumat (1/2) kemarin. Acara tersebut juga dihadiri Wabup Tabanan, I Komang Gede Sanjaya. Selain mengangkat masalah infrastruktur, musrenbangcam kali ini juga mengangkat masalah alih fungsi lahan pertanian. Menurut Alit Adiatmika, musrenbangcam yang terintegrasi dengan kegiatan PNPM-MP bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat dan diharapkan mampu memecahkan permasalahan yang ada di Kecamatan Kediri. Menurut Adiatmika, lahan pertanian di Kediri terus berkurang tiap tahun. Itu terlihat dari 23 subak yang ada, hingga kini masih tersisa 22 subak. ’’Jika alih fungsi lahan pertanian di Kediri terus meningkat, kami khawatir predikat Tabanan sebagai lumbung pangannya Bali akan menghilang,’’ ujarnya. Masalah infrastruktur juga mendominasi dalam Musrenbangcam Kediri. Adiatmika mengatakan untuk mengentaskan kemiskinan di Kecamatan Kediri ada beberapa pendekatan pembangunan yang telah dilaksanakan, di antaranya kegiatan partisipatif, gerakan pembangunan infrastruktur daerah serasi (gerbang indah serasi), gerakan pembangunan ekonomi masyarakat serasi (gerbang emas serasi), gerakan pembangunan pertanian serasi (gerbang pangan serasi). ’’Untuk mengentaskan kemiskinan di Kediri, kami telah melakukan berbagai pendekatan pembangunan. Kami berharap masyarakat dari 15 desa yang ada di Kediri agar kesejahteraannya meningkat,’’ katanya. Berdasarkan data PPLS tahun 2011, jumlah RTS di Kabupaten Tabanan 23.162 RTS. Jumlah RTS di Kecamatan Kediri mencapai 3.442 dengan jumlah individu 15.029 orang. Menurut Kepala Bappeda Tabanan, Ida Bagus Wiratmaja, strategi percepatan penanggulangan kemiskinan di antaranya mengurangi beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan penduduk miskin, mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro dan kecil serta mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan. ’’Saya yakin dengan tema rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2014, pemantapan infrastruktur dan pengembangan ekonomi masyarakat dapat mempercepat penanggulangan kemiskinan,’’ jelasnya. Wabup Sanjaya mengatakan Tabanan memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa, baik gunung, sawah, pantai maupun hutan. Dengan SDM yang berkualitas, dia yakin kesejahteraan masyarakat pun meningkat. ’’Pemerintah tidak bisa membangun Tabanan sendiri. Mari bersama-sama membangun Tabanan, karena dengan gotong-royong Tabanan Serasi segera tercapai,” katanya. (121)

DenPost/robin

TATAP MUKA - Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng, Ir. Nyoman Sutrisna, M.M., bersama Ketua Komisi II DPRD Bali, Tutik Kusuma Wardani, saat tatap muka dengan PPL dan peternak ikan di Kantor Diskanla Jumat (1/2) kemarin.

Negara, DenPost Puluhan warga Desa Tuwed, Melaya, Jembrana, mendatangi Kantor Desa Tuwed untuk menyampaikan aspirasi mereka Jumat (1/2) kemarin. Kedatangan warga yang berjumlah sekitar 30 orang itu untuk mempertanyakan terkait adanya permasalahan di desa, khususnya terkait surat kaleng yang mengatasnamakan masyarakat publik Desa Tuwed. Puluhan warga tersebut datang ke kantor desa sekitar pukul 10.00 dikoordinasi oleh tokoh masyarakat Brawantangi, Tuwed, Melaya, Komang Tirta. Mereka diterima oleh Perbekel Tuwed, Ketut Suarna; Sekdes, Gede Sukarsana; Camat Melaya, Putu Eka Suarnama; Wakil Ketua dan anggota BPD, Ketua LPM Desa Tuwed, Babinsa dan Babinkamtibmas di aula kantor desa. Komang Tirta mengatakan warga yang datang adalah perwakilan empat dusun di Desa Tuwed. ’’Kami mohon maaf jika datang tanpa pemberitahuan,’’ katanya. Mereka ke kantor desa menyikapi adanya penggembokan gerbang kantor desa oleh orang tidak dikenal dan adanya surat kaleng yang mengatasnamakan publik. ’’Adanya hal ini kami merasa tidak puas. Apalagi sampai mengatasnamakan publik dan ini tentu mengganggu tugastugas kepala desa,’’ katanya. Tirta meminta agar pelaku penyegelan dan penggembokan pintu gerbang kantor desa dengan menggunakan kunci gembok pada 21 Januari lalu agar diusut tuntas. ’’Jika ini terus dibiarkan akan muncul kembali tindakan seperti itu. Yang mengirim surat kaleng seperti itu tindakan orang pengecut, jika ada

masalah dan ketidakpuasan kenapa tidak dipecahkan di balai desa? Kenapa pakai surat kaleng dan ini kesannya tidak baik,’’ katanya seraya menyatakan pengirim surat kaleng seperti itu agar dikeluarkan saja dari Desa Tuwed. Wayan Kanti (70), tokoh masyarakat Dusun Taman mengatakan baru sekarang ini ada masalah di Desa Tuwed. ’’Kami harapkan agar aparat bisa mengusut dengan tuntas. Kalau tidak ketemu, lebih baik berhenti jadi aparat,’’ katanya. Putu Wirawan alias Macan Kumbang juga mengaku kecewa dengan adanya surat kaleng tersebut. Dia merasa malu memiliki perbekel dan staf sampai dikirimi surat kaleng. ’’Karena itu, kami harap cari dan usut sampai ketemu orangnya,’’ katanya. Hal senada juga dikatakan Ketut Pantiana, warga Banjar Puseh. Masyarakat, kata dia, tidak tahu dengan permasalahan di desa, apalagi menyangkut APB-Des. Namun dalam surat kaleng begitu jelas berbagai pertanyaan tentang yang ada di desa. ’’Hanya orang ada di desa yang tahu masalah-masalah seperti itu. Kami sangat sayangkan surat kaleng itu mengatasnamakan publik,’’ katanya. Warga lainnya, Made Suarta,

DenPost/witari

USUT TUNTAS - Puluhan warga Tuwed, Melaya, mendatangi Kantor Desa Tuwed Kamis (1/2) kemarin. Mereka meminta agar aparat desa mengusut tuntas penyegel kantor desa dan pembuat surat kaleng. juga mengharapkan agar kinerja aparat di desa diperbaiki. Demikian juga pegawai, sehingga ada keharmonisan dalam hubungan seperti LPM dan BPD, antara satu dengan yang lainnya sehingga bisa bekerja dengan maksimal dalam memajukan desa. Perbekel Tuwed, Ketut Suarna, mengatakan terkait surat kaleng pihaknya sebenarnya sudah melakukan klarifikasi pada 22 Januari lalu. Terkait tuntutan warga kemarin, Suarna mengatakan akan menindaklanjuti dan akan mengkoordinasikan dengan Babinsa dan Babinkamtibmas sehingga situasi lebih kondusif. Camat Melaya, Putu Eka Suarnama, mengharapkan agar masyarakat bisa pakedek pak-

Bupati Artha Berikan Bantuan Warga yang Kena Musibah Negara, DenPost Guna mengisi waktu Jumat Krida, Bupati Jembrana, Putu Artha, mengunjungi sejumlah rumah warga di desa dan sejumlah fasilitas pelayanan publik yang ada di kota kecamatan Kamis (1/2) kemarin. Usai senam bersama seluruh karyawan dan pejabat di Gedung Kesenian Bung Karno, Artha mengingatkan sejumlah SKPD (satuan kerja perangkat daerah) untuk lebih gencar lagi menyosialisasikan programnya kepada masyarakat. Pasalnya, ada sejumlah program yang sejatinya sudah dianggarkan tetapi masyarakat tidak mengetahuinya. Bupati mengungkapkan ada beberapa masyarakat yang beranggapan proyek bisa dipindah-pindah. Dia mencontohkan jembatan bambu yang ada di Kelurahan Pendem, akan segera diganti dengan jembatan permanen tahun 2013 ini. Tidak hanya itu dalam arahannya di depan PNS, Bupati Artha mengimbau pejabat yang membawa kendaraan pelat merah supaya menggunakannya dengan baik. Usai memberikan penga-

rahan, Bupati Artha langsung menuju Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan. Medan yang cukup terjal tidak menjadi halangan Bupati untuk meninjau warganya yang tertimpa musibah. Di sebuah dusun yang agak masuk ke dalam, sebuah rumah milik keluarga I Ketut Wartama (32) roboh dan rata dengan tanah diterjang angin pada Rabu (30/ 1) sore lalu. Istri Ketut Wartama, Ni Luh Warsini menuturkan, sejatinya anginnya tidak begitu kencang. Saat itu dia sedang menidurkan kedua anaknya di dalam kamar. Tibatiba angin berhembus dan merobohkan rumahnya yang hanya berdinding gedek. Bupati Artha mengatakan sangat prihatin dengan musibah yang menimpa keluarga Wartama. Untuk meringankan beban warganya, Bupati menyerahkan bantuan kemanusiaan seperti alat tidur, pakaian, alat masak, beras, minyak goreng hingga bumbu jadi kepada Wartama. ”Rumah Wartama sudah berusia puluhan tahun dan kayunya sudah lapuk sehingga mudah roboh,” kata Artha.

C. 101

Selain memberikan bantuan perlengkapan rumah tangga, Artha juga memberikan bantuan sejumlah dana kepada keluarga Wartama. Dia meminta warga sekitar untuk bergotong-royong membangun rumah Wartama. Untuk sementara Wartama bersama istri dan kedua anaknya tidur di bale sakepat lantaran anaknya masih trauma dengan peristiwa tersebut. Bupati Artha juga mendatangi Kantor Lurah Tegalcangkring, toko yang pernah diperuntukkan sebagai toko oleh-oleh di Tegalcangkring, kemudian ke Kantor Camat Mendoyo dan Puskesmas Mendoyo. (120)

ikldp23/bulesabaru

enyung agar Desa Tuwed lebih aman, damai dan tentram. Dia mengharapkan masalah tersebut bisa menjadi pelajaran yang berharga. ’’Kami harapkan ada atau tidak surat kaleng agar pemer-

intahan desa berjalan dengan baik. Demikian juga setiap masalah diselesaikan dengan kekeluargaan dan tidak melalui jalur-jalur yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,’’ katanya. (120)

Pengaturan Pasar Seririt Amburadul

Pedagang di Lantai Dua Pindah ke Lantai Satu Singaraja, DenPost Pengaturan pedagang di Pasar Seririt amburadul. Pasalnya, para pedagang buah yang semestinya berjualan di lantai dua kini merangsek pindah ke lantai satu. Tak pelak, kondisi di lantai satu pun penuh sesak oleh para pedagang. Sayangnya, pihak pengelola pasar tidak bersikap tegas terkait penempatan lokasi para pedagang. Pantauan DenPost Jumat (1/2) kemarin, lokasi los di lantai dua semestinya digunakan pedagang sayur, buah, kain dan pedagang barang kelontong. Sementara di lantai satu digunakan oleh pedagang makanan, ternak dan sembako. Namun kemarin beberapa pedagang buah menggelar dagangan mereka di lantai satu dan di tangga ke lantai dua. Demikian pula dengan pedagang sayur yang membuka dagangan di halaman Pasar Seririt. Ironisnya, pedagangpedagang yang berjualan di bawah merupakan pedagang yang sudah memiliki los di lantai dua. ’’Sudah lama Pak seperti ini, karena tidak ada tindakan tegas dari pengelola pasar,” kata seorang pedagang

seraya mengaku dengan turunnya pedagang buah ke lantai satu, dia jarang mendapatkan pembeli. Kepala Unit Pasar Seririt, Kadek Swena Anantara, tidak memungkiri hal tersebut. Menurut dia, ada beberapa pedagang yang membandel dan tetap menggelar dagangan di bawah. Padahal sejak tahun 2004 lalu, pedagang sudah sepakat lantai dua digunakan untuk pedagang sayur, buah, kain dan kelontong. ”Sebenarnya yang dagang di bawah itu ya yang punya los di atas. Sejak tahun 2004, ada kesepakatan dagang buah bisa turun ke bawah, mulai sore sampai pagi hari. Jam enam pagi, dagang di bawah sudah harus tutup. Yang punya los di atas harus kembali lagi ke atas,” ujar Swena saat dimintai konfirmasi di ruang kerjanya. Dia pun menegaskan unit pasar sudah rutin melakukan patroli setiap jamnya untuk menegur para pedagang yang bandel. ”Satu jam pertama kami beri teguran. Kalau satu jam lagi kami patroli masih ada yang bandel, dagangannya kami sita kami taruh di depan kantor ini,” tandasnya. (118)

To Obat Radix To Obat Rama Amerta Ap. Aston Ap. Miko

Gianyar Tegallalang Tampak Siring Payangan

(0361) 91737 (0361)8076777 (0361)8764124 (0361)2110221

Ap. Lestari

Klungkung

(0366)21900

Ap. Rhizoma

Bangli

(0366)91737

C. 102


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.